5. PEMUSHAFAN AL-QUR’AN DI
MASA RASULULLAH
Menurut sejarah islam, pada mulanya dimasa Rasulullah
masih hidup, Al-Qu’an ditulis oleh penulis-penulis wahyu
diatas pelepah kurma, kulit binatang, tulang, dan batu.
Setiap kali turun ayat, Nabi mengintruksikan kepada para
sahabat untuk menghafalkan dan menuliskan nya.
Meskipun Al-Qur’an sudah tertuliskan pada masa
Rasulullah, namun Al-Qur’an belum terkumpul menjadi
satu mushaf.
6. PEMUSHAFAN AL-QUR’AN DI
MASA ABU BAKAR
Abu Bakar membentuk sebuah tim yang diketuai oleh Zaid bin
Tsabit yang dibantu oleh beberapa orang sahabat yaitu, Umar
bin Khatab, Ubay bin Al Ka’ab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi
Thalib, dan Salim bin Ma’qi untuk Pada awalnya Zain menolaknya
dikarenakan pembukuan Al-Qur’an tidak pernah dilakukan pada
masa Rasulullah.
Ada 2 rambu-rambu yang dipegang oleh Zaid dalam
menjalankan tugasnya sebagai ketua :
Ayat-ayat Al-Qur’an itu ditulis dihadapan Rasulullah.
Ayat-ayat yang ditulis tersebut harus dihafal harus juga dihafal
oleh para sahabat pada masa itu. Dan Umar tidak menerima ayat
dari seseorang tanpa terlebih dahulu dibuktikan kebenarannya
oleh dua orang saksi.
7. Pemushafan Al-Qur’an pada
masa Utsman bin Affan
Pada masa KhalifahUtsman, wilayahnegara Islamtelahmeluas
sampai Tripoli Barat,Armenia, dan Azarbajian. Pada waktuituIslam
tersebar dibeberapawilayahdi Afrika, Syiria, dan Persia. Disekian
banyaknyapemelukagama islammengakibatkanperbedaantetang
Qira’ahantara sukuyangsatu dengansukuyang lain. Masing-
masingsukumengklaimQira’ahdirinyalahyangpalingbenar.
8. TUJUAN PEMBUKUAN
AL-QUR’AN
Menyatukan satu mushaf yang sama bacaan maupun
ejaan bagi seluruh kaum muslimin diseluruh dunia
Menjadikan mushaf Utsman sebagai pedoman dalam
bacaan dan ejaan. Sedangkan bacaan dan ejaan yang tidak
sesuai dengan bacaan
Menyeragamkan tertib surat-suratnya, seperti yang telah
diajarkan oleh Rasulullah SAW