2. Apa itu flu burung?
• Flu burung adalah sebuah virus yang
ditularkan lewat unggas.
• Subtipe virus Influenza A yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia
dan banyak spesies hewan lainnya.
Diadaptasi burung strain H5N1, disebut
HPAI A(H5N1)
3. Awal Wabah
• Awal wabah pada peternakan di dunia yang
telah dikonfirmasi sejak Desember 2003.
Wabah flu burung juga melanda benua Afrika.
Pada 8 Februari 2006, OIE mengumumkan
Nigeria sebagai negara pertama yang memiliki
kasus positif flu burung di benua itu. Dua pekan
kemudian, virus H5N1 ditemukan di sebuah
desa kecil di Niger, sekitar 72 km dari
perbatasannya dengan Nigeria. Virus ini juga
menyebar ke Mesir dan Kamerun.
4. Bagaimana cara penularan
flu burung?
• Virus ini dapat menular melalui udara ataupun
kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan.
Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu
yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan
hewan harus dimasak dengan matang untuk
menghindari penularan. Kebersihan diri perlu
dijaga pula dengan mencuci tangan dengan
antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga
perlu dijaga.
5. • Unggas sebaiknya tidak dipelihara di
dalam rumah atau ruangan tempat
tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari
perumahan untuk mengurangi risiko
penularan.
Tidak selamanya jika tertular virus akan
menimbulkan sakit. Namun
demikian, hal ini dapat membahayakan
di kemudian hari karena virus selalu
bermutasi sehingga memiliki potensi
patogen pada suatu saat.
6. Gejala Flu Burung
• Gejala umum yang dapat terjadi adalah
demam tinggi, keluhan pernapasan dan
(mungkin) perut. Replikasi virus dalam
tubuh dapat berjalan cepat sehingga
pasien perlu segera mendapatkan
perhatian medis.
7. Perawatan
• Penanganan medis maupun pemberian obat
dilakukan oleh petugas medis yang
berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan
adalah penurun panas dan anti virus. Di antara
antivirus yang dapat digunakan adalah jenis
yang menghambat replikasi dari neuramidase
(neuramidase inhibitor), antara lain
Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. Masing-
masing dari antivirus tersebut memiliki efek
samping dan perlu diberikan dalam waktu
tertentu.
8. Kasus Penyebaran
• Pada 21 Juli 2005, tiga kasus fatal
terjadi di
Tangerang, Indonesia, yang
disebabkan oleh flu burung subtipe
H5N1. Berbeda dengan kasus
lainnya di Asia Tenggara
(Thailand, Kamboja, dan
Vietnam), kasus ini dianggap unik
karena korban tidak banyak
berhubungan dengan unggas.
9. Berikut ini adalah 6 langkah pencegahan flu burung
(Avian Influenza), yang dikutip dari Biro Hukum dan
Humas Departemen Pertanian.
• T ak Perlu panik dan khawatir yang berlebihan karena
penyebab flu burung adalah virus yang mudah mati karena
panas, sinar matahari, dan desinfektan.
• U sahakan kebersihan kandang dan semprotkan bahan
desinfektan (anti hama).
• M encuci tangan dengan sabun setelah kontak langsung
dengan unggas atau produk unggas.
• P roteksi anak-anak dan lansia dari kontak langsung dengan
unggas, terutama yang terlihat sakit.
• A mankan makanan dengan memasak daging dan telur
unggas sebelum disantap terlebih dahulu.
• S egera laporkan lepada aparat apabila menemukan unggas
yang sakit atau mati mencurigakan..