Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara fikiran dan bahasa. Fikiran dapat dianggap sebagai "bahasa otak" yang ada dalam tiga bentuk, yaitu proposisional, imaginer, dan motorik. Bahasa digunakan untuk mengkomunikasikan isi fikiran. Fikiran dan bahasa saling berhubungan dan sulit dipisahkan.
3. A
n
e
k
a
R
u
p
a
F
i
k
i
r
a
n
Pada semua kasus, berfikir dapat dianggap
sebagai “bahasa otak”.
1. Fikiran proposisional
suatu cara berfikir
seolah kita “mendengar” fikiran kita.
Contoh: pengekspresian usul atau tuntutan
2. Fikiran imaginer
suatu cara berfikir yang
bersesuaian
dengan
citra
(image),
utamanya citra visual, hingga seolah kita
“melihat” di dalam fikiran kita.
3. Fikiran motorik
bersesuaian dengan
urutan “pergerakan mental”
(Bruner, Olver, Greenfield, 1966 dalam
“Pengantar Psikologi” jilid 1: 548)
5. Konsep dan Kategorisasi
• Konsep menggambarkan
seluruh kelas.
• Konsep merupakan
sekelompok sifat yang
kita asosiasikan dengan
kelas itu.
• Membantu kita membagi
dunia menjadi unit-unit
yang dapat ditangani.
• Membantu kita
memprediksikan
informasi yang tidak
segera tertangkap.
• Kategorisasi ialah suatu
cara untuk menentukan
suatu objek ke dalam
suatu konsep.
• Fungsi konsep
6. Prototipe
dan
Stereotipe
•
•
Stereotipe merupakan jalan pintas pemikiran yang
dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk
menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan
membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat.
•
Stereotipe dapat berupa prasangka positif maupun
negatif dan kadang kala dijadikan alasan untuk
melakukan tindak diskriminatif.
•
Definisi sterotipe tidak pernah akurat. Umumnya,
stereotipe negatif merupakan penonjolan ketakutan
seseorang kepada orang lain tanpa menghiraukan
kenyataan yang sebenarnya.
Prototipe
•
•
Penilaian terhadap seseorang atau sesuatu hanya
berdasarkan persepsi terhadap kelompok kategori
orang atau benda tersebut.
Model yang asli;
yang semula; yang
menjadi contoh;
contoh baku;
contoh khas.
Bentuk dasar yang
abstrak dan ideal di
dalam ingatan.
Stereotipe
•
Singkatnya, stereotipe berbentuk tetap, klise; konsepsi
mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka
yang subjektif dan biasanya tidak tepat.
7. Penalaran
• Saat kita berfikir, utamanya secara proposisional, urutan
fikiran tersebut kita susun atau kita organisasikan.
• Terkadang, fikiran kita terorganisasikan oleh struktur
memori jangka panjang.
Contoh:
Anda ingin mengunjungi seorang teman untuk suatu
keperluan. Apa yang Anda lakukan setiba di sana? Apa
yang akan Anda katakan pada teman Anda? Atau, basa-basi
apa yang akan Anda lontarkan kepada teman Anda
tersebut?
8. Penalaran
• Saat Anda memikirkan hal-hal tersebut, seolah Anda
sedang membangun sebuah rumah mulai dari fondasi
hingga tambahan loteng atau sekedar “ruang lumpur”
di belakang rumah.
• Pada kasus tersebut, urutan fikiran kita seringkali
dalam
bentuk
argumen,
yakni
satu
proposisi
bersesuaian dengan suatu klaim atau kesimpulan yang
ingin ditarik.
• Itulah yang dimaknai sebagai penalaran.
9. Aturan Logika
• Menurut ahli logika, argumen terkuat adalah keabsahan
secara deduktif, yang artinya kesimpulan suatu argumen
tidak dapat dikatakan salah apabila alasannya benar
(Skyrms, 1986).
Contoh:
1. Jika hari ini hujan, saya akan membawa payung.
2. Hari ini hujan.
3. Dengan demikian, saya akan membawa payung.
10. Aturan Logika
• Beberapa teori penalaran deduktif menganggap
bahwa kita ber”operasi” seperti ahli logika intuitif.
• Kita menggunakan aturan logika dalam mencoba
membuktikan bahwa kesimpulan suatu argumen
mengikuti alasan.
• Untuk mengilustrasikannya, perhatikan kalimat demi
kalimat berikut !
11. Penalaran Deduktif
1) Jika masuk ke toko kue “A”, saya akan membeli
sepotong kue.
2) Jika saya membeli sepotong kue, uang saya akan
berkurang karenanya.
3) Sekarang saya masuk ke toko kue”A”.
4) Dengan demikian, uang saya akan berkurang bila
membeli sepotong kue.
12. Penalaran Induktif
• Para ahli logika mengatakan suatu argumen dapat
menjadi baik walaupun tidak absah secara deduktif
asalkan kuat secara induktif.
• Artinya, mustahil suatu kesimpulan salah jika
alasannya benar.
(Skyrms, 1986)
13. Contoh argumen yang kuat secara induktif
o Mirna menguasai politik.
o Saat ini Mirna bekerja untuk lembaga politik.
o Mirna adalah seorang politisi.
Laura adalah sarjana ilmu komunikasi.
Laura aktif dalam seminar-seminar pembicara publik.
Laura adalah pembicara publik.
14. Bahasa dan Komunikasi
• Bahasa adalah cara utama untuk mengkomunikasikan isi
otak kita (fikiran).
• Bahasa merupakan cara universal.
• Setiap manusia memiliki bahasa dan setiap manusia yang
memiliki kecerdasan normal mampu menggunakan bahasa
tanpa kesulitan.
• Namun, terkadang kealamian bahasa melenakan kita ke
dalam pendapat bahwa bahasa tidak membutuhkan
penjelasan khusus.
15. Serba-Serbi Bahasa
• Semua bahasa memiliki bunyi bahasa yang terbatas.
• Aturan-aturan dalam mengkombinasikan bunyi
bahasa memungkinkan kita untuk memahami dan
menghasilkan ribuan kata.
• Beberapa manusia dewasa memiliki 40.000
perbendaharaan kata.
16. Unit Bahasa dan Prosesnya
Bunyi Bahasa (fonem) adalah kategori unit bahasa.
Setiap bahasa memiliki kumpulan fonemnya
sendiri dan aturan untuk mengkombinasikannya
menjadi kata.
Unit Kata (morfem) adalah unit terkecil yang
membawa makna. Sebagian besar morfem adalah
kata; yang lain adalah awalan dan akhiran yang
ditambahkan pada kata.
Unit Kalimat (frasa) adalah gabungan beberapa
kata.
18. PROSES BELAJAR
PENIRUAN DAN PENGKONDISIAN
Seorang anak mempelajari bahasa dengan
cara meniru orang dewasa di sekitarnya.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Orang dewasa cenderung menghargai anak
jika mereka mampu menghasilkan kalimat
gramatikal dan menegurnya apabila membuat
kesalahan.
19. PENIRUAN DAN PENGKONDISIAN
Perhatikan percakapan seorang anak dengan ibunya
berikut ini !
Anak
Ibu
Anak
Ibu
Anak
: Nobody don’t like me.
: No, say “nobody likes me”.
: Nobody don’t like me.
: No. Now listen carefully. Say “nobody
likes me”.
: Oh, nobody don’t likes me.
(dikutip dari “Pengantar Psikologi” jilid 1, halaman 583)
20. PENGUJIAN HIPOTESIS
• Dalam bahasa Inggris, ada aturan past tense dengan
akhiran morfem ~ed seperti pada
“cook -> cooked”,
“reach -> reached”,
“play -> played”,
“talk -> talked”
• Meski demikian, tak sedikit kata dalam bahasa
Inggris yang merupakan kata kerja iregular, seperti
pada
“go -> went”,
“break -> broke”,
“take -> took”
“wear-> wore”
21. PENGUJIAN HIPOTESIS
• Beberapa anak yang dibesarkan dengan bahasa
Inggris sebagai bahasa ibu tidak berarti mereka mahir
menggunakannya begitu saja.
• Beberapa dari mereka hanya menirukan ucapan
orang dewasa di sekitarnya lalu membuat hipotesis
bahwa akhiran ~ed dapat digunakan pada semua kata
kerja.
Contoh:
•
Annie goed home.
•
Jack breaked the cup.
•
Daddy weared a hat.
22. Dapatkah Spesies Lain Mempelajari
Bahasa Manusia ?
• Beberapa ahli meyakini bahwa kapasitas bawaan
manusia untuk mempelajari bahasa cukup unik.
• Mereka yakin bahwa spesies lain pun memiliki sistem
komunikasi tetapi secara kualitatif berbeda dengan
yang dimiliki oleh manusia.
• Bahasa manusia pun lebih terstruktur pada beberapa
tingkat, sedangkan spesies lain tidak.