SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 43
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PERAN MASYARAKAT DALAM
MENDUKUNG KEBIJAKAN
KONSERVASI ENERGI
TEMU MASYARAKAT STANDARISASI INDONESIA
DAN SEMINAR NASIONAL
PERAN STANDAR MENUJU EFISIENSI ENERGI
JAKARTA, 14 NOVEMBER 2012
• Latar Belakang Perubahan Iklim
• Regulasi Konservasi Energi
• Dampak Konservasi Energi dan Potensi
Penghematan
• Konservasi Energi Sektor Rumah Tangga dan
Komersial
• Konservasi Energi Sektor Industri
• Konservasi Energi Sektor Transportasi
• Cogeneration
• Implementasi dan Pendanaan
• Aspek Lingkungan
• Penutup
Topik Bahasan
Perubahan Iklim
 Terjadinya perubahan suhu udara dan curah
hujan yang terjadi secara bertahap dalam
jangka waktu puluhan tahun
 Fenomena global yang disebabkan oleh
aktivitas manusia di seluruh dunia
 Berdampak global dan memerlukan solusi
bersifat global dalam bentuk aksi lokal di
seluruh dunia
Penyebab Perubahan Iklim
 Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi dan batubara) yang
menghasilkan Gas Rumah Kaca (GRK)
 Alih-guna lahan (kebakaran lahan, gambut, serta kerusakan hutan)
KEGIATAN MANUSIA YANG MENINGKATKAN GRK:
80% penggunaan bahan bakar fosil + 20% penebangan hutan
Penggunaan bahan
bakar fosil
Penebangan hutan
Kegiatan Manusia Sumber Gas
Rumah Kaca
• (1) Pemanfaatan bahan bakar fosil.Emisi GRK dari
minyak bumi, batu bara, gas bumi. Menghasilkan energi
1 KWh dari batu bara, minyak bumi dan gas alam
masing2 mengemisikan 940 ,798 dan 581 gr M CO2. Di
Indonesia kontribusi emisi GRK terbesar industri, kedua
bangkitan energi, ketiga transportasi.
• (2) Perusakan hutan. Fungsi hutan sebagai penyerap
CO2( Carbon sink ) dan menghasilkan O2.Menurut The
First Nastional Communication sektor Kht Indonesia
menyumbang 64 % GRK.
• (3)Pertanian & Peternakan , menghasilkan sumbangan
emisi GRK 8 % .Sektor ini menghasilkan gas metane
(CH4) tertinggi dibanding sektor lain.
• (4)Sampah, menyumbang gas metane meskipun lebih
kecil dari sektor pertanian. Diperhitungkan 1 ton sampah
menghasilkan 50 kg gas metane.
Penyebab perubahan iklim:
KONSUMSI ENERGI
• Penyebab perubahan iklim yang menyebabkan
pemanasan global adalah konsumsi energi dari
sumber fosil seperti minyak bumi, gas, dan batu
bara
• Energi sumber fossil dihasilkan dari pembakaran
sumbernya dan pada waktu dibakar, karbon dilepas
• Karbon adalah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) paling
utama  lapisan atmosfir bumi rusak  sinar
ultraviolet matahari berkurang penyaringannya 
efek gas rumah kaca GRK
• Rumah kaca dibangun agar tanaman-tanaman
tertentu menangkap sinar surya yang kemudian
sebagian tidak dikembalikan lagi sehingga tanaman-
tanaman di dalamnya dapat tetap memiliki suhu yang
diperlukan untuk tetap hidup
POPULASI DAN TEKNOLOGI:
SUMBER UTAMA
• Perkembangan yang pesat dari populasi spesies “homo
sapiens” menyebabkan peningkatan gas rumah kaca
alami yaitu uap air akibat respirasi sehari hari.
• Populasi manusia juga menambah peningkatan gas
rumah kaca lainnya akibat kebutuhan akan konsumsi
dan energi.
• Proses industrialisasi dan perkembangan teknologi mau
tidak mau juga membutuhkan sumber energi yang
besar dan penumpukan limbah hasil industri yang
sedemikian besar ke alam.
• Hampir semua proses industri primer tidak akan pernah
lepas dari suplai energi yang notabene disediakan oleh
sumber energi bahan bakar fosil.
PEMANASAN GLOBAL
(KESETIMBANGAN ENERGI RADIASI)
IPCC 2007
PEMANASAN GLOBAL
(EFEK RUMAH KACA) IPCC 2007
PROSES MOLEKULAR PENYERAPAN
RADIASI MATAHARI
• Gas rumah kaca yang terbuang di atmosfir berfungsi
sebagai penyerap energi radiasi matahari dan
melepaskannya di atmosfir.
• Proses penyerapan terjadi pada frekuensi atau panjang
gelombang radiasi matahari yang bersesuaian dengan
panjang gelombang eksitasi antar atom pada molekul
gas rumah kaca seperti CO2 yaitu pada beberapa
panjang gelombang tertentu.
• Frekuensi yang sama tersebut akan membuat ikatan
antar atom bereksitasi (bergetar) akibat menyerap
energi radiasi yang terpancar.
• Semakin banyak jumlah molekul gas rumah kaca yang
terdapat di atmosfir maka akan semakin kuat daya
serap atmosfir karena jumlah energi radiasi yang
masuk atmosfir bumi relatif konstan dan hanya
bervariasi pada jangka waktu lama.
PEMANASAN GLOBAL
(INTERAKSI ENERGI DAN AIR DI MUKA BUMI)
IPCC 2007
SIKLUS KARBON DI MUKA BUMI
IPCC 2007
• Inpres No. 9 Tahun 1982 tentang Konservasi Energi
• Keppres No. 43 Tahun 1991 tentang Konservasi
Energi
• Rencana induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN)
Tahun 1995 dan revisinya tahun 2005
• Inpres No. 10 Tahun 2005 tentang Penghematan
Energi
• Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penghematan Energi
• Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi
Nasional
Regulasi Mengenai Konservasi Energi
Program Aksi Konservasi Energi Nasional
B
Insentif/
Disinsentif
C
Regulasi
D
Harga
Kampanye
Konsultasi
Pelatihan
Pendidikan
Penghargaa
DSM
- Rumah Tangga
- Lampu Jalan
Kerjasama:
- Stakeholder
- CDM
Pengurangan Pajak
Pembebasan Bea
Masuk
Pinjaman Investasi
Bunga Rendah
ESCO
Manajer Energi
Manajemen Energi
Audit Energi
Monitoring Konsumsi
Energi
Target Intensitas Energi
Disain Hemat Energi
Pemberlakuan SNI
Standar Implementasi
Transportasi
Labelisasi Peralatan
Energi/Listrik
Keekonomian Harga
Energi
Penyesuaian Tarif
Listrik Otomatis
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN „ENERGI HIJAU‟
Konservasi Energi
A
Informasi
PROGRAM
INSTRUMEN
STRATEGI PENGENDALIAN KONSUMSI ENERGI
Melalui 3 Jalur
INDUSTRI ENERGI
PRODUSEN
PERALATAN
ENERGI
KONSUMEN ATAU
PENGGUNA
ENERGI
Meningkatkan nilai
tambah melalui
Program Konservasi
Energi
• Labelisasi
• Standardisasi
PENGHEMATAN ENERGI DAN PERBAIKAN LINGKUNGAN
2
K
E
R
J
A
S
A
M
A
J
E
J
A
R
I
N
G
Demand
Side Management
31
Listrik BBM
Dampak Konservasi Energi
 Penghematan energi pada sektor rumah tangga
 Penghematan energi pada sektor industri
 Penghematan energi pada sektor transportasi
 Penghematan energi pada sektor komersial dan publik
 Kampanye sadar hemat energi
Potensi Penghematan Energi
• Asumsi:
– Pertumbuhan konsumsi energi final 7% per
tahun
– Pertumbuhan GDP 5% per tahun
– Target elastisitas energi tahun 2025 = 1 (satu)
Potensi
penghematan:
3,13 milyar SBM
atau setara 157
milyar US$ *
*) Harga Minyak 50
US$/barrel
Konservasi Energi Bangunan
• Penggunaan lampu hemat energi jenis CFL, mampu menghemat
energi hingga 40 – 45%.
• Pemakaian sistem kendali seperti timer, sensor gerak dan
photocell.
• Penggunaan AC/Chiller yang mempunyai efisiensi tinggi,
ditunjukkan oleh angka COP atau EER yang tinggi. Kapasitas AC
juga harus disesuaikan dengan beban, sekitar 600 Btu/jam untuk
tiap m2 lantai. Besar penghematan bisa mencapai 20 – 30%.
 Suhu standar pendinginan 24o – 26oC,
RH 55 – 60%
 Insentif finansial untuk pembangunan
gedung hemat energi dan pembelian
peralatan hemat energi
 Standarisasi dan labelisasi peralatan
listrik rumah tangga yang
menunjukkan tingkat konsumsi energi
Audit Energi dan Intensitas Energi
 Sangat efisien (4.17 – 7.92)
 Cukup efisien (12.08 – 14.58)
 Boros (19.17 – 23.75)
 Efisien (7.92 – 12.08)
 Agak Boros (14.58 – 19.17)
 Sangat Boros (23.75 – 37,5)
 Efisien (0.84 – 1.67)
 Boros (2.5 – 3.34)
 Cukup Efisien ( 1.67 – 2.5)
 Sangat Boros (3.34 – 4.17)
Bangunan ber AC (kWh/m2/bulan)
Bangunan tanpa AC (kWh/m2/bulan)
• Audit energi untuk mengidentifikasi program penghematan
energi yang potensial dan intensitas konsumsi energi
bangunan
SNI Konservasi Energi Pada Bangunan
• SNI 03-6196-2000: Prosedur Audit Energi pada
Bangunan Gedung
• SNI 03-6197-2000: Konservasi Energi Sistem
Pencahayaan pada Bangunan Gedung
• SNI 03-6389-2000: Konservasi Energi Selubung
Bangunan pada Bangunan Gedung
• SNI 03-6390-2000: Konservasi Energi Sistem Tata
Udara pada Bangunan Gedung
• SNI 04-6958-2003: Label Tingkat Hemat Energi
Pemanfaat Tenaga Listrik untuk Keperluan Rumah
Tangga dan Sejenisnya
Pemanfaatan IT Untuk Energy
Management
• Home Energy Management System
Data Center
AIGIS terminal
Monitoring the load current for each
of the home appliances to identify
appliance usage status and
patterns in using such devicesEL quest
Refrigerator
Displaying the times of
opening/closing doors and
the power consumption
180-degree camera
Transmitting images to PHS, etc. for
monitoring the status of the home
(Example)
Safety confirmation service for elderly
persons living alone
Blind/fan/air conditioner
Making a coordinated control of blinds
and fans to reduce air conditioner
operation
Accumulation and analysis of collected data
・ Collecting power consumption monitoring data
・ Processing communications with AIGIS, etc.
In-home lighting wiring
(ECO-net system)
Information terminal
Collecting data from various appliance
adapters to display power consumption and
charges. Also making a central control of
various functions.
Number of monitors:
300 households
( : For limited monitors only)
Motion sensor/air-conditioner
Air-conditioner control
by motion sensor
AV devices
Cutting off standby
power consumption with
the use of an adapter
Heat pump
Hot-water system
Remote ON/OFF control
and remote bathwater
filing
Pemanfaatan IT Untuk Energy
Management
• Commercial Building Energy Management System
Equipment Control
Human Detective Sensor
 Detects human
presence/absence in each
floor/room and sends the data
to the central monitoring &
controlling unit.
Central Monitoring &
Controlling Unit
 Controls the blowing volume
of air-conditioners upon direction
received from the central
monitoring and controlling unit.
Humidity & Temperature Sensor
 Measures humidity & temperature in
each floor/room and sends the data to
the central monitoring & controlling
unit.
Based on data from the
humidity & temperature
sensor and human detective
sensor, adequately controls air
conditioning and lighting
Aggregates and analyzes
energy use data and estimates
future energy demand to
adjust the air-conditioning
control.
Program Efisiensi Energi di Industri
• Penggunaan peralatan industri dan penyedia energi yang
memenuhi standar efisiensi.
• Audit energi untuk identifikasi sistem proses yang rakus energi dan
rugi-rugi energi.
• Penggunaan lampu hemat energi
• Demand Side Management untuk mengurangi kebutuhan listrik
dan beban puncak melalui konservasi, load shifting, load
curtailment, dll
 Koreksi Faktor Daya dengan
capasitor bank, switched
capasitor, dll
 Insentif finansial untuk instalasi
sistem peralatan dan proses
yang hemat energi
Pola Pemakaian Energi dan Rugi-Rugi di
Industri
• Contoh: Industri Baja.
Strategi Konservasi Energi di
Transportasi
• Perubahan moda transportasi, baik untuk penumpang dan barang
ke sistem yang lebih hemat bahan bakar seperti kereta, bus, LRT,
dan sepeda
• Pemanfaatan bahan bakar alternatif yang lebih „cost effective‟
serta ramah lingkungan seperti Biofuel, CNG, LPG, Hibrid, dll
• Promosi Manajemen Kebutuhan Transportasi:
– Jaringan transportasi multi moda yang optimal dan efisien
– Sistem jaringan jalan yang optimal
– Perilaku dan cara berkendara, dll
 Standar efisiensi kendaraan
berdasarkan jarak tempuh per
satuan bahan bakar dari suatu
„top runner program‟
 Pencantuman efisiensi bahan
bakar kendaraan dengan
sistem labelisasi
Cogeneration
Efisiensi: 58% Efisiensi: 85%
Sistem Konvensional Sistem Cogeneration
Seleksi Teknologi Cogeneration
Biomasa/Limbah:
Straw “Rice husk” EFB Wood chips Sugar
‘tidak disarankan’
Implementasi Rekomendasi
Konservasi Energi
A
D
C
B
• A : Investasi kecil, teknis mudah, hasil kecil
• B : Investasi kecil, hasil sedang
• C : Investasi besar, teknis susah, hasil besar
• D : Teknis susah, hasil kecil
KecilBesar
DampakKonservasiEnergi
Mudah Sulit
Kondisi Teknologi dan Ekonomi
Pembiayaan
• Siapa yang akan membiayai proyek konservasi energi ?
• Dari mana bisa diperoleh dana untuk investasi ?
• Implementasi rekomendasi dengan „no-cost‟, „low-cost‟, „medium
cost‟ dan „high cost‟
– Konsep payback period (PP) dan ratio on investment (ROI)
– Proyek dengan ROI tinggi dan PP rendah menggambarkan resiko
investasi yang rendah
• Proyek efisiensi energi yang membutuhkan dana besar bisa
mencari sumber pembiayaan dari bank atau institusi keuangan
lainnya
• Sumber-sumber pembiayaan lainnya:
– ESCO
– CDM
ESCO
• ESCO kepanjangan dari Energy Service Company
• ESCP menawarkan jasa lengkap konservasi energi kepada klien,
dan klien mengembalikan sebagian dari penghematan tagihan
energinya ke ESCO.
Initial
investment
Utility
charge
payment
Before the
introduction of
ESCO business
Utility
charge
payment
Utility charge
payment
Customer
Gain
Repayment
Customer gain
ESCO
expenses
Overview of ESCO business
Energyconserva-
tioneffect
ESCO operator shall
guarantee the
achievement.
Interest
During the
implementation of
ESCO business
After the contract
term completed
Guaranteed method
Customer ESCO
Leasing company
Financial institution
Lease/loan Energy-saving
guarantee
サービス料
Shouldering
installation cost
Shared method
Customer ESCO
Leasing company
Financial institution
Installation
No initial costs
Shouldering
installation
cost
Service charge
Service charge
Lease/loan
CDM
• Proyek efisiensi energi masuk dalam kategori „small-scale CDM
project‟.
• Definisi „small-scale CDM project‟ adalah
– Proyek energi terbarukan dengan maksimum kapasitas output hingga
15 MW atau ekivalennya
– Proyek efisiensi energi yang bertujuan mengurangi konsumsi energi
pada supply side dan/atau demand side hingga 15 GWh per tahun
atau ekivalennya
– Proyek lainnya yang mampu mengurangi sumber pencemaran
„anthropogenic‟ dan mengeluarkan emisi CO2 kurang dari 15kton per
tahun.
• „Small-scale CDM project‟ memerlukan dokumentasi dan
persyaratan yang lebih sedikit.
PROTOKOL KYOTO
Protokol Kyoto memiliki 3 mekanisme fleksibel untuk
mencapai target penurunan emisi, yaitu:
 Joint Implementation (JI), yaitu mekanisme
perdagangan emisi antar negara maju;
 Emission Trading (ET), yaitu mekanisme
perdagangan emisi antar negara maju;
 Clean Development Mechanism (CDM), yaitu
mekanisme perdagangan emisi antar negara
maju dan negara berkembang.
CDM adalah satu-satunya mekanisme yang dilakukan di
negara berkembang (Non Annex 1)
Clean Development Mechanism
(CDM)
Bertujuan untuk membantu negara maju (Annex 1)
mencapai target penurunan emisi GRK dan membantu
negara berkembang (non Annex 1) mencapai
pembangunan berkelanjutan
Dalam rangka implementasi CDM, Indonesia telah
membentuk Komisi Nasional Mekanisme Pembangunan
(KomNas MPB) selaku otoritas nasional di bidang CDM
(Designated National Authority – DNA) dengan Kepmen
LH No. 206/2005 tanggal 27 Juli 2005 sebagai syarat
keikutsertaan dalam skema CDM
Konsep & Terminologi CDM
• Baseline : emisi yg timbul
tanpa proyek CDM, seperti:
emisi CH4 dari proses
landfill; emisi CO2 dari
pembangkit berbahan bakar
fosil
• Additionality : “Bukti”
bahwa emisi telah
diturunkan dari kondisi tanpa
adanya proyek CDM
• CER (Certified Emission
Reduction) : Penurunan
Emisi yg telah Disertifikasi
yang dihasilkan dari
penerapan proyek CDM
Tanpa CDM
(Baseline)
Dengan CDM
Default Emission Factors Sektor Energi
(IPCC Guidelines 2006)
94600
73300
56100
70800
54600
0
0
20000
40000
60000
80000
100000
Batubara Minyak Mentah Gas Alam Biofuel Landfil Gas Panas Bumi
Jenis Bahan Bakar
EmissionFactor(kg
GHG/TJ)
CER
PRINSIP KERJA CDM
Certified
Emission
Reduction
(CER)
Negara Maju
Negara Berkembang
JENIS DAN KATEGORI PROYEK CDM
Tipe 1 :
Energi
Terbarukan
A. Pembangkitan listrik oleh pengguna
B. Energi mekanik oleh pengguna
C. Energi termal oleh pengguna
D. Pembangkit listrik tenaga energi terbarukan untuk grid
Tipe 2 :
Proyek
peningkatan
energi
efisiensi
A. Peningkatan energi efiesiensi sisi suplai – transmisi dan
distribusi
B. Peningkatan energi efiesiensi sisi suplai – pembangkitan
C. Peningkatan energi efiesiensi sisi permintaan untuk teknologi
tertentu
D. Efisiensi energi dan penggantian bahan bakar pada fasilitas
industri
E. Efisiensi energi dan penggantian bahan bakar pada bangunan
Tipe 3 :
Lain-lain
A. Pertanian
B. Penggantian bahan bakar fosil
C. Penguranan emisi dari kendaaraan berbahan bakar dgn emisi
GRK rendah
D. Methane recovery
E. Pencegahan pelepasan gas metan
TAHAPAN PROYEK CDM
Desain Proyek
(Project identification Note – PIN,
Project Design Document – PDD)
Persetujuan Nasional
Validasi
Registrasi
Implementasi
Monitoring
Verifikasi
Sertifikasi
Penerbitan Certified Emission
Reduction – CER
Pengembang Proyek
(Project Proponent – PP)
KomNas Mekanisme Pembangunan Bersih
(Designated National Authority – DNA)
Designated Operational
Entity – DOE*
Executive Board (EB) CDM
* DOE yg telah diakreditasi oleh EB CDM
Project Identification Note (PIN) dan
Project Design Document (PDD)
PIN - Project Information Note (Catatan Informasi
Proyek), mengandung informasi singkat tentang :
• Deskripsi dari proyek
• Dugaan kasar tentang besarnya penurunan emisi atau
peningkatan penyerapan GRK yang akan dihasilkan proyek
pada kondisi ada dan tidak ada proyek dan keuntungan sos-
ek lainnya
• Informasi tentang pembiayaan (biaya proyek, sumber
pendanaan, pembeli kredit)
• Perkiraan CER yang akan dihasilkan selama periode kredit
PDD - Project Design Document (Dokumen
Rancangan Proyek), mengandung informasi lengkap
tentang proyek yang diusulkan termasuk informasi
lengkap lainnya tentang metode pengukuran,
pemantauan GRK dan lain-lain
POTENSI CDM DI INDONESIA
Indonesia diproyeksikan memiliki potensi
CDM utk tahun 2008-2012 a.l:
Sektor energi : 24 juta ton CO2e/tahun
Sektor kehutanan : 23 juta ton CO2e/tahun
Total potensi thn 2008-2012 : 125-300 juta ton
CO2e (2% potensi dunia)
Secara finansial, keuntungan pada periode
2008-2012 diperkirakan (berdasarkan harga
internasional US$ 7 - 10/ ton CO2e) : US$ 769
– 2610 juta
POTENSI CDM DUNIA
Indonesia
2%
Middle East
8%
Africa
10%
Latin
America
5%
China
51%
Other Asian
countries
12%
India
12%
Potensi CDM Indonesia…lanjutan
Aspek Lingkungan
Emisi Terhadap Premium Terhadap Solar
Karbon Monoksida (CO) Berkurang 90% Berkurang 98%
Hidrokarbon Berkurang 50% Berkurang 75%
Nitrogen Oksida (NOx) Berkurang 60% Berkurang 86%
Karbon Dioksida (CO2) Berkurang 25% Berkurang 11%
Partikulat Berkurang 50% Berkurang 98%
 Contoh: Pengurangan emisi dari kendaran berbahan bakar
CNG
Penutup
• Konservasi energi merupakan satu-satunya program yang harus
dilaksanakan untuk mencapai sasaran elastisitas energi 1 (satu)
pada Perpres no.5 Tahun 2006. Dengan konservasi energi,
pangsa belanja energi akan turun yang akhirnya akan menaikkan
pendapatan atau nilai tambah. Hal ini akan berpengaruh pada
peningkatan PDB secara nasional. Jika laju konsumsi energi turun
tetapi PDB meningkat maka elastisitas energi akan turun.
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdapGandabhaskara Saputra
 
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Hemat listrik untuk bumi kita power point
Hemat listrik untuk bumi kita power pointHemat listrik untuk bumi kita power point
Hemat listrik untuk bumi kita power pointDiana Putri
 
10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi Listrik10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi ListrikSimon Patabang
 
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrapCopy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrapAdi Intan Mulyana
 
Upea Dr Menteri Esdm
Upea Dr Menteri EsdmUpea Dr Menteri Esdm
Upea Dr Menteri EsdmDhimas kasep
 
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...Pambudi Pajar Pratama
 
Membangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiMembangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiSaoloan Naiborhu
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabarAndri Perdana
 
pengembangan kelembagaan (punya lala)
pengembangan kelembagaan (punya lala)pengembangan kelembagaan (punya lala)
pengembangan kelembagaan (punya lala)Herlambang Bagus
 
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi DuniaMajalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi DuniaIrsyad Nashirul Haq
 
Desa Mandiri Energi
Desa Mandiri EnergiDesa Mandiri Energi
Desa Mandiri EnergiSyukri M Nur
 
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...Debby Rahmawati
 
Esdm 2019 10-14-bahan-undip-semarang-fix3
Esdm 2019 10-14-bahan-undip-semarang-fix3Esdm 2019 10-14-bahan-undip-semarang-fix3
Esdm 2019 10-14-bahan-undip-semarang-fix3Deni Danasenjaya
 
Kelebihan teknologi hijau
Kelebihan teknologi hijauKelebihan teknologi hijau
Kelebihan teknologi hijauShahidil Saril
 

Was ist angesagt? (20)

2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
 
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
 
Hemat listrik untuk bumi kita power point
Hemat listrik untuk bumi kita power pointHemat listrik untuk bumi kita power point
Hemat listrik untuk bumi kita power point
 
Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1
 
10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi Listrik10 Manajemen Energi Listrik
10 Manajemen Energi Listrik
 
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrapCopy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
Copy of ths peran bioenergidanarahutamalitbangrap
 
Upea Dr Menteri Esdm
Upea Dr Menteri EsdmUpea Dr Menteri Esdm
Upea Dr Menteri Esdm
 
Sde tm11
Sde tm11Sde tm11
Sde tm11
 
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
Substitusi proses konvensional pada pembangkit listrik dengan proses teknolog...
 
Sesi iv
Sesi ivSesi iv
Sesi iv
 
Membangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiMembangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energi
 
Smart grid den syamsir abduh-25112014
Smart grid den syamsir abduh-25112014Smart grid den syamsir abduh-25112014
Smart grid den syamsir abduh-25112014
 
Ken 02052015 surabaya-its
Ken  02052015 surabaya-itsKen  02052015 surabaya-its
Ken 02052015 surabaya-its
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabar
 
pengembangan kelembagaan (punya lala)
pengembangan kelembagaan (punya lala)pengembangan kelembagaan (punya lala)
pengembangan kelembagaan (punya lala)
 
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi DuniaMajalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
Majalah Energi - 1 - 2025 Indonesia Pemimpin Panas Bumi Dunia
 
Desa Mandiri Energi
Desa Mandiri EnergiDesa Mandiri Energi
Desa Mandiri Energi
 
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
Diagram black box input output sistem perencanaan gedung apartemen dengan ene...
 
Esdm 2019 10-14-bahan-undip-semarang-fix3
Esdm 2019 10-14-bahan-undip-semarang-fix3Esdm 2019 10-14-bahan-undip-semarang-fix3
Esdm 2019 10-14-bahan-undip-semarang-fix3
 
Kelebihan teknologi hijau
Kelebihan teknologi hijauKelebihan teknologi hijau
Kelebihan teknologi hijau
 

Andere mochten auch

Failure Mode and Effect Analysis
Failure Mode and Effect AnalysisFailure Mode and Effect Analysis
Failure Mode and Effect AnalysisDinar Surtikarani
 
Lifecall Series the Incredibly Awesome Shafco Avengers
Lifecall Series   the Incredibly Awesome Shafco AvengersLifecall Series   the Incredibly Awesome Shafco Avengers
Lifecall Series the Incredibly Awesome Shafco AvengersDinar Surtikarani
 
Account e mail instansi
Account e mail instansiAccount e mail instansi
Account e mail instansiInstansi
 
Acoount e mail skpd
Acoount e mail skpdAcoount e mail skpd
Acoount e mail skpdInstansi
 
Strategi sukses di kampus
Strategi sukses di kampusStrategi sukses di kampus
Strategi sukses di kampusInstansi
 
Pelatihan dokumentasi iso
Pelatihan dokumentasi isoPelatihan dokumentasi iso
Pelatihan dokumentasi isoDevi Triyadi
 
Self assesment iso 15189
Self assesment iso 15189Self assesment iso 15189
Self assesment iso 15189Devi Triyadi
 
Sni dalam angka 2016 edisi september
Sni dalam angka 2016   edisi septemberSni dalam angka 2016   edisi september
Sni dalam angka 2016 edisi septemberInstansi
 
Sni dalam angka 2016 edisi juni
Sni dalam angka 2016 edisi juniSni dalam angka 2016 edisi juni
Sni dalam angka 2016 edisi juniInstansi
 
Green house building seminar bsn dengan j-chif
Green house building seminar bsn dengan j-chifGreen house building seminar bsn dengan j-chif
Green house building seminar bsn dengan j-chifInstansi
 
materi lead auditor training course (iso 9001 2008)
materi lead auditor training course (iso 9001 2008)materi lead auditor training course (iso 9001 2008)
materi lead auditor training course (iso 9001 2008)Instansi
 
Modul pengendali dokumen iso
Modul pengendali dokumen isoModul pengendali dokumen iso
Modul pengendali dokumen isoDevi Triyadi
 
Peran standar dalam peningkatan kualitas dan benefitnya
Peran standar dalam peningkatan kualitas dan benefitnyaPeran standar dalam peningkatan kualitas dan benefitnya
Peran standar dalam peningkatan kualitas dan benefitnyaInstansi
 
Am piezoelectric materials
Am piezoelectric materialsAm piezoelectric materials
Am piezoelectric materialsInstansi
 
Pengenalan Ms Iso
Pengenalan Ms IsoPengenalan Ms Iso
Pengenalan Ms Isoaimm reka
 
Internal audit training
Internal audit trainingInternal audit training
Internal audit trainingToyo Gustaman
 
Management of document control
Management of document controlManagement of document control
Management of document controlToyo Gustaman
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessToyo Gustaman
 

Andere mochten auch (20)

Failure Mode and Effect Analysis
Failure Mode and Effect AnalysisFailure Mode and Effect Analysis
Failure Mode and Effect Analysis
 
Lifecall Series the Incredibly Awesome Shafco Avengers
Lifecall Series   the Incredibly Awesome Shafco AvengersLifecall Series   the Incredibly Awesome Shafco Avengers
Lifecall Series the Incredibly Awesome Shafco Avengers
 
Account e mail instansi
Account e mail instansiAccount e mail instansi
Account e mail instansi
 
Acoount e mail skpd
Acoount e mail skpdAcoount e mail skpd
Acoount e mail skpd
 
Strategi sukses di kampus
Strategi sukses di kampusStrategi sukses di kampus
Strategi sukses di kampus
 
Pelatihan dokumentasi iso
Pelatihan dokumentasi isoPelatihan dokumentasi iso
Pelatihan dokumentasi iso
 
Self assesment iso 15189
Self assesment iso 15189Self assesment iso 15189
Self assesment iso 15189
 
Sni dalam angka 2016 edisi september
Sni dalam angka 2016   edisi septemberSni dalam angka 2016   edisi september
Sni dalam angka 2016 edisi september
 
Sni dalam angka 2016 edisi juni
Sni dalam angka 2016 edisi juniSni dalam angka 2016 edisi juni
Sni dalam angka 2016 edisi juni
 
Green house building seminar bsn dengan j-chif
Green house building seminar bsn dengan j-chifGreen house building seminar bsn dengan j-chif
Green house building seminar bsn dengan j-chif
 
materi lead auditor training course (iso 9001 2008)
materi lead auditor training course (iso 9001 2008)materi lead auditor training course (iso 9001 2008)
materi lead auditor training course (iso 9001 2008)
 
Modul pengendali dokumen iso
Modul pengendali dokumen isoModul pengendali dokumen iso
Modul pengendali dokumen iso
 
Peran standar dalam peningkatan kualitas dan benefitnya
Peran standar dalam peningkatan kualitas dan benefitnyaPeran standar dalam peningkatan kualitas dan benefitnya
Peran standar dalam peningkatan kualitas dan benefitnya
 
Am piezoelectric materials
Am piezoelectric materialsAm piezoelectric materials
Am piezoelectric materials
 
Pengenalan Ms Iso
Pengenalan Ms IsoPengenalan Ms Iso
Pengenalan Ms Iso
 
Kursus audit kualiti dalaman iso 9001 2008
Kursus audit kualiti dalaman  iso 9001 2008Kursus audit kualiti dalaman  iso 9001 2008
Kursus audit kualiti dalaman iso 9001 2008
 
Internal audit training
Internal audit trainingInternal audit training
Internal audit training
 
Management of document control
Management of document controlManagement of document control
Management of document control
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 Awareness
 
Soal-soal Test SMM-ISO 9001-2008
Soal-soal Test SMM-ISO 9001-2008Soal-soal Test SMM-ISO 9001-2008
Soal-soal Test SMM-ISO 9001-2008
 

Ähnlich wie 2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti

13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklimKoran Bekas
 
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKPENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKZAINI ABDUL WAHAB
 
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptx
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptxRenewable Energy Resources in Indonesia.pptx
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptxMekarMeina
 
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdfTeknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdfAndiKasmarSafri
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor suryaHelmas Tanjung
 
Tenaga Boleh Baharu & Kecekapan Tenaga
Tenaga Boleh Baharu & Kecekapan TenagaTenaga Boleh Baharu & Kecekapan Tenaga
Tenaga Boleh Baharu & Kecekapan Tenagamohdsukri2000
 
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...Fathan Hakim
 
Materi Audit energi - ITS BKTF.pdf
Materi Audit energi - ITS BKTF.pdfMateri Audit energi - ITS BKTF.pdf
Materi Audit energi - ITS BKTF.pdfHERMAWANFEBRIANSYAH2
 
Materi kimia sekitar kita - bahan bakar bagi kehidupan
Materi kimia sekitar kita - bahan bakar bagi kehidupanMateri kimia sekitar kita - bahan bakar bagi kehidupan
Materi kimia sekitar kita - bahan bakar bagi kehidupanaditya rakhmawan
 
KECEKAPAN TENAGA VS PENJIMATAN TENAGA.pptx
KECEKAPAN TENAGA VS PENJIMATAN TENAGA.pptxKECEKAPAN TENAGA VS PENJIMATAN TENAGA.pptx
KECEKAPAN TENAGA VS PENJIMATAN TENAGA.pptxHamizanCr
 
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdfAfiqPraditio
 
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN
 
J prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikJ prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikInstansi
 
Energy audit training 1
Energy audit training 1Energy audit training 1
Energy audit training 1jagra_bagus
 

Ähnlich wie 2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti (20)

13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
13 pembangunan-berkelanjutan-perubahan-iklim
 
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIKPENGENALAN KEPADA  KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
PENGENALAN KEPADA KECEKAPAN TENAGA UNTUK PENGGUNA TENAGA DOMESTIK
 
Poster Jadi PRI
Poster Jadi PRIPoster Jadi PRI
Poster Jadi PRI
 
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptx
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptxRenewable Energy Resources in Indonesia.pptx
Renewable Energy Resources in Indonesia.pptx
 
audit energi
audit energiaudit energi
audit energi
 
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdfTeknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
Teknologi Pembakaran Batubara pada Boiler.pdf
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor surya
 
Tenaga Boleh Baharu & Kecekapan Tenaga
Tenaga Boleh Baharu & Kecekapan TenagaTenaga Boleh Baharu & Kecekapan Tenaga
Tenaga Boleh Baharu & Kecekapan Tenaga
 
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
Kuliah 2 Dasar Sistem Tenaga Listrik (Pengembangan Energi Alternatif, Bagan K...
 
Materi Audit energi - ITS BKTF.pdf
Materi Audit energi - ITS BKTF.pdfMateri Audit energi - ITS BKTF.pdf
Materi Audit energi - ITS BKTF.pdf
 
Materi kimia sekitar kita - bahan bakar bagi kehidupan
Materi kimia sekitar kita - bahan bakar bagi kehidupanMateri kimia sekitar kita - bahan bakar bagi kehidupan
Materi kimia sekitar kita - bahan bakar bagi kehidupan
 
KECEKAPAN TENAGA VS PENJIMATAN TENAGA.pptx
KECEKAPAN TENAGA VS PENJIMATAN TENAGA.pptxKECEKAPAN TENAGA VS PENJIMATAN TENAGA.pptx
KECEKAPAN TENAGA VS PENJIMATAN TENAGA.pptx
 
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
1622-Article Text-10057-1-10-20210917.pdf
 
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
 
J prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrikJ prosedur-audit-energi-listrik
J prosedur-audit-energi-listrik
 
Energi panas bumi
Energi panas bumiEnergi panas bumi
Energi panas bumi
 
Energi panas bumi
Energi panas bumiEnergi panas bumi
Energi panas bumi
 
Energy audit training 1
Energy audit training 1Energy audit training 1
Energy audit training 1
 
Kuliah Panas Bumi_UnDip
Kuliah Panas Bumi_UnDipKuliah Panas Bumi_UnDip
Kuliah Panas Bumi_UnDip
 
Sde tm9-indo
Sde tm9-indoSde tm9-indo
Sde tm9-indo
 

Mehr von Instansi

Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...Instansi
 
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdfDewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdfInstansi
 
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdfKristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdfInstansi
 
EVS-06-33e.pdf
EVS-06-33e.pdfEVS-06-33e.pdf
EVS-06-33e.pdfInstansi
 
EVE-07-14e.pdf
EVE-07-14e.pdfEVE-07-14e.pdf
EVE-07-14e.pdfInstansi
 
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdfBattery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdfInstansi
 
EVS-08-19e.pdf
EVS-08-19e.pdfEVS-08-19e.pdf
EVS-08-19e.pdfInstansi
 
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdfANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdfInstansi
 
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdfFinal Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdfInstansi
 
EVS-04-12e.pdf
EVS-04-12e.pdfEVS-04-12e.pdf
EVS-04-12e.pdfInstansi
 
EVS-1-08 (1).pdf
EVS-1-08 (1).pdfEVS-1-08 (1).pdf
EVS-1-08 (1).pdfInstansi
 
EVS-1-08.pdf
EVS-1-08.pdfEVS-1-08.pdf
EVS-1-08.pdfInstansi
 
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdfSNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdfInstansi
 
Tesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training KompetensiTesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training KompetensiInstansi
 
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdfMotivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdfInstansi
 
materi SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdfmateri SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdfInstansi
 
Smart City sesuai Standar ISO
Smart City sesuai Standar ISOSmart City sesuai Standar ISO
Smart City sesuai Standar ISOInstansi
 
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)Instansi
 
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hariMenemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hariInstansi
 
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...Instansi
 

Mehr von Instansi (20)

Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
Heri Subagyo_Pupuk Kaltim_Manfaat Implementasi Sistem Manajemen Energi SNI IS...
 
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdfDewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
Dewi Komalasari_BSN_SME-Persyaratan dengan pedoman penggunaan.pdf
 
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdfKristianto W_BSN_Dukungan SNI  Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
Kristianto W_BSN_Dukungan SNI Dalam Meningkatkan Efisiensi Energi.pdf
 
EVS-06-33e.pdf
EVS-06-33e.pdfEVS-06-33e.pdf
EVS-06-33e.pdf
 
EVE-07-14e.pdf
EVE-07-14e.pdfEVE-07-14e.pdf
EVE-07-14e.pdf
 
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdfBattery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
Battery Management System For Electric Vehicle Applications.pdf
 
EVS-08-19e.pdf
EVS-08-19e.pdfEVS-08-19e.pdf
EVS-08-19e.pdf
 
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdfANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
ANSI_EVSP_Roadmap_May_2013.pdf
 
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdfFinal Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
Final Product information and specification_20170802 to BSN.pdf
 
EVS-04-12e.pdf
EVS-04-12e.pdfEVS-04-12e.pdf
EVS-04-12e.pdf
 
EVS-1-08 (1).pdf
EVS-1-08 (1).pdfEVS-1-08 (1).pdf
EVS-1-08 (1).pdf
 
EVS-1-08.pdf
EVS-1-08.pdfEVS-1-08.pdf
EVS-1-08.pdf
 
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdfSNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
SNI UNTUK DAYA SAING PRODUK DAN JASA.pdf
 
Tesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training KompetensiTesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training Kompetensi
 
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdfMotivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
Motivation at work Deck_HR Business Talks 18 January 2022.pdf
 
materi SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdfmateri SNI dan CPPOB.pdf
materi SNI dan CPPOB.pdf
 
Smart City sesuai Standar ISO
Smart City sesuai Standar ISOSmart City sesuai Standar ISO
Smart City sesuai Standar ISO
 
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
Success story umkm_program_pembinaan_penerapan_sni-bsn_(2018)
 
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hariMenemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
Menemukan ikigai dalam pekerjaan sehari hari
 
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
ISO 37001 : Anti Bribery Management System Fraud & Bribery Concepts, Laws & R...
 

2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti

  • 1. PERAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI TEMU MASYARAKAT STANDARISASI INDONESIA DAN SEMINAR NASIONAL PERAN STANDAR MENUJU EFISIENSI ENERGI JAKARTA, 14 NOVEMBER 2012
  • 2. • Latar Belakang Perubahan Iklim • Regulasi Konservasi Energi • Dampak Konservasi Energi dan Potensi Penghematan • Konservasi Energi Sektor Rumah Tangga dan Komersial • Konservasi Energi Sektor Industri • Konservasi Energi Sektor Transportasi • Cogeneration • Implementasi dan Pendanaan • Aspek Lingkungan • Penutup Topik Bahasan
  • 3. Perubahan Iklim  Terjadinya perubahan suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara bertahap dalam jangka waktu puluhan tahun  Fenomena global yang disebabkan oleh aktivitas manusia di seluruh dunia  Berdampak global dan memerlukan solusi bersifat global dalam bentuk aksi lokal di seluruh dunia
  • 4. Penyebab Perubahan Iklim  Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi dan batubara) yang menghasilkan Gas Rumah Kaca (GRK)  Alih-guna lahan (kebakaran lahan, gambut, serta kerusakan hutan) KEGIATAN MANUSIA YANG MENINGKATKAN GRK: 80% penggunaan bahan bakar fosil + 20% penebangan hutan Penggunaan bahan bakar fosil Penebangan hutan
  • 5. Kegiatan Manusia Sumber Gas Rumah Kaca • (1) Pemanfaatan bahan bakar fosil.Emisi GRK dari minyak bumi, batu bara, gas bumi. Menghasilkan energi 1 KWh dari batu bara, minyak bumi dan gas alam masing2 mengemisikan 940 ,798 dan 581 gr M CO2. Di Indonesia kontribusi emisi GRK terbesar industri, kedua bangkitan energi, ketiga transportasi. • (2) Perusakan hutan. Fungsi hutan sebagai penyerap CO2( Carbon sink ) dan menghasilkan O2.Menurut The First Nastional Communication sektor Kht Indonesia menyumbang 64 % GRK. • (3)Pertanian & Peternakan , menghasilkan sumbangan emisi GRK 8 % .Sektor ini menghasilkan gas metane (CH4) tertinggi dibanding sektor lain. • (4)Sampah, menyumbang gas metane meskipun lebih kecil dari sektor pertanian. Diperhitungkan 1 ton sampah menghasilkan 50 kg gas metane.
  • 6. Penyebab perubahan iklim: KONSUMSI ENERGI • Penyebab perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global adalah konsumsi energi dari sumber fosil seperti minyak bumi, gas, dan batu bara • Energi sumber fossil dihasilkan dari pembakaran sumbernya dan pada waktu dibakar, karbon dilepas • Karbon adalah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) paling utama  lapisan atmosfir bumi rusak  sinar ultraviolet matahari berkurang penyaringannya  efek gas rumah kaca GRK • Rumah kaca dibangun agar tanaman-tanaman tertentu menangkap sinar surya yang kemudian sebagian tidak dikembalikan lagi sehingga tanaman- tanaman di dalamnya dapat tetap memiliki suhu yang diperlukan untuk tetap hidup
  • 7. POPULASI DAN TEKNOLOGI: SUMBER UTAMA • Perkembangan yang pesat dari populasi spesies “homo sapiens” menyebabkan peningkatan gas rumah kaca alami yaitu uap air akibat respirasi sehari hari. • Populasi manusia juga menambah peningkatan gas rumah kaca lainnya akibat kebutuhan akan konsumsi dan energi. • Proses industrialisasi dan perkembangan teknologi mau tidak mau juga membutuhkan sumber energi yang besar dan penumpukan limbah hasil industri yang sedemikian besar ke alam. • Hampir semua proses industri primer tidak akan pernah lepas dari suplai energi yang notabene disediakan oleh sumber energi bahan bakar fosil.
  • 10. PROSES MOLEKULAR PENYERAPAN RADIASI MATAHARI • Gas rumah kaca yang terbuang di atmosfir berfungsi sebagai penyerap energi radiasi matahari dan melepaskannya di atmosfir. • Proses penyerapan terjadi pada frekuensi atau panjang gelombang radiasi matahari yang bersesuaian dengan panjang gelombang eksitasi antar atom pada molekul gas rumah kaca seperti CO2 yaitu pada beberapa panjang gelombang tertentu. • Frekuensi yang sama tersebut akan membuat ikatan antar atom bereksitasi (bergetar) akibat menyerap energi radiasi yang terpancar. • Semakin banyak jumlah molekul gas rumah kaca yang terdapat di atmosfir maka akan semakin kuat daya serap atmosfir karena jumlah energi radiasi yang masuk atmosfir bumi relatif konstan dan hanya bervariasi pada jangka waktu lama.
  • 11. PEMANASAN GLOBAL (INTERAKSI ENERGI DAN AIR DI MUKA BUMI) IPCC 2007
  • 12. SIKLUS KARBON DI MUKA BUMI IPCC 2007
  • 13. • Inpres No. 9 Tahun 1982 tentang Konservasi Energi • Keppres No. 43 Tahun 1991 tentang Konservasi Energi • Rencana induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN) Tahun 1995 dan revisinya tahun 2005 • Inpres No. 10 Tahun 2005 tentang Penghematan Energi • Permen ESDM No. 0031 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghematan Energi • Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional Regulasi Mengenai Konservasi Energi
  • 14. Program Aksi Konservasi Energi Nasional B Insentif/ Disinsentif C Regulasi D Harga Kampanye Konsultasi Pelatihan Pendidikan Penghargaa DSM - Rumah Tangga - Lampu Jalan Kerjasama: - Stakeholder - CDM Pengurangan Pajak Pembebasan Bea Masuk Pinjaman Investasi Bunga Rendah ESCO Manajer Energi Manajemen Energi Audit Energi Monitoring Konsumsi Energi Target Intensitas Energi Disain Hemat Energi Pemberlakuan SNI Standar Implementasi Transportasi Labelisasi Peralatan Energi/Listrik Keekonomian Harga Energi Penyesuaian Tarif Listrik Otomatis KEBIJAKAN KEBIJAKAN „ENERGI HIJAU‟ Konservasi Energi A Informasi PROGRAM INSTRUMEN
  • 15. STRATEGI PENGENDALIAN KONSUMSI ENERGI Melalui 3 Jalur INDUSTRI ENERGI PRODUSEN PERALATAN ENERGI KONSUMEN ATAU PENGGUNA ENERGI Meningkatkan nilai tambah melalui Program Konservasi Energi • Labelisasi • Standardisasi PENGHEMATAN ENERGI DAN PERBAIKAN LINGKUNGAN 2 K E R J A S A M A J E J A R I N G Demand Side Management 31 Listrik BBM
  • 16. Dampak Konservasi Energi  Penghematan energi pada sektor rumah tangga  Penghematan energi pada sektor industri  Penghematan energi pada sektor transportasi  Penghematan energi pada sektor komersial dan publik  Kampanye sadar hemat energi
  • 17. Potensi Penghematan Energi • Asumsi: – Pertumbuhan konsumsi energi final 7% per tahun – Pertumbuhan GDP 5% per tahun – Target elastisitas energi tahun 2025 = 1 (satu) Potensi penghematan: 3,13 milyar SBM atau setara 157 milyar US$ * *) Harga Minyak 50 US$/barrel
  • 18. Konservasi Energi Bangunan • Penggunaan lampu hemat energi jenis CFL, mampu menghemat energi hingga 40 – 45%. • Pemakaian sistem kendali seperti timer, sensor gerak dan photocell. • Penggunaan AC/Chiller yang mempunyai efisiensi tinggi, ditunjukkan oleh angka COP atau EER yang tinggi. Kapasitas AC juga harus disesuaikan dengan beban, sekitar 600 Btu/jam untuk tiap m2 lantai. Besar penghematan bisa mencapai 20 – 30%.  Suhu standar pendinginan 24o – 26oC, RH 55 – 60%  Insentif finansial untuk pembangunan gedung hemat energi dan pembelian peralatan hemat energi  Standarisasi dan labelisasi peralatan listrik rumah tangga yang menunjukkan tingkat konsumsi energi
  • 19. Audit Energi dan Intensitas Energi  Sangat efisien (4.17 – 7.92)  Cukup efisien (12.08 – 14.58)  Boros (19.17 – 23.75)  Efisien (7.92 – 12.08)  Agak Boros (14.58 – 19.17)  Sangat Boros (23.75 – 37,5)  Efisien (0.84 – 1.67)  Boros (2.5 – 3.34)  Cukup Efisien ( 1.67 – 2.5)  Sangat Boros (3.34 – 4.17) Bangunan ber AC (kWh/m2/bulan) Bangunan tanpa AC (kWh/m2/bulan) • Audit energi untuk mengidentifikasi program penghematan energi yang potensial dan intensitas konsumsi energi bangunan
  • 20. SNI Konservasi Energi Pada Bangunan • SNI 03-6196-2000: Prosedur Audit Energi pada Bangunan Gedung • SNI 03-6197-2000: Konservasi Energi Sistem Pencahayaan pada Bangunan Gedung • SNI 03-6389-2000: Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung • SNI 03-6390-2000: Konservasi Energi Sistem Tata Udara pada Bangunan Gedung • SNI 04-6958-2003: Label Tingkat Hemat Energi Pemanfaat Tenaga Listrik untuk Keperluan Rumah Tangga dan Sejenisnya
  • 21. Pemanfaatan IT Untuk Energy Management • Home Energy Management System Data Center AIGIS terminal Monitoring the load current for each of the home appliances to identify appliance usage status and patterns in using such devicesEL quest Refrigerator Displaying the times of opening/closing doors and the power consumption 180-degree camera Transmitting images to PHS, etc. for monitoring the status of the home (Example) Safety confirmation service for elderly persons living alone Blind/fan/air conditioner Making a coordinated control of blinds and fans to reduce air conditioner operation Accumulation and analysis of collected data ・ Collecting power consumption monitoring data ・ Processing communications with AIGIS, etc. In-home lighting wiring (ECO-net system) Information terminal Collecting data from various appliance adapters to display power consumption and charges. Also making a central control of various functions. Number of monitors: 300 households ( : For limited monitors only) Motion sensor/air-conditioner Air-conditioner control by motion sensor AV devices Cutting off standby power consumption with the use of an adapter Heat pump Hot-water system Remote ON/OFF control and remote bathwater filing
  • 22. Pemanfaatan IT Untuk Energy Management • Commercial Building Energy Management System Equipment Control Human Detective Sensor  Detects human presence/absence in each floor/room and sends the data to the central monitoring & controlling unit. Central Monitoring & Controlling Unit  Controls the blowing volume of air-conditioners upon direction received from the central monitoring and controlling unit. Humidity & Temperature Sensor  Measures humidity & temperature in each floor/room and sends the data to the central monitoring & controlling unit. Based on data from the humidity & temperature sensor and human detective sensor, adequately controls air conditioning and lighting Aggregates and analyzes energy use data and estimates future energy demand to adjust the air-conditioning control.
  • 23. Program Efisiensi Energi di Industri • Penggunaan peralatan industri dan penyedia energi yang memenuhi standar efisiensi. • Audit energi untuk identifikasi sistem proses yang rakus energi dan rugi-rugi energi. • Penggunaan lampu hemat energi • Demand Side Management untuk mengurangi kebutuhan listrik dan beban puncak melalui konservasi, load shifting, load curtailment, dll  Koreksi Faktor Daya dengan capasitor bank, switched capasitor, dll  Insentif finansial untuk instalasi sistem peralatan dan proses yang hemat energi
  • 24. Pola Pemakaian Energi dan Rugi-Rugi di Industri • Contoh: Industri Baja.
  • 25. Strategi Konservasi Energi di Transportasi • Perubahan moda transportasi, baik untuk penumpang dan barang ke sistem yang lebih hemat bahan bakar seperti kereta, bus, LRT, dan sepeda • Pemanfaatan bahan bakar alternatif yang lebih „cost effective‟ serta ramah lingkungan seperti Biofuel, CNG, LPG, Hibrid, dll • Promosi Manajemen Kebutuhan Transportasi: – Jaringan transportasi multi moda yang optimal dan efisien – Sistem jaringan jalan yang optimal – Perilaku dan cara berkendara, dll  Standar efisiensi kendaraan berdasarkan jarak tempuh per satuan bahan bakar dari suatu „top runner program‟  Pencantuman efisiensi bahan bakar kendaraan dengan sistem labelisasi
  • 26. Cogeneration Efisiensi: 58% Efisiensi: 85% Sistem Konvensional Sistem Cogeneration
  • 27. Seleksi Teknologi Cogeneration Biomasa/Limbah: Straw “Rice husk” EFB Wood chips Sugar ‘tidak disarankan’
  • 28. Implementasi Rekomendasi Konservasi Energi A D C B • A : Investasi kecil, teknis mudah, hasil kecil • B : Investasi kecil, hasil sedang • C : Investasi besar, teknis susah, hasil besar • D : Teknis susah, hasil kecil KecilBesar DampakKonservasiEnergi Mudah Sulit Kondisi Teknologi dan Ekonomi
  • 29. Pembiayaan • Siapa yang akan membiayai proyek konservasi energi ? • Dari mana bisa diperoleh dana untuk investasi ? • Implementasi rekomendasi dengan „no-cost‟, „low-cost‟, „medium cost‟ dan „high cost‟ – Konsep payback period (PP) dan ratio on investment (ROI) – Proyek dengan ROI tinggi dan PP rendah menggambarkan resiko investasi yang rendah • Proyek efisiensi energi yang membutuhkan dana besar bisa mencari sumber pembiayaan dari bank atau institusi keuangan lainnya • Sumber-sumber pembiayaan lainnya: – ESCO – CDM
  • 30. ESCO • ESCO kepanjangan dari Energy Service Company • ESCP menawarkan jasa lengkap konservasi energi kepada klien, dan klien mengembalikan sebagian dari penghematan tagihan energinya ke ESCO. Initial investment Utility charge payment Before the introduction of ESCO business Utility charge payment Utility charge payment Customer Gain Repayment Customer gain ESCO expenses Overview of ESCO business Energyconserva- tioneffect ESCO operator shall guarantee the achievement. Interest During the implementation of ESCO business After the contract term completed Guaranteed method Customer ESCO Leasing company Financial institution Lease/loan Energy-saving guarantee サービス料 Shouldering installation cost Shared method Customer ESCO Leasing company Financial institution Installation No initial costs Shouldering installation cost Service charge Service charge Lease/loan
  • 31. CDM • Proyek efisiensi energi masuk dalam kategori „small-scale CDM project‟. • Definisi „small-scale CDM project‟ adalah – Proyek energi terbarukan dengan maksimum kapasitas output hingga 15 MW atau ekivalennya – Proyek efisiensi energi yang bertujuan mengurangi konsumsi energi pada supply side dan/atau demand side hingga 15 GWh per tahun atau ekivalennya – Proyek lainnya yang mampu mengurangi sumber pencemaran „anthropogenic‟ dan mengeluarkan emisi CO2 kurang dari 15kton per tahun. • „Small-scale CDM project‟ memerlukan dokumentasi dan persyaratan yang lebih sedikit.
  • 32. PROTOKOL KYOTO Protokol Kyoto memiliki 3 mekanisme fleksibel untuk mencapai target penurunan emisi, yaitu:  Joint Implementation (JI), yaitu mekanisme perdagangan emisi antar negara maju;  Emission Trading (ET), yaitu mekanisme perdagangan emisi antar negara maju;  Clean Development Mechanism (CDM), yaitu mekanisme perdagangan emisi antar negara maju dan negara berkembang. CDM adalah satu-satunya mekanisme yang dilakukan di negara berkembang (Non Annex 1)
  • 33. Clean Development Mechanism (CDM) Bertujuan untuk membantu negara maju (Annex 1) mencapai target penurunan emisi GRK dan membantu negara berkembang (non Annex 1) mencapai pembangunan berkelanjutan Dalam rangka implementasi CDM, Indonesia telah membentuk Komisi Nasional Mekanisme Pembangunan (KomNas MPB) selaku otoritas nasional di bidang CDM (Designated National Authority – DNA) dengan Kepmen LH No. 206/2005 tanggal 27 Juli 2005 sebagai syarat keikutsertaan dalam skema CDM
  • 34. Konsep & Terminologi CDM • Baseline : emisi yg timbul tanpa proyek CDM, seperti: emisi CH4 dari proses landfill; emisi CO2 dari pembangkit berbahan bakar fosil • Additionality : “Bukti” bahwa emisi telah diturunkan dari kondisi tanpa adanya proyek CDM • CER (Certified Emission Reduction) : Penurunan Emisi yg telah Disertifikasi yang dihasilkan dari penerapan proyek CDM Tanpa CDM (Baseline) Dengan CDM Default Emission Factors Sektor Energi (IPCC Guidelines 2006) 94600 73300 56100 70800 54600 0 0 20000 40000 60000 80000 100000 Batubara Minyak Mentah Gas Alam Biofuel Landfil Gas Panas Bumi Jenis Bahan Bakar EmissionFactor(kg GHG/TJ) CER
  • 36. JENIS DAN KATEGORI PROYEK CDM Tipe 1 : Energi Terbarukan A. Pembangkitan listrik oleh pengguna B. Energi mekanik oleh pengguna C. Energi termal oleh pengguna D. Pembangkit listrik tenaga energi terbarukan untuk grid Tipe 2 : Proyek peningkatan energi efisiensi A. Peningkatan energi efiesiensi sisi suplai – transmisi dan distribusi B. Peningkatan energi efiesiensi sisi suplai – pembangkitan C. Peningkatan energi efiesiensi sisi permintaan untuk teknologi tertentu D. Efisiensi energi dan penggantian bahan bakar pada fasilitas industri E. Efisiensi energi dan penggantian bahan bakar pada bangunan Tipe 3 : Lain-lain A. Pertanian B. Penggantian bahan bakar fosil C. Penguranan emisi dari kendaaraan berbahan bakar dgn emisi GRK rendah D. Methane recovery E. Pencegahan pelepasan gas metan
  • 37. TAHAPAN PROYEK CDM Desain Proyek (Project identification Note – PIN, Project Design Document – PDD) Persetujuan Nasional Validasi Registrasi Implementasi Monitoring Verifikasi Sertifikasi Penerbitan Certified Emission Reduction – CER Pengembang Proyek (Project Proponent – PP) KomNas Mekanisme Pembangunan Bersih (Designated National Authority – DNA) Designated Operational Entity – DOE* Executive Board (EB) CDM * DOE yg telah diakreditasi oleh EB CDM
  • 38. Project Identification Note (PIN) dan Project Design Document (PDD) PIN - Project Information Note (Catatan Informasi Proyek), mengandung informasi singkat tentang : • Deskripsi dari proyek • Dugaan kasar tentang besarnya penurunan emisi atau peningkatan penyerapan GRK yang akan dihasilkan proyek pada kondisi ada dan tidak ada proyek dan keuntungan sos- ek lainnya • Informasi tentang pembiayaan (biaya proyek, sumber pendanaan, pembeli kredit) • Perkiraan CER yang akan dihasilkan selama periode kredit PDD - Project Design Document (Dokumen Rancangan Proyek), mengandung informasi lengkap tentang proyek yang diusulkan termasuk informasi lengkap lainnya tentang metode pengukuran, pemantauan GRK dan lain-lain
  • 39. POTENSI CDM DI INDONESIA Indonesia diproyeksikan memiliki potensi CDM utk tahun 2008-2012 a.l: Sektor energi : 24 juta ton CO2e/tahun Sektor kehutanan : 23 juta ton CO2e/tahun Total potensi thn 2008-2012 : 125-300 juta ton CO2e (2% potensi dunia) Secara finansial, keuntungan pada periode 2008-2012 diperkirakan (berdasarkan harga internasional US$ 7 - 10/ ton CO2e) : US$ 769 – 2610 juta
  • 40. POTENSI CDM DUNIA Indonesia 2% Middle East 8% Africa 10% Latin America 5% China 51% Other Asian countries 12% India 12% Potensi CDM Indonesia…lanjutan
  • 41. Aspek Lingkungan Emisi Terhadap Premium Terhadap Solar Karbon Monoksida (CO) Berkurang 90% Berkurang 98% Hidrokarbon Berkurang 50% Berkurang 75% Nitrogen Oksida (NOx) Berkurang 60% Berkurang 86% Karbon Dioksida (CO2) Berkurang 25% Berkurang 11% Partikulat Berkurang 50% Berkurang 98%  Contoh: Pengurangan emisi dari kendaran berbahan bakar CNG
  • 42. Penutup • Konservasi energi merupakan satu-satunya program yang harus dilaksanakan untuk mencapai sasaran elastisitas energi 1 (satu) pada Perpres no.5 Tahun 2006. Dengan konservasi energi, pangsa belanja energi akan turun yang akhirnya akan menaikkan pendapatan atau nilai tambah. Hal ini akan berpengaruh pada peningkatan PDB secara nasional. Jika laju konsumsi energi turun tetapi PDB meningkat maka elastisitas energi akan turun.