SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 78
Bab 7 
Nilai Acuan Norma
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Bab 7 
Nilai Acuan Norma 
A. Nilai 
1. Kedudukan Nilai 
• Pengukuran menghasilkan sekor, misalnya, 
sekor responden = 85 
• Apa arti sekor ini? 
• Diperluan acuan untuk menjadi referensi 
sehingga sekor itu dapat diberi arti 
• Kedudukan sekor pada acuan itu dikenal 
sebagai nilai atau sebagai tara (equivalance)
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Pendekatan Acuan Nilai 
Ada sejumlah pendekatan untuk memberikan 
acuan nilai. Di antaranya 
Pendekatan Intuitif 
• Dari pengalamannya, para penilai, 
misalnya guru, secara intuitif dapat 
memberikan nilai kepada sekor responden 
tertentu 
Pendekatan Ipsatif 
• Pemberian nilai didasarkan kepada sekor 
tambah yang dicapai oleh responden 
melalui usaha mereika 
• Nilai acuan adalah selisih di antara sekor 
awal dan sekor setelah berusaha 
Sekor awal (entri) 
Usaha 
Sekor akhir (ujian)
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Pendekatan ke Kesempurnaan 
• Penilai memiliki suatu patokan kesempurnaan 
sebagai sekor maksimum 
• Sekor responden diacukan ke patokan 
kesempurnaan itu untuk memperoleh nilai 
acuan kesempurnaan 
Pendekatan ke Kelompok Norma 
• Ditentukan satu atau lebih kelompok sebagai 
kelompol pembanding yang dinamakan 
kelompok norma 
• Sekor responden diacukan kepada kelompok 
norma itu untuk memperoleh nilai acuan norma 
Pendekatan ke Kriteria Kemampuan 
• Ditentukan suatu wilayah kriteria kemampuan 
serta batas penguasaan 
• Sekor responden diacukan ke kriteria 
kemampuan ini serta memetakannya ke batas 
kemampuan untuk memperoleh nilai acuan 
kriteria
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Nilai Acuan atau Tara 
Ada sejumlah cara untuk mengungkapkan nilai 
acuan atau tara 
Angka 
• Nilai acuan atau tara dinyatakan dengan angka 
termasuk dengan persentase 
Huruf 
• Nilai acuan dapat dinyatakan dengan huruf 
berperingkat, misalnya, A, B, C, D, E 
Predikat 
• Nilai acuan dapat berbentuk predikat, misalnya, 
lulus (tidak lulus) atau telah menguasai (belum 
menguasai)
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
B. Hakikat Acuan Norma 
1. Pengertian Acuan Norma 
Kelompok Norma 
• Ditentukan kelompok sekor responden 
(boleh lebih dari satu) sebagai pembanding 
yang dinamakan kelompok norma 
Nilai Acuan 
• Sekor responden ini diacukan ke kelompok 
norma sekor responden untuk menemukan 
kedudukannya di antara kelompok norma 
sekor responden itu 
Kelompok 
norma 
Sekor 
responden 
Kelompok 
norma 
Kelompok 
norma
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Cakupan Kelompok Norma 
Populasi Kelompok Norma 
• Kelompok norma yang digunakan dapat 
berbentuk populasi yakni keseluruhan 
kelompok yang dijadikan kelompok norma 
Sampel Kelompok Norma 
• Kelompok norma yang digunakan dapat 
berbentuk sampel yakni sebagian dari 
kelompok yang dijadikan kelompok norma 
• Cara menentukan sampel kelompok norma 
adalah sama dengan cara menentukan 
sampel sasaran responden 
Populasi kelompok 
norma 
Sampel kelompok 
norma
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Jenis Kelompok Norma 
Parameter Atribut 
• Atribut dan responden yang sesuai dengan 
atribut dan responden sekor yang akan diacu 
• Misal: sekor siswa, keterampilan sopir, 
kecekatan sekretaris 
Parameter Wilayah 
• Keluasan cakupan yang digunakan 
• Misal: senegara, seprovinsi, sekota 
Contoh Kelompok Norma 
• Tingkat siswa se-DKI 
• Umur siswa se-kabupaten 
• Sekor ujian peserta TOEFL se-Indonesia 
• Kerapian karyawan sekretaris senegara 
• Ukuran koleksi pencinta perangko se-ASEAN 
• Keterampilan sopir taksi se-kecamatan 
• Umur mobil kolektor mobil tua sedunia
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Tara Acuan Norma (Equivalence) 
Tara 
• Kesetaraan sekor responden dengan sekor 
sepadan pada kelompok norma dikenal sebagai 
tara 
• Di sini digunakan tiga macam tara, mencakup 
Tara pengembangan (tingkat dan umur) 
Tara peringkat persentil 
Tara nilai baku 
Tara pada Populasi Norma 
• Kesetaraan dilakukan terhadap populasi 
kelompok norma 
Tara pada Sampel Norma 
• Kesetaraan dilakukan terhadap sampel 
kelompok norma
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Populasi 
norma I 
Populasi 
norma II 
Sampel norma I 
Sampel 
norma II 
Sekor 
responden
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Ukuran dan Jumlah Kelompok Norma 
Ukuran Kelompok Norma 
• Ukuran kelompok norma, baik kelompok 
populasi norma maupun kelompok sampel 
norma jangan terlalu kecil 
• Sebaiknya kelompok norma dikenal luas oleh 
mereka yang membaca laporan tara acuan 
norma 
• Misal: Kelompok norma acuan adalah 
peserta ujian UMPTN 
peserta ujian TOEFL 
Jumlah Kelompok Norma 
• Sekor responden dapat diacukan ke lebih dari 
satu kelompok norma 
• Misal: Sekor responden diacu sekaligus ke 
Kelompok norma sekolah 
Kelompok norma sekabupatem 
Kelompok norma seprovinsi 
Kelompok norma senegara
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
C. Acuan Norma Perkembangan 
1. Cakupan 
• Kelompok norma adalah perkembangan anak, 
terutama anak sekolah, seperti 
Tingkat siswa di sekolah 
Umur anak 
• Biasanya atribut acuan adalah kemampuan, 
misalnya 
Inteligensi umum 
Kemampuan keterampilan dasar 
Kemampuan membaca 
Kemampuan menulis 
Kemampuan berhitung
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Tara Tingkat 
a. Kelompok Norma 
• Tingkat atau bagian tingkat siswa di sekolah 
pada kemampuan tertentu dijadikan kelompok 
norma tingkat 
b. Ukuran Tingkat 
• Ukuran tingkat adalah tingkat dan bulan 
• Dipotong liburan, satu tingkat dianggap terdiri 
atas 10 bulan 
• Contoh ukuran tingkat 
Tingkat 3,6 
Tingkat 3 pada bulan ke-6 
Tingkat 4,4 
Tingkat 4 pada bulan ke-4
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
c. Kelompok Norma Tingkat 
• Kecenderungan umum kemampuan tertentu pada 
siswa pada tingkat tertentu untuk menjawab betul 
suatu ujian tertentu 
• Misal: 
ITBS (Iowa Tests of Basic Skills) 
Sekor Tara Sekor Tara Sekor Tara 
Tingkat Tingkat Tingkat 
10 1,9 20 3,2 30 4,1 
11 2,0 21 3,2 31 4,3 
12 2,2 22 3,3 32 4,4 
13 2,3 23 3,4 33 4,5 
14 2,5 24 3,5 34 4,7 
15 2,6 25 3,6 35 4,9 
16 2,8 26 3,7 36 5,1 
17 2,9 27 3,8 37 5,3 
18 3,0 28 3,9 
19 3,1 29 4,0
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
d. Tara Tingkat 
Siswa diuji, misalnya, dengan ITBS, dan dari sekor 
ujian, ditentukan tara tingkat siswa 
• Contoh 1 
Si Anu duduk di tingkat 4,1 sedangkan sekor 
ujian di ITBS adalah 34. Dari tabel ditemukan 
tara tingkat si Anu adalah 4,7 
• Contoh 2 
Siswa 1 sampai 9 duduk di tingkat 4,1. Dengan 
sekor ujian, tara tingkat mereka adalah 
Siswa Tingkat Sekor Tara tingkat 
1 4,1 34 4,7 
2 4,1 27 3,8 
3 4,1 32 ___ 
4 4,1 30 ___ 
5 4,1 26 ___ 
6 4,1 24 ___ 
7 4,1 35 ___ 
8 4,1 36 ___ 
9 4,1 29 ___
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
e. Penyusunan Tabel Tara Tingkat 
Perangkat Ujian 
• Siapkan perangkat ujian dan dicobakan ke 
siswa dari semua tingkat dan semua bulan 
Hitung sekor median pada tiap tingkat dan bulan, 
misalnya 
Sekor median pada bulan 
Tingkat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 
3 x x x 33 x x x x 42 x 
4 x x x 45 x x x x 57 x 
5 x x x 59 x x x x 64 x 
6 x x x 72 x x x x 74 x 
7 x x x 77 x x x x 81 x 
8 x x x 82 x x x x 85 x 
• Catatan: semua sekor x dihitung dan diisi
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
• Dibuat grafik dari sekor median terhadap 
tingkat-bulan 
• Grafik dihaluskan (untuk menghilangkan 
kekeliruan acak) 
• Dari grafik yang sudah halus, disusun kembali 
tabel sekor median terhadap tingkat-bulan
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
• Tabel tara tingkat berdasarkan grafik yang 
dihaluskan 
tara tara 
sekor tingkat sekor tingkat 
85 8,8 55 4,8 
80 7,6 50 4,5 
75 6,8 45 4,1 
70 6,2 40 3,8 
65 5,6 35 3,4 
60 5,2 30 2,8 
• Tabel tara tingkat ini siap untuk dipergunakan. 
Siswa diuji dengan perangkat ujian ini, dan tara 
tingkatnya ditentukan berdasarkan tabel ini
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Tara Umur 
a. Kelompok Norma 
• Umur atau bagian umur siswa pada 
kemampuan tertentu dijadikan kelompok norma 
umur 
b. Ukuran Umur 
• Ukuran umur adalah tahun dan bulan 
• Satu tahun terdiri atas 12 bulan 
• Contoh umur 
Umur 6.4 
Umur 6 tahun 4 bulan 
Umur 8.11 
Umur 8 tahun 11 bulan
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
c. Kelompok Norma Umur 
• Kecenderungan umum kemampuan tertentu pada 
anak pada umur tertentu untuk menjawab betul 
suatu ujian tertentu 
• Misal: 
Ujian perbendaharaan kata pada Stanford-Binet 
Tara umur Sekor 
14 31 
12 28 
10 25 
8 22 
6 18 
• Dapat menggunakana bermacam kemampuan 
seperti 
Umur membaca 
Umur kemampuan mental 
Umur berhitung
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
d. Penentuan Tara Umur 
Anak diuji dengan perangkat ujian, misalnya, 
dengan ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, 
dan dari sekor ujian, ditentukan tara umur anak 
• Contoh 3 
Si Anu berumur 14 tahun. Pada ujian 
perbendaharaan kata Stanford-Binet, ia 
memperoleh sekor 25. 
Tara umur perbendaharaan kata si Anu 
adalah 10 tahun 
• Contoh 4 
Susi berumur 6 tahun. Pada ujian 
perbendaharaan kata Stanford-Binet, ia 
memperoleh sekor 22. 
Tara umur Susi pada perbendaharaan kata 
adalah __________ tahun 
e. Penyusunan Tabel Tara Umur 
• Sama seperti pada Tabel Tara Tingkat
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
D. Acuan Norma Tara Peringkat Persentil 
1. Peringkat Persentil 
Sekor Acuan Norma 
• Sekor acuan norma disusun ke dalam 
urutan dari tinggi ke rendah atau 
sebaliknya 
Tara Peringkat Persentil 
• Tara peringkat persentil suatu sekor 
responden adalah kedudukan sekor 
responden itu, lebih baik atau sama baik 
dari berapa persen sekor responden pada 
kelompok norma 
• Tara peringkat persentil 50% berarti sekor 
responden itu lebih baik atau sama baik 
dari 50% sekor responden pada kelompok 
norma
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Kelompok Norma 
Contoh 5 
Kelompok norma sekor responden diurut 
naik (sekor kecil ke sekor besar) 
Sekor Frek Kum frek 
A fA Σ fb 
0 1 1 
1 1 2 
2 2 4 
3 4 8 
4 7 15 
5 9 24 
6 15 39 
7 12 51 
8 5 56 
9 3 59 
10 1 60 
Σ f = 60
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Tara Peringkat Persentil (TPP) 
Sekor rendah 
Sekor tinggi 
% 
Sekor 
responden A 
Kelompok norma
------------------------------------------------------------------------------ 
Nilai Acuan Norma 
------------------------------------------------------------------------------ 
Kelompok norma dapat dibagi menjadi tiga kelompok 
Sekor rendah 
A 
Sekor tinggi 
< A (kurang dari A) 
= A (sama dengan A) 
> A (lebih dari A) 
Ada tiga model untuk perlakuan terhadap kelompok 
sama dengan A (= A) yakni eksklusif, inklusif, dan 
semiinklusif
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Perhitungan Tara Peringkat Persentil 
Model Tara Peringkat Persentil 
• TPP eksklusif atau lebih dari 
fA eksklusif (tidak dihitung) 
• TPP inklusif atau lebih dari atau sama dengan 
fA inklusif (dihitung) 
• TPP semiinklusif 
setengah fA inklusif 
Pada umumnya digunakan model semiinklusif 
sehingga bila tidak disebut, maka model yang 
digunakan adalah model semiinklusif
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Model TPP Eksklusif (Lebih dari) 
Tidak mengikutsertakan fA 
A 
A 
A 
% 
0% 
< 100% 
·100% 
TPP = S 
fb 
f 
S 
A 
A eksklusif Minimal 0% Maksimal < 100%
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 6 
Sekor Frek Kum frek 
A fA Σ fb 
0 1 1 
1 1 2 
2 2 4 
3 4 8 
4 7 15 
5 9 24 
6 15 39 
7 12 51 
8 5 56 
9 3 59 
10 1 60 
Σ f = 60 
Σfb 8 
TPP4 = ------ 100% = ----- 100% = 13,33 % 
Σf 60 
A = 4 
Σfb = 8
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Model TPP Inklusif (Lebih dari dan sama dengan) 
Mengikutsertakan fA 
A 
A 
>0% 
A 
% 
100% 
·100% 
TPP = S fb + 
fA 
S 
f 
A 
A inklusif Minimal > 0% Maksimal 100%
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 7 
Sekor Frek Kum frek 
A fA Σ fb 
0 1 1 
1 1 2 
2 2 4 
3 4 8 
4 7 15 
5 9 24 
6 15 39 
7 12 51 
8 5 56 
9 3 59 
10 1 60 
Σ f = 60 
Σfb+fA 8+7 
TPP4 = -------- 100% = ------ 100% = 25 % 
Σf 60 
A = 4 
Σfb + fA
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Model TPP Semiinklusif 
Mengikutsertakan separuh fA 
1 
f f 
S + 
= 
A separuh Minimal > 0% Maksimal <100% 
inklusif 
A 
A 
A 
% 
>0% 
100% 
2 · 
100% 
S 
f 
TPP 
b A 
A
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 8 
Sekor Frek Kum frek 
A fA Σ fb 
0 1 1 
1 1 2 
2 2 4 
3 4 8 
4 7 15 
5 9 24 
6 15 39 
7 12 51 
8 5 56 
9 3 59 
10 1 60 
Σ f = 60 
Σfb+½fA 8+3,5 
TPP4 = ---------- 100% = -------- 100% = 19,17% 
Σf 60 
A = 4 
Σfb + ½ fA
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
6. Perbandingan Tiga Model TPP 
Pada contoh, untuk A = 4 
• Eksklusif TPP4 = 13,33% 
• Inklusif TPP4 = 25% 
• Semiinklusif TPP4 = 19,17% 
Model yang umum digunakan adalah model 
semiinklusif 
Contoh 9 (untuk model semiinklusif) 
Sekor Frek Kum frek TPP 
A fA Σ fb % 
0 1 1 0,83 
1 1 2 2,50 
2 2 4 5,00 
3 4 8 10,00 
4 7 15 19,17 
5 9 24 32,50 
6 15 39 52,50 
7 12 51 75,00 
8 5 56 89,17 
9 3 5 95,83 
10 1 60 99,17 
Σ f = 60
---------------------------------------------------------------------- 
- 
Nilai Acuan Norma 
---------------------------------------------------------------------- 
- 
TPP pada Contoh 9
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 10 (Model semiinklusif) 
Sekor Frek Kum frek TPP 
A fA Σfb % 
2 2 2 
3 3 5 
4 6 11 
5 4 
6 3 
7 2 
Contoh 11 (Model semiinklusif) 
Sekor Frek Kum frek TPP 
A fA Σfb % 
21 2 2 
22 3 5 
23 5 
24 8 
25 13 
26 10 
27 4 
28 3 
29 2
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 12 (Model semiinklusif) 
Sekor Frek Kum frek TPP 
A fA Σfb % 
50 1 
55 3 
60 6 
65 8 
70 10 
75 9 
80 6 
85 4 
90 2 
95 1 
Contoh 13 (Model semiinklusif) 
Sekor Frek Kum frek TPP 
A fA Σfb % 
80 1 
85 3 
90 5 
95 5 
100 4 
105 3 
110 3 
115 1
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
7. TPP pada TOEFL 
Dari Juli 1990 sampai Juni 1992 
Diikuti oleh 1.293.321 peserta ujian 
Sekor Sekor Seksi 
Total Seksi 1 Seksi 2 Seksi 3 
Sekor TPP Sekor TPP Sekor TPP Sekor TPP 
660 99 66 98 66 95 66 98 
640 97 64 95 64 95 64 96 
620 93 62 92 62 90 62 93 
600 89 60 87 60 85 60 88 
580 82 58 81 58 77 58 81 
560 73 56 73 56 68 56 72 
540 62 54 64 54 57 54 61 
520 50 52 54 52 47 52 50 
500 38 50 42 50 37 50 39 
480 28 48 31 48 28 48 30 
460 20 46 22 46 21 46 22 
440 13 44 14 44 15 44 16 
420 8 42 9 42 10 42 11 
400 5 40 5 40 6 40 7 
380 3 38 3 38 4 38 5 
360 1 36 2 36 2 36 3 
340 1 34 1 34 2 34 2 
320 32 32 1 32 2 
300 30 30 1 30 1
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Sekor Total TOEFL
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
E. Nilai Baku 
1. Transformasi 
Sekor baku diperoleh melalui transformasi baku 
dari sekor ke nilai baku 
Di sini digunakan dua macam transformasi 
baku untuk menghasilkan 
• Nilai baku linier z, mis. zA 
• Nilai baku dinormalkan zn, mis. znA 
Pada nilai baku linier, hubungan di antara sekor 
dan nilai baku adalah linier 
Pada nilai baku dinormalkan, nilai baku dibuat 
berdistribusi probabilitas norma 
Jika, distribusi probabilitas sekor adalah 
normal, maka kedua nilai baku itu adalah sama
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Nilai Baku Linier 
Transformasi Baku Linier 
= -m 
s 
A 
A 
z A 
A 
A = sekor 
mA = rerata kelompok sekor A 
sA = simpangan baku kelompok sekor A 
zA = nilai baku 
Kalau kita melukis grafik di antara zA dan A maka 
bentuk grafik adalah garis lurus atau linier 
Karena itu transformasi baku ini dinamakan 
transformasi baku linier dan nilai bakunya 
dinamakan nilai baku linier 
Bentuk distribusi probabilitas sebelum dan sesudah 
transformasi adalah sama (tidak berubah)
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 14 (Nilai baku linier) 
Sekor Frek Nilai baku 
A fA zA 
0 1 – 2,87 
1 1 – 2,36 
2 2 – 1,86 
3 4 – 1,35 
4 7 – 0,85 
5 9 – 0,34 
6 15 0,16 
7 12 0,67 
8 5 1,17 
9 3 1,67 
10 1 2,18 
60 
mA = 5,68 sA = 1,98
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 15 (Nilai baku linier) 
Sekor Frek Nilai baku 
A fA zA 
2 2 
3 3 mA = 
4 6 
5 4 sA = 
6 3 
7 2 
Contoh 16 (Nilai baku linier) 
Sekor Frek Nilai baku 
A fA zA 
21 2 
22 3 
23 5 mA = 
24 8 
25 13 sA = 
26 10 
27 4 
28 3 
29 2
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 17 (Nilai baku linier) 
Sekor Frek Nilai baku 
A fA zA 
50 1 
55 3 
60 6 mA = 
65 8 
70 10 sA = 
75 9 
80 6 
85 4 
90 2 
95 1 
Contoh 18 (Nilai baku linier) 
Sekor Frek Nilai baku 
A fA zA 
80 1 
85 3 
90 5 mA = 
95 5 
100 4 sA = 
105 3 
110 3 
115 1
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 19 (Nilai baku linier) 
Sekor Frek Nilai baku 
A fA zA 
17 1 
18 14 
19 85 
20 58 mA = 
21 40 
22 35 sA = 
23 16 
24 14 
25 10 
26 7 
27 8 
28 12 
29 8 
30 5 
31 3 
32 4 
33 3 
34 3 
35 5
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Nilai Baku Dinormalkan 
Setelah ditransformasi baku, nilai baku zn 
berdistribusi probabilitas normal. 
Diperlukan bantuan dari tabel distribusi probabilitas 
normal baku untuk menemukan nilai baku 
Pada setiap bagian sekor (tara peringkat persentil), 
kita mencari nilai baku zn di tabel distribusi 
probabilitas normal baku untuk bagian (luas) itu 
Dikenal juga sebagai transformasi luas (area 
transformation) atau transformasi nonlinier 
Karena zn diambil dari distribusi probabilitas normal 
baku, maka sekor baku yang diperoleh, dengan 
sendirinya, juga berdistribusi probabilitas normal 
Jika sekor berdistribusi probabilitas normal, maka 
nilai baku dinormalkan sama dengan nilai baku 
linier
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Langkah Transformasi Dinormalkan 
• Langkah pertama, kita menentukan suatu luas 
(area) pada distribusi probabilitas sekor melalui 
tara peringkat persentil (semiinklusif) 
• Langkah kedua, pada luas (area) tersebut kita 
carikan nilai baku zn pada tabel distribusi normal 
baku 
• Langkah pertama dan kedua ini diulangi untuk 
semua luas atau tara peringkat persentil 
• Misal, tara peringkat persentil adalah 65%, maka 
pada fungsi distribusi bawah 65% pada tabel 
distribusi probabilitas normal baku, kita temukan 
nilai baku zn = 0,385
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Transformasi baku dinormalkan
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
DISTRIBUSI PROBABLILITAS NORMAL BAKU 
FUNGSI DISTRIBUSI BAWAH TERHADAP NILAI Z 
% z(F) % z(F) % z(F) 
1 –2,326 41 –0,228 81 0,878 
2 –2,054 42 –0,202 82 0,915 
3 –1,881 43 –0,176 83 0,954 
4 –1,751 44 –0,151 84 0,994 
5 –1,645 45 –0,126 86 1,036 
6 –1,555 46 –0,100 86 1,080 
7 –1,476 47 –0,075 87 1,126 
8 –1,495 48 –0,050 88 1,175 
9 –1,341 49 –0,025 89 1,227 
10 –1,282 50 0,000 90 1,282 
11 –1,227 51 0,025 91 1,341 
12 –1,175 52 0,050 92 1,405 
13 –1,126 53 0,075 93 1,476 
14 –1,080 54 0,100 94 1,555 
15 –1,036 55 0,126 95 1,645 
16 –0,994 56 0,151 96 1,751 
17 –0,954 57 0,176 97 1,881 
18 –0,915 58 0,202 97,5 1,960 
19 –0,878 59 0,228 98 2,054 
20 –0,842 60 0,253 99 2,326 
21 –0,806 61 0,279 99,1 2,366 
22 –0,772 62 0,305 99,2 2,409 
23 –0,739 63 0,332 99,3 2,457 
24 –0,706 64 0,358 99,4 2,512 
25 –0,674 65 0,385 99,5 2,576 
26 –0,643 66 0,412 99,6 2,652 
27 –0,613 67 0,440 99,7 2,748 
28 –0,583 68 0,468 99,8 2,878 
29 –0,553 69 0,496 99,9 3,090 
30 –0,524 70 0,524 
31 –0,496 71 0,553 99,91 3,121 
32 –0,468 72 0,583 99,92 3,156 
33 –0,440 73 0,613 99,93 3,195 
34 –0,412 74 0,643 99,94 3,239 
35 –0,385 75 0,674 99,95 3,291 
36 –0,358 76 0,706 99,96 3,353 
37 –0,332 77 0,739 99,97 3,432 
38 –0,305 78 0,772 99,98 3,540 
39 –0,279 79 0,806 99,99 3,719 
40 –0,253 80 0,842
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 20 
Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku 
A f Σf % znA zA 
0 1 1 0,83 – 2,395 – 2,87 
1 1 2 2,50 – 1,968 – 2,36 
2 2 4 5,00 – 1,645 – 1,86 
3 4 8 10,00 – 1,282 – 1,35 
4 7 15 19,17 – 0,872 – 0,85 
5 9 24 32,50 – 0,426 – 0,34 
6 15 39 52,50 0,063 0,16 
7 12 51 75,00 0,674 0,67 
8 5 56 89,17 1,236 1,17 
9 3 59 95,83 1,703 1,67 
10 1 60 99,17 2,401 2,18 
mA = 5,683 sA = 1,979
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 21 (Nilai baku dinormalkan) 
Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku 
A fA Σf % znA 
2 2 
3 3 
4 6 
5 4 
6 3 
7 2 
Contoh 22 (Nilai baku dinormalkan) 
Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku 
A fA Σf % znA 
21 2 
22 3 
23 5 
24 8 
25 13 
26 10 
27 4 
28 3 
29 2
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 23 (Nilai baku dinormalkan) 
Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku 
A fA Σf % znA 
50 1 
55 3 
60 6 
65 8 
70 10 
75 9 
80 6 
85 4 
90 2 
95 1 
Contoh 24 (Nilai baku dinormalkan) 
Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku 
A fA Σf % znA 
80 1 
85 3 
90 5 
95 5 
100 4 
105 3 
110 3 
115 1
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 25 (Nilai baku dinormalkan) 
Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku 
A fA Σf % znA 
17 1 
18 14 
19 85 
20 58 
21 40 
22 35 
23 16 
24 14 
25 10 
26 7 
27 8 
28 12 
29 8 
30 5 
31 3 
32 4 
33 3 
34 3 
35 5
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
F. Tara Nilai Baku 
1. Nilai Acuan Norma 
Ada beberapa tara pada acuan norma, 
mencakup 
• Tara tingkat dan tara umur pada acuan 
norma perkembangan 
• Tara peringkat persentil (TPP) pada acuan 
norma umum 
• Tara nilai baku (TNB) pada acuan norma 
umum 
2. Tara Nilai Baku 
Ada dua macam tara nilai baku yang 
digunakan, mencakup 
• Tara nilai baku pada nilai baku linier 
• Tara nilai baku pada nilai baku 
dinormalkan
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Modifikasi Tara Nilai Baku 
Bentangan dan harga 
• Secara teoretik, tara nilai baku membentang 
dari minus tak hingga sampai plus tak hingga, 
tetapi hampir semua nilainya terkumpul di 
antara 
– 4 sampai + 4 
selebar sekitar 8 simpangan baku 
• Separuh dari harga tara nilai baku adalah 
negatif dan separuh lagi adalah positif 
Modifikasi tara nilai baku 
• Ada keinginan untuk memperlebar bentangan; 
hal ini dapat dilakukan dengan mengalikannya 
dengan suatu besaran (s) 
• Ada juga keinginan untuk menghilangan nilai 
negatif; hal ini dapat dilakukan dengan 
menambahkannya dengan suatu besaran (m) 
• Modifikasi ini menghasilkan 
TNB = sz + m
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
4. Tara Nilai Baku Konvensional 
Model tara nilai baku 
• Ada sejumlah model tara nilai baku yang 
berlaku secara konvensional 
• Perbedaan di antara mereka terletak pada 
pemilihan s, m, dan z (z linier atau zn yang 
dinormalkan) 
Model s m Keterangan 
CEEB 100 500 
UMPTN 100 500 
AGCT 20 100 
AL-AS 10 50 
NCE 21,06 50 1 sampai 99 
T 10 50 McCall 1922 
ITED 5 15 
SAS 16 100 
Inteligensi 15 100 Wechsler 1939 
16 100 Stanford-Binet 
Stanine 2 5 1 sampai 9 
Sten 1 sampai 10 
C 1 sampai 11
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
CEEB = college entrance examination 
board di Amerika Serikat untuk 
SAT (scholastic aptitude test) 
GRE (graduate record examination) 
UMPTN = ujian masuk perguruan tinggi negeri 
di Indonesia 
AGCT = army general classification test di 
Amerika Serikat 
AL-AS = angkatan laut di Amerika Serikat 
NCE = normal curve equivalent 
T = sekor T dari McCall (1922); huruf T 
sebagai penghormatan kepada 
Thorndike dan Terman 
ITED = Iowa Test of Educational 
Development 
SAS = Standard Age Score 
Stanine = standard nine, dikembangkan 
oleh Angkatan Udara AS pada 
Perang Dunia ke-2 
Sten = standard ten, diusulkan oleh 
Canfield tahun 1951 (tidak populer) 
C = standard C, diusulkan oleh 
Guilford dan Fruchter tahun 1978 
(tidak populer)
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
5. Penggunaan Nilai Baku 
Tampaknya nilai baku linier dan nilai baku 
dinormalkan, dua-duanya, dipergunakan 
Ada T dengan nilai baku linier dan ada T dengan 
nilai baku dinormalkan 
Nilai baku dinormalkan terutama digunakan pada 
tara nilai baku 
• T asli dari McCall 
• NCE 
• SAS 
• Stanine 
Jika sekor berdistribusi probabilitas normal, maka 
kedua macam tara nilai baku itu adalah sama, dan 
hal inilah yang diharapkan di dalam pensekoran
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
6. Kesetaraan Tara Nilai Baku 
• Untuk dapat menyetarakan semua tara nilai baku, 
kita perlu menggunakan sekor nilai baku yang 
dinormalkan 
• Misalnya tara nilai baku 
Nilai z – 1,0 
Nilai TPP 16 
Nilai T 40 
Nilai NCE 29 
Nilai IQ 85 
Nilai SAS 84 
Nilai Stanine 3 
Mereka semuanya adalah nilai yang sama
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
-----------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
7. Stanine 
Distribusi responden 
Nilai % Kum % TPP 
1 4 4 < 4 
2 7 11 4 - 10 
3 12 23 11 - 22 
4 17 40 23 - 39 
5 20 60 40 - 59 
6 17 77 60 - 76 
7 12 89 77 - 88 
8 7 96 89 - 95 
9 4 100 ≥ 96 
• Nilai minimum 1 dan maksimum 9 
• Terbagi secara simetri terhadap rerata 5 
• Disediakan tabel distribusi stanine untuk 
berbagai ukuran responden
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Normal 
----------------------------------------------------------------------- 
Tabel Distribusi Stanine 
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 
Resp Jumlah responden tiap nilai 
20 1 1 2 4 4 4 2 1 1 
21 1 1 2 4 5 4 2 1 1 
22 1 2 2 4 4 4 2 2 1 
23 1 2 2 4 5 4 2 2 1 
24 1 2 3 4 4 4 3 2 1 
25 1 2 3 4 5 4 3 2 1 
26 1 2 3 4 6 4 3 2 1 
27 1 2 3 5 5 5 3 2 1 
28 1 2 3 5 6 5 3 2 1 
29 1 2 4 5 5 5 4 2 1 
30 1 2 4 5 6 5 4 2 1 
31 1 2 4 5 7 5 4 2 1 
32 1 2 4 6 6 6 4 2 1 
33 1 2 4 6 7 6 4 2 1 
34 1 3 4 6 6 6 4 3 1 
35 1 3 4 6 7 6 4 3 1 
36 1 3 4 6 8 6 4 3 1 
37 2 3 4 6 7 6 4 3 2 
38 1 3 5 6 8 6 5 3 1 
39 1 3 5 7 7 7 5 3 1 
40 1 3 5 7 8 7 5 3 1
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Normal 
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 
Resp Jumlah responden tiap nilai 
41 1 3 5 7 9 7 5 3 1 
42 2 3 5 7 8 7 5 3 2 
43 2 3 5 7 9 7 5 3 2 
44 2 3 5 8 8 8 5 3 2 
45 2 3 5 8 9 8 5 3 2 
46 2 3 5 8 10 8 5 3 2 
47 2 3 6 8 9 8 6 3 2 
48 2 3 6 8 10 8 6 3 2 
49 2 4 6 8 9 8 6 4 2 
50 2 3 6 9 10 9 6 3 2 
51 2 3 6 9 11 9 6 3 2 
52 2 4 6 9 10 9 6 4 2 
53 2 4 6 9 11 9 6 4 2 
54 2 4 7 9 10 9 7 4 2 
55 2 4 7 9 11 9 7 4 2 
56 2 4 7 9 12 9 7 4 2 
57 2 4 7 10 11 10 7 4 2 
58 2 4 7 10 12 10 7 4 2 
59 3 4 7 10 11 10 7 4 3 
60 3 4 7 10 12 10 7 4 3 
61 3 4 7 10 13 10 7 4 3 
62 3 4 7 11 12 11 7 4 3
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Normal 
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 
Resp Jumlah responden tiap nilai 
63 3 4 7 11 13 11 7 4 3 
64 3 4 8 11 12 11 8 4 3 
65 3 4 8 11 13 11 8 4 3 
66 3 4 8 11 14 11 8 4 3 
67 3 5 8 11 13 11 8 5 3 
68 3 5 8 11 14 11 8 5 3 
69 3 5 8 12 13 12 8 5 3 
70 3 5 8 12 14 12 8 5 3 
71 3 5 8 12 15 12 8 5 3 
72 3 5 9 12 14 12 9 5 3 
73 3 5 9 12 15 12 9 5 3 
74 3 5 9 13 14 13 9 5 3 
75 3 5 9 13 15 13 9 5 3 
76 3 5 9 13 16 13 9 5 3 
77 3 6 9 13 15 13 9 6 3 
78 3 6 9 13 16 13 9 6 3 
79 3 6 10 13 15 13 10 6 3 
80 3 6 9 14 16 14 9 6 3 
81 3 6 9 14 17 14 9 6 3 
82 3 6 10 14 16 14 10 6 3 
83 3 6 10 14 17 14 10 6 3 
84 4 6 10 14 16 14 10 6 4
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Normal 
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 
Resp Jumlah responden tiap nilai 
85 3 6 10 15 17 15 10 6 3 
86 3 6 10 15 18 15 10 6 3 
87 4 6 10 15 17 15 10 6 4 
88 3 6 11 15 18 15 11 6 3 
89 4 6 11 15 17 15 11 6 4 
90 4 6 11 15 18 15 11 6 4 
91 4 6 11 15 19 15 11 6 4 
92 4 6 11 16 18 16 11 6 4 
93 4 6 11 16 19 16 11 6 4 
94 4 7 11 16 18 16 11 7 4 
95 4 7 11 16 19 16 11 7 4 
96 4 7 11 16 20 16 11 7 4 
97 4 7 12 16 19 16 12 7 4 
98 4 7 12 16 20 16 12 7 4 
99 4 7 12 17 19 17 12 7 4 
100 4 7 12 17 20 17 12 7 4
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
8. Hubungan % (tidak interval) dengan NCE (interval) 
% NCE % NCE % NCE % NCE % NCE 
1 1,0 21 33,0 41 45,2 61 55,9 81 68,5 
2 6,7 22 33,7 42 45,8 62 56,4 82 69,3 
3 10,4 23 34,4 43 46,3 63 57,0 83 70,1 
4 13,1 24 35,1 44 46,8 64 57,5 84 70,9 
5 15,4 25 35,8 45 47,4 65 58,1 85 71,8 
6 17,3 26 36,5 46 47,9 66 58,7 86 72,8 
7 18,9 27 37,1 47 48,4 67 59,3 87 73,7 
8 20,4 28 37,7 48 48,9 68 59,9 88 74,7 
9 21,8 29 38,3 49 49,5 69 60,4 89 75,8 
10 23,0 30 39,0 50 50,0 70 61,0 90 77,0 
11 24,2 31 39,6 51 50,5 71 61,7 91 78,2 
12 25,3 32 40,1 52 51,1 72 62,3 92 79,6 
13 26,3 33 40,7 53 51,6 73 62,9 93 81,1 
14 27,2 34 41,3 54 52,1 74 63,5 94 82,7 
15 28,2 35 41,9 55 52,6 75 64,2 95 84,6 
16 29,1 36 42,5 56 53,2 76 64,9 96 86,9 
17 29,9 37 43,0 57 53,7 77 65,6 97 89,6 
18 30,7 38 43,6 58 54,2 78 66,3 98 93,3 
19 31,5 39 44,1 59 54,8 79 67,0 99 99,0 
20 32,3 40 44,7 60 55,3 80 67,7
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
9. Vocubulary Test pada ITBS Form J, level 9 
Sekor Tara Tingkat TPP NCE Stanine 
1 K3 1 1 1 
2 K5 1 1 1 
3 K8 1 1 1 
4 1,1 2 7 1 
5 1,3 4 13 1 
6 1,6 8 20 2 
7 1,8 11 24 2 
8 2,0 15 28 3 
9 2,3 21 33 3 
10 2,5 26 36 4 
11 2,7 31 40 4 
12 2,8 35 42 4 
13 2,9 39 44 4 
14 3,0 43 46 5 
15 3,1 47 48 5
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Sekor Tara Tingkat TPP NCE Stanine 
16 3,2 51 51 5 
17 3,3 55 53 5 
18 3,4 58 54 5 
19 3,6 65 58 6 
20 3,8 72 62 6 
21 3,9 74 64 6 
22 4,0 77 66 7 
23 4,2 82 69 7 
24 4,4 86 73 7 
25 4,6 89 76 8 
26 4,8 92 80 8 
27 5,1 95 85 8 
28 5,5 98 93 9 
29 6,0 98 93 9 
30 6,8 99 99 9
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
G. Keterampilan Statistika 
1. Kovariansi 
a. Perkalian Simpangan 
• Ada dua variabel X dan Y masing-masing 
dengan rerata mX dan mY 
• Simpangan adalah letak X atau Y yang 
menyimpang terhadap reratanya 
• X ada kalanya terletak di atas rerata mX dan 
ada kalanya terletak di bawahnya 
• Y ada kalanya terletak di atas rerata mY dan 
ada kalanya terletak di b awahnya 
• Terdapat empat kemungkinan perkalian 
simpangan di antara X dan Y
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
+ 
mX X 
+ 
mY Y 
(+).(+) = + 
searah 
+ 
mX X 
– 
Y mY 
(+).(–) = – 
berlawanan arah 
– 
X mX 
+ 
mY Y 
(–).(+) = – 
berlawanan arah 
– 
X mX 
– 
Y mY 
(–).(–) = + 
searah
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
b. Jumlah Perkalian Simpangan (JP) 
• Jumlah 
+ berarti ada hubungan searah 
0 berarti tidak ada hubungan 
– berarti ada hubungan lawan arah 
• Jumlah perkalian simpangan menunjukkan 
hubungan di antara X dan Y 
• Terpengaruh oleh banyaknya data 
c. Kovariansi 
å å å - 
( )( ) 
N 
X Y 
N 
XY 
JP 
= = 
N 
s 
XY 
sXY = kovariansi 
N = banyaknya data (derajat kebebasan) 
JP = jumlah kuadrat simpangan 
• Kovarinasi menunjukkan hubungan di antara 
X dan Y
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 26 
Responden X Y XY 
1 4 7 28 
2 3 4 12 
3 7 6 42 
4 8 8 64 
5 3 5 15 
6 5 8 40 
7 10 9 90 
8 2 4 8 
9 6 9 54 
10 9 10 90 
N = 10 ΣX = 57 ΣY = 70 ΣXY = 443 
sXY = 4,40
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
2. Koefisien Korelasi Linier 
Dikenal juga sebagai koefisien korelasi hasil-kali momen 
Pearson (Pearson product-moment coefficient) 
Menunjukkan hubungan di antara X dan Y 
Rumus 
r s 
XY 
= 
XY 
s . 
s 
X Y 
s r s s 
. . 
= 
XY XY X Y 
– 1≤ rXY ≤ + 1 
Dengan kalkulator, dapat langsung dihitung 
sX, sY, dan rXY
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 27 
Resp X Y 
1 65 67 
2 75 72 
3 66 72 
4 88 92 
5 71 76 Dengan kalkulator hitung 
6 72 72 
7 91 90 
8 82 80 sX = 
9 84 80 
10 76 81 sY = 
11 69 64 
12 67 70 rXY = 
13 74 78 
14 80 77 sXY = rXY. sX. sY = 
15 87 90 
16 91 85 
17 65 68 
18 77 78 
19 96 94 
20 93 87 
21 79 78 
22 84 89 
23 76 75 
24 73 78 
25 61 69
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 28 
(a) (b) (c) 
X Y X Y X Y 
6 8 76 10 18 8 
4 6 74 19 22 6 
1 2 77 11 25 2 
2 1 73 17 27 1 
2 3 74 14 21 3 
3 4 73 24 25 4 
2 2 75 15 22 2 
5 5 71 23 19 5 
3 4 73 18 21 4 
4 3 72 21 22 3 
5 4 72 19 24 4 
3 5 76 12 23 5 
sX = sX = sX = 
sY = sY = sY = 
rXY = rXY = rXY = 
sXY = sXY = sXY =
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
3. Koefisien Regresi Linier 
a. Regresi Linier 
• Hubungan linier di antara X dan Y dapat 
dinyatakan melalui regresi linier di antara X dan 
Y 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ ▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
▪ 
Y 
X 
A 
Bentuk regresi linier Ŷ = A + B X 
A dan B = koefisien regresi linier 
A = titik potong dengan sumbu Y 
B = menentukan besar sudut
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
b. Koefisien Regresi 
Koefisien regresi B berhubungan dengan koefisien 
regresi linier 
= r s 
Y 
s 
X 
XY B 
A dan B dapat dihitung langsung melalui kalkulator 
zŶ 
zX 
B = rXY 
zŶ = rXY.zX
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
c. Residu 
Y ▪ 
Ŷ 
Residu = Y – Ŷ 
Regresi linier ditentukan berdasarkan jumlah 
kuadrat residu yang minimum 
Perbedaan di antara regresi linier dan fungsi linier 
adalah fungsi linier tidak mengenal residu 
sedangkan regresi linier mengenal residu
----------------------------------------------------------------------- 
Nilai Acuan Norma 
----------------------------------------------------------------------- 
Contoh 29 
(a) (b) (c) (d) 
X Y X Y X Y X Y 
4 7 6 8 76 10 18 8 
3 4 4 6 74 19 22 6 
7 6 1 2 77 11 25 2 
8 8 2 1 73 17 27 1 
3 5 2 3 74 14 21 3 
5 8 3 4 73 24 25 4 
10 9 2 2 75 15 22 2 
2 4 5 5 71 23 19 5 
6 9 3 4 73 18 21 4 
9 10 4 3 72 21 22 3 
5 4 72 19 24 4 
3 5 76 12 23 5 
Dengan 
kalkulator 
A = 3,317 A = A = A = 
B = 0,646 B = B = B =

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Psikometri (TEORI TES) 10
Psikometri (TEORI TES) 10Psikometri (TEORI TES) 10
Psikometri (TEORI TES) 10
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Psikometri Bab a2
 Psikometri Bab a2 Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2
 
PPT Kel.2 Rombel 1 Cara Menyusun Kuesioner yang baik dan benar.pptx
PPT Kel.2 Rombel 1 Cara Menyusun Kuesioner yang baik dan benar.pptxPPT Kel.2 Rombel 1 Cara Menyusun Kuesioner yang baik dan benar.pptx
PPT Kel.2 Rombel 1 Cara Menyusun Kuesioner yang baik dan benar.pptx
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Statistik deskriptif
Statistik deskriptifStatistik deskriptif
Statistik deskriptif
 
Statistik sosial-4
Statistik sosial-4Statistik sosial-4
Statistik sosial-4
 
Metode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data KuantitatifMetode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data Kuantitatif
 
Hipotesis nol
Hipotesis nolHipotesis nol
Hipotesis nol
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Pertemuan 1 & 2 Psikometri
Pertemuan 1 & 2 Psikometri Pertemuan 1 & 2 Psikometri
Pertemuan 1 & 2 Psikometri
 
Simple random sampling
Simple random samplingSimple random sampling
Simple random sampling
 
Pertemuan 2 pengukuran ss
Pertemuan 2   pengukuran ssPertemuan 2   pengukuran ss
Pertemuan 2 pengukuran ss
 
Pendekatan dan metode penelitian
Pendekatan dan metode penelitianPendekatan dan metode penelitian
Pendekatan dan metode penelitian
 
Analisa data kualitatif
Analisa data kualitatifAnalisa data kualitatif
Analisa data kualitatif
 
Power Point Korelasi
Power Point KorelasiPower Point Korelasi
Power Point Korelasi
 
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdfPopulasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (8)

Psikometri Bab a19
Psikometri Bab a19Psikometri Bab a19
Psikometri Bab a19
 
Statistik sbg alat analisis
Statistik sbg alat analisisStatistik sbg alat analisis
Statistik sbg alat analisis
 
Copy of z table
Copy of z tableCopy of z table
Copy of z table
 
Z-table
Z-tableZ-table
Z-table
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
 
Psikometri 502302 kum-rmp_!
Psikometri 502302 kum-rmp_!Psikometri 502302 kum-rmp_!
Psikometri 502302 kum-rmp_!
 
Kurva Normal
Kurva NormalKurva Normal
Kurva Normal
 
Latihan Soal tes potensi PPIH/TKHI
Latihan Soal tes potensi PPIH/TKHILatihan Soal tes potensi PPIH/TKHI
Latihan Soal tes potensi PPIH/TKHI
 

Ähnlich wie 7] Bab 7 Nilai Acuan Norma (16)

Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8Psikometri Bab a8
Psikometri Bab a8
 
Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1Psikometri (TEORI TES) 1
Psikometri (TEORI TES) 1
 
Psikometri Bab a1
Psikometri Bab a1Psikometri Bab a1
Psikometri Bab a1
 
Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3
 
Psikometri Bab a3
 Psikometri Bab a3 Psikometri Bab a3
Psikometri Bab a3
 
Psikometri Bab a14
Psikometri Bab a14Psikometri Bab a14
Psikometri Bab a14
 
Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 
Psikometri Bab a4
 Psikometri Bab a4 Psikometri Bab a4
Psikometri Bab a4
 
Psikometri Bab a24
Psikometri Bab a24Psikometri Bab a24
Psikometri Bab a24
 
Psikometri Bab a28
Psikometri Bab a28Psikometri Bab a28
Psikometri Bab a28
 
Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5Psikometri Bab a5
Psikometri Bab a5
 
Psikometri Bab a12
Psikometri Bab a12Psikometri Bab a12
Psikometri Bab a12
 
Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27Psikometri Bab a27
Psikometri Bab a27
 
Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2Psikometri Bab a2
Psikometri Bab a2
 
Psikometri Bab a15
Psikometri Bab a15Psikometri Bab a15
Psikometri Bab a15
 
Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17Psikometri Bab a17
Psikometri Bab a17
 

Mehr von Universitas Negeri Makassar

Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianUniversitas Negeri Makassar
 

Mehr von Universitas Negeri Makassar (20)

Korelasi produk moment
Korelasi produk momentKorelasi produk moment
Korelasi produk moment
 
Korelasi ganda
Korelasi gandaKorelasi ganda
Korelasi ganda
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Analisis jalur
Analisis jalurAnalisis jalur
Analisis jalur
 
Analisis korelasi
Analisis korelasiAnalisis korelasi
Analisis korelasi
 
Uji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji tUji perbedaan uji t
Uji perbedaan uji t
 
Uji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadratUji perbedaan uji chi kuadrat
Uji perbedaan uji chi kuadrat
 
Uji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitasUji normalitas & uji homogenitas
Uji normalitas & uji homogenitas
 
Presentation makalah
Presentation makalahPresentation makalah
Presentation makalah
 
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitianProses penelitian variabel dan paradigma penelitian
Proses penelitian variabel dan paradigma penelitian
 
Aliran prenialisme
Aliran prenialisme Aliran prenialisme
Aliran prenialisme
 
Aliran essensialisme
Aliran  essensialismeAliran  essensialisme
Aliran essensialisme
 
Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme Rekontruksitifisme
Rekontruksitifisme
 
Aliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yesAliran patta bundu yes
Aliran patta bundu yes
 
Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi Landasan sosiologis n ekonomi
Landasan sosiologis n ekonomi
 
Presentation progresivisme
Presentation progresivisme Presentation progresivisme
Presentation progresivisme
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
 
PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25PSIKOMETRI 25
PSIKOMETRI 25
 

Kürzlich hochgeladen

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 

7] Bab 7 Nilai Acuan Norma

  • 1. Bab 7 Nilai Acuan Norma
  • 2. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Bab 7 Nilai Acuan Norma A. Nilai 1. Kedudukan Nilai • Pengukuran menghasilkan sekor, misalnya, sekor responden = 85 • Apa arti sekor ini? • Diperluan acuan untuk menjadi referensi sehingga sekor itu dapat diberi arti • Kedudukan sekor pada acuan itu dikenal sebagai nilai atau sebagai tara (equivalance)
  • 3. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 2. Pendekatan Acuan Nilai Ada sejumlah pendekatan untuk memberikan acuan nilai. Di antaranya Pendekatan Intuitif • Dari pengalamannya, para penilai, misalnya guru, secara intuitif dapat memberikan nilai kepada sekor responden tertentu Pendekatan Ipsatif • Pemberian nilai didasarkan kepada sekor tambah yang dicapai oleh responden melalui usaha mereika • Nilai acuan adalah selisih di antara sekor awal dan sekor setelah berusaha Sekor awal (entri) Usaha Sekor akhir (ujian)
  • 4. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Pendekatan ke Kesempurnaan • Penilai memiliki suatu patokan kesempurnaan sebagai sekor maksimum • Sekor responden diacukan ke patokan kesempurnaan itu untuk memperoleh nilai acuan kesempurnaan Pendekatan ke Kelompok Norma • Ditentukan satu atau lebih kelompok sebagai kelompol pembanding yang dinamakan kelompok norma • Sekor responden diacukan kepada kelompok norma itu untuk memperoleh nilai acuan norma Pendekatan ke Kriteria Kemampuan • Ditentukan suatu wilayah kriteria kemampuan serta batas penguasaan • Sekor responden diacukan ke kriteria kemampuan ini serta memetakannya ke batas kemampuan untuk memperoleh nilai acuan kriteria
  • 5. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 3. Nilai Acuan atau Tara Ada sejumlah cara untuk mengungkapkan nilai acuan atau tara Angka • Nilai acuan atau tara dinyatakan dengan angka termasuk dengan persentase Huruf • Nilai acuan dapat dinyatakan dengan huruf berperingkat, misalnya, A, B, C, D, E Predikat • Nilai acuan dapat berbentuk predikat, misalnya, lulus (tidak lulus) atau telah menguasai (belum menguasai)
  • 6. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- B. Hakikat Acuan Norma 1. Pengertian Acuan Norma Kelompok Norma • Ditentukan kelompok sekor responden (boleh lebih dari satu) sebagai pembanding yang dinamakan kelompok norma Nilai Acuan • Sekor responden ini diacukan ke kelompok norma sekor responden untuk menemukan kedudukannya di antara kelompok norma sekor responden itu Kelompok norma Sekor responden Kelompok norma Kelompok norma
  • 7. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 2. Cakupan Kelompok Norma Populasi Kelompok Norma • Kelompok norma yang digunakan dapat berbentuk populasi yakni keseluruhan kelompok yang dijadikan kelompok norma Sampel Kelompok Norma • Kelompok norma yang digunakan dapat berbentuk sampel yakni sebagian dari kelompok yang dijadikan kelompok norma • Cara menentukan sampel kelompok norma adalah sama dengan cara menentukan sampel sasaran responden Populasi kelompok norma Sampel kelompok norma
  • 8. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 3. Jenis Kelompok Norma Parameter Atribut • Atribut dan responden yang sesuai dengan atribut dan responden sekor yang akan diacu • Misal: sekor siswa, keterampilan sopir, kecekatan sekretaris Parameter Wilayah • Keluasan cakupan yang digunakan • Misal: senegara, seprovinsi, sekota Contoh Kelompok Norma • Tingkat siswa se-DKI • Umur siswa se-kabupaten • Sekor ujian peserta TOEFL se-Indonesia • Kerapian karyawan sekretaris senegara • Ukuran koleksi pencinta perangko se-ASEAN • Keterampilan sopir taksi se-kecamatan • Umur mobil kolektor mobil tua sedunia
  • 9. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 4. Tara Acuan Norma (Equivalence) Tara • Kesetaraan sekor responden dengan sekor sepadan pada kelompok norma dikenal sebagai tara • Di sini digunakan tiga macam tara, mencakup Tara pengembangan (tingkat dan umur) Tara peringkat persentil Tara nilai baku Tara pada Populasi Norma • Kesetaraan dilakukan terhadap populasi kelompok norma Tara pada Sampel Norma • Kesetaraan dilakukan terhadap sampel kelompok norma
  • 10. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Populasi norma I Populasi norma II Sampel norma I Sampel norma II Sekor responden
  • 11. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 5. Ukuran dan Jumlah Kelompok Norma Ukuran Kelompok Norma • Ukuran kelompok norma, baik kelompok populasi norma maupun kelompok sampel norma jangan terlalu kecil • Sebaiknya kelompok norma dikenal luas oleh mereka yang membaca laporan tara acuan norma • Misal: Kelompok norma acuan adalah peserta ujian UMPTN peserta ujian TOEFL Jumlah Kelompok Norma • Sekor responden dapat diacukan ke lebih dari satu kelompok norma • Misal: Sekor responden diacu sekaligus ke Kelompok norma sekolah Kelompok norma sekabupatem Kelompok norma seprovinsi Kelompok norma senegara
  • 12. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- C. Acuan Norma Perkembangan 1. Cakupan • Kelompok norma adalah perkembangan anak, terutama anak sekolah, seperti Tingkat siswa di sekolah Umur anak • Biasanya atribut acuan adalah kemampuan, misalnya Inteligensi umum Kemampuan keterampilan dasar Kemampuan membaca Kemampuan menulis Kemampuan berhitung
  • 13. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 2. Tara Tingkat a. Kelompok Norma • Tingkat atau bagian tingkat siswa di sekolah pada kemampuan tertentu dijadikan kelompok norma tingkat b. Ukuran Tingkat • Ukuran tingkat adalah tingkat dan bulan • Dipotong liburan, satu tingkat dianggap terdiri atas 10 bulan • Contoh ukuran tingkat Tingkat 3,6 Tingkat 3 pada bulan ke-6 Tingkat 4,4 Tingkat 4 pada bulan ke-4
  • 14. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- c. Kelompok Norma Tingkat • Kecenderungan umum kemampuan tertentu pada siswa pada tingkat tertentu untuk menjawab betul suatu ujian tertentu • Misal: ITBS (Iowa Tests of Basic Skills) Sekor Tara Sekor Tara Sekor Tara Tingkat Tingkat Tingkat 10 1,9 20 3,2 30 4,1 11 2,0 21 3,2 31 4,3 12 2,2 22 3,3 32 4,4 13 2,3 23 3,4 33 4,5 14 2,5 24 3,5 34 4,7 15 2,6 25 3,6 35 4,9 16 2,8 26 3,7 36 5,1 17 2,9 27 3,8 37 5,3 18 3,0 28 3,9 19 3,1 29 4,0
  • 15. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- d. Tara Tingkat Siswa diuji, misalnya, dengan ITBS, dan dari sekor ujian, ditentukan tara tingkat siswa • Contoh 1 Si Anu duduk di tingkat 4,1 sedangkan sekor ujian di ITBS adalah 34. Dari tabel ditemukan tara tingkat si Anu adalah 4,7 • Contoh 2 Siswa 1 sampai 9 duduk di tingkat 4,1. Dengan sekor ujian, tara tingkat mereka adalah Siswa Tingkat Sekor Tara tingkat 1 4,1 34 4,7 2 4,1 27 3,8 3 4,1 32 ___ 4 4,1 30 ___ 5 4,1 26 ___ 6 4,1 24 ___ 7 4,1 35 ___ 8 4,1 36 ___ 9 4,1 29 ___
  • 16. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- e. Penyusunan Tabel Tara Tingkat Perangkat Ujian • Siapkan perangkat ujian dan dicobakan ke siswa dari semua tingkat dan semua bulan Hitung sekor median pada tiap tingkat dan bulan, misalnya Sekor median pada bulan Tingkat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3 x x x 33 x x x x 42 x 4 x x x 45 x x x x 57 x 5 x x x 59 x x x x 64 x 6 x x x 72 x x x x 74 x 7 x x x 77 x x x x 81 x 8 x x x 82 x x x x 85 x • Catatan: semua sekor x dihitung dan diisi
  • 17. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- • Dibuat grafik dari sekor median terhadap tingkat-bulan • Grafik dihaluskan (untuk menghilangkan kekeliruan acak) • Dari grafik yang sudah halus, disusun kembali tabel sekor median terhadap tingkat-bulan
  • 18. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- • Tabel tara tingkat berdasarkan grafik yang dihaluskan tara tara sekor tingkat sekor tingkat 85 8,8 55 4,8 80 7,6 50 4,5 75 6,8 45 4,1 70 6,2 40 3,8 65 5,6 35 3,4 60 5,2 30 2,8 • Tabel tara tingkat ini siap untuk dipergunakan. Siswa diuji dengan perangkat ujian ini, dan tara tingkatnya ditentukan berdasarkan tabel ini
  • 19. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 3. Tara Umur a. Kelompok Norma • Umur atau bagian umur siswa pada kemampuan tertentu dijadikan kelompok norma umur b. Ukuran Umur • Ukuran umur adalah tahun dan bulan • Satu tahun terdiri atas 12 bulan • Contoh umur Umur 6.4 Umur 6 tahun 4 bulan Umur 8.11 Umur 8 tahun 11 bulan
  • 20. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- c. Kelompok Norma Umur • Kecenderungan umum kemampuan tertentu pada anak pada umur tertentu untuk menjawab betul suatu ujian tertentu • Misal: Ujian perbendaharaan kata pada Stanford-Binet Tara umur Sekor 14 31 12 28 10 25 8 22 6 18 • Dapat menggunakana bermacam kemampuan seperti Umur membaca Umur kemampuan mental Umur berhitung
  • 21. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- d. Penentuan Tara Umur Anak diuji dengan perangkat ujian, misalnya, dengan ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, dan dari sekor ujian, ditentukan tara umur anak • Contoh 3 Si Anu berumur 14 tahun. Pada ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, ia memperoleh sekor 25. Tara umur perbendaharaan kata si Anu adalah 10 tahun • Contoh 4 Susi berumur 6 tahun. Pada ujian perbendaharaan kata Stanford-Binet, ia memperoleh sekor 22. Tara umur Susi pada perbendaharaan kata adalah __________ tahun e. Penyusunan Tabel Tara Umur • Sama seperti pada Tabel Tara Tingkat
  • 22. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- D. Acuan Norma Tara Peringkat Persentil 1. Peringkat Persentil Sekor Acuan Norma • Sekor acuan norma disusun ke dalam urutan dari tinggi ke rendah atau sebaliknya Tara Peringkat Persentil • Tara peringkat persentil suatu sekor responden adalah kedudukan sekor responden itu, lebih baik atau sama baik dari berapa persen sekor responden pada kelompok norma • Tara peringkat persentil 50% berarti sekor responden itu lebih baik atau sama baik dari 50% sekor responden pada kelompok norma
  • 23. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Kelompok Norma Contoh 5 Kelompok norma sekor responden diurut naik (sekor kecil ke sekor besar) Sekor Frek Kum frek A fA Σ fb 0 1 1 1 1 2 2 2 4 3 4 8 4 7 15 5 9 24 6 15 39 7 12 51 8 5 56 9 3 59 10 1 60 Σ f = 60
  • 24. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Tara Peringkat Persentil (TPP) Sekor rendah Sekor tinggi % Sekor responden A Kelompok norma
  • 25. ------------------------------------------------------------------------------ Nilai Acuan Norma ------------------------------------------------------------------------------ Kelompok norma dapat dibagi menjadi tiga kelompok Sekor rendah A Sekor tinggi < A (kurang dari A) = A (sama dengan A) > A (lebih dari A) Ada tiga model untuk perlakuan terhadap kelompok sama dengan A (= A) yakni eksklusif, inklusif, dan semiinklusif
  • 26. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 2. Perhitungan Tara Peringkat Persentil Model Tara Peringkat Persentil • TPP eksklusif atau lebih dari fA eksklusif (tidak dihitung) • TPP inklusif atau lebih dari atau sama dengan fA inklusif (dihitung) • TPP semiinklusif setengah fA inklusif Pada umumnya digunakan model semiinklusif sehingga bila tidak disebut, maka model yang digunakan adalah model semiinklusif
  • 27. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 3. Model TPP Eksklusif (Lebih dari) Tidak mengikutsertakan fA A A A % 0% < 100% ·100% TPP = S fb f S A A eksklusif Minimal 0% Maksimal < 100%
  • 28. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 6 Sekor Frek Kum frek A fA Σ fb 0 1 1 1 1 2 2 2 4 3 4 8 4 7 15 5 9 24 6 15 39 7 12 51 8 5 56 9 3 59 10 1 60 Σ f = 60 Σfb 8 TPP4 = ------ 100% = ----- 100% = 13,33 % Σf 60 A = 4 Σfb = 8
  • 29. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 4. Model TPP Inklusif (Lebih dari dan sama dengan) Mengikutsertakan fA A A >0% A % 100% ·100% TPP = S fb + fA S f A A inklusif Minimal > 0% Maksimal 100%
  • 30. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 7 Sekor Frek Kum frek A fA Σ fb 0 1 1 1 1 2 2 2 4 3 4 8 4 7 15 5 9 24 6 15 39 7 12 51 8 5 56 9 3 59 10 1 60 Σ f = 60 Σfb+fA 8+7 TPP4 = -------- 100% = ------ 100% = 25 % Σf 60 A = 4 Σfb + fA
  • 31. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 5. Model TPP Semiinklusif Mengikutsertakan separuh fA 1 f f S + = A separuh Minimal > 0% Maksimal <100% inklusif A A A % >0% 100% 2 · 100% S f TPP b A A
  • 32. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 8 Sekor Frek Kum frek A fA Σ fb 0 1 1 1 1 2 2 2 4 3 4 8 4 7 15 5 9 24 6 15 39 7 12 51 8 5 56 9 3 59 10 1 60 Σ f = 60 Σfb+½fA 8+3,5 TPP4 = ---------- 100% = -------- 100% = 19,17% Σf 60 A = 4 Σfb + ½ fA
  • 33. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 6. Perbandingan Tiga Model TPP Pada contoh, untuk A = 4 • Eksklusif TPP4 = 13,33% • Inklusif TPP4 = 25% • Semiinklusif TPP4 = 19,17% Model yang umum digunakan adalah model semiinklusif Contoh 9 (untuk model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fA Σ fb % 0 1 1 0,83 1 1 2 2,50 2 2 4 5,00 3 4 8 10,00 4 7 15 19,17 5 9 24 32,50 6 15 39 52,50 7 12 51 75,00 8 5 56 89,17 9 3 5 95,83 10 1 60 99,17 Σ f = 60
  • 34. ---------------------------------------------------------------------- - Nilai Acuan Norma ---------------------------------------------------------------------- - TPP pada Contoh 9
  • 35. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 10 (Model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fA Σfb % 2 2 2 3 3 5 4 6 11 5 4 6 3 7 2 Contoh 11 (Model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fA Σfb % 21 2 2 22 3 5 23 5 24 8 25 13 26 10 27 4 28 3 29 2
  • 36. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 12 (Model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fA Σfb % 50 1 55 3 60 6 65 8 70 10 75 9 80 6 85 4 90 2 95 1 Contoh 13 (Model semiinklusif) Sekor Frek Kum frek TPP A fA Σfb % 80 1 85 3 90 5 95 5 100 4 105 3 110 3 115 1
  • 37. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 7. TPP pada TOEFL Dari Juli 1990 sampai Juni 1992 Diikuti oleh 1.293.321 peserta ujian Sekor Sekor Seksi Total Seksi 1 Seksi 2 Seksi 3 Sekor TPP Sekor TPP Sekor TPP Sekor TPP 660 99 66 98 66 95 66 98 640 97 64 95 64 95 64 96 620 93 62 92 62 90 62 93 600 89 60 87 60 85 60 88 580 82 58 81 58 77 58 81 560 73 56 73 56 68 56 72 540 62 54 64 54 57 54 61 520 50 52 54 52 47 52 50 500 38 50 42 50 37 50 39 480 28 48 31 48 28 48 30 460 20 46 22 46 21 46 22 440 13 44 14 44 15 44 16 420 8 42 9 42 10 42 11 400 5 40 5 40 6 40 7 380 3 38 3 38 4 38 5 360 1 36 2 36 2 36 3 340 1 34 1 34 2 34 2 320 32 32 1 32 2 300 30 30 1 30 1
  • 38. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Sekor Total TOEFL
  • 39. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- E. Nilai Baku 1. Transformasi Sekor baku diperoleh melalui transformasi baku dari sekor ke nilai baku Di sini digunakan dua macam transformasi baku untuk menghasilkan • Nilai baku linier z, mis. zA • Nilai baku dinormalkan zn, mis. znA Pada nilai baku linier, hubungan di antara sekor dan nilai baku adalah linier Pada nilai baku dinormalkan, nilai baku dibuat berdistribusi probabilitas norma Jika, distribusi probabilitas sekor adalah normal, maka kedua nilai baku itu adalah sama
  • 40. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 2. Nilai Baku Linier Transformasi Baku Linier = -m s A A z A A A = sekor mA = rerata kelompok sekor A sA = simpangan baku kelompok sekor A zA = nilai baku Kalau kita melukis grafik di antara zA dan A maka bentuk grafik adalah garis lurus atau linier Karena itu transformasi baku ini dinamakan transformasi baku linier dan nilai bakunya dinamakan nilai baku linier Bentuk distribusi probabilitas sebelum dan sesudah transformasi adalah sama (tidak berubah)
  • 41. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 14 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 0 1 – 2,87 1 1 – 2,36 2 2 – 1,86 3 4 – 1,35 4 7 – 0,85 5 9 – 0,34 6 15 0,16 7 12 0,67 8 5 1,17 9 3 1,67 10 1 2,18 60 mA = 5,68 sA = 1,98
  • 42. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 15 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 2 2 3 3 mA = 4 6 5 4 sA = 6 3 7 2 Contoh 16 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 21 2 22 3 23 5 mA = 24 8 25 13 sA = 26 10 27 4 28 3 29 2
  • 43. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 17 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 50 1 55 3 60 6 mA = 65 8 70 10 sA = 75 9 80 6 85 4 90 2 95 1 Contoh 18 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 80 1 85 3 90 5 mA = 95 5 100 4 sA = 105 3 110 3 115 1
  • 44. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 19 (Nilai baku linier) Sekor Frek Nilai baku A fA zA 17 1 18 14 19 85 20 58 mA = 21 40 22 35 sA = 23 16 24 14 25 10 26 7 27 8 28 12 29 8 30 5 31 3 32 4 33 3 34 3 35 5
  • 45. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 3. Nilai Baku Dinormalkan Setelah ditransformasi baku, nilai baku zn berdistribusi probabilitas normal. Diperlukan bantuan dari tabel distribusi probabilitas normal baku untuk menemukan nilai baku Pada setiap bagian sekor (tara peringkat persentil), kita mencari nilai baku zn di tabel distribusi probabilitas normal baku untuk bagian (luas) itu Dikenal juga sebagai transformasi luas (area transformation) atau transformasi nonlinier Karena zn diambil dari distribusi probabilitas normal baku, maka sekor baku yang diperoleh, dengan sendirinya, juga berdistribusi probabilitas normal Jika sekor berdistribusi probabilitas normal, maka nilai baku dinormalkan sama dengan nilai baku linier
  • 46. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Langkah Transformasi Dinormalkan • Langkah pertama, kita menentukan suatu luas (area) pada distribusi probabilitas sekor melalui tara peringkat persentil (semiinklusif) • Langkah kedua, pada luas (area) tersebut kita carikan nilai baku zn pada tabel distribusi normal baku • Langkah pertama dan kedua ini diulangi untuk semua luas atau tara peringkat persentil • Misal, tara peringkat persentil adalah 65%, maka pada fungsi distribusi bawah 65% pada tabel distribusi probabilitas normal baku, kita temukan nilai baku zn = 0,385
  • 47. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Transformasi baku dinormalkan
  • 48. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- DISTRIBUSI PROBABLILITAS NORMAL BAKU FUNGSI DISTRIBUSI BAWAH TERHADAP NILAI Z % z(F) % z(F) % z(F) 1 –2,326 41 –0,228 81 0,878 2 –2,054 42 –0,202 82 0,915 3 –1,881 43 –0,176 83 0,954 4 –1,751 44 –0,151 84 0,994 5 –1,645 45 –0,126 86 1,036 6 –1,555 46 –0,100 86 1,080 7 –1,476 47 –0,075 87 1,126 8 –1,495 48 –0,050 88 1,175 9 –1,341 49 –0,025 89 1,227 10 –1,282 50 0,000 90 1,282 11 –1,227 51 0,025 91 1,341 12 –1,175 52 0,050 92 1,405 13 –1,126 53 0,075 93 1,476 14 –1,080 54 0,100 94 1,555 15 –1,036 55 0,126 95 1,645 16 –0,994 56 0,151 96 1,751 17 –0,954 57 0,176 97 1,881 18 –0,915 58 0,202 97,5 1,960 19 –0,878 59 0,228 98 2,054 20 –0,842 60 0,253 99 2,326 21 –0,806 61 0,279 99,1 2,366 22 –0,772 62 0,305 99,2 2,409 23 –0,739 63 0,332 99,3 2,457 24 –0,706 64 0,358 99,4 2,512 25 –0,674 65 0,385 99,5 2,576 26 –0,643 66 0,412 99,6 2,652 27 –0,613 67 0,440 99,7 2,748 28 –0,583 68 0,468 99,8 2,878 29 –0,553 69 0,496 99,9 3,090 30 –0,524 70 0,524 31 –0,496 71 0,553 99,91 3,121 32 –0,468 72 0,583 99,92 3,156 33 –0,440 73 0,613 99,93 3,195 34 –0,412 74 0,643 99,94 3,239 35 –0,385 75 0,674 99,95 3,291 36 –0,358 76 0,706 99,96 3,353 37 –0,332 77 0,739 99,97 3,432 38 –0,305 78 0,772 99,98 3,540 39 –0,279 79 0,806 99,99 3,719 40 –0,253 80 0,842
  • 49. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 20 Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A f Σf % znA zA 0 1 1 0,83 – 2,395 – 2,87 1 1 2 2,50 – 1,968 – 2,36 2 2 4 5,00 – 1,645 – 1,86 3 4 8 10,00 – 1,282 – 1,35 4 7 15 19,17 – 0,872 – 0,85 5 9 24 32,50 – 0,426 – 0,34 6 15 39 52,50 0,063 0,16 7 12 51 75,00 0,674 0,67 8 5 56 89,17 1,236 1,17 9 3 59 95,83 1,703 1,67 10 1 60 99,17 2,401 2,18 mA = 5,683 sA = 1,979
  • 50. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 21 (Nilai baku dinormalkan) Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A fA Σf % znA 2 2 3 3 4 6 5 4 6 3 7 2 Contoh 22 (Nilai baku dinormalkan) Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A fA Σf % znA 21 2 22 3 23 5 24 8 25 13 26 10 27 4 28 3 29 2
  • 51. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 23 (Nilai baku dinormalkan) Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A fA Σf % znA 50 1 55 3 60 6 65 8 70 10 75 9 80 6 85 4 90 2 95 1 Contoh 24 (Nilai baku dinormalkan) Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A fA Σf % znA 80 1 85 3 90 5 95 5 100 4 105 3 110 3 115 1
  • 52. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 25 (Nilai baku dinormalkan) Sekor Frek Kum frek TPP Nilai baku A fA Σf % znA 17 1 18 14 19 85 20 58 21 40 22 35 23 16 24 14 25 10 26 7 27 8 28 12 29 8 30 5 31 3 32 4 33 3 34 3 35 5
  • 53. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- F. Tara Nilai Baku 1. Nilai Acuan Norma Ada beberapa tara pada acuan norma, mencakup • Tara tingkat dan tara umur pada acuan norma perkembangan • Tara peringkat persentil (TPP) pada acuan norma umum • Tara nilai baku (TNB) pada acuan norma umum 2. Tara Nilai Baku Ada dua macam tara nilai baku yang digunakan, mencakup • Tara nilai baku pada nilai baku linier • Tara nilai baku pada nilai baku dinormalkan
  • 54. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 3. Modifikasi Tara Nilai Baku Bentangan dan harga • Secara teoretik, tara nilai baku membentang dari minus tak hingga sampai plus tak hingga, tetapi hampir semua nilainya terkumpul di antara – 4 sampai + 4 selebar sekitar 8 simpangan baku • Separuh dari harga tara nilai baku adalah negatif dan separuh lagi adalah positif Modifikasi tara nilai baku • Ada keinginan untuk memperlebar bentangan; hal ini dapat dilakukan dengan mengalikannya dengan suatu besaran (s) • Ada juga keinginan untuk menghilangan nilai negatif; hal ini dapat dilakukan dengan menambahkannya dengan suatu besaran (m) • Modifikasi ini menghasilkan TNB = sz + m
  • 55. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 4. Tara Nilai Baku Konvensional Model tara nilai baku • Ada sejumlah model tara nilai baku yang berlaku secara konvensional • Perbedaan di antara mereka terletak pada pemilihan s, m, dan z (z linier atau zn yang dinormalkan) Model s m Keterangan CEEB 100 500 UMPTN 100 500 AGCT 20 100 AL-AS 10 50 NCE 21,06 50 1 sampai 99 T 10 50 McCall 1922 ITED 5 15 SAS 16 100 Inteligensi 15 100 Wechsler 1939 16 100 Stanford-Binet Stanine 2 5 1 sampai 9 Sten 1 sampai 10 C 1 sampai 11
  • 56. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- CEEB = college entrance examination board di Amerika Serikat untuk SAT (scholastic aptitude test) GRE (graduate record examination) UMPTN = ujian masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia AGCT = army general classification test di Amerika Serikat AL-AS = angkatan laut di Amerika Serikat NCE = normal curve equivalent T = sekor T dari McCall (1922); huruf T sebagai penghormatan kepada Thorndike dan Terman ITED = Iowa Test of Educational Development SAS = Standard Age Score Stanine = standard nine, dikembangkan oleh Angkatan Udara AS pada Perang Dunia ke-2 Sten = standard ten, diusulkan oleh Canfield tahun 1951 (tidak populer) C = standard C, diusulkan oleh Guilford dan Fruchter tahun 1978 (tidak populer)
  • 57. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 5. Penggunaan Nilai Baku Tampaknya nilai baku linier dan nilai baku dinormalkan, dua-duanya, dipergunakan Ada T dengan nilai baku linier dan ada T dengan nilai baku dinormalkan Nilai baku dinormalkan terutama digunakan pada tara nilai baku • T asli dari McCall • NCE • SAS • Stanine Jika sekor berdistribusi probabilitas normal, maka kedua macam tara nilai baku itu adalah sama, dan hal inilah yang diharapkan di dalam pensekoran
  • 58. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 6. Kesetaraan Tara Nilai Baku • Untuk dapat menyetarakan semua tara nilai baku, kita perlu menggunakan sekor nilai baku yang dinormalkan • Misalnya tara nilai baku Nilai z – 1,0 Nilai TPP 16 Nilai T 40 Nilai NCE 29 Nilai IQ 85 Nilai SAS 84 Nilai Stanine 3 Mereka semuanya adalah nilai yang sama
  • 59. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma -----------------------------------------------------------------------
  • 60. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 7. Stanine Distribusi responden Nilai % Kum % TPP 1 4 4 < 4 2 7 11 4 - 10 3 12 23 11 - 22 4 17 40 23 - 39 5 20 60 40 - 59 6 17 77 60 - 76 7 12 89 77 - 88 8 7 96 89 - 95 9 4 100 ≥ 96 • Nilai minimum 1 dan maksimum 9 • Terbagi secara simetri terhadap rerata 5 • Disediakan tabel distribusi stanine untuk berbagai ukuran responden
  • 61. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Normal ----------------------------------------------------------------------- Tabel Distribusi Stanine Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Resp Jumlah responden tiap nilai 20 1 1 2 4 4 4 2 1 1 21 1 1 2 4 5 4 2 1 1 22 1 2 2 4 4 4 2 2 1 23 1 2 2 4 5 4 2 2 1 24 1 2 3 4 4 4 3 2 1 25 1 2 3 4 5 4 3 2 1 26 1 2 3 4 6 4 3 2 1 27 1 2 3 5 5 5 3 2 1 28 1 2 3 5 6 5 3 2 1 29 1 2 4 5 5 5 4 2 1 30 1 2 4 5 6 5 4 2 1 31 1 2 4 5 7 5 4 2 1 32 1 2 4 6 6 6 4 2 1 33 1 2 4 6 7 6 4 2 1 34 1 3 4 6 6 6 4 3 1 35 1 3 4 6 7 6 4 3 1 36 1 3 4 6 8 6 4 3 1 37 2 3 4 6 7 6 4 3 2 38 1 3 5 6 8 6 5 3 1 39 1 3 5 7 7 7 5 3 1 40 1 3 5 7 8 7 5 3 1
  • 62. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Normal ----------------------------------------------------------------------- Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Resp Jumlah responden tiap nilai 41 1 3 5 7 9 7 5 3 1 42 2 3 5 7 8 7 5 3 2 43 2 3 5 7 9 7 5 3 2 44 2 3 5 8 8 8 5 3 2 45 2 3 5 8 9 8 5 3 2 46 2 3 5 8 10 8 5 3 2 47 2 3 6 8 9 8 6 3 2 48 2 3 6 8 10 8 6 3 2 49 2 4 6 8 9 8 6 4 2 50 2 3 6 9 10 9 6 3 2 51 2 3 6 9 11 9 6 3 2 52 2 4 6 9 10 9 6 4 2 53 2 4 6 9 11 9 6 4 2 54 2 4 7 9 10 9 7 4 2 55 2 4 7 9 11 9 7 4 2 56 2 4 7 9 12 9 7 4 2 57 2 4 7 10 11 10 7 4 2 58 2 4 7 10 12 10 7 4 2 59 3 4 7 10 11 10 7 4 3 60 3 4 7 10 12 10 7 4 3 61 3 4 7 10 13 10 7 4 3 62 3 4 7 11 12 11 7 4 3
  • 63. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Normal ----------------------------------------------------------------------- Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Resp Jumlah responden tiap nilai 63 3 4 7 11 13 11 7 4 3 64 3 4 8 11 12 11 8 4 3 65 3 4 8 11 13 11 8 4 3 66 3 4 8 11 14 11 8 4 3 67 3 5 8 11 13 11 8 5 3 68 3 5 8 11 14 11 8 5 3 69 3 5 8 12 13 12 8 5 3 70 3 5 8 12 14 12 8 5 3 71 3 5 8 12 15 12 8 5 3 72 3 5 9 12 14 12 9 5 3 73 3 5 9 12 15 12 9 5 3 74 3 5 9 13 14 13 9 5 3 75 3 5 9 13 15 13 9 5 3 76 3 5 9 13 16 13 9 5 3 77 3 6 9 13 15 13 9 6 3 78 3 6 9 13 16 13 9 6 3 79 3 6 10 13 15 13 10 6 3 80 3 6 9 14 16 14 9 6 3 81 3 6 9 14 17 14 9 6 3 82 3 6 10 14 16 14 10 6 3 83 3 6 10 14 17 14 10 6 3 84 4 6 10 14 16 14 10 6 4
  • 64. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Normal ----------------------------------------------------------------------- Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Resp Jumlah responden tiap nilai 85 3 6 10 15 17 15 10 6 3 86 3 6 10 15 18 15 10 6 3 87 4 6 10 15 17 15 10 6 4 88 3 6 11 15 18 15 11 6 3 89 4 6 11 15 17 15 11 6 4 90 4 6 11 15 18 15 11 6 4 91 4 6 11 15 19 15 11 6 4 92 4 6 11 16 18 16 11 6 4 93 4 6 11 16 19 16 11 6 4 94 4 7 11 16 18 16 11 7 4 95 4 7 11 16 19 16 11 7 4 96 4 7 11 16 20 16 11 7 4 97 4 7 12 16 19 16 12 7 4 98 4 7 12 16 20 16 12 7 4 99 4 7 12 17 19 17 12 7 4 100 4 7 12 17 20 17 12 7 4
  • 65. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 8. Hubungan % (tidak interval) dengan NCE (interval) % NCE % NCE % NCE % NCE % NCE 1 1,0 21 33,0 41 45,2 61 55,9 81 68,5 2 6,7 22 33,7 42 45,8 62 56,4 82 69,3 3 10,4 23 34,4 43 46,3 63 57,0 83 70,1 4 13,1 24 35,1 44 46,8 64 57,5 84 70,9 5 15,4 25 35,8 45 47,4 65 58,1 85 71,8 6 17,3 26 36,5 46 47,9 66 58,7 86 72,8 7 18,9 27 37,1 47 48,4 67 59,3 87 73,7 8 20,4 28 37,7 48 48,9 68 59,9 88 74,7 9 21,8 29 38,3 49 49,5 69 60,4 89 75,8 10 23,0 30 39,0 50 50,0 70 61,0 90 77,0 11 24,2 31 39,6 51 50,5 71 61,7 91 78,2 12 25,3 32 40,1 52 51,1 72 62,3 92 79,6 13 26,3 33 40,7 53 51,6 73 62,9 93 81,1 14 27,2 34 41,3 54 52,1 74 63,5 94 82,7 15 28,2 35 41,9 55 52,6 75 64,2 95 84,6 16 29,1 36 42,5 56 53,2 76 64,9 96 86,9 17 29,9 37 43,0 57 53,7 77 65,6 97 89,6 18 30,7 38 43,6 58 54,2 78 66,3 98 93,3 19 31,5 39 44,1 59 54,8 79 67,0 99 99,0 20 32,3 40 44,7 60 55,3 80 67,7
  • 66. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 9. Vocubulary Test pada ITBS Form J, level 9 Sekor Tara Tingkat TPP NCE Stanine 1 K3 1 1 1 2 K5 1 1 1 3 K8 1 1 1 4 1,1 2 7 1 5 1,3 4 13 1 6 1,6 8 20 2 7 1,8 11 24 2 8 2,0 15 28 3 9 2,3 21 33 3 10 2,5 26 36 4 11 2,7 31 40 4 12 2,8 35 42 4 13 2,9 39 44 4 14 3,0 43 46 5 15 3,1 47 48 5
  • 67. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Sekor Tara Tingkat TPP NCE Stanine 16 3,2 51 51 5 17 3,3 55 53 5 18 3,4 58 54 5 19 3,6 65 58 6 20 3,8 72 62 6 21 3,9 74 64 6 22 4,0 77 66 7 23 4,2 82 69 7 24 4,4 86 73 7 25 4,6 89 76 8 26 4,8 92 80 8 27 5,1 95 85 8 28 5,5 98 93 9 29 6,0 98 93 9 30 6,8 99 99 9
  • 68. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- G. Keterampilan Statistika 1. Kovariansi a. Perkalian Simpangan • Ada dua variabel X dan Y masing-masing dengan rerata mX dan mY • Simpangan adalah letak X atau Y yang menyimpang terhadap reratanya • X ada kalanya terletak di atas rerata mX dan ada kalanya terletak di bawahnya • Y ada kalanya terletak di atas rerata mY dan ada kalanya terletak di b awahnya • Terdapat empat kemungkinan perkalian simpangan di antara X dan Y
  • 69. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- + mX X + mY Y (+).(+) = + searah + mX X – Y mY (+).(–) = – berlawanan arah – X mX + mY Y (–).(+) = – berlawanan arah – X mX – Y mY (–).(–) = + searah
  • 70. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- b. Jumlah Perkalian Simpangan (JP) • Jumlah + berarti ada hubungan searah 0 berarti tidak ada hubungan – berarti ada hubungan lawan arah • Jumlah perkalian simpangan menunjukkan hubungan di antara X dan Y • Terpengaruh oleh banyaknya data c. Kovariansi å å å - ( )( ) N X Y N XY JP = = N s XY sXY = kovariansi N = banyaknya data (derajat kebebasan) JP = jumlah kuadrat simpangan • Kovarinasi menunjukkan hubungan di antara X dan Y
  • 71. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 26 Responden X Y XY 1 4 7 28 2 3 4 12 3 7 6 42 4 8 8 64 5 3 5 15 6 5 8 40 7 10 9 90 8 2 4 8 9 6 9 54 10 9 10 90 N = 10 ΣX = 57 ΣY = 70 ΣXY = 443 sXY = 4,40
  • 72. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 2. Koefisien Korelasi Linier Dikenal juga sebagai koefisien korelasi hasil-kali momen Pearson (Pearson product-moment coefficient) Menunjukkan hubungan di antara X dan Y Rumus r s XY = XY s . s X Y s r s s . . = XY XY X Y – 1≤ rXY ≤ + 1 Dengan kalkulator, dapat langsung dihitung sX, sY, dan rXY
  • 73. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 27 Resp X Y 1 65 67 2 75 72 3 66 72 4 88 92 5 71 76 Dengan kalkulator hitung 6 72 72 7 91 90 8 82 80 sX = 9 84 80 10 76 81 sY = 11 69 64 12 67 70 rXY = 13 74 78 14 80 77 sXY = rXY. sX. sY = 15 87 90 16 91 85 17 65 68 18 77 78 19 96 94 20 93 87 21 79 78 22 84 89 23 76 75 24 73 78 25 61 69
  • 74. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 28 (a) (b) (c) X Y X Y X Y 6 8 76 10 18 8 4 6 74 19 22 6 1 2 77 11 25 2 2 1 73 17 27 1 2 3 74 14 21 3 3 4 73 24 25 4 2 2 75 15 22 2 5 5 71 23 19 5 3 4 73 18 21 4 4 3 72 21 22 3 5 4 72 19 24 4 3 5 76 12 23 5 sX = sX = sX = sY = sY = sY = rXY = rXY = rXY = sXY = sXY = sXY =
  • 75. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- 3. Koefisien Regresi Linier a. Regresi Linier • Hubungan linier di antara X dan Y dapat dinyatakan melalui regresi linier di antara X dan Y ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Y X A Bentuk regresi linier Ŷ = A + B X A dan B = koefisien regresi linier A = titik potong dengan sumbu Y B = menentukan besar sudut
  • 76. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- b. Koefisien Regresi Koefisien regresi B berhubungan dengan koefisien regresi linier = r s Y s X XY B A dan B dapat dihitung langsung melalui kalkulator zŶ zX B = rXY zŶ = rXY.zX
  • 77. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- c. Residu Y ▪ Ŷ Residu = Y – Ŷ Regresi linier ditentukan berdasarkan jumlah kuadrat residu yang minimum Perbedaan di antara regresi linier dan fungsi linier adalah fungsi linier tidak mengenal residu sedangkan regresi linier mengenal residu
  • 78. ----------------------------------------------------------------------- Nilai Acuan Norma ----------------------------------------------------------------------- Contoh 29 (a) (b) (c) (d) X Y X Y X Y X Y 4 7 6 8 76 10 18 8 3 4 4 6 74 19 22 6 7 6 1 2 77 11 25 2 8 8 2 1 73 17 27 1 3 5 2 3 74 14 21 3 5 8 3 4 73 24 25 4 10 9 2 2 75 15 22 2 2 4 5 5 71 23 19 5 6 9 3 4 73 18 21 4 9 10 4 3 72 21 22 3 5 4 72 19 24 4 3 5 76 12 23 5 Dengan kalkulator A = 3,317 A = A = A = B = 0,646 B = B = B =