SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ATONIA UTERI
Atonia Uteri
• Perdarahan post partum dpt dikendalikan
  melalui kontraksi & retraksi serat-serat
  miometrium

• Kontraksi    &     retraksi menyebabkan
  terjadinya pembuluh darah shg aliran darah
  ketempat plac jadi terhenti

• Kegagalan mekanisme akibat gangguan fs
  miometrium dinamakan atonia uteri
Penyebab Atonia Uteri
1. Disfungsi uterus : atonia uteri primer
   merupakan disfungsi intrinsik uterus.
2. Penatalaksanaan yang salah pd kala plac,
   mencoba mempercepat kala III, dorongan
   dan pemijatan uterus mengganggu mekanisme
   fisiologis   pelepasan      plac    dan  dpt
   menyebabkan pemisahan sebagian plac yang
   mengakibatkan perdarahan.
3. Anestesi yang dalam & lama menyebabkan
   terjadinya relaksasi miometrium yang
   berlebihan, kegagalan kontraksi dan retraksi
   menyebabkan atonia uteri dan perdarahan
   post partum.
4. Kerja uterus sangat kurang efektif selama kala
   persalinan yang kemungkinan besar akan diikuti
   oleh kontrak indikasi serta retraksi miometrium
   jika dalam kala III.
5. Overdistensi uterus : uterus yang mengalami
   distensi secara berlebihan akibatnya keadaan
   bayi yang besar, kehamilan kembar, hidramion,
   cenderung mempunyai daya kontraksi yang
   jelek.
6. Kelemahan akibat partus lama : bukan hanya
   rahim yang lemah, cenderung berkontraksi
   lemah setelah melahirkan, tetapi juga ibu yang
   keletihan kurang bertahan thd kehilangan
   darah.
7. Multi paritas : uterus yang lemah
   banyak melahirkan anak cenderung
   bekerja tidak efisien dalam semua kala
   persalinan.
8. Mioma uteri : dapat menimbulkan
   perdarahan      dengan     mengganggu
   kontraksi dan retraksi mioma uteri.
9. Melahirkan dengan tindakan : keadaan
   ini mencakup prosedur operatik seperti
   forsep dan fersi estraksi.
Gejala Antonia Uteri

•Perdarahan per vagina
 –Konsistensi rahim lembek
    –Tanda-tanda sock
Perbedaan Perdarahan Antonia Uteri &
            Robekan Serviks

• Antonio Uteri.       • Robekan Serviks.
1. Kontraksi uterus    1. Kontraksi kuat
   lemah                    uterus
2. Darah merah tua     2.   darah merah tua
   berasal dari vena        berasal dari arteri
KBI & KBE
• Kompresi bimanual interna dan eksterna
  merupakan salah satu upaya pertolongan
  pertama pada perdarahan pasca
  persalinan yang disebabkan oleh atonia
  uteri. Tindakan ini bertujuan menjepit
  pembuluh darah dalam dinding uterus
  serta merangsang miometrium untuk
  berkontraksi.
• Kompresi Bimanual Interna harus segera
  dilakukan apabila uterus tidak
  berkontraksi dalam 15 detik setelah
  dilakukan rangsangan taktil (masase)
  pada fundus uteri. Karena ada intervensi
  tangan penolong yang masuk ke dalam
  jalan lahir, tindakan ini lebih dapat
  meningkatkan resiko terjadinya infeksi
  pada pasca partum. Oleh karena itu,
  Terapkan teknik septik-aseptik
KAA
• Bila kompresi bimanual pada uterus tidak
  berhasil dan perdarahan tetap terjadi
  lakukan kompresi aorta abdominal, cara
  ini dilakukan pada keadaan darurat
  sementara penyebab perdarahan sedang
  dicari
• Lakukan pengkajian ulang indikasi
•
• KEY POINT
• Lakukan dengan palpasi di fundus dengan
  cepat (uterus teraba lembek pada 15 detik
  setelah placenta lahir
• Ganti sarung tangan kanan dengan sarung
  tangan panjang
• KEY POINT
• Lakukan dengan cepat dan hati hati hati,
  jangan sampai menyentuh bagian luar sarung
  tangan. Sarung tangan yang digunakan
  adalah sarung tangan panjang steril / DTT.
  Masukkan sarung tangan bekas pakai ke
  dalam larutan klorin
•
• Bersihkan bekuan darah dan / atau selaput
  ketuban dari vagina dan lubang servik
• KEY POINT
• Bekuan darah dan selaput ketuban dalam
  vagina dan saluran serviks akan dapat
  menghalangi kontraksi uterus secara baik
•
• Pastikan kandung kemih kosong
• KEY POINT
• Jika kandung kemih penuh dapat dipalpasi ,
  lakukan kateterisasi menggunakan teknik
  aseptik
• Letakkan tangan kiri di atas perut ibu
  untuk menekan uterus dari luar
•
• KEY POINT
• Meletakkan tangan luar tepat di atas fundus
  uteri
•
• Masukkan tangan secara obstetric ke dalam
  lumen vagina
• KEY POINT
• Ubah menjadi tangan tersebut menjadi kepalan tinju
  dan letakkan pada forniks anterior kemudian dorong
  segmen bawah uterus ke anterior usahakan seluruh
  dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking
  menyentuh fornik anterior
•
• Lakukan kompresi bimanual internal selama 5
  menit
• KEY POINT
• Lakukan dengan mendekatkan telapak tangan luar
  dan kepalan tangan bawah sekuat mungkin
• Kompresi ini memberikan tekanan langsung pada
  pembuluh darah dingding uterus dan merangsang
  miometrium berkontraksi, jika kompresi bimanual
  tidak berhasil setelah 5 menit, diperlukan tindakan
  lain
•
• Ajarkan keluarga pasien untuk melakukan
  Kompresi Bimanual Eksterna dengan cara
•
• KEY POINT
• Penolong berdiri menghadap kesisi kanan ibu
• Letakan tangan di atas fundus dan tekan
  kebawah sejauh mungkin dibelakang uterus
• Tangan kanan ditekan kebawah diatas simfisis
  pubis dan pusat
• Tekan uterus dengan kedua tangan secara
  bersama- sama
• Perhatikan perdarahan pervaginam, bila
  perdarahan berhenti pertahankan posisi tersebut
  hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik .
•
• Keluarkan tangan perlahan- lahan
•
• KEY POINT
• Keluarkan perlahan- lahan tangan
  kanan dengan mengubah kepalan
  menjadi tangan obstetrik
•
• Selagi Kompresi Bimanual Eksterna dilakukan oleh
  keluarga pasien, lakukan pemberian uterotonika
• KEY POINT
    – Berikan ergometrin 0,2 mg I.M (kontra indikasi
      hipertensi) atau misoprostol 600-1000 mcg
    – pasang infus Ringer menggunakan jarum
      ukuran 16 atau 18 dan berikan Ringer Laktat
      500 ml + 20 unit oksitosin, habiskan 500 cc
      pertama secepat mungkin
•
• Ulangi lagi KBI
•
• KEY POINT
• Apabila uterus tidak berkontraksi dalam waktu
  1-2 menit, segera rujuk ibu karena hal ini bukan
  atonia uteri sederhana. Ibu membutuhkan
  tindakan gawatdarurat difasilitas kesehatan
  rujukan yang mampu melakukan tindakan
  oprasi dan tranfusi darah
•
• Rujuk segera dampingi ibu ketempat
  rujukan teruskan melakukan KBI
•
•   KEY POINT

• Apabila uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1-2
  menit, lanjutkan infus Ringer Laktat + 20 unit oksitocin
  dalam 500cc larutan dengan laju 500/jam hingga tiba
  ditempat rujukan/hingga menghabiskan 1,5 L infus,
  Kemudian berikan 125cc/jam. Jika tidak tersedia cairan
  yang cukup, berikan 500 cc kedua dengan kecepatan
  sedang dan berikan minimum untuk rehidrasi
•
• Lakukan KAA (Kompresi aorta abdominal)
•
• KEY POINT
• Kepalkan tangan kiri dan tekankan bagian punggung
  jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking pada
  umbilikus ke arah kulumna vertebralis dengan arah
  tegak lurus (Titik kompresi adalah tepat di atas pusar
  sedikit dan sedikit ke arah kiri)
• Pertahankan selama 5-7 menit. Dorongan kepalan
  tangan akan mengenai bagian yang keras di bagian
  tengah atau sumbu badan ibu, dan apabila tekanan
  kepalan tangan kiri mencapai aorta abdominalis
  maka pulsasi arteri femoralis ( yang dipantau dengan
  jari telunjuk, dan tengah tangan kanan ) akan
  berkurang atau terhenti ( tergantung derajat tekanan
  pada aorta
•
Atonia uteri

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Operator Warnet Vast Raha
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
Joni Iswanto
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
Pradasary
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
shona2493
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Chaicha Ceria
 

Was ist angesagt? (20)

Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Pembahasan Pelayanan KB
Pembahasan  Pelayanan KBPembahasan  Pelayanan KB
Pembahasan Pelayanan KB
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang KehamilanPemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
Pemeriksaan Kunjungan Ulang Kehamilan
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
 
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahirPemeriksaan fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
 
Kegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa NifasKegawatdaruratan Masa Nifas
Kegawatdaruratan Masa Nifas
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 

Andere mochten auch

Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)
Juwita_Wulandari
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
annisalh
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
elly_nd
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
neng elis
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4
Yuni Wulandari
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
Kiki Kino
 

Andere mochten auch (20)

ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
PPT Rest Plasenta
PPT Rest PlasentaPPT Rest Plasenta
PPT Rest Plasenta
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Retensio sisa plasenta
Retensio sisa plasentaRetensio sisa plasenta
Retensio sisa plasenta
 
Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4Persalinan kala 3 dan 4
Persalinan kala 3 dan 4
 
Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartumPerdarahan postpartum
Perdarahan postpartum
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 
Inversio uteri
Inversio uteriInversio uteri
Inversio uteri
 

Ähnlich wie Atonia uteri

Tugas mutu kelompok 10
Tugas mutu kelompok 10Tugas mutu kelompok 10
Tugas mutu kelompok 10
okaYandisa
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Yunita Dipra
 
Penyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanPenyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinan
Lilis c'Ben
 

Ähnlich wie Atonia uteri (20)

Persalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala IIIPersalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala III
 
Kala iii
Kala iiiKala iii
Kala iii
 
PPT ANTONIA UTERI.ppt
PPT ANTONIA UTERI.pptPPT ANTONIA UTERI.ppt
PPT ANTONIA UTERI.ppt
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
AMNIOTOMI.ppt
AMNIOTOMI.pptAMNIOTOMI.ppt
AMNIOTOMI.ppt
 
Tugas mutu kelompok 10
Tugas mutu kelompok 10Tugas mutu kelompok 10
Tugas mutu kelompok 10
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
 
kelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptxkelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptx
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Tindakan kbi AKBID PARAMATA RAHA
Tindakan kbi AKBID PARAMATA RAHA Tindakan kbi AKBID PARAMATA RAHA
Tindakan kbi AKBID PARAMATA RAHA
 
Askeb persalinan P2KS.ppt
Askeb persalinan P2KS.pptAskeb persalinan P2KS.ppt
Askeb persalinan P2KS.ppt
 
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
HEMORARGIA  POST  PARTUM.pptxHEMORARGIA  POST  PARTUM.pptx
HEMORARGIA POST PARTUM.pptx
 
Asuhan pada kala III.ppt
Asuhan pada kala III.pptAsuhan pada kala III.ppt
Asuhan pada kala III.ppt
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
Haemorraghe post partum
Haemorraghe post partumHaemorraghe post partum
Haemorraghe post partum
 
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAsuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
 
Penyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinanPenyulit kala iii persalinan
Penyulit kala iii persalinan
 
Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2Kala dua persalinan 2
Kala dua persalinan 2
 

Kürzlich hochgeladen

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 

Atonia uteri

  • 2. Atonia Uteri • Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium • Kontraksi & retraksi menyebabkan terjadinya pembuluh darah shg aliran darah ketempat plac jadi terhenti • Kegagalan mekanisme akibat gangguan fs miometrium dinamakan atonia uteri
  • 3. Penyebab Atonia Uteri 1. Disfungsi uterus : atonia uteri primer merupakan disfungsi intrinsik uterus. 2. Penatalaksanaan yang salah pd kala plac, mencoba mempercepat kala III, dorongan dan pemijatan uterus mengganggu mekanisme fisiologis pelepasan plac dan dpt menyebabkan pemisahan sebagian plac yang mengakibatkan perdarahan. 3. Anestesi yang dalam & lama menyebabkan terjadinya relaksasi miometrium yang berlebihan, kegagalan kontraksi dan retraksi menyebabkan atonia uteri dan perdarahan post partum.
  • 4. 4. Kerja uterus sangat kurang efektif selama kala persalinan yang kemungkinan besar akan diikuti oleh kontrak indikasi serta retraksi miometrium jika dalam kala III. 5. Overdistensi uterus : uterus yang mengalami distensi secara berlebihan akibatnya keadaan bayi yang besar, kehamilan kembar, hidramion, cenderung mempunyai daya kontraksi yang jelek. 6. Kelemahan akibat partus lama : bukan hanya rahim yang lemah, cenderung berkontraksi lemah setelah melahirkan, tetapi juga ibu yang keletihan kurang bertahan thd kehilangan darah.
  • 5. 7. Multi paritas : uterus yang lemah banyak melahirkan anak cenderung bekerja tidak efisien dalam semua kala persalinan. 8. Mioma uteri : dapat menimbulkan perdarahan dengan mengganggu kontraksi dan retraksi mioma uteri. 9. Melahirkan dengan tindakan : keadaan ini mencakup prosedur operatik seperti forsep dan fersi estraksi.
  • 6. Gejala Antonia Uteri •Perdarahan per vagina –Konsistensi rahim lembek –Tanda-tanda sock
  • 7. Perbedaan Perdarahan Antonia Uteri & Robekan Serviks • Antonio Uteri. • Robekan Serviks. 1. Kontraksi uterus 1. Kontraksi kuat lemah uterus 2. Darah merah tua 2. darah merah tua berasal dari vena berasal dari arteri
  • 8. KBI & KBE • Kompresi bimanual interna dan eksterna merupakan salah satu upaya pertolongan pertama pada perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atonia uteri. Tindakan ini bertujuan menjepit pembuluh darah dalam dinding uterus serta merangsang miometrium untuk berkontraksi.
  • 9. • Kompresi Bimanual Interna harus segera dilakukan apabila uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil (masase) pada fundus uteri. Karena ada intervensi tangan penolong yang masuk ke dalam jalan lahir, tindakan ini lebih dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi pada pasca partum. Oleh karena itu, Terapkan teknik septik-aseptik
  • 10. KAA • Bila kompresi bimanual pada uterus tidak berhasil dan perdarahan tetap terjadi lakukan kompresi aorta abdominal, cara ini dilakukan pada keadaan darurat sementara penyebab perdarahan sedang dicari
  • 11. • Lakukan pengkajian ulang indikasi • • KEY POINT • Lakukan dengan palpasi di fundus dengan cepat (uterus teraba lembek pada 15 detik setelah placenta lahir
  • 12. • Ganti sarung tangan kanan dengan sarung tangan panjang • KEY POINT • Lakukan dengan cepat dan hati hati hati, jangan sampai menyentuh bagian luar sarung tangan. Sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan panjang steril / DTT. Masukkan sarung tangan bekas pakai ke dalam larutan klorin •
  • 13. • Bersihkan bekuan darah dan / atau selaput ketuban dari vagina dan lubang servik • KEY POINT • Bekuan darah dan selaput ketuban dalam vagina dan saluran serviks akan dapat menghalangi kontraksi uterus secara baik •
  • 14. • Pastikan kandung kemih kosong • KEY POINT • Jika kandung kemih penuh dapat dipalpasi , lakukan kateterisasi menggunakan teknik aseptik
  • 15. • Letakkan tangan kiri di atas perut ibu untuk menekan uterus dari luar • • KEY POINT • Meletakkan tangan luar tepat di atas fundus uteri •
  • 16. • Masukkan tangan secara obstetric ke dalam lumen vagina • KEY POINT • Ubah menjadi tangan tersebut menjadi kepalan tinju dan letakkan pada forniks anterior kemudian dorong segmen bawah uterus ke anterior usahakan seluruh dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking menyentuh fornik anterior •
  • 17. • Lakukan kompresi bimanual internal selama 5 menit • KEY POINT • Lakukan dengan mendekatkan telapak tangan luar dan kepalan tangan bawah sekuat mungkin • Kompresi ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah dingding uterus dan merangsang miometrium berkontraksi, jika kompresi bimanual tidak berhasil setelah 5 menit, diperlukan tindakan lain •
  • 18. • Ajarkan keluarga pasien untuk melakukan Kompresi Bimanual Eksterna dengan cara • • KEY POINT • Penolong berdiri menghadap kesisi kanan ibu • Letakan tangan di atas fundus dan tekan kebawah sejauh mungkin dibelakang uterus • Tangan kanan ditekan kebawah diatas simfisis pubis dan pusat • Tekan uterus dengan kedua tangan secara bersama- sama • Perhatikan perdarahan pervaginam, bila perdarahan berhenti pertahankan posisi tersebut hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik . •
  • 19.
  • 20. • Keluarkan tangan perlahan- lahan • • KEY POINT • Keluarkan perlahan- lahan tangan kanan dengan mengubah kepalan menjadi tangan obstetrik •
  • 21. • Selagi Kompresi Bimanual Eksterna dilakukan oleh keluarga pasien, lakukan pemberian uterotonika • KEY POINT – Berikan ergometrin 0,2 mg I.M (kontra indikasi hipertensi) atau misoprostol 600-1000 mcg – pasang infus Ringer menggunakan jarum ukuran 16 atau 18 dan berikan Ringer Laktat 500 ml + 20 unit oksitosin, habiskan 500 cc pertama secepat mungkin •
  • 22. • Ulangi lagi KBI • • KEY POINT • Apabila uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1-2 menit, segera rujuk ibu karena hal ini bukan atonia uteri sederhana. Ibu membutuhkan tindakan gawatdarurat difasilitas kesehatan rujukan yang mampu melakukan tindakan oprasi dan tranfusi darah •
  • 23. • Rujuk segera dampingi ibu ketempat rujukan teruskan melakukan KBI • • KEY POINT • Apabila uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1-2 menit, lanjutkan infus Ringer Laktat + 20 unit oksitocin dalam 500cc larutan dengan laju 500/jam hingga tiba ditempat rujukan/hingga menghabiskan 1,5 L infus, Kemudian berikan 125cc/jam. Jika tidak tersedia cairan yang cukup, berikan 500 cc kedua dengan kecepatan sedang dan berikan minimum untuk rehidrasi •
  • 24. • Lakukan KAA (Kompresi aorta abdominal) • • KEY POINT • Kepalkan tangan kiri dan tekankan bagian punggung jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking pada umbilikus ke arah kulumna vertebralis dengan arah tegak lurus (Titik kompresi adalah tepat di atas pusar sedikit dan sedikit ke arah kiri) • Pertahankan selama 5-7 menit. Dorongan kepalan tangan akan mengenai bagian yang keras di bagian tengah atau sumbu badan ibu, dan apabila tekanan kepalan tangan kiri mencapai aorta abdominalis maka pulsasi arteri femoralis ( yang dipantau dengan jari telunjuk, dan tengah tangan kanan ) akan berkurang atau terhenti ( tergantung derajat tekanan pada aorta •