SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
TUGAS


              Metodologi Penelitian Hukum
“Teori Pengumpulan Data; Analisa Data & Pencatatan Data”




                          Oleh:
            Ane Nurussyamsiyah    (062410045)




                     Ilmu Hukum
                 Fakultas Hukum
UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO
                          2010
Pengumpulan Data; Analisa Data & Pencatatan Data
                              dalam Penelitian Hukum


I.      Pengumpulan Data
        Data berarti suatu yang dianggap atau diketahui. Dengan demikian ini
berarti data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.
        Pada umumnya data dikumpulkan dengan tujuan:
     a) Dasar suatu perencanaan, agar perencanaan sesuai dengan kemampuan
        yang ada, sehingga dapat dicegah terjadinya suatu perencanaan yang
        ambisius sehingga susah dilaksanakan. Kemampuan yang dimaksudkan
        disini    adalah   kemampuan       personil,   kemampuan     anggaran    serta
        kemampuan materiil yang lain.
     b) Alat     kontrol   terhadap   pelaksanaan      atau   implementasi   daripada
        perencanaan tersebut agar supaya bisa diketahui dengan segera kesalahan
        atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi untuk segera dilakukan
        perbaikan-perbaikan atau koreksi.
     c) Dasar evaluasi dari hasil kerja akhir. Apakah hasil kerja akhir yang telah
        ditargetkan bisa dicapai 100%, 90% atau kurang. Kalau target tidak
        tercapai faktor-faktor apa yang menyebabkannya.


        Untuk seluruh kegiatan tersebut diatas diperlukan yang disebut data. Data
yang salah apabila dipergunakan untuk dasar pembuatan keputusan tertentu akan
berakibat fatal, perencanaan menjadi tidak tepat, kontrol tidak efektif dan evaluasi
tidak mengenai sasaran secara obyektif.
        Syarat-syarat data yang baik agar berguna antara lain sebagai berikut:
     a) Data harus obyektif, maksudnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
        Misalnya laporan ASR yang seharusnya turun jangan dilaporkan naik.
     b) Data harus bisa mewakili, misalnya data trafik yang dilaporkan hanya data
        pada saat trafik tidak overload.
     c) Kesalahan baku relatif kecil.
     d) Harus tepat waktu, khususnya kalau data akan dipergunakan untuk
        melakukan kontrol atau evaluasi, syarat tepat waktu ini penting sekali agar
sempat dilakukan penyesuaian atau koreksi seperlunya kalau ada
      kesalahan atau penyimpangan yang terjadi dalam implementasi suatu
      perencanaan.
   e) Harus relevan, maksudnya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya
      dengan persoalan yang akan dipecahkan.


      Data bisa dibagi antara lain sebagai berikut:
   a) Menurut sifatnya
      •   Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka.
      •   Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka.
   b) Menurut sumbernya
      •   Data internal, data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam
          suatu organisasi.
      •   Data eksternal, data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan di
          luar suatu organisasi.
   c) Menurut cara memperolehnya
      •   Data primer, data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
          organisasi langsung dari obyeknya. Misalnya data pengukuran trafik.
      •   Data sekunder, data yang deperoleh dalam bentuk sudah jadi dan
          diolah oleh pihak lain.
   d) Menurut waktu pengumpulannya
      •   Data Cross Section, data yang dikumpulkan pada saat suatu waktu
          tertentu yang menggambarkan keadaan atau kondisi pada waktu itu.
          (insidensial)
      •   Data berkala, data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
          memberikan gambaran tentang pengembangan suatu kegiatan dari
          waktu ke waktu. (periodik)




      Data bisa diperoleh melalui suatu kegiatan rutin, misalnya data hasil
pengukuran trafik. Didalam statistik dikenal dua macam cara pengumpulan data,
yaitu sensus dan sampling. Sensus ialah cara pengumpulan data dengan cara
menghitung atau mengukur semua elemen. Data perolehan dari sensus disebut
Populasi, yaitu totalitas semua nilai baik hasil perhitungan maupun penngukuran,
kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok
objek yang lengkap dan jelas. Pada pengukuran trafik, populasi adalah totalitas
semua nilai trafik pada jaringan telekomunikasi sepanjang waktu.
       Sampling      adalah cara pengumpulan data dengan jalan mengambil
sebagian dari populasi dengan cara-cara tertentu, yaitu:
    a) Sampling seadanya. Pengambilan data dilakukan seadanya dari populasi
        sehingga data yang diperoleh merupakan sampel yang masih kasar dan
        kesimpulan yang ditarikpun masih kasar.
    b) Sampling      pertimbangan,     sampling    yang    dilakukan     berdasarkan
        pertimbangan para peneliti. Hanya mereka yang dianggap ahli saja yang
        dimintai pertimbangan.
    c) Sampling kuota, hampir sama dengan sampling pertimbangan, hanya
        pengambilan sampelnya ditentukan oleh petugas sampai dirasakan
        mencukupi.
    d) Sampling sistematis, jumlah annggota sampel dari populasi diambil pada
        jarak interval waktu tertentu, urutan tertentu atau ruang tertentu.




       Alat pengumpulan data (instrumen) menentukan kualitas data dan kualitas
data menentukan kualitas penelitian. Karena itu alat pengumpul data harus
mendapat penggarapan yang cermat. Agar data penelitian mempunyai kualitas
yang cukup tinggi, alat pengumpul datanya harus memenuhi syarat:
   a) Akurasi (accuracy)
   b) Presisi (precision) hal ini berkaitan validitas (kesahihan) instrumen.
       Validitas instrumen dapat dikategorikan ke dalam validitas kualitatif dan
       validitas kuantitatif. Suatu instrumen dikatakan validitas kualitatif apabila
       benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Apabila dikatakan
       kuantitatif apabila dapat mengukur dengan cermat sebatas yang hendak
       diukur.


       Studi dokumen merupakan langkah awal dari setiap penelitian hukum
(baik normatif maupun sosiologis) karena penelitian hukum selalu bertolak dari
premis normatif. Penelitian terhadap bahan hukum yang akan dipergunakan dapat
dilakukan melalui dua cara, yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern
berkenaan dengan jawaban dari pertanyaan apakah isinya dapat diterima sebagai
kenyataan. Semakin tua usia suatu dokumen semakin sulit mengadakan kritik
ekstern, karena memerlukan pengetahuan bahasan.
       Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah
angket, observasi dan wawancara.
   1) Angket
       Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
       cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang
       lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Beberapa hal yang perlu
       diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam
       Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip
       pengukuran dan penampilan fisik.
        Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain:
           -     Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan
                 untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan
                 jawaban.
           -     Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
                 responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh
istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti
           bahasa Inggris, dsb.
       -   Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika
           terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan
           jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk
           memilih jawaban yang disediakan.
   Urutan pertanyaan dimulai dari yang umum sampai ke spesifik, atau dari
   yang mudah menuju ke yang sulit, atau di acak.
   a) Prinsip Pengukuran memuat seperangkat ujicoba instrumen. Artinya,
      sebelum menyebarkan angket, perlu dilakukan beberapa percobaan
      sehingga selain diketahui validitas dan reliabilitasnya, juga akan
      diperoleh estimasi waktu pengerjaan, tingkat kesulitan dan berbagai
      hal lainnya.
   b) Penampilan Fisik merupakan salah satu daya tarik dan keseriusan
      responden dalam mengisi angket. Namun tentu saja, angket yang
      bagus, terkesan resmi tentunya memerlukan biaya yang lebih besar
      dibanding angket yang di cetak di atas kertas seadanya.


2) Observasi
   Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak
   hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun
   juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi
   (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk
   mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
   dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
    Participant Observation
       Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam
       sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
    Non participant Observation
       Berlawanan    dengan       participant   Observation,   Non   Participant
       merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung
       dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data
        yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa
        mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang
        digunakan dalam teknik observasi ini antara lain: lembar cek list, buku
        catatan, kamera photo, dll.


      3) Wawancara
        Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
        tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun
        peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada
        penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
        pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000
        responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat
        diterapkan     sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian
        kualitatif).
        Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
         Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti
            apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar
            pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat
            menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain
            yang dapat membantu kelancaran wawancara.
         Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti
            tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang
            akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting
            masalah yang ingin digali dari responden.




II.     Analisa Data
        Pengolahan dan analisis data penelitian berpedoman pada rumusan
permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Semakin jelas dan
jernih tujuan yang menjadi sasaran, maka semakin mudah peneliti menentukan
analisis yang akan digunakan. Dengan istilah lain adalah bahwa rumit tidaknya
penelitian yang akan dilakukan bergantung pada kebutuhan akan hasil penelitian
yang diinginkan, semakin banyak kebutuhannya tentu saja penelitian akan
menjadi semakin rumit termasuk pengolahan dan analisis data penelitiannya.
       Data yang terkumpul dari kegiatan pengumpulan data kemudian diolah,
setelah diolah, kemudian dilakukan analisis. Hasil analisis dan/atau intepretasi
hasil penelitian merupakan jawaban permasalahan penelitian.
       Dengan demikian pengolahan dan analisis data dipengaruhi oleh berbagai
faktor, yakni:
   a) Kepentingan atau interest penelitian yang tercantum dalam perumusan
          tujuan dan permasalahan yang menjadi ruang lingkup penelitian;
   b) Format keinginan sponsor penelitian;
   c) Kemampuan peneliti termasuk di dalamnya keterbatasan waktu, tenaga,
          dan biaya penelitian.


          Pengolahan    data      merupakan   kegiatan   pendahuluan   dari analisis.
Pengolahan data pustaka/dokumen/literatur berbeda dengan data yang diperoleh
melalui      wawancara         dan   pengamatan.     Karena    bagaimanapun     data
pustaka/dokumen adalah data yang siap pakai atau data yang sudah jadi.
Sedangkan data hasil wawancara dalam hal ini melalui daftar pertanyaan
(kuesioner) baik terstruktur maupun tidak terstruktur dan pedoman wawancara
serta data hasil pengamatan harus diolah sedemikian rupa terlebih dahulu melalui
berbagai tahap pengolahan data.
    Tahap Pengolahan Data
       1) Pemeriksaan/validasi data lapangan dan editing
                 Data yang diperoleh dari kegiaan pengumpulan data, perlu
            diperiksa dan dijaga konsistensi antara data yang satu dengan data yang
            lainnya dalam sebuah kuesioner. Kegiatan memeriksa dan menjaga
            konsistensi disebut sebagai kegiatan editing yang memeriksa apakah
            data tersebut layak atau valid untuk dilanjutkan kemudian.
Validasi harus dilakukan dengan memperhatikan dengan seksama
  secara ajeg, misalnya permasalahan perbedaan intepretasi dari
  pertanyaan dan jawaban responden
2) Pemberian kode (coding)
       Tahap pemberian kode atau disebut dengan ”coding”, adalah tahap
  selanjutnya setelah validasi dan editing dilaksanakan. Dari setiap
  jawaban (variabel) yang terdapat dalam daftar pertanyaan (kuesioner,
  pedoman wawancara, lembar observasi dan sebagainya) perlu
  dikategorisasikan terlebih dahulu dengan melakukan pemberian kode
  dengan simbol angka. Untuk jawaban tidak tahu, atau tidak memberi
  jawaban perlu diberikan simbol-simbol angka yang khusus. Dengan
  angka-angka tersebut maka data lebih mudah diolah, dihitung dan
  dianalisis.
       Berdasarkan   data    lapangan   peneliti   menyusun   pedoman
  pengkodean (book code). Pedoman ini memuat semua variabel yang
  dianalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hal ini memudahkan
  peneliti atau petugas lain untuk memberikan kode sesuai dengan
  ketentuan yang terdapat dalam book code tersebut. Misalnya untuk
  jawaban ”tidak tahu” diberikan angka ”8”, ”88”, atau ”888”; untuk
  jawaban yang dilewati ”tidak berlaku”/ pertanyaanyang ”dilewati”
  bagi responden tersebut, maka diberikan kode ”9”, ”99”, atau ”999”.
  Dan untuk pertanyaan yang tidak ada jawabannya diberikan angka ”o”.
  Pemberian kode dilakukan dapat langsung pada kuesioner di sisi kanan
  dan atau dengan lembar kode (code sheet).




3) Pemasukan data (data entry)
Berdasarkan kuesioner yang sudah diedit dan divalidasi, atau
     dengan lembar kode (code sheet), langkah berikutnya adalah
     pemasukan data. Pemasukan data dapat dilakukan secara manual, atau
     secara komputerisasi karena jumlah variabel dan respondennya yang
     banyak.
   4) Pengolahan
          Dengan     berkembangnya     teknologi     pengolahan   data   dapat
     dilakukan dengan menggunakan program SPSS atau SAS.


 Pendekatan yang Mempengaruhi Metode Pengolahan dan Analisis Data
       Berkenaan dengan metode pengolahan data penelitian, dalam ilmu-
   ilmu sosial pada umumnya dipengaruhi oleh dua perspektif yaitu aliran
   positivisme dan aliran fenomenologi. Hal ini mengindikasikan bahwa pada
   dasarnya pengolahan data, dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif
   atau kualitatif. Berikut ini matriks yang secara ringkas menggambarkan
   perbedaaan dari dua aliran perspektif tersebut.
Aliran Perspektif                Positivisme Pendekatan                          Fenomenologi
Substansi                                 Kuantitatif                          Pendekatan Kualitatif
Fokus penelitian               Meneliti fakta atau sebab terjadinya        Memahami perilaku manusia dari
                               gejala sosial tertentu.                     sudut pandangan orang itu sendiri
                               Deduktif – hipotesa                         Induktif – asumsi - sensing

                               Identifikasi variabel                       Pengamatan terlibat -
                                                                           melahirkan variable
Teknik       pengambilan       Sampiling populasi (makro)                  Sampling populasi (mikro)
sampling                       Responden                                   Informan (key responden)
                               Probability/random                          Non Probability/non random
Cara pengumpulan data          Melalui kuesioner/daftar pertanyaan         Mempergunakan         pengamatan
                               yang    berstruktur       dan   alat-alat   terlibat, pedoman pertanyaan, dan
                               pengumpulan data lainnya                    mungkin        meneliti    dokumen
                                                                           pribadi
Instrumen penelitian           Kuesioner (pertanyaan tertutup)             Pengamatan,                pedoman
                                                                           wawancacara,              kuesioner
                                                                           (pertanyaan terbuka dan tertutup)
Materi             instrumen   Identifikasi variabel                       Pengamatan terlibat
penelitian                                                                 melahirkan variabel
Pencatatan                     Pada umumnya dilaksanakan setelah           Dapat berlangsung selama proses
                               pengumpulan data                            pengumpulan data
Pendekatan     pengolahan      Pengolahan    data          kuantitatif     Pengolahan    data        kualitatif,
data                           (memungkinkan melakukan korelasi            bertujuan untuk mengerti atau
                               antara gejala dengan data statistik)        memahami gejala yang diteliti
Tahap pengolahan               Mengedit,       koding,      tabulasi,      Memeriksa, inventarisasi (list)
                               perhitungan statistic                       koding- klasifikasi – kuantifikasi
                                                                           hasil secara terbatas – apabila
                                                                           lebih dari 25 responden
Analisis                       Operasionalisasi konsep                     Pendataan memunculkan konsep

Analisis                       Induktif – statistik                        Interpretasi

Diskusi                        Implikasi dari temuan                       Hasil penelitian

Kesimpulan                     -      Temuan                               -     Kecenderungan
                               -      Generalisasi                         -     Terbatas
                               -      Eksplanasi                           -     Deskripsi




             Analisis data dibedakan menjadi analisis kuantitatif dan kualitatif.
         Dalam menganalisis kuantitatif, data yang berbentuk angka dihitung untuk
         mengetahui jawaban masalah yang diteliti. Sebaliknya data kualitatif
         merupakan data yang tidak berbentuk angka, seperti penegakan hukum
yang menggembirakan, marak dimana-mana; Ketertiban mantap, sistem
hukum baik, semangat meneliti dosen menggembirakan.
       Dengan melihat sifat data yang diolah, maka analisis dapat dilakukan
dengan dua pendekatan yakni: pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif.
1) Pendekatan Kuantitatif
   Pendekatan kuantitatif pada dasarnya berarti penyorotan terhadap
   masalah serta usaha pemecahannya yang dilakukan dengan upaya yang
   banyak didasarkan pada pengukuran. Dalam hal ini, obyek penelitian
   dipecah ke dalam unsur-unsur tertentu yang dapat dikuantifikasi
   sedemikian rupa. Kemudian ditarik suatu generalisasi yang seluas
   mungkin ruang lingkupnya. Penelitian kuantitatif menggunakan alat-
   alat matematika dan statistika yang rumit sehingga terkesan canggih.
   Pendekatan kuantitatif ini memulai pekerjaan dengan membuat
   berbagai tabulasi, dimulai dari tabulasi sederhana, tabulasi frekuensi
   sampai dengan tabulasi silang yang berisi hubungan dari variabel yang
   banyak      (multi-variable).   Penerapan   pendekatan    kuantitatif   ini,
   mempunyai fungsi yang sekaligus membatasi keuntungan yang dapat
   diperoleh dari penggunaan metode tersebut, antara lain:
   a. Secara efisien menghimpun, mengolah dan menganalisa data
         penelitian terutama didalam penerapan perencanaan penelitian
         survey.
   b. Dengan mengadakan kuantifikasi, secara relatif lebih mudah untuk
         mengadakan studi perbandingan dan menarik generalisasi.
   c. Lebih mudah menerapkan metode induksi, terhadap hasil-hasil
         penelitian.
   d. Metode kuantitatif lebih tepat diterapkan untuk menguji hipotesis,
         terutama di dalam penelitian yang bersifat eksplanatoris.
   Dengan demikian cirri-ciri pendekaan kuantitatif, sebagai berikut:
   -     Deskriptif dan eksplanatoris
   -     Penentuan sampel harus cermat
   -     Deduktif-induktif berpijak pada teori konsep yang baku
-   Mengandalkan pada pengukurang menekankan pada angka-angka
  -   Variabel sejak awal sudah ada
  -   Dapat digeneralisir
  -   Menggunakan kuesioner lebih tertutup
  Analisis data dengan pendekatan kuantitaif dapat disebut juga sebagai
  analisis statistika, yakni statistik sebagai alat bantu untuk menjelaskan
  fakta/data. Secara garis besar analisis statistika dibedakan atas dua
  macam, yaitu analisis statistika deskriptif dan analisis statistika
  induktif.
2) Pendekatan Kualitatif
  Pendekatan    kualitatif   merupakan     tata   cara   penelitian      yang
  menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu apa yang dinyatakan oleh
  sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan, dan
  perilaku nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah obyek penelitian yang
  utuh. Adapun ciri-ciri pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut:
  -   Eksploratoris dan deskriptif
  -   Induktif-deduktif
  -   Penggunaan teori terbatas
  -   Variable ditemukan setelah berjalannya pengolahan data
  -   Lebih terhadap kasus tertentu
  -   Panduan/pedoman wawancara
  Analisis dengan pendekatan kualitatif ini dilakukan pada data yang
  tidak bisa dihitung bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus yang
  tidak dapat disusun ke dalam struktur klasifikasi. Obyek penelitiannya
  dipelajari secara utuh dan sepanjang itu mengenai manusia maka hal
  tersebut menyangkut sejarah hidup manusia. Penelitian kualitatif
  mencoba      menjelaskan     ”sepotong    episode      kehidupan       yang
  didokumentasikan dalam bahasa aslinya secara cermat bagaimana
  manusia merasa, apa yang mereka tahu, bagaimana cara mereka tahu,
  serta kepercayaan, persepsi dan pengertian mereka. Data yang
  dikumpulkan dan dicatat/direkam bersifat deskriptif dalam bentuk kata-
kata atau gambar. Data tersebut diperoleh dari hasil pengamatan,
     wawancara, potret, dokumen perorangan, memorandum, dokumen
     resmi dsb. Sehingga analisis ini dapat dilakukan untuk dokumen yang
     jumlahnya sedikit. Karena itu analisis kualitatif tidak menggunakan alat
     bantu statistika.


 Analisis Data Penelitian Hukum
       Analisis data merupakan kegiatan mengurai sesuatu sampai ke
   komponen-komponennya dan kemudian menelaah hubungan masing-
   masing komponen dengan keseluruhan konteks dari berbagai sudut
   pandang. Penelaahan dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah
   ditetapkan.
       Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang senantiasa harus
   dikaitkan dengan arti-arti yang diberikan pada hukum yang merupakan
   patokan atau pedornan mengenai perilaku manusia. Penelitian dan
   ilmu-ilmu hukum, merupakan suatu sarana untuk mengembangkan
   ilmu-ilmu hukum khususnya dan disiplin hukum pada umumnya. Masalah
   pokok dalam penelitian hukum adalah:
   a) Apakah yang menjadi elemen/unsur sistem hukum?
   b) Apakah yang menjadi bidang dari suatu sistem hukum?
   c) Sampai seberapa jauhkah konsistensi sistem hukum tersebut?
   d) Bagaimana pengertian dasar dari suatu sistem hukum?
   e) Sampai sejauh manakah sistem hukum tersebut lenngkap?


   1. Penelitian Hukum Normatif
      Dalam penelitian hukum normatif, pengolahan data pada hakikatnya
      berarti kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan
      hukum tertulis. Sistematisasi berarti, membuat klasifikasi terhadap
      bahan-bahan hukum tertulis tersebut, untuk memudahkan pekerjaan
      analisa dan konstruksi. Penelitian hukum normatif, terdiri dari:
      a. Menarik asas-asas hokum
Peneitian ini bertujuan mendapatkan asas-asas hukum dari hukum
   positif tertulis dan rasa susila warga masyarakat.
b. Menelaah sistematika peraturan perundang-undangan
   Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah sistematika dari
   perangkat kaidah-kaidah yang terhimpun di dalam suatu kodifikasi
   atau    peraturan      perundang-undangan       tertentu.       Kecuali
   sistematikanya, juga diteliti taraf konsistensinya.
c. Menilai taraf sinkhronisasi peraturan per-undang-undangan
   Penelitian terhadap araf sinkronisasi peraturan perundang-undngan
   dapat dilakukan baik secara vertikal mauppun horizontal dari
   peraturan-peraturan hukum yang tertulis. Hal ini dapat dilakukan
   terhadap bidang-bidang tertentu yang diatur oleh hukum, dalam
   kaitannya dengan bidang-bidang lain yang mungkin mempunyai
   hubungan timbal balik.
d. Perbandingan hokum
   Dalam penelitian perbandingan hukum fokus utama adalah melihat
   perbedaan dan persamaan pada yang terdapat di dalam aneka
   macam sistem hukum.
e. Sejarah hukum
   Penelitian   sejarah     hukum     menitikberatkan     kajian     pada
   perkembangan hukum.


Penelitian dengan tujuan untuk menarik asas-asas hukum, dapat
dilakukan terhadap hukum positif tertulis dan tidak tertulis.
Permasalahan yang muncul berkisar pada dari manakah asas-asas
hukum tersebut berasal, atau hal-hal apa yang mempengaruhi adanya
asas-asas hukum tersebut. Sebagai contoh dalam hukum pidana,
secara explisit dikenal suatu asas, yakni asas tanpa kesalahan, tidak
ada hukum atau tidak ada pertanggungan jawab pidana, tanpa
kesalahan. Masuk dalam kategori ini adalah Penelitian yang menelaah
asas-asas hukum di dalam suatu undang-undang, mempergunakan
metode dogmatik hukum, yang didasarkan pada hukum logika, dengan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memilih pasal-pasal yang berisikan kaidah hukum yang mengatur
   masalah tertentu sesuai dengan subyek penelitian;
b. Membuat sistematika dari pasal-pasal tersebut, agar dapat dibuat
   klasifikasi;
c. Menganalisas pasal-pasal, dengan mempergunakan asas-asas
   hukum yang ada;
d. Menyusun konstruksi, dengan ketentuan.


Untuk pengolahan data penelitian menelaah sistematika peraturan
perundang-undangan,    yang    dilakukan     adalah    mengumpulkan
peraturan di bidang tertentu, atau beberapa bidang yang saling
berkaitan yang menjadi pusat perhatian penelitian. Selanjutnya
diadakan analisis dengan menggunakan, pengertian dasar dari sistem
hukum, yang mencakup: a. Subyek hukum, b. Hak dan kewajiban, c.
Peristiwa hukum, d. Hubungan hukum, dan e. Obyek hukum.


Penelitian taraf sinkronisasi peraturan perundang-undangan dapat
dilakukan dengan dua titik tolak, yaitu taraf sinkronisasi vertikal
(berdasarkan hierarki perundang-undangan) dan horisontal (peraturan
setara yang mempunyai hubungan fungsional, adalah konsisten).
Untuk menganalisis taraf sinkronisasi peraturan dipergunakan asas
perundang-undangan, yaitu:
a. Undang-undang tidak berlaku surut;
b. Undang-undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi,
   mempunyai kedudukan yang lebih tinggi;
c. Undang-undang yang bersifat khusus mengenyampingkan undang-
   undang yang bersifat umum, jika pembuatnya sama;
d. Undang-undang yang berlaku belakangan, membatalkan undang-
   undang yang berlaku terdahulu;
e. Undang-undang tidak dapat diganggu gugat;
f. Undang-undang merupakan sarana untuk agar masyarakat dapat
       mencapai kesejahteraan materiil dan spirituil semakimal mungkin.


   Untuk    penelitian      perbandingan     hukum,        mula-mula   dilakukan
   identifikasi atas ciri-ciri khas dari sistem hukum atau bidang hukum
   tertentu yang akan diperbandingkan. Setelah ciri khas tersebut
   diidentifikasi     kemudian      dianalisis      persamaan-persamaan     yang
   dijumpai dalam peneltian.


   Pada penelitian tentang sejarah hukum, analisis dilakukan dengan cara
   menelaah hubungan antara hukum dan gejala sosial lainnya secara
   khronologis. Telaah meliputi hal-hal yang terjadi di masa lampau dan
   akibatnya pada masa kini.


2. Penelitian Hukum Empiris
   Penelitian Hukum Empiris, terdiri dari:
   1) Identifikasi terhadap hukum tidak tertulis atau hukum kebiasaan
      (adat);
   2) Efektivitas dari hukum tertulis maupun hukum kebiasaan yang
      tercatat.
   Pencatatan hasil pengumpulan data secara kuantitaif, melalui proses
   editing, yaitu dengan memeriksa kembali kelengkapan jawaban yang
   diterima, kejelasannya, konsistensi jawaban/informasi, relevansi bagi
   penelitian, dan keseragaman data yang diterima oleh peneliti. Juga
   dilakukan proses prakoding, yaitu mengklasifikasikan jawaban dengan
   memberikan kode-kode tertentu agar nantinya mempermudah kegiatan
   analisa, dan pewawancara dalam memasukkan jawaban responden ke
   dalam kategori yang relatif tepat.


   1) Pencatatan hasil pengumpulan data secara kuantitatif;
   2) Analisa dan konstruksi data secara kuantitatif (nilai rata-rata, nilai
       tengah,      nilai   terbesar,   korelasi,    dan    sebagainya).   Untuk
melaksanakan analisis secara kuantitatif, perlu mengerti dan
memahami istilah-istilah berikut ini.
a. Variabel;
b. Skala pengukuran (Skala Nominal, Skala Ordinal, Skala
   Interval, Skala Ratio), dengan penjelasan sebagai berikut.
  -   Skala Nominal adalah angka yang berfungsi hanya untuk
      membedakan sebagai simbol atau lambang. Urutan dan
      operasi matematika tidak berlaku. Misalnya ”3” tidak harus
      lebih besar dari ”2” atu lebih kecil dari ”5”. Contoh: Suku,
      agama, alamat, nomor KTP. Klasifikasi, pengelompokan dan
      kategori termasuk nominal;
  -   Skala Ordinal adalah angka yang selain berfungsi sebagai
      skala nominal juga menunjukkan urutan, bahwa sesuatu
      lebih baik, lebih bagus, dari pada. Berguna untuk membuat
      peringkat (ranking). Contoh Amir lebih senang terhadap
      pelayanan hukum di kantor pengadilan A daripda B.
      Pelayanan kantor kejaksaan di A lebih baik daripada di B.
      Pengelompokan dimana urutan berlaku, termasuk skala
      ordinal;
  -   Skala Interval adalah skala yang selain berfungsi sebagai
      nominal dan ordinal juga menunjukkan interval atau jarak
      yang sama, tetapi tidak sampai berapa kali. Skala ini berguna
      untuk membuat penilaian (rating). Contoh angka indeks
      kriminal. Skala interval sering digunakan untuk mengukur
      tingka kepentingan (level of importance), tingkat kepuasan
      (level of satisfaction), sikap, tingkat kesadaran hokum,
      ketaatan/kepatuhan pada agama. Misalnya: tingkat sangat
      puas bernilai = 6 s.d. tingkat tidak puas yang bernilai =1;
  -   Skala Rasio dalah skala yang selain berfungsi sebagai skala
      nominal, ordinal, dan interval juga menunjukkan berapa kali.
      Di dalam skal rasion angka nol (0) mempunyai arti. Seperti
      Budi tidak mempunyai uang = 0, Berat badan Citra 45 kg,
berat badan Deny 60 kg, maka bisa disimpulkan berat badan
                         Deny 1,5 kali berat badan Citra;
                   c. Tipe skala (Skala Likert, Skala Guttman, Semantic Differential,
                       Rating Scale)
                   d. Instrumen penelitian
                   e. Validitas dan realibilitas instrumen


III.       Pencatatan Data
           Dalam suatu penelitian, pencatatan data yang telah diperoleh merupakan
hal penting agar peneliti mampu menelaah dengan seksama setiap hasil dan
perkembangan data dari variabel yang didapat. Pencatatan data dapat dilakukan
setelah peneliti mendapatkan data yang diinginkan sesuai dengan metode/teknik
pengumpulan data yang digunakan.
       •   Studi dokumen
           Dalam studi dokumen yang dimana peneliti melakukan kritik ekstern
           ataupun intern terhadap bahan/dokumen yang akan diteliti, pencatatn data
           hasil penelitian dapat berupa check list terhadap lembar observasi ataupun
           bentuk tulisan deskriptif. Dapat pula ditambahkan dengan rekaman media
           elektronik melalui perekam ataupun kamera.
       •   Angket
           Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
           seperangkat pertanyaan atau pernyataan dapat dilakukan pencatatan data
           dengan secara deskriptif dan dalam hal ini peneliti dapat juga langsung
           masuk    dalam    tahap     editing   pada   pengolahan   data   agar   lebih
           mempersingkat waktu.
       •   Wawancara
           Pencatatan data dengan tekhnik ini harus mendapatkan ijin dan atas
           sepengetahuan responden. Pada teknik ini, pencatatan data dapat dilakukan
           dengan tulisan deskriptif atau dengan merekamnya menggunakan alat
           perekam/recorder. Sebagai tambahan, dapat pula menggunakan kamera
           baik dengan hasil gambar/foto ataupun dalam bentuk video.
       •   Observasi
Pencatatan data dengan teknik pengumpulan data ini dapat menggunakan
check list sesuai lembar observasi yang digunakan serta dilengkapi dengan
keterangan deskriptif dan juga dalam bentuk gambar hasil dari observasi.
Daftar Pustaka


Nasir, Mohammad. (1988). Metode penelitian. Cet.3. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rianto, Adi. (2004). Metodologi penelitian sosial dan hukum. Jakarta: Granit.

Rojib, 2009, Metode Penelitian Hukum,
       http://blog.beswandjarum.com/soikhurojib/2009/11/20/metode-penelitian-
       hukum/. Diperoleh tanggal 29 Agustus, 2010.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1987). Metode penelitian survai.
       Jakarta: LP3ES.

Soekanto, Soerjono. (1986). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: Penerbit
      Universitas Indonesia (UI-Press).

Surakhmad, Winarno. (1980). Pengantar penelitian ilmiah: dasar metoda teknik.
      Bandung: Tarsito.

Teorionline, 2010, Teknik Pengumpulan Data,
       http://en.wordpress.com/tag/metodologi-penelitian/. Diperoleh tanggal 29
       Agustus, 2010.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatifInstrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatifMiko Tsukikagami
 
Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatifAnalisis data kualitatif
Analisis data kualitatifwmkfirdaus
 
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan DataKelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan DataMitha Ye Es
 
Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Ida Susanti
 
Berbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen PenelitianBerbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen PenelitianLevina Lme
 
Tajuk 9 analisis data
Tajuk 9 analisis dataTajuk 9 analisis data
Tajuk 9 analisis dataNoor Ermizza
 
Ikajian indeks pengukuran
Ikajian indeks pengukuranIkajian indeks pengukuran
Ikajian indeks pengukuranWei Fen Chua
 
analisis data kualitatif
analisis data kualitatifanalisis data kualitatif
analisis data kualitatifingawiras
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen PenelitianSri Handayani
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitianFirman Syah
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitianDorado Sb
 
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESARANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESARmoses hadun
 
penyusunan instrumen
penyusunan instrumenpenyusunan instrumen
penyusunan instrumeniimpunya3
 

Was ist angesagt? (20)

Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatifInstrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
Instrumen dan teknik pengumpulan data kuantitatif & kualitatif
 
2007 2-00543 bab 3
2007 2-00543 bab 32007 2-00543 bab 3
2007 2-00543 bab 3
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatifAnalisis data kualitatif
Analisis data kualitatif
 
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan DataKelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
Kelompok 1 BK Teknik Pengumpulan Data
 
Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3Rangkuman kelompok ke 3
Rangkuman kelompok ke 3
 
Berbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen PenelitianBerbagai Instrumen Penelitian
Berbagai Instrumen Penelitian
 
Minggu 6_Instrumen Pengumpul Data
Minggu 6_Instrumen Pengumpul DataMinggu 6_Instrumen Pengumpul Data
Minggu 6_Instrumen Pengumpul Data
 
Tajuk 9 analisis data
Tajuk 9 analisis dataTajuk 9 analisis data
Tajuk 9 analisis data
 
Ikajian indeks pengukuran
Ikajian indeks pengukuranIkajian indeks pengukuran
Ikajian indeks pengukuran
 
analisis data kualitatif
analisis data kualitatifanalisis data kualitatif
analisis data kualitatif
 
Gru individu
Gru individuGru individu
Gru individu
 
Bab 3versi warna
Bab 3versi warnaBab 3versi warna
Bab 3versi warna
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
 
Bab Tiga
Bab TigaBab Tiga
Bab Tiga
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
 
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESARANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
ANALISIS PEMILIHAN KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA BENTANG BESAR
 
penyusunan instrumen
penyusunan instrumenpenyusunan instrumen
penyusunan instrumen
 

Andere mochten auch

Requirements gathering with one note and livescribe
Requirements gathering with one note and livescribeRequirements gathering with one note and livescribe
Requirements gathering with one note and livescribefaruqh
 
[plan politika] Youth movement nowadays
[plan politika] Youth movement nowadays[plan politika] Youth movement nowadays
[plan politika] Youth movement nowadaysPlan Politika
 
[plan politika] Slide ramadhan politik
[plan politika] Slide ramadhan politik[plan politika] Slide ramadhan politik
[plan politika] Slide ramadhan politikPlan Politika
 
วารุณี
วารุณีวารุณี
วารุณีwarunee18
 
Andrea balency
Andrea balencyAndrea balency
Andrea balencyImacp
 
1. overcoming facebook marketing myths
1. overcoming facebook marketing myths1. overcoming facebook marketing myths
1. overcoming facebook marketing mythshenry7vernon
 
Código+de
Código+deCódigo+de
Código+deschool
 
[plan politika] Pemuda dan Politik Indonesia : In Search of Truly Youthful Un...
[plan politika] Pemuda dan Politik Indonesia : In Search of Truly Youthful Un...[plan politika] Pemuda dan Politik Indonesia : In Search of Truly Youthful Un...
[plan politika] Pemuda dan Politik Indonesia : In Search of Truly Youthful Un...Plan Politika
 
[plan politika] Indonesian Youth and Politics : Predicting Indonesian Youth V...
[plan politika] Indonesian Youth and Politics : Predicting Indonesian Youth V...[plan politika] Indonesian Youth and Politics : Predicting Indonesian Youth V...
[plan politika] Indonesian Youth and Politics : Predicting Indonesian Youth V...Plan Politika
 
Current
CurrentCurrent
Currentiec
 
Summer training project ppts
Summer training project pptsSummer training project ppts
Summer training project pptsNitin Kochhar
 
Romanesque art sp16
Romanesque art sp16Romanesque art sp16
Romanesque art sp16J Luque
 

Andere mochten auch (20)

Requirements gathering with one note and livescribe
Requirements gathering with one note and livescribeRequirements gathering with one note and livescribe
Requirements gathering with one note and livescribe
 
LEAN & GREEN Restaurants (S11)
LEAN & GREEN Restaurants (S11)LEAN & GREEN Restaurants (S11)
LEAN & GREEN Restaurants (S11)
 
Play ja 3_update
Play ja 3_updatePlay ja 3_update
Play ja 3_update
 
Leading sustainability
Leading sustainabilityLeading sustainability
Leading sustainability
 
[plan politika] Youth movement nowadays
[plan politika] Youth movement nowadays[plan politika] Youth movement nowadays
[plan politika] Youth movement nowadays
 
Global Climate Change
Global Climate ChangeGlobal Climate Change
Global Climate Change
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
[plan politika] Slide ramadhan politik
[plan politika] Slide ramadhan politik[plan politika] Slide ramadhan politik
[plan politika] Slide ramadhan politik
 
วารุณี
วารุณีวารุณี
วารุณี
 
Andrea balency
Andrea balencyAndrea balency
Andrea balency
 
1. overcoming facebook marketing myths
1. overcoming facebook marketing myths1. overcoming facebook marketing myths
1. overcoming facebook marketing myths
 
Código+de
Código+deCódigo+de
Código+de
 
[plan politika] Pemuda dan Politik Indonesia : In Search of Truly Youthful Un...
[plan politika] Pemuda dan Politik Indonesia : In Search of Truly Youthful Un...[plan politika] Pemuda dan Politik Indonesia : In Search of Truly Youthful Un...
[plan politika] Pemuda dan Politik Indonesia : In Search of Truly Youthful Un...
 
I am dystychiphobic
I am dystychiphobicI am dystychiphobic
I am dystychiphobic
 
[plan politika] Indonesian Youth and Politics : Predicting Indonesian Youth V...
[plan politika] Indonesian Youth and Politics : Predicting Indonesian Youth V...[plan politika] Indonesian Youth and Politics : Predicting Indonesian Youth V...
[plan politika] Indonesian Youth and Politics : Predicting Indonesian Youth V...
 
Current
CurrentCurrent
Current
 
Summer training project ppts
Summer training project pptsSummer training project ppts
Summer training project ppts
 
Banki
BankiBanki
Banki
 
Romanesque art sp16
Romanesque art sp16Romanesque art sp16
Romanesque art sp16
 
Bogomils
BogomilsBogomils
Bogomils
 

Ähnlich wie Metodologi Penelitian Hukum

Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitianAli Ahyadi
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Krisna Indah Puspitasari
 
SAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianSAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianAs As
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenMuel DJaja
 
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open sourceRingkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open sourceZaien Knight
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Selayang Pandang dalam Metode Penelitian
Selayang Pandang dalam Metode PenelitianSelayang Pandang dalam Metode Penelitian
Selayang Pandang dalam Metode PenelitianFandi Rahmat
 
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018korrymarintansiahaan
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataUniversity of Andalas
 
Bab iii rahmayuni (1)
Bab iii rahmayuni (1)Bab iii rahmayuni (1)
Bab iii rahmayuni (1)Si Om
 

Ähnlich wie Metodologi Penelitian Hukum (20)

Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Materi Riset
Materi RisetMateri Riset
Materi Riset
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
 
SAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitianSAP 2Metode penelitian
SAP 2Metode penelitian
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimenTeknik pengumpulan data penelitian eksperimen
Teknik pengumpulan data penelitian eksperimen
 
Metode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirementMetode fact finding & requirement
Metode fact finding & requirement
 
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open sourceRingkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
Ringkasan dan jurnal penelitian penggunaan software open source
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904
 
DESAIN PENELITIAN.pptx
DESAIN PENELITIAN.pptxDESAIN PENELITIAN.pptx
DESAIN PENELITIAN.pptx
 
Selayang Pandang dalam Metode Penelitian
Selayang Pandang dalam Metode PenelitianSelayang Pandang dalam Metode Penelitian
Selayang Pandang dalam Metode Penelitian
 
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis data
 
Bab iii rahmayuni (1)
Bab iii rahmayuni (1)Bab iii rahmayuni (1)
Bab iii rahmayuni (1)
 
PENELITIAN KUANTITATIF.pdf
PENELITIAN KUANTITATIF.pdfPENELITIAN KUANTITATIF.pdf
PENELITIAN KUANTITATIF.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Metodologi Penelitian Hukum

  • 1. TUGAS Metodologi Penelitian Hukum “Teori Pengumpulan Data; Analisa Data & Pencatatan Data” Oleh: Ane Nurussyamsiyah (062410045) Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO 2010
  • 2. Pengumpulan Data; Analisa Data & Pencatatan Data dalam Penelitian Hukum I. Pengumpulan Data Data berarti suatu yang dianggap atau diketahui. Dengan demikian ini berarti data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Pada umumnya data dikumpulkan dengan tujuan: a) Dasar suatu perencanaan, agar perencanaan sesuai dengan kemampuan yang ada, sehingga dapat dicegah terjadinya suatu perencanaan yang ambisius sehingga susah dilaksanakan. Kemampuan yang dimaksudkan disini adalah kemampuan personil, kemampuan anggaran serta kemampuan materiil yang lain. b) Alat kontrol terhadap pelaksanaan atau implementasi daripada perencanaan tersebut agar supaya bisa diketahui dengan segera kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi untuk segera dilakukan perbaikan-perbaikan atau koreksi. c) Dasar evaluasi dari hasil kerja akhir. Apakah hasil kerja akhir yang telah ditargetkan bisa dicapai 100%, 90% atau kurang. Kalau target tidak tercapai faktor-faktor apa yang menyebabkannya. Untuk seluruh kegiatan tersebut diatas diperlukan yang disebut data. Data yang salah apabila dipergunakan untuk dasar pembuatan keputusan tertentu akan berakibat fatal, perencanaan menjadi tidak tepat, kontrol tidak efektif dan evaluasi tidak mengenai sasaran secara obyektif. Syarat-syarat data yang baik agar berguna antara lain sebagai berikut: a) Data harus obyektif, maksudnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Misalnya laporan ASR yang seharusnya turun jangan dilaporkan naik. b) Data harus bisa mewakili, misalnya data trafik yang dilaporkan hanya data pada saat trafik tidak overload. c) Kesalahan baku relatif kecil. d) Harus tepat waktu, khususnya kalau data akan dipergunakan untuk melakukan kontrol atau evaluasi, syarat tepat waktu ini penting sekali agar
  • 3. sempat dilakukan penyesuaian atau koreksi seperlunya kalau ada kesalahan atau penyimpangan yang terjadi dalam implementasi suatu perencanaan. e) Harus relevan, maksudnya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan persoalan yang akan dipecahkan. Data bisa dibagi antara lain sebagai berikut: a) Menurut sifatnya • Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka. • Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka. b) Menurut sumbernya • Data internal, data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi. • Data eksternal, data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi. c) Menurut cara memperolehnya • Data primer, data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi langsung dari obyeknya. Misalnya data pengukuran trafik. • Data sekunder, data yang deperoleh dalam bentuk sudah jadi dan diolah oleh pihak lain. d) Menurut waktu pengumpulannya • Data Cross Section, data yang dikumpulkan pada saat suatu waktu tertentu yang menggambarkan keadaan atau kondisi pada waktu itu. (insidensial) • Data berkala, data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang pengembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. (periodik) Data bisa diperoleh melalui suatu kegiatan rutin, misalnya data hasil pengukuran trafik. Didalam statistik dikenal dua macam cara pengumpulan data,
  • 4. yaitu sensus dan sampling. Sensus ialah cara pengumpulan data dengan cara menghitung atau mengukur semua elemen. Data perolehan dari sensus disebut Populasi, yaitu totalitas semua nilai baik hasil perhitungan maupun penngukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Pada pengukuran trafik, populasi adalah totalitas semua nilai trafik pada jaringan telekomunikasi sepanjang waktu. Sampling adalah cara pengumpulan data dengan jalan mengambil sebagian dari populasi dengan cara-cara tertentu, yaitu: a) Sampling seadanya. Pengambilan data dilakukan seadanya dari populasi sehingga data yang diperoleh merupakan sampel yang masih kasar dan kesimpulan yang ditarikpun masih kasar. b) Sampling pertimbangan, sampling yang dilakukan berdasarkan pertimbangan para peneliti. Hanya mereka yang dianggap ahli saja yang dimintai pertimbangan. c) Sampling kuota, hampir sama dengan sampling pertimbangan, hanya pengambilan sampelnya ditentukan oleh petugas sampai dirasakan mencukupi. d) Sampling sistematis, jumlah annggota sampel dari populasi diambil pada jarak interval waktu tertentu, urutan tertentu atau ruang tertentu. Alat pengumpulan data (instrumen) menentukan kualitas data dan kualitas data menentukan kualitas penelitian. Karena itu alat pengumpul data harus
  • 5. mendapat penggarapan yang cermat. Agar data penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, alat pengumpul datanya harus memenuhi syarat: a) Akurasi (accuracy) b) Presisi (precision) hal ini berkaitan validitas (kesahihan) instrumen. Validitas instrumen dapat dikategorikan ke dalam validitas kualitatif dan validitas kuantitatif. Suatu instrumen dikatakan validitas kualitatif apabila benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Apabila dikatakan kuantitatif apabila dapat mengukur dengan cermat sebatas yang hendak diukur. Studi dokumen merupakan langkah awal dari setiap penelitian hukum (baik normatif maupun sosiologis) karena penelitian hukum selalu bertolak dari premis normatif. Penelitian terhadap bahan hukum yang akan dipergunakan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern berkenaan dengan jawaban dari pertanyaan apakah isinya dapat diterima sebagai kenyataan. Semakin tua usia suatu dokumen semakin sulit mengadakan kritik ekstern, karena memerlukan pengetahuan bahasan. Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara. 1) Angket Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.  Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain: - Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban. - Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh
  • 6. istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb. - Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan. Urutan pertanyaan dimulai dari yang umum sampai ke spesifik, atau dari yang mudah menuju ke yang sulit, atau di acak. a) Prinsip Pengukuran memuat seperangkat ujicoba instrumen. Artinya, sebelum menyebarkan angket, perlu dilakukan beberapa percobaan sehingga selain diketahui validitas dan reliabilitasnya, juga akan diperoleh estimasi waktu pengerjaan, tingkat kesulitan dan berbagai hal lainnya. b) Penampilan Fisik merupakan salah satu daya tarik dan keseriusan responden dalam mengisi angket. Namun tentu saja, angket yang bagus, terkesan resmi tentunya memerlukan biaya yang lebih besar dibanding angket yang di cetak di atas kertas seadanya. 2) Observasi Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.  Participant Observation Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.  Non participant Observation Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
  • 7. Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain: lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll. 3) Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif). Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.  Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.  Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden. II. Analisa Data Pengolahan dan analisis data penelitian berpedoman pada rumusan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Semakin jelas dan
  • 8. jernih tujuan yang menjadi sasaran, maka semakin mudah peneliti menentukan analisis yang akan digunakan. Dengan istilah lain adalah bahwa rumit tidaknya penelitian yang akan dilakukan bergantung pada kebutuhan akan hasil penelitian yang diinginkan, semakin banyak kebutuhannya tentu saja penelitian akan menjadi semakin rumit termasuk pengolahan dan analisis data penelitiannya. Data yang terkumpul dari kegiatan pengumpulan data kemudian diolah, setelah diolah, kemudian dilakukan analisis. Hasil analisis dan/atau intepretasi hasil penelitian merupakan jawaban permasalahan penelitian. Dengan demikian pengolahan dan analisis data dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni: a) Kepentingan atau interest penelitian yang tercantum dalam perumusan tujuan dan permasalahan yang menjadi ruang lingkup penelitian; b) Format keinginan sponsor penelitian; c) Kemampuan peneliti termasuk di dalamnya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya penelitian. Pengolahan data merupakan kegiatan pendahuluan dari analisis. Pengolahan data pustaka/dokumen/literatur berbeda dengan data yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan. Karena bagaimanapun data pustaka/dokumen adalah data yang siap pakai atau data yang sudah jadi. Sedangkan data hasil wawancara dalam hal ini melalui daftar pertanyaan (kuesioner) baik terstruktur maupun tidak terstruktur dan pedoman wawancara serta data hasil pengamatan harus diolah sedemikian rupa terlebih dahulu melalui berbagai tahap pengolahan data.  Tahap Pengolahan Data 1) Pemeriksaan/validasi data lapangan dan editing Data yang diperoleh dari kegiaan pengumpulan data, perlu diperiksa dan dijaga konsistensi antara data yang satu dengan data yang lainnya dalam sebuah kuesioner. Kegiatan memeriksa dan menjaga konsistensi disebut sebagai kegiatan editing yang memeriksa apakah data tersebut layak atau valid untuk dilanjutkan kemudian.
  • 9. Validasi harus dilakukan dengan memperhatikan dengan seksama secara ajeg, misalnya permasalahan perbedaan intepretasi dari pertanyaan dan jawaban responden 2) Pemberian kode (coding) Tahap pemberian kode atau disebut dengan ”coding”, adalah tahap selanjutnya setelah validasi dan editing dilaksanakan. Dari setiap jawaban (variabel) yang terdapat dalam daftar pertanyaan (kuesioner, pedoman wawancara, lembar observasi dan sebagainya) perlu dikategorisasikan terlebih dahulu dengan melakukan pemberian kode dengan simbol angka. Untuk jawaban tidak tahu, atau tidak memberi jawaban perlu diberikan simbol-simbol angka yang khusus. Dengan angka-angka tersebut maka data lebih mudah diolah, dihitung dan dianalisis. Berdasarkan data lapangan peneliti menyusun pedoman pengkodean (book code). Pedoman ini memuat semua variabel yang dianalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hal ini memudahkan peneliti atau petugas lain untuk memberikan kode sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam book code tersebut. Misalnya untuk jawaban ”tidak tahu” diberikan angka ”8”, ”88”, atau ”888”; untuk jawaban yang dilewati ”tidak berlaku”/ pertanyaanyang ”dilewati” bagi responden tersebut, maka diberikan kode ”9”, ”99”, atau ”999”. Dan untuk pertanyaan yang tidak ada jawabannya diberikan angka ”o”. Pemberian kode dilakukan dapat langsung pada kuesioner di sisi kanan dan atau dengan lembar kode (code sheet). 3) Pemasukan data (data entry)
  • 10. Berdasarkan kuesioner yang sudah diedit dan divalidasi, atau dengan lembar kode (code sheet), langkah berikutnya adalah pemasukan data. Pemasukan data dapat dilakukan secara manual, atau secara komputerisasi karena jumlah variabel dan respondennya yang banyak. 4) Pengolahan Dengan berkembangnya teknologi pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS atau SAS.  Pendekatan yang Mempengaruhi Metode Pengolahan dan Analisis Data Berkenaan dengan metode pengolahan data penelitian, dalam ilmu- ilmu sosial pada umumnya dipengaruhi oleh dua perspektif yaitu aliran positivisme dan aliran fenomenologi. Hal ini mengindikasikan bahwa pada dasarnya pengolahan data, dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif atau kualitatif. Berikut ini matriks yang secara ringkas menggambarkan perbedaaan dari dua aliran perspektif tersebut.
  • 11. Aliran Perspektif Positivisme Pendekatan Fenomenologi Substansi Kuantitatif Pendekatan Kualitatif Fokus penelitian Meneliti fakta atau sebab terjadinya Memahami perilaku manusia dari gejala sosial tertentu. sudut pandangan orang itu sendiri Deduktif – hipotesa Induktif – asumsi - sensing Identifikasi variabel Pengamatan terlibat - melahirkan variable Teknik pengambilan Sampiling populasi (makro) Sampling populasi (mikro) sampling Responden Informan (key responden) Probability/random Non Probability/non random Cara pengumpulan data Melalui kuesioner/daftar pertanyaan Mempergunakan pengamatan yang berstruktur dan alat-alat terlibat, pedoman pertanyaan, dan pengumpulan data lainnya mungkin meneliti dokumen pribadi Instrumen penelitian Kuesioner (pertanyaan tertutup) Pengamatan, pedoman wawancacara, kuesioner (pertanyaan terbuka dan tertutup) Materi instrumen Identifikasi variabel Pengamatan terlibat penelitian melahirkan variabel Pencatatan Pada umumnya dilaksanakan setelah Dapat berlangsung selama proses pengumpulan data pengumpulan data Pendekatan pengolahan Pengolahan data kuantitatif Pengolahan data kualitatif, data (memungkinkan melakukan korelasi bertujuan untuk mengerti atau antara gejala dengan data statistik) memahami gejala yang diteliti Tahap pengolahan Mengedit, koding, tabulasi, Memeriksa, inventarisasi (list) perhitungan statistic koding- klasifikasi – kuantifikasi hasil secara terbatas – apabila lebih dari 25 responden Analisis Operasionalisasi konsep Pendataan memunculkan konsep Analisis Induktif – statistik Interpretasi Diskusi Implikasi dari temuan Hasil penelitian Kesimpulan - Temuan - Kecenderungan - Generalisasi - Terbatas - Eksplanasi - Deskripsi Analisis data dibedakan menjadi analisis kuantitatif dan kualitatif. Dalam menganalisis kuantitatif, data yang berbentuk angka dihitung untuk mengetahui jawaban masalah yang diteliti. Sebaliknya data kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk angka, seperti penegakan hukum
  • 12. yang menggembirakan, marak dimana-mana; Ketertiban mantap, sistem hukum baik, semangat meneliti dosen menggembirakan. Dengan melihat sifat data yang diolah, maka analisis dapat dilakukan dengan dua pendekatan yakni: pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. 1) Pendekatan Kuantitatif Pendekatan kuantitatif pada dasarnya berarti penyorotan terhadap masalah serta usaha pemecahannya yang dilakukan dengan upaya yang banyak didasarkan pada pengukuran. Dalam hal ini, obyek penelitian dipecah ke dalam unsur-unsur tertentu yang dapat dikuantifikasi sedemikian rupa. Kemudian ditarik suatu generalisasi yang seluas mungkin ruang lingkupnya. Penelitian kuantitatif menggunakan alat- alat matematika dan statistika yang rumit sehingga terkesan canggih. Pendekatan kuantitatif ini memulai pekerjaan dengan membuat berbagai tabulasi, dimulai dari tabulasi sederhana, tabulasi frekuensi sampai dengan tabulasi silang yang berisi hubungan dari variabel yang banyak (multi-variable). Penerapan pendekatan kuantitatif ini, mempunyai fungsi yang sekaligus membatasi keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan metode tersebut, antara lain: a. Secara efisien menghimpun, mengolah dan menganalisa data penelitian terutama didalam penerapan perencanaan penelitian survey. b. Dengan mengadakan kuantifikasi, secara relatif lebih mudah untuk mengadakan studi perbandingan dan menarik generalisasi. c. Lebih mudah menerapkan metode induksi, terhadap hasil-hasil penelitian. d. Metode kuantitatif lebih tepat diterapkan untuk menguji hipotesis, terutama di dalam penelitian yang bersifat eksplanatoris. Dengan demikian cirri-ciri pendekaan kuantitatif, sebagai berikut: - Deskriptif dan eksplanatoris - Penentuan sampel harus cermat - Deduktif-induktif berpijak pada teori konsep yang baku
  • 13. - Mengandalkan pada pengukurang menekankan pada angka-angka - Variabel sejak awal sudah ada - Dapat digeneralisir - Menggunakan kuesioner lebih tertutup Analisis data dengan pendekatan kuantitaif dapat disebut juga sebagai analisis statistika, yakni statistik sebagai alat bantu untuk menjelaskan fakta/data. Secara garis besar analisis statistika dibedakan atas dua macam, yaitu analisis statistika deskriptif dan analisis statistika induktif. 2) Pendekatan Kualitatif Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu apa yang dinyatakan oleh sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah obyek penelitian yang utuh. Adapun ciri-ciri pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut: - Eksploratoris dan deskriptif - Induktif-deduktif - Penggunaan teori terbatas - Variable ditemukan setelah berjalannya pengolahan data - Lebih terhadap kasus tertentu - Panduan/pedoman wawancara Analisis dengan pendekatan kualitatif ini dilakukan pada data yang tidak bisa dihitung bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus yang tidak dapat disusun ke dalam struktur klasifikasi. Obyek penelitiannya dipelajari secara utuh dan sepanjang itu mengenai manusia maka hal tersebut menyangkut sejarah hidup manusia. Penelitian kualitatif mencoba menjelaskan ”sepotong episode kehidupan yang didokumentasikan dalam bahasa aslinya secara cermat bagaimana manusia merasa, apa yang mereka tahu, bagaimana cara mereka tahu, serta kepercayaan, persepsi dan pengertian mereka. Data yang dikumpulkan dan dicatat/direkam bersifat deskriptif dalam bentuk kata-
  • 14. kata atau gambar. Data tersebut diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, potret, dokumen perorangan, memorandum, dokumen resmi dsb. Sehingga analisis ini dapat dilakukan untuk dokumen yang jumlahnya sedikit. Karena itu analisis kualitatif tidak menggunakan alat bantu statistika.  Analisis Data Penelitian Hukum Analisis data merupakan kegiatan mengurai sesuatu sampai ke komponen-komponennya dan kemudian menelaah hubungan masing- masing komponen dengan keseluruhan konteks dari berbagai sudut pandang. Penelaahan dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang senantiasa harus dikaitkan dengan arti-arti yang diberikan pada hukum yang merupakan patokan atau pedornan mengenai perilaku manusia. Penelitian dan ilmu-ilmu hukum, merupakan suatu sarana untuk mengembangkan ilmu-ilmu hukum khususnya dan disiplin hukum pada umumnya. Masalah pokok dalam penelitian hukum adalah: a) Apakah yang menjadi elemen/unsur sistem hukum? b) Apakah yang menjadi bidang dari suatu sistem hukum? c) Sampai seberapa jauhkah konsistensi sistem hukum tersebut? d) Bagaimana pengertian dasar dari suatu sistem hukum? e) Sampai sejauh manakah sistem hukum tersebut lenngkap? 1. Penelitian Hukum Normatif Dalam penelitian hukum normatif, pengolahan data pada hakikatnya berarti kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Sistematisasi berarti, membuat klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis tersebut, untuk memudahkan pekerjaan analisa dan konstruksi. Penelitian hukum normatif, terdiri dari: a. Menarik asas-asas hokum
  • 15. Peneitian ini bertujuan mendapatkan asas-asas hukum dari hukum positif tertulis dan rasa susila warga masyarakat. b. Menelaah sistematika peraturan perundang-undangan Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah sistematika dari perangkat kaidah-kaidah yang terhimpun di dalam suatu kodifikasi atau peraturan perundang-undangan tertentu. Kecuali sistematikanya, juga diteliti taraf konsistensinya. c. Menilai taraf sinkhronisasi peraturan per-undang-undangan Penelitian terhadap araf sinkronisasi peraturan perundang-undngan dapat dilakukan baik secara vertikal mauppun horizontal dari peraturan-peraturan hukum yang tertulis. Hal ini dapat dilakukan terhadap bidang-bidang tertentu yang diatur oleh hukum, dalam kaitannya dengan bidang-bidang lain yang mungkin mempunyai hubungan timbal balik. d. Perbandingan hokum Dalam penelitian perbandingan hukum fokus utama adalah melihat perbedaan dan persamaan pada yang terdapat di dalam aneka macam sistem hukum. e. Sejarah hukum Penelitian sejarah hukum menitikberatkan kajian pada perkembangan hukum. Penelitian dengan tujuan untuk menarik asas-asas hukum, dapat dilakukan terhadap hukum positif tertulis dan tidak tertulis. Permasalahan yang muncul berkisar pada dari manakah asas-asas hukum tersebut berasal, atau hal-hal apa yang mempengaruhi adanya asas-asas hukum tersebut. Sebagai contoh dalam hukum pidana, secara explisit dikenal suatu asas, yakni asas tanpa kesalahan, tidak ada hukum atau tidak ada pertanggungan jawab pidana, tanpa kesalahan. Masuk dalam kategori ini adalah Penelitian yang menelaah asas-asas hukum di dalam suatu undang-undang, mempergunakan
  • 16. metode dogmatik hukum, yang didasarkan pada hukum logika, dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memilih pasal-pasal yang berisikan kaidah hukum yang mengatur masalah tertentu sesuai dengan subyek penelitian; b. Membuat sistematika dari pasal-pasal tersebut, agar dapat dibuat klasifikasi; c. Menganalisas pasal-pasal, dengan mempergunakan asas-asas hukum yang ada; d. Menyusun konstruksi, dengan ketentuan. Untuk pengolahan data penelitian menelaah sistematika peraturan perundang-undangan, yang dilakukan adalah mengumpulkan peraturan di bidang tertentu, atau beberapa bidang yang saling berkaitan yang menjadi pusat perhatian penelitian. Selanjutnya diadakan analisis dengan menggunakan, pengertian dasar dari sistem hukum, yang mencakup: a. Subyek hukum, b. Hak dan kewajiban, c. Peristiwa hukum, d. Hubungan hukum, dan e. Obyek hukum. Penelitian taraf sinkronisasi peraturan perundang-undangan dapat dilakukan dengan dua titik tolak, yaitu taraf sinkronisasi vertikal (berdasarkan hierarki perundang-undangan) dan horisontal (peraturan setara yang mempunyai hubungan fungsional, adalah konsisten). Untuk menganalisis taraf sinkronisasi peraturan dipergunakan asas perundang-undangan, yaitu: a. Undang-undang tidak berlaku surut; b. Undang-undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan yang lebih tinggi; c. Undang-undang yang bersifat khusus mengenyampingkan undang- undang yang bersifat umum, jika pembuatnya sama; d. Undang-undang yang berlaku belakangan, membatalkan undang- undang yang berlaku terdahulu; e. Undang-undang tidak dapat diganggu gugat;
  • 17. f. Undang-undang merupakan sarana untuk agar masyarakat dapat mencapai kesejahteraan materiil dan spirituil semakimal mungkin. Untuk penelitian perbandingan hukum, mula-mula dilakukan identifikasi atas ciri-ciri khas dari sistem hukum atau bidang hukum tertentu yang akan diperbandingkan. Setelah ciri khas tersebut diidentifikasi kemudian dianalisis persamaan-persamaan yang dijumpai dalam peneltian. Pada penelitian tentang sejarah hukum, analisis dilakukan dengan cara menelaah hubungan antara hukum dan gejala sosial lainnya secara khronologis. Telaah meliputi hal-hal yang terjadi di masa lampau dan akibatnya pada masa kini. 2. Penelitian Hukum Empiris Penelitian Hukum Empiris, terdiri dari: 1) Identifikasi terhadap hukum tidak tertulis atau hukum kebiasaan (adat); 2) Efektivitas dari hukum tertulis maupun hukum kebiasaan yang tercatat. Pencatatan hasil pengumpulan data secara kuantitaif, melalui proses editing, yaitu dengan memeriksa kembali kelengkapan jawaban yang diterima, kejelasannya, konsistensi jawaban/informasi, relevansi bagi penelitian, dan keseragaman data yang diterima oleh peneliti. Juga dilakukan proses prakoding, yaitu mengklasifikasikan jawaban dengan memberikan kode-kode tertentu agar nantinya mempermudah kegiatan analisa, dan pewawancara dalam memasukkan jawaban responden ke dalam kategori yang relatif tepat. 1) Pencatatan hasil pengumpulan data secara kuantitatif; 2) Analisa dan konstruksi data secara kuantitatif (nilai rata-rata, nilai tengah, nilai terbesar, korelasi, dan sebagainya). Untuk
  • 18. melaksanakan analisis secara kuantitatif, perlu mengerti dan memahami istilah-istilah berikut ini. a. Variabel; b. Skala pengukuran (Skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval, Skala Ratio), dengan penjelasan sebagai berikut. - Skala Nominal adalah angka yang berfungsi hanya untuk membedakan sebagai simbol atau lambang. Urutan dan operasi matematika tidak berlaku. Misalnya ”3” tidak harus lebih besar dari ”2” atu lebih kecil dari ”5”. Contoh: Suku, agama, alamat, nomor KTP. Klasifikasi, pengelompokan dan kategori termasuk nominal; - Skala Ordinal adalah angka yang selain berfungsi sebagai skala nominal juga menunjukkan urutan, bahwa sesuatu lebih baik, lebih bagus, dari pada. Berguna untuk membuat peringkat (ranking). Contoh Amir lebih senang terhadap pelayanan hukum di kantor pengadilan A daripda B. Pelayanan kantor kejaksaan di A lebih baik daripada di B. Pengelompokan dimana urutan berlaku, termasuk skala ordinal; - Skala Interval adalah skala yang selain berfungsi sebagai nominal dan ordinal juga menunjukkan interval atau jarak yang sama, tetapi tidak sampai berapa kali. Skala ini berguna untuk membuat penilaian (rating). Contoh angka indeks kriminal. Skala interval sering digunakan untuk mengukur tingka kepentingan (level of importance), tingkat kepuasan (level of satisfaction), sikap, tingkat kesadaran hokum, ketaatan/kepatuhan pada agama. Misalnya: tingkat sangat puas bernilai = 6 s.d. tingkat tidak puas yang bernilai =1; - Skala Rasio dalah skala yang selain berfungsi sebagai skala nominal, ordinal, dan interval juga menunjukkan berapa kali. Di dalam skal rasion angka nol (0) mempunyai arti. Seperti Budi tidak mempunyai uang = 0, Berat badan Citra 45 kg,
  • 19. berat badan Deny 60 kg, maka bisa disimpulkan berat badan Deny 1,5 kali berat badan Citra; c. Tipe skala (Skala Likert, Skala Guttman, Semantic Differential, Rating Scale) d. Instrumen penelitian e. Validitas dan realibilitas instrumen III. Pencatatan Data Dalam suatu penelitian, pencatatan data yang telah diperoleh merupakan hal penting agar peneliti mampu menelaah dengan seksama setiap hasil dan perkembangan data dari variabel yang didapat. Pencatatan data dapat dilakukan setelah peneliti mendapatkan data yang diinginkan sesuai dengan metode/teknik pengumpulan data yang digunakan. • Studi dokumen Dalam studi dokumen yang dimana peneliti melakukan kritik ekstern ataupun intern terhadap bahan/dokumen yang akan diteliti, pencatatn data hasil penelitian dapat berupa check list terhadap lembar observasi ataupun bentuk tulisan deskriptif. Dapat pula ditambahkan dengan rekaman media elektronik melalui perekam ataupun kamera. • Angket Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan dapat dilakukan pencatatan data dengan secara deskriptif dan dalam hal ini peneliti dapat juga langsung masuk dalam tahap editing pada pengolahan data agar lebih mempersingkat waktu. • Wawancara Pencatatan data dengan tekhnik ini harus mendapatkan ijin dan atas sepengetahuan responden. Pada teknik ini, pencatatan data dapat dilakukan dengan tulisan deskriptif atau dengan merekamnya menggunakan alat perekam/recorder. Sebagai tambahan, dapat pula menggunakan kamera baik dengan hasil gambar/foto ataupun dalam bentuk video. • Observasi
  • 20. Pencatatan data dengan teknik pengumpulan data ini dapat menggunakan check list sesuai lembar observasi yang digunakan serta dilengkapi dengan keterangan deskriptif dan juga dalam bentuk gambar hasil dari observasi.
  • 21. Daftar Pustaka Nasir, Mohammad. (1988). Metode penelitian. Cet.3. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rianto, Adi. (2004). Metodologi penelitian sosial dan hukum. Jakarta: Granit. Rojib, 2009, Metode Penelitian Hukum, http://blog.beswandjarum.com/soikhurojib/2009/11/20/metode-penelitian- hukum/. Diperoleh tanggal 29 Agustus, 2010. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1987). Metode penelitian survai. Jakarta: LP3ES. Soekanto, Soerjono. (1986). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Surakhmad, Winarno. (1980). Pengantar penelitian ilmiah: dasar metoda teknik. Bandung: Tarsito. Teorionline, 2010, Teknik Pengumpulan Data, http://en.wordpress.com/tag/metodologi-penelitian/. Diperoleh tanggal 29 Agustus, 2010.