3. Pura Purwa Katon merupakan satu dari sekian banyak
pura yang ada tegaldlimo. Pura ini terletak di Dusun
Pondok Asem, Desa Kedung Asri, Kecamatan
Tegaldlimo.Pemangku adat pura ini bernama pak
Suroso yang bertugas memimpin persembahyangan di
pura ini maupun kegiatan peribadatan lain.
4. Selain pura purwa katon yang tereletak disebelah utara dusun
pondok asem, juga terdapat pura yg berada dibagian selatan
dusun pondok asem yaitu pura purwo dukuh
5. Ketika memasuki dusun ini kita akan menemukan pelinggih atau
penunggun karang sebagai tempat persembahyangan di depan rumah-rumah
penduduk sehingga kita dapat memastikan bahwa penghuni rumah tersebut
beragama hindu.
6. Selain kedua Pura Purwa tersebut, di dusun ini juga terdapat sebuah
candi buatan masyarakat hindu setempat. Candi ini bernama candi jawa
gumuk gadung, letaknya kira kira 2,5 km sebelah timur dari dusun
pondok asem.
7. B.Identifikasi lingkungan:
Masyarakat di dusun ini
sebagian besar berprofesi
sebagai petani.
Di dusun ini jumlah pemeluk
agama hindu dan pemeluk
agama islam relatif sama
sehingga tidak ada istilah kaum
minoritas maupun kaum
mayoritas semua hidup
berdampingan saling
menghormati satu sama lain.
hindu
hindu
islam
8. C.Identifikasi Hubungan masyarakat :
Masyarakat Hindu dan Islam didusun ini memiliki sikap toleransi yang cukup
baik sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan ibadah masing-masing
secara beriringan. Bentuk-bentuk toleransi tersebut adalah setiap malam
kliwon masyarakat hindu(utara) dan malam legi masyarakat hindu
(selatan)mengadakan mantraman yaitu sebuah upacara pembacaan kidung
(puji-pujian) kepada Sang Hyang Widi Wase sedangkan masyarakat islam
pada hari kamis malam jum’at mengadakan pengajian/yasinan dan kegiatan
itu semua berjalan secara beriringan tanpa ada perasaan terganggu dari
masing-masing pihak..
9. Perlengkapan yang biasa digunakan masyarakat hindu untuk
sembahyang di pura
Cok bakal Canang yg berisi bunga-bunga
10. Pada setiap perayaan hari raya masing- masing agama, sikap
toleransi tersebut juga selalu diwujudkan dengan ikut
berpartisipasi atau meramaikan acara-acara yang diadakan
misalnya ketika ada arak-arakan ogoh-ogoh umat islam di dusun
ini juga turut serta mengarak ogoh-ogoh tersebut, dan juga
ketika umat islam merayakan hari raya idul fitri, umat hindu
bersilaturahmi ke rumah-rumah penduduk islam begitu juga
sebaliknya.
11. D. Kesimpulan :
Toleransi yang kuat anatar keua umat beda agama ini terus
dipertahankan hingga sekarang. Hal nilah yang menyebabkan kedua
masyarakat beda agama ini bisa hidup rukun dan damai.