Tulisan ini menjelaskan proses pembuatan lubang, radius, dan penentuan material pada braket yang sebelumnya telah dirancang di Solidworks. Terdiri dari pembuatan point sebagai titik referensi lubang, pembuatan lubang menggunakan hole wizard, pemberian radius menggunakan fillet, dan penentuan material AISI 1020 Steel.
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Braket2
1. MEMBUAT LUBANG PADA BRAKET oleh : Zul Fauzi (teknik mesin UII – 07525008)
Sebelumnya telah dijabarkan proses pembuatan braket secara umum pada Solidworks 2012.
Namun braket tersebut masih belum dapat diproses pemesinan karena masih belum memiliki
lubang baut maupun radius. Selain itu belum ditentukan jenis material yang digunakan. Oleh
karenanya braket masih belum bisa dipakai.
Tutorial kali ini akan membahas tentang pembuatan lubang, fillet dan penentuan jenis material pada
braket tersebut. Yuk cekidot...
Bagian – bagian yang akan diberi lubang ada 4, seperti gambar berikut. Terdiri dari bidang A, B, C dan
D.
3. Arahkan kursor pada edge lengkungan pada bidang A, sampai muncul garis lengkung putus-putus
berwarna orange (grip snap). Maka titik tengah akan muncul. Pada saat itu gambarlah point tadi
pada titik tengah tersebut. Point tersebut berfungsi untuk titik referensi pembuatan lubang.
Lakukan hal yang sama dengan bidang D.
Exit sketch dan selanjutnya berikan radius pada bagian B & C.
Klik fillet.
Misal ukuran fillet adalah 20 mm, pastikan full preiew dan tangent propagation aktif, kemudian klik
kiri edge pada bidang B & C, maka akan terlihat seperti gambar berikut, kemudian tekan centang.
4. Selanjutnya membuat point pada bidang B untuk titik referensi pembuatan lubang. Bidang C tidak
perlu dibuat point karena lubang dapat dibuat menembus Bidang C melalui bidang B.
Klik point.
Arahkan kursor pada edge lengkungan bidang B seperti pada bidang A sebelumnya, kemudian
gambarlah point tepat pada titik tengah yang muncul, kemudian exit sketch.
5. Selanjutnya pilih hole wizard.
Misal lubang yang akan dibuat untuk bidang A,B,C,D adalah lubang tanpa ulir dengan diameter 6
mm. Dan kedalaman tembus (through all). Maka isikanlah parameter hole specification pada type
seperti gambar berikut.
6. Pada tab position, klik 3D sketch.
Kemudian arahkan kursor pada point – point yang telah dibuat pada bidang A,B dan D sebelumnya
Dan lubang telah dibentuk
7. Selanjutnya pemberian radius. Misal ada 5 edge yang akan diberi radius. Besar radius misal 3 mm.
Klik fillet.
Selanjutnya masukkan nilai radius dan klik 5 bagian edge yang akan diberi radius tersebut. Lebih jelas
dapat meilhat gambar berikut.
8. Dan braket telah memiliki lubang dan radius.
Selanjutnya menentukan jenis material. Misalkan material yang akan digunakan adalah AISI 1020
Steel yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Elastic Modulus : 2e+011 N/m^2
Poissons Ratio : 0.29
Shear Modulus : 7.7e+010 N/m^2
Density : 7900 kg/m^3
Tensile Strength : 420507000 N/m^2
Compressive Strength in X : N/A
Yield Strength : 351571000 N/m^2
Thermal Expansion Coefficient : 1.5e-005/K
Thermal Conductivity : 47 W/(m·K)
Specific Heat : 420 J/(kg·K)
Material Damping Ratio : N/A
9. Klik kanan pada material > edit material.
Pilih AISI 1020 Steel > apply > close.
Maka tampilan braket akan berubah warna, seperti logam.
10. Dengan demikian braket sudah dapat diproses manufaktur seperti CNC atau metal mold. Karena
sudah memiliki informasi geometri seperti : massa, volume maupun luasan penampang di mana itu
diperlukan sebagai referensi bagi proses manufaktur tersebut.
Untuk mengetahui massa, volume maupun informasi geometri lain pada braket tersebut, klik kanan
pada tab feature > centang evaluate.
Setelah tab evaluate muncul, klik mass properties.
Maka akan tampak seluruh informasi geometri yang diperlukan dalam proses manufaktur.
Dengan demikian braket siap diproses manufaktur.