SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 87
YUDHY TRI SUHARNO, ST.
                                   NIK : 183889
                                  OJT AOP KPR IX
                                  KCU SENAYAN




1|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
KATA PENGANTAR


       Puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas penulisan ini tepat
pada waktunya. Penulisan ini berisikan semua materi On The Job Training Bank Panin untuk
AOP KPR seperti Credit Admin, Legal, Loan Admin, Teller, Customer Service, Exim, Valas,
SKN dan KPR.
       Dengan dibuatnya penulisan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan penulisan baik secara moril maupun materil
terlebih kepada:
   1. Yuniar dan Sherly Oktaviani selaku teman seperjuangan AOP KPR IX yang OJT
       bersama penulis di Bank Panin KCU Senayan,
   2. Bapak Kautsar dan Tim BPE yang telah menyusun semua rencana hingga terlaksananya
       tahap OJT ini,
   3. Ibu Felinda selaku HRD Bank Panin KCU Senayan yang telah membantu kami dari segi
       informasi dan perubahan jadwal termasuk absensi,
   4. Teman-teman AOP KPR IX yang selalu kompak dan selalu membantu penulis hingga
       penulisan ini dapat diselesaikan,
   5. Kedua Orang Tua yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam menjalankan
       semua tugas dan pekerjaan dalam OJT ini,
   6. Semua Bagian (CAAR, Legal, Loan Admin, Teller, Customer Service, Exim, Valas, dan
       SKN) yang telah bersedia meluangkan waktu untuk penulis dan teman-teman OJT dalam
       memberikan materi pembelajaran dalam OJT ini,
   7. Teman-teman AO KPR KCU Senayan yang telah membimbing penulis secara langsung
       dalam memahami segala hal mengenai KPR.
       Penulis sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis
memohon kepada pembaca penulisan ini dapat memberikan kritik dan saran membangun yang
tentunya dapat membantu penulis agar kedepannya nanti dapat memperbaiki kekurangan yang
ada saat ini. Terima Kasih.


                                                              Jakarta, November 2011




                                                                     Penulis
2|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
BAB 1 PENDAHULUAN


1.1    Sejarah Bank Panin
       Bank Panin merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada 17
Agustus 1971 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia).
       Pada 5 November 1982, tercatat sebagai “First bank to Go Public” di Indonesia. Tahun
1999 Bank Panin mengalami perubahan strategi bisnis dari bank korporasi tradisional menjadi
bank retail dan consumers. Selain itu, Bank Panin dinyatakan dalam kategori A di mana Bank
Panin terbukti merupakan salah satu bank swasta yang berhasil melewati krisis ekonomi pada
tahun 1998 tanpa mendapatkan suntikan dana dari Bank Indonesia. Dengan struktur permodalan
yang kuat dan Rasio Kecukupan Modal yang tinggi, Bank Panin tidak direkapitulasi oleh
pemerintah setelah krisis ekonomi tahun 1998.
       Bank Panin fokus pada bisnis perbankan retail yang mendorong Bank Panin berhasil
memposisikan diri sebagai salah satu bank utama yang unggul dalam produk jasa konsumen dan
komersial. Visi Panin Bank adalah menjadi “Bank Nasional” dalam Arsitektur Perbankan
Indonesia di masa mendatang. Melalui layanan produk yang inovatif, jaringan distribusi nasional
dan pengetahuan pasar yang mendalam, Bank Panin siap untuk terus memperluas pangsa pasar
dan berperan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.


1.1.1 Sejarah Bank Panin KCU Senayan
       Bank Panin Kantor Cabang Utama Senayan yang terletak di JL. Jendral Sudirman Kav.1,
Jakarta Pusat ini berdiri pada tahun 1988 dimana pada waktu itu masih dalam posisi Kantor
Cabang Pembantu (KCP) yang di pimpin oleh Bapak C. Aini. Pada tahun tersebut Senayan
masih dibawah naungan Kantor Cabang Utama (KCU) Kopi.
       Pada tahun 1993 Bapak C. Aini digantikan oleh Bapak Anwar yang pada saat itu KCP
Senayan berubah status dari KCP menjadi KCU yang membawahi 15 KCP. Pada tahun tersebut
pula KCU Kopi statusnya turun menjadi KCP dibawah KCU Senayan.
       Setelah 3 (tiga) tahun menjadi pimpinan cabang di KCU Senayan, pada tahun 1995 bapak
Anwar digantikan oleh Ibu Melania sebagai Pimpinan KCU Senayan, yang masih menjabat
sampai saat ini. Pada tahun 2008 sebanyak 15 KCP yang dibawahi oleh KCU Senayan dipecah
menjadi beberapa KCU yang masih dibawahi oleh KCU Senayan.



3|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
Beberapa KCU baru tersebut memiliki pula dibawahnya yaitu KCP. Sampai saat ini
yaitu tahun 2011 yang masih menjadi KCU dibawah naungan KCU Senayan antara lain:
      1. KCU Kopi
      2. KCU Sangaji
      3. KCU Palmerah
      4. KCU Gading Serpong
      5. KCU Pecenongan
      6. KCU CBD Pluit
      7. KCU Imperium Kuningan
      Total KCP yang dibawah KCU Senayan sampai saat ini adalah sebanyak 49 KCP.


1.2   Struktur Organisasi Bank Panin Pusat
      Bank Panin Pusat di Jakarta, membawahi 7 KCU, yaitu :



                                     Panin Pusat




      KCU Imperium          KCU Sangaji            KCU Senayan         KCU Palmerah



                                          1. KCU Pecenongan
                                          2. KCU Kopi
                                          3. KCU CBD Pluit


                     Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bank Panin Pusat


1.2.1 Struktur Organisasi Bank Panin KCU Senayan
      Secara garis besar struktur organisasi Bank Panin KCU Senayan adalah sebagai berikut:
            1. Branch Manager                       :     Dra. Melania A.Wibisono
            2. Deputy Branch Manager                :     A. Haryanto D. Buntoro
            3. Business Banking Manager             :     M. Ridwan
            4. Operational Manager                  :     Rudy Jahja
            5. Retail Finance Manager               :     Odhie T.



4|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
KCU Senayan membawahi 49 KCP, yaitu:
   1. Capem Pasar Tanah Abang Blok B    26. Capem Iskandar Muda
   2. Capem Cut Mutia                   27. Capem Cempaka Mas
   3. Capem Kalimas                     28. Capem Tanah Abang Bukit
   4. Capem Grand Wisata                29. Capem Taman Mini Square
   5. Capem Cinere                      30. Capem Cilandak
   6. Capem Matraman                    31. Capem Patal Senayan
   7. Capem Bekasi Square               32. Capem Radio Dalam
   8. Capem Ujung Menteng               33. Capem Simprug Teras
   9. Capem Jababeka                    34. Capem Cikarang
   10. Capem Buaran                     35. Capem Jatinegara
   11. Capem Kramat Jati                36. Capem Tanah Abang
   12. Capem Rawamangun                 37. Capem Pondok Indah
   13. Capem Graha Cempaka Mas          38. Capem Grand Wijaya
   14. Capem Duta Mas Fatmawati         39. Capem Fatmawati
   15. Capem Grand Mall Bekasi          40. Capem Kalimalang
   16. Capem Fatmawati 2                41. Capem Unkris
   17. Capem Kerawang                   42. Capem Bekasi
   18. Capem Panin Plasa (JPP)          43. Capem T.B. Simatupang
   19. Capem Kerawang Plaza             44. Capem Permata Hijau
   20. Capem Pondok Gede                45. Capem Margajaya
   21. Capem Pulo Gadung Trade Centre   46. Capem B E J
   22. Capem Dewi Sartika               47. Capem Sungai Sambas
   23. Capem Taman Harapan Indah        48. Capem Kemang
   24. Capem Sudirman                   49. Capem Cipete
   25. Capem Radio Dalam Dua




5|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
Struktur Organisasi Bank Panin KCU Senayan secara keseluruhan
                                                                                             Branch Manager
                                                                                             Dra. Melania A.W
                                                                                          A. Haryanto D. Buntoro
                                                                                                                     Secretary
                                                                  PIC UKPN                                            Stella P.
                                                                   Hendri                                           Fen Christy
                                             Accounting                                                                                  HR / GA
                                              Sri Wiji A.                                                                            E. Fibriyani W.
                                   ICU                                                                                                 MD. Faesal
                                  Heru S.



                      HRMS                            Head Of Business Banking                                                        Head Of Retail Finance                            Operation Manager
                     Andrew P.                              M. Ridwan                                                                       Odhie T.                                        Rudy Jahja


                                RM
                                            Commercial Banking            SMB Banking                Head Of          Head Of
                             Monaliska S.                                                                                                                                             CPH              Bills
                                                 Manager                    Manager                 Commercial       Collection        Cons. Banking           Cons. Banking        Harry A.M        Subur M.
                                            Andrew T. / Stephan        Andrew T. / Stephan            Credit          Andriani          Home Loan                Car Loan
                                 PB                                                                  Reviewer                            Manager                 Manager
                                                                                                   Dewi Devianti                          Puti Y                 Shintia S.
                                            Commercial Team              SMB Team                                  Desk Collector
    Sub Branch
                                 CS              Leader                    Leader                                  Field Collector
    Coordinator
                             Dewi Damai       Desiana / Iloni          Theresia / Retno             Credit         Collection Adm      Home Loan Sales
     Rudy Jahja
                                                                                                   Reviewer           Litigator           Manager                 Head Of Retail       Credit
                             Forex             Commercial                SMB Account              Supervisor                           Dewi S. / Made G.          Credit Reviewer    Processing
Sub Branch Manager           Dealer             Account                    Officer                                                                                   Shintia S.         Head
                                                                                                                                                                                     Osdi Osman
                                                 Officer                                             Credit                              Home Loan
                                Cash                                                                Reviewer                              Account
                             Management                                                             Account                              Relationship
                                                                                                     Officer

                               CCPL
                             Marketing
                             Executive


                                                                Gambar 1.2 Struktur Organisasi Bank Panin KCU Senayan
        6|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
2. CREDIT PROCESSING


2.1   Struktur Organisasi Credit Processing


                             Head of Credit Processing

                                     Osdi Osman



              Head of Legal                               Head of CAAR

      Sri Retno Handayani, SH., MH                      Roedianto Poegoeh


      Legal Kredit         Legal Admin

       Wuryanto R.        Angelina Lorina                                    Reporting

                                                        LBU                     Haen
       Control           Realisasi
      Exposure                                         Laporan
                            Joy
                                                      SID ke BI                        Filling

         BI             Appraisal        Bank          Laporan
      Checking                         Guarantee      Nominatif
                                                                        Laporan Sandi
                                                                         ( Basel II )


                     Gambar 2.1 Struktur Organisasi Credit Processing


             Organisasi Credit Processing ini dipimpin oleh Bapak Osdi Osman
      membawahi dua bagian, yaitu Legal dan juga CAAR ( Credit Administration Advisor
      & Reporting ). Realisasi adalah bagian dari CAAR dimana bagian ini membantu
      Account Officer untuk merealisasikan perkreditan untuk nasabah. Proses yang terjadi
      diantaranya pemeriksaan nilai plafond sampai pemeriksaan kredibilitas nasabah.
              Bagian Realisasi terdiri dari atas 4 bagian, yaitu Control Exposure, Bank
      Guarantee, BI Checking & Appraisal. Selain bagian realisasi, terdapat satu bagian lagi
      dibawah CAAR yaitu Reporting. Reporting dibagi menjadi 5 bagian, yaitu LBU,
      Laporan Sandi ( Basel II ), Laporan SID ke BI, Laporan Nominatif dan Filling.

7|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
2.2    Penjelasan Bagian Credit Administration Advisor & Reporting
2.2.1 Control Exposure
       Pada Bank Panin KCU Senayan, bagian Control Exposure terdiri dari 5 orang yang
memiliki tugasnya masing – masing. Pengertian dari Control Exposure itu sendiri adalah
proses realisasi kredit dengan memeriksa semua dokumen kredit yang telah disetujui oleh
Komite Kredit yang kemudian dimasukkan datanya kedalam ICBS.
       Dokumen kredit yang diperlukan adalah :
              a. MUKPR + Credit Scoring,
              b. TTUN ( Tanda terima Untuk Nasabah ),
              c. Offering Letter,
              d. Cover Note,
              e. Laporan Penilaian dari Tim Appraisal,
              f. Biaya Notaris dari Legal,
              g. Asuransi Kebakaran, dan
              h. Surat Kuasa untuk RTGS.
       MUKPR atau Memorandum Usulan Kredit Pemilikan Rumah dan juga Credit Scoring
dibuat oleh Account Officer dengan maksud mengajukan usulan pinjaman kredit oleh debitur
untuk membeli sebuah rumah. Isinya berupa data – data debitur termasuk didalamnya jangka
waktu pinjaman kredit dan juga jumlah plafond yang diminta. Credit Scoring dibuat untuk
memberikan penilaian terhadap usulan kredit tersebut.
       Tanda Terima Untuk Nasabah ( TTUN ) adalah Tanda Terima yang dibuat dengan
tanda tangan debitur sebagai tanda bahwa uang pinjaman yang dicairkan telah diterima
dengan baik oleh debitur. Offering Letter dibuat sebagai tanda bahwa permohonan kredit dari
debitur dinyatakan telah disetujui. Untuk Laporan Penilaian berisikan penilaian yang
diberikan oleh Tim Appraisal kepada sebuah jaminan.
       Cover Note dibuat oleh Notaris, dan selanjutnya Biaya Notaris dari Legal yang
menandakan bahwa Notaris yang dipakai telah dibayar jasanya. Lalu Asuransi Kebakaran
dimana setiap KPR diwajibkan untuk mengambil asuransi kebakaran ini dikarenakan pada
KPR biasanya yang menjadi jaminan adalah rumah itu sendiri, sehingga pihak perusahaan
akan dapat mengurangi kemungkinan resiko yang timbul. Terakhir adalah Surat Kuasa yang
dibuat untuk mendapatkan kuasa melakukan RTGS.




8|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
Selanjutnya setelah semua data telah dimasukkan kedalam ICBS, Control Exposure
akan membuat Memo Realisasi untuk pencairan dana pinjaman dan melakukan penghapusan
jaminan plafind & pelepasan pinjaman pada saat pelunasan telah terjadi dengan tanda Memo
Lunas.


2.2.2 BI Checking
         BI Checking adalah suatu data yang berisikan data-data lengkap dari debitur,
termasuk kolektibilitas debitur, jumlah plafond dan juga pinjaman nasabah yang ada di bank
lain. Kolektibilitas ini sendiri dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :
                a. Lancar
                   Debitur sama sekali tidak ada tunggakan pinjaman ( 0 hari ).
                b. Dalam Perhatian Khusus
                   Debitur memiliki tunggakan dalam masa 1 – 90 hari berturut – turut.
                c. Kurang Lancar
                   Debitur memiliki tunggakan dalam masa 91 – 120 hari berturut – turut.
                d. Meragukan
                   Debitur memiliki tunggakan dalam masa 121 – 180 hari berturut – turut.
                e. Macet
                   Debitur memiliki tunggakan dalam masa lebih dari 180 hari.
         Kolektibilitas ini diperbaharui setiap bulan sekali, jadi pada saat debitur berstatus
Dalam Perhatian Khusus dikarenakan tunggakan selama 90 hari, maka pada saat debitur
tersebut melakukan pembayaran lunas sehingga tidak ada tunggakan padan bulan selanjutnya,
maka status debitur tersebut menjadi Lancar.
         BI Checking ini menjadi sumber informasi Account Officer untuk pengambilan
keputusan apakah debitur tersebut dapat diberikan pinjaman kredit atau tidak. BI Checking
sendiri merupakan hasil output dari SID dalam bentuk IDI History.


2.2.3 Appraisal
         Tim Appraisal pada Bank Panin dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Appraisal Internal dan
juga Appraisal Eksternal. Tugas dari Tim Appraisal ini sendiri adalah untuk memberikan
sebuah penilaian pada suatu jaminan. Tim Ekternal terdiri dari Bapak Rizky, Bapak Rudi dan
juga Bapak Arif, sedangkan Tim Internal sendiri terdiri dari Bapak Wawan dan timnya.


9|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
Perbedaannya adalah kalau Appraisal Internal penggunaan jasanya akan dikenakan
biaya Rp. 350.000 dengan jumlah nominal jaminan dibawah dari Rp. 5 Miliar. Sedangkan
untuk Appraisal Eksternal dikenakan biaya Rp. 750.000 dengan jumlah minimal jaminan
diatas Rp. 5 Miliar. Appraisal Eksternal atau Internal yang akan dipakai tergantung dari Team
Leader / Debitur untuk memilih yang mana.
        Tim Appraisal menilai jaminan – jaminan sebagai berikut :
                a. Fixed Asset
                    Sebidang tanah beserta bangunan diatasnya yang bisa dinilai / tanah saja.
                b. Mesin
                    Mesin – mesin industri yang mempunyai nilai produksi yang digunakan
                    untuk memproduksi suatu barang seperti mesin pembuatan plastik dan lain
                    sebagainya.
                c. Kendaraan
                    Kendaraan – kendaraan baru tergantung tahun & jenis mobil.
        Untuk KPR sendiri, yang bisa dijadikan jaminan hanyalah Fixed Asset. Deposito
tidak diperbolehkan menjadi jaminan, tapi untuk kejadian istimewa masih bisa tergantung
dari kebijakan khusu Komite Kredit ( Deposito di Bank Panin ).
       Proses Appraisal biasanya membutuhkan waktu 2 – 3 hari kerja jika semuanya lancar.
Biasanya terjadi hambatan dari nasabahnya sendiri. Pada saat tim Appraisal melakukan
survey ke lokasi, Account Officer harus memastikan bahwa ada orang / Contact Person yang
dapat ditemui pada saat kunjungan.
       Selanjutnya jika ada kasus debitur tidak mau membayar jasa Appraisal, maka biaya
akan diambil dari rekening M2D dan Account Officer yang terkait diwajibkan untuk
bertanggung jawab. Jika ternyata penilaian dari Tim Appraisal dirasa kecil atau tidak sesuai,
Account Officer bisa melakukan perbandingan nilai dengan tambahan data pembanding dan
data – data lain yang mendukung untuk perbaikan nilai dari suatu jaminan.
       Kantor Jasa Penilai Publik ( KJPP ) yang menjadi rekanan Bank Panin di Tim
Appraisal Eksternal adalah sebagai berikut :
               a. Maulana, Andesta & Rekan
               b. Teguh Hermawan & Rekan
               c. Jimmy Prasetyo & Rekan




10 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Pada saat pengajuan Appraisal, Account Officer diwajibkan mengisi formulir
Appraisal terlebih dahulu dengan melampirkan dokumen – dokumen yang diperlukan seperti
fotokopi SHM, dan juga IMB.
               Isi dari formulir Appraisal itu sendiri adalah sebagai berikut :
               a. Jenis Jaminan
                   -   Tanah Kosong
                   -   Rumah Tinggal / Apartemen
                   -   Ruko / Rukan
                   -   Pabrik / Gudang
                   -   SHM / SHGB / SHMASRS / PPJB
                   -   IMB
                   -   PBB
               b. Alamat Lengkap Objek
               c. Contact Person
               d. Plafond Kredit yang Diminta
                   -   KPR < Rp. 700.000.000
                   -   KPR > Rp. 700.000.000
                   -   SMB
               e. Appraisal yang diajukan
                   -   Internal
                   -   Eksternal
               f. Note dari AO


2.2.4 Bank Guarantee / Bank Garansi
       Bank Garansi adalah suatu pernyataan tertulis yang merupakan jaminan yang
diberikan bank kepada pemohon untuk menjamin pemohon tersebut dalam pelaksanaan
proyek / tender, uang muka dan kontrak. Bank Garansi tidak meng-cover keseluruhan nilai
kontrak hanya sekitar 1% sampai dengan 5%.




11 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Bank Garansi di Bank Panin ada beberapa jenis, antara lain :
            a. Bid Bond
                Menjamin Debitur dalam penawaran / Tender Bond dan memiliki kode (12)
            b. Performance Bond
                Menjamin Debitur dalam pelaksanaan proyek dan memiliki kode (14)
            c. Advance Payment Bond
               Menjamin Uang Muka yang telah diterima Debitur dan memiliki kode (18)
        Alur kerja dalam sub unit Bank Garansi yaitu :
               a. Fasilitas Bank Garansi dibuat biasanya berdasarkan fasilitas yang sudah
                    dibuat oleh bagian Legal.
               b. Kemudian Bank Garansi dibuat berdasarkan persyaratan dokumen-
                    dokumen yang sudah diurus oleh Account Officer.
               c. Bank Garansi asli akan dipegang oleh pihak ketiga, apabila proyek telah
                    selesai dan semuanya bejalan lancar, maka Bank Garansi tersebut akan
                    dikembalikan kepada debitur.
               d. Untuk penyelesaian atau pencairan penjaminan kredit            dilakukan
                    berdasarkan memo kredit yang sudah dibuat oleh Account Officer.
        Isi dari surat MPK ( Memorandum Pembukuan Kredit ) terdiri dari Jangka Waktu
Bank Garansi, Nilai Plafond, Data Debitur, Surat Permohonan yang diberikan debitur dan
juga surat dari debitur itu sendiri.
        Biaya Bank Garansi terdiri dari :
               a. Biaya Administrasi
                    Tergantung dari MPK dan kebijakan dari cabang mau dikenakan biaya
                    besarnya Biaya Administrasi.
               b. Komisi
                    Sekitar 1 % dengan rumusan :
                                       1% X Jangka Waktu B/G X Nominal B/G
                                            360 ( harian ) atau 12 ( bulan )
        Form yang digunakan dalam Bank Garansi, yaitu :
               a. Form 29A : Jenis Bank Garansi
               b. Form 29B : Jaminan / Jenis Agunan ( 041/Deposito, 045/Cash Margin,
                    176/Fixed Asset )


12 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Berikut adalah penjelasan mengenai jenis – jenis jaminan :
                a. Deposito Back to Back
                   Deposito yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman. Nominal Deposito
                   tersebut harus melebihi plafond pinjaman
                b. Cash Margin
                   Dan cash yang ada di rekening nasabah dan saldo direkening tersebut
                   dihold sejumlah nilai Bank Garansi.
        Penomoran Bank Garansi dapat dijelaskan dibawah ini :


                                           11707/BGR/243/000/1011


        Nomor Bank Garansi
        dari awal sampai sekarang                         Kode Bank
                    Nomor Bank Garansi dalam 1 tahun                  Bulan & Tahun


2.2.5 Penjelasan Bagian Reporting
2.2.5.1 LBU ( Laporan Bank Umum )
        Bagian LBU memiliki tugas untuk memastikan semua proses kredit berjalan dengan
semestinya. Tugas dari LBU ada 2, yaitu :
       a.       Kegiatan Reporting
            -   Pemantauan ( Perbaikan Sandi )
                       Melihat tujuan pengambilan kredit dan sektor ekonomi
                       Golongan debitur
                       Cek & ricek laporan bulan sebelumnya
            -   Perbaikan
                       Jika terjadi kesalahan dalam penginputan
                       Perubahan Kolektibilitas
                       Perbaikan Jaminan
            -   Pelaporan
                       Melaporkan setiap perubahan rekapitulasi kredit setiap akhir bulan
                       Cetak laporan terkait pemberian fasilitas kredit
                       Laporan kualitas aktiva produktif

13 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
b.       Tugas Reporting
            -   Maintenance Kolektibilitas ( Jika ada perubahan kolektibilitas, maka
                perubahan akan mengikuti kolektibilitas terburuk )
            -   Mencocokkan Outstanding dan longgar tarik per produk dengan neraca
            -   Debitur yang salah isi jaminan
            -   Mengirimkan Laporan Bulanan ke BI sebelum tanggal 12 tiap bulannya


2.2.5.2 Laporan Sandi ( Basel II )
        Laporan sandi ( Basel II ) adalah laporan yang pelaporannya menggunakan sandi –
sandi BI, berisi dari kurang jauh 48 form dan setiap form dikerjakan oleh bagian – bagian
kredit. Code From yang sering digunakan :
                a. 11  Form Kredit yang Diberikan
                b. 44  Form Bank Garansi
                c. 47  Realisasi Kredit Baru
                d. 48  Pelimpahan Kredit Baru
        Sandi – sandi yang sering digunakan oleh Account Officer KPR :
                a. Hubungan dengan Bank
                   -   1  Terkait dengan bank
                   -   2  Tidak terkait dengan bank
                b. Status Debitur
                   -   1  Perusahaan Induk
                   -   2  Perusahaan Anak
                c. Kategori Debitur
                   -   99  Lain - lain
                d. Kategori Portfolio
                   -   10  Pemerintahan
                   -   11  Bank
                   -   38  Kredit Bangun rumah tinggal
                   -   36  Ritel
                   -   35  Korporasi lainnya
                   -   99  Lainnya



14 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
e. Jenis Kredit
                      -   05  Kredit yang diberikan
                      -   10  Kredit Sindikasi
               f. Sifat Kredit
                      -   1  Kredit yang direstrukturisasi / pemecahan plafond
                      -   2  Pengambilalihan kredit ( Take Over )
                      -   3  Kredit Subordinasi
                      -   4  Lainnya
               g. Jenis Penggunaan
                      -   1  Modal kerja
                      -   2  Investasi ( Jika beli rumah untuk dibisniskan )
                      -   3  Konsumsi
               h. Properti Residensial
                      -   176  Rumah Tinggal
                      -   177  Apartemen / Rumah Susun
        Sifat agunan ada 2, yaitu :
        a. Eligible
          Agunan yang melibatkan notaris dan bentuknya cash collateral (tabungan, deposito)
        b. Non Eligible
           Agunan yang tidak melibatkan notaris dan bentuknya non cash
       Biasanya untuk ruko & rukan tidak bisa KPR murni, tapi bisa ditawarkan KPR Ekstra
(194) dan New Ekstra (195). Sedangkan batas laporan Basel II ke BI adalah tanggal 5 setiap
bulannya dan untuk kesalahan satu record dikenakan biaya Rp. 100.000


2.2.5.3 Laporan SID ke BI
        SID ( Sistem Informasi Debitur ) dibagi menjadi 2, yaitu :
                a. SID Web
                      -   Langsung ke BI untuk melihat Debitur Identification Number (DIN)
                      -   Laporan Bulanan Data Debitur ke BI
                      -   Melihat Informasi Debitur




15 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
b. SID Pelapor
                     -   Data Debitur yang ada di bank dimana pelaporannya bersamaan
                         dengan Laporan Bulanan
        Langkah pertama adalah memeriksa apakah debitur sudah mempunyai DIN atau
belum melalui tiga data, yaitu Nomor KTP, Tanggal Lahir dan Nama Lengkap. Pemeriksaan
pertama dilihat dulu dari data yang ada di Bank Panin, jika tidak ada maka baru dilakukan
pemeriksaan ke BI. Pada saat pemeriksaan di BI, sistem akan periksa adakah data yang sama
atau tidak. Jika sama, maka kita akan menggunakan data tersebut. Jika tidak ada, maka sistem
BI akan secara otomatis membuat DIN baru dengan data yang kita input. Data output yang
keluar dari SID dalam bentuk IDI History atau disebut BI Checking.
        Setelah DIN didapatkan, Debitur akan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu
perorangan dan badan usaha. Selanjutnya formulir yang harus dielangkapi sebagai berikut :
                  a. Data Debitur
                  b. Data Pengurus / Pemilik
                  c. Data Penyediaan Dana
                  d. Data Agunan / Pinjaman
                  e. Kontrol LBU
                  f. Laporan Keuangan Debitur
        Jika debitur perorangan, formulir data pengurus / pemilik dan formulir Laporan
Keuangan tidak diisi. Formulir data pengurus / pemilik khusus debitur badan usaha.
Sedangkan Laporan Keuangan Debitur akan diminta jika pinjaman sebuah badan usaha
dengan plafond hingga lebih dari Rp. 5 Miliar. Untuk data penyediaan dana dibagi menjadi 4
bagian, yaitu :
                  a. Penempatan pada bank lain
                  b. Data kredit yang diberikan
                  c. Letter of Credit
                  d. Bank Garansi


2.2.5.4 Laporan Nominatif
        Laporan Nominatif adalah Laporan Internal dalam Bank Panin yang melaporkan
berbagai macam hal ke bagian – bagian terkait. Macam – macam Laporan Nominatif :




16 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
a. Laporan KAP ( Kualitas Aktiva Produktif )
            Mengenai semua yang berhubungan dengan kolektibilitas baik itu macet, lancar dan
            lain – lain.
       b. Laporan DPU
            Kredit biaya yang ditangguhkan ( kolektibilitas 2, 3, 4, dan 5 )
       c. Laporan Jaminan Back to Back
            Jaminan yang menjaminkan Deposito
       d. Laporan Master Jaminan & Asuransi
       e. Rekapitulasi Kredit
       f. Laporan Plafond & Realisasi
       g. Laporan PPAP ( Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif )
            Laporan yang baik – baik saja, tapi dilakukan sebuah pencadangan untuk
            meminimalisasi resiko
       h. Laporan BMPK ( Batas Maksimum Pemberian Kredit )
       i. Laporan Penyelesaian Kredit Biaya Bermasalah
            Laporan yang berisikan data – data debitur dengan kolektibilitas 3, 4 dan 5.


2.2.6 Filling
       Filling adalah akhir dari semua, dimana data disimpan dan jika sudah lunas, maka
data tersebut akan dimusnahkan. Ada 2 cara penyimpanan berkas, pertama penyimpanan
berkas didalam File Biru / Bandex untuk SMB, PRK, PJP dan lain sebagainya, kedua dalam
Map Folder khusus untuk berkas – berkas KPR. Untuk penempatan berkasnya sendiri
dibedakan kembali, File Biru / Bandex akan disusun secara alfabetis dengan tambahan label
yang terdapat nomor rekening nasabah dan juga kode file. Sedangkan untuk Map Folder,
penempatannya akan disusun secara bulan tanpa ada keterangan tambahan pada label.
       Filling dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
       a.    File Baru
             Berkas dari nasabah yang benar-benar baru / sudah pernah tapi statusnya lunas.
       b. File Perpanjangan
             a. Perpanjangan MRK dari yang sudah ada karena jangka waktunya habis
             b. Penambahan Plafond dari yang sebelumnya hingga total baru selama nilai
                 jaminan masih mencukupi


17 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
c. Penurunan Plafond pada saat nasabah sudah tidak kuat membayar dengan
               nominal plafond lama dan meminta penurunan plafond
            d. Penambahan Fasilitas dari nasabah yang awalnya hanya mengambil PRK,
               sekarang ambil fasilitas baru seperti PJP
        Urutan File didalam filling :
               a. Rekomendasi & Persetujuan Kredit
                   -   Surat Permohonan Kredit
                   -   MRK dan CFR
                   -   Memo – memo Persetujuan Komentar – komentar dari Komite Kredit
                   -   Offering Letter
                   -   Korespodensi
                   -   MPF
               b. Informasi Umum
                   -   Laporan Keuangan Nasabah ( Call Report )
                   -   Keterangan Umum Nasabah ( Base Memo )
                   -   Brosur – brosur, Kliping berita & Informasi lainnya
                   -   Company Profile
                   -   Informasi Relasi Dagang ( Trade Checking ) & Bank Checking
                   -   Informasi Negatif dari Pihak III di luar Bank
               c. Analisa Keuangan
                   -   Spread Sheet
                   -   Laporan Keuangan ( Neraca & Rugi / Laba ) & Cash Flow
                   -   Informasi Finansial lainnya
               d. Dokumen Legal
                   -   Copy Keterangan Notaris / Memo dari bagian / Biro Hukum mengenai
                       PK dan Pengikatan Jaminan
                   -   Copy PK Intern, Perubahan PK Intern
                   -   Copy Surat – surat Jaminan
                   -   Memo bagian / Biro Hukum mengenai Risalah Akta Pendirian dan
                       Akta Perubahan
                   -   Copy KTP, Izin usaha, TDP, NPWP, Kartu Keluarga


18 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
e. Penilaian Jaminan
                   -   Laporan Hasil Penilaian Jaminan
                   -   Foto / Dokumentasi Jaminan
               f. Pemeriksaan & Pengawasan
                   -   Laporan Hasil Pemeriksaan Kredit oleh BPP & UPI
                   -   Checklist Dokumentasi terbaru
                   -   Klasifikasi Kredit beserta mutasi rekening (debitur klasifikasi KL, D &
                       M)
               g. Realisasi Kredit
                   -   MPK / Memo Pencairan
                   -   Copy Aksep / Promes
                   -   Memo Internal & Korespondensi yang berhubungan dengan pencairan
                       kredit, pembayaran bunga, penyesuaian suku bunga, peringatan atas
                       penunggakan cicilan & lain sebagainya


2.3     Penjelasan Bagian Legal
2.3.1 Struktur Organisasi Legal


                                 Head of Credit Processing

                                           Osdi Osman



                  Head of Legal                              Head of CAAR

         Sri Retno Handayani, SH., MH.                    Roedianto Poegoeh



        Legal Kredit            Legal Admin              Realisasi             Reporting
        Wuryanto R.           Angelina Lorina                Joy                  Haen


      R. Danang B. | Seto Mantiri             Dwi Ananto | Syam | Aziz | Rihana
 Febrianto L. | Juliston | Rosi | Septiana           Irma | Sekar | Rizal
                   Putu      Gambar 2.2 Struktur Organisasi Legal

19 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Bagian dari Legal dibagi lagi menjadi dua yaitu bagian Legal Kredit dan juga Legal
Admin. Bagian Legal Kredit bertugas untuk memproses semua berkas-berkas akad kredit
termasuk memeriksa semua dokumen-dokumen dari debitur yang diserahkan oleh Account
Officer apakah sudah lengkap atau belum (Anak-anak Hukum). Sedangkan pada bagian
Legal Admin lebih bertugas untuk maintenance file-file yang sudah ada dan juga
penyimpanan jaminan-jaminan ke dalam khasanah (Anak-anak Custodian).


2.3.2 Jenis – Jenis Pengikatan Kredit & Jaminan
        Untuk jenis – jenis pengikatan terdiri dari dua macam, yaitu :
                a. Akta Pengikatan Kredit
                    Untuk Pengikatan Kredit, yang diperlukan adalah tanda tangan dari pihak
                    debitur ditambah dengan pasangan dan dilegalisir oleh Notaris. Jika ada
                    suatu peristiwa yang menyebabkan pasangan debitur berhalangan hadir,
                    pengikatan kredit masih bisa dilakukan dengan cara:
                    -   Surat Kuasa Persetujuan Kredit dari Pasangan
                        Jika pasangan debitur berada diluar kota tetapi masih didalam negeri,
                        maka Surat Kuasa ditandatangani oleh pasangan debitur dan
                        dilegalisasi oleh Notaris. Jika pasangan debitur berada diluar negeri,
                        maka Surat Kuasa dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang melakukan
                        legalisasi dinegara tersebut.
                    -   Penjadwalan Ulang
                        Diadakan penjadwalan ulang dengan mencari jadwal yang semua bisa
                        hadir dalam satu waktu. Cara ini merupakan jalan terakhir.
                    Akta Pengikatan Kredit terdiri dari:
                    -   Perjanjian Kredit ( PK )
                        Akta Perjanjian Kredit dibuat untuk semua fasilitas kredit, dimana akta
                        ini akan memuat ketentuan mengenai janji untuk memberikan Hak
                        Tanggungan sebagai jaminan pelunasan hutang.
                    -   Pengakuan Hutang ( PH )
                        Akta Pengakuan Hutang akan berlaku pada saat calon debitur
                        menandatangani Akad Kredit. Akta ini dibuat untuk semua fasilitas
                        kecuali fasilitas Pinjaman Rekening Koran dan Pinjaman Berulang.


20 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
b. Akta Pengikatan Jaminan
                    Akta ini ditandatangani penjamin dan akan berfungsi sebagai media
                    pemasangan Hak Tanggungan. Akta Pengikatan Kredit terdiri dari:
                    - APHT ( Akta Pemberian Hak Tanggungan )
                      Dengan APHT, debitur bersedia untuk memberikan Hak Tanggungan
                      atas jaminan sertifikat yang diserahkan kepada Bank dengan jangka
                      waktu hanya 7 hari kerja.
                    - SKMHT ( Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan )
                      Jangka waktu SKMHT adalah 1 sampai 3 bulan. Jangka waktu yang
                      lumayan lama ini digunakan untuk membuat Sertifikat Hak Tanggungan
                      yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional dan juga mengikat
                      jaminan yang sudah ada sertifikatnya. Selain itu waktu tiga bulan
                      ditetapkan pada saat Sertifikat Hak Atas Tanah masih dalam proses
                      penerbitan di BPN, ada proses take over jual beli, atau ada proses balik
                      nama.
                    - PPJK ( Perjanjian Pengikatan Jaminan Kuasa )
                      PPJK tidak ada jangka waktu, debitur menyerahkan jaminan berupa
                      PPJB ( Perjanjian Pengikatan Jual Beli ) dan jaminan tersebut belum
                      bersertifikat atau masih bersertifikat induk.
       Objek Hak Tanggungan yang diakui oleh bank sebagai jaminan ada 3 macam, yaitu :
               a.     SHM ( Sertifikat Hak Milik )
                      Sertifikat Hak Milik bersifat perorangan dan mutlak (tidak ada jangka
                      waktu sampai dialihkan).
               b.     SHGB ( Sertifikat Hak Guna Bangunan )
                      Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) ada jangka waktunya dan bisa
                      dimiliki perorangan maupun badan usaha. SHGB dengan jangka waktu
                      20 tahun dan dapat diperpanjang atau ditingkatkan menjadi SHM.
               c.     SHMASRS (Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun)
                      Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMASRS) yang didirikan diatas
                      tanah HM atau HGB (termasuk apartemen dan kios).




21 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
2.3.3 Cara Pengikatan Kredit
       Cara pengikatan kredit dibagi menjadi dua macam, yaitu :
               a.       Notarill
                       Pengikatan kredit dan jaminan yang dilakukan dihadapan pejabat
                       berwenang, biasanya jaminan berupa fixed asset.
               b.       Unnotarill
                        Pengikatan kredit yang dilakukan dibawah tangan dan tidak dilakukan
                       di hadapan pejabat berwenang. Pengikatan secara unnotariil terbagi
                       menjadi 4, yaitu :
                            a. Fasilitas back to back,
                            b. Perpanjangan fasilitas,
                            c. Perubahan Plafond,
                            d. Perubahan jangka waktu.
2.3.4 Take Over
        Take Over dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
                a. Take Over Murni,
                    Perpindahan proses kredit dari satu bank ke bank lain dimana persyaratan
                    tetap dengan debitur yang sama.
                b. Take Over Plus,
                    Pada Take Over Plus ini, ada penambahan Plafond selama Nilai Jaminan
                    dari debitur tersebut masih mencukupi.
                c. Take Over Jual Beli,
                    Sama dengan Take Over Murni, bedanya pada Take Over ini terjadi
                    transaksi jual beli dan proses perpindahan kredit dari satu bank ke bank
                    lain yang melibatkan dua debitur yang berbeda ( Penjual & Pembeli )
                d. Take Over Serumah
                    Pada Take Over ini, terjadi pengambilan fasilitas baru dengan syarat
                    pinjaman kredit debitur sebelumnya harus dilunasi terlebih dahulu.
                    Sedangkan sebaliknya, debitur sekarang dapat melakukan pengambilan
                    fasilitas baru pada saat pinjaman kredit debitur tersebut sebelumnya belum
                    lunas selama jumlah dari jaminan masih cover. Kejadian kebalikan dari
                    Take Over Serumah ini dinamakan Paripasu.


22 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Untuk dapat melakukan proses Take Over ini, Account Officer wajib
       mengumpulkan data – data sebagai berikut :
                    a. Surat Pemberitahuan akan Take Over,
                    b. Tanda Terima Dokumen dari Bank lainnya,
                    c. Contact Person dari Bank lain




23 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
3. LOAN ADMIN


3.1     Struktur Organisasi Loan Admin

                                      Head Of Loan Admin

                                             Ingdrawati



                                           Authorized Signer

                                               Sim Soen


                                                Staff

                                                Cindy
                                                Ricky
                                                Agus
                                                Mira
                                                 Ali
                                                Clara
                                                Rudi
                                               Manik
                                               Femmy


                          Gambar 3.1 Struktur Organisasi Loan Admin


       Bagian Loan Admin KCU Senayan ini dipimpin oleh Bu Ingdrawati dibantu oleh
Bapak Sim Soen dan juga para staff. Pada bagian ini, yang menjadi Authorized Signer selain
Bapak Sim Soen adalah Ibu Ingdrawati sendiri. Staff dari bagian ini sendiri terbagi lagi
menjadi bagian yang melakukan penginputan data dan juga maintenance data yang dilakukan
setiap harinya untuk mencegah terjadinya selisih. Untuk penginputan datanya sendiri terdiri
dari beberapa lapis seperti penginputan didalam ICBS dan juga di CBS Teller. Hal ini untuk
meminimalisir resiko yang mungkin dapat terjadi.
        Pada intinya Loan Admin adalah suatu bagian dalam proses peminjaman kredit
sebagai proses akhir dalam peminjaman yaitu mencairkan kredit yang disetujui dalam proses
kredit tersebut.


24 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Tugas utama dari Loan Admin :
                 1.     Pencairan Kredit
                 2.     Pembayaran Angsuran
                 3.     Pelunasan Kredit
        Dalam proses pencairan kredit, Loan Admin menggunakan 2 sistem utama yang telah
dijelaskan sebelumnya yaitu ICBS dan CBS Teller. Yang digunakan pada ICBS adalah
bagian Loan System yang digunakan untuk membuat nomor loan (aksep) rekening kredit
debitur serta pembuatan schedule angsuran kredit debitur dari awal hingga akhir pembayaran
debitur. Sistem yang kedua CBS Teller adalah sistem yang digunakan untuk mendebet
rekening debitur untuk pendebetan biaya - biaya yang ada ataupun mengkredit rekening
debitur untuk dropping kredit.


3.2     Alur Pencairan Kredit
       Alur Pencairan Kredit yang terjadi di bagian Loan Admin ini adalah sebagai berikut:
         1. Loan Admin menerima MPK, MPF, disertai dengan TTUN dari bagian CAAR (
             Credit Administration Advisor & Reporting ).
         2. Proses transaksi pencairan di loan system ICBS diawali dengan melakukan
             penginputan nomor loan di ICBS yang terdiri dari 12 digit dengan penjelasan
             sebagai berikut :
                                   XXX – XXX – XXXXX – X
               ( Kode Cabang - Kode Produk – Nomor Urut - Cek Digit )
         3. Mengaktifkan         nomor     loan   dengan   menggunakan   menu   ‘post   initial
             disbursement’.
             Sistem menggunakan jurnal sebagai berikut:
             Debet      : Pinjaman
             Kredit     :        Note Clearing
         4. Memilih cara pembayaran fasilitas kredit antara schedule atau non schedule.
         5. Melakukan maintenance SI (Standing Instruction).
         6. Mencetak schedule sebanyak 3 rangkap untuk diberikan ke AO, Loan Admin,
             dan Pembukuan.
         7. Mencetak nota kredit.



25 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
8. Menginput CBS Teller ( pencairan dana ke rekening nasabah ) dengan jurnal
             sebagai berikut:
             Debet         : Note Clearing
             Kredit        :       Rekening debitur
             Mendebet biaya-biaya dengan menggunakan jurnal :
             Debet         : Rekening Debitur
             Kredit        :       Biaya administrasi, provisi, asuransi, appraisal, notaris.
        9.   Mencetak jurnal CBS Teller guna untuk meneliti kebenaran inputan dengan
             dokumen terkait. Jika benar, dokumen ditandatangani oleh supervisor dan Head
             of Loan Admin.
        10. Hasil inputan dan bukti tranksaksi (MPF, MPK, nota kredit, dan transaksi CBS
             Teller) disimpan secara rapi di pembukuan.
             a. Commercial
                       -   SMART menggunakan MPK (Memorandum Pembukuan Kredit) dan
                           MPF (Memorandum Penyediaan Fasilitas) dan dilampirkan TTUN.
                       -   KSG menggunakan MRKSG (Memorandum Rekomendasi Kredit
                           Serba Guna) dan dilampirkan TTUN.
             b. Consumer
                 KPR
                   KPR menggunakan MUKPR (Memorandum Usulan Kredit Pemilikan
                   Rumah) disertai TTUN, Memo Realisasi, Asuransi, Notaris, Asuransi (Jiwa
                   dan Kebakaran), dan Surat Kuasa.
                   -       MPK (Memorandum Pembukuan Kredit)
                                  MPK dibuat oleh Account Officer yang digunakan sebagai
                           media pencairan yaitu instruksi pencairan kredit (dropping dana). Data-
                           data yang dibutuhkan oleh Admin Loan berdasarkan MPK adalah nama
                           debitur, jenis fasilitas, nomor rekening, nama cabang, mata uang,
                           plafond, baki debet, bunga, provisi, administrasi, tanggal jatuh tempo,
                           tanggal aksep, tanggal jatuh tempo aksep dan pembayaran angsuran
                           secara scheduled/non scheduled.




26 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Scheduled adalah pembayaran angsuran yang dilakukan setiap
                       bulan pada tanggal jatuh tempo angsuran tersebut (sesuai dengan
                       tanggal pencairan dana) dalam bentuk angsuran pokok + bunga
                       pinjaman (PJP, PJM, PT). Non scheduled adalah pembayaran bunga
                       pinjaman atas plafond yang digunakan di setiap awal bulan sedangkan
                       pokok pinjaman dibayarakan pada saat jatuh tempo fasilitas kredit (PB
                       dan TR). Khusus untuk fasilitas PRK, tidak menggunakan MPK karena
                       plafond sudah langsung dipasang di rekening giro debitur oleh bagian
                       CAAR.
                   -   MPF (Memorandum Penyediaan Fasilitas)
                                MPF dibuat oleh bagian CAAR dan diserahkan ke Admin
                       Loan. Data-data yang dibutuhkan oleh Loan Admin berdasarkan MPF
                       adalah nama obligor, nama debitur, nomor rekening, nomor CIF, jenis
                       fasilitas, plafond, jumlah dana yang didebet, tanggal jatuh tempo,
                       bunga,    provisi, dan rincian   biaya - biaya yang harus didebet di
                       rekening debitur antara lain :
                         Biaya Provisi
                         Biaya Administrasi
                         Biaya Asuransi jiwa (optional)
                         Biaya Asuransi kebakaran
                         Biaya Appraisal
                         Biaya Notaris
                   -    Memo Realisasi
                                Memo Realisasi dibuat oleh bagian CAAR. Data-data yang
                       dibutuhkan oleh Loan Admin berdasarkan Memo Realisasi adalah nama
                       debitur, nama cabang, jenis fasilitas, nomor rekening, plafond kredit,
                       nama paket, tanggal realisasi, nomor CIF, plafond, suku bunga, uang
                       muka, provisi, tenor, biaya-biaya antara lain biaya provisi, biaya
                       administrasi, biaya appraisal, biaya notaris, biaya SKMHT / APHT,
                       biaya cek sertifikat, biaya premi asuransi kebakaran dan jiwa, dana akan
                       ditransfer ke, pada bank, nomor rekening, nominal.
                  KPM
                   KPM menggunakan MKPM (Memorandum Kredit Pemilikan Mobil).
27 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
3.3     Proses Pelunasan Kredit
       Macam-macam pelunasan, dibagi menjadi 3;
             a. Pelunasan pinjaman yang dipercepat
                 Alur proses pelunasan pinjaman yang dipercepat :
                  o Loan Admin menerima memo dari AO sebanyak 2 rangkap (asli dan
                      copy) yang berisi outstanding, bunga berjalan, biaya administrasi, biaya
                      penalti, dan denda.
                  o Admin Loan mencocokkan data-data yang tertera di memo dengan data
                      ICBS.
                  o Menginput ke ICBS untuk pay off (melunaskan atau non aktifkan nomor
                      loan nya). Sistem menggunakan jurnal :
                      Debet     : Note Clearing
                      Kredit    :          Hutang Pokok, Bunga Berjalan, Denda
                  o Menginput nota debet ke dalam CBS Teller dengan menggunakan jurnal:
                      Debet     : Rekening debitur
                      Kredit    :          Note Clearing
                  o Mencetak jurnal CBS teller dan teliti kebenaran inputan dengan
                      dokumen terkait, jika benar dokumen ditandatangani oleh supervisor dan
                      Head of Loan Admin.
                  o Memo pelunasan asli diberikan ke bagian CAAR untuk pelepasan
                      jaminan oleh credit processing dan memo copy di file di loan admin
                      (hasil inputan dan bukti transaksi disimpan dengan rapi).
             b. Pelunasan sebagian dipercepat
                 Alur pelunasan sebagian adalah :
                    Loan Admin menerima memo dari AO sebanyak 2 rangkap (asli dan
                     copy).
                    Menginput di ICBS menggunakan menu post unschedule payment.
                     Sistem menggunakan jurnal :
                        Debet : Note Clearing
                        Kredit :           Hutang Pokok
                    Mencetak schedule baru dan nota debet.
                    Menginput ICBS untuk setting angsuran baru.

28 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
   Melakukan pendebetan di PS Teller sejumlah pelunasan yang akan
                     dibayarkan dengan jurnal:
                        Debet : Rekening debitur
                        Kredit :           Note Clearing
                    Hasil inputan dan bukti transaksi disimpan dengan rapi.
                    Memo copy pelunasan sebagian, schedule lama dan schedule baru difile
                     oleh bagian Loan Admin dan memo asli di file di bagian pembukuan.
             c. Pelunasan sesuai jadwal jatuh tempo
                        Proses pelunasan sesuai dengan jadwal, bagian Admin Loan tidak
                 melakukan inputan di ICBS atau pendebetan. Alur pelunasan sesuai jadwal
                 adalah ;
                  Loan Admin menerima memo pelunasan dari AO                  kemudian di cap
                     LUNAS, tanggal, dan tanda tangan supervisor dan Head of Admin Loan.
                  Memo asli diberikan ke CAAR untuk pelepasan jaminan dan memo copy
                     diikat jadi satu dengan bukti transaksi dan diberikan ke bagian
                     pembukuan.


3.4     Proses Pembayaran Angsuran Dengan Standing Order
       Alur Pembayaran Angsuran :
                  Pembayaran angsuran secara otomatis dilakukan oleh sistem Standing
                     Instruction yang terdapat dalam loan ICBS yang akan mendebet secara
                     langsung rekening debitur yang pinjaman kreditnya jatuh tempo pada hari
                     tersebut. Namun, sistem ini tidak berfungsi selama hari libur (sabtu dan
                     minggu). Jika     angsuran debitur jatuh tempo pada hari libur maka
                     pendebetan rekening akan dilakukan pada hari masuk kerja.
                  Mencetak daftar transaksi yang berhasil dilakukan SI dan cek
                     kebenarannya transaksinya (yang mencetak BTI Kantor Pusat).
                  Untuk tranksaksi yang gagal dilakukan oleh SI, maka akan dilakukan
                     pendebetan secara manual oleh CBS Teller Loan Admin.
                  Hasil cetakan disimpan.




29 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
3.5     Proses Pembayaran Bunga Kredit
        Setiap hari, keterlambatan pembayaran angsuran dibebankan denda sebesar 48% per
        tahun atau 4% per bulan dari total angsuran.
            Perhitungan denda terlambat membayar angsuran :
                              Jumlah hari angsuran x angsuran x bunga
                                              360 hari

            Perhitungan rumus bunga berjalan :

                        Jumlah hari angsuran x sisa saldo pinjaman x bunga
                                             360 hari


3.6     Laporan Yang Terkait Loan Admin
        Laporan yang terkait dengan bagian Loan Admin harus dicetak tiap akhir bulannya
        dan dikirim ke BAK, antara lain :
        1. Laporan Cadangan Cerukan
            Laporan cadangan cerukan dibuat jika debitur kelebihan pemakaian plafond yang
            disebabkan karena bunga yang belum dibayarkan untuk fasilitas PRK (Pinjaman
            Rekening Koran). Bunga denda yang dikenakan adalah sebesar 48% dari cerukan.
            Laporan cadangan cerukan dibukukan tiap akhir bulan dengan perhitungan :
            Laporan cadangan cerukan = Jumlah cerukan bulan ini – Jumlah cerukan bulan
            lalu
             -     Jika hasil cerukan bertambah maka jurnalnya :
                   Debet : Biaya Cadangan Cerukan
                   Kredit :      Cadangan Cerukan
             -     Jika hasil cerukan berkurang maka jurnalnya :
                   Debet : Cadangan Cerukan
                   Kredit :      Biaya Cadangan Cerukan


        2. Laporan Cadangan Tagihan Bunga
            Laporan cadangan tagihan bunga adalah laporan yang berisi tunggakan bunga
            untuk semua fasilitas (kecuali PRK) yang memiliki kolektibilitas 2 (Dalam
            perhatian khusus).



30 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Laporan cadangan tagihan bunga pinjaman dibukukan tiap akhir bulan dengan
            perhitungan :
      Laporan cadangan tagihan bunga pinjaman = Jumlah cadangan tagihan bulan ini –
                                      Jumlah tagihan bulan lalu


                 -   Jika hasil tagihan bertambah maka jurnalnya :
                     Debet : Biaya cadangan tagihan bunga pinjaman
                     Kredit :     Cadangan tagihan bunga pinjaman


                 -   Jika hasil tagihan berkurang maka jurnalnya :
                     Debet : Cadangan tagihan bunga pinjaman
                     Kredit :     Biaya cadangan tagihan bunga pinjaman


        3. Laporan Ektsrakomtable
            Laporan Ekstrakomtable adalah suatu laporan yang menghitung jumlah bunga
            semua fasilitas yang memiliki kolektibilitas mulai dari kolektibilitas 3 sampai 5
            (kurang lancar sampai dengan macet).
            Laporan Ekstrakomtable menggunakan perhitungan :
                     Laporan Ekstrakomtable = Jumlah ekstrakomtable bulan ini –
                                   jumlah ekstrakomtable bulan lalu


             -       Jika hasil ekstrakomtable bertambah maka jurnalnya :
                     Debet : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian
                     Kredit :     Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian kontra


             -       Jika hasil ekstrakomtable berkurang maka jurnalnya :
                     Debet : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian kontra
                     Kredit :     Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian




31 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
3.7     Proses Pelepasan Jaminan


                     Memo bukti pelunasan pinjaman yang dibuat oleh AO




 Memo tersebut di cap “LUNAS” oleh bagian Loan Admin lalu penghapusan nomor aksep /
                                     nomor loan dalam sistem




        Memo tersebut dikirim ke bagian CAAR untuk penghapusan jaminan plafond




 Memo tersebut dikirim ke bagian Legal untuk pelepasan jaminan dalam bentuk surat Roya
                 yang ditujukan ke BPN untuk penghapusan Hak Tanggungan




3.8     Write Off
        Write off adalah penghapusan hutang-hutang debitur yang macet dengan cara
dicharge-off dari system ICBS dan memindahkan hutang pokok dan hutang bunganya ke
rekening administratif kredit yang dihapusbuku. Laporan write off terdiri dari dua yaitu
Laporan Hapus Buku dan Laporan Hapus Tagih. Penghapusan ini hanya diketahui oleh
pihak   intern Panin      Bank.    Apabila debitur   ingin     melakukan pembayaran maka
dibukukan/dikreditkan ke cadangan pinjaman yang diklasifikasikan.
        a. Laporan Hapus Buku
           Proses Hapus Buku :
           1. Admin Loan menerima memo write off yang telah ditandatangani oleh komite
               kredit direksi.
           2. Melakukan charge off di ICBS dengan jurnal :
               Debet    : Cadangan pinjaman yang diklasifikasikan
               Kredit :          Jenis pinjaman




32 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
3.   Melakukan penghapusan dari neraca dengan jurnal :
                Untuk Pokok Pinjaman, jurnalnya :
                 Debet : Kredit yang dihapus buku
                 Kredit :       Kredit yang dihapus buku kontra
                Untuk Bunga Pinjaman, jurnalnya :
                 Debet : Bunga kredit yang dihapus buku
                 Kredit :       Bunga kredit yang dihapus buku kontra
                Apabila pelunasan sebagian maka jurnalnya :
                 Debet : Kredit yang dihapus buku kontra
                 Kredit :       Kredit yang dihapus buku
       b. Laporan Hapus Tagih
                Laporan hapus tagih adalah dari hapus buku dipindahkan ke laporan hapus
           tagih kemudian dihapuskan dari neraca. Laporan ini dapat dibuat apabila ada memo
           dari komite kredit. Jurnalnya adalah :
           - Untuk Pokok Pinjaman :
                Debet : Kredit yang dihapus buku kontra
                Kredit :        Kredit yang dihapus buku
           - Untuk Bunga Pinjaman :
                Debet : Bunga kredit yang dihapus buku kontra
                Kredit :        Bunga kredit yang dihapus buku




33 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
4. TELLER


4.1        Struktur Organisasi Teller


                                                  Head Teller

                                                 Ibu Nuryanah

                                                Vice Head Teller

                                                 Ibu Rosmawati



Teller               Teller             Teller              Teller         Teller          Teller

Ratna                Vina                Erin               Dara           Maria           Inda


         Teller             Teller          Teller            Teller         Teller         Teller

          Afri                Dina          Febri               Putri        Julia           Imas


                                 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Teller


4.2        Proses Operasional Teller
           Proses operasional teller di Bank Panin terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:


         Proses Awal Hari            Kegiatan Transaksi Harian Teller         Proses Akhir Hari


                                 Gambar 4.2 Proses Operasional Teller


4.2.1 Proses Awal Hari Teller
           Pada saat pagi hari, sebelum pukul 08.00 pagi head teller bersama-sama dengan
manager operasional pergi ke ruang khasanah utama untuk melakukan pengambilan uang.
Khasanah (brangkas besar tempat penyimpanan uang) dapat dibuka dengan menggunakan 2
(dua) kunci.




34 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Kunci yang pertama adalah kunci kombinasi yang di pegang manager operasional.
Kunci kedua adalah anak kunci yang dalam hal ini di pegang oleh head teller. Setelah
khasanah dapat dibuka, baik head teller maupun manager operasional diwajibkan untuk
memperhatikan daftar rincian uang sebelum diambil keluar khasanah, kemudian setelah uang
keluar khasanah besaran jumlah uang wajib dicatat didalam perincian tersebut.
             Kemudian setelah uang tersebut diambil dari khasanah, head teller melakukan
dropping uang yang diambil tersebut ke masing-masing teller. Pembagian uang tersebut
dilakukan secara merata dengan besaran yang sama yaitu Rp. 100.000.000 untuk 1 orang
teller. Banyaknya teller yang ada di KCU Senayan adalah sebanyak 10 counter dengan lebih
dari 10 orang teller. Untuk uang dalam nominal kecil dibagikan hanya kepada 3 teller atau 3
orang saja, yang masing-masing menerima 1 gepok berisi 100 lembar dengan jenis uang Rp.
20.000 , Rp. 10.000 , Rp. 5000 , Rp. 2000. Fungsi uang tersebut digunakan sebagai uang
kembalian untuk nasabah.
             Setelah uang dibagikan, head teller malakukan pembukaan kas biasa disebut kas
besar. Fungsi kas ini adalah untuk penyimpanan uang sementara sebelum dimasukkan
kembali ke khasanah atau biasa juga dapat diperuntukkan guna menyimpan uang dari teller
yang telah melebihi batas limit.


4.2.2 Kegiatan Transaksi Harian Teller
        1. Limit teller
                Limit teller disini dimaksudkan apabila seorang nasabah melakukan transaksi
            dalam jumlah besar. Setiap teller diperbolehkan menerima transaksi tersebut
            dalam batasan-batasantertentu, dengan ketentuan untuk nasabah biasa limit yang
            diperoleh teller adalah sebesar Rp. 25.000.000 dan untuk nasabah prioritas limit
            yang diperoleh teller adalah sebesar Rp. 50.000.000.
        2. Dual Control
                Setiap teller diperbolehkan menerima transaksi diatas limit yang telah
            ditentukan    dengan     persetujuan   head   teller.   Biasanya   apabila   dalam
            pelaksanaannya terjadi proses transaksi yang melebihi limit yang ditentukan,
            maka suatu system yang digunakan tersebut akan meminta override yang berisi
            ID Supervisor beserta Password, dalam hal ini head teller yang akan melakukan
            persetujuan override tersebut.


35 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
3. Pengertian Cek, BG, LOA
            a. Cek adalah surat perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang dari
                penarik (nasabah) kepada tertarik/Bank pada tanggal dan tempat yang tertera
                dalam cek.
            b. Bilyet Giro ( BG ) adalah surat perintah nasabah kepada bank untuk
                memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada
                rekening pemegang yang disebut namanya dalam bilyet giro.
            c. Letter of Authorization ( LOA ) digunakan untuk penarikan giro valuta
                asing. Penyetoran dan penarikan menggunakan slip. LOA tidak bisa
                dikliringkan dan tidak bisa dipakai untuk alat pembayaran. Teller
                menyesuaikan specimen tanda tangan yang terdapat di LOA dengan SVS, jika
                cocok maka distempel lalu diproses. Biaya untuk LOA full pay untuk USD
                adalah sebesar USD 20.
        4. Setor & Penarikan
                Terbagi menjadi 2 bagian, ada setoran tunai dan ada juga setoran non tunai.
            Setoran tunai dilakukan secara langsung dengan pihak nasabah menyetorkan
            dananya langsung ke pihak teller, sedangkan setoran non tunai pihak nasabah
            dapat menggunakan cek atau LOA. Kegiatan penarikan sama hal nya dengan
            kegiatan setoran, ada tunai dan non tunai.
        5. Pembelian / Penjualan Bank Note
             Pembelian : bagian teller hanya memproses, tetapi harus mendapatkan
               persetujuan dari head teller. Teller hanya meminta uang dari nasabah yang
               kemudian ditukerkan berdasarkan nilai jual beli, nasabah juga harus membuat
               surat pernyataan yang ditempelkan materai 6000.
             Penjualan : bagian teller menerima uang dari pihak nasabah, kemudian
               dimasukkan kedalam mesin dolar yang akan diperiksa oleh head teller atau
               bagian khasanah dengan menyesuaikan rate pada saat itu. Apabila ada uang
               yang rusak dapat ditolak.
             Rate dolar dibagi 3:
                             -   Rate Bank Note
                             -   Rate TT
                             -   Rate Travel Check


36 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
6. Pembelian TC
                TC atau yang lebih dikenal dengan Travel Cek harus dilakukan asli atau
            tidaknya apabila pihak teller menerima. Untuk bagian pembelian dapat dilakukan
            di CS. Fungsi TC adalah untuk digunakan sebagai pencairan dana di Negara yang
            bersangkutan.
        7. Transfer
             Pindah Buku : sesama panin dapat berupa rupiah maupun valas
             KUDN / KULN : teller melakukan proses ini dengan mengunakan system yang
              ada.
             RTGS : kiriman uang ke bank lain dalam jumlah besar minimal Rp. 25.000.000,
              yang akan sampai kepada sipenerima dalam waktu 2-3 jam dengan biaya Rp.
              25.000. nasabah yang ingin melakukan transfer melalui RTGS harus memiliki
              rekening bank panin, pihak teller hanya melakukan pengimputan dana kemudian
              memberikan kewenangan ke bagian kliring.
             SKN/Kliring : sama dengan proses RTGS, tetapi minimal Rp. 100.000.000
              dengan biaya Rp. 5.000. dalam hal ini pihak teller hanya memberikan
              stempel,yang kemudian dilanjutkan kebagian kliring. Slip yang diterima dan
              distempel hanya yang tertulis tanggal hari ini.
        8. Inkaso
                Sama dengan kliring, bedanya bank penerima belum menjadi peserta kliring
            jadi tidak bias dikliringkan, biaya Rp. 3000 dimuka. Prosesnya teller hanya
            menerima pembiayaan kemudian langsung di berikan ke bagian inkaso.
        9. Setoran payment point
                Payment Point merupakan kerja sama antara Bank Panin dengan pihak ketiga
           (issuer) dalam hal penerimaan transaksi pembayaran tagihan pihak pertama
           (nasabah/pelanggan) untuk dikreditkan ke rekening pihak ketiga (issuer) melalui
           Panin Bank. Jenis-jenis Payment Point adalah Kartu Kredit, Personal Loan, Pajak,
           Telkom, PLN, GSM, Internet Provider, Cable TV, dan Asuransi.
                Media pembayaran Payment Point dapat dilakukan di Counter / Teller, ATM,
           Mobile Panin, Call Panin, Internet Banking. Bukti transaksi Payment Point adalah
           slip penyetoran, kuitansi, struk ATM, dll. Untuk pembayaran PLN dikenakan biaya
           sebesar Rp. 2.500,- Untuk pembayaran Telkom dikenakan biaya Rp. 2.000,-
           sedangkan untuk voucher isi ulang pulsa Handphone tidak dikenakan biaya.
37 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
10. Pengecekan keaslian uang dari nasabah
                Untuk pengecekan pihak teller mengunakan lampu sinar ultra violet untuk
            memastikan keaslian uang tersebut. Untuk menandakan bahwa uang tersebut asli
            lampu akan menunjukkan warna hijau bening, sedangkan untuk uang palsu /
            meragukan lampu akan menunjukkan warna biru.
        11. Pembukaan/Penutupan Rekening
                Teller hanya menerima setoran awal apabila nasabah ingin melakukan
            pembukaan rekening, dan untuk kegiatan lain sebelumnya diproses oleh CS.
            Untuk penutupan rekening, bagian teller hanya memprose keuangannya saja.
            Apabila saldo masih tersedia dalam rekening yang akan ditutup bagian teller akan
            langsung membayarkan.
        12. Dropping uang antar teller
                 Cash in
                    Apabila teller menerima dari teller lain
                 Cash out
                    Apabila teller memberikan uang ke teller lain
        13. Proses dropping uang antar kantor cabang
                Setiap cabang memiliki limit uang yang dipegang masing-masing. Untuk
            cabang baru limitnya adalah Rp. 250.000.000. kalau melebihi limit maka harus di
            transfer ke KCU, begitupun sebaliknya. Pengiriman uang tersebut dilakukan oleh
            mobil kejar.
        14. Transaksi Rekening Dorman
                Adalah rekening yang selama 6 bulan tidak ada transaksi, dan ditutup
            sementara oleh cabang pembuka rekening. Apabila teller menerima transaksi
            untuk rekening dorman, makan bagian teller wajib meminta ijin dulu ke bagian
            CS untuk pembukaan kembali rekening tersebut. Dan bila terjadi di teller yang
            bukan cabang pembuka rekening, meminta permohonan ijin tersebut dilakukan
            dengan melalui fax.
        15. Transaksi titipan
                Apabila bagian teller menerima giro yang tertera tanggal cairnya besok dan
            nasabah meminta untuk disimpankan di bank gironya untuk dicairkan keesokan
            harinya, maka pihak teller wajib menerima yang kemudian ditaruh di cash box
            dan kemudian disimpan di ruang khasanah.
38 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
16. Pengisian Uang ATM
                Pengisian Uang di ATM dilakukan oleh Teller di cabang masing – masing
            atau dengan menggunakan jasa vendor. Untuk KCU Senayan, yang bertugas untuk
            mengisi uang ATM ini adalah Bapak Wendi.


4.2.3 Proses Akhir Hari Teller
        Kas ditutup pada pukul 15.30, dengan proses penutupan dimulai dengan masing-
masing teller memeriksa saldo masing-masing pada system untuk mencocokan keuangan
yang ada pada laci counter.
        Pada tahap ini, junal ICBS di print yang kemudian dicocokan dengan nota yang telah
dikmpulkan sebelumnya. Proses pencocokan ini dilakukan oleh teller yang lain, misalkan
teller A memeriksa teller B dan begitu sebaliknya. Hal ini diperuntukkan agar tidak terjadi
kecurangan.
        Setelah pemeriksaan pencocokan tersebut, dapat diketahui apakah terjadi over atau
short. Apabila terjadi over (kelebihan) makan wajib dibulatkan, dan masuk ke dalam hasil
non-operasional. Jika kelebihan tersebut melebihi Rp. 50.000, ini akan dinamakan error
account dan perlu dicari kebenarannya.
        Begitu pula sebaliknya apabila terjadi short (kekurangan) wajib dibulatkan dan masuk
ke dalam biaya non-operasional. Untuk short yang dibawah Rp. 50.000 teller sebaiknya
mengganti kekurangan tersebut, tetapi apabila kekurangannya diatas Rp.50.000 teller wajib
membuat berita acara.
        Kemudian proses selanjutnya adalah teller menyerahkan uang yang telah balance
tersebut kepada head teller. Penyerahan uang tersebut disertai dengan struk dan form
perincian yang telah dicheck oleh masing-masing teller.
        Setelah semua menyerahkan kepada head teller, proses selanjutnya adalah head teller
mengecek ulang semua data ke dalam system yang kemudian setelah cocok uang tersebut
akan dikirim dan disimpan ke khasanah, dalam hal ini head teller ditemani lagi oleh manager
operasi atau pihak pejabat bank.
        Terakhir adalah penutupan khasanah dengan 2 kunci yang dimiliki oleh head teller
dan manager operasi. Untuk penutupan khasanah kunci yang didahlukan adalah anak kunci
selanjutnya diteruskan dengan kunci kombinasi.




39 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
5. CUSTOMER SERVICE


5.1     Struktur Organisasi Customer Service


                                 Head of Customer Service

                                           Dewi Damai



   Customer Service Umum                                 Customer Service Support
                                                                  Wita
      Hilda             Aya                                       Leny
      Riri            Jesha                                       Defis
      Anna            Rizza                                      Rocky
              Yamny

                                    Counter Service
                                 Radita       Evindika
                                         Tya

                       Gambar 5.1 Struktur Organisasi Customer Service


        Struktur Organisasi Customer Service ini terletak dibawah baris komando dari HRMS
yang dipimpin oleh Bapak Andrew P. Customer Service sendiri dipimpin oleh Ibu Dewi
Damai yang membawahi tiga bagian, yaitu Customer Service Umum, Counter Service dan
juga Customer Service Support.
        Secara umum, Customer Service bertugas untuk melayani nasabah dalam pembuatan
rekening baru baik itu Rekening Magna, PanDollar, Giro, Deposito dan lain sebagainya.
Khusus untuk bagian Customer Service Support khusus untuk deposito, sedangkan untuk
bagian Counter Service khusus mengurus masalah Cek / Bilyet Giro, Pengambilan Rekening
listrik & telepon yang di autodebet dari PJL, Rekening Koran dan Bukti Potong Pajak.
        Customer Service pun terdapat juga di bagian Panin Prioritas, tapi tidak dibawah dari
Customer Service secara langsung, melainkan langsung dibawah Bapak Rudy Jahja sebagai
Operational Manager yaitu Ibu Desi yang statusnya menjadi Authorized Signer membantu
Bapak Andrew P. dibagian HRMS termasuk didalamnya Relationship Manager dan Personal
Bankers.



40 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Gambaran umum dari Panin Prioritas adalah sebagai berikut :


                                                         HRMS

                                                     Pak Andrew P.




                                                                              Authorized Sign
                        Team Leader RM & PB
                                                                                   Desi
                                Ibu Monaliska




                   RM                                           PB

            Rani, Fira, Sander                        Linda, Meylani, Netta
                                                        Burhan, Tri, Lucky



             Teller Prioritas                      ARM
                   Uli
                                                Dina, Andina


                           Gambar 5.2 Struktur Organisasi Panin Prioritas


5.2     Customer Service
        Customer Service Umum bertugas melayani nasabah dalam hal pembuatan dan
penutupan produk Tabungan baik itu tabungan Magna, PanDollar, Deposito dan Giro.
Perincian tugas Customer Service secara umum adalah sebagai berikut :
        a. Proses Pembukaan dan Penutupan Rekening Tabungan
             Pembukaan Rekening Tabungan
                  Customer Service pertama-tama memberikan form aplikasi yang wajib diisi
              oleh nasabah secara lengkap serta spesimen yang sudah di tanda tangan. Syarat
              yang harus di bawa oleh nasabah pada saat nasabah akan melakukan pembukaan
              rekening adalah WAJIB membawa KTP asli.




41 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Kemudian Customer Service akan memastikan bahwa yang datang dengan foto di
            KTP adalah benar nasabah yang bersangkutan. Setelah itu Customer Service akan
            menyimpan foto copy KTP nasabah sebagai file dan di stempel “Sesuai Dengan
            Asli”.
                Selanjutnya Customer Service akan memeriksa pada sistem apakah si nasabah
            sudah memiliki CIF atau belum, kalau belum maka dibuatkan untuk menjadi data
            nasabah dalam sistem dan apabila sudah ada maka tidak perlu dibuatkan ulang.
            Setelah penginputan CIF, Customer Service akan membukakan rekening atas
            nama nasabah yang bersangkutan.
                Proses selanjutnya adalah Customer Service akan memberikan buku tabungan
            tersebut beserta slip setoran kepada nasabah. Kemudian nasabah akan pergi ke
            teller untuk melakukan setoran awal minimal Rp.250.000. Setelah itu, Customer
            Service meminta nasabah tanda tangan spektroline di buku tabungan yang sudah
            di cetak halaman depan buku tabungan dan print saldo awal kemudian di cap dan
            di tanda tangani oleh pejabat bank.
                Proses terakhir adalah mengambil ATM dan tulis di kertas abu-abu sebagai
            tanda terima kartu ATM, dan buku tanda terima Pin yang di tanda tangani oleh
            nasabah. Tidak lupa berikan no PIN ATM, dan meminta nasabah untuk tanda
            tangan di buku pengambilan no PIN debagai tanda terima. Dibelakang Kartu
            ATM pun diberi tanda tangan sebagai Authorized sesuai dengan tanda tangan
            pada KTP.
           Penutupan Rekening tabungan
               Penutupan rekening biasanya didasari dengan berbagai macam alasan, antara
            lain seperti:
            a. Permintaan Nasabah
            b. Permintaan Polisi
            c. Saldo Nihil
            d. Nasabah yang meninggal
               Setiap melakukan penutupan rekening dengan alasan apapun buku tabungan
            dan juga kartu ATM yang dimiliki nasabah diminta kembali. Proses yang
            dilakukan pada saat penutupan rekening yaitu Customer Service melakukan
            pengecekan terhadap saldo rekening nasabah, kemudian print saldo nasabah dalam
            posisi “Closing Balance” untuk melihat saldo akhir nasabah.
42 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Kemudian semua data nasabah di ambil dari tempat penyimpanan file data
            nasabah yang kemudian di stempel “rekening di tutup”. Apabila dalam rekening
            masih tertera saldo diatas saldo minimum, maka CS akan memberikan slip
            penarikan yang akan nasabah bawa ke teller untuk penarikan saldo yang masih
            ada di rekening dengan dikurangi biaya penutupan sebesar Rp. 50.000. setelah itu
            buku tabungan digunting pada posisi spektroline oleh Teller.
               Untuk nasabah yang meninggal dalam proses penutupan rekening, wajib
            melampirkan :
            - Surat kematian dari kelurahan
            - Surat ahli waris
            - Surat kuasa waris
            - KTP nasabah & semua ahli waris
            - Kartu Keluarga / akta nikah
            - Jika bukan WNI, ada surat keterangan ahli waris dari notaris.
        b. Proses Penggantian Buku Tabungan
            Nasabah akan datang ke Customer Service dengan membawa buku tabungan yang
        ingin diganti dengan KTP asli untuk mencocokkan alamat dan nomor KTP apakah
        masih sesuai atau tidak datanya. Kemudian Customer Service akan memeriksa apakah
        ada transaksi atau tidak yang belum di print dengan membuka nomor rekening
        nasabah tersebut.
            Kemudian ambil buku tabungan yang baru (di catat dalam buku tabungan), print
        transaksi yang belum di print di buku yang baru. Buku lama di gunting pas di contoh
        tanda tangan nasabah + no rekening yang kemudian di cap “buku telah diganti”,
        apabila buku diganti di cabang lain bukan pada cabang pembuka, maka buku di
        stempel dengan “buku diganti di cabang xxx”.
            Proses selanjutnya Customer Service menyerahkan kembali buku lama yang telah
        di gunting kepada nasabah. Buku baru di tanda tangan pada spektroline, di cap, di
        tanda tangan Customer Service yang bersangkutan, di print nama, alamat dan lain-
        lain, lalu terakhir ditanda tangan pejabat bank.




43 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
c. Proses pembukaan dan penutupan Pandollar
            Prosesnya sama seperti pembukaan / penutupan rekening tabungan, hanya saja
        untuk rekening pandollar harus dilengkapi dengan NPWP, apabila tidak memiliki
        NPWP wajib disertakan surat pernyataan tidak memiliki NPWP di tambah dengan
        surat nikah (apabila telah menikah) dan NPWP pasangan.
        d. Proses pembukaan dan penutupan rekening Giro
           Pembukaan Rekening Giro
            Hal yang pertama dilakukan oleh Customer Service adalah melihat data nasabah
            dalam daftar hitam, apakah bermasalah atau tidak. Selanjutnya masuk ke dalam
            sistem dan lihat CIF nasabah (apakah sudah punya atau belum). Masukkan nomor
            giro, kantor cabang, dan tipe produk. Syarat pembukaan adalah TDP, SIUP,
            NPWP, akta perusahaan (akta pendirian sampai dengan yang terakhir), SK
            Menkeh, Surat Domisili Perusahaan, KTP Pengurus dan surat referensi serta saldo
            awal Rp. 1.000.000. KCT (Kartu Contoh Tanda Tangan) yang diisi pun dibuat
            menjadi dua rangkap, satu untuk Filling dan Checker.
           Penutupan Rekening Giro
            Nasabah diminta mengisi form penutupan giro disertakan dengan surat pernyataan
            penutupan rekening giro. Minta cek / BG di tanda tangan sesuai spesimen yang
            berlaku untuk penarikan terakhir, setelah itu minta authorized dari head Customer
            Service yang selanjutnya cek, surat penutupan, dan fotokopi KTP nasabah
            diserahkan kepada teller untuk pencairan. Sisa Cek / BG / LOA harus
            dikembalikan semua.
        e. Proses permintaan Cek / BG
            Prosesnya adalah Untuk awal permintaan Customer Service dapat langsung
        mengeluarkan buku Cek / BG asalkan sudah mendapatkan persetujuan dari authorized
        yang telah melakukan checked terhadap giro si nasabah. Untuk pertama kali, lembar
        pertama atau resi diserahkan kepada pihak bank pembuka dalam hal ini diserahkan
        kepada Customer Service dengan di bubuhi tanda tangan sesuai spesimen. Apabila
        resi tidak di serahkan kepada bank maka cek / BG belum dapat diaktifkan.
            Apabila buku cek / BG telah habis, nasabah mengirimkan form permintaan buku
        cek / BG ke Customer Service. Form tersebut ada pada lembar terakhir ke 5 pada
        buku cek / BG. Biaya untuk 1 buku adalah sebesar Rp. 110.000 untuk 25 lembar.


44 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
f. Proses penggantian kartu ATM
            Penggantian kartu ATM dapat disebabkan berbagai hal, antara lain kartu ATM
        tertelan kedalam mesin ATM, dikarenakan kartu ATM hilang, rusak / patah, dan
        magnet kartu yang sudah tidak dapat berfungsi. Biaya penggantian kartu ATM
        sebesar Rp. 10.000 dan bisa gratis jika terjadi sistem error.
            Apabila kartu ATM tertelan di mesin ATM bank lain, maka kartu ATM akan di
        musnahkan oleh bank yang bersangkutan. Kemudian apabila kartu ATM hilang,
        nasabah wajib mengajukan claim terhadap kartu yang hilang dengan disertakan surat
        keterangan dari kepolisian, kartu ATM lama akan diblokir dan dihapus lalu nasabah
        akan mendaptkan ATM pengganti yang baru yang baru bisa aktif setelah 3 hari kerja.
        g. Pengelolaan buku tabungan / ATM dan Pin
               Pengelolaan buku tabungan
                Customer Service akan memberikan fasilitas penggantian buku, melakukan
                print buku tabungan, serta print nama di buku tabungan. Untuk pengambilan
                stok buku tabungan diambil dari Bank Panin Pusat lalu diserahkan ke bagian
                General Affairs. Selanjutnya Mbak Dessy akan mengambilnya lalu
                didistribusikan ke CS Prioritas dan CS (Sesha) barulah ke tangan nasabah.
               Pengelolaan kartu ATM
                Customer Service akan melakukan penggantian terhadap kartu ATM yang
                hilang dan kartu ATM yang rusak. Untuk pengambilan stok kartu ATM
                diambil dari Bank Panin Pusat lalu diserahkan ke CS (Anna) dan
                didistribusikan ke CS yang berada di KCP dibawah KCU Senayan.
               Pengelolaan PIN
                Customer Service akan melakukan penggantian PIN apabila nasabah yang
                “lupa PIN”, dengan proses memberikan form ATM yang kemudian diisi oleh
                nasabah (nasabah memberikan KTP, dan memberikan tanda tangan sebanyak
                2 kali) kemudian form diselipkan pada buku ATM dan proses terakhir adalah
                menanyakan pada card center. Untuk pengambilan stok PIN diambil dari Bank
                Panin Pusat lalu diserahkan ke CS (Anna) dan didistribusikan ke CS yang
                berada di KCP dibawah KCU Senayan.




45 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
h. Permintaan Voucher
             Dalam hal ini voucher yang dimaksud adalah voucher belanja yang dapat di dapat
        setiap nasabah dengan saldo Rp.100.000, nasabah akan mendapatkan 1 poin yang
        dapat ditukar voucher belanja. Voucher hanya dapat di tarik setiap 6 bulan sekali dan
        apabila poin nasabah telah mencapai 120 poin. Nasabah hanya dapat menukarkan
        poinnya di cabang pembuka rekening.
             Perhitungan poin tersebut adalah sebagai berikut :

                                                 Rp. 5.000
                              Jumlah Poin X                   = Nilai Voucher
                                                     120


             Catatannya adalah apabila sudah melebihi 6 bulan, maka poin bulan pertama akan
        hangus atau hilang. Sebagai contoh sekarang bulan Oktober, maka poin pada bulan
        April akan hangus.
        i.   Proses aplikasi mobile banking
             Tahap pertama nasabah sebelum mendatangi bagian customer service, wajib
        melakukan registrasi di ATM terlebih dahulu. Baru tahap kedua si nasabah
        mendatangi bagian Customer Service untuk menginstal program mobile panin di
        ponsel nasabah yang ada fasilitas Java. Tahap akhir si nasabah hanya tinggal mengisi
        formulir registrasi mobile panin.
        j.   Proses aplikasi TT
             Syarat melakukan proses TT si nasabah harus memiliki rekening di bank panin
        (rekening apa saja). Pada saat nasabah datang ke bagian Customer Service, nasabah
        akan menginformasikan apa yang dibutuhkan. Apakah akan melakukan pembelian
        valas atau melakukan penjualan valas. Setelah mengetahui kebutuhan nasabah,
        Customer Service akan menghubungi bagian valas untuk meng-deal rate, rate tersebut
        dapat sama dengan yang berada di system atau dapat berbeda sesuai dengan
        keputusan bagian valas. Rate juga dapat berubah sewaktu-waktu.
             Fungsi rekening lain yang harus dimiliki oleh nasabah yaitu:
            Untuk transfer ke tabungan US $
            Untuk pindah buku ke tabungan nasabah.




46 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
k. Pelayanan terhadap nasabah yang komplain
               Sebagai Customer Service yang profesional dalam menghadapi nasabah yang
         komplain adalah dengan memiliki sifat yang sabar. Sabar dalam arti disini adalah
         mampu mendengarkan keluhan nasabah sampai mereka merasa lebih baik yang
         kemudian memberikan solusi yang terbaik bagi nasabah tersebut.
         l.   Pengelolaan slip setor / tarik
               Customer Service menyimpan slip setor / tarik untuk keperluan nasabah. Untuk
         pengambilan stok slip setor dan tarik, CS melakukan pemesanan kepada General
         Affairs lalu didistribusikan untuk para CS & nasabah lain yang membutuhkan.


5.3      Customer Service Support
         Untuk bagian ini, job description yang difokuskan adalah untuk produk deposito
termasuk melakukan perubahan suku bunga deposito pada saat jatuh tempo terhadap nasabah
yang memiliki jumlah dana yang didepositokan lebih dari Rp.100.000.000 dan lain
sebagainya. Perincian tugas Customer Service Support secara umum adalah sebagai berikut :
      a. Proses pembukaan dan pencairan deposito
              Pembukaan Deposito
               Untuk pembukaan awal nasabah tidak dikenakan biaya untuk penempatan awal
               deposito. Penempatan deposito tidak boleh menggunakan poin seperti hal nya
               tabungan, kecuali dalam bentuk $ (valas). Pada form aplikasi pembukaan
               deposito , nasabah di haruskan melakukan tanda tangan sebanyak 2 kali di dekat
               nama, nomor deposito, dan jumlah nominal deposito.
              Pencairan deposito
               Pada saat pencairan nasabah dikenakan biaya untuk materai sebesar 6000 dan
               juga wajib membawa KTP. Lalu print time system basic account data untuk
               bagian jurnal. Setelah disetujui selanjutnya deposito dibuat diposting. Slip kuning
               yang dari back office diambil dankemudian di cap “telah di cairkan”. Catatan
               untuk nasabah yang mencairkan depositony sebelum jatuh tempo akan dikenakan
               penalty sebesar 6% dan bunga berjalan tidak dibayarkan dikali sisa hari.




47 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
b. Proses perpanjangan deposito
             Perpanjangan deposito dapat berupa permintaan nasabah atau dapat juga
        dilakukan secara otomatis oleh pihak bank. Pada dasarnya pihak bank akan
        memberikan print form konfirmasi sebagai tanda bukti kepada nasabah bahwa
        depositonya diperpanjang. Form konfirmasi juga dapat sebagai pemberitahuan jumlah
        deposito nasabah yang menggunakan system ARO (Automatic Row Offer) atau bunga
        di gulung.
    c. Penggantian bilyet deposito yang hilang
             Untuk penggantian bilyet deposito yang hilang nasabah harus melampirkan surat
        keterangan dari kepolisian serta membawa foto copy KTP (beserta yang asli). CS
        akan melihat dan mengecek limit di menu system pada computer, kemudian ambil
        slip kuning bilyet deposito yang berada pada back office (CS Support) kemudian foto
        copy bilyet kuning tersebut sebanyak 2 kali dan di cap “duplikat” yang kemudiat
        diserahkan 1 lembar foto copyan tersebut yang telah di cap kepada nasabah.
             Dapat juga hal yang dilakukan CS adalah membuat baru deposito (by request
        nasabah), dengan proses pencairan deposito lama dengan membawa semua ke teller,
        kemudia bawa kembali ke time system basic account setup yang baru di tambah bilyet
        kuning dan terakhir adalah penghapusan bunga.
    d. Proses penempatan reksa panin
             Pada umumnya nasabah yang mendapatkan reksa panin adalah nasabah prioritas
        karena minimum jumlahnya adalah Rp. 100.000.000. Penempatan reksa panin tidak
        dapat dicairkan sewaktu-waktu seperti hal nya deposito dan bunganya lebih tinggai
        dari deposito, jadi harus dicairkan sampai tanggal jatuh tempo.
             Nasabah yang melakukan penempatan reksa panin harus memiliki rekening
        tabungan panin karena bunga akan ditransfer ke rekening tersebut dengan catatan
        nama tabungan dengan nama reksa panin harus sama. Prosesnya adalah RM akan
        memberikan form kepada nasabah untuk diisi yang kemudian diberikan ke bagian CS
        support yang setelah itu diinput oleh mereka.
    e. Proses pembelian / penjualan reksa panin
             Pada dasarnya reksa panin jarang sekali dikeluarkan, reksa dapat di jual atau di
        beli setelah ada keputusan dari kantor pusat. Penentuan besaran reksa berlaku untuk
        semua cabang. Siapapun yang melakukan penjualan reksa panin harus benar-benar
        memastikan bahwa si nasabah tidak akan mencairkan dananya sebelum jatuh tempo.
48 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Bunga pertama untuk reksa panin dibayarkan pada bulan ke -3 tetapi belum boleh
         dicairkan. Untuk bunga kedua akan dibayarkan pada saat bulan ke-6dan baru dapat
         dicairkan.
    f. Pembayaran deposito sebelum waktunya
             Deposito yang belum sampai tanggal jatuh tempo dan atas permintaan si nasabah
         atau pemilik deposito untuk dicairkan, maka deposito tersebut akan dikenakan penalti
         sebesar 6%. Perhitungan penalty deposito adalah :

                                   Nominal X Jumlah hari yang tersisa X 6%

                                                    365

    g. Pembayaran bunga deposito
             Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan dengan 3 cara :
            ARO (Automatic Row Offer) yang artinya digulung atau bunga tersebut di
             tambahkan ke jumlah depositonya, biasanya pembayaran bunga ini dilakukan
             apabila deposito tersebut diperpanjang secara otomatis.
            PRO (Principal Row Offer) yang artinya di transfer. Ini dilakukan apabila nasabah
             meminta jumlah deposito tetap sampai tanggal jatuh tempo dan bunga ditransfer
             ke rekening tabungan lain yang dimiliki si nasabah termasuk transfer ke rekening
             tabungan bank lain.
            NRO (tidak diperpanjang) artinya bunga langsung dicairkan pada saat tanggal
             jatuh tempo, biasanya NRO jarang digunakan oleh Panin.
    h. Perubahan bunga deposito
             Perubahan bunga deposito dapat terjadi karena keadaan pasar yang menyebabkan
         bungan naik/turun, dan dapat juga dikarenakan perintah/aturan dari Bank Indonesia.
    i.   Pencetakan laporan harian
             Dilakukan oleh bagian CS Support untuk melihat Rekapitulasi Outstanding
         Deposito nasabah, apakah naik atau turun. Hal ini digunakan untuk pemberian bunga
         kepada nasabah dan juga dapat digunakan untuk melihat jatuh tempo deposito.
    j.   Pengelolaan bilyet deposito
             Bilyet deposito yang diberikan kepada nasabah adalah bilyet asli berwarna hijau,
         warna pink adalah untuk pembukuan jurnal dan warna kuning adalah untuk dokumen
         atau file CS support.


49 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
Warna Kuning disimpan dan akan digunakan kalau sewaktu-waktu diperlukan
         pada saat nasabah akan melakukan pencairan. Selain slip warna kuning dokumen-
         dokumen pada saat pencairan diminta semua kembali oleh pihak bank.
      k. Pengelolaan kartu pemegang rekening reksa panin
             Reksa panin tidak berbentuk kartu, hanya berupa surat konfirmasi pembelian yang
         saat cair harus dibawa.


5.4      Counter Service
         Counter Service mengurus masalah Cek / Bilyet Giro pertama kali dan juga
permintaan Cek / BG baru, Pengambilan Rekening listrik & telepon yang di autodebet dari
PJL, Rekening Koran dan Bukti Potong Pajak.
         Pertama-tama, tugas Customer Service sebelum sampai ke Counter Service adalah :
      a. Proses pembukaan / penutupan giro
         o Pembukaan
             Hal yang pertama dilakukan oleh CS adalah melihat data nasabah dalam daftar
             hitam, apakah bermasalah atau tidak. Selanjutnya masuk ke dalam system dan
             lihat CIF nasabah (apakah sudah punya atau belum). Masukkan no giro, kantor
             cabang, dan tipe produk. Syarat pembukaan adalah TDP, SIUP, NPWP,dan surat
             referensi dan lain-lain.
         o Penutupan
             Nasabah diminta mengisi form penutupan giro disertakan dengan surat pernyataan
             penutupan rekening giro. Minta cek / BG di tanda tangan sesuai spesimen yang
             berlaku untuk penarikan, setelah itu minta ACC dari head CS berikan cek + surat
             penutupan + KTP nasabah kepada teller.
      b. Proses pindah buku rekening giro
         Misalkan nasabah memiliki rekening (sesama/bukan) dapat dilakukan dengan
         menggunakan BG disertai dengan slip aplikasi transfer (LLG/RTGS) yang ditanda
         tangani sesuai dengan spesimen.
      c. Proses penarikan rekening giro
         Penarikan giro dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau BG. Untuk cek untuk
         penarikan dalam bentuk cash, sedangkan untuk BG sebagai alat penarikan dalam
         bentuk pindah buku.


50 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A
A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanKonsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanRandy Wrihatnolo
 
Persfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiPersfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiKacung Abdullah
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiconesti08com
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digitaliwan setiawan
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingroikha11
 
Persentasi kelompok Bank Bri
Persentasi kelompok Bank BriPersentasi kelompok Bank Bri
Persentasi kelompok Bank BriGoesty Juniors
 
Perusahaan perseorangan (pptx)
Perusahaan perseorangan (pptx)Perusahaan perseorangan (pptx)
Perusahaan perseorangan (pptx)Ryan Satria Wibowo
 
Contoh "Credit Scoring di Malaysia" _Materi Training CREDIT SCORING
Contoh "Credit Scoring di Malaysia" _Materi Training CREDIT SCORINGContoh "Credit Scoring di Malaysia" _Materi Training CREDIT SCORING
Contoh "Credit Scoring di Malaysia" _Materi Training CREDIT SCORINGKanaidi ken
 
Pendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorPendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorIndra Yudha Wijaya
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalbkupstegal
 
Lembar kerja siswa Tugas 5
Lembar kerja siswa Tugas 5Lembar kerja siswa Tugas 5
Lembar kerja siswa Tugas 5Ade Cintia Aulia
 
Perumusan Rekomendasi LKPj oleh DPRD
Perumusan Rekomendasi LKPj oleh DPRDPerumusan Rekomendasi LKPj oleh DPRD
Perumusan Rekomendasi LKPj oleh DPRDRusman R. Manik
 

Was ist angesagt? (20)

Potensi Pasar Kredit untuk UMKM di Jawa Timur
Potensi Pasar Kredit untuk UMKM di Jawa TimurPotensi Pasar Kredit untuk UMKM di Jawa Timur
Potensi Pasar Kredit untuk UMKM di Jawa Timur
 
BK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIALBK PRIBADI SOSIAL
BK PRIBADI SOSIAL
 
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan PembangunanKonsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
Konsep dan Aplikasi Perencanaan Pembangunan
 
Persfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiPersfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasi
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
Komunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis DigitalKomunikasi Bisnis Digital
Komunikasi Bisnis Digital
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
Persentasi kelompok Bank Bri
Persentasi kelompok Bank BriPersentasi kelompok Bank Bri
Persentasi kelompok Bank Bri
 
Perusahaan perseorangan (pptx)
Perusahaan perseorangan (pptx)Perusahaan perseorangan (pptx)
Perusahaan perseorangan (pptx)
 
Asas hukum perbankan
Asas hukum perbankanAsas hukum perbankan
Asas hukum perbankan
 
Pailit
PailitPailit
Pailit
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
Contoh "Credit Scoring di Malaysia" _Materi Training CREDIT SCORING
Contoh "Credit Scoring di Malaysia" _Materi Training CREDIT SCORINGContoh "Credit Scoring di Malaysia" _Materi Training CREDIT SCORING
Contoh "Credit Scoring di Malaysia" _Materi Training CREDIT SCORING
 
Kasus penggelapan uang para nasabah citibank oleh melinda dee
Kasus penggelapan uang para nasabah citibank oleh melinda deeKasus penggelapan uang para nasabah citibank oleh melinda dee
Kasus penggelapan uang para nasabah citibank oleh melinda dee
 
Pendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorPendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factor
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 
Lembar kerja siswa Tugas 5
Lembar kerja siswa Tugas 5Lembar kerja siswa Tugas 5
Lembar kerja siswa Tugas 5
 
Perumusan Rekomendasi LKPj oleh DPRD
Perumusan Rekomendasi LKPj oleh DPRDPerumusan Rekomendasi LKPj oleh DPRD
Perumusan Rekomendasi LKPj oleh DPRD
 
Teori Kepemimpinan Syaf
Teori Kepemimpinan SyafTeori Kepemimpinan Syaf
Teori Kepemimpinan Syaf
 

Andere mochten auch

Laporan pkl junia marwa
Laporan pkl junia marwaLaporan pkl junia marwa
Laporan pkl junia marwaN Marwa
 
Contoh Surat kuasa ATM terblokir
 Contoh Surat kuasa ATM terblokir Contoh Surat kuasa ATM terblokir
Contoh Surat kuasa ATM terblokirBadi'atur Rohmah
 
Laporan On the Job Training Part 1
Laporan On the Job Training Part 1Laporan On the Job Training Part 1
Laporan On the Job Training Part 1Bung Fhadhil
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 
Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)Reski Aprilia
 
10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaru10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaruAndika Andika
 
Tutorial gampang isi formulir
Tutorial gampang isi formulirTutorial gampang isi formulir
Tutorial gampang isi formulirTawaf Qalbu
 

Andere mochten auch (13)

Laporan pkl junia marwa
Laporan pkl junia marwaLaporan pkl junia marwa
Laporan pkl junia marwa
 
Contoh Surat kuasa ATM terblokir
 Contoh Surat kuasa ATM terblokir Contoh Surat kuasa ATM terblokir
Contoh Surat kuasa ATM terblokir
 
Laporan On the Job Training Part 1
Laporan On the Job Training Part 1Laporan On the Job Training Part 1
Laporan On the Job Training Part 1
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 
master card.txt
master card.txtmaster card.txt
master card.txt
 
Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)Laporan On the Job Training (OJT)
Laporan On the Job Training (OJT)
 
10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaru10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaru
 
Ojk
OjkOjk
Ojk
 
Tutorial gampang isi formulir
Tutorial gampang isi formulirTutorial gampang isi formulir
Tutorial gampang isi formulir
 

Ähnlich wie A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A

BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...Deny Dermawan
 
Silabus bank &amp; lembaga keuangan 2
Silabus bank &amp; lembaga keuangan 2Silabus bank &amp; lembaga keuangan 2
Silabus bank &amp; lembaga keuangan 2Anas Hakim
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...Deny Dermawan
 
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.pptUANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.pptmuhammadarsyad77
 
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuanganUANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuanganTegar Adi
 
bank BRI
bank BRIbank BRI
bank BRI090698
 
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]Ria Angela
 
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)Ria Angela
 
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...iman18
 
2,sm,wahyu bawono,hapzi ali,swot analysis swot pt bri tbk,universitas mercu b...
2,sm,wahyu bawono,hapzi ali,swot analysis swot pt bri tbk,universitas mercu b...2,sm,wahyu bawono,hapzi ali,swot analysis swot pt bri tbk,universitas mercu b...
2,sm,wahyu bawono,hapzi ali,swot analysis swot pt bri tbk,universitas mercu b...WahyuBawono1
 

Ähnlich wie A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A (20)

BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, ETIKA BISNIS PADA PT BANK MA...
 
Silabus bank &amp; lembaga keuangan 2
Silabus bank &amp; lembaga keuangan 2Silabus bank &amp; lembaga keuangan 2
Silabus bank &amp; lembaga keuangan 2
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN GCG PADA PT BANK M...
 
Bank mandiri
Bank mandiriBank mandiri
Bank mandiri
 
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.pptUANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
 
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.pptUANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt
 
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuanganUANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
 
Uang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuanganUang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuangan
 
Laporan K K L B I Part 1
Laporan  K K L  B I Part 1Laporan  K K L  B I Part 1
Laporan K K L B I Part 1
 
bank BRI
bank BRIbank BRI
bank BRI
 
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
 
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
 
Makalah bank umum
Makalah bank umumMakalah bank umum
Makalah bank umum
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Bank bri
Bank briBank bri
Bank bri
 
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
 
2,sm,wahyu bawono,hapzi ali,swot analysis swot pt bri tbk,universitas mercu b...
2,sm,wahyu bawono,hapzi ali,swot analysis swot pt bri tbk,universitas mercu b...2,sm,wahyu bawono,hapzi ali,swot analysis swot pt bri tbk,universitas mercu b...
2,sm,wahyu bawono,hapzi ali,swot analysis swot pt bri tbk,universitas mercu b...
 
Sejarah , pengertian , dan fungsi bank
Sejarah , pengertian , dan fungsi bankSejarah , pengertian , dan fungsi bank
Sejarah , pengertian , dan fungsi bank
 

Kürzlich hochgeladen

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Kürzlich hochgeladen (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

A. Firdaus- A. Rizky- A. Yusuf- A. Zulfikar- D. Apriyanto- D. Yusuf- D. Zulfikar- E. Apriyanto- E. Yusuf- E. Zulfikar- F. Apriyanto- F. Yusuf- F. Zulfikar- G. Apriyanto- G. Yusuf- G. Zulfikar- H. Apriyanto- H. Yusuf- H. Zulfikar- I. A

  • 1. YUDHY TRI SUHARNO, ST. NIK : 183889 OJT AOP KPR IX KCU SENAYAN 1|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas penulisan ini tepat pada waktunya. Penulisan ini berisikan semua materi On The Job Training Bank Panin untuk AOP KPR seperti Credit Admin, Legal, Loan Admin, Teller, Customer Service, Exim, Valas, SKN dan KPR. Dengan dibuatnya penulisan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan penulisan baik secara moril maupun materil terlebih kepada: 1. Yuniar dan Sherly Oktaviani selaku teman seperjuangan AOP KPR IX yang OJT bersama penulis di Bank Panin KCU Senayan, 2. Bapak Kautsar dan Tim BPE yang telah menyusun semua rencana hingga terlaksananya tahap OJT ini, 3. Ibu Felinda selaku HRD Bank Panin KCU Senayan yang telah membantu kami dari segi informasi dan perubahan jadwal termasuk absensi, 4. Teman-teman AOP KPR IX yang selalu kompak dan selalu membantu penulis hingga penulisan ini dapat diselesaikan, 5. Kedua Orang Tua yang selalu mendukung dan mendoakan penulis dalam menjalankan semua tugas dan pekerjaan dalam OJT ini, 6. Semua Bagian (CAAR, Legal, Loan Admin, Teller, Customer Service, Exim, Valas, dan SKN) yang telah bersedia meluangkan waktu untuk penulis dan teman-teman OJT dalam memberikan materi pembelajaran dalam OJT ini, 7. Teman-teman AO KPR KCU Senayan yang telah membimbing penulis secara langsung dalam memahami segala hal mengenai KPR. Penulis sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis memohon kepada pembaca penulisan ini dapat memberikan kritik dan saran membangun yang tentunya dapat membantu penulis agar kedepannya nanti dapat memperbaiki kekurangan yang ada saat ini. Terima Kasih. Jakarta, November 2011 Penulis 2|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
  • 3. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Bank Panin Bank Panin merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada 17 Agustus 1971 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada 5 November 1982, tercatat sebagai “First bank to Go Public” di Indonesia. Tahun 1999 Bank Panin mengalami perubahan strategi bisnis dari bank korporasi tradisional menjadi bank retail dan consumers. Selain itu, Bank Panin dinyatakan dalam kategori A di mana Bank Panin terbukti merupakan salah satu bank swasta yang berhasil melewati krisis ekonomi pada tahun 1998 tanpa mendapatkan suntikan dana dari Bank Indonesia. Dengan struktur permodalan yang kuat dan Rasio Kecukupan Modal yang tinggi, Bank Panin tidak direkapitulasi oleh pemerintah setelah krisis ekonomi tahun 1998. Bank Panin fokus pada bisnis perbankan retail yang mendorong Bank Panin berhasil memposisikan diri sebagai salah satu bank utama yang unggul dalam produk jasa konsumen dan komersial. Visi Panin Bank adalah menjadi “Bank Nasional” dalam Arsitektur Perbankan Indonesia di masa mendatang. Melalui layanan produk yang inovatif, jaringan distribusi nasional dan pengetahuan pasar yang mendalam, Bank Panin siap untuk terus memperluas pangsa pasar dan berperan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 1.1.1 Sejarah Bank Panin KCU Senayan Bank Panin Kantor Cabang Utama Senayan yang terletak di JL. Jendral Sudirman Kav.1, Jakarta Pusat ini berdiri pada tahun 1988 dimana pada waktu itu masih dalam posisi Kantor Cabang Pembantu (KCP) yang di pimpin oleh Bapak C. Aini. Pada tahun tersebut Senayan masih dibawah naungan Kantor Cabang Utama (KCU) Kopi. Pada tahun 1993 Bapak C. Aini digantikan oleh Bapak Anwar yang pada saat itu KCP Senayan berubah status dari KCP menjadi KCU yang membawahi 15 KCP. Pada tahun tersebut pula KCU Kopi statusnya turun menjadi KCP dibawah KCU Senayan. Setelah 3 (tiga) tahun menjadi pimpinan cabang di KCU Senayan, pada tahun 1995 bapak Anwar digantikan oleh Ibu Melania sebagai Pimpinan KCU Senayan, yang masih menjabat sampai saat ini. Pada tahun 2008 sebanyak 15 KCP yang dibawahi oleh KCU Senayan dipecah menjadi beberapa KCU yang masih dibawahi oleh KCU Senayan. 3|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
  • 4. Beberapa KCU baru tersebut memiliki pula dibawahnya yaitu KCP. Sampai saat ini yaitu tahun 2011 yang masih menjadi KCU dibawah naungan KCU Senayan antara lain: 1. KCU Kopi 2. KCU Sangaji 3. KCU Palmerah 4. KCU Gading Serpong 5. KCU Pecenongan 6. KCU CBD Pluit 7. KCU Imperium Kuningan Total KCP yang dibawah KCU Senayan sampai saat ini adalah sebanyak 49 KCP. 1.2 Struktur Organisasi Bank Panin Pusat Bank Panin Pusat di Jakarta, membawahi 7 KCU, yaitu : Panin Pusat KCU Imperium KCU Sangaji KCU Senayan KCU Palmerah 1. KCU Pecenongan 2. KCU Kopi 3. KCU CBD Pluit Gambar 1.1 Struktur Organisasi Bank Panin Pusat 1.2.1 Struktur Organisasi Bank Panin KCU Senayan Secara garis besar struktur organisasi Bank Panin KCU Senayan adalah sebagai berikut: 1. Branch Manager : Dra. Melania A.Wibisono 2. Deputy Branch Manager : A. Haryanto D. Buntoro 3. Business Banking Manager : M. Ridwan 4. Operational Manager : Rudy Jahja 5. Retail Finance Manager : Odhie T. 4|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
  • 5. KCU Senayan membawahi 49 KCP, yaitu: 1. Capem Pasar Tanah Abang Blok B 26. Capem Iskandar Muda 2. Capem Cut Mutia 27. Capem Cempaka Mas 3. Capem Kalimas 28. Capem Tanah Abang Bukit 4. Capem Grand Wisata 29. Capem Taman Mini Square 5. Capem Cinere 30. Capem Cilandak 6. Capem Matraman 31. Capem Patal Senayan 7. Capem Bekasi Square 32. Capem Radio Dalam 8. Capem Ujung Menteng 33. Capem Simprug Teras 9. Capem Jababeka 34. Capem Cikarang 10. Capem Buaran 35. Capem Jatinegara 11. Capem Kramat Jati 36. Capem Tanah Abang 12. Capem Rawamangun 37. Capem Pondok Indah 13. Capem Graha Cempaka Mas 38. Capem Grand Wijaya 14. Capem Duta Mas Fatmawati 39. Capem Fatmawati 15. Capem Grand Mall Bekasi 40. Capem Kalimalang 16. Capem Fatmawati 2 41. Capem Unkris 17. Capem Kerawang 42. Capem Bekasi 18. Capem Panin Plasa (JPP) 43. Capem T.B. Simatupang 19. Capem Kerawang Plaza 44. Capem Permata Hijau 20. Capem Pondok Gede 45. Capem Margajaya 21. Capem Pulo Gadung Trade Centre 46. Capem B E J 22. Capem Dewi Sartika 47. Capem Sungai Sambas 23. Capem Taman Harapan Indah 48. Capem Kemang 24. Capem Sudirman 49. Capem Cipete 25. Capem Radio Dalam Dua 5|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
  • 6. Struktur Organisasi Bank Panin KCU Senayan secara keseluruhan Branch Manager Dra. Melania A.W A. Haryanto D. Buntoro Secretary PIC UKPN Stella P. Hendri Fen Christy Accounting HR / GA Sri Wiji A. E. Fibriyani W. ICU MD. Faesal Heru S. HRMS Head Of Business Banking Head Of Retail Finance Operation Manager Andrew P. M. Ridwan Odhie T. Rudy Jahja RM Commercial Banking SMB Banking Head Of Head Of Monaliska S. CPH Bills Manager Manager Commercial Collection Cons. Banking Cons. Banking Harry A.M Subur M. Andrew T. / Stephan Andrew T. / Stephan Credit Andriani Home Loan Car Loan PB Reviewer Manager Manager Dewi Devianti Puti Y Shintia S. Commercial Team SMB Team Desk Collector Sub Branch CS Leader Leader Field Collector Coordinator Dewi Damai Desiana / Iloni Theresia / Retno Credit Collection Adm Home Loan Sales Rudy Jahja Reviewer Litigator Manager Head Of Retail Credit Forex Commercial SMB Account Supervisor Dewi S. / Made G. Credit Reviewer Processing Sub Branch Manager Dealer Account Officer Shintia S. Head Osdi Osman Officer Credit Home Loan Cash Reviewer Account Management Account Relationship Officer CCPL Marketing Executive Gambar 1.2 Struktur Organisasi Bank Panin KCU Senayan 6|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
  • 7. 2. CREDIT PROCESSING 2.1 Struktur Organisasi Credit Processing Head of Credit Processing Osdi Osman Head of Legal Head of CAAR Sri Retno Handayani, SH., MH Roedianto Poegoeh Legal Kredit Legal Admin Wuryanto R. Angelina Lorina Reporting LBU Haen Control Realisasi Exposure Laporan Joy SID ke BI Filling BI Appraisal Bank Laporan Checking Guarantee Nominatif Laporan Sandi ( Basel II ) Gambar 2.1 Struktur Organisasi Credit Processing Organisasi Credit Processing ini dipimpin oleh Bapak Osdi Osman membawahi dua bagian, yaitu Legal dan juga CAAR ( Credit Administration Advisor & Reporting ). Realisasi adalah bagian dari CAAR dimana bagian ini membantu Account Officer untuk merealisasikan perkreditan untuk nasabah. Proses yang terjadi diantaranya pemeriksaan nilai plafond sampai pemeriksaan kredibilitas nasabah. Bagian Realisasi terdiri dari atas 4 bagian, yaitu Control Exposure, Bank Guarantee, BI Checking & Appraisal. Selain bagian realisasi, terdapat satu bagian lagi dibawah CAAR yaitu Reporting. Reporting dibagi menjadi 5 bagian, yaitu LBU, Laporan Sandi ( Basel II ), Laporan SID ke BI, Laporan Nominatif dan Filling. 7|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
  • 8. 2.2 Penjelasan Bagian Credit Administration Advisor & Reporting 2.2.1 Control Exposure Pada Bank Panin KCU Senayan, bagian Control Exposure terdiri dari 5 orang yang memiliki tugasnya masing – masing. Pengertian dari Control Exposure itu sendiri adalah proses realisasi kredit dengan memeriksa semua dokumen kredit yang telah disetujui oleh Komite Kredit yang kemudian dimasukkan datanya kedalam ICBS. Dokumen kredit yang diperlukan adalah : a. MUKPR + Credit Scoring, b. TTUN ( Tanda terima Untuk Nasabah ), c. Offering Letter, d. Cover Note, e. Laporan Penilaian dari Tim Appraisal, f. Biaya Notaris dari Legal, g. Asuransi Kebakaran, dan h. Surat Kuasa untuk RTGS. MUKPR atau Memorandum Usulan Kredit Pemilikan Rumah dan juga Credit Scoring dibuat oleh Account Officer dengan maksud mengajukan usulan pinjaman kredit oleh debitur untuk membeli sebuah rumah. Isinya berupa data – data debitur termasuk didalamnya jangka waktu pinjaman kredit dan juga jumlah plafond yang diminta. Credit Scoring dibuat untuk memberikan penilaian terhadap usulan kredit tersebut. Tanda Terima Untuk Nasabah ( TTUN ) adalah Tanda Terima yang dibuat dengan tanda tangan debitur sebagai tanda bahwa uang pinjaman yang dicairkan telah diterima dengan baik oleh debitur. Offering Letter dibuat sebagai tanda bahwa permohonan kredit dari debitur dinyatakan telah disetujui. Untuk Laporan Penilaian berisikan penilaian yang diberikan oleh Tim Appraisal kepada sebuah jaminan. Cover Note dibuat oleh Notaris, dan selanjutnya Biaya Notaris dari Legal yang menandakan bahwa Notaris yang dipakai telah dibayar jasanya. Lalu Asuransi Kebakaran dimana setiap KPR diwajibkan untuk mengambil asuransi kebakaran ini dikarenakan pada KPR biasanya yang menjadi jaminan adalah rumah itu sendiri, sehingga pihak perusahaan akan dapat mengurangi kemungkinan resiko yang timbul. Terakhir adalah Surat Kuasa yang dibuat untuk mendapatkan kuasa melakukan RTGS. 8|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
  • 9. Selanjutnya setelah semua data telah dimasukkan kedalam ICBS, Control Exposure akan membuat Memo Realisasi untuk pencairan dana pinjaman dan melakukan penghapusan jaminan plafind & pelepasan pinjaman pada saat pelunasan telah terjadi dengan tanda Memo Lunas. 2.2.2 BI Checking BI Checking adalah suatu data yang berisikan data-data lengkap dari debitur, termasuk kolektibilitas debitur, jumlah plafond dan juga pinjaman nasabah yang ada di bank lain. Kolektibilitas ini sendiri dibagi menjadi 5 bagian, yaitu : a. Lancar Debitur sama sekali tidak ada tunggakan pinjaman ( 0 hari ). b. Dalam Perhatian Khusus Debitur memiliki tunggakan dalam masa 1 – 90 hari berturut – turut. c. Kurang Lancar Debitur memiliki tunggakan dalam masa 91 – 120 hari berturut – turut. d. Meragukan Debitur memiliki tunggakan dalam masa 121 – 180 hari berturut – turut. e. Macet Debitur memiliki tunggakan dalam masa lebih dari 180 hari. Kolektibilitas ini diperbaharui setiap bulan sekali, jadi pada saat debitur berstatus Dalam Perhatian Khusus dikarenakan tunggakan selama 90 hari, maka pada saat debitur tersebut melakukan pembayaran lunas sehingga tidak ada tunggakan padan bulan selanjutnya, maka status debitur tersebut menjadi Lancar. BI Checking ini menjadi sumber informasi Account Officer untuk pengambilan keputusan apakah debitur tersebut dapat diberikan pinjaman kredit atau tidak. BI Checking sendiri merupakan hasil output dari SID dalam bentuk IDI History. 2.2.3 Appraisal Tim Appraisal pada Bank Panin dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Appraisal Internal dan juga Appraisal Eksternal. Tugas dari Tim Appraisal ini sendiri adalah untuk memberikan sebuah penilaian pada suatu jaminan. Tim Ekternal terdiri dari Bapak Rizky, Bapak Rudi dan juga Bapak Arif, sedangkan Tim Internal sendiri terdiri dari Bapak Wawan dan timnya. 9|Yu d h y Tri S uh ar no , S T
  • 10. Perbedaannya adalah kalau Appraisal Internal penggunaan jasanya akan dikenakan biaya Rp. 350.000 dengan jumlah nominal jaminan dibawah dari Rp. 5 Miliar. Sedangkan untuk Appraisal Eksternal dikenakan biaya Rp. 750.000 dengan jumlah minimal jaminan diatas Rp. 5 Miliar. Appraisal Eksternal atau Internal yang akan dipakai tergantung dari Team Leader / Debitur untuk memilih yang mana. Tim Appraisal menilai jaminan – jaminan sebagai berikut : a. Fixed Asset Sebidang tanah beserta bangunan diatasnya yang bisa dinilai / tanah saja. b. Mesin Mesin – mesin industri yang mempunyai nilai produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang seperti mesin pembuatan plastik dan lain sebagainya. c. Kendaraan Kendaraan – kendaraan baru tergantung tahun & jenis mobil. Untuk KPR sendiri, yang bisa dijadikan jaminan hanyalah Fixed Asset. Deposito tidak diperbolehkan menjadi jaminan, tapi untuk kejadian istimewa masih bisa tergantung dari kebijakan khusu Komite Kredit ( Deposito di Bank Panin ). Proses Appraisal biasanya membutuhkan waktu 2 – 3 hari kerja jika semuanya lancar. Biasanya terjadi hambatan dari nasabahnya sendiri. Pada saat tim Appraisal melakukan survey ke lokasi, Account Officer harus memastikan bahwa ada orang / Contact Person yang dapat ditemui pada saat kunjungan. Selanjutnya jika ada kasus debitur tidak mau membayar jasa Appraisal, maka biaya akan diambil dari rekening M2D dan Account Officer yang terkait diwajibkan untuk bertanggung jawab. Jika ternyata penilaian dari Tim Appraisal dirasa kecil atau tidak sesuai, Account Officer bisa melakukan perbandingan nilai dengan tambahan data pembanding dan data – data lain yang mendukung untuk perbaikan nilai dari suatu jaminan. Kantor Jasa Penilai Publik ( KJPP ) yang menjadi rekanan Bank Panin di Tim Appraisal Eksternal adalah sebagai berikut : a. Maulana, Andesta & Rekan b. Teguh Hermawan & Rekan c. Jimmy Prasetyo & Rekan 10 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 11. Pada saat pengajuan Appraisal, Account Officer diwajibkan mengisi formulir Appraisal terlebih dahulu dengan melampirkan dokumen – dokumen yang diperlukan seperti fotokopi SHM, dan juga IMB. Isi dari formulir Appraisal itu sendiri adalah sebagai berikut : a. Jenis Jaminan - Tanah Kosong - Rumah Tinggal / Apartemen - Ruko / Rukan - Pabrik / Gudang - SHM / SHGB / SHMASRS / PPJB - IMB - PBB b. Alamat Lengkap Objek c. Contact Person d. Plafond Kredit yang Diminta - KPR < Rp. 700.000.000 - KPR > Rp. 700.000.000 - SMB e. Appraisal yang diajukan - Internal - Eksternal f. Note dari AO 2.2.4 Bank Guarantee / Bank Garansi Bank Garansi adalah suatu pernyataan tertulis yang merupakan jaminan yang diberikan bank kepada pemohon untuk menjamin pemohon tersebut dalam pelaksanaan proyek / tender, uang muka dan kontrak. Bank Garansi tidak meng-cover keseluruhan nilai kontrak hanya sekitar 1% sampai dengan 5%. 11 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 12. Bank Garansi di Bank Panin ada beberapa jenis, antara lain : a. Bid Bond Menjamin Debitur dalam penawaran / Tender Bond dan memiliki kode (12) b. Performance Bond Menjamin Debitur dalam pelaksanaan proyek dan memiliki kode (14) c. Advance Payment Bond Menjamin Uang Muka yang telah diterima Debitur dan memiliki kode (18) Alur kerja dalam sub unit Bank Garansi yaitu : a. Fasilitas Bank Garansi dibuat biasanya berdasarkan fasilitas yang sudah dibuat oleh bagian Legal. b. Kemudian Bank Garansi dibuat berdasarkan persyaratan dokumen- dokumen yang sudah diurus oleh Account Officer. c. Bank Garansi asli akan dipegang oleh pihak ketiga, apabila proyek telah selesai dan semuanya bejalan lancar, maka Bank Garansi tersebut akan dikembalikan kepada debitur. d. Untuk penyelesaian atau pencairan penjaminan kredit dilakukan berdasarkan memo kredit yang sudah dibuat oleh Account Officer. Isi dari surat MPK ( Memorandum Pembukuan Kredit ) terdiri dari Jangka Waktu Bank Garansi, Nilai Plafond, Data Debitur, Surat Permohonan yang diberikan debitur dan juga surat dari debitur itu sendiri. Biaya Bank Garansi terdiri dari : a. Biaya Administrasi Tergantung dari MPK dan kebijakan dari cabang mau dikenakan biaya besarnya Biaya Administrasi. b. Komisi Sekitar 1 % dengan rumusan : 1% X Jangka Waktu B/G X Nominal B/G 360 ( harian ) atau 12 ( bulan ) Form yang digunakan dalam Bank Garansi, yaitu : a. Form 29A : Jenis Bank Garansi b. Form 29B : Jaminan / Jenis Agunan ( 041/Deposito, 045/Cash Margin, 176/Fixed Asset ) 12 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 13. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis – jenis jaminan : a. Deposito Back to Back Deposito yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman. Nominal Deposito tersebut harus melebihi plafond pinjaman b. Cash Margin Dan cash yang ada di rekening nasabah dan saldo direkening tersebut dihold sejumlah nilai Bank Garansi. Penomoran Bank Garansi dapat dijelaskan dibawah ini : 11707/BGR/243/000/1011 Nomor Bank Garansi dari awal sampai sekarang Kode Bank Nomor Bank Garansi dalam 1 tahun Bulan & Tahun 2.2.5 Penjelasan Bagian Reporting 2.2.5.1 LBU ( Laporan Bank Umum ) Bagian LBU memiliki tugas untuk memastikan semua proses kredit berjalan dengan semestinya. Tugas dari LBU ada 2, yaitu : a. Kegiatan Reporting - Pemantauan ( Perbaikan Sandi )  Melihat tujuan pengambilan kredit dan sektor ekonomi  Golongan debitur  Cek & ricek laporan bulan sebelumnya - Perbaikan  Jika terjadi kesalahan dalam penginputan  Perubahan Kolektibilitas  Perbaikan Jaminan - Pelaporan  Melaporkan setiap perubahan rekapitulasi kredit setiap akhir bulan  Cetak laporan terkait pemberian fasilitas kredit  Laporan kualitas aktiva produktif 13 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 14. b. Tugas Reporting - Maintenance Kolektibilitas ( Jika ada perubahan kolektibilitas, maka perubahan akan mengikuti kolektibilitas terburuk ) - Mencocokkan Outstanding dan longgar tarik per produk dengan neraca - Debitur yang salah isi jaminan - Mengirimkan Laporan Bulanan ke BI sebelum tanggal 12 tiap bulannya 2.2.5.2 Laporan Sandi ( Basel II ) Laporan sandi ( Basel II ) adalah laporan yang pelaporannya menggunakan sandi – sandi BI, berisi dari kurang jauh 48 form dan setiap form dikerjakan oleh bagian – bagian kredit. Code From yang sering digunakan : a. 11  Form Kredit yang Diberikan b. 44  Form Bank Garansi c. 47  Realisasi Kredit Baru d. 48  Pelimpahan Kredit Baru Sandi – sandi yang sering digunakan oleh Account Officer KPR : a. Hubungan dengan Bank - 1  Terkait dengan bank - 2  Tidak terkait dengan bank b. Status Debitur - 1  Perusahaan Induk - 2  Perusahaan Anak c. Kategori Debitur - 99  Lain - lain d. Kategori Portfolio - 10  Pemerintahan - 11  Bank - 38  Kredit Bangun rumah tinggal - 36  Ritel - 35  Korporasi lainnya - 99  Lainnya 14 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 15. e. Jenis Kredit - 05  Kredit yang diberikan - 10  Kredit Sindikasi f. Sifat Kredit - 1  Kredit yang direstrukturisasi / pemecahan plafond - 2  Pengambilalihan kredit ( Take Over ) - 3  Kredit Subordinasi - 4  Lainnya g. Jenis Penggunaan - 1  Modal kerja - 2  Investasi ( Jika beli rumah untuk dibisniskan ) - 3  Konsumsi h. Properti Residensial - 176  Rumah Tinggal - 177  Apartemen / Rumah Susun Sifat agunan ada 2, yaitu : a. Eligible Agunan yang melibatkan notaris dan bentuknya cash collateral (tabungan, deposito) b. Non Eligible Agunan yang tidak melibatkan notaris dan bentuknya non cash Biasanya untuk ruko & rukan tidak bisa KPR murni, tapi bisa ditawarkan KPR Ekstra (194) dan New Ekstra (195). Sedangkan batas laporan Basel II ke BI adalah tanggal 5 setiap bulannya dan untuk kesalahan satu record dikenakan biaya Rp. 100.000 2.2.5.3 Laporan SID ke BI SID ( Sistem Informasi Debitur ) dibagi menjadi 2, yaitu : a. SID Web - Langsung ke BI untuk melihat Debitur Identification Number (DIN) - Laporan Bulanan Data Debitur ke BI - Melihat Informasi Debitur 15 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 16. b. SID Pelapor - Data Debitur yang ada di bank dimana pelaporannya bersamaan dengan Laporan Bulanan Langkah pertama adalah memeriksa apakah debitur sudah mempunyai DIN atau belum melalui tiga data, yaitu Nomor KTP, Tanggal Lahir dan Nama Lengkap. Pemeriksaan pertama dilihat dulu dari data yang ada di Bank Panin, jika tidak ada maka baru dilakukan pemeriksaan ke BI. Pada saat pemeriksaan di BI, sistem akan periksa adakah data yang sama atau tidak. Jika sama, maka kita akan menggunakan data tersebut. Jika tidak ada, maka sistem BI akan secara otomatis membuat DIN baru dengan data yang kita input. Data output yang keluar dari SID dalam bentuk IDI History atau disebut BI Checking. Setelah DIN didapatkan, Debitur akan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu perorangan dan badan usaha. Selanjutnya formulir yang harus dielangkapi sebagai berikut : a. Data Debitur b. Data Pengurus / Pemilik c. Data Penyediaan Dana d. Data Agunan / Pinjaman e. Kontrol LBU f. Laporan Keuangan Debitur Jika debitur perorangan, formulir data pengurus / pemilik dan formulir Laporan Keuangan tidak diisi. Formulir data pengurus / pemilik khusus debitur badan usaha. Sedangkan Laporan Keuangan Debitur akan diminta jika pinjaman sebuah badan usaha dengan plafond hingga lebih dari Rp. 5 Miliar. Untuk data penyediaan dana dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : a. Penempatan pada bank lain b. Data kredit yang diberikan c. Letter of Credit d. Bank Garansi 2.2.5.4 Laporan Nominatif Laporan Nominatif adalah Laporan Internal dalam Bank Panin yang melaporkan berbagai macam hal ke bagian – bagian terkait. Macam – macam Laporan Nominatif : 16 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 17. a. Laporan KAP ( Kualitas Aktiva Produktif ) Mengenai semua yang berhubungan dengan kolektibilitas baik itu macet, lancar dan lain – lain. b. Laporan DPU Kredit biaya yang ditangguhkan ( kolektibilitas 2, 3, 4, dan 5 ) c. Laporan Jaminan Back to Back Jaminan yang menjaminkan Deposito d. Laporan Master Jaminan & Asuransi e. Rekapitulasi Kredit f. Laporan Plafond & Realisasi g. Laporan PPAP ( Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif ) Laporan yang baik – baik saja, tapi dilakukan sebuah pencadangan untuk meminimalisasi resiko h. Laporan BMPK ( Batas Maksimum Pemberian Kredit ) i. Laporan Penyelesaian Kredit Biaya Bermasalah Laporan yang berisikan data – data debitur dengan kolektibilitas 3, 4 dan 5. 2.2.6 Filling Filling adalah akhir dari semua, dimana data disimpan dan jika sudah lunas, maka data tersebut akan dimusnahkan. Ada 2 cara penyimpanan berkas, pertama penyimpanan berkas didalam File Biru / Bandex untuk SMB, PRK, PJP dan lain sebagainya, kedua dalam Map Folder khusus untuk berkas – berkas KPR. Untuk penempatan berkasnya sendiri dibedakan kembali, File Biru / Bandex akan disusun secara alfabetis dengan tambahan label yang terdapat nomor rekening nasabah dan juga kode file. Sedangkan untuk Map Folder, penempatannya akan disusun secara bulan tanpa ada keterangan tambahan pada label. Filling dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : a. File Baru Berkas dari nasabah yang benar-benar baru / sudah pernah tapi statusnya lunas. b. File Perpanjangan a. Perpanjangan MRK dari yang sudah ada karena jangka waktunya habis b. Penambahan Plafond dari yang sebelumnya hingga total baru selama nilai jaminan masih mencukupi 17 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 18. c. Penurunan Plafond pada saat nasabah sudah tidak kuat membayar dengan nominal plafond lama dan meminta penurunan plafond d. Penambahan Fasilitas dari nasabah yang awalnya hanya mengambil PRK, sekarang ambil fasilitas baru seperti PJP Urutan File didalam filling : a. Rekomendasi & Persetujuan Kredit - Surat Permohonan Kredit - MRK dan CFR - Memo – memo Persetujuan Komentar – komentar dari Komite Kredit - Offering Letter - Korespodensi - MPF b. Informasi Umum - Laporan Keuangan Nasabah ( Call Report ) - Keterangan Umum Nasabah ( Base Memo ) - Brosur – brosur, Kliping berita & Informasi lainnya - Company Profile - Informasi Relasi Dagang ( Trade Checking ) & Bank Checking - Informasi Negatif dari Pihak III di luar Bank c. Analisa Keuangan - Spread Sheet - Laporan Keuangan ( Neraca & Rugi / Laba ) & Cash Flow - Informasi Finansial lainnya d. Dokumen Legal - Copy Keterangan Notaris / Memo dari bagian / Biro Hukum mengenai PK dan Pengikatan Jaminan - Copy PK Intern, Perubahan PK Intern - Copy Surat – surat Jaminan - Memo bagian / Biro Hukum mengenai Risalah Akta Pendirian dan Akta Perubahan - Copy KTP, Izin usaha, TDP, NPWP, Kartu Keluarga 18 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 19. e. Penilaian Jaminan - Laporan Hasil Penilaian Jaminan - Foto / Dokumentasi Jaminan f. Pemeriksaan & Pengawasan - Laporan Hasil Pemeriksaan Kredit oleh BPP & UPI - Checklist Dokumentasi terbaru - Klasifikasi Kredit beserta mutasi rekening (debitur klasifikasi KL, D & M) g. Realisasi Kredit - MPK / Memo Pencairan - Copy Aksep / Promes - Memo Internal & Korespondensi yang berhubungan dengan pencairan kredit, pembayaran bunga, penyesuaian suku bunga, peringatan atas penunggakan cicilan & lain sebagainya 2.3 Penjelasan Bagian Legal 2.3.1 Struktur Organisasi Legal Head of Credit Processing Osdi Osman Head of Legal Head of CAAR Sri Retno Handayani, SH., MH. Roedianto Poegoeh Legal Kredit Legal Admin Realisasi Reporting Wuryanto R. Angelina Lorina Joy Haen R. Danang B. | Seto Mantiri Dwi Ananto | Syam | Aziz | Rihana Febrianto L. | Juliston | Rosi | Septiana Irma | Sekar | Rizal Putu Gambar 2.2 Struktur Organisasi Legal 19 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 20. Bagian dari Legal dibagi lagi menjadi dua yaitu bagian Legal Kredit dan juga Legal Admin. Bagian Legal Kredit bertugas untuk memproses semua berkas-berkas akad kredit termasuk memeriksa semua dokumen-dokumen dari debitur yang diserahkan oleh Account Officer apakah sudah lengkap atau belum (Anak-anak Hukum). Sedangkan pada bagian Legal Admin lebih bertugas untuk maintenance file-file yang sudah ada dan juga penyimpanan jaminan-jaminan ke dalam khasanah (Anak-anak Custodian). 2.3.2 Jenis – Jenis Pengikatan Kredit & Jaminan Untuk jenis – jenis pengikatan terdiri dari dua macam, yaitu : a. Akta Pengikatan Kredit Untuk Pengikatan Kredit, yang diperlukan adalah tanda tangan dari pihak debitur ditambah dengan pasangan dan dilegalisir oleh Notaris. Jika ada suatu peristiwa yang menyebabkan pasangan debitur berhalangan hadir, pengikatan kredit masih bisa dilakukan dengan cara: - Surat Kuasa Persetujuan Kredit dari Pasangan Jika pasangan debitur berada diluar kota tetapi masih didalam negeri, maka Surat Kuasa ditandatangani oleh pasangan debitur dan dilegalisasi oleh Notaris. Jika pasangan debitur berada diluar negeri, maka Surat Kuasa dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang melakukan legalisasi dinegara tersebut. - Penjadwalan Ulang Diadakan penjadwalan ulang dengan mencari jadwal yang semua bisa hadir dalam satu waktu. Cara ini merupakan jalan terakhir. Akta Pengikatan Kredit terdiri dari: - Perjanjian Kredit ( PK ) Akta Perjanjian Kredit dibuat untuk semua fasilitas kredit, dimana akta ini akan memuat ketentuan mengenai janji untuk memberikan Hak Tanggungan sebagai jaminan pelunasan hutang. - Pengakuan Hutang ( PH ) Akta Pengakuan Hutang akan berlaku pada saat calon debitur menandatangani Akad Kredit. Akta ini dibuat untuk semua fasilitas kecuali fasilitas Pinjaman Rekening Koran dan Pinjaman Berulang. 20 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 21. b. Akta Pengikatan Jaminan Akta ini ditandatangani penjamin dan akan berfungsi sebagai media pemasangan Hak Tanggungan. Akta Pengikatan Kredit terdiri dari: - APHT ( Akta Pemberian Hak Tanggungan ) Dengan APHT, debitur bersedia untuk memberikan Hak Tanggungan atas jaminan sertifikat yang diserahkan kepada Bank dengan jangka waktu hanya 7 hari kerja. - SKMHT ( Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan ) Jangka waktu SKMHT adalah 1 sampai 3 bulan. Jangka waktu yang lumayan lama ini digunakan untuk membuat Sertifikat Hak Tanggungan yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional dan juga mengikat jaminan yang sudah ada sertifikatnya. Selain itu waktu tiga bulan ditetapkan pada saat Sertifikat Hak Atas Tanah masih dalam proses penerbitan di BPN, ada proses take over jual beli, atau ada proses balik nama. - PPJK ( Perjanjian Pengikatan Jaminan Kuasa ) PPJK tidak ada jangka waktu, debitur menyerahkan jaminan berupa PPJB ( Perjanjian Pengikatan Jual Beli ) dan jaminan tersebut belum bersertifikat atau masih bersertifikat induk. Objek Hak Tanggungan yang diakui oleh bank sebagai jaminan ada 3 macam, yaitu : a. SHM ( Sertifikat Hak Milik ) Sertifikat Hak Milik bersifat perorangan dan mutlak (tidak ada jangka waktu sampai dialihkan). b. SHGB ( Sertifikat Hak Guna Bangunan ) Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) ada jangka waktunya dan bisa dimiliki perorangan maupun badan usaha. SHGB dengan jangka waktu 20 tahun dan dapat diperpanjang atau ditingkatkan menjadi SHM. c. SHMASRS (Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun) Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMASRS) yang didirikan diatas tanah HM atau HGB (termasuk apartemen dan kios). 21 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 22. 2.3.3 Cara Pengikatan Kredit Cara pengikatan kredit dibagi menjadi dua macam, yaitu : a. Notarill Pengikatan kredit dan jaminan yang dilakukan dihadapan pejabat berwenang, biasanya jaminan berupa fixed asset. b. Unnotarill Pengikatan kredit yang dilakukan dibawah tangan dan tidak dilakukan di hadapan pejabat berwenang. Pengikatan secara unnotariil terbagi menjadi 4, yaitu : a. Fasilitas back to back, b. Perpanjangan fasilitas, c. Perubahan Plafond, d. Perubahan jangka waktu. 2.3.4 Take Over Take Over dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: a. Take Over Murni, Perpindahan proses kredit dari satu bank ke bank lain dimana persyaratan tetap dengan debitur yang sama. b. Take Over Plus, Pada Take Over Plus ini, ada penambahan Plafond selama Nilai Jaminan dari debitur tersebut masih mencukupi. c. Take Over Jual Beli, Sama dengan Take Over Murni, bedanya pada Take Over ini terjadi transaksi jual beli dan proses perpindahan kredit dari satu bank ke bank lain yang melibatkan dua debitur yang berbeda ( Penjual & Pembeli ) d. Take Over Serumah Pada Take Over ini, terjadi pengambilan fasilitas baru dengan syarat pinjaman kredit debitur sebelumnya harus dilunasi terlebih dahulu. Sedangkan sebaliknya, debitur sekarang dapat melakukan pengambilan fasilitas baru pada saat pinjaman kredit debitur tersebut sebelumnya belum lunas selama jumlah dari jaminan masih cover. Kejadian kebalikan dari Take Over Serumah ini dinamakan Paripasu. 22 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 23. Untuk dapat melakukan proses Take Over ini, Account Officer wajib mengumpulkan data – data sebagai berikut : a. Surat Pemberitahuan akan Take Over, b. Tanda Terima Dokumen dari Bank lainnya, c. Contact Person dari Bank lain 23 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 24. 3. LOAN ADMIN 3.1 Struktur Organisasi Loan Admin Head Of Loan Admin Ingdrawati Authorized Signer Sim Soen Staff Cindy Ricky Agus Mira Ali Clara Rudi Manik Femmy Gambar 3.1 Struktur Organisasi Loan Admin Bagian Loan Admin KCU Senayan ini dipimpin oleh Bu Ingdrawati dibantu oleh Bapak Sim Soen dan juga para staff. Pada bagian ini, yang menjadi Authorized Signer selain Bapak Sim Soen adalah Ibu Ingdrawati sendiri. Staff dari bagian ini sendiri terbagi lagi menjadi bagian yang melakukan penginputan data dan juga maintenance data yang dilakukan setiap harinya untuk mencegah terjadinya selisih. Untuk penginputan datanya sendiri terdiri dari beberapa lapis seperti penginputan didalam ICBS dan juga di CBS Teller. Hal ini untuk meminimalisir resiko yang mungkin dapat terjadi. Pada intinya Loan Admin adalah suatu bagian dalam proses peminjaman kredit sebagai proses akhir dalam peminjaman yaitu mencairkan kredit yang disetujui dalam proses kredit tersebut. 24 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 25. Tugas utama dari Loan Admin : 1. Pencairan Kredit 2. Pembayaran Angsuran 3. Pelunasan Kredit Dalam proses pencairan kredit, Loan Admin menggunakan 2 sistem utama yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu ICBS dan CBS Teller. Yang digunakan pada ICBS adalah bagian Loan System yang digunakan untuk membuat nomor loan (aksep) rekening kredit debitur serta pembuatan schedule angsuran kredit debitur dari awal hingga akhir pembayaran debitur. Sistem yang kedua CBS Teller adalah sistem yang digunakan untuk mendebet rekening debitur untuk pendebetan biaya - biaya yang ada ataupun mengkredit rekening debitur untuk dropping kredit. 3.2 Alur Pencairan Kredit Alur Pencairan Kredit yang terjadi di bagian Loan Admin ini adalah sebagai berikut: 1. Loan Admin menerima MPK, MPF, disertai dengan TTUN dari bagian CAAR ( Credit Administration Advisor & Reporting ). 2. Proses transaksi pencairan di loan system ICBS diawali dengan melakukan penginputan nomor loan di ICBS yang terdiri dari 12 digit dengan penjelasan sebagai berikut : XXX – XXX – XXXXX – X ( Kode Cabang - Kode Produk – Nomor Urut - Cek Digit ) 3. Mengaktifkan nomor loan dengan menggunakan menu ‘post initial disbursement’. Sistem menggunakan jurnal sebagai berikut: Debet : Pinjaman Kredit : Note Clearing 4. Memilih cara pembayaran fasilitas kredit antara schedule atau non schedule. 5. Melakukan maintenance SI (Standing Instruction). 6. Mencetak schedule sebanyak 3 rangkap untuk diberikan ke AO, Loan Admin, dan Pembukuan. 7. Mencetak nota kredit. 25 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 26. 8. Menginput CBS Teller ( pencairan dana ke rekening nasabah ) dengan jurnal sebagai berikut: Debet : Note Clearing Kredit : Rekening debitur Mendebet biaya-biaya dengan menggunakan jurnal : Debet : Rekening Debitur Kredit : Biaya administrasi, provisi, asuransi, appraisal, notaris. 9. Mencetak jurnal CBS Teller guna untuk meneliti kebenaran inputan dengan dokumen terkait. Jika benar, dokumen ditandatangani oleh supervisor dan Head of Loan Admin. 10. Hasil inputan dan bukti tranksaksi (MPF, MPK, nota kredit, dan transaksi CBS Teller) disimpan secara rapi di pembukuan. a. Commercial - SMART menggunakan MPK (Memorandum Pembukuan Kredit) dan MPF (Memorandum Penyediaan Fasilitas) dan dilampirkan TTUN. - KSG menggunakan MRKSG (Memorandum Rekomendasi Kredit Serba Guna) dan dilampirkan TTUN. b. Consumer  KPR KPR menggunakan MUKPR (Memorandum Usulan Kredit Pemilikan Rumah) disertai TTUN, Memo Realisasi, Asuransi, Notaris, Asuransi (Jiwa dan Kebakaran), dan Surat Kuasa. - MPK (Memorandum Pembukuan Kredit) MPK dibuat oleh Account Officer yang digunakan sebagai media pencairan yaitu instruksi pencairan kredit (dropping dana). Data- data yang dibutuhkan oleh Admin Loan berdasarkan MPK adalah nama debitur, jenis fasilitas, nomor rekening, nama cabang, mata uang, plafond, baki debet, bunga, provisi, administrasi, tanggal jatuh tempo, tanggal aksep, tanggal jatuh tempo aksep dan pembayaran angsuran secara scheduled/non scheduled. 26 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 27. Scheduled adalah pembayaran angsuran yang dilakukan setiap bulan pada tanggal jatuh tempo angsuran tersebut (sesuai dengan tanggal pencairan dana) dalam bentuk angsuran pokok + bunga pinjaman (PJP, PJM, PT). Non scheduled adalah pembayaran bunga pinjaman atas plafond yang digunakan di setiap awal bulan sedangkan pokok pinjaman dibayarakan pada saat jatuh tempo fasilitas kredit (PB dan TR). Khusus untuk fasilitas PRK, tidak menggunakan MPK karena plafond sudah langsung dipasang di rekening giro debitur oleh bagian CAAR. - MPF (Memorandum Penyediaan Fasilitas) MPF dibuat oleh bagian CAAR dan diserahkan ke Admin Loan. Data-data yang dibutuhkan oleh Loan Admin berdasarkan MPF adalah nama obligor, nama debitur, nomor rekening, nomor CIF, jenis fasilitas, plafond, jumlah dana yang didebet, tanggal jatuh tempo, bunga, provisi, dan rincian biaya - biaya yang harus didebet di rekening debitur antara lain :  Biaya Provisi  Biaya Administrasi  Biaya Asuransi jiwa (optional)  Biaya Asuransi kebakaran  Biaya Appraisal  Biaya Notaris - Memo Realisasi Memo Realisasi dibuat oleh bagian CAAR. Data-data yang dibutuhkan oleh Loan Admin berdasarkan Memo Realisasi adalah nama debitur, nama cabang, jenis fasilitas, nomor rekening, plafond kredit, nama paket, tanggal realisasi, nomor CIF, plafond, suku bunga, uang muka, provisi, tenor, biaya-biaya antara lain biaya provisi, biaya administrasi, biaya appraisal, biaya notaris, biaya SKMHT / APHT, biaya cek sertifikat, biaya premi asuransi kebakaran dan jiwa, dana akan ditransfer ke, pada bank, nomor rekening, nominal.  KPM KPM menggunakan MKPM (Memorandum Kredit Pemilikan Mobil). 27 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 28. 3.3 Proses Pelunasan Kredit Macam-macam pelunasan, dibagi menjadi 3; a. Pelunasan pinjaman yang dipercepat Alur proses pelunasan pinjaman yang dipercepat : o Loan Admin menerima memo dari AO sebanyak 2 rangkap (asli dan copy) yang berisi outstanding, bunga berjalan, biaya administrasi, biaya penalti, dan denda. o Admin Loan mencocokkan data-data yang tertera di memo dengan data ICBS. o Menginput ke ICBS untuk pay off (melunaskan atau non aktifkan nomor loan nya). Sistem menggunakan jurnal : Debet : Note Clearing Kredit : Hutang Pokok, Bunga Berjalan, Denda o Menginput nota debet ke dalam CBS Teller dengan menggunakan jurnal: Debet : Rekening debitur Kredit : Note Clearing o Mencetak jurnal CBS teller dan teliti kebenaran inputan dengan dokumen terkait, jika benar dokumen ditandatangani oleh supervisor dan Head of Loan Admin. o Memo pelunasan asli diberikan ke bagian CAAR untuk pelepasan jaminan oleh credit processing dan memo copy di file di loan admin (hasil inputan dan bukti transaksi disimpan dengan rapi). b. Pelunasan sebagian dipercepat Alur pelunasan sebagian adalah :  Loan Admin menerima memo dari AO sebanyak 2 rangkap (asli dan copy).  Menginput di ICBS menggunakan menu post unschedule payment. Sistem menggunakan jurnal : Debet : Note Clearing Kredit : Hutang Pokok  Mencetak schedule baru dan nota debet.  Menginput ICBS untuk setting angsuran baru. 28 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 29. Melakukan pendebetan di PS Teller sejumlah pelunasan yang akan dibayarkan dengan jurnal: Debet : Rekening debitur Kredit : Note Clearing  Hasil inputan dan bukti transaksi disimpan dengan rapi.  Memo copy pelunasan sebagian, schedule lama dan schedule baru difile oleh bagian Loan Admin dan memo asli di file di bagian pembukuan. c. Pelunasan sesuai jadwal jatuh tempo Proses pelunasan sesuai dengan jadwal, bagian Admin Loan tidak melakukan inputan di ICBS atau pendebetan. Alur pelunasan sesuai jadwal adalah ;  Loan Admin menerima memo pelunasan dari AO kemudian di cap LUNAS, tanggal, dan tanda tangan supervisor dan Head of Admin Loan.  Memo asli diberikan ke CAAR untuk pelepasan jaminan dan memo copy diikat jadi satu dengan bukti transaksi dan diberikan ke bagian pembukuan. 3.4 Proses Pembayaran Angsuran Dengan Standing Order Alur Pembayaran Angsuran :  Pembayaran angsuran secara otomatis dilakukan oleh sistem Standing Instruction yang terdapat dalam loan ICBS yang akan mendebet secara langsung rekening debitur yang pinjaman kreditnya jatuh tempo pada hari tersebut. Namun, sistem ini tidak berfungsi selama hari libur (sabtu dan minggu). Jika angsuran debitur jatuh tempo pada hari libur maka pendebetan rekening akan dilakukan pada hari masuk kerja.  Mencetak daftar transaksi yang berhasil dilakukan SI dan cek kebenarannya transaksinya (yang mencetak BTI Kantor Pusat).  Untuk tranksaksi yang gagal dilakukan oleh SI, maka akan dilakukan pendebetan secara manual oleh CBS Teller Loan Admin.  Hasil cetakan disimpan. 29 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 30. 3.5 Proses Pembayaran Bunga Kredit Setiap hari, keterlambatan pembayaran angsuran dibebankan denda sebesar 48% per tahun atau 4% per bulan dari total angsuran. Perhitungan denda terlambat membayar angsuran : Jumlah hari angsuran x angsuran x bunga 360 hari Perhitungan rumus bunga berjalan : Jumlah hari angsuran x sisa saldo pinjaman x bunga 360 hari 3.6 Laporan Yang Terkait Loan Admin Laporan yang terkait dengan bagian Loan Admin harus dicetak tiap akhir bulannya dan dikirim ke BAK, antara lain : 1. Laporan Cadangan Cerukan Laporan cadangan cerukan dibuat jika debitur kelebihan pemakaian plafond yang disebabkan karena bunga yang belum dibayarkan untuk fasilitas PRK (Pinjaman Rekening Koran). Bunga denda yang dikenakan adalah sebesar 48% dari cerukan. Laporan cadangan cerukan dibukukan tiap akhir bulan dengan perhitungan : Laporan cadangan cerukan = Jumlah cerukan bulan ini – Jumlah cerukan bulan lalu - Jika hasil cerukan bertambah maka jurnalnya : Debet : Biaya Cadangan Cerukan Kredit : Cadangan Cerukan - Jika hasil cerukan berkurang maka jurnalnya : Debet : Cadangan Cerukan Kredit : Biaya Cadangan Cerukan 2. Laporan Cadangan Tagihan Bunga Laporan cadangan tagihan bunga adalah laporan yang berisi tunggakan bunga untuk semua fasilitas (kecuali PRK) yang memiliki kolektibilitas 2 (Dalam perhatian khusus). 30 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 31. Laporan cadangan tagihan bunga pinjaman dibukukan tiap akhir bulan dengan perhitungan : Laporan cadangan tagihan bunga pinjaman = Jumlah cadangan tagihan bulan ini – Jumlah tagihan bulan lalu - Jika hasil tagihan bertambah maka jurnalnya : Debet : Biaya cadangan tagihan bunga pinjaman Kredit : Cadangan tagihan bunga pinjaman - Jika hasil tagihan berkurang maka jurnalnya : Debet : Cadangan tagihan bunga pinjaman Kredit : Biaya cadangan tagihan bunga pinjaman 3. Laporan Ektsrakomtable Laporan Ekstrakomtable adalah suatu laporan yang menghitung jumlah bunga semua fasilitas yang memiliki kolektibilitas mulai dari kolektibilitas 3 sampai 5 (kurang lancar sampai dengan macet). Laporan Ekstrakomtable menggunakan perhitungan : Laporan Ekstrakomtable = Jumlah ekstrakomtable bulan ini – jumlah ekstrakomtable bulan lalu - Jika hasil ekstrakomtable bertambah maka jurnalnya : Debet : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian Kredit : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian kontra - Jika hasil ekstrakomtable berkurang maka jurnalnya : Debet : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian kontra Kredit : Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian 31 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 32. 3.7 Proses Pelepasan Jaminan Memo bukti pelunasan pinjaman yang dibuat oleh AO Memo tersebut di cap “LUNAS” oleh bagian Loan Admin lalu penghapusan nomor aksep / nomor loan dalam sistem Memo tersebut dikirim ke bagian CAAR untuk penghapusan jaminan plafond Memo tersebut dikirim ke bagian Legal untuk pelepasan jaminan dalam bentuk surat Roya yang ditujukan ke BPN untuk penghapusan Hak Tanggungan 3.8 Write Off Write off adalah penghapusan hutang-hutang debitur yang macet dengan cara dicharge-off dari system ICBS dan memindahkan hutang pokok dan hutang bunganya ke rekening administratif kredit yang dihapusbuku. Laporan write off terdiri dari dua yaitu Laporan Hapus Buku dan Laporan Hapus Tagih. Penghapusan ini hanya diketahui oleh pihak intern Panin Bank. Apabila debitur ingin melakukan pembayaran maka dibukukan/dikreditkan ke cadangan pinjaman yang diklasifikasikan. a. Laporan Hapus Buku Proses Hapus Buku : 1. Admin Loan menerima memo write off yang telah ditandatangani oleh komite kredit direksi. 2. Melakukan charge off di ICBS dengan jurnal : Debet : Cadangan pinjaman yang diklasifikasikan Kredit : Jenis pinjaman 32 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 33. 3. Melakukan penghapusan dari neraca dengan jurnal : Untuk Pokok Pinjaman, jurnalnya : Debet : Kredit yang dihapus buku Kredit : Kredit yang dihapus buku kontra Untuk Bunga Pinjaman, jurnalnya : Debet : Bunga kredit yang dihapus buku Kredit : Bunga kredit yang dihapus buku kontra Apabila pelunasan sebagian maka jurnalnya : Debet : Kredit yang dihapus buku kontra Kredit : Kredit yang dihapus buku b. Laporan Hapus Tagih Laporan hapus tagih adalah dari hapus buku dipindahkan ke laporan hapus tagih kemudian dihapuskan dari neraca. Laporan ini dapat dibuat apabila ada memo dari komite kredit. Jurnalnya adalah : - Untuk Pokok Pinjaman : Debet : Kredit yang dihapus buku kontra Kredit : Kredit yang dihapus buku - Untuk Bunga Pinjaman : Debet : Bunga kredit yang dihapus buku kontra Kredit : Bunga kredit yang dihapus buku 33 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 34. 4. TELLER 4.1 Struktur Organisasi Teller Head Teller Ibu Nuryanah Vice Head Teller Ibu Rosmawati Teller Teller Teller Teller Teller Teller Ratna Vina Erin Dara Maria Inda Teller Teller Teller Teller Teller Teller Afri Dina Febri Putri Julia Imas Gambar 4.1 Struktur Organisasi Teller 4.2 Proses Operasional Teller Proses operasional teller di Bank Panin terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: Proses Awal Hari Kegiatan Transaksi Harian Teller Proses Akhir Hari Gambar 4.2 Proses Operasional Teller 4.2.1 Proses Awal Hari Teller Pada saat pagi hari, sebelum pukul 08.00 pagi head teller bersama-sama dengan manager operasional pergi ke ruang khasanah utama untuk melakukan pengambilan uang. Khasanah (brangkas besar tempat penyimpanan uang) dapat dibuka dengan menggunakan 2 (dua) kunci. 34 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 35. Kunci yang pertama adalah kunci kombinasi yang di pegang manager operasional. Kunci kedua adalah anak kunci yang dalam hal ini di pegang oleh head teller. Setelah khasanah dapat dibuka, baik head teller maupun manager operasional diwajibkan untuk memperhatikan daftar rincian uang sebelum diambil keluar khasanah, kemudian setelah uang keluar khasanah besaran jumlah uang wajib dicatat didalam perincian tersebut. Kemudian setelah uang tersebut diambil dari khasanah, head teller melakukan dropping uang yang diambil tersebut ke masing-masing teller. Pembagian uang tersebut dilakukan secara merata dengan besaran yang sama yaitu Rp. 100.000.000 untuk 1 orang teller. Banyaknya teller yang ada di KCU Senayan adalah sebanyak 10 counter dengan lebih dari 10 orang teller. Untuk uang dalam nominal kecil dibagikan hanya kepada 3 teller atau 3 orang saja, yang masing-masing menerima 1 gepok berisi 100 lembar dengan jenis uang Rp. 20.000 , Rp. 10.000 , Rp. 5000 , Rp. 2000. Fungsi uang tersebut digunakan sebagai uang kembalian untuk nasabah. Setelah uang dibagikan, head teller malakukan pembukaan kas biasa disebut kas besar. Fungsi kas ini adalah untuk penyimpanan uang sementara sebelum dimasukkan kembali ke khasanah atau biasa juga dapat diperuntukkan guna menyimpan uang dari teller yang telah melebihi batas limit. 4.2.2 Kegiatan Transaksi Harian Teller 1. Limit teller Limit teller disini dimaksudkan apabila seorang nasabah melakukan transaksi dalam jumlah besar. Setiap teller diperbolehkan menerima transaksi tersebut dalam batasan-batasantertentu, dengan ketentuan untuk nasabah biasa limit yang diperoleh teller adalah sebesar Rp. 25.000.000 dan untuk nasabah prioritas limit yang diperoleh teller adalah sebesar Rp. 50.000.000. 2. Dual Control Setiap teller diperbolehkan menerima transaksi diatas limit yang telah ditentukan dengan persetujuan head teller. Biasanya apabila dalam pelaksanaannya terjadi proses transaksi yang melebihi limit yang ditentukan, maka suatu system yang digunakan tersebut akan meminta override yang berisi ID Supervisor beserta Password, dalam hal ini head teller yang akan melakukan persetujuan override tersebut. 35 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 36. 3. Pengertian Cek, BG, LOA a. Cek adalah surat perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang dari penarik (nasabah) kepada tertarik/Bank pada tanggal dan tempat yang tertera dalam cek. b. Bilyet Giro ( BG ) adalah surat perintah nasabah kepada bank untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada rekening pemegang yang disebut namanya dalam bilyet giro. c. Letter of Authorization ( LOA ) digunakan untuk penarikan giro valuta asing. Penyetoran dan penarikan menggunakan slip. LOA tidak bisa dikliringkan dan tidak bisa dipakai untuk alat pembayaran. Teller menyesuaikan specimen tanda tangan yang terdapat di LOA dengan SVS, jika cocok maka distempel lalu diproses. Biaya untuk LOA full pay untuk USD adalah sebesar USD 20. 4. Setor & Penarikan Terbagi menjadi 2 bagian, ada setoran tunai dan ada juga setoran non tunai. Setoran tunai dilakukan secara langsung dengan pihak nasabah menyetorkan dananya langsung ke pihak teller, sedangkan setoran non tunai pihak nasabah dapat menggunakan cek atau LOA. Kegiatan penarikan sama hal nya dengan kegiatan setoran, ada tunai dan non tunai. 5. Pembelian / Penjualan Bank Note  Pembelian : bagian teller hanya memproses, tetapi harus mendapatkan persetujuan dari head teller. Teller hanya meminta uang dari nasabah yang kemudian ditukerkan berdasarkan nilai jual beli, nasabah juga harus membuat surat pernyataan yang ditempelkan materai 6000.  Penjualan : bagian teller menerima uang dari pihak nasabah, kemudian dimasukkan kedalam mesin dolar yang akan diperiksa oleh head teller atau bagian khasanah dengan menyesuaikan rate pada saat itu. Apabila ada uang yang rusak dapat ditolak.  Rate dolar dibagi 3: - Rate Bank Note - Rate TT - Rate Travel Check 36 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 37. 6. Pembelian TC TC atau yang lebih dikenal dengan Travel Cek harus dilakukan asli atau tidaknya apabila pihak teller menerima. Untuk bagian pembelian dapat dilakukan di CS. Fungsi TC adalah untuk digunakan sebagai pencairan dana di Negara yang bersangkutan. 7. Transfer  Pindah Buku : sesama panin dapat berupa rupiah maupun valas  KUDN / KULN : teller melakukan proses ini dengan mengunakan system yang ada.  RTGS : kiriman uang ke bank lain dalam jumlah besar minimal Rp. 25.000.000, yang akan sampai kepada sipenerima dalam waktu 2-3 jam dengan biaya Rp. 25.000. nasabah yang ingin melakukan transfer melalui RTGS harus memiliki rekening bank panin, pihak teller hanya melakukan pengimputan dana kemudian memberikan kewenangan ke bagian kliring.  SKN/Kliring : sama dengan proses RTGS, tetapi minimal Rp. 100.000.000 dengan biaya Rp. 5.000. dalam hal ini pihak teller hanya memberikan stempel,yang kemudian dilanjutkan kebagian kliring. Slip yang diterima dan distempel hanya yang tertulis tanggal hari ini. 8. Inkaso Sama dengan kliring, bedanya bank penerima belum menjadi peserta kliring jadi tidak bias dikliringkan, biaya Rp. 3000 dimuka. Prosesnya teller hanya menerima pembiayaan kemudian langsung di berikan ke bagian inkaso. 9. Setoran payment point Payment Point merupakan kerja sama antara Bank Panin dengan pihak ketiga (issuer) dalam hal penerimaan transaksi pembayaran tagihan pihak pertama (nasabah/pelanggan) untuk dikreditkan ke rekening pihak ketiga (issuer) melalui Panin Bank. Jenis-jenis Payment Point adalah Kartu Kredit, Personal Loan, Pajak, Telkom, PLN, GSM, Internet Provider, Cable TV, dan Asuransi. Media pembayaran Payment Point dapat dilakukan di Counter / Teller, ATM, Mobile Panin, Call Panin, Internet Banking. Bukti transaksi Payment Point adalah slip penyetoran, kuitansi, struk ATM, dll. Untuk pembayaran PLN dikenakan biaya sebesar Rp. 2.500,- Untuk pembayaran Telkom dikenakan biaya Rp. 2.000,- sedangkan untuk voucher isi ulang pulsa Handphone tidak dikenakan biaya. 37 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 38. 10. Pengecekan keaslian uang dari nasabah Untuk pengecekan pihak teller mengunakan lampu sinar ultra violet untuk memastikan keaslian uang tersebut. Untuk menandakan bahwa uang tersebut asli lampu akan menunjukkan warna hijau bening, sedangkan untuk uang palsu / meragukan lampu akan menunjukkan warna biru. 11. Pembukaan/Penutupan Rekening Teller hanya menerima setoran awal apabila nasabah ingin melakukan pembukaan rekening, dan untuk kegiatan lain sebelumnya diproses oleh CS. Untuk penutupan rekening, bagian teller hanya memprose keuangannya saja. Apabila saldo masih tersedia dalam rekening yang akan ditutup bagian teller akan langsung membayarkan. 12. Dropping uang antar teller  Cash in Apabila teller menerima dari teller lain  Cash out Apabila teller memberikan uang ke teller lain 13. Proses dropping uang antar kantor cabang Setiap cabang memiliki limit uang yang dipegang masing-masing. Untuk cabang baru limitnya adalah Rp. 250.000.000. kalau melebihi limit maka harus di transfer ke KCU, begitupun sebaliknya. Pengiriman uang tersebut dilakukan oleh mobil kejar. 14. Transaksi Rekening Dorman Adalah rekening yang selama 6 bulan tidak ada transaksi, dan ditutup sementara oleh cabang pembuka rekening. Apabila teller menerima transaksi untuk rekening dorman, makan bagian teller wajib meminta ijin dulu ke bagian CS untuk pembukaan kembali rekening tersebut. Dan bila terjadi di teller yang bukan cabang pembuka rekening, meminta permohonan ijin tersebut dilakukan dengan melalui fax. 15. Transaksi titipan Apabila bagian teller menerima giro yang tertera tanggal cairnya besok dan nasabah meminta untuk disimpankan di bank gironya untuk dicairkan keesokan harinya, maka pihak teller wajib menerima yang kemudian ditaruh di cash box dan kemudian disimpan di ruang khasanah. 38 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 39. 16. Pengisian Uang ATM Pengisian Uang di ATM dilakukan oleh Teller di cabang masing – masing atau dengan menggunakan jasa vendor. Untuk KCU Senayan, yang bertugas untuk mengisi uang ATM ini adalah Bapak Wendi. 4.2.3 Proses Akhir Hari Teller Kas ditutup pada pukul 15.30, dengan proses penutupan dimulai dengan masing- masing teller memeriksa saldo masing-masing pada system untuk mencocokan keuangan yang ada pada laci counter. Pada tahap ini, junal ICBS di print yang kemudian dicocokan dengan nota yang telah dikmpulkan sebelumnya. Proses pencocokan ini dilakukan oleh teller yang lain, misalkan teller A memeriksa teller B dan begitu sebaliknya. Hal ini diperuntukkan agar tidak terjadi kecurangan. Setelah pemeriksaan pencocokan tersebut, dapat diketahui apakah terjadi over atau short. Apabila terjadi over (kelebihan) makan wajib dibulatkan, dan masuk ke dalam hasil non-operasional. Jika kelebihan tersebut melebihi Rp. 50.000, ini akan dinamakan error account dan perlu dicari kebenarannya. Begitu pula sebaliknya apabila terjadi short (kekurangan) wajib dibulatkan dan masuk ke dalam biaya non-operasional. Untuk short yang dibawah Rp. 50.000 teller sebaiknya mengganti kekurangan tersebut, tetapi apabila kekurangannya diatas Rp.50.000 teller wajib membuat berita acara. Kemudian proses selanjutnya adalah teller menyerahkan uang yang telah balance tersebut kepada head teller. Penyerahan uang tersebut disertai dengan struk dan form perincian yang telah dicheck oleh masing-masing teller. Setelah semua menyerahkan kepada head teller, proses selanjutnya adalah head teller mengecek ulang semua data ke dalam system yang kemudian setelah cocok uang tersebut akan dikirim dan disimpan ke khasanah, dalam hal ini head teller ditemani lagi oleh manager operasi atau pihak pejabat bank. Terakhir adalah penutupan khasanah dengan 2 kunci yang dimiliki oleh head teller dan manager operasi. Untuk penutupan khasanah kunci yang didahlukan adalah anak kunci selanjutnya diteruskan dengan kunci kombinasi. 39 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 40. 5. CUSTOMER SERVICE 5.1 Struktur Organisasi Customer Service Head of Customer Service Dewi Damai Customer Service Umum Customer Service Support Wita Hilda Aya Leny Riri Jesha Defis Anna Rizza Rocky Yamny Counter Service Radita Evindika Tya Gambar 5.1 Struktur Organisasi Customer Service Struktur Organisasi Customer Service ini terletak dibawah baris komando dari HRMS yang dipimpin oleh Bapak Andrew P. Customer Service sendiri dipimpin oleh Ibu Dewi Damai yang membawahi tiga bagian, yaitu Customer Service Umum, Counter Service dan juga Customer Service Support. Secara umum, Customer Service bertugas untuk melayani nasabah dalam pembuatan rekening baru baik itu Rekening Magna, PanDollar, Giro, Deposito dan lain sebagainya. Khusus untuk bagian Customer Service Support khusus untuk deposito, sedangkan untuk bagian Counter Service khusus mengurus masalah Cek / Bilyet Giro, Pengambilan Rekening listrik & telepon yang di autodebet dari PJL, Rekening Koran dan Bukti Potong Pajak. Customer Service pun terdapat juga di bagian Panin Prioritas, tapi tidak dibawah dari Customer Service secara langsung, melainkan langsung dibawah Bapak Rudy Jahja sebagai Operational Manager yaitu Ibu Desi yang statusnya menjadi Authorized Signer membantu Bapak Andrew P. dibagian HRMS termasuk didalamnya Relationship Manager dan Personal Bankers. 40 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 41. Gambaran umum dari Panin Prioritas adalah sebagai berikut : HRMS Pak Andrew P. Authorized Sign Team Leader RM & PB Desi Ibu Monaliska RM PB Rani, Fira, Sander Linda, Meylani, Netta Burhan, Tri, Lucky Teller Prioritas ARM Uli Dina, Andina Gambar 5.2 Struktur Organisasi Panin Prioritas 5.2 Customer Service Customer Service Umum bertugas melayani nasabah dalam hal pembuatan dan penutupan produk Tabungan baik itu tabungan Magna, PanDollar, Deposito dan Giro. Perincian tugas Customer Service secara umum adalah sebagai berikut : a. Proses Pembukaan dan Penutupan Rekening Tabungan  Pembukaan Rekening Tabungan Customer Service pertama-tama memberikan form aplikasi yang wajib diisi oleh nasabah secara lengkap serta spesimen yang sudah di tanda tangan. Syarat yang harus di bawa oleh nasabah pada saat nasabah akan melakukan pembukaan rekening adalah WAJIB membawa KTP asli. 41 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 42. Kemudian Customer Service akan memastikan bahwa yang datang dengan foto di KTP adalah benar nasabah yang bersangkutan. Setelah itu Customer Service akan menyimpan foto copy KTP nasabah sebagai file dan di stempel “Sesuai Dengan Asli”. Selanjutnya Customer Service akan memeriksa pada sistem apakah si nasabah sudah memiliki CIF atau belum, kalau belum maka dibuatkan untuk menjadi data nasabah dalam sistem dan apabila sudah ada maka tidak perlu dibuatkan ulang. Setelah penginputan CIF, Customer Service akan membukakan rekening atas nama nasabah yang bersangkutan. Proses selanjutnya adalah Customer Service akan memberikan buku tabungan tersebut beserta slip setoran kepada nasabah. Kemudian nasabah akan pergi ke teller untuk melakukan setoran awal minimal Rp.250.000. Setelah itu, Customer Service meminta nasabah tanda tangan spektroline di buku tabungan yang sudah di cetak halaman depan buku tabungan dan print saldo awal kemudian di cap dan di tanda tangani oleh pejabat bank. Proses terakhir adalah mengambil ATM dan tulis di kertas abu-abu sebagai tanda terima kartu ATM, dan buku tanda terima Pin yang di tanda tangani oleh nasabah. Tidak lupa berikan no PIN ATM, dan meminta nasabah untuk tanda tangan di buku pengambilan no PIN debagai tanda terima. Dibelakang Kartu ATM pun diberi tanda tangan sebagai Authorized sesuai dengan tanda tangan pada KTP.  Penutupan Rekening tabungan Penutupan rekening biasanya didasari dengan berbagai macam alasan, antara lain seperti: a. Permintaan Nasabah b. Permintaan Polisi c. Saldo Nihil d. Nasabah yang meninggal Setiap melakukan penutupan rekening dengan alasan apapun buku tabungan dan juga kartu ATM yang dimiliki nasabah diminta kembali. Proses yang dilakukan pada saat penutupan rekening yaitu Customer Service melakukan pengecekan terhadap saldo rekening nasabah, kemudian print saldo nasabah dalam posisi “Closing Balance” untuk melihat saldo akhir nasabah. 42 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 43. Kemudian semua data nasabah di ambil dari tempat penyimpanan file data nasabah yang kemudian di stempel “rekening di tutup”. Apabila dalam rekening masih tertera saldo diatas saldo minimum, maka CS akan memberikan slip penarikan yang akan nasabah bawa ke teller untuk penarikan saldo yang masih ada di rekening dengan dikurangi biaya penutupan sebesar Rp. 50.000. setelah itu buku tabungan digunting pada posisi spektroline oleh Teller. Untuk nasabah yang meninggal dalam proses penutupan rekening, wajib melampirkan : - Surat kematian dari kelurahan - Surat ahli waris - Surat kuasa waris - KTP nasabah & semua ahli waris - Kartu Keluarga / akta nikah - Jika bukan WNI, ada surat keterangan ahli waris dari notaris. b. Proses Penggantian Buku Tabungan Nasabah akan datang ke Customer Service dengan membawa buku tabungan yang ingin diganti dengan KTP asli untuk mencocokkan alamat dan nomor KTP apakah masih sesuai atau tidak datanya. Kemudian Customer Service akan memeriksa apakah ada transaksi atau tidak yang belum di print dengan membuka nomor rekening nasabah tersebut. Kemudian ambil buku tabungan yang baru (di catat dalam buku tabungan), print transaksi yang belum di print di buku yang baru. Buku lama di gunting pas di contoh tanda tangan nasabah + no rekening yang kemudian di cap “buku telah diganti”, apabila buku diganti di cabang lain bukan pada cabang pembuka, maka buku di stempel dengan “buku diganti di cabang xxx”. Proses selanjutnya Customer Service menyerahkan kembali buku lama yang telah di gunting kepada nasabah. Buku baru di tanda tangan pada spektroline, di cap, di tanda tangan Customer Service yang bersangkutan, di print nama, alamat dan lain- lain, lalu terakhir ditanda tangan pejabat bank. 43 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 44. c. Proses pembukaan dan penutupan Pandollar Prosesnya sama seperti pembukaan / penutupan rekening tabungan, hanya saja untuk rekening pandollar harus dilengkapi dengan NPWP, apabila tidak memiliki NPWP wajib disertakan surat pernyataan tidak memiliki NPWP di tambah dengan surat nikah (apabila telah menikah) dan NPWP pasangan. d. Proses pembukaan dan penutupan rekening Giro  Pembukaan Rekening Giro Hal yang pertama dilakukan oleh Customer Service adalah melihat data nasabah dalam daftar hitam, apakah bermasalah atau tidak. Selanjutnya masuk ke dalam sistem dan lihat CIF nasabah (apakah sudah punya atau belum). Masukkan nomor giro, kantor cabang, dan tipe produk. Syarat pembukaan adalah TDP, SIUP, NPWP, akta perusahaan (akta pendirian sampai dengan yang terakhir), SK Menkeh, Surat Domisili Perusahaan, KTP Pengurus dan surat referensi serta saldo awal Rp. 1.000.000. KCT (Kartu Contoh Tanda Tangan) yang diisi pun dibuat menjadi dua rangkap, satu untuk Filling dan Checker.  Penutupan Rekening Giro Nasabah diminta mengisi form penutupan giro disertakan dengan surat pernyataan penutupan rekening giro. Minta cek / BG di tanda tangan sesuai spesimen yang berlaku untuk penarikan terakhir, setelah itu minta authorized dari head Customer Service yang selanjutnya cek, surat penutupan, dan fotokopi KTP nasabah diserahkan kepada teller untuk pencairan. Sisa Cek / BG / LOA harus dikembalikan semua. e. Proses permintaan Cek / BG Prosesnya adalah Untuk awal permintaan Customer Service dapat langsung mengeluarkan buku Cek / BG asalkan sudah mendapatkan persetujuan dari authorized yang telah melakukan checked terhadap giro si nasabah. Untuk pertama kali, lembar pertama atau resi diserahkan kepada pihak bank pembuka dalam hal ini diserahkan kepada Customer Service dengan di bubuhi tanda tangan sesuai spesimen. Apabila resi tidak di serahkan kepada bank maka cek / BG belum dapat diaktifkan. Apabila buku cek / BG telah habis, nasabah mengirimkan form permintaan buku cek / BG ke Customer Service. Form tersebut ada pada lembar terakhir ke 5 pada buku cek / BG. Biaya untuk 1 buku adalah sebesar Rp. 110.000 untuk 25 lembar. 44 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 45. f. Proses penggantian kartu ATM Penggantian kartu ATM dapat disebabkan berbagai hal, antara lain kartu ATM tertelan kedalam mesin ATM, dikarenakan kartu ATM hilang, rusak / patah, dan magnet kartu yang sudah tidak dapat berfungsi. Biaya penggantian kartu ATM sebesar Rp. 10.000 dan bisa gratis jika terjadi sistem error. Apabila kartu ATM tertelan di mesin ATM bank lain, maka kartu ATM akan di musnahkan oleh bank yang bersangkutan. Kemudian apabila kartu ATM hilang, nasabah wajib mengajukan claim terhadap kartu yang hilang dengan disertakan surat keterangan dari kepolisian, kartu ATM lama akan diblokir dan dihapus lalu nasabah akan mendaptkan ATM pengganti yang baru yang baru bisa aktif setelah 3 hari kerja. g. Pengelolaan buku tabungan / ATM dan Pin  Pengelolaan buku tabungan Customer Service akan memberikan fasilitas penggantian buku, melakukan print buku tabungan, serta print nama di buku tabungan. Untuk pengambilan stok buku tabungan diambil dari Bank Panin Pusat lalu diserahkan ke bagian General Affairs. Selanjutnya Mbak Dessy akan mengambilnya lalu didistribusikan ke CS Prioritas dan CS (Sesha) barulah ke tangan nasabah.  Pengelolaan kartu ATM Customer Service akan melakukan penggantian terhadap kartu ATM yang hilang dan kartu ATM yang rusak. Untuk pengambilan stok kartu ATM diambil dari Bank Panin Pusat lalu diserahkan ke CS (Anna) dan didistribusikan ke CS yang berada di KCP dibawah KCU Senayan.  Pengelolaan PIN Customer Service akan melakukan penggantian PIN apabila nasabah yang “lupa PIN”, dengan proses memberikan form ATM yang kemudian diisi oleh nasabah (nasabah memberikan KTP, dan memberikan tanda tangan sebanyak 2 kali) kemudian form diselipkan pada buku ATM dan proses terakhir adalah menanyakan pada card center. Untuk pengambilan stok PIN diambil dari Bank Panin Pusat lalu diserahkan ke CS (Anna) dan didistribusikan ke CS yang berada di KCP dibawah KCU Senayan. 45 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 46. h. Permintaan Voucher Dalam hal ini voucher yang dimaksud adalah voucher belanja yang dapat di dapat setiap nasabah dengan saldo Rp.100.000, nasabah akan mendapatkan 1 poin yang dapat ditukar voucher belanja. Voucher hanya dapat di tarik setiap 6 bulan sekali dan apabila poin nasabah telah mencapai 120 poin. Nasabah hanya dapat menukarkan poinnya di cabang pembuka rekening. Perhitungan poin tersebut adalah sebagai berikut : Rp. 5.000 Jumlah Poin X = Nilai Voucher 120 Catatannya adalah apabila sudah melebihi 6 bulan, maka poin bulan pertama akan hangus atau hilang. Sebagai contoh sekarang bulan Oktober, maka poin pada bulan April akan hangus. i. Proses aplikasi mobile banking Tahap pertama nasabah sebelum mendatangi bagian customer service, wajib melakukan registrasi di ATM terlebih dahulu. Baru tahap kedua si nasabah mendatangi bagian Customer Service untuk menginstal program mobile panin di ponsel nasabah yang ada fasilitas Java. Tahap akhir si nasabah hanya tinggal mengisi formulir registrasi mobile panin. j. Proses aplikasi TT Syarat melakukan proses TT si nasabah harus memiliki rekening di bank panin (rekening apa saja). Pada saat nasabah datang ke bagian Customer Service, nasabah akan menginformasikan apa yang dibutuhkan. Apakah akan melakukan pembelian valas atau melakukan penjualan valas. Setelah mengetahui kebutuhan nasabah, Customer Service akan menghubungi bagian valas untuk meng-deal rate, rate tersebut dapat sama dengan yang berada di system atau dapat berbeda sesuai dengan keputusan bagian valas. Rate juga dapat berubah sewaktu-waktu. Fungsi rekening lain yang harus dimiliki oleh nasabah yaitu:  Untuk transfer ke tabungan US $  Untuk pindah buku ke tabungan nasabah. 46 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 47. k. Pelayanan terhadap nasabah yang komplain Sebagai Customer Service yang profesional dalam menghadapi nasabah yang komplain adalah dengan memiliki sifat yang sabar. Sabar dalam arti disini adalah mampu mendengarkan keluhan nasabah sampai mereka merasa lebih baik yang kemudian memberikan solusi yang terbaik bagi nasabah tersebut. l. Pengelolaan slip setor / tarik Customer Service menyimpan slip setor / tarik untuk keperluan nasabah. Untuk pengambilan stok slip setor dan tarik, CS melakukan pemesanan kepada General Affairs lalu didistribusikan untuk para CS & nasabah lain yang membutuhkan. 5.3 Customer Service Support Untuk bagian ini, job description yang difokuskan adalah untuk produk deposito termasuk melakukan perubahan suku bunga deposito pada saat jatuh tempo terhadap nasabah yang memiliki jumlah dana yang didepositokan lebih dari Rp.100.000.000 dan lain sebagainya. Perincian tugas Customer Service Support secara umum adalah sebagai berikut : a. Proses pembukaan dan pencairan deposito  Pembukaan Deposito Untuk pembukaan awal nasabah tidak dikenakan biaya untuk penempatan awal deposito. Penempatan deposito tidak boleh menggunakan poin seperti hal nya tabungan, kecuali dalam bentuk $ (valas). Pada form aplikasi pembukaan deposito , nasabah di haruskan melakukan tanda tangan sebanyak 2 kali di dekat nama, nomor deposito, dan jumlah nominal deposito.  Pencairan deposito Pada saat pencairan nasabah dikenakan biaya untuk materai sebesar 6000 dan juga wajib membawa KTP. Lalu print time system basic account data untuk bagian jurnal. Setelah disetujui selanjutnya deposito dibuat diposting. Slip kuning yang dari back office diambil dankemudian di cap “telah di cairkan”. Catatan untuk nasabah yang mencairkan depositony sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalty sebesar 6% dan bunga berjalan tidak dibayarkan dikali sisa hari. 47 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 48. b. Proses perpanjangan deposito Perpanjangan deposito dapat berupa permintaan nasabah atau dapat juga dilakukan secara otomatis oleh pihak bank. Pada dasarnya pihak bank akan memberikan print form konfirmasi sebagai tanda bukti kepada nasabah bahwa depositonya diperpanjang. Form konfirmasi juga dapat sebagai pemberitahuan jumlah deposito nasabah yang menggunakan system ARO (Automatic Row Offer) atau bunga di gulung. c. Penggantian bilyet deposito yang hilang Untuk penggantian bilyet deposito yang hilang nasabah harus melampirkan surat keterangan dari kepolisian serta membawa foto copy KTP (beserta yang asli). CS akan melihat dan mengecek limit di menu system pada computer, kemudian ambil slip kuning bilyet deposito yang berada pada back office (CS Support) kemudian foto copy bilyet kuning tersebut sebanyak 2 kali dan di cap “duplikat” yang kemudiat diserahkan 1 lembar foto copyan tersebut yang telah di cap kepada nasabah. Dapat juga hal yang dilakukan CS adalah membuat baru deposito (by request nasabah), dengan proses pencairan deposito lama dengan membawa semua ke teller, kemudia bawa kembali ke time system basic account setup yang baru di tambah bilyet kuning dan terakhir adalah penghapusan bunga. d. Proses penempatan reksa panin Pada umumnya nasabah yang mendapatkan reksa panin adalah nasabah prioritas karena minimum jumlahnya adalah Rp. 100.000.000. Penempatan reksa panin tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu seperti hal nya deposito dan bunganya lebih tinggai dari deposito, jadi harus dicairkan sampai tanggal jatuh tempo. Nasabah yang melakukan penempatan reksa panin harus memiliki rekening tabungan panin karena bunga akan ditransfer ke rekening tersebut dengan catatan nama tabungan dengan nama reksa panin harus sama. Prosesnya adalah RM akan memberikan form kepada nasabah untuk diisi yang kemudian diberikan ke bagian CS support yang setelah itu diinput oleh mereka. e. Proses pembelian / penjualan reksa panin Pada dasarnya reksa panin jarang sekali dikeluarkan, reksa dapat di jual atau di beli setelah ada keputusan dari kantor pusat. Penentuan besaran reksa berlaku untuk semua cabang. Siapapun yang melakukan penjualan reksa panin harus benar-benar memastikan bahwa si nasabah tidak akan mencairkan dananya sebelum jatuh tempo. 48 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 49. Bunga pertama untuk reksa panin dibayarkan pada bulan ke -3 tetapi belum boleh dicairkan. Untuk bunga kedua akan dibayarkan pada saat bulan ke-6dan baru dapat dicairkan. f. Pembayaran deposito sebelum waktunya Deposito yang belum sampai tanggal jatuh tempo dan atas permintaan si nasabah atau pemilik deposito untuk dicairkan, maka deposito tersebut akan dikenakan penalti sebesar 6%. Perhitungan penalty deposito adalah : Nominal X Jumlah hari yang tersisa X 6% 365 g. Pembayaran bunga deposito Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan dengan 3 cara :  ARO (Automatic Row Offer) yang artinya digulung atau bunga tersebut di tambahkan ke jumlah depositonya, biasanya pembayaran bunga ini dilakukan apabila deposito tersebut diperpanjang secara otomatis.  PRO (Principal Row Offer) yang artinya di transfer. Ini dilakukan apabila nasabah meminta jumlah deposito tetap sampai tanggal jatuh tempo dan bunga ditransfer ke rekening tabungan lain yang dimiliki si nasabah termasuk transfer ke rekening tabungan bank lain.  NRO (tidak diperpanjang) artinya bunga langsung dicairkan pada saat tanggal jatuh tempo, biasanya NRO jarang digunakan oleh Panin. h. Perubahan bunga deposito Perubahan bunga deposito dapat terjadi karena keadaan pasar yang menyebabkan bungan naik/turun, dan dapat juga dikarenakan perintah/aturan dari Bank Indonesia. i. Pencetakan laporan harian Dilakukan oleh bagian CS Support untuk melihat Rekapitulasi Outstanding Deposito nasabah, apakah naik atau turun. Hal ini digunakan untuk pemberian bunga kepada nasabah dan juga dapat digunakan untuk melihat jatuh tempo deposito. j. Pengelolaan bilyet deposito Bilyet deposito yang diberikan kepada nasabah adalah bilyet asli berwarna hijau, warna pink adalah untuk pembukuan jurnal dan warna kuning adalah untuk dokumen atau file CS support. 49 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T
  • 50. Warna Kuning disimpan dan akan digunakan kalau sewaktu-waktu diperlukan pada saat nasabah akan melakukan pencairan. Selain slip warna kuning dokumen- dokumen pada saat pencairan diminta semua kembali oleh pihak bank. k. Pengelolaan kartu pemegang rekening reksa panin Reksa panin tidak berbentuk kartu, hanya berupa surat konfirmasi pembelian yang saat cair harus dibawa. 5.4 Counter Service Counter Service mengurus masalah Cek / Bilyet Giro pertama kali dan juga permintaan Cek / BG baru, Pengambilan Rekening listrik & telepon yang di autodebet dari PJL, Rekening Koran dan Bukti Potong Pajak. Pertama-tama, tugas Customer Service sebelum sampai ke Counter Service adalah : a. Proses pembukaan / penutupan giro o Pembukaan Hal yang pertama dilakukan oleh CS adalah melihat data nasabah dalam daftar hitam, apakah bermasalah atau tidak. Selanjutnya masuk ke dalam system dan lihat CIF nasabah (apakah sudah punya atau belum). Masukkan no giro, kantor cabang, dan tipe produk. Syarat pembukaan adalah TDP, SIUP, NPWP,dan surat referensi dan lain-lain. o Penutupan Nasabah diminta mengisi form penutupan giro disertakan dengan surat pernyataan penutupan rekening giro. Minta cek / BG di tanda tangan sesuai spesimen yang berlaku untuk penarikan, setelah itu minta ACC dari head CS berikan cek + surat penutupan + KTP nasabah kepada teller. b. Proses pindah buku rekening giro Misalkan nasabah memiliki rekening (sesama/bukan) dapat dilakukan dengan menggunakan BG disertai dengan slip aplikasi transfer (LLG/RTGS) yang ditanda tangani sesuai dengan spesimen. c. Proses penarikan rekening giro Penarikan giro dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau BG. Untuk cek untuk penarikan dalam bentuk cash, sedangkan untuk BG sebagai alat penarikan dalam bentuk pindah buku. 50 | Y u d h y T r i S u h a r n o , S T