SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 119
PORTOFOLIO
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen : Dr. Ali Syamsudin, S.Ag, M.Si
Disusun Oleh :
NIM : 10515203
NAMA : YOSSRIZAL RAMADHAN
PRODI : SISTEM INFORMASI ( IS – 1 / SMT 2 )
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya portofolio
ini. Tanpa berkah dan kemurahannya saya tidak mungkin
menyelesaikan portofolio ini. Kedua kalinya salawat serta salam tetap
tercurahkan pada nabi Muhammmad SAW yang telah membawa kita
dari jalan kebodohan menuju jalan yang terang benderang.
Didalam portofolio ini kami selaku penulis hanya sebatas ilmu
yang bisa di sajikan, memenuhi tugas dari dosen pembimbing
Pendidikan Agama Islam untuk menyelesaikan tugas portofolio tentang
Agama Islam.
Harapan kami, semoga portofolio ini membawa manfaat bagi kita,
setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang
berbagai ilmu kaidah mengenai agama islam.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses pembuatan portofolio ini yang telah
memberikan bantuan berupa material maupun non-material dan yang
telah membimbing dalam penyusunan karya tulis ini
Bandung, 2016
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................3
PORTOFOLIO.............................................................................................5
Isra’ Mi’raj ................................................................................................5
Seseorang yang menjadi pedoman ............................................................6
Al Quran sebagai kitab yang sempurna.....................................................8
Kewajiban Melakukan Zakat.....................................................................9
Bulan Ramadhan .....................................................................................10
Islam Mengajarkan Qishas ......................................................................11
Allah Melarang Mendekati Zina .............................................................13
Tuhan itu ada ...........................................................................................14
Dialah Allah, Tuhan Semesta Alam........................................................17
Segala Nikmat Yang Telah Allah Berikan..............................................19
KAUNIYAH DI AL QURAN.................................................................22
Informasi Allah tentang Bersatu-padunya Alam pada Awalnya ..........22
Informasi Allah tentang Pergantian yang Cepat Antara Siang dan
Malam...................................................................................................24
Informasi Allah tentang Tiang Langit yang Tak Terlihat.....................26
Informasi Allah tentang Tekanan Udara ..............................................27
Informasi Allah tentang Peredaran Bumi .............................................28
Informassi Allah tentang Fungsi Angin bagi Tumbuhan. ....................29
Informasi Allah tentang Angin Pembawa Hujan Allah Swt berfirman:
..............................................................................................................31
Informasi Allah tentang Langit Sebagai “Atap”...................................32
Informasi Allah tentang Jarak Antar Planet .........................................32
Kelebihan Membaca Al Quran................................................................34
Tauhid......................................................................................................50
Memahami Arti Tauhid ........................................................................50
Pembagian Tauhid ................................................................................51
Pentingnya mempelajari tauhid ............................................................57
Kerangka Islam........................................................................................83
Aqidah dan Iman Islam.........................................................................83
Islam .....................................................................................................85
Ihsan......................................................................................................87
Taubat......................................................................................................99
Syarat Taubat Dosa dengan Allah ......................................................100
Syarat Taubat Dosa dengan Manusia .................................................101
Takwa ....................................................................................................105
Akhlak ...................................................................................................107
Kiat Menggapai Akhlaqul Karimah ...................................................108
Akhlak-Akhlak Terpuji.......................................................................108
Penutup.....................................................................................................119
PORTOFOLIO
Isra’ Mi’raj
ُ‫ْب‬َُ‫ا‬‫ن‬َ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫أ‬ُ‫س‬‫ا‬َُ‫ى‬ ‫ل‬‫ع‬‫ل‬‫ب‬‫ا‬‫ن‬ُ‫ه‬‫ل‬ِ ‫ال‬‫ي‬ُِ ُ‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬‫ب‬ ‫ل‬َ‫ا‬ُِْ‫ا‬ِ‫ي‬ ُ‫س‬َُ‫ا‬ِ‫ي‬‫ل‬ ‫ي‬ ‫إ‬ُِ‫ل‬‫ى‬
‫ل‬‫ب‬ ‫ل‬َ‫ا‬ُِْ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫إ‬ُ‫ق‬‫ا‬‫ص‬َ‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ُْ‫ا‬‫ا‬َُُِْْ ‫و‬ُِ ‫ا‬‫ه‬ُُ ‫ل‬ِ‫و‬ُ‫ي‬ ‫ل‬‫س‬‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ُْ‫ي‬‫ُْا‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬ ‫و‬‫ذ‬‫ن‬‫ل‬‫ى‬
ُ‫ه‬َ ‫يس‬‫ل‬ِ‫ذ‬ِْ‫ي‬ ‫يس‬ ‫ل‬‫ق‬ُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu
malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari
tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.” {QS Al-Isra’ : 1}
Malam Isra’ Mi’raj adalah malam ketika nabii muhammad SAW,
diangkat oleh allah swt ke surga untuk membahas tentang kewajiban
agama islam yaitu sholat. Sholat bermula ketika di turunkannya al
quran, diperintahkan oleh allah swt adalah sebanyak 50 waktu dalam
satu hari.
Setelah malam itu kewajiban umat muslim dalam melaksanakan sholat
adalah menjadi hanya 5 kali dalam sehari. Tapi dengan keringanan
Allah SWT dalam memberikan kewajiban yang bermula dari 50 waktu
sholat dalam sehari menjadi hanya 5 waktu sholat dalam sehari, masih
banyaknya umat muslim yang lalai dalam sholatnya.
Seseorang yang menjadi pedoman
‫ل‬‫س‬ُ‫ف‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ي‬ ُ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫هي‬‫ا‬َُ‫ي‬ُ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ا‬‫ل‬َ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ َُ ‫هي‬‫َا‬‫ى‬ ُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ل‬‫ه‬‫ا‬ِ‫ي‬ َُُْ‫ا‬‫ت‬ُْ
ُ َُ ُِْ‫ل‬ِ ُ‫هب‬ُِِ‫ا‬‫ه‬ُ‫ا‬ ‫ب‬‫يس‬‫ل‬‫ن‬ُ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat.” {Q.S al-
Mujadalah : 11}
Dalam memperoleh pendidikan dan ilmu dalam hal ke agamaan atau
pun non keagamaan, setiap insan sudah dipastikan membutuhkan orang
untuk memberikan ilmunya. Dalam kata lain di dunia pendidikan dapat
dikenal sebagai guru, pembina, dosen, dan lain sebagainya.
Mencari ilmu itu hukumnya wajib, tanpa ada batasan umur. Sebenarnya
sejak lahir pun, kita sebagai makhluk ciptaan yang maha kuasa Allah
SWT sudah mencari dan belajar tentang banyak hal. Misalnya ilmu
melihat, ilmu mendengar, ilmu merespon, bahkan suara tangisan bayi
waktu keluar dari rahim pun termasuk ilmu yang di berikan oleh Allah
SWT.
Maka dari itu sebagai makhluk ciptaan-Nya yang memberikan kita ilmu
tentang alam semesta ini, kita selayaknya memberikan ilmu – ilmu yang
telah kita dapat kepada orang lain yang belum memperoleh ilmu dari
Tuhan Semesta Alam Allah SWT.
Dalam ilmu keagamaan kita terbiasa memperoleh ilmu dari seseorang
yang memang terampil dalam keagamaannya, orang – orang di dalam
lembaga keislaman, orang – orang dalam lembaga dakwah, ustad, kiyai,
dan lain sebagainya. Ilmu – ilmu itu bermaksud untuk menjelaskan
bagaimana cara untuk melakukan ibadah yang benar.
Di mulai dari yang pertama adalah syahadat, bagaimana cara untuk
memasuki agama rahmat bagi semesta alam ini dengan benar, untuk
yang sebelumnya bukan beragama islam, kedua yaitu zakat, kenapa kita
diharuskan mengeluarkan zakat dan apa akibatnya jika kita tidak
mengeluarkan zakat itu sendiri. lalu dilanjutkan dengan sholat,
bagaimana tata cara sholat dan kenapa sholat itu harus 5 waktu dalam
sehari. Di lanjutkan dengan puasa, menahan hawa nafsu dan dahaga
yang sering kita lakukan sebagai umat muslim dalam puasa wajib yaitu
dpuasa di bulan ramadhan. Dan yang terakhir, adalah tentang naik haji,
bagi yang mampu.
Namun, ada saja di suatu tempat orang – orang yang istilahnya berguru
kepada kiyai, ustad, dsb. itu malah mengtuhan kan orang tersebut.
Menganggap yang sebagai pedoman itu adalah orang yang benar,
bahkan tidak pernah salah, terlebih lagi menganggap nya setara bahkan
lebih dengan Rasulullah SAW. Hal ini sangat tidak benar karena tidak
langsung musyrik kepada Allah SWT. bahkan ada yang menganggap
air ludah, air seni, dari kiyai, ustad, itu adalah suci, dan jika para
pengikut itu mendapatkannya maka akan masuk surga, naudzubillah
himindzalik.
Al Quran sebagai kitab yang sempurna
ُْ‫ا‬‫ا‬‫ي‬‫ذ‬‫ي‬ُ‫ص‬ َُ ‫إ‬ُُِ‫ى‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬ُْْ ‫ا‬ ‫إ‬ُْ‫ي‬‫ل‬‫ه‬‫ل‬ِ ‫ل‬‫ان‬ِ‫ي‬ ُ‫ن‬ُ‫ي‬ ‫ا‬‫س‬َُ ُْ‫ص‬َ‫ل‬‫ب‬ُ‫ق‬َ ‫ل‬ُِِْ ُ‫ان‬‫ي‬ُِ
‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُ‫ب‬ُ‫ي‬ ُ‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬‫ت‬‫ي‬ُْ ‫ا‬‫ه‬‫ذ‬‫ة‬ِ‫ي‬ ُ‫ا‬‫ا‬ َُ‫ُْع‬‫ا‬‫ا‬‫ي‬ ُ‫ن‬‫ي‬ ‫ل‬َ‫ا‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫و‬‫ي‬‫ل‬‫ف‬ ‫أ‬ُ‫ب‬َ َْ‫ه‬‫ن‬ َُ
ُْ‫ص‬َ‫ل‬‫ب‬ُ‫ق‬َ َُ ُِْ‫ل‬ِ ُ‫ان‬‫ي‬ُِ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُ‫ب‬ُ‫ي‬ ُ‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬‫ت‬‫ي‬ُْ ‫ا‬‫ه‬‫ذ‬‫ة‬ِ‫ي‬ ‫أ‬ُ‫ب‬َ َُ ُ‫م‬ُ‫و‬‫ل‬‫ى‬ ‫ا‬‫ه‬َُ َُ
ُ‫ين‬‫ل‬ُ‫ذ‬‫ة‬ِ‫ا‬ِ‫ل‬ِ
"Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa
putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat.
Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di
dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."
{Q.S 5 : 46}
Didalam kitab al quran itu sendiri sudah di jelaskan bahwa kitab al
quran adalah kitab yang sempurna dari kitab – kitab sebelumnya, yaitu
injil yang diturunkan oleh nabi isa a.s, kitab taurat oleh nabi Musa
as,dan kitab zabur yang diturunkan kepada nabi Daud a.s.
Dalam kenyataannya agama – agama yang di peluk oleh umat manusia
tidak hanya ke 4 kitab tersebut, tetapi ada kitab dan kepercayaan di luar
kitab – kitab yang di turunkan oleh Allah SWT. Contohnya
kepercayaan kepada arwah – arwah luhur, kepada roh – roh, matahari,
dan lain sebagainya, bahkan masih ada yang mempercayai untuk
menyembah berhala seperti pada zaman jahiliyah dimana rasulullah
menyampaikan dakwahnya.
Hal tersebut merupakan kepercayaan yang menyimpang dari ajaan para
wakil Allah SWT nabi dan rasulnya.
Kewajiban Melakukan Zakat
َ‫هي‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ص‬ُ‫ى‬ َُ ُ‫ت‬ َّ‫ه‬ُِ‫ذ‬‫ق‬َِ َ‫هي‬‫يا‬ُ‫ا‬ َُ ُ‫ت‬ َّ‫ه‬َُ‫ذ‬‫َِة‬ َ‫هي‬‫ه‬َُ ‫ا‬َْ َُ ُ‫س‬َُ ‫ل‬‫ه‬‫ل‬َ َّ‫ذ‬‫َِس‬ُ‫ين‬
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-
orang yang ruku'.” { Q.S 2 : 43 }
Sudah kita ketahui bahwa melakukan zakat hukumnya wajib. Zakat
terdapat di dalam rukun islam di urutan ke 3 setelah sholat dan syahadat.
Zakat terdiri atas dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat mal atau zakat
harta. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib di keluarkan menjelang idul
fitri di bulan ramadhan. Besar zakat fitrah setara dengan 3,5 liter atau
2,5 kilogram makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan,
sedangkan zakat mal tergantung dengan harta yang di miliki seseorang,
dan biasanya sebesar 2.5% dari harta tersebut.
Dalam praktiknya, zakat masih banyaknya muslim yang tidak
menunaikan kewajiban berzakat. Bila di bandingkan dengan pajak,
zakat lebih sedikit jumlahnya. Pajak di haruskan di keluarkan sebesar
10% dari pendapatan, sedangkan zakat hanya 2.5%.
Dalam ketidaktahuan bahwa kewajiban melakukan zakat ini,
berhubungan dengan pengetahuan seorang muslim, maka dari itu kita
sebagai umat muslim, sudah di wajibkan pula untuk menyampaikan
perintah allah swt kepada saudara – saudara kita.
Bulan Ramadhan
ُْ‫ي‬ ُْ‫ي‬ُّ‫ي‬ُ‫ى‬ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫هي‬‫ا‬َُ‫ا‬ ُ‫ت‬‫ل‬‫ة‬َ ‫ن‬ُ‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬ ُْ‫ي‬َ ‫ل‬‫يِق‬ َُُِْ ُ‫ت‬‫ل‬‫ة‬َ ‫إ‬ُُِ‫ى‬
ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ل‬ِ‫ا‬‫ن‬ُ‫ص‬ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ذ‬ُِ‫ه‬ُِ ُ‫هب‬ُ‫ذ‬‫ة‬ُ‫ا‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu
bertakwa” {QS. Al Baqarah: 183}
Dengan memasukinya bulan ramadhan, tidak luput dengan kewajiban
kita sebagai umat muslim untuk berpuasa. Selain menahan lapar dan
haus, kita diwajibkan menahan nafsu kita ketika sedang berpuasa, dan
menghindari perbuatan – perbuatan yang dapat membatalkan puasa
kita, diantaranya makan dan minum, muntah dengan sengaja,
memasukan sesuatu ke tenggorokan, bersenggama, melakukan
hubungan suami istri, dan lain sebagainya.
Apakah hanya dengan berpuasa? Tentu saja tidak, puasa ramadhan
hanyalah salah satu amalan yang wajib di laksanakan di bulan
ramadhan ini. Bulan ramadhan di sebut juga bulan seribu berkah,
karena di bulan ini setiap amalan kita di lipat gandakan, banyak orang
muslim yang berlomba – lomba melakukan ibadah diantaranya
mengkhatamkan al – quran, melakukan sholat sunnah lainnya,
bersedekah dan lainnya yang merupakan amalan kita kepada Allah swt.
Akan tetapi tidak sedikit di bulan ramadhan ini sebagai ajang
melakukan hal yang sekiranya tidak perlu, seperti membeli pakaian
baru untuk lebaran idul fitri, ngabuburit dengan berjalan – jalan keluar
rumah dan lain sebagainya. Jika dipikirkan biaya yang dipakai untuk
melakukan hal – hal tersebut lebih baik di gunakan untuk bersedekah,
dengan membelikan ta’jil, ataupun kepada anak yatim.
Islam Mengajarkan Qishas
ُْ‫ي‬ ُْ‫ي‬ُّ‫ي‬ُ‫ى‬ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫هي‬‫ا‬َُ‫ا‬ ُ‫ت‬‫ل‬‫ة‬َ ‫ن‬ُ‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬ ُْْ‫ق‬‫ل‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ف‬‫ل‬‫ف‬ ‫ا‬‫ة‬ُُ‫ا‬ِ‫إي‬ُِ ‫ب‬
ُّ‫س‬َ‫ا‬ِ‫ي‬ َ‫ل‬‫س‬َ‫ا‬ِْ‫ل‬ِ ‫اب‬‫ن‬ُ‫ه‬‫ا‬ِ‫ي‬ َُ ‫ل‬‫ب‬‫ا‬‫ن‬ُ‫ه‬‫ا‬ِْ‫ل‬ِ َّ‫إ‬ُ‫أ‬‫ا‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َُ َّ‫إ‬ُ‫أ‬‫ا‬‫ن‬ ‫ا‬َْ‫ل‬ِ ‫ب‬ ‫ا‬‫ن‬ُُِ‫ف‬ ُ‫ف‬‫ل‬‫ي‬‫ى‬ ‫و‬ُِ
‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬‫و‬‫ي‬ ‫ل‬ ُ‫ى‬ َ‫ا‬‫ا‬‫ُف‬ٌ ََُْ‫ن‬َ‫ل‬‫ا‬ُْ‫ف‬ َ‫س‬‫ا‬‫ه‬ُِ‫ا‬ِْ‫ل‬ِ ‫ل‬ِ َ‫ا‬‫ي‬َُُ‫ى‬ َُ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُِ‫ل‬‫ى‬ ‫ا‬‫ْب‬ُْ‫ا‬ُ‫ل‬‫ن‬‫ل‬ِ ‫ب‬
َُٰ‫ل‬ََُِّ َ‫يخ‬‫ل‬‫ي‬‫ا‬‫ف‬ُ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ا‬‫ن‬َُ‫ل‬ِ ُْ َ‫م‬ُِ‫ا‬ُ ُْ َُ ‫ب‬ ‫ل‬‫ن‬ُُِ‫ف‬ َّ‫أ‬ُ‫ب‬ُ‫ة‬‫ا‬‫ى‬‫ي‬ ُ‫ب‬‫ا‬‫ه‬ُِ َُٰ‫ل‬ََُِّ ُ‫ف‬‫و‬ُِ
َ‫يذ‬َُُّ‫ى‬ َ‫ن‬‫ي‬‫ل‬ُِ‫ى‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan
orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya,
hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan
hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi
maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu
keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang
melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.”
{Q.S Al Baqarah : 178 }.
Qishas, yang dimaksud adalah hukuman yang diberikan kepada pelaku
yang berbuat kesalahan, dengan hukuman yang setimpal.
Misalnya ketika seorang manusia membunuh manusia lainnya, maka
orang yang membunuh itu di jatuhi hukuman setimpal dengan apa yang
telah dia perbuat, yaitu hukuman mati / dibunuh pula.
Sebelum adanya hukuman setara dengan membunuh, qisas ada
tingkatannya, yaitu bagaimana niat sang pelaku sendiri, apakah di
sengaja, atau tidak sengajaan. Orang yang sengaja membunuh wajib
hukumnnya di bunuh pula, akan tetapi jika tidak sengajaan membunuh
maka sang pelaku hanya di hukumi dengan denda terhadap keluarga
korban selama beberapa waktu, biasanya 3 tahun.
Allah Melarang Mendekati Zina
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
{ Q.S Al Israa : 32 }
Di zaman ini, seiring banyak nya arus budaya barat menjadikan umat
islam tercemar oleh budaya pacaran. Sesungguhnya melakukan pacaran
adalah perbuatan yang haram.
Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina merupakan dosa
besar yang dilarang keras oleh Allah SWT. Ditegaskan oleh Allah
bahwa dalam QS Al-Isra’ ayat 32 bahwa zina dikategorikan sebagai
perbuatan yang keji, hina, dan buruk. Tegas sekali Allah telah memberi
predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai
perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan
manusia. Karena demikian bahayanya perbuatan zina, maka sebagai
langkah pencegahan maka Allah juga melarang perbuatan yang
mendekati atau mengarah kepada zina.
Zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar
tali pernikahan yang sah. Rasululah saw telah memberikan peringatan
bahwa merebaknya perzinahan merupakan salah satu tanda kehancuran
peradaban manusia dan merupakan tanda-tanda datangnya kiamat.
Banyak orang – orang yang melakukan pacaran dengan alasan supaya
untuk mengenal lawan jenis, dan supaya laku dikalangan lawan
jenisnya. Akan tetapi, Islam mengajarkan hal yang berbeda dengan
Ta’aruf.
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-
laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-
wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang
menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”.
{ Q.S An Nuur : 26 }
Sesungguhnya jodoh sudah ditentukan sewaktu kita dalam kandungan,
maka percaya lah dengan takdir Allah dan berlomba lah
mempersiapkan diri untuk waktu yang akan datang.
Tuhan itu ada
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang
Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak
mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di
bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi161 Allah meliputi langit
dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan
Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” {Q.S Al Baqarah :255}
Atheis, yaitu orang – orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan.
Mereka pikir bahwa merak dapat hidup tanpa ada nya kepercayaan
terhadap Tuhan yang membuat alam semesta ini, bahkan beberapa
orang yang atheis beranggapan tanpa Tuhan dia dapat melakukannya
sebagai media motivasi.
Kenapa kita harus mempercayai adanya Tuhan? Karena tubuh kita ini
yang hidup beralurkan darah, dan sistem yang saling berhubungan
adalah bukti nyata bahwa adanya Tuhan. Manusia pun tidak akan hidup
tanpa adanya tubuh, dan manusia yang walaupun tubuhnya sehat tetapi
nyawa yang sudah tidak ada tidak dapat di sebut manusia. Itu
membuktikan bahwa adanya Tuhan yang mengatur makhluk hidup.
[20:14] Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang
hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingat Aku.
Bukti lainnya adalah sel terkecil atom tiap partikel, ada neutron proton
elektron yang mengitarinya tanpa bertabrakan, dan juga sel DNA yang
tidak bisa di samakan satu sama lain. ada seorang matematikawan barat
menghitung kemungkinan penciptaan alam semesta ini tanpa campur
tangan tuhan, dan hasilnya adalah 1/ 10 pangkat 10 pangkat 123. angkat
tersebut sangat mendekati 0, artinya tak mungkin penciptaan alam
semesta ini tanpa adanya campur tangan tuhan.
Walaupun kita penasaran akan seperti apa Tuhan, bagaimana bentuk
Tuhan, bagaimana Tuhan. Akal pikiran manusia tidak akan bisa
membayangkannya, tetapi bukti keberadaan Tuhan semesta alam ini
bahwa benar adanya, dan mengatur sistem alam semesta ini.
Yang sekarang kita harus pikirkan adalah mencari petunjuk yang bisa
menghubungkan kita dengan Tuhan, menghubungkan kita dengan
Alam, dan menghubungkan kita pada kebenaran atau Al haq. Artinya
petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan akal kita, karena akal kita
adala ciptaan Tuhan, dan tidak mungkin bertentangan dengan Alam ini.
Karena Alam ini juga ciptaan Tuhan. Mari kita sekarang coba
memikirkan ayat ayat tuhan, baik yang berada di alam dan yang
disampaikan oleh Nabi dan dibukukan Oleh para sahabat Nabi,
tentunya Nabi Muhammad shalallahu'alayhi wasalam. karena semua
ayat adalah ciptaan tuhan, baik yang ada dialam dan yang diwahyukan,
tidak mungkin saling bertentangan.
Ayat Al Qur'an yang menerangkan tentang hubungan antara bumi,
bulan dan matahari yang terlengkap , terdapat pada surat Yassin ayat 37
sampai dengan ayat40 yang berbunyi ;
“ Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah
malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta
merta mereka berada dalam kegelapan,(37)
dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
(38)
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga
(setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai
bentuk tandan yang tua. (39)
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun
tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis
edarnya. (qs Yaasin 36: 37- 40) ”.
Dialah Allah, Tuhan Semesta Alam
Keberadaan Allah tidak dapat dicela, bukti nyata akan kekuasaanya
terbentang luas di alam semesta ini. Tidak ada Tuhan selain allah, dia
hidup kekal dan terus menerus. Tidak mengantuk, dan tidak tidur.
Segala sesuatu selainnya adalah ciptaannya. Sebagaimana firman-Nya
dalam surat al ikhlas :
“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.”
“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.”
“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan”,
“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
{Q.S Al Ikhlas : 1 - 4}
Dia yang menciptkana langit dan bumi, dia yang menciptakan bumi
yang berputar pada porosnya dan tidak saling bertabrakan. Dia yang
menciptakan sistem tata surya kita, dia yang menciptakan galaksi –
galaksi, dan dia yang menciptakan alam semesta ini. Semua makhluk
ciptaannya bukannya diciptakan dengan tidak mempunyai arti dan
tujuan, sesungguhnya makhluk ciptaan Allah SWT, diciptakan hanya
untuk beribadah kepadan-Nya. Hal ini tercantum dalam Al Quran surat
Adz Dzaariyaat ayat 56 :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.”
Allah menciptakan makhluknya tidaklah dalam keadaan sulit maupun
sengsara untuk beribadah kepada-Nya, melainkan Allah telah
memberikan segala kebutuhan dan nikmat kepada makhluknya. Akan
tetapi makhluk itu sendirilah yang membuat keputusan untuk bersyukur
atau serakah dalam mendapatkan nikmat dari Allah itu sendiri.
[23:115] Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami
menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak
akan dikembalikan kepada Kami?
Segala Nikmat Yang Telah Allah Berikan
Sesungguhnya di dunia ini Allah SWT, telah memberikan nikmat yang
sangat banyak kepada manusia dalam kehidupannya. Suatu kisah
Rasulullah Muhammad SAW, di suatu perjalanan yang panjang beserta
umatnya kehabisan bahan makanan dan minuman, sampai – sampai dia
sangat sedih dan memikirkan bagaimana dia mempertanggung
jawabkan sebagai pemimpin rombongannya tersebut. Kemudian
Rasulullah berdoa kepada Allah untuk di berikan pertolongan.
Kemudian datanglah malaikat Jibril untuk memberikan pilihan kepada
Rasulullah, dia ( Malaikat Jibril ) menawarkan, “bagaimana jika gunung
di sebelah sana itu ku jadikan sebagai harta dan makanan.” , setelah
mengatakan hal itu Rasulullah teringat bahwa nikmat yang Allah
berikan di dunia ini, sebesar – besarnya nikmat dan jumlah keseluruhan
nikmat yang di berikan hanyalah 1% dari nikmat yang Allah SWT
berikan di Surga kelak. Kemudian Rasulullah menangis dan menolak
penawaran Malaikat Jibril tersebut. Setelah itu, ketika Rasulullah
keluar dari tempat peristirahatannya menuju keluar untuk melihat
kaummnya, Dia terkaget karena kaumnya sudah menemukan banyak
makanan dan minuman.
Adapun beberapa nikmat allah dapat di bedakan beberapa jenis,
diantaranya :
Nikmat Fitriyah, Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang ada pada diri.
Misal: Allah memberikan kita hidup ini, tangan, kaki, wajah yang
menawan, mata, telinga dan anggota tubuh yang lain. Ini wajib kita
syukuri. Dan janganlah angkuh seandainya kita diberikan rupa yang
menarik. Syukurilah bahwa itu nikat yang diberikan oleh Allah semata-
mata untuk hak-hal kebaikan.
Nikmat Ikhtiyariyah, nikmat ini berupa nikmat yang kita peroleh atas
usaha kita. Misalnya: Harta yang banyak, Kedudukan yang tinggi, Ilmu
yang banyak, Pengaruh yang besar, Posisi, Jabatan, Tanah, Mobil dan
lain-lain yang kita peroleh atas usaha kita. Nikmat ini harus kita
syukuri. Sedekahkan harta yang kita miliki dan pergunakan ke jalan
yang diridhoi Allah. Jika menjadi pemimpin dengan jabatan yang
tinggi, jangan kita salah gunakan jabatan tersebut, karena itu semua
akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.
Nikmat Alamah, nikmat alam sekitar kita. Kita tidak bisa hidup jika
Allah tidak memberikan nikmat alamiah ini. Misalnya: Air, Udara,
Tanah dan lain-lain. Mari kita syukuri semua ini dengan menjaga alam
ini dari kerusakan. Menjaga udara dari pencemaran, banyak-banyak
menanam pohon dan lain-lain.
Nikmat Diiniyah, nikmat Diiniyah adalah nikmat Agama Islam. Nikmat
Iman. Bayangkan jika kita terlahir bukan dari rahim seorang muslimah?
Mungkin saat ini kita menjadi kafir. Maka syukurilah nikmat-nikmat
diin yang diberikan Allah kepada kita dengan menjalankan perintah-
perintah agama serta menjauhi larangan Allah SWT.
Nikmat Ukhrowiyah, nikmat Ukhrowi adalah nikmat akhirat. Nikamt
inilah yang akan kita petik nanti jika telah dihisab di yaumil mahsyar.
Nikmat ini tergantung dari apa yang kita perbuat didunia ini. Jika semua
nikmat diatas telah kita terima dan kita syukuri dengan baik, maka
nikmat ukhrowi ini yang akan kita dapatkan dan rasakan jika nanti
sudah di alam akhirat.
Harus kita sadari bahwa hidup didunia ini hanyalah sementara. Ada
batas waktu yang telah ditentukan Allah dan jika telah tiba waktunya
kita semua akan mati. Begitu juga nikmat yang diberikan Allah adalah
bukan milik kita melainkan titpan semata. Maka sudah sepantasnyalah
kita menjaga dan bersyukur atas "titipan" itu karena suatu saat itu semua
akan dikembalikan kepada Allah SWT. Sampai – sampai Allah
Berfirman sebanyak 31 kali pada surat Ar – Rahman.
“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?”
KAUNIYAH DI AL QURAN
Perkara yang tidak mungkin sampai kepada Muhammad Saw melalui
kecerdasan fitrah dan akal yang cemerlang adalah perkara ilmiah yang
tertera di dalam Al Qur’anul Karim. Perkara-perkara ilmiah itu
membuktikan kebenaran Kitab Suci tersebut dan membuktikan secara
umum bahwa Al Qur’an memang benar-benar di wahyukan dari sisi
Allah Azza wajalla. Sekalipun Al Qur’an turun berabad-abad sebelum
ilmu pengetahuan modern namun tidak ada seorangpun yang mampu
menetapkan satu kesalahan ilmiah yang ada di dalamnya .
Seandainya Al Qur’an ucapan manusia biasa tentu sesuatu yang
mustahil. Pemikiran-pemikiran manusia pada jaman Muhammad Saw
tentang masalah alam dan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain
akan merupakan suatu permainan yang batil seandainya diterapkan
melalui kacamata ilmu pengetahuan modernsekarang ini.
Informasi Allah tentang Bersatu-padunya Alam pada Awalnya
Allah Swt berfirman :
“Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulunya adalah sesuatu yang padu kemudian
Kami pisahkan antara keduanya.” (Al Anbiya 30)
Berdasarkan tafsir ayat tersebut diatas, maka alam pada mulanya
bersatu padu, kemudian terpisah dan terhampar di angkasa raya. Ini
adalah suatu teori ilmiah modern tentang alam.
Para ilmuwan berpendapat , berdasarkan penyelidikannya terhadap
fenomena alam berpendapat, pada mulanya “bendanya” pada, tidak
bergerak, berbentuk gas panas dan tebal serta bersatu padu.
Dalam alam ini telah terjadi suatu ledakan teramat dahsyat, minimal
sebelum 5.000.000.000.000 tahun. Kemudian baru terpisah dan saling
berjauhan bagianbagiannya.
Hal itu menghasilkan gerakan benda tersebut menjadi sesuatu yang
harus tetap berlanjut sesuai dengan hokum alam yang mengatakan
bahwa kekuatan gravitasi yang terdapat di dalam bagian-bagian benda
tersebut berkurang secara bertahap karena saling berjauhan. Oleh
karena jaraknya menjadi luas. (Al Islam Yatahadda: 214)
Barangkali saja dalam hal ini adalah tafsiran ayat kauniyah:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan
sesungguhnya Kami benar-benar telah meluaskannya”. (Adz Dzariyat
47).
Maksudnya, Allah Azza Wajalla telah menjadikan langit itu luas atau
dia memperluas di dalamnya , Wallahu A’lam.
Informasi Allah tentang Pergantian yang Cepat Antara Siang dan
Malam.
Allah Swt berfirman:
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
'Arsy548. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya
dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-
bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam. (Al A’raf 54)
Maksud ayat di atas adalah bahwa siang dan malam , masing2
mengikuti secara cepat dengan tidak terputus. Ayat tsb mengandung
suatu isyarat tentang rotasi bumi yang menyebabkan datangnya siang
dan malam. Ayat ini sesuai dengan ilmu pengetahuan modern kita.
Demikian pula firman Allah Swt:
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia
menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut
waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun. “(Az Zumar 5)
“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke
dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing
berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian
itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang
yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari.” (Faathir 13)
“Dan Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing – masing beredar pada garis edarnya.” (Al Anbiya 33)
Seorang angkasawan Rusia, Gagarin setelah terbang ke angkasa sekitar
bumi mengatakan bahwa dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri
pergiliran gelap dan cahaya yang cepat dipermukaan bumi karena
adanya rotasi bumi. (Al Islam Yatahadda 213)
Informasi Allah tentang Tiang Langit yang Tak Terlihat
Allah Swt berfirman:
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang
kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan
menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga
waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya),
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini
pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. “ (Ar Ra’ad 2)
Ayat tersebut sesuai dengan pendapat orang dahulu bahwa dia pernah
menyaksikan alam yang besar yang berdiri tegak di angkasa raya yang
terdiri dari matahari, bulan dan planet-planet, namun dia tidak melihat
satu tiang pun.
Di dalam ayat tersebut orang modern mendapatkan tafsiran
penyelidikannya yang menetapkan bahwa benda2 langit berdiri tegak
tanpa tiang di angkasa. Hanya saja disana ada “tiang yang tak terlihat”
yang tercermin di dalam hukum gravitasi yaitu yang membantu setiap
benda tersebut untuk tetap berada pada tempatnya yang telah
ditentukan. (AL Islam Yatahadda: 212)
Al Hafidzh Ibnu KatsirRahimahullah berkata dalam tafsir ayat tersebut,
“Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas, Mujahid, Hasa, dan Qotadah
mengatakan bahwa langit mempunyai tiang namun tidak terlihat.”
(Tafsir Ibnu Katsir surat Ar Ra’ad 2).
Informasi Allah tentang Tekanan Udara
Allah Swt berfirman:
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya
petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)
Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya503,
niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia
sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada
orang-orang yang tidak beriman..” (Al An’am 125)
Sekarang ini yang kita ketahui, gas oksigen yang amat penting untuk
bernafas dan hawa udara (secara umum) semakin jauh dari permukaan
bumi semakin berkurang. Oleh karena itu menusia akan merasakan
sesak bila naiksemakin tinggi, bahkan bias mengakibatkan pingsan.
Ayat tsb mengandung suatu dalil nubuwah dan sebagai bukti bahwa Al
Qur’an berasal dari sisi Rabb langit dan bumi. Pada jaman Muhammad
Saw ilmu tsb tidak dikenal, baik oleh orang alim maupunjahil. Ilmu ini
hanya diketahui setelah manusia naik ke tingkat udara yang lebih tinggi
pada jaman modern. Maha benar Allah dengan Firmannya:
“Katakanlah:”Al Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui
rahasia langit dan bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (Al Furqan 6)
Informasi Allah tentang Peredaran Bumi
Allah Swt berfirman:
“Dan kamu lihat gunung- gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. Begitulah
perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(An Naml 88)
Demi jiwaku yang ada di tangan Nya. Ayat tersebut merupakan ayat
yang paling agung yang menunjukan kebenaran Rasulullah Saw dalam
hal bahwa Al Qur’an adalah firman Allah, bukan ucapan manusia.
Seperti yang telah diketahui sekarang ini, bumi berputar pada garis
edarnya secara sempurna setiap 24 jam. Hal ini (Wallahu’alam) sesuai
dengan yang disyariatkan Allah Swt dalam ayat diatas. Orang yang
melihat ke gunung secara dekat mengira gunung tetap pada tempatnya,
tidak bergerak.
Tetapi seorang antariksawan memastikan bahwa sekalipun gunung
tersebut dilihatnya tetap pada tempatnya namun sebenarnya dia berjalan
seperti jalannya awan. Maha Suci Allah Yang Maha Mengetahui segala
sesuatu. Sesungguhnya Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Informassi Allah tentang Fungsi Angin bagi Tumbuhan.
Allah Swt berfirman:
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan
(tumbuhtumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami
beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang
menyimpan nya.” (Al Hijr 22)
Orang2 dahulu berpendapat, kalau awan tebal maka akan turun hujan,
Namun sekarang sudah maklum. Ketebalan uap air dalam bentuk titik-
titik hujan tidak akan menimbulkan hujan sekalipun kadar kelembaban
yang ada di dalam gumpalan udara tsb mencapai 400 % kalau tidak
mengandung unsur garam atau es yang sangat kecil.
Sesungguhnya anginlah berperan memindahkan unsur2 tsb sampai
apabila bertemu dengan ijin Allah di gumpalan udara yang lembab
terjadi kondensasi kemudian turun hujan.
Angin juga berperan membentuk awan yang berguruh. Angin
memindahkan udara panas yang sangat lembab dari permukaan bumi
ke tingkat udara yang tertinggi yang sangat dingin. Kemudian uap air
yang dibawanya berkondensi membentuk awan yang berguruh, lalu
turun hujan dengan ijin Allah.
Disamping itu angina juga memindahkan tepung2 sari dari bunga jantan
ke bunga betina, yang kemudian dengan ijin Allah menghasilkan buah.
Ilmu semacam ini bagaimana terlintas di akal orang-orang buta huruf?
Informasi Allah tentang Angin Pembawa Hujan Allah Swt
berfirman:
“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu
telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan
dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah
Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan
kamu mengambil pelajaran.” (Al A’raf 57)
Ini adalah yang kita lihat sekarang melalui foto bumi dan awan yang
ada di atasnya, dan yang di siarkan pula oleh satelit buatan sehari-hari.
Kemudian kita lihat, suhu yang rendah dan awan yang dikandungnya
yang ada di atas Aljazair di ujung barat mulai bergerak menuju arah
timur melalui timur afrika, lalu ke Mesir, jazirah Arab, kemudian ke
Negara Persi. Ini semua dalam rangka memberi hujan yang telah
ditakdirkan Allah
Bagi daerah-daerah tersebut. Demikianlah Allah Swt mengendalikan
awan mendung. Semua ini tidak diketahui oleh orang2 terdahulu yang
ada di wilayah timur, seperti jazirah Arab, pada musim dingin langit
cerah apabila angina barat laut. Namun mendekatidaerah2 yang
bersuhu rendah sampai angina tersebut beralih menuju barat daya,
langit berawan, kemudian turunlah hujan. Angin tersebut pembawa
berita gembira akan turunnya hujan. Maha Suci Allah yang Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Informasi Allah tentang Langit Sebagai “Atap”
Allah Swt berfiman:
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara sedang
mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang
terdapat padanya.” (Al Anbiya 32)
Para ilmuwan sekarang menjelaskan kepada kita bahwa udara yang
bertumpuk – tumpuk di atas bumi, seandainya ketinggiannya lebih
rendah dari yang ada maka berjuta – juta meteor yang setiap hari
terbakar di angkasa akan jatuh mengenai seluruh bagian bola bumi dan
mungkin akan membakar segala sesuatu. Namun karena langit adalah
atap yang kokoh maka bumi dan segala isinya terpelihara dari meteor-
meteor tersebut.
Informasi Allah tentang Jarak Antar Planet
Allah Swt berfirman:
“Maka Aku bersumpah dengan letak planet-planet, sesungguhnya
sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” Al
Waqiah 75-76)
Orang2 dahulu jika melihat langit dan segala planet yang ada di
dalamnya seperti melihat lampu2, namun mereka belum mengetahui
jarak masing2 antara planet itu dan berapa besarnya planet-planet
tersebut. Akalnya tidak mengetahui berapa jarak antara planet-planet
tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa jaraknya mencapai batas
yang hayali. Maka selayaknyalah jika Allah bersumpah dengannya
karena keagungannya (karena sangat jauhnya). Kelompok planet yang
paling dekat saja dengan kita jaraknya sekitar 700.000 tahun cahaya,
padahal satu tahun cahaya sama dengan 10.000.000.000.000 km
(sepuluh Triliun km).
Abul Hasan Al Mawardi Rahimahullah berkata di dalam A’lamun
Nubuwah, “Apabila telah terbukti kemukjizatan Al Qur’an dari segi ini
secara keseluruhan, maka masing – masing layak untuk menjadi
mukjizat. Kalau AL Qur’an mencakup seluruhnya maka
kemukjizatannya berarti lebih kuat, hujjah-hujjahnya lebih jelas, dan
seolah-olah seperti membelah lautan dan menghidupkan orang mati.”
(A’lamun ubuwah: 73)
Namun Al Qur’an lebih besar dan lebih jelas dari pada itu karena Al
Qur’an adalah mukjizat yang tetap ada sampai sekarang dan seterusnya,
sekalipun mukjizat para Rasul yang terdahulu telah lenyap dengan
kematian mereka.
Kelebihan Membaca Al Quran
Al Qur’an adalah kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW. Sebagai pedoman hidup untuk para hambanya yang
bertakwa. Dia adalah cahaya bagi orang mukmin, cahaya dalam
kehidupan dan cahaya ketika dihari Kiamat nanti.
Al Qur’an telah ada sebelum bumi diciptakan dan Al Qur’an pun akan
tetap ada meski dunia ini telah hancurkan. Keistimewaanya tidak ada
yang bisa menandingi baik dari segi bahasa, sastra dan ilmu
pengetahuan. Semua berisi fakta sebelum kejadian dunia maupun
setelahnya. Karena Memang Al Qur’an adalah karya Allah yang
teragung untuk para hambanya yang mukmin.
Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya
mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
‫َي‬‫ا‬ُ‫س‬‫ا‬‫ص‬‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫و‬‫ذ‬‫ن‬‫ل‬‫ن‬ُ‫ف‬ ‫إ‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ت‬ُ‫ي‬ ُ ‫ا‬‫ه‬ُ‫ي‬ ‫ل‬‫م‬َُُْ‫ي‬‫ل‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ُْ‫ه‬‫ي‬‫ل‬‫ي‬ٌُ َُ‫ا‬‫ح‬َُ‫و‬‫ل‬ِْ
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang
pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang
yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
Untuk itu lah, Allah akan memberikan ganjaran yang sangat besar bagi
siapa yang membaca dan mengamalkannya. Dibawah ini kami
merangkum beberapa keutamaan membaca Al Qur’an dan
mengamalkannya dari hadist-hadist pilihan Rasulullah SAW. Semoga
apa yang dinukilkan ini dapat memberikan kita motivasi untuk
membacanya serta mengamalkannya. Berikut 35 keutamaannya :
1. Tidak ada derajat yang lebih tinggi dari pada orang yang suka
membaca Al Qur’an
2. Rumah yang didalamnya dibaca Al Qur’an, ahli rumah akan diberi
berkah dan kebaikan, malaikat pun turut memenuhi rumah tersebut, dan
setan akan keluar. Sebaliknya rumah yang didalamnya tidak dibaca Al
Qur’an maka kehidupannya akan dipenuhi kesempitan, ketidak
berkahan, Malaikat akan keluar dan setan ikut memenuhi rumah
tersebut.
3. Orang yang mengajarkan Al Qur’an pada anaknya pada masa kecil
dan selalu membacanya pada masa tuanya akan mendapatkan
perlindungan dari Allah SWT.
4. Membaca Al Qur’an akan memberi nur dibumi dan simpanan bagi
kita dilangit dan rumah yang didalamnya dibaca Al Qur’an akan
menyinari ahli-ahli langit seperti bintang-bintang menyinari bumi.
5. Tanda-tanda kecintaan Allah SWT adalah bahwa Allah SWT
memasukkan rasa cinta pada Al Qur’an dalam hati seseorang (selalu
ingin membacanya)
6. Seorang muslim yang hendak berbaring ditempat tidurnya lalu ia
membaca salah satu surat dari Al Qur’an, Allah akan tugaskan satu
malaikat untuk menjaganya, dan tidak ada satu bahaya pun akan
mendekatinya, sehingga ia terjaga kapan saj
7. Seseorang yang sibuk membaca, menghafal, mempelajari,
memahami Al Qur’an sehingga tidak mempunyai waktu untuk berdoa
maka Allah SWT akan memberikan sesuatu yang lebih utama dari pada
yang diberikan pada orang yang berdoa.
8. Barang siapa yang membaca 10 ayat dari Al Qur’an didalam satu
malam, maka dicatat banginya pahala 1 qintar, dan 1 qintar itu lebih
baik dari pada dunia dan serta segala seisinya
9. Orang yang beriman pada Al Qur’an dan mengamalkannya maka
Allah SWT akan mengangkat derajatnya dan akan memuliakannya
didunia dan diakhirat.
10. Dengan membaca Al Qur’an dan banyak mengingat maut akan
menyebabkan hati bersinar dan akan memantulkan sifat ma’rifat yang
terang (pengkilat hati yang seperti besi berkarat dalam air)
11. Bacaan Al Qur’an dalam shalat lebih baik dari pada bacaan Al
Qur’an diluar shalat. Bacaan diluar shalat lebih baik dari pada membaca
tasbih dan takbir, bacaan tasbih lebih baik dari pada puasa dan puasa
adalah perisai (penghalang) api neraka.
12. Orang yang ahli dalam Al Qur’an (benar-benar menghafalnya,
sering membacanya, memahami makna dan maksudnya) dihari
mahsyar akan bersama malaikat pencatat yang mulia dan benar dan
orang yang terbata-bata dalam membaca Al Qur’an dan bersusah payah
mempelajarinya mendapat pahala 2 kali lipat (1 dari bacaanya dan 1
lagi dari kesungguhannya dalam berusaha)
13. Barang siapa yang sungguh-sungguh ingin menghafal Al Qur’an
tapi tidak mampu, tapi terus menerus membacanya Maka Allah SWT
akan membangkitkannya dihari Mahsyar dengan para Hafiz Al Qur’an
(Para Hafiz Al Qur’an dapat mensafaati 10 keluarganya yang sudah
dijamin masuk neraka kecuali mereka yang syirik dan kafir)
14. Barangsiapa yang menghormati, dan menunaikan hak-haknya dan
mengamalkan Al Qur’an. Maka Al Qur’an akan membelanya
dihadapan Allah SWT dan memberi syafaat dan menaikkan derajatnya.
15. Barangsiapa membaca Al Qur’an dan mengamalkan apa yang ada
didalamnya maka pada hari kiamat dia dan kedua orang tuanya akan
dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih terang dari pada matahari
serta dipakaikan pakaian keindahan dan keindahannya tidak ada yang
sanggup menandinginya.
16. Barangsiapa yang membaca dan menghafal Al Qur’an serta
menghalalkan dan mengharamkan apa yang dihalalkan diharamkannya
maka Allah SWT akan memasukkannya kedalam surga dan
menjaminnya untuk memberi syafaat pada 10 orang ahli keluarganya
yang diwajikan neraka (kecuali syirik dan Kafir) (Al maidah :72)
17. Banyak membaca Al Qur’an dapat menguatkan ingatan,
membersihkan batin, menguatkan rohani dan mewangikan mulut.
18. Barangsiapa mengajarkan anak-anaknya membaca Al Qur’an maka
akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.
19. Membaca 1 huruf Al Qur’an maka Allah akan diberi 10 pahala
kebaikan (Al an’am : 10)
20. Barangsiapa yang mendengarkan 1 ayat Al Qur’an Al Qur’an akan
ditulis 1 kebaikan berlipat ganda dan yang membacanya akan diberi nur
pada hari kiamat.
21. Kaum yang berkumpul membaca Al Qur’an dan saling mengajarkan
akan diberi sakinah, disirami rahmat, malaikatpun mengerumuni
mereka dan Allah SWT menyebut mereka dikalangan mereka disisinya
22. Barangsiapa membaca 10 ayat pada malam hari maka ia tidak akan
ditulis sebagai orang yang lalai, 100 ayat akan dicatat sebagai orang
yang taat dan diselamatkan dari tuntutan Al Qur’an, 200 ayat maka ia
mendapat ibadah pahala semalam suntuk.
23. Barangsiapa membaca Al Qur’an yang dengannya ia mendapat
makanan dari manusia (untuk tujuan dunia) maka ia akan dibangkitkan
pada hari kiamat dengan muka hanya tulang tanpa daging.
24. Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan
mengajarkannya
25. Membaca/mempelajari beberapa ayat Al Qur’an adalah lebih baik
dan lebih berharga dari pada kerajaan seluas 7 benua yang bersifat
sementara dan pahalanya bermanfaat untuk selama-lamanya.
26. Membaca Al Qur’an tanpa melihat mushaf mendapat 1000 derajat
dan orang yang membaca Al Qur’an dengan melihat mushaf 2000
derajat (lebih afdol)
27. Membaca Al Qur’an dalam shalat maka Setiap hurufnya akan
mendapat pahala 100 kebaikan, jika sambil duduk dalam shalat akan
mendapat 50 kebaikan dalam Setiap hurufnya, jika dibaca diluar shalat
dalam keadaan berwudhu maka akan mendapatkan 25 kebaikan dalam
Setiap hurufnya, dan jika dibaca tanpa wudhu akan mendapat pahala 10
kebaikan di Setiap hurufnya.
28. Kebanggan, kemuliaan dan kehormatan ummat ini adalah dengan
membaca Al Qur’an, menghafalnya, mengerjakannya dan beramal
dengannya dan apa saja yang berhubungan dengan Al Qur’an
29. Tidak ada yang dapat mendekatkan diri kepada Allah kecuali
dengan perantaraan Al Qur’an dan membaca Al Qur’an akan
menyebabkan kita lebih bertawajjuh dan memberi kesan tersendiri pada
diri pembaca.
30. Ahli Al Qur’an (yang selalu menyibukkan dengan Al Qur’an)
adalah ahli Allah dimana setiap waktu Allah akan selalu mengirim
kasih sayangnya dan mereka orang-orang istimewa Allah sehingga
mendapat kemuliaan.
31. Membaca Al Qur’an dengan suara keras dalah seperti memberi
shadaqah dengan terang-terangan dan dengan perlahan seperti
memberik sedekah dengan sembunyi-sembunyi.
32. Tidak ada penolong yang lebih utama kedudukannya disisi Allah
SWT pada hari kiamat dari pada Al Qur’an (bukan dari Golongan Nabi,
Malaikat dan Lain sebagainya)
33. Mempelajari 1 ayat Al Qur’an pada pagi hari lebih baik dari pada
shalat 100 rakaat, mempelajari 1 bab ilmu pada pagi hari lebih baik dari
pada shalat 1000 rakaat.
34. Seseorang yang mempelajari Al Qur’an menjaga dan membacanya
pada tengah malam dalam shalat dimisalkan seperti mangkuk terbuka
penuh dengan kasturi yang baunya menyebar keseluruh tempat,
sedangkan seorang hafiz Al Qur’an yang tidur dan tidak membaca Al
Qur’an karena lalai tapi Al Qur’an berada dalam hatinya seperti
mangkuk penuh kasturi tetapi baunya tidak menyebar (Nur berkah
terhalang pada orang lain)
35. Mengamalkan kandungan Al Qur’an akan menghindarkan kita dari
fitnah
Faidah (Pelajaran) yang diambil dari hadits :
Dorongan dan motivasi untuk memperbanyak membaca Al-Qur`an.
Jangan sampai terlupakan darinya karena aktivitas-aktivitas lainnya.
Allah jadikan Al-Qur`an memberikan syafa’at kepada orang-orang
yang senantiasa rajin membacanya dan mengamalkannya ketika di
dunia.
Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya
mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
… ‫َي‬‫ا‬ُ‫س‬‫ا‬‫ص‬‫ي‬ ‫ل‬‫ان‬‫ي‬ َُ‫ي‬ُ‫س‬‫ا‬َ ‫ذ‬‫يِة‬ : ُ‫ت‬ُ‫س‬ُُُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬ ُ‫ت‬ُْ‫ه‬َ َُ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ُ‫يب‬ُ‫س‬‫ا‬ِ‫ل‬‫ى‬ ُِ‫ي‬‫ذ‬‫ن‬‫ل‬‫ن‬ُ‫ف‬ْ
‫ل‬‫ْب‬ُ‫ي‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ت‬ُ‫ا‬ ُ ‫ا‬‫ه‬ُ‫ي‬ ‫ل‬‫م‬َُُْ‫ي‬‫ل‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ُِْ‫ي‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬َُ َُ‫ل‬‫ْب‬ُ‫ة‬َُُِْ ‫ا‬َُ‫ى‬ ُِْ‫ي‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬َُ ُْ‫ة‬ُ‫ي‬ُْ‫ي‬َُ‫ل‬‫ب‬ ‫ا‬َُ‫ى‬
ُِْ‫ي‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬َُ ‫ل‬‫ْب‬ُ‫ص‬ ‫ا‬‫س‬‫ل‬‫ف‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ا‬‫اس‬‫ي‬ٍُ ‫ذ‬ِ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ح‬ ‫ل‬‫ْب‬‫ذ‬ َُْ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ى‬ ُِْ‫ل‬‫ي‬‫ل‬َُِْ‫ا‬‫ح‬ُ‫ى‬،
‫َي‬‫ا‬ُ‫س‬‫ا‬‫ص‬‫ي‬ ُ‫ت‬ُْ‫ه‬َ ‫ل‬‫ت‬ُ‫س‬ُُُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ذ‬‫ب‬‫ل‬‫ن‬ُ‫ف‬ ََُُّْ‫ا‬ ُ‫ى‬ َ‫م‬َُُ‫س‬ُِ ُْ‫ي‬َُ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ َُ َ‫ت‬ُ‫س‬‫ا‬ُُْ ََُُ
ُْ‫ي‬‫يه‬‫ل‬ُِ‫ة‬‫ا‬ُْ‫ا‬ ‫م‬ُُُِِ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬
“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Al
Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan
keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang
akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya.
Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya
mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian,
dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.” [HR. Muslim 804]
Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu
berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
‫إ‬ُ‫ا‬ ‫تا‬‫ي‬ ‫ل‬‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ِْ‫ل‬ِ ُ ‫ا‬‫ه‬ُ‫ي‬ ‫ل‬‫م‬َُُْ‫ي‬‫ل‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ل‬‫و‬‫ل‬ِ‫ا‬َُ‫ى‬ َُ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫هي‬‫ْن‬َُ ‫ه‬ُِِ‫ا‬‫ه‬ُ‫ي‬ُ‫ب‬ ‫ل‬‫و‬‫ل‬ِ
‫و‬َ‫ب‬‫ا‬ُُ‫ا‬ ‫ت‬ُْ‫ه‬َ ‫ل‬‫ت‬ُ‫س‬ُُُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ا‬ َُ ُ‫يب‬ُ‫س‬‫ا‬ِ‫ل‬‫ى‬ ‫ل‬‫ْب‬‫ذ‬ َُْ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ى‬ ُِْ‫ل‬‫ي‬‫ل‬‫ن‬ ‫ل‬ُُْ‫ح‬ .
“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang
yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang
paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya
akan membela orang-orang yang rajin membacanya.”
[HR. Muslim 805]
Pada hadits ini Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memberitakan
bahwa surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran akan membela orang-orang
yang rajin membacanya. Namun Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
mempersyaratkan dalam hadits ini dengan dua hal, yaitu :
– Membaca Al-Qur`an, dan
– Beramal dengannya.
Karena orang yang membaca Al-Qur`an ada dua type :
– type orang yang membacanya namun tidak beramal
dengannya, tidak mengimani berita-berita Al-Qur`an, tidak
mengamalkan hukum-hukumnya. Sehingga Al-Qur`an menjadi hujjah
yang membantah mereka.
– Type lainnya adalah orang-orang yang membacanya dan
mengimani berita-berita Al-Qur`an, membenarkannya, dan
mengamalkan hukum-hukumnya, … sehingga Al-Qur`an menjadi
hujjah yang membela mereka.
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
‫ُساب‬ ِ‫ي‬ ‫َُم‬ َٰ ِ َ‫ى‬ َٰ‫ي‬ ِ ‫ى‬
“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya
menjadi hujjah yang membantahmu.”[HR. Muslim]
Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa tujuan terpenting diturunkannya
Al-Qur`an adalah untuk diamalkan. Hal ini diperkuat oleh firman
Allah subhanahu wata’ala :
‫ةْذ‬ َ ‫اْع‬ ِ‫ة‬ ‫ىن‬ َٰ‫ي‬ ِ‫ى‬ ‫نْْك‬ َ ‫سَي‬ ِ‫يب‬ ِ ‫و‬ ‫ْا‬ ‫اي‬
‫س‬ ََّ‫ة‬ ‫ي‬ َِ ‫هي‬ َِ‫ى‬ ‫نْذ‬ َِ‫ي‬
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh
dengan berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-
ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran.” [Shad : 29]
“supaya mereka mentadabburi”, yakni agar mereka berupaya
memahami makna-maknanya dan beramal dengannya. Tidak mungkin
bisa beramal dengannya kecuali setelah tadabbur. Dengan tadabbur
akan menghasilkan ilmu, sedangkan amal merupakan buah dari ilmu
Jadi inilah tujuan diturunkannya Al-Qur`an :
– untuk dibaca dan ditadabburi maknanya
– diimani segala beritanya
– diamalkan segala hukumnya
– direalisasikan segala perintahnya
– dijauhi segala larangannya
Faidah (Pelajaran) yang diambil dari hadits :
1. Al-Qur`an sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang
rajin membacanya dan beramal dengannya.
2. Ilmu mengharuskan adanya amal. Kalau tidak maka ilmu
tersebut akan menjadi hujjah yang membantahnya pada hari Kiamat.
3. Keutamaan membaca surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran
4. Penamaan surat-surat dalam Al-Qur`an bersifat tauqifiyyah.
4. Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata,
bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( ‫ا‬‫ن‬َ‫اس‬‫ي‬ُ ‫ا‬‫ن‬َُ ُ‫ن‬‫ذ‬ُِ‫ه‬ُ‫ا‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫و‬ُِ‫ذ‬ُِ‫ى‬ َُ )) ‫َْيع‬ ‫نفْْا‬ ِ‫ي‬ .
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan
mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]
Orang yang terbaik adalah yang terkumpul padanya dua sifat tersebut,
yaitu : mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya. Ia mempelajari
Al-Qur`an dari gurunya, kemudian ia mengajarkan Al-Qur`an tersebut
kepada orang lain. Mempelajari dan mengajarkannya di sini mencakup
mempelajari dan mengajarkan lafazh-lafazh Al-Qur`an; dan mencakup
juga mempelajari dan mengajarkan makna-makna Al-Qur`an.
5. Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,
bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
‫ذ‬ِ‫اي‬‫ل‬َّ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُِ‫ي‬ ُ‫ه‬َ َُ َ‫س‬‫ل‬ََُْ ‫ل‬‫و‬‫ل‬ِ ُ‫س‬َُ ‫ل‬‫ت‬ُ‫س‬ُ‫ي‬‫ذ‬ِْ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ي‬ُ‫س‬‫ل‬ُِ‫ي‬ ُ‫ن‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ت‬ُُْ‫،س‬
‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ َُ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫س‬ُ‫ة‬‫ا‬‫ه‬ُ‫ة‬ُ‫ة‬ُ‫ي‬ َُ ‫ل‬‫و‬‫ي‬‫ل‬‫ف‬ ُ‫ه‬َ َُ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬ َ‫ُْا‬ٌ ُِ‫و‬ ‫ل‬‫يب‬ُ‫س‬‫ا‬ ‫ى‬
َ‫ف‬‫َةي‬ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬
“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama
para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an
namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan,
maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]
Orang yang mahir membaca Al-Qur`an adalah orang yang bagus dan
tepat bacaannya.
Adapun orang yang tidak tepat dalam membacanya dan mengalami
kesulitan, maka baginya dua pahala : pertama, pahala tilawah, dan
kedua, pahala atas kecapaian dan kesulitan yang ia alami.
6. Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata,
bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
(( ‫ن‬ُ‫أ‬َُ ‫ل‬‫ن‬‫ل‬َ‫تا‬ِ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُِ‫ي‬ ‫ن‬ُ‫أ‬َُ ‫ل‬‫م‬‫ذ‬ ‫س‬‫ا‬‫ا‬َ‫ي‬ : ُ‫ي‬َ‫ي‬ ‫ل‬ْْ
َ‫ت‬‫ل‬َ‫ي‬ٍُ ُْ‫ي‬ِ‫ا‬‫ه‬ٍُ َُ َ‫ت‬‫ل‬َ‫ي‬ٍُ ، ‫ن‬ُ‫أ‬َُ َُ ‫ل‬‫ن‬‫ل‬َ‫تا‬ِ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ َُ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُِ‫ي‬
‫ل‬‫ن‬ُ‫أ‬َُُِ ‫ل‬‫ت‬ُ‫س‬‫ا‬ِ‫ذ‬‫ة‬ِ‫ي‬ : َُ ُ‫ي‬‫ي‬ ‫ل‬ْ ُْ‫ي‬ُِ َُُْ‫ي‬ِ‫ا‬‫ه‬ٍُ َ‫ه‬‫ا‬ُِ ، ‫أن‬َُ َُ ‫ل‬‫ف‬ُْ‫ا‬ِِ‫ي‬‫ل‬‫ف‬
‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫ُسى‬ ‫ي‬ ُ‫يُِساب‬ ‫ل‬‫ن‬‫أ‬َُُِ ‫ل‬‫م‬ُ‫ن‬َْ‫ي‬ ‫ذ‬‫يِس‬ : ُْ‫ي‬َ‫ْي‬ َ‫ت‬‫ل‬َ‫ي‬ٍُ ‫ا‬‫ه‬ٍُ َُُْ‫ي‬ِ
َ‫س‬َ ، ‫ن‬ُ‫أ‬َُ َُ ‫ل‬‫ف‬‫ل‬‫ف‬ُْ‫ا‬ِِ‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ َُ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُِ‫ي‬ ‫ل‬‫ن‬‫أ‬َُُِ ُ‫و‬‫ا‬‫ا‬َُِ‫ي‬‫ل‬‫م‬ُِ :
ُ‫اي‬‫ي‬ُِ ُْ‫ي‬ُِ َ‫ي‬‫ي‬ ‫ل‬ْ ُْ‫ي‬ِ‫ا‬‫ه‬ٍُ َُ َ‫س‬َ )) َ‫ف‬‫َةي‬ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬ .
“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah
seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak.
Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah
seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis.
Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an
adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit.
Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-
Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan
rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 797]
Seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah
Al-Atrujah, yaitu buah yang aromanya wangi dan rasanya enak. Karena
seorang mu`min itu jiwanya bagus, qalbunya juga baik, dan ia bisa
memberikan kebaikan kepada orang lain. Duduk bersamanya terdapat
kebaikan. Maka seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah
baik seluruhnya, baik pada dzatnya dan baik untuk orang lain. Dia
seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi dan harum, rasanya pun enak
dan lezat.
Adapun seorang mu’min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti
buah kurma. Rasanya enak namun tidak memiliki aroma yang wangi
dan harum. Jadi seorang mu’min yang rajin membaca Al-Qur`an jauh
lebih utama dibanding yang tidak membaca Al-Qur`an. Tidak membaca
Al-Qur`an artinya tidak mengerti bagaimana membaca Al-Qur`an, dan
tidak pula berupaya untuk mempelajarinya.
Perumpamaan seorang munafiq, namun ia rajin membaca Al-Qur`an
adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit.
Karena orang munafiq itu pada dzatnya jelek, tidak ada kebaikan
padanya. Munafiq adalah : orang yang menampakkan dirinya sebagai
muslim namun hatinya kafir –wal’iyya dzubillah-. Kaum munafiq
inilah yang Allah nyatakan dalam firman-Nya :
Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada
Allah dan Hari Akhir,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan
orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-
orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri
sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu
Allah tambah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih,
disebabkan mereka berdusta.” [Al-Baqarah : 8 – 10]
Didapati orang-orang munafiq yang mampu membaca Al-Qur`an
dengan bacaan yang bagus dan tartil. Namun mereka hakekatnya adalah
para munafiq –wal’iyyadzubillah- yang kondisi mereka ketika
membaca Al-Qur`an adalah seperti yang digambarkan oleh Nabi
Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam :
‫ُسؤَب‬ ‫ي‬ ‫ُساب‬ ِ‫ي‬ َ ‫ةََْز‬ ‫ي‬ ‫سَن‬ ْ‫ا‬ ُ
“Mereka rajin membaca Al-Qur`an, namun bacaan Al-Qur`an mereka
tidak melewati kerongkongan mereka.”
Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengumpamakan mereka
dengan buah Raihanah, yang harum aromanya, karena mereka terlihat
rajin membaca Al-Qur`an; namun buah tersebut pahit rasanya, karena
jelek dan jahatnya jiwa mereka serta rusaknya niat mereka.
Adapun orang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an, maka
diumpamakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam seperti buah
Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak memiliki aroma wangi. Inilah
munafiq yang tidak memiliki kebaikan sama sekali. Tidak memiliki
aroma wangi, karena memang ia tidak bisa membaca Al-Qur`an,
disamping dzat dan jiwanya adalah dzat dan jiwa yang jelek dan jahat.
Inilah jenis-jenis manusia terkait dengan Al-Qur`an. Maka hendaknya
engkau berusaha agar menjadi orang mu`min yang rajin membaca Al-
Qur`an dengan sebenar-benar bacaan, sehingga engkau seperti buah
Al-Atrujah, aromanya wangi, rasanya pun enak.
7. Dari shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwa
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
‫ذ‬‫ىب‬ ُُ ‫س‬ُ‫ف‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ي‬ ‫ي‬َُُّ‫ي‬‫ل‬ِ ‫ل‬‫ذ‬ُْ‫ة‬‫ل‬ُِ‫ي‬ َُْ‫ي‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ص‬‫ى‬ ‫س‬ُ‫ض‬ُ‫ي‬ َُ ‫ل‬‫و‬‫ل‬ِ ُ‫ين‬ ‫ل‬‫س‬ ‫ا‬
( ‫َْيع‬ ‫ِن‬ ْ َ .)
“Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum,
dan menghinakan kaum yang lainnya.” [HR. Muslim 269]
Tauhid
Memahami Arti Tauhid
Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il
wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya
menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh Ibnu Sholeh Al Utsaimin berkata:
“Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu
menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja,
kemudian baru menetapkannya” (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul).
Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai
satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya
(Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Dari makna ini sesungguhnya dapat
dipahami bahwa sesungguh banyak hal yang dijadikan sesembahan
oleh manusia, bisa jadi mereka menyembah Malaikat, menyembah para
Nabi, menyembah orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang
lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai
satu-satunya sesembahan saja.
Pembagian Tauhid
Dari hasil pengkajian terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan para
ulama sejak dahulu hingga sekarang, mereka menyimpulkan bahwa ada
tauhid terbagi menjadi 3 aspek: Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah
dan Tauhid Nama dan Sifat Allah (Asma’ Wash-Shifat).
Yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan
Allah dengan amalan dan penyataan yang tegas bahwa Allah Ta’ala
adalah Tuhan, Raja, Pencipta semua makhluk. Dan Allah-lah yang
mengatur dan mengubah keadaan mereka. (Lihat Al Jadid Syarh Kitab
Tauhid).
Meyakini rububiyah yaitu meyakini kekuasaan Allah dalam mencipta
dan mengatur alam semesta, misalnya meyakini bumi dan langit serta
isinya diciptakan oleh Allah, Allahlah yang memberikan rizqi, Allah
yang mendatangkan badai dan hujan, Allah menggerakan bintang-
bintang, dll. Di nyatakan dalam Al Qur’an:
“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan
mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir
mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.” (Al An’am: 1)
Dan perhatikanlah baik-baik, tauhid rububiyyah ini diyakini semua
orang baik mukmin, maupun kafir, sejak dahulu hingga sekarang.
Bahkan mereka menyembah dan beribadah kepada Allah. Hal ini
dikhabarkan dalam Al Qur’an:
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang
menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", maka
bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?,”.
(Az Zukhruf: 87)
Oleh karena itu kita dapati ayahanda dari Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam bernama Abdullah,yang artinya hamba Allah. Padahal
Abdullah diberi nama demikian, Rasulullah tentunya belum lahir.
Adapun yang tidak mengimani rububiyah Allah adalah kaum komunis
yang atheis. Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata: “Orang-orang
komunis tidak mengakui adanya Tuhan. Dengan keyakinan mereka
yang demikian, berarti mereka lebih kufur daripada orang-orang kafir
jahiliyah” (Lihat Firqotun Najiyyah)
Pertanyaan, jika orang kafir jahiliyyah sudah menyembah dan
beribadah kepada Allah sejak dahulu, lalu apa yang diperjuangkan oleh
Rasulullah dan para sahabat? Mengapa mereka berlelah-lelah penuh
penderitaan dan mendapat banyak perlawanan dari kaum kafirin?
Jawabannya, meski orang kafir jahilyyah beribadah kepada Allah
mereka tidak bertauhid uluhiyyah kepada Allah, dan inilah yang
diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat.
Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk
peribadahan baik yang zhahir maupun batin (Lihat Al Jadid Syarh Kitab
Tauhid). Dalilnya:
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah
Kami meminta pertolongan” (Al Fatihah: 5)
Sedangkan makna ibadah adalah semua hal yang dicintai oleh Allah
baik berupa perkataan maupun perbuatan. Apa maksud ‘yang dicintai
Allah’? Yaitu segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah dan
Rasul-Nya, segala sesuatu yang dijanjikan balasan kebaikan bila
melakukannya. Seperti shalat, puasa, bershodaqoh, menyembelih.
Termasuk ibadah juga berdoa, cinta, bertawakkal, istighotsah dan
isti’anah.
Maka seorang yang bertauhid uluhiyah hanya meyerahkan semua
ibadah ini kepada Allah semata, dan tidak kepada yang lain. Sedangkan
orang kafir jahiliyyah selain beribadah kepada Allah mereka juga
memohon, berdoa, beristighotsah kepada selain Allah. Dan inilah yang
diperangi Rasulullah, ini juga inti dari ajaran para Nabi dan Rasul
seluruhnya, mendakwahkan tauhid uluhiyyah. Syaikh DR. Shalih Al
Fauzan berkata: “Dari tiga bagian tauhid ini yang paling ditekankan
adalah tauhid uluhiyah. Karena ini adalah misi dakwah para rasul, dan
alas an diturunkannya kitab-kitab suci, dan alasan ditegakkannya jihad
di jalan Allah. Semua itu adalah agar hanya Allah saja yang disembah,
dan agar penghambaan kepada selainNya ditinggalkan” (Lihat Syarh
Aqidah Ath Thahawiyah).
Maka perhatikanlah, sungguh aneh jika ada sekelompok ummat Islam
yang sangat bersemangat menegakkan syariat, berjihad dan memerangi
orang kafir, namun mereka tidak memiliki perhatian serius terhadap
tauhid uluhiyyah. Padahal tujuan ditegakkan syariat, jihad adalah untuk
ditegakkan tauhid uluhiyyah. Mereka memerangi orang kafir karena
orang kafir tersebut tidak bertauhid uluhiyyah, sedangkan mereka
sendiri tidak perhatian terhadap tauhid uluhiyyah??
Sedangkan Tauhid Nama dan Sifat Allah adalah mentauhidkan Allah
Ta’ala dengan nama dan sifat yang telah Ia tetapkan bagi dirinya dalam
Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Bertauhid
nama dalam dan sifat Allah ialah dengan cara menetapkan nama dan
sifat yang Allah tetapkan bagi dirinya dan menafikan nama dan sifat
yang Allah nafikan dari dirinya, dengan tanpa tahrif, tanpa ta’thil dan
tanpa takyif (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Allah Ta’ala berfirman :
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna585, maka bermohonlah kepada-
Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-
orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-
nama-Nya586. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (Al A’raf: 180)
Tahrif adalah memalingkan makna ayat atau hadits tentang nama atau
sifat Allah dari makna zhahirnya menjadi makna lain yang batil.
Sebagai misalnya kata ‘istiwa’ yang artinya ‘bersemayam’ dipalingkan
menjadi ‘menguasai’.
Ta’thil adalah mengingkari dan menolak sebagian sifat-sifat Allah.
Sebagaimana sebagian orang yang menolak bahwa Allah berada di atas
langit dan mereka berkata Allah berada di mana-mana.
Takyif adalah menggambarkan hakikat wujud Allah. Padahal Allah
sama sekali tidak serupa dengan makhluknya, sehingga tidak ada
makhluk yang mampu menggambarkan hakikat wujudnya. Misalnya
sebagian orang berusaha menggambarkan bentuk tangan Allah,bentuk
wajah Allah, dan lain-lain.
Adapun penyimpangan lain dalam tauhid asma wa sifat Allah adalah
tasybih dan tafwidh.
Tasybih adalah menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk-
Nya. Padahal Allah berfirman:
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis
kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak
pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak
dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan
Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (Asy Syura: 11)
Kemudian tafwidh, yaitu tidak mau menetapkan pengertian sifat-sifat
Allah, misalnya sebagian orang menolak bahwa Allah bersemayam
(istiwa) di atas Arsy kemudian berkata ‘kita serahkan makna istiwa
kepada Allah’. Pemahaman ini tidak benar karena Allah Ta’ala telah
mengabarkan sifat-sifatNya dalam Qur’an dan Sunnah agar hamba-
hambaNya mengetahui. Dan Allah telah mengabarkannya dengan
bahasa Arab yang jelas dipahami. Maka jika kita berpemahaman
tafwidh maka sama dengan menganggap perbuatan Allah mengabarkan
sifat-sifatNya adalah sia-sia karena tidak dapat dipahami oleh hamba-
Nya.
Pentingnya mempelajari tauhid
Banyak orang yang mengaku Islam. Namun jika kita tanyakan kepada
mereka, apa itu tauhid, bagaimana tauhid yang benar, maka sedikit
sekali orang yang dapat menjawabnya. Sungguh ironis melihat realita
orang-orang yang mengidolakan artis-artis atau pemain sepakbola saja
begitu hafal dengan nama, hobi, alamat, sifat, bahkan keadaan mereka
sehari-hari.
Di sisi lain seseorang mengaku menyembah Allah namun ia tidak
mengenal Allah yang disembahnya. Ia tidak tahu bagaimana sifat-sifat
Allah, tidak tahu nama-nama Allah, tidak mengetahui apa hak-hak
Allah yang wajib dipenuhinya. Yang akibatnya, ia tidak mentauhidkan
Allah dengan benar dan terjerumus dalam perbuatan syirik.
Wal’iyydzubillah.
Maka sangat penting dan urgen bagi setiap muslim mempelajari tauhid
yang benar, bahkan inilah ilmu yang paling utama. Syaikh Ibnu
Utsaimin berkata: “Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang paling
mulia dan paling agung kedudukannya. Setiap muslim wajib
mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena
merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang asma-
asma-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya”
Hakikat Manusia
Al-Qur'an menegaskan kualitas dan nilai manusia dengan
menggunakan tiga macam istilah yang satu sama lain saling
berhubungan, yakni al-insaan , an-naas , al-basyar , dan banii Aadam
.
Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga
diperlukan teguran dan peringatan.
Sedangkan kata an-naas (terambil dari kata an-nawsyang berarti gerak;
dan ada juga yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata unaas yang
berarti nampak) digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia
baik dalam arti jenis manusia atau sekelompok tertentu dari manusia.
Manusia disebut al-basyar, karena dia cenderung perasa dan emosional
sehingga perlu disabarkan dan didamaikan.
Manusia disebut sebagai banii Aadam karena dia menunjukkan pada
asal-usul yang bermula dari nabi Adam as sehingga dia bisa tahu dan
sadar akan jati dirinya. Misalnya, dari mana dia berasal, untuk apa dia
hidup, dan ke mana ia akan kembali.
Penggunaan istilah banii Aadam menunjukkan bahwa manusia
bukanlah merupakan hasil evolusi dari makhluk anthropus (sejenis
kera). Hal ini diperkuat lagi dengan panggilan kepada Adam dalam al-
Qur'an oleh Allah dengan huruf nidaa (Yaa Adam!). Demikian juga
penggunaan kata ganti yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah
selalu menggunakan kata tunggal (anta)dan bukan jamak (antum)
sebagaimana terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 35.
Manusia dalam pandangan al- Qur'an bukanlah makhluk
anthropomorfisme yaitu makhluk penjasadan Tuhan, atau mengubah
Tuhan menjadi manusia. Al-Qur'an menggambarkan manusia sebagai
makhluk theomorfis yang memiliki sesuatu yang agung di dalam
dirinya. Disamping itu manusia dianugerahi akal yang memungkinkan
dia dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa dia
pada sebuah kualitas tertinggi sebagai manusia takwa.
Al-Qur'an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan
mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa
yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia,yang
melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan
Adam dan istrinya diturunkan dari sorga, tidak bisa dijadikan argumen
bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan.
Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang
sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci
dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan
cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam
hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk
spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif).
Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik,
benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki
kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui
bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu
mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya.
Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang
amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam
hidup manusia selalu dihadapkan pada dua tantangan moral yang saling
mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu
buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia
untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas mutaqqin di atas.
Gambaran al-Qur'an tentang kualitas dan hakikat manusia di atas
megingatkan kita pada teori superego yang dikemukakan oleh sigmund
Freud, seorang ahli psikoanalisa kenamaan yang pendapatnya banyak
dijadika rujukan tatkala orang berbicara tentang kualitas jiwa manusia.
Menurut Freud, superego selalu mendampingi ego. Jika ego yang
mempunyai berbagai tenaga pendorong yang sangat kuat dan vital
(libido bitalis), sehingga penyaluran doronganego (nafsu
lawwamah/nafsu buruk) tidak mudah menempuh jalan melalui
superego (nafsu muthmainnah/nafsu baik). Karena superego (nafsu
muthmainnah) berfungsi sebagai badan sensor atau pengendali ego
manusia.
Sebaliknya, superego pun sewaktu-waktu bisa memberikan justifikasi
terhadap egomanakala instink, intuisi, dan intelegensi - ditambah
dengan petunjuk wahyu bagi orang beragama- bekerja secara matang
dan integral. Artinya superego bisa memberikan pembenaran pada ego
manakala ego bekerja ke arah yang positif. Ego yang liar dan tak
terkendali adalah ego yang negatif, ego yang merusak kualitas dan
hakikat manusia itu sendiri.
Sebagai kesimpulan dapatlah diterangkan bahwa kualitas manusia
berada diantara naluridan nurani. Dalam rentetan seperti itulah manusia
berperilaku, baik perilaku yang positif maupun yang negatif. Fungsi
intelegensi dapat menaikkan manusia ke tingkat yang lebih tinggi.
Namun intelegensi saja tidaklah cukup melainkan harus diikuti dengan
nurani yang tajam dan bersih. Nurani (mata batin, akal budi) dipahami
sebagai superego, sebagiconscience atau sebagai nafsu muthmainnah
(dorongan yang positif). Prof. Dr. Fuad Hasan mengatakan bahwa bagi
manusia bukan sekedar to live (bagaimana memiliki) dan to survive
(bagaimana bertahan), melainkan juga to exist (bagaimana
keberadaannya). Untuk itu, maka manusia memerlukan pembekalan
yang kualitatif dan kuantitatif yang lebih baik daripada hewan.
Artinya: “12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik.” (QS Al Mukminun : 12-14)
Manusia bisa berkulitas kalau ia memiliki kebebasan untuk berbuat dan
kehendak. Tetapi kebebasan disini bukanlah melepaskan diri dari
kendali rohani dan akal sehat, melainkan upaya kualitatif untuk
mengekspresikan totalitas kediriannya, sambil berjuang keras untuk
menenangkan diri sendiri atas dorongan naluriah yang negatif dan
destruktif. Jadi kebebasan yang dimaksudkan disini adalah upaya sadar
untuk mewujudkan kualitas dan nilai dirinya sebagai khalifah Allah di
muka bumi secara bertangung jawab.
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS
Al Baqarah : 30)
Kualitas dan nilai manusia akan terkuak bila manusia memiliki
kemampuan untuk mengarahkan naluri bebasnya itu berdasarkan
pertimbangan aqliah yang dikaruniai Allah kepadanya dan dibimbing
oleh cahaya iman yang menerangi nuraninya yang paling murni.
Wallaahu A'lam.
Diin Al Islam
Dienul Islam merupakan tatanan hidup (syariah = aturan, jalan hidup)
ciptaan Allah untuk mengatur segenap aktivitas manusia di dunia, baik
aktivitas lahir maupun aktivitas batin. Aturan Allah yang terkandung
dalam al-Islam ini bersifat absolut. Selanjutnya, aturan Allah dibagi
dua, yakni : Pertama, aturan tentang tata keyakinan disebut Aqidah.
Kedua adalah aturan tentang tatacara beribadah, yang disebut syariah
ibadah,Ada satu lagi yang disebut Akhlaq, yakni aturan tentang tatacara
menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia dan dengan
alam sekitar. Akhlaq ini, sebenarnya, adalah syariah ibadah juga, hanya
saja dilihatnya dari persepktif layak dan tidaknya suatu perbuatan
dilakukan, bukan sekadar wajib dan haram. Aqidah, syariah dan akhlaq
ini dalam terminology lain adalah Imam, Islam dan Ihsan. Seorang
mukmin memiliki keterikatan dengan al-Islam yakni :
Meyakini kebenaran aturan al-Islam sebagai kebenaran yang absolut.
Mengamalkan seluruh aturan Islam yang absolut itu secara kaffah
(menyeluruh).
Mendakwahkan al-Islam melalui hikmah (pendalaman keilmuan),
mauidlah (nasihat-nasihat) jadilhim billati hiya ahsan (diskusi, seminar,
dialog interaktif yang menarik ), yang ditujukan kepada ke segenap
manusia di dunia ini tanpa kecuali.
Esensi Dienul Islam Din berasal dari kata dana yadinu dinan berarti
tatanan, sistem atau tatacara hidup. Jadi Din al-Islam berarti tatacara
hidup Islam. Tidak tepat apabila din diterjemahkan sebagai agama,
sebab istilah agama (religion, religie) hanyalah merupakan alih bahasa
saja yang tidak mengandung makna substantif dan essensil. Lebih dari
itu apabila din diterjemahkan sebagai agama maka maknanya menjadi
sempit. Di Indonesia misalnya, agama yang diakui hanya ada enam ,
yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kunghuchu padahal
di Indonesia terdapat ratusan bahkan mungkin ribuan tatacara hidup.
Dengan memaknai din sebagai tatan hidup, maka yang dimaksud
dengan istilah muslim adalah orang yang ber-din al-Islam.
Din al-Islam sebagai tatanan hidup meliputi seluruh aspek hidup dan
kehidupan, dari mulai masalah ritual sampai kepada masalah muamalah
termasuk masalah sosial budaya, sosial ekonomi, sosial politik, bahkan
sampai kepada masalah kenegaraan. Seseorang yang mengaku muslim
atau menganut din al-Islam harus mengikuti tatanan hidup Islam secara
kaffah, Apabila ia menolaknya, maka ia pasti akan terpental di akhirat
sebagaimana diterangkan di dalam QS. 3 : 19 dan ayat 85 :
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab189 kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. “(QS. 3 : 19
)
Barangsiapa mencari tatanan hidup selain Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (din itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi.(QS. 3 : 85).
Din terbagi dua yang sangat jelas bedanya, yakni din al-haq dan din al-
Bathil . Yang dimaksud dengan din al-haq ialah din yang berisi aturan
Allah yang telah didesain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
fitrah manusia. Aturan ini kemudian dituangkan di dalam kitab undang-
undang Allah, yakni Al-Qur'an.
Sedangkan di luar din al-Islam adalah din yang berisi aturan manusia
sebagai produk akal, hasil angan-angan, imajinasi, hawa nafsu serta
merupakan hasil kajian falsafahnya. Berdasarkan pengelompokkan din
ini, maka manusia sebagai pemilih din, otomatis hanya terbagi menjadi
dua kelompok yang jelas-jelas berbeda (furqan), yakni kelompok Huda
dan kelompok Dhallin Kelompok Huda adalah kelompok yang memilih
din Islam sebagai tatanan hidupnya.
Ini berarti bahwa mereka telah mengikuti jalan yang haq sehingga Allah
akan menghapuskan segala kesalahannya. Sedangkan kelompok
Dhalalah adalah orang-orang yang memilih din selain Islam.
sebagaimana ditegaskan oleh Allah di dalam Al-Quran surat 7 : 30 dan
surat 47 : 1,2,3
Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti
kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-
syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa
mereka mendapat petunjuk. { Q.S : Al A’raaf : 30 }
[47:1] Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan
Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka.
[47:2] Dan orang-orang mu'min dan beramal soleh serta beriman
kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq
dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka
dan memperbaiki keadaan mereka.
[47:3] Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir
mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mu'min
mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat
untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka.
Dalam pandangan Al-Qur'an, din al-Islam adalah satu-satunya din
ciptaan Allah, din yang satu ini adalah aturan untuk seluruh umat
manusia tanpa kecuali Sementara itu, din-din hasil ciptaan manusia
berdasarkan akal, imajinasi dan falsafah sebagaimana telah
dikemukakan di atas telah melahirkan banyak din dan isme-isme
lainnya, antara lain Materalisme, Kapitalisme, Liberalisme, Markisme,
Komunisme, Nasionalisme, dan Kolonialisme.
Cukup banyak agama yang ada di dunia ini, sekedar menyebut contoh
agama Sinto, Kong Hu Cu, Bahai, Budha, Katolik, Protestan, Hindu,
Islam dan lain-lainnya. Namun dari sekian banyak agama ini oleh para
ahli diklasifikasikan ke dalam dua golongan (berdasar tolok ukur
tertentu). Salah satu tolok ukur yang dapat dipergunakan adalah asal
(sumber) ajaran agama. Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-
agama tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Agama Wahyu (revealed religion), juga disebut agama samawi,
agama langit.
2. Agama Ra’yu (cultural religion/natural religion) agama ardhi, agama
bumi,kadang disebut agama budaya dan agama alam.
Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah
(Tuhan) kepada ummat manusia melalui Rasul-Nya. Sedangkan agama
ra'yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia
sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Berikut ini
akan dibedakan ciri masing-masing agama di atas ;
Ciri Agama Wahyu/Samawi/Langit :
· 1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya;
· 2. Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas
menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya
dengan berbagai cara dan dan upaya;
· 3. Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap;
· 4. Sistem merasa dan berfikimya tidak inheren dengan sistem
merasa dan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan
menuntut supaya sistem merasa dan berfikir mengabdikan diri kepada
agama;
· 5. Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat
berubah dengan perubahan akal;
· 6. Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak;
· 7. Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal;
mengenai alam nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti
kebenarannya, mengenai alam ghaib dapat diterima oleh akal.
· 8. Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan
dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.
· 9. Melalui agama Wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman,
tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan
kamil (sempuma) yang bersih dari dosa.
Ciri agama Ra”yu/Ardhi/Bumi/Budaya:
· 1. Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
· 2. Tidak mengenal utusan atau Rasul Allah.
· 3. Yang mengajarkan agama budaya adalah filsof atau pendiri
agama tersebut.
· 4.Tidak memiliki kitab suci.
· 5. Sekalipun memiliki kitab suci Sistem merasa dan berfikirnya
inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan
· 6. Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang
menganut, atau oleh filosofnya
· 7. Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme paling
tinggi monoteisme nisbi
· 8. Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal,
mengenai alam nyata satu satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu
dalam perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh
akal (Sidi Ghazalba; 1975; 49~53)
· 9. Nilai agama ditentuakan oleh manusia sesuai dengan cita-cita,
pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya
· Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan
penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh
masyarakat lain.(Muhammad Daud Ali, 1997172)
Yang dimasukkan oleh para ahli ke dalam kelompok agama budaya
contohnya adalah agama Kong Hu Cu, agama Budha yang lahir dari
pemikiran pendirinya dan agama Hindu; sedang yang tergolong ke
dalam agama wahyu adalah agama Yahudi, Nasrani dan Islam.
Namun, di antara ketiga agama wahyu ini terdapat perbedaan.
Kalau tolok ukur di atas diterapkan kepada ketiga agama wahyu, maka
menurut para ahli pula, tidak semua tolok ukur di atas dapat diterapkan
kepada agama Yahudi dan Nasrani Mengenai kitab sucinya, sebagai
contoh dapat dibuktikan oleh para ahli bahwa Taurat dan Injil telah
mengalami perubahan, tidak asli lagi memuat wahyu yang disampaikan
oleh malaikat (Jibril) dahulu kepada Musa dan Isa sebagai Rasul-Nya.
Menurut Profesor Charles Adams, seorang ilmuwan, pendeta agama
(Kristen) Protestan (1971) kitab suci yang masih asli memuat wahyu
Tuhan hanyalah Al-Qur'an. Selain dari itu, sifat ajaran agama Yahudi
adalah local, khusus bagi orang Yahudi saja tidak untuk manusia lain.
Tentang agama Nasrani dapat dikemukakan bahwa konsep
ketuhanannya bukanlah monoteisme mumi tetapi monoteisme nisbi.
Menurut ajaran (akidah) agama Nasrani, Tuhan memang satu tetapi
terdiri dari tiga oknum yakni Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh
Qudus. Ketiganya disebut trinitas atau tritunggal, kesatuan tiga pribadi.
Selain dari itu, menurut Maurice Bucaile, ada hal-haldalam kitab suci
agama Nasrani yang bertantangan dengan sains modern.
“Sesungguhnya kafirlah orang orang yang mengatakan: "Bahwasanya
Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada
Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari
apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara
mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” {Q.S Al Maa’idah : 73 }
Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islarn? Kalau
kesembilan tolok ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama Islarn
hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Kelahiran agama Islarn adalah pasti yaitu tanggal 17 Ramadhan
tahun Gajah, bertepatan dengan
tanggal 6 Agustus 610 M.
2. Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai
utusan atau Rasulullah.
3. Memilki kitab suci yaitu Al-Qur'an yang memuat asli semua wahyu
yang diterima oleh Rasul-Nya.
4. Ajaran agama Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang
Maha Benar. Ajaran Islam berlaku abadi tidak berubah dan tidak
boleh dirubah.
5. Konsep ketuhanan Islam adalah tauhid, monotiesme mumi, Allah
adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam sifat dan Esa dalam perbuatan.
6. Dasar-dasar agama Islarn bersifat fundamental dan mutlak, berlaku
untuk seluruh umat manusia di manapun dia berada.
7. Nilai-nilai terutama nilai etika dan estetika yang ditentukan oleh
agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaan.
8. Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam agama Islam yang
dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan
kebenaramrya oleh sains modem.
9. Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Islam
dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan terbentuklah insan
kamil yaitu manusia yang sempuma.
Dari uraian tersebut di atas dan dari ciri-ciri agama wahyu yang
disebutkan di muka, dapatlah disimpulkan bahwa pada agama Islamlah
kita temui ciri-ciri agama wahyu yang lengkap. Oleh karena itu pula
dapatlah secara pasti kita katakan bahwa agama Islam, bukan hanya
agama yang benar, tetapi juga agama yang sempurna (Haron Din, 1990:
278-281).
Sebagai muslim dan muslirnat kita bersyukur memeluk agama Islarn.
Tetapi kesyukuran itu harus diikuti dengan mempelajari agama kita itu
secara sistematis, baik dan benar serta mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dan, dalam rangka kesyukuran itu pula, dalam
masyarakat majemuk seperti Indonesia, kita menghargai pemeluk
agama lain yang karena keyakinannya berbeda agamanya dengan kita.
Sementara itu perlu ditambahkan bahwa agama wahyu, semua agama
langit yang disebutkan diatas ajaranya berasal dari wahyu Ilahi yang
disampaikan oleh malaikat (Jibril) kepada Rasul-Nya pada masa
tertentu untuk menjadi pedoman hidup manusia. Inti ajaranya sejak
diturunkan kepada Nabi atau Rasul-Nya yang pertama sampai kepada
Nabi dan Rasul-Nya yang terakhir adalah sama yakni mengenai ke-
Esaan Allah, tidak ada Tuhan lain selain Allah. Sejak dahulu sampai
sekarang dan terus ke masa yang akan datang ajaran tentang ke-Esaan
Allah (tauhid) tetap tidak berubah-ubah. Yang berubah adalah jalan
yang ditempuh atau syari' at yang mengatur hubungan manusia dengan
Allah, antar manusia dalam masyarakat dan dirinya sendiri serta
lingkungan hidupnya. Karena itu pulamengenai syari'at antara satu
agama wahyu dengan agama wahyu lam berbeda. Dan, karena
perbedaan itu ditentukan Allah, maka para pemeluk agama wahyu harus
mampu menegakkan sikap, seperti telah disinggung di muka, setuju
hidup bersama dalam perbedaan.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab189 kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” {Q.S Al
Imran : 19 }
Islam MerupakanAgama Fitrah
Pada dasarnya manusia diciptakan dan dilahirkan di dunia secara naluri
mempercayai dan meyakini adanya Tuhan. Naluri Manusia itu pada
dasarnya selalu cinta kepada kesucian dan cenderung kepada
kebenaran. Keberadaan naluri manusia adalah suci dan benar dalam arti
sejak zaman azali.Islam pada awal mulanya diturunkan untuk
meluruskan kepercayaan manusia supaya berkepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dengan jalan mentauhidkan kepercayaan
terhadap Allah SWT.
Disini letak persamaan dan persesuaian antara ajaran Islam dengan
Fitrah manusia, dimulai dari lahirnya yaitu ingin meyakinkan
kepercayaan dirinya kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta. Islam
diturunkan berfungsi untuk mengatur manusia supaya menjadi manusia
yang bertanggung jawab dan mau melakukan kewajibannya sebagai
makhluk Tuhan dan sekaligus sebagai makhluk sosial.
Islam memberikan pandangan, pemikiran, pengarahan dan pemantapan
untuk kebaikan hidup manusia yang layak dan sesuai dengan fitrahnya.
Jika seseorang memihak kepada kebatilan, maka perbuatan tersebut
bertentangan dengan hati nuraninya secara fitrah.
Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, berarti bahwa
manusia sejak lahir secara naluri fitri, telah mempercayai Islam itu
secara sadar, ikhlas dan betul-betul memiliki perasaan yang sangat
dalam dan tidak bertentangan dengan hati nurani manusia itu. Wilhelm
Schmidt, telah membuktikan kebenaran tersebut, dimana pada dasarnya
ide pertama manusia itu revelation (Wahyu). Wilhelm Schmidt telah
menyeli kehidupan orang-orang primitif, sebab dia masih
mempertanyakan, apakah sebetulnya kepercayaan manusia itu mula-
mula melalui evolusi atau tidak; maka dia dengan tegas mengambil
kesimpulan setelah mengadakan penyelidikan secara detail kepada
masyarakat (orang-orang) primitif, bahwa mereka percaya akan
monotheisme (Tuhan Yang Maha Esa).
Fitrah manusia yang mendekati kebenarannya adalah :
Ingin mengetahui adanya kekuatan di luar dirinya, di luar alam
semesta, yaitu Allah Maha Pencipta.
Selalu cenderung dan condong serta patuh kepada hal-hal yang baik dan
benar sesuai dengan hati nuraninya sendiri, yang diilhami oleh
pemikiran rasional dan baik.
Ingin hidup bermasyarakat tidak bersifat individual, sebab hakikatnya
manusia adalah makhluk sosial.
Agama SebagaiAmanat Allah
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit,
bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh.” (Q.S.al ahzab :72)
Manusia adalah mahluk yang sempurna di bandingkan mahluk lain
yang terlihat di muka bumi karena manusia diberikan akal dan pikiran
serta budi pekerti (ahlak), manusia mempunyai hak otonomi untuk
mengatur dirinya sendiri.Allah menciptakan manusia tidak dengan
Cuma-Cuma, tiap sesuatu yang diciptakannya mempunyai azas dan
tujuan tertentu. Ada aturan tetap (abadi) yang di pegang teguh olehnya
dari aturan itu lahirlah hukum-hukum fundamental lengkap dengan
sangsi-sangsinya.Allah tidak akan bertindak sewenang-wenang. Allah
pasti benar apa yang ia janjikan dan pasti adil. Aturan itu mengandung
persamaan dan pemerataan. Manusia di jadikan sesungguhnya untuk
beribadah (tujuan tunggal)
“Tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk
menyembah(mengabdi) kepadaku” (Q.S Adz Dzaariyaat.56)
Untuk keperluan tersebut telah mengemukakan suatu amanat, tetapi
tidak banyak orang yang mengetahui apa isi amanat itu.”sesungguh
manusia itu amat zalim dan amat bodoh” kata Allah.
Membaca ayat-ayat Allah dalam arti untuk memahami/mengerti isi
sesungguhnya sebagaimana dimaksud olehnya (taqwilnya), tidaklah
semudah yang kita perkirakan. Seringkali kata-kata penutup dari
sebuah ayat seperti halnya pada ayat tersebut merupakan kejutan yang
diperlukan untuk menggugah kesadaran andaikan kalimat penutup
tersebut tidak ada, orang yang membacanya menganggap sudah
mengerti apa yang dikehendaki oleh Allah tetapi kenyataannya kata-
kata penutup tersebut mau tidak mau orang terpaksa harus merenung
sejenak jika ingin memenuhi amanat tesebut sebaik-baiknya. Jadi
amanah itu sekurang-kurangnya yang kita kerjakan suka atau tak suka
tetap kita kerjakan dalam lima waktu sehari selalu kita ucapkan :
“tunjukilah kami jalan yang lurus!” (Q.S. al-fatihah : 6)
Atas permohonan tersebut sesungguh Allah langsung menjawab :
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna
AlQuranSempurna

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Materi training motivasi muhasabah diri Tentang Kita
Materi training motivasi muhasabah diri Tentang KitaMateri training motivasi muhasabah diri Tentang Kita
Materi training motivasi muhasabah diri Tentang KitaNamin AB Ibnu Solihin
 
Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
 Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
Modul Akhlak - KB 1 Definisi AkhlakIstna Zakia Iriana
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterReni H_dika BK
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruMike Yunita
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Surya Surya
 
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...Namin AB Ibnu Solihin
 
Materi 60 Ice Breaking dan Game pembelajaran kreatif 2019
Materi 60 Ice Breaking dan Game pembelajaran kreatif 2019Materi 60 Ice Breaking dan Game pembelajaran kreatif 2019
Materi 60 Ice Breaking dan Game pembelajaran kreatif 2019Namin AB Ibnu Solihin
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Powerpoint Akhlak
Powerpoint AkhlakPowerpoint Akhlak
Powerpoint AkhlakDini Audi
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amalRizqy Putra
 
PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH.pptx
PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH.pptxPEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH.pptx
PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH.pptxssuserc0ad18
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxYanaeri1990
 
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIRLKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIRMuhamad Roji
 
Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarPengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarMarliena An
 

Was ist angesagt? (20)

Akhlakul Karimah
Akhlakul KarimahAkhlakul Karimah
Akhlakul Karimah
 
Materi training motivasi muhasabah diri Tentang Kita
Materi training motivasi muhasabah diri Tentang KitaMateri training motivasi muhasabah diri Tentang Kita
Materi training motivasi muhasabah diri Tentang Kita
 
Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
 Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
Modul Akhlak - KB 1 Definisi Akhlak
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakter
 
Makalah presentasi kelompok 4
Makalah presentasi   kelompok 4Makalah presentasi   kelompok 4
Makalah presentasi kelompok 4
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
PPT puasa
PPT puasaPPT puasa
PPT puasa
 
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
 
Materi 60 Ice Breaking dan Game pembelajaran kreatif 2019
Materi 60 Ice Breaking dan Game pembelajaran kreatif 2019Materi 60 Ice Breaking dan Game pembelajaran kreatif 2019
Materi 60 Ice Breaking dan Game pembelajaran kreatif 2019
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
PPT (Motivasi Belajar)
PPT (Motivasi Belajar)PPT (Motivasi Belajar)
PPT (Motivasi Belajar)
 
Powerpoint Akhlak
Powerpoint AkhlakPowerpoint Akhlak
Powerpoint Akhlak
 
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
 
Power point shalat
Power point shalatPower point shalat
Power point shalat
 
PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH.pptx
PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH.pptxPEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH.pptx
PEMBINAAN MENTAL AGAMA DI SEKOLAH.pptx
 
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docxTugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
Tugas PBL Perkembangan Islam di Amerika.docx
 
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIRLKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
 
Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarPengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi Ajar
 

Andere mochten auch

001. portofolio budaya mutu
001. portofolio budaya mutu001. portofolio budaya mutu
001. portofolio budaya mutuOmay Widyana
 
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsaPancasila sebagai alat pemersatu bangsa
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsaVieRgo NaYa
 
Soal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisiSoal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisiWulan Sobichin
 
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad HoriContoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Horiمحمد خيرى
 
Tugas portofolio manajemen investasi
Tugas portofolio manajemen investasiTugas portofolio manajemen investasi
Tugas portofolio manajemen investasibudisetianto94
 
Pedoman Penyusunan Portofolio
Pedoman Penyusunan PortofolioPedoman Penyusunan Portofolio
Pedoman Penyusunan Portofoliosekolah maya
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IXRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IXDiva Pendidikan
 

Andere mochten auch (10)

001. portofolio budaya mutu
001. portofolio budaya mutu001. portofolio budaya mutu
001. portofolio budaya mutu
 
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
Pancasila sebagai pemersatu bangsaPancasila sebagai pemersatu bangsa
Pancasila sebagai pemersatu bangsa
 
PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSAPANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
 
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsaPancasila sebagai alat pemersatu bangsa
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa
 
Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013
 
Soal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisiSoal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisi
 
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad HoriContoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
Contoh Penilaian PAI Kurtilas By Muhammad Hori
 
Tugas portofolio manajemen investasi
Tugas portofolio manajemen investasiTugas portofolio manajemen investasi
Tugas portofolio manajemen investasi
 
Pedoman Penyusunan Portofolio
Pedoman Penyusunan PortofolioPedoman Penyusunan Portofolio
Pedoman Penyusunan Portofolio
 
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IXRPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
RPP Pendidikan Agama Kristen (PAK) SMP Kelas IX
 

Ähnlich wie AlQuranSempurna

MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docxMAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docxRismanGinanjar1
 
Manhaj hidup muslim kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
Manhaj hidup muslim   kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududiManhaj hidup muslim   kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
Manhaj hidup muslim kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududiRahmat Hidayat
 
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docxSKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docxSitiAzziraIdris
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMHerry Rachmat Safi'i
 
Uts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyUts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyShoofiAssaudah
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Novia Senja
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
 
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiidKhutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiidMuchammad Dimyati
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Urgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamUrgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamMuhammadYuliadi1
 
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdfMAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdfRizkyGinting1
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Habibatutthoyibah
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Habibatutthoyibah
 
Keawajian menuntut ilmu
Keawajian menuntut ilmuKeawajian menuntut ilmu
Keawajian menuntut ilmuDodyk Fallen
 

Ähnlich wie AlQuranSempurna (20)

Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun NafsMenurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
Menurunkan Konsep Tazkiyatun Nafs
 
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docxMAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
MAKALAH ILMU DAN WAKTU.docx
 
Manhaj hidup muslim al maududi
Manhaj hidup muslim   al maududiManhaj hidup muslim   al maududi
Manhaj hidup muslim al maududi
 
Manhaj hidup muslim kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
Manhaj hidup muslim   kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududiManhaj hidup muslim   kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
Manhaj hidup muslim kompilasi karangan sayyid qutb dan al-maududi
 
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docxSKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
SKRIP – LIDAH TERGAMAM APABILA TANGAN BERTUTUR.docx
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
Uts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyUts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqy
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
 
makalah ovi.pdf
makalah ovi.pdfmakalah ovi.pdf
makalah ovi.pdf
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiidKhutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Urgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamUrgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan Islam
 
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdfMAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
MAKALAH AGAMA AGAMA DI INDONESIA.pdf
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1
 
Makalah materi 1 kelompok 1
Makalah materi 1 kelompok 1Makalah materi 1 kelompok 1
Makalah materi 1 kelompok 1
 
Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1 Makalah Materi 1 kelompok 1
Makalah Materi 1 kelompok 1
 
Keawajian menuntut ilmu
Keawajian menuntut ilmuKeawajian menuntut ilmu
Keawajian menuntut ilmu
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 
Makalah tugas tik
Makalah tugas tikMakalah tugas tik
Makalah tugas tik
 

Kürzlich hochgeladen

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 

AlQuranSempurna

  • 1. PORTOFOLIO PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen : Dr. Ali Syamsudin, S.Ag, M.Si Disusun Oleh : NIM : 10515203 NAMA : YOSSRIZAL RAMADHAN PRODI : SISTEM INFORMASI ( IS – 1 / SMT 2 ) FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2016
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya portofolio ini. Tanpa berkah dan kemurahannya saya tidak mungkin menyelesaikan portofolio ini. Kedua kalinya salawat serta salam tetap tercurahkan pada nabi Muhammmad SAW yang telah membawa kita dari jalan kebodohan menuju jalan yang terang benderang. Didalam portofolio ini kami selaku penulis hanya sebatas ilmu yang bisa di sajikan, memenuhi tugas dari dosen pembimbing Pendidikan Agama Islam untuk menyelesaikan tugas portofolio tentang Agama Islam. Harapan kami, semoga portofolio ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang berbagai ilmu kaidah mengenai agama islam. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan portofolio ini yang telah memberikan bantuan berupa material maupun non-material dan yang telah membimbing dalam penyusunan karya tulis ini Bandung, 2016 Penulis
  • 3. Daftar Isi Kata Pengantar .............................................................................................2 Daftar Isi.......................................................................................................3 PORTOFOLIO.............................................................................................5 Isra’ Mi’raj ................................................................................................5 Seseorang yang menjadi pedoman ............................................................6 Al Quran sebagai kitab yang sempurna.....................................................8 Kewajiban Melakukan Zakat.....................................................................9 Bulan Ramadhan .....................................................................................10 Islam Mengajarkan Qishas ......................................................................11 Allah Melarang Mendekati Zina .............................................................13 Tuhan itu ada ...........................................................................................14 Dialah Allah, Tuhan Semesta Alam........................................................17 Segala Nikmat Yang Telah Allah Berikan..............................................19 KAUNIYAH DI AL QURAN.................................................................22 Informasi Allah tentang Bersatu-padunya Alam pada Awalnya ..........22 Informasi Allah tentang Pergantian yang Cepat Antara Siang dan Malam...................................................................................................24 Informasi Allah tentang Tiang Langit yang Tak Terlihat.....................26 Informasi Allah tentang Tekanan Udara ..............................................27 Informasi Allah tentang Peredaran Bumi .............................................28 Informassi Allah tentang Fungsi Angin bagi Tumbuhan. ....................29 Informasi Allah tentang Angin Pembawa Hujan Allah Swt berfirman: ..............................................................................................................31 Informasi Allah tentang Langit Sebagai “Atap”...................................32 Informasi Allah tentang Jarak Antar Planet .........................................32 Kelebihan Membaca Al Quran................................................................34 Tauhid......................................................................................................50
  • 4. Memahami Arti Tauhid ........................................................................50 Pembagian Tauhid ................................................................................51 Pentingnya mempelajari tauhid ............................................................57 Kerangka Islam........................................................................................83 Aqidah dan Iman Islam.........................................................................83 Islam .....................................................................................................85 Ihsan......................................................................................................87 Taubat......................................................................................................99 Syarat Taubat Dosa dengan Allah ......................................................100 Syarat Taubat Dosa dengan Manusia .................................................101 Takwa ....................................................................................................105 Akhlak ...................................................................................................107 Kiat Menggapai Akhlaqul Karimah ...................................................108 Akhlak-Akhlak Terpuji.......................................................................108 Penutup.....................................................................................................119
  • 5. PORTOFOLIO Isra’ Mi’raj ُ‫ْب‬َُ‫ا‬‫ن‬َ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫أ‬ُ‫س‬‫ا‬َُ‫ى‬ ‫ل‬‫ع‬‫ل‬‫ب‬‫ا‬‫ن‬ُ‫ه‬‫ل‬ِ ‫ال‬‫ي‬ُِ ُ‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬‫ب‬ ‫ل‬َ‫ا‬ُِْ‫ا‬ِ‫ي‬ ُ‫س‬َُ‫ا‬ِ‫ي‬‫ل‬ ‫ي‬ ‫إ‬ُِ‫ل‬‫ى‬ ‫ل‬‫ب‬ ‫ل‬َ‫ا‬ُِْ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫إ‬ُ‫ق‬‫ا‬‫ص‬َ‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ُْ‫ا‬‫ا‬َُُِْْ ‫و‬ُِ ‫ا‬‫ه‬ُُ ‫ل‬ِ‫و‬ُ‫ي‬ ‫ل‬‫س‬‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ُْ‫ي‬‫ُْا‬‫ا‬‫ل‬‫ا‬ ‫و‬‫ذ‬‫ن‬‫ل‬‫ى‬ ُ‫ه‬َ ‫يس‬‫ل‬ِ‫ذ‬ِْ‫ي‬ ‫يس‬ ‫ل‬‫ق‬ُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬ “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” {QS Al-Isra’ : 1} Malam Isra’ Mi’raj adalah malam ketika nabii muhammad SAW, diangkat oleh allah swt ke surga untuk membahas tentang kewajiban agama islam yaitu sholat. Sholat bermula ketika di turunkannya al quran, diperintahkan oleh allah swt adalah sebanyak 50 waktu dalam satu hari. Setelah malam itu kewajiban umat muslim dalam melaksanakan sholat adalah menjadi hanya 5 kali dalam sehari. Tapi dengan keringanan Allah SWT dalam memberikan kewajiban yang bermula dari 50 waktu sholat dalam sehari menjadi hanya 5 waktu sholat dalam sehari, masih banyaknya umat muslim yang lalai dalam sholatnya.
  • 6. Seseorang yang menjadi pedoman ‫ل‬‫س‬ُ‫ف‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ي‬ ُ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫هي‬‫ا‬َُ‫ي‬ُ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ا‬‫ل‬َ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ َُ ‫هي‬‫َا‬‫ى‬ ُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ل‬‫ه‬‫ا‬ِ‫ي‬ َُُْ‫ا‬‫ت‬ُْ ُ َُ ُِْ‫ل‬ِ ُ‫هب‬ُِِ‫ا‬‫ه‬ُ‫ا‬ ‫ب‬‫يس‬‫ل‬‫ن‬ُ “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmupengetahuan beberapa derajat.” {Q.S al- Mujadalah : 11} Dalam memperoleh pendidikan dan ilmu dalam hal ke agamaan atau pun non keagamaan, setiap insan sudah dipastikan membutuhkan orang untuk memberikan ilmunya. Dalam kata lain di dunia pendidikan dapat dikenal sebagai guru, pembina, dosen, dan lain sebagainya. Mencari ilmu itu hukumnya wajib, tanpa ada batasan umur. Sebenarnya sejak lahir pun, kita sebagai makhluk ciptaan yang maha kuasa Allah SWT sudah mencari dan belajar tentang banyak hal. Misalnya ilmu melihat, ilmu mendengar, ilmu merespon, bahkan suara tangisan bayi waktu keluar dari rahim pun termasuk ilmu yang di berikan oleh Allah SWT. Maka dari itu sebagai makhluk ciptaan-Nya yang memberikan kita ilmu tentang alam semesta ini, kita selayaknya memberikan ilmu – ilmu yang telah kita dapat kepada orang lain yang belum memperoleh ilmu dari Tuhan Semesta Alam Allah SWT. Dalam ilmu keagamaan kita terbiasa memperoleh ilmu dari seseorang yang memang terampil dalam keagamaannya, orang – orang di dalam
  • 7. lembaga keislaman, orang – orang dalam lembaga dakwah, ustad, kiyai, dan lain sebagainya. Ilmu – ilmu itu bermaksud untuk menjelaskan bagaimana cara untuk melakukan ibadah yang benar. Di mulai dari yang pertama adalah syahadat, bagaimana cara untuk memasuki agama rahmat bagi semesta alam ini dengan benar, untuk yang sebelumnya bukan beragama islam, kedua yaitu zakat, kenapa kita diharuskan mengeluarkan zakat dan apa akibatnya jika kita tidak mengeluarkan zakat itu sendiri. lalu dilanjutkan dengan sholat, bagaimana tata cara sholat dan kenapa sholat itu harus 5 waktu dalam sehari. Di lanjutkan dengan puasa, menahan hawa nafsu dan dahaga yang sering kita lakukan sebagai umat muslim dalam puasa wajib yaitu dpuasa di bulan ramadhan. Dan yang terakhir, adalah tentang naik haji, bagi yang mampu. Namun, ada saja di suatu tempat orang – orang yang istilahnya berguru kepada kiyai, ustad, dsb. itu malah mengtuhan kan orang tersebut. Menganggap yang sebagai pedoman itu adalah orang yang benar, bahkan tidak pernah salah, terlebih lagi menganggap nya setara bahkan lebih dengan Rasulullah SAW. Hal ini sangat tidak benar karena tidak langsung musyrik kepada Allah SWT. bahkan ada yang menganggap air ludah, air seni, dari kiyai, ustad, itu adalah suci, dan jika para pengikut itu mendapatkannya maka akan masuk surga, naudzubillah himindzalik.
  • 8. Al Quran sebagai kitab yang sempurna ُْ‫ا‬‫ا‬‫ي‬‫ذ‬‫ي‬ُ‫ص‬ َُ ‫إ‬ُُِ‫ى‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬ُْْ ‫ا‬ ‫إ‬ُْ‫ي‬‫ل‬‫ه‬‫ل‬ِ ‫ل‬‫ان‬ِ‫ي‬ ُ‫ن‬ُ‫ي‬ ‫ا‬‫س‬َُ ُْ‫ص‬َ‫ل‬‫ب‬ُ‫ق‬َ ‫ل‬ُِِْ ُ‫ان‬‫ي‬ُِ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُ‫ب‬ُ‫ي‬ ُ‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬‫ت‬‫ي‬ُْ ‫ا‬‫ه‬‫ذ‬‫ة‬ِ‫ي‬ ُ‫ا‬‫ا‬ َُ‫ُْع‬‫ا‬‫ا‬‫ي‬ ُ‫ن‬‫ي‬ ‫ل‬َ‫ا‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫و‬‫ي‬‫ل‬‫ف‬ ‫أ‬ُ‫ب‬َ َْ‫ه‬‫ن‬ َُ ُْ‫ص‬َ‫ل‬‫ب‬ُ‫ق‬َ َُ ُِْ‫ل‬ِ ُ‫ان‬‫ي‬ُِ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُ‫ب‬ُ‫ي‬ ُ‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬‫ت‬‫ي‬ُْ ‫ا‬‫ه‬‫ذ‬‫ة‬ِ‫ي‬ ‫أ‬ُ‫ب‬َ َُ ُ‫م‬ُ‫و‬‫ل‬‫ى‬ ‫ا‬‫ه‬َُ َُ ُ‫ين‬‫ل‬ُ‫ذ‬‫ة‬ِ‫ا‬ِ‫ل‬ِ "Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa." {Q.S 5 : 46} Didalam kitab al quran itu sendiri sudah di jelaskan bahwa kitab al quran adalah kitab yang sempurna dari kitab – kitab sebelumnya, yaitu injil yang diturunkan oleh nabi isa a.s, kitab taurat oleh nabi Musa as,dan kitab zabur yang diturunkan kepada nabi Daud a.s. Dalam kenyataannya agama – agama yang di peluk oleh umat manusia tidak hanya ke 4 kitab tersebut, tetapi ada kitab dan kepercayaan di luar kitab – kitab yang di turunkan oleh Allah SWT. Contohnya kepercayaan kepada arwah – arwah luhur, kepada roh – roh, matahari, dan lain sebagainya, bahkan masih ada yang mempercayai untuk
  • 9. menyembah berhala seperti pada zaman jahiliyah dimana rasulullah menyampaikan dakwahnya. Hal tersebut merupakan kepercayaan yang menyimpang dari ajaan para wakil Allah SWT nabi dan rasulnya. Kewajiban Melakukan Zakat َ‫هي‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ص‬ُ‫ى‬ َُ ُ‫ت‬ َّ‫ه‬ُِ‫ذ‬‫ق‬َِ َ‫هي‬‫يا‬ُ‫ا‬ َُ ُ‫ت‬ َّ‫ه‬َُ‫ذ‬‫َِة‬ َ‫هي‬‫ه‬َُ ‫ا‬َْ َُ ُ‫س‬َُ ‫ل‬‫ه‬‫ل‬َ َّ‫ذ‬‫َِس‬ُ‫ين‬ “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang- orang yang ruku'.” { Q.S 2 : 43 } Sudah kita ketahui bahwa melakukan zakat hukumnya wajib. Zakat terdapat di dalam rukun islam di urutan ke 3 setelah sholat dan syahadat. Zakat terdiri atas dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat mal atau zakat harta. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib di keluarkan menjelang idul fitri di bulan ramadhan. Besar zakat fitrah setara dengan 3,5 liter atau 2,5 kilogram makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan, sedangkan zakat mal tergantung dengan harta yang di miliki seseorang, dan biasanya sebesar 2.5% dari harta tersebut. Dalam praktiknya, zakat masih banyaknya muslim yang tidak menunaikan kewajiban berzakat. Bila di bandingkan dengan pajak,
  • 10. zakat lebih sedikit jumlahnya. Pajak di haruskan di keluarkan sebesar 10% dari pendapatan, sedangkan zakat hanya 2.5%. Dalam ketidaktahuan bahwa kewajiban melakukan zakat ini, berhubungan dengan pengetahuan seorang muslim, maka dari itu kita sebagai umat muslim, sudah di wajibkan pula untuk menyampaikan perintah allah swt kepada saudara – saudara kita. Bulan Ramadhan ُْ‫ي‬ ُْ‫ي‬ُّ‫ي‬ُ‫ى‬ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫هي‬‫ا‬َُ‫ا‬ ُ‫ت‬‫ل‬‫ة‬َ ‫ن‬ُ‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬ ُْ‫ي‬َ ‫ل‬‫يِق‬ َُُِْ ُ‫ت‬‫ل‬‫ة‬َ ‫إ‬ُُِ‫ى‬ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ل‬ِ‫ا‬‫ن‬ُ‫ص‬ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ذ‬ُِ‫ه‬ُِ ُ‫هب‬ُ‫ذ‬‫ة‬ُ‫ا‬ “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” {QS. Al Baqarah: 183} Dengan memasukinya bulan ramadhan, tidak luput dengan kewajiban kita sebagai umat muslim untuk berpuasa. Selain menahan lapar dan haus, kita diwajibkan menahan nafsu kita ketika sedang berpuasa, dan menghindari perbuatan – perbuatan yang dapat membatalkan puasa kita, diantaranya makan dan minum, muntah dengan sengaja, memasukan sesuatu ke tenggorokan, bersenggama, melakukan hubungan suami istri, dan lain sebagainya.
  • 11. Apakah hanya dengan berpuasa? Tentu saja tidak, puasa ramadhan hanyalah salah satu amalan yang wajib di laksanakan di bulan ramadhan ini. Bulan ramadhan di sebut juga bulan seribu berkah, karena di bulan ini setiap amalan kita di lipat gandakan, banyak orang muslim yang berlomba – lomba melakukan ibadah diantaranya mengkhatamkan al – quran, melakukan sholat sunnah lainnya, bersedekah dan lainnya yang merupakan amalan kita kepada Allah swt. Akan tetapi tidak sedikit di bulan ramadhan ini sebagai ajang melakukan hal yang sekiranya tidak perlu, seperti membeli pakaian baru untuk lebaran idul fitri, ngabuburit dengan berjalan – jalan keluar rumah dan lain sebagainya. Jika dipikirkan biaya yang dipakai untuk melakukan hal – hal tersebut lebih baik di gunakan untuk bersedekah, dengan membelikan ta’jil, ataupun kepada anak yatim. Islam Mengajarkan Qishas ُْ‫ي‬ ُْ‫ي‬ُّ‫ي‬ُ‫ى‬ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫هي‬‫ا‬َُ‫ا‬ ُ‫ت‬‫ل‬‫ة‬َ ‫ن‬ُ‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬ ُْْ‫ق‬‫ل‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ف‬‫ل‬‫ف‬ ‫ا‬‫ة‬ُُ‫ا‬ِ‫إي‬ُِ ‫ب‬ ُّ‫س‬َ‫ا‬ِ‫ي‬ َ‫ل‬‫س‬َ‫ا‬ِْ‫ل‬ِ ‫اب‬‫ن‬ُ‫ه‬‫ا‬ِ‫ي‬ َُ ‫ل‬‫ب‬‫ا‬‫ن‬ُ‫ه‬‫ا‬ِْ‫ل‬ِ َّ‫إ‬ُ‫أ‬‫ا‬‫ن‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َُ َّ‫إ‬ُ‫أ‬‫ا‬‫ن‬ ‫ا‬َْ‫ل‬ِ ‫ب‬ ‫ا‬‫ن‬ُُِ‫ف‬ ُ‫ف‬‫ل‬‫ي‬‫ى‬ ‫و‬ُِ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ل‬‫و‬‫ي‬ ‫ل‬ ُ‫ى‬ َ‫ا‬‫ا‬‫ُف‬ٌ ََُْ‫ن‬َ‫ل‬‫ا‬ُْ‫ف‬ َ‫س‬‫ا‬‫ه‬ُِ‫ا‬ِْ‫ل‬ِ ‫ل‬ِ َ‫ا‬‫ي‬َُُ‫ى‬ َُ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُِ‫ل‬‫ى‬ ‫ا‬‫ْب‬ُْ‫ا‬ُ‫ل‬‫ن‬‫ل‬ِ ‫ب‬ َُٰ‫ل‬ََُِّ َ‫يخ‬‫ل‬‫ي‬‫ا‬‫ف‬ُ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ا‬‫ن‬َُ‫ل‬ِ ُْ َ‫م‬ُِ‫ا‬ُ ُْ َُ ‫ب‬ ‫ل‬‫ن‬ُُِ‫ف‬ َّ‫أ‬ُ‫ب‬ُ‫ة‬‫ا‬‫ى‬‫ي‬ ُ‫ب‬‫ا‬‫ه‬ُِ َُٰ‫ل‬ََُِّ ُ‫ف‬‫و‬ُِ َ‫يذ‬َُُّ‫ى‬ َ‫ن‬‫ي‬‫ل‬ُِ‫ى‬
  • 12. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.” {Q.S Al Baqarah : 178 }. Qishas, yang dimaksud adalah hukuman yang diberikan kepada pelaku yang berbuat kesalahan, dengan hukuman yang setimpal. Misalnya ketika seorang manusia membunuh manusia lainnya, maka orang yang membunuh itu di jatuhi hukuman setimpal dengan apa yang telah dia perbuat, yaitu hukuman mati / dibunuh pula. Sebelum adanya hukuman setara dengan membunuh, qisas ada tingkatannya, yaitu bagaimana niat sang pelaku sendiri, apakah di sengaja, atau tidak sengajaan. Orang yang sengaja membunuh wajib hukumnnya di bunuh pula, akan tetapi jika tidak sengajaan membunuh maka sang pelaku hanya di hukumi dengan denda terhadap keluarga korban selama beberapa waktu, biasanya 3 tahun.
  • 13. Allah Melarang Mendekati Zina Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. { Q.S Al Israa : 32 } Di zaman ini, seiring banyak nya arus budaya barat menjadikan umat islam tercemar oleh budaya pacaran. Sesungguhnya melakukan pacaran adalah perbuatan yang haram. Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina merupakan dosa besar yang dilarang keras oleh Allah SWT. Ditegaskan oleh Allah bahwa dalam QS Al-Isra’ ayat 32 bahwa zina dikategorikan sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk. Tegas sekali Allah telah memberi predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan manusia. Karena demikian bahayanya perbuatan zina, maka sebagai langkah pencegahan maka Allah juga melarang perbuatan yang mendekati atau mengarah kepada zina. Zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar tali pernikahan yang sah. Rasululah saw telah memberikan peringatan bahwa merebaknya perzinahan merupakan salah satu tanda kehancuran peradaban manusia dan merupakan tanda-tanda datangnya kiamat. Banyak orang – orang yang melakukan pacaran dengan alasan supaya untuk mengenal lawan jenis, dan supaya laku dikalangan lawan jenisnya. Akan tetapi, Islam mengajarkan hal yang berbeda dengan Ta’aruf.
  • 14. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki- laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita- wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”. { Q.S An Nuur : 26 } Sesungguhnya jodoh sudah ditentukan sewaktu kita dalam kandungan, maka percaya lah dengan takdir Allah dan berlomba lah mempersiapkan diri untuk waktu yang akan datang. Tuhan itu ada “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi161 Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” {Q.S Al Baqarah :255}
  • 15. Atheis, yaitu orang – orang yang tidak mempercayai adanya Tuhan. Mereka pikir bahwa merak dapat hidup tanpa ada nya kepercayaan terhadap Tuhan yang membuat alam semesta ini, bahkan beberapa orang yang atheis beranggapan tanpa Tuhan dia dapat melakukannya sebagai media motivasi. Kenapa kita harus mempercayai adanya Tuhan? Karena tubuh kita ini yang hidup beralurkan darah, dan sistem yang saling berhubungan adalah bukti nyata bahwa adanya Tuhan. Manusia pun tidak akan hidup tanpa adanya tubuh, dan manusia yang walaupun tubuhnya sehat tetapi nyawa yang sudah tidak ada tidak dapat di sebut manusia. Itu membuktikan bahwa adanya Tuhan yang mengatur makhluk hidup. [20:14] Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Bukti lainnya adalah sel terkecil atom tiap partikel, ada neutron proton elektron yang mengitarinya tanpa bertabrakan, dan juga sel DNA yang tidak bisa di samakan satu sama lain. ada seorang matematikawan barat menghitung kemungkinan penciptaan alam semesta ini tanpa campur tangan tuhan, dan hasilnya adalah 1/ 10 pangkat 10 pangkat 123. angkat tersebut sangat mendekati 0, artinya tak mungkin penciptaan alam semesta ini tanpa adanya campur tangan tuhan.
  • 16. Walaupun kita penasaran akan seperti apa Tuhan, bagaimana bentuk Tuhan, bagaimana Tuhan. Akal pikiran manusia tidak akan bisa membayangkannya, tetapi bukti keberadaan Tuhan semesta alam ini bahwa benar adanya, dan mengatur sistem alam semesta ini. Yang sekarang kita harus pikirkan adalah mencari petunjuk yang bisa menghubungkan kita dengan Tuhan, menghubungkan kita dengan Alam, dan menghubungkan kita pada kebenaran atau Al haq. Artinya petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan akal kita, karena akal kita adala ciptaan Tuhan, dan tidak mungkin bertentangan dengan Alam ini. Karena Alam ini juga ciptaan Tuhan. Mari kita sekarang coba memikirkan ayat ayat tuhan, baik yang berada di alam dan yang disampaikan oleh Nabi dan dibukukan Oleh para sahabat Nabi, tentunya Nabi Muhammad shalallahu'alayhi wasalam. karena semua ayat adalah ciptaan tuhan, baik yang ada dialam dan yang diwahyukan, tidak mungkin saling bertentangan. Ayat Al Qur'an yang menerangkan tentang hubungan antara bumi, bulan dan matahari yang terlengkap , terdapat pada surat Yassin ayat 37 sampai dengan ayat40 yang berbunyi ; “ Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan,(37)
  • 17. dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (38) Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. (39) Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (qs Yaasin 36: 37- 40) ”. Dialah Allah, Tuhan Semesta Alam Keberadaan Allah tidak dapat dicela, bukti nyata akan kekuasaanya terbentang luas di alam semesta ini. Tidak ada Tuhan selain allah, dia hidup kekal dan terus menerus. Tidak mengantuk, dan tidak tidur. Segala sesuatu selainnya adalah ciptaannya. Sebagaimana firman-Nya dalam surat al ikhlas :
  • 18. “Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.” “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan”, “dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” {Q.S Al Ikhlas : 1 - 4} Dia yang menciptkana langit dan bumi, dia yang menciptakan bumi yang berputar pada porosnya dan tidak saling bertabrakan. Dia yang menciptakan sistem tata surya kita, dia yang menciptakan galaksi – galaksi, dan dia yang menciptakan alam semesta ini. Semua makhluk ciptaannya bukannya diciptakan dengan tidak mempunyai arti dan tujuan, sesungguhnya makhluk ciptaan Allah SWT, diciptakan hanya untuk beribadah kepadan-Nya. Hal ini tercantum dalam Al Quran surat Adz Dzaariyaat ayat 56 : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Allah menciptakan makhluknya tidaklah dalam keadaan sulit maupun sengsara untuk beribadah kepada-Nya, melainkan Allah telah
  • 19. memberikan segala kebutuhan dan nikmat kepada makhluknya. Akan tetapi makhluk itu sendirilah yang membuat keputusan untuk bersyukur atau serakah dalam mendapatkan nikmat dari Allah itu sendiri. [23:115] Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Segala Nikmat Yang Telah Allah Berikan Sesungguhnya di dunia ini Allah SWT, telah memberikan nikmat yang sangat banyak kepada manusia dalam kehidupannya. Suatu kisah Rasulullah Muhammad SAW, di suatu perjalanan yang panjang beserta umatnya kehabisan bahan makanan dan minuman, sampai – sampai dia sangat sedih dan memikirkan bagaimana dia mempertanggung jawabkan sebagai pemimpin rombongannya tersebut. Kemudian Rasulullah berdoa kepada Allah untuk di berikan pertolongan. Kemudian datanglah malaikat Jibril untuk memberikan pilihan kepada Rasulullah, dia ( Malaikat Jibril ) menawarkan, “bagaimana jika gunung di sebelah sana itu ku jadikan sebagai harta dan makanan.” , setelah mengatakan hal itu Rasulullah teringat bahwa nikmat yang Allah berikan di dunia ini, sebesar – besarnya nikmat dan jumlah keseluruhan
  • 20. nikmat yang di berikan hanyalah 1% dari nikmat yang Allah SWT berikan di Surga kelak. Kemudian Rasulullah menangis dan menolak penawaran Malaikat Jibril tersebut. Setelah itu, ketika Rasulullah keluar dari tempat peristirahatannya menuju keluar untuk melihat kaummnya, Dia terkaget karena kaumnya sudah menemukan banyak makanan dan minuman. Adapun beberapa nikmat allah dapat di bedakan beberapa jenis, diantaranya : Nikmat Fitriyah, Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang ada pada diri. Misal: Allah memberikan kita hidup ini, tangan, kaki, wajah yang menawan, mata, telinga dan anggota tubuh yang lain. Ini wajib kita syukuri. Dan janganlah angkuh seandainya kita diberikan rupa yang menarik. Syukurilah bahwa itu nikat yang diberikan oleh Allah semata- mata untuk hak-hal kebaikan. Nikmat Ikhtiyariyah, nikmat ini berupa nikmat yang kita peroleh atas usaha kita. Misalnya: Harta yang banyak, Kedudukan yang tinggi, Ilmu yang banyak, Pengaruh yang besar, Posisi, Jabatan, Tanah, Mobil dan lain-lain yang kita peroleh atas usaha kita. Nikmat ini harus kita syukuri. Sedekahkan harta yang kita miliki dan pergunakan ke jalan yang diridhoi Allah. Jika menjadi pemimpin dengan jabatan yang tinggi, jangan kita salah gunakan jabatan tersebut, karena itu semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Nikmat Alamah, nikmat alam sekitar kita. Kita tidak bisa hidup jika Allah tidak memberikan nikmat alamiah ini. Misalnya: Air, Udara,
  • 21. Tanah dan lain-lain. Mari kita syukuri semua ini dengan menjaga alam ini dari kerusakan. Menjaga udara dari pencemaran, banyak-banyak menanam pohon dan lain-lain. Nikmat Diiniyah, nikmat Diiniyah adalah nikmat Agama Islam. Nikmat Iman. Bayangkan jika kita terlahir bukan dari rahim seorang muslimah? Mungkin saat ini kita menjadi kafir. Maka syukurilah nikmat-nikmat diin yang diberikan Allah kepada kita dengan menjalankan perintah- perintah agama serta menjauhi larangan Allah SWT. Nikmat Ukhrowiyah, nikmat Ukhrowi adalah nikmat akhirat. Nikamt inilah yang akan kita petik nanti jika telah dihisab di yaumil mahsyar. Nikmat ini tergantung dari apa yang kita perbuat didunia ini. Jika semua nikmat diatas telah kita terima dan kita syukuri dengan baik, maka nikmat ukhrowi ini yang akan kita dapatkan dan rasakan jika nanti sudah di alam akhirat. Harus kita sadari bahwa hidup didunia ini hanyalah sementara. Ada batas waktu yang telah ditentukan Allah dan jika telah tiba waktunya kita semua akan mati. Begitu juga nikmat yang diberikan Allah adalah bukan milik kita melainkan titpan semata. Maka sudah sepantasnyalah kita menjaga dan bersyukur atas "titipan" itu karena suatu saat itu semua akan dikembalikan kepada Allah SWT. Sampai – sampai Allah Berfirman sebanyak 31 kali pada surat Ar – Rahman. “Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?”
  • 22. KAUNIYAH DI AL QURAN Perkara yang tidak mungkin sampai kepada Muhammad Saw melalui kecerdasan fitrah dan akal yang cemerlang adalah perkara ilmiah yang tertera di dalam Al Qur’anul Karim. Perkara-perkara ilmiah itu membuktikan kebenaran Kitab Suci tersebut dan membuktikan secara umum bahwa Al Qur’an memang benar-benar di wahyukan dari sisi Allah Azza wajalla. Sekalipun Al Qur’an turun berabad-abad sebelum ilmu pengetahuan modern namun tidak ada seorangpun yang mampu menetapkan satu kesalahan ilmiah yang ada di dalamnya . Seandainya Al Qur’an ucapan manusia biasa tentu sesuatu yang mustahil. Pemikiran-pemikiran manusia pada jaman Muhammad Saw tentang masalah alam dan cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain akan merupakan suatu permainan yang batil seandainya diterapkan melalui kacamata ilmu pengetahuan modernsekarang ini. Informasi Allah tentang Bersatu-padunya Alam pada Awalnya Allah Swt berfirman :
  • 23. “Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulunya adalah sesuatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya.” (Al Anbiya 30) Berdasarkan tafsir ayat tersebut diatas, maka alam pada mulanya bersatu padu, kemudian terpisah dan terhampar di angkasa raya. Ini adalah suatu teori ilmiah modern tentang alam. Para ilmuwan berpendapat , berdasarkan penyelidikannya terhadap fenomena alam berpendapat, pada mulanya “bendanya” pada, tidak bergerak, berbentuk gas panas dan tebal serta bersatu padu. Dalam alam ini telah terjadi suatu ledakan teramat dahsyat, minimal sebelum 5.000.000.000.000 tahun. Kemudian baru terpisah dan saling berjauhan bagianbagiannya. Hal itu menghasilkan gerakan benda tersebut menjadi sesuatu yang harus tetap berlanjut sesuai dengan hokum alam yang mengatakan bahwa kekuatan gravitasi yang terdapat di dalam bagian-bagian benda tersebut berkurang secara bertahap karena saling berjauhan. Oleh karena jaraknya menjadi luas. (Al Islam Yatahadda: 214) Barangkali saja dalam hal ini adalah tafsiran ayat kauniyah:
  • 24. “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan sesungguhnya Kami benar-benar telah meluaskannya”. (Adz Dzariyat 47). Maksudnya, Allah Azza Wajalla telah menjadikan langit itu luas atau dia memperluas di dalamnya , Wallahu A’lam. Informasi Allah tentang Pergantian yang Cepat Antara Siang dan Malam. Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy548. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang- bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (Al A’raf 54) Maksud ayat di atas adalah bahwa siang dan malam , masing2 mengikuti secara cepat dengan tidak terputus. Ayat tsb mengandung suatu isyarat tentang rotasi bumi yang menyebabkan datangnya siang
  • 25. dan malam. Ayat ini sesuai dengan ilmu pengetahuan modern kita. Demikian pula firman Allah Swt: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. “(Az Zumar 5) “Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.” (Faathir 13)
  • 26. “Dan Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing – masing beredar pada garis edarnya.” (Al Anbiya 33) Seorang angkasawan Rusia, Gagarin setelah terbang ke angkasa sekitar bumi mengatakan bahwa dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri pergiliran gelap dan cahaya yang cepat dipermukaan bumi karena adanya rotasi bumi. (Al Islam Yatahadda 213) Informasi Allah tentang Tiang Langit yang Tak Terlihat Allah Swt berfirman: “Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. “ (Ar Ra’ad 2) Ayat tersebut sesuai dengan pendapat orang dahulu bahwa dia pernah menyaksikan alam yang besar yang berdiri tegak di angkasa raya yang terdiri dari matahari, bulan dan planet-planet, namun dia tidak melihat satu tiang pun.
  • 27. Di dalam ayat tersebut orang modern mendapatkan tafsiran penyelidikannya yang menetapkan bahwa benda2 langit berdiri tegak tanpa tiang di angkasa. Hanya saja disana ada “tiang yang tak terlihat” yang tercermin di dalam hukum gravitasi yaitu yang membantu setiap benda tersebut untuk tetap berada pada tempatnya yang telah ditentukan. (AL Islam Yatahadda: 212) Al Hafidzh Ibnu KatsirRahimahullah berkata dalam tafsir ayat tersebut, “Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas, Mujahid, Hasa, dan Qotadah mengatakan bahwa langit mempunyai tiang namun tidak terlihat.” (Tafsir Ibnu Katsir surat Ar Ra’ad 2). Informasi Allah tentang Tekanan Udara Allah Swt berfirman: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya503, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman..” (Al An’am 125)
  • 28. Sekarang ini yang kita ketahui, gas oksigen yang amat penting untuk bernafas dan hawa udara (secara umum) semakin jauh dari permukaan bumi semakin berkurang. Oleh karena itu menusia akan merasakan sesak bila naiksemakin tinggi, bahkan bias mengakibatkan pingsan. Ayat tsb mengandung suatu dalil nubuwah dan sebagai bukti bahwa Al Qur’an berasal dari sisi Rabb langit dan bumi. Pada jaman Muhammad Saw ilmu tsb tidak dikenal, baik oleh orang alim maupunjahil. Ilmu ini hanya diketahui setelah manusia naik ke tingkat udara yang lebih tinggi pada jaman modern. Maha benar Allah dengan Firmannya: “Katakanlah:”Al Qur’an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia langit dan bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Furqan 6) Informasi Allah tentang Peredaran Bumi Allah Swt berfirman: “Dan kamu lihat gunung- gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti jalannya awan. Begitulah
  • 29. perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (An Naml 88) Demi jiwaku yang ada di tangan Nya. Ayat tersebut merupakan ayat yang paling agung yang menunjukan kebenaran Rasulullah Saw dalam hal bahwa Al Qur’an adalah firman Allah, bukan ucapan manusia. Seperti yang telah diketahui sekarang ini, bumi berputar pada garis edarnya secara sempurna setiap 24 jam. Hal ini (Wallahu’alam) sesuai dengan yang disyariatkan Allah Swt dalam ayat diatas. Orang yang melihat ke gunung secara dekat mengira gunung tetap pada tempatnya, tidak bergerak. Tetapi seorang antariksawan memastikan bahwa sekalipun gunung tersebut dilihatnya tetap pada tempatnya namun sebenarnya dia berjalan seperti jalannya awan. Maha Suci Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Sesungguhnya Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Informassi Allah tentang Fungsi Angin bagi Tumbuhan. Allah Swt berfirman:
  • 30. “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuhtumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpan nya.” (Al Hijr 22) Orang2 dahulu berpendapat, kalau awan tebal maka akan turun hujan, Namun sekarang sudah maklum. Ketebalan uap air dalam bentuk titik- titik hujan tidak akan menimbulkan hujan sekalipun kadar kelembaban yang ada di dalam gumpalan udara tsb mencapai 400 % kalau tidak mengandung unsur garam atau es yang sangat kecil. Sesungguhnya anginlah berperan memindahkan unsur2 tsb sampai apabila bertemu dengan ijin Allah di gumpalan udara yang lembab terjadi kondensasi kemudian turun hujan. Angin juga berperan membentuk awan yang berguruh. Angin memindahkan udara panas yang sangat lembab dari permukaan bumi ke tingkat udara yang tertinggi yang sangat dingin. Kemudian uap air yang dibawanya berkondensi membentuk awan yang berguruh, lalu turun hujan dengan ijin Allah. Disamping itu angina juga memindahkan tepung2 sari dari bunga jantan ke bunga betina, yang kemudian dengan ijin Allah menghasilkan buah. Ilmu semacam ini bagaimana terlintas di akal orang-orang buta huruf?
  • 31. Informasi Allah tentang Angin Pembawa Hujan Allah Swt berfirman: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.” (Al A’raf 57) Ini adalah yang kita lihat sekarang melalui foto bumi dan awan yang ada di atasnya, dan yang di siarkan pula oleh satelit buatan sehari-hari. Kemudian kita lihat, suhu yang rendah dan awan yang dikandungnya yang ada di atas Aljazair di ujung barat mulai bergerak menuju arah timur melalui timur afrika, lalu ke Mesir, jazirah Arab, kemudian ke Negara Persi. Ini semua dalam rangka memberi hujan yang telah ditakdirkan Allah Bagi daerah-daerah tersebut. Demikianlah Allah Swt mengendalikan awan mendung. Semua ini tidak diketahui oleh orang2 terdahulu yang ada di wilayah timur, seperti jazirah Arab, pada musim dingin langit cerah apabila angina barat laut. Namun mendekatidaerah2 yang bersuhu rendah sampai angina tersebut beralih menuju barat daya,
  • 32. langit berawan, kemudian turunlah hujan. Angin tersebut pembawa berita gembira akan turunnya hujan. Maha Suci Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Informasi Allah tentang Langit Sebagai “Atap” Allah Swt berfiman: “Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (Al Anbiya 32) Para ilmuwan sekarang menjelaskan kepada kita bahwa udara yang bertumpuk – tumpuk di atas bumi, seandainya ketinggiannya lebih rendah dari yang ada maka berjuta – juta meteor yang setiap hari terbakar di angkasa akan jatuh mengenai seluruh bagian bola bumi dan mungkin akan membakar segala sesuatu. Namun karena langit adalah atap yang kokoh maka bumi dan segala isinya terpelihara dari meteor- meteor tersebut. Informasi Allah tentang Jarak Antar Planet Allah Swt berfirman:
  • 33. “Maka Aku bersumpah dengan letak planet-planet, sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.” Al Waqiah 75-76) Orang2 dahulu jika melihat langit dan segala planet yang ada di dalamnya seperti melihat lampu2, namun mereka belum mengetahui jarak masing2 antara planet itu dan berapa besarnya planet-planet tersebut. Akalnya tidak mengetahui berapa jarak antara planet-planet tersebut. Mereka hanya mengatakan bahwa jaraknya mencapai batas yang hayali. Maka selayaknyalah jika Allah bersumpah dengannya karena keagungannya (karena sangat jauhnya). Kelompok planet yang paling dekat saja dengan kita jaraknya sekitar 700.000 tahun cahaya, padahal satu tahun cahaya sama dengan 10.000.000.000.000 km (sepuluh Triliun km). Abul Hasan Al Mawardi Rahimahullah berkata di dalam A’lamun Nubuwah, “Apabila telah terbukti kemukjizatan Al Qur’an dari segi ini secara keseluruhan, maka masing – masing layak untuk menjadi mukjizat. Kalau AL Qur’an mencakup seluruhnya maka kemukjizatannya berarti lebih kuat, hujjah-hujjahnya lebih jelas, dan seolah-olah seperti membelah lautan dan menghidupkan orang mati.” (A’lamun ubuwah: 73) Namun Al Qur’an lebih besar dan lebih jelas dari pada itu karena Al Qur’an adalah mukjizat yang tetap ada sampai sekarang dan seterusnya,
  • 34. sekalipun mukjizat para Rasul yang terdahulu telah lenyap dengan kematian mereka. Kelebihan Membaca Al Quran Al Qur’an adalah kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Sebagai pedoman hidup untuk para hambanya yang bertakwa. Dia adalah cahaya bagi orang mukmin, cahaya dalam kehidupan dan cahaya ketika dihari Kiamat nanti. Al Qur’an telah ada sebelum bumi diciptakan dan Al Qur’an pun akan tetap ada meski dunia ini telah hancurkan. Keistimewaanya tidak ada yang bisa menandingi baik dari segi bahasa, sastra dan ilmu pengetahuan. Semua berisi fakta sebelum kejadian dunia maupun setelahnya. Karena Memang Al Qur’an adalah karya Allah yang teragung untuk para hambanya yang mukmin. Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ‫َي‬‫ا‬ُ‫س‬‫ا‬‫ص‬‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫و‬‫ذ‬‫ن‬‫ل‬‫ن‬ُ‫ف‬ ‫إ‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ت‬ُ‫ي‬ ُ ‫ا‬‫ه‬ُ‫ي‬ ‫ل‬‫م‬َُُْ‫ي‬‫ل‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ُْ‫ه‬‫ي‬‫ل‬‫ي‬ٌُ َُ‫ا‬‫ح‬َُ‫و‬‫ل‬ِْ “Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804] Untuk itu lah, Allah akan memberikan ganjaran yang sangat besar bagi siapa yang membaca dan mengamalkannya. Dibawah ini kami
  • 35. merangkum beberapa keutamaan membaca Al Qur’an dan mengamalkannya dari hadist-hadist pilihan Rasulullah SAW. Semoga apa yang dinukilkan ini dapat memberikan kita motivasi untuk membacanya serta mengamalkannya. Berikut 35 keutamaannya : 1. Tidak ada derajat yang lebih tinggi dari pada orang yang suka membaca Al Qur’an 2. Rumah yang didalamnya dibaca Al Qur’an, ahli rumah akan diberi berkah dan kebaikan, malaikat pun turut memenuhi rumah tersebut, dan setan akan keluar. Sebaliknya rumah yang didalamnya tidak dibaca Al Qur’an maka kehidupannya akan dipenuhi kesempitan, ketidak berkahan, Malaikat akan keluar dan setan ikut memenuhi rumah tersebut. 3. Orang yang mengajarkan Al Qur’an pada anaknya pada masa kecil dan selalu membacanya pada masa tuanya akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. 4. Membaca Al Qur’an akan memberi nur dibumi dan simpanan bagi kita dilangit dan rumah yang didalamnya dibaca Al Qur’an akan menyinari ahli-ahli langit seperti bintang-bintang menyinari bumi. 5. Tanda-tanda kecintaan Allah SWT adalah bahwa Allah SWT memasukkan rasa cinta pada Al Qur’an dalam hati seseorang (selalu ingin membacanya)
  • 36. 6. Seorang muslim yang hendak berbaring ditempat tidurnya lalu ia membaca salah satu surat dari Al Qur’an, Allah akan tugaskan satu malaikat untuk menjaganya, dan tidak ada satu bahaya pun akan mendekatinya, sehingga ia terjaga kapan saj 7. Seseorang yang sibuk membaca, menghafal, mempelajari, memahami Al Qur’an sehingga tidak mempunyai waktu untuk berdoa maka Allah SWT akan memberikan sesuatu yang lebih utama dari pada yang diberikan pada orang yang berdoa. 8. Barang siapa yang membaca 10 ayat dari Al Qur’an didalam satu malam, maka dicatat banginya pahala 1 qintar, dan 1 qintar itu lebih baik dari pada dunia dan serta segala seisinya 9. Orang yang beriman pada Al Qur’an dan mengamalkannya maka Allah SWT akan mengangkat derajatnya dan akan memuliakannya didunia dan diakhirat. 10. Dengan membaca Al Qur’an dan banyak mengingat maut akan menyebabkan hati bersinar dan akan memantulkan sifat ma’rifat yang terang (pengkilat hati yang seperti besi berkarat dalam air) 11. Bacaan Al Qur’an dalam shalat lebih baik dari pada bacaan Al Qur’an diluar shalat. Bacaan diluar shalat lebih baik dari pada membaca tasbih dan takbir, bacaan tasbih lebih baik dari pada puasa dan puasa adalah perisai (penghalang) api neraka. 12. Orang yang ahli dalam Al Qur’an (benar-benar menghafalnya, sering membacanya, memahami makna dan maksudnya) dihari
  • 37. mahsyar akan bersama malaikat pencatat yang mulia dan benar dan orang yang terbata-bata dalam membaca Al Qur’an dan bersusah payah mempelajarinya mendapat pahala 2 kali lipat (1 dari bacaanya dan 1 lagi dari kesungguhannya dalam berusaha) 13. Barang siapa yang sungguh-sungguh ingin menghafal Al Qur’an tapi tidak mampu, tapi terus menerus membacanya Maka Allah SWT akan membangkitkannya dihari Mahsyar dengan para Hafiz Al Qur’an (Para Hafiz Al Qur’an dapat mensafaati 10 keluarganya yang sudah dijamin masuk neraka kecuali mereka yang syirik dan kafir) 14. Barangsiapa yang menghormati, dan menunaikan hak-haknya dan mengamalkan Al Qur’an. Maka Al Qur’an akan membelanya dihadapan Allah SWT dan memberi syafaat dan menaikkan derajatnya. 15. Barangsiapa membaca Al Qur’an dan mengamalkan apa yang ada didalamnya maka pada hari kiamat dia dan kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih terang dari pada matahari serta dipakaikan pakaian keindahan dan keindahannya tidak ada yang sanggup menandinginya. 16. Barangsiapa yang membaca dan menghafal Al Qur’an serta menghalalkan dan mengharamkan apa yang dihalalkan diharamkannya maka Allah SWT akan memasukkannya kedalam surga dan menjaminnya untuk memberi syafaat pada 10 orang ahli keluarganya yang diwajikan neraka (kecuali syirik dan Kafir) (Al maidah :72) 17. Banyak membaca Al Qur’an dapat menguatkan ingatan, membersihkan batin, menguatkan rohani dan mewangikan mulut.
  • 38. 18. Barangsiapa mengajarkan anak-anaknya membaca Al Qur’an maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. 19. Membaca 1 huruf Al Qur’an maka Allah akan diberi 10 pahala kebaikan (Al an’am : 10) 20. Barangsiapa yang mendengarkan 1 ayat Al Qur’an Al Qur’an akan ditulis 1 kebaikan berlipat ganda dan yang membacanya akan diberi nur pada hari kiamat. 21. Kaum yang berkumpul membaca Al Qur’an dan saling mengajarkan akan diberi sakinah, disirami rahmat, malaikatpun mengerumuni mereka dan Allah SWT menyebut mereka dikalangan mereka disisinya 22. Barangsiapa membaca 10 ayat pada malam hari maka ia tidak akan ditulis sebagai orang yang lalai, 100 ayat akan dicatat sebagai orang yang taat dan diselamatkan dari tuntutan Al Qur’an, 200 ayat maka ia mendapat ibadah pahala semalam suntuk. 23. Barangsiapa membaca Al Qur’an yang dengannya ia mendapat makanan dari manusia (untuk tujuan dunia) maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan muka hanya tulang tanpa daging. 24. Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya 25. Membaca/mempelajari beberapa ayat Al Qur’an adalah lebih baik dan lebih berharga dari pada kerajaan seluas 7 benua yang bersifat sementara dan pahalanya bermanfaat untuk selama-lamanya.
  • 39. 26. Membaca Al Qur’an tanpa melihat mushaf mendapat 1000 derajat dan orang yang membaca Al Qur’an dengan melihat mushaf 2000 derajat (lebih afdol) 27. Membaca Al Qur’an dalam shalat maka Setiap hurufnya akan mendapat pahala 100 kebaikan, jika sambil duduk dalam shalat akan mendapat 50 kebaikan dalam Setiap hurufnya, jika dibaca diluar shalat dalam keadaan berwudhu maka akan mendapatkan 25 kebaikan dalam Setiap hurufnya, dan jika dibaca tanpa wudhu akan mendapat pahala 10 kebaikan di Setiap hurufnya. 28. Kebanggan, kemuliaan dan kehormatan ummat ini adalah dengan membaca Al Qur’an, menghafalnya, mengerjakannya dan beramal dengannya dan apa saja yang berhubungan dengan Al Qur’an 29. Tidak ada yang dapat mendekatkan diri kepada Allah kecuali dengan perantaraan Al Qur’an dan membaca Al Qur’an akan menyebabkan kita lebih bertawajjuh dan memberi kesan tersendiri pada diri pembaca. 30. Ahli Al Qur’an (yang selalu menyibukkan dengan Al Qur’an) adalah ahli Allah dimana setiap waktu Allah akan selalu mengirim kasih sayangnya dan mereka orang-orang istimewa Allah sehingga mendapat kemuliaan. 31. Membaca Al Qur’an dengan suara keras dalah seperti memberi shadaqah dengan terang-terangan dan dengan perlahan seperti memberik sedekah dengan sembunyi-sembunyi.
  • 40. 32. Tidak ada penolong yang lebih utama kedudukannya disisi Allah SWT pada hari kiamat dari pada Al Qur’an (bukan dari Golongan Nabi, Malaikat dan Lain sebagainya) 33. Mempelajari 1 ayat Al Qur’an pada pagi hari lebih baik dari pada shalat 100 rakaat, mempelajari 1 bab ilmu pada pagi hari lebih baik dari pada shalat 1000 rakaat. 34. Seseorang yang mempelajari Al Qur’an menjaga dan membacanya pada tengah malam dalam shalat dimisalkan seperti mangkuk terbuka penuh dengan kasturi yang baunya menyebar keseluruh tempat, sedangkan seorang hafiz Al Qur’an yang tidur dan tidak membaca Al Qur’an karena lalai tapi Al Qur’an berada dalam hatinya seperti mangkuk penuh kasturi tetapi baunya tidak menyebar (Nur berkah terhalang pada orang lain) 35. Mengamalkan kandungan Al Qur’an akan menghindarkan kita dari fitnah Faidah (Pelajaran) yang diambil dari hadits : Dorongan dan motivasi untuk memperbanyak membaca Al-Qur`an. Jangan sampai terlupakan darinya karena aktivitas-aktivitas lainnya. Allah jadikan Al-Qur`an memberikan syafa’at kepada orang-orang yang senantiasa rajin membacanya dan mengamalkannya ketika di dunia.
  • 41. Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : … ‫َي‬‫ا‬ُ‫س‬‫ا‬‫ص‬‫ي‬ ‫ل‬‫ان‬‫ي‬ َُ‫ي‬ُ‫س‬‫ا‬َ ‫ذ‬‫يِة‬ : ُ‫ت‬ُ‫س‬ُُُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬ ُ‫ت‬ُْ‫ه‬َ َُ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ُ‫يب‬ُ‫س‬‫ا‬ِ‫ل‬‫ى‬ ُِ‫ي‬‫ذ‬‫ن‬‫ل‬‫ن‬ُ‫ف‬ْ ‫ل‬‫ْب‬ُ‫ي‬‫ل‬‫ا‬‫ا‬‫ت‬ُ‫ا‬ ُ ‫ا‬‫ه‬ُ‫ي‬ ‫ل‬‫م‬َُُْ‫ي‬‫ل‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ُِْ‫ي‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬َُ َُ‫ل‬‫ْب‬ُ‫ة‬َُُِْ ‫ا‬َُ‫ى‬ ُِْ‫ي‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬َُ ُْ‫ة‬ُ‫ي‬ُْ‫ي‬َُ‫ل‬‫ب‬ ‫ا‬َُ‫ى‬ ُِْ‫ي‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫ت‬َُ ‫ل‬‫ْب‬ُ‫ص‬ ‫ا‬‫س‬‫ل‬‫ف‬ ‫ا‬‫ن‬‫ل‬َ ‫ا‬‫اس‬‫ي‬ٍُ ‫ذ‬ِ‫ي‬ ُ‫ه‬ُ‫ح‬ ‫ل‬‫ْب‬‫ذ‬ َُْ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ى‬ ُِْ‫ل‬‫ي‬‫ل‬َُِْ‫ا‬‫ح‬ُ‫ى‬، ‫َي‬‫ا‬ُ‫س‬‫ا‬‫ص‬‫ي‬ ُ‫ت‬ُْ‫ه‬َ ‫ل‬‫ت‬ُ‫س‬ُُُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ذ‬‫ب‬‫ل‬‫ن‬ُ‫ف‬ ََُُّْ‫ا‬ ُ‫ى‬ َ‫م‬َُُ‫س‬ُِ ُْ‫ي‬َُ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ َُ َ‫ت‬ُ‫س‬‫ا‬ُُْ ََُُ ُْ‫ي‬‫يه‬‫ل‬ُِ‫ة‬‫ا‬ُْ‫ا‬ ‫م‬ُُُِِ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬ “Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Al Imran. Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya.” [HR. Muslim 804] Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata : saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
  • 42. ‫إ‬ُ‫ا‬ ‫تا‬‫ي‬ ‫ل‬‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ِْ‫ل‬ِ ُ ‫ا‬‫ه‬ُ‫ي‬ ‫ل‬‫م‬َُُْ‫ي‬‫ل‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ل‬‫و‬‫ل‬ِ‫ا‬َُ‫ى‬ َُ ُ‫ين‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫هي‬‫ْن‬َُ ‫ه‬ُِِ‫ا‬‫ه‬ُ‫ي‬ُ‫ب‬ ‫ل‬‫و‬‫ل‬ِ ‫و‬َ‫ب‬‫ا‬ُُ‫ا‬ ‫ت‬ُْ‫ه‬َ ‫ل‬‫ت‬ُ‫س‬ُُُ‫ن‬‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ا‬ َُ ُ‫يب‬ُ‫س‬‫ا‬ِ‫ل‬‫ى‬ ‫ل‬‫ْب‬‫ذ‬ َُْ‫ا‬ ‫ا‬‫ن‬ُ‫ى‬ ُِْ‫ل‬‫ي‬‫ل‬‫ن‬ ‫ل‬ُُْ‫ح‬ . “Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 805] Pada hadits ini Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memberitakan bahwa surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran akan membela orang-orang yang rajin membacanya. Namun Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mempersyaratkan dalam hadits ini dengan dua hal, yaitu : – Membaca Al-Qur`an, dan – Beramal dengannya. Karena orang yang membaca Al-Qur`an ada dua type : – type orang yang membacanya namun tidak beramal dengannya, tidak mengimani berita-berita Al-Qur`an, tidak mengamalkan hukum-hukumnya. Sehingga Al-Qur`an menjadi hujjah yang membantah mereka.
  • 43. – Type lainnya adalah orang-orang yang membacanya dan mengimani berita-berita Al-Qur`an, membenarkannya, dan mengamalkan hukum-hukumnya, … sehingga Al-Qur`an menjadi hujjah yang membela mereka. Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ‫ُساب‬ ِ‫ي‬ ‫َُم‬ َٰ ِ َ‫ى‬ َٰ‫ي‬ ِ ‫ى‬ “Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.”[HR. Muslim] Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa tujuan terpenting diturunkannya Al-Qur`an adalah untuk diamalkan. Hal ini diperkuat oleh firman Allah subhanahu wata’ala : ‫ةْذ‬ َ ‫اْع‬ ِ‫ة‬ ‫ىن‬ َٰ‫ي‬ ِ‫ى‬ ‫نْْك‬ َ ‫سَي‬ ِ‫يب‬ ِ ‫و‬ ‫ْا‬ ‫اي‬ ‫س‬ ََّ‫ة‬ ‫ي‬ َِ ‫هي‬ َِ‫ى‬ ‫نْذ‬ َِ‫ي‬ “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat- ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” [Shad : 29]
  • 44. “supaya mereka mentadabburi”, yakni agar mereka berupaya memahami makna-maknanya dan beramal dengannya. Tidak mungkin bisa beramal dengannya kecuali setelah tadabbur. Dengan tadabbur akan menghasilkan ilmu, sedangkan amal merupakan buah dari ilmu Jadi inilah tujuan diturunkannya Al-Qur`an : – untuk dibaca dan ditadabburi maknanya – diimani segala beritanya – diamalkan segala hukumnya – direalisasikan segala perintahnya – dijauhi segala larangannya Faidah (Pelajaran) yang diambil dari hadits : 1. Al-Qur`an sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya dan beramal dengannya. 2. Ilmu mengharuskan adanya amal. Kalau tidak maka ilmu tersebut akan menjadi hujjah yang membantahnya pada hari Kiamat. 3. Keutamaan membaca surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran 4. Penamaan surat-surat dalam Al-Qur`an bersifat tauqifiyyah. 4. Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
  • 45. (( ‫ا‬‫ن‬َ‫اس‬‫ي‬ُ ‫ا‬‫ن‬َُ ُ‫ن‬‫ذ‬ُِ‫ه‬ُ‫ا‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫و‬ُِ‫ذ‬ُِ‫ى‬ َُ )) ‫َْيع‬ ‫نفْْا‬ ِ‫ي‬ . “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027] Orang yang terbaik adalah yang terkumpul padanya dua sifat tersebut, yaitu : mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya. Ia mempelajari Al-Qur`an dari gurunya, kemudian ia mengajarkan Al-Qur`an tersebut kepada orang lain. Mempelajari dan mengajarkannya di sini mencakup mempelajari dan mengajarkan lafazh-lafazh Al-Qur`an; dan mencakup juga mempelajari dan mengajarkan makna-makna Al-Qur`an. 5. Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ‫ذ‬ِ‫اي‬‫ل‬َّ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُِ‫ي‬ ُ‫ه‬َ َُ َ‫س‬‫ل‬ََُْ ‫ل‬‫و‬‫ل‬ِ ُ‫س‬َُ ‫ل‬‫ت‬ُ‫س‬ُ‫ي‬‫ذ‬ِْ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ي‬ُ‫س‬‫ل‬ُِ‫ي‬ ُ‫ن‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ت‬ُُْ‫،س‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ َُ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫س‬ُ‫ة‬‫ا‬‫ه‬ُ‫ة‬ُ‫ة‬ُ‫ي‬ َُ ‫ل‬‫و‬‫ي‬‫ل‬‫ف‬ ُ‫ه‬َ َُ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬ َ‫ُْا‬ٌ ُِ‫و‬ ‫ل‬‫يب‬ُ‫س‬‫ا‬ ‫ى‬ َ‫ف‬‫َةي‬ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬
  • 46. “Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244] Orang yang mahir membaca Al-Qur`an adalah orang yang bagus dan tepat bacaannya. Adapun orang yang tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala : pertama, pahala tilawah, dan kedua, pahala atas kecapaian dan kesulitan yang ia alami. 6. Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : (( ‫ن‬ُ‫أ‬َُ ‫ل‬‫ن‬‫ل‬َ‫تا‬ِ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُِ‫ي‬ ‫ن‬ُ‫أ‬َُ ‫ل‬‫م‬‫ذ‬ ‫س‬‫ا‬‫ا‬َ‫ي‬ : ُ‫ي‬َ‫ي‬ ‫ل‬ْْ َ‫ت‬‫ل‬َ‫ي‬ٍُ ُْ‫ي‬ِ‫ا‬‫ه‬ٍُ َُ َ‫ت‬‫ل‬َ‫ي‬ٍُ ، ‫ن‬ُ‫أ‬َُ َُ ‫ل‬‫ن‬‫ل‬َ‫تا‬ِ‫ا‬ِ‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ َُ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُِ‫ي‬ ‫ل‬‫ن‬ُ‫أ‬َُُِ ‫ل‬‫ت‬ُ‫س‬‫ا‬ِ‫ذ‬‫ة‬ِ‫ي‬ : َُ ُ‫ي‬‫ي‬ ‫ل‬ْ ُْ‫ي‬ُِ َُُْ‫ي‬ِ‫ا‬‫ه‬ٍُ َ‫ه‬‫ا‬ُِ ، ‫أن‬َُ َُ ‫ل‬‫ف‬ُْ‫ا‬ِِ‫ي‬‫ل‬‫ف‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ ‫ُسى‬ ‫ي‬ ُ‫يُِساب‬ ‫ل‬‫ن‬‫أ‬َُُِ ‫ل‬‫م‬ُ‫ن‬َْ‫ي‬ ‫ذ‬‫يِس‬ : ُْ‫ي‬َ‫ْي‬ َ‫ت‬‫ل‬َ‫ي‬ٍُ ‫ا‬‫ه‬ٍُ َُُْ‫ي‬ِ
  • 47. َ‫س‬َ ، ‫ن‬ُ‫أ‬َُ َُ ‫ل‬‫ف‬‫ل‬‫ف‬ُْ‫ا‬ِِ‫ي‬ ‫ا‬‫ل‬َّ‫ذ‬ِ‫ي‬ َُ ‫ى‬ُ‫س‬‫ا‬ُُ‫ي‬ ُ‫اب‬ ‫ا‬‫س‬ُِ‫ي‬ ‫ل‬‫ن‬‫أ‬َُُِ ُ‫و‬‫ا‬‫ا‬َُِ‫ي‬‫ل‬‫م‬ُِ : ُ‫اي‬‫ي‬ُِ ُْ‫ي‬ُِ َ‫ي‬‫ي‬ ‫ل‬ْ ُْ‫ي‬ِ‫ا‬‫ه‬ٍُ َُ َ‫س‬َ )) َ‫ف‬‫َةي‬ ‫ل‬‫و‬‫ا‬‫ي‬ُُِ‫ى‬ . “Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al- Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim 797] Seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah, yaitu buah yang aromanya wangi dan rasanya enak. Karena seorang mu`min itu jiwanya bagus, qalbunya juga baik, dan ia bisa memberikan kebaikan kepada orang lain. Duduk bersamanya terdapat kebaikan. Maka seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah baik seluruhnya, baik pada dzatnya dan baik untuk orang lain. Dia seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi dan harum, rasanya pun enak dan lezat. Adapun seorang mu’min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah kurma. Rasanya enak namun tidak memiliki aroma yang wangi dan harum. Jadi seorang mu’min yang rajin membaca Al-Qur`an jauh
  • 48. lebih utama dibanding yang tidak membaca Al-Qur`an. Tidak membaca Al-Qur`an artinya tidak mengerti bagaimana membaca Al-Qur`an, dan tidak pula berupaya untuk mempelajarinya. Perumpamaan seorang munafiq, namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Karena orang munafiq itu pada dzatnya jelek, tidak ada kebaikan padanya. Munafiq adalah : orang yang menampakkan dirinya sebagai muslim namun hatinya kafir –wal’iyya dzubillah-. Kaum munafiq inilah yang Allah nyatakan dalam firman-Nya : Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang- orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah tambah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” [Al-Baqarah : 8 – 10]
  • 49. Didapati orang-orang munafiq yang mampu membaca Al-Qur`an dengan bacaan yang bagus dan tartil. Namun mereka hakekatnya adalah para munafiq –wal’iyyadzubillah- yang kondisi mereka ketika membaca Al-Qur`an adalah seperti yang digambarkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam : ‫ُسؤَب‬ ‫ي‬ ‫ُساب‬ ِ‫ي‬ َ ‫ةََْز‬ ‫ي‬ ‫سَن‬ ْ‫ا‬ ُ “Mereka rajin membaca Al-Qur`an, namun bacaan Al-Qur`an mereka tidak melewati kerongkongan mereka.” Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mengumpamakan mereka dengan buah Raihanah, yang harum aromanya, karena mereka terlihat rajin membaca Al-Qur`an; namun buah tersebut pahit rasanya, karena jelek dan jahatnya jiwa mereka serta rusaknya niat mereka. Adapun orang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an, maka diumpamakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan tidak memiliki aroma wangi. Inilah munafiq yang tidak memiliki kebaikan sama sekali. Tidak memiliki aroma wangi, karena memang ia tidak bisa membaca Al-Qur`an, disamping dzat dan jiwanya adalah dzat dan jiwa yang jelek dan jahat.
  • 50. Inilah jenis-jenis manusia terkait dengan Al-Qur`an. Maka hendaknya engkau berusaha agar menjadi orang mu`min yang rajin membaca Al- Qur`an dengan sebenar-benar bacaan, sehingga engkau seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi, rasanya pun enak. 7. Dari shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ‫ذ‬‫ىب‬ ُُ ‫س‬ُ‫ف‬ ‫ا‬‫س‬ُ‫ي‬ ‫ي‬َُُّ‫ي‬‫ل‬ِ ‫ل‬‫ذ‬ُْ‫ة‬‫ل‬ُِ‫ي‬ َُْ‫ي‬ ُ‫ه‬‫ا‬‫ص‬‫ى‬ ‫س‬ُ‫ض‬ُ‫ي‬ َُ ‫ل‬‫و‬‫ل‬ِ ُ‫ين‬ ‫ل‬‫س‬ ‫ا‬ ( ‫َْيع‬ ‫ِن‬ ْ َ .) “Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.” [HR. Muslim 269] Tauhid Memahami Arti Tauhid Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh Ibnu Sholeh Al Utsaimin berkata: “Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja, kemudian baru menetapkannya” (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul).
  • 51. Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa sesungguh banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi mereka menyembah Malaikat, menyembah para Nabi, menyembah orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja. Pembagian Tauhid Dari hasil pengkajian terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan para ulama sejak dahulu hingga sekarang, mereka menyimpulkan bahwa ada tauhid terbagi menjadi 3 aspek: Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Nama dan Sifat Allah (Asma’ Wash-Shifat). Yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan Allah dengan amalan dan penyataan yang tegas bahwa Allah Ta’ala adalah Tuhan, Raja, Pencipta semua makhluk. Dan Allah-lah yang mengatur dan mengubah keadaan mereka. (Lihat Al Jadid Syarh Kitab Tauhid). Meyakini rububiyah yaitu meyakini kekuasaan Allah dalam mencipta dan mengatur alam semesta, misalnya meyakini bumi dan langit serta isinya diciptakan oleh Allah, Allahlah yang memberikan rizqi, Allah yang mendatangkan badai dan hujan, Allah menggerakan bintang- bintang, dll. Di nyatakan dalam Al Qur’an:
  • 52. “Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.” (Al An’am: 1) Dan perhatikanlah baik-baik, tauhid rububiyyah ini diyakini semua orang baik mukmin, maupun kafir, sejak dahulu hingga sekarang. Bahkan mereka menyembah dan beribadah kepada Allah. Hal ini dikhabarkan dalam Al Qur’an: “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?,”. (Az Zukhruf: 87) Oleh karena itu kita dapati ayahanda dari Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bernama Abdullah,yang artinya hamba Allah. Padahal Abdullah diberi nama demikian, Rasulullah tentunya belum lahir. Adapun yang tidak mengimani rububiyah Allah adalah kaum komunis yang atheis. Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata: “Orang-orang komunis tidak mengakui adanya Tuhan. Dengan keyakinan mereka
  • 53. yang demikian, berarti mereka lebih kufur daripada orang-orang kafir jahiliyah” (Lihat Firqotun Najiyyah) Pertanyaan, jika orang kafir jahiliyyah sudah menyembah dan beribadah kepada Allah sejak dahulu, lalu apa yang diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat? Mengapa mereka berlelah-lelah penuh penderitaan dan mendapat banyak perlawanan dari kaum kafirin? Jawabannya, meski orang kafir jahilyyah beribadah kepada Allah mereka tidak bertauhid uluhiyyah kepada Allah, dan inilah yang diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun batin (Lihat Al Jadid Syarh Kitab Tauhid). Dalilnya: “Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan” (Al Fatihah: 5) Sedangkan makna ibadah adalah semua hal yang dicintai oleh Allah baik berupa perkataan maupun perbuatan. Apa maksud ‘yang dicintai Allah’? Yaitu segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, segala sesuatu yang dijanjikan balasan kebaikan bila melakukannya. Seperti shalat, puasa, bershodaqoh, menyembelih. Termasuk ibadah juga berdoa, cinta, bertawakkal, istighotsah dan isti’anah.
  • 54. Maka seorang yang bertauhid uluhiyah hanya meyerahkan semua ibadah ini kepada Allah semata, dan tidak kepada yang lain. Sedangkan orang kafir jahiliyyah selain beribadah kepada Allah mereka juga memohon, berdoa, beristighotsah kepada selain Allah. Dan inilah yang diperangi Rasulullah, ini juga inti dari ajaran para Nabi dan Rasul seluruhnya, mendakwahkan tauhid uluhiyyah. Syaikh DR. Shalih Al Fauzan berkata: “Dari tiga bagian tauhid ini yang paling ditekankan adalah tauhid uluhiyah. Karena ini adalah misi dakwah para rasul, dan alas an diturunkannya kitab-kitab suci, dan alasan ditegakkannya jihad di jalan Allah. Semua itu adalah agar hanya Allah saja yang disembah, dan agar penghambaan kepada selainNya ditinggalkan” (Lihat Syarh Aqidah Ath Thahawiyah). Maka perhatikanlah, sungguh aneh jika ada sekelompok ummat Islam yang sangat bersemangat menegakkan syariat, berjihad dan memerangi orang kafir, namun mereka tidak memiliki perhatian serius terhadap tauhid uluhiyyah. Padahal tujuan ditegakkan syariat, jihad adalah untuk ditegakkan tauhid uluhiyyah. Mereka memerangi orang kafir karena orang kafir tersebut tidak bertauhid uluhiyyah, sedangkan mereka sendiri tidak perhatian terhadap tauhid uluhiyyah?? Sedangkan Tauhid Nama dan Sifat Allah adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dengan nama dan sifat yang telah Ia tetapkan bagi dirinya dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Bertauhid nama dalam dan sifat Allah ialah dengan cara menetapkan nama dan
  • 55. sifat yang Allah tetapkan bagi dirinya dan menafikan nama dan sifat yang Allah nafikan dari dirinya, dengan tanpa tahrif, tanpa ta’thil dan tanpa takyif (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Allah Ta’ala berfirman : “Hanya milik Allah asmaa-ul husna585, maka bermohonlah kepada- Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang- orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama- nama-Nya586. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Al A’raf: 180) Tahrif adalah memalingkan makna ayat atau hadits tentang nama atau sifat Allah dari makna zhahirnya menjadi makna lain yang batil. Sebagai misalnya kata ‘istiwa’ yang artinya ‘bersemayam’ dipalingkan menjadi ‘menguasai’. Ta’thil adalah mengingkari dan menolak sebagian sifat-sifat Allah. Sebagaimana sebagian orang yang menolak bahwa Allah berada di atas langit dan mereka berkata Allah berada di mana-mana. Takyif adalah menggambarkan hakikat wujud Allah. Padahal Allah sama sekali tidak serupa dengan makhluknya, sehingga tidak ada makhluk yang mampu menggambarkan hakikat wujudnya. Misalnya
  • 56. sebagian orang berusaha menggambarkan bentuk tangan Allah,bentuk wajah Allah, dan lain-lain. Adapun penyimpangan lain dalam tauhid asma wa sifat Allah adalah tasybih dan tafwidh. Tasybih adalah menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk- Nya. Padahal Allah berfirman: “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” (Asy Syura: 11) Kemudian tafwidh, yaitu tidak mau menetapkan pengertian sifat-sifat Allah, misalnya sebagian orang menolak bahwa Allah bersemayam (istiwa) di atas Arsy kemudian berkata ‘kita serahkan makna istiwa kepada Allah’. Pemahaman ini tidak benar karena Allah Ta’ala telah mengabarkan sifat-sifatNya dalam Qur’an dan Sunnah agar hamba- hambaNya mengetahui. Dan Allah telah mengabarkannya dengan bahasa Arab yang jelas dipahami. Maka jika kita berpemahaman tafwidh maka sama dengan menganggap perbuatan Allah mengabarkan
  • 57. sifat-sifatNya adalah sia-sia karena tidak dapat dipahami oleh hamba- Nya. Pentingnya mempelajari tauhid Banyak orang yang mengaku Islam. Namun jika kita tanyakan kepada mereka, apa itu tauhid, bagaimana tauhid yang benar, maka sedikit sekali orang yang dapat menjawabnya. Sungguh ironis melihat realita orang-orang yang mengidolakan artis-artis atau pemain sepakbola saja begitu hafal dengan nama, hobi, alamat, sifat, bahkan keadaan mereka sehari-hari. Di sisi lain seseorang mengaku menyembah Allah namun ia tidak mengenal Allah yang disembahnya. Ia tidak tahu bagaimana sifat-sifat Allah, tidak tahu nama-nama Allah, tidak mengetahui apa hak-hak Allah yang wajib dipenuhinya. Yang akibatnya, ia tidak mentauhidkan Allah dengan benar dan terjerumus dalam perbuatan syirik. Wal’iyydzubillah. Maka sangat penting dan urgen bagi setiap muslim mempelajari tauhid yang benar, bahkan inilah ilmu yang paling utama. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata: “Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling agung kedudukannya. Setiap muslim wajib mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang asma- asma-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya”
  • 58. Hakikat Manusia Al-Qur'an menegaskan kualitas dan nilai manusia dengan menggunakan tiga macam istilah yang satu sama lain saling berhubungan, yakni al-insaan , an-naas , al-basyar , dan banii Aadam . Manusia disebut al-insaan karena dia sering menjadi pelupa sehingga diperlukan teguran dan peringatan. Sedangkan kata an-naas (terambil dari kata an-nawsyang berarti gerak; dan ada juga yang berpendapat bahwa ia berasal dari kata unaas yang berarti nampak) digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia baik dalam arti jenis manusia atau sekelompok tertentu dari manusia. Manusia disebut al-basyar, karena dia cenderung perasa dan emosional sehingga perlu disabarkan dan didamaikan. Manusia disebut sebagai banii Aadam karena dia menunjukkan pada asal-usul yang bermula dari nabi Adam as sehingga dia bisa tahu dan sadar akan jati dirinya. Misalnya, dari mana dia berasal, untuk apa dia hidup, dan ke mana ia akan kembali. Penggunaan istilah banii Aadam menunjukkan bahwa manusia bukanlah merupakan hasil evolusi dari makhluk anthropus (sejenis kera). Hal ini diperkuat lagi dengan panggilan kepada Adam dalam al- Qur'an oleh Allah dengan huruf nidaa (Yaa Adam!). Demikian juga penggunaan kata ganti yang menunjukkan kepada Nabi Adam, Allah
  • 59. selalu menggunakan kata tunggal (anta)dan bukan jamak (antum) sebagaimana terdapat dalam surah al-Baqarah ayat 35. Manusia dalam pandangan al- Qur'an bukanlah makhluk anthropomorfisme yaitu makhluk penjasadan Tuhan, atau mengubah Tuhan menjadi manusia. Al-Qur'an menggambarkan manusia sebagai makhluk theomorfis yang memiliki sesuatu yang agung di dalam dirinya. Disamping itu manusia dianugerahi akal yang memungkinkan dia dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa dia pada sebuah kualitas tertinggi sebagai manusia takwa. Al-Qur'an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia,yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan, mengakibatkan Adam dan istrinya diturunkan dari sorga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan. Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah berpembawaan baik (positif, haniif). Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki
  • 60. kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu dihadapkan pada dua tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas mutaqqin di atas. Gambaran al-Qur'an tentang kualitas dan hakikat manusia di atas megingatkan kita pada teori superego yang dikemukakan oleh sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisa kenamaan yang pendapatnya banyak dijadika rujukan tatkala orang berbicara tentang kualitas jiwa manusia. Menurut Freud, superego selalu mendampingi ego. Jika ego yang mempunyai berbagai tenaga pendorong yang sangat kuat dan vital (libido bitalis), sehingga penyaluran doronganego (nafsu lawwamah/nafsu buruk) tidak mudah menempuh jalan melalui superego (nafsu muthmainnah/nafsu baik). Karena superego (nafsu muthmainnah) berfungsi sebagai badan sensor atau pengendali ego manusia.
  • 61. Sebaliknya, superego pun sewaktu-waktu bisa memberikan justifikasi terhadap egomanakala instink, intuisi, dan intelegensi - ditambah dengan petunjuk wahyu bagi orang beragama- bekerja secara matang dan integral. Artinya superego bisa memberikan pembenaran pada ego manakala ego bekerja ke arah yang positif. Ego yang liar dan tak terkendali adalah ego yang negatif, ego yang merusak kualitas dan hakikat manusia itu sendiri. Sebagai kesimpulan dapatlah diterangkan bahwa kualitas manusia berada diantara naluridan nurani. Dalam rentetan seperti itulah manusia berperilaku, baik perilaku yang positif maupun yang negatif. Fungsi intelegensi dapat menaikkan manusia ke tingkat yang lebih tinggi. Namun intelegensi saja tidaklah cukup melainkan harus diikuti dengan nurani yang tajam dan bersih. Nurani (mata batin, akal budi) dipahami sebagai superego, sebagiconscience atau sebagai nafsu muthmainnah (dorongan yang positif). Prof. Dr. Fuad Hasan mengatakan bahwa bagi manusia bukan sekedar to live (bagaimana memiliki) dan to survive (bagaimana bertahan), melainkan juga to exist (bagaimana keberadaannya). Untuk itu, maka manusia memerlukan pembekalan yang kualitatif dan kuantitatif yang lebih baik daripada hewan.
  • 62. Artinya: “12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS Al Mukminun : 12-14) Manusia bisa berkulitas kalau ia memiliki kebebasan untuk berbuat dan kehendak. Tetapi kebebasan disini bukanlah melepaskan diri dari kendali rohani dan akal sehat, melainkan upaya kualitatif untuk mengekspresikan totalitas kediriannya, sambil berjuang keras untuk menenangkan diri sendiri atas dorongan naluriah yang negatif dan destruktif. Jadi kebebasan yang dimaksudkan disini adalah upaya sadar untuk mewujudkan kualitas dan nilai dirinya sebagai khalifah Allah di muka bumi secara bertangung jawab. Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
  • 63. (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Al Baqarah : 30) Kualitas dan nilai manusia akan terkuak bila manusia memiliki kemampuan untuk mengarahkan naluri bebasnya itu berdasarkan pertimbangan aqliah yang dikaruniai Allah kepadanya dan dibimbing oleh cahaya iman yang menerangi nuraninya yang paling murni. Wallaahu A'lam. Diin Al Islam Dienul Islam merupakan tatanan hidup (syariah = aturan, jalan hidup) ciptaan Allah untuk mengatur segenap aktivitas manusia di dunia, baik aktivitas lahir maupun aktivitas batin. Aturan Allah yang terkandung dalam al-Islam ini bersifat absolut. Selanjutnya, aturan Allah dibagi dua, yakni : Pertama, aturan tentang tata keyakinan disebut Aqidah. Kedua adalah aturan tentang tatacara beribadah, yang disebut syariah ibadah,Ada satu lagi yang disebut Akhlaq, yakni aturan tentang tatacara menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitar. Akhlaq ini, sebenarnya, adalah syariah ibadah juga, hanya saja dilihatnya dari persepktif layak dan tidaknya suatu perbuatan dilakukan, bukan sekadar wajib dan haram. Aqidah, syariah dan akhlaq
  • 64. ini dalam terminology lain adalah Imam, Islam dan Ihsan. Seorang mukmin memiliki keterikatan dengan al-Islam yakni : Meyakini kebenaran aturan al-Islam sebagai kebenaran yang absolut. Mengamalkan seluruh aturan Islam yang absolut itu secara kaffah (menyeluruh). Mendakwahkan al-Islam melalui hikmah (pendalaman keilmuan), mauidlah (nasihat-nasihat) jadilhim billati hiya ahsan (diskusi, seminar, dialog interaktif yang menarik ), yang ditujukan kepada ke segenap manusia di dunia ini tanpa kecuali. Esensi Dienul Islam Din berasal dari kata dana yadinu dinan berarti tatanan, sistem atau tatacara hidup. Jadi Din al-Islam berarti tatacara hidup Islam. Tidak tepat apabila din diterjemahkan sebagai agama, sebab istilah agama (religion, religie) hanyalah merupakan alih bahasa saja yang tidak mengandung makna substantif dan essensil. Lebih dari itu apabila din diterjemahkan sebagai agama maka maknanya menjadi sempit. Di Indonesia misalnya, agama yang diakui hanya ada enam , yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kunghuchu padahal di Indonesia terdapat ratusan bahkan mungkin ribuan tatacara hidup. Dengan memaknai din sebagai tatan hidup, maka yang dimaksud dengan istilah muslim adalah orang yang ber-din al-Islam. Din al-Islam sebagai tatanan hidup meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan, dari mulai masalah ritual sampai kepada masalah muamalah termasuk masalah sosial budaya, sosial ekonomi, sosial politik, bahkan sampai kepada masalah kenegaraan. Seseorang yang mengaku muslim
  • 65. atau menganut din al-Islam harus mengikuti tatanan hidup Islam secara kaffah, Apabila ia menolaknya, maka ia pasti akan terpental di akhirat sebagaimana diterangkan di dalam QS. 3 : 19 dan ayat 85 : “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab189 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. “(QS. 3 : 19 ) Barangsiapa mencari tatanan hidup selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (din itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.(QS. 3 : 85). Din terbagi dua yang sangat jelas bedanya, yakni din al-haq dan din al- Bathil . Yang dimaksud dengan din al-haq ialah din yang berisi aturan Allah yang telah didesain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
  • 66. fitrah manusia. Aturan ini kemudian dituangkan di dalam kitab undang- undang Allah, yakni Al-Qur'an. Sedangkan di luar din al-Islam adalah din yang berisi aturan manusia sebagai produk akal, hasil angan-angan, imajinasi, hawa nafsu serta merupakan hasil kajian falsafahnya. Berdasarkan pengelompokkan din ini, maka manusia sebagai pemilih din, otomatis hanya terbagi menjadi dua kelompok yang jelas-jelas berbeda (furqan), yakni kelompok Huda dan kelompok Dhallin Kelompok Huda adalah kelompok yang memilih din Islam sebagai tatanan hidupnya. Ini berarti bahwa mereka telah mengikuti jalan yang haq sehingga Allah akan menghapuskan segala kesalahannya. Sedangkan kelompok Dhalalah adalah orang-orang yang memilih din selain Islam. sebagaimana ditegaskan oleh Allah di dalam Al-Quran surat 7 : 30 dan surat 47 : 1,2,3 Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan- syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. { Q.S : Al A’raaf : 30 }
  • 67. [47:1] Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. [47:2] Dan orang-orang mu'min dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. [47:3] Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mu'min mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. Dalam pandangan Al-Qur'an, din al-Islam adalah satu-satunya din ciptaan Allah, din yang satu ini adalah aturan untuk seluruh umat manusia tanpa kecuali Sementara itu, din-din hasil ciptaan manusia berdasarkan akal, imajinasi dan falsafah sebagaimana telah dikemukakan di atas telah melahirkan banyak din dan isme-isme
  • 68. lainnya, antara lain Materalisme, Kapitalisme, Liberalisme, Markisme, Komunisme, Nasionalisme, dan Kolonialisme. Cukup banyak agama yang ada di dunia ini, sekedar menyebut contoh agama Sinto, Kong Hu Cu, Bahai, Budha, Katolik, Protestan, Hindu, Islam dan lain-lainnya. Namun dari sekian banyak agama ini oleh para ahli diklasifikasikan ke dalam dua golongan (berdasar tolok ukur tertentu). Salah satu tolok ukur yang dapat dipergunakan adalah asal (sumber) ajaran agama. Menurut sumber ajaran suatu agama, agama- agama tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Agama Wahyu (revealed religion), juga disebut agama samawi, agama langit. 2. Agama Ra’yu (cultural religion/natural religion) agama ardhi, agama bumi,kadang disebut agama budaya dan agama alam. Agama wahyu adalah agama yang ajarannya diwahyukan oleh Allah (Tuhan) kepada ummat manusia melalui Rasul-Nya. Sedangkan agama ra'yu adalah agama yang ajaran-ajarannya diciptakan oleh manusia sendiri, tidak diwahyukan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Berikut ini akan dibedakan ciri masing-masing agama di atas ; Ciri Agama Wahyu/Samawi/Langit : · 1. Agama wahyu dapat dipastikan kelahirannya;
  • 69. · 2. Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah yang bertugas menyampaikan dan menjelaskan lebih lanjut wahyu yang diterimanya dengan berbagai cara dan dan upaya; · 3. Memiliki kitab suci yang keotentikannya bertahan tetap; · 4. Sistem merasa dan berfikimya tidak inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan masyarakat, malahan menuntut supaya sistem merasa dan berfikir mengabdikan diri kepada agama; · 5. Ajarannya serba tetap, tetapi tafsiran dan pandangannya dapat berubah dengan perubahan akal; · 6. Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak; · 7. Kebenaran prinsip-prinsip ajarannya tahan terhadap kritik akal; mengenai alam nyata dalam perjalanan ilmu satu demi satu terbukti kebenarannya, mengenai alam ghaib dapat diterima oleh akal. · 8. Sistem nilai ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan. · 9. Melalui agama Wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil (sempuma) yang bersih dari dosa. Ciri agama Ra”yu/Ardhi/Bumi/Budaya: · 1. Agama ra'yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
  • 70. · 2. Tidak mengenal utusan atau Rasul Allah. · 3. Yang mengajarkan agama budaya adalah filsof atau pendiri agama tersebut. · 4.Tidak memiliki kitab suci. · 5. Sekalipun memiliki kitab suci Sistem merasa dan berfikirnya inheren dengan sistem merasa dan berfikir tiap segi kehidupan · 6. Ajarannya berubah seiring perubahan masyarakat yang menganut, atau oleh filosofnya · 7. Konsep ketuhanannya dinamisme, animisma, poleteisme paling tinggi monoteisme nisbi · 8. Kebenaran prinsip ajarannya tak tahan terhadap kritik akal, mengenai alam nyata satu satu ketika dibuktikan keliru oleh ilmu dalam perkembangannya, mengenai alam ghaib tak termakan oleh akal (Sidi Ghazalba; 1975; 49~53) · 9. Nilai agama ditentuakan oleh manusia sesuai dengan cita-cita, pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya · Pembentukan manusia disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat lain.(Muhammad Daud Ali, 1997172) Yang dimasukkan oleh para ahli ke dalam kelompok agama budaya contohnya adalah agama Kong Hu Cu, agama Budha yang lahir dari
  • 71. pemikiran pendirinya dan agama Hindu; sedang yang tergolong ke dalam agama wahyu adalah agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Namun, di antara ketiga agama wahyu ini terdapat perbedaan. Kalau tolok ukur di atas diterapkan kepada ketiga agama wahyu, maka menurut para ahli pula, tidak semua tolok ukur di atas dapat diterapkan kepada agama Yahudi dan Nasrani Mengenai kitab sucinya, sebagai contoh dapat dibuktikan oleh para ahli bahwa Taurat dan Injil telah mengalami perubahan, tidak asli lagi memuat wahyu yang disampaikan oleh malaikat (Jibril) dahulu kepada Musa dan Isa sebagai Rasul-Nya. Menurut Profesor Charles Adams, seorang ilmuwan, pendeta agama (Kristen) Protestan (1971) kitab suci yang masih asli memuat wahyu Tuhan hanyalah Al-Qur'an. Selain dari itu, sifat ajaran agama Yahudi adalah local, khusus bagi orang Yahudi saja tidak untuk manusia lain. Tentang agama Nasrani dapat dikemukakan bahwa konsep ketuhanannya bukanlah monoteisme mumi tetapi monoteisme nisbi. Menurut ajaran (akidah) agama Nasrani, Tuhan memang satu tetapi terdiri dari tiga oknum yakni Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Qudus. Ketiganya disebut trinitas atau tritunggal, kesatuan tiga pribadi. Selain dari itu, menurut Maurice Bucaile, ada hal-haldalam kitab suci agama Nasrani yang bertantangan dengan sains modern.
  • 72. “Sesungguhnya kafirlah orang orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” {Q.S Al Maa’idah : 73 } Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islarn? Kalau kesembilan tolok ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama Islarn hasilnya adalah sebagai berikut : 1. Kelahiran agama Islarn adalah pasti yaitu tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. 2. Disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan atau Rasulullah. 3. Memilki kitab suci yaitu Al-Qur'an yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh Rasul-Nya. 4. Ajaran agama Islam mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar. Ajaran Islam berlaku abadi tidak berubah dan tidak boleh dirubah. 5. Konsep ketuhanan Islam adalah tauhid, monotiesme mumi, Allah adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam sifat dan Esa dalam perbuatan. 6. Dasar-dasar agama Islarn bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk seluruh umat manusia di manapun dia berada.
  • 73. 7. Nilai-nilai terutama nilai etika dan estetika yang ditentukan oleh agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanusiaan. 8. Soal-soal alam semesta yang disebutkan dalam agama Islam yang dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini telah banyak dibuktikan kebenaramrya oleh sains modem. 9. Bila petunjuk, pedoman dan tuntunan serta peringatan agama Islam dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan terbentuklah insan kamil yaitu manusia yang sempuma. Dari uraian tersebut di atas dan dari ciri-ciri agama wahyu yang disebutkan di muka, dapatlah disimpulkan bahwa pada agama Islamlah kita temui ciri-ciri agama wahyu yang lengkap. Oleh karena itu pula dapatlah secara pasti kita katakan bahwa agama Islam, bukan hanya agama yang benar, tetapi juga agama yang sempurna (Haron Din, 1990: 278-281). Sebagai muslim dan muslirnat kita bersyukur memeluk agama Islarn. Tetapi kesyukuran itu harus diikuti dengan mempelajari agama kita itu secara sistematis, baik dan benar serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan, dalam rangka kesyukuran itu pula, dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, kita menghargai pemeluk agama lain yang karena keyakinannya berbeda agamanya dengan kita. Sementara itu perlu ditambahkan bahwa agama wahyu, semua agama langit yang disebutkan diatas ajaranya berasal dari wahyu Ilahi yang
  • 74. disampaikan oleh malaikat (Jibril) kepada Rasul-Nya pada masa tertentu untuk menjadi pedoman hidup manusia. Inti ajaranya sejak diturunkan kepada Nabi atau Rasul-Nya yang pertama sampai kepada Nabi dan Rasul-Nya yang terakhir adalah sama yakni mengenai ke- Esaan Allah, tidak ada Tuhan lain selain Allah. Sejak dahulu sampai sekarang dan terus ke masa yang akan datang ajaran tentang ke-Esaan Allah (tauhid) tetap tidak berubah-ubah. Yang berubah adalah jalan yang ditempuh atau syari' at yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, antar manusia dalam masyarakat dan dirinya sendiri serta lingkungan hidupnya. Karena itu pulamengenai syari'at antara satu agama wahyu dengan agama wahyu lam berbeda. Dan, karena perbedaan itu ditentukan Allah, maka para pemeluk agama wahyu harus mampu menegakkan sikap, seperti telah disinggung di muka, setuju hidup bersama dalam perbedaan. “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab189 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” {Q.S Al Imran : 19 }
  • 75. Islam MerupakanAgama Fitrah Pada dasarnya manusia diciptakan dan dilahirkan di dunia secara naluri mempercayai dan meyakini adanya Tuhan. Naluri Manusia itu pada dasarnya selalu cinta kepada kesucian dan cenderung kepada kebenaran. Keberadaan naluri manusia adalah suci dan benar dalam arti sejak zaman azali.Islam pada awal mulanya diturunkan untuk meluruskan kepercayaan manusia supaya berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan jalan mentauhidkan kepercayaan terhadap Allah SWT. Disini letak persamaan dan persesuaian antara ajaran Islam dengan Fitrah manusia, dimulai dari lahirnya yaitu ingin meyakinkan kepercayaan dirinya kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta. Islam diturunkan berfungsi untuk mengatur manusia supaya menjadi manusia yang bertanggung jawab dan mau melakukan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Islam memberikan pandangan, pemikiran, pengarahan dan pemantapan untuk kebaikan hidup manusia yang layak dan sesuai dengan fitrahnya. Jika seseorang memihak kepada kebatilan, maka perbuatan tersebut bertentangan dengan hati nuraninya secara fitrah. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, berarti bahwa manusia sejak lahir secara naluri fitri, telah mempercayai Islam itu secara sadar, ikhlas dan betul-betul memiliki perasaan yang sangat
  • 76. dalam dan tidak bertentangan dengan hati nurani manusia itu. Wilhelm Schmidt, telah membuktikan kebenaran tersebut, dimana pada dasarnya ide pertama manusia itu revelation (Wahyu). Wilhelm Schmidt telah menyeli kehidupan orang-orang primitif, sebab dia masih mempertanyakan, apakah sebetulnya kepercayaan manusia itu mula- mula melalui evolusi atau tidak; maka dia dengan tegas mengambil kesimpulan setelah mengadakan penyelidikan secara detail kepada masyarakat (orang-orang) primitif, bahwa mereka percaya akan monotheisme (Tuhan Yang Maha Esa). Fitrah manusia yang mendekati kebenarannya adalah : Ingin mengetahui adanya kekuatan di luar dirinya, di luar alam semesta, yaitu Allah Maha Pencipta. Selalu cenderung dan condong serta patuh kepada hal-hal yang baik dan benar sesuai dengan hati nuraninya sendiri, yang diilhami oleh pemikiran rasional dan baik. Ingin hidup bermasyarakat tidak bersifat individual, sebab hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Agama SebagaiAmanat Allah
  • 77. “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (Q.S.al ahzab :72) Manusia adalah mahluk yang sempurna di bandingkan mahluk lain yang terlihat di muka bumi karena manusia diberikan akal dan pikiran serta budi pekerti (ahlak), manusia mempunyai hak otonomi untuk mengatur dirinya sendiri.Allah menciptakan manusia tidak dengan Cuma-Cuma, tiap sesuatu yang diciptakannya mempunyai azas dan tujuan tertentu. Ada aturan tetap (abadi) yang di pegang teguh olehnya dari aturan itu lahirlah hukum-hukum fundamental lengkap dengan sangsi-sangsinya.Allah tidak akan bertindak sewenang-wenang. Allah pasti benar apa yang ia janjikan dan pasti adil. Aturan itu mengandung persamaan dan pemerataan. Manusia di jadikan sesungguhnya untuk beribadah (tujuan tunggal) “Tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk menyembah(mengabdi) kepadaku” (Q.S Adz Dzaariyaat.56)
  • 78. Untuk keperluan tersebut telah mengemukakan suatu amanat, tetapi tidak banyak orang yang mengetahui apa isi amanat itu.”sesungguh manusia itu amat zalim dan amat bodoh” kata Allah. Membaca ayat-ayat Allah dalam arti untuk memahami/mengerti isi sesungguhnya sebagaimana dimaksud olehnya (taqwilnya), tidaklah semudah yang kita perkirakan. Seringkali kata-kata penutup dari sebuah ayat seperti halnya pada ayat tersebut merupakan kejutan yang diperlukan untuk menggugah kesadaran andaikan kalimat penutup tersebut tidak ada, orang yang membacanya menganggap sudah mengerti apa yang dikehendaki oleh Allah tetapi kenyataannya kata- kata penutup tersebut mau tidak mau orang terpaksa harus merenung sejenak jika ingin memenuhi amanat tesebut sebaik-baiknya. Jadi amanah itu sekurang-kurangnya yang kita kerjakan suka atau tak suka tetap kita kerjakan dalam lima waktu sehari selalu kita ucapkan : “tunjukilah kami jalan yang lurus!” (Q.S. al-fatihah : 6) Atas permohonan tersebut sesungguh Allah langsung menjawab : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang