Dokumen tersebut membahas visi dan strategi Provinsi Bali untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik guna mendukung pemulihan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Strateginya meliputi pengembangan infrastruktur, industri, SDM, dan komunikasi pemasaran untuk mencapai target adopsi kendaraan listrik sebesar 8.415 unit sepeda motor dan 1.026 unit mobil pada 2022.
3. Pemerintah Provinsi Bali Berkomitmen untuk
menerapkan Kebijakan Pembangunan Ramah
Lingkungan untuk pemulihan ekonomi setelah pandemi
COVID-19 dan Mejaga Kelestarian Lingkungan.
› Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali:
Mewujudkan Pulau Bali yang bersih, asri dan harmonis
melalui program pengembangan energi bersih dan
transportasi rendah karbon
› Mengembangkan Pariwisata Berkelanjutan:
Implementasi kendaraan listrik dan energi bersih dapat
mendukung pemulihan sektor pariwisata Bali sebagai
penyumbang PDRB tertinggi (62%) bagi provinsi Bali.
› Komitmen transisi menuju kendaraan listrik :
Sebagai pelaksanaan Peraturan Gubernur No.48 Tahun
2019 tentang Penggunaan Kendaraan Listrik (EV), melalui
penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) KBLBB Bali.
Pandemi COVID 19
menyebabkan dampak yang
signifikan terhadap Ekonomi Bali.
(Sangat Diperlukan Percepatan
Pemulihan Ekonomi)
1. Transformasi Ekonomi Bali, Bappenas, 2021
1
Pemulihan ekonomi harus
mempertimbangkan daya dukung
lingkungan dan berkelanjutan.
2
Latar Belakang:
Arah keberlanjutan Ekonomi dan Pariwisata Bali
5. Pariwisata Dan Pemilikan Kendaraan Bermotor
Sumber : BPS Provinsi Bali (2021)
1. Bali menjadi surga wisata sebelum pandemi
dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sekitar
7%, dan pertumbuhan akan tetep terjadi setelah
pandemi berakhiir.
2. Tingginya pemilikan kendaraan bermotor di
Bali, 87% nya adalah sepeda motor.
6. *The number electric vehicle are from List of registered first vehicle ownership (BBNKP 1)
0
6
18
73
150
2016 2017 2018 2019 2020
Pembelian EV di Bali (2016-2020)*
+204%
Average growth per year
Pembelian EV di Bali 2016-2020
Pembelian EV telah meningkat
secara signifikan sejak 2017,
meskipun jumlahnya masih kecil.
7. Distribusi Stasiun Pengisian
Listrik Umum (SPLU) dan Stasiun
Pengisian Kendaraan Listrik
Umum (SPKLU) di Bali
Terdapat 109 lokasi SPLU/SPKLU di
Bali, dengan total165 unit.
Mayoritas digunakan untuk PKL
(76%), fasilitas umum (10%), industri
kerajinan (1%), dan hanya 13% atau
sekitar 14 titik yang digunakan untuk
pengisian listrik.
Source: State Electricity Company (2020)
9. Respon terhadap perubahan iklim,
Peningkatan penetrasi EV pada tahun 2030
dapat mengurangi emisi karbon hingga 40 juta
ton per tahun
1 Mckinsey (2021)
Dengan manufaktur lokal dan rantai pasokan,
elektrifikasi sektor transportasi jalan dapat
meningkatkan PDB hingga Rp 500 triliun pada
tahun 2030.1
Komitmen EV Indonesia telah tertuang dalam
Perpres No 55 Tahun 2019 tentang
Pelaksanaan Percepatan EV, dan
Permenperin No 27 Tahun 2020 yang berisi
Roadmap Pengembangan Industri EV.
Kebijakan Percepatan
Pembangunan Ekosistem
Kendaraan Listrik Menjadi
Prioritas Pemerintah Provinsi
Bali Sebagai Bagian Dari
Pemulihan Ekonomi Dan
Pelestarian Lingkungan
Transisi ke KBLBB di Bali berkontribusi
bagi Indonesia dan Dunia
Transisi menuju adopsi KBLBB adalah salah satu
strategi menuju pembangunan rendah karbon
10. Tingkat Emisi CO2 di Bali Menurut Sektor
Tahun 2017 – 2018
0 1000 2000 3000 4000 5000
Limbah
Pembakaran
Limbah cair domestik
Pertanian
Liming
Urea
Biomass Burning
N2O from Managed Soil
Livestock
Rice Cultivation
Energi
Manufaktur & konstruksi
Perkantoran & pemukiman
Transportasi
Industri Energi
Emisi tahun 2018 (dalam Gg CO2 e) Emisi Tahun 2017 (dalam Gg CO2 e)
Energy Industry
Transportation
Office and Housing Complex
Construction and Manufacturing
Energy
Agriculture
Liquid Domestic Waste
Waste
Emission amount in 2018 (Gg CO2 e) Emission amount in 2017 (Gg CO2 e)
Pengurangan signifikan emisi gas
rumah kaca memerlukan langkah
DEKARBONSASI sektor transportasi,
salah satunya melalui elektrifikasi
kendaraan.
Burning
Source : BLH Provinsi Bali;
Laporan Arsip Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Bali Tahun 2019
Sektor Transportasi
merupakan Penyumbang
kedua terbesar Emisi gas
rumah kaca di Bali
12. 201,151 179,068 208,369 229,736
106,685
6
18
73
150
2016 2017 2018 2019 2020
Bahar Bakar Minyak
Listrik
BBM
Listrik
Jumlah pembelian kendaraan berdasarkan
jenis bahan bakar in Bali Tahun 2016-2020
*Jumlah kendaraan listrik berdasarkan daftar registrasi kepemilikan kendaraan pertama (BBNKB 1)
Jumlah KBLBB sangat
kecil tetapi pembelian
KBLBB meningkat
secara signifikan
(sekitar 2 kali) per
tahun sejak 2019
13. Pilihan Jenis Angkutan Sewa
29%
22%
41%
8%
WISATAWAN NUSANTARA
Motorcycle Car Both Neither
43%
11%
40%
6%
WISATAWAN MANCANEGARA
Motorcycle Car Both Neither
Sepeda motor dan mobil masih menjadi prioritas penyewaan oleh wisatawan Nusantara
maupun mancanegara.
Source: Rizky et al. (2021)
14. Pilihan kendaraan oleh Wisatawan di Bali
4%
0%
5%
0%
6%
28%
19%
22%
17%
6%
0%
4%
1%
2%
16%
64%
3%
4%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
Bus
Minibus
Online Taxi
Taxi
Online Motorcycle Taxi
Rent Car
Rent Motorcycle
Private Car
Private Motorcycle
intenational domestic
Sepeda motor dan mobil
sewa masih menjadi
prioritas untuk disewa
wisatawan domestik
maupun internasional
Source: Rizky et al. (2021)
15. Fasilitas pendukung yang dikehendaki wisatawan
Skor rata-rata (max of 5)
Domestik Internasional
Lokasi charging location (SPLU/SPKLU) 4.32 4.6
Biaya sewa (Rental cost) 4.3 4.53
Tarif listrik (Electric cost) 4.12 4.44
Lokasi stasiun penukaran baterai (Battery swap location) 4.08 4.28
Sumber energy terbarukan (Renewable energy sources) 4.05 4.34
Fasilitas pendukung yang paling diinginkan untuk sewa EV
oleh Wisatawan
Pertimbangan utama dalam menggunakan EV adalah lokasi pengisian dan/atau penukaran baterai dan
efisiensi biaya sewa serta tarif listrik.
Source: Rizky et al. (2021)
17. Rencana Aksi Daerah (RAD) Kendaraan Listrik Bali
(Sebagai Panduan dan Arahan Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik Bali)
Tahun
Target Capaian
Motor Mobil
2022 8.415 1.026
2023 16.829 2.051
2024 33.657 4.101
2025 44.876 5.468
2026 56.095 6.835
Target Adopsi EV: Tambahan jumlah EV di Bali*
aThis is an optimistic scenario based on the simulation of supporting policies, namely subsidies, disincentives, and infrastructure development. The simulation is based on EV adoption
preference analysis
*The number of additional EV adoption includes adoption of new and converted EV (from ICE vehicle)
Target Utama
Rencana Aksi Kendaraan Listrik Bali
Target Pengurangan Emisi CO2 Berkelanjutan Bali :
Tahun 2022-2026
3,350,900
5,796,431
11,591,904
15,455,872
19,319,840
2022 2023 2024 2025 2026
IN
KG
CO2
RAD disusun secara optimistik,terukur dan langsung pada sasaran, bertujuan untuk
mendukung pemulihan ekonomi dan keberlanjutan
19. Pilar 1: Manajemen dan
Penelitian
.
Pilar 2: Infrastruktur
Infrastruktur pengisian
dan penukaran baterai
Pilar 3:
Industri dan Baterai
Penyediaan kendaraan
EV dan Baterai
Pilar 4:
Sumber Daya Manusia
Pengembangan SDM
mendukung program EV
Pilar 5: Pemasaran dan
Komunikasi
Edukasi dan sosialisasi
tentang EV
Rencana Aksi Daerah (RAD) KBLBB Bali sebagai Panduan dan
Arahan untuk Percepatan Ekosistem KBLBB Bali
Lima Pilar Strategi untuk mencapai target utama RAD
Kebijakan, zonasi, model
bisnis dan pendanaan,
monitoring, penelitian,
piloting
20. Pilar 1 – Kebijakan yang dibutuhkan untuk pengembangan
Ekosistem KBLBB
Zonasi
Zonasi
Infrastruktur EV
Zonasi
Kendaraan
Fiskal
Pendanaan Model Bisnis
Konservasi
lingkungan
Energi bersih dan
rendah karbon
Pariwisata
Ramah
Lingkungan
Pengumpulan
Baterai bekas
Standarisasi
Kompetensi
teknis,
kendaraan,
pengujian dan
sertifikasi
Pengembangan
Kapasitas
Database dan
Sistem
Monitoring EV
21. Pilar 2 – Pengembangan Infrastruktur Pengisian dan
Penukaran Baterai EV
Penggunaan EV membutuhkan infrastruktur yang mudah dijangkau, dan hal ini
mensyaratkan perlunya pembangunan infrastruktur dalam jumlah memadai
Infrastruktur yang akan
dikembangkan
SPKLU (Public Plug-in EV
charging)
SPBKLU (Public EV battery
swapping)
untuk kendaraan roda-2
Pengisian baterai EV di rumah
tangga (Home EV Charging)
Ketiga tipe infrastruktur pengisian
daya perlu dibangun untuk
memastikan semua tipe EV memiliki
akses pengisian yang mudah
dijangkau
Perlu dilengkapi dengan penerapan
pembangkitan listrik dari sumber
energi bersih/ energi terbarukan
22. Pilar 3 – Pengembangan Industri EV
Penggunaan EV membutuhkan dukungan industri/fasilitas produksi, perawatan, konversi,
dan monitoring mutu dan penanganan baterai bekas
Fasilitas
perakitann
(assembly)
Fasilitas
perawatan
Monitoring
kualitas dan
penanganan
baterai bekas
Fasilitas
konversi
Ketersediaan perakitan
dapat menjamin pasokan
EV di Bali, peluang kerja
bagi masyarakat lokal dan
menekan biaya logistik
Mendukung perawatan
rutin dan perbaikan bila
dibutuhkan
Konversi mengakomodasi
kebutuhan untuk beralih
dari ICE ke EV tanpa
menambah jumlah
kendaraan
Monitoring dilakukan untuk
memastikan EV yang dijual di
Bali serta praktek penanganan
baterai bekas mematuhi standar
yang dipersyaratkan
23. Pilar 4 – Pengembangan SDM
Penguasaan keahlian/keterampilan baru terkait EV dibutuhkan berbagai stakeholder dalam
ekosistem EV
• Industri otomotif
• Bengkel perawatan
Aspek Kendaraan
• Pelaku usaha instalasi stasiun pengisian EV
• Pelaku usaha operator stasiun pengisian
• Pelaku usaha pengelolaan baterai bekas
Aspek Infrastruktur
dan penanganan
baterai bekas
• Dinas perhubungan
• Dinas Perindustrian dan Perdagangan
• Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Aspek Regulasi dan
monitoring
• Kepolisian
• Pemadam kebakaran
Mitigasi potensi
bahaya / kecelakaan
Target stakeholder Pendekatan penguasaan keahlian
Pendidikan
formal
Pendidikan
Non-formal
Pengembangan
bahan belajar
mandiri
Sertifikasi
Teknis
• SMK
• Universitas
• Politeknik
• Pelatihan/workshop
• Inkubasi
• Video
• Modul
• Learning website
• Fasilitas sertifkasi
bagi teknisi EV
24. Pilar 5 – Pemasaran dan Komunikasi
Strategi pada pilar ini akan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan awareness,
persepsi positif dan minat terhadap EV
Pengembangan kapasitas dan
pembangunan eksosistem
Peningkatan kesadaran
(awareness) masyarakat
terhadap EV
Monitoring, evaluasi, dan
pembelajaran
• Membentuk kolaborasi di
antara stakeholder EV
• Membangun relasi public
antara pemerintah Bali dan
masyarakat
• Penyusunan narasi spesifik
untuk segmen masyarakat
berbeda
• Menjalin kerjasama dengan
komunitas dan tokoh
berpengaruh untuk
menyampaikan pesan-pesan
terkait EV
• Optimalisasi penggunaan
media social
• Mempromosikan program EV
melalui aktivitas publik dan
pameran
• Evaluasi program dengan
tujuan untuk meningkatkan
minat masyarakat terhadap
EV
• Perbaikan (refining) program
berdasarkan hasil evaluasi
untuk meningkatkan
efektivitasnya
26. Bali Memiliki visi yang selaras dengan konsep KTT G-20
Visi Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” akan dicapai antara lain dengan
mengimplementasikan pembangunan rendah karbon:
1
Pemulihan dari pandemic COVID-19 dalam sector pariwisata bias menjadi momentum
yang baik untuk mengimplementasikan Program Energi Bersih dan Kendaraan Listrik
2
Produk Domestik Regional Bruto
62%
Tourism
KTT G-20 Summit
diharapkan menjadi
showcase adopsi EV dalam
mendukung pembangunan
rendah karbon pada skala
daerah, nasional maupun
global
Program
Energi Bersih
Program Transportasi
Rendah KArbon
27. Showcase Transportasi Ramah Lingkungan
pada Penyelenggaraan KTT G20
Pengadaan bus listrik ukuran
sedang
Kendaraan listrik untuk kepala negara, ibu
negara dan delegasi
Motor listrik Stasiun pengisian (Charging
Station)
Halte bus yang dilengkapi pengisian
baterai EV
Layanan koneksi bandara dan shuttle bus
berbasis EV