Kreatinin adalah senyawa yang dihasilkan dari dehidrasi kreatin di otot dan jaringan saraf. Kreatin diproduksi di hati dan disimpan sebagai fosfat tinggi energi di otot. Saat metabolisme otot, kreatin fosfat terlepas menjadi kreatinin yang masuk ke darah. Kadar kreatinin darah dipengaruhi oleh fungsi hati, otot, dan ginjal.
2. Pengertian kreatini
Kreatinin merupakan senyawa yang berasal dari reaksi
dehidrasi nonenzimatik kreatin yang terjadi di otot rangka dan
jaringan syaraf.
Kreatin diproduksi oleh hati dan disimpan sebagai fosfat
tinggi energi dalam otot rangka. Saat terjadi metabolisme otot,
keratin fosfat terbagi dengan adanya pelepasan kreatinin ke dalam
darah. Oleh karena itu, kadar kreatinin di dalam darah tidak
hanya dipengaruhi oleh fungsi ginjal namun juga oleh fungsi hati
dan massa otot
3. Pembentukan Kreatinin
Pembentukan kreatinin berawal di ginjal dan diselesaikan di hati.
Pada langkah pertama pembentukan kreatinin, yang terjadi di ginjal, glisin
bergabung dengan arginin untuk membentuk guanidinoasetat. Dalam reaksi
ini, gugus guanidinium pada arginin (gugus yang juga membentuk urea)
dipindahkan ke glisin dan molekul arginin sisanya dibebaskan sebagai ornitin.
Guanidinoasetat kemudian mengalami metilasi di hati oleh S-
adenosilmetionin (SAM) untuk membentuk kreatin.
4. Kreatin kemudian mengalir melalui darah ke jaringan lain, terutama
otot dan otak, tempat zat ini bereaksi dengan ATP untuk membentuk
kreatinin fosfat yang berenergi tinggi.
Reaksi ini dikatalisis oleh kreatin fosfokinase dan bersifat reversibel.
Dengan demikian, sel dapat menggunakan kreatin fosfat untuk
membentuk kembali ATP.
Kreatin fosfat yang berfungsi sebagai simpanan fosfat berenergi
tinggi (dalam jumlah kecil) yang cepat menghasilkan ATP dari ADP,
berperan penting dalam otot yang berkontraksi. Senyawa ini juga
membawa fosfat berenergi tinggi dari mitokondria tempat
pembentukan ATP ke filamen miosin tempat ATP digunakan untuk
kontraksi otot.
5. Siklus urea
Dari uraian metabolism asam amino telah diketahui bahwa NH₃ dapat
dilepaskan dari asam amino melalui reaksi transaminasi, deaminasi, dan
dekarboksilasi.
Pada reaksi transaminase gugus NH₂ yang dilepaskan diterima oleh
asam keto, sehingga terbentuk asam amino baru dan asam keto lain.
Sedangkan pada reaksi deaminasi, gugus NH₂ dilepaskan dalam
bentuk ammonia yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh dalam
bentuk urea dalam urine.Amonia dengan kadar yang tinggi merupakan racun
dalam tubuh manusia.
7. Peranan siklus urea dalam tubuh
Asam amino yang berasal protein dalam makanan diabsorsi melaluitranspor
aktif dan dibawa ke hati. Di hati, asam amino disintesis menjadi molekul protein atau
dilepas ke dalam sirkulasi untuk ditranspor ke dalam sel lain. Setelah memasuki sel-sel
tubuh, asam amino bergabung dengan ikatan peptida untuk membentuk protein seluler
yang dipakai untuk pertumbuhan dan regenerasi jaringan. Hanya ada sedikit simpanan
asam amino dalam sel-sel tubuh, kecuali sel-sel hati. Protein intraseluler tubuh sendiri
terus terhidrolisis menjadi asam amino dan disintesis ulang menjadi protein. Asam
amino dari makanan dan asam amino dari penguraian protein intraseluler membentuk
kelompok asam amino utama yang memenuhi kebutuhan tubuh.
8. Pembentukan urine
1. Filtrasi Glomerulus Dan Filtrate Glomerulus
2. Laju Filtrasi Glumerulus
3. Reabsorpsi Dan Sekresi Di Dalam Tubulus
4. Mekanisme Dasar Absorpsi Dan Sekresi Di Dalam
Tubulus