SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Akhlak terhadap diri sendiri pada dasarnya mutlak diperlukan oleh semua manusia
utamanya bagi seluruh umat muslim. Seorang muslim adalah pemimpin bagi dirinya
sendiri. Siapapun dia, seorang muslim tentu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa
yang telah diperbuat terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itulah, Islam memandang
bahwa setiap muslim harus menunaikan etika dan akhlak yang baik terhadap dirinya
sendiri, sebelum ia berakhlak yang baik terhadap orang lain. Dan ternyata hal ini sering
dilalaikan oleh kebanyakan kaum muslimin.
Secara garis besar, akhlak seorang muslim terhadap dirinya dibagi menjadi tiga
bagian yaitu: terhadap fisiknya, terhadap akalnya, dan terhadap hatinya. Karena memang
setiap insan memiliki tiga komponen tersebut dan kita dituntut untuk memberikan hak
kita terhadap diri kita sendiri dalam ketiga unsur yang terdapat dalam dirinya tersebut.
Namun, tanpa disadari seseorang telah berakhlak tidak baik pada dirinya sendiri.
Misalnya saja merokok, seorang perokok bisa dikatakan berakhlak tidak baik pada
dirinya sendiri. Karena dengan merokok, lama kelamaan akan menyebabkan paru-paru
menjadi rusak dan hal itu sama artinya dengan kita tidak menjaga tubuh kita dengan baik
atau berakhlak tidak baik pada diri sendiri. Ada satu hal yang kerap kali dilakukan oleh
seseorang yang menurut pelakunya adalah hal biasa namun hal tersebut juga termasuk
akhlak tidak baik pada diri sendiri yaitu begadang. Orang yang tidur terlalu larut malam
sehingga hal itu dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang.
Jadi, sebagai manusia atau sebagai seorang muslim yang baik hendaklah kita selalu
berakhlak baik dalam hal apapun. Karena sesungguhnya, Allah SWT menciptakan
manusia dengan tujuan utama penciptaannya adalah untuk beribadah. Ibadah dalam
pengertian secara umum yaitu melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Manusia diperintahkan-Nya
untuk menjaga, memelihara, dan mengembangkan semua yang ada untuk kesejahteraan
dan kebahagiaan hidup. Dan Allah SWT sangat membenci manusia yang melakukan
tindakan merusak yang ada. Karena Allah SWT membenci tindakan yang merusak maka
orang yang cerdas akan meninggalkan perbuatan itu, menyadari bahwa jika melakukan
perbuatan terlarang akan berakibat pada kesengsaraan hidup di dunia dan terlebih-lebih
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 2
lagi di akhirat kelak, sebagai tempat hidup yang sebenarnya. Untuk itulah materi akhlak
terhadap diri sendiri ini sangatlah penting untuk dipahami, dipelajari dan diteladani.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan judul makalah, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa definisi akhlak terhadap diri sendiri?
2. Apa saja macam-macam akhlak terhadap diri sendiri?
3. Apa saja manfaat akhlak terhadap diri sendiri?
I.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Agar kita dapat memahami tentang arti dan pentingnya akhlak terhadap diri sendiri.
2. Agar kita sebagai umat muslim senantiasa berakhlak baik dalam hal apapun karena
Allah SWT menciptakan kita pada dasarnya untuk menjadi khalifah di bumi.
3. Agar pembaca senantiasa ingat kepada Allah SWT dan berakhlak baik terhadap diri
sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Akhlak menurut kamus Al-munajid adalah Akhlak budi pekerti, perangai tingkah
laku atau tabiat. Menurut Dr. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak adalah
kebiasaan kehendak. Jadi pengertian akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa manusia
sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.
Yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang
terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau ruhani. Manusia dapat diperbaiki
akhlaknya dengan menghilangkan akhlak-akhlak tercela. Di sinilah terletak tujuan
pokok agama, yakni mengajarkan dan menawarkan sejumlah nilai moral atau akhlak
mulia agar mereka menjadi baik dan bahagia dengan melatih diri untuk melakukan hal
yang terbaik. Iman tidak akan sempurna kecuali dengan menghiasi diri dengan Akhlak.
Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita dan jangan pernah memaksa diri
kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.
Sesuatu yang membahayakan jiwa bisa bersifat fisik atau psikis. Misalnya kita
melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh kita menderita. Seperti; terlalu banyak
begadang, sehingga daya tahan tubuh berkurang, merokok, yang dapat menyebabkan
paru-paru kita rusak, mengkonsumsi obat terlarang, dan minuman keras yang dapat
membahayakan jantung dan otak kita. Untuk itu kita harus bisa bersikap atau berakhlak
baik terhadap tubuh kita. Selain itu sesuatu yang dapat membahayakan diri kita itu bisa
bersifat psikis. Misalkan iri, dengki, munafik, dan lain sebagainya. Hal itu semua dapat
membahayakan jiwa kita. Semua itu merupakan penyakit hati yang harus kita hindari.
Hati yang berpenyakit seperti iri, dengki, munafik, dan lain sebagainya akan sulit sekali
menerima kebenaran, karena hati tidak hanya menjadi tempat kebenaran dan iman
tetapi hati juga bisa berubah menjadi tempat kejahatan dan kekufuran.
Untuk menghindari hal tersebut di atas maka kita dituntut untuk mengenali
berbagai macam penyakit hati yang dapat merubah hati kita, yang tadinya merupakan
tempat kebaikan dan keimanan menjadi tempat keburukan dan kekufuran.
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 4
II.2 Macam-macam Akhlak Terhadap Diri Sendiri
1.) Berakhlak Terhadap Jasmani
a. Menjaga Kebersihan Dirinya
Islam menjadikan kebersihan sebagian dari Iman. Ia menekankan kebersihan
secara menyeluruh meliputi pakaian dan juga badan. Rasulullah memerintahkan
sahabat-sahabatnya supaya memakai pakaian yang bersih, baik, dan rapi
terutamanya pada hari Jumat, memakai wewangian.Allah SWT berfirman :
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu
kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri137 dari wanita di waktu haidh;
dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci138. Apabila mereka telah suci,
maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan
diri. (QS. Al Baqarah:222)
b. Menjaga Makandan Minumnya
Bersederhanalah dalam makan minum, berlebihan atau melampaui dilarang
dalam Islam. Sebaiknya sepertiga dari perut dikhaskan untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk bernafas. Allah SWT berfirman :
Artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (QS.
An Nahl:114)
c. Menjaga Kesehatan
Riyadhah atau latihan jasmani amat penting dalam penjagaan kesehatan, walau
bagaimanapun ia dilakukan menurut etika yang ditetapkan oleh Islam tanpa
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 5
mengabaikan hak-hak Allah, diri, keluarga, masyarakat dan sebagainya. Dalam
arti ia tidak mengabaikan kewajiban sembahyang sesuai kemampuan diri, adat
bermasyarakat dan lainnya.
Dari sahabat Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai
Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan.
Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan
kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka
katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa
yang Dia kehendaki pasti terjadi”. (HR.Muslim)
d. Berbusana yang Islami
Manusia mempunya budi, akal dan kehormatan, sehingga bagian-bagian badannya ada
yang harus ditutupi (aurat) karena tidak pantas untuk dilihat orang lain. Dari segi
kebutuhan alaminya, badan manusia perlu ditutup dan dilindungi dari gangguan bahaya
alam sekitarnya, seperti dingin, panas, dll. Karena itu Allah SWT memerintahkan
manusia menutup auratnya dan Allah SWT menciptakan bahan-bahan di alam ini untuk
dibuatb pakaian sebagai penutup badan. A llah SWT berfirman :
Artinya : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang
paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. Al A’raf:26)
2.) Berakhlak Terhadap Akal
a. Memenuhi Akalnya dengan Ilmu
Akhlak Muslim ialah menjaganya agar tidak rusak dengan mengambil sesuatu
yang memabukkan dan menghayalkan. Islam menyuruh supaya membangun
potensi akal hingga ke tahap maksimum, salah satu cara memanfaatkan akal
ialah mengisinya dengan ilmu. Ilmu fardh‘ain yang menjadi asas bagi diri
seseorang muslim hendaklah diutamakan karena ilmu ini mampu dipelajari oleh
siapa saja, asalkan dia berakal dan cukup umur. Nabi Muhammad menempati
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 6
kedudukan sebagai manusia sempurna. Sebuah hadits Rasulullah SAW
menggambarkan :
( ‫ماجه‬ ‫ابن‬ ‫)رواه‬ ‫مسلم‬‫كل‬ ‫على‬ ‫فريضة‬ ‫العلم‬ ‫طلب‬
Artinya : “Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Seorang mu’min, tidak hanya mencari ilmu dikarenakan sebagai satu kewajiban, yang
jika telah selesai kewajibannya maka setelah itu sudah dan berhenti. Namun seorang mu’min
adalah yang senantiasa menambah dan menambah ilmunya, kendatipun usia telah memakan
dirinya. Menuntut ilmu juga tidak terbatas hanya pada pendidikan formal akademis namun
dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja.
b. Penguasaan Ilmu
Sepatutnya umat Islamlah yang selayaknya menjadi pemandu ilmu supaya
manusia dapat bertemu dengan kebenaran. Kekufuran (kufur akan nikmat) dan
kealfaan umat terhadap pengabaian penguasaan ilmu ini. Perkara utama yang
patut diketahui ialah pengetahuan terhadap kitab Allah, bacaannya, tajwidnya,
dan tafsirnya. Kemudian hadits-hadits Rasul, sirah, sejarah sahabat, ulama, dan
juga sejarah Islam, hukum-hukum ibadah serta muamalah. Sementara itu umat
islam hendaklah membuka tingkat pikirannya kepada segala bentuk ilmu,
termasuk juga bahasa asing supaya pemindahan ilmu berlaku dengan cepat.
Rasulullah pernah menyuruh Zaid bin Tsabit supaya belajar bahasa Yahudi dan
Syiria. Diantara sahabat Rasululllah, Abdullah bin Zubair merupakan sahabat
yang memahami dan menguasai bahasa asing. Beliau mempunyai seratus orang
khadam yang masing-masing bertutur kata berlainan dan apabila berhubungan
dengan mereka, dia menggunakan bahasa yang dituturkan oleh mereka.
c. Mengajarkan Ilmu pada Orang Lain
Termasuk akhlak muslim terhadap akalnya adalah menyampaikan atau
mengajarkan apa yang dimilikinya kepada orang yang membutuhkan ilmunya.
Firman Allah SWT :
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 7
Artinya : “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami
beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan828 jika kamu tidak mengetahui” (Q.S. An-Nahl:43)
d. Mengamalkan Ilmu dalam Kehidupan
Diantara tuntutan dan sekaligus akhlak terhadap akalnya adalah merealisasikan
ilmunya dalam “alam nyata.” Karena akan berdosa seorang yang memiliki ilmu
namun tidak mengamalkannya. Firman Allah SWT :
Artinya : “(1) Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang
tidak kamu kerjakan? (2) Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-
apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff:2-3)
3.) Berakhlak Terhadap Jiwa
a. Bertaubat dan Menjauhkan Diri dari Dosa Besar
Taubat adalah meninggalkan seluruh dosa dan kemaksiatan, menyesali
perbuatan dosa yang telah lalu dan berkeinginan teguh untuk tidak mengulangi
lagi perbuatan dosa tersebut pada waktu yang akan datang. Allah SWT
berfirman :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 8
sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mu'min
yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan
mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya
kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS.
At-Tahrim: 8)
b. Bermuraqabah
Muraqabah adalah rasa kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu diawasi
oleh Allah SWT. Dengan demikian dia tenggelam dengan pengawasan Allah
dan kesempurnaan-Nya sehingga ia merasa akrab, merasa senang, merasa
berdampingan, dan menerima-Nya serta menolak selain Dia.
Firman Allah SWT:
. . . . . . . . .
Artinya : “. . . . . . . . . . . Sesungguhnya Allah itu maha mengawasimu.” (QS. An-Nisa : 1)
c. Bermuhasabah
Yang dimaksud dengan muhasabah adalah menyempatkan diri pada suatu waktu
untuk menghitung-hitung amal hariannya. Apabila terdapat kekurangan pada
yang diwajibkan kepadanya maka menghukum diri sendiri dan berusaha
memperbaikinya. Kalau termasuk yang harus diqadha maka mengqadhanya.
Dan bila ternyata terdapat sesuatu yang terlarang maka memohon ampun,
menyesali dan berusaha tidak mengulangi kembali. Muhasabah merupakan
salah satu cara untuk memperbaiki diri, membina, menyucikan, dan
membersihkannya. Firman Allah SWT :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-
Hasyr : 18)
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 9
d. Mujahadah
Mujahadah adalah berjuang, bersungguh-sungguh, berperang melawan hawa
nafsu. Hawa nafsu senantiasa mencintai ajakan untuk terlena, menganggur,
tenggelam dalam nafsu yang mengembuskan syahwat, kendatipun padanya
terdapat kesengsaraan dan penderitaan. Jika seorang Muslim menyadari bahwa
itu akan menyengsarakan dirinya, maka dia akan berjuang dengan menyatakan
perang kepadanya untuk menentang ajakannya, menumpas hawa nafsunya.
Firman Allah SWT :
Artinya : “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu
itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf : 53)
II.3 Manfaat Akhlak Terhadap Diri Sendiri
1.) Berakhlak terhadap jasmani:
a. Jauh dari penyakit karena sering menjaga kebersihan
b. Tubuh menjadi sehat dan selalu bugar
c. Menjadikan badan kuat dan tidak mudah lemah
2.) Berakhlak terhadap akal:
a. Memperoleh banyak ilmu
b. Dapat mengamalkan ilmu yang kita peroleh untuk orang lain
c. Membantu orang lain
d. Mendapat pahala dari Allah SWT
3.) Berakhlak terhadap jiwa:
a. Selalu dalam lindungan Allah SWT
b. Jauh dari perbuatan yang buruk
c. Selalu ingat kepada Allah SWT
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 10
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tentang akhlak terhadap diri sendiri maka dapat disimpulkan:
1.) Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik
itu jasmani sifatnya atau rohani.
2.) Akhlak terhadap diri sendiri dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu akhlak
terhadap jasmani, akhlak terhadap akal, dan akhlak terhadap jiwa.
3.) Berakhlak terhadap jasmani, meliputi menjaga kebersihan, menjaga makan dan
minum, menjaga kesehatan, dan berbusana yang islami.
4.) Berakhlak terhadap akal, meliputi memenuhi akalnya dengan ilmu, penguasaan
ilmu, mengajarkan ilmu kepada orang lain, dan mengamalkan ilmu dalam
kehidupan.
5.) Manfaat akhlak terhadap diri sendiri:
a. Berakhlak terhadap jasmani:
Jauh dari penyakit karena sering menjaga kebersihan
b. Berakhlak terhadap akal:
Memperoleh banyak ilmu
c. Berakhlak terhadap jiwa:
Selalu dalam lindungan Allah SWT
III.2 Saran
1.) Dengan adanya pembahasan tentang akhlak terhadap diri sendiri ini diharapkan kita
semua dapat menentukan sikap yang baik terhadap dirinya sehingga jasmani dan
rohaninya tetap terjaga.
2.) Akan lebih baik apabila setiap manusia senantiasa melakukan akhlak terpuji bagi
dirinya sendiri dengan demikian manusia akan bisa menjadi insan kamil.
3.) Semoga kita semua lebih berusaha untuk memahami dan menerapkan akhlak-
akhlak kharimah utamanya akhlak terhadap dirinya sendiri sehingga kehidupannya
selalu disertai dengan kebahagiaan.
Akhlak Terhadap Diri Sendiri 11
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. 2012. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta.
Ilyas Yunahar, 2009. Kurnia Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar offset.
http://yogiprames.blogspot.com/2013/02/akhlak-seorang-muslim-kepada-dirinya.html
(Diakses pada tanggal 20 Oktober 2014 pukul 19.05)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Dasar dasar islam - abul a'la al-maududi
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududiDasar dasar islam - abul a'la al-maududi
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududi
Rahmat Hidayat
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
Yusuf Prasetyo
 
Rancangan tahunan tingkatan 4
Rancangan tahunan tingkatan 4Rancangan tahunan tingkatan 4
Rancangan tahunan tingkatan 4
ummuizzain
 
Makalah individu agama
Makalah individu agamaMakalah individu agama
Makalah individu agama
Rossiana Fazri
 
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp0101 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
sujiman ae
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
andreanapulu
 

Was ist angesagt? (18)

Misi ajaran islam
Misi ajaran islamMisi ajaran islam
Misi ajaran islam
 
Bab ii 2
Bab ii 2Bab ii 2
Bab ii 2
 
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslimMakalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
Makalah merelasasikan agama dalam kehidupan seorang muslim
 
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududi
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududiDasar dasar islam - abul a'la al-maududi
Dasar dasar islam - abul a'la al-maududi
 
Implementasi akhlak
Implementasi akhlakImplementasi akhlak
Implementasi akhlak
 
Etika Islam : Saad ibn Abi Waqqas
Etika Islam : Saad ibn Abi WaqqasEtika Islam : Saad ibn Abi Waqqas
Etika Islam : Saad ibn Abi Waqqas
 
Modul pim 3112
Modul pim 3112Modul pim 3112
Modul pim 3112
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
3.1 konsep hubungan sesama manusia
3.1 konsep hubungan sesama manusia3.1 konsep hubungan sesama manusia
3.1 konsep hubungan sesama manusia
 
Uas muhen
Uas muhenUas muhen
Uas muhen
 
Makalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul KarimahMakalah Akhlakul Karimah
Makalah Akhlakul Karimah
 
Rancangan tahunan tingkatan 4
Rancangan tahunan tingkatan 4Rancangan tahunan tingkatan 4
Rancangan tahunan tingkatan 4
 
Makalah individu agama
Makalah individu agamaMakalah individu agama
Makalah individu agama
 
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp0101 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
 
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
Perilaku terpuji husznudzon(akhlaq)
 
Rin
RinRin
Rin
 
Peringatan Akhir Zaman
Peringatan  Akhir Zaman Peringatan  Akhir Zaman
Peringatan Akhir Zaman
 

Ähnlich wie Akhlak

AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docxAKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
zeashakila
 
problematika perbuatan baik
problematika perbuatan baikproblematika perbuatan baik
problematika perbuatan baik
Aula Nikmah
 
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
Muhammad Alif Nordin
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Karmila38
 

Ähnlich wie Akhlak (20)

Presentation ahlak kepada diri sendiri
Presentation ahlak kepada diri sendiriPresentation ahlak kepada diri sendiri
Presentation ahlak kepada diri sendiri
 
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docxAKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
 
Sasaran akhlak; kepada diri sendiri
Sasaran akhlak; kepada diri sendiriSasaran akhlak; kepada diri sendiri
Sasaran akhlak; kepada diri sendiri
 
Bagaimana meraih kebahgiaan
Bagaimana meraih kebahgiaanBagaimana meraih kebahgiaan
Bagaimana meraih kebahgiaan
 
problematika perbuatan baik
problematika perbuatan baikproblematika perbuatan baik
problematika perbuatan baik
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docx
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docx
 
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islami
 
MATERI
MATERIMATERI
MATERI
 
Akhlak dan Pembinaan Diri
Akhlak dan Pembinaan DiriAkhlak dan Pembinaan Diri
Akhlak dan Pembinaan Diri
 
Kebersihan diri
Kebersihan diriKebersihan diri
Kebersihan diri
 
Bab 4 akhlak terpuji
Bab 4 akhlak terpujiBab 4 akhlak terpuji
Bab 4 akhlak terpuji
 
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.pptISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
 
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
 
Kkn
KknKkn
Kkn
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
 
ppt tugas islam KELOMPOK 3.pptx
ppt tugas islam KELOMPOK 3.pptxppt tugas islam KELOMPOK 3.pptx
ppt tugas islam KELOMPOK 3.pptx
 
Induk akhlak islami
Induk akhlak islamiInduk akhlak islami
Induk akhlak islami
 

Mehr von yuliartiramli

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
yuliartiramli
 
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
yuliartiramli
 

Mehr von yuliartiramli (20)

Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMA
 
Pengantar Bioteknologi
Pengantar BioteknologiPengantar Bioteknologi
Pengantar Bioteknologi
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik FermentasiDasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
Biologi Sel
Biologi SelBiologi Sel
Biologi Sel
 
Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia
 
Zoologi Vertebrata
Zoologi VertebrataZoologi Vertebrata
Zoologi Vertebrata
 
Perilaku Hewan
Perilaku HewanPerilaku Hewan
Perilaku Hewan
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
 
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
 
Alga Hijau Biru
Alga Hijau BiruAlga Hijau Biru
Alga Hijau Biru
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 

Akhlak

  • 1. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Akhlak terhadap diri sendiri pada dasarnya mutlak diperlukan oleh semua manusia utamanya bagi seluruh umat muslim. Seorang muslim adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Siapapun dia, seorang muslim tentu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah diperbuat terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itulah, Islam memandang bahwa setiap muslim harus menunaikan etika dan akhlak yang baik terhadap dirinya sendiri, sebelum ia berakhlak yang baik terhadap orang lain. Dan ternyata hal ini sering dilalaikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Secara garis besar, akhlak seorang muslim terhadap dirinya dibagi menjadi tiga bagian yaitu: terhadap fisiknya, terhadap akalnya, dan terhadap hatinya. Karena memang setiap insan memiliki tiga komponen tersebut dan kita dituntut untuk memberikan hak kita terhadap diri kita sendiri dalam ketiga unsur yang terdapat dalam dirinya tersebut. Namun, tanpa disadari seseorang telah berakhlak tidak baik pada dirinya sendiri. Misalnya saja merokok, seorang perokok bisa dikatakan berakhlak tidak baik pada dirinya sendiri. Karena dengan merokok, lama kelamaan akan menyebabkan paru-paru menjadi rusak dan hal itu sama artinya dengan kita tidak menjaga tubuh kita dengan baik atau berakhlak tidak baik pada diri sendiri. Ada satu hal yang kerap kali dilakukan oleh seseorang yang menurut pelakunya adalah hal biasa namun hal tersebut juga termasuk akhlak tidak baik pada diri sendiri yaitu begadang. Orang yang tidur terlalu larut malam sehingga hal itu dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Jadi, sebagai manusia atau sebagai seorang muslim yang baik hendaklah kita selalu berakhlak baik dalam hal apapun. Karena sesungguhnya, Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan utama penciptaannya adalah untuk beribadah. Ibadah dalam pengertian secara umum yaitu melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Manusia diperintahkan-Nya untuk menjaga, memelihara, dan mengembangkan semua yang ada untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Dan Allah SWT sangat membenci manusia yang melakukan tindakan merusak yang ada. Karena Allah SWT membenci tindakan yang merusak maka orang yang cerdas akan meninggalkan perbuatan itu, menyadari bahwa jika melakukan perbuatan terlarang akan berakibat pada kesengsaraan hidup di dunia dan terlebih-lebih
  • 2. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 2 lagi di akhirat kelak, sebagai tempat hidup yang sebenarnya. Untuk itulah materi akhlak terhadap diri sendiri ini sangatlah penting untuk dipahami, dipelajari dan diteladani. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan judul makalah, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa definisi akhlak terhadap diri sendiri? 2. Apa saja macam-macam akhlak terhadap diri sendiri? 3. Apa saja manfaat akhlak terhadap diri sendiri? I.3 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah: 1. Agar kita dapat memahami tentang arti dan pentingnya akhlak terhadap diri sendiri. 2. Agar kita sebagai umat muslim senantiasa berakhlak baik dalam hal apapun karena Allah SWT menciptakan kita pada dasarnya untuk menjadi khalifah di bumi. 3. Agar pembaca senantiasa ingat kepada Allah SWT dan berakhlak baik terhadap diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
  • 3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 3 BAB II PEMBAHASAN II.1 Definisi Akhlak Terhadap Diri Sendiri Akhlak menurut kamus Al-munajid adalah Akhlak budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Menurut Dr. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak adalah kebiasaan kehendak. Jadi pengertian akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau ruhani. Manusia dapat diperbaiki akhlaknya dengan menghilangkan akhlak-akhlak tercela. Di sinilah terletak tujuan pokok agama, yakni mengajarkan dan menawarkan sejumlah nilai moral atau akhlak mulia agar mereka menjadi baik dan bahagia dengan melatih diri untuk melakukan hal yang terbaik. Iman tidak akan sempurna kecuali dengan menghiasi diri dengan Akhlak. Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa. Sesuatu yang membahayakan jiwa bisa bersifat fisik atau psikis. Misalnya kita melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh kita menderita. Seperti; terlalu banyak begadang, sehingga daya tahan tubuh berkurang, merokok, yang dapat menyebabkan paru-paru kita rusak, mengkonsumsi obat terlarang, dan minuman keras yang dapat membahayakan jantung dan otak kita. Untuk itu kita harus bisa bersikap atau berakhlak baik terhadap tubuh kita. Selain itu sesuatu yang dapat membahayakan diri kita itu bisa bersifat psikis. Misalkan iri, dengki, munafik, dan lain sebagainya. Hal itu semua dapat membahayakan jiwa kita. Semua itu merupakan penyakit hati yang harus kita hindari. Hati yang berpenyakit seperti iri, dengki, munafik, dan lain sebagainya akan sulit sekali menerima kebenaran, karena hati tidak hanya menjadi tempat kebenaran dan iman tetapi hati juga bisa berubah menjadi tempat kejahatan dan kekufuran. Untuk menghindari hal tersebut di atas maka kita dituntut untuk mengenali berbagai macam penyakit hati yang dapat merubah hati kita, yang tadinya merupakan tempat kebaikan dan keimanan menjadi tempat keburukan dan kekufuran.
  • 4. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 4 II.2 Macam-macam Akhlak Terhadap Diri Sendiri 1.) Berakhlak Terhadap Jasmani a. Menjaga Kebersihan Dirinya Islam menjadikan kebersihan sebagian dari Iman. Ia menekankan kebersihan secara menyeluruh meliputi pakaian dan juga badan. Rasulullah memerintahkan sahabat-sahabatnya supaya memakai pakaian yang bersih, baik, dan rapi terutamanya pada hari Jumat, memakai wewangian.Allah SWT berfirman : Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri137 dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci138. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al Baqarah:222) b. Menjaga Makandan Minumnya Bersederhanalah dalam makan minum, berlebihan atau melampaui dilarang dalam Islam. Sebaiknya sepertiga dari perut dikhaskan untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk bernafas. Allah SWT berfirman : Artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (QS. An Nahl:114) c. Menjaga Kesehatan Riyadhah atau latihan jasmani amat penting dalam penjagaan kesehatan, walau bagaimanapun ia dilakukan menurut etika yang ditetapkan oleh Islam tanpa
  • 5. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 5 mengabaikan hak-hak Allah, diri, keluarga, masyarakat dan sebagainya. Dalam arti ia tidak mengabaikan kewajiban sembahyang sesuai kemampuan diri, adat bermasyarakat dan lainnya. Dari sahabat Abu Hurairah, Bersabda Rasulullah, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi”. (HR.Muslim) d. Berbusana yang Islami Manusia mempunya budi, akal dan kehormatan, sehingga bagian-bagian badannya ada yang harus ditutupi (aurat) karena tidak pantas untuk dilihat orang lain. Dari segi kebutuhan alaminya, badan manusia perlu ditutup dan dilindungi dari gangguan bahaya alam sekitarnya, seperti dingin, panas, dll. Karena itu Allah SWT memerintahkan manusia menutup auratnya dan Allah SWT menciptakan bahan-bahan di alam ini untuk dibuatb pakaian sebagai penutup badan. A llah SWT berfirman : Artinya : Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. Al A’raf:26) 2.) Berakhlak Terhadap Akal a. Memenuhi Akalnya dengan Ilmu Akhlak Muslim ialah menjaganya agar tidak rusak dengan mengambil sesuatu yang memabukkan dan menghayalkan. Islam menyuruh supaya membangun potensi akal hingga ke tahap maksimum, salah satu cara memanfaatkan akal ialah mengisinya dengan ilmu. Ilmu fardh‘ain yang menjadi asas bagi diri seseorang muslim hendaklah diutamakan karena ilmu ini mampu dipelajari oleh siapa saja, asalkan dia berakal dan cukup umur. Nabi Muhammad menempati
  • 6. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 6 kedudukan sebagai manusia sempurna. Sebuah hadits Rasulullah SAW menggambarkan : ( ‫ماجه‬ ‫ابن‬ ‫)رواه‬ ‫مسلم‬‫كل‬ ‫على‬ ‫فريضة‬ ‫العلم‬ ‫طلب‬ Artinya : “Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah) Seorang mu’min, tidak hanya mencari ilmu dikarenakan sebagai satu kewajiban, yang jika telah selesai kewajibannya maka setelah itu sudah dan berhenti. Namun seorang mu’min adalah yang senantiasa menambah dan menambah ilmunya, kendatipun usia telah memakan dirinya. Menuntut ilmu juga tidak terbatas hanya pada pendidikan formal akademis namun dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. b. Penguasaan Ilmu Sepatutnya umat Islamlah yang selayaknya menjadi pemandu ilmu supaya manusia dapat bertemu dengan kebenaran. Kekufuran (kufur akan nikmat) dan kealfaan umat terhadap pengabaian penguasaan ilmu ini. Perkara utama yang patut diketahui ialah pengetahuan terhadap kitab Allah, bacaannya, tajwidnya, dan tafsirnya. Kemudian hadits-hadits Rasul, sirah, sejarah sahabat, ulama, dan juga sejarah Islam, hukum-hukum ibadah serta muamalah. Sementara itu umat islam hendaklah membuka tingkat pikirannya kepada segala bentuk ilmu, termasuk juga bahasa asing supaya pemindahan ilmu berlaku dengan cepat. Rasulullah pernah menyuruh Zaid bin Tsabit supaya belajar bahasa Yahudi dan Syiria. Diantara sahabat Rasululllah, Abdullah bin Zubair merupakan sahabat yang memahami dan menguasai bahasa asing. Beliau mempunyai seratus orang khadam yang masing-masing bertutur kata berlainan dan apabila berhubungan dengan mereka, dia menggunakan bahasa yang dituturkan oleh mereka. c. Mengajarkan Ilmu pada Orang Lain Termasuk akhlak muslim terhadap akalnya adalah menyampaikan atau mengajarkan apa yang dimilikinya kepada orang yang membutuhkan ilmunya. Firman Allah SWT :
  • 7. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 7 Artinya : “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan828 jika kamu tidak mengetahui” (Q.S. An-Nahl:43) d. Mengamalkan Ilmu dalam Kehidupan Diantara tuntutan dan sekaligus akhlak terhadap akalnya adalah merealisasikan ilmunya dalam “alam nyata.” Karena akan berdosa seorang yang memiliki ilmu namun tidak mengamalkannya. Firman Allah SWT : Artinya : “(1) Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (2) Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa- apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff:2-3) 3.) Berakhlak Terhadap Jiwa a. Bertaubat dan Menjauhkan Diri dari Dosa Besar Taubat adalah meninggalkan seluruh dosa dan kemaksiatan, menyesali perbuatan dosa yang telah lalu dan berkeinginan teguh untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut pada waktu yang akan datang. Allah SWT berfirman : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya
  • 8. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 8 sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mu'min yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim: 8) b. Bermuraqabah Muraqabah adalah rasa kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu diawasi oleh Allah SWT. Dengan demikian dia tenggelam dengan pengawasan Allah dan kesempurnaan-Nya sehingga ia merasa akrab, merasa senang, merasa berdampingan, dan menerima-Nya serta menolak selain Dia. Firman Allah SWT: . . . . . . . . . Artinya : “. . . . . . . . . . . Sesungguhnya Allah itu maha mengawasimu.” (QS. An-Nisa : 1) c. Bermuhasabah Yang dimaksud dengan muhasabah adalah menyempatkan diri pada suatu waktu untuk menghitung-hitung amal hariannya. Apabila terdapat kekurangan pada yang diwajibkan kepadanya maka menghukum diri sendiri dan berusaha memperbaikinya. Kalau termasuk yang harus diqadha maka mengqadhanya. Dan bila ternyata terdapat sesuatu yang terlarang maka memohon ampun, menyesali dan berusaha tidak mengulangi kembali. Muhasabah merupakan salah satu cara untuk memperbaiki diri, membina, menyucikan, dan membersihkannya. Firman Allah SWT : Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al- Hasyr : 18)
  • 9. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 9 d. Mujahadah Mujahadah adalah berjuang, bersungguh-sungguh, berperang melawan hawa nafsu. Hawa nafsu senantiasa mencintai ajakan untuk terlena, menganggur, tenggelam dalam nafsu yang mengembuskan syahwat, kendatipun padanya terdapat kesengsaraan dan penderitaan. Jika seorang Muslim menyadari bahwa itu akan menyengsarakan dirinya, maka dia akan berjuang dengan menyatakan perang kepadanya untuk menentang ajakannya, menumpas hawa nafsunya. Firman Allah SWT : Artinya : “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf : 53) II.3 Manfaat Akhlak Terhadap Diri Sendiri 1.) Berakhlak terhadap jasmani: a. Jauh dari penyakit karena sering menjaga kebersihan b. Tubuh menjadi sehat dan selalu bugar c. Menjadikan badan kuat dan tidak mudah lemah 2.) Berakhlak terhadap akal: a. Memperoleh banyak ilmu b. Dapat mengamalkan ilmu yang kita peroleh untuk orang lain c. Membantu orang lain d. Mendapat pahala dari Allah SWT 3.) Berakhlak terhadap jiwa: a. Selalu dalam lindungan Allah SWT b. Jauh dari perbuatan yang buruk c. Selalu ingat kepada Allah SWT
  • 10. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 10 BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Dari pembahasan tentang akhlak terhadap diri sendiri maka dapat disimpulkan: 1.) Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani. 2.) Akhlak terhadap diri sendiri dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu akhlak terhadap jasmani, akhlak terhadap akal, dan akhlak terhadap jiwa. 3.) Berakhlak terhadap jasmani, meliputi menjaga kebersihan, menjaga makan dan minum, menjaga kesehatan, dan berbusana yang islami. 4.) Berakhlak terhadap akal, meliputi memenuhi akalnya dengan ilmu, penguasaan ilmu, mengajarkan ilmu kepada orang lain, dan mengamalkan ilmu dalam kehidupan. 5.) Manfaat akhlak terhadap diri sendiri: a. Berakhlak terhadap jasmani: Jauh dari penyakit karena sering menjaga kebersihan b. Berakhlak terhadap akal: Memperoleh banyak ilmu c. Berakhlak terhadap jiwa: Selalu dalam lindungan Allah SWT III.2 Saran 1.) Dengan adanya pembahasan tentang akhlak terhadap diri sendiri ini diharapkan kita semua dapat menentukan sikap yang baik terhadap dirinya sehingga jasmani dan rohaninya tetap terjaga. 2.) Akan lebih baik apabila setiap manusia senantiasa melakukan akhlak terpuji bagi dirinya sendiri dengan demikian manusia akan bisa menjadi insan kamil. 3.) Semoga kita semua lebih berusaha untuk memahami dan menerapkan akhlak- akhlak kharimah utamanya akhlak terhadap dirinya sendiri sehingga kehidupannya selalu disertai dengan kebahagiaan.
  • 11. Akhlak Terhadap Diri Sendiri 11 DAFTAR PUSTAKA Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. 2012. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta. Ilyas Yunahar, 2009. Kurnia Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar offset. http://yogiprames.blogspot.com/2013/02/akhlak-seorang-muslim-kepada-dirinya.html (Diakses pada tanggal 20 Oktober 2014 pukul 19.05)