SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 67
MODUL 1
MASALAH KESEHATAN DI
PUSKESMAS
TUBERCULOSIS

TUBERCULOSIS
SISTEM KEDOKTERAN KOMUNITAS
FK UMI 2012
Kelompok 8A
Puskesmas Mamajang
1.dr. Nurhayati Musada
2. dr. Dwi Anggita
Anggota Kelompok
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

1102070097 Muchlis Yusuf
1102080140 Dewi Suji Hanti Silondae
1102090098 Ece Nurreski Wati
1102090100 Dessy Anggraeni Dinatha
1102090115 Zarah Alifani Dzulhijjah
1102090059 Ayu Arifitri Anadewi
1102090116 Resky Putri Indarwati A
1102090131 Fadli
1102090125 Soraya Eka Hadi Putri
1102090090 Sulfadli Anggunawan
1102090146 Nur Astiapriani
Latar Belakang
• Salah satu indikator pembangunan bidang
kesehatan (MDGs) adalah memerangi HIV/AIDS,
Malaria dan Penyakit Menular Lainnya (6)
• TB adalah salah satu penyakit menular yang paling
banyak di Indonesia
• Disebab kan oleh Mycobacterium tuberculosis
Latar Belakang
• Menurut data WHO tahun 2003, Indonesia adalah
penyumbang kasus TB terbesar ketiga dunia setelah
India dan Cina
• Di Indonesia sebesar 557.000 orang
• Menurut WHO setiap tahunnya tepat 175.000 orang
meninggal karena TB dari sekitar 500.000 kasus baru
dengan 260.000 kasus tidak terdiagnosis dan tidak
mendapatkan pelayanan yang tuntas.
• Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit rakyat
nomor satu dan sebagai penyebab kematian nomor
tiga
•Salah satu upaya untuk menangani dan mencegah
penyebaran  DOTs
•Puskesmas Mamajang Makassar memiliki peran
yang strategis.
•Hal tersebut 

–analisis penyebab masalah,
–usulan alternatif pemecahan,
–pembuatan rencana kegiatan  plan of
action (POA).
Tujuan
Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan pasien
Tuberculosis (Tb) di Puskesmas Mamajang
Makassar
Tujuan khusus
1. Melakukan identifikasi masalah dgn melihat
indikator SPM di puskesmas.
2. Melakukan penilaian besar masalah dengan
rumus interval
3. Menentukan besar masalah dari masing-masing
indikator
Tujuan khusus
4. Menentukan kegawatan masalah dari aspek
keganasan, tingkat urgensi dan biaya.
5. Menghitung kemudahan penanggulangan
6. Menghitung PEARL FAKTOR
7. Menentukan prioritas masalah dengan rumus
NPD & NPT
8. Mengidentifikasi penyebab masalah untuk
masalah dengan prioritas tertinggi
9. Melakukan pengkajian dimensi mutu
10. Melakukan analisis penyebab masalah
11. Melakukan paired comparison
12. Membuat tabel kumulatif dari hasil paired
comparison untuk penyelesaian masalah
13. Menentukan penyebab masalah yang perlu
diselesaikan berdasar nilai kumulatif
14. Membuat rencana kegiatan
15. Menentukan kriteria mutlak dari rencana kegiatan
16. Menentukankriteria keinginan dari rencana
kegiatan
17. Menentukan program yang akan dilaksanakan
18. Membuat PLAN OF ACTION
19. Melakukan Lokakarya Mini Puskesmas (Pleno)
Manfaat
• Bagi Puskesmas
Meningkatkan upaya pelayanan
kesehatan pasien Tuberculosis (Tb)

Bagi Mahasiswa
Memperoleh pengalaman sehingga
dapat menjelaskan konsep public health
dan manajemen puskesmas dengan cara
membuat laporan modul satu di
Puskesmas Mamajang Makassar
Manfaat
• Bagi Masyarakat
Memperoleh pelayanan kesehatan
yang lebih baik terutama pada
pelayanan kesehatan pasien
Tuberculosis (Tb)
Tinjauan pustaka
• Definisi: Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh basil
Mycobacterium tuberkulosis
• Penularan : dibatukkan atau dibersinkan keluar
menjadi droplet nuclei
• menetap dalam udara bebas selama 1-2
jam, tergantung sinar ultraviolet, ventilasi yang
buruk dan kelembaban
Patomekanisme
• Gejala Klinis:
• Gejala respiratori: batuk > 2 minggu, batuk
darah, sesak, dan nyeri dada.
• Gejala sistemik: demam, malaise, keringat
malam, anoreksia dan berat badan menurun.
• Gejala tuberkulosis ekstra paru tergantung dari
organ yang terlibat,
• Diagnosis
• S(sewaktu):
• Dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang
berkunjung pertama kali. Pada saat pulang, suspek
membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan
dahak pagi pada hari kedua.
• • P(Pagi):
• Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari
kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan
diserahkan sendiri kepada petugas di UPK.
• • S(sewaktu): Dahak dikumpulkan di UPK pada hari
kedua, saat menyerahkan dahak
• pagi.
Kategori

Pasien TB

Kombinasi

I

Kasus baru : penderita belum dapat OAT atau
sudah pernah menelan OAT < 1 bln
•Kasus baru Tb paru BTA +
•Kasus baru Tb paru BTA – dgn kerusakan
parenkim luas

II

•Relaps/ kambuh: pernah dapat OAT dan
2 HRZES/1HRZE atau 2
dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, HRZES/1HRZE/5 RHE
lalu kembali berobat dengan hasil
pemeriksaan BTA +

2HRZE/4HR atau
2HRZE/6HE
atau2HRZE/4H3R3

•Kegagalan pengobatan : BTA + yg tetap +
atau menjadi + pd akhir bln ke- 5 atau lbh.
Atau BTA – jadi + pada akhir bulan ke-2

3-6 kanamisin, ofloksasin,
etronamid, sikoserin/15-18
Ofloksasin,etionamid,
sikloserin atau 2 HRZES/ 1
RHZE/5 RHE

•Kembali de default:kembali berobat dgn hasil
bakteriologi +, setelah berhenti minum obat 2
bln atau lebih

Sesuai masa pengobatan
sebelumnya atau 2
HRZES/1 RHZE/5 R3H3E3
Kategori

Pasien TB

Kombinasi

III

•Kasus baru TB paru sputum BTA – selain
kategori I
•Tb ekstrapulmoner (menengah berat)

2HRZE/4 HR atau 6RHE
atau 2HRZE/4 R3H3

IV

Kasus kronis ( masih BTA + setelah
pengobatan ulang yang disupervisi dan
diawasi dengan baik

Tidak dapat diaplikasikan
(pertimbangkan obat lini 2)

MDR Tb

Sesuai uji resistensi + OAT
lini 2 atau H seumur hidup
GAMBARAN UMUM
PUSKESMAS MAMAJANG

KECAMATAN MAMAJANG
MAKASSAR
• Alamat: Jalan Bajiminasa No. 10, Makassar, South
Sulawesi
• Secara umum lokasi puskesms mamajang terletak
di jalan Baji Minasa Makassar. Berada dikecamatan
Mamajang yang terdiri atas 13 kelurahan dimana 6
kelurahan berada pada wilayah kerja puskesmas
Mamajang yaitu:
1. Kelurahan Mamajang luar
2. Kelurahan Bontobiraeng
3. Kelurahan Labuang baji
4. Kelurahan Mamajang dalam
5. Kelurahan Mandala
6. Kelurahan Maricayya selatan
• Dengan luas wilayah kerja 2.712 km2 dengan 22
RW dan 177 RT berada di barat daya
Sarana dan Prasarana
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

K. Kartu
R. Kep. Puskesmas
Poli Gigi
KIA
Kantin
Poli Umum
R.Tata Usaha
K.Obat
LAB & UGD
Lantai II Kantor
Jamban
Petugas Kesehatan
Laboratorium
Obat- obatan
Wawancara Pasien
Poliklinik

Rujukan RS
Labuang Baji

GK +

Kamar kartu

BTA +

LAB TB

BTA +

Diobati
sesuai
kategori

Program DOTS
GRATIS
KRITERIA
•
•
•
•

Kriteria A : Besar masalah (nilai 0-10)
Kriteria B : Kegawatan masalah (nilai 1-5)
Kriteria C : Kemudahan Penanggulangan (nilai 1-5)
Kriteria D: PEARL faktor (nilai 0 atau 1)
A. BESAR MASALAH
No

MASALAH (INDIKATOR SPM)

Target
%

Cakupan Selisih
%
%

Tuberkulosis
Penemuan kasus scr aktif (oleh
puskesmas)
Penemuan kasus scr pasif (o/ pasien;
Suspek BTA)
Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA
(-)

2.1

1.82

4

Pengobatan penderita BTA (+) (OAT)

0.21

0.22

5

Pengawasan minum obat

6

Penanganan putus obat

7

Pemeriksaan kontak serumah

1
2
3

0.28

-0.01
• BESAR MASALAH
• Penilaian besar masalah dengan menggunakan interval
menggunakan rumus sebagai berikut:
• Kelas N = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 7
= 1 + 3.3 ( 0,845 )
= 1 + 2.7885
= 3.7885
=4
• Interval = ( nilai tertinggi – nilai terendah )
Jumlah kelas
= ( 0.28 – (- 0.01) ) / 2
= 0.028 + 0.01 / 2
= 0.29 / 2
= 0.145
Besar Masalah Terhadap Pencarian
Program

N
o

Interval

Masalah

Nilai
Nilai

1

2

3

4

Penemuan kasus
scr aktif (o/
puskesmas)
Penemuan kasus
scr pasif (o/ pasien;
Suspek BTA)
Periksa sputum
(SPS) → x-ray (+) ,
BTA (-)
Pengobatan
penderita BTA (+)
(OAT)

14.5
Besar Masalah Terhadap
Pencarian Program
Interval

No

Masalah

Nilai
Nilai

5

PMO

6

Penanganan
putus obat

7

Pemeriksaan
kontak serumah
B. KEGAWATAN
MASALAH
KEGAWATAN MASALAH
Merupakan hasil rata-rata pengambilan suara dari 20 anggota kelompok
mengenai 3
faktor tingkat kegawatan dengan bobot nilai:

Keganasan
Sangat ganas
Ganas
Cukup berpengaruh
Kurang ganas
Tidak ganas

:5
:4
:3
:2
:1

Urgensi
Sangat mendesak
Mendesak
Cukup mendesak
Kurang mendesak
Tidak mendesak

:5
:4
:3
:2
:1

Biaya
Sangat murah
Murah
Cukup murah
Mahal
Sangat mahal

:5
:4
:3
:2
:1
∑nilai

No

Masalah

Keganasan

Urgensi

Biaya

1

Penemuan kasus

3.85

4.6

2.4

10.85

2

Periksa sputum (SPS) → xray (+) , BTA (-)

4.3

5

5

14.3

3

Pengobatan penderita BTA
(+) (OAT)

5

5

5

15

4

PMO

4.45

3.8

5

13.25

5

Penanganan putus obat

5

4.2

5

14.2

4.2

5

5

14.2

6 Pemeriksaan kontak serumah
C. KEMUDAHAN PENANGGULANGAN
C. KEMUDAHAN PENANGGULANGAN
NO

MASALAH

KEMUDAHAN

1

Penemuan kasus

3.2

2

Periksa sputum (SPS) →
x-ray (+) , BTA (-)

2

3

Pengobatan penderita
BTA (+) (OAT)

2

4

PMO

3

5

Penanganan putus obat

1

6

Pemeriksaan kontak
serumah

5
D. PEARL FAKTOR
PEARL FAKTOR
Terdiri dari beberapa faktor yang saling
menentukan yaitu :
Propriety
: Kesesuaian dengan program daerah/
nasional/ dunia
Economy
: Memenuhi syarat ekonomi untuk
melaksanakannya
Acceptability : Dapat diterima oleh petugas,
masyarakat, dan lembaga terkait
Resources : Tersedianya sumber daya
Legality
: Tidak melanggar hukum dan etika
Skor yang digunakan diambil melalui voting 6
anggota kelompok
1 = setuju
0 = tidak setuju
D. PEARL FAKTOR
NO

Masalah

P

E

A

R

L

Hasil
Kali

TUBERKULOSIS

1

Penemuan kasus

1

1

1

1

1

1

2

Periksa sputum (SPS) →
x-ray (+) , BTA (-)

1

1

1

1

1

1

3

Pengobatan penderita
BTA (+) (OAT)

1

1

1

1

1

1

4

PMO

1

1

1

1

1

1

5

Penanganan putus obat

1

1

1

1

1

1

6

Pemeriksaan kontak
serumah

1

1

1

1

1

1
• PENILAIAN PRIORITAS MASALAH
• Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai
tersebut dimasukan ke dalam rumus ;
• Nilai Prioritas Dasar (NPD) = ( A+B ) x C
• Nilai Prioritas Total ( NPT) = ( A+B ) x C x D
1. Penemuan kasus
NPD = (A + B)C = (9,99 + 10,66) 3,66= 75,57
NPT = (A + B)C .D = (9,99 + 10,66) 3,66 x 1 = 75,57
2. Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA (-)
NPD = (A + B)C = (3,33 + 11,49) 4,83 = 71,58
NPT = (A + B)C .D = (3,33 + 11,49) 4,83 x 1 = 71,58
3. Pengobatan penderita BTA (+) (OAT)
NPD= (A + B)C = (6,66 + 11,5) 5 = 90,8
NPT = (A + B)C .D = (6,66 + 11,5 ) 5 x 1 = 90,8
4. PMO
NPD = (A + B)C = (3,33 + 11,65) 3,5 = 52,43
NPT = (A + B)C .D = (3,33 + 11,65) 3,5 x 1= 52,43
5. Penanganan putus obat
NPD = (A + B)C = (6,66 + 11,33) 3,66 = 65,84
NPT = (A + B)C .D = (6,66 + 11,33) 3,66 x 1= 65,84
6. Pemeriksaan kontak serumah
NPD = (A + B)C = (6,66 + 11,33) 3,66 = 65,84
NPT = (A + B)C .D = (6,66 + 11,33) 3,66 x 1= 65,84
PRIORITAS MASALAH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengobatan penderita BTA (+) (OAT)
Penemuan kasus
Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA (-)
Penanganan putus obat
Pemeriksaan kontak serumah
PMO
Identifikasi Penyebab Masalah Pengobatan penderita BTA
(+) (OAT)
Komponen
Input

Kemungkinan Penyebab
MAN

Petugas kesehatan terlatih dan terampil sedikit

MONEY

Tidak ada masalah

MATERIAL

Obat untuk kategori II dan anak sedikit

METODE

Tidak ada masalah

MARKETING

Tidak ada masalah

Lingkungan
Proses

Tingkat kesadaran masyarakat masih rendah
P1

SOP sudah ada namun belum tertulis secara rinci

P2

Proses diagnosis TB yang masih sering tidak tepat

P3

Tidak ada masalah
Analisis penyebab masalah

A.
B.
C.
D.

Petugas kesehatan terlatih dan terampil sedikit
Obat untuk kategori II dan anak sedikit
Tingkat kesadaran masyarakat masih rendah
SOP sudah ada namun belum tertulis secara
rinci
E. Proses diagnosis TB yang masih sering tidak
tepat
Tabel Paired Comparison
A
A

B
A

C

D

E

TOTAL

A

A

4

B

D

E

1

D

E

0

E

B

A

0

C
D
E

0

Total Vertikal

0

0

0

2

3

Total
Horizontal
total

4

1

0

0

0

4

1

0

2

3
TABEL KUMULATIF
A

4

4/10X100%

40 %

40%

E

3

3/10X100%

30%

70%

D

2

2/10X100%

20%

90%

B

1

1/10X100%

10%

100%

C

0

0/10X100%

0%

100%

JUMLAH

10

100%
Lanjutan
Berdasarkan nilai kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah
yang berupa pengobatan penderita BTA (+) dengan OAT
adalah cukup menyelesaikan 3 penyebab karena penyebab
tersebut sudah mencapai 80%, diantarannya adalah :
1. Petugas kesehatan terlatih dan terampil sedikit
2. Proses diagnosis TB yang masih sering tidak tepat
3. SOP sudah ada namun belum tertulis secara rinci
Lanjutan
Rencana kegiatan :
A. Melatih petugas kesehatan agar yang terlatih
dan terampil lebih banyak lagi

B. Mengganti alat yang bagus agar diagnosis TB
menjadi lebih akurat
C. Membuat SOP yang lebih terperinci
Kriteria Mutlak
Input

Kegiatan

Output

Keterangan

Man

Money

Material

Methode

Marketing

A

1

1

1

1

1

1

Dapat
dilakukan

B

1

0

1

1

1

1

Tidak dapat
dilakukan

C

1

1

1

1

1

1

Dapat
dilakukan
KRITERIA KEINGINAN
Mudah (60)

Berkembang Berkelanjutan
(40)
(20)

€

A

4X60=240

4X40 =160

4X20 = 80

480

C

4X60=240

4X40 =160

4X20 = 80

480

Berdasarkan kriteria mutlak dan kriteria keinginan, maka
hanya 2 rencana kegiatan di atas yang dapat dijadikan
rencana kegiatan / Plain of Action (POA), yaitu: melatih
petugas kesehatan agar yang terlatih dan terampil lebih
banyak lagi dan membuat SOP yang lebih terperinci
MENYUSUN PLAN OF ACTION
Plan of action
N
o

Kegiatan

Tujuan

Sasara
n

Waktu

Pelaksan
a

Tempat

Metode

Tolak
ukur

1

Mengikutserta
kan petugas
kesehatan
dalam
kegiatan
pelatihan
pelayanan
kesehatan TB

Untuk
menghasil
kan tenaga
kesehatan
yang
terlatih dan
terampil

Petugas
kesehat
an
puskes
mas

Sesuai
dengan
jadwal
pelatiha
n yang
diadaka
n

Petugas
Sesuai
kesehata lokasi
n yang
pelatihan
ditunjuk
oleh dinas
kesehata
n
setempat

Pendidik
an dan
pelatiha
n

Tenaga
terlatih
dan
terampil
semakin
banyak
NEXT.....
No

2

Kegiatan
Pembuatan
SOP yang
terperinci

Tujuan
Untuk
memaksim
alkan kerja
petugas
kesehatan
dalam
menangani
TB secara
sistematis
dan jelas

Sasara
n
Pasien
TB

Waktu

Pelaksana

Sekali
Petugas
setahun kesehatan
puskesma
s

Tempat
Puskesm
as

Metode

Tolak
ukur

lokakary Terbentu
a
knya
SOP
yang
terperinci
dan jelas
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarPangestu S
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATPutri Indayani
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.pptBriliant Nissa
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaPhil Adit R
 
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Lena Setianingsih
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxssuserc3081c
 
Pemijatan bayi sakit dengan akupresur
Pemijatan bayi sakit dengan akupresurPemijatan bayi sakit dengan akupresur
Pemijatan bayi sakit dengan akupresurUFDK
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Batu saluran kemih
Batu saluran kemih Batu saluran kemih
Batu saluran kemih Eko indra
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)sicua050896
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVAMeironi Waimir
 

Was ist angesagt? (20)

Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
 
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometriPengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
 
Sub pokok bahasan 3
Sub pokok bahasan 3Sub pokok bahasan 3
Sub pokok bahasan 3
 
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
 
Pemijatan bayi sakit dengan akupresur
Pemijatan bayi sakit dengan akupresurPemijatan bayi sakit dengan akupresur
Pemijatan bayi sakit dengan akupresur
 
Ppt sadari
Ppt sadariPpt sadari
Ppt sadari
 
06 partograf
06 partograf06 partograf
06 partograf
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Infertilitas dasar
Infertilitas dasarInfertilitas dasar
Infertilitas dasar
 
Batu saluran kemih
Batu saluran kemih Batu saluran kemih
Batu saluran kemih
 
Kista Bartholini
Kista BartholiniKista Bartholini
Kista Bartholini
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 

Andere mochten auch

Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasJoni Iswanto
 
mini project tb paru
mini project tb parumini project tb paru
mini project tb paruHari Kesuma
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbNurul Atika
 
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan LingkunganMengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan LingkunganNabilla Intan
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanpjj_kemenkes
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Anton Saja
 
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)Sabrina Imania
 
POA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGPOA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGtaufans32
 

Andere mochten auch (15)

Program TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmasProgram TB Paru di puskesmas
Program TB Paru di puskesmas
 
mini project tb paru
mini project tb parumini project tb paru
mini project tb paru
 
Indikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tbIndikator nasional penanggulangan tb
Indikator nasional penanggulangan tb
 
TB Paru.Ppt
TB Paru.PptTB Paru.Ppt
TB Paru.Ppt
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan LingkunganMengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2
 
Biomekanika
BiomekanikaBiomekanika
Biomekanika
 
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
Kmk no. 364 ttg pedoman penanggulangan tuberkolosis (tb)
 
POA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANGPOA 2013 PKM LUMBANG
POA 2013 PKM LUMBANG
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
Tuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhanTuberkulosis penyuluhan
Tuberkulosis penyuluhan
 
Lamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tbLamp materi penyuluhan tb
Lamp materi penyuluhan tb
 

Ähnlich wie DETEKSI TB

Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfsinaga25
 
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxKel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxJansenFernando1
 
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian communityEvaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian communityDoel Hadji Fadly
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...maharanimariam
 
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptxDETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptxssuserc50913
 
IDAI_Dr._DimasSpA_Tatalaksana_TBC_RO_Pada_Anak_rev.pdf
IDAI_Dr._DimasSpA_Tatalaksana_TBC_RO_Pada_Anak_rev.pdfIDAI_Dr._DimasSpA_Tatalaksana_TBC_RO_Pada_Anak_rev.pdf
IDAI_Dr._DimasSpA_Tatalaksana_TBC_RO_Pada_Anak_rev.pdfdickywahyudi44
 
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.pptPelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.pptarfah25
 
SOP TB PARU 2 OK.docx
SOP TB PARU 2 OK.docxSOP TB PARU 2 OK.docx
SOP TB PARU 2 OK.docxYusindrawati
 
Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxIts4people
 
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptxModul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptxfaul3
 
poster_alur_diagnosis_tb___rev_subdit_tb.pdf
poster_alur_diagnosis_tb___rev_subdit_tb.pdfposter_alur_diagnosis_tb___rev_subdit_tb.pdf
poster_alur_diagnosis_tb___rev_subdit_tb.pdfputi24
 

Ähnlich wie DETEKSI TB (20)

Pedoman mtbs
Pedoman mtbsPedoman mtbs
Pedoman mtbs
 
Pertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdfPertemuan 3.pdf
Pertemuan 3.pdf
 
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
 
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptxKel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
Kel.3_Evaluasi Program Kesehatan....pptx
 
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian communityEvaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
Evaluation of tuberculosis control programs in indonesian community
 
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
idoc.pub_kmk-no-hk0202-menkes-514-2015-ttg-panduan-praktik-klinis-dokter-fasy...
 
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptxDETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
DETEKSI DINI PPOK 30 AGUS 2022.pptx
 
Puskesmas
PuskesmasPuskesmas
Puskesmas
 
IDAI_Dr._DimasSpA_Tatalaksana_TBC_RO_Pada_Anak_rev.pdf
IDAI_Dr._DimasSpA_Tatalaksana_TBC_RO_Pada_Anak_rev.pdfIDAI_Dr._DimasSpA_Tatalaksana_TBC_RO_Pada_Anak_rev.pdf
IDAI_Dr._DimasSpA_Tatalaksana_TBC_RO_Pada_Anak_rev.pdf
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Seminar hasil
Seminar  hasilSeminar  hasil
Seminar hasil
 
Komunitas ske 2
Komunitas ske 2Komunitas ske 2
Komunitas ske 2
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.pptPelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
Pelayanan_Farmasi_SOAP_2.ppt
 
PPT Risalah bru.ppt
PPT Risalah bru.pptPPT Risalah bru.ppt
PPT Risalah bru.ppt
 
SOP TB PARU 2 OK.docx
SOP TB PARU 2 OK.docxSOP TB PARU 2 OK.docx
SOP TB PARU 2 OK.docx
 
20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd
 
Tuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptxTuberculosis.pptx
Tuberculosis.pptx
 
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptxModul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
Modul_Pelatihan_Kader_Kesehatan_Peduli_T.pptx
 
poster_alur_diagnosis_tb___rev_subdit_tb.pdf
poster_alur_diagnosis_tb___rev_subdit_tb.pdfposter_alur_diagnosis_tb___rev_subdit_tb.pdf
poster_alur_diagnosis_tb___rev_subdit_tb.pdf
 

Mehr von Zarah Dzulhijjah

Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiReferat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiZarah Dzulhijjah
 
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiReferat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiZarah Dzulhijjah
 
Luka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologiLuka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologiZarah Dzulhijjah
 
Sakit perut bagian kanan uronefrologi
Sakit perut bagian kanan uronefrologiSakit perut bagian kanan uronefrologi
Sakit perut bagian kanan uronefrologiZarah Dzulhijjah
 
Produksi kencing menurun uronefrologi
Produksi kencing menurun uronefrologiProduksi kencing menurun uronefrologi
Produksi kencing menurun uronefrologiZarah Dzulhijjah
 
Bengkak wajah dan perut uronefrologi
Bengkak wajah dan perut uronefrologiBengkak wajah dan perut uronefrologi
Bengkak wajah dan perut uronefrologiZarah Dzulhijjah
 
Persalinan macet Reproduksi
Persalinan macet ReproduksiPersalinan macet Reproduksi
Persalinan macet ReproduksiZarah Dzulhijjah
 
Benjolan Payudara Onkologi
Benjolan Payudara OnkologiBenjolan Payudara Onkologi
Benjolan Payudara OnkologiZarah Dzulhijjah
 
Penyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: MorbiliPenyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: MorbiliZarah Dzulhijjah
 
Inkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriInkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriZarah Dzulhijjah
 
Malnutrisi Energi dan Protein Geriatri
Malnutrisi Energi dan Protein GeriatriMalnutrisi Energi dan Protein Geriatri
Malnutrisi Energi dan Protein GeriatriZarah Dzulhijjah
 

Mehr von Zarah Dzulhijjah (20)

Abses peritonsilar
Abses peritonsilarAbses peritonsilar
Abses peritonsilar
 
Abses peritonselar
Abses peritonselarAbses peritonselar
Abses peritonselar
 
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiReferat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
 
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasiReferat HIV/AIDS tanpa komplikasi
Referat HIV/AIDS tanpa komplikasi
 
Luka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologiLuka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologi
 
Sakit perut bagian kanan uronefrologi
Sakit perut bagian kanan uronefrologiSakit perut bagian kanan uronefrologi
Sakit perut bagian kanan uronefrologi
 
Produksi kencing menurun uronefrologi
Produksi kencing menurun uronefrologiProduksi kencing menurun uronefrologi
Produksi kencing menurun uronefrologi
 
Bengkak wajah dan perut uronefrologi
Bengkak wajah dan perut uronefrologiBengkak wajah dan perut uronefrologi
Bengkak wajah dan perut uronefrologi
 
Sesak napas trauma
Sesak napas traumaSesak napas trauma
Sesak napas trauma
 
kesadaran menurun trauma
kesadaran menurun traumakesadaran menurun trauma
kesadaran menurun trauma
 
Gangguan haid Reproduksi
Gangguan haid ReproduksiGangguan haid Reproduksi
Gangguan haid Reproduksi
 
Persalinan macet Reproduksi
Persalinan macet ReproduksiPersalinan macet Reproduksi
Persalinan macet Reproduksi
 
Benjolan Payudara Onkologi
Benjolan Payudara OnkologiBenjolan Payudara Onkologi
Benjolan Payudara Onkologi
 
Benjolan pada leher Onko
Benjolan pada leher OnkoBenjolan pada leher Onko
Benjolan pada leher Onko
 
Penyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: MorbiliPenyakit dalam Keluarga: Morbili
Penyakit dalam Keluarga: Morbili
 
Inkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin GeriatriInkontinensia urin Geriatri
Inkontinensia urin Geriatri
 
Jatuh Geriatri
Jatuh GeriatriJatuh Geriatri
Jatuh Geriatri
 
Malnutrisi Energi dan Protein Geriatri
Malnutrisi Energi dan Protein GeriatriMalnutrisi Energi dan Protein Geriatri
Malnutrisi Energi dan Protein Geriatri
 
Tumbuh Kembang Geriatri
Tumbuh Kembang Geriatri Tumbuh Kembang Geriatri
Tumbuh Kembang Geriatri
 
Luka Tembak Forensik
Luka Tembak ForensikLuka Tembak Forensik
Luka Tembak Forensik
 

Kürzlich hochgeladen

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 

DETEKSI TB

  • 1. MODUL 1 MASALAH KESEHATAN DI PUSKESMAS TUBERCULOSIS TUBERCULOSIS SISTEM KEDOKTERAN KOMUNITAS FK UMI 2012
  • 2. Kelompok 8A Puskesmas Mamajang 1.dr. Nurhayati Musada 2. dr. Dwi Anggita
  • 3. Anggota Kelompok • • • • • • • • • • • 1102070097 Muchlis Yusuf 1102080140 Dewi Suji Hanti Silondae 1102090098 Ece Nurreski Wati 1102090100 Dessy Anggraeni Dinatha 1102090115 Zarah Alifani Dzulhijjah 1102090059 Ayu Arifitri Anadewi 1102090116 Resky Putri Indarwati A 1102090131 Fadli 1102090125 Soraya Eka Hadi Putri 1102090090 Sulfadli Anggunawan 1102090146 Nur Astiapriani
  • 4. Latar Belakang • Salah satu indikator pembangunan bidang kesehatan (MDGs) adalah memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya (6) • TB adalah salah satu penyakit menular yang paling banyak di Indonesia • Disebab kan oleh Mycobacterium tuberculosis
  • 5. Latar Belakang • Menurut data WHO tahun 2003, Indonesia adalah penyumbang kasus TB terbesar ketiga dunia setelah India dan Cina • Di Indonesia sebesar 557.000 orang • Menurut WHO setiap tahunnya tepat 175.000 orang meninggal karena TB dari sekitar 500.000 kasus baru dengan 260.000 kasus tidak terdiagnosis dan tidak mendapatkan pelayanan yang tuntas. • Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit rakyat nomor satu dan sebagai penyebab kematian nomor tiga
  • 6. •Salah satu upaya untuk menangani dan mencegah penyebaran  DOTs •Puskesmas Mamajang Makassar memiliki peran yang strategis. •Hal tersebut  –analisis penyebab masalah, –usulan alternatif pemecahan, –pembuatan rencana kegiatan  plan of action (POA).
  • 7. Tujuan Umum Meningkatkan pelayanan kesehatan pasien Tuberculosis (Tb) di Puskesmas Mamajang Makassar
  • 8. Tujuan khusus 1. Melakukan identifikasi masalah dgn melihat indikator SPM di puskesmas. 2. Melakukan penilaian besar masalah dengan rumus interval 3. Menentukan besar masalah dari masing-masing indikator
  • 9. Tujuan khusus 4. Menentukan kegawatan masalah dari aspek keganasan, tingkat urgensi dan biaya. 5. Menghitung kemudahan penanggulangan 6. Menghitung PEARL FAKTOR 7. Menentukan prioritas masalah dengan rumus NPD & NPT 8. Mengidentifikasi penyebab masalah untuk masalah dengan prioritas tertinggi 9. Melakukan pengkajian dimensi mutu
  • 10. 10. Melakukan analisis penyebab masalah 11. Melakukan paired comparison 12. Membuat tabel kumulatif dari hasil paired comparison untuk penyelesaian masalah 13. Menentukan penyebab masalah yang perlu diselesaikan berdasar nilai kumulatif 14. Membuat rencana kegiatan 15. Menentukan kriteria mutlak dari rencana kegiatan 16. Menentukankriteria keinginan dari rencana kegiatan 17. Menentukan program yang akan dilaksanakan 18. Membuat PLAN OF ACTION 19. Melakukan Lokakarya Mini Puskesmas (Pleno)
  • 11. Manfaat • Bagi Puskesmas Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan pasien Tuberculosis (Tb) Bagi Mahasiswa Memperoleh pengalaman sehingga dapat menjelaskan konsep public health dan manajemen puskesmas dengan cara membuat laporan modul satu di Puskesmas Mamajang Makassar
  • 12. Manfaat • Bagi Masyarakat Memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik terutama pada pelayanan kesehatan pasien Tuberculosis (Tb)
  • 13. Tinjauan pustaka • Definisi: Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberkulosis • Penularan : dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei • menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam, tergantung sinar ultraviolet, ventilasi yang buruk dan kelembaban
  • 14.
  • 16. • Gejala Klinis: • Gejala respiratori: batuk > 2 minggu, batuk darah, sesak, dan nyeri dada. • Gejala sistemik: demam, malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun. • Gejala tuberkulosis ekstra paru tergantung dari organ yang terlibat,
  • 18. • S(sewaktu): • Dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang berkunjung pertama kali. Pada saat pulang, suspek membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua. • • P(Pagi): • Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di UPK. • • S(sewaktu): Dahak dikumpulkan di UPK pada hari kedua, saat menyerahkan dahak • pagi.
  • 19. Kategori Pasien TB Kombinasi I Kasus baru : penderita belum dapat OAT atau sudah pernah menelan OAT < 1 bln •Kasus baru Tb paru BTA + •Kasus baru Tb paru BTA – dgn kerusakan parenkim luas II •Relaps/ kambuh: pernah dapat OAT dan 2 HRZES/1HRZE atau 2 dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, HRZES/1HRZE/5 RHE lalu kembali berobat dengan hasil pemeriksaan BTA + 2HRZE/4HR atau 2HRZE/6HE atau2HRZE/4H3R3 •Kegagalan pengobatan : BTA + yg tetap + atau menjadi + pd akhir bln ke- 5 atau lbh. Atau BTA – jadi + pada akhir bulan ke-2 3-6 kanamisin, ofloksasin, etronamid, sikoserin/15-18 Ofloksasin,etionamid, sikloserin atau 2 HRZES/ 1 RHZE/5 RHE •Kembali de default:kembali berobat dgn hasil bakteriologi +, setelah berhenti minum obat 2 bln atau lebih Sesuai masa pengobatan sebelumnya atau 2 HRZES/1 RHZE/5 R3H3E3
  • 20. Kategori Pasien TB Kombinasi III •Kasus baru TB paru sputum BTA – selain kategori I •Tb ekstrapulmoner (menengah berat) 2HRZE/4 HR atau 6RHE atau 2HRZE/4 R3H3 IV Kasus kronis ( masih BTA + setelah pengobatan ulang yang disupervisi dan diawasi dengan baik Tidak dapat diaplikasikan (pertimbangkan obat lini 2) MDR Tb Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H seumur hidup
  • 22. • Alamat: Jalan Bajiminasa No. 10, Makassar, South Sulawesi • Secara umum lokasi puskesms mamajang terletak di jalan Baji Minasa Makassar. Berada dikecamatan Mamajang yang terdiri atas 13 kelurahan dimana 6 kelurahan berada pada wilayah kerja puskesmas Mamajang yaitu: 1. Kelurahan Mamajang luar 2. Kelurahan Bontobiraeng 3. Kelurahan Labuang baji 4. Kelurahan Mamajang dalam 5. Kelurahan Mandala 6. Kelurahan Maricayya selatan • Dengan luas wilayah kerja 2.712 km2 dengan 22 RW dan 177 RT berada di barat daya
  • 23. Sarana dan Prasarana • • • • • • • • • • • K. Kartu R. Kep. Puskesmas Poli Gigi KIA Kantin Poli Umum R.Tata Usaha K.Obat LAB & UGD Lantai II Kantor Jamban
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 34.
  • 35.
  • 37.
  • 38. Poliklinik Rujukan RS Labuang Baji GK + Kamar kartu BTA + LAB TB BTA + Diobati sesuai kategori Program DOTS GRATIS
  • 39. KRITERIA • • • • Kriteria A : Besar masalah (nilai 0-10) Kriteria B : Kegawatan masalah (nilai 1-5) Kriteria C : Kemudahan Penanggulangan (nilai 1-5) Kriteria D: PEARL faktor (nilai 0 atau 1)
  • 41. No MASALAH (INDIKATOR SPM) Target % Cakupan Selisih % % Tuberkulosis Penemuan kasus scr aktif (oleh puskesmas) Penemuan kasus scr pasif (o/ pasien; Suspek BTA) Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA (-) 2.1 1.82 4 Pengobatan penderita BTA (+) (OAT) 0.21 0.22 5 Pengawasan minum obat 6 Penanganan putus obat 7 Pemeriksaan kontak serumah 1 2 3 0.28 -0.01
  • 42. • BESAR MASALAH • Penilaian besar masalah dengan menggunakan interval menggunakan rumus sebagai berikut: • Kelas N = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 7 = 1 + 3.3 ( 0,845 ) = 1 + 2.7885 = 3.7885 =4 • Interval = ( nilai tertinggi – nilai terendah ) Jumlah kelas = ( 0.28 – (- 0.01) ) / 2 = 0.028 + 0.01 / 2 = 0.29 / 2 = 0.145
  • 43. Besar Masalah Terhadap Pencarian Program N o Interval Masalah Nilai Nilai 1 2 3 4 Penemuan kasus scr aktif (o/ puskesmas) Penemuan kasus scr pasif (o/ pasien; Suspek BTA) Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA (-) Pengobatan penderita BTA (+) (OAT) 14.5
  • 44. Besar Masalah Terhadap Pencarian Program Interval No Masalah Nilai Nilai 5 PMO 6 Penanganan putus obat 7 Pemeriksaan kontak serumah
  • 46. KEGAWATAN MASALAH Merupakan hasil rata-rata pengambilan suara dari 20 anggota kelompok mengenai 3 faktor tingkat kegawatan dengan bobot nilai: Keganasan Sangat ganas Ganas Cukup berpengaruh Kurang ganas Tidak ganas :5 :4 :3 :2 :1 Urgensi Sangat mendesak Mendesak Cukup mendesak Kurang mendesak Tidak mendesak :5 :4 :3 :2 :1 Biaya Sangat murah Murah Cukup murah Mahal Sangat mahal :5 :4 :3 :2 :1
  • 47. ∑nilai No Masalah Keganasan Urgensi Biaya 1 Penemuan kasus 3.85 4.6 2.4 10.85 2 Periksa sputum (SPS) → xray (+) , BTA (-) 4.3 5 5 14.3 3 Pengobatan penderita BTA (+) (OAT) 5 5 5 15 4 PMO 4.45 3.8 5 13.25 5 Penanganan putus obat 5 4.2 5 14.2 4.2 5 5 14.2 6 Pemeriksaan kontak serumah
  • 49. C. KEMUDAHAN PENANGGULANGAN NO MASALAH KEMUDAHAN 1 Penemuan kasus 3.2 2 Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA (-) 2 3 Pengobatan penderita BTA (+) (OAT) 2 4 PMO 3 5 Penanganan putus obat 1 6 Pemeriksaan kontak serumah 5
  • 51. PEARL FAKTOR Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan yaitu : Propriety : Kesesuaian dengan program daerah/ nasional/ dunia Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk melaksanakannya Acceptability : Dapat diterima oleh petugas, masyarakat, dan lembaga terkait Resources : Tersedianya sumber daya Legality : Tidak melanggar hukum dan etika Skor yang digunakan diambil melalui voting 6 anggota kelompok 1 = setuju 0 = tidak setuju
  • 52. D. PEARL FAKTOR NO Masalah P E A R L Hasil Kali TUBERKULOSIS 1 Penemuan kasus 1 1 1 1 1 1 2 Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA (-) 1 1 1 1 1 1 3 Pengobatan penderita BTA (+) (OAT) 1 1 1 1 1 1 4 PMO 1 1 1 1 1 1 5 Penanganan putus obat 1 1 1 1 1 1 6 Pemeriksaan kontak serumah 1 1 1 1 1 1
  • 53. • PENILAIAN PRIORITAS MASALAH • Setelah Kriteria A, B, C, dan D ditetapkan, nilai tersebut dimasukan ke dalam rumus ; • Nilai Prioritas Dasar (NPD) = ( A+B ) x C • Nilai Prioritas Total ( NPT) = ( A+B ) x C x D
  • 54. 1. Penemuan kasus NPD = (A + B)C = (9,99 + 10,66) 3,66= 75,57 NPT = (A + B)C .D = (9,99 + 10,66) 3,66 x 1 = 75,57 2. Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA (-) NPD = (A + B)C = (3,33 + 11,49) 4,83 = 71,58 NPT = (A + B)C .D = (3,33 + 11,49) 4,83 x 1 = 71,58 3. Pengobatan penderita BTA (+) (OAT) NPD= (A + B)C = (6,66 + 11,5) 5 = 90,8 NPT = (A + B)C .D = (6,66 + 11,5 ) 5 x 1 = 90,8 4. PMO NPD = (A + B)C = (3,33 + 11,65) 3,5 = 52,43 NPT = (A + B)C .D = (3,33 + 11,65) 3,5 x 1= 52,43 5. Penanganan putus obat NPD = (A + B)C = (6,66 + 11,33) 3,66 = 65,84 NPT = (A + B)C .D = (6,66 + 11,33) 3,66 x 1= 65,84 6. Pemeriksaan kontak serumah NPD = (A + B)C = (6,66 + 11,33) 3,66 = 65,84 NPT = (A + B)C .D = (6,66 + 11,33) 3,66 x 1= 65,84
  • 55. PRIORITAS MASALAH: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengobatan penderita BTA (+) (OAT) Penemuan kasus Periksa sputum (SPS) → x-ray (+) , BTA (-) Penanganan putus obat Pemeriksaan kontak serumah PMO
  • 56. Identifikasi Penyebab Masalah Pengobatan penderita BTA (+) (OAT) Komponen Input Kemungkinan Penyebab MAN Petugas kesehatan terlatih dan terampil sedikit MONEY Tidak ada masalah MATERIAL Obat untuk kategori II dan anak sedikit METODE Tidak ada masalah MARKETING Tidak ada masalah Lingkungan Proses Tingkat kesadaran masyarakat masih rendah P1 SOP sudah ada namun belum tertulis secara rinci P2 Proses diagnosis TB yang masih sering tidak tepat P3 Tidak ada masalah
  • 57. Analisis penyebab masalah A. B. C. D. Petugas kesehatan terlatih dan terampil sedikit Obat untuk kategori II dan anak sedikit Tingkat kesadaran masyarakat masih rendah SOP sudah ada namun belum tertulis secara rinci E. Proses diagnosis TB yang masih sering tidak tepat
  • 58. Tabel Paired Comparison A A B A C D E TOTAL A A 4 B D E 1 D E 0 E B A 0 C D E 0 Total Vertikal 0 0 0 2 3 Total Horizontal total 4 1 0 0 0 4 1 0 2 3
  • 60. Lanjutan Berdasarkan nilai kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang berupa pengobatan penderita BTA (+) dengan OAT adalah cukup menyelesaikan 3 penyebab karena penyebab tersebut sudah mencapai 80%, diantarannya adalah : 1. Petugas kesehatan terlatih dan terampil sedikit 2. Proses diagnosis TB yang masih sering tidak tepat 3. SOP sudah ada namun belum tertulis secara rinci
  • 61. Lanjutan Rencana kegiatan : A. Melatih petugas kesehatan agar yang terlatih dan terampil lebih banyak lagi B. Mengganti alat yang bagus agar diagnosis TB menjadi lebih akurat C. Membuat SOP yang lebih terperinci
  • 63. KRITERIA KEINGINAN Mudah (60) Berkembang Berkelanjutan (40) (20) € A 4X60=240 4X40 =160 4X20 = 80 480 C 4X60=240 4X40 =160 4X20 = 80 480 Berdasarkan kriteria mutlak dan kriteria keinginan, maka hanya 2 rencana kegiatan di atas yang dapat dijadikan rencana kegiatan / Plain of Action (POA), yaitu: melatih petugas kesehatan agar yang terlatih dan terampil lebih banyak lagi dan membuat SOP yang lebih terperinci
  • 65. Plan of action N o Kegiatan Tujuan Sasara n Waktu Pelaksan a Tempat Metode Tolak ukur 1 Mengikutserta kan petugas kesehatan dalam kegiatan pelatihan pelayanan kesehatan TB Untuk menghasil kan tenaga kesehatan yang terlatih dan terampil Petugas kesehat an puskes mas Sesuai dengan jadwal pelatiha n yang diadaka n Petugas Sesuai kesehata lokasi n yang pelatihan ditunjuk oleh dinas kesehata n setempat Pendidik an dan pelatiha n Tenaga terlatih dan terampil semakin banyak
  • 66. NEXT..... No 2 Kegiatan Pembuatan SOP yang terperinci Tujuan Untuk memaksim alkan kerja petugas kesehatan dalam menangani TB secara sistematis dan jelas Sasara n Pasien TB Waktu Pelaksana Sekali Petugas setahun kesehatan puskesma s Tempat Puskesm as Metode Tolak ukur lokakary Terbentu a knya SOP yang terperinci dan jelas