SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Pengaruh Pemberian Daun Kamboja Terhadap Penyembuhan Luka Bakar
2/17/2013 Jurnal Keperawatan No comments
Oleh : Chandra I.G. Febrian 1, Sentot Imami2, Lingga K Wardani2

Latar Belakang : Luka Bakar merupakan jenis kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan
yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi
dan radiasi yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan kulit luar (Epidermis) maupun dalam
(Dermis). Banyak cara yang digunakan untuk menyembuhkan luka bakar salah satunya metode
tradisional seperti penggunaan tanaman kamboja (plumeria acuminate)
Tujuan Penelitian: Membuktikan adanya pengaruh pemberian daun kamboja (plumeria
acuminate) terhadap penyembuhan luka bakar.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan true experimental design. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Universitas Brawijaya Malang selama 10 hari. Subyek penelitian
adalah tikus putih betina (rattus novergicus strain wistar) sebanyak 20 ekor tikus putih betina
yang dibagi menjadi 4 kelompok, 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol dengan
menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan observasi dengan
perlakuan ekstrak daun kamboja pada luka dengan dosis yang sama. Data dianalisis
menggunakan Uji Paramentrik Annova
Hasil: Kelompok A, 2 sampel mendekati sembuh, Kelompok B, 2 sampel sembuh dan 2 sampel
mendekati sembuh, Kelompok C, 4 Sampel yang sembuh, sedangkan kelompok kontrol hanya 1
sample yang mendekati sembuh
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian daun kamboja (plumeria acuminate) terhadap
penyembuhan luka bakar.

Kata Kunci: Luka Bakar, Daun Kamboja, Tikus Putih.

PENDAHULUAN

Luka bakar merupakan jenis kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan
sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, dan radiasi, yang
mengakibatkan kerusakan pada jaringan kulit luar (epidermis), dan (dermis). Akibat yang
ditimbulkan luka bakar dapat menjadi lebih serius, Hal ini bisa menyebabkan kehilangan cairan,
lebih rentan untuk mengalami hipotermia (penurunan suhu tubuh akibat pendinginan). Dan
mudah terjadi infeksi. ( Moenajad, 2001 ).
Ada tiga fase dari luka bakar yaitu: luka bakar derajat 1, yang terjadi bila kulit terpapar suhu
panas pada daerah epidermis ( luas ), luka derajat 2, jika kerusakan kulit meliputi epidermis dan
sebagian dermis dan ditandai dengan adanya reaksi inflamasi disertai proes eksudasi. Derajat 3,
bila kerusakan kulit sudah mengenai daerah dermis dsan lebih dalam. (Brunner & Suddarth.
2001).
Penyembuhan luka bakar terkait dengan kembalinya fungsi sel dan organ tubuh kembali pulih,
dengan sirkulasi darah merah yang normal dan asupan vitamin yang cukup, dan yang terpenting
menjaga keadaan luka tetap bersih dan tidak terinfeksi, yang ditunjukkan dengan tanda dan
respon yang berurutan dimana sel jaringan kulit secara bersama - sama, melakukan tugas dan
berfungsi secara normal. Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara struktur anatomi,
fungsi dan penampilan. Perawatan luka saat ini berkembang cepat, dengan metode metode yang
berbeda, jika tenaga kesehatan dan pasiennya memanfaatkan terapi yang sesuai dengan
kebutuhan, semua tujuan perawatan luka adalah untuk membuat luka stabil dengan
perkembangan jaringan yang baik dan suplai darah yang adekuat. (Tarigan. 2007).
Akhir akhir ini telah kita jumpai dan kita lakukan pada pengobatan luka bakar yang sudah
menjadi tradisi turun temurun dari orang tua, dan mungkin hal ini sudah ada sejak zaman dahulu,
yaitu dengan menggunakan metode tradisional atau non medis. Sebenarnya penyembuhan luka
yang secara benar sudah kita ketahui secara medis dengan penggunaan obat dan tarapi medis
lainnya. Pengobatan non medis sangat banyak kita jumpai dikehidupan kita dengan salah satunya
menggunakan tanaman kamboja (Plumeria acuminate) yang diyakini dapat menyembuhkan luka
bakar, biasanya tanaman ini yang dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bakar yaitu
dengan menggunakan daun kamboja (Plumeria acuminate), yang di tumbuk dan dioleskan pada
luka tersebut. Dalam tanaman kamboja (Plumeria acuminate) dipercaya memiliki kandungan
senyawa agoniadin, plumierid, asam plumerat, lipeol, dan asam serotinat, plumierid merupakan
suatu zat pahit beracun. Kandungan kimia getah tanaman ini adalah damar dan asam plumeria
sedangkan kulitnya mengandung zat pahit beracun. Akar dan daun kamboja (Plumeria
acuminate), mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol, selain itu daunnya juga
mengandung alkaloid. Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya
mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara lain geraniol,
farsenol, sitronelol, fenetilalkohol dan linalool. Kulit batang kamboja mengandung flavonoid,
alkaloid, polifenol. yang bisa menyembuhkan luka bakar. (Arief Hariana. 2008).
Berdasarkan fenomena pengalaman dari masyarakat Desa Kapong Kecamatan Batumarmar
Kabupaten Pamekasan Madura mengenai tanaman kamboja (Plumeria acuminate),yang
dipercaya masyarakat dan diyakini sebagai tanaman yang mempunyai bermacam macam
kegunaannya juga sebagai obat yang dapat penyembuhkan luka bakar. Bahkan dari beberapa
mayarakat Desa Kapong Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan Madura yang
memanfaatkan Daun Kamboja (Plumeria acuminate) sebagai obat luka. Maka peneliti ingin
melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Pemberian Daun Kamboja (Plumeria acuminate)
Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus strain
Wistar)”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan obyek tikus putih (Rattus norvegicus strain
Wistar) karena didalam kandungan tanaman kamboja (Plumeria acuminate) terdapat zat pahit
beracun. Sehingga peneliti tidak mau mengambil resiko

Metode
Penelitian ini menggunakan true experimental design, yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perlakuan kepada beberapa kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol. Penelitian
ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Universitas Brawijaya Malang selama 10 hari.
Subyek penelitian adalah tikus putih betina (rattus novergicus strain wistar) sebanyak 20 ekor
tikus putih betina yang dibagi menjadi 4 kelompok, 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok
kontrol (menggunakan NaCl) dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data
menggunakan observasi dengan perlakuan ekstrak daun kamboja pada luka dengan dosis yang
sama.
Kriteria Inklusi pada Penelitian ini adalah:
- Berat Badan tikus antara 200 - 250 gram
- Umur tikus 3 bulan
- Kondisi tikus dalam keadaan sehat
- Tikus dengn luka bakar derajat 1
HASIL
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada kelompok perlakuan didapatkan hasil
yang berbeda beda, dengan perlakuan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate),
proses perlakuan yaitu dengan luka bakar dibersihkan terlebih dahulu dengan kasa steril,
kemudian diberikan ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate), pada perlakuan ini tiap luka
diberi dosis 2 g untuk 1x perlakuan, kemudian luka ditutup dengan 1 kasa steril dan kemudian di
plester. Kelompok A, dengan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate) dosis 2 g
diberikan 1 x sehari. Pada hari ke 10 nampak ada 2 sampel tikus yang mendekati sembuh, dan
ada 3 sampel tikus yang tidak sembuh, tetapi kulitnya tidak kembali secara anatomis, hal ini
dikarenakan luka bakar membutuhkan keteraturan perawatan dan pemberian ekstrak daun
kamboja (plumeria acuminate). Kelompok B, dengan pemberian ekstrak daun kamboja
(plumeria acuminate) dosis 2 g diberikan 2x sehari. Pada hari ke 10 nampak ada 2 sampel tikus
yang sembuh, dan ada 2 sampel tikus yang mendekati sembuh, dan ada 1 sampel tikus yang tidak
sembuh, tetapi ada 1 sampel tikus yang kulitnya kembali secara anatomis. Sedangkan pada
kelompok C dengan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate) dosis 2 g diberikan
3 x sehari. Pada hari ke 10 nampak ada 4 sampel tikus yang sembuh, dan ada 1 sampel tikus
yang tidak smbuh, dan 3 sampel tikus kulitnya kembali secara anatomis dan 2 sampel tikus
kulitnya tidak kembali secara anatomis.
Khasiat kamboja secara medis belum dibuktikan, tetapi secara empirik sudah banyak
digunakan sebagai bahan obat. Seluruh bagian tan aman kamboja, seperti kulit
batang, batang, daun, akar, dan bunganya memiliki khasiat obat.
Sehingga ada keselarasan antara teori dan fakta bahwa didalam kandungan daun kamboja dapat
digunakan untuk menyembuhkan luka bakar derajat 1 (area epidermis).
Pada kelompok kontrol, menunjukkan bahwa pada hari pertama sampai hari ke 10, dari ke 5
sampel pada kelompok kontrol hanya 1 sampel tikus yang mendekati sembuh dan kulit tidak
kembali secara anatomis, dan ada 4 sampel tikus yang tidak sembuh. Sampel pada kelompok
kontrol tidak mendapatkan perlakuan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate),
tetapi kelompok kontrol mendapatkan perawatan luka pada pagi hari menggunakan NaCL 0,9%,
dan setelah dilakukan perawatan luka, kemudian juga di perban dengan menggunakan 1 kasa
steril, dan di plaster, nampak 1 sampel yang mendekati sembuh, hal ini dikarenakan kurangnya
keteraturan perawatan luka bakar pada kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil observasi pada kelompok kontrol didapatkan hasil pada proses pnyembuhan
luka bakar mulai dari hari 1 sampai hari ke 3, ke 5 sampel masuk pada indikator kulit
kemerahan, eksudat tampak kering, luka tidak bau, jaringan nekrotik, hari ke 4 sampai hari ke 8,
ke 5 sampel masuk pada indikator eksudat tampak kering, luka tidak bau, jaringan nekrotik, tepi
luka kering, hari ke 9, ke 5 sampel masuk pada indikator kulit kemerahan, luka tidak bau, tepi
luka kering, dan hari ke 10, sampel tikus 1 masuk pada indikator kulit kemerahan, eksudat
tampak kering, luka tidak bau, tepi luka kering, sampel tikus 2 masuk pada indikator kulit
kemerahan, luka tidak bau, tepi luka kering, sampel tikus 3 masuk pada indikator kulit
kemerahan, luka tidak bau, tepi luka kering, sampel tikus 4 masuk pada indikator kulit
kemerahan, luka tidak bau, tepi luka kering sampel tikus 5 masuk pada indikator luka tidak bau,
tepi luka kering, Lama proses penyembuhan luka bakar ini juga dipengaruhi oleh faktor pola
tikus yang sering menggigit balutan kasa sehingga ada sebagian sampel yang terlepas balutannya
hal ini mengakibatkan luka menjadi mudah terinfeksi. Selain itu juga dipengaruhi oleh kondisi
luka yang lembab sehingga proses penyembuhan luka menjadi lama. Pemberian NaCL pada luka
kurang efektif, dikarenakan NaCL hanya dapat membersihkan luka dari kuman agar tidak
terinfeksi. Sedangkan fungsi khusus di bidang kesehatan terutama karena adanya garam nacl
adalah menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta menyembuhkan infeksi.
Dari 4 kelompok diatas luka tidak sembuh 100% dikarenakan, kasa pada luka sering terlepas
sehingga bakteri atau kuman cepat masuk, kelakuan tikus yang sering menggigiti bagian
tubuhnya yang terdapat luka dan luka bakar drajat 1 tidak bisa sembuh sempurna melainkan akan
sembuh dengan jaringan kemerahan bila tersinggung akan berdarah.
Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol
dan kelompok perlakuan, pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate) terhadap
proses penyembuhan luka bakar menyebabkan perbedaan penyembuhan luka, tampak perbedaan
pada setiap kelompok menunjukkan hasil yang berbeda penyembuhan luka bakar secara
signifikan maupun secara deskriptif tampak bahwa penyembuhan luka pada kelompok perlakuan
C, lebih banyak sampel yang telah sembuh hampir sembuh 100%, dari pada kelompok perlakuan
A, B, maupun kelompok kontrol, pada hari ke 10. Hal yang membedakan dari kedua kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan adalah faktor pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria
acuminate), yang dalam dugaan bisa menyembuhkan luka bakar, dan ternyata hasil penelitian
membuktikan bahwa ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate) bisa menyembuhkan luka
bakar.
Dengan kesimpulan penyembuhan luka bakar tidak cukup hanya dengan menggunakan daun
kamboja (plumeria acuminate) saja. Tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
kondisi tubuh, gizi seimbang, usia muda lebih cepat sembuh dari pada usia tua, sterilitas luka
bakar, pemilihan daun kamboja (plumeria acuminate) yang bagus, proses sterilitas pembuatan
ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate).
KESIMPULAN
Proses penyembuhan luka bakar pada perlakuan kelompok A nampak 2 sampel tikus yang
mendekati sembuh, dan 3 sampel tikus tidak sembuh. Pada perlakuan kelompok B nampak 2
sampel tikus yang sembuh, dan 2 sampel tikus yang mendekati sembuh, dan ada 1 sampel tikus
yang tidak sembuh, dan ada 1 sampel tikus yang kulitnya kembali secara anatomi. Pada
peralakuan kelompok C, nampak 4 sampel tikus yang sembuh, dan ada 1 sampel tikus yang tidak
sembuh, dan ada 3 sampel tikus yang kulitnya kembali secara anatomi.
Proses penyembuhan luka bakar pada kelompok kontrol dari ke 5 sampel nampak 1 sampel tikus
yang mendekati sembuh, dan ada 4 sampel tikus yang tidak sembuh tetapi ke 5 sampel tikus
kulitnya tidak kembali secara anatomi.
Didapatkan hasil p=0,019 (p value ≤ α=0,05 ) berarti Ho ditolak dan minimal ada pengaruh
yang signifikan pemberian daun kamboja (plumeria acuminate) terhadap proses penyembuhan
luka bakar pada tikus putih selama 10 hari.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Reactions:

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
0 comments:
Poskan Komentar
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Perbedaan Desain Kualitatif Dengan Desain Kuantitatif
by Ns. Heri Saputro
Oct 26, 2013
Sebelum kita melakukan penelitian yang sebenarnya, kita perlu memahami dengan apa yang
disebut sebagai Desain ...

Jurnal Keperawatan
>>Pengaruh Daun Kamboja Terhadap Penyembuhan Luka Bakar
>>Pengaruh Lama Hemodialisa terhadap Standar BUN
>>Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Kecerdasan Emosional
>>Pengaruh Pemasangan Traksi Kateter Terhadap Perdarahan
>>Pengaruh Apel Batu malang Terhadap Kadar Gula

Other Slide
>>Draft RUU Keperawatan Terbaru
>>Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Keperawatan
>>Perubahan Permenkes 148/2009 menjadi Permenkes no 17 tahun 2013
>>Community Mental Health Nursing
>>Contoh Laporan Komunitas
>>Contoh Mini Riset Komunitas
>>Pengkajian Keperawatan Keluarga
>>APGAR Keluarga

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Organoleptik
OrganoleptikOrganoleptik
OrganoleptikRizza Muh
 
laporan pengetahuan bahan pangan Umbi umbian
laporan pengetahuan bahan pangan Umbi umbianlaporan pengetahuan bahan pangan Umbi umbian
laporan pengetahuan bahan pangan Umbi umbianSuryani Lubisch
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamSiti Zulaikhah
 
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan AlatPraktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alatwidya veronica
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visiblenoerarifinyusuf
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksirnzaraa
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriFransiska Puteri
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitFaradina Kusumasdiyanti
 
Sterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
Sterilisasi, Desinfektan, dan FermentasiSterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
Sterilisasi, Desinfektan, dan FermentasiHayatun Nufus
 
Bioremediasi Bio Ling.
Bioremediasi Bio Ling.Bioremediasi Bio Ling.
Bioremediasi Bio Ling.awarisusanti
 

Was ist angesagt? (20)

Organoleptik
OrganoleptikOrganoleptik
Organoleptik
 
Mikro laporan
Mikro laporanMikro laporan
Mikro laporan
 
laporan pengetahuan bahan pangan Umbi umbian
laporan pengetahuan bahan pangan Umbi umbianlaporan pengetahuan bahan pangan Umbi umbian
laporan pengetahuan bahan pangan Umbi umbian
 
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk UmumPenanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
Laporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji DifusiLaporan Resmi Uji Difusi
Laporan Resmi Uji Difusi
 
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan AlatPraktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
Praktikum Mikrobiologi Dasar - Pengenalan Alat
 
Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
 
Gravimetric analysis
Gravimetric analysisGravimetric analysis
Gravimetric analysis
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
2.kelarutan
2.kelarutan2.kelarutan
2.kelarutan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
 
Sterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
Sterilisasi, Desinfektan, dan FermentasiSterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
Sterilisasi, Desinfektan, dan Fermentasi
 
Bioremediasi Bio Ling.
Bioremediasi Bio Ling.Bioremediasi Bio Ling.
Bioremediasi Bio Ling.
 

Andere mochten auch

Jurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susiloJurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susilosapakademik
 
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiModul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiADRYAN LANGIT
 
jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
 jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
jurnal Sarana dan Prasarana PendidikanManaf Abdul
 
skripsi kegawatdaruratan
skripsi kegawatdaruratanskripsi kegawatdaruratan
skripsi kegawatdaruratanADRYAN LANGIT
 

Andere mochten auch (7)

Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA Luka dan penyembuhan  AKPER PEMKAB MUNA
Luka dan penyembuhan AKPER PEMKAB MUNA
 
Jurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susiloJurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susilo
 
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiModul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
 
jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
 jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
jurnal Sarana dan Prasarana Pendidikan
 
Bab i proposal
Bab i proposalBab i proposal
Bab i proposal
 
skripsi kegawatdaruratan
skripsi kegawatdaruratanskripsi kegawatdaruratan
skripsi kegawatdaruratan
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 

Ähnlich wie DAUN KAMBOJA

Resume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdfResume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdfBrilianSaputra
 
karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)
karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)
karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)Afifah Nur Indah Sari
 
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...Annisa Listyaindra
 
laporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitlaporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitIrpandi Uciha
 
Jurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraJurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraSurya Agus
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatNina Vianti
 
as dfasdgdasfd safasd fasdc
as dfasdgdasfd safasd fasdcas dfasdgdasfd safasd fasdc
as dfasdgdasfd safasd fasdcPutraUtomo
 
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obatFarmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obatIbanevBlo
 
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...Repository Ipb
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxAzraAnbu
 
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaKarya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaPrinscha Bella
 
Andrographis centella herbal sehat imunitas dan hati liver hpai
Andrographis centella herbal sehat imunitas dan hati  liver hpaiAndrographis centella herbal sehat imunitas dan hati  liver hpai
Andrographis centella herbal sehat imunitas dan hati liver hpairadhiani
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Rista Siti Mawarni
 

Ähnlich wie DAUN KAMBOJA (20)

4225 31257-1-pb
4225 31257-1-pb4225 31257-1-pb
4225 31257-1-pb
 
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdfResume Jurnal Antiinflamasi.pdf
Resume Jurnal Antiinflamasi.pdf
 
Antimikroba adila
Antimikroba adilaAntimikroba adila
Antimikroba adila
 
karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)
karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)
karya tulis ilmiah krim daun ketepeng (Cassiae Folium)
 
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
Mikrobiologi: Aktivitas antimikroba dari Terminalia arjuna Wight & Arn: Tanam...
 
Jurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloidJurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloid
 
laporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitlaporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencit
 
Pf
PfPf
Pf
 
Jurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraJurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT Hemiptera
 
Rayap
RayapRayap
Rayap
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
 
as dfasdgdasfd safasd fasdc
as dfasdgdasfd safasd fasdcas dfasdgdasfd safasd fasdc
as dfasdgdasfd safasd fasdc
 
Intern Sertum
Intern SertumIntern Sertum
Intern Sertum
 
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obatFarmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
Farmakognosi pertemuan ke 2 tentang macam -macam tanaman obat
 
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
INDUKSI TANAMAN HAPLOID Dianthus sp. MELALUI PSEUDOFERTILISASI MENGGUNAKAN PO...
 
PESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudangPESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudang
 
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptxpertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
pertemuan 1. sejarah Farmakologiiii.pptx
 
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia BellaKarya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
Karya Tulis Ilmiah by Prinscha Oktavia Bella
 
Andrographis centella herbal sehat imunitas dan hati liver hpai
Andrographis centella herbal sehat imunitas dan hati  liver hpaiAndrographis centella herbal sehat imunitas dan hati  liver hpai
Andrographis centella herbal sehat imunitas dan hati liver hpai
 
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
Kimia Organik Bahan Alam (Alkaloid)
 

Mehr von Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

DAUN KAMBOJA

  • 1. Pengaruh Pemberian Daun Kamboja Terhadap Penyembuhan Luka Bakar 2/17/2013 Jurnal Keperawatan No comments Oleh : Chandra I.G. Febrian 1, Sentot Imami2, Lingga K Wardani2 Latar Belakang : Luka Bakar merupakan jenis kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi dan radiasi yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan kulit luar (Epidermis) maupun dalam (Dermis). Banyak cara yang digunakan untuk menyembuhkan luka bakar salah satunya metode tradisional seperti penggunaan tanaman kamboja (plumeria acuminate) Tujuan Penelitian: Membuktikan adanya pengaruh pemberian daun kamboja (plumeria acuminate) terhadap penyembuhan luka bakar. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan true experimental design. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Universitas Brawijaya Malang selama 10 hari. Subyek penelitian adalah tikus putih betina (rattus novergicus strain wistar) sebanyak 20 ekor tikus putih betina yang dibagi menjadi 4 kelompok, 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan observasi dengan perlakuan ekstrak daun kamboja pada luka dengan dosis yang sama. Data dianalisis menggunakan Uji Paramentrik Annova Hasil: Kelompok A, 2 sampel mendekati sembuh, Kelompok B, 2 sampel sembuh dan 2 sampel mendekati sembuh, Kelompok C, 4 Sampel yang sembuh, sedangkan kelompok kontrol hanya 1 sample yang mendekati sembuh Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian daun kamboja (plumeria acuminate) terhadap penyembuhan luka bakar. Kata Kunci: Luka Bakar, Daun Kamboja, Tikus Putih. PENDAHULUAN Luka bakar merupakan jenis kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, dan radiasi, yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan kulit luar (epidermis), dan (dermis). Akibat yang ditimbulkan luka bakar dapat menjadi lebih serius, Hal ini bisa menyebabkan kehilangan cairan, lebih rentan untuk mengalami hipotermia (penurunan suhu tubuh akibat pendinginan). Dan mudah terjadi infeksi. ( Moenajad, 2001 ). Ada tiga fase dari luka bakar yaitu: luka bakar derajat 1, yang terjadi bila kulit terpapar suhu panas pada daerah epidermis ( luas ), luka derajat 2, jika kerusakan kulit meliputi epidermis dan
  • 2. sebagian dermis dan ditandai dengan adanya reaksi inflamasi disertai proes eksudasi. Derajat 3, bila kerusakan kulit sudah mengenai daerah dermis dsan lebih dalam. (Brunner & Suddarth. 2001). Penyembuhan luka bakar terkait dengan kembalinya fungsi sel dan organ tubuh kembali pulih, dengan sirkulasi darah merah yang normal dan asupan vitamin yang cukup, dan yang terpenting menjaga keadaan luka tetap bersih dan tidak terinfeksi, yang ditunjukkan dengan tanda dan respon yang berurutan dimana sel jaringan kulit secara bersama - sama, melakukan tugas dan berfungsi secara normal. Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan. Perawatan luka saat ini berkembang cepat, dengan metode metode yang berbeda, jika tenaga kesehatan dan pasiennya memanfaatkan terapi yang sesuai dengan kebutuhan, semua tujuan perawatan luka adalah untuk membuat luka stabil dengan perkembangan jaringan yang baik dan suplai darah yang adekuat. (Tarigan. 2007). Akhir akhir ini telah kita jumpai dan kita lakukan pada pengobatan luka bakar yang sudah menjadi tradisi turun temurun dari orang tua, dan mungkin hal ini sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu dengan menggunakan metode tradisional atau non medis. Sebenarnya penyembuhan luka yang secara benar sudah kita ketahui secara medis dengan penggunaan obat dan tarapi medis lainnya. Pengobatan non medis sangat banyak kita jumpai dikehidupan kita dengan salah satunya menggunakan tanaman kamboja (Plumeria acuminate) yang diyakini dapat menyembuhkan luka bakar, biasanya tanaman ini yang dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bakar yaitu dengan menggunakan daun kamboja (Plumeria acuminate), yang di tumbuk dan dioleskan pada luka tersebut. Dalam tanaman kamboja (Plumeria acuminate) dipercaya memiliki kandungan senyawa agoniadin, plumierid, asam plumerat, lipeol, dan asam serotinat, plumierid merupakan suatu zat pahit beracun. Kandungan kimia getah tanaman ini adalah damar dan asam plumeria sedangkan kulitnya mengandung zat pahit beracun. Akar dan daun kamboja (Plumeria acuminate), mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol, selain itu daunnya juga mengandung alkaloid. Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetilalkohol dan linalool. Kulit batang kamboja mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol. yang bisa menyembuhkan luka bakar. (Arief Hariana. 2008). Berdasarkan fenomena pengalaman dari masyarakat Desa Kapong Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan Madura mengenai tanaman kamboja (Plumeria acuminate),yang dipercaya masyarakat dan diyakini sebagai tanaman yang mempunyai bermacam macam kegunaannya juga sebagai obat yang dapat penyembuhkan luka bakar. Bahkan dari beberapa mayarakat Desa Kapong Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan Madura yang memanfaatkan Daun Kamboja (Plumeria acuminate) sebagai obat luka. Maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Pemberian Daun Kamboja (Plumeria acuminate) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus strain Wistar)”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan obyek tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar) karena didalam kandungan tanaman kamboja (Plumeria acuminate) terdapat zat pahit beracun. Sehingga peneliti tidak mau mengambil resiko Metode
  • 3. Penelitian ini menggunakan true experimental design, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan kepada beberapa kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Universitas Brawijaya Malang selama 10 hari. Subyek penelitian adalah tikus putih betina (rattus novergicus strain wistar) sebanyak 20 ekor tikus putih betina yang dibagi menjadi 4 kelompok, 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol (menggunakan NaCl) dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan observasi dengan perlakuan ekstrak daun kamboja pada luka dengan dosis yang sama. Kriteria Inklusi pada Penelitian ini adalah: - Berat Badan tikus antara 200 - 250 gram - Umur tikus 3 bulan - Kondisi tikus dalam keadaan sehat - Tikus dengn luka bakar derajat 1 HASIL Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada kelompok perlakuan didapatkan hasil yang berbeda beda, dengan perlakuan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate), proses perlakuan yaitu dengan luka bakar dibersihkan terlebih dahulu dengan kasa steril, kemudian diberikan ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate), pada perlakuan ini tiap luka diberi dosis 2 g untuk 1x perlakuan, kemudian luka ditutup dengan 1 kasa steril dan kemudian di plester. Kelompok A, dengan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate) dosis 2 g diberikan 1 x sehari. Pada hari ke 10 nampak ada 2 sampel tikus yang mendekati sembuh, dan ada 3 sampel tikus yang tidak sembuh, tetapi kulitnya tidak kembali secara anatomis, hal ini dikarenakan luka bakar membutuhkan keteraturan perawatan dan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate). Kelompok B, dengan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate) dosis 2 g diberikan 2x sehari. Pada hari ke 10 nampak ada 2 sampel tikus yang sembuh, dan ada 2 sampel tikus yang mendekati sembuh, dan ada 1 sampel tikus yang tidak sembuh, tetapi ada 1 sampel tikus yang kulitnya kembali secara anatomis. Sedangkan pada kelompok C dengan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate) dosis 2 g diberikan 3 x sehari. Pada hari ke 10 nampak ada 4 sampel tikus yang sembuh, dan ada 1 sampel tikus yang tidak smbuh, dan 3 sampel tikus kulitnya kembali secara anatomis dan 2 sampel tikus kulitnya tidak kembali secara anatomis. Khasiat kamboja secara medis belum dibuktikan, tetapi secara empirik sudah banyak digunakan sebagai bahan obat. Seluruh bagian tan aman kamboja, seperti kulit batang, batang, daun, akar, dan bunganya memiliki khasiat obat. Sehingga ada keselarasan antara teori dan fakta bahwa didalam kandungan daun kamboja dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bakar derajat 1 (area epidermis).
  • 4. Pada kelompok kontrol, menunjukkan bahwa pada hari pertama sampai hari ke 10, dari ke 5 sampel pada kelompok kontrol hanya 1 sampel tikus yang mendekati sembuh dan kulit tidak kembali secara anatomis, dan ada 4 sampel tikus yang tidak sembuh. Sampel pada kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate), tetapi kelompok kontrol mendapatkan perawatan luka pada pagi hari menggunakan NaCL 0,9%, dan setelah dilakukan perawatan luka, kemudian juga di perban dengan menggunakan 1 kasa steril, dan di plaster, nampak 1 sampel yang mendekati sembuh, hal ini dikarenakan kurangnya keteraturan perawatan luka bakar pada kelompok kontrol. Berdasarkan hasil observasi pada kelompok kontrol didapatkan hasil pada proses pnyembuhan luka bakar mulai dari hari 1 sampai hari ke 3, ke 5 sampel masuk pada indikator kulit kemerahan, eksudat tampak kering, luka tidak bau, jaringan nekrotik, hari ke 4 sampai hari ke 8, ke 5 sampel masuk pada indikator eksudat tampak kering, luka tidak bau, jaringan nekrotik, tepi luka kering, hari ke 9, ke 5 sampel masuk pada indikator kulit kemerahan, luka tidak bau, tepi luka kering, dan hari ke 10, sampel tikus 1 masuk pada indikator kulit kemerahan, eksudat tampak kering, luka tidak bau, tepi luka kering, sampel tikus 2 masuk pada indikator kulit kemerahan, luka tidak bau, tepi luka kering, sampel tikus 3 masuk pada indikator kulit kemerahan, luka tidak bau, tepi luka kering, sampel tikus 4 masuk pada indikator kulit kemerahan, luka tidak bau, tepi luka kering sampel tikus 5 masuk pada indikator luka tidak bau, tepi luka kering, Lama proses penyembuhan luka bakar ini juga dipengaruhi oleh faktor pola tikus yang sering menggigit balutan kasa sehingga ada sebagian sampel yang terlepas balutannya hal ini mengakibatkan luka menjadi mudah terinfeksi. Selain itu juga dipengaruhi oleh kondisi luka yang lembab sehingga proses penyembuhan luka menjadi lama. Pemberian NaCL pada luka kurang efektif, dikarenakan NaCL hanya dapat membersihkan luka dari kuman agar tidak terinfeksi. Sedangkan fungsi khusus di bidang kesehatan terutama karena adanya garam nacl adalah menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta menyembuhkan infeksi. Dari 4 kelompok diatas luka tidak sembuh 100% dikarenakan, kasa pada luka sering terlepas sehingga bakteri atau kuman cepat masuk, kelakuan tikus yang sering menggigiti bagian tubuhnya yang terdapat luka dan luka bakar drajat 1 tidak bisa sembuh sempurna melainkan akan sembuh dengan jaringan kemerahan bila tersinggung akan berdarah. Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate) terhadap proses penyembuhan luka bakar menyebabkan perbedaan penyembuhan luka, tampak perbedaan pada setiap kelompok menunjukkan hasil yang berbeda penyembuhan luka bakar secara signifikan maupun secara deskriptif tampak bahwa penyembuhan luka pada kelompok perlakuan C, lebih banyak sampel yang telah sembuh hampir sembuh 100%, dari pada kelompok perlakuan A, B, maupun kelompok kontrol, pada hari ke 10. Hal yang membedakan dari kedua kelompok kontrol dan kelompok perlakuan adalah faktor pemberian ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate), yang dalam dugaan bisa menyembuhkan luka bakar, dan ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate) bisa menyembuhkan luka bakar. Dengan kesimpulan penyembuhan luka bakar tidak cukup hanya dengan menggunakan daun kamboja (plumeria acuminate) saja. Tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu kondisi tubuh, gizi seimbang, usia muda lebih cepat sembuh dari pada usia tua, sterilitas luka bakar, pemilihan daun kamboja (plumeria acuminate) yang bagus, proses sterilitas pembuatan ekstrak daun kamboja (plumeria acuminate).
  • 5. KESIMPULAN Proses penyembuhan luka bakar pada perlakuan kelompok A nampak 2 sampel tikus yang mendekati sembuh, dan 3 sampel tikus tidak sembuh. Pada perlakuan kelompok B nampak 2 sampel tikus yang sembuh, dan 2 sampel tikus yang mendekati sembuh, dan ada 1 sampel tikus yang tidak sembuh, dan ada 1 sampel tikus yang kulitnya kembali secara anatomi. Pada peralakuan kelompok C, nampak 4 sampel tikus yang sembuh, dan ada 1 sampel tikus yang tidak sembuh, dan ada 3 sampel tikus yang kulitnya kembali secara anatomi. Proses penyembuhan luka bakar pada kelompok kontrol dari ke 5 sampel nampak 1 sampel tikus yang mendekati sembuh, dan ada 4 sampel tikus yang tidak sembuh tetapi ke 5 sampel tikus kulitnya tidak kembali secara anatomi. Didapatkan hasil p=0,019 (p value ≤ α=0,05 ) berarti Ho ditolak dan minimal ada pengaruh yang signifikan pemberian daun kamboja (plumeria acuminate) terhadap proses penyembuhan luka bakar pada tikus putih selama 10 hari. Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Reactions: Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda 0 comments: Poskan Komentar Langganan: Poskan Komentar (Atom) Perbedaan Desain Kualitatif Dengan Desain Kuantitatif by Ns. Heri Saputro Oct 26, 2013 Sebelum kita melakukan penelitian yang sebenarnya, kita perlu memahami dengan apa yang disebut sebagai Desain ... Jurnal Keperawatan >>Pengaruh Daun Kamboja Terhadap Penyembuhan Luka Bakar >>Pengaruh Lama Hemodialisa terhadap Standar BUN >>Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Kecerdasan Emosional >>Pengaruh Pemasangan Traksi Kateter Terhadap Perdarahan >>Pengaruh Apel Batu malang Terhadap Kadar Gula Other Slide >>Draft RUU Keperawatan Terbaru >>Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Keperawatan >>Perubahan Permenkes 148/2009 menjadi Permenkes no 17 tahun 2013 >>Community Mental Health Nursing
  • 6. >>Contoh Laporan Komunitas >>Contoh Mini Riset Komunitas >>Pengkajian Keperawatan Keluarga >>APGAR Keluarga