2. Pendahuluan Pada zaman dahulu orang telah mengenal bentuk-bentuk busana pada waktu itu sangat sederhana, dengan wujud geometris yaitu segi empat atau segi empat panjang. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri dalam mengenakan pakaian dengan bentuk geometris tersebut. Ada pakaian yang dilingkarkan atau dililitkan begitu saja pada tubuh, dibantu dengan tali untuk mengikat, ada pula yang melubangi bagian tengah bidangnyauntuk memasukkan kepala.
3. Dalam perembangannya, bentuk bentuk maupun cara penggunaan busana tersebut digolongkan menjadi bentuk-bentuk dasar busana. celemek panggul, poncho, tunika, dan kaftan.
4. CELEMEK PANGGUL Celemek panggul adalah bentuk pakaian yang paling sederhana dibuat dari sehelai kain panjang yang dililitkan satu atau beberapa kali pada tubuh bagian bawah dari pnggang sampai lutut atau sampai menutup mata kaki. Busana atau pakaian ini seting disebut dengan pakaian bungkus. Dalam perkembangannya pakaian ini dikenal dengan nama kain panjang atau sarung.
6. CELANA - Celana merupakan bagian busana yang berfungsi untuk menutupi tubuh bagian bawah, mulai dari pinggang, pinggul, dan kedua kaki. -Bentuk dasar celana dibuat dari bahan berbentuk segi empat yang dilipat dua mengikuti pnjang kain dan bagian lipatan tersebut digunting dan dijahit pada kedua sisinya
8. KAFTAN adalah perkembangan dari bentuk dasar kutang atau tunika yang dipotong bagian tengah muka sehingga terdapat belahan pada bagian depan pakaian. Busana kaftan berbentuk baju panjang yang longgar, sisi lurus, berlengan panjang dan ada belahan pada tengah muka. Dengan kata lain bentuk kaftan memiliki ciri khas, mempunyai belahan disepanjang tengah muka dan memakai lengan.
9. Kaftan merupakan pengembangan bentuk dasar tunika. Karena dibuat dari kain berbentuk segi empat. Bagian tengah muka dibuat belahan sampai bawah hingga cara mengenakannya tida perlu melalui kepala. Bentuk dasar busana ini di Indonesia dikenal dengan nama baju kebaya.
13. Busana tidaklah merupakan alat pelindung terhadap keadaan cuaca semata-mata. Suku bangsa primitif adakalanya mengenakan usana tebal, panas di khatulistiwa dan terkadang hampir telanjang di daerah kutub. Dapat dikatakan bahwa dorongan ingin merias diri lebih kuat, agama berpengaruh terhadap cara berbusana, fungsi busana tergantung pada cara dan gaya hidup serta tugas sehari-hari seseorang.
14. Busana yang dipakai pada awal peradapan mesir kuno masih dalam bentuk yang sangat sederhana ialah pakaian dalam bentuk kemeja tanpa kerah atau tunika yang dinamakan kalasiris untuk perempuan. Bentu awal kalasiris adalah bentuk kemeja yang dipotong persegi mirip karung, kemudian berkembang sngat variatif.
15. Seiring perkembangan waktu busana mesir kuno mulai mengalami perkembangan, dari mode busana, hiasan kepala, rambut, hingga aksesoris.