2. Page 2
ETIOLOGI
• Hipertensi merupakan suatu penyakit dengan kondisi
medis yang beragam. Pada kebanyakan pasien etiologi
patofisiologi-nya tidak diketahui (essensial atau
hipertensi primer). Hipertensi primer ini tidak dapat
disembuhkan tetapi dapat di kontrol. Kelompok lain dari
populasi dengan persentase rendah mempunyai
penyebab yang khusus, dikenal sebagai hipertensi
sekunder. Banyak penyebab hipertensi sekunder;
endogen maupun eksogen. Bila penyebab hipertensi
sekunder dapat diidentifikasi, hipertensi pada pasien-
pasien ini dapat disembuhkan secara potensial.
3. Page 3
Pengertian
* Hipertensi ensefalopati merupakan hipertensi yang
ditandai dengan kenaikan tekanan darah mendadak dan
perubahan neurologis.
* Termasuk dalam hipertensi tipe 2 karena tekanan darah
sudah diatas 160/100 mmHg.
* Merupakan penyakit yang prefalensi tinggi sekitar antara
8,6-10%. Dikatakan hipertensi jika tekanan darah diatas
140/90 mmHg
4. Page 4
PATOFISIOLOGI
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya
hipertensi ensefalopati yaitu :
1. Teori “Over Autoregulation”
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat
pada arteriole mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan
iskemi. Meningginya permeabilitas kapiler akan
menyebabkan pecahnya dinding kapiler, udema di otak,
petekhie,pendarahan dan mikro infark.
2. Teori “Breakthrough of Cerebral Autoregulation” bila
TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan
transudasi, mikoinfark dan oedema otak, petekhie,
hemorhages, fibrinoid dari arteriole.
5. Page 5
Gejala dan tanda
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan
dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan
tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini
berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa
jika tekanan arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai
hipertensi meliputi nyeri kepala, TD naik secara tiba-tiba
dan terjadi kelelahan. Dalam kenyataannya ini
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan
pasien yang mencari pertolongan medis.
6. Page 6
SKENARIO
Tn RW (72) dateng ke RSMS pada tanggal 23 april 2008
dengan keluhan pusing, rasa sempoyongan sejak 1 minggu
sebelumnya. Tn RW mempunyai riwayat
hipertensi, makan/minum (+) , BAB/BAK (+), mual. Tanda
Vitan : TD = 210/12- mmHg, N = 112 x/menit, R = 15 x/menit, S =
36 ºC.
Diagnosis : Hipertensi EnchepaloPhaty
Riwayat Sosial : pasien berasal dari keluarga yang
mempunyai riwayat HT. Pasien rajin melakukan kontrol
tekanan darah di bidan setempat. Adapun makanan sudah
terkontrol, istirahat teratur. Pasien memiliki kebiasaan
memendam masalah.
7. Page 7
ANALISIS SOAP
Tuan RW : 72 thn
Keluhan :
-Pusing
-Rasa sempoyongan
History of present illness : HT
Social History : Pasien rajin melakukan
kontrol TD di bidan setempat, makanan sudah
terkontrol, istirahat Teratur, Pasien
mempunyai kebiasaan Memendam masalah
Family History : HT
8. Page 8
TD = 210/120 mmHg
N = 112x /menit
R = 15x /menit
S =36 ºC
9. Page 9
Data hasil pemeriksaan
hematologi
Indikator 23/04/08 indikator 23/04/08
Hemoglobin
(13,5-16,5)
15,2 LED
Leukosit
(400-11000)
6.300 Eosinofil 3
Hematokrit
(41,0-53,0)
43 Basofil 1
Eritrosit 5,00 Batang 0
Trombosit 249.000 Glucose sewaktu 118
MCV
(82-92)
84 Ureum darah 20,2
MCH
(27-37)
29,9 Cr darah 1,39
10. Page 10
Monitoring keluhan dan tanda vital
Tanda vital /
keluhan
23 24 25 26
TD 210/120 160/90 140/80 130/80
Nadi 112 90 90 90
RR 18 20 20 20
Suhu Tubuh 36,5 36,5 36,5 36,5
Sakit Kepala v V V -
Sempoyongan ѵ v v -
11. Page 11
Analisis Obat IGD
NO Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis
Dosis
Rekomendasi
ESO KET
1. Maltosa
infus
pengganti
makan
karena mal
absobsi
nutrisi.
Pengganti
karbohidrat
500-1000 ml alergi
2. Ampicilin inj,
Antibiaotik,pr
ofilaksis
endokarditis
Mempengar
uhi sintesin
dinding sel
selama
replikasi
1-2 g setiap 4-6
jam
Kejang, urt
ikaria, dem
am
Infksi
mononukleosis
3. Ranitidin inj, Peptic ulcer
Antagonis
H2 reseptor
50mg/ 6- 8 jam
50mg/ 6- 8 jam Sakit
kepala
Jgn digunakan
utk ibu
menyusui
4. Ketopropen
Menejemen
nyeri
Menghamba
t sisntesin
prostalgland
in
25-50mg PO 6-
8jam, bisa di
tingkatkan
150-
300mg/hari
25-50mg PO 6-
8jam, bisa di
tingkatkan
150-
300mg/hari
Dispepsia,
memberat
kan kerja
hati
Hati-hati utk
penyakit
jantung,GI
12. Page 12
Lanjutan..
NO Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis
Dosis
Rekomendasi
ESO KET
5. Amlodipin HT
Ca channel
bloker
2,5-
5mg/hari
2,5-
5mg/hari Edema
6. Furosemid Diuretik, HT
Menghambat
reabsobsi
sodium dan
klorida
10mg/hari 10mg/hari
Hiperurisemia,
hipokalemia
13. Page 13
Mawar
NO Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis
Dosis
Rekomen
dasi
ESO KET
1. RL
infus
pengganti
makan
karena mal
absobsi
nutrisi.
Pengganti
karbohidrat
500-1000
ml
2.
Ampicilin inj,
3 x 1 amp
Antibiaotik,pr
ofilaksis
endokarditis
Mempengaruhi
sintesin dinding
sel selama
replikasi
1-2 g setiap
4-6 jam
Kejang,
urtikaria,
demam
Infksi
mononukleosis
3.
Captopril, 2 x
25 mg
HT akut Ace inhibitoer
12,5-25mg
PO
25mg/ha
ri
hiperkalemia
4. HCT 1-0-0
Penurun
tekanan
darah, Gol
diuretik
Menghambat
reabsorbsi
sodium di
tubulus distal
12,5-25mg,
titrasi
dosis 12,5
mg
1 x sehari
25 mg 1-
0-0
Anoreksia,
hipokalemia,
hipotensi
Tdk blh lbh dari
50mg
14. Page 14
Lanjutan..
NO Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis
Dosis
Rekomen
dasi
ESO KET
5.
Diazepam 0-
0-1
antikonvulsa
n
Modulasi
transmisi GABA
di postsinaps
2-2,5 mg
pd malam
hari
2-2,5 mg
Ataksia, euphoria
15. Page 15
Pm S/O Terapi Analisis DRP Guidline
HT Pusing
Sempoyongan
HT
enchelophaty
TD = 210/120
mmHg
N = 112x /menit
R = 15x /menit
S =36 ºC
Amlodipin
Furosemid
Ketoprofen
Di gunakan 2
obat HT agar TD
normal
Interaksi
obat
Medscape
Dipiro
Captopril
HCT
Memendam
masalah
Diazepam Bisa di gunakan
ketika timbul
gejala.
Malabsorpsi
nutrisi
RL
Maltosa
Bisa di gunakan
pada saat terjadi
malabsorbsi
17. Page 17
DRP:
• signifikan ampicilin-ranitidin: ranitidin menurunkan efek
ampisislin dengan cara menaikkn pH lambung.
• Nazovel dan furosemid,
• Ampicilin-ketoprofen (signifikan): peningkatan kadar
dengan cara kompetisi ikatan protein plasma dn
menurunkan Cl.
• Minor ketoprofen-furosemid: ketoprofen menurunkan
efek furosemid dengan cara antagonis farmakodinamik
• Ampicilin-HCT (signifiikan): saling menurunkan CL renal.
20. Page 20
1. Kontrol tekanan darah secara teratur
2. Hindari pemicu hipertensi
3. Untuk rawat inap di bangsal mawar, ampicillin tidak
digunakan
4. Monitoring ion kalium pasien
5. Diazepam digunakan seperlunya
6. Hari pertama di IGD bisa digunakan maltosa untuk
diinfus, hari selanjutnya dibangsal mawar RL tidak
harus digunakan
7. kurangi makan bergaram, banyak makan sayur dan
buah, lebih trbuka dalam menghadapi masalah