1. TUGAS PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
APOTEK FARMARIN
PENGGOLONGAN OBAT KOLESTEROL
Disusun oleh :
DEWI SORAYA Z. (12811014)
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)
PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
APOTEK FARMARIN
PERIODE OKTOBER-NOVEMBER
2012
2. KOLESTEROL
I. DEFINISI
Gambar 1. Stuktur Kolesterol
Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol
merupakan komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma, dan juga
merupakan bahan awal pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Sterol
dan derivatnya sukar larut dalam larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik,
terutama alkohol. Sehingga senyawa ini dimasukkan kedalam golongan lipid.
Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengankutan kolesterol lewat plasma
rupa-rupanya ada kaitannya dengan dengan perkembangan arterosklerosis. Selain
itu batu empedu yang yang terjadi tersusun terutama dari kolesterol (Montgomery,
1993).
Kolesterol merupakan suatu zat lemak yang beredar di dalam darah,
diproduksi oleh hati dan sangatdiperlukan oleh tubuh. Kolesterol diproduksi di
hati dan berfungsi untuk membentuk dinding sel dan sintesis hormon-hormon
tertentu (Soeharto, 2002). Kolesterol merupakan suatu substansi lemah yang
terdapat pada sel tubuh.
3. II. JENIS – JENIS LIPOPROTEIN
Sumber kolesterol terdiri dari dua jenis yaitu dengan cara membentuk
kolesterol dari dalam tubuh dan berasal dari makanan (Birtcher and Ballantyne,
2004).Kolesterol berfungsi untuk membawa darah dalam partikel yang dikenal
dengan istilah lipoprotein.Ada 4 macam lipoprotein yaitu Khilomikron, Very Low
Density Lipoprotein (VLDL), Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density
Lipoprotein (HDL).
Tabel 1.Klasifikasi Lipoprotein danKomposisinya
Peningkatankadar lipoprotein darahdisebuthiperlipoproteinemia.Ada
enamtipehiperlipoproteinemia.
Tabel 2.TipeHiperlipoproteinemia
a. High Density Lippoprotein (HDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol
baik. Kolesterol HDL ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mengandung
banyak protein. HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol yang dibawa
oleh LDL dengan membawanya kembali kehati dan kemudian diurai kembali.
Dengan membawa kelebihan koletserol yang dibawa oleh LDL tadi, maka
HDL membantu mencegah terjadinya pengendapan dan mengurangi terjadinya
plak dipembuluh darah yang dapat mengganggu peredaran darah dan
membahayakan tubuh. Karena itu kolesterol HDL ini disebut kolesterol baik
4. Tabel 3. Klasifikasi Kadar HDL (NCEP-ATP III 2001)
Kadar HDL Kategori
< 40 mg/dL Rendah
≥ 60 mg/dL Tinggi
b. Low Density Lipoprotein (LDL) ini sering disebut dengan istilah kolesterol
jahat adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol dan lemak di
dalam darah. Kadar LDL yang tinggi dan pekat ini akan menyebabkan
kolesterol lebih banyak melekat pada dinding-dinding pembuluh darah pada
saat transportasi dilakukan. Kolesterol yang melekat itu perlahan-lahan akan
mudah membentuk tumpukan-tumpukan yang mengendap, seperti plak pada
dinding-dinding pembuluh darah. Akibatnya saluran darah terganggu dan ini
bisa meningkatkan resiko penyakit pada tubuh seseorang seperti stroke, jantung
koroner, dan lain sebagainya (Graha, 2010).
Tabel 4. Klasifikasi Kadar LDL (NCEP-ATP III 2001)
Kadar LDL Kategori
<100 mg/dL Optimal
100-129 mg/dL Hampir Optimal
130-159 mg/dL Batas Atas
160-189 mg/dL Tinggi
>190 mg/dL Sangat Tinggi
c. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang merupakan lipoprotein plasma
yang mengandung trigliserida tinggi, fosfolipid dan kolesterol sedang serta
protein rendah (Sutedjo, 2008). Partikel VLDL dilepaskan ke dalam darah oleh
hati dan beredar di aliran darah, akhirnya diubah menjadi LDL karena
kehilangan trigliserida, setelah membawanya ke bagian lain dari tubuh.
Menurut National Heart, Lung and Blood Institute's National Cholesterol
Education Program Guidelines ATP III, ada bukti yang berkembang bahwa
VLDL memainkan peran penting dalam atherogenesis, dimana plak terbentuk
pada dinding interior arteri, mempersempit lorong-lorong dan membatasi aliran
darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung.
5. d. Trigliserida
Trigliseridamerupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak
yang teresterisasi menjadi gliserol, disintesis dari karbohidrat dan disimpan
dalam bentuk lemak hewani. Peningkatan trigliserida biasanya diikuti oleh
peningkatan Very Light Density Lipoprotein (VLDL). Pada hidrolisis lemak-
lemak ini akan masuk dalam pembuluh darah dalam bentuk lemak bebas
(Sutedjo, 2008).
Tabel 5. Klasifikasi Kadar Trigiserida (NCEP-ATP III 2001)
Kadar Trigliserida Kategori
< 150 mg/dL Normal
150-199 mg/dL Batas Tinggi
≥ 200 mg/dL Tinggi
III. MEKANISME TRANSPORT LIPID DAN SUMBER TRIGLISERIDA
DI DALAM TUBUH TERKAIT PATOGENESIS HIPERLIPIDEMIA
Sumber utama trigliserida di dalam darah berasal dari jalur eksogen dan
endogen. Sumber eksogen berasal dari makanan dalam wujud kilomikron
sementara sumber endogen merupakan hasil sekresi hepar dalam wujud partikel
VLDL (very-low-density lipoprotein). Asam lemak dan kolesterol dalam makanan
diabsorpsi oleh intestin dan mengalami esterifikasi menjadi trigliserida dan
kolesterol ester yang kemudian dibentuk menjadi kilomikron. Di dalam pembuluh
kapiler, kilomikron yang mengandung trigliserida dan kolesterol ester sebagai inti
mengalami metabolisme oleh enzim lipoprotein lipase. Metabolisme kilomikron
menghasilkan asam lemak bebas yang diambil oleh otot sebagai energi dan oleh
jaringan adiposa untuk disimpan (Dale dan Federman, 2003; Yuan, dkk., 2007).
Dalam kondisi puasa, trigliserida berasal dari jalur endogen. Sel-sel hepar
mensekresi partikel VLDL yang berinteraksi dengan enzim lipoprotein lipase di
dalam pembuluh kapiler. Trigliserida sebagai inti partikel VLDL mengalami
hidrolisis oleh lipoprotein lipase, menghasilkan asam lemak yang diambil oleh
jaringan otot sebagai energi dan oleh adiposa sebagai cadangan energi. Sebagian
residu partikel VLDL berinteraksi dengan reseptor LDL pada hepar (apo E) dan
sebagian lagi terakumulasi pada plasma kemudian dikonversi menjadi IDL
6. (intermediate-density lipoprotein). Setelah beberapa menit hingga beberapa jam
berada di dalam plasma, IDL dikonversi oleh lipase hepatik menjadi partikel LDL
yang berukuran lebih kecil dan dengan kerapatan lebih besar (Dale dan Federman,
2003).
Peningkatan kadar trigliserida dalam darah terjadi akibat peningkatan
produksi partikel VLDL oleh hepar atau sekresi kilomikron oleh intestin atau
penurunan aktifitas katabolisme perifer trigliserida akibat berkurangnya aktifitas
enzim lipoprotein lipase (Yuan, dkk., 2007). Individu obesitas umumnya
mengalami resistensi insulin sehingga aktifitas produksi partikel VLDL oleh
hepar meningkat. Kecepatan uptake hepatik asam lemak bebas yang meningkat
menstimulasi sekresi apo B-100, menyebabkan jumlah partikel apo B-100
meningkat dan terjadi hipertrigliseridemia. Apo B adalah partikel penyusun
lipoprotein aterogenik, seperti VLDL, IDL dan LDL (Carr dan Brunzell, 2004;
Ginsberg, Zhang dan Hernandez-Ono, 2006).
Di sirkulasi perifer, lipoprotein lipase menghidrolisis trigliserida yang
terkandung dalam VLDL, menghasilkan partikel VLDL yang lebih kecil dan lebih
rapat, partikel IDL dan asam lemak bebas. Pada kondisi normal, asam lemak
bebas tersebut diambil oleh otot dan jaringan adiposa dan digunakan sebagai
energi atau untuk penyimpanan kemudian residu partikel dirombak di hepar
menjadi LDL. Pada kondisi kadar trigliserida yang meningkat, partikel VLDL dan
IDL dapat mengalami katabolisme menjadi LDL. Partikel LDL yang mengandung
banyak trigliserida menjadi kekurangan inti enzim kolesteril ester, di mana protein
transfer kolesteril ester (cholesteryl ester transfer protein/CETP) diperlukan
untuk pertukaran kolesterol ester pada partikel LDL dan HDL dengan trigliserida
pada partikel VLDL sehingga dapat dimetabolisme oleh enzim lipase hepatik
dengan lebih mudah. Akibat banyaknya trigliserida yang terdapat pada partikel
LDL dan kekurangan inti kolesteril ester, maka enzim lipase hepatik
menghidrolisis partikel LDL tersebut dan menghasilkan partikel LDL yang lebih
kecil dan lebih rapatdanhalinilah yang menyebabkantingginyakadar LDL (Carr
dan Brunzell, 2004; Ginsberg, dkk., 2006).
7. Kedua gambar di bawah ini menerangkan mengenai metabolime kolesterol
di dalam tubuh :
8. IV. FARMAKOTERAPI
Obat-obat yang digunakandalampengobatankelebihanlipidadarah
(Hiperlipidemia) biasanyaditujukanuntuk :
1. Menurunkanproduksi lipoprotein olehjaringan
2. Meningkatkanperombakan (katabolisme) lipoprotein dalam plasma
3. Mempercepatbersihankolesteroldaritubuh
Obat-obatdapatdigunakantunggalataukombinasi, tetapiharusdisertaidiet rendah
lipid, terutamakolesteroldanlemakjenuh. Penggolonganobat-obatkolesteroladalah :
A. NiasinatauAsamNikotinat (vitamin B7)
Obatinimempunyaikemampuanmenurunkan lipid yang luas,
tetapipenggunaandalamklinikterbataskarenaefeksamping yang
tidakmenyenangkan.Mekanismekerja :Niasinmerupakan vitamin larut air,
menghambatlipolisistrigiliseridamenjadiasamlemakbebas. Di hati,
asamlemakbebasdigunakansebagaibahansintesistrigliserida yang
selanjutnyasenyawainidiperlukanuntuksintesis VLDL.VLDL
selanjutnyadigunakanuntuksintesis
LDL.Dengandemikianobatinidapatmenurunkankadartrigiliserida (dalam VLDL)
dankolesterol (dalam VLDL dan
9. LDL).Penggunaanniasainakanmeningkatkankadar HDL,
selanjutnyadenganmeningkatkansekresiaktivator plasminogen
jaringandanmenurunkan fibrinogen plasma,
niasindapatmengubahbeberapadisfungsiselendotelpenyebabtrombosis yang
berkaitandenganhiperkolesterolemiadanaterosklerosis.
Penggunaan :berdasarkanataskemampuannyamenurunkankadar plasma
kolesteroldantrigliserida, makadigunakanpadahiperlipoproteinemiatipeIIbdan IV
dengan VLDL dan LDL yang meningkat.
Niasinjugamerupakanobatantihiperlipidemiapaling potenuntukmeningkatkankadar
HDL plasma.
B. DerivatAsamFibrat
Obatinimenurunkankadartrigliseridadarah.
Obatinisedikitmenurunkankadarkolesterol.
Digunakanterutamauntukmenurunkan VLDL
padahiperlipidemiatipeIIb, III dan V.
Mekanismekerja :memacuaktivitas lipase
lipoprotein,sehinggamenghidrolisistrigliseridapadakilomikrondan VLDL,
sehinggamempercepatpengeluaranpartikel-partikeldalam
plasma.Fibratemonoterapiefektifdalam mengurangiVLDL, namunkenaikantimbal
balik dalamLDLdapat terjadi dannilaikolesterol totalmungkin tetaprelatif tidak
berubah. KonsentrasiHDLplasmaakan naik10% sampai 15% atau lebih
denganfibrate.GemfibrozilmengurangisintesisVLDLdan, pada tingkat lebih
rendah, apolipoproteinBdengan peningkatanbersamaandalam
10. tingkatpenghapusanlipoproteintrigliserida-kaya dari plasma. Clofibratekurang
efektif dibandingkangemfibrozilatauniasindalam mengurangiproduksiVLDL.
TermasukgolonganiniadalahKlofibrat, BezafibratdanGemfibrozil.
C. Resin PengikatAsamEmpedu
Mekanismekerja :obatinimerupakan resin (damar) penukar ion yang bersifatbasa,
yang mempunyaiafinitastinggiterhadapasamempedu. Asamempeduakandiikatoleh
resin ini,
membentuksenyawayantidaklarutdantakdapatdireabsorbsiuntukselanjutnyadiekskr
esimelaluifeses. Dengandemikianekskresiasamempedu yang
biasanyasedikitakibatperedarandarahenterohepatik, dapatditingkatkanhampir 10
kalinya.Kekuranganasamempedudidapatdarisintesisbarudarikolesterol (yang
terdapatdalam LDL), dengandemikiankadar LDL plasma menurun.
Penggunaan :obatini (yang biasadikombinasidengan diet atauniasin) adalahobat-
obatpilihandalammengobatihiperlipidemiatipeIIadanIIb.
ContohobatgolonganiniadalahKolesteramindanKolestipol.
D. Probukol
11. Obatinimenurunkankadar HDL dan LDL,
makaobatinitidakdisukai.
Namunsifatantioksidannyapentingdalammenghambataterosklerosis.Mekanismeker
janyadenganmenghambatoksidasikolesterol, sehinggaterjadipenguraian LDL-
kolesterol yang teroksidasiolehmakrofag.Makrofag yang dimuatiolehkolesterol,
menjadiselbusa yang
menempelpadavaskulardanmerupakandasarpembentukanplakpadaaterosklerosis.D
engandemikian,
pencegahanoksidasikolesterolakanmenghambatperkembanganaterosklerosis.
Penggunaan :padahiperkolesteromiatipeIIadanIIb, meskipunkurangdari resin yang
mengikatasamempedu. Obatinidigunakanjikaantihiperlipidemialaintidakefektif.
Contohgolonganobatiniadalah vitamin E, vitamin C, vitamin A, danantioksidan
lain.
E. Inhibitor HMG-CoA (Hidroksimetilglutaril Koenzim A) Reduktase
12. Mekanismekerjanyayaitu
statinmenghambat3-hydroxy-3-
methylglutaryl koenzimA(HMG-CoA)
reduktase, mengganggukonversiHMG-
CoAkemevalonate, tingkat-membatasi
proses biosintesiskolesterol. Mengurangi
sintesis
LDLdankatabolismedisempurnakanmelalui reseptorLDL. LDLberfungsi sebagai
mekanisme utamauntukpenurun efek lipid.
Penggunaan :Ketika digunakan sebagaimonoterapi, statintotalyang paling
ampuhdanLDL-agen penurun kolesterol. Total dan
kolesterolLDLberkurangdengan dosissebesar 30% atau lebihketika ditambahkan
keterapi diet.Kombinasi terapidenganstatindanBAR sangat rasional untuk
meningkatkan jumlahreseptorLDL, menyebabkan degradasilebih
besardariLDLkolesterol, sintesisintraselulerkolesteroldihambat, dan
enterohepaticdaur ulangdariasam empeduterganggu.Kombinasi terapidenganstatin
danezetimibejugarasional karenaezetimibemenghambatpenyerapan kolesteroldi
seberang perbatasanusus danmenambah12% sampai 20% pengurangan lebih
lanjutbila dikombinasikandenganobatstatinlainnya.
Contohobatgolongan ini adalah Atorvastatin, Lovastatin, Pravastatin,Simvastatin
dan Fluvastatin.
F. MinyakIkan
Sediaanminyakikan yang kaya akantrigliseridalaut omega-3,
bermanfaatdalampengobatanhipertrigliseridemiaberat. Meskipundemikian,
kadand-kadangminyakikandapatmemperburukhiperkolesteromia(Susanto, 2007).
14. Lovastatin Lipovas
Lotyn
Pitavastain Livalo
Pravastatin Na Koleskol
Novales 10
Rosuvastatin Crestor
Simvastatin Cholestat
Kombinasi Ezetimibe + Vytorin 10/10
Simvastatin Vytorin 10/20
V. DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2010.Clinical Practice Guideline for Hypercholesterolemia
Management.Medical Associates Clinic & Health Plans.
Carr, M.C. dan Brunzell, J.D., 2004, Abdominal Obesity and Dyslipidemia in The
MetabolicSyndrome: Importance of Type 2 Diabetes and Familial
Combined Hyperlipidemia in Coronary Artery Disease Risk,J Clin
Endocrinol Metab, 89(6), 2601-2602.
Dale, D.C. dan Federman, D.D., 2003, Scientific American Medicine, vol.1,
WebMD, NewYork, pp. 669-670, 678-683.
Ginsberg, H.N., Zhang, Y., dan Hernandez-Ono, A., 2006, Metabolic Syndrome:
Focus on Dyslipidemia, Obesity, vol. 14, 43S-45S.
Grungy, S., et al. “Implications of Recent Clinical Trials for the National
CholesterolEducation Program Adult Treatment Panel III Guidelines”.
Circulation, Volume 110, July 13, 2004.
National Cholesterol Education Program, 2002, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Cholesterol in Adult (Adult Treatment Panel III),
http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/cholesterol/atp3full.pdf, diakses pada
tanggal 2 Juli 2011.
15. National Heart, Lung, and Blood Institute, Third Report of the National
Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult
Treatment Panel III) Final Report. National Institutes of Health
Publication No. 02-5215. September 2002.
National Institutes of Health National Heart, Lung, and Blood Institute. High
BloodCholesterol, What you need to know?National Cholesterol Education
Program. NIH Publication No. 05-3290 Originally printed May 2001
Revised June 2005.
Soeharto, Iman, 2002, Kolesterol dan Lemak Jahat Kolesterol dan Lemak Baik
dan ProsesTerjadinya Serangan Jantung dan Stroke, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Susanto, Yugo, 2007. Obat-ObatAntihiperlipidemik.
http://www.yugosusanto.com/wp-
content/uploads/2012/02/Antihiperlipidemia.pdf
Diaksestanggal 11 Nopember 2012
Sutedjo,A.Y, 2008, Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, Amara Books, Yogyakarta, hal 84-88.
Yuan, G., Al-Shali, K.Z., dan Hegele, R.A., 2007, Hypertriglyceridemia:Its
Etiology, Effects and Treatment, Canadian Medical Association Journal,
176(8), 1113-1117.