A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
Ähnlich wie A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
Ähnlich wie A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A (20)
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
1. YUDHY TRI SUHARNO, ST.
NIK : 183889
OJT AOP KPR IX
KCU SENAYAN
1|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas penulisan ini tepat
pada waktunya. Penulisan ini berisikan semua materi On The Job Training Bank Panin untuk
AOP KPR seperti Credit Admin, Legal, Loan Admin, Teller, Customer Service, Exim, Valas,
SKN dan KPR.
Dengan dibuatnya penulisan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan penulisan baik secara moril maupun materil
terlebih kepada:
1. Yuniar dan Sherly Oktaviani selaku teman seperjuangan AOP KPR IX yang OJT
bersama penulis di Bank Panin KCU Senayan,
2. Bapak Kautsar dan Tim BPE yang telah menyusun semua rencana hingga terlaksananya
tahap OJT ini,
3. Ibu Felinda selaku HRD Bank Panin KCU Senayan yang telah membantu kami dari segi
informasi dan perubahan jadwal termasuk absensi,
4. Teman-teman AOP KPR IX yang selalu kompak dan selalu membantu penulis hingga
penulisan ini dapat diselesaikan,
5. Kedua Orang Tua yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam menjalankan
semua tugas dan pekerjaan dalam OJT ini,
6. Semua Bagian (CAAR, Legal, Loan Admin, Teller, Customer Service, Exim, Valas, dan
SKN) yang telah bersedia meluangkan waktu untuk penulis dan teman-teman OJT dalam
memberikan materi pembelajaran dalam OJT ini,
7. Teman-teman AO KPR KCU Senayan yang telah membimbing penulis secara langsung
dalam memahami segala hal mengenai KPR.
Penulis sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis
memohon kepada pembaca penulisan ini dapat memberikan kritik dan saran membangun yang
tentunya dapat membantu penulis agar kedepannya nanti dapat memperbaiki kekurangan yang
ada saat ini. Terima Kasih.
Jakarta, November 2011
Penulis
2|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
3. BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Bank Panin
Bank Panin merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada 17
Agustus 1971 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia).
Pada 5 November 1982, tercatat sebagai “First bank to Go Public” di Indonesia. Tahun
1999 Bank Panin mengalami perubahan strategi bisnis dari bank korporasi tradisional menjadi
bank retail dan consumers. Selain itu, Bank Panin dinyatakan dalam kategori A di mana Bank
Panin terbukti merupakan salah satu bank swasta yang berhasil melewati krisis ekonomi pada
tahun 1998 tanpa mendapatkan suntikan dana dari Bank Indonesia. Dengan struktur permodalan
yang kuat dan Rasio Kecukupan Modal yang tinggi, Bank Panin tidak direkapitulasi oleh
pemerintah setelah krisis ekonomi tahun 1998.
Bank Panin fokus pada bisnis perbankan retail yang mendorong Bank Panin berhasil
memposisikan diri sebagai salah satu bank utama yang unggul dalam produk jasa konsumen dan
komersial. Visi Panin Bank adalah menjadi “Bank Nasional” dalam Arsitektur Perbankan
Indonesia di masa mendatang. Melalui layanan produk yang inovatif, jaringan distribusi nasional
dan pengetahuan pasar yang mendalam, Bank Panin siap untuk terus memperluas pangsa pasar
dan berperan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
1.1.1 Sejarah Bank Panin KCU Senayan
Bank Panin Kantor Cabang Utama Senayan yang terletak di JL. Jendral Sudirman Kav.1,
Jakarta Pusat ini berdiri pada tahun 1988 dimana pada waktu itu masih dalam posisi Kantor
Cabang Pembantu (KCP) yang di pimpin oleh Bapak C. Aini. Pada tahun tersebut Senayan
masih dibawah naungan Kantor Cabang Utama (KCU) Kopi.
Pada tahun 1993 Bapak C. Aini digantikan oleh Bapak Anwar yang pada saat itu KCP
Senayan berubah status dari KCP menjadi KCU yang membawahi 15 KCP. Pada tahun tersebut
pula KCU Kopi statusnya turun menjadi KCP dibawah KCU Senayan.
Setelah 3 (tiga) tahun menjadi pimpinan cabang di KCU Senayan, pada tahun 1995 bapak
Anwar digantikan oleh Ibu Melania sebagai Pimpinan KCU Senayan, yang masih menjabat
sampai saat ini. Pada tahun 2008 sebanyak 15 KCP yang dibawahi oleh KCU Senayan dipecah
menjadi beberapa KCU yang masih dibawahi oleh KCU Senayan.
3|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
4. Beberapa KCU baru tersebut memiliki pula dibawahnya yaitu KCP. Sampai saat ini
yaitu tahun 2011 yang masih menjadi KCU dibawah naungan KCU Senayan antara lain:
1. KCU Kopi
2. KCU Sangaji
3. KCU Palmerah
4. KCU Gading Serpong
5. KCU Pecenongan
6. KCU CBD Pluit
7. KCU Imperium Kuningan
Total KCP yang dibawah KCU Senayan sampai saat ini adalah sebanyak 49 KCP.
1.2 Struktur Organisasi Bank Panin Pusat
Bank Panin Pusat di Jakarta, membawahi 7 KCU, yaitu :
Panin Pusat
KCU Imperium KCU Sangaji KCU Senayan KCU Palmerah
1. KCU Pecenongan
2. KCU Kopi
3. KCU CBD Pluit
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bank Panin Pusat
1.2.1 Struktur Organisasi Bank Panin KCU Senayan
Secara garis besar struktur organisasi Bank Panin KCU Senayan adalah sebagai berikut:
1. Branch Manager : Dra. Melania A.Wibisono
2. Deputy Branch Manager : A. Haryanto D. Buntoro
3. Business Banking Manager : M. Ridwan
4. Operational Manager : Rudy Jahja
5. Retail Finance Manager : Odhie T.
4|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
5. KCU Senayan membawahi 49 KCP, yaitu:
1. Capem Pasar Tanah Abang Blok B 26. Capem Iskandar Muda
2. Capem Cut Mutia 27. Capem Cempaka Mas
3. Capem Kalimas 28. Capem Tanah Abang Bukit
4. Capem Grand Wisata 29. Capem Taman Mini Square
5. Capem Cinere 30. Capem Cilandak
6. Capem Matraman 31. Capem Patal Senayan
7. Capem Bekasi Square 32. Capem Radio Dalam
8. Capem Ujung Menteng 33. Capem Simprug Teras
9. Capem Jababeka 34. Capem Cikarang
10. Capem Buaran 35. Capem Jatinegara
11. Capem Kramat Jati 36. Capem Tanah Abang
12. Capem Rawamangun 37. Capem Pondok Indah
13. Capem Graha Cempaka Mas 38. Capem Grand Wijaya
14. Capem Duta Mas Fatmawati 39. Capem Fatmawati
15. Capem Grand Mall Bekasi 40. Capem Kalimalang
16. Capem Fatmawati 2 41. Capem Unkris
17. Capem Kerawang 42. Capem Bekasi
18. Capem Panin Plasa (JPP) 43. Capem T.B. Simatupang
19. Capem Kerawang Plaza 44. Capem Permata Hijau
20. Capem Pondok Gede 45. Capem Margajaya
21. Capem Pulo Gadung Trade Centre 46. Capem B E J
22. Capem Dewi Sartika 47. Capem Sungai Sambas
23. Capem Taman Harapan Indah 48. Capem Kemang
24. Capem Sudirman 49. Capem Cipete
25. Capem Radio Dalam Dua
5|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
6. Struktur Organisasi Bank Panin KCU Senayan secara keseluruhan
Branch Manager
Dra. Melania A.W
A. Haryanto D. Buntoro
Secretary
PIC UKPN Stella P.
Hendri Fen Christy
Accounting HR / GA
Sri Wiji A. E. Fibriyani W.
ICU MD. Faesal
Heru S.
HRMS Head Of Business Banking Head Of Retail Finance Operation Manager
Andrew P. M. Ridwan Odhie T. Rudy Jahja
RM
Commercial Banking SMB Banking Head Of Head Of
Monaliska S. CPH Bills
Manager Manager Commercial Collection Cons. Banking Cons. Banking Harry A.M Subur M.
Andrew T. / Stephan Andrew T. / Stephan Credit Andriani Home Loan Car Loan
PB Reviewer Manager Manager
Dewi Devianti Puti Y Shintia S.
Commercial Team SMB Team Desk Collector
Sub Branch
CS Leader Leader Field Collector
Coordinator
Dewi Damai Desiana / Iloni Theresia / Retno Credit Collection Adm Home Loan Sales
Rudy Jahja
Reviewer Litigator Manager Head Of Retail Credit
Forex Commercial SMB Account Supervisor Dewi S. / Made G. Credit Reviewer Processing
Sub Branch Manager Dealer Account Officer Shintia S. Head
Osdi Osman
Officer Credit Home Loan
Cash Reviewer Account
Management Account Relationship
Officer
CCPL
Marketing
Executive
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Bank Panin KCU Senayan
6|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
7. 2. CREDIT PROCESSING
2.1 Struktur Organisasi Credit Processing
Head of Credit Processing
Osdi Osman
Head of Legal Head of CAAR
Sri Retno Handayani, SH., MH Roedianto Poegoeh
Legal Kredit Legal Admin
Wuryanto R. Angelina Lorina Reporting
LBU Haen
Control Realisasi
Exposure Laporan
Joy
SID ke BI Filling
BI Appraisal Bank Laporan
Checking Guarantee Nominatif
Laporan Sandi
( Basel II )
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Credit Processing
Organisasi Credit Processing ini dipimpin oleh Bapak Osdi Osman
membawahi dua bagian, yaitu Legal dan juga CAAR ( Credit Administration Advisor
& Reporting ). Realisasi adalah bagian dari CAAR dimana bagian ini membantu
Account Officer untuk merealisasikan perkreditan untuk nasabah. Proses yang terjadi
diantaranya pemeriksaan nilai plafond sampai pemeriksaan kredibilitas nasabah.
Bagian Realisasi terdiri dari atas 4 bagian, yaitu Control Exposure, Bank
Guarantee, BI Checking & Appraisal. Selain bagian realisasi, terdapat satu bagian lagi
dibawah CAAR yaitu Reporting. Reporting dibagi menjadi 5 bagian, yaitu LBU,
Laporan Sandi ( Basel II ), Laporan SID ke BI, Laporan Nominatif dan Filling.
7|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
8. 2.2 Penjelasan Bagian Credit Administration Advisor & Reporting
2.2.1 Control Exposure
Pada Bank Panin KCU Senayan, bagian Control Exposure terdiri dari 5 orang yang
memiliki tugasnya masing – masing. Pengertian dari Control Exposure itu sendiri adalah
proses realisasi kredit dengan memeriksa semua dokumen kredit yang telah disetujui oleh
Komite Kredit yang kemudian dimasukkan datanya kedalam ICBS.
Dokumen kredit yang diperlukan adalah :
a. MUKPR + Credit Scoring,
b. TTUN ( Tanda terima Untuk Nasabah ),
c. Offering Letter,
d. Cover Note,
e. Laporan Penilaian dari Tim Appraisal,
f. Biaya Notaris dari Legal,
g. Asuransi Kebakaran, dan
h. Surat Kuasa untuk RTGS.
MUKPR atau Memorandum Usulan Kredit Pemilikan Rumah dan juga Credit Scoring
dibuat oleh Account Officer dengan maksud mengajukan usulan pinjaman kredit oleh debitur
untuk membeli sebuah rumah. Isinya berupa data – data debitur termasuk didalamnya jangka
waktu pinjaman kredit dan juga jumlah plafond yang diminta. Credit Scoring dibuat untuk
memberikan penilaian terhadap usulan kredit tersebut.
Tanda Terima Untuk Nasabah ( TTUN ) adalah Tanda Terima yang dibuat dengan
tanda tangan debitur sebagai tanda bahwa uang pinjaman yang dicairkan telah diterima
dengan baik oleh debitur. Offering Letter dibuat sebagai tanda bahwa permohonan kredit dari
debitur dinyatakan telah disetujui. Untuk Laporan Penilaian berisikan penilaian yang
diberikan oleh Tim Appraisal kepada sebuah jaminan.
Cover Note dibuat oleh Notaris, dan selanjutnya Biaya Notaris dari Legal yang
menandakan bahwa Notaris yang dipakai telah dibayar jasanya. Lalu Asuransi Kebakaran
dimana setiap KPR diwajibkan untuk mengambil asuransi kebakaran ini dikarenakan pada
KPR biasanya yang menjadi jaminan adalah rumah itu sendiri, sehingga pihak perusahaan
akan dapat mengurangi kemungkinan resiko yang timbul. Terakhir adalah Surat Kuasa yang
dibuat untuk mendapatkan kuasa melakukan RTGS.
8|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
9. Selanjutnya setelah semua data telah dimasukkan kedalam ICBS, Control Exposure
akan membuat Memo Realisasi untuk pencairan dana pinjaman dan melakukan penghapusan
jaminan plafind & pelepasan pinjaman pada saat pelunasan telah terjadi dengan tanda Memo
Lunas.
2.2.2 BI Checking
BI Checking adalah suatu data yang berisikan data-data lengkap dari debitur,
termasuk kolektibilitas debitur, jumlah plafond dan juga pinjaman nasabah yang ada di bank
lain. Kolektibilitas ini sendiri dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
a. Lancar
Debitur sama sekali tidak ada tunggakan pinjaman ( 0 hari ).
b. Dalam Perhatian Khusus
Debitur memiliki tunggakan dalam masa 1 – 90 hari berturut – turut.
c. Kurang Lancar
Debitur memiliki tunggakan dalam masa 91 – 120 hari berturut – turut.
d. Meragukan
Debitur memiliki tunggakan dalam masa 121 – 180 hari berturut – turut.
e. Macet
Debitur memiliki tunggakan dalam masa lebih dari 180 hari.
Kolektibilitas ini diperbaharui setiap bulan sekali, jadi pada saat debitur berstatus
Dalam Perhatian Khusus dikarenakan tunggakan selama 90 hari, maka pada saat debitur
tersebut melakukan pembayaran lunas sehingga tidak ada tunggakan padan bulan selanjutnya,
maka status debitur tersebut menjadi Lancar.
BI Checking ini menjadi sumber informasi Account Officer untuk pengambilan
keputusan apakah debitur tersebut dapat diberikan pinjaman kredit atau tidak. BI Checking
sendiri merupakan hasil output dari SID dalam bentuk IDI History.
2.2.3 Appraisal
Tim Appraisal pada Bank Panin dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Appraisal Internal dan
juga Appraisal Eksternal. Tugas dari Tim Appraisal ini sendiri adalah untuk memberikan
sebuah penilaian pada suatu jaminan. Tim Ekternal terdiri dari Bapak Rizky, Bapak Rudi dan
juga Bapak Arif, sedangkan Tim Internal sendiri terdiri dari Bapak Wawan dan timnya.
9|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
10. Perbedaannya adalah kalau Appraisal Internal penggunaan jasanya akan dikenakan
biaya Rp. 350.000 dengan jumlah nominal jaminan dibawah dari Rp. 5 Miliar. Sedangkan
untuk Appraisal Eksternal dikenakan biaya Rp. 750.000 dengan jumlah minimal jaminan
diatas Rp. 5 Miliar. Appraisal Eksternal atau Internal yang akan dipakai tergantung dari Team
Leader / Debitur untuk memilih yang mana.
Tim Appraisal menilai jaminan – jaminan sebagai berikut :
a. Fixed Asset
Sebidang tanah beserta bangunan diatasnya yang bisa dinilai / tanah saja.
b. Mesin
Mesin – mesin industri yang mempunyai nilai produksi yang digunakan
untuk memproduksi suatu barang seperti mesin pembuatan plastik dan lain
sebagainya.
c. Kendaraan
Kendaraan – kendaraan baru tergantung tahun & jenis mobil.
Untuk KPR sendiri, yang bisa dijadikan jaminan hanyalah Fixed Asset. Deposito
tidak diperbolehkan menjadi jaminan, tapi untuk kejadian istimewa masih bisa tergantung
dari kebijakan khusu Komite Kredit ( Deposito di Bank Panin ).
Proses Appraisal biasanya membutuhkan waktu 2 – 3 hari kerja jika semuanya lancar.
Biasanya terjadi hambatan dari nasabahnya sendiri. Pada saat tim Appraisal melakukan
survey ke lokasi, Account Officer harus memastikan bahwa ada orang / Contact Person yang
dapat ditemui pada saat kunjungan.
Selanjutnya jika ada kasus debitur tidak mau membayar jasa Appraisal, maka biaya
akan diambil dari rekening M2D dan Account Officer yang terkait diwajibkan untuk
bertanggung jawab. Jika ternyata penilaian dari Tim Appraisal dirasa kecil atau tidak sesuai,
Account Officer bisa melakukan perbandingan nilai dengan tambahan data pembanding dan
data – data lain yang mendukung untuk perbaikan nilai dari suatu jaminan.
Kantor Jasa Penilai Publik ( KJPP ) yang menjadi rekanan Bank Panin di Tim
Appraisal Eksternal adalah sebagai berikut :
a. Maulana, Andesta & Rekan
b. Teguh Hermawan & Rekan
c. Jimmy Prasetyo & Rekan
10 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
11. Pada saat pengajuan Appraisal, Account Officer diwajibkan mengisi formulir
Appraisal terlebih dahulu dengan melampirkan dokumen – dokumen yang diperlukan seperti
fotokopi SHM, dan juga IMB.
Isi dari formulir Appraisal itu sendiri adalah sebagai berikut :
a. Jenis Jaminan
- Tanah Kosong
- Rumah Tinggal / Apartemen
- Ruko / Rukan
- Pabrik / Gudang
- SHM / SHGB / SHMASRS / PPJB
- IMB
- PBB
b. Alamat Lengkap Objek
c. Contact Person
d. Plafond Kredit yang Diminta
- KPR < Rp. 700.000.000
- KPR > Rp. 700.000.000
- SMB
e. Appraisal yang diajukan
- Internal
- Eksternal
f. Note dari AO
2.2.4 Bank Guarantee / Bank Garansi
Bank Garansi adalah suatu pernyataan tertulis yang merupakan jaminan yang
diberikan bank kepada pemohon untuk menjamin pemohon tersebut dalam pelaksanaan
proyek / tender, uang muka dan kontrak. Bank Garansi tidak meng-cover keseluruhan nilai
kontrak hanya sekitar 1% sampai dengan 5%.
11 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
12. Bank Garansi di Bank Panin ada beberapa jenis, antara lain :
a. Bid Bond
Menjamin Debitur dalam penawaran / Tender Bond dan memiliki kode (12)
b. Performance Bond
Menjamin Debitur dalam pelaksanaan proyek dan memiliki kode (14)
c. Advance Payment Bond
Menjamin Uang Muka yang telah diterima Debitur dan memiliki kode (18)
Alur kerja dalam sub unit Bank Garansi yaitu :
a. Fasilitas Bank Garansi dibuat biasanya berdasarkan fasilitas yang sudah
dibuat oleh bagian Legal.
b. Kemudian Bank Garansi dibuat berdasarkan persyaratan dokumen-
dokumen yang sudah diurus oleh Account Officer.
c. Bank Garansi asli akan dipegang oleh pihak ketiga, apabila proyek telah
selesai dan semuanya bejalan lancar, maka Bank Garansi tersebut akan
dikembalikan kepada debitur.
d. Untuk penyelesaian atau pencairan penjaminan kredit dilakukan
berdasarkan memo kredit yang sudah dibuat oleh Account Officer.
Isi dari surat MPK ( Memorandum Pembukuan Kredit ) terdiri dari Jangka Waktu
Bank Garansi, Nilai Plafond, Data Debitur, Surat Permohonan yang diberikan debitur dan
juga surat dari debitur itu sendiri.
Biaya Bank Garansi terdiri dari :
a. Biaya Administrasi
Tergantung dari MPK dan kebijakan dari cabang mau dikenakan biaya
besarnya Biaya Administrasi.
b. Komisi
Sekitar 1 % dengan rumusan :
1% X Jangka Waktu B/G X Nominal B/G
360 ( harian ) atau 12 ( bulan )
Form yang digunakan dalam Bank Garansi, yaitu :
a. Form 29A : Jenis Bank Garansi
b. Form 29B : Jaminan / Jenis Agunan ( 041/Deposito, 045/Cash Margin,
176/Fixed Asset )
12 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
13. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis – jenis jaminan :
a. Deposito Back to Back
Deposito yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman. Nominal Deposito
tersebut harus melebihi plafond pinjaman
b. Cash Margin
Dan cash yang ada di rekening nasabah dan saldo direkening tersebut
dihold sejumlah nilai Bank Garansi.
Penomoran Bank Garansi dapat dijelaskan dibawah ini :
11707/BGR/243/000/1011
Nomor Bank Garansi
dari awal sampai sekarang Kode Bank
Nomor Bank Garansi dalam 1 tahun Bulan & Tahun
2.2.5 Penjelasan Bagian Reporting
2.2.5.1 LBU ( Laporan Bank Umum )
Bagian LBU memiliki tugas untuk memastikan semua proses kredit berjalan dengan
semestinya. Tugas dari LBU ada 2, yaitu :
a. Kegiatan Reporting
- Pemantauan ( Perbaikan Sandi )
Melihat tujuan pengambilan kredit dan sektor ekonomi
Golongan debitur
Cek & ricek laporan bulan sebelumnya
- Perbaikan
Jika terjadi kesalahan dalam penginputan
Perubahan Kolektibilitas
Perbaikan Jaminan
- Pelaporan
Melaporkan setiap perubahan rekapitulasi kredit setiap akhir bulan
Cetak laporan terkait pemberian fasilitas kredit
Laporan kualitas aktiva produktif
13 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
14. b. Tugas Reporting
- Maintenance Kolektibilitas ( Jika ada perubahan kolektibilitas, maka
perubahan akan mengikuti kolektibilitas terburuk )
- Mencocokkan Outstanding dan longgar tarik per produk dengan neraca
- Debitur yang salah isi jaminan
- Mengirimkan Laporan Bulanan ke BI sebelum tanggal 12 tiap bulannya
2.2.5.2 Laporan Sandi ( Basel II )
Laporan sandi ( Basel II ) adalah laporan yang pelaporannya menggunakan sandi –
sandi BI, berisi dari kurang jauh 48 form dan setiap form dikerjakan oleh bagian – bagian
kredit. Code From yang sering digunakan :
a. 11 Form Kredit yang Diberikan
b. 44 Form Bank Garansi
c. 47 Realisasi Kredit Baru
d. 48 Pelimpahan Kredit Baru
Sandi – sandi yang sering digunakan oleh Account Officer KPR :
a. Hubungan dengan Bank
- 1 Terkait dengan bank
- 2 Tidak terkait dengan bank
b. Status Debitur
- 1 Perusahaan Induk
- 2 Perusahaan Anak
c. Kategori Debitur
- 99 Lain - lain
d. Kategori Portfolio
- 10 Pemerintahan
- 11 Bank
- 38 Kredit Bangun rumah tinggal
- 36 Ritel
- 35 Korporasi lainnya
- 99 Lainnya
14 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
15. e. Jenis Kredit
- 05 Kredit yang diberikan
- 10 Kredit Sindikasi
f. Sifat Kredit
- 1 Kredit yang direstrukturisasi / pemecahan plafond
- 2 Pengambilalihan kredit ( Take Over )
- 3 Kredit Subordinasi
- 4 Lainnya
g. Jenis Penggunaan
- 1 Modal kerja
- 2 Investasi ( Jika beli rumah untuk dibisniskan )
- 3 Konsumsi
h. Properti Residensial
- 176 Rumah Tinggal
- 177 Apartemen / Rumah Susun
Sifat agunan ada 2, yaitu :
a. Eligible
Agunan yang melibatkan notaris dan bentuknya cash collateral (tabungan, deposito)
b. Non Eligible
Agunan yang tidak melibatkan notaris dan bentuknya non cash
Biasanya untuk ruko & rukan tidak bisa KPR murni, tapi bisa ditawarkan KPR Ekstra
(194) dan New Ekstra (195). Sedangkan batas laporan Basel II ke BI adalah tanggal 5 setiap
bulannya dan untuk kesalahan satu record dikenakan biaya Rp. 100.000
2.2.5.3 Laporan SID ke BI
SID ( Sistem Informasi Debitur ) dibagi menjadi 2, yaitu :
a. SID Web
- Langsung ke BI untuk melihat Debitur Identification Number (DIN)
- Laporan Bulanan Data Debitur ke BI
- Melihat Informasi Debitur
15 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
16. b. SID Pelapor
- Data Debitur yang ada di bank dimana pelaporannya bersamaan
dengan Laporan Bulanan
Langkah pertama adalah memeriksa apakah debitur sudah mempunyai DIN atau
belum melalui tiga data, yaitu Nomor KTP, Tanggal Lahir dan Nama Lengkap. Pemeriksaan
pertama dilihat dulu dari data yang ada di Bank Panin, jika tidak ada maka baru dilakukan
pemeriksaan ke BI. Pada saat pemeriksaan di BI, sistem akan periksa adakah data yang sama
atau tidak. Jika sama, maka kita akan menggunakan data tersebut. Jika tidak ada, maka sistem
BI akan secara otomatis membuat DIN baru dengan data yang kita input. Data output yang
keluar dari SID dalam bentuk IDI History atau disebut BI Checking.
Setelah DIN didapatkan, Debitur akan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu
perorangan dan badan usaha. Selanjutnya formulir yang harus dielangkapi sebagai berikut :
a. Data Debitur
b. Data Pengurus / Pemilik
c. Data Penyediaan Dana
d. Data Agunan / Pinjaman
e. Kontrol LBU
f. Laporan Keuangan Debitur
Jika debitur perorangan, formulir data pengurus / pemilik dan formulir Laporan
Keuangan tidak diisi. Formulir data pengurus / pemilik khusus debitur badan usaha.
Sedangkan Laporan Keuangan Debitur akan diminta jika pinjaman sebuah badan usaha
dengan plafond hingga lebih dari Rp. 5 Miliar. Untuk data penyediaan dana dibagi menjadi 4
bagian, yaitu :
a. Penempatan pada bank lain
b. Data kredit yang diberikan
c. Letter of Credit
d. Bank Garansi
2.2.5.4 Laporan Nominatif
Laporan Nominatif adalah Laporan Internal dalam Bank Panin yang melaporkan
berbagai macam hal ke bagian – bagian terkait. Macam – macam Laporan Nominatif :
16 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
17. a. Laporan KAP ( Kualitas Aktiva Produktif )
Mengenai semua yang berhubungan dengan kolektibilitas baik itu macet, lancar dan
lain – lain.
b. Laporan DPU
Kredit biaya yang ditangguhkan ( kolektibilitas 2, 3, 4, dan 5 )
c. Laporan Jaminan Back to Back
Jaminan yang menjaminkan Deposito
d. Laporan Master Jaminan & Asuransi
e. Rekapitulasi Kredit
f. Laporan Plafond & Realisasi
g. Laporan PPAP ( Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif )
Laporan yang baik – baik saja, tapi dilakukan sebuah pencadangan untuk
meminimalisasi resiko
h. Laporan BMPK ( Batas Maksimum Pemberian Kredit )
i. Laporan Penyelesaian Kredit Biaya Bermasalah
Laporan yang berisikan data – data debitur dengan kolektibilitas 3, 4 dan 5.
2.2.6 Filling
Filling adalah akhir dari semua, dimana data disimpan dan jika sudah lunas, maka
data tersebut akan dimusnahkan. Ada 2 cara penyimpanan berkas, pertama penyimpanan
berkas didalam File Biru / Bandex untuk SMB, PRK, PJP dan lain sebagainya, kedua dalam
Map Folder khusus untuk berkas – berkas KPR. Untuk penempatan berkasnya sendiri
dibedakan kembali, File Biru / Bandex akan disusun secara alfabetis dengan tambahan label
yang terdapat nomor rekening nasabah dan juga kode file. Sedangkan untuk Map Folder,
penempatannya akan disusun secara bulan tanpa ada keterangan tambahan pada label.
Filling dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. File Baru
Berkas dari nasabah yang benar-benar baru / sudah pernah tapi statusnya lunas.
b. File Perpanjangan
a. Perpanjangan MRK dari yang sudah ada karena jangka waktunya habis
b. Penambahan Plafond dari yang sebelumnya hingga total baru selama nilai
jaminan masih mencukupi
17 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
18. c. Penurunan Plafond pada saat nasabah sudah tidak kuat membayar dengan
nominal plafond lama dan meminta penurunan plafond
d. Penambahan Fasilitas dari nasabah yang awalnya hanya mengambil PRK,
sekarang ambil fasilitas baru seperti PJP
Urutan File didalam filling :
a. Rekomendasi & Persetujuan Kredit
- Surat Permohonan Kredit
- MRK dan CFR
- Memo – memo Persetujuan Komentar – komentar dari Komite Kredit
- Offering Letter
- Korespodensi
- MPF
b. Informasi Umum
- Laporan Keuangan Nasabah ( Call Report )
- Keterangan Umum Nasabah ( Base Memo )
- Brosur – brosur, Kliping berita & Informasi lainnya
- Company Profile
- Informasi Relasi Dagang ( Trade Checking ) & Bank Checking
- Informasi Negatif dari Pihak III di luar Bank
c. Analisa Keuangan
- Spread Sheet
- Laporan Keuangan ( Neraca & Rugi / Laba ) & Cash Flow
- Informasi Finansial lainnya
d. Dokumen Legal
- Copy Keterangan Notaris / Memo dari bagian / Biro Hukum mengenai
PK dan Pengikatan Jaminan
- Copy PK Intern, Perubahan PK Intern
- Copy Surat – surat Jaminan
- Memo bagian / Biro Hukum mengenai Risalah Akta Pendirian dan
Akta Perubahan
- Copy KTP, Izin usaha, TDP, NPWP, Kartu Keluarga
18 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
19. e. Penilaian Jaminan
- Laporan Hasil Penilaian Jaminan
- Foto / Dokumentasi Jaminan
f. Pemeriksaan & Pengawasan
- Laporan Hasil Pemeriksaan Kredit oleh BPP & UPI
- Checklist Dokumentasi terbaru
- Klasifikasi Kredit beserta mutasi rekening (debitur klasifikasi KL, D &
M)
g. Realisasi Kredit
- MPK / Memo Pencairan
- Copy Aksep / Promes
- Memo Internal & Korespondensi yang berhubungan dengan pencairan
kredit, pembayaran bunga, penyesuaian suku bunga, peringatan atas
penunggakan cicilan & lain sebagainya
2.3 Penjelasan Bagian Legal
2.3.1 Struktur Organisasi Legal
Head of Credit Processing
Osdi Osman
Head of Legal Head of CAAR
Sri Retno Handayani, SH., MH. Roedianto Poegoeh
Legal Kredit Legal Admin Realisasi Reporting
Wuryanto R. Angelina Lorina Joy Haen
R. Danang B. | Seto Mantiri Dwi Ananto | Syam | Aziz | Rihana
Febrianto L. | Juliston | Rosi | Septiana Irma | Sekar | Rizal
Putu Gambar 2.2 Struktur Organisasi Legal
19 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
20. Bagian dari Legal dibagi lagi menjadi dua yaitu bagian Legal Kredit dan juga Legal
Admin. Bagian Legal Kredit bertugas untuk memproses semua berkas-berkas akad kredit
termasuk memeriksa semua dokumen-dokumen dari debitur yang diserahkan oleh Account
Officer apakah sudah lengkap atau belum (Anak-anak Hukum). Sedangkan pada bagian
Legal Admin lebih bertugas untuk maintenance file-file yang sudah ada dan juga
penyimpanan jaminan-jaminan ke dalam khasanah (Anak-anak Custodian).
2.3.2 Jenis – Jenis Pengikatan Kredit & Jaminan
Untuk jenis – jenis pengikatan terdiri dari dua macam, yaitu :
a. Akta Pengikatan Kredit
Untuk Pengikatan Kredit, yang diperlukan adalah tanda tangan dari pihak
debitur ditambah dengan pasangan dan dilegalisir oleh Notaris. Jika ada
suatu peristiwa yang menyebabkan pasangan debitur berhalangan hadir,
pengikatan kredit masih bisa dilakukan dengan cara:
- Surat Kuasa Persetujuan Kredit dari Pasangan
Jika pasangan debitur berada diluar kota tetapi masih didalam negeri,
maka Surat Kuasa ditandatangani oleh pasangan debitur dan
dilegalisasi oleh Notaris. Jika pasangan debitur berada diluar negeri,
maka Surat Kuasa dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang melakukan
legalisasi dinegara tersebut.
- Penjadwalan Ulang
Diadakan penjadwalan ulang dengan mencari jadwal yang semua bisa
hadir dalam satu waktu. Cara ini merupakan jalan terakhir.
Akta Pengikatan Kredit terdiri dari:
- Perjanjian Kredit ( PK )
Akta Perjanjian Kredit dibuat untuk semua fasilitas kredit, dimana akta
ini akan memuat ketentuan mengenai janji untuk memberikan Hak
Tanggungan sebagai jaminan pelunasan hutang.
- Pengakuan Hutang ( PH )
Akta Pengakuan Hutang akan berlaku pada saat calon debitur
menandatangani Akad Kredit. Akta ini dibuat untuk semua fasilitas
kecuali fasilitas Pinjaman Rekening Koran dan Pinjaman Berulang.
20 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
21. b. Akta Pengikatan Jaminan
Akta ini ditandatangani penjamin dan akan berfungsi sebagai media
pemasangan Hak Tanggungan. Akta Pengikatan Kredit terdiri dari:
- APHT ( Akta Pemberian Hak Tanggungan )
Dengan APHT, debitur bersedia untuk memberikan Hak Tanggungan
atas jaminan sertifikat yang diserahkan kepada Bank dengan jangka
waktu hanya 7 hari kerja.
- SKMHT ( Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan )
Jangka waktu SKMHT adalah 1 sampai 3 bulan. Jangka waktu yang
lumayan lama ini digunakan untuk membuat Sertifikat Hak Tanggungan
yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional dan juga mengikat
jaminan yang sudah ada sertifikatnya. Selain itu waktu tiga bulan
ditetapkan pada saat Sertifikat Hak Atas Tanah masih dalam proses
penerbitan di BPN, ada proses take over jual beli, atau ada proses balik
nama.
- PPJK ( Perjanjian Pengikatan Jaminan Kuasa )
PPJK tidak ada jangka waktu, debitur menyerahkan jaminan berupa
PPJB ( Perjanjian Pengikatan Jual Beli ) dan jaminan tersebut belum
bersertifikat atau masih bersertifikat induk.
Objek Hak Tanggungan yang diakui oleh bank sebagai jaminan ada 3 macam, yaitu :
a. SHM ( Sertifikat Hak Milik )
Sertifikat Hak Milik bersifat perorangan dan mutlak (tidak ada jangka
waktu sampai dialihkan).
b. SHGB ( Sertifikat Hak Guna Bangunan )
Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) ada jangka waktunya dan bisa
dimiliki perorangan maupun badan usaha. SHGB dengan jangka waktu
20 tahun dan dapat diperpanjang atau ditingkatkan menjadi SHM.
c. SHMASRS (Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun)
Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMASRS) yang didirikan diatas
tanah HM atau HGB (termasuk apartemen dan kios).
21 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
22. 2.3.3 Cara Pengikatan Kredit
Cara pengikatan kredit dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Notarill
Pengikatan kredit dan jaminan yang dilakukan dihadapan pejabat
berwenang, biasanya jaminan berupa fixed asset.
b. Unnotarill
Pengikatan kredit yang dilakukan dibawah tangan dan tidak dilakukan
di hadapan pejabat berwenang. Pengikatan secara unnotariil terbagi
menjadi 4, yaitu :
a. Fasilitas back to back,
b. Perpanjangan fasilitas,
c. Perubahan Plafond,
d. Perubahan jangka waktu.
2.3.4 Take Over
Take Over dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
a. Take Over Murni,
Perpindahan proses kredit dari satu bank ke bank lain dimana persyaratan
tetap dengan debitur yang sama.
b. Take Over Plus,
Pada Take Over Plus ini, ada penambahan Plafond selama Nilai Jaminan
dari debitur tersebut masih mencukupi.
c. Take Over Jual Beli,
Sama dengan Take Over Murni, bedanya pada Take Over ini terjadi
transaksi jual beli dan proses perpindahan kredit dari satu bank ke bank
lain yang melibatkan dua debitur yang berbeda ( Penjual & Pembeli )
d. Take Over Serumah
Pada Take Over ini, terjadi pengambilan fasilitas baru dengan syarat
pinjaman kredit debitur sebelumnya harus dilunasi terlebih dahulu.
Sedangkan sebaliknya, debitur sekarang dapat melakukan pengambilan
fasilitas baru pada saat pinjaman kredit debitur tersebut sebelumnya belum
lunas selama jumlah dari jaminan masih cover. Kejadian kebalikan dari
Take Over Serumah ini dinamakan Paripasu.
22 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
23. Untuk dapat melakukan proses Take Over ini, Account Officer wajib
mengumpulkan data – data sebagai berikut :
a. Surat Pemberitahuan akan Take Over,
b. Tanda Terima Dokumen dari Bank lainnya,
c. Contact Person dari Bank lain
23 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
24. 3. LOAN ADMIN
3.1 Struktur Organisasi Loan Admin
Head Of Loan Admin
Ingdrawati
Authorized Signer
Sim Soen
Staff
Cindy
Ricky
Agus
Mira
Ali
Clara
Rudi
Manik
Femmy
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Loan Admin
Bagian Loan Admin KCU Senayan ini dipimpin oleh Bu Ingdrawati dibantu oleh
Bapak Sim Soen dan juga para staff. Pada bagian ini, yang menjadi Authorized Signer selain
Bapak Sim Soen adalah Ibu Ingdrawati sendiri. Staff dari bagian ini sendiri terbagi lagi
menjadi bagian yang melakukan penginputan data dan juga maintenance data yang dilakukan
setiap harinya untuk mencegah terjadinya selisih. Untuk penginputan datanya sendiri terdiri
dari beberapa lapis seperti penginputan didalam ICBS dan juga di CBS Teller. Hal ini untuk
meminimalisir resiko yang mungkin dapat terjadi.
Pada intinya Loan Admin adalah suatu bagian dalam proses peminjaman kredit
sebagai proses akhir dalam peminjaman yaitu mencairkan kredit yang disetujui dalam proses
kredit tersebut.
24 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
25. Tugas utama dari Loan Admin :
1. Pencairan Kredit
2. Pembayaran Angsuran
3. Pelunasan Kredit
Dalam proses pencairan kredit, Loan Admin menggunakan 2 sistem utama yang telah
dijelaskan sebelumnya yaitu ICBS dan CBS Teller. Yang digunakan pada ICBS adalah
bagian Loan System yang digunakan untuk membuat nomor loan (aksep) rekening kredit
debitur serta pembuatan schedule angsuran kredit debitur dari awal hingga akhir pembayaran
debitur. Sistem yang kedua CBS Teller adalah sistem yang digunakan untuk mendebet
rekening debitur untuk pendebetan biaya - biaya yang ada ataupun mengkredit rekening
debitur untuk dropping kredit.
3.2 Alur Pencairan Kredit
Alur Pencairan Kredit yang terjadi di bagian Loan Admin ini adalah sebagai berikut:
1. Loan Admin menerima MPK, MPF, disertai dengan TTUN dari bagian CAAR (
Credit Administration Advisor & Reporting ).
2. Proses transaksi pencairan di loan system ICBS diawali dengan melakukan
penginputan nomor loan di ICBS yang terdiri dari 12 digit dengan penjelasan
sebagai berikut :
XXX – XXX – XXXXX – X
( Kode Cabang - Kode Produk – Nomor Urut - Cek Digit )
3. Mengaktifkan nomor loan dengan menggunakan menu ‘post initial
disbursement’.
Sistem menggunakan jurnal sebagai berikut:
Debet : Pinjaman
Kredit : Note Clearing
4. Memilih cara pembayaran fasilitas kredit antara schedule atau non schedule.
5. Melakukan maintenance SI (Standing Instruction).
6. Mencetak schedule sebanyak 3 rangkap untuk diberikan ke AO, Loan Admin,
dan Pembukuan.
7. Mencetak nota kredit.
25 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
26. 8. Menginput CBS Teller ( pencairan dana ke rekening nasabah ) dengan jurnal
sebagai berikut:
Debet : Note Clearing
Kredit : Rekening debitur
Mendebet biaya-biaya dengan menggunakan jurnal :
Debet : Rekening Debitur
Kredit : Biaya administrasi, provisi, asuransi, appraisal, notaris.
9. Mencetak jurnal CBS Teller guna untuk meneliti kebenaran inputan dengan
dokumen terkait. Jika benar, dokumen ditandatangani oleh supervisor dan Head
of Loan Admin.
10. Hasil inputan dan bukti tranksaksi (MPF, MPK, nota kredit, dan transaksi CBS
Teller) disimpan secara rapi di pembukuan.
a. Commercial
- SMART menggunakan MPK (Memorandum Pembukuan Kredit) dan
MPF (Memorandum Penyediaan Fasilitas) dan dilampirkan TTUN.
- KSG menggunakan MRKSG (Memorandum Rekomendasi Kredit
Serba Guna) dan dilampirkan TTUN.
b. Consumer
KPR
KPR menggunakan MUKPR (Memorandum Usulan Kredit Pemilikan
Rumah) disertai TTUN, Memo Realisasi, Asuransi, Notaris, Asuransi (Jiwa
dan Kebakaran), dan Surat Kuasa.
- MPK (Memorandum Pembukuan Kredit)
MPK dibuat oleh Account Officer yang digunakan sebagai
media pencairan yaitu instruksi pencairan kredit (dropping dana). Data-
data yang dibutuhkan oleh Admin Loan berdasarkan MPK adalah nama
debitur, jenis fasilitas, nomor rekening, nama cabang, mata uang,
plafond, baki debet, bunga, provisi, administrasi, tanggal jatuh tempo,
tanggal aksep, tanggal jatuh tempo aksep dan pembayaran angsuran
secara scheduled/non scheduled.
26 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
27. Scheduled adalah pembayaran angsuran yang dilakukan setiap
bulan pada tanggal jatuh tempo angsuran tersebut (sesuai dengan
tanggal pencairan dana) dalam bentuk angsuran pokok + bunga
pinjaman (PJP, PJM, PT). Non scheduled adalah pembayaran bunga
pinjaman atas plafond yang digunakan di setiap awal bulan sedangkan
pokok pinjaman dibayarakan pada saat jatuh tempo fasilitas kredit (PB
dan TR). Khusus untuk fasilitas PRK, tidak menggunakan MPK karena
plafond sudah langsung dipasang di rekening giro debitur oleh bagian
CAAR.
- MPF (Memorandum Penyediaan Fasilitas)
MPF dibuat oleh bagian CAAR dan diserahkan ke Admin
Loan. Data-data yang dibutuhkan oleh Loan Admin berdasarkan MPF
adalah nama obligor, nama debitur, nomor rekening, nomor CIF, jenis
fasilitas, plafond, jumlah dana yang didebet, tanggal jatuh tempo,
bunga, provisi, dan rincian biaya - biaya yang harus didebet di
rekening debitur antara lain :
Biaya Provisi
Biaya Administrasi
Biaya Asuransi jiwa (optional)
Biaya Asuransi kebakaran
Biaya Appraisal
Biaya Notaris
- Memo Realisasi
Memo Realisasi dibuat oleh bagian CAAR. Data-data yang
dibutuhkan oleh Loan Admin berdasarkan Memo Realisasi adalah nama
debitur, nama cabang, jenis fasilitas, nomor rekening, plafond kredit,
nama paket, tanggal realisasi, nomor CIF, plafond, suku bunga, uang
muka, provisi, tenor, biaya-biaya antara lain biaya provisi, biaya
administrasi, biaya appraisal, biaya notaris, biaya SKMHT / APHT,
biaya cek sertifikat, biaya premi asuransi kebakaran dan jiwa, dana akan
ditransfer ke, pada bank, nomor rekening, nominal.
KPM
KPM menggunakan MKPM (Memorandum Kredit Pemilikan Mobil).
27 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
28. 3.3 Proses Pelunasan Kredit
Macam-macam pelunasan, dibagi menjadi 3;
a. Pelunasan pinjaman yang dipercepat
Alur proses pelunasan pinjaman yang dipercepat :
o Loan Admin menerima memo dari AO sebanyak 2 rangkap (asli dan
copy) yang berisi outstanding, bunga berjalan, biaya administrasi, biaya
penalti, dan denda.
o Admin Loan mencocokkan data-data yang tertera di memo dengan data
ICBS.
o Menginput ke ICBS untuk pay off (melunaskan atau non aktifkan nomor
loan nya). Sistem menggunakan jurnal :
Debet : Note Clearing
Kredit : Hutang Pokok, Bunga Berjalan, Denda
o Menginput nota debet ke dalam CBS Teller dengan menggunakan jurnal:
Debet : Rekening debitur
Kredit : Note Clearing
o Mencetak jurnal CBS teller dan teliti kebenaran inputan dengan
dokumen terkait, jika benar dokumen ditandatangani oleh supervisor dan
Head of Loan Admin.
o Memo pelunasan asli diberikan ke bagian CAAR untuk pelepasan
jaminan oleh credit processing dan memo copy di file di loan admin
(hasil inputan dan bukti transaksi disimpan dengan rapi).
b. Pelunasan sebagian dipercepat
Alur pelunasan sebagian adalah :
Loan Admin menerima memo dari AO sebanyak 2 rangkap (asli dan
copy).
Menginput di ICBS menggunakan menu post unschedule payment.
Sistem menggunakan jurnal :
Debet : Note Clearing
Kredit : Hutang Pokok
Mencetak schedule baru dan nota debet.
Menginput ICBS untuk setting angsuran baru.
28 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
29. Melakukan pendebetan di PS Teller sejumlah pelunasan yang akan
dibayarkan dengan jurnal:
Debet : Rekening debitur
Kredit : Note Clearing
Hasil inputan dan bukti transaksi disimpan dengan rapi.
Memo copy pelunasan sebagian, schedule lama dan schedule baru difile
oleh bagian Loan Admin dan memo asli di file di bagian pembukuan.
c. Pelunasan sesuai jadwal jatuh tempo
Proses pelunasan sesuai dengan jadwal, bagian Admin Loan tidak
melakukan inputan di ICBS atau pendebetan. Alur pelunasan sesuai jadwal
adalah ;
Loan Admin menerima memo pelunasan dari AO kemudian di cap
LUNAS, tanggal, dan tanda tangan supervisor dan Head of Admin Loan.
Memo asli diberikan ke CAAR untuk pelepasan jaminan dan memo copy
diikat jadi satu dengan bukti transaksi dan diberikan ke bagian
pembukuan.
3.4 Proses Pembayaran Angsuran Dengan Standing Order
Alur Pembayaran Angsuran :
Pembayaran angsuran secara otomatis dilakukan oleh sistem Standing
Instruction yang terdapat dalam loan ICBS yang akan mendebet secara
langsung rekening debitur yang pinjaman kreditnya jatuh tempo pada hari
tersebut. Namun, sistem ini tidak berfungsi selama hari libur (sabtu dan
minggu). Jika angsuran debitur jatuh tempo pada hari libur maka
pendebetan rekening akan dilakukan pada hari masuk kerja.
Mencetak daftar transaksi yang berhasil dilakukan SI dan cek
kebenarannya transaksinya (yang mencetak BTI Kantor Pusat).
Untuk tranksaksi yang gagal dilakukan oleh SI, maka akan dilakukan
pendebetan secara manual oleh CBS Teller Loan Admin.
Hasil cetakan disimpan.
29 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
30. 3.5 Proses Pembayaran Bunga Kredit
Setiap hari, keterlambatan pembayaran angsuran dibebankan denda sebesar 48% per
tahun atau 4% per bulan dari total angsuran.
Perhitungan denda terlambat membayar angsuran :
Jumlah hari angsuran x angsuran x bunga
360 hari
Perhitungan rumus bunga berjalan :
Jumlah hari angsuran x sisa saldo pinjaman x bunga
360 hari
3.6 Laporan Yang Terkait Loan Admin
Laporan yang terkait dengan bagian Loan Admin harus dicetak tiap akhir bulannya
dan dikirim ke BAK, antara lain :
1. Laporan Cadangan Cerukan
Laporan cadangan cerukan dibuat jika debitur kelebihan pemakaian plafond yang
disebabkan karena bunga yang belum dibayarkan untuk fasilitas PRK (Pinjaman
Rekening Koran). Bunga denda yang dikenakan adalah sebesar 48% dari cerukan.
Laporan cadangan cerukan dibukukan tiap akhir bulan dengan perhitungan :
Laporan cadangan cerukan = Jumlah cerukan bulan ini – Jumlah cerukan bulan
lalu
- Jika hasil cerukan bertambah maka jurnalnya :
Debet : Biaya Cadangan Cerukan
Kredit : Cadangan Cerukan
- Jika hasil cerukan berkurang maka jurnalnya :
Debet : Cadangan Cerukan
Kredit : Biaya Cadangan Cerukan
2. Laporan Cadangan Tagihan Bunga
Laporan cadangan tagihan bunga adalah laporan yang berisi tunggakan bunga
untuk semua fasilitas (kecuali PRK) yang memiliki kolektibilitas 2 (Dalam
perhatian khusus).
30 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
31. Laporan cadangan tagihan bunga pinjaman dibukukan tiap akhir bulan dengan
perhitungan :
Laporan cadangan tagihan bunga pinjaman = Jumlah cadangan tagihan bulan ini –
Jumlah tagihan bulan lalu
- Jika hasil tagihan bertambah maka jurnalnya :
Debet : Biaya cadangan tagihan bunga pinjaman
Kredit : Cadangan tagihan bunga pinjaman
- Jika hasil tagihan berkurang maka jurnalnya :
Debet : Cadangan tagihan bunga pinjaman
Kredit : Biaya cadangan tagihan bunga pinjaman
3. Laporan Ektsrakomtable
Laporan Ekstrakomtable adalah suatu laporan yang menghitung jumlah bunga
semua fasilitas yang memiliki kolektibilitas mulai dari kolektibilitas 3 sampai 5
(kurang lancar sampai dengan macet).
Laporan Ekstrakomtable menggunakan perhitungan :
Laporan Ekstrakomtable = Jumlah ekstrakomtable bulan ini –
jumlah ekstrakomtable bulan lalu
- Jika hasil ekstrakomtable bertambah maka jurnalnya :
Debet : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian
Kredit : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian kontra
- Jika hasil ekstrakomtable berkurang maka jurnalnya :
Debet : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian kontra
Kredit : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian
31 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
32. 3.7 Proses Pelepasan Jaminan
Memo bukti pelunasan pinjaman yang dibuat oleh AO
Memo tersebut di cap “LUNAS” oleh bagian Loan Admin lalu penghapusan nomor aksep /
nomor loan dalam sistem
Memo tersebut dikirim ke bagian CAAR untuk penghapusan jaminan plafond
Memo tersebut dikirim ke bagian Legal untuk pelepasan jaminan dalam bentuk surat Roya
yang ditujukan ke BPN untuk penghapusan Hak Tanggungan
3.8 Write Off
Write off adalah penghapusan hutang-hutang debitur yang macet dengan cara
dicharge-off dari system ICBS dan memindahkan hutang pokok dan hutang bunganya ke
rekening administratif kredit yang dihapusbuku. Laporan write off terdiri dari dua yaitu
Laporan Hapus Buku dan Laporan Hapus Tagih. Penghapusan ini hanya diketahui oleh
pihak intern Panin Bank. Apabila debitur ingin melakukan pembayaran maka
dibukukan/dikreditkan ke cadangan pinjaman yang diklasifikasikan.
a. Laporan Hapus Buku
Proses Hapus Buku :
1. Admin Loan menerima memo write off yang telah ditandatangani oleh komite
kredit direksi.
2. Melakukan charge off di ICBS dengan jurnal :
Debet : Cadangan pinjaman yang diklasifikasikan
Kredit : Jenis pinjaman
32 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
33. 3. Melakukan penghapusan dari neraca dengan jurnal :
Untuk Pokok Pinjaman, jurnalnya :
Debet : Kredit yang dihapus buku
Kredit : Kredit yang dihapus buku kontra
Untuk Bunga Pinjaman, jurnalnya :
Debet : Bunga kredit yang dihapus buku
Kredit : Bunga kredit yang dihapus buku kontra
Apabila pelunasan sebagian maka jurnalnya :
Debet : Kredit yang dihapus buku kontra
Kredit : Kredit yang dihapus buku
b. Laporan Hapus Tagih
Laporan hapus tagih adalah dari hapus buku dipindahkan ke laporan hapus
tagih kemudian dihapuskan dari neraca. Laporan ini dapat dibuat apabila ada memo
dari komite kredit. Jurnalnya adalah :
- Untuk Pokok Pinjaman :
Debet : Kredit yang dihapus buku kontra
Kredit : Kredit yang dihapus buku
- Untuk Bunga Pinjaman :
Debet : Bunga kredit yang dihapus buku kontra
Kredit : Bunga kredit yang dihapus buku
33 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
34. 4. TELLER
4.1 Struktur Organisasi Teller
Head Teller
Ibu Nuryanah
Vice Head Teller
Ibu Rosmawati
Teller Teller Teller Teller Teller Teller
Ratna Vina Erin Dara Maria Inda
Teller Teller Teller Teller Teller Teller
Afri Dina Febri Putri Julia Imas
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Teller
4.2 Proses Operasional Teller
Proses operasional teller di Bank Panin terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Proses Awal Hari Kegiatan Transaksi Harian Teller Proses Akhir Hari
Gambar 4.2 Proses Operasional Teller
4.2.1 Proses Awal Hari Teller
Pada saat pagi hari, sebelum pukul 08.00 pagi head teller bersama-sama dengan
manager operasional pergi ke ruang khasanah utama untuk melakukan pengambilan uang.
Khasanah (brangkas besar tempat penyimpanan uang) dapat dibuka dengan menggunakan 2
(dua) kunci.
34 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
35. Kunci yang pertama adalah kunci kombinasi yang di pegang manager operasional.
Kunci kedua adalah anak kunci yang dalam hal ini di pegang oleh head teller. Setelah
khasanah dapat dibuka, baik head teller maupun manager operasional diwajibkan untuk
memperhatikan daftar rincian uang sebelum diambil keluar khasanah, kemudian setelah uang
keluar khasanah besaran jumlah uang wajib dicatat didalam perincian tersebut.
Kemudian setelah uang tersebut diambil dari khasanah, head teller melakukan
dropping uang yang diambil tersebut ke masing-masing teller. Pembagian uang tersebut
dilakukan secara merata dengan besaran yang sama yaitu Rp. 100.000.000 untuk 1 orang
teller. Banyaknya teller yang ada di KCU Senayan adalah sebanyak 10 counter dengan lebih
dari 10 orang teller. Untuk uang dalam nominal kecil dibagikan hanya kepada 3 teller atau 3
orang saja, yang masing-masing menerima 1 gepok berisi 100 lembar dengan jenis uang Rp.
20.000 , Rp. 10.000 , Rp. 5000 , Rp. 2000. Fungsi uang tersebut digunakan sebagai uang
kembalian untuk nasabah.
Setelah uang dibagikan, head teller malakukan pembukaan kas biasa disebut kas
besar. Fungsi kas ini adalah untuk penyimpanan uang sementara sebelum dimasukkan
kembali ke khasanah atau biasa juga dapat diperuntukkan guna menyimpan uang dari teller
yang telah melebihi batas limit.
4.2.2 Kegiatan Transaksi Harian Teller
1. Limit teller
Limit teller disini dimaksudkan apabila seorang nasabah melakukan transaksi
dalam jumlah besar. Setiap teller diperbolehkan menerima transaksi tersebut
dalam batasan-batasantertentu, dengan ketentuan untuk nasabah biasa limit yang
diperoleh teller adalah sebesar Rp. 25.000.000 dan untuk nasabah prioritas limit
yang diperoleh teller adalah sebesar Rp. 50.000.000.
2. Dual Control
Setiap teller diperbolehkan menerima transaksi diatas limit yang telah
ditentukan dengan persetujuan head teller. Biasanya apabila dalam
pelaksanaannya terjadi proses transaksi yang melebihi limit yang ditentukan,
maka suatu system yang digunakan tersebut akan meminta override yang berisi
ID Supervisor beserta Password, dalam hal ini head teller yang akan melakukan
persetujuan override tersebut.
35 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
36. 3. Pengertian Cek, BG, LOA
a. Cek adalah surat perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang dari
penarik (nasabah) kepada tertarik/Bank pada tanggal dan tempat yang tertera
dalam cek.
b. Bilyet Giro ( BG ) adalah surat perintah nasabah kepada bank untuk
memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada
rekening pemegang yang disebut namanya dalam bilyet giro.
c. Letter of Authorization ( LOA ) digunakan untuk penarikan giro valuta
asing. Penyetoran dan penarikan menggunakan slip. LOA tidak bisa
dikliringkan dan tidak bisa dipakai untuk alat pembayaran. Teller
menyesuaikan specimen tanda tangan yang terdapat di LOA dengan SVS, jika
cocok maka distempel lalu diproses. Biaya untuk LOA full pay untuk USD
adalah sebesar USD 20.
4. Setor & Penarikan
Terbagi menjadi 2 bagian, ada setoran tunai dan ada juga setoran non tunai.
Setoran tunai dilakukan secara langsung dengan pihak nasabah menyetorkan
dananya langsung ke pihak teller, sedangkan setoran non tunai pihak nasabah
dapat menggunakan cek atau LOA. Kegiatan penarikan sama hal nya dengan
kegiatan setoran, ada tunai dan non tunai.
5. Pembelian / Penjualan Bank Note
Pembelian : bagian teller hanya memproses, tetapi harus mendapatkan
persetujuan dari head teller. Teller hanya meminta uang dari nasabah yang
kemudian ditukerkan berdasarkan nilai jual beli, nasabah juga harus membuat
surat pernyataan yang ditempelkan materai 6000.
Penjualan : bagian teller menerima uang dari pihak nasabah, kemudian
dimasukkan kedalam mesin dolar yang akan diperiksa oleh head teller atau
bagian khasanah dengan menyesuaikan rate pada saat itu. Apabila ada uang
yang rusak dapat ditolak.
Rate dolar dibagi 3:
- Rate Bank Note
- Rate TT
- Rate Travel Check
36 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
37. 6. Pembelian TC
TC atau yang lebih dikenal dengan Travel Cek harus dilakukan asli atau
tidaknya apabila pihak teller menerima. Untuk bagian pembelian dapat dilakukan
di CS. Fungsi TC adalah untuk digunakan sebagai pencairan dana di Negara yang
bersangkutan.
7. Transfer
Pindah Buku : sesama panin dapat berupa rupiah maupun valas
KUDN / KULN : teller melakukan proses ini dengan mengunakan system yang
ada.
RTGS : kiriman uang ke bank lain dalam jumlah besar minimal Rp. 25.000.000,
yang akan sampai kepada sipenerima dalam waktu 2-3 jam dengan biaya Rp.
25.000. nasabah yang ingin melakukan transfer melalui RTGS harus memiliki
rekening bank panin, pihak teller hanya melakukan pengimputan dana kemudian
memberikan kewenangan ke bagian kliring.
SKN/Kliring : sama dengan proses RTGS, tetapi minimal Rp. 100.000.000
dengan biaya Rp. 5.000. dalam hal ini pihak teller hanya memberikan
stempel,yang kemudian dilanjutkan kebagian kliring. Slip yang diterima dan
distempel hanya yang tertulis tanggal hari ini.
8. Inkaso
Sama dengan kliring, bedanya bank penerima belum menjadi peserta kliring
jadi tidak bias dikliringkan, biaya Rp. 3000 dimuka. Prosesnya teller hanya
menerima pembiayaan kemudian langsung di berikan ke bagian inkaso.
9. Setoran payment point
Payment Point merupakan kerja sama antara Bank Panin dengan pihak ketiga
(issuer) dalam hal penerimaan transaksi pembayaran tagihan pihak pertama
(nasabah/pelanggan) untuk dikreditkan ke rekening pihak ketiga (issuer) melalui
Panin Bank. Jenis-jenis Payment Point adalah Kartu Kredit, Personal Loan, Pajak,
Telkom, PLN, GSM, Internet Provider, Cable TV, dan Asuransi.
Media pembayaran Payment Point dapat dilakukan di Counter / Teller, ATM,
Mobile Panin, Call Panin, Internet Banking. Bukti transaksi Payment Point adalah
slip penyetoran, kuitansi, struk ATM, dll. Untuk pembayaran PLN dikenakan biaya
sebesar Rp. 2.500,- Untuk pembayaran Telkom dikenakan biaya Rp. 2.000,-
sedangkan untuk voucher isi ulang pulsa Handphone tidak dikenakan biaya.
37 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
38. 10. Pengecekan keaslian uang dari nasabah
Untuk pengecekan pihak teller mengunakan lampu sinar ultra violet untuk
memastikan keaslian uang tersebut. Untuk menandakan bahwa uang tersebut asli
lampu akan menunjukkan warna hijau bening, sedangkan untuk uang palsu /
meragukan lampu akan menunjukkan warna biru.
11. Pembukaan/Penutupan Rekening
Teller hanya menerima setoran awal apabila nasabah ingin melakukan
pembukaan rekening, dan untuk kegiatan lain sebelumnya diproses oleh CS.
Untuk penutupan rekening, bagian teller hanya memprose keuangannya saja.
Apabila saldo masih tersedia dalam rekening yang akan ditutup bagian teller akan
langsung membayarkan.
12. Dropping uang antar teller
Cash in
Apabila teller menerima dari teller lain
Cash out
Apabila teller memberikan uang ke teller lain
13. Proses dropping uang antar kantor cabang
Setiap cabang memiliki limit uang yang dipegang masing-masing. Untuk
cabang baru limitnya adalah Rp. 250.000.000. kalau melebihi limit maka harus di
transfer ke KCU, begitupun sebaliknya. Pengiriman uang tersebut dilakukan oleh
mobil kejar.
14. Transaksi Rekening Dorman
Adalah rekening yang selama 6 bulan tidak ada transaksi, dan ditutup
sementara oleh cabang pembuka rekening. Apabila teller menerima transaksi
untuk rekening dorman, makan bagian teller wajib meminta ijin dulu ke bagian
CS untuk pembukaan kembali rekening tersebut. Dan bila terjadi di teller yang
bukan cabang pembuka rekening, meminta permohonan ijin tersebut dilakukan
dengan melalui fax.
15. Transaksi titipan
Apabila bagian teller menerima giro yang tertera tanggal cairnya besok dan
nasabah meminta untuk disimpankan di bank gironya untuk dicairkan keesokan
harinya, maka pihak teller wajib menerima yang kemudian ditaruh di cash box
dan kemudian disimpan di ruang khasanah.
38 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
39. 16. Pengisian Uang ATM
Pengisian Uang di ATM dilakukan oleh Teller di cabang masing – masing
atau dengan menggunakan jasa vendor. Untuk KCU Senayan, yang bertugas untuk
mengisi uang ATM ini adalah Bapak Wendi.
4.2.3 Proses Akhir Hari Teller
Kas ditutup pada pukul 15.30, dengan proses penutupan dimulai dengan masing-
masing teller memeriksa saldo masing-masing pada system untuk mencocokan keuangan
yang ada pada laci counter.
Pada tahap ini, junal ICBS di print yang kemudian dicocokan dengan nota yang telah
dikmpulkan sebelumnya. Proses pencocokan ini dilakukan oleh teller yang lain, misalkan
teller A memeriksa teller B dan begitu sebaliknya. Hal ini diperuntukkan agar tidak terjadi
kecurangan.
Setelah pemeriksaan pencocokan tersebut, dapat diketahui apakah terjadi over atau
short. Apabila terjadi over (kelebihan) makan wajib dibulatkan, dan masuk ke dalam hasil
non-operasional. Jika kelebihan tersebut melebihi Rp. 50.000, ini akan dinamakan error
account dan perlu dicari kebenarannya.
Begitu pula sebaliknya apabila terjadi short (kekurangan) wajib dibulatkan dan masuk
ke dalam biaya non-operasional. Untuk short yang dibawah Rp. 50.000 teller sebaiknya
mengganti kekurangan tersebut, tetapi apabila kekurangannya diatas Rp.50.000 teller wajib
membuat berita acara.
Kemudian proses selanjutnya adalah teller menyerahkan uang yang telah balance
tersebut kepada head teller. Penyerahan uang tersebut disertai dengan struk dan form
perincian yang telah dicheck oleh masing-masing teller.
Setelah semua menyerahkan kepada head teller, proses selanjutnya adalah head teller
mengecek ulang semua data ke dalam system yang kemudian setelah cocok uang tersebut
akan dikirim dan disimpan ke khasanah, dalam hal ini head teller ditemani lagi oleh manager
operasi atau pihak pejabat bank.
Terakhir adalah penutupan khasanah dengan 2 kunci yang dimiliki oleh head teller
dan manager operasi. Untuk penutupan khasanah kunci yang didahlukan adalah anak kunci
selanjutnya diteruskan dengan kunci kombinasi.
39 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
40. 5. CUSTOMER SERVICE
5.1 Struktur Organisasi Customer Service
Head of Customer Service
Dewi Damai
Customer Service Umum Customer Service Support
Wita
Hilda Aya Leny
Riri Jesha Defis
Anna Rizza Rocky
Yamny
Counter Service
Radita Evindika
Tya
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Customer Service
Struktur Organisasi Customer Service ini terletak dibawah baris komando dari HRMS
yang dipimpin oleh Bapak Andrew P. Customer Service sendiri dipimpin oleh Ibu Dewi
Damai yang membawahi tiga bagian, yaitu Customer Service Umum, Counter Service dan
juga Customer Service Support.
Secara umum, Customer Service bertugas untuk melayani nasabah dalam pembuatan
rekening baru baik itu Rekening Magna, PanDollar, Giro, Deposito dan lain sebagainya.
Khusus untuk bagian Customer Service Support khusus untuk deposito, sedangkan untuk
bagian Counter Service khusus mengurus masalah Cek / Bilyet Giro, Pengambilan Rekening
listrik & telepon yang di autodebet dari PJL, Rekening Koran dan Bukti Potong Pajak.
Customer Service pun terdapat juga di bagian Panin Prioritas, tapi tidak dibawah dari
Customer Service secara langsung, melainkan langsung dibawah Bapak Rudy Jahja sebagai
Operational Manager yaitu Ibu Desi yang statusnya menjadi Authorized Signer membantu
Bapak Andrew P. dibagian HRMS termasuk didalamnya Relationship Manager dan Personal
Bankers.
40 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
41. Gambaran umum dari Panin Prioritas adalah sebagai berikut :
HRMS
Pak Andrew P.
Authorized Sign
Team Leader RM & PB
Desi
Ibu Monaliska
RM PB
Rani, Fira, Sander Linda, Meylani, Netta
Burhan, Tri, Lucky
Teller Prioritas ARM
Uli
Dina, Andina
Gambar 5.2 Struktur Organisasi Panin Prioritas
5.2 Customer Service
Customer Service Umum bertugas melayani nasabah dalam hal pembuatan dan
penutupan produk Tabungan baik itu tabungan Magna, PanDollar, Deposito dan Giro.
Perincian tugas Customer Service secara umum adalah sebagai berikut :
a. Proses Pembukaan dan Penutupan Rekening Tabungan
Pembukaan Rekening Tabungan
Customer Service pertama-tama memberikan form aplikasi yang wajib diisi
oleh nasabah secara lengkap serta spesimen yang sudah di tanda tangan. Syarat
yang harus di bawa oleh nasabah pada saat nasabah akan melakukan pembukaan
rekening adalah WAJIB membawa KTP asli.
41 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
42. Kemudian Customer Service akan memastikan bahwa yang datang dengan foto di
KTP adalah benar nasabah yang bersangkutan. Setelah itu Customer Service akan
menyimpan foto copy KTP nasabah sebagai file dan di stempel “Sesuai Dengan
Asli”.
Selanjutnya Customer Service akan memeriksa pada sistem apakah si nasabah
sudah memiliki CIF atau belum, kalau belum maka dibuatkan untuk menjadi data
nasabah dalam sistem dan apabila sudah ada maka tidak perlu dibuatkan ulang.
Setelah penginputan CIF, Customer Service akan membukakan rekening atas
nama nasabah yang bersangkutan.
Proses selanjutnya adalah Customer Service akan memberikan buku tabungan
tersebut beserta slip setoran kepada nasabah. Kemudian nasabah akan pergi ke
teller untuk melakukan setoran awal minimal Rp.250.000. Setelah itu, Customer
Service meminta nasabah tanda tangan spektroline di buku tabungan yang sudah
di cetak halaman depan buku tabungan dan print saldo awal kemudian di cap dan
di tanda tangani oleh pejabat bank.
Proses terakhir adalah mengambil ATM dan tulis di kertas abu-abu sebagai
tanda terima kartu ATM, dan buku tanda terima Pin yang di tanda tangani oleh
nasabah. Tidak lupa berikan no PIN ATM, dan meminta nasabah untuk tanda
tangan di buku pengambilan no PIN debagai tanda terima. Dibelakang Kartu
ATM pun diberi tanda tangan sebagai Authorized sesuai dengan tanda tangan
pada KTP.
Penutupan Rekening tabungan
Penutupan rekening biasanya didasari dengan berbagai macam alasan, antara
lain seperti:
a. Permintaan Nasabah
b. Permintaan Polisi
c. Saldo Nihil
d. Nasabah yang meninggal
Setiap melakukan penutupan rekening dengan alasan apapun buku tabungan
dan juga kartu ATM yang dimiliki nasabah diminta kembali. Proses yang
dilakukan pada saat penutupan rekening yaitu Customer Service melakukan
pengecekan terhadap saldo rekening nasabah, kemudian print saldo nasabah dalam
posisi “Closing Balance” untuk melihat saldo akhir nasabah.
42 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
43. Kemudian semua data nasabah di ambil dari tempat penyimpanan file data
nasabah yang kemudian di stempel “rekening di tutup”. Apabila dalam rekening
masih tertera saldo diatas saldo minimum, maka CS akan memberikan slip
penarikan yang akan nasabah bawa ke teller untuk penarikan saldo yang masih
ada di rekening dengan dikurangi biaya penutupan sebesar Rp. 50.000. setelah itu
buku tabungan digunting pada posisi spektroline oleh Teller.
Untuk nasabah yang meninggal dalam proses penutupan rekening, wajib
melampirkan :
- Surat kematian dari kelurahan
- Surat ahli waris
- Surat kuasa waris
- KTP nasabah & semua ahli waris
- Kartu Keluarga / akta nikah
- Jika bukan WNI, ada surat keterangan ahli waris dari notaris.
b. Proses Penggantian Buku Tabungan
Nasabah akan datang ke Customer Service dengan membawa buku tabungan yang
ingin diganti dengan KTP asli untuk mencocokkan alamat dan nomor KTP apakah
masih sesuai atau tidak datanya. Kemudian Customer Service akan memeriksa apakah
ada transaksi atau tidak yang belum di print dengan membuka nomor rekening
nasabah tersebut.
Kemudian ambil buku tabungan yang baru (di catat dalam buku tabungan), print
transaksi yang belum di print di buku yang baru. Buku lama di gunting pas di contoh
tanda tangan nasabah + no rekening yang kemudian di cap “buku telah diganti”,
apabila buku diganti di cabang lain bukan pada cabang pembuka, maka buku di
stempel dengan “buku diganti di cabang xxx”.
Proses selanjutnya Customer Service menyerahkan kembali buku lama yang telah
di gunting kepada nasabah. Buku baru di tanda tangan pada spektroline, di cap, di
tanda tangan Customer Service yang bersangkutan, di print nama, alamat dan lain-
lain, lalu terakhir ditanda tangan pejabat bank.
43 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
44. c. Proses pembukaan dan penutupan Pandollar
Prosesnya sama seperti pembukaan / penutupan rekening tabungan, hanya saja
untuk rekening pandollar harus dilengkapi dengan NPWP, apabila tidak memiliki
NPWP wajib disertakan surat pernyataan tidak memiliki NPWP di tambah dengan
surat nikah (apabila telah menikah) dan NPWP pasangan.
d. Proses pembukaan dan penutupan rekening Giro
Pembukaan Rekening Giro
Hal yang pertama dilakukan oleh Customer Service adalah melihat data nasabah
dalam daftar hitam, apakah bermasalah atau tidak. Selanjutnya masuk ke dalam
sistem dan lihat CIF nasabah (apakah sudah punya atau belum). Masukkan nomor
giro, kantor cabang, dan tipe produk. Syarat pembukaan adalah TDP, SIUP,
NPWP, akta perusahaan (akta pendirian sampai dengan yang terakhir), SK
Menkeh, Surat Domisili Perusahaan, KTP Pengurus dan surat referensi serta saldo
awal Rp. 1.000.000. KCT (Kartu Contoh Tanda Tangan) yang diisi pun dibuat
menjadi dua rangkap, satu untuk Filling dan Checker.
Penutupan Rekening Giro
Nasabah diminta mengisi form penutupan giro disertakan dengan surat pernyataan
penutupan rekening giro. Minta cek / BG di tanda tangan sesuai spesimen yang
berlaku untuk penarikan terakhir, setelah itu minta authorized dari head Customer
Service yang selanjutnya cek, surat penutupan, dan fotokopi KTP nasabah
diserahkan kepada teller untuk pencairan. Sisa Cek / BG / LOA harus
dikembalikan semua.
e. Proses permintaan Cek / BG
Prosesnya adalah Untuk awal permintaan Customer Service dapat langsung
mengeluarkan buku Cek / BG asalkan sudah mendapatkan persetujuan dari authorized
yang telah melakukan checked terhadap giro si nasabah. Untuk pertama kali, lembar
pertama atau resi diserahkan kepada pihak bank pembuka dalam hal ini diserahkan
kepada Customer Service dengan di bubuhi tanda tangan sesuai spesimen. Apabila
resi tidak di serahkan kepada bank maka cek / BG belum dapat diaktifkan.
Apabila buku cek / BG telah habis, nasabah mengirimkan form permintaan buku
cek / BG ke Customer Service. Form tersebut ada pada lembar terakhir ke 5 pada
buku cek / BG. Biaya untuk 1 buku adalah sebesar Rp. 110.000 untuk 25 lembar.
44 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
45. f. Proses penggantian kartu ATM
Penggantian kartu ATM dapat disebabkan berbagai hal, antara lain kartu ATM
tertelan kedalam mesin ATM, dikarenakan kartu ATM hilang, rusak / patah, dan
magnet kartu yang sudah tidak dapat berfungsi. Biaya penggantian kartu ATM
sebesar Rp. 10.000 dan bisa gratis jika terjadi sistem error.
Apabila kartu ATM tertelan di mesin ATM bank lain, maka kartu ATM akan di
musnahkan oleh bank yang bersangkutan. Kemudian apabila kartu ATM hilang,
nasabah wajib mengajukan claim terhadap kartu yang hilang dengan disertakan surat
keterangan dari kepolisian, kartu ATM lama akan diblokir dan dihapus lalu nasabah
akan mendaptkan ATM pengganti yang baru yang baru bisa aktif setelah 3 hari kerja.
g. Pengelolaan buku tabungan / ATM dan Pin
Pengelolaan buku tabungan
Customer Service akan memberikan fasilitas penggantian buku, melakukan
print buku tabungan, serta print nama di buku tabungan. Untuk pengambilan
stok buku tabungan diambil dari Bank Panin Pusat lalu diserahkan ke bagian
General Affairs. Selanjutnya Mbak Dessy akan mengambilnya lalu
didistribusikan ke CS Prioritas dan CS (Sesha) barulah ke tangan nasabah.
Pengelolaan kartu ATM
Customer Service akan melakukan penggantian terhadap kartu ATM yang
hilang dan kartu ATM yang rusak. Untuk pengambilan stok kartu ATM
diambil dari Bank Panin Pusat lalu diserahkan ke CS (Anna) dan
didistribusikan ke CS yang berada di KCP dibawah KCU Senayan.
Pengelolaan PIN
Customer Service akan melakukan penggantian PIN apabila nasabah yang
“lupa PIN”, dengan proses memberikan form ATM yang kemudian diisi oleh
nasabah (nasabah memberikan KTP, dan memberikan tanda tangan sebanyak
2 kali) kemudian form diselipkan pada buku ATM dan proses terakhir adalah
menanyakan pada card center. Untuk pengambilan stok PIN diambil dari Bank
Panin Pusat lalu diserahkan ke CS (Anna) dan didistribusikan ke CS yang
berada di KCP dibawah KCU Senayan.
45 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
46. h. Permintaan Voucher
Dalam hal ini voucher yang dimaksud adalah voucher belanja yang dapat di dapat
setiap nasabah dengan saldo Rp.100.000, nasabah akan mendapatkan 1 poin yang
dapat ditukar voucher belanja. Voucher hanya dapat di tarik setiap 6 bulan sekali dan
apabila poin nasabah telah mencapai 120 poin. Nasabah hanya dapat menukarkan
poinnya di cabang pembuka rekening.
Perhitungan poin tersebut adalah sebagai berikut :
Rp. 5.000
Jumlah Poin X = Nilai Voucher
120
Catatannya adalah apabila sudah melebihi 6 bulan, maka poin bulan pertama akan
hangus atau hilang. Sebagai contoh sekarang bulan Oktober, maka poin pada bulan
April akan hangus.
i. Proses aplikasi mobile banking
Tahap pertama nasabah sebelum mendatangi bagian customer service, wajib
melakukan registrasi di ATM terlebih dahulu. Baru tahap kedua si nasabah
mendatangi bagian Customer Service untuk menginstal program mobile panin di
ponsel nasabah yang ada fasilitas Java. Tahap akhir si nasabah hanya tinggal mengisi
formulir registrasi mobile panin.
j. Proses aplikasi TT
Syarat melakukan proses TT si nasabah harus memiliki rekening di bank panin
(rekening apa saja). Pada saat nasabah datang ke bagian Customer Service, nasabah
akan menginformasikan apa yang dibutuhkan. Apakah akan melakukan pembelian
valas atau melakukan penjualan valas. Setelah mengetahui kebutuhan nasabah,
Customer Service akan menghubungi bagian valas untuk meng-deal rate, rate tersebut
dapat sama dengan yang berada di system atau dapat berbeda sesuai dengan
keputusan bagian valas. Rate juga dapat berubah sewaktu-waktu.
Fungsi rekening lain yang harus dimiliki oleh nasabah yaitu:
Untuk transfer ke tabungan US $
Untuk pindah buku ke tabungan nasabah.
46 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
47. k. Pelayanan terhadap nasabah yang komplain
Sebagai Customer Service yang profesional dalam menghadapi nasabah yang
komplain adalah dengan memiliki sifat yang sabar. Sabar dalam arti disini adalah
mampu mendengarkan keluhan nasabah sampai mereka merasa lebih baik yang
kemudian memberikan solusi yang terbaik bagi nasabah tersebut.
l. Pengelolaan slip setor / tarik
Customer Service menyimpan slip setor / tarik untuk keperluan nasabah. Untuk
pengambilan stok slip setor dan tarik, CS melakukan pemesanan kepada General
Affairs lalu didistribusikan untuk para CS & nasabah lain yang membutuhkan.
5.3 Customer Service Support
Untuk bagian ini, job description yang difokuskan adalah untuk produk deposito
termasuk melakukan perubahan suku bunga deposito pada saat jatuh tempo terhadap nasabah
yang memiliki jumlah dana yang didepositokan lebih dari Rp.100.000.000 dan lain
sebagainya. Perincian tugas Customer Service Support secara umum adalah sebagai berikut :
a. Proses pembukaan dan pencairan deposito
Pembukaan Deposito
Untuk pembukaan awal nasabah tidak dikenakan biaya untuk penempatan awal
deposito. Penempatan deposito tidak boleh menggunakan poin seperti hal nya
tabungan, kecuali dalam bentuk $ (valas). Pada form aplikasi pembukaan
deposito , nasabah di haruskan melakukan tanda tangan sebanyak 2 kali di dekat
nama, nomor deposito, dan jumlah nominal deposito.
Pencairan deposito
Pada saat pencairan nasabah dikenakan biaya untuk materai sebesar 6000 dan
juga wajib membawa KTP. Lalu print time system basic account data untuk
bagian jurnal. Setelah disetujui selanjutnya deposito dibuat diposting. Slip kuning
yang dari back office diambil dankemudian di cap “telah di cairkan”. Catatan
untuk nasabah yang mencairkan depositony sebelum jatuh tempo akan dikenakan
penalty sebesar 6% dan bunga berjalan tidak dibayarkan dikali sisa hari.
47 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
48. b. Proses perpanjangan deposito
Perpanjangan deposito dapat berupa permintaan nasabah atau dapat juga
dilakukan secara otomatis oleh pihak bank. Pada dasarnya pihak bank akan
memberikan print form konfirmasi sebagai tanda bukti kepada nasabah bahwa
depositonya diperpanjang. Form konfirmasi juga dapat sebagai pemberitahuan jumlah
deposito nasabah yang menggunakan system ARO (Automatic Row Offer) atau bunga
di gulung.
c. Penggantian bilyet deposito yang hilang
Untuk penggantian bilyet deposito yang hilang nasabah harus melampirkan surat
keterangan dari kepolisian serta membawa foto copy KTP (beserta yang asli). CS
akan melihat dan mengecek limit di menu system pada computer, kemudian ambil
slip kuning bilyet deposito yang berada pada back office (CS Support) kemudian foto
copy bilyet kuning tersebut sebanyak 2 kali dan di cap “duplikat” yang kemudiat
diserahkan 1 lembar foto copyan tersebut yang telah di cap kepada nasabah.
Dapat juga hal yang dilakukan CS adalah membuat baru deposito (by request
nasabah), dengan proses pencairan deposito lama dengan membawa semua ke teller,
kemudia bawa kembali ke time system basic account setup yang baru di tambah bilyet
kuning dan terakhir adalah penghapusan bunga.
d. Proses penempatan reksa panin
Pada umumnya nasabah yang mendapatkan reksa panin adalah nasabah prioritas
karena minimum jumlahnya adalah Rp. 100.000.000. Penempatan reksa panin tidak
dapat dicairkan sewaktu-waktu seperti hal nya deposito dan bunganya lebih tinggai
dari deposito, jadi harus dicairkan sampai tanggal jatuh tempo.
Nasabah yang melakukan penempatan reksa panin harus memiliki rekening
tabungan panin karena bunga akan ditransfer ke rekening tersebut dengan catatan
nama tabungan dengan nama reksa panin harus sama. Prosesnya adalah RM akan
memberikan form kepada nasabah untuk diisi yang kemudian diberikan ke bagian CS
support yang setelah itu diinput oleh mereka.
e. Proses pembelian / penjualan reksa panin
Pada dasarnya reksa panin jarang sekali dikeluarkan, reksa dapat di jual atau di
beli setelah ada keputusan dari kantor pusat. Penentuan besaran reksa berlaku untuk
semua cabang. Siapapun yang melakukan penjualan reksa panin harus benar-benar
memastikan bahwa si nasabah tidak akan mencairkan dananya sebelum jatuh tempo.
48 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
49. Bunga pertama untuk reksa panin dibayarkan pada bulan ke -3 tetapi belum boleh
dicairkan. Untuk bunga kedua akan dibayarkan pada saat bulan ke-6dan baru dapat
dicairkan.
f. Pembayaran deposito sebelum waktunya
Deposito yang belum sampai tanggal jatuh tempo dan atas permintaan si nasabah
atau pemilik deposito untuk dicairkan, maka deposito tersebut akan dikenakan penalti
sebesar 6%. Perhitungan penalty deposito adalah :
Nominal X Jumlah hari yang tersisa X 6%
365
g. Pembayaran bunga deposito
Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan dengan 3 cara :
ARO (Automatic Row Offer) yang artinya digulung atau bunga tersebut di
tambahkan ke jumlah depositonya, biasanya pembayaran bunga ini dilakukan
apabila deposito tersebut diperpanjang secara otomatis.
PRO (Principal Row Offer) yang artinya di transfer. Ini dilakukan apabila nasabah
meminta jumlah deposito tetap sampai tanggal jatuh tempo dan bunga ditransfer
ke rekening tabungan lain yang dimiliki si nasabah termasuk transfer ke rekening
tabungan bank lain.
NRO (tidak diperpanjang) artinya bunga langsung dicairkan pada saat tanggal
jatuh tempo, biasanya NRO jarang digunakan oleh Panin.
h. Perubahan bunga deposito
Perubahan bunga deposito dapat terjadi karena keadaan pasar yang menyebabkan
bungan naik/turun, dan dapat juga dikarenakan perintah/aturan dari Bank Indonesia.
i. Pencetakan laporan harian
Dilakukan oleh bagian CS Support untuk melihat Rekapitulasi Outstanding
Deposito nasabah, apakah naik atau turun. Hal ini digunakan untuk pemberian bunga
kepada nasabah dan juga dapat digunakan untuk melihat jatuh tempo deposito.
j. Pengelolaan bilyet deposito
Bilyet deposito yang diberikan kepada nasabah adalah bilyet asli berwarna hijau,
warna pink adalah untuk pembukuan jurnal dan warna kuning adalah untuk dokumen
atau file CS support.
49 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
50. Warna Kuning disimpan dan akan digunakan kalau sewaktu-waktu diperlukan
pada saat nasabah akan melakukan pencairan. Selain slip warna kuning dokumen-
dokumen pada saat pencairan diminta semua kembali oleh pihak bank.
k. Pengelolaan kartu pemegang rekening reksa panin
Reksa panin tidak berbentuk kartu, hanya berupa surat konfirmasi pembelian yang
saat cair harus dibawa.
5.4 Counter Service
Counter Service mengurus masalah Cek / Bilyet Giro pertama kali dan juga
permintaan Cek / BG baru, Pengambilan Rekening listrik & telepon yang di autodebet dari
PJL, Rekening Koran dan Bukti Potong Pajak.
Pertama-tama, tugas Customer Service sebelum sampai ke Counter Service adalah :
a. Proses pembukaan / penutupan giro
o Pembukaan
Hal yang pertama dilakukan oleh CS adalah melihat data nasabah dalam daftar
hitam, apakah bermasalah atau tidak. Selanjutnya masuk ke dalam system dan
lihat CIF nasabah (apakah sudah punya atau belum). Masukkan no giro, kantor
cabang, dan tipe produk. Syarat pembukaan adalah TDP, SIUP, NPWP,dan surat
referensi dan lain-lain.
o Penutupan
Nasabah diminta mengisi form penutupan giro disertakan dengan surat pernyataan
penutupan rekening giro. Minta cek / BG di tanda tangan sesuai spesimen yang
berlaku untuk penarikan, setelah itu minta ACC dari head CS berikan cek + surat
penutupan + KTP nasabah kepada teller.
b. Proses pindah buku rekening giro
Misalkan nasabah memiliki rekening (sesama/bukan) dapat dilakukan dengan
menggunakan BG disertai dengan slip aplikasi transfer (LLG/RTGS) yang ditanda
tangani sesuai dengan spesimen.
c. Proses penarikan rekening giro
Penarikan giro dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau BG. Untuk cek untuk
penarikan dalam bentuk cash, sedangkan untuk BG sebagai alat penarikan dalam
bentuk pindah buku.
50 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T