SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
MORFOMETRI DAS
 Morfometri daerah aliran sungai merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi hasil air dan distribusi
aliran.
 Volume air dari suatu DAS dipengaruhi oleh faktor
hujan elevasi DAS, luas dan evapotranspirasi.
 Distribusi air dipengaruhi oleh faktor distribusi hujan,
tanah, geologi, penutupan lahan, topografi dan faktor
manusia.
 Morfometri sangat ditentukan oleh geologi dan
geomorfologi dimana DAS berada.
 Parameter morfometri DAS:
Luas DAS, bentuk DAS, median elevasi DAS, Panjang
sungai, gradien sungai, kepadatan alur sungai dll
(Buku : Ersin Seyhan. BHN Hidrologi dasar
 Morfometri DAS dengan geomorfologi
 Morfometri DAS dengan Sifat Dasar Hidrograf Banjir
Kuliah Hidrologi Hutan_1 4
Pengaruh Distribusi Hujan dan
Arah Hujan terhadap Bentuk Hidrograf
Kuliah Hidrologi Hutan_1 5
ADMINISTRASI &
JARINGAN SUNGAI
DAS BOGOWONTO
LAND COVER IN
BOGOWONTO
RIVERBASIN
 The area of Bogowonto
River Basin is about 645.75
km2
 The upper catchment is
dominated and covered by
forest; private forest, forest
plantation (Paraserianthes
falcataria); mix garden (P.
falcataria, coffee trees,
medicie crop as a cover
crops)
Upper catchment
Downstream
Herbal Medicine as a cover crops
Most of the upstream covered by forest, mix garden
SLOPE OF
BOGOWONTO
RIVERBASIN
 The upper catchment is
dominated steep slope,
hilly
 Geologically, The parent
material of the upper
catchment is formed by
piroclastic material
 It has high permeability,
porosity  good to water
retention
GEOLOGY MAP OF
BOGOWONTO
RIVERBASIN
SOIL MAP OF
BOGOWONTO
RIVERBASIN
 The type of soil in the upper
catchment is Andosol
 It has high permeability,
porosity  good to water
retention, but high risk for
land slide hazard
Morfometri DTA Rahtawu
 Luas DTA : 93 ha
 Median Elevasi : 812.5 m dpl
 Relief : (1005m – 650m) = 355m
 Circularity Ratio : 0.8
 Kemiringan sungai utama : 0.1952 = 19.5%
 Kemiringan rata-rata DTA : 51%
 Panjang sungai utama : 1400m
 Median elevasi DAS dihitung atas dasar peta garis kontour ketinggian
 Median elevasi dihitung dengan kurva hipsometrik
Median Elevasi DAS
Median Elevasi DAS
Kelas Ketinggian
(mdpl) Luas (ha) Luas (%)
Kumulatif luas %
diatas limit bawah
675-700 2.83 3.04 100
700-725 7.3 7.84 96.96
725-750 8.96 9.63 89.11
750-775 10.46 11.25 79.47
775-800 11.2 12.04 68.23
800-825 11.11 11.95 56.18
825-850 10.35 11.13 44.24
850-875 11.72 12.6 33.11
875-900 8.47 9.11 20.51
900-925 5.41 5.82 11.4
925-950 2.92 3.14 5.58
950-975 1.35 1.45 2.44
975-1000 0.69 0.74 0.99
1000-1005 0.23 0.25 0.25
93 100%
Tabel Perhitungan Median Elevasi DTA Rahtawu
Kemiringan DAS Rata-rata
 Ukuran secara kuantitativ dari kemiringan DAS
dinyatakan secara rata-rata (average watershed slope)
dengan “Contour Length Method”
Sb = m h
A
Sb = kemiringan rata – rata DAS
m = total panjang garis kontour ketinggian (km)
h = kontour interval (km)
A= luas DAS (km2)
Garis kontour
Panjang
cm km
675
700 7 0.7
725 20 2
750 22 2.2
775 23 2.3
800 26 2.6
825 23 2.3
850 24 2.4
875 16 1.6
900 13 1.3
925 9 0.9
950 4 0.4
975 2.5 0.25
1000 1.5 0.15
m= 191
Tabel Perhitungan Kemiringan Rata – rata DTA Rahtawu
0.025 x 19.1
Sb = = 0.513
0.93
A = 93 ha
h = 25m
Sb = 0.513
Bentuk Daerah Aliran Sungai
 Rasio Sirkularitas
 Faktor bentuk daerah aliran sungai dapat dinyatakan
dalam rasio sirkulitas ( Circularity ratio) sbb:
RC = 4 A / p
Rc = Rasio sirkularitas
A = Luas DAS
p = Keliling DAS
Luas DTA Rahtawu = 93ha = 0.93km2 = 930.000 m2
Keliling DTA = 3750m
Keliling lingkaran = 3750m = 2 r
r= 596.83m
Ac = r2 = 1.119.504 m2
A = 930.000 m2
930.000
Rc = A / Ac = = 0.83
1.119.504
Rc mendekati angka satu, berarti bentuk DTA
Rahtawu mendekati bentuk lingkaran atau mendekati
bulat
BENTUK DTA RAHTAWU
Peta DTA Rahtawu
 Limniscate Constant DTA Rahtawu
K = Lw2 / 4A
Lw = panjang maksimum DTA, Lw = 1230 m
A = luas DTA, A = 930.000 m2
k = 0.41
 Limniscate constant angkanya ringan maka
menunjukkan bentuk DTA Rahtawu mendekati bulat,
jauh dari bentuk daun
Limniscate Constant
Kemiringan Sungai Rata - rata
 Kemiringan alur sungai rata – rata (S0) dihitung dengan
cara :
h85 – h10
 S0 =
(0.75) Lb
Keterangan :
H = elevasi
H10 = elevasi pada titik 10m
Lb = jarak datar
Perhitungan Kemiringan Sungai Rata - rata
Kemiringan sungai Rahtawu
Seksi
ketinggian
m (dpal)
Panjang
Sungai (m)
pada seksi
ketinggian
Elevasi (m) Panjang
sungai
putlet (m)
650 – 700m
dpl
300 650 0
700 -750 400 700 300
750 -800 250 750 700
800-850 150 800 1000
850-900 180 850 1180
900-950 120 950 1400
Kemiringan sungai utama diukur dengan cara “the 85 – 10 slope factor”
Lb = 1400 m
650
700
750
800
850
900
0 300 700 1000 1180 1400
Panjang sungai dari outlet (m)
elevasi (m)
P 10 = 0.1 x 1400 = 140m, h10 = 675
P 85 = 0.85 x 1400 = 1190m, h85 = 880
So = h85 – h 10 = 880 - 675 = 19.5%
0.75 Lb1050
Kemiringan sungai Rahtawu

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
Dimaz Gunawan
 
BENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIALBENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIAL
mahesha ramadhini zolyan
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
'Oke Aflatun'
 
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahHubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Afifi Rahmadetiassani
 
PENGINDERAAN JAUH KAJIAN GEOMORFOLOGI
PENGINDERAAN JAUH KAJIAN GEOMORFOLOGIPENGINDERAAN JAUH KAJIAN GEOMORFOLOGI
PENGINDERAAN JAUH KAJIAN GEOMORFOLOGI
Inarotul Faiza
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurLaporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
 
Koef runoff
Koef runoffKoef runoff
Koef runoff
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
 
BENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIALBENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIAL
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanahHubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
Hubungan antara ilmu bumi dengan ilmu tanah
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
PENGINDERAAN JAUH KAJIAN GEOMORFOLOGI
PENGINDERAAN JAUH KAJIAN GEOMORFOLOGIPENGINDERAAN JAUH KAJIAN GEOMORFOLOGI
PENGINDERAAN JAUH KAJIAN GEOMORFOLOGI
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Metode skoring
Metode skoringMetode skoring
Metode skoring
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
 

Ähnlich wie 2.morfometri das

Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
Cahaya Hari
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Dian Werokila
 
Konservasi Tanah dan Air
Konservasi Tanah dan AirKonservasi Tanah dan Air
Konservasi Tanah dan Air
aditya
 

Ähnlich wie 2.morfometri das (16)

rumus hidrologi hss limantara
rumus hidrologi hss limantararumus hidrologi hss limantara
rumus hidrologi hss limantara
 
Morfometri
MorfometriMorfometri
Morfometri
 
Morfometri
MorfometriMorfometri
Morfometri
 
Praktikum i anhid
Praktikum i anhidPraktikum i anhid
Praktikum i anhid
 
Pertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasPertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik das
 
Karakteristik sungai
Karakteristik sungaiKarakteristik sungai
Karakteristik sungai
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdfPPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
 
95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungai95010301 sutiono teorisungai
95010301 sutiono teorisungai
 
PAPARAN INALUM.pptx
PAPARAN INALUM.pptxPAPARAN INALUM.pptx
PAPARAN INALUM.pptx
 
HYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptxHYDROMETRY TS 20.pptx
HYDROMETRY TS 20.pptx
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Konservasi Tanah dan Air
Konservasi Tanah dan AirKonservasi Tanah dan Air
Konservasi Tanah dan Air
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
 
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
 
Topik 2 - Asas Hidrologi
Topik 2 - Asas HidrologiTopik 2 - Asas Hidrologi
Topik 2 - Asas Hidrologi
 

Mehr von Zaidil Firza (10)

ConserFashion - RBDI 2014
ConserFashion - RBDI 2014ConserFashion - RBDI 2014
ConserFashion - RBDI 2014
 
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
10.monitoring dan evaluasi penggunaan lahan dan kelembagaan p das
 
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata air
 
8. pelaksanaan pdas
8. pelaksanaan pdas8. pelaksanaan pdas
8. pelaksanaan pdas
 
7.pengorganisasian
7.pengorganisasian7.pengorganisasian
7.pengorganisasian
 
6.perencanaan rhl
6.perencanaan rhl6.perencanaan rhl
6.perencanaan rhl
 
5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das 5.rencana pengelolaan das
5.rencana pengelolaan das
 
4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das
 
3.kerangka pikir pengelolaan das
3.kerangka pikir pengelolaan das3.kerangka pikir pengelolaan das
3.kerangka pikir pengelolaan das
 
1.kuliah das
1.kuliah das 1.kuliah das
1.kuliah das
 

2.morfometri das

  • 2.  Morfometri daerah aliran sungai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil air dan distribusi aliran.  Volume air dari suatu DAS dipengaruhi oleh faktor hujan elevasi DAS, luas dan evapotranspirasi.  Distribusi air dipengaruhi oleh faktor distribusi hujan, tanah, geologi, penutupan lahan, topografi dan faktor manusia.  Morfometri sangat ditentukan oleh geologi dan geomorfologi dimana DAS berada.
  • 3.  Parameter morfometri DAS: Luas DAS, bentuk DAS, median elevasi DAS, Panjang sungai, gradien sungai, kepadatan alur sungai dll (Buku : Ersin Seyhan. BHN Hidrologi dasar  Morfometri DAS dengan geomorfologi  Morfometri DAS dengan Sifat Dasar Hidrograf Banjir
  • 4. Kuliah Hidrologi Hutan_1 4 Pengaruh Distribusi Hujan dan Arah Hujan terhadap Bentuk Hidrograf
  • 7. LAND COVER IN BOGOWONTO RIVERBASIN  The area of Bogowonto River Basin is about 645.75 km2  The upper catchment is dominated and covered by forest; private forest, forest plantation (Paraserianthes falcataria); mix garden (P. falcataria, coffee trees, medicie crop as a cover crops)
  • 8. Upper catchment Downstream Herbal Medicine as a cover crops Most of the upstream covered by forest, mix garden
  • 9. SLOPE OF BOGOWONTO RIVERBASIN  The upper catchment is dominated steep slope, hilly
  • 10.  Geologically, The parent material of the upper catchment is formed by piroclastic material  It has high permeability, porosity  good to water retention GEOLOGY MAP OF BOGOWONTO RIVERBASIN
  • 11. SOIL MAP OF BOGOWONTO RIVERBASIN  The type of soil in the upper catchment is Andosol  It has high permeability, porosity  good to water retention, but high risk for land slide hazard
  • 12. Morfometri DTA Rahtawu  Luas DTA : 93 ha  Median Elevasi : 812.5 m dpl  Relief : (1005m – 650m) = 355m  Circularity Ratio : 0.8  Kemiringan sungai utama : 0.1952 = 19.5%  Kemiringan rata-rata DTA : 51%  Panjang sungai utama : 1400m
  • 13.  Median elevasi DAS dihitung atas dasar peta garis kontour ketinggian  Median elevasi dihitung dengan kurva hipsometrik Median Elevasi DAS
  • 14. Median Elevasi DAS Kelas Ketinggian (mdpl) Luas (ha) Luas (%) Kumulatif luas % diatas limit bawah 675-700 2.83 3.04 100 700-725 7.3 7.84 96.96 725-750 8.96 9.63 89.11 750-775 10.46 11.25 79.47 775-800 11.2 12.04 68.23 800-825 11.11 11.95 56.18 825-850 10.35 11.13 44.24 850-875 11.72 12.6 33.11 875-900 8.47 9.11 20.51 900-925 5.41 5.82 11.4 925-950 2.92 3.14 5.58 950-975 1.35 1.45 2.44 975-1000 0.69 0.74 0.99 1000-1005 0.23 0.25 0.25 93 100% Tabel Perhitungan Median Elevasi DTA Rahtawu
  • 15.
  • 16. Kemiringan DAS Rata-rata  Ukuran secara kuantitativ dari kemiringan DAS dinyatakan secara rata-rata (average watershed slope) dengan “Contour Length Method” Sb = m h A Sb = kemiringan rata – rata DAS m = total panjang garis kontour ketinggian (km) h = kontour interval (km) A= luas DAS (km2)
  • 17. Garis kontour Panjang cm km 675 700 7 0.7 725 20 2 750 22 2.2 775 23 2.3 800 26 2.6 825 23 2.3 850 24 2.4 875 16 1.6 900 13 1.3 925 9 0.9 950 4 0.4 975 2.5 0.25 1000 1.5 0.15 m= 191 Tabel Perhitungan Kemiringan Rata – rata DTA Rahtawu
  • 18. 0.025 x 19.1 Sb = = 0.513 0.93 A = 93 ha h = 25m Sb = 0.513
  • 19. Bentuk Daerah Aliran Sungai  Rasio Sirkularitas  Faktor bentuk daerah aliran sungai dapat dinyatakan dalam rasio sirkulitas ( Circularity ratio) sbb: RC = 4 A / p Rc = Rasio sirkularitas A = Luas DAS p = Keliling DAS
  • 20. Luas DTA Rahtawu = 93ha = 0.93km2 = 930.000 m2 Keliling DTA = 3750m Keliling lingkaran = 3750m = 2 r r= 596.83m Ac = r2 = 1.119.504 m2 A = 930.000 m2 930.000 Rc = A / Ac = = 0.83 1.119.504 Rc mendekati angka satu, berarti bentuk DTA Rahtawu mendekati bentuk lingkaran atau mendekati bulat BENTUK DTA RAHTAWU
  • 22.  Limniscate Constant DTA Rahtawu K = Lw2 / 4A Lw = panjang maksimum DTA, Lw = 1230 m A = luas DTA, A = 930.000 m2 k = 0.41  Limniscate constant angkanya ringan maka menunjukkan bentuk DTA Rahtawu mendekati bulat, jauh dari bentuk daun
  • 24. Kemiringan Sungai Rata - rata  Kemiringan alur sungai rata – rata (S0) dihitung dengan cara : h85 – h10  S0 = (0.75) Lb Keterangan : H = elevasi H10 = elevasi pada titik 10m Lb = jarak datar
  • 26. Kemiringan sungai Rahtawu Seksi ketinggian m (dpal) Panjang Sungai (m) pada seksi ketinggian Elevasi (m) Panjang sungai putlet (m) 650 – 700m dpl 300 650 0 700 -750 400 700 300 750 -800 250 750 700 800-850 150 800 1000 850-900 180 850 1180 900-950 120 950 1400 Kemiringan sungai utama diukur dengan cara “the 85 – 10 slope factor” Lb = 1400 m
  • 27. 650 700 750 800 850 900 0 300 700 1000 1180 1400 Panjang sungai dari outlet (m) elevasi (m) P 10 = 0.1 x 1400 = 140m, h10 = 675 P 85 = 0.85 x 1400 = 1190m, h85 = 880 So = h85 – h 10 = 880 - 675 = 19.5% 0.75 Lb1050 Kemiringan sungai Rahtawu