SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
EPISTEMOLOGI ILMU
DALAM ISLAM IRFANI
Wilda Nur Solihat
2220090040
Secara etimologi, epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme yang memiliki arti
pengetahuan. Secara Terminologi, epistemologi merupakan cabang dari filsafat yang mempelajari sumber
atau asal mula, stuktur, metode dan keabsahan tentang suatu pengetahuan (Makiah, 2015). Ahmad Tafsir
mengungkapkan bahwa epistemologi ini merupakan cabang dari filsafat yang membicarakan sumber ilmu
pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan tersebut, karena dalam pembahasannya
berkenaan dengan tata cara untuk pengetahuan yang benar serta mengetahui cara yang benar dalam
memperoleh pengetahuan, maka epistemologi menempati posisi yang sangat strategis (Sutrisno, 2019).
Epistemologi irfani adalah salah satu model penalaran yang dikenal dalam tradisi keilmuan
Islam,di samping bayani dan burhani.Epistemologi ini dikembangkan dan digunakan dalam masyarakat
sufi, berbeda dengan epistemology burhani yang dikembangkan oleh para filosof dan epistemology
bayani yang dikembangkan dan digunakan dalam keilmuan-keilmuan Islam pada umumnya.‘Irfani yang
dalam konsepnya menekankan bahwa pengetahuan bersumber atau diperoleh langsung dari Tuhan lewat
olah rohani, dan Burhani yang menekankan bahwa pengetahuan diperoleh oleh akal manusia sendiri yang
merupakan potensi bawaan manusia dari Tuhan (Kulsum,2022).
Pengertian Epistemologi Irfani
Istilah irfani sendiri berasal dari kata dasar bahasa Arab arafa, semakna dengan makrifat, yang
berarti pengetahuan, tetapi berbeda dengan ilmu ("ilm), Irfan atau makrifat berkaitan dengan
pengetahuan yang diperoleh secara langsung dari Tuhan (kasyf) lewat olah ruhani (riyadhlah)
yang dilakukan atas dasar (hub) cinta atau idadah (kemauan yang kuat), sedangkan ilmu
menunjuk pada pengetahuan yang diperoleh lewat transformasi (naql) atau rasionalitas (aql).
Dalam perspektif Mehdi Hairi Yazdi, pengetahuan irfan inilah yang disebut sebagai "pengetahuan
yang dihadirkan" (ilm hudluri) yang berbeda dengan pengetahuan rasional yang disebut sebagai
"pengetahuan yang dicari" (ilm muktasab); atau dalam perspektif Henri Bergson, pengetahuan
irfaân ini diistilahkan sebagai "pengetahuan tentang" (knowledge of) sebuah pengetahuan intuitif
yang diperoleh secara langsung, yang berbeda dengan (knowledge about) sebuah pengetahuan
diskursif yang diperoleh lewat perantara, indra ataupun rasio.
Menurut Muthahhari (1920-1979 M), irfan terdiri atas 2 aspek:yaitu praktis dan teoretis.Aspek praktis
adalah bagian yang mendiskusikan hubungan antara manusia dengan alam dan hubungan antara
manusia dan Tuhan.Dalam hal ini, irfan praktis menjelaskan berbagai kewajiban yang muncul sebagai
konsekuensi logis dari adanya hubungan-hubungan tersebut yang harus dilakukan manusia. Misalnya,
orang yang ingin "mengenal" Tuhan harus menempuh perjalanan spiritual lewat tahapan-tahapan
tertentu (maqam) dan kondisi-kondisi batin tertentu (hål).
Kajian irfan praktis yang mendiskusikan tentang kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh
seseorang mirip dengan ilmu etika.Namun, kedua bidang ilmu ini berbeda. Pertama, irfan tidak hanya
berbicara tentang dirinya sendiri, dan dunia, tetapi juga berbicara tentang hubungan manusia dengan
Tuhan, sedangkan etika tidak berbicara tentang hubungan manusia dengan Tuhan, kecuali etika yang
berasal dari agama
Sementara itu, aspek teoretis irfan mendiskusikan hakikat semesta, manusia dan Tuhan, sehingga irfan
teoretis mempunyai kesamaan dengan filsafat yang juga mendiskusikan tentang hakikat semesta.Meski
demikian,irfan tetap tidak sama dengan filsafat.Pertama,filsafat mendasarkan argumentasinya pada
postulat- postulat atau aksioma-aksioma,sedang irfan mendasarkan argumen-argumennya pada pada
visi dan intuisi
Irfan Etika dan Filsafat
Ketiga, fase pertumbuhan,terjadi
abad 3-4 H.Sejak awal abad ke-3
H, para tokoh irfan mulai
menaruh perhatian terhadap hal-
hal yang berkaitan dengan jiwa
dan tingkah laku sehingga irfan
menjadi ilmu moral keagamaan
(akhlaq).
Perkembangan Irfani
Pertama, fase pembibitan,terjadi
pada abad pertama hijriyah.Pada
masa ini, apa yang disebut irfan
baru ada dalam bentuk laku
zuhud (askestisme).
Kedua,fase kelahiran,terjadi
pada abad kedua Hijriah
Keempat, fase puncak,terjadi
pada abad ke-5 H.Pada periode
ini irfan mencapai masa
gemilang.
Kelima,fase spesifikasi, terjadi
abad ke-6 & 7 H.Berkat
pengaruh pribadi Al-Ghazali
yang besar, irfan menjadi
semakin dikenal dan
berkembang dalam masyarakat
Islam
Keenam, fase kemunduran,
terjadi sejak abad ke-8 H
1
2
3
4
5
6
Metode Epistemologi Irfani
 Metode irfani disebut juga metode kasyfi (berasal dari bahasa
kasyaf,yangberarti penyingkapan)yaitu cara memperoleh
pengetahuan melalui jalan mistik atau tasawuf.
 Dalam tradisi mistisesme Islam,kasyf terdiri dari dua macam
yaitu:yang diperoleh dengan bebagai usaha dan latihan dan kasyf
yang diperoleh tanpa usaha,yaitu penyingkapan yang datang
begitu saja dari Allah kepada siapa pun yang dikehendaki-
Nya.Kasyaf yang akan diuraikan dalam konteks epistemologi irfani
adalah kasyaf yang diperoleh melalui usaha dan latihan-latihan.
Tahapan Pemperoleh Pengetahuan Irfani
1. Takhalli berarti mengosongkan diri dari ketergantungan terhadap kelezatan
dalam kehidupan duniawi,pada tahapan awal,usaha yang harus dilakukan dalam
takhalli adalah mengosongkan diri dari akhlak dan perbuatan tercela.
2. Tahalli berarti mengisi dan menghiasi diri,mengisi dalam konteks ini dengan sifat-
sifat terpuji.Jika manusia mampu menghiasi hatinya dengan perbuatan-perbuatan
terpuji,ia akan menjadi cerah sehingga tidak ada halangan atas limpahan cahaya
pengetahuan dari ilahi.
3. Tajalli berarti penampakan atau keterungkapan.Tajalli dalam konteks
epistemologi irfani adalah tajalli syuhudi,yaitu limpahan dari Allah berupa
kenyataan aktual dan citra-citra empiris.Dengan demikian.tajalli berarti
penampakan pengetahuan atau terungkapnya suatu pengetahuan yang
sebelumnya tersembunyi.
Sumber Pengetahuan
Pengetahuan irfan tidak didasarkan atas teks seperti bayani, juga tidak aras kekuatan rasional seperti
burhani, tetapi pada kasyf, tersingkapnya rahasia-rahasia realitas oleh Tuhan.Karena itu, pengetahuan
irfani tidak diperoleh berdasarkan analisis teks atau keruntutan logika,tetapi berdasarkan atas
terlimpahnya pengetahuan secara langsung dari Tuhan, ketika hati sebagai sarana pencapaian
pengetahuan irfan siap untuk menerimanya. Untuk itu,diperlukan persiapan- persiapan tertentu
sebelum seseorang mampu menerima limpahan pengetahuan secara langsung tersebut. Persiapan yang
dimaksud, seperti disinggung di atas, adalah bahwa seseorang harus menempuh perjalanan spiritual
lewat tahapan- tahapan tertentu (maqām) dan mengalami kondisi-kondisi batin tertentu
Tentang jumlah tahapan dalam maqam sendiri ada perbedaan pendapat dikalangan ulama. Abu Nasr
Sarraj Al-Thusi (w. 988 M), salah seorang tokoh sufi periode awal, mencatat ada tujuh tingkatan
diantaranya:taubat,wara,juhud,faqir,sabar,tawakal,rida.
1
Pertama,taubat,yaitu meninggalkan segala perbuatan yang kurang baik disertai
penyesalan yang mendalam untuk kemudian menggantinya dengan perbuatan-
perbuatan baru yang terpuji
2
Kedua,wara,yaitu menjauhkan diri dari segala sesuatu yang tidak jelas statusnya
(syubhat).Dalam tasawuf,wara' ini terdiri atas dua tingkatan,lahir dan batin.Wara lahir
berarti tidak melakukan sesuatu kecuali untuk beribadah kepada Tuhan,sedang wara'
batin adalah tidak memasukkan sesuatu apapun dalam hati kecuali Tuhan
3 Ketiga,zuhud,tidak tamak dan tidak mengutamakan kehidupan dunia
4
Keempat,faqir, mengosongkan seluruh fikiran dan harapan dari kehidupan masa kini dan
masa yang akan datang, dan tidak menghendaki sesuatu apapun kecuali Tuhan
swt,sehingga ia tidak terikat dengan apa pun dan hati tidak menginginkan sesuatupun
5
6
7
Kelima,sabar yakni menerima segala cobaan atau bencana dengan rela, tanpa
menunjukkan rasa kesal atau marah.Menurut Al-Junaidi Al-Baghdadi (830-910
M),sabar berarti rela menanggung beban, kesulitan, kesempitan, dan sejenisnya
semata-mata demi untuk mendapat rida Allah Swt.hingga saat-saat sulit tersebut
berlalu
Keenam, tawakal, percaya atas segala apa yang ditentukan Tuhan.Tahap awal
dari tawakal adalah menyerahkan diri pada Tuhan
Ketujuh rida,hilangnya rasa ketidaksenangan dalam hati sehingga yang tersisa hanya
gembira dan sukacita terhadap segala apa yang diberikan dan ditentukan Tuhan
kepadanya.
Setelah mencapai tingkat tertentu dalam spiritual,seseorang akan
mendapatkan limpahan pengetahuan langsung dari Tuhan secara
iluminatif atau noetic yang diistilahkan dengan kasyaf sehingga dia
akan dapat mencapai musyahadah dan akhirnya ittihad.Menurut Al-
Qusyairi, kasyf adalah kesadaran hati akan sifat-sifat
kebenaran,musyahadah adalah penyaksian hati atas realitas
kebenaran,sedang ittihad adalah penyatuan hati (diri) dengan realitas
kebenaran itu sendiri.
Metode Pengungkapan
Ketika seseorang telah mencapai tingkatan spiritual tertentu,ia akan mengalami kesadaran diri (kasyf)
sedemikian rupa sehingga mampu melihat dan memahami realitas diri dan hakikat yang ada sedemikian
jelas dan gamblang.Ini adalah puncak kesadaran dan limpahan pengetahuan yang didapat dari proses
panjang epistemologi irfan. beberapa pengkaji masalah irfani membagi pengetahuan ini dalam tingkatan-
tingkatan yaitu pengetahuan tak terkatakan dan pengetahuan yang terkatakan. Pengetahuan yang
terkatakan terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
1. Pengetahuan irfan yang disampaikan oleh pelaku sendiri,
2. Pengetahuan irfan yang disampaikan oleh orang ketiga tetapi masih dalam satu tradisi dengan yang
bersangkutan (orang Islam menjelaskan pengalaman dan pengetahuan irfan orang Islam yang lain), d
3. Pengetahuan irfan yang disampaikan orang ketiga tapi dari tradisi yang berbeda (orang Islam
menyampaikan pengalaman dan pengetahuan irfan dari tokoh non-Muslim atau sebaliknya).
TERIMA KASIH!

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie PPT-Irfani.pptx

Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islamAzah Cobra
 
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxZukét Printing
 
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfMakalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfZukét Printing
 
Epistimologi irfani
Epistimologi irfaniEpistimologi irfani
Epistimologi irfaniRisal Fahmi
 
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxFilsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxrara wibowo
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxNiaepa
 
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafatHubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafatEvan Farhan
 
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejoFilsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejoZainulHasan13
 
PPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptxPPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptxMuhamadSetioAdi
 
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_sKelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_slilisnurkhafida
 
Komunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamKomunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamIlham Surahmin
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanBun Faris
 
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalamHubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalamJum Sardie
 

Ähnlich wie PPT-Irfani.pptx (20)

Epistimologi bayani
Epistimologi bayaniEpistimologi bayani
Epistimologi bayani
 
Epistemoogi Keilmuan Islam
Epistemoogi Keilmuan IslamEpistemoogi Keilmuan Islam
Epistemoogi Keilmuan Islam
 
Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islam
 
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdfMakalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
Makalah Filsafat Ilmu Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.pdf
 
91465917 makalah
91465917 makalah91465917 makalah
91465917 makalah
 
Epistimologi irfani
Epistimologi irfaniEpistimologi irfani
Epistimologi irfani
 
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptxFilsafat agama ilmu jadi.pptx
Filsafat agama ilmu jadi.pptx
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
 
Filsafat final
Filsafat finalFilsafat final
Filsafat final
 
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafatHubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
 
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejoFilsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
 
PPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptxPPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptx
 
KELOMPOK 7.pptx
KELOMPOK 7.pptxKELOMPOK 7.pptx
KELOMPOK 7.pptx
 
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_sKelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
Kelompok 7 rangkuman seluruh ppt pengantar filsafat ilmu_s
 
Komunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamKomunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islam
 
Al kindi
Al kindiAl kindi
Al kindi
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
 
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalamHubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
 
Smt 1
Smt 1Smt 1
Smt 1
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

PPT-Irfani.pptx

  • 1. EPISTEMOLOGI ILMU DALAM ISLAM IRFANI Wilda Nur Solihat 2220090040
  • 2. Secara etimologi, epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme yang memiliki arti pengetahuan. Secara Terminologi, epistemologi merupakan cabang dari filsafat yang mempelajari sumber atau asal mula, stuktur, metode dan keabsahan tentang suatu pengetahuan (Makiah, 2015). Ahmad Tafsir mengungkapkan bahwa epistemologi ini merupakan cabang dari filsafat yang membicarakan sumber ilmu pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan tersebut, karena dalam pembahasannya berkenaan dengan tata cara untuk pengetahuan yang benar serta mengetahui cara yang benar dalam memperoleh pengetahuan, maka epistemologi menempati posisi yang sangat strategis (Sutrisno, 2019). Epistemologi irfani adalah salah satu model penalaran yang dikenal dalam tradisi keilmuan Islam,di samping bayani dan burhani.Epistemologi ini dikembangkan dan digunakan dalam masyarakat sufi, berbeda dengan epistemology burhani yang dikembangkan oleh para filosof dan epistemology bayani yang dikembangkan dan digunakan dalam keilmuan-keilmuan Islam pada umumnya.‘Irfani yang dalam konsepnya menekankan bahwa pengetahuan bersumber atau diperoleh langsung dari Tuhan lewat olah rohani, dan Burhani yang menekankan bahwa pengetahuan diperoleh oleh akal manusia sendiri yang merupakan potensi bawaan manusia dari Tuhan (Kulsum,2022). Pengertian Epistemologi Irfani
  • 3. Istilah irfani sendiri berasal dari kata dasar bahasa Arab arafa, semakna dengan makrifat, yang berarti pengetahuan, tetapi berbeda dengan ilmu ("ilm), Irfan atau makrifat berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh secara langsung dari Tuhan (kasyf) lewat olah ruhani (riyadhlah) yang dilakukan atas dasar (hub) cinta atau idadah (kemauan yang kuat), sedangkan ilmu menunjuk pada pengetahuan yang diperoleh lewat transformasi (naql) atau rasionalitas (aql). Dalam perspektif Mehdi Hairi Yazdi, pengetahuan irfan inilah yang disebut sebagai "pengetahuan yang dihadirkan" (ilm hudluri) yang berbeda dengan pengetahuan rasional yang disebut sebagai "pengetahuan yang dicari" (ilm muktasab); atau dalam perspektif Henri Bergson, pengetahuan irfaân ini diistilahkan sebagai "pengetahuan tentang" (knowledge of) sebuah pengetahuan intuitif yang diperoleh secara langsung, yang berbeda dengan (knowledge about) sebuah pengetahuan diskursif yang diperoleh lewat perantara, indra ataupun rasio.
  • 4. Menurut Muthahhari (1920-1979 M), irfan terdiri atas 2 aspek:yaitu praktis dan teoretis.Aspek praktis adalah bagian yang mendiskusikan hubungan antara manusia dengan alam dan hubungan antara manusia dan Tuhan.Dalam hal ini, irfan praktis menjelaskan berbagai kewajiban yang muncul sebagai konsekuensi logis dari adanya hubungan-hubungan tersebut yang harus dilakukan manusia. Misalnya, orang yang ingin "mengenal" Tuhan harus menempuh perjalanan spiritual lewat tahapan-tahapan tertentu (maqam) dan kondisi-kondisi batin tertentu (hål). Kajian irfan praktis yang mendiskusikan tentang kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang mirip dengan ilmu etika.Namun, kedua bidang ilmu ini berbeda. Pertama, irfan tidak hanya berbicara tentang dirinya sendiri, dan dunia, tetapi juga berbicara tentang hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan etika tidak berbicara tentang hubungan manusia dengan Tuhan, kecuali etika yang berasal dari agama Sementara itu, aspek teoretis irfan mendiskusikan hakikat semesta, manusia dan Tuhan, sehingga irfan teoretis mempunyai kesamaan dengan filsafat yang juga mendiskusikan tentang hakikat semesta.Meski demikian,irfan tetap tidak sama dengan filsafat.Pertama,filsafat mendasarkan argumentasinya pada postulat- postulat atau aksioma-aksioma,sedang irfan mendasarkan argumen-argumennya pada pada visi dan intuisi Irfan Etika dan Filsafat
  • 5.
  • 6. Ketiga, fase pertumbuhan,terjadi abad 3-4 H.Sejak awal abad ke-3 H, para tokoh irfan mulai menaruh perhatian terhadap hal- hal yang berkaitan dengan jiwa dan tingkah laku sehingga irfan menjadi ilmu moral keagamaan (akhlaq). Perkembangan Irfani Pertama, fase pembibitan,terjadi pada abad pertama hijriyah.Pada masa ini, apa yang disebut irfan baru ada dalam bentuk laku zuhud (askestisme). Kedua,fase kelahiran,terjadi pada abad kedua Hijriah Keempat, fase puncak,terjadi pada abad ke-5 H.Pada periode ini irfan mencapai masa gemilang. Kelima,fase spesifikasi, terjadi abad ke-6 & 7 H.Berkat pengaruh pribadi Al-Ghazali yang besar, irfan menjadi semakin dikenal dan berkembang dalam masyarakat Islam Keenam, fase kemunduran, terjadi sejak abad ke-8 H 1 2 3 4 5 6
  • 7. Metode Epistemologi Irfani  Metode irfani disebut juga metode kasyfi (berasal dari bahasa kasyaf,yangberarti penyingkapan)yaitu cara memperoleh pengetahuan melalui jalan mistik atau tasawuf.  Dalam tradisi mistisesme Islam,kasyf terdiri dari dua macam yaitu:yang diperoleh dengan bebagai usaha dan latihan dan kasyf yang diperoleh tanpa usaha,yaitu penyingkapan yang datang begitu saja dari Allah kepada siapa pun yang dikehendaki- Nya.Kasyaf yang akan diuraikan dalam konteks epistemologi irfani adalah kasyaf yang diperoleh melalui usaha dan latihan-latihan.
  • 8. Tahapan Pemperoleh Pengetahuan Irfani 1. Takhalli berarti mengosongkan diri dari ketergantungan terhadap kelezatan dalam kehidupan duniawi,pada tahapan awal,usaha yang harus dilakukan dalam takhalli adalah mengosongkan diri dari akhlak dan perbuatan tercela. 2. Tahalli berarti mengisi dan menghiasi diri,mengisi dalam konteks ini dengan sifat- sifat terpuji.Jika manusia mampu menghiasi hatinya dengan perbuatan-perbuatan terpuji,ia akan menjadi cerah sehingga tidak ada halangan atas limpahan cahaya pengetahuan dari ilahi. 3. Tajalli berarti penampakan atau keterungkapan.Tajalli dalam konteks epistemologi irfani adalah tajalli syuhudi,yaitu limpahan dari Allah berupa kenyataan aktual dan citra-citra empiris.Dengan demikian.tajalli berarti penampakan pengetahuan atau terungkapnya suatu pengetahuan yang sebelumnya tersembunyi.
  • 9. Sumber Pengetahuan Pengetahuan irfan tidak didasarkan atas teks seperti bayani, juga tidak aras kekuatan rasional seperti burhani, tetapi pada kasyf, tersingkapnya rahasia-rahasia realitas oleh Tuhan.Karena itu, pengetahuan irfani tidak diperoleh berdasarkan analisis teks atau keruntutan logika,tetapi berdasarkan atas terlimpahnya pengetahuan secara langsung dari Tuhan, ketika hati sebagai sarana pencapaian pengetahuan irfan siap untuk menerimanya. Untuk itu,diperlukan persiapan- persiapan tertentu sebelum seseorang mampu menerima limpahan pengetahuan secara langsung tersebut. Persiapan yang dimaksud, seperti disinggung di atas, adalah bahwa seseorang harus menempuh perjalanan spiritual lewat tahapan- tahapan tertentu (maqām) dan mengalami kondisi-kondisi batin tertentu Tentang jumlah tahapan dalam maqam sendiri ada perbedaan pendapat dikalangan ulama. Abu Nasr Sarraj Al-Thusi (w. 988 M), salah seorang tokoh sufi periode awal, mencatat ada tujuh tingkatan diantaranya:taubat,wara,juhud,faqir,sabar,tawakal,rida.
  • 10. 1 Pertama,taubat,yaitu meninggalkan segala perbuatan yang kurang baik disertai penyesalan yang mendalam untuk kemudian menggantinya dengan perbuatan- perbuatan baru yang terpuji 2 Kedua,wara,yaitu menjauhkan diri dari segala sesuatu yang tidak jelas statusnya (syubhat).Dalam tasawuf,wara' ini terdiri atas dua tingkatan,lahir dan batin.Wara lahir berarti tidak melakukan sesuatu kecuali untuk beribadah kepada Tuhan,sedang wara' batin adalah tidak memasukkan sesuatu apapun dalam hati kecuali Tuhan 3 Ketiga,zuhud,tidak tamak dan tidak mengutamakan kehidupan dunia 4 Keempat,faqir, mengosongkan seluruh fikiran dan harapan dari kehidupan masa kini dan masa yang akan datang, dan tidak menghendaki sesuatu apapun kecuali Tuhan swt,sehingga ia tidak terikat dengan apa pun dan hati tidak menginginkan sesuatupun
  • 11. 5 6 7 Kelima,sabar yakni menerima segala cobaan atau bencana dengan rela, tanpa menunjukkan rasa kesal atau marah.Menurut Al-Junaidi Al-Baghdadi (830-910 M),sabar berarti rela menanggung beban, kesulitan, kesempitan, dan sejenisnya semata-mata demi untuk mendapat rida Allah Swt.hingga saat-saat sulit tersebut berlalu Keenam, tawakal, percaya atas segala apa yang ditentukan Tuhan.Tahap awal dari tawakal adalah menyerahkan diri pada Tuhan Ketujuh rida,hilangnya rasa ketidaksenangan dalam hati sehingga yang tersisa hanya gembira dan sukacita terhadap segala apa yang diberikan dan ditentukan Tuhan kepadanya.
  • 12. Setelah mencapai tingkat tertentu dalam spiritual,seseorang akan mendapatkan limpahan pengetahuan langsung dari Tuhan secara iluminatif atau noetic yang diistilahkan dengan kasyaf sehingga dia akan dapat mencapai musyahadah dan akhirnya ittihad.Menurut Al- Qusyairi, kasyf adalah kesadaran hati akan sifat-sifat kebenaran,musyahadah adalah penyaksian hati atas realitas kebenaran,sedang ittihad adalah penyatuan hati (diri) dengan realitas kebenaran itu sendiri.
  • 13. Metode Pengungkapan Ketika seseorang telah mencapai tingkatan spiritual tertentu,ia akan mengalami kesadaran diri (kasyf) sedemikian rupa sehingga mampu melihat dan memahami realitas diri dan hakikat yang ada sedemikian jelas dan gamblang.Ini adalah puncak kesadaran dan limpahan pengetahuan yang didapat dari proses panjang epistemologi irfan. beberapa pengkaji masalah irfani membagi pengetahuan ini dalam tingkatan- tingkatan yaitu pengetahuan tak terkatakan dan pengetahuan yang terkatakan. Pengetahuan yang terkatakan terbagi dalam tiga bagian, yaitu: 1. Pengetahuan irfan yang disampaikan oleh pelaku sendiri, 2. Pengetahuan irfan yang disampaikan oleh orang ketiga tetapi masih dalam satu tradisi dengan yang bersangkutan (orang Islam menjelaskan pengalaman dan pengetahuan irfan orang Islam yang lain), d 3. Pengetahuan irfan yang disampaikan orang ketiga tapi dari tradisi yang berbeda (orang Islam menyampaikan pengalaman dan pengetahuan irfan dari tokoh non-Muslim atau sebaliknya).