2. SUB POKOK PEMBAHASAN:
Pengantar;
Solusi Barat Terhadap Masalah Lingkungan
Masalah Lingkungan = Masalah Ekonomi
AMDAL
Konferensi Bumi
Pemaksaan Terhadap Negara-Negara Berkembang
02/10/14
2
3. Pengantar
• Paradigma Barat (AS, Inggris, Perancis, dll) terhadap
lingkungan berdasar pada ideologi sekuler-sosialis.
• Menganggap hubungan manusia dg lingkungan seolaholah manusialah sang penguasa dunia.
• Dunia berubah seiring dg dialektika materi, niscaya
memunculkan keyakinan pengingkaran thd keberadaan
Allah SWT ditambah dg anggapan bahwa Tuhan tidak
berperan dlm mengatur alam semesta.
• Manusia bebas dlm kepemilikan (freedom of ownership),
bebas berbuat (freedom of act), termasuk untuk
mengeksploitasi SDA dan lingkungan hidup yg lain.
02/10/14
3
4. • Untuk menuruti segala keinginannya (termasuk dalam
mengekploitasi SDA), Barat mengembangkan keilmuan
melalui riset dan penelitian.
• Didirikanlah lembaga riset seperti:
>> The Royal Improving Knowledge
>> The Royal Society of England
>> The French Academy of Science.
• Revolusi ilmu pengetahuan ini didukung penuh oleh
Inggris sampai-sampai di Inggris terjadi revolusi industri.
• Revolusi industri ditandai dg pergantian penggunaan
sarana produksi, semula menggunakan tenaga manusia
atau tenaga hewan menjadi menggunakan mesin.
02/10/14
4
5. • Pada awalnya terjadi di sektor-sektor kecil, seperti: tekstil,
industri yg mengolah besi (pande besi) sampai kemudian
merambah sektor pertanian, sektor transportasi,
pertambangan, sarana komunikasi, dan tekhnologi
lainnya.
• Akibatnya terjadi perubahan sosial, ekonomi dan budaya
yang terjadi di seluruh penjuru dunia.
• Revolusi industri pun menyebar, tidak hanya di Eropa dan
Amerika namun juga ke Asia, seperti: Jepang, Cina dll.
• Dunia berubah. Dominasi kaum muslim tergeser dan
tergantikan oleh dominasi Barat.
02/10/14
• Seluruh aspek kehidupan menggunakan standar Barat.
Standar kebahagiaan, pandangan terhadap nilai, dll.
5
6. • Revolusi industri pada tahap berikutnya menjelma menjadi
kapitalisme, yaitu sebuah ideologi yang lahir dari rahim
pemikiran sekulerisme sebagaimana demokrasi, HAM,
liberalisme dan lain-lain.
• Kapitalisme memandang segala sesuatunya dg pandangan
materialistik, termasuk juga dalam hal lingkungan,
dipandang sebagai SDA (Sumber Daya Alam) sebagai
materi yang bisa memuaskan kebutuhan hidup manusia.
• Begitu juga dalam menyelesaikan masalah-masalah pokok
lingkungan (polusi udara, pencemaran air, merosotnya
kualitas tanah & hutan) yg terakumulasi pada pemanasan
global (global warming) diselesaikan dg kalkulasi ekonomi.
02/10/14
6
8. • Pembangunan dunia dewasa ini dirancang oleh
kapitalisme dengan mengamalkan teori-teorinya dari
sejak revolusi pemikiran, revolusi industri sampai
sekarang.
• Misalnya pandangan dasar yang mengatakan bahwa alam
semesta ini sebagai sarana pemenuhan kebutuhan
manusia tersedia dengan jumlah yang terbatas sementara
kebutuhan manusia tidak terbatas.
• Pandangan ini akan melahirkan problem kelangkaan
(scarcity) shg mereka melakukan eksplorasi Sumber
Daya Alam (SDA) sampai pd tingkat yg sgt
membahayakan hanya dlm rangka menuruti kebutuhan
semu mereka. Akhirnya, eksplorasi yang mereka lakukan
mendatangkan masalah bagi lingkungan.
02/10/14
8
9. • Kapitalisme menganggap problem utama ekonomi
pada produksi.
Mendorong eksplorasi besar-besaran untuk
persediaan bahan yang akan diproduk.
Membuat pabrik untuk produksi massal.
• Efeknya muncul polusi udara, air limbah, kemacetan
lalu lintas, kebisingan dan lain-lain.
• Menjadikan masalah ekonomi pada produksi berarti
mengukur tingkat kesejahteraan dg seberapa tinggi
angka pertumbuhan ekonomi (economic growth) shg
arah pembangunan ditujukan untuk mengejar
pertumbuhan saja tanpa peduli merusak lingkungan.
02/10/14
9
10. • Isu pembangunan berkelanjutan pun patut
diwaspadai, karena tidak adanya sinergisitas antara
kepentingan ekonomi, ekologi dan sosial.
Kepentingan ekonomi mengacu pada keuntungan
nilai-nilai material, kepentingan ekologi mengacu
kepada kelestarian lingkungan dan kepentingan sosial
lebih pelik lagi, karena bentuk sosial masyarakat
yang bermacam-macam, berbeda-beda suku, bangsa,
lain lubuk lain ikannya.
• Hal ini dipicu oleh landasan berfikir sekulerisme
yang memang pada dasar filosfisnya adalah fashlu
ad-diini ‘anil hayah (pemisahan antara agama dan
kehidupan).
02/10/14
10
11. • Ditambah lagi dengan pandangan pasar bebas (free
market), mereka memperluas jangkauan pengaruhnya
hingga sampai menyebar ke seluruh penjuru dunia.
• Berawal dari individu kapitalis yang serakah,
kemudian membangun perusahaan yang diharap terus
berkembang sampai mereka ber-kooperasi dengan
negara menjadi perusahaan penguasa negara
(cooperation state) yang dikendalikan oleh seorang
penguasa sekaligus pengusaha.
• Kolaborasi pengusaha dan penguasa ini selanjutnya
mendirikan perusahaan-perusahan level dunia,
biasanya disebut perusahaan multinasional
(Multinational Coperations/MNC).
02/10/14
11
12. • Perusahaan multinasional menjalankan usahanya di
banyak negara, memiliki pabrik atau kantor cabang di
mana-mana dengan satu kantor pusat di sebuah negara.
Asetnya sangat besar bahkan melampaui dana negara.
Pengaruh politik globalnya sangat kuat sampai bisa
mempengaruhi politisi lokal ketika kampanye dengan
sumber finansial yang memadai.
• MNC di Indonesia beroperasi diseluruh sektor ekonomi,
misalnya: Dunkin’ Donuts, Exxon Mobile, Coca Cola,
Unilever, Danone, Freeport dan lain-lain.
• Tampak jelas dengan adanya MNC-MNC tersebut
Indonesia terperangkap dalam arus global yang
bernama neoliberal (selanjutnya disebut neolib).
02/10/14
12
13. • Keberadaan neolib di Indonesia menjadikan negara
terpenjara oleh pasar bebas (free market), pembangunan
negara tergantung pd asing melalui hutang luar negeri.
• Neolib adalah anak kandung kapitalisme, mengajarkan
agar negara lepas tangan dari urusan warganya (laisez
faire), kebebasan pasar harus dibuka lebar-lebar agar
terjadi persaingan yang sehat dalam rangka mendapatkan
kesejahteraannya.
• Paham neolib ini beroperasi didukung oleh PBB
(Perserikatan Bangsa-Bangsa), WTO (World Trade
Organisation), APEC (Asia-Pacific Economic
Cooperationt), OPEC (Organization of The Petrolium
Exporting Countries), bahkan IMF (International of
Monetary Funding) dan Bank Dunia (World Bank)
sebagai watch dog kapitalisme dg neoliberalismenya.
02/10/14
13
14. • Pengaruh neolib pada rusaknya lingkungan tampak
dalam cakupan global yang diturunkan ke wilayah
makro level kebijakan negara sampai pada tingkatan
mikro yang bisa dijumpai sehari-hari di tengah-tengah
masyarakat.
Pada level mikro ada pencemaran akibat limbah
pengelolaan tambang freeport yang merusak
lingkungan hidup di sekitarnya. Menurut WALHI
(Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), PT.
Freeport telah melakukan kejahatan lingkungan
dengan merusak hutan lindung dan pencemaran
air. Freeport membuang limbahnya ke sungai dan
terjadi kebocoran pipa konsentrat.
02/10/14
14
15. Di level makro terjadi karena kebijakan negara
mengijinkan Freeport beroperasi dalam jangka panjang
sampai merusak pegunungan Timika menjadi danau,
bahkan juga berimplikasi pada terjadinya limbah
industri di level mikro berupa pencemaran air sungai
akibat bocornya pipa pembuangan limbah konsentrat.
Di level global, neolib misalnya menyebabkan
pemanasan global (global warming) dan peperangan.
Perusahaan-perusahaan mereka yg melintas batas
teritori negara bahkan mengangkangi kedaulatan negara
dg segala cara untuk mendapatkan SDA yang ingin
dieksplorasinya meninggalkan polusi yg menyebabkan
pemansan global. Keinginan mereka untuk menguasai
SDA bahkan dg cara perang seperti di timur tengah
untuk merebut ladang minyak.
02/10/14
15
17. • Barat memandang masalah lingkungan sebagai masalah
ekonomi karena didasarkan pandangan bahwa lingkungan
adalah sumber daya yang digunakan sebagai alat pemuas
kebutuhan manusia.
• Atas dasar itu, seluruh aktifitas ekonomi yang dilakukan
oleh barat adalah dalam rangka mengeksplorasi SDA,
apakah aktifitas ekonomi dalam ranah konsepsi maupun
dalam ranah praktis seperti dengan berdirinya perusahaanperusahaan dunia (MNC), atau organisasi-organisasi dunia
seperti PBB, IMF, WTO, dll.
02/10/14
17
18. • Adapun dalam ranah konsepsi, barat selalu memperbaiki
konsep mereka secara daur ulang, try and error, uji coba
bahkan mereka melakukan penelitian ilmiah dengan metode
ilmiah dalam rangka justifikasi aktifitas ekonomi mereka.
• Terkait dengan lingkungan perusahaan yang akan mereka
bangun atau bahkan sudah mereka dirikan dalam rangka
justifikasi konsepsi agar usaha mereka legal secara formal
maupun bisa dibenarkan oleh masyarakat bahkan opini
seakan-akan mereka tidak merusak lingkungan dan sumber
daya alam, maka mereka iklankan berbagai opini istilah
seperti: ramah lingkungan, green governance, clean
development dll.
02/10/14
18
19. • Tidak hanya itu, mereka berusaha bertindak antisipatif
dengan melakukan analisis lingkungan terlebih dahulu
dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan).
• Istilah ini muncul sekitar tahun 1970 seiring dengan
berlakunya UU tentang lingkungan hidup di Amerika
Serikat, National Environmental Policy Act (NEPA)
pasal 102 (2) (C) tentang keharusan adanya laporan
analisis dampak lingkungan pada aktivitas pemerintah
federal.
02/10/14
19
20. • Sebetulnya sejarah AMDAL terjadi sudah sangat lama
sejak munculnya perkiraan konsekuensi terhadap
lingkungan ketika seseorang beraktifitas dalam merekayasa
lingkungan untuk mengendalikan dampak setelah rekayasa
tersebut. Pada dasarnya ini adalah AMDAL.
• Misalnya ketika dulu kepala suku bersama sekelompok
anggota masyarakatnya mau membuka hutan, mereka
membuat parit-parit dulu disekitar hutan yang akan mereka
buka, selain sebagai garis batas, parit tersebut juga sebagai
antisipasi erosi pasca penebangan.
02/10/14
20