Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
1. BAKTERIOLOGI
1. Definisi Bakteri
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke
dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki
peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen
penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan
manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif
sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan
antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara,
dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit(patogen), bahkan
dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri
tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan
pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil
(mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
2. Fungsi dan bagian
Struktur Bakteri
a. Dinding sel
Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein) yaitu
susunan yang terdiri dari polimer besar dan terbuat dari N – asetil glukosamin dan
asam N – asetil muramat yang saling berikatan silang dengan ikatan kovalen.
b. Kapsul
Merupakan selaput licin terdiri dari polisakarida terletak di luar dinding sel. Bakteri
yang patogen memiliki kapsul berfungsi mempertahankan diri dariantitoksin yang
dihasilkan sel inang.
2. c. Membran sel
Tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk
mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.
d. Sitoplasma
Merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
e. Nucleoid (DNA)
Untuk mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat.
f. Flagella (CambukBesar)
Berfungsi utk bergerak, flagel melekat pada membran luar di dinding sel.
g. Ribosom
Tersusun atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis protein.
h. Mesosom
Terbentuk dari membran sel yg tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sbg
tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan
dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
3. Ciri-ciri bakteri
a. Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer
(μm). (mikrometer = 1/1000000 meter).
b. Bakteri yang terkecil adalah Dialister pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 –
0,30 μm
c. Sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15 μm.
d. Ukuran bakteri adalah mikroskopis, artinya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop.
4. Bentuk-bentuk bakteri
Ada 3 macam bentuk bakteri sebagai berikut :
a. Bentuk batang (basil)
Bakteri bentuk batang dikenal sebagai basil (berasal dari kata bacillus yang berarti
batang). Bentuk ini dapat dibedakan mjd :
Monobasil,yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal.
Contoh:Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus, Escherichiacoli bakteri
yang terdapat pada usus dan Lactobacillus.
3. Diplobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua
Streptobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang
berbetuk rantai, misal Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks,
Streptpbacillus moniliformis, Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.
b. Bentuk bulat (kokus)
Bakteri bentuk bulat (bola) atau kokus dpt dibedakan mjd:
Monokokus yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misal Monococcus
gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.
Diplokokus yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua, misal
Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia (radang, paru-
paru).
Streptokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang
berbentuk rantai, misal Streptococcus lactis, Streptococcus pyogenes
penyebab sakit tenggorokan dan Streptococcus thermophilis untuk
pembuatan yoghurt(susu asam).
Stafilokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah
anggur, misal Stafilokokus aureus, penyebab penyakit radang paru-paru.
c. Bentuk spiral
Ada tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:
Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya
Spirillum.
Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna
misalnya Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat bergerak misal:
Spirochaeta palida, penyebab penyakit sifilis.
5. Pergerakan bakteri
Bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel. Flagel merupakan bulu-bulu
cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri dan letaknya berbeda-beda
tergantung kepada spesiesnya.
Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:
4. a. Monotrik:
yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
b. Lopotrik :
yaitu bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
c. Amfitrik :
yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
d. Peritrik :
yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
B. Proses Bakteri Dalam Menimbulkan Penyakit
a. Jalan Masuk Mikroorganisme Ke Tubuh Inang
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan,
misalnya melalui membran mukosa, kulit ataupun rute parental. Banyak bakteri
dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran
pernapasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting
yang menutupi bola mata dan kelopak mata.
• Saluran pernapasan
Saluran pernapasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme infeksius.
Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu. Penyakit
yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak, tuberculosis, dan cacar air.
• Saluran pencernaan
Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan makanan atau
minuman dan melalui jari – jari tangan yang terkontaminasi mikroorganisme pathogen.
Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan oleh asam klorida( HCL ) dan enzim –
enzim di lambung, atau oleh empedu dan enzim di usus halus. Mikroorganisme yang
5. bertahan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya, demam tifoid,
disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera. Patogen ini selanjutnya dikeluarkan malalui feses
dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melalui air, makanan, atau jari – jari tangan yang
terkontaminasi.
Esherichia coli
• Kulit
Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak mengalami
perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme. Beberapa
mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit, folikel rambut,
maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain memasuki tubuh inang pada saat
berada di jaringan bawah kulit atau melalui penetrasi atau perlukaan membran mukosa.
Rute ini disebut rute parenteral. Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat
membuka rute infeksi parenteral.
• Rongga mulut
Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme. Salah satu penyakit
yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi mikroorganisme adalah karies gigi. Karies
gigi diawali akibat pertumbuhan Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya
pada permukaan gigi. Hasil fermentasi metabolisme, menghidrolisis sukrosa menjadi
komponen monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim glukosiltransferasi selanjutnya
merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang difermentasi
menjadi asam laktat. Akumulasi bakteri dan dekstran menempel pada permukaan gigi dan
membentuk plak gigi. Populasi bakteri plak didominasi oleh Streptococcus dan anggota
Actinomyces. Karena plak sangat tidak permeable terhadap saliva, maka asam laktat yang
6. diproduksi oleh bakteri tidak dilarutkan atau dinetralisasi dan secara perlahan akan
melunakkan enamel gigi tepat plak tersebut melekat.
b. Kolonisasi
Tahap pertama dari infeksi mikroba adalah kolonisasi: pembentukan patogen di portal
masuk yang tepat. Patogen biasanya menjajah jaringan inang yang berhubungan dengan
lingkungan eksternal.
c. Kepatuhan spesifik Bakteri to Cell dan Jaringan Permukaan
Beberapa jenis pengamatan memberikan bukti tidak langsung untuk spesifisitas kepatuhan
bakteri ke inang atau jaringan.
1. Tissue tropisme: bakteri tertentu diketahui memiliki preferensi yang jelas untuk jaringan
tertentu atas orang lain.
2. Spesifisitas Spesies: bakteri patogen tertentu hanya menginfeksi spesies tertentu.
3. Genetik kekhususan dalam suatu spesies: strain tertentu atau ras dalam suatu spesies
secara genetik kebal terhadap pathogen.
d. Mekanisme Kepatuhan to Cell atau Jaringan Permukaan
Mekanisme untuk kepatuhan mungkin melibatkan dua langkah:
1. Nonspesifik kepatuhan : lampiran reversibel bakteri untuk eukariotik permukaan (kadang-
kadang disebut" docking)
2. kepatuhan Tertentu: lampiran permanen reversibel mikroorganisme ke permukaan
(kadang-kadang disebut "penahan").
Situasi umum adalah bahwa lampiran lampiran reversibel mendahului ireversibel tetapi
dalam beberapa kasus, situasi sebaliknya terjadi atau kepatuhan tertentu mungkin tidak
akan pernah terjadi.
Kepatuhan nonspesifik melibatkan pasukan menarik spesifik yang memungkinkan
pendekatan bakteri ke permukaan sel eukariotik. Kemungkinan interaksi dan pasukan yang
terlibat adalah:
7. 1) Interaksi hidrofobik
2) Atraksi elektrostatik
3) Atom dan molekul getaran yang dihasilkan dari dipol berfluktuasi frekuensi yang sama
4) Brown
5) Perekrutan dan menyaring oleh polimer biofilm berinteraksi dengan glycocalyx bakteri
(kapsul)
Faktor yang mendasari Mekanisme Patogenisitas Bakteri adalah sebagai berikut :
1. Invasiveness adalah kemampuan untuk menyerang jaringan. Ini meliputi mekanisme
untuk kolonisasi (kepatuhan dan multiplikasi awal), produksi zat ekstraselular yang
memfasilitasi invasi (invasins) dan kemampuan untuk memotong atau mengatasi
mekanisme pertahanan inang.
2. Toxigenesis adalah kemampuan bakteri untuk menghasilkan racun. Bakteri dapat
menghasilkan dua jenis racun disebut exotoxins dan endotoksin.
a. Exotoxins adalah racun yang dilepaskan dari sel bakteri dan dapat bertindak di bagian
jaringan yang menghapus situs pertumbuhan bakteri.
b. Endotoksin dapat dilepaskan dari pertumbuhan sel-sel bakteri hasil dari pertahanan inang
efektif (misalnya lisozim) atau kegiatan antibiotik tertentu.
e. Kerentanan Inang
Kerentanan terhadap infeksi bakteri tergantung pada kondisi fisiologis dan imunologis inang
dan virulensi bakteri. Pertahanan inang terhadap infeksi bakteri adalah mekanisme
nonspesifik dan spesifik (antibodi). Mekanisme nonspesifik dilakukan oleh sel-sel neutrofil
dan makrofag. Perkembangan imunitas spesifik seperti respons antibodi memerlukan waktu
beberapa minggu. bakteri flora normal kulit dan permukaan mukosa juga memberi
perlindungan terhadap kolonisasi bakteri patogen. Pada individu sehat, bakteri flora normal
yang menembus ke tubuh dapat dimusnahkan oleh mekanisme humoral dan seluler inang.
Contoh terbaik tentang kerentanan adalah AIDS, di mana limfosit helper CD4+ secara
progresif berkurang 1/10 oleh virus imunodefisiensi (HIV). Mekanisme resistensi
8. dipengaruhi oleh umur, defisiensi, dan genetik. Sistem pertahanan (baik spesifik maupun
nonspesifik) orang lanjut usia berkurang. Sistem imun bayi belum berkembang, sehingga
rentan terhadap infeksi bakteri patogen. Beberapa individu memiliki kelainan genetik dalam
sistem pertahanan.
Resistensi inang dapat terkompromi oleh trauma dan penyakit lain yang diderita. Individu
menjadi rentan terhadap infeksi oleh berbagai bakteri jika kulit atau mukosa melonggar
atau rusak (terluka). Abnormalitas fungsi silia sel pernafasan mempermudah infeksi
Pseudomonas aeruginosa galur mukoid. Prosedur medis seperti kateterisasi dan intubasi
trakeal menyebabkan bakteri normal flora dapat masuk ke dalam tubuh melalui plastik.
Oleh karena itu, prosedur pengantian plastik kateter rutin dilakukan setiap beberapa jam
(72 jam untuk kateter intravena).
Banyak obat diproduksi dan dikembangkan untuk mengatasi infeksi bakteri. Agen
antimikroba efektif melawan infeksi bakteri jika sistem imun dan fagosit inang turut bekerja.
Namun terdapat efek samping penggunaan antibiotik, yaitu kemampuan difusi antibiotik ke
organ nonsasaran (dapat mengganggu fungsi organ tersebut), kemampuan bertahan bakteri
terhadap dosis rendah (meningkatkan resistensi), dan kapasitas beberapa organisme
resisten terhadap multi-antibiotik.
6. Bakteri gram-positif
Adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan
Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan
bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda. Perbedaan
klasifikasi antara kedua jenisbakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur
dinding sel bakteri.
Karakteristik bakteri gram positif :
Memiliki cytoplasmic lipid membrane
9. Memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal
Terdapat asam teichoic dan lipoid yang membentuk lapisan asam lipoteichoic yang
berguna untuk chelating agen dan untuk adhesi tipe tertentu.
Beberapa spesies memiliki kapsul polisakarida
Beberapa spesies memiliki flagellum
Jika terdapat akan diperkuat oleh 2 cincin, berbeda dengan bakteri gram
negative yang flagellumnya diperkuat oleh 4 cincin.
Bakteri Gram Positif
Berdasarkan klasifikasi phyla bakteri yang asli, bakteri gram positif termasuk dalam filum
Firmicutes. Didalamnya terdapat kelompok- kelompok bakteri yang sudah banyak dikenal,
yaitu :
a. Staphylococcus
b. Streptococcus
c. Enterococcus
· Bacillus
· Corynebacterium
· Nocardia
· Clostridium
· Actinobacteria
· Listeria
Bakteri gram-negatif
Adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warnametil ungu pada metode pewarnaan
Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci
dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram,
suatu pewarna penimbal ( counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat
semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini
berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipebakteri ini berdasarkan perbedaan
struktur dinding sel mereka.
10. Karakteristik bakteri gram negative :
*Memiliki Cytoplasmic membrane
*Lapisan peptidoglikan tipis
*Memiliki membran tambahan diluar lapisan peptidoglikan yang dipisahakan oleh spasium
periplasmik.
*Membran luar terdiri atas Lipopolisakarida (LPS) yang tersusun oleh lipid A, inti
polisakarida,antigen O
*Terdapat porin di membran luar sebagai pori-pori untuk molekul tertentu.
*Memiliki S-layer (Surface layer) yang melekat langsung pada membran luar.
*Jika memiliki flagella, maka akan disokong oleh 4 buah cincin.
*Tidak memiliki asam teichoic ataupun asam lipoteichoic.
*Lipoprotein merekat pada polisakarida.
~ Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negatif termasuk dalam divisi Gracillicutes. Proteobacteria adalah grup mayor
dalam kelompok bakteri gram negatif.Jenis-jenisnya yaitu :
· Enterobacteriaceae;
Escherichia Coli
Salmonella
Sigella
· Pseudomonas
· Moraxella
· Helicobacter
· Stenotrophomonas
· Bdellovibrio
· Bakteri asam asetat
11. · Legionella
· Alpha-proteobacteria Wolbachia
· Cyanobacteria
· Spirochaeta
· green sulfur & green non-sulfur bacteria.
Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri gram positif dan bakteri gram
negative adalah
sebagai berikut :
Pembeda Bakteri gram positif Bakteri gram negatif
Dinding sel :
Lapisan peptidoglikan
Kadar lipid
lebih tebal
1-4 %
lebih tipis
11-22%
Resistensi
terhadap alkali(1% KOH) tidak larut larut
Kepekaan terhadap
Iodium lebih peka kurang peka
Toksin yang dibentuk eksotoksin endotoksin
Resistensi terhadap
tellurit lebih tahan lebih peka
Sifat tahan asam ada yang tahan asam tidak ada yang tahan asam
kepekaan terhadap
penisilin lebih peka kurang peka
12. Karakteristik
Berikut ini adalah karakteristik dari bakteri Gram positif dan negatif[4]:
Karakteristik Gram positif Gram negatif
Dinding sel
Homogen dan tebal (20-80 nm) serta
sebagian besar tersusun dari
peptidoglikan. Polisakarida lain dan
asam teikoat dapat ikut menyusun
dinding sel.
Peptidoglikan (2-7 nm) di antara
membran dam dan luar, serta adanya
membran luar (7-8 nm tebalnya) yang
terdii dari lipid, protein, dan
lipopolisakarida
Bentuk sel
Bulat, batang atau filamen Bulat, oval, batang lurus atau
melingkar seprti tand koma, heliks
atau filamen; beberapa mempunyai
selubung atau kapsul
Reproduksi
Pembelahan biner Pembelahan biner, kadang-kadang
pertunasan
Metabolisme
kemoorganoheterotrof Fototrof, kemolitoautotrof, atau
kemoorganoheterotrof
Motilitas
Kebanyakan nonmotil, bila motil tipe
flagelanya adalah petritrikus
(petritrichous)
Motil atau nonmotil. Bentuk flagela
dapat bervariasi-polar,lopotrikus
(lophtrichous), petritrikus
(petritrichous).
kepekaan terhadap
streptomisin tidak peka peka
13. Anggota
tubuh
(apendase)
Biasanya tidak memiliki apendase Dapat memiliki pili, fimbriae, tangkai
Endospora
Beberapa grup dapat membentuk
endspora
Tidak dapat membentuk endospora
Penyakit
Berikut ini adalah penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan bakteri Gram positif dan
negatif[5]:
Gram Genus Penyakit
Gram positif
Staphylo
coccus
Streptoco
ccus
Enteroco
ccus
Listeria
Bacillus
Clostridiu
m
Mycobac
terium
Propionib
acterium
Mycoplas
ma
impetigo,
keracunan
makanan,
bronkitis
pneumonia
/radang
paru,
meningitis,
karies gigi
enteritis
listeriosis
anthrax
tetanus, bot
ulisme
difteri
tuberkulosis