SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 97
Prinsip Dasar Ultrasonografi
dan Teknik Pemeriksaan
Dr.H.Hasan Amin,Sp.Rad.
 Salah satu imaging Dx u/ pemeriksaan
alat-alat tubuh
- Bentuk
- Ukuran
- Gerakan
- Hubungan dengan jaringan sekitarnya
 Menggunakan alat canggih  gel.suara
frekuensi tinggi
Apakah Ultrasound (US) itu?
 Gelombang suara dengan frekuensi
lebih dari 20.000 Hz
 Manusia bisa mendengar gelombang
suara yang berfrekuensi 20-20.000 Hz
 US yang dipakai untuk pemeriksaan
abdomen berkisar 3,5-5 MHz
Bagaimana Gelombang US
diproduksi?
Piezoelectric element
Bila diberi arus listrik akan
menimbulkan gelombang US.
Bila dikenai gelombang US
dapat menghasilkan arus listrik
SEJARAH
 Dimulai dgn penemuan efek “Piezo electric”
oleh Curie dkk (1880)
 1st
 tehnik untuk radar
 SONAR (Sound Navigation Ranging)
 1939  untuk diagnosis batu empedu
Hasil kurang memuaskan
Adakah penerapan
gelombang US di luar bidang
medis?
Produksi Citra US
 Contoh pada detektor untuk ikan
 1974  Kossof dkk  Gray scale
dapat menggambarkan detail struktur
tubuh
 Di Indonesia  awal ’80 USG
digunakan pemeriksaan organ dalam
rongga perut
PRINSIP & CARA KERJA ALAT
USG
 Ultrasound  Gel. Suara berfrek.tinggi (1-
10 MHz)
 Dikecilkan oleh kristal-kristal yang
terdapat pada transducer  efek piezo
electric
Prinsip dasar Ultrasonografi
seperti “echo”
Transducer dirangsang o/ kristal
bergetar
 Suara ultra  jaringan tubuh dipantulkan diterima
transducer
 Impuls listrik  mesin scanner
 Dipergunakan dalam bentuk cahaya pada monitor
 Dengan demikian bila transducer digambarkan
 irisan-irisan pada bagian tubuh yang diinginkan
 dilihat pada layar monitor
Masing-masing jaringan tubuh
mempunyai “impedance acoustic”
 Jaringan heterogen dan lunak  hyperechoic/
echogenic
 Jaringan homogen sedikit/sama sekali tidak ada
echo – Anechoic/ echofree
Misal : Kista
Ascites
Efusi pleura
Pembuluh darah
Keuntungan pemeriksaan US
 ≠ kontraindikasi
 Non invasif
 Cepat dan aman
 Nilai diagnostik cukup tinggi
 Kurang/ tidak perlu persiapan khusus
PENYULIT
 Gelombang US tidak mampu menembus
bagian tertentu badan
 70% gel. Suara yang mengenai tulang 
dipantulkan
 99% perbatasan rongga-rongga yang
mengandung gas dipantulkan
PERSIAPAN
 Tidak diperlukan persiapan khusus
 Untuk pemeriksaan rongga perut bagian atas
misal Vesika felea  puasa ± 6 jam
 Untuk pemeriksaan kandungan dan daerah
pelvis  buli-buli harus penuh
Gambar Ultrasonografi
Transducer / Probe
Frekuensi kecil besar
Penetrasi besar kecil
Resolusi kecil besar
Transmisi US
Transmisi terjadi dengan baik
dalam organ padat dan jaringan
lunak.
Transimisi terhambat bila melalui
organ berongga yang berisi udara
seperti paru dan gastrointestinal
Tulang/metal tidak dapat
mentransmisikan US
Transmisi Gelombang
Ultrasound
Transmisi US
Persiapan Penderita
Puasa
Buli-buli penuh
Media kontak/ gel
Puasa
 6-8 jam
 Mencegah kontraksi kandung empedu
 Mencegah udara yang ikut tertelan
sewaktu makan.
 Tidak perlu puasa bila memeriksa:
hepar, lien, ginjal atau pada keadaan
akut
 Bila organ tertutup gas  diulangi
Buli-buli penuh
 Khusus untuk memeriksa organ pelvis:
ovarium, uterus, prostat dan buli-buli
 Minum 1-2 jam
 Minum 1 liter
 Menahan kencing
 Untuk kehamilan Trimester III  tidak
perlu
Media Kontak/ Gel
 Gel yang larut dalam air
 Mencegah udara di antara transduser
dan permukaan kulit
 Nama lain: Contact media/ coupling
media
Kontrol Pernafasan
 Bagian liver, lien dan ginjal yang
tertutup kosta akan tampak pada waktu
menarik nafas
 Menahan nafas untuk mengurangi
kekaburan sewaktu pengambilan
gambar.
Penyetelan skener
 GAIN
Teknik: Fanning
Teknik: kompresi
Midline Scan
Teknik: Intercostal Scan
(Right)
Teknik: Longitudinal Scan
Transverse Scan
Teknik: subcostal
Intercostal scan (Left)
Oblique Scan
Erect/Sitting Position
Left Decubitus Position
HEPAR
 Kelenjar terbesar di rongga perut sisi kanan atas
meluas kekiri melintasi linea mediana
 Fossa sagitalis sinistra membagi hepar menjadi
lobus dextra dan sinistra
 Lobus dex.: segmen anterior et posterior
 Lobus sin. Oleh lig.falciforme dibagi menjadi
segmen medial et lateral
 Untuk bedah hepar dibagi mjd 8 subsegmen
HEPAR
 Struktur echo hepar lebih hiperechoic dari ginjal
 V. hepatica  anechoic ke superior ke VCS
 V. porta  anechoic dinding lebih echogenic
 Ukuran N lobus dextra 13 cm
 Ukuran N lobus sinistra ± 10 cm
LIEN
 Organ di subphrenicus sinistra di regio
hipokondriaka kiri
 Axis longitudinal sejajar costa X kiri
 Ukuran normal 12 x 8 x 4 cm
 Struktur echo homogen hampir sama dengan
echo struktur hepar tapi lebih halus dengan
permukaan rata
VESIKA FELEA
 Bentuk lonjong, anechoic, dinding tipis (tebal ± 3 mm)
 Pemeriksaan USG pasien dipuasakan min. 6 jam
 Normal:
- Aksis longitudinal 3,4 – 7,7 cm
- Aksis transversal 1,5 – 3,1 cm
DUKTUS BILIARIS
 Duktus biliaris intrahepatis : berjalan
mengikuti V.porta dan cabang-cabangnya
dengan Ø lumen normal 1,0 – 3,5 mm
 Duktus biliaris extrahepatis : bangunan
tubuler, anechoic, mengikuti perjalanan VCI
 Ø bagian proksimal normal 2,0-5,5 mm
 Ø bagian distal normal 2,0-4,5 mm
PANKREAS
 Kelenjar pencernaan & penghasil insulin terletak
retroperitoneal, melintang pada abdomen bagian
atas
 Panjang ± 15 cm tdd caput, corpus dan cauda
 V.linealis berjalan transversal di posterior corpus
pankreas
 Tebal: caput 11-30 mm, corpus 4-20 mm, cauda 7-
28 mm
 Struktur echo homogen dengan permukaan rata,
lebih hiperechoic dari hepar
GINJAL
 Letak :
Retroperitoneal posterior kanan dan kiri
tulang belakang
- panjang 10-12 cm
- lebar 6 cm
- tebal 4-5 cm
Tampak sebagai bangunan bulat panjang
dengan echo struktur :
- luar : hipoekhoik, homogen, permukaan
rata merupakan kortek
- Tengah : hiperekhoik, medula ginjal dgn
banyak vaskularisasi dan adanya sistem
pielokalices
TEHNIK PEMERIKSAAN
Penderita tidur terlentang, miring ke kiri dan kanan
serta telungkup dengan irisan melintang dan
membujur
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag DuodenumNona Zesifa
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikAnna Lestari
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan LumbosacralNona Zesifa
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalNona Zesifa
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaTeknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaNona Zesifa
 
Bahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiBahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiWira Kusuma
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Ishak Majid
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Nona Zesifa
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.Bkoerniaso
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiNona Zesifa
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiAmalia Annisa
 

Was ist angesagt? (20)

Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenumppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Oesofagus Maag Duodenum
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
Ultrasonografi
UltrasonografiUltrasonografi
Ultrasonografi
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacralppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Lumbal dan Lumbosacral
 
Ct scan
Ct scanCt scan
Ct scan
 
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracalppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
ppt kritisi dan evaluasi radiograf Cervical dan thoracal
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
 
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakheaTeknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
Teknik Pemeriksaan Radiografi Faring laring trakhea
 
Bahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografiBahan kontras radiografi
Bahan kontras radiografi
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4
 
Ileus obstruktif
Ileus obstruktifIleus obstruktif
Ileus obstruktif
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
 
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto ThoraksInterpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
Interpretasi Rontgen Dada atau Foto Thoraks
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
 
Prosessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografiProsessing otomatis radiografi
Prosessing otomatis radiografi
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 

Ähnlich wie Prinsip dasar usg

Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdfPemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdfAsaGemaKaruniawan
 
peran usg pada hepatobilier tugas reading gastro.pptx
peran usg pada hepatobilier tugas reading gastro.pptxperan usg pada hepatobilier tugas reading gastro.pptx
peran usg pada hepatobilier tugas reading gastro.pptxPutraBasmayus
 
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxMateri peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxjehandra1
 
Sistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester vSistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester vChristian Paomey
 
Colic Renal Pain - dr.TNY.pptx
Colic Renal Pain - dr.TNY.pptxColic Renal Pain - dr.TNY.pptx
Colic Renal Pain - dr.TNY.pptxrizki204786
 
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasusEksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasusUruhaSama1
 
Polip gaster
Polip gasterPolip gaster
Polip gastermilsjune
 
Rangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiRangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiEvan Permana
 
Askep.ppt
Askep.pptAskep.ppt
Askep.pptAnggaN7
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Nola Hastuti
 
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdfadoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdfAuraAndini2
 
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.pptGADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.pptDeni Wahyudi
 
52827738 refrat-retensi-urine
52827738 refrat-retensi-urine52827738 refrat-retensi-urine
52827738 refrat-retensi-urinesusanrusli
 

Ähnlich wie Prinsip dasar usg (20)

Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdfPemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf
 
peran usg pada hepatobilier tugas reading gastro.pptx
peran usg pada hepatobilier tugas reading gastro.pptxperan usg pada hepatobilier tugas reading gastro.pptx
peran usg pada hepatobilier tugas reading gastro.pptx
 
Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
 
Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
 
Trauma abdomen
Trauma abdomenTrauma abdomen
Trauma abdomen
 
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptxMateri peran perawat (rontgen dan USG).pptx
Materi peran perawat (rontgen dan USG).pptx
 
Sistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester vSistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester v
 
Colic Renal Pain - dr.TNY.pptx
Colic Renal Pain - dr.TNY.pptxColic Renal Pain - dr.TNY.pptx
Colic Renal Pain - dr.TNY.pptx
 
Rbd ileus fix
Rbd ileus fix Rbd ileus fix
Rbd ileus fix
 
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasusEksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
 
1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx1. PPT BPH.pptx
1. PPT BPH.pptx
 
Anoplasty
AnoplastyAnoplasty
Anoplasty
 
Polip gaster
Polip gasterPolip gaster
Polip gaster
 
Rangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi UrologiRangkuman Materi Urologi
Rangkuman Materi Urologi
 
Askep.ppt
Askep.pptAskep.ppt
Askep.ppt
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
 
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdfadoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
adoc.pub_presentasi-kasus-atresia-ani.pdf
 
104250978 case-bph
104250978 case-bph104250978 case-bph
104250978 case-bph
 
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.pptGADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
GADAR dan KEKRITISAN KEMIH.ppt
 
52827738 refrat-retensi-urine
52827738 refrat-retensi-urine52827738 refrat-retensi-urine
52827738 refrat-retensi-urine
 

Prinsip dasar usg

  • 1. Prinsip Dasar Ultrasonografi dan Teknik Pemeriksaan Dr.H.Hasan Amin,Sp.Rad.
  • 2.  Salah satu imaging Dx u/ pemeriksaan alat-alat tubuh - Bentuk - Ukuran - Gerakan - Hubungan dengan jaringan sekitarnya  Menggunakan alat canggih  gel.suara frekuensi tinggi
  • 3. Apakah Ultrasound (US) itu?  Gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz  Manusia bisa mendengar gelombang suara yang berfrekuensi 20-20.000 Hz  US yang dipakai untuk pemeriksaan abdomen berkisar 3,5-5 MHz
  • 4. Bagaimana Gelombang US diproduksi? Piezoelectric element Bila diberi arus listrik akan menimbulkan gelombang US. Bila dikenai gelombang US dapat menghasilkan arus listrik
  • 5. SEJARAH  Dimulai dgn penemuan efek “Piezo electric” oleh Curie dkk (1880)  1st  tehnik untuk radar  SONAR (Sound Navigation Ranging)  1939  untuk diagnosis batu empedu Hasil kurang memuaskan
  • 6. Adakah penerapan gelombang US di luar bidang medis?
  • 7. Produksi Citra US  Contoh pada detektor untuk ikan
  • 8.  1974  Kossof dkk  Gray scale dapat menggambarkan detail struktur tubuh  Di Indonesia  awal ’80 USG digunakan pemeriksaan organ dalam rongga perut
  • 9. PRINSIP & CARA KERJA ALAT USG  Ultrasound  Gel. Suara berfrek.tinggi (1- 10 MHz)  Dikecilkan oleh kristal-kristal yang terdapat pada transducer  efek piezo electric
  • 11. Transducer dirangsang o/ kristal bergetar  Suara ultra  jaringan tubuh dipantulkan diterima transducer  Impuls listrik  mesin scanner  Dipergunakan dalam bentuk cahaya pada monitor  Dengan demikian bila transducer digambarkan  irisan-irisan pada bagian tubuh yang diinginkan  dilihat pada layar monitor
  • 12. Masing-masing jaringan tubuh mempunyai “impedance acoustic”  Jaringan heterogen dan lunak  hyperechoic/ echogenic  Jaringan homogen sedikit/sama sekali tidak ada echo – Anechoic/ echofree Misal : Kista Ascites Efusi pleura Pembuluh darah
  • 13. Keuntungan pemeriksaan US  ≠ kontraindikasi  Non invasif  Cepat dan aman  Nilai diagnostik cukup tinggi  Kurang/ tidak perlu persiapan khusus
  • 14. PENYULIT  Gelombang US tidak mampu menembus bagian tertentu badan  70% gel. Suara yang mengenai tulang  dipantulkan  99% perbatasan rongga-rongga yang mengandung gas dipantulkan
  • 15. PERSIAPAN  Tidak diperlukan persiapan khusus  Untuk pemeriksaan rongga perut bagian atas misal Vesika felea  puasa ± 6 jam  Untuk pemeriksaan kandungan dan daerah pelvis  buli-buli harus penuh
  • 16.
  • 18.
  • 19. Transducer / Probe Frekuensi kecil besar Penetrasi besar kecil Resolusi kecil besar
  • 20. Transmisi US Transmisi terjadi dengan baik dalam organ padat dan jaringan lunak. Transimisi terhambat bila melalui organ berongga yang berisi udara seperti paru dan gastrointestinal Tulang/metal tidak dapat mentransmisikan US
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 28. Puasa  6-8 jam  Mencegah kontraksi kandung empedu  Mencegah udara yang ikut tertelan sewaktu makan.  Tidak perlu puasa bila memeriksa: hepar, lien, ginjal atau pada keadaan akut  Bila organ tertutup gas  diulangi
  • 29. Buli-buli penuh  Khusus untuk memeriksa organ pelvis: ovarium, uterus, prostat dan buli-buli  Minum 1-2 jam  Minum 1 liter  Menahan kencing  Untuk kehamilan Trimester III  tidak perlu
  • 30. Media Kontak/ Gel  Gel yang larut dalam air  Mencegah udara di antara transduser dan permukaan kulit  Nama lain: Contact media/ coupling media
  • 31. Kontrol Pernafasan  Bagian liver, lien dan ginjal yang tertutup kosta akan tampak pada waktu menarik nafas  Menahan nafas untuk mengurangi kekaburan sewaktu pengambilan gambar.
  • 32.
  • 34.
  • 46. HEPAR  Kelenjar terbesar di rongga perut sisi kanan atas meluas kekiri melintasi linea mediana  Fossa sagitalis sinistra membagi hepar menjadi lobus dextra dan sinistra  Lobus dex.: segmen anterior et posterior  Lobus sin. Oleh lig.falciforme dibagi menjadi segmen medial et lateral  Untuk bedah hepar dibagi mjd 8 subsegmen
  • 47. HEPAR  Struktur echo hepar lebih hiperechoic dari ginjal  V. hepatica  anechoic ke superior ke VCS  V. porta  anechoic dinding lebih echogenic  Ukuran N lobus dextra 13 cm  Ukuran N lobus sinistra ± 10 cm
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57. LIEN  Organ di subphrenicus sinistra di regio hipokondriaka kiri  Axis longitudinal sejajar costa X kiri  Ukuran normal 12 x 8 x 4 cm  Struktur echo homogen hampir sama dengan echo struktur hepar tapi lebih halus dengan permukaan rata
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62. VESIKA FELEA  Bentuk lonjong, anechoic, dinding tipis (tebal ± 3 mm)  Pemeriksaan USG pasien dipuasakan min. 6 jam  Normal: - Aksis longitudinal 3,4 – 7,7 cm - Aksis transversal 1,5 – 3,1 cm
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 69.
  • 70.
  • 71. DUKTUS BILIARIS  Duktus biliaris intrahepatis : berjalan mengikuti V.porta dan cabang-cabangnya dengan Ø lumen normal 1,0 – 3,5 mm  Duktus biliaris extrahepatis : bangunan tubuler, anechoic, mengikuti perjalanan VCI  Ø bagian proksimal normal 2,0-5,5 mm  Ø bagian distal normal 2,0-4,5 mm
  • 72.
  • 73. PANKREAS  Kelenjar pencernaan & penghasil insulin terletak retroperitoneal, melintang pada abdomen bagian atas  Panjang ± 15 cm tdd caput, corpus dan cauda  V.linealis berjalan transversal di posterior corpus pankreas  Tebal: caput 11-30 mm, corpus 4-20 mm, cauda 7- 28 mm  Struktur echo homogen dengan permukaan rata, lebih hiperechoic dari hepar
  • 74.
  • 75.
  • 76.
  • 77.
  • 78.
  • 79.
  • 80.
  • 81.
  • 82. GINJAL  Letak : Retroperitoneal posterior kanan dan kiri tulang belakang - panjang 10-12 cm - lebar 6 cm - tebal 4-5 cm
  • 83. Tampak sebagai bangunan bulat panjang dengan echo struktur : - luar : hipoekhoik, homogen, permukaan rata merupakan kortek - Tengah : hiperekhoik, medula ginjal dgn banyak vaskularisasi dan adanya sistem pielokalices
  • 84. TEHNIK PEMERIKSAAN Penderita tidur terlentang, miring ke kiri dan kanan serta telungkup dengan irisan melintang dan membujur
  • 85.
  • 86.
  • 87.
  • 88.
  • 89.
  • 90.
  • 91.
  • 92.
  • 93.
  • 94.
  • 95.
  • 96.