3. Konsep Pembajak
• Di luar kendali kita
• Kesehatan kita juga di luar kendali (gen “on”
“off”, Irama sirkadian)
• Merugikan kesehatan kita
• Kita sulit untuk keluar dari “zona” pengaruh si
pembajak
4. Macam pembajak
Sel, jaringan
dan organ
Genetik
Molekuler Psikologis
Dunia
dalam
Lingkungan biopsikososial keluarga
Lingkungan sosial budaya politik
5. Prinsip umum hadapi pembajak
• Prinsip ke “nol” : menghindari atau mencegah
terjadinya pembajakan
• Prinsip Pertama : Menghindari konfrontasi
• Prinsip kedua : Keluar dari zona pengaruh pembajak
• Prinsip ketiga : Mencari dan membangun “pembajak”
baru yang mempunyai pengaruh positif bagi kesehatan
kita
• Prinsip keempat : Mempertahankan agar kita dalam
posisi mendapatkan pengaruh kuat dari “kawanan
pembajak” yang mempunyai pengaruh positif bagi
kesehatan kita
9. CVA DM
CVA CVA CVA KLL HT CVA DM DM DM DM DM DM DM
S A Y A
Keterangan
= Perempuan
= Laki – laki
= Lahir mati
Pernikahan
= Meninggal
HT = Hipertensi
CVA = Cerebrovascular
accident / stroke
DM = Diabetes Melitus
Pernikahan
sambung
Pernikahan
sambung
HT
Ayah Ibu
10. D Purnomosari, D K Paramita, T Aryandono, G Pals, P J van Diest ; A novel BRCA2 mutation in
an Indonesian family found with a new, rapid, and sensitive mutation detection method
based on pooled denaturing gradient gel electrophoresis and targeted sequencing; J Clin
Pathol 2005;58:493–499.
11.
12.
13.
14.
15.
16. Penyakit genetik
• Kelainan gen tunggal
– Thalasemia
– Buta warna
• Multifaktorial
• Penyakit kromosom
• Mutasi Somatis
18. Mutasi Somatis
Kondisi normal
dimana semua
sel mempunyai
gen yang sama
Kondisi kanker
dimana sel kanker
saja yang mempunyai
struktur gen yang
berbeda dengan
lainnya
20. Sebuah penelitian pada dua kelompok penonton bioskop di
Amerika, dilakukan dengan memberikan dua jenis wadah dari kertas
yang berisi makanan popcorn. Satu kelompok diberikan wadah yang
besar sedangkan kelompok lainnya diberikan wadah berukuran
sedang. Tanpa sepengetahuan penonton yang menjadi peserta
penelitian, para peneliti menimbang berat wadah dan popcorn
sebelum dan sesudah menonton film. Secara mengejutkan orang
yang menerima wadah ukuran besar memakan 53 persen popcorn
lebih banyak daripada orang yang menerima wadah yang berukuran
sedang. Jumlah sebesar ini setara dengan 173 kalori lebih banyak
dari pada kira-kira 21 kali mengambil popcorn lebih banyak. Hal
menarik dari penelitian ini adalah semua orang menolak hasil
penelitian ini, sebagian besar mengatakan “hal-hal seperti itu tidak
berpengaruh bagi saya” atau “saya tahu pasti kapan saatnya saya
kenyang”.
Chip Heath & Dan Heath, Switch; how to change thing when change is hard, Edisi
Indonesia Switch; mengubah situasi ketika perubahan sulit terjadi, Penerbit Gramedia
Pustaka Utama, 2010
22. Jomblo Forever dan Kesehatan
• Ibu-ibu sendiri lebih beresiko menderita sakit
dan trauma di Swedia
Jenis Resiko Besar resiko
Menurunnya jaminan finansial 2 (klaim jaminan sosial)
Sekarat (dying) 50% lebih tinggi
Sakit jiwa dan percobaan bunuh diri 2,5
Penyalahguna obat dan alkohol 4
Korban kekerasan 6
Kecelakaan lalu lintas 1,5
23. Pria / Wanita Jomblo di Jepang
Jenis status Resiko sebab kematian Besar resiko
Pria bujang Sakit jantung 3
Respirasi 2,4
Sebab lain 2,2
Pria bercerai Kardiovaskuler, respirasi dan sebab lain 1,6 – 2,5
Pria duda Stroke, Penyakit Jantung Koroner,
Penyakit Kardiovaskuler, Kanker dan
sebab lain
1,3 – 1,7
Wanita bujang Penyakit umum 1,4
Wanita bercerai Penyakit respirasi 2,3
24. Ibu… ibu…. Ibu yang menentukan
cerai/tidaknya pernikahan anak
kandungnya
Jenis perilaku /
karakteristik
Ibu Bapak
Peluang Signifikansi Peluang Signifikansi
Perokok 1,07 kali Tidak signifikan 1,15 kali Tidak signifikan
Gangguan perilaku 1,15 kali Tidak signifikan 1,12 kali Tidak signifikan
Pecandu alkohol 1,06 kali Tidak signifikan 1,19 kali Tidak signifikan
Depresi 1,06 kali SIGNIFIKAN 1,03 kali Tidak signifikan
Pecandu obat 2,05 kali SIGNIFIKAN 1,71 kali Tidak signifikan
Usaha bunuh diri 1,08 kali Tidak signifikan 1,19 kali Tidak signifikan
25. Emosi pembajak kesehatan
• “apakah Anda punya harapan untuk hari esok?”
– Selama kurun waktu 4 tahun itu mereka yang menjawab
“tidak punya harapan” lebih tinggi proporsinya untuk
menderita penyakit jantung dan kanker dibandingkan
proporsi mereka yang menjawab “ya mempunyai
harapan”.
– Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang yang optimis
mempunyai harapan hidup lebih panjang dan lebih sehat,
ketimbang mereka yang pesimis. Lebih lanjut juga
menyajikan data penelitian lain bahwa orang pesimis
mempunyai kecenderungan untuk menderita penyakit
jantung koroner yang mematikan 2,1 kali lebih tinggi
ketimbang mereka yang mempunyai optimisme dalam
kehidupan mereka.
Stern, S.L., Dhanda, R., Hazuda, H.P., Hopelessness Predicts Mortality in Older Mexican
and European Americans, Psychosomatic Medicine 63:344–351 (2001)
26. Pengalaman pasien “terbajak” emosi
• Pemuda sakit kulit
• Bapak-bapak sakit kulit
• Tekanan darah tinggi karena emosi negatif
yang tidak tersalurkan
27. Mom please turn off your
blackberry... I’m hungry
• High tech dan kesehatan
• Bijak menggunakan high tech
• Alat-alat teknologi canggih itu bisa
menghemat jalan sejauh 20 kali sehari 20
meter 365 = 146,000 m / 146 km = 25 jam
berjalan penambahan 0,4 – 0,8 kg jaringan
lemak).
28. Ketika usai pesta barbeque
menghabiskan lebih dari 4 gelas
anggur merah
29. Dosis ringan turunkan kolesteraol
tapi tidak ada jaminan tidak
ketagihan dalam jangka panjang
Kematian dini
Kecelakaan lalu lintas
yang mematikan
Ketegangan rumah tangga yang paling
menyakitkan dan berujung cerai
1/3 penyebab kasus masuk
rumah sakit
Penyebab kematian akibat
kebakaran
Penyebab
kasus
tenggelam
Penyebab kasus
pembunuhan
Penyebab kasus
bunuh diri
Kerusakan
hati
Gangguan
lambung
Sex pra nikah
remaja pria
Perilaku tak bertanggung
jawab dan antisosial
Sakit jantungCacat kandungan
Merusak
intelektual
Rusak sistem
saraf
Sebab pelecehan
seksual &
kekerasan anak
Sebab “buyuten”
/parkinson
Muntah
darah dan
berak darah
31. Trimester kehamilan saat
janin kekurangan nutrisi
Pada saat kelahiran
Berat badan
tahun kesatu
Kehidupan
dewasa
Sebab kematianBerat
badan
Proporsi
tubuh
Trimester pertama
(terjadi pengaturan susut
pertumbuhan)
Kurang
Proporsional
kecil
Kurang Tensi darah
Stroke
hemoragik
(perdarahan)
Trimester kedua
(terjadi gangguan
hubungan janin tali pusat
dan resistensi insulin)
Kurang Kurus Normal
Tensi darah
Diabetes
Penyakit
Jantung
Koroner
Trimester ketiga
(pertahankan
pertumbuhan otak,
korbankan pertumbuhan
badan)
Normal Pendek Kurang
Tensi darah
Kolesterol
LDL naik
Fibrinogen
naik
Penyakit
Jantung
Koroner
Stroke
trombotik
32. TEMAN YANG PALING DEKAT ANDA PUNYA PENGARUH
BESAR DALAM MEMBUAT ANDA GEMUK
44. Fakultas Kedokteran Made In Desa di Vietnam
• Jerry Sternin, bekerja dalam proyek “Save Children”, diberikan
tugas untuk mengatasi kekurangan gizi pada anak di Vietnam,
negara miskin dengan infrastruktur terbatas, dan tidak
menguasai sama sekali bahasa Vietnam beserta budayannya.
• Setelah melakukan pengamatan seperangkat masalah yang
saling terkait, sanitasi buruk, kemiskinan yang hampir merata
di seluruh negeri. Air bersih tidak tersedia secara mudah.
Penduduk pedesaan cenderung miskin pengetahuan masalah
gizi.
45. Observasi status gizi
• Sternin datang ke desa-desa, menemui kelompok-
kelompok kaum ibu setempat. Masing-masing
kelompok dibagi lagi menjadi sub-sub kelompok dan
ditugasi melakukan penimbangan dan pengukuran
panjang/tinggi badan anak-anak
• Sternin bertanya, “Apakah Anda menemukan keluarga
yang sangat, sangat miskin tetapi mempunyai anak
yang lebih besar dan lebih sehat daripada kebanyakan
anak di sini?
• Para ibu itu mengangguk “Có có có”
• JADI MASIH ADA DI DESA YANG SANGAT MISKIN MASIH
MUNGKIN MEMILIKI ANAK TIDAK KEKURANGAN GIZI
46. EKSKLUSI CONFOUNDING FACTORS
• Anak sangat miskin tetapi sehat dianalisis akan
adanya CONFOUNDING FACTORS, seperti
apakah punya paman di pemerintahan yang
menyuplai makanan kepada anak ini dan
semacamnya yang membuat keluarga lain
tidak mampu meniru FAKTOR DETERMINAN
kecukupan gizi pada keluarga yang sangat,
sangat miskin
47. Faktor determinan kecukupan gizi
• Norma umum seorang anak makan dua kali
bersama-sama anggota keluarga lain dalam
porsi besar
• Anak-anak yang kecukupan gizi, makan sehari
4 kali dengan jumlah total porsi makan sama
dengan yang 2 kali
48. Faktor determinan kecukupan gizi
• Kebanyakan orang tua percaya anak mengerti
kebutuhan makan mereka sendiri (posisi
pasif),
• Pada anak yang sehat, orang tua dalam posisi
aktif, kalau perlu menyuapi dan tetap dibujuk
untuk makan ketika sakit, berbeda dengan
norma makan pada umumnya keluarga yang
lain
49. Faktor determinan kecukupan gizi
• Anak-anak sehat memakan makanan dari jenis
yang berbeda
• Ibu dari anak-anak sehat mengumpulkan udang
dan kepiting air tawar dari sawah, kemudian
mencampurkan makanan tambahan ini ke dalam
nasi
• Umumnya udang dan ketam dimakan orang
dewasa, tidak pantas dimakan oleh anak-anak
• Para ibu dari anak yang sehat menambahkan
daun ubi, meskipun dianggap makanan dari kelas
bawah
50. Aksi program PERCONTOHAN
• Membuat program yang memungkinan lima
puluh keluarga yang kekurangan gizi, dalam
kelompok sepuluh-sepuluh, bertemu dalam satu
rumah setiap hari untuk menyiapkan makanan.
• Keluarga-keluarga itu harus membawa udang,
ketam, dan daun ubi
• Para ibu mencuci tangan dengan sabun, setelah
itu memasak bersama-sama
• PARA IBU MENGGUNAKAN CARA MEREKA
SENDIRI UNTUK MENEMPUH CARA BERPIKIR
BARU
51. DISEMINASI KEBERHASILAN
• Menentukan 14 desa sebagai laboratorium
sosial UNIVERSITAS HIDUP, dengan
“mahasiswa/i dari berbagai desa di
sekitarnya”
• Pelajaran utamanya menyentuh, mencium,
membaui, mengamati, mendengarkannya
LULUS “dosen” di desa-desa sekitarnya
2,2 juta orang melibatkan 265 desa di Vietnam