SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
DIET PADA PENYAKIT HATI
KUSINDRATI, MCN,MARS
HEPATITIS
• PENGERTIAN
Hepatitis adalah suatu peradangan pada
hati karena penggunaan alkohol,
keracunan material/benda ( carbon tetra-
chlorida), atau infeksi virus (ditularkan
melalui makanan, cairan atau transfusi
darah).
(Stump, Sylvia Escott (2008). Nutrition and Diagnosis Related Care, 6th Ed,
Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, p. 441)
JENIS HEPATITIS
1. HEPATITIS A
2. HEPATITIS B
3. HEPATITIS C
4. HEPATITIS D
5. HEPATITIS E
HEPATITIS A
• Hepatitis A nama lain: Infectious Hepatitis,
Epidemic Hepatitis, Epidemic Jaundice, secara
laboratorium diistilahkan HAV.
• Gejala dan keluhan:
1. Biasanya terjadi tiba-tiba badan panas
2. Nafsu makan menurun
3. Mual-mual, rasa tidak enak di perut
4. Malas-malasan dan lemah
5. Beberapa hari kmdn selaput mata, telapak
tangan, kulit terlihat ke kuning2an (jaundice)
Perjalanan Penyakit
• Virus keluar dari tubuh penderita melalui tinja,
terutama 1-2 minggu sebelum penyakit
menggejala. Setelah itu virus hilang dari darah
sejalan dg terbentuknya zat anti virus Hepatitis A
di dalam darah. Biasanya wabah sumber virus
Hepatitis A air minum yang terpapar virus .
Secara instant bisa dari darah donor yg sedang
menderita hepatitis A.
• Masa inkubasi biasanya 50 hari ( 28 – 30 hari)
Pencegahan
• Penyuluhan masyarakat untuk menjaga sanitasi &
kebersihan sehari-hari  mencuci tangan sebelum
makan atau setelah mengganti popok anak.
• Perbaikan sanitasi pembuangan tinja dan sampah, serta
penyediaan air bersih.
• Vaksinasi Hepatitis A terutama untuk golongan berisiko
seperti kelompok Homoseksual.
• Vaksinasi ulangan (boster)
• Penderita jaundice sebaiknya dipisahkan dari anggota
keluarga selama 1 minggu. Bila tdk kuning lagi besar
kemungkinan tdk mengeluarkan virus, jadi sdh aman
bersama-sama anggota keluarga
HEPATITIS B
• Nama lain : Serum Hepatitis, Australia Antigen
Hepatitis, istilah laboratorium HBV
• Gejala dan keluhan:
1. Gejala pelan2 mulai timbul nafsu makan ↓
2. Mual dan muntah, karena rasa tdk enak
diperut
3. Bintik2 merah dikulit, kemudian timbul jaundice
4. Keluhan demam tdk ada, menegakkan
diagnosa melalui pemeriksaan serologi dan
fungsi hati.
Penularan Penyakit
• Semua jaringan tubuh penderita Hepatitis B
berpotensi dapat mewnularkan virus ke orang
lain melalui :
darah, bagian2 darah, air ludah, cairan rongga
paru, cairan rongga perut, cairan otak dan
sumsum tulang, cairan sendi, cairan ketuban,
cairan mani, cairan vagina, kulit & bawah kulit,
pembuluh darah, otot, jalur tangan-tinja-mulut.
• Masa inkubasi : 45-180 hari dg batas 60-90 hari.
• Paling cepat 2 minggu setelah terinfeksi virus
Hep. B sdh terdeteksi HBsAg dalam darah
penderita.
HEPATITIS C
• Nama lain : Parenterally Transmitted Non A-Non
Hepatitis B, Non-B transfusion associated
hepatitis, istilah laboratorium HCV
• Gejala dan Keluhan :
1. Awal tidak ada keluhan & tanda-2 sakit
2. Perlahan tdk enak diperut, timbul mual &
muntah selanjutnya timbul jaundice. (kejadian
jaundice di Hep. C lebih jarang dp Hep. B)
3. 80 % Penderita Hep. C menjadi Hepatitis
kronis  pencetus Kanker Hati.
HEPATITIS D
• Nama lain : Hepatitis Delta, Delta Agent
Hepatitis.
• Gejala dan keluhan:
1. Permulaan penyakit tiba-2, seperti hepatitis B
2. Penderita Hepatitis D bisa sembuh sendiri,
tapi bisa juga kronis seperti Hepatitis B.
3. Virus Hepatitis D pada anak-anak bisa menja-
di kronis aktif hepatitis, yang dapat berlanjut
menjadi Sirosis Hati.
4. Masa inkubasi 2- 8 minggu.
HEPATITIS E
• Nama lain : Enterically Transmitted Non-A Non-
B Hepatitis, Fecal Oral Non-A Non-B Hepatitis
atau istilah Lab HEV.
• Gejala dan keluhan :
1. Gambaran klinik mirip Hepatitis A
2. Seperti Hepatitis A, tidak menjadi kronis.
3. Bila infeksi terjadi pada pada ibu hamil
trimester 3, penyakit ini bisa fatal. Risiko
kematian pada ibu hamil bisa sampai ± 20 %
4. Masa inkubasi : 15-64 hari dengan variasi 26-
42 hari.
TUJUAN DIET
• Meningkatkan regenerasi jaringan hati.
• Mencegah atau memperbaiki kehilangan
BB, karena adanya ↓ selera makan,mual
dan muntah.
• Mencegah dehidrasi dg ↑ asupan cairan
• Menyeimbangkan protein dg ↑ asupan KH
Syarat Diet
1. Untuk semua jenis Hepatitis berikan makanan
seimbang zat gizi
2. Energi 30-35 k.kalori/kg BB. Untuk mengganti
cadangan glikogen, asupan KH 50-55% dari
total energi
3. Protein : 1-1,2 g/kg BB untuk akut hepatitis.
4. Lemak: sedang tergantung toleransi, bila ada
diare kurangi asupan lemak.
5. Suplemen vitamin B komplek (terutama
thiamin, Folat & Vit.B 12), Vit. K, Vitamin C &
Seng.
(Stump,ES.(2008) Nutrition & Diagnosis Related Care. 6th Ed, p.443)
Penyuluhan Gizi dan Konseling
• Bantu pasien untuk menyusun hidangan yg
menarik, untuk ↑ selera makan, porsi makanan
kecil dan sering diberikan
• Bantu pasien untuk ↑ asupan kalori, protein,
vitamin
• Pastikan pasien untuk tdk minum alkohol &
obat2an yang bersifat toksik.
• Penyuluhan Keamanan Pangan (Food Safety)
a. Personal hygiene dg cuci tangan, pengguna-
an desinfektan
b. Food safety lainnya ( sayuran mentah, jajan)
SIROSIS HATI
• Pengertian: Sirosis hati adalah penyakit yang
disebabkan oleh degenerasi dinding sel hati
kronis dan pengerasan jaringan hati.
• Tanda dan gejala: Keadaan berat di + :
a. lemah 1. Ascites
b. BB turun 2. Hipertensi portal
c. ↓ daya tahan tubuh 3. Hematomeses -
d. jaundice melena
e. Gangguan di saluran cerna
Penyebab
• Penyakit hati karena alkohol (alcoholism)
• Penyakit hati virus
• Cystic fibrosis
• Biliary stenosis
• Hepatitis C
Malnutrisi sepertinya memegang peranan dalam
perjalanan penyakit Sirosis hati
Penyebab Malnutrisi pada Sirosis Hati
• Menurunnya Asupan Makanan
1. Anoreksia 2. Ascites
3. Ggn mental status 4. Pengosongan lam-
(Encephalopathy) bung terlambat
5. Early satiety 6. Pengaruh obat2an
7. Mual 8. Pembatasan mkn,
asupan mkn ku-
rang selama bebe-
rapa hari
Penyebab malnutrisi
• Maldigesti dan malabsorbsi
1. Waktu transit usus cepat
2. Anemia ggn sal cerna & fungsi hati
3. Banyak bakteri yang tumbuh
4. Cadangan nutrisi di hati menurun
5. Diuretik, shg banyak zat2 gizi mikro hilang
6. Sering kencing dan BAB
7. Pancreatic, insuffisiency
8. Rusaknya vili usus karena alkohol
9. Muntah
TUJUAN DIET
1. Mendukung sisa jaringan hati untuk berfungsi
2. Menyediakan dukungan nutrisi untuk: ascites,
edema, hilangnya massa otot, ↓ BB, varises
oesophagus, portal hipertensi.
3. Memonitor steatorrhea ( lemak dalam feses)
4. Memperbaiki malnutrisi
5. Memonitor tanda2 Encephalopathy
6. Menyediakan cukup glukosa untuk metabolis-
me di otak (sirosisi karena alkohol 
intoleransi glukosa
7. Mencegah peny. tulang, hiperkalemi or hipoka-
lemi, masalah di ginjal, hiponatremi & anemi.
SYARAT DIET
• Energi: ditingkatkan 50-75 % kebutuhan normal
 40-45 kkalori/kg BB ideal
• Protein : 1-1,5 g/kg BB, cukup Kh untuk penye-
imbang protein. Daging tinggi kandungan AAA,
protein nabati & kasein > ditoleransi.
• Lemak: cukup, termasuk Asam lemak Omega-3,
Malabsorbsi lemak karena lipase yg dikeluarkan
rusak  Steatorrhea. ↑ MCT perlu dimonitor krn
dapat menyebabkan diare dan asidosis.
• Rendah garam ( ascites: asupan 2-4 g/hari)
SYARAT DIET
• Hindari minuman beralkohol
• Hiponatremia  kurangi cairan
• Makanan melalui pipa diberikan pada pasien
Esophageal varices
• Suplemen vitamin B kompleks, vitamin C & K,
seng, magnesium bisa dari makanan atau food
suplemen
Obat-obat yang sering diberikan
• Antibiotik : Tetracycline, ampicillin, Bactrim
• Anti virus: Roferon, ribavirin (Virazole)
• Anti radang: corticosteroid : prednisone,
azathioprine
• Anti hipertensi: β-blocker atenolol (tenormin),
propanolol ( Inderal)
• Diuretics: Furosemide (lasix)
• Pencahar: lactulose, chronulac
• Insulin
• Vitamin K : phytonadion
KOMA HEPATIKUM
• Koma hepatikum adalah kondisi kronik dari
Hepatic Encephalopathy (HE)
• HE merupakan komplikasi klinik Penyakit Hati
Kronis. Kondisi ini diakibatkan adanya
perdarahan saluran cerna (melena), abnormal
elektrolit, gagal ginjal, infeksi, terapi diuretik,
penggunaan obat untuk jaringan saraf dan
konstipasi.
Perjalanan Penyakit :
• Multifaktor, dasarnya neurotoxicity of ammonia,
GABA (gamma-amino butyric acid) atau faktor
lain.
• HE tidaklah disebabkan karena kurangnya
protein dalam makanan. Pembatasan asupan
protein hanya untuk kasus tertentu saja.
• Pada HE dapat terjadi ↓ Dopamine dan ↑ sero-
tonin serta adanya ↓ BCAA (Branched chain
amino acid) dan ↑ AAA (Asam amino aromatik).
Beberapa literatur tidak mndukung penggunaan
cairan BCAA. Efek pd kegawatan rusaknya hati.
Sign of Impending Hepatic Coma
1. Irritability, change in mentation
2. Disorientation in time and place
3. Asterixis or metabolic flap (involuntary jerky
movement , especially on hand)
4. Constructional apraxia ( inability to draw
simple diagrams
5. Difficulty to writing
6. Ascites, edema,and fetor hepaticus (sweet,
musty odor of the breath).
7. Bleeding
TUJUAN DIET
• Mencegah katabolisme otot skeletal dari PEM
dan pembatasan mkn yang ketat atau NPO
(nothing per oral) status; ↓ amonia, menormal-
kan serum asam amino.
• Memberikan dukungan nutrisi karena ↑ katabo-
lisme hormon
• Mengganti kerusakan jaringan hati
• Mencegah hipokalemi, sepsis, starvation dan
kondisi kritis.
• Memonitor perdarahan dan melena
• Mencegah anemia, def. Zn, Mg, vit.B1, As. Folat
• Mencegah progresifitas kanker hati
SYARAT DIET
1. Pasien koma: mkn cair dg protein 0,5-0,6 g/kg
BB, ditingkatkan menjadi 1-1,5 g/kg BB.
2. Glukosa bermanfaat untuk menghindari
hipoglikemia. Pemberian energi bertahap mulai
15-20 kkal/kg BB.
3. Sebaiknya pemberian mkn melalui NGT dp
gastrektomi atau jejunostomi bila ada ascites.
4. Bila pasien sudah ada toleransi thd mkn,
asupan energi 30 -35 kkal/kg BB.
5. Lemak 30 -35 % dari total kalori, bila perlu MCT
Syarat Diet
6. Cairan dan elektrolit cukup, untuk menghindari
diuresis batasi asupan Natrium.
7. Suplemen vitamin & mineral spt: niacin, vit.B1,
asam folat, Fosfat dan zink. Monitor asupan
vitamin larut kemak.
8. Bila pasien sudah bisa makan per oral, berikan
snack malam hari untuk mencegah hipoglikemi.
9. Porsi makanan kecil dan pemberian sering.
10. Hindari kelebihan asupan serat (lama di
lambung). Mkn yang berkuah > baik dp kering.
MACAM-MACAM DIET HATI
• DIET HATI 1 :
1. bentuk makanan cincang atau lunak.
2. Asupan protein dibatasi 30 g/hari
3. Lemak diberikan mudah cerna
4. Bisa diberikan formula enteral dengan BCAA
(leusin, isoleusin, valin)
5. Pemberian cairan 1 liter/hari  bila ada
ascites
6. Batasi asupan natrium (garam rendah)
DIET HATI 2
1. Bentuk makanan lunak atau biasa
2. Protein : 1 g/kg BB
3. Lemak sedang 20-25 % total kalori (mdh cerna)
4. Batasi asupan natrium (garam rendah)
DIET HATI 3
1. Untuk pasien hepatitis A/B/sirosis hati dg selera
makan baik.
2. Bentuk makanan lunak atau biasa
3. Batasi asupan natrium tergantung retensi air
Bahan Makanan Yang Dibatasi
• Sumber lemak : santan kental, goreng2an,
daging berlemak
• Sumber gas : kol, lobak, kembang kol, ubi,
kacang merah, sawi, ketimun, durian, nangka.
Bahan Makanan Dihindarkan:
• Makanan /minuman yang mengandung
alkohol, teh atau kopi kental.
Daftar bacaan:
1. Stump, SE (2008) Nutrition and Diagnosis Related Care. 6th
Ed,Lippincot, Philadelphia.
2. Ins.Gizi RSCM & AsDI (2007). Penuntun Diet Dewasa, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Kasus pjk
Kasus pjkKasus pjk
Kasus pjk
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Kasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitisKasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitis
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Kasus anemia
Kasus anemiaKasus anemia
Kasus anemia
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
Kasus anak
Kasus anakKasus anak
Kasus anak
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Ppt assesment of body composition
Ppt assesment of body compositionPpt assesment of body composition
Ppt assesment of body composition
 
Laporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascitesLaporan hepatitis ascites
Laporan hepatitis ascites
 
Kasus dislipidemia
Kasus dislipidemiaKasus dislipidemia
Kasus dislipidemia
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar
 
Kasus infeksi dhf
Kasus infeksi dhfKasus infeksi dhf
Kasus infeksi dhf
 
3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi3 kb 3 modul 3 gizi
3 kb 3 modul 3 gizi
 

Ähnlich wie Diet pada penyakit hati

Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatisAsuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatisOperator Warnet Vast Raha
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduwokwok
 
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan yayu uuzt
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasDwi Handayani
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaCha Cha
 
Tugas kelainan pada organ ekskresi
Tugas kelainan pada organ ekskresiTugas kelainan pada organ ekskresi
Tugas kelainan pada organ ekskresiYasirecin Yasir
 
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.pptAdheliaSya
 
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptxfriskawany35
 
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemihMJM Networks
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney diseaseAni Nuraeni
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 

Ähnlich wie Diet pada penyakit hati (20)

Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatisAsuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
Asuhan keperawatan klien dengan serosis hepatis
 
Askep sirosis
Askep sirosisAskep sirosis
Askep sirosis
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
asuhan keperawatan gangguan sistem pencernaan
 
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan PankreasMateri Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
Materi Diet Hati, Kandung Empedu dan Pankreas
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
10516757.ppt
10516757.ppt10516757.ppt
10516757.ppt
 
Tugas kelainan pada organ ekskresi
Tugas kelainan pada organ ekskresiTugas kelainan pada organ ekskresi
Tugas kelainan pada organ ekskresi
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
 
PPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptxPPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptx
 
liver
liverliver
liver
 
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
 
Gout arhtritis
Gout arhtritis Gout arhtritis
Gout arhtritis
 
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
 
Batu ginjal
Batu ginjalBatu ginjal
Batu ginjal
 
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
Diet-penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney disease
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 

Kürzlich hochgeladen

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 

Diet pada penyakit hati

  • 1. DIET PADA PENYAKIT HATI KUSINDRATI, MCN,MARS
  • 2. HEPATITIS • PENGERTIAN Hepatitis adalah suatu peradangan pada hati karena penggunaan alkohol, keracunan material/benda ( carbon tetra- chlorida), atau infeksi virus (ditularkan melalui makanan, cairan atau transfusi darah). (Stump, Sylvia Escott (2008). Nutrition and Diagnosis Related Care, 6th Ed, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, p. 441)
  • 3. JENIS HEPATITIS 1. HEPATITIS A 2. HEPATITIS B 3. HEPATITIS C 4. HEPATITIS D 5. HEPATITIS E
  • 4. HEPATITIS A • Hepatitis A nama lain: Infectious Hepatitis, Epidemic Hepatitis, Epidemic Jaundice, secara laboratorium diistilahkan HAV. • Gejala dan keluhan: 1. Biasanya terjadi tiba-tiba badan panas 2. Nafsu makan menurun 3. Mual-mual, rasa tidak enak di perut 4. Malas-malasan dan lemah 5. Beberapa hari kmdn selaput mata, telapak tangan, kulit terlihat ke kuning2an (jaundice)
  • 5. Perjalanan Penyakit • Virus keluar dari tubuh penderita melalui tinja, terutama 1-2 minggu sebelum penyakit menggejala. Setelah itu virus hilang dari darah sejalan dg terbentuknya zat anti virus Hepatitis A di dalam darah. Biasanya wabah sumber virus Hepatitis A air minum yang terpapar virus . Secara instant bisa dari darah donor yg sedang menderita hepatitis A. • Masa inkubasi biasanya 50 hari ( 28 – 30 hari)
  • 6. Pencegahan • Penyuluhan masyarakat untuk menjaga sanitasi & kebersihan sehari-hari  mencuci tangan sebelum makan atau setelah mengganti popok anak. • Perbaikan sanitasi pembuangan tinja dan sampah, serta penyediaan air bersih. • Vaksinasi Hepatitis A terutama untuk golongan berisiko seperti kelompok Homoseksual. • Vaksinasi ulangan (boster) • Penderita jaundice sebaiknya dipisahkan dari anggota keluarga selama 1 minggu. Bila tdk kuning lagi besar kemungkinan tdk mengeluarkan virus, jadi sdh aman bersama-sama anggota keluarga
  • 7. HEPATITIS B • Nama lain : Serum Hepatitis, Australia Antigen Hepatitis, istilah laboratorium HBV • Gejala dan keluhan: 1. Gejala pelan2 mulai timbul nafsu makan ↓ 2. Mual dan muntah, karena rasa tdk enak diperut 3. Bintik2 merah dikulit, kemudian timbul jaundice 4. Keluhan demam tdk ada, menegakkan diagnosa melalui pemeriksaan serologi dan fungsi hati.
  • 8. Penularan Penyakit • Semua jaringan tubuh penderita Hepatitis B berpotensi dapat mewnularkan virus ke orang lain melalui : darah, bagian2 darah, air ludah, cairan rongga paru, cairan rongga perut, cairan otak dan sumsum tulang, cairan sendi, cairan ketuban, cairan mani, cairan vagina, kulit & bawah kulit, pembuluh darah, otot, jalur tangan-tinja-mulut. • Masa inkubasi : 45-180 hari dg batas 60-90 hari. • Paling cepat 2 minggu setelah terinfeksi virus Hep. B sdh terdeteksi HBsAg dalam darah penderita.
  • 9. HEPATITIS C • Nama lain : Parenterally Transmitted Non A-Non Hepatitis B, Non-B transfusion associated hepatitis, istilah laboratorium HCV • Gejala dan Keluhan : 1. Awal tidak ada keluhan & tanda-2 sakit 2. Perlahan tdk enak diperut, timbul mual & muntah selanjutnya timbul jaundice. (kejadian jaundice di Hep. C lebih jarang dp Hep. B) 3. 80 % Penderita Hep. C menjadi Hepatitis kronis  pencetus Kanker Hati.
  • 10. HEPATITIS D • Nama lain : Hepatitis Delta, Delta Agent Hepatitis. • Gejala dan keluhan: 1. Permulaan penyakit tiba-2, seperti hepatitis B 2. Penderita Hepatitis D bisa sembuh sendiri, tapi bisa juga kronis seperti Hepatitis B. 3. Virus Hepatitis D pada anak-anak bisa menja- di kronis aktif hepatitis, yang dapat berlanjut menjadi Sirosis Hati. 4. Masa inkubasi 2- 8 minggu.
  • 11. HEPATITIS E • Nama lain : Enterically Transmitted Non-A Non- B Hepatitis, Fecal Oral Non-A Non-B Hepatitis atau istilah Lab HEV. • Gejala dan keluhan : 1. Gambaran klinik mirip Hepatitis A 2. Seperti Hepatitis A, tidak menjadi kronis. 3. Bila infeksi terjadi pada pada ibu hamil trimester 3, penyakit ini bisa fatal. Risiko kematian pada ibu hamil bisa sampai ± 20 % 4. Masa inkubasi : 15-64 hari dengan variasi 26- 42 hari.
  • 12. TUJUAN DIET • Meningkatkan regenerasi jaringan hati. • Mencegah atau memperbaiki kehilangan BB, karena adanya ↓ selera makan,mual dan muntah. • Mencegah dehidrasi dg ↑ asupan cairan • Menyeimbangkan protein dg ↑ asupan KH
  • 13. Syarat Diet 1. Untuk semua jenis Hepatitis berikan makanan seimbang zat gizi 2. Energi 30-35 k.kalori/kg BB. Untuk mengganti cadangan glikogen, asupan KH 50-55% dari total energi 3. Protein : 1-1,2 g/kg BB untuk akut hepatitis. 4. Lemak: sedang tergantung toleransi, bila ada diare kurangi asupan lemak. 5. Suplemen vitamin B komplek (terutama thiamin, Folat & Vit.B 12), Vit. K, Vitamin C & Seng. (Stump,ES.(2008) Nutrition & Diagnosis Related Care. 6th Ed, p.443)
  • 14. Penyuluhan Gizi dan Konseling • Bantu pasien untuk menyusun hidangan yg menarik, untuk ↑ selera makan, porsi makanan kecil dan sering diberikan • Bantu pasien untuk ↑ asupan kalori, protein, vitamin • Pastikan pasien untuk tdk minum alkohol & obat2an yang bersifat toksik. • Penyuluhan Keamanan Pangan (Food Safety) a. Personal hygiene dg cuci tangan, pengguna- an desinfektan b. Food safety lainnya ( sayuran mentah, jajan)
  • 15. SIROSIS HATI • Pengertian: Sirosis hati adalah penyakit yang disebabkan oleh degenerasi dinding sel hati kronis dan pengerasan jaringan hati. • Tanda dan gejala: Keadaan berat di + : a. lemah 1. Ascites b. BB turun 2. Hipertensi portal c. ↓ daya tahan tubuh 3. Hematomeses - d. jaundice melena e. Gangguan di saluran cerna
  • 16. Penyebab • Penyakit hati karena alkohol (alcoholism) • Penyakit hati virus • Cystic fibrosis • Biliary stenosis • Hepatitis C Malnutrisi sepertinya memegang peranan dalam perjalanan penyakit Sirosis hati
  • 17. Penyebab Malnutrisi pada Sirosis Hati • Menurunnya Asupan Makanan 1. Anoreksia 2. Ascites 3. Ggn mental status 4. Pengosongan lam- (Encephalopathy) bung terlambat 5. Early satiety 6. Pengaruh obat2an 7. Mual 8. Pembatasan mkn, asupan mkn ku- rang selama bebe- rapa hari
  • 18. Penyebab malnutrisi • Maldigesti dan malabsorbsi 1. Waktu transit usus cepat 2. Anemia ggn sal cerna & fungsi hati 3. Banyak bakteri yang tumbuh 4. Cadangan nutrisi di hati menurun 5. Diuretik, shg banyak zat2 gizi mikro hilang 6. Sering kencing dan BAB 7. Pancreatic, insuffisiency 8. Rusaknya vili usus karena alkohol 9. Muntah
  • 19. TUJUAN DIET 1. Mendukung sisa jaringan hati untuk berfungsi 2. Menyediakan dukungan nutrisi untuk: ascites, edema, hilangnya massa otot, ↓ BB, varises oesophagus, portal hipertensi. 3. Memonitor steatorrhea ( lemak dalam feses) 4. Memperbaiki malnutrisi 5. Memonitor tanda2 Encephalopathy 6. Menyediakan cukup glukosa untuk metabolis- me di otak (sirosisi karena alkohol  intoleransi glukosa 7. Mencegah peny. tulang, hiperkalemi or hipoka- lemi, masalah di ginjal, hiponatremi & anemi.
  • 20. SYARAT DIET • Energi: ditingkatkan 50-75 % kebutuhan normal  40-45 kkalori/kg BB ideal • Protein : 1-1,5 g/kg BB, cukup Kh untuk penye- imbang protein. Daging tinggi kandungan AAA, protein nabati & kasein > ditoleransi. • Lemak: cukup, termasuk Asam lemak Omega-3, Malabsorbsi lemak karena lipase yg dikeluarkan rusak  Steatorrhea. ↑ MCT perlu dimonitor krn dapat menyebabkan diare dan asidosis. • Rendah garam ( ascites: asupan 2-4 g/hari)
  • 21. SYARAT DIET • Hindari minuman beralkohol • Hiponatremia  kurangi cairan • Makanan melalui pipa diberikan pada pasien Esophageal varices • Suplemen vitamin B kompleks, vitamin C & K, seng, magnesium bisa dari makanan atau food suplemen
  • 22. Obat-obat yang sering diberikan • Antibiotik : Tetracycline, ampicillin, Bactrim • Anti virus: Roferon, ribavirin (Virazole) • Anti radang: corticosteroid : prednisone, azathioprine • Anti hipertensi: β-blocker atenolol (tenormin), propanolol ( Inderal) • Diuretics: Furosemide (lasix) • Pencahar: lactulose, chronulac • Insulin • Vitamin K : phytonadion
  • 23. KOMA HEPATIKUM • Koma hepatikum adalah kondisi kronik dari Hepatic Encephalopathy (HE) • HE merupakan komplikasi klinik Penyakit Hati Kronis. Kondisi ini diakibatkan adanya perdarahan saluran cerna (melena), abnormal elektrolit, gagal ginjal, infeksi, terapi diuretik, penggunaan obat untuk jaringan saraf dan konstipasi.
  • 24. Perjalanan Penyakit : • Multifaktor, dasarnya neurotoxicity of ammonia, GABA (gamma-amino butyric acid) atau faktor lain. • HE tidaklah disebabkan karena kurangnya protein dalam makanan. Pembatasan asupan protein hanya untuk kasus tertentu saja. • Pada HE dapat terjadi ↓ Dopamine dan ↑ sero- tonin serta adanya ↓ BCAA (Branched chain amino acid) dan ↑ AAA (Asam amino aromatik). Beberapa literatur tidak mndukung penggunaan cairan BCAA. Efek pd kegawatan rusaknya hati.
  • 25. Sign of Impending Hepatic Coma 1. Irritability, change in mentation 2. Disorientation in time and place 3. Asterixis or metabolic flap (involuntary jerky movement , especially on hand) 4. Constructional apraxia ( inability to draw simple diagrams 5. Difficulty to writing 6. Ascites, edema,and fetor hepaticus (sweet, musty odor of the breath). 7. Bleeding
  • 26. TUJUAN DIET • Mencegah katabolisme otot skeletal dari PEM dan pembatasan mkn yang ketat atau NPO (nothing per oral) status; ↓ amonia, menormal- kan serum asam amino. • Memberikan dukungan nutrisi karena ↑ katabo- lisme hormon • Mengganti kerusakan jaringan hati • Mencegah hipokalemi, sepsis, starvation dan kondisi kritis. • Memonitor perdarahan dan melena • Mencegah anemia, def. Zn, Mg, vit.B1, As. Folat • Mencegah progresifitas kanker hati
  • 27. SYARAT DIET 1. Pasien koma: mkn cair dg protein 0,5-0,6 g/kg BB, ditingkatkan menjadi 1-1,5 g/kg BB. 2. Glukosa bermanfaat untuk menghindari hipoglikemia. Pemberian energi bertahap mulai 15-20 kkal/kg BB. 3. Sebaiknya pemberian mkn melalui NGT dp gastrektomi atau jejunostomi bila ada ascites. 4. Bila pasien sudah ada toleransi thd mkn, asupan energi 30 -35 kkal/kg BB. 5. Lemak 30 -35 % dari total kalori, bila perlu MCT
  • 28. Syarat Diet 6. Cairan dan elektrolit cukup, untuk menghindari diuresis batasi asupan Natrium. 7. Suplemen vitamin & mineral spt: niacin, vit.B1, asam folat, Fosfat dan zink. Monitor asupan vitamin larut kemak. 8. Bila pasien sudah bisa makan per oral, berikan snack malam hari untuk mencegah hipoglikemi. 9. Porsi makanan kecil dan pemberian sering. 10. Hindari kelebihan asupan serat (lama di lambung). Mkn yang berkuah > baik dp kering.
  • 29. MACAM-MACAM DIET HATI • DIET HATI 1 : 1. bentuk makanan cincang atau lunak. 2. Asupan protein dibatasi 30 g/hari 3. Lemak diberikan mudah cerna 4. Bisa diberikan formula enteral dengan BCAA (leusin, isoleusin, valin) 5. Pemberian cairan 1 liter/hari  bila ada ascites 6. Batasi asupan natrium (garam rendah)
  • 30. DIET HATI 2 1. Bentuk makanan lunak atau biasa 2. Protein : 1 g/kg BB 3. Lemak sedang 20-25 % total kalori (mdh cerna) 4. Batasi asupan natrium (garam rendah) DIET HATI 3 1. Untuk pasien hepatitis A/B/sirosis hati dg selera makan baik. 2. Bentuk makanan lunak atau biasa 3. Batasi asupan natrium tergantung retensi air
  • 31. Bahan Makanan Yang Dibatasi • Sumber lemak : santan kental, goreng2an, daging berlemak • Sumber gas : kol, lobak, kembang kol, ubi, kacang merah, sawi, ketimun, durian, nangka. Bahan Makanan Dihindarkan: • Makanan /minuman yang mengandung alkohol, teh atau kopi kental. Daftar bacaan: 1. Stump, SE (2008) Nutrition and Diagnosis Related Care. 6th Ed,Lippincot, Philadelphia. 2. Ins.Gizi RSCM & AsDI (2007). Penuntun Diet Dewasa, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.