SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Yarah Azzilzah



                     TAMPONADE JANTUNG

GOLDEN DIAGNOSIS
   Tanda: dispnea, Trias Beck (hipotensi, distensi vena, suara jantung menjauh), CVP >
    15

DEFINISI
    Tamponade jantung merupakan sindroma klinis yang disebabkan oleh akumulasi
     cairan dalam ruang perikardium yang menyebabkan berkurangnya pengisian
     ventrikel (diastolik) yang berakibat terganggunya hemodinamik.
    Sering disebabkan oleh trauma tembus, tapi bisa juga trauma tumpul.

EPIDEMIOLOGI
    Insidensi tamponade jantung di USA 2/10.000 populasi.
    Kira-kira 2 % luka tajam mengakibatkan tamponade jantung.
    Anak-anak : laki-laki > perempuan  7:3
    Dewasa : pria >wanita  1,25:1
    Tamponade jantung yang berkaitan dengan trauma lebih sering pada dewasa muda,
     sedangkan akibat keganasan atau gagal ginjal biasanya terjadi pada lansia.

ETIOLOGI
    Neoplasma
    Infection - Viral, bacterial (tuberculosis), fungal
    Drugs - Hydralazine, procainamide, isoniazid, minoxidil
    Postcoronary intervention (ie, coronary dissection and perforation)
    Trauma  seringnya trauma tembus
    Perikarditis
    Cardiovascular surgery (postoperative pericarditis)
    Postmyocardial infarction (free wall ventricular rupture, Dressler syndrome)
    Connective tissue diseases - Systemic lupus erythematosus, rheumatoid arthritis,
     dermatomyositis
    Radiation therapy
    Iatrogenic - After sternal biopsy, transvenous pacemaker lead implantation,
     pericardiocentesis, or central line insertion
    Uremia
    Complication of surgery at the esophagogastric junction such as antireflux surgery
    Pneumopericardium (due to mechanical ventilation or gastropericardial fistula)

PATOFISIOLOGI
    Perikardium  membran yang melapisi jantung, terdiri atas perikardium parietal
     (lapisan fibrosa) dan perikardium viseral (lapisan serosa
    Ruang perikardium normalnya mengandung 20-50 ml cairan.
    Efusi perikardial dapat berupa serosa, serosangiuineous, darah atau chylous.

Reddy et al menjelasakan 3 fase perubahan hemodinamik pada tamponade jantung:
    Phase I: Akumulasi cairan perikardium  peningkatan kekakuan ventrikel 
       membutuhkan tekanan pengisian yang lebih besar. Selama fase ini, tekanan pengisian
       ventrikel kiri dan kanan lebih besar dibandingkan tekanan intraperikardial.
Yarah Azzilzah


     Phase II: Dengan semakin bertambahnya akumulasi cairan, tekanan perikardial
       meningkat di atas tekanan pengisian ventrikular, mengakibatkan penurunan CO.
     Phase III: penurunan lanjut dari CO.

Patofisiologi yang mendasari dari perkembangan tamponade ditandai dengan berkurangnya
pengisian diastolik.

Jumlah cairan perikardial yang dibutuhkan untuk mengganggu pengisian diastolik tergantung
pada jumlah akumulasi dan compliance perikardium. Akumulasi cepat sedikitnya 150 mL
cairan dapat berakibat pada peningkatan tekanan perikardial dan dapat menghambat CO
berat. Sedangkan akumulasi cairan 1000 mL dalam periode waktu lama tidak memberikan
efek signifikan pada pengisian diastolik jantung. Ini dikarenakan adaptasi strectching dari
perikardium.
                  Trauma tembus/tajam pada area prekordial (parasternal kanan,
                   sela iga II kiri, grs mid-klavikula kiri, arkus kosta kiri) atau
                                         trauma tumpul dada


                                     Kerusakan stuktur & jaringan,
                                      termasuk pembuluh darah

                            Perembesan darah ke ruang perikardium 
                                   akumulasi darah progresif

                               Menekan jantung  terjadi peningkatan
                                        kekakuan ventrikel

                                 Menghambat aktivitas jantung dan
                                 mengganggu pengisian ventrikel



             Distensi vena jugularis                                  Gangguan kontraktilitas
                                                                            jantung

                Venous return ↓
                                                                         Kontraksi jantung ↓

                      CO↓
                                                                       Suara jantung menjauh
                Tekanan arteri ↓

                   Hipotensi

             ↓ perfusi ke jaringan


              Kulit pucat & dingin


MANIFESTASI KLINIS
   Diagnosis klasik “Trias Beck”
        Peningkatan tekanan vena jugularis
        Penurunan tekanan arteri (hipotensi)
        Suara jantung menjauh
Yarah Azzilzah



     Pulsus paradoksus  keadaan fisiologis dimana terjadi penurunan dari tekanan darah
       sistolik selama inspirasi spontan.
        Bila penurunan > 10 mmHg  tanda tamponade jantung.
        Pulsus paradoksus terjadi karena pembesaran ventrikel kanan akibat inspirasi 
        menekan septum dan rongga ventrikel kiri mengurangi volume ventrikel kiri dan
        menurunkan curah jantung sekuncup

     Kussmaul sign  peningkatan distensi dan tekanan vena secara paradoksal selama
       inspirasi.

     Ewart sign  dikenal juga Pins sign, diobservasi pada pasien dengan efusi
       perikardial luas.
        Didapatkan area redup, dengan suara bronkial dan bronchophony di bawah sudut
        skapula kiri.

     (+) precardial friction rub
     Lihat kemungkinan ada jejas trauma di daerah perikardium atau yang diperkirakan
      menembus jantung.
     Gelisah, cemas
     Nyeri dada
           Menjalar ke leher, bahu, punggung atau abdomen
           Sharp, stabbing
           Memburuk jika bernafas dalam
     Dyspnea
     Takikardi, takipnea
     Kulit pucat, dingin, sianosis

PENEGAKKAN DIAGNOSIS
1. Anamnesis
    Gejala dan tanda
    Riwayat dan mekanisme trauma

2. Pemeriksaan Fisik
    Airway – perhatikan patensi jalan nafas
           look  benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur laring,
             fraktur trakea
           listen  Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridor
           feel
    Breathing
           Look  pergerakan dinding dada, warna kulit, memar
           Listen  vesikular paru, suara jantung, suara tambahan
           Feel  krepitasi, nyeri
    Ciculation
           Tingkat kesadaran
           Warna kulit
           Tanda-tanda laserasi
           Perlukaan eksternal
    Disability
           Tingkat kesadaran
Yarah Azzilzah


         Respon pupil
         Tanda-tanda lateralisasi
         Tingkat cedera spinal
    Exposure

3. Pemeriksaan Penunjang
    Rontgen standar  foto servikal, thorakal, dan pelvis
       Rontgen dada menunjukkan gambaran “water bottle-shape heart”, kalsifikasi
       perkardial.
       Ro toraks: pembesaran bayangan jantung, gambaran jantung membulat.




    Laboratoris
         Creatine kinase dan isoenzim  ↑ pada MI dan trauma jantung.
         Profil renal dan CBC  uremia dan penyakit infeksi yang berkaitan dengan
            perikarditis
         Protrombin time (PT) dan aPTT (activated partial thromboplastin time) 
            menilai resiko perdarahan selama intervensi misalnya drainase perikardial.
    EKG
         Didapatkan PEA (Pulseless Electric Activity), sebelumnya dikenal sebagai
            Electromechanical Dissociation, merupakan dimana pada EKG didapatkan
            irama sedangkan pada perabaan nadi tidak ditemukan pulsasi.
           PEA  Amplitude gelombang P dan QRS berkurang pada setiap gelombang
           berikut.
         PEA dapat ditemukan pada tamponade jantung, tension pneumothorax,
            hipovolemia, atau ruptur jantung.
         EKG juga digunakan untuk memonitor jantung ketika melakukan aspirasi
            perikardium.
    CVP (central venous pressure), normalnya 10-12
    Pulse-oximetry
    Echocardiografi  menilai perikardium
    USG abdomen (FAST)  mendeteksi cairan di rongga perikardium.

DIAGNOSIS BANDING
    Tension pneumothorax kiri
    Syok kardiogenik
    Emboli paru
    Perikarditis
Yarah Azzilzah


PENATALAKSANAAN
a. Primary survey
   1) Airway dengan kontrol servikal
         Penilaian:
          Perhatikan patensi airway (inspeksi, auskultasi, palpasi)
          Penilaian akan adanya obstruksi

           Management:
            Lakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line
             immobilisasi
            Bersihkan airway dari benda asing.

    2) Breathing dan ventilasi
          Penilaian
           Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol servikal in-
            line immobilisasi
           Tentukan laju dan dalamnya pernapasan
           Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat
            deviasi trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-otot
            tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya.
           Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor
           Auskultasi thoraks bilateral

           Management:
            Oksigenasi
            Ventilasi mekanik tekanan positif sebaiknya dihindari karena dapat menurunkan
             venous return dan memperberat gejala tamponade.

    3) Circulation dengan kontol perdarahan
          Penilaian
           Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal
           Mengetahui sumber perdarahan internal
           Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. Tidak
            diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya
            resusitasi masif segera.
           Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis.
           Periksa tekanan darah

           Management:
            Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal
            Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk
             pemeriksaan rutin, kimia darah, golongan darah dan cross-match serta Analisis
             Gas Darah (BGA).
            Beri cairan kristaloid 1-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat
            Transfusi darah jika perdarahan masif dan tidak ada respon os terhadap
             pemberian cairan awal.
            Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan.
            Perikardiosentesis
                Evakuasi cepat darah dari perikard merupakan indikasi bila os dengan
                   syok hemoragik tidak memberikan respon pada resusitasi cairan dan
Yarah Azzilzah


    kemungkinan tamponade jantung.
   Perikardiosentesis merupakan tindakan aspirasi efusi perikard atau
    pungsi perikard.
   Monitoring EKG untuk menunjukkan tertusuknya miokard (↑ voltase
    gelombang T atau terjadi disritmia).
   Lokasi : seringnya di subxyphoid
   Teknik:
      a) Pasien disandarkan pada sandaran dengan sudut 45° 
          memungkinkan jantung ke posterior menjauhi dinding thorax.
      b) Lakukan tindakan aseptik dan anestesi lokal dengan prokain 2%
          atau xilokain 2%.
      c) Jarum nomer 18-16 dihubungkan dengan spuit 20-50 ml
          dihubungkan dengan pemantau EKG melalui aligator atau
          hemostat.
      d) Arahkan jarum ke posterosepalad, membentuk sudut 450 dengan
          permukaan dinding dada.
      e) Tusukan jarum 2-4 cm sampai terasa tahanan lapisan perikard
      f) Bila jarum pungsi menembus perikard dan kontak dengan otot
          jantung, akan timbul elevasi segmen ST (injury) dan ekstrasistol
          ventrikel dengan amplitude tinggi. Bila hal ini terjadi, maka
          jarum pungsi harus ditarik sedikit dan di arahkan ketempat lain.
      g) Apabila cairan perikard kental, dapat dipakai trokar yang lebih
          besar.
      h) Apabila tidak diperoleh cairan yang mengalir, jarum ditarik
          perlahan-lahan dan ditusuk kembali ke arah lain atau lebih dalam
          sedikit.
      i) Hindarkan tusukan yang tiba-tiba, kasar atau pemindahan arah
          tusukan secara kasar. Perubahan arah tusukan harus dilakukan
          secara perlahan tepi konstan sambil diisap secara kontinyu.
      j) Kateter vena sentral dapat dipasangkan melalui jarum tersebut
          dan dibiarkan di tempat yang memungkinkan tindakan aspirasi
          periodik untuk mencegah pengumpulan cairan kembali.
      k) Setelah selesai, cabut jarum dan pasang perban di atas tempat
          pungsi.
Yarah Azzilzah



    4) Disability
           Menilai tingkat kesadaran memakai GCS
           Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi tanda-tanda
              lateralisasi.

    5) Exposure/environment
              Buka pakaian penderita
              Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan temapatkan pada ruangan yang
               cukup hangat.

b. Tambahan primary survey
         Pasang monitor EKG
         Kateter urin dan lambung
         Monitor laju nafas, analisis gas darah
         Pulse oksimetri
         Pemeriksaan rontgen standar

c. Resusitasi fungsi vital dan re-evaluasi
   Re-evaluasi penderita
           Penilaian respon penderita terhadap pemberian cairan awal
           Nilai perfusi organ (nadi, warna kulit, kesadaran, dan produksi urin) serta
               awasi tanda-tanda syok.

d. Secondary survey
         1) Anamnesis  AMPLE dan mekanisme trauma
         2) Pemeriksaan fisik
                 Kepala dan                                          Perineum
                    maksilofasial                                     Musculoskeletal
                 Vertebra servikal                                   Neurologis
                    dan leher                                         Reevaluasi
                 Thorax                                               penderita
                 Abdomen

e. Terapi definitif:
           Torakotomi di ruang operasi

f. Rujuk
              Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien karena
               keterbatasan SDM maupun fasilitas serta keadaan pasien yang masih
               memungkinkan untuk dirujuk.
              Tentukan indikasi rujukan, prosedur rujukan, dan kebutuhan penderita selama
               perjalanan serta komunikasikan dnegan dokter pada pusat rujukan yang
               dituju.


PROGNOSIS
Tergantung pada managemen kondisi dan penyakit dasar penyebab tamponade.
Yarah Azzilzah




KOMPLIKASI
Karena tindakan:
            Laserasi dinding ventrikel      Aritmia
            Laserasi    a.    Mamaria       Perikarditis purulen
              interna                        Reaksi vasovagal
            Pneumothorax
Edema pulmonal
Syok kardiogenik
kematian

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
Algoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLSAlgoritma Takikardi ACLS
Algoritma Takikardi ACLS
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto ThoraksInterpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Acute limb ischemia
Acute limb ischemiaAcute limb ischemia
Acute limb ischemia
 
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalNasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
 
Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
 

Andere mochten auch

Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Thary's Phyup
 
Trauma Thoraks
Trauma ThoraksTrauma Thoraks
Trauma ThoraksArif WR
 
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)pjj_kemenkes
 

Andere mochten auch (7)

Tamponade jantung
Tamponade jantungTamponade jantung
Tamponade jantung
 
Krisis hipertensi
Krisis hipertensiKrisis hipertensi
Krisis hipertensi
 
Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3Baru laporan modul 2 3
Baru laporan modul 2 3
 
F 32 episode depresif
F 32 episode depresifF 32 episode depresif
F 32 episode depresif
 
Trauma Thoraks
Trauma ThoraksTrauma Thoraks
Trauma Thoraks
 
Prinsip Triase
Prinsip TriasePrinsip Triase
Prinsip Triase
 
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
KB 2 Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
 

Ähnlich wie Tamponade Jantung

Askep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordisAskep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordiswahyufarabi
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerKANDA IZUL
 
PENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
PENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITALPENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
PENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITALMuhammad Nasrullah
 
Laporan pendahulua depppee
Laporan pendahulua depppeeLaporan pendahulua depppee
Laporan pendahulua depppeeasepsuki
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptdrArisantyNurSetiaRe
 
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptxNON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptxYulizaAriani1
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralSri Nala
 
Asuhan keperawatan dengan gagal jantung
Asuhan keperawatan dengan gagal jantungAsuhan keperawatan dengan gagal jantung
Asuhan keperawatan dengan gagal jantungKANDA IZUL
 
Embriologi jantung (1)
Embriologi jantung (1)Embriologi jantung (1)
Embriologi jantung (1)HerwantoYusa
 
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aModul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aAi Coryde
 
Referat TRAUMA THORAKS Marni.pptx
Referat TRAUMA THORAKS Marni.pptxReferat TRAUMA THORAKS Marni.pptx
Referat TRAUMA THORAKS Marni.pptxwidy12
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio mirapokeh
 
Regurgitasi mitral
Regurgitasi mitralRegurgitasi mitral
Regurgitasi mitralSalimah Aj
 

Ähnlich wie Tamponade Jantung (20)

Askep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordisAskep decompensasi cordis
Askep decompensasi cordis
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
PENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
PENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITALPENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
PENYAKIT-PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
 
Laporan pendahulua depppee
Laporan pendahulua depppeeLaporan pendahulua depppee
Laporan pendahulua depppee
 
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
 
Pneumotoraks
PneumotoraksPneumotoraks
Pneumotoraks
 
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
 
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptxNON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
 
Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung
 
PPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptxPPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptx
 
stenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitralstenosis aorta dan mitral
stenosis aorta dan mitral
 
Asuhan keperawatan dengan gagal jantung
Asuhan keperawatan dengan gagal jantungAsuhan keperawatan dengan gagal jantung
Asuhan keperawatan dengan gagal jantung
 
Embriologi jantung (1)
Embriologi jantung (1)Embriologi jantung (1)
Embriologi jantung (1)
 
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aModul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
 
Referat TRAUMA THORAKS Marni.pptx
Referat TRAUMA THORAKS Marni.pptxReferat TRAUMA THORAKS Marni.pptx
Referat TRAUMA THORAKS Marni.pptx
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio
 
Penyakit Jantung Kongenital
Penyakit Jantung KongenitalPenyakit Jantung Kongenital
Penyakit Jantung Kongenital
 
Fraktur Iga
Fraktur IgaFraktur Iga
Fraktur Iga
 
Regurgitasi mitral
Regurgitasi mitralRegurgitasi mitral
Regurgitasi mitral
 
Chff (2)
Chff (2)Chff (2)
Chff (2)
 

Mehr von Yarah Azzilzah

Mehr von Yarah Azzilzah (15)

Tabir Surya
Tabir SuryaTabir Surya
Tabir Surya
 
Laringitis tuberkulosa
Laringitis tuberkulosaLaringitis tuberkulosa
Laringitis tuberkulosa
 
F 31 gangguan afektif bipolar
F 31 gangguan afektif bipolarF 31 gangguan afektif bipolar
F 31 gangguan afektif bipolar
 
F 30 episode manik
F 30 episode manikF 30 episode manik
F 30 episode manik
 
Hemoptysis
HemoptysisHemoptysis
Hemoptysis
 
Flail Chest
Flail ChestFlail Chest
Flail Chest
 
Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik Gangguan kepribadian histrionik
Gangguan kepribadian histrionik
 
Malingering & Munchausen
Malingering & MunchausenMalingering & Munchausen
Malingering & Munchausen
 
Thalasemia
Thalasemia Thalasemia
Thalasemia
 
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITISTFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
TFA, BRONKITIS, BRONKIOLITIS
 
Sindrom hepato renal
Sindrom hepato renalSindrom hepato renal
Sindrom hepato renal
 
acute coronary syndrome
acute coronary syndromeacute coronary syndrome
acute coronary syndrome
 
Fluid management
Fluid managementFluid management
Fluid management
 
Apnea pada neonatus
Apnea pada neonatusApnea pada neonatus
Apnea pada neonatus
 
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluargaKasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
Kasus prinsip pelayanan kedokteran keluarga
 

Kürzlich hochgeladen

Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 

Tamponade Jantung

  • 1. Yarah Azzilzah TAMPONADE JANTUNG GOLDEN DIAGNOSIS  Tanda: dispnea, Trias Beck (hipotensi, distensi vena, suara jantung menjauh), CVP > 15 DEFINISI  Tamponade jantung merupakan sindroma klinis yang disebabkan oleh akumulasi cairan dalam ruang perikardium yang menyebabkan berkurangnya pengisian ventrikel (diastolik) yang berakibat terganggunya hemodinamik.  Sering disebabkan oleh trauma tembus, tapi bisa juga trauma tumpul. EPIDEMIOLOGI  Insidensi tamponade jantung di USA 2/10.000 populasi.  Kira-kira 2 % luka tajam mengakibatkan tamponade jantung.  Anak-anak : laki-laki > perempuan  7:3  Dewasa : pria >wanita  1,25:1  Tamponade jantung yang berkaitan dengan trauma lebih sering pada dewasa muda, sedangkan akibat keganasan atau gagal ginjal biasanya terjadi pada lansia. ETIOLOGI  Neoplasma  Infection - Viral, bacterial (tuberculosis), fungal  Drugs - Hydralazine, procainamide, isoniazid, minoxidil  Postcoronary intervention (ie, coronary dissection and perforation)  Trauma  seringnya trauma tembus  Perikarditis  Cardiovascular surgery (postoperative pericarditis)  Postmyocardial infarction (free wall ventricular rupture, Dressler syndrome)  Connective tissue diseases - Systemic lupus erythematosus, rheumatoid arthritis, dermatomyositis  Radiation therapy  Iatrogenic - After sternal biopsy, transvenous pacemaker lead implantation, pericardiocentesis, or central line insertion  Uremia  Complication of surgery at the esophagogastric junction such as antireflux surgery  Pneumopericardium (due to mechanical ventilation or gastropericardial fistula) PATOFISIOLOGI  Perikardium  membran yang melapisi jantung, terdiri atas perikardium parietal (lapisan fibrosa) dan perikardium viseral (lapisan serosa  Ruang perikardium normalnya mengandung 20-50 ml cairan.  Efusi perikardial dapat berupa serosa, serosangiuineous, darah atau chylous. Reddy et al menjelasakan 3 fase perubahan hemodinamik pada tamponade jantung:  Phase I: Akumulasi cairan perikardium  peningkatan kekakuan ventrikel  membutuhkan tekanan pengisian yang lebih besar. Selama fase ini, tekanan pengisian ventrikel kiri dan kanan lebih besar dibandingkan tekanan intraperikardial.
  • 2. Yarah Azzilzah  Phase II: Dengan semakin bertambahnya akumulasi cairan, tekanan perikardial meningkat di atas tekanan pengisian ventrikular, mengakibatkan penurunan CO.  Phase III: penurunan lanjut dari CO. Patofisiologi yang mendasari dari perkembangan tamponade ditandai dengan berkurangnya pengisian diastolik. Jumlah cairan perikardial yang dibutuhkan untuk mengganggu pengisian diastolik tergantung pada jumlah akumulasi dan compliance perikardium. Akumulasi cepat sedikitnya 150 mL cairan dapat berakibat pada peningkatan tekanan perikardial dan dapat menghambat CO berat. Sedangkan akumulasi cairan 1000 mL dalam periode waktu lama tidak memberikan efek signifikan pada pengisian diastolik jantung. Ini dikarenakan adaptasi strectching dari perikardium. Trauma tembus/tajam pada area prekordial (parasternal kanan, sela iga II kiri, grs mid-klavikula kiri, arkus kosta kiri) atau trauma tumpul dada Kerusakan stuktur & jaringan, termasuk pembuluh darah Perembesan darah ke ruang perikardium  akumulasi darah progresif Menekan jantung  terjadi peningkatan kekakuan ventrikel Menghambat aktivitas jantung dan mengganggu pengisian ventrikel Distensi vena jugularis Gangguan kontraktilitas jantung Venous return ↓ Kontraksi jantung ↓ CO↓ Suara jantung menjauh Tekanan arteri ↓ Hipotensi ↓ perfusi ke jaringan Kulit pucat & dingin MANIFESTASI KLINIS  Diagnosis klasik “Trias Beck”  Peningkatan tekanan vena jugularis  Penurunan tekanan arteri (hipotensi)  Suara jantung menjauh
  • 3. Yarah Azzilzah  Pulsus paradoksus  keadaan fisiologis dimana terjadi penurunan dari tekanan darah sistolik selama inspirasi spontan. Bila penurunan > 10 mmHg  tanda tamponade jantung. Pulsus paradoksus terjadi karena pembesaran ventrikel kanan akibat inspirasi  menekan septum dan rongga ventrikel kiri mengurangi volume ventrikel kiri dan menurunkan curah jantung sekuncup  Kussmaul sign  peningkatan distensi dan tekanan vena secara paradoksal selama inspirasi.  Ewart sign  dikenal juga Pins sign, diobservasi pada pasien dengan efusi perikardial luas. Didapatkan area redup, dengan suara bronkial dan bronchophony di bawah sudut skapula kiri.  (+) precardial friction rub  Lihat kemungkinan ada jejas trauma di daerah perikardium atau yang diperkirakan menembus jantung.  Gelisah, cemas  Nyeri dada  Menjalar ke leher, bahu, punggung atau abdomen  Sharp, stabbing  Memburuk jika bernafas dalam  Dyspnea  Takikardi, takipnea  Kulit pucat, dingin, sianosis PENEGAKKAN DIAGNOSIS 1. Anamnesis  Gejala dan tanda  Riwayat dan mekanisme trauma 2. Pemeriksaan Fisik  Airway – perhatikan patensi jalan nafas  look  benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur laring, fraktur trakea  listen  Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridor  feel  Breathing  Look  pergerakan dinding dada, warna kulit, memar  Listen  vesikular paru, suara jantung, suara tambahan  Feel  krepitasi, nyeri  Ciculation  Tingkat kesadaran  Warna kulit  Tanda-tanda laserasi  Perlukaan eksternal  Disability  Tingkat kesadaran
  • 4. Yarah Azzilzah  Respon pupil  Tanda-tanda lateralisasi  Tingkat cedera spinal  Exposure 3. Pemeriksaan Penunjang  Rontgen standar  foto servikal, thorakal, dan pelvis Rontgen dada menunjukkan gambaran “water bottle-shape heart”, kalsifikasi perkardial. Ro toraks: pembesaran bayangan jantung, gambaran jantung membulat.  Laboratoris  Creatine kinase dan isoenzim  ↑ pada MI dan trauma jantung.  Profil renal dan CBC  uremia dan penyakit infeksi yang berkaitan dengan perikarditis  Protrombin time (PT) dan aPTT (activated partial thromboplastin time)  menilai resiko perdarahan selama intervensi misalnya drainase perikardial.  EKG  Didapatkan PEA (Pulseless Electric Activity), sebelumnya dikenal sebagai Electromechanical Dissociation, merupakan dimana pada EKG didapatkan irama sedangkan pada perabaan nadi tidak ditemukan pulsasi. PEA  Amplitude gelombang P dan QRS berkurang pada setiap gelombang berikut.  PEA dapat ditemukan pada tamponade jantung, tension pneumothorax, hipovolemia, atau ruptur jantung.  EKG juga digunakan untuk memonitor jantung ketika melakukan aspirasi perikardium.  CVP (central venous pressure), normalnya 10-12  Pulse-oximetry  Echocardiografi  menilai perikardium  USG abdomen (FAST)  mendeteksi cairan di rongga perikardium. DIAGNOSIS BANDING  Tension pneumothorax kiri  Syok kardiogenik  Emboli paru  Perikarditis
  • 5. Yarah Azzilzah PENATALAKSANAAN a. Primary survey 1) Airway dengan kontrol servikal Penilaian:  Perhatikan patensi airway (inspeksi, auskultasi, palpasi)  Penilaian akan adanya obstruksi Management:  Lakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line immobilisasi  Bersihkan airway dari benda asing. 2) Breathing dan ventilasi Penilaian  Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol servikal in- line immobilisasi  Tentukan laju dan dalamnya pernapasan  Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat deviasi trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-otot tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya.  Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor  Auskultasi thoraks bilateral Management:  Oksigenasi  Ventilasi mekanik tekanan positif sebaiknya dihindari karena dapat menurunkan venous return dan memperberat gejala tamponade. 3) Circulation dengan kontol perdarahan Penilaian  Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal  Mengetahui sumber perdarahan internal  Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. Tidak diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya resusitasi masif segera.  Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis.  Periksa tekanan darah Management:  Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal  Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk pemeriksaan rutin, kimia darah, golongan darah dan cross-match serta Analisis Gas Darah (BGA).  Beri cairan kristaloid 1-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat  Transfusi darah jika perdarahan masif dan tidak ada respon os terhadap pemberian cairan awal.  Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan.  Perikardiosentesis  Evakuasi cepat darah dari perikard merupakan indikasi bila os dengan syok hemoragik tidak memberikan respon pada resusitasi cairan dan
  • 6. Yarah Azzilzah kemungkinan tamponade jantung.  Perikardiosentesis merupakan tindakan aspirasi efusi perikard atau pungsi perikard.  Monitoring EKG untuk menunjukkan tertusuknya miokard (↑ voltase gelombang T atau terjadi disritmia).  Lokasi : seringnya di subxyphoid  Teknik: a) Pasien disandarkan pada sandaran dengan sudut 45°  memungkinkan jantung ke posterior menjauhi dinding thorax. b) Lakukan tindakan aseptik dan anestesi lokal dengan prokain 2% atau xilokain 2%. c) Jarum nomer 18-16 dihubungkan dengan spuit 20-50 ml dihubungkan dengan pemantau EKG melalui aligator atau hemostat. d) Arahkan jarum ke posterosepalad, membentuk sudut 450 dengan permukaan dinding dada. e) Tusukan jarum 2-4 cm sampai terasa tahanan lapisan perikard f) Bila jarum pungsi menembus perikard dan kontak dengan otot jantung, akan timbul elevasi segmen ST (injury) dan ekstrasistol ventrikel dengan amplitude tinggi. Bila hal ini terjadi, maka jarum pungsi harus ditarik sedikit dan di arahkan ketempat lain. g) Apabila cairan perikard kental, dapat dipakai trokar yang lebih besar. h) Apabila tidak diperoleh cairan yang mengalir, jarum ditarik perlahan-lahan dan ditusuk kembali ke arah lain atau lebih dalam sedikit. i) Hindarkan tusukan yang tiba-tiba, kasar atau pemindahan arah tusukan secara kasar. Perubahan arah tusukan harus dilakukan secara perlahan tepi konstan sambil diisap secara kontinyu. j) Kateter vena sentral dapat dipasangkan melalui jarum tersebut dan dibiarkan di tempat yang memungkinkan tindakan aspirasi periodik untuk mencegah pengumpulan cairan kembali. k) Setelah selesai, cabut jarum dan pasang perban di atas tempat pungsi.
  • 7. Yarah Azzilzah 4) Disability  Menilai tingkat kesadaran memakai GCS  Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi tanda-tanda lateralisasi. 5) Exposure/environment  Buka pakaian penderita  Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan temapatkan pada ruangan yang cukup hangat. b. Tambahan primary survey  Pasang monitor EKG  Kateter urin dan lambung  Monitor laju nafas, analisis gas darah  Pulse oksimetri  Pemeriksaan rontgen standar c. Resusitasi fungsi vital dan re-evaluasi Re-evaluasi penderita  Penilaian respon penderita terhadap pemberian cairan awal  Nilai perfusi organ (nadi, warna kulit, kesadaran, dan produksi urin) serta awasi tanda-tanda syok. d. Secondary survey 1) Anamnesis  AMPLE dan mekanisme trauma 2) Pemeriksaan fisik  Kepala dan  Perineum maksilofasial  Musculoskeletal  Vertebra servikal  Neurologis dan leher  Reevaluasi  Thorax penderita  Abdomen e. Terapi definitif:  Torakotomi di ruang operasi f. Rujuk  Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien karena keterbatasan SDM maupun fasilitas serta keadaan pasien yang masih memungkinkan untuk dirujuk.  Tentukan indikasi rujukan, prosedur rujukan, dan kebutuhan penderita selama perjalanan serta komunikasikan dnegan dokter pada pusat rujukan yang dituju. PROGNOSIS Tergantung pada managemen kondisi dan penyakit dasar penyebab tamponade.
  • 8. Yarah Azzilzah KOMPLIKASI Karena tindakan:  Laserasi dinding ventrikel  Aritmia  Laserasi a. Mamaria  Perikarditis purulen interna  Reaksi vasovagal  Pneumothorax Edema pulmonal Syok kardiogenik kematian