Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh urbanisasi terhadap perekonomian pedesaan di Indonesia. Urbanisasi menyebabkan berkurangnya tenaga kerja di pedesaan namun memberikan dampak positif seperti aliran dana dari perkotaan ke pedesaan."
1. PENGARUH URBANISASI TERHADAP PEREKONOMIAN PEDESAAN
Oleh : Dian Pustakawan
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia dimana
banyak penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hasil sensus BPS tahun 2010 (lampiran 1)
menunjukan bahwa dari 231 juta penduduk Indonesia 40,5 % atau sekitar 93,5 juta bekerja di
sektor pertanian. Jumlah ini masih jauh lebih rendah dari tahun 1990 dimana sekitar 60%
penduduk indonesia bekerja di sektor pertanian. Sebagian besar penduduk yang berprofesi
sebagai petani terkonsentrasi di Pulau Jawa khususnya di kawasan pedesaan yang tersebar di
berbagai wilayah. Penurunan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian diikuti
dengan meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri dan jasa. Hal ini
memerlukan perhatian serius dari pemerintah mengingat produksi pertanian berkaitan dengan
ketahanan pangan dalam negeri.
Salah satu sebab utama turunnya jumlah penduduk yang berkerja di sektor pertanian
adalah adalah migrasi penduduk dari desa ke kota atau lebih dikenal dengan urbanisasi.
Urbanisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Lucas dalam Sumanto (1984) menjelaskan
perpindahan penduduk baik dari kota ke desa maupun sebaliknya dipengaruhi oleh faktor
ekonomi dan faktor sosial. Faktor ekonomi cenderung berperan lebih dominan misalnya
harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di kota, daya tarik kota sebagai pusat
perekonomian, keinginan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan rendahnya
harga komoditi pertanian yang menyebabkan tingkat kesejahteraan petani menurun.
Disamping itu keinginan bergabung dengan anggota keluarga yang telah lebih dulu pindah ke
kota juga menjadi faktor pendorong urbanisasi.
Tingginya tingkat urbanisasi dapat menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif
baik itu di pedesaaan ataupun di perkotaan sebagai tujuan urbanisasi yang saling berkaitan
dan dapat bersifat timbal balik. Sebagai contoh di satu sisi perpindahan penduduk dari suatu
desa ke kota akan menyebabkan berkurangnya tenaga kerja produktif di desa. Disisi lain
penduduk desa yang bekerja di kota akan mengirim sebagian penghasilannya kembali ke desa
2. yang secara tidak langsung meningkatkan perekonomian desa. Hal ini melatarbelakangi saya
untuk menulis hubungan antara urbanisasi terhadap perekonomian desa.
II. PEMBAHASAN
Urbanisasi dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan daerah urban. Istilah
urban menurut Chaudiri (2001) mengacu pada daerah dengan karakteristik tertentu yang
membedakan dengan daerah pedesaan (rural). Karakteristik tersebut dapat berupa luas
wilayah, kepadatan, heterogenitas masyarakat ataupun kondisi sosial dimana lemahnya ikatan
persaudaraan dan keluarga. Dalam kaitannya dengan migrasi, urbanisasi dapat diartikan
sebagai proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dapat disebabkan oleh
beberapa faktor. Utoyo (2006) menyebutkan Urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain daerah tujuan urbanisasi menjadi pusat pemerintahan, daerah tersebut letaknya
sangat strategis untuk usaha usaha perdagangan dan perniagaan, timbulnya industri yang
memproduksi barang barang atau jasa di daerah tersebut. Sedangkan Lindawati menjelaskan
alasan penduduk meninggalkan desa sebagaimana terlihat pada tabel 1
Tabels 1 Alasan Meninggalkan Desa
Laki Laki Perempuan
Jumlah % Jumlah %
Keterbatasan kesempatan di desa 74 81,3 14 70,6
Kurangnya Dana 11 12,1 1 2,9
Membantu Keluarga 1 1,1 4 11,8
Keluarga Sangat Membatasi 2 2,2 4 11,8
Lainnya 3 3,3 1 2,9
Total 91 100 34 100
Sumber : Penelitian Kerjasama PPT LIPI dan IPDP – ANU di desa bantala NTT (oktober-
November 1996)(Raharjo, 1999)
Tingginya tingkat urbanisasi menimbulkan berbagai dampak sosial dan ekonomi bagi
desa sebagai tempat asal urbanisasi. Dampak Positif bagi desa yaitu antara lain mengurangi
kepadatan penduduk dan mengurangi angka pengangguran. Sedikitnya lapangan pekerjaan
3. mendorong penduduk desa untuk mencari pekerjaan ke kota. Hal ini diperparah dengan luas
kepemilikan lahan tiap tiap keluarga sempit sehingga tidak tercapainya skala ekonomi dalam
bercocok tanam. Pada umumnya keluarga dengan lahan pertanian yang sempit hanya bertani
untuk menghasilkan keperluan sehari hari.
Dampak positif lain dari urbanisasi adalah adanya kiriman uang dari kota ke desa.
Penduduk desa yang bekerja di kota yang umumnya kaum pria secara rutin mengirimkan
sebagian penghasilannya ke keluarga mereka di desa. Pada saat saat tertentu kiriman tersebut
meningkat terutama pada saat hari raya dimana penduduk desa yang bekerja di kota akan
pulang ke desa untuk merayakan hari raya. Transfer uang dari kota ke desa ini membantu
menggerakan perekonomian desa yang umumnya bergantung pada hasil pertanian yang
sifatnya musiman dan tidak menentu.
Transfer dari kota ke desa tidak hanya berupa transfer uang. Penduduk desa yang
menuntut ilmu atau bekerja di kota akan mentransfer ilmu dan keterampilan yang dimilikinya
saat kembali ke desa. Para pekerja di kota juga akan membawa budaya kerja di kota ke desa
sehingga diharapkan terjadinya alih pengetahuan, keterampilan dan teknologi yang dapat
mendukung kemajuan desa.
Disamping dampak positif yang timbul, urbanisasi juga membawa dampak negarif
bagi kehidupan perekonomian desa. Urbanisasi menyebabkan berkurangnya tenaga kerja
produktif di pedesaan sebaliknya akan menambah tenaga kerja di perkotaan. Para pekerja
usia produktif di pedesaan yang umumnya bekerja di sektor pertanian berpindah ke perkotaan
dimana sebagian besar dari mereka bekerja di sektor industri. Badan Pusat Statistik mencatat
dari tahun 2010 hingga 2013 terjadi penurun jumlah tenaga kerja di sektor pertanian,
perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan dari 42.825.807 di tahun 2010 menjadi
39.959.073 di tahun 2013. Sebaliknya, jumlah tenaga kerja di sektor industri cenderung
meningkat dari 13.052.521 orang di tahun 2010 menjadi 14.784.843 orang di tahun 2013. Hal
ini dapat dilihat pada Grafik 2.
4. Grafik 2 : Jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan
perikanan dibandingkan dengan tenaga kerja di bidang industri usia 15 tahun ke
atas
Sumber : www.bps.go.id (diolah)
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah penurunan jumlah tenaga kerja di sektor
pertanian tidak selalu diikuti oleh penurunan jumlah produksi pertanian. Produksi pertanian
dalam hal ini tanaman padi dari tahun 2010 sampai dengan 2013 cenderung mengalami
kenaikan (lampiran 3) kecuali untuk tahun 2011. Penurunan produksi pada tahun 2011 lebih
diakibatkan oleh cuaca ekstrim (www.detik.com). Hal ini menunjukan bahwa meskipun
jumlah pekerja di sektor pertanian menurun, produktivitas petani dapat ditingkatkan sehingga
pertumbuhan produksi pertanian dapat dipertahankan.
III. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa urbanisasi membawa dampak positif dan
negatif bagi perekonomian desa. Dampak positif tersebut antara lain adanya transfer uang,
transfer teknologi, transfer keterampilan dan budaya kerja dari kota ke desa. Sedangkan
dampak negatif yang timbul antara lain penurunan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor
pertanian.
5. DAFTAR PUSTAKA
Chaudiri, Jayasri Ray. 2001. An Introduction To Development And Regional Planning With
Special Reference To India. Orient Longman Limited:Kolkata
Sumanto. 1984. Pengantar Kependudukan. UGM Press: Jakarta
Utoyo, Bambang. 2006. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Setia Purna Investa: Bandung
Lindawati, Sri. 2009. Pengaruh Migrasi Terhadap Sektor Pertanian dan Kehidupan Petani.
<http://Wordpress.com/>
“Ini Alasan Mentan Soal Turunnya Produksi Pertanian”. Detikfinance 1 November 2011.
<http://www.detikfinance.com/>
6. Lampiran 1
Percentage of Population 10 Years and over Worked During The previous Week by Industry and Province in 1990 and 2010
Province
1990 (%)* 2010 (%)**
Agriculture Industry Services Agriculture Industry Services
Aceh
North Sumatra
West Sumatra
Riau
Jambi
South Sumatra
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Riau Island
DKI Jakarta
West Java
Central Java
Yogyakarta
East Java
Banten
Bali
West NusaTenggara
East Nusa Tenggara
West Kalimantan
Central Kalimantan
South Kalimantan
East Kalimantan
North Sulawesi
Central Sulawesi
South Sulawesi
Southeast Sulawesi
Gorontalo
West Sulawesi
Maluku
NorthMaluku
West Papua
Papua
65.5
60.4
59.8
58.1
69.7
64.5
70.9
70.2
--
1.1
36.8
47.9
45.5
50.1
-
44.1
54.3
75.2
72.5
61.9
53.8
43.2
55.7
67.5
57.6
68.0
--
62.0
--
71.9
8.9
10.4
9.2
13.1
8.1
10.4
6.4
8.7
--
28.1
23.2
19.4
19.4
16.4
-
21.5
16.9
12.2
8.1
15.2
14.6
20.5
13.0
8.8
10.1
7.8
--
11.4
--
6.9
25.6
29.2
31.0
28.8
22.2
25.1
22.7
21.1
--
70.8
40.0
32.7
35.1
33.5
-
34.4
28.8
12.6
19.4
22.9
31.6
36.3
31.3
23.7
32.3
24.2
--
31.3
--
21.2
52.2
46.9
44.9
47.7
57.3
60.4
62.0
61.5
32.7
13.1
1.0
24.7
39.2
33.7
44.7
19.0
31.2
53.0
68.5
62.6
57.2
43.1
29.3
35.2
58.9
51.1
52.1
42.6
63.7
51.6
54.0
47.1
75.2
9.2
12.2
11.0
11.4
9.0
8.2
6.2
8.6
30.2
38.8
21.6
25.1
22.1
17.4
16.9
30.2
19.4
11.3
8.2
9.4
11.2
15.1
21.0
14.2
7.5
10.2
10.4
11.0
7.9
7.0
8.3
10.5
4.3
38.6
41.0
44.1
40.9
33.7
31.4
31.8
29.9
37.1
48.1
77.4
50.2
38.9
48.9
38.4
50.8
49.4
35.7
23.3
28.0
31.6
41.8
49.7
50.6
33.6
38.7
37.5
46.4
28.4
41.4
37.7
42.4
20.5
Indonesia 40.5 17.6 41.9
Source: *BPS, 1992, Population of Indonesia: Result of Census 1990, Jakarta, Seri S2, p.312
**BPS, 2011, Ketenagakerjaan Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010, Jakarta, p.48, 49 , 50 and 51
7. Lampiran 2
Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2010 - 2013
No. Lapangan Pekerjaan Utama 2010 2011 2012 2013
1
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan
Perikanan
42.825.807 42.475.329 41.205.030 39.959.073
2 Pertambangan dan Penggalian 1.188.634 1.352.219 1.620.028 1.555.564
3 Industri 13.052.521 13.696.024 14.211.562 14.784.843
4 Listrik, Gas dan Air 208.494 257.270 297.805 254.528
5 Konstruksi 4.844.689 5.591.084 6.103.457 6.885.341
6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 22.212.885 23.239.792 24.020.934 24.804.705
7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 5.817.680 5.585.124 5.191.771 5.231.775
8
Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan
Jasa Perusahaan
1.639.748 2.058.968 2.779.201 3.012.770
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 15.615.114 17.025.934 17.373.017 17.532.590
10 Lainnya - - - -
Total 107.405.572 111.281.744 112.802.805 114.021.189
Sumber : www.bps.go.id