SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
PSIKOLOGI KOMUNIKATOR
DAN PSIKOLOGI PESAN
MAKALAH
Dibuat untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Psikologi Komunikasi
Dosen Pembimbing: Jaja Suteja, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Riska Nur’Akhidah Sari 050311.1011
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan Inayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan lancar.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Jaja Suteja, M.Pd.I,
selaku dosen mata kuliah Psikologi Komunikasi yang telah membimbing saya
dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, baik itu
secara material ataupun spiritual, karena tanpa bantuan pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini maka makalah ini tidak akan selesai
dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik
& saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
pembaca dan generasi penerus bangsa Indonesia.
Cirebon, Juni 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B Perumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
D. Manfaat .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Psikologi Komunkator ....................................................................... 5
1. Faktor-faktor yang Memengaruhi Efektivitas Komunikator ......... 5
2. Pengaruh Komunikasi .................................................................... 6
B. Psikologi Pesan .................................................................................. 9
1. Bentuk Komunikasi ....................................................................... 9
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Efektivitas Pesan .....................12
BAB III KESIMPULAN .....................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan kita dengan orang lain akan menentukan kualitas hidup kita.
Bila orang lain tidak memahami apa yang kita katakan. Itu artinya kita telah
gagal dalam komunikasi. Komunikasi yang kita berikan tidak efektif.
Sebagai ilustrasi, suatu saat anda berada di masjid. Di mimbar, berdiri
seseorang yang mengkhotbahkan pentingnya memelihara kebersihan moral
dan menjauhi perbuatan dosa. Yang berkhotbah memakai jins yang sudah
lusuh, berambut gondrong dan kusut, memakai kalung hitam dengan gantulan
tengkorak kecil, dan berjaket hitam dengan lukisan apel merah yang besar.
Anda masih dapat melihat akar bahar menghias lengannya yang kekar. Ia
mengutif ayat-ayat suci dan ia serius. Dengan melihat penampilannya yang
seperti itu, anda pasti akan menganggapnya sebagai orang yang gila dan
tersesat karena masuk masjid.
Itulah psikologi komunikator. Artinya, ketika seorang komunikator
berkomunikasi dengan komunikan yang berpengaruh tidak hanya apa yang ia
katakan, tetapi juga memerlukan ”penampilan” yang meyakinkan. He doesn’t
communicate what he says, he communicates what he is. Artinya ia tidak
dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apa yang ia katakan.
Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan atau
menyampaikan semua pesan-pesan tersebut. Dalam psikologi komunikator
unsur siapa yang berbicara lebih penting dari apa yang dibicarakan.
Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi,
sehingga makna dari pesan itu sendiri memperlancar interaksi social antar
manusia. Sementara tujuan dari komunikasi akan tercapai bila makna pesan
yang disampaikan komunikator sama dengan makna yang diterima
komunikan. Maka untuk mencapai tujuan itu, pesan yang disampaikan
biasanya diungkapkan melalui bahasa.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah
sebagai berikut:
1. Apa faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikator?
2. Apa saja pengaruh dari komunikasi?
3. Apa saja bentuk-bentuk pesan dalam psikologi pesan?
4. Apa faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikator
2. Mengetahui pengaruh dari komunikasi
3. Mengetahui jenis-jenis pesan
4. Mengetahu faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Sebagai referensi dari psikologi komunikator dan psikologi pesan
2. Sebagai pemahaman tugas psikologi komunikasi
3. Sebagai bahan pertimbangan nilai
BAB II
PEMBAHASAN
A. Psikologi Komunikator
Psikologi komunikator. Artinya, ketika seorang komunikator
berkomunikasi dengan komunikan yang berpengaruh tidak hanya apa yang ia
katakan, tetapi juga memerlukan ”penampilan” yang meyakinkan. He doesn’t
communicate what he says, he communicates what he is. Artinya ia tidak
dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apa yang ia katakan.
Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan atau
menyampaikan semua pesan-pesan tersebut. Dalam psikologi komunikator
unsur siapa yang berbicara lebih penting dari apa yang dibicarakan.
Dalam konsep psikologi komunikator, proses komunikasi akan sukses
apabila berhasil menunjukkan source credibility atau menjadi sumber
kepercayaan bagi komunikan.
Aritoteles menyebutkan karakter komunikator sebagai ethos. Ethos
terdiri atas pikiran baik (good sense), akhlak yang baik (good moral
character), dan maksud yang baik (good will).
Sedangkan Holand dan Weiss menyebut ethos sebagai credibility yang
terdiri atas dua unsur, yaitu keahlian (expertise) dan dapat dipercaya
(Trustworthinnes).
1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efektivitas Komunikator
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator
adalah sebagai berikut:
a. Kredibilitas
Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-
sifat komunikator. Dalam diri ini terkandung dua hal : (1) kredibilitas
adalah persepsi komunikan; jadi tidak inheren dalam diri komunikator
(2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang
selanjutnya disebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.
Kredibilitas itu masalah persepsi. Kredibiltas tidak ada pada diri
komunikator, tetapi terletak pada diri komunikan. Selain pelaku
persepsi dan topik yang di bahas, faktor situasi, dan interaksi di antara
faktor juga mempengaruhi kredibilitas.
Menurut (Jalaluddin, 2011:254) Kredibilitas terdiri dari beberapa
komponen penting, diantaranya adalah keahlian dan kepercayaan.
Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan
komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan.
Kepercayaan adalah kesan komunikan tentang komunikator yang
berkaitan dengan wataknya. Aristoteles menyebutnya good moral
character. Quintillianus menulis, A good man speaks well; orang baik
berbicara baik.
Sementara itu koehler, anator dan appllbaum menambahkan 4
komponen kredibilitas yaitu:
(1) Dinamisme. Dinamisme bila dia dipandang sebagai orang yang
bergairah, bersemangat, aktif, tegas dan berani
(2) Sosiabilitas. Sosiabilitas kesan komunikan tentang komunikator
sebagai orang periang dan seang bergaul.
(3) Koorientasi, kesan komunikan tentang komunikator sebagai orang
yang mewakili kelompok ang kita senangi, yanng mewakili nilai-
nilai kita.
(4) Kharisma, sifat luar biasa yang dimilikikomunikator yanng menarik
dan mengendalikan komunikan, seperti magnet-magnet menarik
benda-benda disekitarnya.
b. Atraksi
Atraksi (attractiveness) adalah daya tarik komunikator yang
besumber dari fisik. Seorang komunikator akan mempunyai
kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme
daya tarik (fisik), misalnya, komunikator disenangi atau dikagumi yang
memungkinkan komunikan menerima kepuasan. Daya tarik fisik adalah
salah satu yang dapat menyebabkan pihak lain (komunikate) merasa
tertarik kepada komunikator. Misalnya, kita menyenangi orang-orang
yang cantik atau tampan, atau mungkin kita akan menyenangi orang-
orang yang memiliki banyak kesamaan dengan kita, atau mungkin juga
kita akan menyenangi orang-orang yang memiliki kemampuan yang
lebih tinggi dari kita. Hal-hal itu terkait dengan daya tarik fisik,
ganjaran, kesamaan, dan kemampuan. Komunikator yang menarik
secara fisik akan memiliki daya tarik tersendiri yang memungkinkan ia
memiliki pesona persuasif.
c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan dalam menimbulkan ketundukan.
Seperti kredibilitas dan atraksi, ketundukan timbul dari interaksi antara
komunikator dan komunikate. Kekuasaan menyebabkan seorang
komunikator dapat “memaksakan” kehendaknya kepada orang lain,
karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting. Berdasarkan
sumber daya yang dimilikinya, French dan Raven menyebutkan jenis-
jenis kekuasaan. Klasifikasi ini dimodifikasikan Raven (1974) dan
menghasilkan 5 jenis kekuasaan, yaitu:
1. Kekuasaan Koersif (coersive power): menunjukkan kemampuan
komunikator untuk mendatangkan ganjaran atau mendatangkan
hukuman bagi komunikan. Misalnya hukuman yang bersifat
personal: benci atau kasih sayang.
2. Kekuasaan Keahlian (Expert Power): berasal dari pengetahuan,
pengalaman, keterampilan, atau kemampuan yang dimiliki
komunikator. Seorang dosen memiliki kekuasaan keahlian, sehingga
ia dapat menyuruh mahasiswanya menafsirkan suatu teori sesuai
dengan pendapatnya.
3. Kekuasaan Informasional (Informational Power): berasal dari isi
komunikasi tertentu atau pengetahuan baru yang dimiliki oleh
komunikator. Seorang ahli mesin dapat menyarankan manajernya
untuk membeli mesin jenis/keluaran baru yang lebih baik cara
kerjanya.
4. Kekuasaan rujukan (Referent Power): Komunikan menjadikan
komunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya.
Misalnya: menjadikan komunikator sebagai teladan, karena
perilakunya yang baik.
5. Kekuasaan Legal (Legitimate Power): berasal dari seperangkat aturan
atau norma yang menyebabkan komunikator berwewenang untuk
melakukan suatu tindakan. Misalnya: seorang manajer bisa saja
mengeluarkan pegawainya yang melanggar aturan
Penelitian psikologis tentang penggunaan kekuasaan
menunjukkan bahwa orang memilih jenis kekuasaan yang dimilikinya
tidak secara rasional. Orang menggunakan kekuasaan koersif sering
hanya karena ingin memenuhi kepuasan diri atau menunjang harga diri.
Berikut ini disampaikan berbagai hasil penelitian yang berkenan dengan
penggunaan kekuasaan dalam mempengaruhi perilaku orang lain :
1. Komunikan akan lebih baik diyakini untuk melakukan perilaku yang
tidak disukai dengan dijanjikan ganjaran daripada diancam dengan
hukuman. Ancaman yang kuat bahkan dapat menimbulkan efek
boomerang—alih-alih tunduk malah melawan (Heilman dan Garner,
1975).
2. Efektifitas ancaman dapat ditingkatkan bila komunikator
memberikan alternative perilaku ketundukan, sehingga komunikan
masih dapat melakukan pilihan walaupun terbatas ( Heilman dan
Garner, 1975)
3. Kekuasaan informasional sering kali digunakan bila komunikator
memandang prestasi jelek bawahannya disebabkan oleh kurangnya
motivasi. (Kipnis, 1974)
4. Bila atasan melihat bahwa prestasi jelek bawahannya disebabkan
kekurangan dalam kemampuannya, ia akan menggunakan kekuasaan
keahlian (kipnis, 1974).
5. Kekuasaan koersif umumnya digunakan bila pemimpin
(komunikator) menganggap komunikan tidak melakukan anjuran
dengan baik karena ia bersikap negatif atau mempunyai
kecenderungan melawan pemimpin (goodstadt dan Hjelle, 1973).
6. Kekuasaan kooersif juga sering digunakan oleh komunikator yang
kurang percaya pada diri sendiri, yang merasa tidak berdaya
(Goodstadt dan Hjelle, 1973), atau oleh orang-orang yang merasa
tertekan, tertindas, dan teraniaya (Raven, 1974)
Tetapi apapun jenis kekuasaan yang dipergunakan, ketundukan
adalah pengaruh yang paling lemah dibandingkan dengan identifikasi
dan internalisasi. Dengan begitu, kekuasaan sepatutnya digunakan
setelah kredibilitas dan atraksi komunikator.
2. Pengaruh Komunikasi
Menurut Herbert C. Kelman (1975) pengaruh komunikasi kita pada
orang lain terdiri atas 3 hal, antara lain:
a. Internalisasi
Internalisasi terjadi bila orang menerima pengaruh karena perilaku
yang dianjurkan itu sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya. Kita
menerima gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain karena gagasan,
pikiran, atau anjuran orang lain itu berguna untuk memecahkan
masalah, penting dalam menunjukkan arah, atau dituntut oleh sistem
nilai kita. Internalisasi terjadi ketika kita menerima anjuran orang lain
atas dasar rasional. Misalnya kita berhenti merokok, karena kita ingin
memelihara kesehatan kita karena kita tahu bahwa merokok tidak sesuai
nilai-nilai yang kita anut.Dimensi ethos yang paling relevan dalam hal
ini adalah kredibilitas, yaitu keahlian yang dimiliki oleh komunikator
atau kepercayaan kita pada komunikator
b. Identifikasi
Identifikasi terjadi bila individu mengambil perilaku yang berasal
dari orang atau kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan
hubungan yang mendefinisikan diri secara memuaskan (satisfying self-
defining relationship) dengan orang atau kelompok itu. Hubungan yang
mendefinisikan diri artinya memperjelas konsep diri. Dalam
identifikasi, individu mendefinisikan perannya sesuai dengan peranan
orang lain. Dengan perkataan lain, ia berusaha seperti atau benar-benar
menjadi orang lain. Dengan mengatakan apa yang ia katakan,
melakukan apa yang ia lakukan, mempercayai apa yang ia percayai,
individu mendefinisikan dirinya sesuai dengan orang yang
mempengaruhinya.Identifikasi terjadi ketika anak berperilaku
mencontoh ayahnya, murid meniru tindak tanduk gurunya, atau
penggemar bertingkah dan berpakaian seperti bintang yang
dikaguminya. Dimensi ethos yang paling relevan dengan identifikasi
ialah atraksi (daya tarik komunikator)
c. Ketundukan (compliance)
Ketundukan terjadi bila individu menerima pengaruh dari orang
atau kelompok lain karena ia berharap memperoleh reaksi yang
menyenangkan dari orang atau kelompok lain tersebut. Ia ingin
memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman dari pihak yang
mempengaruhinya. Dalam ketundukan, orang menerima perilaku yang
dianjurkan bukan karena mempercayainya, tetapi karena perilaku
tersebut membantunya untuk menghasilkan efek sosial yang
memuaskan.
Bawahan yang mengikuti perintah atasannya karena takut dipecat,
pegawai negeri yang masuk parpol tertentu karena kuatir diberhentikan,
petani yang menanam sawahnya karena ancaman pamong desa adalah
contoh-contoh ketundukan, Dimensi ethos yang berkaitan dengan
ketundukan ialah kekuasaan.
B. Psikologi Pesan
Dalam ilmu psikologi pesan terdapat konsep yang berupa teknik
pengendalian perilaku orang lain yang disebut bahasa. Dengan bahasa yang
merupakan kumpulan kata, komunikator dapat mengatur perilaku orang lain.
Berbicara atau berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Dan selanjutnya,
bahasa adalah pesan dalam bentuk kata-kata dan kalimat, yang disebut pesan
linguistik.
Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu.
Setiap cara berkata memberikan maksud tersendiri. Cara-cara ini kita sebut
pesan paralinguistic. Tetapi manusia juga menyampaikan pesan dengan cara-
cara lain selain dengan dengan bahasa, misalnya dengan isyarat; ini kita sebut
pesan ekstralinguistik. Kita akan membicarakan pesan linguistic dengan
menguraikan ihwal bahasa, hubungan bahasa dengan persepsi dan berfikir,
makna dan teori general sematic dari Korzyski yang menganalisa proses
penyandian (encoding).
Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi,
sehingga makna dari pesan itu sendiri memperlancar interaksi social antar
manusia. Sementara tujuan dari komunikasi akan tercapai bila makna pesan
yang disampaikan komunikator sama dengan makna yang diterima
komunikan. Maka untuk mencapai tujuan itu, pesan yang disampaikan
biasanya diungkapkan melalui 2 bentuk, yaitu:
1. Pesan Verbal
Pesan verbal atau pesan linguistik adalah pesan yang digunakan
dalam komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai media. Pesan
verbal ditransmisikan melalui kombinasi bunyi-bunyi bahasa dan
digunakan untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud. Dengan kata
lain, pesan verbal adalah pesan yang diungkapkan melalui bahasa yang
menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian gagasa, ide,
informasi.
Bahasa memevahkan persoalan, dan menarik kesimpulan. Bahasa
memungkinkan kita untuk menyandi (code) peristiwa-peristiwa dan objek-
objek dalam bentuk kata-kata. Dengan bahasa, kita dapat
mengabstraksikan pengalaman kita, dan mengomunikasikan kebanyakan
pemikiran kita kepada orang lain dan menerima pemikiran lainnya.
2. Pesan Nonverbal
Pesan non verbal adalah pesan yang digunakan dalam komunikasi
yang menggunakan isyarat sebagai media komunikasi. Menurut Mark L.
Knapp (1972: 9-12) fungsi pesan non-verbal terbagi menjadi 5 diantaranya
adalah:
a. Repetisi, mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara
verbal
b. Substitusi, menggantikan lambang-lambang verbal
c. Kontradiksi, memberikan makna lain terhadap pesan verbal
d. Komplemen, melengkapi dan memperkaya pesan verbal
e. Aksentuasi, menegaskan pesan verbal
Dale G. Leathers (1976: 4-7), penulis Nonverbal Communication
Systems menyebutkan enam alasan mengapa pesan non verbal sangat
pentinga dalam melancarkan atau menghambat efektivitas komunikasi.
Berikut enam alasan tersebut:
a. Faktor-faktor nonverbal sangat menemukan makna dalam komunikasi
interpersonal
b. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaiakn lewat pesan nonverbal
c. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relative
bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan
d. Pesan nonverbal berfungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan
untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi
e. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien
1) Klasifikasi Pesan Nonverbal
Menurut ducan pesan nonverbal terdiri atas enam macam,
yaitu kinesik atau gerak tubuh, paralinguistic atau suara, prosemik
atau penggunaan ruangan personal, olfaksi atau penciuman,
sensitivitas kulit dan faktor artifaktual seperti pakaian dan kosmetik.
Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat pesan nonverbal terbagi atas
tiga kelompok besar, yaitu pesan nonverbal visual yang meliputi
kinesik, proksemik, dan artifaktual. Pesan nonverbal auditif yang
terdiri atas pesan paralinguistic. Dan pesan nonverbal nonvisual
nonauditif meliputi sentuhan dan ciuman.
Pesan kinesik yaitu penyampaian pesan dengan menggunakan
gerakan tubuh. Terdiri atas tiga komponen utama yaitu pesan fasial
yang menggunakan mimik muka untuk menyampaiakn makna
tertentu, pesan gesturalyang menggunakan gerakan sebagian anggota
badan seperti mata dan tangan untuk mengomunikasikan berbagai
makna, pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan.
Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan
ruang. Pesan proksemik juga diungkapkan dengan mengatur ruangan
objek dan rancangan interior. Pesan proksemik dapat mengungkapkan
status sosial-ekonomi, keterbukaan dan keakraban.
Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh,
pakaian dan kosmetik. Pakaian dipakai untuk menyampaiakan
perasaan, kosmetik menurut M.S Wetmore Cosmetic Studio di
Encino, California dan mengungkapkan kesehatan, dan kehangatan.
Pesan paralinguistic adalah pesan nonverbal yang berhubungan
dengan cara mengucapkan pesan verbal. Secara keseluruhan pesan
paralinguistic adalah alat yang paling cermat untuk menyampaiakn
perasaan kita kepada orang lain. Pesan paralinguistic terdiri atas nada
yang dapat mengungkapkan gairah, ktakutan, kesedihan, kasih saying
dan sebaginya. kualitas suara mengungkapkan identitas dan
kepribadian seseorang. Volume menunjukan tinggi-rendahnya suara.
Dan kecepatan dan ritme dapat mengungkapkan perasaan.
Pesan sentuhan dan bau-bauan termasuk pesan nonverbal,
nonvisual, dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang
mampu menerima dan membedakan berbagai emosi yang
disampaikan orang melalui sentuhan. Penciuman adalah indera
penciuman yang dapat bekerja setiap saat baik yang digunakan dengan
sadar maupun tidak sadar.
3. Faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan adalah
sebagai berikut:
a. Organisasi Pesan
Pesan yang diorganisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti
daripada pesan yang tidak diorganisasikan dengan baik.
Sejak lama retorika menunjukan cara-cara menyusun pesan
mengikuti pola yang disarankan Aristoteles. Retorika mengenal enam
macam organisasi pesan yaitu urutan deduktif yang dimulai dengan
menyatakan gagasan utama terlebih dahulu, kemudian
memperjelasnya dengan keterangan penunjang, penyimpulan dan
bukti. Sebaliknya dalam urutan induktif terlebih dahulu
mengemukakan perincian-perincian dan kemudian menarik
kesimpulan. Urutan kronologis pesan disusun berdasarkan sebab ke
akibat atau akibat ke sebab. Urutan special pesan disusun berdasarkan
tempat. Sedangkan urutan topical pesan disusun berdasarkan topic
pembicaraan, dari yang penting kepada yang kurang penting, dari
yang kudah kepada yang sukar, dari yang dikenal kepada yang asing
(Rakhmat, 1982:46).
Sesudah urutan-urutan pesan di atas, psikologi komunikasi
menambahkan satu urutan pesan yang disebut dengan urutan
psikologis. Urutan ini mengikuti sistem berpikir manusia seperti yang
dipolakan oleh John Dewey.
Alan H. Monroe pada akhir tahun 1930-an menyarankan lima
langkah dalam penyusunan pesan atau yang lebih dikenal dengan
motivated sequence. Adapun lima langkah penyusunan pesan tersebut
adalah:
1) Attention (Perhatian)
2) Need (Kebutuhan)
3) Satisfaction (Pemuasan)
4) Visualization (Visualisasi)
5) Action (Tindakan)
Bila ingin mempengaruhi orang lain, rebutlah lebih dahulu
perhatiannya, selanjutnya bangkittkan kebutuhannya, berikan petunjuk
bagaimana caranya memuaskan kebutuhan itu, gambarkan dalam
pikirannya keuntungan dan kerugian apa yang akan diperolehnya bila
ia menerapkan atau tidak menerapkan gagasan tersebut. Dan akhirnya
doronglah ia untuk bertindak.
b. Struktur Pesan
Penyajian informasi, dan argumen dalam sebuah pesan akan
memengaruhi pandangan terhadap komunikator dan respons yang
diberikan oleh komunikan.
Koehler et al (1978: 170-171) dengan mengutif Cohen
menyebutkan kesimpulan tahap menyampaiakn informasi dan
argumen sebagai berikut:
1) Bila pembicara menyajikan dua sisi persoalan, tidak ada
keuntungan untuk pembicara yang pertama, karena berbagai
kondisi akan menentukan pembicara yang paling berpengaruh
2) Penempatan persoalan
3) Penempatan gagasan
4) Mengubah posisi akan membuat orang kelihatan tidak konsisten,
mudah dipengaruhi dan bahkan tidak jujur
5) Urutan pro-kontra lebih efektif daripada urutan kontra-pro bila
digunakn oleh sumber yang memiliki otoritas dan dihormati oleh
khalayak
6) Argument yang didengar akan lebih efektif bial ada jangka
waktu cukup lam diantara dua pesan, dan pengujian terjadi setelah
pesan kedua
c. Imbauan Pesan
Untuk mempengaruhi orang lain kita harus menyentuh motif yang
menggerakan atau mendorong perilaku komunikan. Dengan perkataan
lain, kita secara psikologis menghimbau khalayak untuk menerima
dan melaksanakn gagasan kita. Imbauan terdiri dari beberapa macam
yaitu sebagai berikut:
1) Imbauan rasional, berarti meyakinkan orang lain dengan
pendekatan logis . Imbauan rasional biasanya menggunakan
silogisme
2) Imbauan emosional, menggunakn bahasa yang menyentuh emosi
komunikan yang dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya
3) Imbauan takut, menggunakan pesan yang mencemaskan,
mengancam atau meresahkan
4) Imbauan ganjaran, menggunakn rujukan yang menjanjikan
komunikan sesuatu yang mereka perlukan atau inginkan
5) Imbauan motivasional, menggunakn imbauan motif yang
menyentuh konsi intern dalam diri manusia
BAB III
KESIMPULAN
1. Faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikator
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunkator adalah:
a. Kredibilitas, Seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat
komunikator
b. Atraksi, Daya tarik komunikator yang bersumber dari fisik
c. Kekuasaan, kemampuan dalam menimbulkan ketundukan
2. Pengaruh komunikasi
Adapun pengaruh dari komunikasi adalah sebagai berikut:
a. Internalisasi, terjadi bila individu menerima anjuran dari orang lain
b. Identifikasi, terjadi bila individu mendefinisikan pernanannya sesuai
dengan peranan orang lain
c. Ketundukan, terjadi bila individu menerima pengaruh dari seseorang atau
kelompok lain karena ia berharap hal tersebut menghasilkan efek sosial
yang memuaskan bagi dirinya
3. Bentuk-bentuk pesan dalam psikologi pesan
Adapun bentuk-bentuk pesan adalah sebagai berikut:
a. Pesan verbal, pesan yang menggunakan bahasa sebagai media komunikasi
b. Pesan nonverbal, pesan yang menggunakan isyarat untuk berkomunikasi
4. F actor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan dalam psikologi pesan
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan adalah:
a. Organisasi pesan, cara penyajian pesan
b. Struktur pesan, cara penyusunan informasi dalam pesan
c. Imbauan Pesan, gagasan yang diberikan kepada komunikan agar menerima
dan melaksanakan gagasan yang diberikan oleh komunikator
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiErwin Rasyid
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Psikologi komunikator
Psikologi komunikatorPsikologi komunikator
Psikologi komunikatorRatih Aini
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasiRadyastuti
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Alvin Agustino Saputra
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasiHartono Ikawy
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokKentos2069
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiSeta Wicaksana
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaUniversity of Andalas
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuLingga - Universitas Riau
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiMuchlis Soleiman
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theorymankoma2013
 

Was ist angesagt? (20)

Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Psikologi komunikator
Psikologi komunikatorPsikologi komunikator
Psikologi komunikator
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi5. persepsi komunikasi
5. persepsi komunikasi
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
psikologi komunikasi
psikologi komunikasipsikologi komunikasi
psikologi komunikasi
 
Filsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi brFilsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi br
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
 
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan PersepsiPsikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
Psikologi Komunikasi: Sensasi dan Persepsi
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
Teori Uses And Effect
Teori Uses And EffectTeori Uses And Effect
Teori Uses And Effect
 
Bab 9 teori komunikasi
Bab 9 teori komunikasiBab 9 teori komunikasi
Bab 9 teori komunikasi
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilakuFaktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
 
proses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakatproses komunikasi dalam masyarakat
proses komunikasi dalam masyarakat
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Social Exchange Theory
Social Exchange TheorySocial Exchange Theory
Social Exchange Theory
 

Andere mochten auch

PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi SosialDiana Amelia Bagti
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadibejeumb
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatanAfra Balqis
 
Makalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianMakalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianAinul Mukarrob
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologiKisi Maen
 
Materi p5 skala pengukuran
Materi p5 skala pengukuranMateri p5 skala pengukuran
Materi p5 skala pengukuranJen Kelana
 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theorymankoma2012
 
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasiImansyah Lubis
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologieasyipha
 
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALMAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALGriselda Wodong
 
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANPERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANfaiza03
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiKomunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiSalma Van Licht
 

Andere mochten auch (20)

PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Hospitality as a church
Hospitality as a churchHospitality as a church
Hospitality as a church
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi Makalah psikologi komunikasi
Makalah psikologi komunikasi
 
Makalah interaksi sosial
Makalah  interaksi sosialMakalah  interaksi sosial
Makalah interaksi sosial
 
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadiMakalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
Makalah psikologi sosial hubungan antar pribadi
 
Komunikasi sosial
Komunikasi sosialKomunikasi sosial
Komunikasi sosial
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Psikologi kesehatan
Psikologi kesehatanPsikologi kesehatan
Psikologi kesehatan
 
Makalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianMakalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadian
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Materi p5 skala pengukuran
Materi p5 skala pengukuranMateri p5 skala pengukuran
Materi p5 skala pengukuran
 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theory
 
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi02 ruang lingkup psikologi komunikasi
02 ruang lingkup psikologi komunikasi
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIALMAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
MAKALAH PSIKOLOGI SOSIAL
 
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGANPERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
PERIODE DAN TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiKomunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
 

Ähnlich wie Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusRose Meea
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfParakangPoppo
 
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Guru SMAN 3 Batusangkar, Sumatra Barat
 
suci,fatimah.docx
suci,fatimah.docxsuci,fatimah.docx
suci,fatimah.docxYuuYushaku
 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanOkta-Shi Sama
 
Kemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasiKemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasiAbdul Halim
 
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hariBentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hariDonalParinra
 
Interpersonal
InterpersonalInterpersonal
Interpersonalseti4budi
 
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)syafii_ahmad
 
bunga yulya dewi (094) bkp
bunga yulya dewi (094) bkpbunga yulya dewi (094) bkp
bunga yulya dewi (094) bkpbungayulyaa
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfashrafkhairulAzam
 
Fungsi Komunikasi Antar Pribadi
Fungsi Komunikasi Antar PribadiFungsi Komunikasi Antar Pribadi
Fungsi Komunikasi Antar PribadiM Rosyid A. M
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasiWarnet Raha
 

Ähnlich wie Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan (20)

B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
komunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdfkomunikasi_efektif.pdf
komunikasi_efektif.pdf
 
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
 
suci,fatimah.docx
suci,fatimah.docxsuci,fatimah.docx
suci,fatimah.docx
 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatan
 
Kemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasiKemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasi
 
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hariBentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
 
Interpersonal
InterpersonalInterpersonal
Interpersonal
 
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
 
bunga yulya dewi (094) bkp
bunga yulya dewi (094) bkpbunga yulya dewi (094) bkp
bunga yulya dewi (094) bkp
 
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdfAZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
AZ-EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pdf
 
Fungsi Komunikasi Antar Pribadi
Fungsi Komunikasi Antar PribadiFungsi Komunikasi Antar Pribadi
Fungsi Komunikasi Antar Pribadi
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Intan intan
Intan intanIntan intan
Intan intan
 
Intan intan
Intan intanIntan intan
Intan intan
 

Mehr von Riska Nur'Akhidah Sari

Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Riska Nur'Akhidah Sari
 
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingProfesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikRiska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Riska Nur'Akhidah Sari
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingRiska Nur'Akhidah Sari
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingRiska Nur'Akhidah Sari
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...Riska Nur'Akhidah Sari
 

Mehr von Riska Nur'Akhidah Sari (20)

Lembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM UmumLembar Jawaban AUM Umum
Lembar Jawaban AUM Umum
 
Modul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILASModul BK SMK KURTILAS
Modul BK SMK KURTILAS
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Resume Buku Menjadi Guru yang Baik
Resume Buku Menjadi Guru yang BaikResume Buku Menjadi Guru yang Baik
Resume Buku Menjadi Guru yang Baik
 
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
Laporan Hasil Kegiatan KKN Tematik UNU Cirebon tahun 2014
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Sosiometri
 
Kucing Kebakaran
Kucing KebakaranKucing Kebakaran
Kucing Kebakaran
 
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan KonselingProfesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
Profesionalisasi dan Kode Etik Profesi Bimbingan dan Konseling
 
Modul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta DidikModul Pelayanan Peserta Didik
Modul Pelayanan Peserta Didik
 
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta DidikModul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
Modul Praktek Pelayanan Peminatan Peserta Didik
 
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta DidikModul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Modul Pengukuran Peminatan Peserta Didik
 
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
Modul Implementasi Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
 
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan KonselingModul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
Modul Kurikulum 2013 dan Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling
 
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital PrintingProposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
Proposal Perintisan Usaha Ratu Digital Printing
 
Angket Pilihan Karier
Angket Pilihan KarierAngket Pilihan Karier
Angket Pilihan Karier
 
Validitas dan Reliabelitas
Validitas dan ReliabelitasValiditas dan Reliabelitas
Validitas dan Reliabelitas
 
Ratu digital printing
Ratu digital printingRatu digital printing
Ratu digital printing
 
Alat Ukur Psikologi
Alat Ukur PsikologiAlat Ukur Psikologi
Alat Ukur Psikologi
 
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
WAWACARA DAN OBSERVASI PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PSI...
 
Resume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bkResume evaluasi program bk
Resume evaluasi program bk
 

Kürzlich hochgeladen

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Kürzlich hochgeladen (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Makalah Psikologi Komunikator dan Psikologi Pesan

  • 1. PSIKOLOGI KOMUNIKATOR DAN PSIKOLOGI PESAN MAKALAH Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi Dosen Pembimbing: Jaja Suteja, M.Pd.I Disusun Oleh: Riska Nur’Akhidah Sari 050311.1011 PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan Inayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Jaja Suteja, M.Pd.I, selaku dosen mata kuliah Psikologi Komunikasi yang telah membimbing saya dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, baik itu secara material ataupun spiritual, karena tanpa bantuan pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini maka makalah ini tidak akan selesai dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik & saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan generasi penerus bangsa Indonesia. Cirebon, Juni 2012 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B Perumusan Masalah ........................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2 D. Manfaat .............................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Psikologi Komunkator ....................................................................... 5 1. Faktor-faktor yang Memengaruhi Efektivitas Komunikator ......... 5 2. Pengaruh Komunikasi .................................................................... 6 B. Psikologi Pesan .................................................................................. 9 1. Bentuk Komunikasi ....................................................................... 9 2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Efektivitas Pesan .....................12 BAB III KESIMPULAN .....................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan kita dengan orang lain akan menentukan kualitas hidup kita. Bila orang lain tidak memahami apa yang kita katakan. Itu artinya kita telah gagal dalam komunikasi. Komunikasi yang kita berikan tidak efektif. Sebagai ilustrasi, suatu saat anda berada di masjid. Di mimbar, berdiri seseorang yang mengkhotbahkan pentingnya memelihara kebersihan moral dan menjauhi perbuatan dosa. Yang berkhotbah memakai jins yang sudah lusuh, berambut gondrong dan kusut, memakai kalung hitam dengan gantulan tengkorak kecil, dan berjaket hitam dengan lukisan apel merah yang besar. Anda masih dapat melihat akar bahar menghias lengannya yang kekar. Ia mengutif ayat-ayat suci dan ia serius. Dengan melihat penampilannya yang seperti itu, anda pasti akan menganggapnya sebagai orang yang gila dan tersesat karena masuk masjid. Itulah psikologi komunikator. Artinya, ketika seorang komunikator berkomunikasi dengan komunikan yang berpengaruh tidak hanya apa yang ia katakan, tetapi juga memerlukan ”penampilan” yang meyakinkan. He doesn’t communicate what he says, he communicates what he is. Artinya ia tidak dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apa yang ia katakan. Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan atau menyampaikan semua pesan-pesan tersebut. Dalam psikologi komunikator unsur siapa yang berbicara lebih penting dari apa yang dibicarakan. Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi, sehingga makna dari pesan itu sendiri memperlancar interaksi social antar manusia. Sementara tujuan dari komunikasi akan tercapai bila makna pesan yang disampaikan komunikator sama dengan makna yang diterima komunikan. Maka untuk mencapai tujuan itu, pesan yang disampaikan biasanya diungkapkan melalui bahasa.
  • 5. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut: 1. Apa faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikator? 2. Apa saja pengaruh dari komunikasi? 3. Apa saja bentuk-bentuk pesan dalam psikologi pesan? 4. Apa faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari pembuatan makalah ini adalah untuk: 1. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikator 2. Mengetahui pengaruh dari komunikasi 3. Mengetahui jenis-jenis pesan 4. Mengetahu faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan D. Manfaat Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu: 1. Sebagai referensi dari psikologi komunikator dan psikologi pesan 2. Sebagai pemahaman tugas psikologi komunikasi 3. Sebagai bahan pertimbangan nilai
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Psikologi Komunikator Psikologi komunikator. Artinya, ketika seorang komunikator berkomunikasi dengan komunikan yang berpengaruh tidak hanya apa yang ia katakan, tetapi juga memerlukan ”penampilan” yang meyakinkan. He doesn’t communicate what he says, he communicates what he is. Artinya ia tidak dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apa yang ia katakan. Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan atau menyampaikan semua pesan-pesan tersebut. Dalam psikologi komunikator unsur siapa yang berbicara lebih penting dari apa yang dibicarakan. Dalam konsep psikologi komunikator, proses komunikasi akan sukses apabila berhasil menunjukkan source credibility atau menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan. Aritoteles menyebutkan karakter komunikator sebagai ethos. Ethos terdiri atas pikiran baik (good sense), akhlak yang baik (good moral character), dan maksud yang baik (good will). Sedangkan Holand dan Weiss menyebut ethos sebagai credibility yang terdiri atas dua unsur, yaitu keahlian (expertise) dan dapat dipercaya (Trustworthinnes). 1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efektivitas Komunikator Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator adalah sebagai berikut: a. Kredibilitas Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifat- sifat komunikator. Dalam diri ini terkandung dua hal : (1) kredibilitas adalah persepsi komunikan; jadi tidak inheren dalam diri komunikator
  • 7. (2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya disebut sebagai komponen-komponen kredibilitas. Kredibilitas itu masalah persepsi. Kredibiltas tidak ada pada diri komunikator, tetapi terletak pada diri komunikan. Selain pelaku persepsi dan topik yang di bahas, faktor situasi, dan interaksi di antara faktor juga mempengaruhi kredibilitas. Menurut (Jalaluddin, 2011:254) Kredibilitas terdiri dari beberapa komponen penting, diantaranya adalah keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Kepercayaan adalah kesan komunikan tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Aristoteles menyebutnya good moral character. Quintillianus menulis, A good man speaks well; orang baik berbicara baik. Sementara itu koehler, anator dan appllbaum menambahkan 4 komponen kredibilitas yaitu: (1) Dinamisme. Dinamisme bila dia dipandang sebagai orang yang bergairah, bersemangat, aktif, tegas dan berani (2) Sosiabilitas. Sosiabilitas kesan komunikan tentang komunikator sebagai orang periang dan seang bergaul. (3) Koorientasi, kesan komunikan tentang komunikator sebagai orang yang mewakili kelompok ang kita senangi, yanng mewakili nilai- nilai kita. (4) Kharisma, sifat luar biasa yang dimilikikomunikator yanng menarik dan mengendalikan komunikan, seperti magnet-magnet menarik benda-benda disekitarnya. b. Atraksi Atraksi (attractiveness) adalah daya tarik komunikator yang besumber dari fisik. Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme
  • 8. daya tarik (fisik), misalnya, komunikator disenangi atau dikagumi yang memungkinkan komunikan menerima kepuasan. Daya tarik fisik adalah salah satu yang dapat menyebabkan pihak lain (komunikate) merasa tertarik kepada komunikator. Misalnya, kita menyenangi orang-orang yang cantik atau tampan, atau mungkin kita akan menyenangi orang- orang yang memiliki banyak kesamaan dengan kita, atau mungkin juga kita akan menyenangi orang-orang yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari kita. Hal-hal itu terkait dengan daya tarik fisik, ganjaran, kesamaan, dan kemampuan. Komunikator yang menarik secara fisik akan memiliki daya tarik tersendiri yang memungkinkan ia memiliki pesona persuasif. c. Kekuasaan Kekuasaan adalah kemampuan dalam menimbulkan ketundukan. Seperti kredibilitas dan atraksi, ketundukan timbul dari interaksi antara komunikator dan komunikate. Kekuasaan menyebabkan seorang komunikator dapat “memaksakan” kehendaknya kepada orang lain, karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting. Berdasarkan sumber daya yang dimilikinya, French dan Raven menyebutkan jenis- jenis kekuasaan. Klasifikasi ini dimodifikasikan Raven (1974) dan menghasilkan 5 jenis kekuasaan, yaitu: 1. Kekuasaan Koersif (coersive power): menunjukkan kemampuan komunikator untuk mendatangkan ganjaran atau mendatangkan hukuman bagi komunikan. Misalnya hukuman yang bersifat personal: benci atau kasih sayang. 2. Kekuasaan Keahlian (Expert Power): berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan, atau kemampuan yang dimiliki komunikator. Seorang dosen memiliki kekuasaan keahlian, sehingga ia dapat menyuruh mahasiswanya menafsirkan suatu teori sesuai dengan pendapatnya.
  • 9. 3. Kekuasaan Informasional (Informational Power): berasal dari isi komunikasi tertentu atau pengetahuan baru yang dimiliki oleh komunikator. Seorang ahli mesin dapat menyarankan manajernya untuk membeli mesin jenis/keluaran baru yang lebih baik cara kerjanya. 4. Kekuasaan rujukan (Referent Power): Komunikan menjadikan komunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya. Misalnya: menjadikan komunikator sebagai teladan, karena perilakunya yang baik. 5. Kekuasaan Legal (Legitimate Power): berasal dari seperangkat aturan atau norma yang menyebabkan komunikator berwewenang untuk melakukan suatu tindakan. Misalnya: seorang manajer bisa saja mengeluarkan pegawainya yang melanggar aturan Penelitian psikologis tentang penggunaan kekuasaan menunjukkan bahwa orang memilih jenis kekuasaan yang dimilikinya tidak secara rasional. Orang menggunakan kekuasaan koersif sering hanya karena ingin memenuhi kepuasan diri atau menunjang harga diri. Berikut ini disampaikan berbagai hasil penelitian yang berkenan dengan penggunaan kekuasaan dalam mempengaruhi perilaku orang lain : 1. Komunikan akan lebih baik diyakini untuk melakukan perilaku yang tidak disukai dengan dijanjikan ganjaran daripada diancam dengan hukuman. Ancaman yang kuat bahkan dapat menimbulkan efek boomerang—alih-alih tunduk malah melawan (Heilman dan Garner, 1975). 2. Efektifitas ancaman dapat ditingkatkan bila komunikator memberikan alternative perilaku ketundukan, sehingga komunikan masih dapat melakukan pilihan walaupun terbatas ( Heilman dan Garner, 1975)
  • 10. 3. Kekuasaan informasional sering kali digunakan bila komunikator memandang prestasi jelek bawahannya disebabkan oleh kurangnya motivasi. (Kipnis, 1974) 4. Bila atasan melihat bahwa prestasi jelek bawahannya disebabkan kekurangan dalam kemampuannya, ia akan menggunakan kekuasaan keahlian (kipnis, 1974). 5. Kekuasaan koersif umumnya digunakan bila pemimpin (komunikator) menganggap komunikan tidak melakukan anjuran dengan baik karena ia bersikap negatif atau mempunyai kecenderungan melawan pemimpin (goodstadt dan Hjelle, 1973). 6. Kekuasaan kooersif juga sering digunakan oleh komunikator yang kurang percaya pada diri sendiri, yang merasa tidak berdaya (Goodstadt dan Hjelle, 1973), atau oleh orang-orang yang merasa tertekan, tertindas, dan teraniaya (Raven, 1974) Tetapi apapun jenis kekuasaan yang dipergunakan, ketundukan adalah pengaruh yang paling lemah dibandingkan dengan identifikasi dan internalisasi. Dengan begitu, kekuasaan sepatutnya digunakan setelah kredibilitas dan atraksi komunikator. 2. Pengaruh Komunikasi Menurut Herbert C. Kelman (1975) pengaruh komunikasi kita pada orang lain terdiri atas 3 hal, antara lain: a. Internalisasi Internalisasi terjadi bila orang menerima pengaruh karena perilaku yang dianjurkan itu sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya. Kita menerima gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain karena gagasan, pikiran, atau anjuran orang lain itu berguna untuk memecahkan masalah, penting dalam menunjukkan arah, atau dituntut oleh sistem nilai kita. Internalisasi terjadi ketika kita menerima anjuran orang lain atas dasar rasional. Misalnya kita berhenti merokok, karena kita ingin
  • 11. memelihara kesehatan kita karena kita tahu bahwa merokok tidak sesuai nilai-nilai yang kita anut.Dimensi ethos yang paling relevan dalam hal ini adalah kredibilitas, yaitu keahlian yang dimiliki oleh komunikator atau kepercayaan kita pada komunikator b. Identifikasi Identifikasi terjadi bila individu mengambil perilaku yang berasal dari orang atau kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan hubungan yang mendefinisikan diri secara memuaskan (satisfying self- defining relationship) dengan orang atau kelompok itu. Hubungan yang mendefinisikan diri artinya memperjelas konsep diri. Dalam identifikasi, individu mendefinisikan perannya sesuai dengan peranan orang lain. Dengan perkataan lain, ia berusaha seperti atau benar-benar menjadi orang lain. Dengan mengatakan apa yang ia katakan, melakukan apa yang ia lakukan, mempercayai apa yang ia percayai, individu mendefinisikan dirinya sesuai dengan orang yang mempengaruhinya.Identifikasi terjadi ketika anak berperilaku mencontoh ayahnya, murid meniru tindak tanduk gurunya, atau penggemar bertingkah dan berpakaian seperti bintang yang dikaguminya. Dimensi ethos yang paling relevan dengan identifikasi ialah atraksi (daya tarik komunikator) c. Ketundukan (compliance) Ketundukan terjadi bila individu menerima pengaruh dari orang atau kelompok lain karena ia berharap memperoleh reaksi yang menyenangkan dari orang atau kelompok lain tersebut. Ia ingin memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman dari pihak yang mempengaruhinya. Dalam ketundukan, orang menerima perilaku yang dianjurkan bukan karena mempercayainya, tetapi karena perilaku tersebut membantunya untuk menghasilkan efek sosial yang memuaskan.
  • 12. Bawahan yang mengikuti perintah atasannya karena takut dipecat, pegawai negeri yang masuk parpol tertentu karena kuatir diberhentikan, petani yang menanam sawahnya karena ancaman pamong desa adalah contoh-contoh ketundukan, Dimensi ethos yang berkaitan dengan ketundukan ialah kekuasaan. B. Psikologi Pesan Dalam ilmu psikologi pesan terdapat konsep yang berupa teknik pengendalian perilaku orang lain yang disebut bahasa. Dengan bahasa yang merupakan kumpulan kata, komunikator dapat mengatur perilaku orang lain. Berbicara atau berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Dan selanjutnya, bahasa adalah pesan dalam bentuk kata-kata dan kalimat, yang disebut pesan linguistik. Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara-cara tertentu. Setiap cara berkata memberikan maksud tersendiri. Cara-cara ini kita sebut pesan paralinguistic. Tetapi manusia juga menyampaikan pesan dengan cara- cara lain selain dengan dengan bahasa, misalnya dengan isyarat; ini kita sebut pesan ekstralinguistik. Kita akan membicarakan pesan linguistic dengan menguraikan ihwal bahasa, hubungan bahasa dengan persepsi dan berfikir, makna dan teori general sematic dari Korzyski yang menganalisa proses penyandian (encoding). Pesan merupakan salah satu unsur yang penting dalam berkomunikasi, sehingga makna dari pesan itu sendiri memperlancar interaksi social antar manusia. Sementara tujuan dari komunikasi akan tercapai bila makna pesan yang disampaikan komunikator sama dengan makna yang diterima komunikan. Maka untuk mencapai tujuan itu, pesan yang disampaikan biasanya diungkapkan melalui 2 bentuk, yaitu: 1. Pesan Verbal Pesan verbal atau pesan linguistik adalah pesan yang digunakan dalam komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai media. Pesan
  • 13. verbal ditransmisikan melalui kombinasi bunyi-bunyi bahasa dan digunakan untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud. Dengan kata lain, pesan verbal adalah pesan yang diungkapkan melalui bahasa yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian gagasa, ide, informasi. Bahasa memevahkan persoalan, dan menarik kesimpulan. Bahasa memungkinkan kita untuk menyandi (code) peristiwa-peristiwa dan objek- objek dalam bentuk kata-kata. Dengan bahasa, kita dapat mengabstraksikan pengalaman kita, dan mengomunikasikan kebanyakan pemikiran kita kepada orang lain dan menerima pemikiran lainnya. 2. Pesan Nonverbal Pesan non verbal adalah pesan yang digunakan dalam komunikasi yang menggunakan isyarat sebagai media komunikasi. Menurut Mark L. Knapp (1972: 9-12) fungsi pesan non-verbal terbagi menjadi 5 diantaranya adalah: a. Repetisi, mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal b. Substitusi, menggantikan lambang-lambang verbal c. Kontradiksi, memberikan makna lain terhadap pesan verbal d. Komplemen, melengkapi dan memperkaya pesan verbal e. Aksentuasi, menegaskan pesan verbal Dale G. Leathers (1976: 4-7), penulis Nonverbal Communication Systems menyebutkan enam alasan mengapa pesan non verbal sangat pentinga dalam melancarkan atau menghambat efektivitas komunikasi. Berikut enam alasan tersebut: a. Faktor-faktor nonverbal sangat menemukan makna dalam komunikasi interpersonal b. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaiakn lewat pesan nonverbal
  • 14. c. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relative bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan d. Pesan nonverbal berfungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi e. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien 1) Klasifikasi Pesan Nonverbal Menurut ducan pesan nonverbal terdiri atas enam macam, yaitu kinesik atau gerak tubuh, paralinguistic atau suara, prosemik atau penggunaan ruangan personal, olfaksi atau penciuman, sensitivitas kulit dan faktor artifaktual seperti pakaian dan kosmetik. Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat pesan nonverbal terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu pesan nonverbal visual yang meliputi kinesik, proksemik, dan artifaktual. Pesan nonverbal auditif yang terdiri atas pesan paralinguistic. Dan pesan nonverbal nonvisual nonauditif meliputi sentuhan dan ciuman. Pesan kinesik yaitu penyampaian pesan dengan menggunakan gerakan tubuh. Terdiri atas tiga komponen utama yaitu pesan fasial yang menggunakan mimik muka untuk menyampaiakn makna tertentu, pesan gesturalyang menggunakan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengomunikasikan berbagai makna, pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan. Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Pesan proksemik juga diungkapkan dengan mengatur ruangan objek dan rancangan interior. Pesan proksemik dapat mengungkapkan status sosial-ekonomi, keterbukaan dan keakraban. Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian dan kosmetik. Pakaian dipakai untuk menyampaiakan perasaan, kosmetik menurut M.S Wetmore Cosmetic Studio di Encino, California dan mengungkapkan kesehatan, dan kehangatan.
  • 15. Pesan paralinguistic adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Secara keseluruhan pesan paralinguistic adalah alat yang paling cermat untuk menyampaiakn perasaan kita kepada orang lain. Pesan paralinguistic terdiri atas nada yang dapat mengungkapkan gairah, ktakutan, kesedihan, kasih saying dan sebaginya. kualitas suara mengungkapkan identitas dan kepribadian seseorang. Volume menunjukan tinggi-rendahnya suara. Dan kecepatan dan ritme dapat mengungkapkan perasaan. Pesan sentuhan dan bau-bauan termasuk pesan nonverbal, nonvisual, dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Penciuman adalah indera penciuman yang dapat bekerja setiap saat baik yang digunakan dengan sadar maupun tidak sadar. 3. Faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan Adapun faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan adalah sebagai berikut: a. Organisasi Pesan Pesan yang diorganisasikan dengan baik lebih mudah dimengerti daripada pesan yang tidak diorganisasikan dengan baik. Sejak lama retorika menunjukan cara-cara menyusun pesan mengikuti pola yang disarankan Aristoteles. Retorika mengenal enam macam organisasi pesan yaitu urutan deduktif yang dimulai dengan menyatakan gagasan utama terlebih dahulu, kemudian memperjelasnya dengan keterangan penunjang, penyimpulan dan bukti. Sebaliknya dalam urutan induktif terlebih dahulu mengemukakan perincian-perincian dan kemudian menarik kesimpulan. Urutan kronologis pesan disusun berdasarkan sebab ke akibat atau akibat ke sebab. Urutan special pesan disusun berdasarkan tempat. Sedangkan urutan topical pesan disusun berdasarkan topic
  • 16. pembicaraan, dari yang penting kepada yang kurang penting, dari yang kudah kepada yang sukar, dari yang dikenal kepada yang asing (Rakhmat, 1982:46). Sesudah urutan-urutan pesan di atas, psikologi komunikasi menambahkan satu urutan pesan yang disebut dengan urutan psikologis. Urutan ini mengikuti sistem berpikir manusia seperti yang dipolakan oleh John Dewey. Alan H. Monroe pada akhir tahun 1930-an menyarankan lima langkah dalam penyusunan pesan atau yang lebih dikenal dengan motivated sequence. Adapun lima langkah penyusunan pesan tersebut adalah: 1) Attention (Perhatian) 2) Need (Kebutuhan) 3) Satisfaction (Pemuasan) 4) Visualization (Visualisasi) 5) Action (Tindakan) Bila ingin mempengaruhi orang lain, rebutlah lebih dahulu perhatiannya, selanjutnya bangkittkan kebutuhannya, berikan petunjuk bagaimana caranya memuaskan kebutuhan itu, gambarkan dalam pikirannya keuntungan dan kerugian apa yang akan diperolehnya bila ia menerapkan atau tidak menerapkan gagasan tersebut. Dan akhirnya doronglah ia untuk bertindak. b. Struktur Pesan Penyajian informasi, dan argumen dalam sebuah pesan akan memengaruhi pandangan terhadap komunikator dan respons yang diberikan oleh komunikan. Koehler et al (1978: 170-171) dengan mengutif Cohen menyebutkan kesimpulan tahap menyampaiakn informasi dan argumen sebagai berikut:
  • 17. 1) Bila pembicara menyajikan dua sisi persoalan, tidak ada keuntungan untuk pembicara yang pertama, karena berbagai kondisi akan menentukan pembicara yang paling berpengaruh 2) Penempatan persoalan 3) Penempatan gagasan 4) Mengubah posisi akan membuat orang kelihatan tidak konsisten, mudah dipengaruhi dan bahkan tidak jujur 5) Urutan pro-kontra lebih efektif daripada urutan kontra-pro bila digunakn oleh sumber yang memiliki otoritas dan dihormati oleh khalayak 6) Argument yang didengar akan lebih efektif bial ada jangka waktu cukup lam diantara dua pesan, dan pengujian terjadi setelah pesan kedua c. Imbauan Pesan Untuk mempengaruhi orang lain kita harus menyentuh motif yang menggerakan atau mendorong perilaku komunikan. Dengan perkataan lain, kita secara psikologis menghimbau khalayak untuk menerima dan melaksanakn gagasan kita. Imbauan terdiri dari beberapa macam yaitu sebagai berikut: 1) Imbauan rasional, berarti meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis . Imbauan rasional biasanya menggunakan silogisme 2) Imbauan emosional, menggunakn bahasa yang menyentuh emosi komunikan yang dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya 3) Imbauan takut, menggunakan pesan yang mencemaskan, mengancam atau meresahkan 4) Imbauan ganjaran, menggunakn rujukan yang menjanjikan komunikan sesuatu yang mereka perlukan atau inginkan 5) Imbauan motivasional, menggunakn imbauan motif yang menyentuh konsi intern dalam diri manusia
  • 18. BAB III KESIMPULAN 1. Faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikator Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunkator adalah: a. Kredibilitas, Seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat komunikator b. Atraksi, Daya tarik komunikator yang bersumber dari fisik c. Kekuasaan, kemampuan dalam menimbulkan ketundukan 2. Pengaruh komunikasi Adapun pengaruh dari komunikasi adalah sebagai berikut: a. Internalisasi, terjadi bila individu menerima anjuran dari orang lain b. Identifikasi, terjadi bila individu mendefinisikan pernanannya sesuai dengan peranan orang lain c. Ketundukan, terjadi bila individu menerima pengaruh dari seseorang atau kelompok lain karena ia berharap hal tersebut menghasilkan efek sosial yang memuaskan bagi dirinya 3. Bentuk-bentuk pesan dalam psikologi pesan Adapun bentuk-bentuk pesan adalah sebagai berikut: a. Pesan verbal, pesan yang menggunakan bahasa sebagai media komunikasi b. Pesan nonverbal, pesan yang menggunakan isyarat untuk berkomunikasi 4. F actor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan dalam psikologi pesan Adapun faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan adalah: a. Organisasi pesan, cara penyajian pesan b. Struktur pesan, cara penyusunan informasi dalam pesan c. Imbauan Pesan, gagasan yang diberikan kepada komunikan agar menerima dan melaksanakan gagasan yang diberikan oleh komunikator
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya