Creating The Personal Impact_Materi Training "Personal Presentation Skill for...
Pekerti mos 2014
1. 1
M. UMAR KUSNANDAR, S.Pd.
Guru Pendidikan Agama Islam
SMK BHAKTI KARYA KRA
Disajikan dalam
MASA ORIENTASI SISWA BARU ( MOS )
SMK BHAKTI KARYA KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN : 2010/2011
2. 2
Relakah kita bila siswa kita menyatakan kekecewaan,
Dengan cara menghujat dengan kata-kata kasar?
• Relakah kita bila siswa menyatakan kekecewaannya,
Dengan cara membakar gambar/foto ?
Tidak adakah cara lain yang lebih santun ?
3. 3
• Pekerti : penampilan, penampakan, pelaksanaan,
aktualisasi hasil pikiran, perilaku.
Kesadaran yang ditampilkan seseorang dalam
bentuk perilaku. ( Etimologi )
• Budhi : pikiran, kesadaran, kecerdasan.
Budi yang dipekertikan (dioperasionalkan,
diaktualisasikan) dalam kehidupan pribadi, sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara. ( Konsepsional )
4. 4
Tatakrama:
Tindakan/kelakuan baik berupa tutur atau perbuatan
seseorang yang dilandasakan pada norma, adat, aturan
yang berlaku.
Tata : Adat, norma, aturan.
Krama : tindakan, sopan santun, kelakuan.
Unggah-Ungguh (Jw.) :
Unggah : Naik, Menaikkan.
Ungguh : tempat, posisi.
Tutur/pembicaraan seseorang yang menempatkan posisi
seseorang di atas diri sendiri. ( Menghargai orang lain ).
6. 6
Hormat kepada setiap orang :
Keluarga :
: Ibu, Ayah, Nenek, Kakek, Pak-dhe, Bu-dhe, Paman,
Bu-Lik, Kakak. Dsb.
: Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, Camat, Lurah, Kaling,
Ketua RW., Ketua RT.,
: Kepala Sekolah, Guru, Ustad, Ketua Kelas, Ketua kelompok
Bukan Keluarga :
: Umurnya lebih tua, Kakak kelas, Lebih dulu … , dsb.
: Guru, Ustad, Pelatih olahraga, dll.
7. 7
Suatu hari sahabat Nabi Muhammad SAW bertanya!
Sahabat :“Yaa Rasulullah, Siapakah orang yang harus
aku hormati di dunia ini?”
Rasulullah : “Ibumu…”
Sahabat :“Lalu siapa lagi, Yaa Rasulullah?”
Rasulullah : “Ibumu…”
Rasulullah : “Ibumu…”
Sahabat :“Lalu siapa lagi, Yaa Rasulullah?”
Sahabat :“Lalu siapa lagi, Yaa Rasulullah?”
Rasulullah : “Bapakmu!”
Apa Maknanya ?
8. 8
• Tersenyum,
• Merendahkan badan waktu sedang lewat.
• Menganggukkan kepala,
• Tidak berkata kasar,
• Tidak melotot / memandang terus,
• Berhenti bicara/melemahkan suara,
• tidak membelakangi,
• Tidak menunjukkan sikap arogan,
• Berdiri, duduk secara santun, dll.
9. 9
• Menyapa,
• Mengucapkan salam,
• Menggunakan bahasa yang baik dan benar,
• Menggunakan bahasa ( Jw : basa ) secara tepat,
• Volume bicara tidak keras dan datar,
• Hindarkan bahasa plesetan,
• Tidak membentak/menghardik,
• dll.
13. 13
Gambuh.
Sekar gambuh ping catur,
Kang cinatur polah kang kalantur,
Tanpa tutur katula-tula katali,
Kadalu warsa katutuh,
Kapatuh pan dadi awon.
Aja nganti kebanjur,
Samubarang polah nora jujur,
Yen kebanjur sayekti kojur tan
becik,
Becik ngupayoa iku,
Pitutur ingkang sayektos, Tutur becik puniku,
Sayektine apantes tiniru,
Nadyan metu saking wong sudra
pepeki,
Nanging becik nggone muruk,
Iku pantes sira anggo.
15. 15
Budhi : “Edy mau kaya lunga menyang apotik,mbok
menawa kowe weruh duwe perlu apa?
Candra: “Edy tuku obat resep dhokter, jarene dhek
wingi embahe lara.”
Pak Tana : “Pak Ali mau kaya tindak menyang apotik, mbokmenawa
panjenengan priksa kagungan perlu apa?
Bu Siti :“Pak Ali mundhut obat resep dhokter, ngendikane dhek
wingi eyange gerah.”
16. 16
Yu Tinah : “Pak Ali wau kados kesah dhateng apotik, mbokmenawi
sampeyan sumerep gadhah perlu menapa?
Pak Tono :“Pak Ali mundhut obat resep dhokter, ngendikanipun
kala wingi eyangipun gerah.”
Bu Atik : “Pak Ali wau kados tindak dhateng apotik, mbokmenawi
penjenengan priksa kagungan perlu menapa?
Lik Sardi :“Pak Ali tumbas obat resep dhokter, criyosipun kala wingi
eyange sakit.”