HUBUNGAN ANATARA KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN KECERDASAN NTERPERSONAL DENGAN ...
Pengaruh lingkungan kerja
1. DISUSUN OLEH :
YUNI WAHYUNI 11160194
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
BANTEN
2019
2. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tugas umum pemerintahan menurut UUD 45 Alenia ke empat adalah
Memajukan Kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikutmelaksanakan ketertiban dunia. Untuk mewujudkan tugas umum
tersebut pemerintah menciptakan lembaga kementerian-kementerian dan
unit pelaksanaan teknis yang bertujuan memberikan pelayanan kepada
Warga Negara Indonesia. Utamanya dalam memberikan pelayanan
dibidang pendidikan seperti lembaga Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud).
RUMUSAN MASALAH
1. Adakah pengaruh secara parsial variabel
lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai Pusdiklat Kemendikbud ?
1. Adakah pengaruh secara parsial variabel disiplin
kerja terhadap kinerjapegawai Pusdiklat
Kemendikbud ?
2. Adakah pengaruh secara simultan antara variabel
lingkungan kerja dan
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Pusdiklat
Kemendikbud ?
C. TUJUAN DAN MANFAAT
PENELITIAN
Pembahasan masalah yang akan
disajikan oleh penulis tidak lepas
dari
tujuan yang ingin dicapai. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh lingkungan
kerja terhadap pegawai Pusdiklat
Kemendikbud
2. Mengetahui pengaruh disiplin
kerja terhadap kinerja pegawai
Pusdiklat Kemendikbud
3. Mengetahui pengaruh lingkungan
kerja dan disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai Pusdiklat
Kemendikbud
3. A. lingkungan kerja
lingkungan kerja adalah
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan
sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam
menciptakan kinerja karyawan. Karena Lingkungan kerja mempunyai
pengaruh langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan
yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu kondisi
lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan
kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
B. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah suatu
alat yang dugunakan para manajer untuk berkominikasi dengan
karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah subuah perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningktakan kesadaran dan kesediaan
seseorang mantaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial
yang berlaku. Penerapan disiplin yang baik dapat mencerminkan kinerja
yang bagus dan mempunyai rasa tanggug jawab yang besar atas
tugasnya.
4. Hepotesis 1
H01 : Bahwa lingkungan kerja tidak
memberikan pengaruh yang signfikan
terhadap Pegawai Pusdiklat Kemendikbud
H : Bahwa lingkungan kerja memberikan
pengaruh yang signfikan terhadap
a1
Pegawai Pusdiklat KemendikbudHepotesis 2
H02 : Bahwa disiplin kerja tidak memberikan
pengaruh yang signfikan
terhadap Pegawai Pusdiklat Kemendikbud
Ha2 : Bahwa disiplin kerja memberikan
pengaruh yang signfikan terhadap
Pegawai Pusdiklat Kemendikbud.
Hepotesis 3
Ho1,2 : Bahwa lingkungan kerja dan disiplin
kerja secara bersama-sama tidak
memberikan pengaruh yang signfikan
terhadap Pegawai Pusdiklat
Kemendikbud
Ha1,2 : Bahwa lingkungan kerja dan disiplin
kerja secara bersama-sama
memberikan pengaruh yang signfikan
terhadap Pegawai Pusdiklat
Kemndikbud.
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Pegawai
Lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar tempat
kerja baik
secara fisik maupun non-fisik yang dapat memberikan
kesan
menyenangkan, mengamankan dan menentramkan.
Kondisi ingkungan kerja yang baik akan membuat
pegawai merasa nyaman dalam bekerja. Kenyamanan
tersebut tentunya akan berdampak pada peningkatan
kinerja pegawai. Sebaliknya, ketidaknyamanan dari
lingkungan kerja yang dialami oleh pegawai bisa
berakibat fatal yaitu menurunnya kinerja dari pegawai itu
sendiri.
kinerja Pegawai dipengaruhi oleh
lingkungan kerja yang mendukung. Dalam penelitian ini
lingkungan kerja mempunyai pengaruh paling besar
terhadap kinerja karyawan.Lingkunga kerja yang
kondusif dan menyenangkan akan meningkatkan kinerja
pegawai.
Hubungan Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai.
Disiplin kerja pada pegawai sangat dibutuhkan, karena apa
yang menjadi
tujuan organisasi akan sukar dicapai apabila tidak ada
disiplin kerja.
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen
sumber daya
manusia yang terpenting, karena semakin baik disiplin
pegawai, semakin
tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin
pegawai yang
baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal
5. Hubungan Lingkungan kerja dan Disiplin kerja dengan Kinerja Pegawai
bahwa variabel lingkungan kerja dan disiplin kerja memberikan
pengaruh terhadap kinerja pegawai. Artinya apabila ingin meningkatkan
kinerja pegawai maka harus menegakan disiplin dan menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman dan tenang.
METODE PENILITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Fokus
Penelitian ini ditujukan oleh PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang
bekekja pada kantor PUSDIKLAT KEMENDIKBUD yang berjumlah 120
pegawai. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan kuesioner dengan para
pegawai yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti. Variabel
yang di teliti dan dianalisis adalah lingkungan kerja dan disiplin kerja (X)
dan pengaruh terhadap kinerja pegawai sebagai variabel (Y).
2. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di kantor PUSDIKLAT KEMENDIKBUD
yang berlokasikan di Jalan Raya Ciputat-Parung Km.19, Kel. Serua, Kec.
Bojongsari, Depok (16517).
3. Waktu
Waktu Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan juli 2017 sampai
dengan oktober 2017
6. A. Metode Penetuan Sampel
1. Populasi
populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mepunyai
kuantintas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Karakteristik populasi di Pusdiklat
Kemendikbud yaitu :
pegawai Tetap, seluruh tingkat pendidikan,
jabatan,seluruh agama, Gender.
Dalam penelitian ini, total keseluruhan peagwai yang
ada di PUSDIKLATKEMENDIKBUD berjumlah 120
orang.
7. 2. Sampel
Sampel Penelitian merupakan bagian dari populasi yang akan
diteliti. Sampel merupakan bagian dari suatu populasi yang diambil
dengan
cara tertentu sebagaimana yang ditetapkan oleh peneliti
Teknik pengambilan sampel dikatogerikan menjadi 2 yaitu
probability sampling dan nonprobability sampling. Peneliti memilih
probability sampling dengan menggunakan teknik sampel acak
sederhana
(simple random sampling).
8. Metode Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian penting untuk mencantumkan sumber data untuk
dijadikan subjek penelitian. Hal ini berkasumbernya, dan alat apa yang
digunakan.
1. Data Primer
itan dengan bagaimana cara
mengumpulkan data, siapa Data primer adalah sumber data lyang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jadi dapat dikatakan
bahwa data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media prantara) seperti wawancara,
atau hasil pengisian kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekuder adalah sumber data
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini, data sekunder
siperleh dari berbagai bahan pustaka seperti buku, jurnal, maupun artikel
dari internet yang dapat mendukung dan melengkapi penelitian ini
9. METODE ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner
akan di analisis
menggunakan rumus-rumus atau dengan aturan yang
ada sesuai dengan
pendekatan peneliti.
Uji Kualitas Data
Uji Asumsi Klasik
Uji Hipotesis
ANALISIS LINEAR BERGANDA
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini
dilakukan
dengan metode resgresi linier berganda yang digunkan
untuk memprediksi
seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila
variabel independen di
manipulasi/diubah-ubah atau dinaik turun Rumus linier
berganda : Y = a + b X + b X + e.
KOEFISIEN DETERMINASI (R)
Koefisien Determinasi (R) kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai Koefisien Determinasi (R) adalah antara nol
dan satu. Nilai R yang kecil, pada intinya mengukur seberapa jauh.
Berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel- variabel sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen
10. A. OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitiana ini , variabel
penelitian dibagi menjadi dua, yaitu variabel dependen dan variabel
independen.
1. Variabel dependen atau terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas
Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kinerja pegawai.
2. Variabel bebas atau independen
adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat
Variabel bebas dalam penelitian ini
yaitu
lingkungan kerja dan disiplin kerja