Makalah ini membahas distribusi probabilitas hipergeometrik, yaitu sistem distribusi probabilitas diskrit yang terdiri dari sekelompok obyek tertentu yang dipilih tanpa pengembalian. Makalah ini menjelaskan pengertian, ciri-ciri, rumus, dan perbedaan distribusi hipergeometrik dengan binomial serta memberikan contoh penerapannya.
1. Distribusi Probabilitas Hipergeometrik
Wiwik Setiyaningsih
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Provisi Semarang
Email: wiwiksetiyaningsih@yahoo.com
Abstrak-Distribusi Probabilitas dibagi dalam
berbagai macam. Salah satunya adalah
Distribusi Probabilitas Diskrit, yang dibagi
menjadi tiga macam yaitu, Distribusi
Probabilitas Binomial, Poisson, dan
Hipergeometrik. Di Makalah ini akan dibahas
mengenai Distribusi Probabilitas
Hipergeometrik. Distribusi Hipergeometrik
adalah system distribusi probabilitas diskrit
yang terdiri dari sekelompok obyek tertentu
yang dipilih tanpa terjadinya sebuah
pengembalian.Dalam Distribusi Probabilitas
Hipergeometrik tidak beda jauh dengan
Distribusi Probabilitas Binomial. Dalam
Distribusi binomial menggunakan prinsip
pengembalian, sedangkan untuk hipergeometrik
menggunakan prinsip tanpa pengembalian.
Kata Kunci : Distribusi, Hipergeometrik,
system, prinsip tanpa pengembalian,
I. PENDAHULUAN
Distribusi Hipergeometrik adalah system
distribusi probabilitas diskrit yang terdiri dari
sekelompok obyek tertentu yang dipilih tanpa
terjadinya sebuah pengembalian. Tipe distribusi
ini sering kali disebut juga dengan sampling
dengan penggantian Sifat dari Distribusi
Hipergeometrik :
a. Tanpa pengembalian, percobaan bersifat
tidak indenpenden
b. Nilai probabilitas setiap percobaan
berbeda.
Untuk percobaan tanpa pengembalian,
distribusi binomial tak dapat digunakan Pada
kasus di mana terjadi percobaan tanpa
pengembalian pada populasi yang terbatas dan
jumlah sampel terhadap populasi lebih dari
5%, distribusi Hipergeometrik lebih tepat
digunakan.
Contoh : Bila ada 6 buah baju, pada setiap
pengambilan probabilitasnya 1/6. Bila
menggunakan prinsip tanpa pengembalian,
2. maka probabilitas pengambilan pertama 1/6,
pengambilan kedua 1/5 dan berikutnya ¼, dst.
APLIKASI DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK :
Jumlah barang dagangan yang rusak
dalam sampel acak dari sejumlah besar
kiriman.
Jumlah orang-orang yang anda temui
dalam hidup anda dengan nama Fred.
Jumlah penny yang terambil dari dalam
kendi.
RUMUS DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK :
Keterangan :
P(r): Probabilitas Hipergeometrik dengan
kejadian r sukses.
N : Jumlah Populasi.
s : Jumlah sukses dalam populasi.
r : Jumlah sukses yang menjadi perhatian.
n : Jumlah sampel.
II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Distribusi Probabilitas
Distribusi probabilitas menunjukkan hasil
yang diharapkan terjadi dari suatu
percobaan atau kegiatan dengan nilai
probabilitas masing-masing hasil tersebut
Distribusi Probabilitas Diskrit dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Distribusi Binomial
2. Distribusi Hipergeometrik, dan
3. Distribusi Poisson
B. Pengertian Distribusi Hipergeometrik
Distribusi Hipergeometrik adalah system
distribusi probabilitas diskrit yang terdiri dari
sekelompok obyek tertentu yang dipilih tanpa
terjadinya sebuah pengembalian.
Ciri-ciri percobaan Hipergeometrik :
1. Sampel acak berukuran n diambil dari
populasi berukuran N
2. Dari populasi berukuran N benda,
sebanyak r benda diberi label “sukses”,
dan N-s benda diberi label “gagal”.
C. Perbedaan antara distribusi binomial
dan distribusi hipergeometrik :
Dalam distribusi binomial diperlukan
sifat pengulangan yang saling bebas, dan
pengulangan tersebut harus dikerjakan
dengan pengembalian (with
replacement).
maka probabilitas pengambilan pertama 1/6,
pengambilan kedua 1/5 dan berikutnya ¼, dst.
APLIKASI DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK :
Jumlah barang dagangan yang rusak
dalam sampel acak dari sejumlah besar
kiriman.
Jumlah orang-orang yang anda temui
dalam hidup anda dengan nama Fred.
Jumlah penny yang terambil dari dalam
kendi.
RUMUS DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK :
Keterangan :
P(r): Probabilitas Hipergeometrik dengan
kejadian r sukses.
N : Jumlah Populasi.
s : Jumlah sukses dalam populasi.
r : Jumlah sukses yang menjadi perhatian.
n : Jumlah sampel.
II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Distribusi Probabilitas
Distribusi probabilitas menunjukkan hasil
yang diharapkan terjadi dari suatu
percobaan atau kegiatan dengan nilai
probabilitas masing-masing hasil tersebut
Distribusi Probabilitas Diskrit dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Distribusi Binomial
2. Distribusi Hipergeometrik, dan
3. Distribusi Poisson
B. Pengertian Distribusi Hipergeometrik
Distribusi Hipergeometrik adalah system
distribusi probabilitas diskrit yang terdiri dari
sekelompok obyek tertentu yang dipilih tanpa
terjadinya sebuah pengembalian.
Ciri-ciri percobaan Hipergeometrik :
1. Sampel acak berukuran n diambil dari
populasi berukuran N
2. Dari populasi berukuran N benda,
sebanyak r benda diberi label “sukses”,
dan N-s benda diberi label “gagal”.
C. Perbedaan antara distribusi binomial
dan distribusi hipergeometrik :
Dalam distribusi binomial diperlukan
sifat pengulangan yang saling bebas, dan
pengulangan tersebut harus dikerjakan
dengan pengembalian (with
replacement).
maka probabilitas pengambilan pertama 1/6,
pengambilan kedua 1/5 dan berikutnya ¼, dst.
APLIKASI DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK :
Jumlah barang dagangan yang rusak
dalam sampel acak dari sejumlah besar
kiriman.
Jumlah orang-orang yang anda temui
dalam hidup anda dengan nama Fred.
Jumlah penny yang terambil dari dalam
kendi.
RUMUS DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK :
Keterangan :
P(r): Probabilitas Hipergeometrik dengan
kejadian r sukses.
N : Jumlah Populasi.
s : Jumlah sukses dalam populasi.
r : Jumlah sukses yang menjadi perhatian.
n : Jumlah sampel.
II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Distribusi Probabilitas
Distribusi probabilitas menunjukkan hasil
yang diharapkan terjadi dari suatu
percobaan atau kegiatan dengan nilai
probabilitas masing-masing hasil tersebut
Distribusi Probabilitas Diskrit dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Distribusi Binomial
2. Distribusi Hipergeometrik, dan
3. Distribusi Poisson
B. Pengertian Distribusi Hipergeometrik
Distribusi Hipergeometrik adalah system
distribusi probabilitas diskrit yang terdiri dari
sekelompok obyek tertentu yang dipilih tanpa
terjadinya sebuah pengembalian.
Ciri-ciri percobaan Hipergeometrik :
1. Sampel acak berukuran n diambil dari
populasi berukuran N
2. Dari populasi berukuran N benda,
sebanyak r benda diberi label “sukses”,
dan N-s benda diberi label “gagal”.
C. Perbedaan antara distribusi binomial
dan distribusi hipergeometrik :
Dalam distribusi binomial diperlukan
sifat pengulangan yang saling bebas, dan
pengulangan tersebut harus dikerjakan
dengan pengembalian (with
replacement).
3. Sedangkan untuk distribusi
hipergeometrik tidak diperlukan sifat
pengulangan yang saling bebas dan
dikerjakan tanpa pengembalian (without
replacement).
D. Penerapan untuk distribusi
hipergeometrik :
Ditemukan dalam berbagai bidang, dan
paling sering digunakan dalam
penarikan sampel penerimaan barang,
pengujian elektronik, jaminan mutu, dsb.
Dalam banyak bidang ini, pengujian
dilakukan terhadap barang yang diuji
yang pada akhirnya barang uji tersebut
menjadi rusak, sehingga tidak dapat
dikembalikan. Jadi, pengambilan sampel
harus dikerjakan tanpa pengembalian.
III. PEMBAHASAN
Dari semua perusahaan yang menjual
sahamnya (emiten) di BEJ tahun 2003 yang
membagikan deviden mencapai 33 perusahaan.
Dari 33 perusahaan tersebut, 20 perusahaan
berkinerja bagus dan membagikan deviden di
atas Rp. 100 per lembar. Sebagai tindakan
pengawasan terhadap emiten, BEJ akan
meminta 10 perusahaan memberikan laporan
keuangannya. Berapa dari 10 perusahaan
sampel tersebut, 5 perusahaan merupakan
perusahaan yang akan membagikan deviden di
atas Rp. 100 per lembarnya ?
Jawab :
Cara menggunakan Excel :
Langkah Pertama :
Lalu tekan enter, Hasilnya :
Hasilnya sama dengan hitung manual yaitu
0,216.
Sedangkan untuk distribusi
hipergeometrik tidak diperlukan sifat
pengulangan yang saling bebas dan
dikerjakan tanpa pengembalian (without
replacement).
D. Penerapan untuk distribusi
hipergeometrik :
Ditemukan dalam berbagai bidang, dan
paling sering digunakan dalam
penarikan sampel penerimaan barang,
pengujian elektronik, jaminan mutu, dsb.
Dalam banyak bidang ini, pengujian
dilakukan terhadap barang yang diuji
yang pada akhirnya barang uji tersebut
menjadi rusak, sehingga tidak dapat
dikembalikan. Jadi, pengambilan sampel
harus dikerjakan tanpa pengembalian.
III. PEMBAHASAN
Dari semua perusahaan yang menjual
sahamnya (emiten) di BEJ tahun 2003 yang
membagikan deviden mencapai 33 perusahaan.
Dari 33 perusahaan tersebut, 20 perusahaan
berkinerja bagus dan membagikan deviden di
atas Rp. 100 per lembar. Sebagai tindakan
pengawasan terhadap emiten, BEJ akan
meminta 10 perusahaan memberikan laporan
keuangannya. Berapa dari 10 perusahaan
sampel tersebut, 5 perusahaan merupakan
perusahaan yang akan membagikan deviden di
atas Rp. 100 per lembarnya ?
Jawab :
Cara menggunakan Excel :
Langkah Pertama :
Lalu tekan enter, Hasilnya :
Hasilnya sama dengan hitung manual yaitu
0,216.
Sedangkan untuk distribusi
hipergeometrik tidak diperlukan sifat
pengulangan yang saling bebas dan
dikerjakan tanpa pengembalian (without
replacement).
D. Penerapan untuk distribusi
hipergeometrik :
Ditemukan dalam berbagai bidang, dan
paling sering digunakan dalam
penarikan sampel penerimaan barang,
pengujian elektronik, jaminan mutu, dsb.
Dalam banyak bidang ini, pengujian
dilakukan terhadap barang yang diuji
yang pada akhirnya barang uji tersebut
menjadi rusak, sehingga tidak dapat
dikembalikan. Jadi, pengambilan sampel
harus dikerjakan tanpa pengembalian.
III. PEMBAHASAN
Dari semua perusahaan yang menjual
sahamnya (emiten) di BEJ tahun 2003 yang
membagikan deviden mencapai 33 perusahaan.
Dari 33 perusahaan tersebut, 20 perusahaan
berkinerja bagus dan membagikan deviden di
atas Rp. 100 per lembar. Sebagai tindakan
pengawasan terhadap emiten, BEJ akan
meminta 10 perusahaan memberikan laporan
keuangannya. Berapa dari 10 perusahaan
sampel tersebut, 5 perusahaan merupakan
perusahaan yang akan membagikan deviden di
atas Rp. 100 per lembarnya ?
Jawab :
Cara menggunakan Excel :
Langkah Pertama :
Lalu tekan enter, Hasilnya :
Hasilnya sama dengan hitung manual yaitu
0,216.
4. IV. KESIMPULAN
Dari Makalah diatas dapat disimpulkan
bahwa Distribusi Probabilitas Hipergeometrik
digunakan untuk menghitung probabilitas dari
suatu obyek yang menggunakan prinsip tanpa
pengembalian.
Rumus probabilitas Hipergeometrik adalah :
Untuk lebih mudahnya bisa menggunakan
Excel dengan Rumus :
IV. KESIMPULAN
Dari Makalah diatas dapat disimpulkan
bahwa Distribusi Probabilitas Hipergeometrik
digunakan untuk menghitung probabilitas dari
suatu obyek yang menggunakan prinsip tanpa
pengembalian.
Rumus probabilitas Hipergeometrik adalah :
Untuk lebih mudahnya bisa menggunakan
Excel dengan Rumus :
IV. KESIMPULAN
Dari Makalah diatas dapat disimpulkan
bahwa Distribusi Probabilitas Hipergeometrik
digunakan untuk menghitung probabilitas dari
suatu obyek yang menggunakan prinsip tanpa
pengembalian.
Rumus probabilitas Hipergeometrik adalah :
Untuk lebih mudahnya bisa menggunakan
Excel dengan Rumus :