2. Kelompok 10
11020150009 AULIA AMANI
11020150014 ANDI RIZKI NUR AMALIA
11020150031 NURUL FAIQAH BAEDURI
11020150044 ANDI ADINDA FARACH DHEA
11020150062 MUHAMMAD ILHAM KAHARU
11020150064 NUR FADHILLAH ARIESA
11020150072 APRIANI EKA SAPUTRI
11020150078 RIFQI ADITYA
11020150079 SITI FADHILAH HAZZHIYAH
11020150092 MAULUDDIN RAHMAT SARITA
3. Skenario 2
Laki-laki, 41 tahun, Masuk ke IGD rumah sakit dengan keluhan
demam sejak 5 hari yang lalu. Demam mendadak, tinggi dan
menetap. perasaan seperti terbakar di seluruh tubuh dan tidak
menurun dengan pemberian obat penurun panas. Mengigil serta
kulit dan matanya menguning sejak 3 hari lalu, warna urinnya
berubah menjadi kuning kecoklatan seperti teh, badan lemas dan
nyeri disekujur tubuhnya semenjak 2 hari lalu dan tidak membaik
dengan istirahat. Muntah darah sejak 6 jam yang lalu frekuensi 2
kali.
4. Kata Kunci
1. Laki-laki, 41 tahun
2. Keluhan demam sejak 5 hari yang lalu.
3. Demam mendadak, tinggi dan menetap. perasaan seperti terbakar di
seluruh tubuh
4. Tidak menurun dengan pemberian obat penurun panas
5. Mengigil serta kulit dan matanya menguning sejak 3 hari lalu
6. Warna urinnya berubah menjadi kuning kecoklatan seperti teh
7. Badan lemas dan nyeri disekujur tubuhnya semenjak 2 hari lalu dan
tidak membaik dengan istirahat
8. Muntah darah sejak 6 jam yang lalu frekuensi 2 kali.
5. Pertanyaan Penting
1. Jelaskan definisi, klasifikasi, dan mekanisme demam!
2. Jelaskan patomekanisme gejala pada scenario !
3. Mengapa demam tidak turun dengan pemberian obat?
4. Sebutkan dan jelaskan penyakit-penyakit tropis yang
menyebabkan demam!
5. Jelaskan langkah-langkah diagnosis!
6. Jelaskan diagnosa banding pada scenario!
7. Jelaskan perspektif islam yang berhubungan dengan
scenario !
7. DEFINISI DEMAM
Demam adalah peninggian suhu
tubuh dari variasi suhu normal
sehari-hari yang berhubungan
dengan peningkatan titik patokan
suhu di hipotalamus (Dinarello
& Gelfand, 2005). Suhu tubuh
normal berkisar antara 36,5-
37,2°C.
13. Mekanisme demam juga dapat terjadi melalui jalur non
prostaglandin melalui sinyal aferen nervus vagus yang
dimediasi oleh produk lokal macrophage inflammatory
protein ( IMP-1), suatu kemokin yang bekerja secara
langsung terhadap hipotalamus anterior. Berbeda
dengan demam dari jalur non prostaglandin, demam
melalui aktivitas MIP-1 ini tidak dapat dihambat oleh
antipiretik.
14. Infeksi,toksin
mikroba, mediator
inflmasi , reaksi
imunologis
Monosit,
makrofag, sel
endotel
Pirogen, sitokin,
IL-1, IL-6, TNF-
α, IFN δ
Endotel
hipotalamus
Sirkulasi
Asam arakidonat PGE-2
Antipiretik
AMP siklik
Peningkatan
set point
Konservasi &
produksi panas
Demam
Toksin mikroba
≠
15. 4. Sebutkan dan jelaskan penyakit-
penyakit tropis yang menyebabkan
demam!
16. Penyakit tropis dengan gejala demam
Sudoyo, Aru W, dkk, editor 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
21. • Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira
interogans tanpa memandang bentuk spesifik
serotipenya.
25. PENULARAN
Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan :
Air atau tanah, lumpur yang telah terkontaminasi oleh
urine binatang yang telah terinfeksi leptospira.
Infeksi tersebut terjadi jika terjadi luka erosi
pada kulit ataupun selaput lendir..
27. PATOLOGI
• Dalam perjalanan pada fase leptospiremia, leptospira
melepaskan toksin yang bertanggung jawab atas
terjadinya keadaan patologi pada beberapa organ.
Lesi yang muncul terjadi karena kerusakan pada
lapisan endotel kapiler. Pada leptospirosis terdapat
perbedaan antara derajat fungsi organ dengan
kerusakan secara histologik.
32. Diagnosis
• Anamnesis, perlu diketahui pekerjaan dan gejala
atau keluhan seperti demam yang muncul
mendadak.
• pemeriksaan fisik, apakah dijumpai demam,
bradikardi, nyeri tekan otot, hepatomegali, dan lain-
lain.
33. pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan darah rutin: leukositosis (normal atau
sedikit menurun), neutrofilia, dan laju endap darah
meningkat. Trombositopenia terjadi pada 50% kasus.
Pemeriksaan urin: protein urin, leukositoria, dan cast.
Apabila terdapat kerusakan hati dan ginjal, terdapat
peningkatan transaminase, BUN, ureum, dan kreatinin.
34. • Kultur dapat menggunakan spesimen dari fase
leptospiremia (sebelum pemberian antibiotik)
berupa urin, darah, dan cairan serebrospinal ke
dalam medium Fletcher atau lainnya.
• Serologi merupakan cara untuk mendeteksi
leptospira dengan cepat dengan pemeriksaan PCR,
silver stain, ELISA, dan MAT (Microscopic
Agglutination Test).
35. Pengobatan
Indikasi Regimen Dosis
Leptospirosis
ringan
Doksisiklin 2×100 mg
Ampisilin 4x 500-750 mg
Amoksisiklin 4×500 mg
Leptospirosis
sedang/berat
Penisilin G 1,5 juta unit/6 jam
(IV)
Ampisilin 1 gram/ 6 jam
(IV)
Amoksisilin 1 gram/ 6 jam
(IV)
Kemoprofilaksis Doksisiklin 200 mg/ minggu
36. PROGNOSIS
•Jika tidak ada ikterus, penyakit jarang fatal. Pada kasus
dengan iktenus angka kematian 5% pada umur di
bawah 30 tahun, dan pada usia lanjut mencapai 30-
40%.
37. MALARIA
Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak di
dalam sel darah manusia. Penyakit ini secara alami
ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
38. Epidemiologi
Di indonesia terdapat 15 juta kasus malaria dengan
38.000 kematian setiap tahunnya (survei kesehatan
rumah tangga, 2001). Diperkirakan 35 % penduduk
undonesia tinggal di daerah yang beresiko tertular
malaria. Dari 293 kabupaten / kota yang ada di
indonesia, 167 kabupaten / kota merupakn daerah
endemis malaria. Upaya penanggulangan malaria telah
menunjukkan peningkatan mulai dari tahun1997 s/d
2004.
39. Etiologi
Penyakit malaria ini disebabkan oleh parasit plasmodium.
Species plasmodium pada manusia adalah :4
1. Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropika.
2. Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana.
3. Plasmodium malariae, penyebab malaria malariae
(quartana)
4. Plasmodium ovale, penyebab malaria ovale.
Kini plasmodium knowlesi yang selama ini dikenal hanya
ada pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis),
ditemukan pula ditubuh manusia
41. Masa Inkubasi (hari)
Plasmodium Masa inkubasi (hari)
plasmodium falciparum 9-14 hari (12)
plasmodium vivax 12-17 hari (15)
plasmodium ovale 16-18 hari (17)
plasmodium malariae 18-40 hari (28)
43. Diagnosis
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : deman ,mengilgil,dan dapat disertai sakit
kepala,mual,
• Muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal
• Riwayat berkunjung dan bermalam 1~4 minggu yang lalu ke
daerah Endemik malaria
• Riwayat tinggal di daerah endemik malaria
• Riwayat sakit malaria
• Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir
• Riwayat mendapat tranfusi darah
• Gejala klinis pada anak dapat tidak khas
44. PEMFIS
• Demam (perabaan atau pengukuran dengan
thermometer )
• Pucat pada konjungtiva palpebra atau telapak tangan .
• Pembesaran limpa (splenomegali).
• Pembesaraan hati (hepatomegali).
45. Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis untuk mentukan :
•Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).
•Species dan stadium plasmodium (Pf, PV, Pm,Po, dan tropozoit,
skizon, gametosit).
•Kepadatan parasit :
Semi kuatitatif
•(-) : SD neagatif (tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB)
•(+) : SD positif 1 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB).
•(++) : SD positif 2 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB).
•(+++) : SD positif 3 (ditemukan 1-100 parasit dalam 1 LPB).
•(++++) : SD positif 4 (ditemukan 11-100 parasit dalam 1 LPB).
Pemeriksaan Laboratorium
46. Kuantitatif
Kepadatan parasit dihitung pada sediaan tebal dengan
menghitung jumlah parasit per 200 leokosit, atau
dihitung melalui sediaan tipis per 1000 eritrosit.
47. Penatalaksanaan
• Pengobatan Simptomatik
Pemberian antipiretik pada anak demam untuk mencegah hipertermia dengan dosis
paracetamol 15 mg/kgBB/dosis setiap 4-6 jam
• Pengobatan Anti-malaria
Lini pertama:
• Dehidroartemisin + piperakuin (fixed dose combination) Dosis dehidroartemisin
2-4 mg/kgBB dan piperakuin 16-32 mg/kgBB/dosis tunggal, diberikan selama 3
hari.
• Artesunat + amodiakuin (tablet 50 mg artesunat dan 153 mg amodiakuin)
Lini kedua:
• Kina (tablet 200 mg kina fosfat/sulfat) Dosis kina 10 mg/kgBB/dosis, diberikan 3
kali sehari selama 7 hari. Kina harus dikombinasikan dengan doksisiklin pada P.
falciparum, dengan dosis doksisiklin: 2 mg/kgBB/dosis (usia >14 tahun), 1
mg/kgBB/dosis (8-14 tahun), 2 kali sehari selama 7 hari.
48. Prognosis
Prognosis bergantung pada pengobatan yang dinerikan.
Pada malaria tropika ( yang disebabkan oleh
plasmodium falciparum) dapat timbul komplikasi yang
erbahay yang disebut black water fever
( hemoglobinuric feber) dengan gagal ginjal akut.
49. Pencegahan
Penyakit dapat dicegah dengan melakukan pemotongan rantai penularan dengan
cara :
a. Mencegah gigitan vektor :
Membunuh nyamuk dengan insektisida.
Tidur dengan mengunakan kelambu.
Menghilangkan kesempatan nyamuk berkembang biak.
b. Kemoprofolaksis :
Bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria, dan apabila terinfeksi gejala
klinisnya tidak berat. Obat malaria yang dipakai adalah :
1.Doksisiklin : untuk plasmodium falsiparum
Dosis : 1,5 mg / kg BB/ hari selama tidak lebih dari 4-6 minggu.
2.Klorokuin : untuk plasmodium vivax
Dosis 5 mg/ kg BB/ minggu, diminum 1 minggu sebelum ke daerah endemis sampai
4 minggu setelah kembali.
51. • Demam kuning adalah infeksi virus yang disebarkan
oleh nyamuk, Aedes dan Haemagogus spp. Untuk
dicatat bahwa nyamuk pembawa demam kuning
kebanyakan menggigit siang hari.
52. • Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang
secara langsung. Apabila seseorang digigit nyamuk
terinfeksi, gejala biasanya muncul 3 - 6 hari
kemudian. Orang terinfeksi virus ini mengalami
jumlah virus yang banyak dalam darahnya dan
menyebarkan virus ke nyamuk segera sebelum
demam dan pada 3–5 hari pertama sejak sakit.
53. PATOFISIOLOGI
• Virus demam kuning termasuk dalam kelompok
arbovirus dari genus Flavivirus, dan nyamuk adalah
vektor utama. Nyamuk ini akan membawa virus dari
satu host ke yang lainnya, terutama antara monyet
ke monyet, dari monyet ke manusia, dan dari
manusia ke manusia.
54. JENIS PENULARAN
• Sylvatic (atau hutan) demam kuning: Di hutan hujan
tropis, demam kuning terjadi pada monyet yang
terinfeksi oleh nyamuk liar. Monyet-monyet yang
terinfeksi kemudian menularkan virus kepada
nyamuk lain yang memakan mereka. Nyamuk yang
terinfeksi menggigit manusia yang masuk ke hutan,
sehingga dalam kasus-kasus tertentu penyakit
demam kuning.
55. • Intermediate demam kuning: Di daerah yang lembab atau
semi-lembab Afrika, pernah terjadi epidemi skala kecil.
Nyamuk yang berkembang biak di alam bebas dan di sekitar
rumah tangga dapat menginfeksi monyet dan manusia.
56. • demam kuning Perkotaan: wabah besar terjadi
ketika orang yang terinfeksi virus demam kuning
masuk ke daerah-daerah padat penduduk dengan
sejumlah besar orang yang tidak kebal dan nyamuk
Aedes. Nyamuk yang terinfeksi menularkan virus dari
orang ke orang.
58. GEJALA
• Irama jantung tak teratur, gangguan fungsi jantung
• Perdarahan (dapat berkembang ke perdarahan berat)
• Koma
• Kencing sedikit
• Ngigau
• Demam
• Nyeri kepala
• Badan kuning
• Nyeri otot (mialgia)
• Kemerahan pada mata, wajah, lidah
• Kejang
• Muntah
• Muntah darah
62. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
• ”Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya
(dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam
sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR.
Muslim)
Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki penyakit
yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada
Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai
saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin
dari api Neraka” (HR. Al Bazzar)