SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 44
GIZI DEWASA
dan LANSIA
OLEH: ASYIFA R.A.
USIA DEWASA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi
seimbang  usia dewasa dalam status gizi menggunakan
Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun
IMT (Indeks Massa Tubuh)=
BB(kg)
TB2 (m2)
usia 19-29 tahun
usia 30-49 tahun
usia 50-64 tahun
usia >64 tahun (lansia)
Klasifikasi Indeks Masa Tubuh
untuk INDONESIA menurut DEPKES:
Status Gizi Kategori IMT
Sangat kurus Kekurangan badan tingkat berat <17,0
Kurus Kekurangan berat badan tingkat
ringan
17 – <18,5
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk
(overweight)
Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 – 27,0
Obesitas Kelebihan badan tingkat berat >27,0
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KONSUMSI PANGAN
Faktor Sosio-budaya dan religi
Lingkungan Agama Adat Kebiasaan
Pendidikan
masyarakat
Faktor Ekonomi dan Harga
pendapatan Harga pangan
Usia 0-6 bulan
ASI
> 6 bulan
MP-ASI
Usia Balita
Golden
period

energi
besar
Remaja
Growth
Spurt 
energi
besar
Dewasa
Aktivitas
dan
produkti-
vitas 
asupan
gizi besar
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA
(1) Usia Tahap Perkembangan
(2) Ukuran Tubuh
(3) Jumlah dan
Intensitas Aktivitas
Fisik
(4) Jenis
Kelamin
(5) Komposisi tubuh
(6)
Penyakit
dan Cidera
(7) Kondisi fisiologis
(8) Suhu tubuh • Suhu rendah menggigil
• Suhu tinggi berkeringat
(9) Suhu
lingkungan
(10)
Sekresi
kelenjar
endokrin
Kel.
Usia
BB (kg) TB (cm) Energi
(kkal)
Protein
(g)
Lemak
(g)
Karbo.
(g)
Serat
(g)
Air (ml)
Pria
19-29th 60 168 2725 62 91 375 38 2500
30-49th 62 168 2626 65 73 394 38 2600
50-64th 62 168 2325 65 65 349 27 2600
Wanita
19-29th 54 159 2250 56 75 309 32 2300
30-49th 55 159 2150 57 60 323 30 2300
50-64th 55 159 1900 57 53 285 28 2300
Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan
Bagi Usia Dewasa (Orang/Hari), contoh:
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013
IMT (Indeks Massa Tubuh)=
BB(kg)
TB2 (m2)
BB merupakan parameter antropometri yang
sangat labil oleh faktor penyakit infeksi
dan menurunnya asupan makan. BB
menggambarkan kondisi gizi masa kini
TB menggambarkan keadaan pertumbuhan
skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan
tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
Tinggi badan menggambarkan keadaan gizi di
masa lalu
Berat badan aktual
Berat badan acuan AKG
x kecukupan gizi acuan AKG
Penentuan kebutuhan gizi bagi individu dapat
menggunakan parameter berat badan. Menurut Hardinsyah
dan Briawan (1994) rumus konversi tsb adalah:
Kebutuhan gizi individu=
Langkah-langkah Penyusunan Menu
Gizi Seimbang
Penyusunan menu dalam sehari
Distribusikan kebutuhan gizi
dalam konsumsi makanan sehari
Tentukan kebutuhan gizi
berdasarkan AKG
Tentukan status gizi • Jika status gizi kurang,
tambahkan
kebutuhannya 10-
15%.
• Jika status gizi lebih,
kurangi kebutuhannya
10-15%. Selanjutnya
buatlah batas
toleransi 10% .
• Selanjutnya buatlah
batas toleransi 10%
(batas bawah – batas
atas)
Contoh kasus
penentuan gizi individu:
Desi seorang ibu rumah tangga berumur 25 tahun dengan BB 50kg
dan TB 155 cm. Tentukan kebutuhan gizinya dalam sehari dan
susunlah menu yang dapat disajikan dalam sehari.
Langkah 1  menentukan status gizi
IMT =
BB(kg)
TB2 (m2)
IMT =
50(kg)
1,55 x 1,55 (m2)
= 20,8=
20,8  status gizi normal
Langkah 2  menentukan kebutuhan gizi
berdasarkan AKG
Kebutuhan energi=
50kg
54kg
x 2250 = 2083 kkal
Batas toleransi kebutuhan energi:
a. Batas atas (+10% kebutuhan) = 2083
+ 208,3 = 2291 kkal (dilakukan
pembulatan)
b. Batas bawah (-10% kebutuhan) =
2083 – 208,3 = 1875 kkal (dilakukan
pembulatan)
Kebutuhan protein=
50kg
54kg
x 56 = 51,9 g
Batas toleransi kebutuhan energi:
a. Batas atas (+10% kebutuhan) = 51,9
+ 5,91 = 57,1 gram
b. Batas bawah (-10% kebutuhan) =
51,9 – 5,91 = 46,7 gram
Kelompok
bahan makanan
satuan Energi per
satuan
(kkal)
Protein
per
satuan (g)
Energi*
(kkal)
Protein**
(g)
Sumber karbohidrat 3 175 4 525 12
Sumber protein
hewani
2 95 10 190 20
Sumber protein
nabati
2 80 6 160 12
Sayuran golongan B 2 50 3 100 6
Buah-buahan 10 40 0 400 0
Susu 1 130 7 130 7
Minyak 5 45 0 225 0
Gula 5 40 0 200 0
Jumlah gizi 1930 57
*Energi = jumlah satuan x energi per satuan
**protein = jumlah satuan x protein per satuan
Langkah 3  distribusikan gizi dalam konsumsi makanan sehari.
(jumlah gizi harus sesuai dengan batas toleransi yang telah
ditetapkan pada langkah 2
Langkah 4 
penyusunan
menu dalam
sehari, harus
sama dengan
hasil
penentuan
jumlah gizi
pada langkah 3
”
“ Penyebab, kerugian,
dan Solusi Masalah
Berat Badan
• Membuat dirinya
sendiri dengan sangat
kelaparan
• Berat badan turun
• Sangat cemas dgn
kenaikan BB
• Distorsi yang berat
terhadap body image
• Binge eating yang
berlanjut menjadi
obesitas ditandai dgn
lemak tubuh yang
berlebihan

• Mudah letih
• Risiko sakit tinggi spt: infeksi,
depresi, anemia, diare
• Wanita kurus yang hamil
mempunyai risiko tinggi
melahirkan BBLR

• Makan secara teratur dgn gizi
seimbang
• Makan-makanan sumber energi 
protein lebih banyak dari biasanya
• Olahraga secara teratur
• Cukup istirahat
ANOREKSIA

• Gerak lamban
• Merupakan faktor risiko
penyakit degeneratif
• Pd wanita dapat
mengakibatkan gangguan haid
dan faktor penyulit persalinan

• Kurangi jumlah makanan sumber
energi
• Kurangi makanan berminyak dan
santan
• Makan banyak sayuran, dan buah
yang mengandung serat pangan
• Tingkatkan olahraga dan aktivitas
fisik secara teratur
OBESITAS
”
“ Permasalahan Gizi dan
Penyakit Tidak Menular
Usia Dewasa
Rasa lapar
Selera makan
Pengaruh sosial
Kelezatan
makanan
Suasana hati
Laju
metabolisme
basal
Termogenesis
makanan
Aktivitas fisik
Asupanenergi
Penggunaanenergi
Resistensi Insulin Hiperinsulinemia
trigliserida plasma
Kolesterol LDL
Kolesterol HDL
Asam urat gout
Intoleransi
glukosa
diabetes
Meningkatkan
lipogenesis
obesitas
Meningkatkan
tekanan darah
hipertensi
atherosclerosis
Pengaruh genetik
Pengaruh lingkungan
• Kekurangan zat gizi
tertentu
• Asupan energi
berlebihan
• Aktivitas fisik rendah
PATOFISIOLOGI
RESISTENSI INSULIN DAN
SINDROM METABOLIK
PENUAANSuatu konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan
akibat bertambahnya usia
Usia Kronologis VS Usia Biologis
Efek Penuaan Terhadap
Fungsi Fisiologis
Aktifitas hormon
yang mengubah
komposisi tubuh
Perubahan sistem imun
yang meningkatkan risiko
infeksi dan beberapa
penyakit kronis
Gastritis atrofi yang
menggganggu
pencernaan dan
absorpsi zat gizi
Tanggalnya gigi dan
depresi dapat
mengganggu pemilihan
makanan
Kehilangan
sensori
Perubahan
psikologis
Teori Penuaan dan
Pembatasan Energi
1. Teori penuaan
terprogram
2. Teori kesalahan
3. Teori radikal bebas
10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013
No. Jenis Penyakit Prevalensi Menurut Kelompok Umur (%)
55-64 tahun 65-74 tahun 75+ tahun
1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8
2 Artritis 45.0 51.9 54.8
3 Stroke 33.0 46.1 67.0
4 PPOK 5.6 8.6 9.4
5 Diabetes Melitus 5.5 4.8 3.5
6 Kanker 3.2 3.9 5.0
7 PJK 2.8 3.6 3.2
8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1
9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1
10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6
Sumber: Kementerian Kesehatan RI, Riskesdas, 2013
Kelompok Lansia BERISIKO
yang rentan dalam hal Gizi
Tinggal di panti
Pria lansia yang tinggal sendiri
Dari kelompok status sosial ekonomi rendah
Terasing dan kesepian secara sosial
Baru saja berduka
Depresi atau gangguan kognitif
Tidak aktif secara fisik dan sosial
Zat Gizi dengan Risiko Asupan
tidak Adekuat
• Penurunan massa bebas lemak serta meningkatnya
lemak perut
Disnutrisi
energi-
protein
• Lansia kehilangan lebih banyak asam folat karena terkait
dengan gastritis atrofi
Folat
• Kekurangan vitamin ini menurunkan sistem imun pada
lansia
Vitamin B6
• Kehilangan vitamin ini berhubungan dengan gastritis
atrofi dan anemia pernisiosa
Vitamin B12
• Kekurangan vitmin ini menyebabkan terjadinya
osteopenia dan osteoporosis
Vitamin D
• Zink berperan penting dalam proses penyembuhan luka,
ketajaman pengecapan, fungsi imun, dan status albumin
Zink
• Karena ada perubahan metabolisme vitamin D, absorpsi
kalsium menurun
Kalsium
Pengkajian Gizi pada Lansia
Asupan makanan dan zat gizi
• Berat badan
• Tinggi badan
• Panjang lengan
• LILA
• Lingkar betis
• Indeks Antropometri (rasio lingkar (AHR) yang diukur di perut
(titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan puncak tulang
iliak)
Antropometri dan komposisi tubuh
• Biokimia
• Hematologi
• imunologi
Pemeriksaan laboratorium
Proporsi Populasi Usia >60 Tahun Di Dunia
20152050
Sumber: WHO World Report on Ageing and Health, 2015
Umur Harapan
Hidup Meningkat
keberhasilan
pencapaian
pembangunan nasional
bid. Kesehatan
Dapat memperbaiki
kualitas hidup 
berdampak pada
UHH
WASPADA: Indonesia
akan menghadapi
tiga beban
(1) Meningkatnya angka kelahiran, (2)
beban penyakit menular/tidak
menular, (3) peningkatan Angka
Beban Tanggungan kelompok
produktif  tidak produktif
LANSIA
Cadangan
fisiologi
Kelemahan
Strategi
pemecahan
KUALITAS
HIDUP
Strategi PENCEGAHAN
Variasi makanan Aktivitas fisik Aktivitas sosial
Kelemahan
disabilitas
Cadangan FISIOLOGI
Penurunan jaringan metabolik Penurunan jaringan organ
Kapasitas Fungsional
Healthy Ageing
Sumber: World Report on Ageing and Health (28: 2015)
Grafik Hipotesis dari Kapasitas
Fungsional
A  Optimal
trajectory
B  Interrupted
trajectory
C  Declining
trajectory
Sumber: World Report on Ageing and Health (31: 2015)
Grafik Kapasitas Fungsional dan
Kapasitas Intrinsik
Sumber: World Report on Ageing and Health (32: 2015)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
'Rheyfan Caspian
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Joni Iswanto
 

Was ist angesagt? (20)

Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Ncp kanker kolon
Ncp kanker kolonNcp kanker kolon
Ncp kanker kolon
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
Modul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status giziModul who penilaian status gizi
Modul who penilaian status gizi
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Kasus dislipidemia
Kasus dislipidemiaKasus dislipidemia
Kasus dislipidemia
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Kasus pjk
Kasus pjkKasus pjk
Kasus pjk
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
Perencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolahPerencanaan menu anak sekolah
Perencanaan menu anak sekolah
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 

Ähnlich wie Gizi dewasa dan lansia

Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
anita sriwaty
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
cuttriahajaton
 
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdfMinggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Setiawan Putra Syah
 
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptxMEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
WahyuniaIndah
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
Health
 

Ähnlich wie Gizi dewasa dan lansia (20)

GIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptx
GIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptxGIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptx
GIZI_DEWASA_DAN_LANSIA.pptx
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Gizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energiGizi seimbang dan energi
Gizi seimbang dan energi
 
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03Kebutuhan nutrisi dewasa 03
Kebutuhan nutrisi dewasa 03
 
Krida bina gizi
Krida bina giziKrida bina gizi
Krida bina gizi
 
obesitas2.pptx
obesitas2.pptxobesitas2.pptx
obesitas2.pptx
 
Gizi pada Remaja.pdf
Gizi pada Remaja.pdfGizi pada Remaja.pdf
Gizi pada Remaja.pdf
 
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
 
kadarziuntuksenin-160312032954.pdf
kadarziuntuksenin-160312032954.pdfkadarziuntuksenin-160312032954.pdf
kadarziuntuksenin-160312032954.pdf
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
E
EE
E
 
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi
 
Kadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbangKadarzi pkm lumbang
Kadarzi pkm lumbang
 
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdfMinggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
Minggu II_Keseimbangan Pangan dan Gizi.pdf
 
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptxMEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
MEDIA KIE GIZI REMAJA.pptx
 
GIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.pptGIZI REMAJA.ppt
GIZI REMAJA.ppt
 
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
02 Gangguan Akibat KEP Protein Energy Malnutrition 2023.pptx
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptxGizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
Gizi_Anak_Usia_Sekolah.pptx
 
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxKULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
 

Mehr von Asyifa Robiatul adawiyah

Mehr von Asyifa Robiatul adawiyah (20)

Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 2
 
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
Konsep Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular chapter 1
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan Pembuatan desain media promosi kesehatan
Pembuatan desain media promosi kesehatan
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
komunikasi kesehatan
komunikasi kesehatankomunikasi kesehatan
komunikasi kesehatan
 
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi KesehatanIlmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
Ilmu Perilaku sebagai Bagian dari Promosi Kesehatan
 
Konsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi KesehatanKonsep Promosi Kesehatan
Konsep Promosi Kesehatan
 
Survei cepat
Survei cepatSurvei cepat
Survei cepat
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepatLangkah langkah pelaksanaan survei cepat
Langkah langkah pelaksanaan survei cepat
 
Analisis data deskriptif
Analisis data deskriptifAnalisis data deskriptif
Analisis data deskriptif
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
 
Strategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatanStrategi mutu pelayanan kesehatan
Strategi mutu pelayanan kesehatan
 
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatanPendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
Pendekatan mutu dan kepuasan pelanggan dalam pelayanan kesehatan
 
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)Manajemen mutu terpadu (total quality management)
Manajemen mutu terpadu (total quality management)
 
Gizi ibu hamil
Gizi ibu hamilGizi ibu hamil
Gizi ibu hamil
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineralVitamin dan mineral
Vitamin dan mineral
 

Kürzlich hochgeladen

Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
DocApizz
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 

Kürzlich hochgeladen (15)

Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 

Gizi dewasa dan lansia

  • 2. USIA DEWASA Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang  usia dewasa dalam status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun IMT (Indeks Massa Tubuh)= BB(kg) TB2 (m2) usia 19-29 tahun usia 30-49 tahun usia 50-64 tahun usia >64 tahun (lansia)
  • 3. Klasifikasi Indeks Masa Tubuh untuk INDONESIA menurut DEPKES: Status Gizi Kategori IMT Sangat kurus Kekurangan badan tingkat berat <17,0 Kurus Kekurangan berat badan tingkat ringan 17 – <18,5 Normal 18,5 – 25,0 Gemuk (overweight) Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 – 27,0 Obesitas Kelebihan badan tingkat berat >27,0
  • 4. FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMSI PANGAN Faktor Sosio-budaya dan religi Lingkungan Agama Adat Kebiasaan Pendidikan masyarakat Faktor Ekonomi dan Harga pendapatan Harga pangan
  • 5.
  • 6. Usia 0-6 bulan ASI > 6 bulan MP-ASI Usia Balita Golden period  energi besar Remaja Growth Spurt  energi besar Dewasa Aktivitas dan produkti- vitas  asupan gizi besar FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA (1) Usia Tahap Perkembangan
  • 7.
  • 8.
  • 9. (2) Ukuran Tubuh (3) Jumlah dan Intensitas Aktivitas Fisik
  • 13. (8) Suhu tubuh • Suhu rendah menggigil • Suhu tinggi berkeringat (9) Suhu lingkungan
  • 15. Kel. Usia BB (kg) TB (cm) Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbo. (g) Serat (g) Air (ml) Pria 19-29th 60 168 2725 62 91 375 38 2500 30-49th 62 168 2626 65 73 394 38 2600 50-64th 62 168 2325 65 65 349 27 2600 Wanita 19-29th 54 159 2250 56 75 309 32 2300 30-49th 55 159 2150 57 60 323 30 2300 50-64th 55 159 1900 57 53 285 28 2300 Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Usia Dewasa (Orang/Hari), contoh: Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013
  • 16. IMT (Indeks Massa Tubuh)= BB(kg) TB2 (m2) BB merupakan parameter antropometri yang sangat labil oleh faktor penyakit infeksi dan menurunnya asupan makan. BB menggambarkan kondisi gizi masa kini TB menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Tinggi badan menggambarkan keadaan gizi di masa lalu
  • 17. Berat badan aktual Berat badan acuan AKG x kecukupan gizi acuan AKG Penentuan kebutuhan gizi bagi individu dapat menggunakan parameter berat badan. Menurut Hardinsyah dan Briawan (1994) rumus konversi tsb adalah: Kebutuhan gizi individu=
  • 18. Langkah-langkah Penyusunan Menu Gizi Seimbang Penyusunan menu dalam sehari Distribusikan kebutuhan gizi dalam konsumsi makanan sehari Tentukan kebutuhan gizi berdasarkan AKG Tentukan status gizi • Jika status gizi kurang, tambahkan kebutuhannya 10- 15%. • Jika status gizi lebih, kurangi kebutuhannya 10-15%. Selanjutnya buatlah batas toleransi 10% . • Selanjutnya buatlah batas toleransi 10% (batas bawah – batas atas)
  • 19. Contoh kasus penentuan gizi individu: Desi seorang ibu rumah tangga berumur 25 tahun dengan BB 50kg dan TB 155 cm. Tentukan kebutuhan gizinya dalam sehari dan susunlah menu yang dapat disajikan dalam sehari. Langkah 1  menentukan status gizi IMT = BB(kg) TB2 (m2) IMT = 50(kg) 1,55 x 1,55 (m2) = 20,8= 20,8  status gizi normal
  • 20. Langkah 2  menentukan kebutuhan gizi berdasarkan AKG Kebutuhan energi= 50kg 54kg x 2250 = 2083 kkal Batas toleransi kebutuhan energi: a. Batas atas (+10% kebutuhan) = 2083 + 208,3 = 2291 kkal (dilakukan pembulatan) b. Batas bawah (-10% kebutuhan) = 2083 – 208,3 = 1875 kkal (dilakukan pembulatan) Kebutuhan protein= 50kg 54kg x 56 = 51,9 g Batas toleransi kebutuhan energi: a. Batas atas (+10% kebutuhan) = 51,9 + 5,91 = 57,1 gram b. Batas bawah (-10% kebutuhan) = 51,9 – 5,91 = 46,7 gram
  • 21. Kelompok bahan makanan satuan Energi per satuan (kkal) Protein per satuan (g) Energi* (kkal) Protein** (g) Sumber karbohidrat 3 175 4 525 12 Sumber protein hewani 2 95 10 190 20 Sumber protein nabati 2 80 6 160 12 Sayuran golongan B 2 50 3 100 6 Buah-buahan 10 40 0 400 0 Susu 1 130 7 130 7 Minyak 5 45 0 225 0 Gula 5 40 0 200 0 Jumlah gizi 1930 57 *Energi = jumlah satuan x energi per satuan **protein = jumlah satuan x protein per satuan Langkah 3  distribusikan gizi dalam konsumsi makanan sehari. (jumlah gizi harus sesuai dengan batas toleransi yang telah ditetapkan pada langkah 2
  • 22. Langkah 4  penyusunan menu dalam sehari, harus sama dengan hasil penentuan jumlah gizi pada langkah 3
  • 23. ” “ Penyebab, kerugian, dan Solusi Masalah Berat Badan
  • 24. • Membuat dirinya sendiri dengan sangat kelaparan • Berat badan turun • Sangat cemas dgn kenaikan BB • Distorsi yang berat terhadap body image • Binge eating yang berlanjut menjadi obesitas ditandai dgn lemak tubuh yang berlebihan
  • 25.  • Mudah letih • Risiko sakit tinggi spt: infeksi, depresi, anemia, diare • Wanita kurus yang hamil mempunyai risiko tinggi melahirkan BBLR  • Makan secara teratur dgn gizi seimbang • Makan-makanan sumber energi  protein lebih banyak dari biasanya • Olahraga secara teratur • Cukup istirahat ANOREKSIA
  • 26.  • Gerak lamban • Merupakan faktor risiko penyakit degeneratif • Pd wanita dapat mengakibatkan gangguan haid dan faktor penyulit persalinan  • Kurangi jumlah makanan sumber energi • Kurangi makanan berminyak dan santan • Makan banyak sayuran, dan buah yang mengandung serat pangan • Tingkatkan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur OBESITAS
  • 27. ” “ Permasalahan Gizi dan Penyakit Tidak Menular Usia Dewasa Rasa lapar Selera makan Pengaruh sosial Kelezatan makanan Suasana hati Laju metabolisme basal Termogenesis makanan Aktivitas fisik Asupanenergi Penggunaanenergi
  • 28.
  • 29. Resistensi Insulin Hiperinsulinemia trigliserida plasma Kolesterol LDL Kolesterol HDL Asam urat gout Intoleransi glukosa diabetes Meningkatkan lipogenesis obesitas Meningkatkan tekanan darah hipertensi atherosclerosis Pengaruh genetik Pengaruh lingkungan • Kekurangan zat gizi tertentu • Asupan energi berlebihan • Aktivitas fisik rendah PATOFISIOLOGI RESISTENSI INSULIN DAN SINDROM METABOLIK
  • 30. PENUAANSuatu konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan akibat bertambahnya usia
  • 31. Usia Kronologis VS Usia Biologis
  • 32. Efek Penuaan Terhadap Fungsi Fisiologis Aktifitas hormon yang mengubah komposisi tubuh Perubahan sistem imun yang meningkatkan risiko infeksi dan beberapa penyakit kronis Gastritis atrofi yang menggganggu pencernaan dan absorpsi zat gizi Tanggalnya gigi dan depresi dapat mengganggu pemilihan makanan Kehilangan sensori Perubahan psikologis
  • 33. Teori Penuaan dan Pembatasan Energi 1. Teori penuaan terprogram 2. Teori kesalahan 3. Teori radikal bebas
  • 34. 10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013 No. Jenis Penyakit Prevalensi Menurut Kelompok Umur (%) 55-64 tahun 65-74 tahun 75+ tahun 1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8 2 Artritis 45.0 51.9 54.8 3 Stroke 33.0 46.1 67.0 4 PPOK 5.6 8.6 9.4 5 Diabetes Melitus 5.5 4.8 3.5 6 Kanker 3.2 3.9 5.0 7 PJK 2.8 3.6 3.2 8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1 9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1 10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6 Sumber: Kementerian Kesehatan RI, Riskesdas, 2013
  • 35. Kelompok Lansia BERISIKO yang rentan dalam hal Gizi Tinggal di panti Pria lansia yang tinggal sendiri Dari kelompok status sosial ekonomi rendah Terasing dan kesepian secara sosial Baru saja berduka Depresi atau gangguan kognitif Tidak aktif secara fisik dan sosial
  • 36. Zat Gizi dengan Risiko Asupan tidak Adekuat • Penurunan massa bebas lemak serta meningkatnya lemak perut Disnutrisi energi- protein • Lansia kehilangan lebih banyak asam folat karena terkait dengan gastritis atrofi Folat • Kekurangan vitamin ini menurunkan sistem imun pada lansia Vitamin B6 • Kehilangan vitamin ini berhubungan dengan gastritis atrofi dan anemia pernisiosa Vitamin B12 • Kekurangan vitmin ini menyebabkan terjadinya osteopenia dan osteoporosis Vitamin D • Zink berperan penting dalam proses penyembuhan luka, ketajaman pengecapan, fungsi imun, dan status albumin Zink • Karena ada perubahan metabolisme vitamin D, absorpsi kalsium menurun Kalsium
  • 37. Pengkajian Gizi pada Lansia Asupan makanan dan zat gizi • Berat badan • Tinggi badan • Panjang lengan • LILA • Lingkar betis • Indeks Antropometri (rasio lingkar (AHR) yang diukur di perut (titik tengah antara tulang rusuk terbawah dan puncak tulang iliak) Antropometri dan komposisi tubuh • Biokimia • Hematologi • imunologi Pemeriksaan laboratorium
  • 38. Proporsi Populasi Usia >60 Tahun Di Dunia 20152050 Sumber: WHO World Report on Ageing and Health, 2015
  • 39. Umur Harapan Hidup Meningkat keberhasilan pencapaian pembangunan nasional bid. Kesehatan Dapat memperbaiki kualitas hidup  berdampak pada UHH WASPADA: Indonesia akan menghadapi tiga beban (1) Meningkatnya angka kelahiran, (2) beban penyakit menular/tidak menular, (3) peningkatan Angka Beban Tanggungan kelompok produktif  tidak produktif
  • 41. Strategi PENCEGAHAN Variasi makanan Aktivitas fisik Aktivitas sosial Kelemahan disabilitas Cadangan FISIOLOGI Penurunan jaringan metabolik Penurunan jaringan organ
  • 42. Kapasitas Fungsional Healthy Ageing Sumber: World Report on Ageing and Health (28: 2015)
  • 43. Grafik Hipotesis dari Kapasitas Fungsional A  Optimal trajectory B  Interrupted trajectory C  Declining trajectory Sumber: World Report on Ageing and Health (31: 2015)
  • 44. Grafik Kapasitas Fungsional dan Kapasitas Intrinsik Sumber: World Report on Ageing and Health (32: 2015)