SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
L o g I c sL o g I c s
Definisi logikaDefinisi logika
Kuliah 3Kuliah 3
Dasar-dasar logikaDasar-dasar logika
©2007
L o g I c sL o g I c s
logika
 Logika: The science and art of correct
thinking
 Correct  benar, tepat
 Logika merupakan ilmu pengetahuan
(science) sekaligus juga merupakan
seni, kecakapan, kemahiran (art) untuk
berpikir lurus, tepat, dan teratur
L o g I c sL o g I c s
logika
 Sebagai ilmu:
 Mengajarkan kepada manusia hukum-hukum, prinsip-
prinsip, dan bentuk-bentuk pemikiran yang harus
dipatuhi, serta melihat di mana letak penalaran yang
betul dan sah.
 Mengacu pada kemampuan rasional untuk
mengetahui
 Sebagai seni, kecakapan, kemahiran:
 Membantu manusia untuk berpikir sendiri dengan
betul
 Kecakapan, kemahiran manusia dalam menggunkan
dan menerapkan hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan
bentuk-bentuk pemikiran yang betul dan sah
 Mengacu pada kesanggupan akal budi untuk
mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan
L o g I c sL o g I c s
Objek material
 Objek atau materi atau bidang atau lapangan
penyelidikan ilmu.
 Objek yang ditinjau atau dipandang secara
keseluruhan.
 Objek atau materi atau bidang atau lapangan
tersebut harus benar-benar konkret dan dapat
diamati. Hal ini perlu ditegaskan karena
kebenaran ilmiah merupakan kesesuaian antara
apa yang diketahui dengan objek materialnya.
L o g I c sL o g I c s
Objek formal
 Sudut pandang bagaimana ilmu
dipandang.
 Bagaimana objek material dipandang.
 Objek formal menentukan sifat ilmu,
metode yang dipergunakan, dan
pendekatan yang memadai bagi ilmu
tersebut.
 Objek formal merupakan prinsip
perbedaan ilmu.
L o g I c sL o g I c s
berpikir
 Bicara dengan dirinya sendiri di dalam batin,
mempertimbangkan, merenungkan,
menganalisis, membuktikan sesuatu,
menunjukkan alasan-alasan, menarik
kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran, mencari
bagaimana berbagai hal berhubungan satu
sama lain, mengapa atau untuk apa sesuatu
terjadi, membahasakan suatu realitas (hakikat
berpikir)
 Berpikir dengan tepat  LOGIS, yaitu
memperhatikan patokan dalam logika
L o g I c sL o g I c s
Logika scientifika
 Ilmu praktis normatif yang mempelajari
hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan
bentuk-bentuk pikiran manusia yang
apabila dipatuhi akan membimbing kita
mencapai kesimpulan yang benar, lurus,
sah (Poespoprodjo)
 Benar  sesuai materi yang ada (menurut
fakta/kenyataan)
 Sah  sesuai hukum logika
L o g I c sL o g I c s
Kegunaan logika
 Membantu setiap orang yang mempelajari
logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
dan tepat.
 Meningkatkan kemampuan berpikir secara
tajam, cermat, dan objektif.
 Meningkatkan cinta akan kebenaran dan
menghindari kekeliruan serta kesesatan
(Jan Hendrik Rapar)
L o g I c sL o g I c s
Logika dan ilmu
 Logika scientifika merupakan syarat
mutlak eksistensi ilmu, kondisi dan
tuntutan fundamental mutlak eksistensi
ilmu yang secara sistematis menyelidiki,
merumuskan, dan menerangkan asas-
asas yang harus ditaati agar orang dapat
berpikir dengan tepat, lurus, dan teratur
(Poespoprodjo).
 Logika merupakan alat bagi seluruh ilmu
pengetahuan (Aristoteles)
L o g I c sL o g I c s
pengetahuan
 Pengertian yang disertai dengan sebab-sebab,
pengertian yang dipertanggungjawabkan
dengan dasar-dasar
 Pengetahuan bukanlah atau belumlah ilmu
 Pengetahuan menjadi ilmu apabila ditambahkan
pandangan penelitian yang logis teratur, bersifat
kritis dan sistematis
 Bahan yang diperoleh  dibandingkan 
dianalisis  dicari unsur-unsur, sebab akibat
dipastikan sifat-sifat yang umum  disintesis 
dijadikan pandangan yang kritis  dijadikan
satu keseluruhan yang logis, teratur, dan
berkaitan sebagai satu sistem.
L o g I c sL o g I c s
ilmu
 Kumpulan pengetahuan hasil penyelidikan dan
pandangan logis teratur, kritis, dan sistematis
terhadap suatu objek (Logika Scientifika)
 Kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang
tertentu yang merupakan suatu kesatuan yang
tersusun dengan sistematis serta memberikan
penjelasan yang dipertanggungjawabkan
dengan menunjukkan sebab-sebabnya (Logika
ilmu menalar)
L o g I c sL o g I c s
Praktis normatif
 Ilmu dibagi menjadi:
 Ilmu-ilmu alam yang bertujuan untuk
mengetahui alam. Dasarnya observasi dan
eksperimen. Tujuan akhir adalah merumuskan
hukum-hukum dan diletakkan ke dalam suatu
pola besar.
 Ilmu-ilmu Kejiwaan atau Ilmu-ilmu Budaya
bertujuan untuk mengetahui manusia, sejarah
atau kebudayaannya. Tujuan akhir adalah
menangkap data-data tertentu dan
hubungannya.
 Ilmu-ilmu Apriori atau deduktif yang tidak
bertumpu pada pengalaman, tetapi ditarik
secara logis dari aksioma-aksioma tertentu.
L o g I c sL o g I c s
Ilmu dan metode
 ilmu-ilmu aksiomatik atau ilmu-ilmu
deduktif
 Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu induktif
 Ilmu-ilmu kesejarahan atau ilmu-ilmu
reduktif.
L o g I c sL o g I c s
metode
 Induktif: proses pemikiran dari pengetahuan
tentang kejadian-kejadian/ peristiwa-
peristiwa/hal-hal yang lebih konkret dan khusus
menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum.
(khusus umum)
 Deduktif: proses pemikiran dari pengetahuan
yang lebih umum menyimpulkan pengetahuan
yang lebih khusus (umum  khusus)
L o g I c sL o g I c s
Tujuan ilmu
 Ilmu spekulatif (teoritis): demi pengertian itu
sendiri
 Nomotetis: objek yang abstrak
 Ideografis (deskriptif): objek yang konkret
 Ilmu praktis (terapan): pemakaian pengetahuan
 Normatif: bagaimana harus berbuat sesuatu
 Positif: bagaimana harus membuat sesuatu
 Logika scientifika adalah ilmu praktis
 Logika scientifika adalah ilmu praktis normatif
L o g I c sL o g I c s
Word of wisdom
 LOGICS ISN’T BE ALL AND END ALL
 LOGICA EST OMNIA ET NIHIL,
 Logika bukan apa-apa, belum apa-apa, belum
mengajarkan kebenaran materi pemikiran
L o g I c sL o g I c s
Logika dan dialektika
 Meskipun logika menjadi dasar bagi ilmu-ilmu
yang lain, jangan menjadikan logika sebagai
satu-satunya jalan. Logika hanyalah salah satu
jalan atau cara dalam mengasah akal dan
pikiran kita dalam mengamati fenomena-
fenomena alam ini.
 Logika mengajarkan segala sesuatunya yang
diperlukan untuk mencapai kebenaran, tetapi
belum mengajarkan kebenaran materi
pemikiran. Informasi tentang materi pemikiran
perlu dicari dan dikumpulkan dari bidangnya
masing-masing.
L o g I c sL o g I c s
Logika dan dialektika
 Dalam berpikir, selain logika juga harus
dialektis, yaitu berpikir yang dengan
seksama mentaati hukum-hukum pikiran
dan sesuai dengan realitas.
 Jika logis saja, maka akan mengabaikan
implikasi-implikasinya seperti implikasi
moral dan epistemologis.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANAlvy Mayrina
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode InduksiRadyastuti
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Hakekat Filsafat
Hakekat FilsafatHakekat Filsafat
Hakekat FilsafatT. Astari
 
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsOntologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsMutiara Cess
 
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmuOntologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmuecaishak
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)Mu'amar ad darory
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)Nurainun Adamy
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatLevina Lme
 

Was ist angesagt? (20)

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
filsafat Ilmu
filsafat Ilmufilsafat Ilmu
filsafat Ilmu
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Hakekat Filsafat
Hakekat FilsafatHakekat Filsafat
Hakekat Filsafat
 
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsOntologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
 
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmuOntologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
Ontologi epistemologi dan_aksiologi_ilmu
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
 
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat IlmuMATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
MATERI 1 - Pengantar Filsafat Ilmu
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
 
Struktur Ilmu
Struktur IlmuStruktur Ilmu
Struktur Ilmu
 
Sumber Pengetahuan
Sumber PengetahuanSumber Pengetahuan
Sumber Pengetahuan
 
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
Filsafat fkm-2-sejarah-filsafat (1)
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
 
Definisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat IlmuDefinisi Filsafat Ilmu
Definisi Filsafat Ilmu
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam Filsafat
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (20)

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Modul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmuModul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmu
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Logika 5
Logika 5Logika 5
Logika 5
 
Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)
 
Logika 6
Logika 6Logika 6
Logika 6
 
Gbpp logika 2013
Gbpp logika 2013Gbpp logika 2013
Gbpp logika 2013
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Gbpp dasar logika
Gbpp dasar logikaGbpp dasar logika
Gbpp dasar logika
 
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
 
Nilai Soskom ILKOM
Nilai Soskom ILKOMNilai Soskom ILKOM
Nilai Soskom ILKOM
 
Bab vi berpikir kreatif dan kritis
Bab vi berpikir kreatif dan kritisBab vi berpikir kreatif dan kritis
Bab vi berpikir kreatif dan kritis
 
Ringkasan logika
Ringkasan logikaRingkasan logika
Ringkasan logika
 
Kb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaKb1 dasar logika
Kb1 dasar logika
 
Silogisme hipotetis (10)
Silogisme hipotetis (10)Silogisme hipotetis (10)
Silogisme hipotetis (10)
 
Term & proposisi (7)
Term & proposisi (7)Term & proposisi (7)
Term & proposisi (7)
 
Paradigma berpikir (5)
Paradigma berpikir (5)Paradigma berpikir (5)
Paradigma berpikir (5)
 
Dasar Logika Modul 1 Kb1
Dasar Logika Modul 1  Kb1Dasar Logika Modul 1  Kb1
Dasar Logika Modul 1 Kb1
 
(13) kesalahan berpikir
(13) kesalahan berpikir(13) kesalahan berpikir
(13) kesalahan berpikir
 
Klasifikasi dan definisi (11)
Klasifikasi dan definisi (11)Klasifikasi dan definisi (11)
Klasifikasi dan definisi (11)
 

Ähnlich wie Logika scientifika 3

1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdfimamdaulay
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir Lika Saras
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaSiti Hardiyanti
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanphomie otari
 
Filsafat objek ilmu pengetahuan
Filsafat objek ilmu pengetahuan Filsafat objek ilmu pengetahuan
Filsafat objek ilmu pengetahuan Muhammad Yunus
 

Ähnlich wie Logika scientifika 3 (20)

TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
 
Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1
 
Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 
FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)Merumuskan kembali (makalah)
Merumuskan kembali (makalah)
 
Dasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuanDasar dasar pengetahuan
Dasar dasar pengetahuan
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
Filsafat objek ilmu pengetahuan
Filsafat objek ilmu pengetahuan Filsafat objek ilmu pengetahuan
Filsafat objek ilmu pengetahuan
 

Mehr von S Kunto Adi Wibowo

Mehr von S Kunto Adi Wibowo (19)

Digital-Civility-2020-Global-Report.pptx
Digital-Civility-2020-Global-Report.pptxDigital-Civility-2020-Global-Report.pptx
Digital-Civility-2020-Global-Report.pptx
 
Survei KedaiKOPI.pdf
Survei KedaiKOPI.pdfSurvei KedaiKOPI.pdf
Survei KedaiKOPI.pdf
 
Nilai Statistik Sosial ILKOM A dan B
Nilai Statistik Sosial ILKOM A dan B Nilai Statistik Sosial ILKOM A dan B
Nilai Statistik Sosial ILKOM A dan B
 
Soskom 5 BUDAYA
Soskom 5 BUDAYASoskom 5 BUDAYA
Soskom 5 BUDAYA
 
Sosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
Sosiologi Komunikasi - Modern ParadigmsSosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
Sosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
 
Teori Sosiologi Komunikasi
Teori Sosiologi Komunikasi Teori Sosiologi Komunikasi
Teori Sosiologi Komunikasi
 
Sosiologi Komunikasi
Sosiologi KomunikasiSosiologi Komunikasi
Sosiologi Komunikasi
 
Cyberculture
CybercultureCyberculture
Cyberculture
 
Kerata bahasa
Kerata bahasaKerata bahasa
Kerata bahasa
 
Silogisme kategoris (9)
Silogisme kategoris (9)Silogisme kategoris (9)
Silogisme kategoris (9)
 
Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)
 
Berpikir kritis (12)
Berpikir kritis (12)Berpikir kritis (12)
Berpikir kritis (12)
 
Bahasa dan berpikir (6)
Bahasa dan berpikir (6)Bahasa dan berpikir (6)
Bahasa dan berpikir (6)
 
Mediatisasi: Media dan politik
Mediatisasi: Media dan politikMediatisasi: Media dan politik
Mediatisasi: Media dan politik
 
Discourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal IkaDiscourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal Ika
 
Foucault Discourse
Foucault DiscourseFoucault Discourse
Foucault Discourse
 
Power
PowerPower
Power
 
Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)
Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)
Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)
 
Critical Discourse Analysis (discursive practice)
Critical Discourse Analysis (discursive practice)Critical Discourse Analysis (discursive practice)
Critical Discourse Analysis (discursive practice)
 

Logika scientifika 3

  • 1. L o g I c sL o g I c s Definisi logikaDefinisi logika Kuliah 3Kuliah 3 Dasar-dasar logikaDasar-dasar logika ©2007
  • 2. L o g I c sL o g I c s logika  Logika: The science and art of correct thinking  Correct  benar, tepat  Logika merupakan ilmu pengetahuan (science) sekaligus juga merupakan seni, kecakapan, kemahiran (art) untuk berpikir lurus, tepat, dan teratur
  • 3. L o g I c sL o g I c s logika  Sebagai ilmu:  Mengajarkan kepada manusia hukum-hukum, prinsip- prinsip, dan bentuk-bentuk pemikiran yang harus dipatuhi, serta melihat di mana letak penalaran yang betul dan sah.  Mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui  Sebagai seni, kecakapan, kemahiran:  Membantu manusia untuk berpikir sendiri dengan betul  Kecakapan, kemahiran manusia dalam menggunkan dan menerapkan hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pemikiran yang betul dan sah  Mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan
  • 4. L o g I c sL o g I c s Objek material  Objek atau materi atau bidang atau lapangan penyelidikan ilmu.  Objek yang ditinjau atau dipandang secara keseluruhan.  Objek atau materi atau bidang atau lapangan tersebut harus benar-benar konkret dan dapat diamati. Hal ini perlu ditegaskan karena kebenaran ilmiah merupakan kesesuaian antara apa yang diketahui dengan objek materialnya.
  • 5. L o g I c sL o g I c s Objek formal  Sudut pandang bagaimana ilmu dipandang.  Bagaimana objek material dipandang.  Objek formal menentukan sifat ilmu, metode yang dipergunakan, dan pendekatan yang memadai bagi ilmu tersebut.  Objek formal merupakan prinsip perbedaan ilmu.
  • 6. L o g I c sL o g I c s berpikir  Bicara dengan dirinya sendiri di dalam batin, mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran, mencari bagaimana berbagai hal berhubungan satu sama lain, mengapa atau untuk apa sesuatu terjadi, membahasakan suatu realitas (hakikat berpikir)  Berpikir dengan tepat  LOGIS, yaitu memperhatikan patokan dalam logika
  • 7. L o g I c sL o g I c s Logika scientifika  Ilmu praktis normatif yang mempelajari hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pikiran manusia yang apabila dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan yang benar, lurus, sah (Poespoprodjo)  Benar  sesuai materi yang ada (menurut fakta/kenyataan)  Sah  sesuai hukum logika
  • 8. L o g I c sL o g I c s Kegunaan logika  Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, dan tepat.  Meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam, cermat, dan objektif.  Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan (Jan Hendrik Rapar)
  • 9. L o g I c sL o g I c s Logika dan ilmu  Logika scientifika merupakan syarat mutlak eksistensi ilmu, kondisi dan tuntutan fundamental mutlak eksistensi ilmu yang secara sistematis menyelidiki, merumuskan, dan menerangkan asas- asas yang harus ditaati agar orang dapat berpikir dengan tepat, lurus, dan teratur (Poespoprodjo).  Logika merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan (Aristoteles)
  • 10. L o g I c sL o g I c s pengetahuan  Pengertian yang disertai dengan sebab-sebab, pengertian yang dipertanggungjawabkan dengan dasar-dasar  Pengetahuan bukanlah atau belumlah ilmu  Pengetahuan menjadi ilmu apabila ditambahkan pandangan penelitian yang logis teratur, bersifat kritis dan sistematis  Bahan yang diperoleh  dibandingkan  dianalisis  dicari unsur-unsur, sebab akibat dipastikan sifat-sifat yang umum  disintesis  dijadikan pandangan yang kritis  dijadikan satu keseluruhan yang logis, teratur, dan berkaitan sebagai satu sistem.
  • 11. L o g I c sL o g I c s ilmu  Kumpulan pengetahuan hasil penyelidikan dan pandangan logis teratur, kritis, dan sistematis terhadap suatu objek (Logika Scientifika)  Kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang merupakan suatu kesatuan yang tersusun dengan sistematis serta memberikan penjelasan yang dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebabnya (Logika ilmu menalar)
  • 12. L o g I c sL o g I c s Praktis normatif  Ilmu dibagi menjadi:  Ilmu-ilmu alam yang bertujuan untuk mengetahui alam. Dasarnya observasi dan eksperimen. Tujuan akhir adalah merumuskan hukum-hukum dan diletakkan ke dalam suatu pola besar.  Ilmu-ilmu Kejiwaan atau Ilmu-ilmu Budaya bertujuan untuk mengetahui manusia, sejarah atau kebudayaannya. Tujuan akhir adalah menangkap data-data tertentu dan hubungannya.  Ilmu-ilmu Apriori atau deduktif yang tidak bertumpu pada pengalaman, tetapi ditarik secara logis dari aksioma-aksioma tertentu.
  • 13. L o g I c sL o g I c s Ilmu dan metode  ilmu-ilmu aksiomatik atau ilmu-ilmu deduktif  Ilmu-ilmu empiris atau ilmu-ilmu induktif  Ilmu-ilmu kesejarahan atau ilmu-ilmu reduktif.
  • 14. L o g I c sL o g I c s metode  Induktif: proses pemikiran dari pengetahuan tentang kejadian-kejadian/ peristiwa- peristiwa/hal-hal yang lebih konkret dan khusus menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum. (khusus umum)  Deduktif: proses pemikiran dari pengetahuan yang lebih umum menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus (umum  khusus)
  • 15. L o g I c sL o g I c s Tujuan ilmu  Ilmu spekulatif (teoritis): demi pengertian itu sendiri  Nomotetis: objek yang abstrak  Ideografis (deskriptif): objek yang konkret  Ilmu praktis (terapan): pemakaian pengetahuan  Normatif: bagaimana harus berbuat sesuatu  Positif: bagaimana harus membuat sesuatu  Logika scientifika adalah ilmu praktis  Logika scientifika adalah ilmu praktis normatif
  • 16. L o g I c sL o g I c s Word of wisdom  LOGICS ISN’T BE ALL AND END ALL  LOGICA EST OMNIA ET NIHIL,  Logika bukan apa-apa, belum apa-apa, belum mengajarkan kebenaran materi pemikiran
  • 17. L o g I c sL o g I c s Logika dan dialektika  Meskipun logika menjadi dasar bagi ilmu-ilmu yang lain, jangan menjadikan logika sebagai satu-satunya jalan. Logika hanyalah salah satu jalan atau cara dalam mengasah akal dan pikiran kita dalam mengamati fenomena- fenomena alam ini.  Logika mengajarkan segala sesuatunya yang diperlukan untuk mencapai kebenaran, tetapi belum mengajarkan kebenaran materi pemikiran. Informasi tentang materi pemikiran perlu dicari dan dikumpulkan dari bidangnya masing-masing.
  • 18. L o g I c sL o g I c s Logika dan dialektika  Dalam berpikir, selain logika juga harus dialektis, yaitu berpikir yang dengan seksama mentaati hukum-hukum pikiran dan sesuai dengan realitas.  Jika logis saja, maka akan mengabaikan implikasi-implikasinya seperti implikasi moral dan epistemologis.

Hinweis der Redaktion

  1. 110124