2. DEFINISI- DEFINISI
Definisi Pendidikan : Kata dasar didik
Definisi Mu’tazilah : Individu atau
berarti memelihara dan memberi latihan,
kelompok yang menjadikan al Ushul al
ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai
Khamsah:
akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan :
1. al Tauhid
proses pengubahan sikap dan tatalaku
seseorang atau kelompok orang atau 2. al ‘Adl
usaha mendewasakan manusia melalui 3. al Wa’d wa al Wa’id
upaya pengajaran, pelatihan, proses, 4. al Manzilah bain al Manzilatain al Amr bi
perbuatan dan cara mendidik. 5. al Ma’ruf wa al Nahy ‘an al Munkar
sebagai landasan berpikir dan bertindak
Definisi Teologi : Pengetahuan
ketuhanan (mengenai sifat sifat Allah, dasar-
dasar kepercayaan kepada Allah dan agama
erutama berdasarkan pada kitab-kitab suci)
3. AKAR SEJARAH
Beberapa sejarawan menyatakan bahwa ruh atau benih-benih Mu‟tazilah tersemai dan
berakar dari peristiwa Fitnah Kubro (Pembunuhan Uthman, Perang Jamal dan Perang
Shiffin), dan kelompok Mu‟tazilah Fitnah adalah benih dan akar dari Mu‟tazilah Washil ibn
„Atho‟.
Thabari dalam bukunya (al Tarikh al Thabari) menulis :
Al Hasan al Nobakhti dalam bukunya Firaq al Syi‟ah :
Al Mulathi dalam bukunya al Tanbih wa al Radd :
4. ERA KEEMASAN
Pada abad ke dua Hijiryah atau abad kedelapan Masehi barulah Mu‟tazilah
resmi lahir sebagai mazhab pemikiran yang sistemik dan memiliki prinsip-prinsip
dasar yang membedakannya dengan mazhab-mazhab lainnya. Prinsip-prinsip
dasar Mu‟tazilah biasa disebut dengan al Ushul al Khamsah. Kelahiran
Mu‟tazilah sebagai mazhab pemikiran ditandai dengan I‟tizal –nya Washil ibn
„Atho dari gurunya,Hasan al Bashri .
Dalam perkembangannya di abad kedua Hijriyah, Mu‟tazilah terbagi menjadi
dua, Mu‟tazilah Bahgdad dan Mu‟tazilah Bashrah.
Mu‟tazilah memiliki masa keemasan dalam era kepemimpinan khalifah al
Makmun, al Mu‟tashim dan al Wathiq . Para khalifah Daulah „Abbasiyah.
Masa kegelapan Mu‟tazilah dimulai ketika khalifah al Mutawakkil berkuasa.
5. ALUR GENEALOGI
MU‟TAZILAH
Abu Bakar, Umar dan Ali
( )
Hasan dan Husein
( )
Hasan al Bashri
( )
Washil ibn „Atho‟
( )
7. PRINSIP AL TAUHID
Prinsip al Tauhid lahir dari penolakan
terhadap kelompok al Musyabbihah dan
al Mujassimah.
Esensi al Tauhid adalah ke-Esa-an
antara Zat dan Sifat Allah
8. PRINSIP AL „ADL
Prinsip al „Adl lahir dari penolakan terhadap
kelompok al Jahmiyah dan Jabbariyah.
Prinsip al „Adl memiliki konsep-konsep
pendukung:
1. al Shalah wa al Ashlah ( Allah)
2. al Hasan wa al Qubh al „Aqliyatain (Manusia)
Esensi dari prinsip al „Adl adalah
Allah mustahil berbuat zalim terhadap makhluk-Nya
manusia memiliki free will / kebebasan berkehendak
dalam perbuatannya.
9. PRINSIP AL WA‟D WA AL
WA‟ID
Prinsip al Wa‟d wa al Wa‟id lahir sebagai
penolakan terhadap kelompok Murji‟ah
Esensi dari prinsip ini adalah kejelasan dan
kepastian dalam hukuman dan imbalan
(punishment and reward) pada apa yang
telah diperbuat manusia. Siapa yang
berbuat baik pasti akan mendapatkan
pahala dan siapa yang berbuat kejahatan
pasti akan mendapatkan hukuman
10. PRINSIP AL MANZILAH BAIN
AL MANZILATAIN
Prinsip al Manzilah bain al Manzilatain lahir
sebagai penolakan terhadap kelompok al
Khawarij
Esensi dari prinsip ini adalah:
I‟tidal
Tawassuth
11. PRINSIP AL AMR BI AL
MA‟RUF WA AL NAHY „AN AL
MUNKAR
Prinsip al Amr bi al Ma‟ruf wa al Nahy
„an al Munkar lahir sebagai penolakan
terhadap penguasa yang hedonis dan
lalim saat itu.
Esensi dari ini adalah penegakan hukum
(Law Enforcement)
12. Input : Pencari Ilmu
Sumber : al ‘Aql
Materi Dasar : al Ushul al Khamsa
Materi Pengembangan : Objek-objek kajian
al ‘Aql
Tempat Pengajaran : Masjid dan tempat-
tempat Halaqah Ilmiah
Metode Pendidikan : Ilqa, Jadal,
Munaqasyah dan Tajribah
Penerjemahan buku-buku
Output: Ilmuwan
13.
14. “ALUMNUS” PENDIDIKAN
MU‟TAZILAH
Ibn Sina : Filosof dan Kedokteran
Al Kindi : Filosof dan Kedokteran
Al Farabi : Filosof dan Ahli Tatanegara
Al Khawarizm : Matematika
Ibn Rushd : Ilmu Hukum
Ibn Haitham : Bashariyat (Optik)
Al Jabir : Matematika
Ibn Khaldun : Sosiolog
Ibn Hayyan : Kimia
Al Razi : Kedokteran
15. POTRET PROBLEMATIKA
INDONESIA
Ranah Ekonomi : Sektor riil dan sektor
keuangan dikuasai oleh asing dan
segelintir orang, angka pengangguran
yang tinggi dll….
Ranah Sosial : al Akhlak al Karimah belum
menjadi karakter bangsa dll……
Ranah Hankam : batas wilayah yang
dicaplok negara lain dll…..
Ranah Politik : Politik kelompok dan
golongan dll……….
16. POTRET PENDIDIKAN
PONDOK PESANTREN
Ranah Ekonomi: belum ada kurikulum tentang ekonomi
kekinian
Ranah Sosial : Belum ada kurikulum tentang ilmu Sosiologi
Ranah Politik : Belum ada kurikulum tentang ilmu Politik
Ranah Hankam :Belum ada kurikulum tentang ilmu Intelejen
dan Belanegara
Ranah Ilmu “Agama” : Hanya mempelajari satu warna dari
spektrum warna ilmu-ilmu Agama.
17. SOLUSI
Ranah Ekonomi: Pendidikan tentang ekonomi Islam dan ekonomi konvensional
Ranah Sosial : Pendidikan ilmu Sosiologi
Ranah Politik : Pendidikan ilmu Politik
Ranah Hankam : Pendidikan ilmu Intelejen dan Belanegara
Ranah Ilmu “Agama” : Pendidikan spektrum warna ilmu-ilmu Agama :
1. Perbandingan mazhab Fiqh
2. Perbandingan agama
3. Ilmu Kalam / Teologi
4. Sejarah
5. Dll…..
18. 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun
1999.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.