SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Kode Etik Kemanusiaan
dalam Pemberian Bantuan
      Kemanusiaan
               Oleh :
      Renee Picasso Manoppo
Sejarah
To give personal help to others is an individual behavior
that has dwelt in mankind from the beginning.

These individual acts are often inscribed in sacred texts or
in religious practices such as the zackat in Islam or the
Christian concept of charity.

every civilization has groups who have devoted themselves
on a small scale to acts of compassion and relief of the
suffering of others

Perang Salib abad ke 11 dan 14, Knights of the Holy
Sépulchre, and the Iberian orders, orders of Alcantara,
Montesa, Avis, Saint Jacques of Compostella and Caltrava,
Knight of Malta mendirikan rumah sakit.

1793, “Manusia Perahu” Pertama mengungsi dari Saint
Lanjutan . . .


1864, Konvensi Genewa (neutrality, humanity, impartiality),
setelah Henry Dunant, mempublikasikan “Memories of
Solferino” setelah ia menyaksikan 40,000 terluka dan
menderita akibat perang Perancis dan Itali.

Perang Dunia I dan II menyebabkan banyak Organisasi
Kemanusiaan dan Liga Bangsa-bangsa terbentuk.
Prinsip Kemanusiaan

Humanity
Humanitarian Imperatives
Impartial (Tidak Membeda-
bedakan/Adil).
Independen
Kode Etik Kemanusiaan

1. Kewajiban untuk meringankan
   penderitaan manusia merupakan
   prioritas utama
  Motivasi utama dari respons terhadap bencana adalah untuk
  meringankan penderitaan manusia
  Ketika kita memberikan bantuan kemanusiaan itu bukanlah
  suatu tindakan keberpihakan atau tindakan politik
2. Bantuan diberikan tanpa
   membedakan ras, keyakinan,
   kebangsaan penerima bantuan
   tanpa pembedaan yang merugikan
   dalam bentuk apapun. Prioritas
   bantuan ditentukan atas dasar
   kebutuhan.
3. Bantuan tidak boleh digunakan
   untuk kepentingan politik atau
   agama tertentu.
GEMPA BUMI PADANG




APAKAH MEREKA BEKERJA BERDASARKAN “KODE ETIK
               KEMANUSIAAN” ?
4. Kami harus berusaha untuk tidak
   bertindak sebagai alat dari politik
   luar negeri dan pemerintah.
5. Kami harus menghormati
   kebudayaan dan adat istiadat.
6. Kami harus berusaha untuk
   menanggapi bencana berdasarkan
   kemampuan setempat.
7. Harus ditemukan cara-cara untuk
   melibatkan penerima bantuan di
   dalam pengelolaan bantuan
   bencana.
8. Bantuan yang diberikan harus
   diupayakan untuk mengurangi
   kerentanan terhadap bencana
   dimasa mendatang dan juga
   untuk memenuhi kebutuhan
   dasar.
9. Kami harus bertanggungjawab
   kepada penerima bantuan
   maupun mereka yang menjadi
   sumber bantuan.
10.Didalam kegiatan-kegiatan
  pemberian informasi, publikasi
  dan periklanan, kami harus
  melihat para korban sebagai
  manusia yang bermartabat dan
  bukan sebagai obyek yang tidak
  mempunyai harapan
Kode Etik Kemanusiaan
Kode Etik Kemanusiaan
Kode Etik Kemanusiaan
Kode Etik Kemanusiaan
Kode Etik Kemanusiaan

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
risdiana21
 
Brosur diet-diabetes-melitus
Brosur diet-diabetes-melitusBrosur diet-diabetes-melitus
Brosur diet-diabetes-melitus
Praja Putri
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Lindarti Marsiyah
 

Was ist angesagt? (20)

04. nila putri suci p 3 b (sop kompres hangat)
04. nila putri suci p 3 b (sop kompres hangat)04. nila putri suci p 3 b (sop kompres hangat)
04. nila putri suci p 3 b (sop kompres hangat)
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
Pedoman pelayanan pkpo fix
Pedoman pelayanan pkpo fixPedoman pelayanan pkpo fix
Pedoman pelayanan pkpo fix
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
Brosur diet-diabetes-melitus
Brosur diet-diabetes-melitusBrosur diet-diabetes-melitus
Brosur diet-diabetes-melitus
 
Konsep keluarga ppt
Konsep keluarga pptKonsep keluarga ppt
Konsep keluarga ppt
 
UU KESEHATAN
UU KESEHATANUU KESEHATAN
UU KESEHATAN
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Brosur diet-rendah-purin
Brosur diet-rendah-purinBrosur diet-rendah-purin
Brosur diet-rendah-purin
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Etika perawatan lansia
Etika perawatan lansiaEtika perawatan lansia
Etika perawatan lansia
 
Kuesioner angket m5
Kuesioner angket m5Kuesioner angket m5
Kuesioner angket m5
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anakMakanan bergizi dan seimbang untuk anak
Makanan bergizi dan seimbang untuk anak
 
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada LansiaPenyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busui
 
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
 
Kelompok 2 diagnosa keperawatan keluarga
Kelompok 2 diagnosa keperawatan keluargaKelompok 2 diagnosa keperawatan keluarga
Kelompok 2 diagnosa keperawatan keluarga
 

Ähnlich wie Kode Etik Kemanusiaan

Ähnlich wie Kode Etik Kemanusiaan (20)

Kepalangmerahan
Kepalangmerahan Kepalangmerahan
Kepalangmerahan
 
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegaraRefleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
Refleksi filosofis sila kelima dalam kehidupan berbangsa & bernegara
 
8. code of conduct
8. code of conduct8. code of conduct
8. code of conduct
 
Memahami Dimensi-dimensi Kemiskinan Masyarakat Adat
Memahami Dimensi-dimensi Kemiskinan Masyarakat AdatMemahami Dimensi-dimensi Kemiskinan Masyarakat Adat
Memahami Dimensi-dimensi Kemiskinan Masyarakat Adat
 
Sejarah palang merah internasional
Sejarah palang merah internasionalSejarah palang merah internasional
Sejarah palang merah internasional
 
Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati Ayus
Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati AyusNasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati Ayus
Nasionalisme dan Demokrasi dalam Konteks Nasional dan Daerah_by Intsiawati Ayus
 
Nasionalisme itu Sampah
Nasionalisme itu SampahNasionalisme itu Sampah
Nasionalisme itu Sampah
 
Hanjar nasionalisme
Hanjar nasionalismeHanjar nasionalisme
Hanjar nasionalisme
 
Gerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptxGerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptx
 
sejarah palang merah internasional dan indonesia
sejarah palang merah internasional dan indonesiasejarah palang merah internasional dan indonesia
sejarah palang merah internasional dan indonesia
 
Kode Perilaku.ppt
Kode Perilaku.pptKode Perilaku.ppt
Kode Perilaku.ppt
 
Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme
Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalismeBagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme
Bagaimana meliput kekerasan agama, etnik dan nasionalisme
 
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdfUTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
UTS, Siti Nur Khasanah, Akuntansi (1).pdf
 
Budayawan dan politisi pancasilais
Budayawan dan politisi pancasilaisBudayawan dan politisi pancasilais
Budayawan dan politisi pancasilais
 
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga KiniMemahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
Memahami Strategi Snouck Hurgronje Hingga Kini
 
Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)
Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)
Seri Dokumen Ajaran Sosial Gereja (No. 7 s/d 12)
 
Kasus-Kasus Pelanggaran HAM Dalam Perspektif Pancasila
Kasus-Kasus Pelanggaran HAM Dalam Perspektif PancasilaKasus-Kasus Pelanggaran HAM Dalam Perspektif Pancasila
Kasus-Kasus Pelanggaran HAM Dalam Perspektif Pancasila
 
Kelompok 6-A2 19 Semangat bhinneka tunggal ika.pptx
Kelompok 6-A2 19 Semangat bhinneka tunggal ika.pptxKelompok 6-A2 19 Semangat bhinneka tunggal ika.pptx
Kelompok 6-A2 19 Semangat bhinneka tunggal ika.pptx
 
4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt4. liberalisasi.ppt
4. liberalisasi.ppt
 
PPT MUSATIN [Autosaved].pptx
PPT MUSATIN [Autosaved].pptxPPT MUSATIN [Autosaved].pptx
PPT MUSATIN [Autosaved].pptx
 

Mehr von PT. Srikandi Pitaloka Dinamika

rapid-risk-assessment-in-ngargotontro-sub-village-sumber-village-of-dukun-sub...
rapid-risk-assessment-in-ngargotontro-sub-village-sumber-village-of-dukun-sub...rapid-risk-assessment-in-ngargotontro-sub-village-sumber-village-of-dukun-sub...
rapid-risk-assessment-in-ngargotontro-sub-village-sumber-village-of-dukun-sub...
PT. Srikandi Pitaloka Dinamika
 

Mehr von PT. Srikandi Pitaloka Dinamika (10)

Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...
Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...
Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...
 
Risk assessment, presentation
Risk assessment, presentationRisk assessment, presentation
Risk assessment, presentation
 
Pengumpulan data resiko, presentaion
Pengumpulan data resiko, presentaionPengumpulan data resiko, presentaion
Pengumpulan data resiko, presentaion
 
tetaplah-berdiri-tegak-dalam-pengharapan
tetaplah-berdiri-tegak-dalam-pengharapantetaplah-berdiri-tegak-dalam-pengharapan
tetaplah-berdiri-tegak-dalam-pengharapan
 
spirit-of-a-young-woman
spirit-of-a-young-womanspirit-of-a-young-woman
spirit-of-a-young-woman
 
rapid-risk-assessment-in-ngargotontro-sub-village-sumber-village-of-dukun-sub...
rapid-risk-assessment-in-ngargotontro-sub-village-sumber-village-of-dukun-sub...rapid-risk-assessment-in-ngargotontro-sub-village-sumber-village-of-dukun-sub...
rapid-risk-assessment-in-ngargotontro-sub-village-sumber-village-of-dukun-sub...
 
Perubahan iklim dan adaptasi masyarakat lokal
Perubahan iklim dan adaptasi masyarakat lokalPerubahan iklim dan adaptasi masyarakat lokal
Perubahan iklim dan adaptasi masyarakat lokal
 
DRR Concept
DRR ConceptDRR Concept
DRR Concept
 
Bantuan kemanusiaan
Bantuan kemanusiaanBantuan kemanusiaan
Bantuan kemanusiaan
 
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencanaBahaya, kerentanan, resiko dan bencana
Bahaya, kerentanan, resiko dan bencana
 

Kode Etik Kemanusiaan

  • 1. Kode Etik Kemanusiaan dalam Pemberian Bantuan Kemanusiaan Oleh : Renee Picasso Manoppo
  • 2. Sejarah To give personal help to others is an individual behavior that has dwelt in mankind from the beginning. These individual acts are often inscribed in sacred texts or in religious practices such as the zackat in Islam or the Christian concept of charity. every civilization has groups who have devoted themselves on a small scale to acts of compassion and relief of the suffering of others Perang Salib abad ke 11 dan 14, Knights of the Holy Sépulchre, and the Iberian orders, orders of Alcantara, Montesa, Avis, Saint Jacques of Compostella and Caltrava, Knight of Malta mendirikan rumah sakit. 1793, “Manusia Perahu” Pertama mengungsi dari Saint
  • 3. Lanjutan . . . 1864, Konvensi Genewa (neutrality, humanity, impartiality), setelah Henry Dunant, mempublikasikan “Memories of Solferino” setelah ia menyaksikan 40,000 terluka dan menderita akibat perang Perancis dan Itali. Perang Dunia I dan II menyebabkan banyak Organisasi Kemanusiaan dan Liga Bangsa-bangsa terbentuk.
  • 4. Prinsip Kemanusiaan Humanity Humanitarian Imperatives Impartial (Tidak Membeda- bedakan/Adil). Independen
  • 5. Kode Etik Kemanusiaan 1. Kewajiban untuk meringankan penderitaan manusia merupakan prioritas utama Motivasi utama dari respons terhadap bencana adalah untuk meringankan penderitaan manusia Ketika kita memberikan bantuan kemanusiaan itu bukanlah suatu tindakan keberpihakan atau tindakan politik
  • 6. 2. Bantuan diberikan tanpa membedakan ras, keyakinan, kebangsaan penerima bantuan tanpa pembedaan yang merugikan dalam bentuk apapun. Prioritas bantuan ditentukan atas dasar kebutuhan.
  • 7. 3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik atau agama tertentu.
  • 8. GEMPA BUMI PADANG APAKAH MEREKA BEKERJA BERDASARKAN “KODE ETIK KEMANUSIAAN” ?
  • 9. 4. Kami harus berusaha untuk tidak bertindak sebagai alat dari politik luar negeri dan pemerintah.
  • 10. 5. Kami harus menghormati kebudayaan dan adat istiadat.
  • 11. 6. Kami harus berusaha untuk menanggapi bencana berdasarkan kemampuan setempat.
  • 12. 7. Harus ditemukan cara-cara untuk melibatkan penerima bantuan di dalam pengelolaan bantuan bencana.
  • 13. 8. Bantuan yang diberikan harus diupayakan untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana dimasa mendatang dan juga untuk memenuhi kebutuhan dasar.
  • 14. 9. Kami harus bertanggungjawab kepada penerima bantuan maupun mereka yang menjadi sumber bantuan.
  • 15. 10.Didalam kegiatan-kegiatan pemberian informasi, publikasi dan periklanan, kami harus melihat para korban sebagai manusia yang bermartabat dan bukan sebagai obyek yang tidak mempunyai harapan

Hinweis der Redaktion

  1. \n
  2. \n
  3. \n
  4. \n
  5. \n
  6. \n
  7. \n
  8. \n
  9. \n
  10. \n
  11. \n
  12. \n
  13. \n
  14. \n
  15. \n
  16. \n
  17. \n
  18. \n
  19. \n
  20. \n