3. Anggota Kelompok
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1102070097 Muchlis Yusuf
1102080140 Dewi Suji Hanti Silondae
1102090098 Ece Nurreski Wati
1102090100 Dessy Anggraeni Dinatha
1102090115 Zarah Alifani Dzulhijjah
1102090059 Ayu Arifitri Anadewi
1102090116 Resky Putri Indarwati A
1102090131 Fadli
1102090125 Soraya Eka Hadi Putri
1102090090 Sulfadli Anggunawan
1102090146 Nur Astiapriani
4. Latar Belakang
• Salah satu indikator pembangunan bidang
kesehatan (MDGs) adalah memerangi HIV/AIDS,
Malaria dan Penyakit Menular Lainnya (6)
• TB adalah salah satu penyakit menular yang paling
banyak di Indonesia
• Disebab kan oleh Mycobacterium tuberculosis
5. Latar Belakang
• Menurut data WHO tahun 2003, Indonesia adalah
penyumbang kasus TB terbesar ketiga dunia setelah
India dan Cina
• Di Indonesia sebesar 557.000 orang
• Menurut WHO setiap tahunnya tepat 175.000 orang
meninggal karena TB dari sekitar 500.000 kasus baru
dengan 260.000 kasus tidak terdiagnosis dan tidak
mendapatkan pelayanan yang tuntas.
• Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit rakyat
nomor satu dan sebagai penyebab kematian nomor
tiga
6. •Salah satu upaya untuk menangani dan mencegah
penyebaran DOTs
•Puskesmas Mamajang Makassar memiliki peran
yang strategis.
•Hal tersebut
–analisis penyebab masalah,
–usulan alternatif pemecahan,
–pembuatan rencana kegiatan plan of
action (POA).
8. Tujuan khusus
1. Melakukan identifikasi masalah dgn melihat
indikator SPM di puskesmas.
2. Melakukan penilaian besar masalah dengan
rumus interval
3. Menentukan besar masalah dari masing-masing
indikator
9. Tujuan khusus
4. Menentukan kegawatan masalah dari aspek
keganasan, tingkat urgensi dan biaya.
5. Menghitung kemudahan penanggulangan
6. Menghitung PEARL FAKTOR
7. Menentukan prioritas masalah dengan rumus
NPD & NPT
8. Mengidentifikasi penyebab masalah untuk
masalah dengan prioritas tertinggi
9. Melakukan pengkajian dimensi mutu
10. 10. Melakukan analisis penyebab masalah
11. Melakukan paired comparison
12. Membuat tabel kumulatif dari hasil paired
comparison untuk penyelesaian masalah
13. Menentukan penyebab masalah yang perlu
diselesaikan berdasar nilai kumulatif
14. Membuat rencana kegiatan
15. Menentukan kriteria mutlak dari rencana kegiatan
16. Menentukankriteria keinginan dari rencana
kegiatan
17. Menentukan program yang akan dilaksanakan
18. Membuat PLAN OF ACTION
19. Melakukan Lokakarya Mini Puskesmas (Pleno)
11. Manfaat
• Bagi Puskesmas
Meningkatkan upaya pelayanan
kesehatan pasien Tuberculosis (Tb)
Bagi Mahasiswa
Memperoleh pengalaman sehingga
dapat menjelaskan konsep public health
dan manajemen puskesmas dengan cara
membuat laporan modul satu di
Puskesmas Mamajang Makassar
13. Tinjauan pustaka
• Definisi: Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh basil
Mycobacterium tuberkulosis
• Penularan : dibatukkan atau dibersinkan keluar
menjadi droplet nuclei
• menetap dalam udara bebas selama 1-2
jam, tergantung sinar ultraviolet, ventilasi yang
buruk dan kelembaban
18. • S(sewaktu):
• Dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang
berkunjung pertama kali. Pada saat pulang, suspek
membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan
dahak pagi pada hari kedua.
• • P(Pagi):
• Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari
kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan
diserahkan sendiri kepada petugas di UPK.
• • S(sewaktu): Dahak dikumpulkan di UPK pada hari
kedua, saat menyerahkan dahak
• pagi.
19. Kategori
Pasien TB
Kombinasi
I
Kasus baru : penderita belum dapat OAT atau
sudah pernah menelan OAT < 1 bln
•Kasus baru Tb paru BTA +
•Kasus baru Tb paru BTA – dgn kerusakan
parenkim luas
II
•Relaps/ kambuh: pernah dapat OAT dan
2 HRZES/1HRZE atau 2
dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, HRZES/1HRZE/5 RHE
lalu kembali berobat dengan hasil
pemeriksaan BTA +
2HRZE/4HR atau
2HRZE/6HE
atau2HRZE/4H3R3
•Kegagalan pengobatan : BTA + yg tetap +
atau menjadi + pd akhir bln ke- 5 atau lbh.
Atau BTA – jadi + pada akhir bulan ke-2
3-6 kanamisin, ofloksasin,
etronamid, sikoserin/15-18
Ofloksasin,etionamid,
sikloserin atau 2 HRZES/ 1
RHZE/5 RHE
•Kembali de default:kembali berobat dgn hasil
bakteriologi +, setelah berhenti minum obat 2
bln atau lebih
Sesuai masa pengobatan
sebelumnya atau 2
HRZES/1 RHZE/5 R3H3E3
20. Kategori
Pasien TB
Kombinasi
III
•Kasus baru TB paru sputum BTA – selain
kategori I
•Tb ekstrapulmoner (menengah berat)
2HRZE/4 HR atau 6RHE
atau 2HRZE/4 R3H3
IV
Kasus kronis ( masih BTA + setelah
pengobatan ulang yang disupervisi dan
diawasi dengan baik
Tidak dapat diaplikasikan
(pertimbangkan obat lini 2)
MDR Tb
Sesuai uji resistensi + OAT
lini 2 atau H seumur hidup
22. • Alamat: Jalan Bajiminasa No. 10, Makassar, South
Sulawesi
• Secara umum lokasi puskesms mamajang terletak
di jalan Baji Minasa Makassar. Berada dikecamatan
Mamajang yang terdiri atas 13 kelurahan dimana 6
kelurahan berada pada wilayah kerja puskesmas
Mamajang yaitu:
1. Kelurahan Mamajang luar
2. Kelurahan Bontobiraeng
3. Kelurahan Labuang baji
4. Kelurahan Mamajang dalam
5. Kelurahan Mandala
6. Kelurahan Maricayya selatan
• Dengan luas wilayah kerja 2.712 km2 dengan 22
RW dan 177 RT berada di barat daya
39. KRITERIA
•
•
•
•
Kriteria A : Besar masalah (nilai 0-10)
Kriteria B : Kegawatan masalah (nilai 1-5)
Kriteria C : Kemudahan Penanggulangan (nilai 1-5)
Kriteria D: PEARL faktor (nilai 0 atau 1)
42. • BESAR MASALAH
• Penilaian besar masalah dengan menggunakan interval
menggunakan rumus sebagai berikut:
• Kelas N = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 7
= 1 + 3.3 ( 0,845 )
= 1 + 2.7885
= 3.7885
=4
• Interval = ( nilai tertinggi – nilai terendah )
Jumlah kelas
= ( 0.28 – (- 0.01) ) / 2
= 0.028 + 0.01 / 2
= 0.29 / 2
= 0.145
43. Besar Masalah Terhadap Pencarian
Program
N
o
Interval
Masalah
Nilai
Nilai
1
2
3
4
Penemuan kasus
scr aktif (o/
puskesmas)
Penemuan kasus
scr pasif (o/ pasien;
Suspek BTA)
Periksa sputum
(SPS) → x-ray (+) ,
BTA (-)
Pengobatan
penderita BTA (+)
(OAT)
14.5
44. Besar Masalah Terhadap
Pencarian Program
Interval
No
Masalah
Nilai
Nilai
5
PMO
6
Penanganan
putus obat
7
Pemeriksaan
kontak serumah
46. KEGAWATAN MASALAH
Merupakan hasil rata-rata pengambilan suara dari 20 anggota kelompok
mengenai 3
faktor tingkat kegawatan dengan bobot nilai:
Keganasan
Sangat ganas
Ganas
Cukup berpengaruh
Kurang ganas
Tidak ganas
:5
:4
:3
:2
:1
Urgensi
Sangat mendesak
Mendesak
Cukup mendesak
Kurang mendesak
Tidak mendesak
:5
:4
:3
:2
:1
Biaya
Sangat murah
Murah
Cukup murah
Mahal
Sangat mahal
:5
:4
:3
:2
:1
51. PEARL FAKTOR
Terdiri dari beberapa faktor yang saling
menentukan yaitu :
Propriety
: Kesesuaian dengan program daerah/
nasional/ dunia
Economy
: Memenuhi syarat ekonomi untuk
melaksanakannya
Acceptability : Dapat diterima oleh petugas,
masyarakat, dan lembaga terkait
Resources : Tersedianya sumber daya
Legality
: Tidak melanggar hukum dan etika
Skor yang digunakan diambil melalui voting 6
anggota kelompok
1 = setuju
0 = tidak setuju
52. D. PEARL FAKTOR
NO
Masalah
P
E
A
R
L
Hasil
Kali
TUBERKULOSIS
1
Penemuan kasus
1
1
1
1
1
1
2
Periksa sputum (SPS) →
x-ray (+) , BTA (-)
1
1
1
1
1
1
3
Pengobatan penderita
BTA (+) (OAT)
1
1
1
1
1
1
4
PMO
1
1
1
1
1
1
5
Penanganan putus obat
1
1
1
1
1
1
6
Pemeriksaan kontak
serumah
1
1
1
1
1
1
53. • PENILAIAN PRIORITAS MASALAH
• Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai
tersebut dimasukan ke dalam rumus ;
• Nilai Prioritas Dasar (NPD) = ( A+B ) x C
• Nilai Prioritas Total ( NPT) = ( A+B ) x C x D
54. 1. Penemuan kasus
NPD = (A + B)C = (9,99 + 10,66) 3,66= 75,57
NPT = (A + B)C .D = (9,99 + 10,66) 3,66 x 1 = 75,57
2. Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA (-)
NPD = (A + B)C = (3,33 + 11,49) 4,83 = 71,58
NPT = (A + B)C .D = (3,33 + 11,49) 4,83 x 1 = 71,58
3. Pengobatan penderita BTA (+) (OAT)
NPD= (A + B)C = (6,66 + 11,5) 5 = 90,8
NPT = (A + B)C .D = (6,66 + 11,5 ) 5 x 1 = 90,8
4. PMO
NPD = (A + B)C = (3,33 + 11,65) 3,5 = 52,43
NPT = (A + B)C .D = (3,33 + 11,65) 3,5 x 1= 52,43
5. Penanganan putus obat
NPD = (A + B)C = (6,66 + 11,33) 3,66 = 65,84
NPT = (A + B)C .D = (6,66 + 11,33) 3,66 x 1= 65,84
6. Pemeriksaan kontak serumah
NPD = (A + B)C = (6,66 + 11,33) 3,66 = 65,84
NPT = (A + B)C .D = (6,66 + 11,33) 3,66 x 1= 65,84
56. Identifikasi Penyebab Masalah Pengobatan penderita BTA
(+) (OAT)
Komponen
Input
Kemungkinan Penyebab
MAN
Petugas kesehatan terlatih dan terampil sedikit
MONEY
Tidak ada masalah
MATERIAL
Obat untuk kategori II dan anak sedikit
METODE
Tidak ada masalah
MARKETING
Tidak ada masalah
Lingkungan
Proses
Tingkat kesadaran masyarakat masih rendah
P1
SOP sudah ada namun belum tertulis secara rinci
P2
Proses diagnosis TB yang masih sering tidak tepat
P3
Tidak ada masalah
57. Analisis penyebab masalah
A.
B.
C.
D.
Petugas kesehatan terlatih dan terampil sedikit
Obat untuk kategori II dan anak sedikit
Tingkat kesadaran masyarakat masih rendah
SOP sudah ada namun belum tertulis secara
rinci
E. Proses diagnosis TB yang masih sering tidak
tepat
60. Lanjutan
Berdasarkan nilai kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah
yang berupa pengobatan penderita BTA (+) dengan OAT
adalah cukup menyelesaikan 3 penyebab karena penyebab
tersebut sudah mencapai 80%, diantarannya adalah :
1. Petugas kesehatan terlatih dan terampil sedikit
2. Proses diagnosis TB yang masih sering tidak tepat
3. SOP sudah ada namun belum tertulis secara rinci
61. Lanjutan
Rencana kegiatan :
A. Melatih petugas kesehatan agar yang terlatih
dan terampil lebih banyak lagi
B. Mengganti alat yang bagus agar diagnosis TB
menjadi lebih akurat
C. Membuat SOP yang lebih terperinci
63. KRITERIA KEINGINAN
Mudah (60)
Berkembang Berkelanjutan
(40)
(20)
€
A
4X60=240
4X40 =160
4X20 = 80
480
C
4X60=240
4X40 =160
4X20 = 80
480
Berdasarkan kriteria mutlak dan kriteria keinginan, maka
hanya 2 rencana kegiatan di atas yang dapat dijadikan
rencana kegiatan / Plain of Action (POA), yaitu: melatih
petugas kesehatan agar yang terlatih dan terampil lebih
banyak lagi dan membuat SOP yang lebih terperinci
65. Plan of action
N
o
Kegiatan
Tujuan
Sasara
n
Waktu
Pelaksan
a
Tempat
Metode
Tolak
ukur
1
Mengikutserta
kan petugas
kesehatan
dalam
kegiatan
pelatihan
pelayanan
kesehatan TB
Untuk
menghasil
kan tenaga
kesehatan
yang
terlatih dan
terampil
Petugas
kesehat
an
puskes
mas
Sesuai
dengan
jadwal
pelatiha
n yang
diadaka
n
Petugas
Sesuai
kesehata lokasi
n yang
pelatihan
ditunjuk
oleh dinas
kesehata
n
setempat
Pendidik
an dan
pelatiha
n
Tenaga
terlatih
dan
terampil
semakin
banyak