Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada qada dan qadar, yang merupakan kepercayaan bahwa segala yang terjadi di alam semesta ini terjadi atas kehendak dan ketentuan Allah SWT. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian qada dan qadar, serta tanda-tanda keimanan kepada qada dan qadar seperti menyadari bahwa nikmat dan musibah adalah ujian, serta pentingnya berikhtiar dan bertawakal kep
2. Pendahuluan
Iman Kepada Qada dan Qadar
Iman kepada qada dan qadar dalam ungkapan sehari-hari lebih
popular dengan sebutan iman kepada takdir. Iman kepada takdir
berarti percaya bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini,
seperti adanya siang dan malam, adanya tanah yang subur dan yang
tandus, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan
kehendak dan ketentuan Allah SWT.
Hukum beriman kepada takdir adalah fardu ‘ain. Seseorang yang
mengaku Islam, tetapi tidak beriman pada takdir dapat dianggap
murtad.
2
4. Pengertian Qada & Qadar
Iman Kepada Qada dan Qadar 4
Pengertian Qada
Pengertian Qadar
Qada berarti hukum atau keputusan (Q.S. An-Nisa’: 65),
perintah (Q.S. Al-Isra,: 23), kehendak (Q.S. Ali Imran: 47), dan
mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Al-Fusilat:12)
Qadar berarti kekuasaan atau kemampuan (Q.S Al-Baqarah:
236), ketentuan atau kepastian (Q.S. Al-Mursalat: 23), ukuran
(Q.S. Ar-Ra’d: 17), dan mengatur serta menentukan sesuatu
menurut batas-batasnya (Q.S fussilat: 10)
5. “Apabila Allah hendak menetapan sesuatu, maka
Allah hanya cukup berkata kepadanya : “jadilah”, lalu
jadilah dia.”
(Q.S. Ali Imran, 3: 47)
6. Musayyar Mukhayyar
Apakah manusia itu musayyar (diapaksakan oleh kekuatan Allah) atau mukhayyar (diberi kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri)?
Tidak benar kalau dikatakan manusia itu mutlak musayyar, tetapi juga keliru jika dikatakan manusia itu mutlak mukhayyar.
“Dan Kami telah menunjukkan
kepadanya dua jalan (jalan
kebajikan dan jalan kejahatan).”
(Q.S. Al-Balad, 90: 10)
Iman Kepada Qada dan Qadar 6
7. TANDA-TANDA KEIMANAN
KEPADA QADA DAN QADAR
“Dan ketetapan Allah itu suatu
ketetapan yang pasti berlaku.”
(Q.S.Al Ahzab, 33: 38)
1. Menyadari dan meyakini bahwa segala apa yang diperoleh dan dialami
manusia baik berupa nikmat ataupun musibah pada hakikatnya
merupakan ketentuan dan kehendak Allah SWT, yang telah tertulis dalam
buku induk (Lauh Mahfuz), yang sesuai pula dengan ilmu Allah Yang
Mahaluas lagi Mahasempurna. Selain itu orang yang beriman kepada
qada dan qadar (takdir), tentu akan menyadari bahwa nikmat dan
musibah itu pada hakekatnya merupakan ujian dari Allah SWT.
2. Orang yang beriman kepada takdir menyadari bahwa ia tidak mengetahui
apa yang akan menimpa dirinya, apakah bencana ataukah nikmat,
Kewajiban manusia ialah berikhtiar dan bertawakal agar memperoleh
nikmat dan terhindar dari bencana.
Iman Kepada Qada dan Qadar 7
8. Ikhtiar
Islam melarang setiap pemeluknya untuk menganut fatalisme, yaitu
paham atau ajaran yang mengharuskan berserah diri pada nasib
dan tidak perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai dan
ditentukan oleh nasib. Fatalisme adalah paham yang keliru,
menyimpang dari ajaran tentang iman pada takdir, penghambat
kemajuan dan penyebab kemunduran umat.
Iman Kepada Qada dan Qadar 8
“Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum
(kecuali) bila mereka sendiri
mengubah keadaannya....”
(Q.S. Ar-Ra’du, 13: 11)
9. Tawakal
Menurut istilah bahasa, tawakal kepada Allah berarti berserah diri
pada Allah atau menggantungkan diri kepada Allah SWT.
Sedangkan menurut ajaran Islam, tawakal pada Allah berarti
berserah diri pada qada dan qadar Allah, setelah berusaha
(berikhtiar) sekuat mungkin, sesuai dengan kewajibannya sebagai
manusia.
Iman Kepada Qada dan Qadar 9
“kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekat, maka
bertawakallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakal.”
(Q.S. Ali Imran, 3:159)
11. HIKMAH BERIMAN KEPADA QADA & QADAR
Menumbuhkan kesadaran bahwa alam senmeta dan segala isinya berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT (sunatullah atau hukum alam).
Kesadaran yang demikian dapat mendorong umat manusia (umat Islam) untuk menjadi ilmuan-ilmuan yang canggih dibidangnya masing-masing, kemudian
mengadakan usaha-usaha penelitian terhadap setiap makhluk Allah seperti manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, barang tambang, dan gas. Sedangkan hasil-
hasil penelitiannya dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia kearah yang lebih tinggi (lihat dan pelajari Q.S. Al-Mujadilah, 58:11!)
Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Iman kepada takdir dapat menumbuhkan kesadaran bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini,
bahkan sehelai daun yang gugur, terjadi dengan sepengetahuan karena kehendak, kekuasaan, dan keadilan Allah SWT. (liht dan pelajari Q. S. Al-An’am, 6: 59!).
Menumbuhkan sikap dan perilaku terpuji, serta menghilangkan sikap serta perilaku tercela. Orang yang betul-betul beriman kepada takdir (umat Islam yang
bertakwa) tentu akan memiliki sikap dan perilaku terpuji seperti sabar, tawakal, qana’ah, dan optimis dalam hidup. Juga akan mampu memelihara diri dari sikap
dan perilaku tercela, seperti : sombong, irihati, dengki, buruk sangka, dan pesimis dalam hidup. Mengapa demikian coba kamu renungkan jawabannya! (lihat dan
pelajari Q. S. Al-Hadid, 57: 21-24).
Iman Kepada Qada dan Qadar 11
12. Iman Kepada Qada dan Qadar 12
Download File
Download materi kami di
http://wisnusundara.blogspot.co.id/