1. Penelitian ini menganalisis parameter mikrobiologi dan fisika air sungai Brantas di sekitar IPAL RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk mengetahui pemenuhan baku mutu.
2. Parameter fisika seperti suhu, jumlah padatan terlarut dan konduktivitas sesuai baku mutu, namun parameter mikrobiologi seperti coliform masih di bawah syarat di beberapa titik.
3. Analisis dilakukan selama tiga hari di empat titik unt
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Zaki ppt,
1. UJI PARAMETER MIKROBIOLOGI DAN FISIKA (SUHU,
JUMLAH PADATAN TERLARUT DAN KONDUKTIVITAS)
PADA AIR DI LINGKUNGAN SEKITAR IPAL RSUD DR SAIFUL
ANWAR MALANG
2015
Disusun oleh:
Yunus Muzakki (12630071)
Pembimbing:
Diana Candra D., M. Si
Penguji:
Susi Nurul K., M. Si
2. Latar Belakang
Air
surat al-
Anbiya’
ayat 30
Pencemaran
Air
Manusia
surat Ar-
ruum
ayat 41
Pencemaran
Air sungai
Brantaslingkungan
yang kumuh
penyebab
penyakit
mikroorganisme
tindakan
pengawasan
Peraturan
Pemerintah
Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun
2001
analisis
mikrobiologi
dan fisika
3. Rumusan Masalah Tujuan
Apakah pengaruh suhu, jumlah
padatan terlarut, konduktivitas
dan mikrobiologi sesuai dengan
baku mutu air di sungai Brantas
di sekitar lingkungan IPAL RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang?
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh
suhu, jumlah padatan terlarut,
konduktivitas dan mikrobiologi
sesuai dengan baku mutu air di
sungai Brantas di sekitar
lingkungan IPAL RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang.
4. Batasan Masalah
1. Sampel berasal dari air sungai Brantas yang diambil dari empat
titik (outlet IPAL RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, sebelum titik
pelepasan, sesudah titik pelepasan dan titik pelepasan).
2. Metode yang digunakan untuk menentukan parameter
mikrobiologi yaitu Metode MPN (Most Probable Number) yang
meliputi uji pendugaan dan uji penegasan.
3. Baku mutu yang digunakan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 untuk sungai kategori
kelas III
5. Manfaat PKL
1. Meningkatkan wawasan di bidang pengendalian pencemaran dan
analisis kualitas air.
2. Melatih ketrampilan dan kemampuan di dalam menerapkan ilmu
serta mengimplementasikan IPTEK yang diperoleh dari perguruan
tinggi.
6. Tinjauan Pustaka
Bakteri
Coliform
Jumlah
Padatan
Terlarut
Air
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan, maka diperlukan
adanya pemantauan kualitas air yaitu (Effendi, 2003):
1. Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia dan biologi.
2.Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai dengan
peruntukannya, menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2001.
3. Menilai kelayakan suatu sumber daya air untuk kepentingan tertentu.
Suhu sangat berpengaruh terhadap
proses-proses yang terjadi didalam
badan air. Kenaikan suhu air
berdampak pada reaksi kimia,
kehidupan organisme air dan
penggunaan air dalam memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari
Suhu
Bahan-bahan organik dan anorganik
larut dalam air yang dapat
mempengaruhi kekeruhan dan
kecerahan air.
Bilangan yang menyatakan kemampuan
larutan untuk menghantarkan arus listrik
yang dapat dipengaruhi oleh salah satunya
suhu larutan .
Konduktivitas
Bakteri yang hidup
didalam saluran
pencernan manusia dan
sebagai indikator
keberadaan bakteri
patogen.
7. Kualitas bakteriologis
Menurut PP No. 82 tahun 2001 :
1. Kelas I, bakteri Coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah 100
jumlah/100 mL untuk Fecal Coliform dan 1000 jumlah/100 mL untuk Total Coliform.
2. Kelas II, bakteri Coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah 1000
jumlah/100 mL untuk Fecal Coliform dan 5000 jumlah/100 mL untuk Total Coliform.
3. Kelas III, bakteri Coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah 2000
jumlah/100 mL untuk Fecal Coliform dan 10.000 jumlah/100 mL untuk Total Coliform.
4. Kelas IV, bakteri Coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah 2000
jumlah/100 mL untuk Fecal Coliform dan 10.000 jumlah/100 mL untuk Total Coliform.
8. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di bawah naungan IPL
(Instalasi Penyehatan Lingkungan) di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada 6 januari 2015 sampai 6
februari 2015.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: beaker glass, TDS-Meter, Thermometer,
konduktometer, bola hisap, pipet ukur, rak tabung, tabung reaksi, bunsen, korek, jarum ose, karet,
inkubator, spidol dan tissue.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel empat titik, Media LB (laktosa Broth)
dan BGLBB (Brilliant Green laktosa Bile Broth), serta aquades.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Alat dan Bahan
12. Parameter Mikrobiologi
Pembuatan Media LB (Lactose Broth) Pembuatan Media BGLBB (Briliant
green Lactose Bill Broth)LB (Lactose Broth)
ditimbang sebanyak 13 gram
ditambahkan 1 liter aquades
dalam Erlenmeyer
dimagnetik stirer
dimasukkan dalam tabung
reaksi 8 mL
disterilkan pada suhu 1210C
selama 15 menit
Hasil
BGLBB
ditimbang
sebanyak 40 gr
ditambahkan 1 liter
aquades dalam
erlenmeyer
dimagnetik stirer
dimasukkan dalam
tabung reaksi 8 mL
dimasukkan dalam
tabung reaksi 8 mL
disterilkan pada
1210C selama 15
menit
Hasil
15. Hari Pertama
Parameter fisika memenuhi baku
mutu yang disyaratkan sedangkan
parameter mikrobiologi (Fecal
coliform) dari 4 sampel terdapat 1
sampel yang memenuhi baku mutu
yaitu sampel outlet.
16. Hari Kedua
Parameter fisika memenuhi baku
mutu yang disyaratkan
sedangkan parameter
mikrobiologi (Fecal coliform)
dari 4 sampel terdapat 1 sampel
yang memenuhi baku mutu yaitu
sampel sebelum tituk pelepasan.
17. Hari Ketiga
Parameter fisika memenuhi
baku mutu yang disyaratkan
sedangkan parameter
mikrobiologi (Fecal coliform)
dari 4 sampel terdapat 2
sampel yang memenuhi baku
mutu yaitu sampel outlet dan
titik pelepasan. Parameter
mikrobiologi lainnya (Total
Coliform) dari 4 sampel
terdapat 1 sampel yang
memenuhi baku mutu yaitu
sampel outlet.
18.
19. Kesimpulan
Berdasarkan PP No. 82/2001 untuk badan air sungai Brantas pada parameter fisika memenuhi
baku mutu yang disyaratkan sedangkan untuk parameter mikrobiologi dari sebelas sampel yang
dianalisa pada uji total coliform terdapat satu sampel yang memenuhi syarat (baku mutu), uji fecal
coliform terdapat empat sampel yang memenuhi syarat (baku mutu).