SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
PENGARUH URBANISASI TERHADAP PEREKONOMIAN PEDESAAN 
Oleh : Dian Pustakawan 
I. PENDAHULUAN 
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia dimana 
banyak penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hasil sensus BPS tahun 2010 (lampiran 1) 
menunjukan bahwa dari 231 juta penduduk Indonesia 40,5 % atau sekitar 93,5 juta bekerja di 
sektor pertanian. Jumlah ini masih jauh lebih rendah dari tahun 1990 dimana sekitar 60% 
penduduk indonesia bekerja di sektor pertanian. Sebagian besar penduduk yang berprofesi 
sebagai petani terkonsentrasi di Pulau Jawa khususnya di kawasan pedesaan yang tersebar di 
berbagai wilayah. Penurunan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian diikuti 
dengan meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri dan jasa. Hal ini 
memerlukan perhatian serius dari pemerintah mengingat produksi pertanian berkaitan dengan 
ketahanan pangan dalam negeri. 
Salah satu sebab utama turunnya jumlah penduduk yang berkerja di sektor pertanian 
adalah adalah migrasi penduduk dari desa ke kota atau lebih dikenal dengan urbanisasi. 
Urbanisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Lucas dalam Sumanto (1984) menjelaskan 
perpindahan penduduk baik dari kota ke desa maupun sebaliknya dipengaruhi oleh faktor 
ekonomi dan faktor sosial. Faktor ekonomi cenderung berperan lebih dominan misalnya 
harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di kota, daya tarik kota sebagai pusat 
perekonomian, keinginan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan rendahnya 
harga komoditi pertanian yang menyebabkan tingkat kesejahteraan petani menurun. 
Disamping itu keinginan bergabung dengan anggota keluarga yang telah lebih dulu pindah ke 
kota juga menjadi faktor pendorong urbanisasi. 
Tingginya tingkat urbanisasi dapat menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif 
baik itu di pedesaaan ataupun di perkotaan sebagai tujuan urbanisasi yang saling berkaitan 
dan dapat bersifat timbal balik. Sebagai contoh di satu sisi perpindahan penduduk dari suatu 
desa ke kota akan menyebabkan berkurangnya tenaga kerja produktif di desa. Disisi lain 
penduduk desa yang bekerja di kota akan mengirim sebagian penghasilannya kembali ke desa
yang secara tidak langsung meningkatkan perekonomian desa. Hal ini melatarbelakangi saya 
untuk menulis hubungan antara urbanisasi terhadap perekonomian desa. 
II. PEMBAHASAN 
Urbanisasi dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan daerah urban. Istilah 
urban menurut Chaudiri (2001) mengacu pada daerah dengan karakteristik tertentu yang 
membedakan dengan daerah pedesaan (rural). Karakteristik tersebut dapat berupa luas 
wilayah, kepadatan, heterogenitas masyarakat ataupun kondisi sosial dimana lemahnya ikatan 
persaudaraan dan keluarga. Dalam kaitannya dengan migrasi, urbanisasi dapat diartikan 
sebagai proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dapat disebabkan oleh 
beberapa faktor. Utoyo (2006) menyebutkan Urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor 
antara lain daerah tujuan urbanisasi menjadi pusat pemerintahan, daerah tersebut letaknya 
sangat strategis untuk usaha usaha perdagangan dan perniagaan, timbulnya industri yang 
memproduksi barang barang atau jasa di daerah tersebut. Sedangkan Lindawati menjelaskan 
alasan penduduk meninggalkan desa sebagaimana terlihat pada tabel 1 
Tabels 1 Alasan Meninggalkan Desa 
Laki Laki Perempuan 
Jumlah % Jumlah % 
Keterbatasan kesempatan di desa 74 81,3 14 70,6 
Kurangnya Dana 11 12,1 1 2,9 
Membantu Keluarga 1 1,1 4 11,8 
Keluarga Sangat Membatasi 2 2,2 4 11,8 
Lainnya 3 3,3 1 2,9 
Total 91 100 34 100 
Sumber : Penelitian Kerjasama PPT LIPI dan IPDP – ANU di desa bantala NTT (oktober- 
November 1996)(Raharjo, 1999) 
Tingginya tingkat urbanisasi menimbulkan berbagai dampak sosial dan ekonomi bagi 
desa sebagai tempat asal urbanisasi. Dampak Positif bagi desa yaitu antara lain mengurangi 
kepadatan penduduk dan mengurangi angka pengangguran. Sedikitnya lapangan pekerjaan
mendorong penduduk desa untuk mencari pekerjaan ke kota. Hal ini diperparah dengan luas 
kepemilikan lahan tiap tiap keluarga sempit sehingga tidak tercapainya skala ekonomi dalam 
bercocok tanam. Pada umumnya keluarga dengan lahan pertanian yang sempit hanya bertani 
untuk menghasilkan keperluan sehari hari. 
Dampak positif lain dari urbanisasi adalah adanya kiriman uang dari kota ke desa. 
Penduduk desa yang bekerja di kota yang umumnya kaum pria secara rutin mengirimkan 
sebagian penghasilannya ke keluarga mereka di desa. Pada saat saat tertentu kiriman tersebut 
meningkat terutama pada saat hari raya dimana penduduk desa yang bekerja di kota akan 
pulang ke desa untuk merayakan hari raya. Transfer uang dari kota ke desa ini membantu 
menggerakan perekonomian desa yang umumnya bergantung pada hasil pertanian yang 
sifatnya musiman dan tidak menentu. 
Transfer dari kota ke desa tidak hanya berupa transfer uang. Penduduk desa yang 
menuntut ilmu atau bekerja di kota akan mentransfer ilmu dan keterampilan yang dimilikinya 
saat kembali ke desa. Para pekerja di kota juga akan membawa budaya kerja di kota ke desa 
sehingga diharapkan terjadinya alih pengetahuan, keterampilan dan teknologi yang dapat 
mendukung kemajuan desa. 
Disamping dampak positif yang timbul, urbanisasi juga membawa dampak negarif 
bagi kehidupan perekonomian desa. Urbanisasi menyebabkan berkurangnya tenaga kerja 
produktif di pedesaan sebaliknya akan menambah tenaga kerja di perkotaan. Para pekerja 
usia produktif di pedesaan yang umumnya bekerja di sektor pertanian berpindah ke perkotaan 
dimana sebagian besar dari mereka bekerja di sektor industri. Badan Pusat Statistik mencatat 
dari tahun 2010 hingga 2013 terjadi penurun jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, 
perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan dari 42.825.807 di tahun 2010 menjadi 
39.959.073 di tahun 2013. Sebaliknya, jumlah tenaga kerja di sektor industri cenderung 
meningkat dari 13.052.521 orang di tahun 2010 menjadi 14.784.843 orang di tahun 2013. Hal 
ini dapat dilihat pada Grafik 2.
Grafik 2 : Jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan 
perikanan dibandingkan dengan tenaga kerja di bidang industri usia 15 tahun ke 
atas 
Sumber : www.bps.go.id (diolah) 
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah penurunan jumlah tenaga kerja di sektor 
pertanian tidak selalu diikuti oleh penurunan jumlah produksi pertanian. Produksi pertanian 
dalam hal ini tanaman padi dari tahun 2010 sampai dengan 2013 cenderung mengalami 
kenaikan (lampiran 3) kecuali untuk tahun 2011. Penurunan produksi pada tahun 2011 lebih 
diakibatkan oleh cuaca ekstrim (www.detik.com). Hal ini menunjukan bahwa meskipun 
jumlah pekerja di sektor pertanian menurun, produktivitas petani dapat ditingkatkan sehingga 
pertumbuhan produksi pertanian dapat dipertahankan. 
III. KESIMPULAN 
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa urbanisasi membawa dampak positif dan 
negatif bagi perekonomian desa. Dampak positif tersebut antara lain adanya transfer uang, 
transfer teknologi, transfer keterampilan dan budaya kerja dari kota ke desa. Sedangkan 
dampak negatif yang timbul antara lain penurunan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor 
pertanian.
DAFTAR PUSTAKA 
Chaudiri, Jayasri Ray. 2001. An Introduction To Development And Regional Planning With 
Special Reference To India. Orient Longman Limited:Kolkata 
Sumanto. 1984. Pengantar Kependudukan. UGM Press: Jakarta 
Utoyo, Bambang. 2006. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Setia Purna Investa: Bandung 
Lindawati, Sri. 2009. Pengaruh Migrasi Terhadap Sektor Pertanian dan Kehidupan Petani. 
<http://Wordpress.com/> 
“Ini Alasan Mentan Soal Turunnya Produksi Pertanian”. Detikfinance 1 November 2011. 
<http://www.detikfinance.com/>
Lampiran 1 
Percentage of Population 10 Years and over Worked During The previous Week by Industry and Province in 1990 and 2010 
Province 
1990 (%)* 2010 (%)** 
Agriculture Industry Services Agriculture Industry Services 
Aceh 
North Sumatra 
West Sumatra 
Riau 
Jambi 
South Sumatra 
Bengkulu 
Lampung 
Bangka Belitung 
Riau Island 
DKI Jakarta 
West Java 
Central Java 
Yogyakarta 
East Java 
Banten 
Bali 
West NusaTenggara 
East Nusa Tenggara 
West Kalimantan 
Central Kalimantan 
South Kalimantan 
East Kalimantan 
North Sulawesi 
Central Sulawesi 
South Sulawesi 
Southeast Sulawesi 
Gorontalo 
West Sulawesi 
Maluku 
NorthMaluku 
West Papua 
Papua 
65.5 
60.4 
59.8 
58.1 
69.7 
64.5 
70.9 
70.2 
-- 
1.1 
36.8 
47.9 
45.5 
50.1 
- 
44.1 
54.3 
75.2 
72.5 
61.9 
53.8 
43.2 
55.7 
67.5 
57.6 
68.0 
-- 
62.0 
-- 
71.9 
8.9 
10.4 
9.2 
13.1 
8.1 
10.4 
6.4 
8.7 
-- 
28.1 
23.2 
19.4 
19.4 
16.4 
- 
21.5 
16.9 
12.2 
8.1 
15.2 
14.6 
20.5 
13.0 
8.8 
10.1 
7.8 
-- 
11.4 
-- 
6.9 
25.6 
29.2 
31.0 
28.8 
22.2 
25.1 
22.7 
21.1 
-- 
70.8 
40.0 
32.7 
35.1 
33.5 
- 
34.4 
28.8 
12.6 
19.4 
22.9 
31.6 
36.3 
31.3 
23.7 
32.3 
24.2 
-- 
31.3 
-- 
21.2 
52.2 
46.9 
44.9 
47.7 
57.3 
60.4 
62.0 
61.5 
32.7 
13.1 
1.0 
24.7 
39.2 
33.7 
44.7 
19.0 
31.2 
53.0 
68.5 
62.6 
57.2 
43.1 
29.3 
35.2 
58.9 
51.1 
52.1 
42.6 
63.7 
51.6 
54.0 
47.1 
75.2 
9.2 
12.2 
11.0 
11.4 
9.0 
8.2 
6.2 
8.6 
30.2 
38.8 
21.6 
25.1 
22.1 
17.4 
16.9 
30.2 
19.4 
11.3 
8.2 
9.4 
11.2 
15.1 
21.0 
14.2 
7.5 
10.2 
10.4 
11.0 
7.9 
7.0 
8.3 
10.5 
4.3 
38.6 
41.0 
44.1 
40.9 
33.7 
31.4 
31.8 
29.9 
37.1 
48.1 
77.4 
50.2 
38.9 
48.9 
38.4 
50.8 
49.4 
35.7 
23.3 
28.0 
31.6 
41.8 
49.7 
50.6 
33.6 
38.7 
37.5 
46.4 
28.4 
41.4 
37.7 
42.4 
20.5 
Indonesia 40.5 17.6 41.9 
Source: *BPS, 1992, Population of Indonesia: Result of Census 1990, Jakarta, Seri S2, p.312 
**BPS, 2011, Ketenagakerjaan Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010, Jakarta, p.48, 49 , 50 and 51
Lampiran 2 
Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2010 - 2013 
No. Lapangan Pekerjaan Utama 2010 2011 2012 2013 
1 
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan 
Perikanan 
42.825.807 42.475.329 41.205.030 39.959.073 
2 Pertambangan dan Penggalian 1.188.634 1.352.219 1.620.028 1.555.564 
3 Industri 13.052.521 13.696.024 14.211.562 14.784.843 
4 Listrik, Gas dan Air 208.494 257.270 297.805 254.528 
5 Konstruksi 4.844.689 5.591.084 6.103.457 6.885.341 
6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 22.212.885 23.239.792 24.020.934 24.804.705 
7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 5.817.680 5.585.124 5.191.771 5.231.775 
8 
Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan 
Jasa Perusahaan 
1.639.748 2.058.968 2.779.201 3.012.770 
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 15.615.114 17.025.934 17.373.017 17.532.590 
10 Lainnya - - - - 
Total 107.405.572 111.281.744 112.802.805 114.021.189 
Sumber : www.bps.go.id

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (7)

Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Sustainable urbanization
Sustainable urbanizationSustainable urbanization
Sustainable urbanization
 
Urbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal SelUrbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal Sel
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Mobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi PendudukMobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi Penduduk
 
New problem urbanisasi dan migrasi desa kota
New problem urbanisasi dan migrasi desa   kotaNew problem urbanisasi dan migrasi desa   kota
New problem urbanisasi dan migrasi desa kota
 
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
 

Ähnlich wie Pengaruh urbanisasi

Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdfpaparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
husni43
 
Ernan rustiadi suburbanisasi kota jakarta
Ernan rustiadi suburbanisasi kota jakartaErnan rustiadi suburbanisasi kota jakarta
Ernan rustiadi suburbanisasi kota jakarta
Ramadhani2603
 
Profil Wilayah Metropolitan Sarbagita
Profil Wilayah Metropolitan SarbagitaProfil Wilayah Metropolitan Sarbagita
Profil Wilayah Metropolitan Sarbagita
Fitri Indra Wardhono
 
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
M Eka
 

Ähnlich wie Pengaruh urbanisasi (20)

Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaatPemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
 
4._Bab_I (1).pdf
4._Bab_I (1).pdf4._Bab_I (1).pdf
4._Bab_I (1).pdf
 
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosialPenduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
Penduduk dan sumber daya manusia , dasar ilmu sosial
 
Urbanisasi.pptx
Urbanisasi.pptxUrbanisasi.pptx
Urbanisasi.pptx
 
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdfpaparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
paparan-menteri-ppn-dampak-ekonomi-dan-skema-pembiayaan-ikn.pdf
 
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan KotaKumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
 
Teori Pembangunan
Teori PembangunanTeori Pembangunan
Teori Pembangunan
 
Ernan rustiadi suburbanisasi kota jakarta
Ernan rustiadi suburbanisasi kota jakartaErnan rustiadi suburbanisasi kota jakarta
Ernan rustiadi suburbanisasi kota jakarta
 
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...
Kontribusi Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ...
 
Tugas urbanisasi
Tugas urbanisasiTugas urbanisasi
Tugas urbanisasi
 
PPT - GEOGRAFI EKONOMI.pdf
PPT - GEOGRAFI EKONOMI.pdfPPT - GEOGRAFI EKONOMI.pdf
PPT - GEOGRAFI EKONOMI.pdf
 
Profil Wilayah Metropolitan Sarbagita
Profil Wilayah Metropolitan SarbagitaProfil Wilayah Metropolitan Sarbagita
Profil Wilayah Metropolitan Sarbagita
 
perindo kel 6-1.pptx
perindo kel 6-1.pptxperindo kel 6-1.pptx
perindo kel 6-1.pptx
 
Tubes Pengek Smt 2
Tubes Pengek Smt 2Tubes Pengek Smt 2
Tubes Pengek Smt 2
 
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
Identifikasi alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan permukiman kecamatan t...
 
Training PELD 2014
Training PELD 2014Training PELD 2014
Training PELD 2014
 
Laporan Profil Demografi Wilayah D.I. Yogyakarta Tahun 2021
Laporan Profil Demografi Wilayah D.I. Yogyakarta Tahun 2021Laporan Profil Demografi Wilayah D.I. Yogyakarta Tahun 2021
Laporan Profil Demografi Wilayah D.I. Yogyakarta Tahun 2021
 
urban policy in Indonesia
urban policy in Indonesiaurban policy in Indonesia
urban policy in Indonesia
 
01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.
 

Pengaruh urbanisasi

  • 1. PENGARUH URBANISASI TERHADAP PEREKONOMIAN PEDESAAN Oleh : Dian Pustakawan I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia dimana banyak penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hasil sensus BPS tahun 2010 (lampiran 1) menunjukan bahwa dari 231 juta penduduk Indonesia 40,5 % atau sekitar 93,5 juta bekerja di sektor pertanian. Jumlah ini masih jauh lebih rendah dari tahun 1990 dimana sekitar 60% penduduk indonesia bekerja di sektor pertanian. Sebagian besar penduduk yang berprofesi sebagai petani terkonsentrasi di Pulau Jawa khususnya di kawasan pedesaan yang tersebar di berbagai wilayah. Penurunan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri dan jasa. Hal ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah mengingat produksi pertanian berkaitan dengan ketahanan pangan dalam negeri. Salah satu sebab utama turunnya jumlah penduduk yang berkerja di sektor pertanian adalah adalah migrasi penduduk dari desa ke kota atau lebih dikenal dengan urbanisasi. Urbanisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Lucas dalam Sumanto (1984) menjelaskan perpindahan penduduk baik dari kota ke desa maupun sebaliknya dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan faktor sosial. Faktor ekonomi cenderung berperan lebih dominan misalnya harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di kota, daya tarik kota sebagai pusat perekonomian, keinginan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan rendahnya harga komoditi pertanian yang menyebabkan tingkat kesejahteraan petani menurun. Disamping itu keinginan bergabung dengan anggota keluarga yang telah lebih dulu pindah ke kota juga menjadi faktor pendorong urbanisasi. Tingginya tingkat urbanisasi dapat menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif baik itu di pedesaaan ataupun di perkotaan sebagai tujuan urbanisasi yang saling berkaitan dan dapat bersifat timbal balik. Sebagai contoh di satu sisi perpindahan penduduk dari suatu desa ke kota akan menyebabkan berkurangnya tenaga kerja produktif di desa. Disisi lain penduduk desa yang bekerja di kota akan mengirim sebagian penghasilannya kembali ke desa
  • 2. yang secara tidak langsung meningkatkan perekonomian desa. Hal ini melatarbelakangi saya untuk menulis hubungan antara urbanisasi terhadap perekonomian desa. II. PEMBAHASAN Urbanisasi dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan daerah urban. Istilah urban menurut Chaudiri (2001) mengacu pada daerah dengan karakteristik tertentu yang membedakan dengan daerah pedesaan (rural). Karakteristik tersebut dapat berupa luas wilayah, kepadatan, heterogenitas masyarakat ataupun kondisi sosial dimana lemahnya ikatan persaudaraan dan keluarga. Dalam kaitannya dengan migrasi, urbanisasi dapat diartikan sebagai proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Utoyo (2006) menyebutkan Urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain daerah tujuan urbanisasi menjadi pusat pemerintahan, daerah tersebut letaknya sangat strategis untuk usaha usaha perdagangan dan perniagaan, timbulnya industri yang memproduksi barang barang atau jasa di daerah tersebut. Sedangkan Lindawati menjelaskan alasan penduduk meninggalkan desa sebagaimana terlihat pada tabel 1 Tabels 1 Alasan Meninggalkan Desa Laki Laki Perempuan Jumlah % Jumlah % Keterbatasan kesempatan di desa 74 81,3 14 70,6 Kurangnya Dana 11 12,1 1 2,9 Membantu Keluarga 1 1,1 4 11,8 Keluarga Sangat Membatasi 2 2,2 4 11,8 Lainnya 3 3,3 1 2,9 Total 91 100 34 100 Sumber : Penelitian Kerjasama PPT LIPI dan IPDP – ANU di desa bantala NTT (oktober- November 1996)(Raharjo, 1999) Tingginya tingkat urbanisasi menimbulkan berbagai dampak sosial dan ekonomi bagi desa sebagai tempat asal urbanisasi. Dampak Positif bagi desa yaitu antara lain mengurangi kepadatan penduduk dan mengurangi angka pengangguran. Sedikitnya lapangan pekerjaan
  • 3. mendorong penduduk desa untuk mencari pekerjaan ke kota. Hal ini diperparah dengan luas kepemilikan lahan tiap tiap keluarga sempit sehingga tidak tercapainya skala ekonomi dalam bercocok tanam. Pada umumnya keluarga dengan lahan pertanian yang sempit hanya bertani untuk menghasilkan keperluan sehari hari. Dampak positif lain dari urbanisasi adalah adanya kiriman uang dari kota ke desa. Penduduk desa yang bekerja di kota yang umumnya kaum pria secara rutin mengirimkan sebagian penghasilannya ke keluarga mereka di desa. Pada saat saat tertentu kiriman tersebut meningkat terutama pada saat hari raya dimana penduduk desa yang bekerja di kota akan pulang ke desa untuk merayakan hari raya. Transfer uang dari kota ke desa ini membantu menggerakan perekonomian desa yang umumnya bergantung pada hasil pertanian yang sifatnya musiman dan tidak menentu. Transfer dari kota ke desa tidak hanya berupa transfer uang. Penduduk desa yang menuntut ilmu atau bekerja di kota akan mentransfer ilmu dan keterampilan yang dimilikinya saat kembali ke desa. Para pekerja di kota juga akan membawa budaya kerja di kota ke desa sehingga diharapkan terjadinya alih pengetahuan, keterampilan dan teknologi yang dapat mendukung kemajuan desa. Disamping dampak positif yang timbul, urbanisasi juga membawa dampak negarif bagi kehidupan perekonomian desa. Urbanisasi menyebabkan berkurangnya tenaga kerja produktif di pedesaan sebaliknya akan menambah tenaga kerja di perkotaan. Para pekerja usia produktif di pedesaan yang umumnya bekerja di sektor pertanian berpindah ke perkotaan dimana sebagian besar dari mereka bekerja di sektor industri. Badan Pusat Statistik mencatat dari tahun 2010 hingga 2013 terjadi penurun jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan dari 42.825.807 di tahun 2010 menjadi 39.959.073 di tahun 2013. Sebaliknya, jumlah tenaga kerja di sektor industri cenderung meningkat dari 13.052.521 orang di tahun 2010 menjadi 14.784.843 orang di tahun 2013. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 2.
  • 4. Grafik 2 : Jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan dibandingkan dengan tenaga kerja di bidang industri usia 15 tahun ke atas Sumber : www.bps.go.id (diolah) Hal yang perlu menjadi perhatian adalah penurunan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian tidak selalu diikuti oleh penurunan jumlah produksi pertanian. Produksi pertanian dalam hal ini tanaman padi dari tahun 2010 sampai dengan 2013 cenderung mengalami kenaikan (lampiran 3) kecuali untuk tahun 2011. Penurunan produksi pada tahun 2011 lebih diakibatkan oleh cuaca ekstrim (www.detik.com). Hal ini menunjukan bahwa meskipun jumlah pekerja di sektor pertanian menurun, produktivitas petani dapat ditingkatkan sehingga pertumbuhan produksi pertanian dapat dipertahankan. III. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa urbanisasi membawa dampak positif dan negatif bagi perekonomian desa. Dampak positif tersebut antara lain adanya transfer uang, transfer teknologi, transfer keterampilan dan budaya kerja dari kota ke desa. Sedangkan dampak negatif yang timbul antara lain penurunan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian.
  • 5. DAFTAR PUSTAKA Chaudiri, Jayasri Ray. 2001. An Introduction To Development And Regional Planning With Special Reference To India. Orient Longman Limited:Kolkata Sumanto. 1984. Pengantar Kependudukan. UGM Press: Jakarta Utoyo, Bambang. 2006. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Setia Purna Investa: Bandung Lindawati, Sri. 2009. Pengaruh Migrasi Terhadap Sektor Pertanian dan Kehidupan Petani. <http://Wordpress.com/> “Ini Alasan Mentan Soal Turunnya Produksi Pertanian”. Detikfinance 1 November 2011. <http://www.detikfinance.com/>
  • 6. Lampiran 1 Percentage of Population 10 Years and over Worked During The previous Week by Industry and Province in 1990 and 2010 Province 1990 (%)* 2010 (%)** Agriculture Industry Services Agriculture Industry Services Aceh North Sumatra West Sumatra Riau Jambi South Sumatra Bengkulu Lampung Bangka Belitung Riau Island DKI Jakarta West Java Central Java Yogyakarta East Java Banten Bali West NusaTenggara East Nusa Tenggara West Kalimantan Central Kalimantan South Kalimantan East Kalimantan North Sulawesi Central Sulawesi South Sulawesi Southeast Sulawesi Gorontalo West Sulawesi Maluku NorthMaluku West Papua Papua 65.5 60.4 59.8 58.1 69.7 64.5 70.9 70.2 -- 1.1 36.8 47.9 45.5 50.1 - 44.1 54.3 75.2 72.5 61.9 53.8 43.2 55.7 67.5 57.6 68.0 -- 62.0 -- 71.9 8.9 10.4 9.2 13.1 8.1 10.4 6.4 8.7 -- 28.1 23.2 19.4 19.4 16.4 - 21.5 16.9 12.2 8.1 15.2 14.6 20.5 13.0 8.8 10.1 7.8 -- 11.4 -- 6.9 25.6 29.2 31.0 28.8 22.2 25.1 22.7 21.1 -- 70.8 40.0 32.7 35.1 33.5 - 34.4 28.8 12.6 19.4 22.9 31.6 36.3 31.3 23.7 32.3 24.2 -- 31.3 -- 21.2 52.2 46.9 44.9 47.7 57.3 60.4 62.0 61.5 32.7 13.1 1.0 24.7 39.2 33.7 44.7 19.0 31.2 53.0 68.5 62.6 57.2 43.1 29.3 35.2 58.9 51.1 52.1 42.6 63.7 51.6 54.0 47.1 75.2 9.2 12.2 11.0 11.4 9.0 8.2 6.2 8.6 30.2 38.8 21.6 25.1 22.1 17.4 16.9 30.2 19.4 11.3 8.2 9.4 11.2 15.1 21.0 14.2 7.5 10.2 10.4 11.0 7.9 7.0 8.3 10.5 4.3 38.6 41.0 44.1 40.9 33.7 31.4 31.8 29.9 37.1 48.1 77.4 50.2 38.9 48.9 38.4 50.8 49.4 35.7 23.3 28.0 31.6 41.8 49.7 50.6 33.6 38.7 37.5 46.4 28.4 41.4 37.7 42.4 20.5 Indonesia 40.5 17.6 41.9 Source: *BPS, 1992, Population of Indonesia: Result of Census 1990, Jakarta, Seri S2, p.312 **BPS, 2011, Ketenagakerjaan Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010, Jakarta, p.48, 49 , 50 and 51
  • 7. Lampiran 2 Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2010 - 2013 No. Lapangan Pekerjaan Utama 2010 2011 2012 2013 1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 42.825.807 42.475.329 41.205.030 39.959.073 2 Pertambangan dan Penggalian 1.188.634 1.352.219 1.620.028 1.555.564 3 Industri 13.052.521 13.696.024 14.211.562 14.784.843 4 Listrik, Gas dan Air 208.494 257.270 297.805 254.528 5 Konstruksi 4.844.689 5.591.084 6.103.457 6.885.341 6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 22.212.885 23.239.792 24.020.934 24.804.705 7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 5.817.680 5.585.124 5.191.771 5.231.775 8 Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.639.748 2.058.968 2.779.201 3.012.770 9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 15.615.114 17.025.934 17.373.017 17.532.590 10 Lainnya - - - - Total 107.405.572 111.281.744 112.802.805 114.021.189 Sumber : www.bps.go.id