13. Karakteristik Tumbuhan
Berdasarkan ada/tidak pembuluh angkut, tumbuhan dibedakan
menjadi:
• Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) : tumbuhan lumut
• Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta): tumbuhan paku dan tumbuhan biji
14.
15. Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) , jadi lumut merupakan anggota Kingdom
Plantae yang merupakan bentuk peralihan antara Thallopyta (tumbuhan yang belum
memiliki akar, batang ,dan daun sejati) dengan Cormophyta (tumbuhan berkormus)-
sudah punya , batang , daun sejati.
Cara hidup : Higrofit (lembab) , Epifit (Kulit Pohon), Hidrofit (air)
2. LUMUT (BRYOPHYTA)
16. Bentuk tubuh , sebagian berbentuk lembaran,
ada juga seperti tumbuhan kecil dan tegak
Memiliki bagian tubuh yang menyerupai akar
(rhizoid) , batang dan daun
Dinding sel terdiri atas selulosa.
Rhizoid menyerap air dan mineral serta
membuat lumut melekat pada habitatnya.
Tidak ada pembuluh angkut
Memiliki klorofil (dapat berfotosintesis)
17. Bentuk gametofit
Tumbuhan tampak berwarna
hijau, berbentuk lembaran
dan kecil, membentuk alat
kelamin (gametangium)
berupa anteridium
(menghasilkan spematozoid)
dan arkegonium
(menghasilkan ovum).
Lumut monoesis
(berumah satu) :
memiliki arkegonium dan
anteridium
Lumut diesis : hanya
memiliki satu jenis alat
kelamin (arkegonium
atau anteridium)
21. Kelas Tumbuhan lumut (bryophyta) :
1. lumut daun (bryophyta),
2. lumut hati (hepaticophyta), dan
3. lumut tanduk
(anthocerotophyta).
22. 1. LUMUT HATI (HEPATICOPHYTA)
Berbentuk
thalus pipih
Lumut berumah
dua, memiliki
gametofit
jantan dan
betina
Reproduksi
• Metagenesis :
Fase sporofit
tersembunyi
• Vegetatif :
Fragmentasi dan
Gemmae cup
tumbuhan lumut
kecil yang apabila
terlepas akan
membentuk lumut
baru)
Contoh :
Ricciocarpu
s sp.
Riccardia
indica sp.
Dan
Reboulia
hemisphaer
ica.
25. Bentuk tubuh seperti lumut hati, berupa thalus, namun
sporofitnya berupa kapsul memanjang.
Sporogonium memiliki benang-benang elater yang
mengatur pengeluaran spora dan pada kapsulnya
terdapat stomata.
Ada yang berumah satu atau monoesis, ada pula berumah
dua/diesis (arkegonium dan anteridium terletak pada
thallus yang beda)
Contoh : Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis,
Folioceros, dan Leiosporoceros.
Anthoceros punctatus
1. LUMUT TANDUK (ANTHOCEROPSIDA)
26. Merupakan lumut sejati
Dapat ditemukan ditanah ,tembok, batuan, atau kulit pohon.
Berbentuk seperti tumbuhan kecil dan tumbuhan tegak.
Memiliki akar (rhizoid), batang, dan daun
Monoesis/Diesis
Contoh : Polytrichum commune, Sphaganum palustre,
Dichodontium dan Campylopus.
1. LUMUT DAUN (BRYOPSIDA)
27. 1. Indikator daerah lembab dan basah
2. Peranan dalam ekosistem
• Sebagai produsen
• Tumbuhan perintis, bersama dengan lichenes
• Di hutan : bantalan lumut untuk menyerap air hujan/salju yang mencair untuk mencegah banjir dan kekeringan
3. Peranan lain
• Marchantia polymorpha : Obat hepatitis (liver), menghilangkan racun ular
• Sphaganum (lumut gambut)
- Sebagai bahan pembalut
• Sumber bahan bakar
• Sebagai pengganti kapas
• Komponen pembentuk tanah gambut
• Menggambarkan medium pada tanaman pot (pupuk)
28. Pteridophyta (Yunani ,pteron = bulu, phyton =tumbuhan) merupakan kelompok Plantae
yang berbentuk kormus dan bereproduksi dengan spora.
Sudah memiliki pembuluh angkut (xylem dan floem)
Dikenal dengan istilah tumbuhan pakis
Contoh : Adiantum cuneatum, Alsohila glauca, Marsile sp, dan Azolla primata
Hidup diberbagai habita (Higrofit, Hidrofit , dan Epifit)
3. PAKU (PTERYDOPHYTA)
29. Memiliki akar, batang dan daun.
Ukuran beragam (ada yang milimeter hingga maks 6
meter)
Bentuk tumbuhan bervariasi ada yang bercabang dan ada
juga yang tidak
Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu tahap
sporofit (menghasilkan spora) dan gametofit (menghasilkan sel
kelamin).
Tidak berbunga
30.
31.
32. Spora pada tumbuhan paku dihasilkan oleh sporangium
(kotak spora) dalam bentuk berikut :
- Sorus : Terdapat dipermukaan bawah daun, memiliki
penutup yang disebut indisium, Didalamnya terdapat
sel-sel anulus.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku
terbagi menjadi :
a. Paku homospora/isispora : satu karena spora tumbuh
menjadi protalium pembentuk anteridium dan
arkegonium. Contoh : Lycopodium Drymoglosseum dan
Dyropteris filix-mas
38. • Sebagian besar tidak memiliki daun dan akar, hanya
memiliki rhizoid.
• Pada tumbuhan paku yang memiliki daun, daunnya
berukuran kecil dan bersisik.
• Sporangium menghasilkan spora yang jenis dan
ukurannya sama (homospora)
• Contoh : Psilotum sp. (paku purba berdaun kecil),
Tmesipteris dan Rhynia sp. (paku purba tak berdaun).
Merupakan
tumbuhan paku
primitif yang sebagian
besar telah punah.
1. PAKU PURBA (PSILOPSIDA)
39. Disebut juga club moss (lumut gada) atau ground oine (lumut tanah)
Memiliki akar, batang, daun sejati
Daun berbentuk rapat dan kecil – kecil
Batang berbentuk seperti kawat, pada bagian ujungnya terdapat sporofil dengan
struktur seperti strobilus
Ada yang homospora (Lycopodium sp.) dan ada yang heterospora (Selaginella sp.)
Gametofit berukuran kecil dan tidak berklorofil)
1. PAKU KAWAT (LYCOPSIDA)
40. Batang berbentuk ulir/lingkaran yang menyerupai ekor kuda
Batang berongga, beruas-ruas, kandungan silika sangat banyak pada
batang
Sporofilnya berdaun kecil dan bersisik
Tumbuh di daerah rawa atau lembab
heterospora
Batangnya tumbuh tegak ke atas
Contoh : Equisetum palustre, dan Equisetum arvense
1. PAKU EKOR KUDA (SPHENOPSIDA)
41. Memiliki akar, batang, dan daun sejati
Daun besar (makrofil), bertangkai, tulang daun bercabang,
memiliki daging daun (mesofil)
Spora – spora ini berkumpul dan terletak di bawah daun
Daun muda tumbuh menggulung (circinnatus)
Contoh : Marsilea crenata (semanggi), Platycerum bifurcatum
(Paku tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung),
Adiantum cuneatum (suplir), dan Azzola pinnata (paku sawah)
1. PAKU SEJATI (PTEROPSIDA)
42.
43. Karakteristik
• Spermatophyta (Yunani, sperma = biji, Phyton = tumbuhan )
meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang bereproduksi
generatif dengan membentuk biji.
• Di dalam biji (seed) terdapat calon individu baru (embrio)
beserta cadangan makanan (endosperma) yang terbungkus oleh
lapisan pelindung.
• Bersifat fotoautotrof ( pada umumnya)
• Ada yang bersifat parasit parasit (contoh; Cuscuta sp. (tali
putri)
• Hidup bebas di tanah, epifit dan hidup di air
• Bagian akar, batang, daun sudah dapat jelas dibedakan (kormus)
4. TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA)
44. Bentuk tubuh dapat
dibedakan menjadi
:
Semak (batang
pendek, merayap,
berumpun) : Rumpu
teki (Cyperus
rotundus)
Perdu (berbentuk
pohon namun
batangnya kecil dan
pendek) : Cabai
(Capsicum annuum)
Pohon (berbatang
besar dan tinggi) :
Pohon Jati (Tectona
grandis)
Liana (berbentuk
seperti tali tambang
dan tumbuh melilit
pohon lain) : Sirih
(Piper betle)
45.
46. Berdasarkan letak biji atau
bakal bijinya, tumbuhan
berbiji terbagi dua divisi,
yaitu:(Spermatophyta) di
kelompokkan menjad
Gymnospermae atau
Pinophyta (tumbuhan berbiji
terbuka) bakal bijinya tidak
terlindungi oleh daun buah
(karpel) atau bijinya berada
pada bilah-bilah strobilus
yang berbentuk sisik.
Angiospermae atau
Magnoliophyta (tumbuhan
berbiji tertutup) : Bakal
bijinya terlindungi oleh daun
buah. Daun buah merupakan
ovarium (megasporofil) yang
sudah matang dan
dindingnya menebal.
47. Ciri Utama : Bakal biji tumbuh pada permukaan
megasporofil (daun buah) sehingga biji tidak
berada didalam buah
~ Memiliki konus (strobilus/nunjung) sebagai
alat perkembangbiakan
~ Monoesis (berumah satu/memiliki dua jenis
trobilus jantan dan betina) diesis (hanya ada
satu stobilus)
~ Sistem perakaran tuggang atau serabut
~ Batang dan akar berkambium
~ Fertilisasi tunggal
~ Penyerbukan dibantu oleh angin (anemogami)
1. Gymnospermae (Pinophyta)
48.
49. Pohon pinus
(sporofit) kromosom
diploid yang telah
dewsa membentuk
strobilus jantan
(konus serbuk sari)
dan strobillus
betina (konus
berevolusi).
Mikrosporangi
dalam sporofil
strobilus jantan
mengalami
meiosis dan
menghasilkan
serbuk sari
haploid.
Strobilus betina
memiliki
sporofil
berbentuk sisi,
tiap sisik
memiliki bakal
biji. Masing-
masing bakal
biji memiliki
megasporangiu
m
Jika serbuk
sari masuk
kedalam bakal
biji melalui
mikrofil terjadi
penyerbukan
Dalam
strobilus
betina terjadi
pembelahan
meiosis sl
induk
megaspora
(2n),
menghasilkan
empat sel
haploid.
Hanya satu sel
yang menjadi
megaspora,
yang lain
reduksi lalu
mati
51. Karakteristik
• Menyerupai palem, berkayu tidak becabang
• Daun majemuk, tulang daun menyirip
• Daun muda menggulung
• Sporofil tersusun dalam strobilus, diujung
batang
• Strobilus betina : daun buah tepinya bakal biji
• Dioseus
• Contoh cycas rumphii , cycas revoluta, dioon
edule , dan zamia floridana
1. CYCADINAE
52. Karakteristik
• Habitat : Semak, perdu , atau pohon, dengan tajuk menyerupai kerucut
• Daun berbentuk jarum (Konifer)
• Dioseus atau monoseus
• Mikrosporofil dan megasporofil memiliki struktur dan susunan
bermacam-macam
• Contohnya pinus merkusi , Agathis dammara
2. CONIFERAE
54. Karakteristik
Tumbuhan berkayu yang
batangnya bercabang
atau tidak
Daun tunggal, lebar dan
tulang daun menyirip
Bunga berkelamin tunggal
, tersusun majemuk
Contoh : Gnetum Gnemon
3. GNETINAE
55. Karakteristik
• Tinggi 30-50
• Pohon memiliki tunas pendek
• Daun bertangkai panjang berbentuk kipas
• Tulang dau bercabang
• Dioseus
• Contoh : Ginkgo Biloba
3. GINKGOINAE
56. Angiospermae atau yang sering disebut
tumbuhan biji tertutup mempunyai bunga sejati
sebagi alat reproduksi. bakal biji diselubungi
daun buah/ atau disebut daging buahnya. Bunga-
bunga pada angiospermae ada yang lengkap
maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila
memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik,
dan benang sari. Biji terbungkus bakal buah.
Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang
sehingga mengandung kandungan lembaga
(embrio) dan endosperma (cadangan makanan).
2. Angiospermae (Biji Tertutup)
57.
58. Angiospermae terbagai menjadi dua
kelas, yaitu :
Kelas Dicotyledoneae, Tanaman berupa
semak, perdu, herba, ataupun pohon.
Berkeping dua (Memiliki dua daun
lembaga), akar tunggang, batang kerucut
panjang, bercabang, dan berkambium.
Daun tunggal atau majemuk, jarang
berpelepah, tulang daun menyirip, atau
menjari, dan bunga bersifat kelipatan dua,
empat, atau lima. Dapat mengalami
pertumbuhan sekunder (pertumbuhan
melebar). contoh Mangifera indica
(mangga), Manihot utillisima (Ketela
pohon), dan Psidium guajava (jambu biji).
Kelas Monocotyledoneae, berbiji
tunggal (hanya memiliki satu daun
lembaga), berakar serabut,
batang sama besar dan tidak
bercabang. Daun tunggal
berpelepah, bertulang sejajar,
bunga berkelipatan tiga (trimer),
akar dan batang tidak
berkambium, xilem dan floem
tersebar. Conoth Oryza sativa (
padi), Zea mays (jagung), dan
Cocos nucifera (kelapa)
59. Sebagai makanan pokok, Contoh nya seperti: gandum, jagung, padi, dan sagu.
Untuk sayuran, sebagi sumber serat dan sumber portein. contoh nya seperti:
Kacang, tomat, kol, wortel, kentang.
Sebagai bahan sandang. Contoh nya seperti: rami dan kapas.
Untuk bahan bangunan dan perabotan. Contoh : jati, meranti, dan sana keling.
Sebagai bahan obat-obatan. Contoh nya seperti: kumis kucing, mengkudu, daun
dewa, dan adas.
Sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida dan sumber
oksigen. Contoh nya seperti: angsana, jati, mahoni, dan pinus.
Untuk Dekorasi, upacara adat, keagamaan, serta kosmetik. Contoh nya seperti:
Berbagai bunga.
60. Ciri- Cirinya :
• Bentuk dan ukuran
sel penyusun sama
• Dinding sel tipis
• Selnya penuh dengan
protoplasma
• Isi sel tidak
mengandung zat
makanan
• Sel muda dan
berukuran kecil
5. JARINGAN MERISTEM
61. 1. Menurut Asalnya
-Meristem Primer
Meristem primer yaitu jaringan muda yang asalnya dari perkembangan sel-
sel embrionik atau sel yang masih aktif membelah. Jaringan meristem
primer ini biasanya terletak di ujung akar dan ujung batang.
Meristem Sekunder
Meristem sekunder yaitu jaringan yang asalnya dari jaringan dewasa yang
sudah berhenti pertumbuhannya, tetapi kembali menjadi embrional.
Jaringan meristem sekunder biasanya terletak pada antara xilem dan floem.
62. 2. Sedangkan menurut letaknya :
Meristem Apikal
Meristem apikal atau meristem ujung adalah jaringan
meristem yang letaknya di bagian ujung akar dan bagian
batang tumbuhan.
Meristem Interkalar
Meristem interkalar atau meristem antara adalah jaringan
yang adanya di antara ruas-ruas batang atau di antara
jaringan dewasa
Meristem Lateral
Meristem lateral atau meristem samping merupakan jaringan
meristem yang letaknya sejajar dengan lingkaran organ
tempat dijumpainya meristem lateral dan ini adalah meristem
sebagai penghasil pertumbuhan sekunder.
63. Fungsi jaringan meristem
di antaranya adalah:
- Menambah tinggi dan
panjang tumbuhan
- Memperbesar dan
melebarkan batang
- Menyimpan cadangan
makanan
- Pada akar membantu
mencari nutrisi
- Membentuk cabang
- Membantu bertumbuhnya
sel-sel
65. 1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan terluar pada organ-organ tumbuhan seperti akar,
batang, daun, bunga, buah, dan biji. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai penutup
permukaan tumbuhan dan sebagai pelindung organ tumbuhan.
2. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua organ
tumbuhan.
3. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi memberikan kekuatan bagi
tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Sel-selnya kuat, tebal, dan telah
mengalami spesialisasi. Jaringan Kolenkim dan Jaringan Sklerenkim
66. 4. Jaringan Pengangkut
1) Xylem
Terdapat pada bagian kayu tanaman, berfungsi menyalurkan air dari akar
menuju bagian atas tanaman. Xylem ada dua macam, yaitu trakea dan
trakeid. Xilem tersusun atas:
Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid
(sel-selnya panjang dengan lubang pada dinding selnya).
Serabut xylem, terdiri atas sel panjang dengan ujung meruncing.
Parenkim kayu, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin, dan kristal.
2) Floem
Terdapat pada kulit kayu, berfungsi menyalurkan zat makanan ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Floem tersusun atas:
Buluh tapis, berbentuk tabung dengan ujung berlubang.
Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang pekat.
Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya
tebal.
67. 5. Jaringan Gabus
Jaringan gabus adalah jaringan
yang berfungsi untuk
melindungi jaringan lain agar
tidak kehilangan banyak air.
Maka dari itu, jaringan gabus
bersifat kedap air.
68. PERTANYAAN :
1.Apakah saja habitat tumbuhan dan apa ciri-cirinya , dan berikan
conntoh tumbuhan? (Gita medila)
2.Jelaskan faktor-faktor terjadinya Proses transpirasi? Rian Oktaviandra
3Jelaskan meristem sekunder dan meristem primer pada batang
dikotiledon? Irma Suryani
4.Jelaskan peran tumbuhan dalam kehidupan manusia? Rapi Putra
5. Jelaskan apa manfaat tumbuhan lumut? Andri febrinal
6. Bagaimana mekanisme pengangkut fotosintesis dari daun menuju
seluruh tubuh tumbuhan? Anisa pratama putri
69. Jawaban !
Apakah saja habitat tumbuhan dan apa ciri-cirinya , dan berikan conntoh tumbuhan? (Gita medila)
Jawab : (Yuanita Andriani)
1. Tumbuhan Darat
Tumbuhan yang hidup serta tumbuh di darat ialah seperti pohon mangga, pohon pisang, pohon papaya, pohon jambu, dan masih banyak lagi
lainnya. Ciri –cirinya adalah sebagai berikut ini:
Hidup di tempat kering
Batang yang tebal
Stomata lebih sedikit
Lapisan lilin pada daun
Bentuk daun meruncing.
2. Tumbuhan Air/Hidrofit
Contohnya seperti tumbuhan rumput laut, bunga teratai serta eceng gondok. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut ini:
Bunga dan daun terapung
Memiliki batasan kedalaman
Non biji
Letak stomata lebih banyak
Batang lunak
Pertumbuhan cepat
Bernafas menggunakan akar
Akar sebagai penopang tubuh
70. 2. Jelaskan faktor-faktor terjadinya Proses transpirasi? (Rian Oktaviandra)
Jawab : (Mike Yulisa Jefri)
Karna terdapat tekanan akar sekalipun hanya menaikkan aliran air dalam
beberapa meter saja.
Karna terdapat daya kohesi dan adhesi antarmolekul air dengan dinding
kapiler xilem.
Karna terdapat daya kapiler xilem (pembuluh kayu) sekalipun hanya dapat
setinggi beberapa puluh meter.
Karna terdapat daya isap daun sehingga memperlancar aliran molekul air dari
akar ke batang hingga dikeluarkan dari daun melalui stomata atau kutikula.
71. 3. Jelaskan meristem sekunder dan meristem primer pada batang
dikotiledon?( Irma Suryani)
Jawab : (Desi Purnama Sari)
Meristem primer adalah jaringan peristem pada tumbuhan dewasa yang sel-
selnya masih aktif membelah. Pada umumnya dapat pada ujung batang (pucuk)
dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan pertumbuhan panjang dan tinggi
pada batang dan akar.
Jaringan mersitem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
dewasa, yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh
pertumbuhan dan pelebaran pada batang.
72. 4. Jelaskan peran tumbuhan dalam kehidupan manusia? Rapi Putra
Jawab : (Yuanita Andriani)
1. Sebagai Produsen dalam ekosistem. Kemampuan fotosintesis yang dimiliki oleh tumbuhan menjadikan mereka bisa
menyediakan sumber makanan untuk kehidupan mereka sendiri, dan beberapa senyawa lainnya disimpan sebagai
cadangan makanan dalam bentuk amilum / pati yang dimanfaatkan oleh mahkluk hidup ( terutama konsumen primer )
sebagai sumber makanan.
Sehingga dapat dikatakan tumbuhan menjadi sumber kehidupan utama bagi mahkluk hidup lainnya, karena energi yang
berasal darinya akan ditransfer kepada mahkluk hidup lainnya melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
2. Mengendalikan siklus / daur biogeokimia. Kemampuan fotosintesis tumbuhan juga menjadi “jaminan” berlangsungnya
daur beberapa senyawa kimia di bumi. CO2 yang merupakan zat “tak berguna” bagi mahkluk hidup lain oleh tumbuhan
dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pembentukan senyawa organik termasuk juga dihasilkannya O2 yang
merupakan senyawa penting bagi mahkluk hidup lainnya.
3. Sebagai agen pelapukan batuan. Tumbuhan lumut merupakan vegetasi perintis yang mampu merubah struktur batuan
ataupun karang menjadi tanah yang subur.
4. Mencegah terjadinya banjir, tanah longsor dan penyedia cadangan air tanah. Akar tumbuhan yang menembus sampai
ke dalam tanah, tajuk-daun yang lebat pada tumbuhan mampu menahan derasnya aliran air di permukaan menyerap dan
menahan air ketika terjadi hujan.
5. Memberikan manfaat lain kepada manusia. Keberadaan tumbuhan di bumi juga menjadi berkah tersendiri bagi
manusia. Dengan kemampuan berpikirnya, tumbuhan bisa menjadi “sesuatu” yang bernilai lebih bagi manusia. Beberapa
nilai dan manfaat yang bisa diambil oleh manusia dari tumbuhan antara lain :
6. Nilai konsumtif . yang meliputi semua manfaat yang bisa diambil oleh manusia untuk dikonsumsi secara langsung ,
seperti : sumber bahan pangan, bahan bakar ( kayu bakar ), bahan bangunan.
7. Nilai produktif , yang meliputi semua manfaat yang bisa diambil oleh manusia untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku
industri atau produksi. Misalnya : sebagai bahan baku industri mebel, bahan baku industri obat, bahan baku industri
makanan dll.
8. Nilai non produktif, meliputi semua manfaat yang bisa diambil oaleh manusia untuk kepentingan-kepentingan lain di
luar konsumsi dan produksi. Seperti : sebagai sumber plasma nutfah, penjaga keseimbangan ekosistem, bahan penelitian,
hobby, rekreasi dll.
73. 5. Jelaskan apa manfaat tumbuhan lumut? (Andri febrinal)
Jawab : (Mike Yulisa Jefri)
Dapat menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air
sehingga dapat menyediakan air pada musim kemarau.
Marchantia sp sebagai obat hepatitis/ radang hati.
Sphagnum untuk bahan pembalut.
sebagai bahan pengganti kapas dan sumber bahan bakar
74. 6. Bagaimana mekanisme pengangkut fotosintesis dari daun
menuju seluruh tubuh tumbuhan? (Anisa pratama putri)
Jawab : (Desi Purnama Sari)
Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.
Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat
penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh
yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah
floem (pembuluh tapis). Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah
gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral,
asam amino,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang
berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh xylem yang
berjalan satu arah dari akar kedaun, pengengkutan pada pembuluh floem dapat
berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil
fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.
Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem
dalam satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat
mengalir dengan arah yang berlaianan. Untuk masing – masing pembuluh tapis, arah
transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan
makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.