SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




     PERANCANGAN ALAT PENGGONTROL KEAMANAN RUANGAN
       MENGGUNAKAN KAMERA Close Camera Television (CCTV)
                       BERBASIS PC

                                      Oleh
             Lia Rosmalia , Titis Prasetyo Utomo1, Ilham Kosasih2
                              1



                                       ABSTRACT

Room Security Controller Device uses CCTV (Close Camera Television) based
on PC is an aplliance controlled by a so called controll device microcontroller.
Meaning of Microcontroller itself is a semiconductor chip in form of Integrated
Circuit (IC) or “rangkaian terpadu” which is in its contains program from
intructions written using Machine Language (Assembler) and has function as
controller of work system of a device otomatically which in this case is applicated
as Room Security Controller.

This system works by using aid of a infra red censor attached in such a manner to
make the appliance works better . This system works using AT89C51
Microcontroller. This Room Security Controller is made to give the solution
facilitate human work easier dan give correctness level in maintaning of a room or
place contiunelly.

                                  I. PENDAHULUAN

Teknologi komputer yang terus berkembang dari awalnya untuk menghitung
sekarang hampir pada setiap pekerjaan digunakan antara lain pengendali proses
industri sistem pengontrolan keamanan dan masih banyak kegunaan lainnya.
Salah satunya adalah sistem keamanan ruangan atau suatu gedung, yang dapat
dikontrol dalam suatu tempat.

Sistem pengamanan ruangan tidak terlepas dari tugas seorang operator yang selalu
setiap saat mengawasi. Pengawasan terhadap ruangan harus dilakukan terus
menerus agar setiap objek yang tidak di kehendaki dapat terpantau. Pengawasan
dengan cara seperti itu memiliki banyak kelemahan antara lain, tidak selalu dapat
mengawasi setiap titik pada setiap saat.

Telah banyak usaha untuk menjamin keamanan suatu ruangan atau gedung. Di
pihak lain, tetap saja ada orang-orang dengan maksud tertentu yang berusaha
untuk menembus sistem keamanan tersebut. Lubang keamanan dapat terjadi di
beberapa tempat yaitu pada sistem aplikasi, sistem operasi dan pada jaringan
komputer. Oleh karena itu diperlukan suatu alat yang mampu mengamankan dan
mengontrol dengan baik. Salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi ini
 1 = Dosen Tetap Jurusan Sistem Komputer STMIK Darmajaya
 2 = Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer STMIK Darmajaya




61                                                                    STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




adalah dengan menerapkan pengunaan kamera pengontrol yang dapat mendeteksi
secara otomatis keberadaan objek. Selain itu kamera ini dapat digerakkan secara
manual mengunakan tombol yang telah dirancang melalui (Personal Komputer
(PC).

Digunakanya pengontrolan menggunakan kamera deteksi ini karena memiliki
keungulan di bandingkan dilakukan oleh manusia. Manusia mempunyai fisik tidak
stabil dan akan terus menurun setelah lama bekerja. Selain itu kemera ini memiliki
kemampuan dapat mengawasi dan bekerja setiap saat. Faktor inilah yang menjadi
acuan pengambilan keputusan di gunakannya alat ini untuk membantu manusia
(operator) dalam pengontrolan suatu ruangan atau gedung.

Pada perancangan sistem keamanan menggunakan kamera pengontrol ini terdapat
dua bagian penting yang membentuk sistem kerjanya yaitu bagian hardware dan
bagian software.
1. Bagian hardware yaitu mekanik penggerak kamera terdiri atas motor
   penggerak, modul infrared objek detektor, dan interface.
2. Pada bagian software digunakan untuk berkomunikasi dengan hardware
   dengan tampilan visualisasi secara langsung.

Untuk memudahkan dari penelitian ini sistem pengontrolan yang akan dirancang
hanya dalam suatu ruangan dengan pergerakan secara otomatis. Selain itu kamera
ini dilengkapi tombol pengontrol yang dihubungkan pada Program untuk
menggerakkan kamera pengontrol ini menggunakan bahasa Assembler dengan
mengunakan interface tambahan berupa TV Combo sebagai out put.

                        II. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
Dalam mengerjakan sistem pengendali kamera penggontrol ini alat yang
digunakan meliputi perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem pengendali kamera
penggontrol terdiri atas :
    1. Satu unit computer XT/AT Pentium TM IBM Compatible dengan port
       serial (Com1/Com2) untuk mendown load program ke board DT 51;
    2. Satu Board DT 51 sebagai sistem pengendali utama;
    3. Satu kabel penghubung;
    4. Modul rangkaian sensor infra merah sebagai pemberi sinyal interupt ke
       board DT51;
    5. Modul rangkaian motor stepper penggerak kamera;
    6. Travo 9 VAC 500 MA sebagai catu daya;
    7. Kamera CCTV ;
    8. TV Combo sebagai alat Visualisasi;
Untuk mengatur prinsip kerja dari sistem kamera penggontrolan diperlukan suatu
perangkat lunak (software) sebagai berikut.




62                                                                    STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




     1. Sistem operasi MS.DOS TM (Versi 6.2) keatas atau window 9X
     2. ASM51 untuk mencompile program dari extension.ASM menjadi
        extension.HEX
     3. DT 51 L sebagai software downloder untuk DT51

2.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu program perangkat keras sistem,
tahap perancangan perangkat lunak sistem dan tahap pembuatan maket.



       Unit
     Sensor I
                             Unit DT51                    Unit
                                                        Penggerak
                                                          Motor
                            AT89C51                      Stepper             Monitor
       Unit                                                                   PC
     Sensor II




          Gambar 2.1 Blok Diagram Unit – unit Penggerak Kamera



Dari blok diagram di atas dapat diketahui bahwa sistem pada alat pengontrolan
mengunakan kamera CCTV ini terdidari Unit Modul DT 51 Unit Pengendali
motor stepper Unit sensor dan monitor PC.


2.2.1 Unit Sensor Infra Merah
Penggunaan infra merah sebagai sumber cahaya dipilih karena spesifikasi yang
khusus. Infra merah mempunyai panjang gelombang yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan cahaya tampak, sehingga tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang. Pemilihan jenis sensor yang digunakan disesuaikan dengan besaran
analog untuk cahaya , menjadi besaran listrik . Photodiode bekerja pada panjang
gelombang infra merah 0,85-0,90 mikro meter, ini cocok dengan panjang
gelombang yang dipancarkan oleh infra merah, sehingga didapat hasil dimana
cahaya infra merah saja yang dikonfersi oleh photo dioda.


2.2.2 Modul Deveploment Tools 51 (DT51)
DT51 adalah alat pengembangan mikrokontroler keluarga MCS-51 yang
berbentuk sistem minimum dengan komponen utamanya mikrokontroler
AT89C51 didukung oleh komponen-komponen lainnya seperti EEPROM, PPI
8255 dan rangkaian pendukung lainnya. Salah satu pertimbangan digunakannya



63                                                                    STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




DT 51 adalah penggunaan jumlah komponen penunjang akan dibuat seminimum
mungkin karena sudah tersedia interuppt, pewaktu (timer), pencacah (counter) dan
media penyimpanan (memori) dalam satu paket IC tersebut.

2.2.3 Unit Penggendali Motor Stepper.
Untuk mengerakkan kamera digunakan motor stepper sebagai penggeraknya.
Pemilihan motor stepper disebabkan karena kemudahan dalam merancang dan
mengoperasikan rangkaian pengendalinya, serta penggontrolan gerakanya. Motor
stepper yang dipakai menggunakan level tegangan 5 Volt.

2.3 Perancangan Perangkat Lunak

Supaya perangkat keras suatu sistem mikrokontroller dapat dijalankan, maka
sebalumnya diperlukan pemrograman perangkat lunak (Software) agar
mikrokontroller dapat melakukan proses pengolahan dan manipulasi data
sehingga sistem tersebut dapat bekerja seperti yang diinginkan. Proses pembuatan
program tersebut menggunakan bahasa assembly sampai proses men-download
program pada EEPROM adalah melalui proses sebagai berikut.
    1. Program ditulis dengan mengunakan editor text SCII seperti EDIT.COM
        atau SIDEKICK atau NOTEPAD (berada pada windows) dan kemdian
        disimpan dengan ekstention .ASM guna mengindikasikan bahwa file
        tersebut merupakan file assemler.
    2. Program di-Compile dengan menggunakan software ASM51 sehingga
        dihasilkan file ekstensi.HEX (Hexadesimal) yang merupakan program
        bahasa mesin.
    3. Program tersebut dengan mengunakan software DT51L. Hal pertama yang
        dilakukan oleh program utama adalah proses inisialisasi. Proses ini adalah
        proses pemrograman piranti dengan jalan mengirimkan kontrol word
        kekontrol register (register kendali).

2.4 Inisialisasi Sistem Kerja Kamera Penggontrol Ruangan Mengunakan
     Kamera CCTV
Sebelum kamera penggontrol ruangan dioprasikan terlebih dahulu dilakukkan
penginstalasikan sistem-sistemnya. Adapun sistem-sistem tersebut adalah sebagai
berikut.
    1. Hubungkan port COM1 pada komputer dengan RS232 pada board DT51
        dengan mengunakan kabel serial (konektor RS232).
    2. Hubungkan out put rangkaian sensor infra merah ke pin INT0 dan pin
        INT1 pada board DT51 dengan mengunakan kabel pelangi
    3. Hubungkan port A (A.0,A.1,A.2,A.3) pada board DT51 kerangkaian
        penggendali motor stepper dengan menggunakan kanel pelanggi.
    4. Hubungkan trafo 9 Volt AC ke board DT51.
    5. Nyalakan komputer dan board DT51, untuk posisi jumper pada board
        DT51 yang terletak pada pin 2-3 (reset)
    6. Jalankan software ASM lalu compile
    7. Setelah dicompile, file di download ke board DT51 .



64                                                                    STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




2.5 Perancangan Perangkat Lunak
Gambar berikut merupakan diagram alur dari program utama dengan bahasa
Pemograman Asembler.


                 Start




               Inisialisasi
           Intrupsi AT89C51




           Pemberian Nilai
             R0=R1=0


                               Y
                 Pulsa                     Matikan Motor
                 Int 0                        Stepper



                          T


                 Pulsa
                 Int 1




                                            Motor Stepper                  Visualisasi
                                             Bergerak                     Pada Monitor




                    Gambar 3.7 Flowchart Kamera Pengontrol

2.6 Pembuatan Prototype

Dalam pembuatan protoype simulator sistem penggerak kamera ini terdiri dari
pembuatan alat yang berupa perangkat keras dan pembuatan maket yang dapat
menunjukan fungsi sebenarnya dari sistem tersebut.




65                                                                    STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




2.6.1 Pembuatan Alat
Simulator sistem penggendali penggerak kamera penggontrol keamanan yang
dibuat terdiri dari empat buah bagian utama yaitu : sistem DT 51, unit
penggendali motor stepper, unit kamera deteksi, serta sensor – sensor intrupt.
Pembuatan alat ini dibuat secara terpisah dengan maksu d agar memudah kan
pemeriksaan kerusakan dan pengujian. Unit sistem DT 51 berupa board yang
langsung dapat dipakai.

2.6.2 Pembuatan Maket
Pembuatan maket simulator sistem penggontrol keamanan ruangan mengunakan
kamera CCTV ini menggunakan bahan–bahan yang mudah didapat dengan harga
yang terjangkau. Berikut ini adalah bagian–bagian dari maket.
    1. Sebagai alas maket tersebut digunakan papan multipleks dan pada bagian
       atas papan inilah bagian – bagian yang lainnya diletakkan, seperti sebuah
       rumah yang terdapat dua buah pintu yang ditempelkan pada papan tersebut
       denan menggunakan lem.
    2. Pada bagian sisi rumah terdapat satu buah motor langkah sebagai
       penggerak kamera dan diberi penyanggah dengan sebuah plat alumunium
       dengan panjang 20 cm.
    3. Dibagian depan rumah terdapat dua pasang sensor infra merah sebagai
       pengirim dan penerima sinyal infra merah. Untuk memperindah
       penempilan pada meket dipasang pepohonan dan hiasan plastik.


                         III.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Keberadaan Kamera pengontrol

Pada Gambar 3.1 menunjukan bahwa kamera pengontrol ini berada diantara kedua
sensor. Pertama-tama kamera dapat bergerak secara otomatis kekanan dan kekiri
degan memberikan pulsa–pulsa secara berulang ulang oleh sensor infra merah
yaitu LED infra merah sebagai pemancar infra merah dan Phototransistor sebagai
penerima sinar infra merah yang diletakkan di kanan dan kiri dari kamera. Selain
itu pada perancangan alat ini disediakan pula pergerakan secara manual,
digerakkan menggunakan tombol (switch button) baik untuk menggerakan ke
kanan maupun ke kiri

Perancangan alat keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV ini digunakan
untuk mengontrol keadaan ruangan tertentu yang telah beri dua pasang sensor
infra merah. Pergerakan kamera ini dibantu oleh motor stepper yang berputa
sebesar 900 dari posisi sebelumnya Jika terdapat sebuah objek yang terdeteksi oleh
sensor maka kamera terfokus pada objek yang menghalangi sensor. Kemudian
monitor sebagai bagian out put akan menampilkan gambar yang diterima oleh
kamera.




66                                                                    STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




           Gambar 3.1 Maket alat keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV

Perancangan alat keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV ini digunakan
untuk mengontrol keadaan ruangan tertentu yang telah beri dua pasang sensor
infra merah. Pergerakan kamera ini dibantu oleh motor stepper yang berputa
sebesar 900 dari posisi sebelumnya Jika terdapat sebuah objek yang terdeteksi oleh
sensor maka kamera terfokus pada objek yang menghalangi sensor. Kemudian
monitor sebagai bagian out put akan menampilkan gambar yang diterima oleh
kamera.

3.2 Spesifikasi Teknis Rangkaian
Pengukuran tegangan pada rangkaian dilakukan untuk mendapatkan data secara
teknis agar dapat dibandingkan dengan teori sehingga di peroleh hasil yang
diharapkan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan multimeter digital untuk
mendapatkan pengukuran yang akurat. Tabel 3.1 menunjukan hasil pengukuran
yang dilakukan saat alat dijalankan.

Pengontrol keamanan ruangan ini menggunakan kamera CCTV (Close Camera
TeleVision) yang dipasang pada poros motor stepper. Motor stepper difungsikan
sebagai pemutar kamera ke kanan dan ke kiri. Output dari kamera dihubungkan ke
TV combo melalui Slot MMI (MultiMedia Input) yang erhubung dengan monitor
sebagai display (tampilan) dari kamera.




67                                                                    STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




                Tabel 3.1 Tegangan pada masing-masing komponen


       Nama Rangkaian         Nama Komponen                             Tegangan
       Catu Daya              Trafo                                     1A
                              Vin                                       220 VAC
                              Vout                                      9V & 6V
       Board DT 51            AT89C51
                              Vcc                                       9V AC
                              INT 0 & INT 1
                              tinggi                                    3,65 V
                              rendah                                    0V
       Sensor Infra Merah     Photodioda
                              Vcc                                       5V
                              Vout                                      1,6 V
       Penggendali      Motor Transistor BC546
       Stepper                Basis (rendah)                            0V
                                     (tinggi)                           4,95 V

                               Tabel 3.2 Pengujian Alat

No    Putaran Kamera Secara Waktu ( s ) Keterangan
      Otomatis
1.    Kekanan sebesar 900   2 s / detik Jika LED infra merah
                                        sebagai    pemancar    dan
                                        Phototransistor mendeteksi
                                        objek disebel kanan, waktu
                                        delay yang diberikan     5
                                        detik.

2.    Kekiri sebesar 900                   2 s / detik     Jika LED infra merah
                                                           sebagai    pemancar    dan
                                                           Phototransistor mendeteksi
                                                           objek disebel kiri dengan
                                                           waktu delay yang diberikan
                                                           5 detik.
1.    Kekanan sebesar 900                  2 s / detik     Kamera bergerak kekanan
                                                           menggunakan       tombol
                                                           (Switch button) disebelah
                                                           kanan.

2.    Kekiri sebesar 900                   2 s / detik     Kamera bergerak kekanan
                                                           menggunakan       tombol
                                                           (Switch button) disebelah
                                                           kiri.




68                                                                    STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




                            Tabel 3.3 Jarak Kepekaan Sensor

No   Jarak Deteksi Kondisi                                     Keterangan
     Sensor        Sensor
1.    5 cm – 10 cm Terhalang                    Phototransistor berlogika “1” sensor
                                                tidak menerima sinar infra merah dan
                                                menjalankan rutin intrupsi nya dan
                                                menggerakkan motor stepper.
                          Tidak Terhalang       Phototransistor berlogika “0” sensor
                                                menerima sinar infra merah motor
                                                stepper tidak bergerak.
2.   10 cm – 15 cm        Terhalang             Phototransistor berlogika “1” sensor
                                                tidak menerima sinar infra merah dan
                                                menjalankan rutin intrupsi nya dan
                                                menggerakkan motor stepper.
                          Tidak Terhalang       Phototransistor berlogika “0” sensor
                                                menerima sinar infra merah motor
                                                stepper tidak bergerak.
3.   15 cm - 20 cm        Terhalang             Phototransistor berlogika “1” sensor
                                                tidak menerima sinar infra merah dan
                                                menjalankan rutin intrupsi nya dan
                                                menggerakkan motor stepper.
                          Tidak Terhalang       Phototransistor berlogika “0” sensor
                                                menerima sinar infra merah motor
                                                stepper tidak bergerak.
4.   20 cm – 25 cm        Terhalang             Phototransistor berlogika “1” sensor
                                                tidak menerima sinar infra merah
                                                dalam jarak ini, sensor tidak
                                                mendeteksi       keberadaan    objek
                                                sehingga motor stepper tidak
                                                bergerak
                          Tidak Terhalang       Phototransistor berlogika “1” sensor
                                                tidak    mendeteksi     objek   yang
                                                terhalang motor stepper tidak
                                                bergerak.


3.3 Pembahasan
Alat ini menggunakan dua jenis pengendalian kamera yaitu manual dan otomatis.
Dengan pergerakan sudut 900 diharapkan objek dapat tertangkap oleh kamera
secara keseluruhan

Secara manual, kamera digerakkan menggunakan tombol (Switch button) baik
untuk menggerakan ke kanan maupun ke kiri. Posisi awal kamera menghadap ke
depan, jika tombol kanan ditekan maka motor stepper akan bergerak ke kanan.



69                                                                     STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




Pergerakan ini terjadi dimana pada saat tombol ditekan maka mikrokontroler akan
menerima masukan (tombol terhubung dengan mikrokontroler pada P1.0) berupa
logika ‘1’. Masukan dari tombol ini memicu mikrokontroler untuk menjalankan
instruksi menggerakkan motor stepper dengan mengirimkan logika ‘1’ ke
rangkaian penggendali motor stepper. Setelah motor stepper bergerak ke kanan
sebesar 900 selama 5 detik motor stepper akan kembali ke posisi awal.

Secara otomatis, alat ini menggunakan dua pasang sensor infra merah yaitu LED
infra merah sebagai pemancar infra merah dan Phototransistor sebagai penerima
sinar infra merah yang diletakkan di kanan dan kiri dari kamera. Pada saat ada
objek yang melintasi sensor maka tegangan dari keluaran sensor akan berubah
dari 3,65 V ke 0 V atau dari logika ‘1’ ke logika ‘0’. Perubahan ini akan memicu
mikrokontroler (sensor terhubung pada P3.2 dari mikrokontroler) untuk
menjalankan rutin interupsinya. Pada rutin interupsi ini motor stepper digerakkan
kekanan jika yang mendeteksi sensor 1 atau ke kiri jika yang mendeteksi sensor 2.
Setelah motor stepper selesai diputaran sebesar 900 tepat dihadapan sensor yang
mendeteksi objek maka motor stepper akan berhenti ditempat. Motor stepper akan
kembali ke posisi awal jika dalam waktu selama 5 detik sensor tidak mendeteksi
objek lagi.

                         IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
    Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.
    1. Pada saat kamera yang digerakkan oleh motor stepper kembali pada posisi
       awal, maka kamera tidak tepat berada tempat semula.
    2. Alat ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan pengunaannya dengan
       konsekuensi perubahan pada sistem penggerak dan biaya yang lebih besar.
    3. Jika terjadi suatu kesalahan pada salah satu prosedur disebabkan oleh
       sistem perancangan alat keamanan ruangan mengnakan kamera cctv ini
       maka secara otomatis sistem berjalan tidak benar. Hal ini disebabkan
       keterkaitan antara prosedur yang satu dengan prosedur yang lain.

4.2 Saran
Untuk pengembangan dan peningkatan pada sistem disarankan sebagai berikut.
    1. Penggunaan sensor infar merah kurang efektif karena akan mudah sekali
       mengalami gangguan – gangguan sehingga pengunaannya harus benar-
       benar di perhitungkan karena dari gangguan – gangguan tersebut akan
       mengakibatkan alat tidak dapat bekerja sesuai yang diinginkan.Gangguan
       ini dapat disebabkan baik oleh manusia atau pun tingkat sensitifitas sensor,
       sehingga penulis menyarankan untuk menggunakkan sensor yang lebih
       peka yaitu sensor objek detektor.
    2. Pada alat ini sensor hanya mendeteksi titik yang telah dipasang sensor saja
       sedangkan pada bagian - bagian lain objek tidak dapat terdeteksi. Untuk
       itu untuk lebih baik lagi maka sebaik nya alat padat mendeteksi
       keberadaan objek di setiap tempat.



70                                                                    STMIK Darmajaya
Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006




                                DAFTAR PUSTAKA

Eko Putra .A Belajar Mikrokontroler AT 89C51/52/55 Teori dan Aplikasi. Gava
      Media,Yogyakarta

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan
       DST-51)DELTA ELECTRONIC http://www.delta-electronic.com

Jones Douglas w.. Basic stepping motor Control Circuits.

http://www. Cs.uiowa.edu/jones/setp

Link, Wolfgang. 1990. pengukuran. Pengendalian, dan pengaturan dengan PC.
       Elekmedia Komputindo, Jakarta

Loveday, George. 1988. Intisari Elektonika. Elekmedia Komputindo, Jakarta

Deden Untung, 2003, Rancang Bangun Simulator Pintu Perlintasan Kereta Api
      Berbasiskan Mikrokontroller AT89C51, UML, Lampung

Innvative Electronics, ‘’ 89C51 Develoment Tools DT51 ersion 3.0 User’s
       Guide’’, Innovaative Elektronics Corps.

Intel,1994,’’ MCS 51 Mikrocotroller Family User’s Manual ‘’, Intel Corporation,
        United States Of Amerika.




71                                                                    STMIK Darmajaya

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar booleancara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar booleanAwas Andreas
 
Contoh Soal Manajemen Proyek
Contoh Soal Manajemen ProyekContoh Soal Manajemen Proyek
Contoh Soal Manajemen Proyekkaern
 
Sensor dan transduser
Sensor dan transduserSensor dan transduser
Sensor dan transduserAssa Rohana
 
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)Aravir Rose
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Claudius Herry
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
Jaminan Kualitas Perangkat LunakJaminan Kualitas Perangkat Lunak
Jaminan Kualitas Perangkat LunakYunita Rainbow
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoa6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoaSimon Patabang
 
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE ORTEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE ORDaya Prisandi
 
Cara Menghitung Minterm
Cara Menghitung MintermCara Menghitung Minterm
Cara Menghitung MintermMimikri Dony
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR Delmaqo Delmaqo
 
Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Raflyzon Lie
 
Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2Nurul Angreliany
 
Sistem kendali PID Pengatur Suhu Bebasis Arduino (Polban D3 T.Elektronika)
Sistem kendali PID Pengatur Suhu Bebasis Arduino (Polban D3 T.Elektronika)Sistem kendali PID Pengatur Suhu Bebasis Arduino (Polban D3 T.Elektronika)
Sistem kendali PID Pengatur Suhu Bebasis Arduino (Polban D3 T.Elektronika)Arvi Rizky
 
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan ok
Modul 2   aljabar boole dan hukum de morgan okModul 2   aljabar boole dan hukum de morgan ok
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan okZony MuttaQin
 
Pengujian timbangan jembatan d3
Pengujian timbangan jembatan  d3Pengujian timbangan jembatan  d3
Pengujian timbangan jembatan d3Dewata Dewata
 

Was ist angesagt? (20)

cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar booleancara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
 
Contoh Soal Manajemen Proyek
Contoh Soal Manajemen ProyekContoh Soal Manajemen Proyek
Contoh Soal Manajemen Proyek
 
Sensor dan transduser
Sensor dan transduserSensor dan transduser
Sensor dan transduser
 
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
Logika biner (aljabar boolean, gerbang logika)
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Profesionalisme dan Kode Etik
Profesionalisme dan Kode EtikProfesionalisme dan Kode Etik
Profesionalisme dan Kode Etik
 
Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
Jaminan Kualitas Perangkat LunakJaminan Kualitas Perangkat Lunak
Jaminan Kualitas Perangkat Lunak
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoa6 analisa jaringan dengan metode aoa
6 analisa jaringan dengan metode aoa
 
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE ORTEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
 
Cara Menghitung Minterm
Cara Menghitung MintermCara Menghitung Minterm
Cara Menghitung Minterm
 
HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR HALF AND FULL SUBTRACTOR
HALF AND FULL SUBTRACTOR
 
Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)
 
Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2Precedence Diagram Method 2
Precedence Diagram Method 2
 
Slack dan float
Slack dan floatSlack dan float
Slack dan float
 
Sistem kendali PID Pengatur Suhu Bebasis Arduino (Polban D3 T.Elektronika)
Sistem kendali PID Pengatur Suhu Bebasis Arduino (Polban D3 T.Elektronika)Sistem kendali PID Pengatur Suhu Bebasis Arduino (Polban D3 T.Elektronika)
Sistem kendali PID Pengatur Suhu Bebasis Arduino (Polban D3 T.Elektronika)
 
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan ok
Modul 2   aljabar boole dan hukum de morgan okModul 2   aljabar boole dan hukum de morgan ok
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan ok
 
LCR METER
LCR METERLCR METER
LCR METER
 
Pengujian timbangan jembatan d3
Pengujian timbangan jembatan  d3Pengujian timbangan jembatan  d3
Pengujian timbangan jembatan d3
 

Ähnlich wie Cctv alat kontrol keamanan ruangan

Pengembangan SCADA Internet Pada PLC Tipe Compact Untuk Aplikasi Pintu Air Be...
Pengembangan SCADA Internet Pada PLC Tipe Compact Untuk Aplikasi Pintu Air Be...Pengembangan SCADA Internet Pada PLC Tipe Compact Untuk Aplikasi Pintu Air Be...
Pengembangan SCADA Internet Pada PLC Tipe Compact Untuk Aplikasi Pintu Air Be...Brian Raafiu
 
Makalah praktikum mikro
Makalah praktikum mikroMakalah praktikum mikro
Makalah praktikum mikroAnjar OI
 
Pengembangan Sistem SCADA Android Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi Pintu ...
Pengembangan Sistem SCADA Android Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi Pintu ...Pengembangan Sistem SCADA Android Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi Pintu ...
Pengembangan Sistem SCADA Android Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi Pintu ...Brian Raafiu
 
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...Brian Raafiu
 
Penuntun_Praktikum_Sistem_Tertanam_2020.pdf
Penuntun_Praktikum_Sistem_Tertanam_2020.pdfPenuntun_Praktikum_Sistem_Tertanam_2020.pdf
Penuntun_Praktikum_Sistem_Tertanam_2020.pdfZulkarnain619989
 
Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorAip Goper
 
presentasi sistem komputer.ppt
presentasi sistem komputer.pptpresentasi sistem komputer.ppt
presentasi sistem komputer.pptSandiMiho
 
Makalah seminar tugas akhir
Makalah seminar tugas akhirMakalah seminar tugas akhir
Makalah seminar tugas akhirFadhilah Utami
 
2presentasi-sistem-komputer.ppt
2presentasi-sistem-komputer.ppt2presentasi-sistem-komputer.ppt
2presentasi-sistem-komputer.pptJumain dj
 
2presentasi-sistem-komputer informatika.ppt
2presentasi-sistem-komputer informatika.ppt2presentasi-sistem-komputer informatika.ppt
2presentasi-sistem-komputer informatika.pptHanyRaviAriyanto
 
bagian komputer hardware dan software2.ppt
bagian komputer hardware dan software2.pptbagian komputer hardware dan software2.ppt
bagian komputer hardware dan software2.pptriyadiilcham
 

Ähnlich wie Cctv alat kontrol keamanan ruangan (20)

Paper snast
Paper snastPaper snast
Paper snast
 
Pengembangan SCADA Internet Pada PLC Tipe Compact Untuk Aplikasi Pintu Air Be...
Pengembangan SCADA Internet Pada PLC Tipe Compact Untuk Aplikasi Pintu Air Be...Pengembangan SCADA Internet Pada PLC Tipe Compact Untuk Aplikasi Pintu Air Be...
Pengembangan SCADA Internet Pada PLC Tipe Compact Untuk Aplikasi Pintu Air Be...
 
Makalah praktikum mikro
Makalah praktikum mikroMakalah praktikum mikro
Makalah praktikum mikro
 
Pengembangan Sistem SCADA Android Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi Pintu ...
Pengembangan Sistem SCADA Android Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi Pintu ...Pengembangan Sistem SCADA Android Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi Pintu ...
Pengembangan Sistem SCADA Android Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi Pintu ...
 
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
Pengembangan Sistem SCADA Pada PLC Tipe COMPACT Untuk Aplikasi PIntu Air Otom...
 
Penuntun_Praktikum_Sistem_Tertanam_2020.pdf
Penuntun_Praktikum_Sistem_Tertanam_2020.pdfPenuntun_Praktikum_Sistem_Tertanam_2020.pdf
Penuntun_Praktikum_Sistem_Tertanam_2020.pdf
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
Arsitektur komputer1
Arsitektur  komputer1Arsitektur  komputer1
Arsitektur komputer1
 
Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesor
 
Pengaturcaraan c
Pengaturcaraan cPengaturcaraan c
Pengaturcaraan c
 
MTE 3012 : Nota
MTE 3012 : NotaMTE 3012 : Nota
MTE 3012 : Nota
 
Document riyan
Document riyanDocument riyan
Document riyan
 
3.1 teknik komputer
3.1 teknik komputer3.1 teknik komputer
3.1 teknik komputer
 
Jawaban 1
Jawaban  1Jawaban  1
Jawaban 1
 
presentasi sistem komputer.ppt
presentasi sistem komputer.pptpresentasi sistem komputer.ppt
presentasi sistem komputer.ppt
 
Makalah seminar tugas akhir
Makalah seminar tugas akhirMakalah seminar tugas akhir
Makalah seminar tugas akhir
 
2presentasi-sistem-komputer.ppt
2presentasi-sistem-komputer.ppt2presentasi-sistem-komputer.ppt
2presentasi-sistem-komputer.ppt
 
2presentasi-sistem-komputer.ppt
2presentasi-sistem-komputer.ppt2presentasi-sistem-komputer.ppt
2presentasi-sistem-komputer.ppt
 
2presentasi-sistem-komputer informatika.ppt
2presentasi-sistem-komputer informatika.ppt2presentasi-sistem-komputer informatika.ppt
2presentasi-sistem-komputer informatika.ppt
 
bagian komputer hardware dan software2.ppt
bagian komputer hardware dan software2.pptbagian komputer hardware dan software2.ppt
bagian komputer hardware dan software2.ppt
 

Cctv alat kontrol keamanan ruangan

  • 1. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 PERANCANGAN ALAT PENGGONTROL KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA Close Camera Television (CCTV) BERBASIS PC Oleh Lia Rosmalia , Titis Prasetyo Utomo1, Ilham Kosasih2 1 ABSTRACT Room Security Controller Device uses CCTV (Close Camera Television) based on PC is an aplliance controlled by a so called controll device microcontroller. Meaning of Microcontroller itself is a semiconductor chip in form of Integrated Circuit (IC) or “rangkaian terpadu” which is in its contains program from intructions written using Machine Language (Assembler) and has function as controller of work system of a device otomatically which in this case is applicated as Room Security Controller. This system works by using aid of a infra red censor attached in such a manner to make the appliance works better . This system works using AT89C51 Microcontroller. This Room Security Controller is made to give the solution facilitate human work easier dan give correctness level in maintaning of a room or place contiunelly. I. PENDAHULUAN Teknologi komputer yang terus berkembang dari awalnya untuk menghitung sekarang hampir pada setiap pekerjaan digunakan antara lain pengendali proses industri sistem pengontrolan keamanan dan masih banyak kegunaan lainnya. Salah satunya adalah sistem keamanan ruangan atau suatu gedung, yang dapat dikontrol dalam suatu tempat. Sistem pengamanan ruangan tidak terlepas dari tugas seorang operator yang selalu setiap saat mengawasi. Pengawasan terhadap ruangan harus dilakukan terus menerus agar setiap objek yang tidak di kehendaki dapat terpantau. Pengawasan dengan cara seperti itu memiliki banyak kelemahan antara lain, tidak selalu dapat mengawasi setiap titik pada setiap saat. Telah banyak usaha untuk menjamin keamanan suatu ruangan atau gedung. Di pihak lain, tetap saja ada orang-orang dengan maksud tertentu yang berusaha untuk menembus sistem keamanan tersebut. Lubang keamanan dapat terjadi di beberapa tempat yaitu pada sistem aplikasi, sistem operasi dan pada jaringan komputer. Oleh karena itu diperlukan suatu alat yang mampu mengamankan dan mengontrol dengan baik. Salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi ini 1 = Dosen Tetap Jurusan Sistem Komputer STMIK Darmajaya 2 = Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer STMIK Darmajaya 61 STMIK Darmajaya
  • 2. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 adalah dengan menerapkan pengunaan kamera pengontrol yang dapat mendeteksi secara otomatis keberadaan objek. Selain itu kamera ini dapat digerakkan secara manual mengunakan tombol yang telah dirancang melalui (Personal Komputer (PC). Digunakanya pengontrolan menggunakan kamera deteksi ini karena memiliki keungulan di bandingkan dilakukan oleh manusia. Manusia mempunyai fisik tidak stabil dan akan terus menurun setelah lama bekerja. Selain itu kemera ini memiliki kemampuan dapat mengawasi dan bekerja setiap saat. Faktor inilah yang menjadi acuan pengambilan keputusan di gunakannya alat ini untuk membantu manusia (operator) dalam pengontrolan suatu ruangan atau gedung. Pada perancangan sistem keamanan menggunakan kamera pengontrol ini terdapat dua bagian penting yang membentuk sistem kerjanya yaitu bagian hardware dan bagian software. 1. Bagian hardware yaitu mekanik penggerak kamera terdiri atas motor penggerak, modul infrared objek detektor, dan interface. 2. Pada bagian software digunakan untuk berkomunikasi dengan hardware dengan tampilan visualisasi secara langsung. Untuk memudahkan dari penelitian ini sistem pengontrolan yang akan dirancang hanya dalam suatu ruangan dengan pergerakan secara otomatis. Selain itu kamera ini dilengkapi tombol pengontrol yang dihubungkan pada Program untuk menggerakkan kamera pengontrol ini menggunakan bahasa Assembler dengan mengunakan interface tambahan berupa TV Combo sebagai out put. II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Alat dan Bahan Dalam mengerjakan sistem pengendali kamera penggontrol ini alat yang digunakan meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan sistem pengendali kamera penggontrol terdiri atas : 1. Satu unit computer XT/AT Pentium TM IBM Compatible dengan port serial (Com1/Com2) untuk mendown load program ke board DT 51; 2. Satu Board DT 51 sebagai sistem pengendali utama; 3. Satu kabel penghubung; 4. Modul rangkaian sensor infra merah sebagai pemberi sinyal interupt ke board DT51; 5. Modul rangkaian motor stepper penggerak kamera; 6. Travo 9 VAC 500 MA sebagai catu daya; 7. Kamera CCTV ; 8. TV Combo sebagai alat Visualisasi; Untuk mengatur prinsip kerja dari sistem kamera penggontrolan diperlukan suatu perangkat lunak (software) sebagai berikut. 62 STMIK Darmajaya
  • 3. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 1. Sistem operasi MS.DOS TM (Versi 6.2) keatas atau window 9X 2. ASM51 untuk mencompile program dari extension.ASM menjadi extension.HEX 3. DT 51 L sebagai software downloder untuk DT51 2.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu program perangkat keras sistem, tahap perancangan perangkat lunak sistem dan tahap pembuatan maket. Unit Sensor I Unit DT51 Unit Penggerak Motor AT89C51 Stepper Monitor Unit PC Sensor II Gambar 2.1 Blok Diagram Unit – unit Penggerak Kamera Dari blok diagram di atas dapat diketahui bahwa sistem pada alat pengontrolan mengunakan kamera CCTV ini terdidari Unit Modul DT 51 Unit Pengendali motor stepper Unit sensor dan monitor PC. 2.2.1 Unit Sensor Infra Merah Penggunaan infra merah sebagai sumber cahaya dipilih karena spesifikasi yang khusus. Infra merah mempunyai panjang gelombang yang lebih kecil bila dibandingkan dengan cahaya tampak, sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Pemilihan jenis sensor yang digunakan disesuaikan dengan besaran analog untuk cahaya , menjadi besaran listrik . Photodiode bekerja pada panjang gelombang infra merah 0,85-0,90 mikro meter, ini cocok dengan panjang gelombang yang dipancarkan oleh infra merah, sehingga didapat hasil dimana cahaya infra merah saja yang dikonfersi oleh photo dioda. 2.2.2 Modul Deveploment Tools 51 (DT51) DT51 adalah alat pengembangan mikrokontroler keluarga MCS-51 yang berbentuk sistem minimum dengan komponen utamanya mikrokontroler AT89C51 didukung oleh komponen-komponen lainnya seperti EEPROM, PPI 8255 dan rangkaian pendukung lainnya. Salah satu pertimbangan digunakannya 63 STMIK Darmajaya
  • 4. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 DT 51 adalah penggunaan jumlah komponen penunjang akan dibuat seminimum mungkin karena sudah tersedia interuppt, pewaktu (timer), pencacah (counter) dan media penyimpanan (memori) dalam satu paket IC tersebut. 2.2.3 Unit Penggendali Motor Stepper. Untuk mengerakkan kamera digunakan motor stepper sebagai penggeraknya. Pemilihan motor stepper disebabkan karena kemudahan dalam merancang dan mengoperasikan rangkaian pengendalinya, serta penggontrolan gerakanya. Motor stepper yang dipakai menggunakan level tegangan 5 Volt. 2.3 Perancangan Perangkat Lunak Supaya perangkat keras suatu sistem mikrokontroller dapat dijalankan, maka sebalumnya diperlukan pemrograman perangkat lunak (Software) agar mikrokontroller dapat melakukan proses pengolahan dan manipulasi data sehingga sistem tersebut dapat bekerja seperti yang diinginkan. Proses pembuatan program tersebut menggunakan bahasa assembly sampai proses men-download program pada EEPROM adalah melalui proses sebagai berikut. 1. Program ditulis dengan mengunakan editor text SCII seperti EDIT.COM atau SIDEKICK atau NOTEPAD (berada pada windows) dan kemdian disimpan dengan ekstention .ASM guna mengindikasikan bahwa file tersebut merupakan file assemler. 2. Program di-Compile dengan menggunakan software ASM51 sehingga dihasilkan file ekstensi.HEX (Hexadesimal) yang merupakan program bahasa mesin. 3. Program tersebut dengan mengunakan software DT51L. Hal pertama yang dilakukan oleh program utama adalah proses inisialisasi. Proses ini adalah proses pemrograman piranti dengan jalan mengirimkan kontrol word kekontrol register (register kendali). 2.4 Inisialisasi Sistem Kerja Kamera Penggontrol Ruangan Mengunakan Kamera CCTV Sebelum kamera penggontrol ruangan dioprasikan terlebih dahulu dilakukkan penginstalasikan sistem-sistemnya. Adapun sistem-sistem tersebut adalah sebagai berikut. 1. Hubungkan port COM1 pada komputer dengan RS232 pada board DT51 dengan mengunakan kabel serial (konektor RS232). 2. Hubungkan out put rangkaian sensor infra merah ke pin INT0 dan pin INT1 pada board DT51 dengan mengunakan kabel pelangi 3. Hubungkan port A (A.0,A.1,A.2,A.3) pada board DT51 kerangkaian penggendali motor stepper dengan menggunakan kanel pelanggi. 4. Hubungkan trafo 9 Volt AC ke board DT51. 5. Nyalakan komputer dan board DT51, untuk posisi jumper pada board DT51 yang terletak pada pin 2-3 (reset) 6. Jalankan software ASM lalu compile 7. Setelah dicompile, file di download ke board DT51 . 64 STMIK Darmajaya
  • 5. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 2.5 Perancangan Perangkat Lunak Gambar berikut merupakan diagram alur dari program utama dengan bahasa Pemograman Asembler. Start Inisialisasi Intrupsi AT89C51 Pemberian Nilai R0=R1=0 Y Pulsa Matikan Motor Int 0 Stepper T Pulsa Int 1 Motor Stepper Visualisasi Bergerak Pada Monitor Gambar 3.7 Flowchart Kamera Pengontrol 2.6 Pembuatan Prototype Dalam pembuatan protoype simulator sistem penggerak kamera ini terdiri dari pembuatan alat yang berupa perangkat keras dan pembuatan maket yang dapat menunjukan fungsi sebenarnya dari sistem tersebut. 65 STMIK Darmajaya
  • 6. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 2.6.1 Pembuatan Alat Simulator sistem penggendali penggerak kamera penggontrol keamanan yang dibuat terdiri dari empat buah bagian utama yaitu : sistem DT 51, unit penggendali motor stepper, unit kamera deteksi, serta sensor – sensor intrupt. Pembuatan alat ini dibuat secara terpisah dengan maksu d agar memudah kan pemeriksaan kerusakan dan pengujian. Unit sistem DT 51 berupa board yang langsung dapat dipakai. 2.6.2 Pembuatan Maket Pembuatan maket simulator sistem penggontrol keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV ini menggunakan bahan–bahan yang mudah didapat dengan harga yang terjangkau. Berikut ini adalah bagian–bagian dari maket. 1. Sebagai alas maket tersebut digunakan papan multipleks dan pada bagian atas papan inilah bagian – bagian yang lainnya diletakkan, seperti sebuah rumah yang terdapat dua buah pintu yang ditempelkan pada papan tersebut denan menggunakan lem. 2. Pada bagian sisi rumah terdapat satu buah motor langkah sebagai penggerak kamera dan diberi penyanggah dengan sebuah plat alumunium dengan panjang 20 cm. 3. Dibagian depan rumah terdapat dua pasang sensor infra merah sebagai pengirim dan penerima sinyal infra merah. Untuk memperindah penempilan pada meket dipasang pepohonan dan hiasan plastik. III.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Kondisi Keberadaan Kamera pengontrol Pada Gambar 3.1 menunjukan bahwa kamera pengontrol ini berada diantara kedua sensor. Pertama-tama kamera dapat bergerak secara otomatis kekanan dan kekiri degan memberikan pulsa–pulsa secara berulang ulang oleh sensor infra merah yaitu LED infra merah sebagai pemancar infra merah dan Phototransistor sebagai penerima sinar infra merah yang diletakkan di kanan dan kiri dari kamera. Selain itu pada perancangan alat ini disediakan pula pergerakan secara manual, digerakkan menggunakan tombol (switch button) baik untuk menggerakan ke kanan maupun ke kiri Perancangan alat keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV ini digunakan untuk mengontrol keadaan ruangan tertentu yang telah beri dua pasang sensor infra merah. Pergerakan kamera ini dibantu oleh motor stepper yang berputa sebesar 900 dari posisi sebelumnya Jika terdapat sebuah objek yang terdeteksi oleh sensor maka kamera terfokus pada objek yang menghalangi sensor. Kemudian monitor sebagai bagian out put akan menampilkan gambar yang diterima oleh kamera. 66 STMIK Darmajaya
  • 7. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 Gambar 3.1 Maket alat keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV Perancangan alat keamanan ruangan mengunakan kamera CCTV ini digunakan untuk mengontrol keadaan ruangan tertentu yang telah beri dua pasang sensor infra merah. Pergerakan kamera ini dibantu oleh motor stepper yang berputa sebesar 900 dari posisi sebelumnya Jika terdapat sebuah objek yang terdeteksi oleh sensor maka kamera terfokus pada objek yang menghalangi sensor. Kemudian monitor sebagai bagian out put akan menampilkan gambar yang diterima oleh kamera. 3.2 Spesifikasi Teknis Rangkaian Pengukuran tegangan pada rangkaian dilakukan untuk mendapatkan data secara teknis agar dapat dibandingkan dengan teori sehingga di peroleh hasil yang diharapkan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan multimeter digital untuk mendapatkan pengukuran yang akurat. Tabel 3.1 menunjukan hasil pengukuran yang dilakukan saat alat dijalankan. Pengontrol keamanan ruangan ini menggunakan kamera CCTV (Close Camera TeleVision) yang dipasang pada poros motor stepper. Motor stepper difungsikan sebagai pemutar kamera ke kanan dan ke kiri. Output dari kamera dihubungkan ke TV combo melalui Slot MMI (MultiMedia Input) yang erhubung dengan monitor sebagai display (tampilan) dari kamera. 67 STMIK Darmajaya
  • 8. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 Tabel 3.1 Tegangan pada masing-masing komponen Nama Rangkaian Nama Komponen Tegangan Catu Daya Trafo 1A Vin 220 VAC Vout 9V & 6V Board DT 51 AT89C51 Vcc 9V AC INT 0 & INT 1 tinggi 3,65 V rendah 0V Sensor Infra Merah Photodioda Vcc 5V Vout 1,6 V Penggendali Motor Transistor BC546 Stepper Basis (rendah) 0V (tinggi) 4,95 V Tabel 3.2 Pengujian Alat No Putaran Kamera Secara Waktu ( s ) Keterangan Otomatis 1. Kekanan sebesar 900 2 s / detik Jika LED infra merah sebagai pemancar dan Phototransistor mendeteksi objek disebel kanan, waktu delay yang diberikan 5 detik. 2. Kekiri sebesar 900 2 s / detik Jika LED infra merah sebagai pemancar dan Phototransistor mendeteksi objek disebel kiri dengan waktu delay yang diberikan 5 detik. 1. Kekanan sebesar 900 2 s / detik Kamera bergerak kekanan menggunakan tombol (Switch button) disebelah kanan. 2. Kekiri sebesar 900 2 s / detik Kamera bergerak kekanan menggunakan tombol (Switch button) disebelah kiri. 68 STMIK Darmajaya
  • 9. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 Tabel 3.3 Jarak Kepekaan Sensor No Jarak Deteksi Kondisi Keterangan Sensor Sensor 1. 5 cm – 10 cm Terhalang Phototransistor berlogika “1” sensor tidak menerima sinar infra merah dan menjalankan rutin intrupsi nya dan menggerakkan motor stepper. Tidak Terhalang Phototransistor berlogika “0” sensor menerima sinar infra merah motor stepper tidak bergerak. 2. 10 cm – 15 cm Terhalang Phototransistor berlogika “1” sensor tidak menerima sinar infra merah dan menjalankan rutin intrupsi nya dan menggerakkan motor stepper. Tidak Terhalang Phototransistor berlogika “0” sensor menerima sinar infra merah motor stepper tidak bergerak. 3. 15 cm - 20 cm Terhalang Phototransistor berlogika “1” sensor tidak menerima sinar infra merah dan menjalankan rutin intrupsi nya dan menggerakkan motor stepper. Tidak Terhalang Phototransistor berlogika “0” sensor menerima sinar infra merah motor stepper tidak bergerak. 4. 20 cm – 25 cm Terhalang Phototransistor berlogika “1” sensor tidak menerima sinar infra merah dalam jarak ini, sensor tidak mendeteksi keberadaan objek sehingga motor stepper tidak bergerak Tidak Terhalang Phototransistor berlogika “1” sensor tidak mendeteksi objek yang terhalang motor stepper tidak bergerak. 3.3 Pembahasan Alat ini menggunakan dua jenis pengendalian kamera yaitu manual dan otomatis. Dengan pergerakan sudut 900 diharapkan objek dapat tertangkap oleh kamera secara keseluruhan Secara manual, kamera digerakkan menggunakan tombol (Switch button) baik untuk menggerakan ke kanan maupun ke kiri. Posisi awal kamera menghadap ke depan, jika tombol kanan ditekan maka motor stepper akan bergerak ke kanan. 69 STMIK Darmajaya
  • 10. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 Pergerakan ini terjadi dimana pada saat tombol ditekan maka mikrokontroler akan menerima masukan (tombol terhubung dengan mikrokontroler pada P1.0) berupa logika ‘1’. Masukan dari tombol ini memicu mikrokontroler untuk menjalankan instruksi menggerakkan motor stepper dengan mengirimkan logika ‘1’ ke rangkaian penggendali motor stepper. Setelah motor stepper bergerak ke kanan sebesar 900 selama 5 detik motor stepper akan kembali ke posisi awal. Secara otomatis, alat ini menggunakan dua pasang sensor infra merah yaitu LED infra merah sebagai pemancar infra merah dan Phototransistor sebagai penerima sinar infra merah yang diletakkan di kanan dan kiri dari kamera. Pada saat ada objek yang melintasi sensor maka tegangan dari keluaran sensor akan berubah dari 3,65 V ke 0 V atau dari logika ‘1’ ke logika ‘0’. Perubahan ini akan memicu mikrokontroler (sensor terhubung pada P3.2 dari mikrokontroler) untuk menjalankan rutin interupsinya. Pada rutin interupsi ini motor stepper digerakkan kekanan jika yang mendeteksi sensor 1 atau ke kiri jika yang mendeteksi sensor 2. Setelah motor stepper selesai diputaran sebesar 900 tepat dihadapan sensor yang mendeteksi objek maka motor stepper akan berhenti ditempat. Motor stepper akan kembali ke posisi awal jika dalam waktu selama 5 detik sensor tidak mendeteksi objek lagi. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pada saat kamera yang digerakkan oleh motor stepper kembali pada posisi awal, maka kamera tidak tepat berada tempat semula. 2. Alat ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan pengunaannya dengan konsekuensi perubahan pada sistem penggerak dan biaya yang lebih besar. 3. Jika terjadi suatu kesalahan pada salah satu prosedur disebabkan oleh sistem perancangan alat keamanan ruangan mengnakan kamera cctv ini maka secara otomatis sistem berjalan tidak benar. Hal ini disebabkan keterkaitan antara prosedur yang satu dengan prosedur yang lain. 4.2 Saran Untuk pengembangan dan peningkatan pada sistem disarankan sebagai berikut. 1. Penggunaan sensor infar merah kurang efektif karena akan mudah sekali mengalami gangguan – gangguan sehingga pengunaannya harus benar- benar di perhitungkan karena dari gangguan – gangguan tersebut akan mengakibatkan alat tidak dapat bekerja sesuai yang diinginkan.Gangguan ini dapat disebabkan baik oleh manusia atau pun tingkat sensitifitas sensor, sehingga penulis menyarankan untuk menggunakkan sensor yang lebih peka yaitu sensor objek detektor. 2. Pada alat ini sensor hanya mendeteksi titik yang telah dipasang sensor saja sedangkan pada bagian - bagian lain objek tidak dapat terdeteksi. Untuk itu untuk lebih baik lagi maka sebaik nya alat padat mendeteksi keberadaan objek di setiap tempat. 70 STMIK Darmajaya
  • 11. Lia Rosmalia1, Titis Prasetyo U.1, Ilham K.2. Jurnal Informatika, Vol.6, No.1, Desember 2006 DAFTAR PUSTAKA Eko Putra .A Belajar Mikrokontroler AT 89C51/52/55 Teori dan Aplikasi. Gava Media,Yogyakarta Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)DELTA ELECTRONIC http://www.delta-electronic.com Jones Douglas w.. Basic stepping motor Control Circuits. http://www. Cs.uiowa.edu/jones/setp Link, Wolfgang. 1990. pengukuran. Pengendalian, dan pengaturan dengan PC. Elekmedia Komputindo, Jakarta Loveday, George. 1988. Intisari Elektonika. Elekmedia Komputindo, Jakarta Deden Untung, 2003, Rancang Bangun Simulator Pintu Perlintasan Kereta Api Berbasiskan Mikrokontroller AT89C51, UML, Lampung Innvative Electronics, ‘’ 89C51 Develoment Tools DT51 ersion 3.0 User’s Guide’’, Innovaative Elektronics Corps. Intel,1994,’’ MCS 51 Mikrocotroller Family User’s Manual ‘’, Intel Corporation, United States Of Amerika. 71 STMIK Darmajaya