SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
PEMUTUSAN
HUBUNGAN KERJA
-PHK-
A. Pengertian PHK
Pemutus hubungan kerja adalah suatu proses
pelepasa keterikatan kerja sama antara
perusahaan dengan tenaga kerja, baik atas
permintaan tenaga kerja tersebyt dipandang
sudah tidak mampu memberikan produktivitas
kerja lagi atau karena kondisi perusahaan yang
tak memungkinkan.
Menurut Pasal 1 angka 25 UU No. 13 Tahun
2003, pemutusan hubungan kerja adalah
pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak
dan kewajiban antara buruh/pekerja dengan
pengusaha.
B. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. Ketentuan Umum
Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan mengatur
ketentuan mengenai pemutusan
hubungan kerja yang meliputi
pemutusan hubungan kerja yang terjadi
di badan usaha yang berbadan hukium
atau tidak, milik orang perseorangan,
milik persekutuan atau milik badan
hukum, hak milik swasta maupun milik
Negara, maupun usaha-usaha sosial
dan usaha-usaha lain yangmempunyai
pengurus dan memperkerjakan orang
lain dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain.
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Pemutusan hubungan kerja atau PHK
merupakan suatu peristiwa yang tidak
diharapkan terjadinya, khususnya dari
kalangan pekerja/buruh, karena dengan
PHK pekerja/buruh yang bersangkutan
akan kehilangan mata pencarian untuk
menghidupi diri dan keluarganya.
Oleh karena itu semua pihak yang terlibat
dalam hubungan industrial (pengusaha,
pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat
buruh, dan pemerintah) dengan segala
upaya wajib mengusahakan agar jangan
terjadi pemutusan hubungan kerja.
2. Syarat PHK
Sebagaimana diatur dalam Pasal 153 ayat (1)
UU No. 13 Tahun 2003, pengusaha dilarang
melakukan pemutusan hubungan kerja
dengan alasan-alasan sebagai berikut:
5
2
1 4
Pekerja/buruh berhalangan masuk
kerja karena sakit menurut
keterangan dokter selama waktu
tidak melampaui 12 (duabelas)
bulan secara terus-menerus.
Pekerja/buruh berhalangan
menjalankan pekerjaanya karena
memenuhi kewajiban terhadap
Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pekerja/buruh menjalankan
ibadah yang diperintahkan
agamanya.
Pekerja/buruh menikah
Pekerja/buruh perempuan hamil,
melahirkan, gugur kandungan,
atau menyusui bayinya.
3
Pekerja/buruh mempunyai pertalian
darah dan/atau ikatan perkawinan
dengan pekerja/buruh lainnya di
dalam satu perusahaan, kecuali
telah diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama.
Pekerja/buruh mendirikan, menjadi
anggota dan/atau pengurus serikat
pekerja/serikat buruh, Pekerja/buruh
melakukan kegiatan serikat
pekerja/serikat buruh di luar jam
kerja, atau di dalam jam kerja atas
kesepakatan pengusaha, atau
berdasarkan ketentuan yang diatur
dalam perjanjian kerja peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama.
Pekerja/buruh yang mengadukan
pengusaha kepada yang berwajib
mengenai perbuatan pengusaha yang
melakukan tindak pidana kejahatan.
Karena perbedaan paham, agama,
aliran politik, suku, warna kulit,
golongan, jenis kelamin, kondisi
fisik, atau status perkawinan.
Pekerja/buruhdalam keadaan cacat
tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau
sakit karena hubungan kerja yang
menurut surat keterangan dokter yang
jangka waktu penyembuhannya belum
dapat dipastikan.
Apabila pengusaha bersikeras melakukan
pemutusan hubungan kerja terhadap
pekerja/buruhnya atas dasar alasan-alasan
yang dinyatakan secara limitatif dalam
Pasal 153 ayat (1) UU No.13 Tahun 2003
tersebut, maka PHK yang dilakukan akan
batal demi hukum (null and void) dan
pengusaha yang bersangkutan wajib untuk
mempekerjakan kembali Pekerja/buruhnya
yang diputus kerja tersebut.
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Penetapan mengenai pemutusan hubungan kerja dari
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial
sifatnya mutlak, namun demikian penetapan tersebut tidak
diperlukan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut:
Pekerja/buruh masih
dalam masa
percobaan kerja,
bilamana telah
dipersyaratkan
secara tertulis
sebelumnya.
Pekerja/buruh mengajukan
permintaan pengunduran diri,
secara tertulis atas kemauan
sendiri tanpa ada indikasi adanya
tekanan/intimidasi dari pengusaha,
berakhirnya hubungan kerja sesuai
dengan perjanjian kerja waktu
tertentu untuk pertama kali.
Pekerja/buruh mencapai
usia pensiun sesuai dengan
ketetapan dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan,
perjanjian kerja bersama,
atau perturan perundang-
undangan.
Pekerja/buruh
meningga dunia.
PHK SECARA HORMAT
01
PHK SEMENTARA
02
PHK DENGAN TIDAK
HORMAT
03
C. SIFAT PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
D.JENIS PHK
Pemutusan hubungan kerja
oleh pemberi kerja/pengusaha.
Pemutusan hubungan kerja
oleh pekerja/buruh.
Pemutusan hubungan kerja
Putus Demi Hukum.
Pemutusan hubungan kerja
oleh Pengadilan.
PHK oleh majikan harus memenuhi syarat-syarat terntentu.
Syarat-syarat itu misalnya:
1. Permohonan penetapan PHK harus diajukan secara
tertulis kepada Lembaga Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial (PPHI) disertai alasan yang menjadi
adasarnya.
2. Permohonan penetapan tersebut hanya dapat diterima
oleh Lembaga PPHI apabila telah dirundingkan, tetapi
perundingan tersebut tidak menemui kata sepakat.
1. Pemutusan hubungan kerja oleh pemberi
kerja/pengusaha
Thanks…….
Mengapa ada bentuk pekerja/buruh
memutuskan hubungan kerja dengan
majikan ? ini disebabkan karena
KUHPerdata menyetarakan kedudukan
perkerja/buruh dengan majikan,
sehingga bilamana majikan dapat mem-
PHK pekerja/buruh, maka sebaliknya
pekerja/buruh juga dapat memutuskan
hubungan kerja dengan majikan
2. Pemutusan hubungan kerja
oleh pekerja/buruh
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
1. Ada persetujuan majikan.
2. Memperhatikan tenggang waktu pernyataan
pengakhiran hubungan kerja (memberitahukan
sejak kapan hubungan kerja diputuskan)
sebagaimana terdapat pada Pasal 1603 h
KUHPerdata dan 1603 I KUHPerdata.
Di dalam Pasal 1603 (n) KUHPerdata memberikan pengecualian
terhadap terhadap dua syarat tersebut:
- Bilamana buruh membayar ganti kerugian kepada majikan
- Karena alasan mendesak, yaitu keadaan yang sedemikian rupa
sehingga mengakibatkan buruh tidak layak mengharapkan
untuk meneruskan hubungan kerja.
Dengan demikian ada dua syarat yang harus terpenuhi agar
buruh dapat memutuskan hubungan kerja, yaitu :
Jika kedua syarat itu tidak dipenuhi, maka
perbuatan pekerja/buruh tersebut untuk
menghentikan hubungan kerja dengan
majikan adalah melawan hukum
(onrechtmatig).
3. Pemutusan hubungan kerja Putus Demi Hukum
1. Karena habisnya waktu dalam
perjanjian kerja untuk waktu tertentu
2. Meninggalnya buruh
PHK demi hukum adalah putusnya hubungan kerja
dengan sendirinya tanpa ada perbuatan hukum
tertentu, baik oleh majikan maupun oleh buruh.
Di dalam KUHPerdata dikenal dua PHK demi hukum:
Dalam pasal 1603v KUHPerdata:
Tiap-tiap pihak, baik pengusaha maupun
pekerja, setiap waktu, juga sebelum pekerja
dimulai, berwenang berdasarkan alasan
penting mengajukan permintaan tertulis
kepada pengadilan ditempat kediamannya
yang sebenarnya untuk menyatakan
perjanjian putus kerja.
4. Pemutusan Hubungan Kerja
Oleh Pengadilan
Alasan yang dapat dijadikan dasar bagi permohonan pemutusan
hubungan kerja kepada Pengadilan Negeri:
Seorang wakil yang sah (menurut
undang-undang) dari buruh yang belum
dewasa boleh mengajukan permohonan
tertulis kepada pengadilan tempat buruh
yang belum dewasa tersebut bertempat
tinggal, supaya perjanjian kerja
dinyatakan putus.
2. KARENA MERUGIKAN BURUH
YANG BELUM DEWASA
Alasan penting adalah selain alasan
mendesak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1603 n KUHPerdata
1. KARENA ALASAN PENTING
Dalam Pasal 1603 w KUHPerdata tercantum
dengan tegas bahwa wewenang para pihak untuk
menuntut pembatalan perjanjian berdasarkan
Pasal 1267 KUHPerdata disertai penggantian biaya
kerugian dan bunga tidak hapus karena ketentuan
dalam bagian ini.
3. PEMBATALAN PERJANJIAN KERJA MENURUT PASAL
1267 KUHPERDATA
Dalam suatu perusahaan seorang majikan dapat
mencantumkan syarat-syarat kerja yang
diperlakukan dalam perusahaannya.
4. PENGAKHIRAN HUBUNGAN KERJA BERDASARKAN
PASAL 1601 k KUHPERDATA
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Alasan Perusahaan
boleh melakukan
Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK)
Melihat pada UU Ketenagakerjaan, ada 9 alasan
perusahaan boleh melakukan PHK seperti:
• Perusahaan bangkrut
• Perusahaan tutup karena merugi
• Perubahan status perusahaan
• pekerja/buruh melanggar perjanjian kerja
• pekerja/buruh melakukan kesalahan berat
• pekerja/buruh memasuki usia pensiun
• pekerja/buruh mengundurkan diri
• pekerja/buruh meninggal dunia
• pekerja/buruh mangkir
UU Cipta Kerja menambah 5 poin lagi alasan
perusahaan boleh melakukan PHK,
diantaranya meliputi:
• Perusahaan melakukan efisiensi
• Perusahaan melakukan penggabungan,
peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan
perusahaan
• Perusahaan dalam keadaan penundaan
kewajiban pembayaran utang
• Perusahaan melakukan perbuatan yang
merugikan pekerja/buruh
• Pekerja/buruh mengalami sakit
berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan
kerja dan tidak dapat melakukan
pekerjaannya setelah melampaui batas 12
(dua belas) bulan
E. Penetapan Uang Pesangon Uang Penghargaan
Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak (UUK)
Alasan PHK Kompensasi Pengaturan di UU
Ketenagakerjaan
Mengundurkan diri tanpa tekanan Berhak atas UPH Pasal 162 Ayat (1)
Tidak lulus masa percobaan Tidak berhak kompensasi Pasal 154
Selesainya PKWT Tidak Berhak atas
Kompensasi
Pasal 154 huruf b
Pekerja melakukan Pelanggaran
Perjanjian Kerja, Perjanjian Kerja
Bersama, atau Peraturan Perusahaan
1 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 161 Ayat (3)
Pekerja mengajukan PHK karena
pelanggaran pengusaha
2 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 169 Ayat (1)
Pernikahan antar pekerja (jika diatur
oleh perusahaan)
1 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 153
PHK Massal karena perusahaan rugi
atau force majeure
1 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 164 (1)
PHK Massal karena Perusahaan
melakukan efisiensi.
2 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 164 (3)
Rincian
pesangon yang
didapat oleh
pekerja yang
mengundurkan
diri dan PHK
Peleburan, Penggabungan, perubahan status
dan Pekerja tidak mau melanjutkan hubungan
kerja
1 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 163 Ayat (1)
Peleburan, Penggabungan, perubahan status
dan Pengusaha tidak mau melanjutkan
hubungan kerja
2 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 163 Ayat (2)
Perusahaan pailit 1 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 165
Pekerja meninggal dunia 2 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 166
Pekerja mangkir 5 hari atau lebih dan telah
dipanggil 2 kali secara patut
UPH dan Uang pisah Pasal 168 Ayat (1)
Pekerja sakit berkepanjangan atau karena
kecelakaan kerja (setelah 12 bulan)
2 kali UP, 2 kali UPMK, dan UPH Pasal 172
Pekerja memasuki usia pensiun opsional Sesuai Pasal 167
Pekerja ditahan dan tidak dapat melakukan
pekerjaan (setelah 6 bulan)
1 kali UPMK dan UPH Pasal 160 Ayat (7)
Pekerja ditahan dan diputuskan bersalah 1 kali UPMK dan UPH Pasal 160 Ayat (7)
Keterangan:
UP = Uang Pesangon;
UPMK = Uang Penghargaan
Masa Kerja;
UPH = Uang Penggantian
Hak
Perhitungan Uang Pesangon [Pasal 156 ayat (2) UU Ketenagakerjaan]
Alasan PHK Kompensasi Pengaturan di UU
Ketenagakerjaan
Mengundurkan diri tanpa tekanan Berhak atas UPH Pasal 162 Ayat (1)
Tidak lulus masa percobaan Tidak berhak kompensasi Pasal 154
Selesainya PKWT Tidak Berhak atas
Kompensasi
Pasal 154 huruf b
Pekerja melakukan Pelanggaran
Perjanjian Kerja, Perjanjian Kerja
Bersama, atau Peraturan Perusahaan
1 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 161 Ayat (3)
Pekerja mengajukan PHK karena
pelanggaran pengusaha
2 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 169 Ayat (1)
Pernikahan antar pekerja (jika diatur
oleh perusahaan)
1 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 153
PHK Massal karena perusahaan rugi atau
force majeure
1 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 164 (1)
PHK Massal karena Perusahaan
melakukan efisiensi.
2 kali UP, 1 kali UPMK, dan
UPH
Pasal 164 (3)
Perhitungan Uang Penghargaan Masa Kerja [Pasal 156 ayat (3)
UU 13 Tahun 2003
Masa Kerja Uang Penghargaan Masa Kerja
yang Didapat
3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6
(enam) tahun
2 (dua) bulan upah
6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9
(sembilan) tahun
3 (tiga) bulan upah
9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari
12 (dua belas) tahun
4 (empat) bulan upah
12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari
15 (lima belas) tahun
5 (lima) bulan upah
15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari
18 (delapan belas) tahun,
6 (enam) bulan upah
18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang
dari 21 (dua puluh satu) tahun
7 (tujuh) bulan upah
21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang
dari 24 (dua puluh empat) tahun
8 (delapan) bulan upah
24 (dua puluh empat) tahun atau lebih 10 (sepuluh ) bulan upah
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Perhitungan Uang Penggantian Hak
[Pasal 156 ayat (4) UU Ketenagakerjaan]
Adapun UPH terdiri dari:
a. Cuti tahunan yang belum
diambil dan belum gugur
b. Biaya atau ongkos pulang
untuk pekerja/buruh dan
keluarganya ke tempat di mana
pekerja/buruh diterima bekerja
c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan
perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus)
dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan
masa kerja bagi yang memenuhi syarat
d. hal-hal lain yang ditetapkan
dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Pesangon (UUK-UU CIPTA KERJA)
Diatur dalam
pasal 156 (4) UUK
0
20
40
60
80
Uang Penggantian Hak
UU CIPTA KERJA
Tidak adanya uang
penggantian hak
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Uang
Penghargaan
Masa Kerja
Diatur dalam pasal
156 (3) UUK
Uang penghargaan masa kerja
24 tahun dihapus. UU Cipta
Kerja menghapus poin H
dalam pasal 156 ayat 3 terkait
uang penghargaan bagi
pekerja/buruh yang memiliki
masa kerja 24 tahun atau lebih
dimana seharusnya
pekerja/buruh menerima uang
penghargaan sebanyak 10
bulan upah.
COMPUTER REPAIR & SUPPORT
Uang Pesangon
UUK
UU CIPTA KERJA
Pasal 161 UUK menyebutkan :
(1) Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha
dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang
bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-
turut.Pasal 163 (1) UUK menyebutkan :
Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh
dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan
kepemilikan perusahaan dan pekerja/ buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan
kerja, maka pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar 1 (satu) kali sesuai
ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang perhargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal
156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan dalam Pasal 156 ayat (4).Pasal
164 dan 165 UUK mengatur mengenai pekerja/buruh yang di PHK karena perusahaan
merugi dan pailit berhak mendapat pesangon.Pasal 166 UUK mengatur hak keluarga
buruh atau pekerja. Bila buruh atau pekerja meninggal dunia, pengusaha harus
memberikan uang kepada ahli waris.
Pasal 167 UUK mengatur mengenai pesangon untuk pekerja/buruh yang di PHK karena
memasuki usia pensiun.
• Menghapuskan uang pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena
surat peringatan. Padahal dalam UU Ketenagakerjaan pasal 161
menyebutkan pekerja/buruh yang di PHK karena mendapat surat
peringatan memiliki hak mendapatkan pesangon.
• Menghapuskan uang pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena
peleburan, pergantian status kepemilikan perusahaan. Pekerja/buruh
yang di PHK karena pergantian status kepemilikan perusahaan tidak akan
diberi pesangon lagi oleh perusahaan awal, sebab hal ini sudah dihapus
dalam RUU Cipta Kerja.
• Menghapuskan uang pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena
perusahaan merugi 2 tahun dan pailit. Pemerintah telah menghapus UU
Ketenagakerjaan pasal 164 dan 165 di dalam RUU Cipta Kerja. Jadi
nantinya pekerja/buruh yang di PHK karena perusahaan mengalami
kerugian dan pailit tidak mendapatkan pesangon.
• Menghapuskan uang santunan berupa pesangon bagi ahli waris atau
keluarga apabila pekerja/buruh meninggal. Draft RUU Cipta Kerja juga
telah menghapus pemberian uang santunan berupa pesangon, hak uang
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak bagi ahli waris yang
ditinggalkan.
• Menghapuskan uang pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena
akan memasuki usia pensiun. Pemerintah telah menghapus pasal 167 UUK
yang isinya mengatur pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena
memasuki usia pensiun.
Thanks…….

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial iv4nnavi
 
Contoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahContoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahBudi Cahyadi
 
01. draf peraturan perusahaan
01. draf peraturan perusahaan01. draf peraturan perusahaan
01. draf peraturan perusahaanlegalakses636
 
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizenPemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizenAl-waris Suarez
 
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker riSosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker riInstansi
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialSeta Wicaksana
 
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxPresentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxmelzmelone
 
14. tata tertib perusahaan
14. tata tertib perusahaan14. tata tertib perusahaan
14. tata tertib perusahaanlegalakses636
 
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAFardalaw Labor
 
Peraturan perusahaan sirounagro
Peraturan perusahaan sirounagroPeraturan perusahaan sirounagro
Peraturan perusahaan sirounagroAli usman
 
karyawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phkkaryawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phkkartasamba2008
 
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanArif Gunawan
 
Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum PerburuhanDiarta
 
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...Idik Saeful Bahri
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrialcutzurnali
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanMatakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanBagoes Prasetya
 
Contoh surat perjanjian kerjaharianlepas
Contoh surat perjanjian kerjaharianlepasContoh surat perjanjian kerjaharianlepas
Contoh surat perjanjian kerjaharianlepasalfiansinaga04091985
 

Was ist angesagt? (20)

Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial
 
Contoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucahContoh peraturan perusahaan bucah
Contoh peraturan perusahaan bucah
 
01. draf peraturan perusahaan
01. draf peraturan perusahaan01. draf peraturan perusahaan
01. draf peraturan perusahaan
 
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizenPemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
Pemutusan hubungan kerja(pemberhentian) by warizen
 
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker riSosialisasi pp uu cipta kerja   kemenaker ri
Sosialisasi pp uu cipta kerja kemenaker ri
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan Industrial
 
PHK
PHKPHK
PHK
 
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxPresentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
 
14. tata tertib perusahaan
14. tata tertib perusahaan14. tata tertib perusahaan
14. tata tertib perusahaan
 
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
 
Outsourcing
OutsourcingOutsourcing
Outsourcing
 
Peraturan perusahaan sirounagro
Peraturan perusahaan sirounagroPeraturan perusahaan sirounagro
Peraturan perusahaan sirounagro
 
karyawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phkkaryawan kontrak dan phk
karyawan kontrak dan phk
 
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
 
Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum Perburuhan
 
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
Hukum Ketenagakerjaan - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Idik S...
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanMatakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
Contoh surat perjanjian kerjaharianlepas
Contoh surat perjanjian kerjaharianlepasContoh surat perjanjian kerjaharianlepas
Contoh surat perjanjian kerjaharianlepas
 
TATA TERTIB KERJA NEW (Repaired)
TATA TERTIB KERJA NEW (Repaired)TATA TERTIB KERJA NEW (Repaired)
TATA TERTIB KERJA NEW (Repaired)
 

Ähnlich wie 11. pemutusan hubungan kerja

PHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerjaPHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerjaKartika Febriyanti
 
BAB 5 PEMBERHENTIAAN PEGAWAI.pptx
BAB 5 PEMBERHENTIAAN PEGAWAI.pptxBAB 5 PEMBERHENTIAAN PEGAWAI.pptx
BAB 5 PEMBERHENTIAAN PEGAWAI.pptxMuhammad Rofi'i
 
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptxPHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptxssuserd30037
 
Tugas 1 hukum perburuhan.pptx
Tugas 1 hukum perburuhan.pptxTugas 1 hukum perburuhan.pptx
Tugas 1 hukum perburuhan.pptxToto261231
 
Hkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaanHkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaanBenny Benny
 
Tugas sdm pemutusan hubungan kerja kelompok 13
Tugas sdm pemutusan hubungan kerja kelompok 13Tugas sdm pemutusan hubungan kerja kelompok 13
Tugas sdm pemutusan hubungan kerja kelompok 13rizkinovita
 
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptxPEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptxMoreNoob1
 
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdfRikoApriyanto1
 
ALIH DAYA PP35 Tahun 2021(1).pptx
ALIH DAYA PP35 Tahun 2021(1).pptxALIH DAYA PP35 Tahun 2021(1).pptx
ALIH DAYA PP35 Tahun 2021(1).pptxFebyArdian2
 
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMarselaM2
 
HUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptxHUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptxssuser26622a
 
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...AS_Ramadhandy
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerjaGindha Wayka
 
kasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal duniakasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal duniaKartika Febriyanti
 
Hbl minggu 7, hefti juliza, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl minggu 7, hefti juliza, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...Hbl minggu 7, hefti juliza, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl minggu 7, hefti juliza, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...Hefti Juliza
 
12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaanRakyatCerdas
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...Affiah Jannah
 

Ähnlich wie 11. pemutusan hubungan kerja (20)

PHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerjaPHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerja
 
BAB 5 PEMBERHENTIAAN PEGAWAI.pptx
BAB 5 PEMBERHENTIAAN PEGAWAI.pptxBAB 5 PEMBERHENTIAAN PEGAWAI.pptx
BAB 5 PEMBERHENTIAAN PEGAWAI.pptx
 
Merumahkan karyawan
Merumahkan karyawanMerumahkan karyawan
Merumahkan karyawan
 
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptxPHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
PHK 2xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.pptx
 
Tugas 1 hukum perburuhan.pptx
Tugas 1 hukum perburuhan.pptxTugas 1 hukum perburuhan.pptx
Tugas 1 hukum perburuhan.pptx
 
Phk
PhkPhk
Phk
 
Hkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaanHkm ketenagakerjaan
Hkm ketenagakerjaan
 
Tugas sdm pemutusan hubungan kerja kelompok 13
Tugas sdm pemutusan hubungan kerja kelompok 13Tugas sdm pemutusan hubungan kerja kelompok 13
Tugas sdm pemutusan hubungan kerja kelompok 13
 
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptxPEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
PEMBERHENTIAN SDM FERNANDO .pptx
 
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
[Materi]_BAB_14_PEMUTUSAN_HUBUNGAN_KERJA.pdf
 
fgd bidakara.pptx
fgd bidakara.pptxfgd bidakara.pptx
fgd bidakara.pptx
 
ALIH DAYA PP35 Tahun 2021(1).pptx
ALIH DAYA PP35 Tahun 2021(1).pptxALIH DAYA PP35 Tahun 2021(1).pptx
ALIH DAYA PP35 Tahun 2021(1).pptx
 
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.pptMSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
MSDM SERIKAT KERJA 2.ppt
 
HUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptxHUBUNGAN KERJA.pptx
HUBUNGAN KERJA.pptx
 
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu b...
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
 
kasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal duniakasus PHK karena karyawan meninggal dunia
kasus PHK karena karyawan meninggal dunia
 
Hbl minggu 7, hefti juliza, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl minggu 7, hefti juliza, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...Hbl minggu 7, hefti juliza, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl minggu 7, hefti juliza, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
 
12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan12 aspek hukum ketenagakerjaan
12 aspek hukum ketenagakerjaan
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
 

Mehr von Gindha Wayka

13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitasGindha Wayka
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhanGindha Wayka
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock outGindha Wayka
 
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerjaGindha Wayka
 
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerjaGindha Wayka
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerjaGindha Wayka
 
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaanGindha Wayka
 
3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaanGindha Wayka
 
15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronikGindha Wayka
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeriGindha Wayka
 
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor imporGindha Wayka
 
11. rahasia dagang
11. rahasia dagang11. rahasia dagang
11. rahasia dagangGindha Wayka
 
10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaanGindha Wayka
 
9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatasGindha Wayka
 
7. akuisisi, konsolidasi dan merger lanjutan
7. akuisisi, konsolidasi dan merger lanjutan7. akuisisi, konsolidasi dan merger lanjutan
7. akuisisi, konsolidasi dan merger lanjutanGindha Wayka
 
6. akuisisi, konsolidasi dan merger
6. akuisisi, konsolidasi dan merger6. akuisisi, konsolidasi dan merger
6. akuisisi, konsolidasi dan mergerGindha Wayka
 

Mehr von Gindha Wayka (20)

13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out
 
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
 
8. upah
8. upah8. upah
8. upah
 
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
 
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
 
2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
 
3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan
 
15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik
 
14. waralaba
14. waralaba14. waralaba
14. waralaba
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
 
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
 
11. rahasia dagang
11. rahasia dagang11. rahasia dagang
11. rahasia dagang
 
10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan
 
9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas
 
7. akuisisi, konsolidasi dan merger lanjutan
7. akuisisi, konsolidasi dan merger lanjutan7. akuisisi, konsolidasi dan merger lanjutan
7. akuisisi, konsolidasi dan merger lanjutan
 
6. akuisisi, konsolidasi dan merger
6. akuisisi, konsolidasi dan merger6. akuisisi, konsolidasi dan merger
6. akuisisi, konsolidasi dan merger
 

Kürzlich hochgeladen

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxINTANAMALINURAWALIA
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfSumardi Arahbani
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Sumardi Arahbani
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 

Kürzlich hochgeladen (10)

pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 

11. pemutusan hubungan kerja

  • 2. A. Pengertian PHK Pemutus hubungan kerja adalah suatu proses pelepasa keterikatan kerja sama antara perusahaan dengan tenaga kerja, baik atas permintaan tenaga kerja tersebyt dipandang sudah tidak mampu memberikan produktivitas kerja lagi atau karena kondisi perusahaan yang tak memungkinkan. Menurut Pasal 1 angka 25 UU No. 13 Tahun 2003, pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara buruh/pekerja dengan pengusaha.
  • 3. B. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA 1. Ketentuan Umum Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja yang meliputi pemutusan hubungan kerja yang terjadi di badan usaha yang berbadan hukium atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan atau milik badan hukum, hak milik swasta maupun milik Negara, maupun usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yangmempunyai pengurus dan memperkerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
  • 4. COMPUTER REPAIR & SUPPORT Pemutusan hubungan kerja atau PHK merupakan suatu peristiwa yang tidak diharapkan terjadinya, khususnya dari kalangan pekerja/buruh, karena dengan PHK pekerja/buruh yang bersangkutan akan kehilangan mata pencarian untuk menghidupi diri dan keluarganya. Oleh karena itu semua pihak yang terlibat dalam hubungan industrial (pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah) dengan segala upaya wajib mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja.
  • 5. 2. Syarat PHK Sebagaimana diatur dalam Pasal 153 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003, pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan-alasan sebagai berikut: 5 2 1 4 Pekerja/buruh berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (duabelas) bulan secara terus-menerus. Pekerja/buruh berhalangan menjalankan pekerjaanya karena memenuhi kewajiban terhadap Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pekerja/buruh menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya. Pekerja/buruh menikah Pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui bayinya. 3
  • 6. Pekerja/buruh mempunyai pertalian darah dan/atau ikatan perkawinan dengan pekerja/buruh lainnya di dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja/serikat buruh, Pekerja/buruh melakukan kegiatan serikat pekerja/serikat buruh di luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Pekerja/buruh yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan tindak pidana kejahatan. Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan. Pekerja/buruhdalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.
  • 7. Apabila pengusaha bersikeras melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruhnya atas dasar alasan-alasan yang dinyatakan secara limitatif dalam Pasal 153 ayat (1) UU No.13 Tahun 2003 tersebut, maka PHK yang dilakukan akan batal demi hukum (null and void) dan pengusaha yang bersangkutan wajib untuk mempekerjakan kembali Pekerja/buruhnya yang diputus kerja tersebut.
  • 8. COMPUTER REPAIR & SUPPORT Penetapan mengenai pemutusan hubungan kerja dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial sifatnya mutlak, namun demikian penetapan tersebut tidak diperlukan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut: Pekerja/buruh masih dalam masa percobaan kerja, bilamana telah dipersyaratkan secara tertulis sebelumnya. Pekerja/buruh mengajukan permintaan pengunduran diri, secara tertulis atas kemauan sendiri tanpa ada indikasi adanya tekanan/intimidasi dari pengusaha, berakhirnya hubungan kerja sesuai dengan perjanjian kerja waktu tertentu untuk pertama kali. Pekerja/buruh mencapai usia pensiun sesuai dengan ketetapan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau perturan perundang- undangan. Pekerja/buruh meningga dunia.
  • 9. PHK SECARA HORMAT 01 PHK SEMENTARA 02 PHK DENGAN TIDAK HORMAT 03 C. SIFAT PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
  • 10. COMPUTER REPAIR & SUPPORT D.JENIS PHK Pemutusan hubungan kerja oleh pemberi kerja/pengusaha. Pemutusan hubungan kerja oleh pekerja/buruh. Pemutusan hubungan kerja Putus Demi Hukum. Pemutusan hubungan kerja oleh Pengadilan.
  • 11. PHK oleh majikan harus memenuhi syarat-syarat terntentu. Syarat-syarat itu misalnya: 1. Permohonan penetapan PHK harus diajukan secara tertulis kepada Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) disertai alasan yang menjadi adasarnya. 2. Permohonan penetapan tersebut hanya dapat diterima oleh Lembaga PPHI apabila telah dirundingkan, tetapi perundingan tersebut tidak menemui kata sepakat. 1. Pemutusan hubungan kerja oleh pemberi kerja/pengusaha
  • 12. Thanks……. Mengapa ada bentuk pekerja/buruh memutuskan hubungan kerja dengan majikan ? ini disebabkan karena KUHPerdata menyetarakan kedudukan perkerja/buruh dengan majikan, sehingga bilamana majikan dapat mem- PHK pekerja/buruh, maka sebaliknya pekerja/buruh juga dapat memutuskan hubungan kerja dengan majikan 2. Pemutusan hubungan kerja oleh pekerja/buruh
  • 13. COMPUTER REPAIR & SUPPORT 1. Ada persetujuan majikan. 2. Memperhatikan tenggang waktu pernyataan pengakhiran hubungan kerja (memberitahukan sejak kapan hubungan kerja diputuskan) sebagaimana terdapat pada Pasal 1603 h KUHPerdata dan 1603 I KUHPerdata. Di dalam Pasal 1603 (n) KUHPerdata memberikan pengecualian terhadap terhadap dua syarat tersebut: - Bilamana buruh membayar ganti kerugian kepada majikan - Karena alasan mendesak, yaitu keadaan yang sedemikian rupa sehingga mengakibatkan buruh tidak layak mengharapkan untuk meneruskan hubungan kerja. Dengan demikian ada dua syarat yang harus terpenuhi agar buruh dapat memutuskan hubungan kerja, yaitu : Jika kedua syarat itu tidak dipenuhi, maka perbuatan pekerja/buruh tersebut untuk menghentikan hubungan kerja dengan majikan adalah melawan hukum (onrechtmatig).
  • 14. 3. Pemutusan hubungan kerja Putus Demi Hukum 1. Karena habisnya waktu dalam perjanjian kerja untuk waktu tertentu 2. Meninggalnya buruh PHK demi hukum adalah putusnya hubungan kerja dengan sendirinya tanpa ada perbuatan hukum tertentu, baik oleh majikan maupun oleh buruh. Di dalam KUHPerdata dikenal dua PHK demi hukum:
  • 15. Dalam pasal 1603v KUHPerdata: Tiap-tiap pihak, baik pengusaha maupun pekerja, setiap waktu, juga sebelum pekerja dimulai, berwenang berdasarkan alasan penting mengajukan permintaan tertulis kepada pengadilan ditempat kediamannya yang sebenarnya untuk menyatakan perjanjian putus kerja. 4. Pemutusan Hubungan Kerja Oleh Pengadilan
  • 16. Alasan yang dapat dijadikan dasar bagi permohonan pemutusan hubungan kerja kepada Pengadilan Negeri: Seorang wakil yang sah (menurut undang-undang) dari buruh yang belum dewasa boleh mengajukan permohonan tertulis kepada pengadilan tempat buruh yang belum dewasa tersebut bertempat tinggal, supaya perjanjian kerja dinyatakan putus. 2. KARENA MERUGIKAN BURUH YANG BELUM DEWASA Alasan penting adalah selain alasan mendesak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1603 n KUHPerdata 1. KARENA ALASAN PENTING Dalam Pasal 1603 w KUHPerdata tercantum dengan tegas bahwa wewenang para pihak untuk menuntut pembatalan perjanjian berdasarkan Pasal 1267 KUHPerdata disertai penggantian biaya kerugian dan bunga tidak hapus karena ketentuan dalam bagian ini. 3. PEMBATALAN PERJANJIAN KERJA MENURUT PASAL 1267 KUHPERDATA Dalam suatu perusahaan seorang majikan dapat mencantumkan syarat-syarat kerja yang diperlakukan dalam perusahaannya. 4. PENGAKHIRAN HUBUNGAN KERJA BERDASARKAN PASAL 1601 k KUHPERDATA
  • 17. COMPUTER REPAIR & SUPPORT Alasan Perusahaan boleh melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Melihat pada UU Ketenagakerjaan, ada 9 alasan perusahaan boleh melakukan PHK seperti: • Perusahaan bangkrut • Perusahaan tutup karena merugi • Perubahan status perusahaan • pekerja/buruh melanggar perjanjian kerja • pekerja/buruh melakukan kesalahan berat • pekerja/buruh memasuki usia pensiun • pekerja/buruh mengundurkan diri • pekerja/buruh meninggal dunia • pekerja/buruh mangkir UU Cipta Kerja menambah 5 poin lagi alasan perusahaan boleh melakukan PHK, diantaranya meliputi: • Perusahaan melakukan efisiensi • Perusahaan melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan perusahaan • Perusahaan dalam keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang • Perusahaan melakukan perbuatan yang merugikan pekerja/buruh • Pekerja/buruh mengalami sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 (dua belas) bulan
  • 18. E. Penetapan Uang Pesangon Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak (UUK) Alasan PHK Kompensasi Pengaturan di UU Ketenagakerjaan Mengundurkan diri tanpa tekanan Berhak atas UPH Pasal 162 Ayat (1) Tidak lulus masa percobaan Tidak berhak kompensasi Pasal 154 Selesainya PKWT Tidak Berhak atas Kompensasi Pasal 154 huruf b Pekerja melakukan Pelanggaran Perjanjian Kerja, Perjanjian Kerja Bersama, atau Peraturan Perusahaan 1 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 161 Ayat (3) Pekerja mengajukan PHK karena pelanggaran pengusaha 2 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 169 Ayat (1) Pernikahan antar pekerja (jika diatur oleh perusahaan) 1 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 153 PHK Massal karena perusahaan rugi atau force majeure 1 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 164 (1) PHK Massal karena Perusahaan melakukan efisiensi. 2 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 164 (3) Rincian pesangon yang didapat oleh pekerja yang mengundurkan diri dan PHK
  • 19. Peleburan, Penggabungan, perubahan status dan Pekerja tidak mau melanjutkan hubungan kerja 1 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 163 Ayat (1) Peleburan, Penggabungan, perubahan status dan Pengusaha tidak mau melanjutkan hubungan kerja 2 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 163 Ayat (2) Perusahaan pailit 1 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 165 Pekerja meninggal dunia 2 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 166 Pekerja mangkir 5 hari atau lebih dan telah dipanggil 2 kali secara patut UPH dan Uang pisah Pasal 168 Ayat (1) Pekerja sakit berkepanjangan atau karena kecelakaan kerja (setelah 12 bulan) 2 kali UP, 2 kali UPMK, dan UPH Pasal 172 Pekerja memasuki usia pensiun opsional Sesuai Pasal 167 Pekerja ditahan dan tidak dapat melakukan pekerjaan (setelah 6 bulan) 1 kali UPMK dan UPH Pasal 160 Ayat (7) Pekerja ditahan dan diputuskan bersalah 1 kali UPMK dan UPH Pasal 160 Ayat (7) Keterangan: UP = Uang Pesangon; UPMK = Uang Penghargaan Masa Kerja; UPH = Uang Penggantian Hak
  • 20. Perhitungan Uang Pesangon [Pasal 156 ayat (2) UU Ketenagakerjaan] Alasan PHK Kompensasi Pengaturan di UU Ketenagakerjaan Mengundurkan diri tanpa tekanan Berhak atas UPH Pasal 162 Ayat (1) Tidak lulus masa percobaan Tidak berhak kompensasi Pasal 154 Selesainya PKWT Tidak Berhak atas Kompensasi Pasal 154 huruf b Pekerja melakukan Pelanggaran Perjanjian Kerja, Perjanjian Kerja Bersama, atau Peraturan Perusahaan 1 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 161 Ayat (3) Pekerja mengajukan PHK karena pelanggaran pengusaha 2 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 169 Ayat (1) Pernikahan antar pekerja (jika diatur oleh perusahaan) 1 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 153 PHK Massal karena perusahaan rugi atau force majeure 1 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 164 (1) PHK Massal karena Perusahaan melakukan efisiensi. 2 kali UP, 1 kali UPMK, dan UPH Pasal 164 (3)
  • 21. Perhitungan Uang Penghargaan Masa Kerja [Pasal 156 ayat (3) UU 13 Tahun 2003 Masa Kerja Uang Penghargaan Masa Kerja yang Didapat 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun 2 (dua) bulan upah 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun 3 (tiga) bulan upah 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun 4 (empat) bulan upah 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun 5 (lima) bulan upah 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas) tahun, 6 (enam) bulan upah 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun 7 (tujuh) bulan upah 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun 8 (delapan) bulan upah 24 (dua puluh empat) tahun atau lebih 10 (sepuluh ) bulan upah
  • 22. COMPUTER REPAIR & SUPPORT Perhitungan Uang Penggantian Hak [Pasal 156 ayat (4) UU Ketenagakerjaan] Adapun UPH terdiri dari: a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat di mana pekerja/buruh diterima bekerja c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat d. hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama
  • 23. COMPUTER REPAIR & SUPPORT Pesangon (UUK-UU CIPTA KERJA) Diatur dalam pasal 156 (4) UUK 0 20 40 60 80 Uang Penggantian Hak UU CIPTA KERJA Tidak adanya uang penggantian hak
  • 24. COMPUTER REPAIR & SUPPORT Uang Penghargaan Masa Kerja Diatur dalam pasal 156 (3) UUK Uang penghargaan masa kerja 24 tahun dihapus. UU Cipta Kerja menghapus poin H dalam pasal 156 ayat 3 terkait uang penghargaan bagi pekerja/buruh yang memiliki masa kerja 24 tahun atau lebih dimana seharusnya pekerja/buruh menerima uang penghargaan sebanyak 10 bulan upah.
  • 25. COMPUTER REPAIR & SUPPORT Uang Pesangon UUK UU CIPTA KERJA Pasal 161 UUK menyebutkan : (1) Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut- turut.Pasal 163 (1) UUK menyebutkan : Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh dalam hal terjadi perubahan status, penggabungan, peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan pekerja/ buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja, maka pekerja/buruh berhak atas uang pesangon sebesar 1 (satu) kali sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang perhargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan dalam Pasal 156 ayat (4).Pasal 164 dan 165 UUK mengatur mengenai pekerja/buruh yang di PHK karena perusahaan merugi dan pailit berhak mendapat pesangon.Pasal 166 UUK mengatur hak keluarga buruh atau pekerja. Bila buruh atau pekerja meninggal dunia, pengusaha harus memberikan uang kepada ahli waris. Pasal 167 UUK mengatur mengenai pesangon untuk pekerja/buruh yang di PHK karena memasuki usia pensiun. • Menghapuskan uang pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena surat peringatan. Padahal dalam UU Ketenagakerjaan pasal 161 menyebutkan pekerja/buruh yang di PHK karena mendapat surat peringatan memiliki hak mendapatkan pesangon. • Menghapuskan uang pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena peleburan, pergantian status kepemilikan perusahaan. Pekerja/buruh yang di PHK karena pergantian status kepemilikan perusahaan tidak akan diberi pesangon lagi oleh perusahaan awal, sebab hal ini sudah dihapus dalam RUU Cipta Kerja. • Menghapuskan uang pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena perusahaan merugi 2 tahun dan pailit. Pemerintah telah menghapus UU Ketenagakerjaan pasal 164 dan 165 di dalam RUU Cipta Kerja. Jadi nantinya pekerja/buruh yang di PHK karena perusahaan mengalami kerugian dan pailit tidak mendapatkan pesangon. • Menghapuskan uang santunan berupa pesangon bagi ahli waris atau keluarga apabila pekerja/buruh meninggal. Draft RUU Cipta Kerja juga telah menghapus pemberian uang santunan berupa pesangon, hak uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak bagi ahli waris yang ditinggalkan. • Menghapuskan uang pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena akan memasuki usia pensiun. Pemerintah telah menghapus pasal 167 UUK yang isinya mengatur pesangon bagi pekerja/buruh yang di PHK karena memasuki usia pensiun.