1. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Konsep Dasar Keperawatan
menurut Florence Nightingale
Disusun Oleh :
Kelompok VIII
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
Jln. Murah Nara No. 06
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar tentang “Tokoh Keperawatan:
di dunia” sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ini,kami mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Direktur Akper Pemda Indramayu
2. Dosen pembimbing akademik Akper Pemda Indramayu;
3. Dosen Keperawatan Profesional ;
4. Semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah
pengetahuan para pembaca. “Tak ada gading yang tak retak“, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
3. PENDAHULUAN
A. Teori umum Florence Nightingale
Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari
keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sacral untuk
dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan,
cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan. Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar
tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari factor kesehatan
lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran secara alami karena adanya
sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan merupakan gambaran jelas dari kondisi
yang optimal, guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari
proses penyebaran melalui suatu tindakan. Hal ini berisikan empat gaya adaptif, yaitu
1. Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh
memperoleh cairan dan elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi
dan penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan fungsi endoktrin
2. Gaya Konsep Diri
Termasuk didalamnya dua komponen yaitu : fisik diri, yang mengembangkan indera
peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, kosistensi
diri dan etika moral diri
3. Gaya Aturan Fungsi
Yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi social dan mengacu pada performa
dalam melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan social
4. Gaya Interpenden
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung
system yang membutuhkan pertolongan, kasih saying dan perhatian,
4. B.
Konsep Model Florence Nightingale
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara
keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan social.
1. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu
akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap, bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Tempat tidur harus diatur
sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2. Lingkungan psikologyi(psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan
srtres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh memberikan
harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya
3. Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan
dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan
sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien
yang secara menyeluruh.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep
Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan
1. Individu atau manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi
penyakit.
2. Keperawatan
Bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik agar dapat
melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan.
3. Sehat atau sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat
5. 4. Masyarakat atau Lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
1. Pengkajian atau Pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi
lingkungan.
2. Analisa Data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang berkaitan
dengan kondisi klien.
3. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya
4. Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :
a.
Faktor Lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
b.
Penyesuaian terhadap lingkungan
c.
Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan
5. Implementasi
Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan
pertumbuhan dan perkembangan individu
6. Evaluasi
Mengobservasi dampek perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu
Hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain
1. Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.
Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari
lingkungannya yang berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif
atau mal adaptif.
6. 2. Teori Kebutuhan
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan
dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
3. Teori stress
Stres meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus
ditangani. Stres juga dapat menyebabkan kelelahan jika stres begitu kuat sehingga
individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan
pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga menimumkan efek stressor,
misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu
dipandang sebagai suatu stressor yang negatif.
C. Pendapat Mengenai Teori Konsep Dasar Keperawatan
Florence Nightingale
Penulis kontemporer mulai menggali hasil pekerjaan Florence Nightingale sebagai
sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model konseptual dari keperawatan
(Meleis 1985, Torres 1986, Marriner-Toorey 1994, Chin and Jacobs 1995). Meleis
(1985) mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus
asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses
penyakit dan itu merupakan proses awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan
dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk
dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientrasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi
yang adekuat (Nightingale 1860, Torres 1986).
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status
kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan
perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Torres (1986) mencatat
bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi
memberikan dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam
teori deskripsinya memberikan cara berfikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan
yang berfokus pada klien dan lingkungan (Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisan
7. tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Marriner-Tomey, (1994),
prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian dan pendidikan . hal paling penting
adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan .
Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa observasi
(pengkajian) bukan demi berbagai informasi/fakta yang mencurigakan, tetapi demi
mnyelematkan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.
8. PENUTUP
Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit, dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan konsep ini
memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga dikembangkan
secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar,
akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga perlu
diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan
masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat
(Nightingale, 1860; Torres 1986).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat orang yang sakit
dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses
penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan
penyakit tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, social pasien
sembuh.
9. Daftar Pustaka
Basford, Lynn, 2006, Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.
http://abiperawat.bogspot.com/2007/050model-adaptasi-callista-roy.html
http://dwinoviapritama.blogspot.com/2012/06/model-konsep-dan-teori-keperawatan.html
http://nursingtheories.blogspot.com/2008/07/sister-callista-roy-adaptation-theory.html