Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan sel sebagai acara penting dalam kelompok sel. Pertemuan sel memberikan kesempatan bagi anggota untuk saling berbagi, berdoa, menerima ajaran, dan tumbuh bersama dalam karunia Roh Kudus. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam pertemuan sel seperti doa, nyanyian, berbagi, dan pewartaan serta pedoman untuk melaksanakannya."
1. Pelajaran 4
PERTEMUAN SEL
A. Waktu dan Tempat Pertemuan Sel
1. Waktu Pertemuan
2. Tempat Pertemuan
B. Unsur-unsur dalam Pertemuan Sel
1. Doa, Nyanyian, Sharing dan Pewartaan
1) Doa
2) Nyanyian
3) Sharing
4) Pewartaan
2. Pujian, Penyembahan dan manifestasi Karunia Roh
Kudus
1) Pujian
2) Penyembahan
3) Manifestasi Roh Kudus
C. Struktur Pertemuan Sel
D. 1. Bahan Diskusi
2. Bahan Studi
3. Survei Pribadi
4. Tugas.
1
2. “ Jadi bagaimana sekarang,
saudara-saudara?
Bilamana kamu berkumpul,
hendaklah tiap-tiap orang
mempersembahkan sesuatu:
Yang seorang mazmur,
yang lain pengajaran,
Atau penyataan Allah,
atau karunia bahasa roh,
Atau karunia untuk
menafsirkan bahasa roh,
Tetapi semuanya itu
harus dipergunakan
Untuk membangun.”
I Kor. 14:26
2
3. PERTEMUAN SEL
Inti dari kelompok sel adalah pertemuan sel. Oleh karena itu
pertemuan sel adalah acara yang sangat penting. Di dalam pertemuan sel
para anggota dapat saling menguatkan satu sama lain melalui sharing,
saling mendoakan, menerima pengajaran, mendengarkan kotbah dan
melalui pertumbuhan karunia-karunia Roh Kudus. Pertemuan sel adalah
tempat pemberhentian di mana anggota dapat bersekutu dalam Tuhan dan
menimba kembali semangat yang diperlukan dalam pelayanan. Tanpa
pertemuan sel maka kelompok sel itu tidak ada. Kelompok yang tidak
mengadakan pertemuan sel secara rutin dan teratur bukanlah kelompok sel.
Kelompok sel yang tidak pernah lagi atau jarang mengadakan pertemuan
sel, lama-kelamaan kelompok itu akan bubar dengan sendirinya atau harus
dibubarkan oleh yang berwenang untuk itu.
A. Waktu dan tempat Pertemuan sel
A.1 Waktu Pertemuan
• Periode pertemuan sel, idealnya satu minggu sekali, minimum dua
minggu sekali.
• Waktu Pertemuan sel harus dijadwalkan secara rutin dan teratur.
Ditentukan harinya, jam mulai dan jam berakhirnya pertemuan.
Masing-masing sel dapat menentukan sendiri kapan waktu pertemuan-
nya sesuai dengan kondisi setempat dan situasi anggota. Akan tetapi
pertemuan sel itu tidak terikat oleh waktu yang sudah dijadwalkan,
melainkan lebih fleksibel. Misalnya pada satu saat beberapa atau semua
anggota berhalangan dengan waktu yang sudah ditetapkan maka
berdasarkan kesepakatan bersama dapat dicari waktu lain yang cocok
untuk menggantikannya. Pada hakekatnya diusahakan supaya jangan
membatalkan pertemuan sel yang sudah ditentukan tiap periode-nya.
• Pada umumnya waktu pertemuan yang paling baik ialah satu setengah
jam. Jangan pernah memperpanjang waktu lebih dari dua jam. Sesudah
pertemuan kalau ada yang mau tinggal lebih lama boleh, tetapi yang
punya bayi atau kebutuhan lain yang mendesak dapat pulang pada
waktunya. Karena itu tentukanlah dan sepakatilah bersama kapan
berakhirnya pertemuan sel.
3
4. • Pertemuan sel itu harus selalu berakhir sedemikian rupa, sehingga
orang-orang yang hadir merasa, bahwa waktunya kurang.
A.2 Tempat Pertemuan
Pertemuan Sel tidak terikat pada suatu tempat tertentu. Tempat
pertemuan hendaklah dilaksanakan di suatu tempat yang layak, bisa di
dalam ruangan misalnya ruang doa, ruang keluarga, ruang kelas, dll,
ataupun di tempat terbuka seperti teras, taman, dll. Kelompok yang kecil
tidak perlu membutuhkan tempat yang besar. Supaya pertemuan dapat
berjalan dengan baik maka sebelum pertemuan dimulai tempat perlu diatur
terlebih dahulu. Dalam pengaturan tempat perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Pertemuan dalam ruangan:
a. Udara terlalu panas dan pengap atau terlalu dingin membuat
suasana pertemuan tidak nyaman. Karena itu perhatikan ventilasi
atau AC.
c. Gangguan-gangguan seperti telepon, binatang peliharaan, bel pintu,
dll merupakan hal yang biasa.
b. Jangan ada orang yang duduk di tengah-tengah pintu sehingga
menghalangi orang keluar masuk.
c. Jangan mengadakan pertemuan sel pada waktu yang kurang tepat
misalnya ketika anggota keluarga yang tidak ikut pertemuan
mengadakan kegiatan yang lain di tempat sama.
d. Perhatikan supaya televisi, radio atau yang sejenisnya jangan
mengganggu suasana doa.
2. Pertemuan di tempat terbuka (alam)
a. Jauhkan dari keramaian misalnya jangan dekat jalan atau dekat
kandang.
b. Pilihlah adalah tempat datar.
c. Usahakanlah supaya tempat itu sejuk dan terlindung dari sinar
matahari.
3. Sedapatnya duduklah dalam lingkaran supaya semua orang dapat
melihat satu sama lain. Suasana akan terasa lebih akrab kalau duduk
berbentuk lingkaran.
4. Hindari hiasan bunga atau tanaman tinggi yang menghalangi pandang-
an satu sama lain.
5. Hindarilah kesan bahwa pria duduk di sisi yang satu dan wanita di sisi
yang lain, seolah-olah ada pemisahan antara pria dan wanita.
4
5. 6. Hindari orang duduk terlalu berdekatan sehingga saling bersentuhan
tetapi jangan terlalu berjauhan.
B. Unsur-unsur dalam Pertemuan Sel
Tidak ada dua kelompok sel yang bentuk acaranya persis sama.
Pada prinsipnya inti dari pertemuan sel itu sama tetapi cara-cara peng-
ungkapan bisa berbeda sesuai dengan situasi dan kebutuhan masing-masing
sel. Semua sel komunitas di mana saja berada memiliki empat unsur yang
sama yaitu: Doa, Nyanyian, Sharing dan Pewartaan.
B.1. Doa, Nyanyian, Sharing dan Pewartaan.
B.1.1 Doa.
Doa merupakan bagian yang sangat penting dan harus ada dalam
pertemuan sel. Anggota-anggota pemula biasanya masih sulit untuk berdoa
karena kurang berani, gugup dll. Justru di dalam pertemuan sel orang dapat
melatih berdoa karena kelompok kecil memungkinkan orang dapat lebih
terbuka dan lebih berani untuk secara bebas mengungkapkan doanya. Kalau
dalam pertemuan kelompok yang besar doa permohonan untuk kebutuhan-
kebutuhan pribadi jarang atau tidak boleh diungkapkan, tapi dalam per-
temuan kelompok kecil hal itu memungkinkan.
Bentuk doa yang baik diterapkan dalam pertemuan sel ialah doa
percakapan. Doa ini merupakan doa yang tidak resmi atau sering disebut
orang sebagai doa spontan yang diucapkan dengan suara jelas supaya orang
lain dapat mendengarnya. Doa percakapan ini berupa doa pujian, syukur,
permohonan, syafaat, penyerahan dan doa penyembuhan. Doa percakapan
adalah berbicara kepada Allah sesuai dorongan hati. Seringkali orang takut
berdoa spontan karena khawatir kalimatnya tidak baik atau kehabisan kata-
kata. Jangan khawatir akan apa yang dipikirkan orang lain tentang doa
anda, jangan terlalu menghiraukan bentuk doa atau kata-kata yang anda
gunakan, tetapi perhatikanlah komunikasi anda dengan Allah dalam doamu.
Metode doa percakapan:
a. Berdoalah tentang satu topik.
Sangat baik untuk berdoa menurut topik sebanyak mungkin. Contoh:
seseorang dalam pertemuan sel berdoa bagi temannya yang sakit. Doa
orang itu dapat merupakan topik sehingga yang lain berdoa untuk
5
6. mohon kekuatan bagi keluarga si sakit. Yang lain dapat berdoa supaya
keuangan keluarga si sakit dapat tercukupi. Yang lain berdoa untuk
mohon kekuatan dan iman bagi si sakit. Orang lain mungkin berdoa
untuk paramedis yang menangani si sakit supaya mereka dapat
mengambil tindakan tepat di dalam penyembuhan. Jangan dulu
mendoakan hal-hal lain di luar topik ini, akan ada saatnya doa dalam
satu topik ini terhenti sejenak. Keheningan sejenak ini dapat merupa-
kan tanda untuk memulai topik yang baru.
b. Berdoalah dengan singkat.
Kita akan berdoa dengan singkat kalau kita berdoa tentang satu aspek
saja dari satu topik. Aspek-aspek lain nanti orang lain yang mendoa-
kannya. Doa satu aspek ini mungkin hanya satu atau dua kalimat saja.
Kalau setiap orang berdoa dengan singkat, maka satu orang dapat
berdoa lebih dari satu kali. Hal itu lebih baik dari pada setiap orang
berdoa panjang dengan mengungkapkan banyak aspek.
Keuntungan berdoa singkat adalah:
• orang yang masih takut berdoa dapat mulai berdoa karena doa
singkat itu sederhana.
• suasana menjadi hidup karena masing-masing orang akan berdoa.
• terhindar dari pengulangan-pengulangan yang tidak berarti.
c. Berdoalah dengan spontan.
Jangan bergiliran menurut tempat duduk. Biarkanlah setiap orang
berdoa bagi apa yang menarik hatinya. Misalnya kalau enam pokok hal
yang akan didoakan pada waktu doa percakapan, mungkin anda hanya
tertarik pada tiga hal saja. Jangan berdoa tentang sesuatu yang tidak
anda ketahui atau yang tidak anda kehendaki. Dalam berdoa percakap-
an setiap orang bebas berdoa jika mereka merasa siap. Tapi perlu
diingat bahwa orang lain juga harus diberi kesempatan terutama
mereka yang masih takut atau ragu-ragu, jangan hanya satu atau dua
orang saja yang memonopoli doa itu. Adalah suatu hal yang buruk jika
dalam satu pertemuan sel yang dihadiri delapan orang, doa percakapan
yang terjadi hanyalah pertandingan doa dari dua atau tiga orang saja.
Berdoa dengan spontan bukan berarti berdoa tanpa pikiran sehingga
asal bicara saja. Ingat bahwa doa yang didengarkan oleh orang lain
hendaklah enak untuk didengar.
Dengan mendoakan doa percakapan, anda akan merasakan kerinduan yang
baru untuk berdoa dalam kelompok sel anda. Anda akan merasa bahwa
6
7. waktu dalam kelompok berlalu begitu cepat daripada yang anda inginkan.
Anda akan lebih berani untuk berdoa di mana saja anda dibutuhkan. Doa
percakapan merupakan kesempatan bagi para pemula untuk melatih diri di
dalam berdoa spontan.
B.1.2. Nyanyian.
Menyanyi bagi Tuhan dapat mengangkat hati dan meringankan
jiwa. Syair-syair di dalam lagu merupakan suatu doa. Pada saat syair-syair
itu dinyanyikan doa yang terungkap dari syair-syair itu menjadi lebih dalam
sebab lagu itu dapat menyentuh kedalaman jiwa. Karena itu menyanyi
sama dengan berdoa dua kali sebab di dalam nyanyian ada unsur melodi
dan harmoni. Melodi mempengaruhi jiwa sedangkan harmoni
mempengaruhi roh. Pada saat menyanyi, jiwa dan roh dipengaruhi oleh
melodi dan harmoni sehingga memungkinkan jiwa dan roh terarah pada
Tuhan.
Ayat-ayat Kitab Suci:
• Efesus 5:19 “dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam
mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan
bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati”
• Mazmur 13:6b “Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah
berbuat baik kepadaku”
Prinsip-prinsip untuk menyanyi dalam pertemuan sel:
a. Hendaklah sudah ada yang ditunjuk lebih dahulu untuk memimpin
nyanyian. Yang bersangkutan harus mempersiapkan lagu-lagunya. Doa
adalah persiapan paling utama. Dalam pertemuan sel setiap orang dapat
mengangkat lagu secara spontan sesuai dorongan hati, berarti apa yang
disiapkan pemimpin nyanyian tidaklah kaku (tidak dapat berubah) tapi
hal itu tidak berarti bahwa orang yang bersangkutan tidak perlu
persiapan sama sekali.
b. Terlibatlah secara aktif dengan “sungguh-sungguh menyanyi” sebagai
ungkapan persembahan dan hormat sembah pada Tuhan. Jangan
berpikir bahwa anda akan menyanyi nanti pada saat anda merasa enak
untuk menyanyi.
c. Usahakanlah keharmonisan nyanyian itu. Jangan ada suara yang terlalu
menonjol tetapi jangan juga bernyanyi seperti berbisik atau bernyanyi
untuk diri sendiri. Jangan juga menyanyi keras-keras apabila anda
7
8. belum menguasai lagunya atau bila anda menyadari bahwa suara anda
kurang merdu.
d. Lagu-lagu yang dipilih harus disesuaikan dengan situasi. Misalnya
pada waktu penyembahan nyanyikanlah lagu-lagu lembut, jangan
menyanyikan lagu ritme cepat. Hendaklah juga memperhatikan
suasana liturgi gereja.
e. Alat-alat musik tidak mutlak harus ada. Untuk kelompok kecil baik
juga kalau ada gitar pengiring. Akan tetapi jangan terikat oleh alat
musik. Apabila ada musik maka nyanyian harus sinkron dengan alat
musik.
f. Kalau mengangkat lagu atau memulai lagu, mulailah dengan nada
tengah, jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
B.1.3. Sharing.
Sharing merupakan salah satu bagian yang paling berarti dari
pertemuan sel. Bagi kelompok kecil sharing merupakan bagian yang sangat
menarik. Oleh karena itu bagian ini sering dimanfaatkan oleh si jahat untuk
mengacaukan pertemuan. Untuk itu pelayan sel harus memperhatikan
bagian ini supaya sharing itu dapat terlaksana sesuai tujuan dan maanfaat-
nya. Tujuan sharing adalah untuk memuliakan Allah dan membangun
komunitas bukan untuk memuliakan diri sendiri. Sedangkan manfaat
sharing adalah supaya anggota-anggota dalam satu sel bisa saling mengenal
dan ada keterbukaan satu sama lain, supaya pelayan sel bisa saling
mengenali kebutuhan anggotanya.
Dua model sharing:
a. Sharing pengalaman hidup.
Pengalaman hidup rohani, pengalaman hidup jasmani dan pengalaman
pelayanan berupa sukacita ataupun kesedihan dapat diungkapkan pada
saat ini. Semua pengalaman ini hendaklah berpusat pada Allah.
Inspirasi evangelisasi seringkali muncul pada saat mendengarkan
sharing pengalaman dari orang lain.
b. Sharing dari sabda Tuhan.
Dari keterlibatan setiap anggota dalam membaca Kitab suci setiap hari
mungkin ada hal-hal menarik yang bagus untuk dibagikan di dalam
kelompok berupa sharing. Bisa juga disediakan waktu untuk membaca
Kitab Suci di dalam kelompok sesudah itu setiap anggota dapat
mensharingkan apa yang dikatakan Tuhan melalui Sabda Tuhan yang
baru dibacakan.
8
9. Supaya acara sharing di dalam pertemuan sel dapat berjalan efektif
dan sesuai tujuan maka diperlukan seorang pemimpin sharing yang
bertugas sebagai moderator. Pemimpin sharing itu bisa Pelayan Sel atau
wakilnya ataupun anggota yang kompeten.
Beberapa pedoman untuk pemimpin sharing:
• Sedapat mungkin anda memberi contoh sharing dengan mengawali
sharing yang terarah dan penyampaiannya secara praktis dan singkat.
• Terbukalah dan ceritakanlah pengalaman anda sendiri, maka kelompok
akan terbuka satu sama lain seperti anda membuka diri pada mereka.
• Orang tidak boleh ditekan atau dipaksakan untuk sharing. Biasanya
dalam waktu empat sampai enam minggu setiap orang dalam kelompok
itu akan ambil bagian dalam sharing.
• Usahakan agar sebanyak mungkin orang bisa mendapat giliran sharing,
karena itu pembicaraan yang ngelantur diarahkan kembali ke topik
sharing. Dan sedapat mungkin kesempatan yang diberikan pada setiap
orang hanya untuk sharing satu topik saja.
• Bila sharing berubah menjadi suatu perdebatan atau diskusi, maka
pemimpin sharing mengembalikan pada tujuan sharing sebenarnya.
• Jangan memonopoli sharing dengan memberi komentar setiap sharing.
Pada mulanya sharing
akan terlihat seperti ini:
Pemimpin
Tujuan sharing seperti ini:
Pemimpin
9
10. Biasanya orang kurang pengertian tentang sharing. Mereka sering
tertarik untuk berbicara secara abstrak daripada mensharingkan maksud
Tuhan melalui pengalaman hidupnya atau melalui sabdaNya. Sering juga
orang cenderung terpancing untuk mendiskusikan hal-hal yang masih
dipertentangkan misalnya: predestinasi, karunia-karunia rohani, dsb. Bagi
anda yang dipercayakan memimpin sharing hendaklah menjaga supaya
sharing di dalam pertemuan sel dapat mencapai maksudnya.
Sharing yang baik adalah:
a. Singkat, padat, jelas dan sistimatis.
Hindarilah penyampaian sharing yang bertele-tele, terlalu mendetail
dan terlalu banyak menggambarkan keadaan pribadi.
b. Sharing pengalaman pribadi harus obyektif dan benar.
Pengalaman pribadi berarti nyata bukan khayalan. Hindari penyampai-
an sharing yang tidak jujur dan dilebih-lebihkan.
c. Sharing bukan berdiskusi atau penyelesaian masalah.
Karena itu dalam sharing tidak boleh mengajukan pertanyaan yang
perlu dijawab atau dikomentari pada saat itu juga. Sharing tidak
mencarikan jalan keluar bagi suatu masalah. Maka bila ada hal-hal
yang perlu dikomentari, pemimpin sharing atau pelayan sel atau wakil
pelayan dapat mencatatnya dan membahasnya dengan anggota tersebut
secara pribadi, atau bila hal itu bersifat umum, dapat dikomentari
setelah selesai acara sharing atau selesai pertemuan sel.
d. Sharing bukanlah tempat untuk mendiskreditkan orang lain atau mem-
bicarakan kekurangan atau kesalahan orang lain.
Sharing merupakan hal yang sangat menarik dalam pertemuan sel, tetapi
bukan berarti bahwa sebagian besar waktu pertemuan sel dipakai untuk
sharing. Kadangkala pertemuan sel itu dapat berhasil dengan baik juga
tanpa adanya sharing.
B.1.4. Pewartaan.
Di dalam Pertemuan Sel pengetrapan ajaran iman ini dalam bentuk
pengajaran, kotbah, renungan atau diskusi. Pengajaran kebenaran melalui
Kitab Suci dan ajaran Gereja Katolik memberikan arah yang jelas kepada
10
11. kelompok. Sebuah kelompok dapat keluar jalur jika tidak diarahkan dengan
jelas dan benar.
1. Pengajaran.
Untuk pertumbuhan iman seseorang, pengajaran itu sangat penting.
Dari pengajaran-pengajaran yang benar akan muncul perbuatan-perbuatan
yang benar. Dari perbuatan-perbuatan yang benar akan muncul sikap yang
benar. Sikap yang benar ini menghasilkan kebajikan-kebajikan yang
menghantar orang kepada Tuhan. Ada dua unsur yang sangat penting
dalam kehidupan beriman jemaat awali yaitu: Pengajaran dan Ekaristi
(bdk.Kis.2:42). Sakramen-sakramen dan pengajaran merupakan dua hal
yang harus ada dalam kehidupan setiap orang Katolik. Tanpa keduanya
kehidupan beriman akan pincang. Tanpa pengajaran yang benar
pertumbuhan rohani orang-orang Katolik hanya akan ke arah devosi-devosi
dan hidup imannya tidak mendalam. Supaya pengajaran ini dapat
bermanfaat maka pengajar harus mempersiapkan bahan jauh hari
sebelumnya. Yang dapat mengajar dalam pertemuan sel adalah anggota
yang mempunyai karunia mengajar.
Diajurkan supaya dalam pertemuan sel jangan mengajar topik-topik yang
luas tetapi tentang sub topik saja. Misalnya: Jangan mengajar tentang
Karunia-karunia Roh Kudus karena lingkup pembicaraannya luas. Tetapi
fokuskanlah pengajaran mungkin pada salah satu karunia Roh Kudus
misalnya karunia bahasa Roh. Atau lebih terfokus lagi pada karunia berdoa
dalam bahasa roh atau lebih terfokus lagi pada manfaat karunia berdoa
dalam bahasa roh. Lebih menarik lagi kalau yang diajarkan itu hanya
intinya saja disajikan dalam waktu kira-kira 10-15 menit kemudian disusul
dengan diskusi tentang topik itu. Waktu untuk pengajaran di dalam
pertemuan sel paling baik adalah 30 menit jangan melebihi 45 menit.
Pengajaran tidak selamanya harus ada dalam pertemuan sel. Pengajaran
lebih baik dilaksanakan pada pertemuan pengajaran di luar pertemuan sel.
2. Khotbah.
Khotbah memiliki peranan yang penting di dalam pewartaan Sabda
Allah di dunia. Meski kesaksian Gereja tidak terdiri atas perkataan saja
(kerygma dan didakhe), melainkan berbentuk persekutuan (koinonia) dan
pelayanan (diakonia) juga, namun mewartakan Injil adalah tugas utama
dari umat yang menjadi saksi-saksi Kristus.
11
12. Seorang pengkhotbah diharapkan menyampaikan khotbah dengan cara
yang sederhana dan mudah dimengerti, sehingga mendorong para
pendengar untuk dapat melakukan Firman Tuhan, seperti yang tercantum di
dalam Yakobus 1:22a “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan
bukan hanya pendengar saja.“ Seseorang yang hanya membaca firman
Tuhan tetapi tidak menjelaskannya, tidak membangun iman umat.
Berkotbah berarti menghidupkan iman umat supaya mereka mempunyai
semangat untuk mencintai Tuhan dan pada akhirnya mau melayani Tuhan
dan sesama. Kotbah yang baik dalam pertemuan sel idealnya 10 s/d 15
menit, jangan melebihi 20 menit. Di dalam pertemuan sel setiap anggota
dapat berkotbah asalkan dipersiapkan dengan baik.
Nasihat dan anjuran untuk menjadi pengkhotbah yang baik:
1. Pergunakanlah bahasa yang baik
2. Buatlah skema yang jelas dalam pikiran anda.
3. Pada waktu berbicara jangan terikat pada teks.
4. Sampaikan ajakan yang menyentuh perasaan.
5. Usahakan supaya khotbah anda bergaya dialog.
6. Tariklah perhatian pendengar pada permulaan khotbah dengan cara
yang mengesankan.
7. Perhatikan reaksi pendengar saat berkhotbah.
8. Jangan berkhotbah terlalu lama karena akan membosankan.
9. Pada akhir khotbah rangkumlah khotbah anda secara singkat, padat tapi
jelas, dengan bahasa yang indah dan mengesankan.
Beberapa petunjuk praktis
a. Persiapkanlah kotbah anda dengan baik bukan hanya materinya tetapi
terutama persiapan batin yaitu doa.
b. Perhatikan teknik-teknik berkotbah:
- Berkotbah tidak identik dengan membaca.
- Supaya ada kontak dengan pendengar.
- Penampilan dan cara berpakaian cukup menentukan kewibawaan.
- Pergunakanlah bahasa tubuh: mimik muka, gerak tangan, bergaya-
gaya dsb.
c. Perhatikan teknik-teknik berbicara sbb:
- Suara dapat didengar.
- Artikulasi harus jelas. Ada orang yang suaranya keras tapi
artikulasi jelek
12
13. - Ada penekanan-penekanan yang dilontarkan dengan wibawa tapi
bukan berteriak. Kuasailah dan meyakinilah materi kotbah
kemudian sampaikanlah dengan penjiwaan. Hal itu akan
mempengaruhi intonasi yaitu tinggi rendahnya suara atau lagu
kalimat, karena itu jangan monoton.
B.2. Pujian, Penyembahan dan manifestasi karunia Roh Kudus.
Ketiga unsur ini yang membedakan pertemuan sel KTM dengan
pertemuan-pertemuan doa lainnya. Pujian dan penyembahan merupakan
dua unsur yang sangat penting yang tidak boleh tidak ada dalam Pertemuan
Sel. Pujian penyembahan yang baik memungkinkan terjadinya manifestasi
karunia Roh Kudus di dalam pertemuan sel. Kelompok sel yang
berkembang dalam karunia-karunia akan bertumbuh subur dan cepat
bermultiplikasi, karena karisma-karisma Roh Kudus berguna untuk
pertumbuhan umat.
B.2.1. Pujian
Inti dari pujian adalah memberikan penghargaan dan penghormatan
yang tulus kepada Tuhan karena Dia layak menerima pujian dari umat
manusia ciptaanNya. Pengungkapan Pujian pada Tuhan dalam Pertemuan
Sel adalah dalam bentuk doa dan nyanyian. Nyanyian yang berupa pujian
pada Tuhan dapat berupa nyanyian sukacita maupun nyanyian lembut dan
hikmat.
Manfaat Puji-pujian dalam Pertemuan Sel:
a. Menghadirkan Allah.
- menghantar umat memasuki pelataran Allah (Mzm 100:4)
- mengundang hadirat Allah (2 Taw 5:12-14)
- Allah bertahta di atas puji-pujian (Mzm 22:4)
b. Dalam Pujian ada kuasa.
- melepaskan dari segala ikatan(Kis 16:25-26; 1Sam 16:14-23)
- memberikan kemenangan (Yos 6; 2 Taw 20:21-22)
Yang perlu diperhatikan:
• Puji-pujian yang baik kepada Allah adalah pujian yang keluar dari hati
yang terdalam, yang dapat diungkapkan melalui nyanyian atau doa dan
dapat diekspresikan secara wajar.
13
14. • Puji-pujian dengan nyanyian tidak selamanya harus lagu suka cita,
tetapi dapat juga merupakan nyanyian lembut, mendalam dan hikmat.
• Salah satu spiritualitas KTM adalah karmel yang ciri khasnya adalah
keheningan hati sebagai sarana persatuan dengan Tuhan, maka sebaik-
nya lagu-lagu lembut dan hikmat lebih dominan. Hendaklah ciri khas
ini mewarnai setiap pertemuan KTM. Tetapi hal ini bukan berarti
meniadakan lagu-lagu sukacita yang ekspresif, hendaklah seimbang.
B.2.2. Penyembahan.
Maksud Allah menciptakan manusia ialah supaya manusia
mencintai Allah dan menyembahNya. Jadi manusia diciptakan untuk
menyembah Allah dan bersatu denganNya. Kalau manusia tidak menyem-
bah Allah maka dia akan menyembah yang lain. Penyembahan berarti
mengagumi Allah yang kudus dengan penuh hikmad dan hormat dan ber-
usaha masuk dalam persatuan denganNya. Dalam pertemuan sel penyem-
bahan mempunyai kaitan yang erat dengan Pujian. Puji-pujian yang terjadi
dengan baik akan memungkinkan penyembahan terjadi dengan baik pula.
Yang perlu diperhatikan:
a. Lagu-lagu yang dipakai dalam penyembahan adalah lagu-lagu yang
lembut, agung dan hikmat. Syair lagunya tentang pujian dan sembah
yang mengagumi Allah serta kerinduan untuk bersatu dalam kasihNya.
Banyak lagu lembut dan hikmat tapi tidak mempunyai unsur sembah.
b. Sedapat mungkin lagu-lagu tersebut sudah dikenal bahkan sudah
dihafal umat. Jangan ada kesan seolah-olah masih belajar lagu. Kalau
ada lagu baru dan belum dikenal umat dilatih dulu sebelum pertemuan.
c. Sesudah lagu-lagu sembah dilanjutkan dengan senandung dalam roh.
Diharapkan supaya semua anggota sel dapat bersenandung dalam roh.
d. Pada saat penyembahan ciptakanlah melodi yang harmonis dan indah.
Meskipun pada saat penyembahan hati dan pikiran tertuju pada Allah,
tetapi tetap juga memperhatikan kebersamaan sebagai kesatuan umat.
Hindarilah suara-suara yang terlalu menonjol. Biasanya penyembahan
dalam senandung roh berhenti hampir bersamaan. Seperti bahasa roh
senandung dalam roh dapat dikendalikan oleh budi.
e. Ciptakanlah saat-saat hening dimana orang dapat mendengarkan Tuhan
dan meresapi akan kehadiranNya. Jangan takut akan keheningan, tetapi
jangan pula menjadikan kesempatan ini untuk doa hening.
B.2.3 Manifestasi Roh Kudus
14
15. Penyembahan dalam roh menghantar hati dan jiwa untuk berserah
dan terpusat pada Allah. Pada saat itu seolah-olah antena-antena indrawi
terangkat dan siap menerima signal-signal adikodrati dari Allah berupa
karunia-karunia Roh Kudus. Dalam hal ini dibutuhkan keterbukaan ter-
hadap Roh Kudus dan keberanian di dalam iman untuk mengungkapkan
karunia-karunia Roh Kudus itu berupa Bahasa Roh, Nubuat, Sabda
Pengetahuan, karunia penyembuhan, dll.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Karunia Roh Kudus (Kharisma) adalah untuk kepentingan bersama
bukan untuk kepentingan sendiri. (1 Kor 12:7)
b. Berikan kesempatan pada Roh Kudus untuk berkarya melalui karunia-
karunianya, jangan memadamkan Roh. (1 Tes 5:19-21)
c. Supaya tertib sopan dan teratur.(1 Kor 14:27-33; 40).
Jangan ada perang nubuat, baiklah seorang demi seorang. Apabila ada
yang berkata-kata dalam bahasa Roh sebaiknya dia sendiri atau orang
lain dapat menafsirkannya. Apabila tidak ada yang dapat menafsirkan
lebih baik dia berdiam diri (ayat 28).
d. Berikan kesempatan pada umat untuk meresap-resapkan penyataan-
penyataan Allah. Apabila tersentuh dengan salah satu penyataan dan
terdorong untuk meresponi dengan doa, pujian, syukur secara spontan
atau mau menanggapi dengan lagu yang sesuai, hal itu baik.
e. Mohonlah karunia membeda-bedakan roh. Hal ini penting untuk
mengetahui sumber dari penyataan-penyataan itu, apakah dari Tuhan,
diri sendiri atau dari roh jahat. Supaya kelompok dapat bertumbuh
dalam karunia-karunia dibutuhkan karunia discernment. Biasanya
karunia ini diberikan kepada para pemimpin dan kepada mereka yang
sudah dewasa dalam iman.
C. Struktur Pertemuan Sel
Sesungguhnya Roh Kuduslah penyelenggara pertemuan sel itu.
Karena itu struktur pertemuan sel tergantung dari kehendak Roh Kudus.
Penginisiatif pertama adalah Allah sendiri yang mau bekerja sama dengan
kehendak bebas manusia. Untuk melaksanakan rencanaNya di dalam
Pertemuan Sel, Allah membutuhkan pemimpin pertemuan sel. Karena itu
hendaklah Pelayan Sel mengatur jadwal petugas pertemuan sel. Yang
bertugas sebagai pemimpin acara sudah harus mempersiapkannya lebih
dahulu. Persiapan yang dilakukan bukan hanya persiapan materi tetapi
terutama persiapan doa. Meskipun Allah sendiri yang memimpin pertemu-
15
16. an sel tetapi peranan seorang pemimpin acara amat penting. Karena itu
pemimpin acara perlu mengetahui struktur pertemuan sel yang baik.
Meskipun acara sudah disusun dengan baik oleh pemimpin acara, bukan
berarti bahwa susunan itu sudah baku dan tidak dapat berubah lagi.
Adakalanya yang terjadi dalam pertemuan sel berbeda dengan yang sudah
dipersiapkan. Hal itu bisa saja terjadi karena Roh Kudus menghendaki lain,
susunannya bisa berubah dan lagu-lagunyapun bisa berubah.
Contoh Struktur Pertemuan Sel
1. Pembukaan. (10 s/d 15 menit)
- Salam Pembukaan dan Tanda Salib
- Lagu pembukaan.
Satu lagu persaudaraan untuk menghimpun atau satu lagu Roh
Kudus atau satu lagu tenang untuk menghayati kehadiran Tuhan.
- Doa pertobatan.
Mohon pengudusan supaya layak memasuki pelataran Allah. Boleh
dinyanyikan lagu pertobatan tetapi tidak selalu harus ada lagu. Umat
bisa diajak untuk mengungkapkan dosa-dosanya secara spontan. Hal
ini memungkinkan dalam kelompok kecil yang saling terbuka.
- Doa Pembukaan.
Kalau tidak ada lagu pertobatan, doa pembukaan boleh didahului
lagu tenang yang sesuai. Doa Pertobatan dan Doa pembukaan bisa
juga digabung menjadi satu doa saja.
- Waktu untuk bagian pembukaan ini idealnya 10 s/d 15 menit.
Kecuali ada penekanan khusus pada pertobatan waktunya dapat
diperpanjang.
2. Pujian, Syukur dan Penyembahan. (20 s/d 30 menit)
- Umat diajak bersyukur dan memuji Tuhan dengan kata-kata sendiri,
tapi tidak perlu berteriak atau tergesa-gesa cukup berkata-kata
dengan keyakinan dan keluar dari dalam hati.
- Dua sampai empat lagu pujian syukur yang membangkitkan iman,
harap dan kasih pada Allah. Tidak selalu harus lagu gembira.
Usahakan tingkatannya menanjak, maksudnya secara bertahap pujian
itu makin terarah pada pribadi Allah Tritunggal. Misalnya lagu
pertama tentang kebaikan Tuhan, menyusul lagu syukur atas
kebaikan dan cintaNya berikutnya pujian pada Tuhan karena
keagungan dan kebesaranNya.
- Satu atau dua lagu Penyembahan.
16
17. Pilihlah lagu yang lembut, hikmat dan agung yang sudah dikenal dan
diketahui umat. Lagu ini akan membawa umat masuk hadirat Allah
untuk mencintaiNya mengalami cintaNya dan bersatu denganNya.
- Lagu penyembahan akan mengantar umat pada penyembahan di
dalam Roh Kudus atau senandung Roh.
- Saat hening dan manifestasi Roh Kudus.
- Saat hening harus ada dalam Pertemuan Sel. Jangan takut akan
keheningan. Manifestasi Roh Kudus yang terjadi biasanya berupa
bahasa roh, nubuat, sabda pengetahuan, penyembuhan, pujian syukur
yang terilhami yang didoakan ataupun dinyanyikan.
- Waktu untuk bagian ini idealnya 20-30 menit. Terkadang bagian ini
menjadi panjang sesuai tuntunan Roh Kudus.
- Bagian ini harus ada dalam Pertemuan Sel. Kecuali manifestasi Roh
Kudus yang tidak selamanya harus ada, tergantung keterbukaan umat
dan tuntunan Roh Kudus.
3. Bagian Sabda.
- Pengajaran, khotbah, renungan sharing atau diskusi
Unsur ini tidak selamanya harus ada dalam Pertemuan Sel, kalau ada
itu baik tapi kalau tidak ada jangan dipaksakan.
- Waktu untuk bagian ini idealnya 20 s/d 30 menit. Khusus untuk
kotbah idealnya 10-15 menit sesudah itu dapat diberikan kesempatan
sharing. Bisa juga langsung sharing tanpa kotbah.
4. Doa Umat, syafaat dan saling mendoakan. (10 s/d 15 menit)
- Untuk bagian ini bagus memakai metode doa percakapan. Saling
mendoakan dapat berupa saling menumpangkan tangan sambil
berdoa dalam bahasa roh ataupun bahasa biasa. Sebaiknya bagian ini
diakhiri dengan Doa Bapa kami.
- Kalau ada yang mau didoakan secara khusus, cukup 1 atau 2 orang
saja dan diprioritaskan pada orang baru atau tamu. Apabila banyak
yang ingin didoakan lebih baik mereka didoakan selesai acara.
5. Penutup. (15 menit)
- Persembahan atau kolekte yang diiringi dengan lagu yang sesuai.
- Pengumuman
- Lagu Penutup: lagu Maria atau lagu syukur.
- Doa Penutup: Kalau lagu penutup bukan lagu Maria, sesudah doa
penutup bisa dilanjutkan dengan Doa Salam Maria.
- Tutup dengan tanda Salib
- Bersalaman sambil menyanyikan lagu yang sesuai.
17
18. Apabila ada penekanan-penekanan khusus pada bagian-bagian
tertentu sehingga bagian itu menjadi panjang maka bagian yang lain
dipersingkat atau ditiadakan. Perhatikanlah waktu pertemuan jangan
melebihi dua jam. Struktur ini hanya contoh tidaklah baku tetapi dapat
dipergunakan sebagai standart. Tidak semua bagian harus ada tetapi yang
utama adalah tuntunan Roh Kudus.
B a h a n D i s k u s i
1. Bacalah Ibrani 10:24-25. Apakah tujuannya
bertemu bersama sebagai orang percaya?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------
2. Menurut anda apakah sharing perlu di dalam pertemuan sel? Anda
dapat menjawab perlu atau tidak perlu. Sebutkan alasannya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------
3. Sebutkan acara yang paling menarik di dalam pertemuan
sel? Mengapa anda berpendapat bahwa acara tersebut
menarik ?
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------
B a h a n S t u d i
Inti dari kelompok sel adalah pertemuan sel. Di
bawah ini ada beberapa ayat kitab suci. Pada saat
18
19. anda membacanya mungkin ada sesuatu yang
menarik yang dapat berguna untuk pertemuan sel
komunitas anda. Catatlah apa yang anda petik itu.
• Matius 18: 19-20
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------
• I Korintus 14: 26-40
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------
• I Korintus 12: 27-31
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------
• Mazmur 100:2
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Kolose 3:16
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
S u r v e i p r i b a d i
Saat ini anda diminta untuk melihat pertemuan sel
dari sel komunitas anda. Anda dapat secara kristis
memberikan penilaian dengan sejujurnya tentang
pertemuan sel komunitas anda dengan menanggapi
pernyataan-pernyataan di bawah ini. Ingatlah bahwa
tidak ada satu selpun yang pertemuannya sudah
sempurna.
19
20. Anda hanya mengisi kotak jawaban dengan huruf A atau B.
A : Benar B : Tidak benar.
1. Pertemuan sel dimulai tepat waktu dan berakhir pada
waktunya karena lama pertemuan sel tidak melebihi 2
jam.
2. Periode Pertemuan sel dilaksanakan sesuai jadwal (ada
yang tiap minggu yang lain setiap dua minggu).
3. Pertemuan sel dilaksanakan di satu tempat tertentu.
4. Ada lebih dari setengah anggota sel dapat terlibat aktif di
dalam doa-doa spontan.
5. Beberapa orang anggota sel doa-doa spontannya terlalu
panjang dan berputar-putar pada hal yang sama.
6. Ada lebih dari setengah anggota sel dapat memimpin acara
pertemuan sel
7. Penyembahan tidak selalu ada karena masih banyak yang
belum bisa berdoa dalam berbahasa Roh.
8. Banyak teman sel saya takut memberikan sharing.
9. Sesudah penyembahan ada saat hening dan pada waktu itu
sering ada penyataan karunia-karunia Roh Kudus.
10. Dalam pertemuan sel saya, selalu ada pengajaran atau
kotbah, karena kalau tidak ada unsur itu sepertinya perte-
muan sel tidak lengkap.
Setelah anda melihat pertemuan sel anda, tulislah rencana anda
untuk kemajuan pertemuan sel anda.
20