SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Oleh :
IMAM SYAFI’I HAMDIKA
Tenang
Di Mengerti
 Tidak terdapat manifestasi yang jelas tentang
hiperparatiroidisme dan hiperkalsemia resultan.
Pengkajian keperawatan yang rinci mencakup :
1. Riwayat kesehatan klien.
2. Riwayat penyakit dalam keluarga.
3. Keluhan utama, antara lain :
a. Sakit kepala, kelemahan, lethargi dan kelelahan otot.
b. Gangguan pencernaan seperti
mual, muntah, anorexia, obstipasi, dan nyeri lambung
yang akan disertai penurunan berat badan.
c. Depresi.
d. Nyeri tulang dan sendi.
4. Riwayat trauma/fraktur tulang.
5. Riwayat radiasi daerah leher dan kepala.
6. Pemeriksaan fisik yang mencakup :
 Observasi dan palpasi adanya deformitas tulang.
 Amati warna kulit, apakah tampak pucat.
 Perubahan tingkat kesadaran.
7. Bila kadar kalsium tetap tinggi, maka akan tampak
tanda psikosis organik seperti bingung bahkan koma
dan bila tidak ditangani kematian akan mengancam.
8. Pemeriksaan diagnostik, termasuk :
 Pemeriksaan laboratorium : dilakukan untuk
menentukan kadar kalsium dalam plasma yang
merupakan pemeriksaan terpenting dalam
menegakkan kondisi hiperparatiroidisme. Hasil
pemeriksaan laboratorium pada hiperparatiroidisme
primer akan ditemukan peningkatan kadar kalsium
serum; kadar serum posfat anorganik menurun
sementara kadar kalsium dan posfat urine
meningkat.
 Pemeriksaan radiologi, akan tampak penipisan tulang
dan terbentuk kista dan trabekula pada tulang.
1. Nyeri akut b/d agen cedera fisik
2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum
3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebuthan
tubuh b/d anoreksia
4. Perubahan eliminasi urine b/d hiperkalsemia pada
ginjal
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 Nyeri akut b/d agen cedera
fisik
P : Nyeri tulang dan sendi.
Q: ditusuk tusuk
R : tulang dan sendi
S : 9
T : sering
Setalah dilakukan
tindakan keperawatan
selama proses
keperawatan selama
1x24 jam diharapkan
nyeri dapat berkurang /
hilang
Kriteria Hasil:
 Mampu mengontrol
nyeri ( tahu
penyebab nyeri,
mampu
menggunakan
tekhnik non
farmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan )
1. mengkaji secara
komprehensif
tentang nyeri,
meliputi : lokasi,
karakteristik, dan
onset, durasi,
frekuensi,
kualitas,
intensitas /
beratnya nyeri,
dan factor- factor
predisposisi.
NO DIAGNOSA NOC NIC
 Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan manajemen
nyeri
 Mampu mengenal
nyeri ( skala
, intensitas , frekuensi
dan tanda nyeri )
Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang .
2. Melakukan
komunikasi
terapeutik agar
pasien dapat
mengekspresikan
nyeri .
3. Mengajarkan
tentang
management nyeri
dengan relaksasi.
4. Kolaborasi dengan
team medis dalam
pemberian
analgetik
NO DIAGNOSA NOC NIC
2 Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
kebuthan tubuh b/d
anoreksia
Setelah dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan 2x24jam
diharapkan Status
nutrisi/ Masukan nutrisi
kembali normal dengan
Kriteria Hasil :
 Adanya peningkatan
BB sesuai dengan
tujuan .
 Tidak ada tanda –
tanda malnutrisi
 Tidak ada penurunan
BB yang berarti
 mengkaji
kemampuan pasien
untuk
mendapatkan
nutrisi yang
dibutuhkan .
 memberikan
makanan yang
terpilih ( sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi ).
 meyakinkan diet
yang dimakan
mengandung tinggi
serat untuk
mencegah
konstipasi
NO DIAGNOSA NOC NIC
 memonitor jumlah
nutrisi dan
kandungan nutrisi.
 Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
pasien
3 Intoleransi aktivitas
b/d kelemahan umum
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama proses
keperawatan 2 x 24 jam
diharapkan pasien dapat
melakukan aktivitas
dengan normaldengan
kreteria hasil:
 Memeriksa TTV
secara komperhesif
 membantu klien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu dilakukan
 membantu klien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
NO DIAGNOSA NOC NIC
 TTV dalam batas
normal TD:120/80, RR:
16-24x/menit, nadi:
60/100x/meni Suhu:
37.5c.
 Melaporkan adanya
kekuatan otot.
 Mampu memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
 Membantu klien
untuk membuat
jadwal latihan di
waktu luang .
 Membantu
pasien untuk
mengembangka
n motivasi diri
dari penguatan.
 memonitoring
respon fisik,
emosi, social,
dan spritual
NO DIAGNOSA EVALUASI
1 Nyeri akut b/d agen
cedera fisik
S. pasien mengatakan kalau nyerinya sudah
berkurang
O : sekala nyeri 5
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. mengkaji secara komprehensif
2. Melakukan komunikasi terapeutik.
3. Mengajarkan tentang management
nyeri dengan relaksasi.
4. Kolaborasi dengan team medis dalam
pemberian analgetik
NO DIAGNOSA EVALUASI
2 Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
kebuthan tubuh b/d
anoreksia
S : pasien mengatakan kalau nafsu makannya
masih belum normal
O : makanan yang diberikan tidak dihabiskan
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan Intervensi
1. mengkaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan .
2. memberikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi ) .
3. meyakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat.
4. memonitor jumlah nutrisi dan kandungan
nutrisI.
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
NO DIAGNOSA EVALUASI
3 Intoleransi aktivitas b/d
kelemahan umum
S : pasien mengatakan kalau tubuhnya
masih lemas dan masih belum bisa
beraktivitas
O :
A : maslah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Memeriksa TTV secara komperhesif.
2. membantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
3. membantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
disukai .
4. Membantu klien untuk membuat
jadwal latihan di waktu luang .
5. Membantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri dari
penguatan.
6. memonitoring respon fisik, emosi,
social, dan spritual

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (18)

Askep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinAskep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvin
 
Referat Dispepsia
Referat DispepsiaReferat Dispepsia
Referat Dispepsia
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Nanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes ummNanda nic noc psik fikes umm
Nanda nic noc psik fikes umm
 
askep Gastritis
askep Gastritisaskep Gastritis
askep Gastritis
 
3949918 dispepsia
3949918 dispepsia3949918 dispepsia
3949918 dispepsia
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hep
 
Bab ii 9
Bab ii 9Bab ii 9
Bab ii 9
 
Bab i 7
Bab i 7Bab i 7
Bab i 7
 
Demam tipoit adin AKPER PEMKAB MUNA
Demam tipoit adin AKPER PEMKAB MUNADemam tipoit adin AKPER PEMKAB MUNA
Demam tipoit adin AKPER PEMKAB MUNA
 
Analisa jurnal
Analisa jurnalAnalisa jurnal
Analisa jurnal
 
4. tabel nic noc
4. tabel nic noc4. tabel nic noc
4. tabel nic noc
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Nic noc 2007
Nic noc 2007Nic noc 2007
Nic noc 2007
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 

Ähnlich wie Mengerti Hiperkalsemia

Ähnlich wie Mengerti Hiperkalsemia (20)

Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
ASKEP NYERI.ppt
ASKEP NYERI.pptASKEP NYERI.ppt
ASKEP NYERI.ppt
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
Askep gastitis
Askep gastitisAskep gastitis
Askep gastitis
 
AKEP HIV AIDS.docx
AKEP HIV AIDS.docxAKEP HIV AIDS.docx
AKEP HIV AIDS.docx
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Asuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustikAsuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustik
 
Askep kolik renal
Askep kolik renalAskep kolik renal
Askep kolik renal
 
SAK Ca. Recti.docx
SAK Ca. Recti.docxSAK Ca. Recti.docx
SAK Ca. Recti.docx
 
B
BB
B
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptxPPT ASKEP GASTRITIS.pptx
PPT ASKEP GASTRITIS.pptx
 
Panduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docxPanduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docx
 
Contoh kista ovarium
Contoh kista ovariumContoh kista ovarium
Contoh kista ovarium
 
Contoh kista ovarium
Contoh kista ovariumContoh kista ovarium
Contoh kista ovarium
 
Kista ovarium
Kista ovariumKista ovarium
Kista ovarium
 

Mengerti Hiperkalsemia

  • 3.  Tidak terdapat manifestasi yang jelas tentang hiperparatiroidisme dan hiperkalsemia resultan. Pengkajian keperawatan yang rinci mencakup : 1. Riwayat kesehatan klien. 2. Riwayat penyakit dalam keluarga. 3. Keluhan utama, antara lain : a. Sakit kepala, kelemahan, lethargi dan kelelahan otot. b. Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, anorexia, obstipasi, dan nyeri lambung yang akan disertai penurunan berat badan. c. Depresi. d. Nyeri tulang dan sendi.
  • 4. 4. Riwayat trauma/fraktur tulang. 5. Riwayat radiasi daerah leher dan kepala. 6. Pemeriksaan fisik yang mencakup :  Observasi dan palpasi adanya deformitas tulang.  Amati warna kulit, apakah tampak pucat.  Perubahan tingkat kesadaran. 7. Bila kadar kalsium tetap tinggi, maka akan tampak tanda psikosis organik seperti bingung bahkan koma dan bila tidak ditangani kematian akan mengancam.
  • 5. 8. Pemeriksaan diagnostik, termasuk :  Pemeriksaan laboratorium : dilakukan untuk menentukan kadar kalsium dalam plasma yang merupakan pemeriksaan terpenting dalam menegakkan kondisi hiperparatiroidisme. Hasil pemeriksaan laboratorium pada hiperparatiroidisme primer akan ditemukan peningkatan kadar kalsium serum; kadar serum posfat anorganik menurun sementara kadar kalsium dan posfat urine meningkat.  Pemeriksaan radiologi, akan tampak penipisan tulang dan terbentuk kista dan trabekula pada tulang.
  • 6. 1. Nyeri akut b/d agen cedera fisik 2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum 3. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebuthan tubuh b/d anoreksia 4. Perubahan eliminasi urine b/d hiperkalsemia pada ginjal
  • 7. NO DIAGNOSA NOC NIC 1 Nyeri akut b/d agen cedera fisik P : Nyeri tulang dan sendi. Q: ditusuk tusuk R : tulang dan sendi S : 9 T : sering Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang / hilang Kriteria Hasil:  Mampu mengontrol nyeri ( tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan ) 1. mengkaji secara komprehensif tentang nyeri, meliputi : lokasi, karakteristik, dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas / beratnya nyeri, dan factor- factor predisposisi.
  • 8. NO DIAGNOSA NOC NIC  Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri  Mampu mengenal nyeri ( skala , intensitas , frekuensi dan tanda nyeri ) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang . 2. Melakukan komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri . 3. Mengajarkan tentang management nyeri dengan relaksasi. 4. Kolaborasi dengan team medis dalam pemberian analgetik
  • 9. NO DIAGNOSA NOC NIC 2 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebuthan tubuh b/d anoreksia Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 2x24jam diharapkan Status nutrisi/ Masukan nutrisi kembali normal dengan Kriteria Hasil :  Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan .  Tidak ada tanda – tanda malnutrisi  Tidak ada penurunan BB yang berarti  mengkaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan .  memberikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi ).  meyakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
  • 10. NO DIAGNOSA NOC NIC  memonitor jumlah nutrisi dan kandungan nutrisi.  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien 3 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan 2 x 24 jam diharapkan pasien dapat melakukan aktivitas dengan normaldengan kreteria hasil:  Memeriksa TTV secara komperhesif  membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan  membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
  • 11. NO DIAGNOSA NOC NIC  TTV dalam batas normal TD:120/80, RR: 16-24x/menit, nadi: 60/100x/meni Suhu: 37.5c.  Melaporkan adanya kekuatan otot.  Mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.  Membantu klien untuk membuat jadwal latihan di waktu luang .  Membantu pasien untuk mengembangka n motivasi diri dari penguatan.  memonitoring respon fisik, emosi, social, dan spritual
  • 12. NO DIAGNOSA EVALUASI 1 Nyeri akut b/d agen cedera fisik S. pasien mengatakan kalau nyerinya sudah berkurang O : sekala nyeri 5 A : Masalah Teratasi Sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1. mengkaji secara komprehensif 2. Melakukan komunikasi terapeutik. 3. Mengajarkan tentang management nyeri dengan relaksasi. 4. Kolaborasi dengan team medis dalam pemberian analgetik
  • 13. NO DIAGNOSA EVALUASI 2 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebuthan tubuh b/d anoreksia S : pasien mengatakan kalau nafsu makannya masih belum normal O : makanan yang diberikan tidak dihabiskan A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan Intervensi 1. mengkaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan . 2. memberikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi ) . 3. meyakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat. 4. memonitor jumlah nutrisi dan kandungan nutrisI. 5. Kolaborasi dengan ahli gizi
  • 14. NO DIAGNOSA EVALUASI 3 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum S : pasien mengatakan kalau tubuhnya masih lemas dan masih belum bisa beraktivitas O : A : maslah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi 1. Memeriksa TTV secara komperhesif. 2. membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan 3. membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai . 4. Membantu klien untuk membuat jadwal latihan di waktu luang . 5. Membantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dari penguatan. 6. memonitoring respon fisik, emosi, social, dan spritual