Pencemaran tanah dan air merupakan masalah lingkungan yang serius yang dapat menyebabkan berbagai akibat buruk bagi kesehatan manusia dan ekosistem. Tragedi Minamata menunjukkan bagaimana limbah industri yang mengandung merkuri dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan penyakit serius pada manusia akibat konsumsi sumber daya alam yang tercemar.
1. PENCEMARAN LINGKUNGAN
KELOMPOK :
1. ALIP TRI P.
2. BAYU WIBOWO
3. IQBAL HIENDHARGO
4. UMI AMIROTUN N.
5. YAIDAH USNA
SMA NEGERI 1 DUKUN 2012/2013
MATA PELAJARAN GEOGRAFI XI IPS 2
PENGAMPU : Bp. SOEJONO,S.IP,S.Pd
3. PENGERTIAN PENCEMARAN AIR
• suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai,
lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian
dari siklus hidrologi.
• Selain mengalirkan air,sungai juga mengalirkan
sedimen dan polutan.
4. • Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar
danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air
hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.
5. • Dikutip dalam Keputusan Menteri Negara
Kepedudukan dan Lingkungan Hidup
No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan
polusi/pencemaran air adalah
masuk/dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen lain
kedalam air/udara oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam, kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
6. CIRI AIR YANG TERCEMAR
• Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar
sangat bervariasi karena tergantung dengan
jenis air dan polutan yang terkandung
didalamnya. Namun cirri yang paling mudah
diketahui adalah:
• 1. Berbau
• 2. Berwarna
• 3. Berasa
• 4. Beracun
7. • Air biasanya disebut tercemar ketika
terganggu oleh kontaminan antropogenik dan
ketika tidak bisa mendukung kehidupan
manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam
kemampuannya untuk mendukung komunitas
penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam
seperti gunung berapi, algae
blooms, badai, dan gempa bumi juga
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas
air dan status ekologi air.
8. SIFAT PENCEMARAN AIR
• Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati
dengan terjadinya perubahan-perubahan antara lain :
1. Nilai pH,
keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8
pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan
korosif.
2. Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa
sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula
sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu
pas di ukuran 0o celcius.
9. 3. Warna, bau dan rasa
• Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna
normalnya (jernih dan bening).
• Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat
disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan
air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis
dan busuk).
• Rasa
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin
pada air laut.
10. MACAM SUMBER AIR YANG
BERPOLUTAN
Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:
• Limbah industri
• Pertanian
• Rumah rangga
Ada beberapa tipe polutan yang mana dapat merusak
perairan, yaitu:
• Mengandung bibit penyakit
• Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya
(sehingga kekurangan O2 saat proses penguraian)
• Bahan-bahan kimia organik dari industri
• Limbah pupuk pertanian
• Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan)
• Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas
11. PENYEBAB PENCEMARAN AIR
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai
hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-
beda,antara lain :
• Meningkatnya kandungan nutrien dapat
mengarah pada eutrofikasi.
• Sampah organik seperti air comberan
(sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang
menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak
parah terhadap seluruh ekosistem.
12. • Industri membuang berbagai macam polutan ke
dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin
organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah
tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat
juga mengurangi oksigen dalam air.
• Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai
seperti di sungai citarum
• pencemaran air oleh sampah
• Penggunaan bahan peledak untuk menangkap
ikan
13. BAHAYA YANG DI TIMBULKAN
• Bibit penyakit dari hasil polusi air
mengandung zat-zat yang bersifat beracun
dan bahan radioaktif yang mana dapat
merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan
memerlukan banyak sekali kandungan
O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan
terjadi perubahan warna dan pembusukan.
Karena proses penguraian terhadap polutan
tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi
pada air.
14. • Permasalahan terbesar dalam polusi air
adalah pembuangan sampah disembarang
tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada
muara sungai, laut, atau got-got kecil
rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.
• Contoh kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri
yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke
teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh
ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi
menderita cacat atau hingga meninggal.
15. AKIBAT PENCEMARAN AIR
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen (O2)
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air.
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Dalam jangka panjang adalah kanker dan
kelahiran cacat
5. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan
sesuai selain membunuh hama dan
penyakit, juga membunuh serangga dan
maskhluk berguna terutama predator
6. Kematian biota kuno, seperti: plankton dan
lainnya bahkan burung
7. Mutasi sel, kanker, dan leukemia
16. AKIBAT PENCEMARAN AIR MENURUT
WIKIPEDIA
• Dapat menyebabkan banjir
• Erosi
• Kekurangan sumber air
• Dapat membuat sumber penyakit
• Tanah Longsor
• Dapat merusak Ekosistem sungai
• Kerugian untuk Nelayan
17. KASUS PENCEMARAN AIR
• Pencemaran air merupakan masalah global
utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi
kebijakan sumber daya air pada semua tingkat
(dari tingkat internasional hingga sumber air
pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa
polusi air adalah penyebab terkemuka di
dunia untuk kematian dan penyakit, dan
tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang
setiap harinya.
18. • Diperkirakan 700 juta orang India tidak
memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak
India meninggal karena penyakit diare setiap
hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina
menderita polusi air hingga tingkatan
tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak
memiliki akses terhadap air minum yang
aman.
19. • Ditambah lagi selain polusi air merupakan
masalah akut di negara berkembang, negara-
negara industri/maju masih berjuang dengan
masalah polusi juga. Dalam laporan nasional
yang paling baru pada kualitas air di Amerika
Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47
persen dari danau hektar dinilai, dan 32
persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi
diklasifikasikan sebagai tercemar.
20. TRAGEDI MINAMATA
(MINAMATA DISASTER)
• Pada tahun 1950, Jepang dihentak sebuah
kasus pencemaran merkuri,kasus ini disebut
tragedi Minamata atau Minamata Disaster.
Peristiwa Minamata didokumentasikan
dengan baik oleh Goldberg pada tahun 1974.
Hasil dokumentasi itu menggambarkan akibat
pembuangan limbah industri yang
mengandung methyl mercury ke laut pada
tahun 1930-an di Teluk Minimata.
21. • Karena mengonsumsi ikan dan kerang dari Teluk
Minamata yang tercemar methyl mercury, ribuan
penduduk dari dua wilayah di pesisir
Minamata, yaitu Provinsi Kumamoto dan
Kagoshima, menjadi korbannya. Minamata
bukanlah penyakit menular atau menurun secara
genetis. Penyakit ini kali pertama ditemukan di
Kota Kumamoto pada tahun 1956. Dan pada
1968, pemerintah Jepang menyatakan bahwa
penyakit ini disebabkan oleh pencemaran pabrik
Chisso Co., Ltd.
22. • Methyl mercury yang masuk tubuh manusia akan
menyerang sistem saraf pusat. Gejala awal antara
lain kaki dan tangan menjadi gemetar dan
lemah, kelelahan, telinga
berdengung, kemampuan penglihatan
melemah, kehilangan pendengaran, bicara
cadel, serta gerakan menjadi tidak terkendali.
Beberapa penderita berat penyakit Minamata
menjadi gila, tidak sadarkan diri, dan meninggal
setelah sebulan menderita penyakit ini.
23. • Penyakit Minamata tidak dapat diobati, sehingga
perawatan bagi penderita hanya untuk
mengurangi gejala dan terapi rehabilitasi fisik. Di
samping dampak kerusakan fisik, penderita
Minamata juga mengalami diskriminasi sosial dari
masyarakat. Seperti dikucilkan, dilarang pergi ke
tempat umum, dan sukar mendapatkan pasangan
hidup.
• Methyl mercury dan uap merkuri logam lebih
berbahaya dari bentuk-bentuk merkuri yang
lain, sebab merkuri dalam kedua bentuk tersebut
dapat lebih banyak mencapai otak. Pemaparan
kadar tinggi merkuri, baik yang berbentuk
logam, garam, maupun methyl mercury dapat
merusak secara permanen otak, ginjal, maupun
24. TAK HANYA DI MINAMATA
• Penyakit ini sebenarnya tidak hanya terjadi di
Minamata. Tahun 1965, penyakit Minamata
menyerang warga yang tinggal di sepanjang
Sungai Agano di Kota Niigata akibat
pembuangan limbah merkuri oleh Showa
Denko. Penyakit ini dikhabarkan juga terjadi di
Tiongkok dan Kanada. Sungai dan danau di
Amazon dan Tanzania juga tercemar merkuri
serta menimbulkan masalah kesehatan yang
mengkhawatirkan.
25. USAHA UNTUK MENCEGAH DAN
MENGATASI PENCEMARAN AIR
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik
jauh dari daerah pemukiman atau
perumahan
2. Pembuangan limbah industri diatur sehinga
tidak mencemari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-
jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
26. 5. Tindakan tegas terhadap perilaku
pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat
tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungannya
7. Melakukan intensifikasi pertanian
33. PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH
• keadaan dimana bahan kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
• Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri
atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
34. • Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah
mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk
ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat
kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.
35. EFEK PENCEMARAN TANAH TERHADAP
KESEHATAN
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe
polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena.
• Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi.
• Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
• Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
• PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
• Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada
saraf otot.
• Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada
hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
• Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan
kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan kematian.
36. EFEK PADA EKOSISTEM
• Perubahan kimiawi tanah dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme
yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa
spesies primer dari rantai makanan.
• Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,
seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan
kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
37. EFEK PADA PERTANIAN
• Perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil
pertanian.
• Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman dimana tanaman
tidak mampu menahan lapisan tanah dari
erosi.
38. USAHA UNTUK MENANGANI
PENCEMARAN TANAH
Remediasi
• adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ
(atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-
site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting
(injeksi), dan bioremediasi.
• Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman.
Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
39. Bioremediasi
• adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida
dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu
mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi
adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam).
Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak
langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung,
karena kemampuannya menyerap unsur logam dari
dalam tanah dan berperan tidak langsung karena
menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan
sebagainya.
40. PERAN PEMERINTAH
Dalam Pasal 68 UU PPLH disebutkan bahwa:
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan
berkewajiban:
• memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat,
terbuka, dan tepat waktu;
• menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup; dan
• menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup
dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.
Setiap pelaku usaha hendaknya memenuhi kewajiban
sebagaimana terdapat dalam pasal tersebut, terutama
dalam memberikan informasi yang dibutuhkan sehingga
pemerintah juga terbantu dalam pengawasan lingkungan
dan dapat mempredikisi sejauh mana kerusakan atau
pencemaran lingkungan yang mungkin terjadi sehingga
tidak merugikan banyak pihak.
41. KASUS LUMPUR LAPINDO
• Peristiwa luapan Lumpur Lapindo Sidoarjo
Surabaya, Jawa Timur yang terjadi pada
tanggal 28 Mei 2006 kira-kira pukul 22.00,
disebabkan kebocoran gas hidrogen sulfida
(H2S) di areal ladang eksplorasi gas Rig TMMJ
# 01, di lokasi Banjar Panji perusahaan PT.
Lapindo Brantas (Lapindo) di Desa
Ronokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten
Sidoarjo. Dimana kebocoran gas tersebut
berupa semburan asap putih dari rekahan
tanah, membumbung tinggi sekitar 10 meter.
42. • Semburan gas tersebut disertai keluarnya
cairan lumpur dan meluber ke lahan warga.
Semburan lumpur panas di kabupaten
Sidoarjo sampai saat ini belum juga bisa
teratasi. Semburan yang akhirnya membentuk
kubangan lumpur panas ini telah memporak-
porandakan sumber-sumber penghidupan
warga setempat dan sekitarnya.
43. • Tak kurang 10 pabrik harus tutup, dimana 90
hektar sawah dan pemukiman penduduk tak bisa
digunakan dan ditempati lagi, begitu pula dengan
tambak-tambak bandeng, belum lagi jalan tol
Surabaya-Gempol yang harus ditutup karena
semua tergenang lumpur panas. Berdasarkan
data yang didapat WALHI Jawa Timur, yang
mencatat jumlah pengungsi di lokasi Pasar
Porong Baru sejumlah 1110 Kepala Keluarga
dengan Rincian 4345 jiwa dan 433 Balita, Lokasi
Kedung Bendo jumlah pengungsi sebanyak 241
Kepala Keluarga yang terdiri dari 1111 Jiwa dan
103 Balita, Lokasi Balai Desa Ronokenongo
sejumlah 177 Kepala keluarga dengan rincian 660
jiwa.
44. DI JAWA TIMUR
• Di Jawa Timur saja, tercatat banyak kasus bencana yang
diakibatkan lalainya para korporat penguasa tambang
migas, seperti contoh kasus pada kebocoran sektor migas
di kecamatan Suko, Tuban, milik Devon Canada dan
Petrochina (2001); kadar hidro sulfidanya yang cukup
tinggi menyebabkan 26 petani dirawat di rumah sakit.
• Kemudian kasus tumpahan minyak mentah (2002) karena
eksplorasi Premier Oil.18, yang terakhir tepat 2 bulan
setelah tragedi semburan lumpur lapindo Sidoarjo,
sumur minyak Sukowati Desa Campurejo, Kabupaten
Bojonegoro terbakar. Akibatnya, ribuan warga sekitar
sumur minyak Sukowati harus dievakuasi untuk
menghindari ancaman gas mematikan.
45. DAMPAK LUMPUR LAPINDO
• Akibat Dampak luapan Lumpur Panas, mengakibatkan
banyaknya lingkungan fisik yang rusak, kesehatan
warga setempat juga terganggu, yang menyebabkan
infeksi saluran pernapasan dan iritasi kulit, karena
lumpur tersebut juga mengandung bahan karsinogenik
jika menumpuk di tubuh dapat menyebabkan penyakit
serius seperti kanker, mengurangi kecerdasan, yang
berdasarkan uji laboratorium terdapat kandungan
bahan beracun dan berbahaya (B3) yang melebihi
ambang batas. Dalam sampel lumpur dan dianalisis
oleh laboratorium uji kualitas air terdapatnya fenol
berbahaya untuk kesehatan dan kontak langsung di
kulit dapat membuat kulit seperti terbakar dan gatal-
gatal dimana efek sistemik atau efek kronis bisa
disebabkan fenol masuk ke tubuh melalui makanan.
46. • Berdasarkan pengamatan WALHI, dari pelbagai aspek
yang mesti menjadi tanggung jawab PT Lapindo
Brantas Inc./PT Energi Mega Persada mencakup aspek
pelanggaran hak asasi manusia (HAM), hukum, politik,
perdata dan pidana., sangat lambannya penyelesaian
kasus lumpur Lapindo, dimana WALHI akan
mengupayakan suatu tindakan public inquiry, yang
merupakan upaya yang akan ditempuh oleh
masyarakat melalui Dewan Perwakilan Rakyat, untuk
meminta pertanggung jawaban PT Lapindo Brantas In
dengan menugaskan Jaksa Agung dapat ditunjuk
sebagai pengacara negara untuk menuntut PT Lapindo
Brantas Inc. terkait dengan kejahatan lingkungan dan
pelanggaran multi-dimensi akibat lumpur panas, yang
disebabkan kebocoran Gas yang beracun. Ada
beberapa pendapat mengenai penyebab bocornya gas
yang disertai meluapnya lumpur Lapindo.
51. PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA
• adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-
unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang
dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan
manusia serta menurunkan kualitas
lingkungan.
• Atau bisa juga berarti kehadiran satu atau
lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan,
dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti.
52. SUMBER PENCEMARAN UDARA
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu:
A. Pencemar primer
adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung
dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida
adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
B. Pencemar Sekunder
adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah
sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
53. A. PENCEMAR PRIMER
Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua
golongan besar :
1. Sumber alamiah
Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara
adalah kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, dan lain-lain. Bahan
pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.
2. Sumber buatan manusia
Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar
bermacam-macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :
a)Pembakaran, seperti pembakaran sampah, industri, kendaraan
bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan
antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
b)Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan
soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang
dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.
54. c) Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and
logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.
d) Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses
pengolahan makanan, daging, ikan dan lain-lain. Bahan
pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.
e) Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah
rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi
pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya
yang terutama adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
f) Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian
minyak bumi, proses pengolahan mineral, Pembuatan keris, dan
lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain
adalah debu, uap dan gas-gas
g) Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-
gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan
pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.
h) Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang
terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.
55. B. PENCEMAR SEKUNDER
a.) Ozon adalah gas beracun sehingga bila
berada dekat permukaan tanah akan berbahaya
bila terhisap dan dapat merusak paru-paru.
Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi
kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari
radiasi sinar ultraviolet yang dapat
menyebabkan kanker.
56. b.) smog fotokimia merupakan koloid (aerosol) yang
mengandung gas nitrogen dioksida (NO2) dan gas
ozon (O3) yang berasal dari reaksi gas buang
kendaraan bermotor dengan sinar matahari. Gas
buang kendaraan bermotor umumnya
mengandung gas NO, CO dan hidrokarbon. Gas –
gas itu tersebut selanjutnya akan mengalami
reaksi fotokimia yaitu reaksi yang terjadi adanya
foton (cahaya). Reaksi fotokimia ini menghasilkan
polutan sekunder yang mengandung gas NO2 dan
ozon (O3) yang akhirnya membentuk smog.
57. JENIS BAHAN PENCEMAR
- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (NO2)
- Sulfur Dioksida (SO2)
- Chloro Fluoro Carbon (CFC)
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (O3)
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
58. DAMPAK PENCEMARAN UDARA
Dampak Kesehatan :
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke
dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar
ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA
(infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma,
bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Dampak Terhadap Tanaman :
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran
udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan
penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam.
Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.
59. Hujan Asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer,
Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari
hujan asam ini antara lain :
• Mempengaruhi kualitas air permukaan
• Merusak tanaman
• Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah
sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
• Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon
(O3) terjadi secara alami di stratosfer.
60. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2,
CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer
yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas
terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah :
• Pencairan es di kutub
• Perubahan iklim regional dan global
• Perubahan siklus hidup flora dan fauna
61. PENANGGULANGAN PENCEMARAN
UDARA
Pencemaran udara sebenarnya dapat ditanggulangi. Akan tetapi, usaha
untuk menanggulangi pencemaran udara ini harus didukung oleh
kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bagi kehidupan.
Adapun beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
pencemaran udara antara lain sebagai berikut:
• Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggantinya
dengan bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya biodiesel.
• Pengolahan atau daur ulang limbah asap industri
• Penghijauan dan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon
pengganti
• Menghentikan pembakaran hutan
• Meminimalkan pemakaian AC
• Menggunakan kendaraan dengan energi alternatif
62. KASUS PENCEMARAN UDARA
• Polusi udara di Jakarta adalah yang terparah di
seluruh Indonesia, sampai-sampai sebagian
warga Jakarta memberikan julukan "kota
polusi" kepadanya. Munculnya julukan
tersebut tentu bukan tanpa alasan sama
sekali. Data-data di bawah ini bisa
memberikan gambaran tentang parahnya
polusi udara di Jakarta.
63. • Pertama, dalam skala global, Jakarta adalah kota
dengan tingkat polusi terburuk nomor 3 di dunia
(setelah kota di Meksiko dan Thailand). Kedua, masih
dalam skala global, kadar partikel debu (particulate
matter) yang terkandung dalam udara Jakarta adalah
yang tertinggi nomor 9 (yaitu 104 mikrogram per meter
kubik) dari 111 kota dunia yang disurvei oleh Bank
Dunia pada tahun 2004. Sebagai perbandingan, Uni
Eropa menetapkan angka 50 mikrogram per meter
kubik sebagai ambang batas tertinggi kadar partikel
debu dalam udara. Ketiga, jumlah hari dengan kualitas
tidak sehat di Jakarta semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2002, Jakarta dinyatakan sehat
selama 22 hari, sedangkan pada tahun 2003, Jakarta
dinyatakan sehat hanya selama 7 hari.
64. • Lebih lanjut, berdasarkan penelitian Kelompok
Kerja Udara Kaukus Lingkungan Hidup, pada
tahun 2004 dan 2005, jumlah hari dengan
kualitas udara terburuk di Jakarta jauh di
bawah 50 hari. Namun pada tahun
2006, jumlahnya justru naik di atas 51 hari.
Dengan kondisi seperti itu, tidak berlebihan
jika Jakarta dijuluki "kota polusi" karena begitu
keluar dari rumah, penduduk Jakarta akan
langsung berhadapan dengan polusi.
65. • Penyebab paling signifikan dari polusi udara di
Jakarta adalah kendaraan bermotor yang
menyumbang andil sebesar ±70 persen. Hal ini
berkorelasi langsung dengan perbandingan
antara jumlah kendaraan bermotor, jumlah
penduduk dan luas wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan data Komisi Kepolisian Indonesia,
jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di DKI
Jakarta (tidak termasuk kendaraan milik TNI dan
Polri) pada bulan Juni 2009 adalah 9.993.867
kendaraan, sedangkan jumlah penduduk DKI
Jakarta pada bulan Maret 2009 adalah 8.513.385
jiwa. Perbandingan data tersebut menunjukkan
bahwa kendaraan bermotor di DKI Jakarta lebih
banyak daripada penduduknya.
66. • Pertumbuhan jumlah kendaraan di DKI Jakarta
juga sangat tinggi, yaitu mencapai 10,9 persen
per tahun. Angka-angka tersebut menjadi sangat
signifikan karena ketersediaan prasarana jalan di
DKI Jakarta ternyata belum memenuhi ketentuan
ideal. Panjang jalan di DKI Jakarta hanya sekitar
7.650 kilometer dengan luas 40,1 kilometer
persegi atau hanya 6,26 persen dari luas
wilayahnya. Padahal, perbandingan ideal antara
prasarana jalan dan luas wilayah adalah 14
persen. Dengan kondisi yang tidak ideal tersebut,
dapat dengan mudah dipahami apabila
kemacetan makin sulit diatasi dan pencemaran
udara semakin meningkat.
67. • Penyebab lain dari meningkatnya laju polusi di Jakarta
adalah kurangnya ruang terbuka hijau (RTH) kota. RTH
kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open
spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh
tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik,
introduksi) guna mendukung manfaat langsung
dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH
dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan,
kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan. RTH
kota memiliki banyak fungsi, di antaranya adalah
sebagai bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru
kota), pengatur iklim mikro, peneduh, produsen
oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitat satwa,
penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta
penahan angin. Kurangnya RTH kota akan
mengakibatkan kurangnya kemampuan ekosistem kota
untuk menyerap polusi.