SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Peningkatan Kadar
dan Mutu Gizi
Pangan
Agnescia Clarissa Sera,
S.Gz
Mutu pangan (Food Quality)
Nilai yang ditentukan atas dasar kriteria:
1. Keamanan pangan
2. Kandungan gizi
3. Standar Perdagangan
Terhadap bahan makanan, makanan dan
minuman
Gizi Pangan (Food nutrient)
Zat atau senyawa yang terdapat dalam
pangan yang terdiri atas
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin
5. Mineral
Dan turunannya yang bermanfaat bagi
pertumbuhan dan kesehatan manusia
Nutrifikasi
Upaya yang dilakukan untuk menjadikan
bahan pangan lebih bergizi
Dilakukan bila :
1. Pangan secara alami kekurangan zat gizi tertentu
2. Pangan mengalami penurunan gizi akibat proses
pengolahan
FORTIFICATION
•Penambahan zat gizi pada pangan, baik yang alami maupun bukan sehingga
pangan tersebut menjadi sumber gizi yang ditambahkan
ENRICHMENT
•Penambahan zat gizi untuk memenuhi standar yang ditetapkan badan pengawas
makanan
RESTORATION
•Penambahan zat gizi pada pangan untuk menggantikan yang rusak selama
proses pengolahan
STANDARDIZATION
•Penambahan zat gizi pada pangan untuk mengatasi variasi alami
SUPPLEMENTATION
•Penambahan zat gizi yang secara alami tidak terdapat pada zat pangan (atau ada
dalam jumlah kecil sekali) seringkali pada konsentrasi yang cukup tinggi
Fortifikasi hal baru ???
Negara, tahun Fortifikan Vehicle
UK, USA, 1923 Vitamin A dan D Susu
Switzerland, 1923
USA, 1930
Iodine Garam
Denmark, 1930 Vitamin A Margarine
Canada, 1933
USA, 1941
Chile, 1954
Vitamin B1, B2,
Niacin, Iron
Tepung terigu
Guatemala, 1974 Vitamin A Gula
Klasifikasi Fortifikasi Pangan
SUKARELA
(Voluntary)
Diprakarsai oleh
pengusaha/produsen
Tidak selalu atas dasar masalah gizi
yang ada
Tujuan : nilai tambah produk
Tujuan sampingan : mendukung
program penanggulangan masalah
gizi masyarakat
Sasaran : siapa yang mampu
membeli
Hampir semua produk pangan di
supermarket difortifikasi dengan
berbagai macam vit dan mineral
adalah Fortifikasi sukarela
WAJIB (Mandatory)
Diwajibkan oleh peraturan
pemerintah
Atas inisiatif komunitas gizi dan
kesehatan dan Kemenkes
Didasarkan atas masalah gizi yang
ada di masyarakat
Hasil riset gizi
Tujuan utama : menanggulangi
masalah gizi
Sasaran utama : kelompok rawan gizi
“Window of Opportunity” : remaja
putri, ibu hamil, ibu menyusui, bayi
0-2 th, terutama yang miskin
Sasaran sampingan : siapa saja yang
mengkonsumsi makanan yang
difortifikasi
Fortifikasi Wajib
• Yodisasi Garam :
- SKB Menkes, MenIndustri, Mendagri, 1982
- JSKB 4 Menteri plus Pertanian, 1984
- INPRES No.69/1994
• Fortifikasi Tepung Terigu :
- SK Menperindag dengan SNI tepung Terigu (2001)
- Semua tepung terigu yang diproduksi dan
diperdagangkan di Indonesia harus difortifikasi
dengan zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2
- Fortifikasi Minyak Goreng dengan Vit.A
Mengarah ke Fortifikasi Wajib
• Fortifikasi Beras Raskin dengan zat besi,
zinc, asam folat, dll
Syarat FORTIFIKASI utk pangan
pembawa (vehicle)
• Pangan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat
• Besar konsumsinya cukup banyak dan dikonsumsi secara teratur dalam jumlah
konsisten
• Besarnya konsumsi yg sesuai dgn level fortifikasi yg dianjurkan sesuai dgn kaidah-
kaidah diet yg sehat
• Pangan diproduksi secara massal dan terpusat utk mempermudah pengawasan
hukum, pengawasan mutu dan menekan biaya fortifikasi
• Pangan harus dapat tercampur dgn fortifikan dgn mudah dan menggunakan
teknologi sederhana serta dapat menghasilkan camp. yg konsisten dan homogen
• Jika dibutuhkan kemasan tambahan utk melindungi fortifikan, maka kemasan tsb
harus murah
Syarat FORTIFIKASI utk pemilihan
fortifikan
1
• Kompatibel dgn pembawa, artinya tidak bereaksi, mengubah warna, bau, rasa,
atau sifat organoleptik lain, bercampur dengan mudah dan homogen, stabil
2 • Memiliki bioavailabilitas yang tinggi
3 • Cost effective
4 • Seandainya dikonsumsi dalam jumlah berlebih, memiliki efek buruk yg minimum
5 • Mudah dicampurkan ke dalam pembawa (vehicle) dgn teknologi sederhana
6
• Dosisnya dlm pembawa harus sedemikian rupa shg tdk mengharuskan konsumsi
pangan terfortifikasi dlm jlh berlebihan
Contoh produk Fortifikasi
• Beras fortifikasi
• TABURIA
• Tepung
• Garam
• Susu
• Mentega
Langkah-langkah pengembangan program
fortifikasi pangan : (Albiner Siagian, 2003)
1. Menentukan prevalensi defisiensi mikronutrien
2. Segmen populasi (menentukan segmen)
3. Tentukan asupan mikronutrien dari survey makanan
4. Dapatkan data konsumsi untuk pengan pembawa
(vehicle) yang potensial
5. Tentukan availabilitas mikronutrien dari jenis pangan
6. Mencari dukungan pemerintah (pembuat kebijakan
dan peraturan)
7. Mencari dukungan industri pangan
8. Mengukur (Asses) status pangan pembawa potensial
dan cabang industri pengolahan(termasuk suplai bahan
baku dan penjualan produk)
Langkah-langkah pengembangan program
fortifikasi pangan: (Albiner Siagian, 2003)
9. Memilih jenis dan jumlah fortifikasi dan campurannya
10. Kembangkan teknologi fortifikasi
11. Lakukan studi pada interaksi, potensi stabilitas, penyimpangan
dan kualitas organoleptik dari produk fortifikasi.
12. Tentukan bioavailabilitas dari pangan hasil fortifikasi
13. Lakukan pengujian lapangan untuk menentukan efficacy dan
kefektifan
14. Kembangkan standar-standar untuk pangan hasil fortifikasi
15. Defenisikan produk akhir dan keperluan-keperluan
penyerapan dan pelabelan
16. Kembangkan peraturan-peraturan untuk mandatory
compliance
17. Promosikan (kembangkan) untuk meningkatkan
keterterimaan oleh konsumen
Penetapan Level (Dosis Fortificant)
• Hanya melengkapi kekurangan diet
• Dihitung terhadap AKG
• Tidak melampaui Upper level yang telah
ditetapkan oleh WHO
Selama ini tidak pernah ada bukti keracunan
karena fortifikasi pangan
Biaya Fortifikasi Mahal ???
• Tepung terigu : Rp 25/kg
• Minyak goreng : Rp 50/kg
• Beras : Rp 150-250/kg
• Gula pasir : Rp 300/kg
• Lainnya : tergantung jenis,
bentuk, jumlah zat gizi
Siapa yang harus terlibat ??
• PEMERINTAH
- Fasilitator
- Regulator
- QC dan pembinaan
- Social Marketing
• INDUSTRI
- Proses Produksi & distribusi
- QA sesuai standar SNI
• KONSUMEN
- Partisipasi konsumsi
- Pengawasan
Terima kasih
Atas Perhatian Anda
Selamat Belajar !!

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Giziwinautm
 
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziMateri Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziUbaidillah Solo
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziHusHa Hatimah
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganSutyawan
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinramdhanisari
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanAgnescia Sera
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananAgnescia Sera
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahRatnawati Sigamma
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recallYuniar_
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpRahmi Fadhilla
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananAgnescia Sera
 
Kerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiKerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiAila Yumeko
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganAgnescia Sera
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Sutyawan
 

Was ist angesagt? (20)

ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
 
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziMateri Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
 
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recall
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
 
Kerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbiKerusakan pada umbi
Kerusakan pada umbi
 
Serealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacanganSerealia & kacang kacangan
Serealia & kacang kacangan
 
Tabel akg 2019
Tabel akg 2019Tabel akg 2019
Tabel akg 2019
 
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nuggetModel rencana-haccp-industri-chicken-nugget
Model rencana-haccp-industri-chicken-nugget
 
Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
 

Andere mochten auch

Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...University of Brawijaya
 
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...University of Brawijaya
 
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...University of Brawijaya
 
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...University of Brawijaya
 
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016Eva Yuniritha
 
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGANPOTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGANMarisa Lestari
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaAgnescia Sera
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurAgnescia Sera
 
Sejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologiSejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologiAgnescia Sera
 
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraMikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraAgnescia Sera
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirAgnescia Sera
 
Penggolongan makhluk hidup
Penggolongan makhluk hidupPenggolongan makhluk hidup
Penggolongan makhluk hidupAgnescia Sera
 
Pengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbianPengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbianAgnescia Sera
 
Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul andika dika
 

Andere mochten auch (20)

Makanan formula
Makanan formulaMakanan formula
Makanan formula
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...
 
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...
 
7 d marceline es doger
7 d marceline   es doger7 d marceline   es doger
7 d marceline es doger
 
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...
 
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...
 
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
Materi seminar gizi persagi kab. solok 06102016
 
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGANPOTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
POTENSI GEOGRAFIS UNTUK KETAHANAN PANGAN
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealia
 
Periodisasi
PeriodisasiPeriodisasi
Periodisasi
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
 
Sejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologiSejarah mikrobiologi
Sejarah mikrobiologi
 
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraMikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 
Penyimpanan pangan
Penyimpanan panganPenyimpanan pangan
Penyimpanan pangan
 
Penggolongan makhluk hidup
Penggolongan makhluk hidupPenggolongan makhluk hidup
Penggolongan makhluk hidup
 
Pengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbianPengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbian
 
Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN GIZI PANGAN

Fortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas pangan
Fortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas panganFortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas pangan
Fortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas panganoktavianirizka40
 
P13-FORTIFIKASI DAN SUPLEMENTASI.pptx
P13-FORTIFIKASI DAN SUPLEMENTASI.pptxP13-FORTIFIKASI DAN SUPLEMENTASI.pptx
P13-FORTIFIKASI DAN SUPLEMENTASI.pptxRisdaYulianti2
 
Bioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptx
Bioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptxBioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptx
Bioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptxNurRohmahTriaRomadho
 
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptxTugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptxFaqihuddinII1
 
Biofortifikasi umi makassar
Biofortifikasi umi makassarBiofortifikasi umi makassar
Biofortifikasi umi makassarSaidah Rasyidah
 
Pengenalan kebutuhan pakan ruminansia
Pengenalan kebutuhan pakan ruminansiaPengenalan kebutuhan pakan ruminansia
Pengenalan kebutuhan pakan ruminansiaantonardiansah
 
bahan tambahan makanan
bahan tambahan makananbahan tambahan makanan
bahan tambahan makananputrirayyan
 
Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi septy nora
 
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.pptDESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.pptItangPurnama1
 
20140216100212 label makanan 2014-tugasan & nota 1 (1)
20140216100212 label makanan 2014-tugasan & nota 1 (1)20140216100212 label makanan 2014-tugasan & nota 1 (1)
20140216100212 label makanan 2014-tugasan & nota 1 (1)Daniel Hilmi
 
penyuluhan_posyandu_dan_pmt_pptx.pptx
penyuluhan_posyandu_dan_pmt_pptx.pptxpenyuluhan_posyandu_dan_pmt_pptx.pptx
penyuluhan_posyandu_dan_pmt_pptx.pptxGIZIBS1
 
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makananJujul Fatur Felisha
 
P9-Program-Pangan-Dan-Gizi.ppt
P9-Program-Pangan-Dan-Gizi.pptP9-Program-Pangan-Dan-Gizi.ppt
P9-Program-Pangan-Dan-Gizi.pptlinayunita5
 
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptMATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptEkaShanti2
 
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.pptSlide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.pptUsmanCabu
 
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.pptSlide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.pptUsmanCabu
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziTeknologi Hasil Pertanian
 
umbisi dan keselamatan negara
umbisi dan keselamatan negaraumbisi dan keselamatan negara
umbisi dan keselamatan negaraierafieqa
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN GIZI PANGAN (20)

Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
 
Fortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas pangan
Fortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas panganFortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas pangan
Fortifikasi untuk mempertahankan dan kualitas pangan
 
P13-FORTIFIKASI DAN SUPLEMENTASI.pptx
P13-FORTIFIKASI DAN SUPLEMENTASI.pptxP13-FORTIFIKASI DAN SUPLEMENTASI.pptx
P13-FORTIFIKASI DAN SUPLEMENTASI.pptx
 
Bioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptx
Bioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptxBioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptx
Bioteknologi Pada Bidang Gizi (BIOFORTIFIKASI).pptx
 
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptxTugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
Tugas PIP-Kelompok Pangan_10 NovAember[9].pptx
 
Biofortifikasi umi makassar
Biofortifikasi umi makassarBiofortifikasi umi makassar
Biofortifikasi umi makassar
 
Pengenalan kebutuhan pakan ruminansia
Pengenalan kebutuhan pakan ruminansiaPengenalan kebutuhan pakan ruminansia
Pengenalan kebutuhan pakan ruminansia
 
bahan tambahan makanan
bahan tambahan makananbahan tambahan makanan
bahan tambahan makanan
 
Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi
 
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.pptDESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
DESPAL Seminar Workshop Dirjennak 2006.ppt
 
20140216100212 label makanan 2014-tugasan & nota 1 (1)
20140216100212 label makanan 2014-tugasan & nota 1 (1)20140216100212 label makanan 2014-tugasan & nota 1 (1)
20140216100212 label makanan 2014-tugasan & nota 1 (1)
 
penyuluhan_posyandu_dan_pmt_pptx.pptx
penyuluhan_posyandu_dan_pmt_pptx.pptxpenyuluhan_posyandu_dan_pmt_pptx.pptx
penyuluhan_posyandu_dan_pmt_pptx.pptx
 
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
14 pengawetan dan bahan tambahan makanan
 
P9-Program-Pangan-Dan-Gizi.ppt
P9-Program-Pangan-Dan-Gizi.pptP9-Program-Pangan-Dan-Gizi.ppt
P9-Program-Pangan-Dan-Gizi.ppt
 
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptMATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
 
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.pptSlide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
 
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.pptSlide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
Slide seminar Batch 1Clara M. Kusharto.ppt
 
Menu seimbang
Menu seimbang Menu seimbang
Menu seimbang
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
 
umbisi dan keselamatan negara
umbisi dan keselamatan negaraumbisi dan keselamatan negara
umbisi dan keselamatan negara
 

Mehr von Agnescia Sera

Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)Agnescia Sera
 
Sugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet PoisonSugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet PoisonAgnescia Sera
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Agnescia Sera
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikAgnescia Sera
 
Virus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteriVirus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteriAgnescia Sera
 
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi AntioksidanPengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi AntioksidanAgnescia Sera
 
Konsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganKonsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganAgnescia Sera
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiAgnescia Sera
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananAgnescia Sera
 
Pengantar literature review
Pengantar literature reviewPengantar literature review
Pengantar literature reviewAgnescia Sera
 
Social Media Marketing
Social Media MarketingSocial Media Marketing
Social Media MarketingAgnescia Sera
 
Menyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal UsahaMenyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal UsahaAgnescia Sera
 
Strategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklananStrategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklananAgnescia Sera
 
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklanBahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklanAgnescia Sera
 
Pengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modernPengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modernAgnescia Sera
 
Formula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolahFormula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolahAgnescia Sera
 

Mehr von Agnescia Sera (20)

Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)Social Media Marketing (2)
Social Media Marketing (2)
 
Mobile marketing
Mobile marketingMobile marketing
Mobile marketing
 
Sugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet PoisonSugar Rush: The Sweet Poison
Sugar Rush: The Sweet Poison
 
Fungi and algae
Fungi and algaeFungi and algae
Fungi and algae
 
Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)Praktikum sterilisasi (topik 3)
Praktikum sterilisasi (topik 3)
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Virus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteriVirus, protozoa, bakteri
Virus, protozoa, bakteri
 
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi AntioksidanPengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
Pengembangan Formula Makanan Tinggi Antioksidan
 
Konsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi PanganKonsep Teknologi Pangan
Konsep Teknologi Pangan
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar Mikrobiologi
 
Dasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makananDasar pengembangan formula makanan
Dasar pengembangan formula makanan
 
Pengantar literature review
Pengantar literature reviewPengantar literature review
Pengantar literature review
 
Social Media Marketing
Social Media MarketingSocial Media Marketing
Social Media Marketing
 
Menyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal UsahaMenyusun Proposal Usaha
Menyusun Proposal Usaha
 
Strategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklananStrategi menjual, promosi dan periklanan
Strategi menjual, promosi dan periklanan
 
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklanBahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
Bahasa iklan, viral marketing dan etika dalam beriklan
 
Pengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modernPengolahan pangan modern
Pengolahan pangan modern
 
Formula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolahFormula makanan anak sekolah
Formula makanan anak sekolah
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Buah buahan
Buah buahanBuah buahan
Buah buahan
 

OPTIMALKAN GIZI PANGAN

  • 1. Peningkatan Kadar dan Mutu Gizi Pangan Agnescia Clarissa Sera, S.Gz
  • 2. Mutu pangan (Food Quality) Nilai yang ditentukan atas dasar kriteria: 1. Keamanan pangan 2. Kandungan gizi 3. Standar Perdagangan Terhadap bahan makanan, makanan dan minuman
  • 3. Gizi Pangan (Food nutrient) Zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas 1. Karbohidrat 2. Protein 3. Lemak 4. Vitamin 5. Mineral Dan turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. Nutrifikasi Upaya yang dilakukan untuk menjadikan bahan pangan lebih bergizi Dilakukan bila : 1. Pangan secara alami kekurangan zat gizi tertentu 2. Pangan mengalami penurunan gizi akibat proses pengolahan
  • 10. FORTIFICATION •Penambahan zat gizi pada pangan, baik yang alami maupun bukan sehingga pangan tersebut menjadi sumber gizi yang ditambahkan ENRICHMENT •Penambahan zat gizi untuk memenuhi standar yang ditetapkan badan pengawas makanan RESTORATION •Penambahan zat gizi pada pangan untuk menggantikan yang rusak selama proses pengolahan STANDARDIZATION •Penambahan zat gizi pada pangan untuk mengatasi variasi alami SUPPLEMENTATION •Penambahan zat gizi yang secara alami tidak terdapat pada zat pangan (atau ada dalam jumlah kecil sekali) seringkali pada konsentrasi yang cukup tinggi
  • 11. Fortifikasi hal baru ??? Negara, tahun Fortifikan Vehicle UK, USA, 1923 Vitamin A dan D Susu Switzerland, 1923 USA, 1930 Iodine Garam Denmark, 1930 Vitamin A Margarine Canada, 1933 USA, 1941 Chile, 1954 Vitamin B1, B2, Niacin, Iron Tepung terigu Guatemala, 1974 Vitamin A Gula
  • 12. Klasifikasi Fortifikasi Pangan SUKARELA (Voluntary) Diprakarsai oleh pengusaha/produsen Tidak selalu atas dasar masalah gizi yang ada Tujuan : nilai tambah produk Tujuan sampingan : mendukung program penanggulangan masalah gizi masyarakat Sasaran : siapa yang mampu membeli Hampir semua produk pangan di supermarket difortifikasi dengan berbagai macam vit dan mineral adalah Fortifikasi sukarela WAJIB (Mandatory) Diwajibkan oleh peraturan pemerintah Atas inisiatif komunitas gizi dan kesehatan dan Kemenkes Didasarkan atas masalah gizi yang ada di masyarakat Hasil riset gizi Tujuan utama : menanggulangi masalah gizi Sasaran utama : kelompok rawan gizi “Window of Opportunity” : remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui, bayi 0-2 th, terutama yang miskin Sasaran sampingan : siapa saja yang mengkonsumsi makanan yang difortifikasi
  • 13. Fortifikasi Wajib • Yodisasi Garam : - SKB Menkes, MenIndustri, Mendagri, 1982 - JSKB 4 Menteri plus Pertanian, 1984 - INPRES No.69/1994 • Fortifikasi Tepung Terigu : - SK Menperindag dengan SNI tepung Terigu (2001) - Semua tepung terigu yang diproduksi dan diperdagangkan di Indonesia harus difortifikasi dengan zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2 - Fortifikasi Minyak Goreng dengan Vit.A
  • 14. Mengarah ke Fortifikasi Wajib • Fortifikasi Beras Raskin dengan zat besi, zinc, asam folat, dll
  • 15. Syarat FORTIFIKASI utk pangan pembawa (vehicle) • Pangan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat • Besar konsumsinya cukup banyak dan dikonsumsi secara teratur dalam jumlah konsisten • Besarnya konsumsi yg sesuai dgn level fortifikasi yg dianjurkan sesuai dgn kaidah- kaidah diet yg sehat • Pangan diproduksi secara massal dan terpusat utk mempermudah pengawasan hukum, pengawasan mutu dan menekan biaya fortifikasi • Pangan harus dapat tercampur dgn fortifikan dgn mudah dan menggunakan teknologi sederhana serta dapat menghasilkan camp. yg konsisten dan homogen • Jika dibutuhkan kemasan tambahan utk melindungi fortifikan, maka kemasan tsb harus murah
  • 16. Syarat FORTIFIKASI utk pemilihan fortifikan 1 • Kompatibel dgn pembawa, artinya tidak bereaksi, mengubah warna, bau, rasa, atau sifat organoleptik lain, bercampur dengan mudah dan homogen, stabil 2 • Memiliki bioavailabilitas yang tinggi 3 • Cost effective 4 • Seandainya dikonsumsi dalam jumlah berlebih, memiliki efek buruk yg minimum 5 • Mudah dicampurkan ke dalam pembawa (vehicle) dgn teknologi sederhana 6 • Dosisnya dlm pembawa harus sedemikian rupa shg tdk mengharuskan konsumsi pangan terfortifikasi dlm jlh berlebihan
  • 18. • Beras fortifikasi • TABURIA • Tepung • Garam • Susu • Mentega
  • 19.
  • 20. Langkah-langkah pengembangan program fortifikasi pangan : (Albiner Siagian, 2003) 1. Menentukan prevalensi defisiensi mikronutrien 2. Segmen populasi (menentukan segmen) 3. Tentukan asupan mikronutrien dari survey makanan 4. Dapatkan data konsumsi untuk pengan pembawa (vehicle) yang potensial 5. Tentukan availabilitas mikronutrien dari jenis pangan 6. Mencari dukungan pemerintah (pembuat kebijakan dan peraturan) 7. Mencari dukungan industri pangan 8. Mengukur (Asses) status pangan pembawa potensial dan cabang industri pengolahan(termasuk suplai bahan baku dan penjualan produk)
  • 21. Langkah-langkah pengembangan program fortifikasi pangan: (Albiner Siagian, 2003) 9. Memilih jenis dan jumlah fortifikasi dan campurannya 10. Kembangkan teknologi fortifikasi 11. Lakukan studi pada interaksi, potensi stabilitas, penyimpangan dan kualitas organoleptik dari produk fortifikasi. 12. Tentukan bioavailabilitas dari pangan hasil fortifikasi 13. Lakukan pengujian lapangan untuk menentukan efficacy dan kefektifan 14. Kembangkan standar-standar untuk pangan hasil fortifikasi 15. Defenisikan produk akhir dan keperluan-keperluan penyerapan dan pelabelan 16. Kembangkan peraturan-peraturan untuk mandatory compliance 17. Promosikan (kembangkan) untuk meningkatkan keterterimaan oleh konsumen
  • 22. Penetapan Level (Dosis Fortificant) • Hanya melengkapi kekurangan diet • Dihitung terhadap AKG • Tidak melampaui Upper level yang telah ditetapkan oleh WHO Selama ini tidak pernah ada bukti keracunan karena fortifikasi pangan
  • 23. Biaya Fortifikasi Mahal ??? • Tepung terigu : Rp 25/kg • Minyak goreng : Rp 50/kg • Beras : Rp 150-250/kg • Gula pasir : Rp 300/kg • Lainnya : tergantung jenis, bentuk, jumlah zat gizi
  • 24. Siapa yang harus terlibat ?? • PEMERINTAH - Fasilitator - Regulator - QC dan pembinaan - Social Marketing • INDUSTRI - Proses Produksi & distribusi - QA sesuai standar SNI • KONSUMEN - Partisipasi konsumsi - Pengawasan
  • 25. Terima kasih Atas Perhatian Anda Selamat Belajar !!