SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
Pelajaran 3

                SEL KOMUNITAS

A.   Alasan mengembangkan Sel Komunitas

B.   Sel Komunitas
     1. Sel Komunitas ialah sebuah kelompok kecil
     2. Tujuan Sel Komunitas
     3. Prinsip-prinsip penting dalam sebuah Sel Komunitas
     4. Keuntungan Sistim Sel Komunitas
C.   Pertemuan Sel
     1. Waktu Pertemuan
     2. Unsur-unsur Pertemuan Sel
D.   Pertumbuhan Sel Komunitas
     1. Cara anggota baru masuk ke dalam Sel Komunitas
     2. Petunjuk praktis untuk mengundang anggota Oikos
     3. Pembelahan Sel
         1) Metode Pembelahan Sel
         2) Mengapa Sel tidak membela
         3) Hambatan Perkembangan Sel
E.   Sel Inti
F.   1.   Bahan Diskusi
     2.   Bahan Studi
     3.   Survei Pribadi
     4.   Tugas




                           1
Jika pemimpin berapi-api dengan
          semangat evangelisasi,
    akan mempengaruhi seluruh anggota
                   sel.
    Hasilnya ialah sebuah sel komunitas
     yang berkobar-kobar semangatnya
       dalam melakukan evangelisasi
   dan berusaha untuk menjangkau orang
           sebanyak-banyaknya.
    Jika pemimpin tidak berapi-api maka
              sel komunitas
        akan pasif dan mungkin mati


Prinsip Pedoman Strategi Sel Komunitas
Melihat adanya kebutuhan,……. penuhilah
 Melihat adanya luka,……. sembuhkanlah




                    2
SEL KOMUNITAS

A.     Alasan mengembangkan Sel Komunitas

1. Allah menghendaki agar setiap orang menjadi murid Kristus.
         Sebagai anggota gereja, seringkali kita terlena dan berpuas diri
dengan keadaan gereja yang penuh tiap minggu, bangga dengan organisasi
gereja yang tersusun rapih dll. Apabila kita meninjau kembali sampai di
mana kesuksesan tugas perutusan kita, dengan jujur dapat dikatakan bahwa
kesuksesan tugas perutusan itu masih jauh dari yang diharapkan. Yesus
berkata: “Jadikanlah semua bangsa muridKu” Mat.28:19. Tapi kalau kita
melihat saudara-saudara di lingkungan hidup kita masing-masing, dengan
jujur kita akan mengatakan bahwa masih banyak orang yang belum
menjadi muridNya, masih banyak yang belum hidup sesuai dengan
kehendakNya. Bahkan banyak saudara dan kenalan kita yang berada di
ambang kehancuran hidup rohani, mereka berada di tepi jurang neraka.
Banyak orang yang menamakan kristen tapi belum bisa disebut murid
Kristus. Karena itu dari kita sangat dibutuhkan semangat evangelisasi
seperti yang dimiliki umat gereja awali yaitu melayani dengan memanfaat-
kan hubungan antar pribadi. Dewasa ini dibutuhkan kesaksian hidup
kristiani yang mengandalkan cinta persaudaraan seperti yang dimiliki umat
gereja awali yang membuat mereka disukai banyak orang. Untuk dapat
mewujutkan semangat cinta persaudaraan kristiani ini membutuhkan suatu
lingkungan hidup. Lingkungan hidup yang dimaksudkan adalah kelompok-
kelompok yang kecil yang disebut kelompok sel.
2. Pelayanan paling baik ialah melalui jalinan persahabatan.
        Orang kristen harus selalu melayani di mana saja mereka berada,
tetapi hal ini belum dilaksanakan. Mereka belum melayani oikos yaitu
mereka di sekitar pekerjaan, keluarga, orang-orang yang sehobi atau para
tetangga. Allah telah memberikan mereka yang ada di sekitar anda supaya
anda dapat melayani mereka dan berbicara tentang Kristus kepada mereka
tetapi sering kali anda mengabaikan kesempatan ini. Dengan
memanfaatkan hubungan yang sudah ada ini anda tidak perlu lagi mencari
domba di tempat lain karena mereka sudah diberikan Tuhan di sekitar anda.
Tempat yang paling baik untuk melayani ialah di mana anda berada
sekarang ini karena di situ sudah ada orang-orang yang diberikan Tuhan
padamu untuk dilayani yaitu sauhabat-sahabatmu, keluargamu,
tetanggamu, karyawammu, dll. Tidak perlu anda harus berkotbah di dalam

                                   3
suatu persekutuan doa atau menjadi misionaris di tempat-tempat pedalaman
di mana masih banyak orang kafir. Hal itu memang mungkin tetapi untuk
mewujudkannya masih diperlukan banyak persyaratan dll.
3. Gereja harus melayani kebutuhan seluruh umat.
         Gereja tidak dapat menjangkau seluruh umat kalau tugas pelayan
itu hanya menjadi beban para klerus, katekis atau biarawan-biarawati.
Melalui jalinan persahabatan yang terbentuk lewat kelompok-kelompok
kecil, orang-orang di dalamnya pasti akan saling memperhatikan kebutuhan
rohani orang lain bahkan bukan hanya pada kebutuhan rohani tapi sampai
pada kebutuhan emosional dan jasmani. Karena apabila seseorang sudah
terlibat dalam kehidupan orang lain maka dia pasti akan merasa terbeban
untuk melayani orang itu.
4. Evangelisasi merupakan prioritas gereja.
         Wartakanlah dan jadikanlah mereka muridKu! Kedua pekerjaan ini
menjadi tugas setiap orang kristen. Pemuridan selalu dimulai dengan
evangelisasi yang tujuan akhirnya adalah menjadikan murid itu seorang
evangelis. Rasul Petrus sudah mengatakan dengan jelas dalam II Ptr.3:9,
bahwa satu-satunya alasan mengapa Yesus menunda kedatanganNya
kembali ialah supaya lebih banyak orang diselamatkan. Karena itu evange-
lisasi harus diprioritaskan. Evangelisasi itu adalah salah satu tujuan sel.


B.     Sel Komunitas

B.1. Sel Komunitas ialah sebuah kelompok kecil.
     Ciri khasnya adalah:
     • Tempat orang mengenal dan mengalami kasih Allah dalam Kristus
         oleh Roh Kudus.
     • Bersemangat dalam evangelisasi, pemuridan dan penggembalaan
         anggota-anggotanya sehari-hari.
     • Tekanan utama pada hubungan antarpribadi, baik dengan Allah
         maupun dengan sesama.
     • Ada suasana persaudaraan yang nampak dari jalinan persahabatan
         yang erat di antara anggotanya.
     • selalu menghasilkan komunitas baru.



                                    4
B.2. Tujuan Sel Komunitas.
1. Pemuridan.
   • Membentuk anggota menjadi murid-murid Kristus yang sejati dan
      menjadikan orang-orang Katolik yang dewasa serta
   • Membawa para anggota sel KTM agar “dalam kuasa Roh Kudus
      mengalami dan menghayati sendiri kehadiran Allah yang menye-
      lamatkan sampai pada persatuan cinta kasih.”
2. Multiplikasi.
   Tanda bahwa sel itu hidup dan berkembang adalah terjadinya
   multiplikasi atau pembelahan sel. Multiplikasi hanya mungkin bila
   anggota sel itu bertambah sampai mencapai jumlah tertentu dan pada
   saatnya membelah atau melahirkan sel baru. Tentu saja supaya anggota
   sel bertambah mensyaratkan adanya semangat evangelisasi dan
   pelayanan dari setiap anggota khususnya Pelayan Selnya. Tujuan kedua
   ini bisa terlaksana bila tujuan pertama diupayakan. Tujuan kedua ini
   merealisasikan visi “membawa orang lain kepada pengalaman yang
   sama.”


B.3. Prinsip-prinsip penting dalam sebuah sel Komunitas:
1. Yang penting bukan kuantitas tetapi kualitas.
   Anggota-anggota sel yang mempunyai kualitas rohani yang baik
   dengan sendirinya akan menambah jumlah anggota sel itu secara alami.
   Kualitas rohani setiap anggota akan menjadi daya tarik bagi orang lain
   untuk mencari tahu apa yang menjadikan mereka demikian. Tentu saja
   anggota yang berkualitas dengan sendirinya akan bersemangat dalam
   evangelisasi.
2. Sel komunitas bekerja pada oikos.
   Kebanyakan pelayanan sel komunitas dilakukan di luar pertemuan sel.
   Dan meskipun pertemuan sel itu merupakan tempat perkumpulan bagi
   kelompok dan tempat pemberhentian di mana anggota dapat menimba
   kembali semangat yang diperlukan dalam pelayanan, memberikan
   laporan dan saling meneguhkan, namun sebagian besar pelayanan
   terjadi ketika setiap anggota bersama-sama dengan orang lain dalam
   kehidupan sehari-hari (oikos). Mungkin orang-orang itu berasal dari
   tempat kerja yang sama, atau mempunyai kesenangan yang sama, dsb.


                                   5
3.  Sel komunitas selalu berkembang menghasilkan sel komunitas
   baru.
   Setelah orang dibawa masuk ke dalam sel dia dijadikan murid,
   dibimbing, diberi pelajaran, dikonseling, disembuhkan dll. Sehingga
   pada akhirnya dia menjadi orang yang sungguh-sungguh beriman
   kepada Yesus dan menjadikanNya pusat hidupnya. Pada gilirannya
   dengan sendirinya dia akan termotivasi untuk membawa pengalaman
   yang sama kepada orang lain. Hal itu tentu saja akan menambah
   jumlah anggota sel tersebut. Setelah anggota sel mencapai jumlah
   tertentu maka sel itu sudah harus membelah, hal mana berarti terbentuk
   lagi sel komunitas baru.
4. Sel komunitas ialah kumpulan dari orang-orang yang sungguh-
   sungguh mau melayani.
   Dapat dikatakan bahwa sel komunitas berfungsi sebagai gereja mini
   yang mempunyai tujuan menjangkau orang-orang non Kristen atau
   Kristen/Katolik KTP dan menjadikan mereka murid Kristus, kemudian
   pada gilirannya mereka juga dapat menggembalakan umat.
5. Sel komunitas menekankan hubungan antar pribadi.
   Sel menekankan persaudaraan kristiani karena itu kebersamaan di
   dalam sel merupakan satu keharusan. Para anggota dibina untuk saling
   mengasihi dan saling terbuka satu sama lain supaya yang satu dapat
   menopang dan menguatkan yang lainnya. Tetapi lebih dari itu yang
   diutamakan adalah hubungan pribadi mereka dengan Tuhan. Itu yang
   menjadi utama dan terutama barulah menyusul yang lain.


B.4. Keuntungan Sistim Sel Komunitas
1. Fleksibel.
   - Karena kelompoknya kecil, maka prosedur atau fungsi dapat
       diubah dengan mudah untuk menghadapi perubahan situasi atau
       mencapai tujuan berbeda.
   - karena sel sebagai kelompok kecil adalah tidak formal, maka pola
       pelaksanaannya tidak perlu kaku, -
   - Tempat, waktu dan lamanya pertemuan dapat diatur.
   - Kelompok yang kecil dapat dengan mudah dibelah kalau sudah
       mencapai tujuannya.
2. Inklusif.



                                   6
Orang lebih dapat berintegrasi dengan sebuah kelompok kecil daripada
      kelompok besar karena dalam kelompok kecil tidak terlalu banyak
      perbedaan pendapat. Elton Trueblood mengatakan “Kalau orang masuk
      dalam kelompok kecil, berdoa bersama dan sharing tentang hal-hal
      rohani, ia akan sadar bahwa ia diterima karena dirinya sendiri,…”
3.    Pribadi
      Komunikasi Kristiani seringkali tidak bersifat pribadi. Tetapi di dalam
      kelompok kecil, komunikasi terjadi pada tingkat pribadi, pribadi
      bertemu dengan pribadi. Itulah sebabnya sebuah kelompok kecil dapat
      mencapai lebih banyak orang daripada komunikasi media massa.
      Komunikasi pribadi jangkauannya dapat lebih mendalam. Hal ini
      memang kontradiksi kedengarannya. Media massa menjangkau
      jutaan orang tetapi hanya sedikit sekali yang dijangkau secara
      mendalam. Gereja harus menggunakan berbagai bentuk komunikasi
      yang ada, tetapi dalam mewartakan Kristus yang pribadi, tidak ada
      yang dapat menggantikan komunikasi pribadi.
4.    Kelompok kecil dapat tumbuh dengan dibelah.
      Sebuah kelompok itu akan efektif hanya jika kelompok itu kecil, tetapi
      dapat berkembang dengan mudah. Kelompok kecil dapat berkembang
      biak seperti sebuah sel yang hidup, menjadi 2, 4, 8 atau lebih,
      tergantung pada vitalitas setiap kelompok.
3.   Kelompok kecil dapat menjadi sarana efektif untuk evangelisasi.
      Evangelisasi yang paling efektif adalah dengan menggunakan
      kelompok-kelompok kecil sebagai metodologi yang mendasar. Tobert
      Raines dalam New Life in the Church memberikan kesaksian, “ Saya
      sudah melihat sendiri bahwa ada lebih banyak orang yang bertobat
      di dalam dan melalui pertemuan kelompok kecil di mana orang
      berdoa, mempelajari Alkitab dan sharing tentang hidup ini daripada
      dalam organisasi dan kegiatan Gereja pada umumnya.”
4.    Hanya membutuhkan kepemimpinan profesional yang minim.
      Memimpin suatu kelompok yang kecil tidak serumit memimpin
      kelompok yang besar.
5.    Dapat beradaptasi dengan Gereja Institusional.
      Kelompok kecil tidak perlu membuang Gereja yang sudah rapih
      terorganisasi. Kelompok-kelompok kecil dapat terus ada tanpa
      melewati atau meremehkan Gereja. Kelompok kecil merupakan
      komponen hakiki dari struktur Gereja dan pelayanannya, bukan untuk
      menggantikannya.


                                      7
C. Pertemuan Sel Komunitas.

       Pertemuan sel adalah acara yang sangat penting. Inti dari sel adalah
pertemuan sel. Pertemuan sel adalah tempat pemberhentian di mana
anggota dapat menimba kembali semangat yang diperlukan dalam
pelayanan, memberikan laporan dan saling meneguhkan.

C.1.    Waktu Pertemuan Sel
•    Sel komunitas dapat bertemu kapan saja sepanjang minggu, sesuai
     dengan keadaan setempat.
•    Pada umumnya waktu pertemuan yang paling baik ialah 1,5 jam.
     Jangan pernah memperpanjang waktu lebih dari dua jam. Orang yang
     mau tinggal lama boleh, tetapi yang punya bayi atau kebutuhan lain
     yang mendesak dapat pulang pada waktu yang telah ditentukan.
     Tentukan waktu tertentu kapan orang dapat pulang. Pertemuan sel itu
     harus selalu berakhir sedemikian rupa, sehingga orang-orang yang
     hadir merasa, bahwa waktunya kurang.
•    Pertemuan sel itu dilakukan secara periodik dan teratur, misalnya
     seminggu sekali atau dua minggu sekali. Periode pertemuan sel KTM
     idealnya seminggu sekali, paling sedikit dua minggu sekali.

C.2.    Unsur-unsur pertemuan sel
         Yang pertama-tama bertanggung jawab dalam pertemuan sel itu
ialah Pelayan Sel. Dia dapat menentukan siapa yang dapat memimpin
pujian, pengajaran atau kotbah dll. Tetapi yang sesungguhnya memimpin
pertemuan sel itu ialah Roh Kudus sendiri. Karena itu para petugas harus
mempersiapkan pertemuan itu sebaik-baiknya dan berdoa untuk itu.
Pelayan sel dapat menyusun jadwal petugas. Unsur-unsur pertemuan sel
akan dibicarakan secara terperinci dalam pertemuan berikutnya.


D.      Pertumbuhan Sel Komunitas



                                    8
Pertumbuhan sebuah sel komunitas kadang-kadang lambat sekali,
tetapi kadang-kadang amat cepat. Jika pelayan dan anggota setia dan taat,
Allah akan menumbuhkan. Tuhan selalu menghendaki agar setiap anggota
sel dapat menjangkau orang-orang baru.

D.1. Cara anggota baru masuk ke dalam sel komunitas :
1. Bila orang datang pada salah satu kegiatan komunitas (PD, Adorasi
   bersama, Pendalaman iman, retret, dll), nama mereka diberikan
   kepada pelayan sel komunitas kemudian pelayan sel tersebut akan
   mengunjungi orang itu dan mengadakan evangelisasi.
2. Kalau orang sudah mulai tertarik, mereka akan dimasukkan ke dalam
   sel komunitas sesuai dengan tempat tinggal mereka.
3. Anggota-anggota sel komunitas dapat mengundang anggota oikosnya
   untuk menghadiri sel komunitas setelah mereka melayani anggota
   oikosnya itu lebih dahulu. Tetapi untuk mengundang mereka ke
   pertemuan sel sebaiknya memberitahukan kepada pelayan sel lebih
   dahulu.

D.2. Petunjuk untuk mengundang anggota oikos :
1. Undanglah anggota-anggota oikos siapa saja yang berada di luar
   Kristus (orang katolik KTP, Natalan, dll), bahkan meskipun mereka
   tidak tinggal berdekatan dengan sel komunitas anda. Menjangkau
   seseorang merupakan prioritas yang lebih besar daripada memper-
   tahankan prinsip dekatnya tempat tinggal.
2. Jika ada seorang anggota oikos yang sudah mengenal Kristus, tetapi
   tinggal jauh dari sel komunitas anda, bertanyalah dulu kepada
   pelayan wilayah sebelum mengundang mereka ke dalam pertemuan
   sel anda. Lebih baik kiranya jika orang menghadiri pertemuan sel yang
   terdekat dengan tempat tinggalnya, kecuali jika ada alasan tertentu
   yang mengharuskannya menghadiri pertemuan sel lain.
3. Jangan mengundang orang yang sudah banyak aktivitasnya dalam
   organisasi atau kelompok lain. Lebih baik mereka berfungsi dalam
   pelayanan di kelompoknya sendiri. Namun kalau mereka minta untuk
   bergabung, jangan pula ditolak, asal mereka dapat memenuhi
   persyaratannya.

D.3. Pembelahan Sel (Multiplikasi)


                                   9
Ketika tiba saatnya, maka kelompok sel harus membela. Banyak
kelompok sel yang tidak pernah melahirkan sel baru atau bahkan anggota
selnya berkurang dan akhirnya kelompok sel itu mati. Dalam Statuta KTM
pasal 7 no.38 menyebutkan jumlah anggota yang ideal untuk satu sel adalah
minimal 4 orang dan maksimal 16 orang. Jadi apabila satu sel sudah
mencapai jumlah 14 sampai 16 orang dan ada kira-kira setengahnya sudah
komit dalam kehadiran pertemuan sel serta sudah ada calon pelayan sel
maka sel itu harus membelah. Calon Pelayan Sel yang baru biasanya ialah
wakil pelayan sel dan sudah harus mengikuti Program Latihan Pelayan Sel.
Sel yang sehat biasanya dalam jangka waktu 6 sampai 12 bulan sudah
bermultiplikasi.

D.3.1. Metode Pembelahan Sel.
       Ada dua metode pembelahan sel yaitu metode 5x5 dan G-12. Yang
dipakai dalam KTM adalah metode 5x5. Karena itu yang akan dibicarakan
di sini adalah Metode Pembelahan 5x5. Dalam prinsip ini pelayan sel
berusaha untuk melipat gandakan kelompok sel menjadi dua. Salah satu
kewajiban pelayan sel adalah mempersiapkan seorang calon pelayan sel
dan dua orang calon wakil pelayan sel. Yang dipersiapkan sebagai calon
pelayan sel adalah wakilnya sedangkan yang dipersiapkan sebagai calon
wakil pelayan sel adalah orang yang dianggap cakap dan mempunyai
kemampuan memimpin. Pelayan Sel wajib mendorong mereka untuk
mengikuti Program Latihan Pelayan Sel. Metode 5x5 seringkali dikenal
sebagai prinsip tradisional atau metode induk-anak. Ada dua variasi dalam
prinsip ini:
Variasi pertama:
   Biasanya sel induk akan membentuk nukleus baru yang terdiri dari
   pelayan baru, wakil pelayan baru dan beberapa anggota dari sel induk.
   Pelayan baru dari tim ini adalah wakil pelayan dari sel induk. Nukleus
   baru ini memulai sel anak.
Variasi kedua: Pelayan dengan beberapa anggota dari sel induk keluar
   memulai sel anak. Dalam skenario ini, si wakil pelayan akan mengam-
   bil alih kemudi di sel induk.

Proses multiplikasi metode 5x5:
Multiplikasi yang terjadi dalam metode 5x5 ini mirip dengan perkembang-
an sebuah sel biologi. Pada sebuah sel biologi, pelipat gandaan dimulai
ketika kromoson-kromoson mulai saling mencari pasangannya. Tahap

                                   10
kedua, pasangan kromoson itu membentuk poros di tengah. Tahap
berikutnya masing-masing kromosom saling mengikat, sebelum akhirnya
membentuk kutub-kutub untuk melepaskan diri. Pada tahap kelima
akhirnya sel itu membelah diri. Dalam sel rohani kelima tahap ini disebut:
pertama tahap mengenal, kedua tahap mengasihi, ketiga tahap mengikat,
keempat tahap melepaskan diri dan kelima tahap meninggalkan.
Tahap pertama: Tahap mengenal.
   Pada tahap ini setiap anggota mulai belajar untuk saling mengenal dan
   memperhatikan anggota sel lainnya. Mereka saling menceritakan latar
   belakang dirinya, keluarganya dan memberi kesaksian-kesaksian
   pribadi mereka. Proses pengenalan ini penting untuk menciptakan
   suasana persaudaraan dan keakraban di dalam sel. Yang banyak
   berperan pada tahap ini adalah pelayan sel dan wakilnya. Proses ini
   memerlukan waktu kira-kira dua bulan atau empat sampai lima kali
   pertemuan sel.
Tahap kedua: Tahap mengasihi.
   Pada tahap ini proses pengenalan yang menyenangkan telah berakhir.
   Setiap anggota telah mengenal sifat-sifat anggota selnya. Mulailah
   terjadi perbedaan pendapat di dalam sel, terjadi konflik yang
   menciptakan kubu-kubu. Situasi ini menyebabkan banyak anggota sel
   yang mengalami krisis dan mulai mempertanyakan keberadaannya
   dalam sel. Pada tahap inilah setiap anggota belajar saling mengasihi,
   saling mengerti dan memberi perhatian. Dibutuhkan suatu komitmen
   untuk bertumbuh bersama-sama agar mereka dapat mempertahankan
   selnya. Pelayan sel harus memainkan perannya sebagai seorang
   gembala yang sudah mengetahui sifat-sifat anggotanya. Sangat
   dibutuhkan kearifan dari pelayan sel untuk mendampingi anggota-
   anggotanya. Tahap mengasihi berlangsung kira-kira dua bulan atau
   empat sampai lima kali pertemuan sel.
Tahap ketiga: mengikat.
   Pada tahap ini persoalan-persoalan besar telah teratasi, masa krisis
   telah terlewati. Sel mulai tumbuh lebih kuat dan lebih terikat. Setiap
   anggota mulai saling menarik dan mengikatkan diri dalam kelompok
   dan mulai menetapkan peran, sasaran dan tujuan kelompok. Ada
   perasaan memiliki sel dan mempunyai keinginan besar untuk
   mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan sel. Ada yang
   mengambil peran sebagai pemimpin pujian, pemain musik, memberi-
   kan perhatian kepada yang lain dll. Pada tahap ini kelompok sel telah
   menjadi suatu “komunitas” yang saling berbagi dan saling mendukung.

                                   11
Tahap ini berlangsung selama dua bulan atau empat sampai lima kali
    pertemuan sel. Sebaiknya dari tahap pertama sampai tahap ketiga
    jangan dulu ada penerimaan anggota baru.
Tahap keempat: Tahap melepaskan diri.
   Kelompok sel telah bertumbuh dan saling membangun, setiap anggota
   merasakan manfaat tinggal dalam sel. Kesaksian hidup dan pewartaan
   mereka menarik orang-orang lain untuk datang dan ikut ambil bagian
   di dalamnya (bdk. Yoh 13:34-35). Pada tahap ini banyak peristiwa-
   peristiwa menyenangkan yang terjadi, ketika para anggotanya
   merencanakan strategi-strategi penjangkauan yang kreatif, acara makan
   bersama dan proyek-proyek pelayanan masyarakat. Doa, syafaat dan
   perencanaan makin teguh dan kuat. Anggota merasa bahwa mereka
   harus terlibat dalam evangelisasi untuk menambah jumlah anggota sel.
   Pada tahap ini kelompok dapat merasakan bahwa mereka sedang
   bergerak menuju sasaran pelipat gandaan.
Tahap kelima: Tahap meninggalkan.
   Kelompok Sel dapat dibelah menjadi dua sel apabila:
   - Kira-kira setengah anggota mencapai pertumbuhan rohani yang
       cukup baik yaitu mereka setia dalam pertemuan sel.
   - Jumlah anggota mencapai batas maksimum 14-16 orang.
   - Sudah ada anggota yang siap menjadi pelayan sel. Kalau pelayan
       sel sungguh-sungguh bersemangat maka pasti sel itu akan jalan
       dengan baik biarpun anggota-anggotanya masih baru.
   Lamanya tahap keempat dan kelima yaitu sampai pada pembelahan
   adalah relatif, idealnya dua sampai tiga bulan.
         Pembelahan dan pembentukan sel baru merupakan wewenang dari
Pelayan Wilayah. Dalam struktur kepelayanan, Metode 5x5 ini dapat
dijelaskan sebagai berikut: Kira-kira 5 buah kelompok sel dipimpin oleh
seorang pelayan wilayah. Pelayan wilayah ini bertugas untuk
memperhatikan perkembangan setiap sel yang dipimpinnya. Pelayan
Distrik membawahi kira-kira 5 wilayah, dengan demikian ia harus
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan kira-kira 25 kelompok sel
di bawahnya. Kira-kira 5 pelayan distrik mendapat bimbingan dan
pengarahan dari seorang Pelayan regio, yang tentu saja bertanggung jawab
atas perkembangan kira-kira 125 sel di bawahnya. Beberapa pelayan regio
dibawah tanggung jawab seorang pelayan provinsi. Akhirnya para pelayan
provinsi dibawah kepemimpinan dari seorang Pelayanan Umum.
Metode 5x5 ini mempunyai kekurangan, yaitu rasa sakit akhibat pemisahan
kelompok sel. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan adanya sel inti yang lebih

                                    12
bersifat statis dan mengikat. Tapi kelebihan metode ini adalah kemurnian
ajaran dan visi misinya lebih aman, kelompok sel lebih sehat dan yang
menjadi Pelayan sel dipilih dari beberapa orang.

D.3.2. Mengapa sel tidak membela.1
1. Para anggota sel menjadi terlalu nyaman satu sama lain. Mereka terikat
   begitu erat dengan hubungan mereka dan tidak ingin melepaskannya.
   Mereka juga takut menambah anggota karena tidak mau terganggu. Ini
   adalah penyakit koinonitus, yang disebabkan terlalu menekankan
   persekutuan kekristenan, terlalu hangat satu sama lain dan melupakan
   amanat Kristus untuk menjangkau mereka yang belum mengenal Dia.
2. Para anggota tidak mengetahui sukacita besar yang menyertai kelahiran
   sel baru.
3. Setelah mengalami indahnya gerakan Roh Allah di dalam kelompok
   kecil, ada ketakutan bahwa kelompok berikutnya tidak akan mengalami
   hal yang sama.


D.3.3. Hambatan Perkembangan sel.
1. Kurangnya latihan bagi para pelayan sel.
      Para pelayan tidak mengetahui cara memimpin, karena belum
      mengikuti Latinan Pelayan Sel.
2.    Kurangnya disiplin dalam pertemuan-pertemuan.
      Tidak disiplin waktu, jalannya acara pertemuan tidak disiapkan
      sehingga waktu tidak terkontrol, acara terlalu panjang atau tidak
      membawa sukacita bagi peserta, akibatnya anggota tidak mengalami
      apa-apa dan tidak mendapat manfaat dalam pertemuan sel.
3.    Kurangnya pengertian tentang visi dan misi.
      Terutama bagi para pelayan sel mutlak harus tahu dan mengerti visi
      dan misi supaya dia mengerti sel akan dibawa ke mana.
4.    Mengundang pembicara luar tanpa persetujuan bersama.
      Terlalu banyak memanggil pembicara yang tidak mengetahui visi dan
      misi serta spiritualitas Komunitas akan mengurangi kualitas sel.
5.    Kurang terbuka terhadap karunia-karunia Roh Kudus.
      Tenaga-tenaga pengajar kurang bahkan tidak ada, karunia-karunia
      pelayanan kurang, manifestasi Roh Kudus dalam pertemuan sel kurang
      atau tidak ada.

1
    Menurut Comiskey.

                                   13
6. Kelompok-kelompok terlalu besar dan tidak terkendali.
    Keakraban kurang terbina apabila jumlah anggota sel terlalu besar.
    Biasanya orang sulit terbuka pada kelompok besar, padahal keterbuka-
    an ini sangat membantu dalam menciptakan kekeluargaan kristiani.
1. Kepemimpinan yang pecah.
    Perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa dalam hidup
    berkomunitas, karena itu dibutuhkan kerendahan hati untuk dapat
    memahami orang lain.
2. Masalah-masalah keuangan, ketidak jujuran,dll.
    Setiap orang mempunyai kelemahan-kelemahan dan cacat-cacat celah.
    Masalah keuangan, ketidak jujuran dll, merupakan hal-hal yang sangat
    peka dan berpotensi dipakai oleh si jahat dalam meretakkan ke-
    keluargaan yang sudah terbina.
10. Kesombongan rohani.
    Ini merupakan bahaya yang besar. Sel yang jatuh dalam kesombongan
    rohani terjebak dalam strategi iblis untuk menghancurkan kehidupan
    komunitas
11. Tidak mempunyai semangat untuk mencari yang hilang.
    Anggota-anggota yang tidak datang lagi ke pertemuan sel dibiarkan
    begitu saja tanpa ada usaha dari pelayan sel atau rekan-rekan anggota
    untuk mengunjungi dan mencari tahu penyebabnya.
12. Pelayan dan anggota tidak hidup di hadirat Allah.
    Kurang menjalankan komitmen hidup rohani akan memperlemah
    kualitas dari sel.
13. Terlalu memamerkan lebel dan kurang memperhatikan kualitas akan
    merugikan Komunitas.

E. Sel Inti
          Tujuan sel adalah evangelisasi dan pemuridan. Sebagai sarana
evangelisasi setiap sel harus menambah jumlah anggota terus-menerus
supaya melalui kelompok sel mereka mengalami pemuridan. Proses ini
memaksa setiap sel harus membelah diri supaya dapat berkembang. Karena
keakraban dan pertumbuhan potensi-potensi serta karunia-karunia akan
lebih memungkinkan bila kelompok itu kecil. Keefektifan peran setiap
anggota dalam kelompok yang kecil akan lebih optimal. Dalam kelompok
yang kecil setiap anggota mendapat kesempatan yang lebih banyak untuk
ambil bagian. Tetapi biasanya perpisahan yang terjadi saat multiplikasi
merupakan sesuatu yang menyakitkan. Hal ini dapat diatasi dengan adanya
sel inti. Siapakah yang menjadi anggota sel inti itu? Anggota Sel inti ialah

                                    14
seluruh anggota Dewan Pelayan Wilayah, para pelayan sel dan wakil
pelayan sel dalam wilayah itu.
         Sel inti ini lebih bersifat statis. Keakraban dalam sel inti ini
sangat dibutuhkan sebagai perekat sel-sel yang lain di dalam wilayahnya.
Pertemuan sel inti bukanlah pertemuan rapat pelayan/wakil dengan dewan
pelayan wilayah, melainkan merupakan sebuah sel komunitas yang
keberadaannya statis, tidak bertambah tetapi tetap. Sharing di dalam
Pertemuan Sel Inti dapat berupa pengalaman suka dan duka di dalam
memimpin sel masing-masing. Karena sel inti ini merupakan sel komunitas
maka bentuk pertemuannya seperti pertemuan sel komunitas. Pertemuan sel
inti ini diadakan sebulan sekali dan dipimpin oleh pelayan wilayah atau
wakilnya. Pelayan wilayah dapat menyusun daftar petugas di dalam
pertemuan-pertemuan.

Fungsi pertemuan sel inti:
1. Untuk mengembangkan kasih persaudaraan yang sudah ada, seperti
   sabda Yesus sendiri “Aku memberikan perintah baru kepada kamu,
   yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi
   kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian
   semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu
   jikalau kamu saling mengasihi.” (Yoh.13:34-35)
2. Untuk memperkokoh kepemimpinan wilayah dan sel-sel yang ada di
   dalamnya.
3. Untuk membahas masalah-masalah yang ada dalam wilayah dan sel
   serta mencari jalan keluarnya bersama-sama.
4. Untuk merencanakan kemajuan wilayah.




                                   15
B a h a n               D i s k u s i



                                     1. Bacalah Amsal 27:10 dan Pengkotbah 4:9-10.
                                             Mengapa persekutuan itu penting?
                                            ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
                                             ---------------------------------------------



     2. Mengapa kelompok kecil lebih efektif daripada kelompok
       besar?
       -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
       -----------------------------------------------------------



     3. Menurut pendapat dan pengalaman anda apa yang menjadi
       penyebab                            sel              komunitas                             sulit                bertumbuh                                dan
       bermultiplikasi?
       -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
       -----------------------------------------------------------



B a h a n               S t u d i


                          Persekutuan diambil dari kata “Koinonia” yang artinya
                          berbagi bersama. Pada waktu anda membaca ayat-ayat
                          di bawah ini ada sesuatu yang anda peroleh yang
                          berguna untuk perkembangan komunitas anda.
                          Catatlah apa yang anda petik dari bacaan-bacaan


                                                                     16
tersebut.




     •   I Yohanes 4:11-21
                                                            ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

     •   Galatia 6:2
                                                            ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

     •   Galatia 6:6
                                                            ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

     •   Yakobus 5:16
                                                            ------------------------------------------------------------------------------------------------------------
          -----------------------------------------------------------------------------------------------------------




S u r v e i               p r i b a d i



                        Anggaplah saat ini anda adalah seorang Pelayan
                        Sel di dalam sel komunitas anda. Anda telah
                        menjadi anggota komunitas minimal 1 tahun. Di
                        bawah ini ada beberapa statement yang perlu anda
                        tanggapi secara jujur dengan memberikan penilai-
                        an menurut kriteria yang ada.


     Penilaian:
         A. Benar                                               B. Tidak sepenuhnya benar
         C. Tidak benar                                          D. Tidak mengerti


                                                                  17
1. Baru saat ini saya mengetahui dengan baik tentang
    Sel Komunitas.

 2. Sel Komunitas saya sudah lebih dari dua tahun belum
    pernah bermultiplikasi.

 3. Para anggota sel saya terlalu akrab sehingga kami
    takut untuk membelah.

 4. Anggota Sel saya hanya silih berganti, ada yang
    datang dan ada yang pergi, hanya tidak lebih dari tiga
    orang yang merupakan anggota yang setia.

 5. Saya merasakan suasana persaudaraan ada di dalam
    Sel saya.

 6. Pertemuan Sel Komunitas saya teratur secara
    periodik yaitu seminggu sekali atau dua minggu
    sekali.

 7. Pertemuan Sel Komunitas saya kira-kira 90% dimulai
    tepat waktu.

 8. Beberapa anggota sel saya terlalu aktif dengan
    kegiatan di luar komunitas sehingga mereka tidak
    begitu terbeban aktif di dalam sel.

 9. Semangat melayani ada dalam sel komunitas saya.

10. Di dalam sel saya ada lebih dari dua orang yang berpo-
    tensi untuk menjadi Pelayan Sel.



                           18
Setelah anda melihat kembali keadaan sel komunitas anda, apakah
   yang akan anda buat untuk komunitas anda setelah anda mengikuti
   program ini?
     -------------------------------------------------------------------------------
      ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
     -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
     ------




T u g a s


                           1. Baca dan tandailah ensiklik Paus Yohanes Paulus II:
                              “Redemtoris Missio” no.21-38.
                           2. Hasil studi
                           3. Buatlah survei pribadi untuk sel komunitas anda
                              kemudian buatlah rencana anda untuk kemajuan sel
                              komunitas anda.
                           4. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran
                              jawaban dan kumpulkan pada pengarahan berikutnya.




                                                                     19

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Strategi penginjilan - Ridho Musa
Strategi penginjilan - Ridho MusaStrategi penginjilan - Ridho Musa
Strategi penginjilan - Ridho Musa
Ridho Musa
 
Pel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptisPel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptis
Kornelis Ruben
 
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid KristusTFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
Johan Setiawan
 
TFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal KambiumTFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal Kambium
Johan Setiawan
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
Dearest Rome
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
Katalis Media-Literatur
 

Was ist angesagt? (20)

Penyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasiPenyegaran katekis inisiasi
Penyegaran katekis inisiasi
 
Pemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua OrangPemuridan untuk Semua Orang
Pemuridan untuk Semua Orang
 
Strategi penginjilan - Ridho Musa
Strategi penginjilan - Ridho MusaStrategi penginjilan - Ridho Musa
Strategi penginjilan - Ridho Musa
 
Pel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptisPel. 14 akramen baptis
Pel. 14 akramen baptis
 
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja KoreaKhotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
Khotbah: Belajar Misi dari Gereja Korea
 
Pel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisPel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen Baptis
 
tantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gerejatantangan eksternal dalam gereja
tantangan eksternal dalam gereja
 
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid KristusTFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
TFT Kambium - Menjadi & Menjadikan Murid Kristus
 
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum MudaPenting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
Penting & Gentingnya Pelayanan Kaum Muda
 
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
 
Spiritual Check Up
Spiritual Check UpSpiritual Check Up
Spiritual Check Up
 
TFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal KambiumTFT Kambium - Mengenal Kambium
TFT Kambium - Mengenal Kambium
 
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai PersekutuanPel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
Pel. 11 Gereja Sebagai Persekutuan
 
Sakramen Baptis
Sakramen BaptisSakramen Baptis
Sakramen Baptis
 
Conversational Evangelism
Conversational EvangelismConversational Evangelism
Conversational Evangelism
 
Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)Tugas presentasi agama(gereja)
Tugas presentasi agama(gereja)
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid KristusPemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
Pemuridan: Menjadi dan Menjadikan Murid Kristus
 
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
KAMBIUM "Berakar dalam Kristus" (Pemuridan sederhana untuk semua orang-preview)
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
 

Ähnlich wie Pel 3 sel komunitas

Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
ronilegisman
 
Pengenalan pm oleh doly
Pengenalan pm oleh dolyPengenalan pm oleh doly
Pengenalan pm oleh doly
Doly Damanik
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Kirenius Wadu
 

Ähnlich wie Pel 3 sel komunitas (20)

Johanes ms santi presentasi
Johanes ms santi presentasiJohanes ms santi presentasi
Johanes ms santi presentasi
 
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
Menjadi Saksi KristusMenjadi Saksi KristusMenjadi Saksi Kristus
 
Pertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja Bertumbuh
Pertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja BertumbuhPertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja Bertumbuh
Pertumbuhan Gereja : Cara bagaimana Gereja Bertumbuh
 
Makalah (mengenal seorang gembala)
Makalah (mengenal seorang gembala) Makalah (mengenal seorang gembala)
Makalah (mengenal seorang gembala)
 
KEP Bab 1. Pengenalan tentang bagaimana mengenal Tuhan.
KEP Bab 1. Pengenalan tentang bagaimana mengenal Tuhan.KEP Bab 1. Pengenalan tentang bagaimana mengenal Tuhan.
KEP Bab 1. Pengenalan tentang bagaimana mengenal Tuhan.
 
Pengenalan pm oleh doly
Pengenalan pm oleh dolyPengenalan pm oleh doly
Pengenalan pm oleh doly
 
Kekudusan jemaat - versi cetak
Kekudusan jemaat - versi cetakKekudusan jemaat - versi cetak
Kekudusan jemaat - versi cetak
 
Kekudusan jemaat - versi layar
Kekudusan jemaat  - versi layarKekudusan jemaat  - versi layar
Kekudusan jemaat - versi layar
 
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
Makalah Dogmatika 4 :Peran Gereja di Luar (Diakonia)
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIKMATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
 
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan TransformatifKepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv jois
 
Mykatekese
MykatekeseMykatekese
Mykatekese
 
Seri GoGrow! Biblical Discipleship, Digitally!
Seri GoGrow! Biblical Discipleship, Digitally!Seri GoGrow! Biblical Discipleship, Digitally!
Seri GoGrow! Biblical Discipleship, Digitally!
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IVMakalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
 
Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678
Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678
Agama Kristen pertemua v.pptx6555656565678
 
Penanganan Konflik Internal Umat Beragama, Pertumbuhan versus Perpindahan Jem...
Penanganan Konflik Internal Umat Beragama, Pertumbuhan versus Perpindahan Jem...Penanganan Konflik Internal Umat Beragama, Pertumbuhan versus Perpindahan Jem...
Penanganan Konflik Internal Umat Beragama, Pertumbuhan versus Perpindahan Jem...
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 triwulan III 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 triwulan III 2020Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 triwulan III 2020
Pelajaran Sekolah Sabat ke-10 triwulan III 2020
 

Pel 3 sel komunitas

  • 1. Pelajaran 3 SEL KOMUNITAS A. Alasan mengembangkan Sel Komunitas B. Sel Komunitas 1. Sel Komunitas ialah sebuah kelompok kecil 2. Tujuan Sel Komunitas 3. Prinsip-prinsip penting dalam sebuah Sel Komunitas 4. Keuntungan Sistim Sel Komunitas C. Pertemuan Sel 1. Waktu Pertemuan 2. Unsur-unsur Pertemuan Sel D. Pertumbuhan Sel Komunitas 1. Cara anggota baru masuk ke dalam Sel Komunitas 2. Petunjuk praktis untuk mengundang anggota Oikos 3. Pembelahan Sel 1) Metode Pembelahan Sel 2) Mengapa Sel tidak membela 3) Hambatan Perkembangan Sel E. Sel Inti F. 1. Bahan Diskusi 2. Bahan Studi 3. Survei Pribadi 4. Tugas 1
  • 2. Jika pemimpin berapi-api dengan semangat evangelisasi, akan mempengaruhi seluruh anggota sel. Hasilnya ialah sebuah sel komunitas yang berkobar-kobar semangatnya dalam melakukan evangelisasi dan berusaha untuk menjangkau orang sebanyak-banyaknya. Jika pemimpin tidak berapi-api maka sel komunitas akan pasif dan mungkin mati Prinsip Pedoman Strategi Sel Komunitas Melihat adanya kebutuhan,……. penuhilah Melihat adanya luka,……. sembuhkanlah 2
  • 3. SEL KOMUNITAS A. Alasan mengembangkan Sel Komunitas 1. Allah menghendaki agar setiap orang menjadi murid Kristus. Sebagai anggota gereja, seringkali kita terlena dan berpuas diri dengan keadaan gereja yang penuh tiap minggu, bangga dengan organisasi gereja yang tersusun rapih dll. Apabila kita meninjau kembali sampai di mana kesuksesan tugas perutusan kita, dengan jujur dapat dikatakan bahwa kesuksesan tugas perutusan itu masih jauh dari yang diharapkan. Yesus berkata: “Jadikanlah semua bangsa muridKu” Mat.28:19. Tapi kalau kita melihat saudara-saudara di lingkungan hidup kita masing-masing, dengan jujur kita akan mengatakan bahwa masih banyak orang yang belum menjadi muridNya, masih banyak yang belum hidup sesuai dengan kehendakNya. Bahkan banyak saudara dan kenalan kita yang berada di ambang kehancuran hidup rohani, mereka berada di tepi jurang neraka. Banyak orang yang menamakan kristen tapi belum bisa disebut murid Kristus. Karena itu dari kita sangat dibutuhkan semangat evangelisasi seperti yang dimiliki umat gereja awali yaitu melayani dengan memanfaat- kan hubungan antar pribadi. Dewasa ini dibutuhkan kesaksian hidup kristiani yang mengandalkan cinta persaudaraan seperti yang dimiliki umat gereja awali yang membuat mereka disukai banyak orang. Untuk dapat mewujutkan semangat cinta persaudaraan kristiani ini membutuhkan suatu lingkungan hidup. Lingkungan hidup yang dimaksudkan adalah kelompok- kelompok yang kecil yang disebut kelompok sel. 2. Pelayanan paling baik ialah melalui jalinan persahabatan. Orang kristen harus selalu melayani di mana saja mereka berada, tetapi hal ini belum dilaksanakan. Mereka belum melayani oikos yaitu mereka di sekitar pekerjaan, keluarga, orang-orang yang sehobi atau para tetangga. Allah telah memberikan mereka yang ada di sekitar anda supaya anda dapat melayani mereka dan berbicara tentang Kristus kepada mereka tetapi sering kali anda mengabaikan kesempatan ini. Dengan memanfaatkan hubungan yang sudah ada ini anda tidak perlu lagi mencari domba di tempat lain karena mereka sudah diberikan Tuhan di sekitar anda. Tempat yang paling baik untuk melayani ialah di mana anda berada sekarang ini karena di situ sudah ada orang-orang yang diberikan Tuhan padamu untuk dilayani yaitu sauhabat-sahabatmu, keluargamu, tetanggamu, karyawammu, dll. Tidak perlu anda harus berkotbah di dalam 3
  • 4. suatu persekutuan doa atau menjadi misionaris di tempat-tempat pedalaman di mana masih banyak orang kafir. Hal itu memang mungkin tetapi untuk mewujudkannya masih diperlukan banyak persyaratan dll. 3. Gereja harus melayani kebutuhan seluruh umat. Gereja tidak dapat menjangkau seluruh umat kalau tugas pelayan itu hanya menjadi beban para klerus, katekis atau biarawan-biarawati. Melalui jalinan persahabatan yang terbentuk lewat kelompok-kelompok kecil, orang-orang di dalamnya pasti akan saling memperhatikan kebutuhan rohani orang lain bahkan bukan hanya pada kebutuhan rohani tapi sampai pada kebutuhan emosional dan jasmani. Karena apabila seseorang sudah terlibat dalam kehidupan orang lain maka dia pasti akan merasa terbeban untuk melayani orang itu. 4. Evangelisasi merupakan prioritas gereja. Wartakanlah dan jadikanlah mereka muridKu! Kedua pekerjaan ini menjadi tugas setiap orang kristen. Pemuridan selalu dimulai dengan evangelisasi yang tujuan akhirnya adalah menjadikan murid itu seorang evangelis. Rasul Petrus sudah mengatakan dengan jelas dalam II Ptr.3:9, bahwa satu-satunya alasan mengapa Yesus menunda kedatanganNya kembali ialah supaya lebih banyak orang diselamatkan. Karena itu evange- lisasi harus diprioritaskan. Evangelisasi itu adalah salah satu tujuan sel. B. Sel Komunitas B.1. Sel Komunitas ialah sebuah kelompok kecil. Ciri khasnya adalah: • Tempat orang mengenal dan mengalami kasih Allah dalam Kristus oleh Roh Kudus. • Bersemangat dalam evangelisasi, pemuridan dan penggembalaan anggota-anggotanya sehari-hari. • Tekanan utama pada hubungan antarpribadi, baik dengan Allah maupun dengan sesama. • Ada suasana persaudaraan yang nampak dari jalinan persahabatan yang erat di antara anggotanya. • selalu menghasilkan komunitas baru. 4
  • 5. B.2. Tujuan Sel Komunitas. 1. Pemuridan. • Membentuk anggota menjadi murid-murid Kristus yang sejati dan menjadikan orang-orang Katolik yang dewasa serta • Membawa para anggota sel KTM agar “dalam kuasa Roh Kudus mengalami dan menghayati sendiri kehadiran Allah yang menye- lamatkan sampai pada persatuan cinta kasih.” 2. Multiplikasi. Tanda bahwa sel itu hidup dan berkembang adalah terjadinya multiplikasi atau pembelahan sel. Multiplikasi hanya mungkin bila anggota sel itu bertambah sampai mencapai jumlah tertentu dan pada saatnya membelah atau melahirkan sel baru. Tentu saja supaya anggota sel bertambah mensyaratkan adanya semangat evangelisasi dan pelayanan dari setiap anggota khususnya Pelayan Selnya. Tujuan kedua ini bisa terlaksana bila tujuan pertama diupayakan. Tujuan kedua ini merealisasikan visi “membawa orang lain kepada pengalaman yang sama.” B.3. Prinsip-prinsip penting dalam sebuah sel Komunitas: 1. Yang penting bukan kuantitas tetapi kualitas. Anggota-anggota sel yang mempunyai kualitas rohani yang baik dengan sendirinya akan menambah jumlah anggota sel itu secara alami. Kualitas rohani setiap anggota akan menjadi daya tarik bagi orang lain untuk mencari tahu apa yang menjadikan mereka demikian. Tentu saja anggota yang berkualitas dengan sendirinya akan bersemangat dalam evangelisasi. 2. Sel komunitas bekerja pada oikos. Kebanyakan pelayanan sel komunitas dilakukan di luar pertemuan sel. Dan meskipun pertemuan sel itu merupakan tempat perkumpulan bagi kelompok dan tempat pemberhentian di mana anggota dapat menimba kembali semangat yang diperlukan dalam pelayanan, memberikan laporan dan saling meneguhkan, namun sebagian besar pelayanan terjadi ketika setiap anggota bersama-sama dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari (oikos). Mungkin orang-orang itu berasal dari tempat kerja yang sama, atau mempunyai kesenangan yang sama, dsb. 5
  • 6. 3. Sel komunitas selalu berkembang menghasilkan sel komunitas baru. Setelah orang dibawa masuk ke dalam sel dia dijadikan murid, dibimbing, diberi pelajaran, dikonseling, disembuhkan dll. Sehingga pada akhirnya dia menjadi orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Yesus dan menjadikanNya pusat hidupnya. Pada gilirannya dengan sendirinya dia akan termotivasi untuk membawa pengalaman yang sama kepada orang lain. Hal itu tentu saja akan menambah jumlah anggota sel tersebut. Setelah anggota sel mencapai jumlah tertentu maka sel itu sudah harus membelah, hal mana berarti terbentuk lagi sel komunitas baru. 4. Sel komunitas ialah kumpulan dari orang-orang yang sungguh- sungguh mau melayani. Dapat dikatakan bahwa sel komunitas berfungsi sebagai gereja mini yang mempunyai tujuan menjangkau orang-orang non Kristen atau Kristen/Katolik KTP dan menjadikan mereka murid Kristus, kemudian pada gilirannya mereka juga dapat menggembalakan umat. 5. Sel komunitas menekankan hubungan antar pribadi. Sel menekankan persaudaraan kristiani karena itu kebersamaan di dalam sel merupakan satu keharusan. Para anggota dibina untuk saling mengasihi dan saling terbuka satu sama lain supaya yang satu dapat menopang dan menguatkan yang lainnya. Tetapi lebih dari itu yang diutamakan adalah hubungan pribadi mereka dengan Tuhan. Itu yang menjadi utama dan terutama barulah menyusul yang lain. B.4. Keuntungan Sistim Sel Komunitas 1. Fleksibel. - Karena kelompoknya kecil, maka prosedur atau fungsi dapat diubah dengan mudah untuk menghadapi perubahan situasi atau mencapai tujuan berbeda. - karena sel sebagai kelompok kecil adalah tidak formal, maka pola pelaksanaannya tidak perlu kaku, - - Tempat, waktu dan lamanya pertemuan dapat diatur. - Kelompok yang kecil dapat dengan mudah dibelah kalau sudah mencapai tujuannya. 2. Inklusif. 6
  • 7. Orang lebih dapat berintegrasi dengan sebuah kelompok kecil daripada kelompok besar karena dalam kelompok kecil tidak terlalu banyak perbedaan pendapat. Elton Trueblood mengatakan “Kalau orang masuk dalam kelompok kecil, berdoa bersama dan sharing tentang hal-hal rohani, ia akan sadar bahwa ia diterima karena dirinya sendiri,…” 3. Pribadi Komunikasi Kristiani seringkali tidak bersifat pribadi. Tetapi di dalam kelompok kecil, komunikasi terjadi pada tingkat pribadi, pribadi bertemu dengan pribadi. Itulah sebabnya sebuah kelompok kecil dapat mencapai lebih banyak orang daripada komunikasi media massa. Komunikasi pribadi jangkauannya dapat lebih mendalam. Hal ini memang kontradiksi kedengarannya. Media massa menjangkau jutaan orang tetapi hanya sedikit sekali yang dijangkau secara mendalam. Gereja harus menggunakan berbagai bentuk komunikasi yang ada, tetapi dalam mewartakan Kristus yang pribadi, tidak ada yang dapat menggantikan komunikasi pribadi. 4. Kelompok kecil dapat tumbuh dengan dibelah. Sebuah kelompok itu akan efektif hanya jika kelompok itu kecil, tetapi dapat berkembang dengan mudah. Kelompok kecil dapat berkembang biak seperti sebuah sel yang hidup, menjadi 2, 4, 8 atau lebih, tergantung pada vitalitas setiap kelompok. 3. Kelompok kecil dapat menjadi sarana efektif untuk evangelisasi. Evangelisasi yang paling efektif adalah dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil sebagai metodologi yang mendasar. Tobert Raines dalam New Life in the Church memberikan kesaksian, “ Saya sudah melihat sendiri bahwa ada lebih banyak orang yang bertobat di dalam dan melalui pertemuan kelompok kecil di mana orang berdoa, mempelajari Alkitab dan sharing tentang hidup ini daripada dalam organisasi dan kegiatan Gereja pada umumnya.” 4. Hanya membutuhkan kepemimpinan profesional yang minim. Memimpin suatu kelompok yang kecil tidak serumit memimpin kelompok yang besar. 5. Dapat beradaptasi dengan Gereja Institusional. Kelompok kecil tidak perlu membuang Gereja yang sudah rapih terorganisasi. Kelompok-kelompok kecil dapat terus ada tanpa melewati atau meremehkan Gereja. Kelompok kecil merupakan komponen hakiki dari struktur Gereja dan pelayanannya, bukan untuk menggantikannya. 7
  • 8. C. Pertemuan Sel Komunitas. Pertemuan sel adalah acara yang sangat penting. Inti dari sel adalah pertemuan sel. Pertemuan sel adalah tempat pemberhentian di mana anggota dapat menimba kembali semangat yang diperlukan dalam pelayanan, memberikan laporan dan saling meneguhkan. C.1. Waktu Pertemuan Sel • Sel komunitas dapat bertemu kapan saja sepanjang minggu, sesuai dengan keadaan setempat. • Pada umumnya waktu pertemuan yang paling baik ialah 1,5 jam. Jangan pernah memperpanjang waktu lebih dari dua jam. Orang yang mau tinggal lama boleh, tetapi yang punya bayi atau kebutuhan lain yang mendesak dapat pulang pada waktu yang telah ditentukan. Tentukan waktu tertentu kapan orang dapat pulang. Pertemuan sel itu harus selalu berakhir sedemikian rupa, sehingga orang-orang yang hadir merasa, bahwa waktunya kurang. • Pertemuan sel itu dilakukan secara periodik dan teratur, misalnya seminggu sekali atau dua minggu sekali. Periode pertemuan sel KTM idealnya seminggu sekali, paling sedikit dua minggu sekali. C.2. Unsur-unsur pertemuan sel Yang pertama-tama bertanggung jawab dalam pertemuan sel itu ialah Pelayan Sel. Dia dapat menentukan siapa yang dapat memimpin pujian, pengajaran atau kotbah dll. Tetapi yang sesungguhnya memimpin pertemuan sel itu ialah Roh Kudus sendiri. Karena itu para petugas harus mempersiapkan pertemuan itu sebaik-baiknya dan berdoa untuk itu. Pelayan sel dapat menyusun jadwal petugas. Unsur-unsur pertemuan sel akan dibicarakan secara terperinci dalam pertemuan berikutnya. D. Pertumbuhan Sel Komunitas 8
  • 9. Pertumbuhan sebuah sel komunitas kadang-kadang lambat sekali, tetapi kadang-kadang amat cepat. Jika pelayan dan anggota setia dan taat, Allah akan menumbuhkan. Tuhan selalu menghendaki agar setiap anggota sel dapat menjangkau orang-orang baru. D.1. Cara anggota baru masuk ke dalam sel komunitas : 1. Bila orang datang pada salah satu kegiatan komunitas (PD, Adorasi bersama, Pendalaman iman, retret, dll), nama mereka diberikan kepada pelayan sel komunitas kemudian pelayan sel tersebut akan mengunjungi orang itu dan mengadakan evangelisasi. 2. Kalau orang sudah mulai tertarik, mereka akan dimasukkan ke dalam sel komunitas sesuai dengan tempat tinggal mereka. 3. Anggota-anggota sel komunitas dapat mengundang anggota oikosnya untuk menghadiri sel komunitas setelah mereka melayani anggota oikosnya itu lebih dahulu. Tetapi untuk mengundang mereka ke pertemuan sel sebaiknya memberitahukan kepada pelayan sel lebih dahulu. D.2. Petunjuk untuk mengundang anggota oikos : 1. Undanglah anggota-anggota oikos siapa saja yang berada di luar Kristus (orang katolik KTP, Natalan, dll), bahkan meskipun mereka tidak tinggal berdekatan dengan sel komunitas anda. Menjangkau seseorang merupakan prioritas yang lebih besar daripada memper- tahankan prinsip dekatnya tempat tinggal. 2. Jika ada seorang anggota oikos yang sudah mengenal Kristus, tetapi tinggal jauh dari sel komunitas anda, bertanyalah dulu kepada pelayan wilayah sebelum mengundang mereka ke dalam pertemuan sel anda. Lebih baik kiranya jika orang menghadiri pertemuan sel yang terdekat dengan tempat tinggalnya, kecuali jika ada alasan tertentu yang mengharuskannya menghadiri pertemuan sel lain. 3. Jangan mengundang orang yang sudah banyak aktivitasnya dalam organisasi atau kelompok lain. Lebih baik mereka berfungsi dalam pelayanan di kelompoknya sendiri. Namun kalau mereka minta untuk bergabung, jangan pula ditolak, asal mereka dapat memenuhi persyaratannya. D.3. Pembelahan Sel (Multiplikasi) 9
  • 10. Ketika tiba saatnya, maka kelompok sel harus membela. Banyak kelompok sel yang tidak pernah melahirkan sel baru atau bahkan anggota selnya berkurang dan akhirnya kelompok sel itu mati. Dalam Statuta KTM pasal 7 no.38 menyebutkan jumlah anggota yang ideal untuk satu sel adalah minimal 4 orang dan maksimal 16 orang. Jadi apabila satu sel sudah mencapai jumlah 14 sampai 16 orang dan ada kira-kira setengahnya sudah komit dalam kehadiran pertemuan sel serta sudah ada calon pelayan sel maka sel itu harus membelah. Calon Pelayan Sel yang baru biasanya ialah wakil pelayan sel dan sudah harus mengikuti Program Latihan Pelayan Sel. Sel yang sehat biasanya dalam jangka waktu 6 sampai 12 bulan sudah bermultiplikasi. D.3.1. Metode Pembelahan Sel. Ada dua metode pembelahan sel yaitu metode 5x5 dan G-12. Yang dipakai dalam KTM adalah metode 5x5. Karena itu yang akan dibicarakan di sini adalah Metode Pembelahan 5x5. Dalam prinsip ini pelayan sel berusaha untuk melipat gandakan kelompok sel menjadi dua. Salah satu kewajiban pelayan sel adalah mempersiapkan seorang calon pelayan sel dan dua orang calon wakil pelayan sel. Yang dipersiapkan sebagai calon pelayan sel adalah wakilnya sedangkan yang dipersiapkan sebagai calon wakil pelayan sel adalah orang yang dianggap cakap dan mempunyai kemampuan memimpin. Pelayan Sel wajib mendorong mereka untuk mengikuti Program Latihan Pelayan Sel. Metode 5x5 seringkali dikenal sebagai prinsip tradisional atau metode induk-anak. Ada dua variasi dalam prinsip ini: Variasi pertama: Biasanya sel induk akan membentuk nukleus baru yang terdiri dari pelayan baru, wakil pelayan baru dan beberapa anggota dari sel induk. Pelayan baru dari tim ini adalah wakil pelayan dari sel induk. Nukleus baru ini memulai sel anak. Variasi kedua: Pelayan dengan beberapa anggota dari sel induk keluar memulai sel anak. Dalam skenario ini, si wakil pelayan akan mengam- bil alih kemudi di sel induk. Proses multiplikasi metode 5x5: Multiplikasi yang terjadi dalam metode 5x5 ini mirip dengan perkembang- an sebuah sel biologi. Pada sebuah sel biologi, pelipat gandaan dimulai ketika kromoson-kromoson mulai saling mencari pasangannya. Tahap 10
  • 11. kedua, pasangan kromoson itu membentuk poros di tengah. Tahap berikutnya masing-masing kromosom saling mengikat, sebelum akhirnya membentuk kutub-kutub untuk melepaskan diri. Pada tahap kelima akhirnya sel itu membelah diri. Dalam sel rohani kelima tahap ini disebut: pertama tahap mengenal, kedua tahap mengasihi, ketiga tahap mengikat, keempat tahap melepaskan diri dan kelima tahap meninggalkan. Tahap pertama: Tahap mengenal. Pada tahap ini setiap anggota mulai belajar untuk saling mengenal dan memperhatikan anggota sel lainnya. Mereka saling menceritakan latar belakang dirinya, keluarganya dan memberi kesaksian-kesaksian pribadi mereka. Proses pengenalan ini penting untuk menciptakan suasana persaudaraan dan keakraban di dalam sel. Yang banyak berperan pada tahap ini adalah pelayan sel dan wakilnya. Proses ini memerlukan waktu kira-kira dua bulan atau empat sampai lima kali pertemuan sel. Tahap kedua: Tahap mengasihi. Pada tahap ini proses pengenalan yang menyenangkan telah berakhir. Setiap anggota telah mengenal sifat-sifat anggota selnya. Mulailah terjadi perbedaan pendapat di dalam sel, terjadi konflik yang menciptakan kubu-kubu. Situasi ini menyebabkan banyak anggota sel yang mengalami krisis dan mulai mempertanyakan keberadaannya dalam sel. Pada tahap inilah setiap anggota belajar saling mengasihi, saling mengerti dan memberi perhatian. Dibutuhkan suatu komitmen untuk bertumbuh bersama-sama agar mereka dapat mempertahankan selnya. Pelayan sel harus memainkan perannya sebagai seorang gembala yang sudah mengetahui sifat-sifat anggotanya. Sangat dibutuhkan kearifan dari pelayan sel untuk mendampingi anggota- anggotanya. Tahap mengasihi berlangsung kira-kira dua bulan atau empat sampai lima kali pertemuan sel. Tahap ketiga: mengikat. Pada tahap ini persoalan-persoalan besar telah teratasi, masa krisis telah terlewati. Sel mulai tumbuh lebih kuat dan lebih terikat. Setiap anggota mulai saling menarik dan mengikatkan diri dalam kelompok dan mulai menetapkan peran, sasaran dan tujuan kelompok. Ada perasaan memiliki sel dan mempunyai keinginan besar untuk mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan sel. Ada yang mengambil peran sebagai pemimpin pujian, pemain musik, memberi- kan perhatian kepada yang lain dll. Pada tahap ini kelompok sel telah menjadi suatu “komunitas” yang saling berbagi dan saling mendukung. 11
  • 12. Tahap ini berlangsung selama dua bulan atau empat sampai lima kali pertemuan sel. Sebaiknya dari tahap pertama sampai tahap ketiga jangan dulu ada penerimaan anggota baru. Tahap keempat: Tahap melepaskan diri. Kelompok sel telah bertumbuh dan saling membangun, setiap anggota merasakan manfaat tinggal dalam sel. Kesaksian hidup dan pewartaan mereka menarik orang-orang lain untuk datang dan ikut ambil bagian di dalamnya (bdk. Yoh 13:34-35). Pada tahap ini banyak peristiwa- peristiwa menyenangkan yang terjadi, ketika para anggotanya merencanakan strategi-strategi penjangkauan yang kreatif, acara makan bersama dan proyek-proyek pelayanan masyarakat. Doa, syafaat dan perencanaan makin teguh dan kuat. Anggota merasa bahwa mereka harus terlibat dalam evangelisasi untuk menambah jumlah anggota sel. Pada tahap ini kelompok dapat merasakan bahwa mereka sedang bergerak menuju sasaran pelipat gandaan. Tahap kelima: Tahap meninggalkan. Kelompok Sel dapat dibelah menjadi dua sel apabila: - Kira-kira setengah anggota mencapai pertumbuhan rohani yang cukup baik yaitu mereka setia dalam pertemuan sel. - Jumlah anggota mencapai batas maksimum 14-16 orang. - Sudah ada anggota yang siap menjadi pelayan sel. Kalau pelayan sel sungguh-sungguh bersemangat maka pasti sel itu akan jalan dengan baik biarpun anggota-anggotanya masih baru. Lamanya tahap keempat dan kelima yaitu sampai pada pembelahan adalah relatif, idealnya dua sampai tiga bulan. Pembelahan dan pembentukan sel baru merupakan wewenang dari Pelayan Wilayah. Dalam struktur kepelayanan, Metode 5x5 ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Kira-kira 5 buah kelompok sel dipimpin oleh seorang pelayan wilayah. Pelayan wilayah ini bertugas untuk memperhatikan perkembangan setiap sel yang dipimpinnya. Pelayan Distrik membawahi kira-kira 5 wilayah, dengan demikian ia harus memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan kira-kira 25 kelompok sel di bawahnya. Kira-kira 5 pelayan distrik mendapat bimbingan dan pengarahan dari seorang Pelayan regio, yang tentu saja bertanggung jawab atas perkembangan kira-kira 125 sel di bawahnya. Beberapa pelayan regio dibawah tanggung jawab seorang pelayan provinsi. Akhirnya para pelayan provinsi dibawah kepemimpinan dari seorang Pelayanan Umum. Metode 5x5 ini mempunyai kekurangan, yaitu rasa sakit akhibat pemisahan kelompok sel. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan adanya sel inti yang lebih 12
  • 13. bersifat statis dan mengikat. Tapi kelebihan metode ini adalah kemurnian ajaran dan visi misinya lebih aman, kelompok sel lebih sehat dan yang menjadi Pelayan sel dipilih dari beberapa orang. D.3.2. Mengapa sel tidak membela.1 1. Para anggota sel menjadi terlalu nyaman satu sama lain. Mereka terikat begitu erat dengan hubungan mereka dan tidak ingin melepaskannya. Mereka juga takut menambah anggota karena tidak mau terganggu. Ini adalah penyakit koinonitus, yang disebabkan terlalu menekankan persekutuan kekristenan, terlalu hangat satu sama lain dan melupakan amanat Kristus untuk menjangkau mereka yang belum mengenal Dia. 2. Para anggota tidak mengetahui sukacita besar yang menyertai kelahiran sel baru. 3. Setelah mengalami indahnya gerakan Roh Allah di dalam kelompok kecil, ada ketakutan bahwa kelompok berikutnya tidak akan mengalami hal yang sama. D.3.3. Hambatan Perkembangan sel. 1. Kurangnya latihan bagi para pelayan sel. Para pelayan tidak mengetahui cara memimpin, karena belum mengikuti Latinan Pelayan Sel. 2. Kurangnya disiplin dalam pertemuan-pertemuan. Tidak disiplin waktu, jalannya acara pertemuan tidak disiapkan sehingga waktu tidak terkontrol, acara terlalu panjang atau tidak membawa sukacita bagi peserta, akibatnya anggota tidak mengalami apa-apa dan tidak mendapat manfaat dalam pertemuan sel. 3. Kurangnya pengertian tentang visi dan misi. Terutama bagi para pelayan sel mutlak harus tahu dan mengerti visi dan misi supaya dia mengerti sel akan dibawa ke mana. 4. Mengundang pembicara luar tanpa persetujuan bersama. Terlalu banyak memanggil pembicara yang tidak mengetahui visi dan misi serta spiritualitas Komunitas akan mengurangi kualitas sel. 5. Kurang terbuka terhadap karunia-karunia Roh Kudus. Tenaga-tenaga pengajar kurang bahkan tidak ada, karunia-karunia pelayanan kurang, manifestasi Roh Kudus dalam pertemuan sel kurang atau tidak ada. 1 Menurut Comiskey. 13
  • 14. 6. Kelompok-kelompok terlalu besar dan tidak terkendali. Keakraban kurang terbina apabila jumlah anggota sel terlalu besar. Biasanya orang sulit terbuka pada kelompok besar, padahal keterbuka- an ini sangat membantu dalam menciptakan kekeluargaan kristiani. 1. Kepemimpinan yang pecah. Perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa dalam hidup berkomunitas, karena itu dibutuhkan kerendahan hati untuk dapat memahami orang lain. 2. Masalah-masalah keuangan, ketidak jujuran,dll. Setiap orang mempunyai kelemahan-kelemahan dan cacat-cacat celah. Masalah keuangan, ketidak jujuran dll, merupakan hal-hal yang sangat peka dan berpotensi dipakai oleh si jahat dalam meretakkan ke- keluargaan yang sudah terbina. 10. Kesombongan rohani. Ini merupakan bahaya yang besar. Sel yang jatuh dalam kesombongan rohani terjebak dalam strategi iblis untuk menghancurkan kehidupan komunitas 11. Tidak mempunyai semangat untuk mencari yang hilang. Anggota-anggota yang tidak datang lagi ke pertemuan sel dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha dari pelayan sel atau rekan-rekan anggota untuk mengunjungi dan mencari tahu penyebabnya. 12. Pelayan dan anggota tidak hidup di hadirat Allah. Kurang menjalankan komitmen hidup rohani akan memperlemah kualitas dari sel. 13. Terlalu memamerkan lebel dan kurang memperhatikan kualitas akan merugikan Komunitas. E. Sel Inti Tujuan sel adalah evangelisasi dan pemuridan. Sebagai sarana evangelisasi setiap sel harus menambah jumlah anggota terus-menerus supaya melalui kelompok sel mereka mengalami pemuridan. Proses ini memaksa setiap sel harus membelah diri supaya dapat berkembang. Karena keakraban dan pertumbuhan potensi-potensi serta karunia-karunia akan lebih memungkinkan bila kelompok itu kecil. Keefektifan peran setiap anggota dalam kelompok yang kecil akan lebih optimal. Dalam kelompok yang kecil setiap anggota mendapat kesempatan yang lebih banyak untuk ambil bagian. Tetapi biasanya perpisahan yang terjadi saat multiplikasi merupakan sesuatu yang menyakitkan. Hal ini dapat diatasi dengan adanya sel inti. Siapakah yang menjadi anggota sel inti itu? Anggota Sel inti ialah 14
  • 15. seluruh anggota Dewan Pelayan Wilayah, para pelayan sel dan wakil pelayan sel dalam wilayah itu. Sel inti ini lebih bersifat statis. Keakraban dalam sel inti ini sangat dibutuhkan sebagai perekat sel-sel yang lain di dalam wilayahnya. Pertemuan sel inti bukanlah pertemuan rapat pelayan/wakil dengan dewan pelayan wilayah, melainkan merupakan sebuah sel komunitas yang keberadaannya statis, tidak bertambah tetapi tetap. Sharing di dalam Pertemuan Sel Inti dapat berupa pengalaman suka dan duka di dalam memimpin sel masing-masing. Karena sel inti ini merupakan sel komunitas maka bentuk pertemuannya seperti pertemuan sel komunitas. Pertemuan sel inti ini diadakan sebulan sekali dan dipimpin oleh pelayan wilayah atau wakilnya. Pelayan wilayah dapat menyusun daftar petugas di dalam pertemuan-pertemuan. Fungsi pertemuan sel inti: 1. Untuk mengembangkan kasih persaudaraan yang sudah ada, seperti sabda Yesus sendiri “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yoh.13:34-35) 2. Untuk memperkokoh kepemimpinan wilayah dan sel-sel yang ada di dalamnya. 3. Untuk membahas masalah-masalah yang ada dalam wilayah dan sel serta mencari jalan keluarnya bersama-sama. 4. Untuk merencanakan kemajuan wilayah. 15
  • 16. B a h a n D i s k u s i 1. Bacalah Amsal 27:10 dan Pengkotbah 4:9-10. Mengapa persekutuan itu penting? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ --------------------------------------------- 2. Mengapa kelompok kecil lebih efektif daripada kelompok besar? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------- 3. Menurut pendapat dan pengalaman anda apa yang menjadi penyebab sel komunitas sulit bertumbuh dan bermultiplikasi? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------- B a h a n S t u d i Persekutuan diambil dari kata “Koinonia” yang artinya berbagi bersama. Pada waktu anda membaca ayat-ayat di bawah ini ada sesuatu yang anda peroleh yang berguna untuk perkembangan komunitas anda. Catatlah apa yang anda petik dari bacaan-bacaan 16
  • 17. tersebut. • I Yohanes 4:11-21 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Galatia 6:2 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Galatia 6:6 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- • Yakobus 5:16 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- S u r v e i p r i b a d i Anggaplah saat ini anda adalah seorang Pelayan Sel di dalam sel komunitas anda. Anda telah menjadi anggota komunitas minimal 1 tahun. Di bawah ini ada beberapa statement yang perlu anda tanggapi secara jujur dengan memberikan penilai- an menurut kriteria yang ada. Penilaian: A. Benar B. Tidak sepenuhnya benar C. Tidak benar D. Tidak mengerti 17
  • 18. 1. Baru saat ini saya mengetahui dengan baik tentang Sel Komunitas. 2. Sel Komunitas saya sudah lebih dari dua tahun belum pernah bermultiplikasi. 3. Para anggota sel saya terlalu akrab sehingga kami takut untuk membelah. 4. Anggota Sel saya hanya silih berganti, ada yang datang dan ada yang pergi, hanya tidak lebih dari tiga orang yang merupakan anggota yang setia. 5. Saya merasakan suasana persaudaraan ada di dalam Sel saya. 6. Pertemuan Sel Komunitas saya teratur secara periodik yaitu seminggu sekali atau dua minggu sekali. 7. Pertemuan Sel Komunitas saya kira-kira 90% dimulai tepat waktu. 8. Beberapa anggota sel saya terlalu aktif dengan kegiatan di luar komunitas sehingga mereka tidak begitu terbeban aktif di dalam sel. 9. Semangat melayani ada dalam sel komunitas saya. 10. Di dalam sel saya ada lebih dari dua orang yang berpo- tensi untuk menjadi Pelayan Sel. 18
  • 19. Setelah anda melihat kembali keadaan sel komunitas anda, apakah yang akan anda buat untuk komunitas anda setelah anda mengikuti program ini? ------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------ T u g a s 1. Baca dan tandailah ensiklik Paus Yohanes Paulus II: “Redemtoris Missio” no.21-38. 2. Hasil studi 3. Buatlah survei pribadi untuk sel komunitas anda kemudian buatlah rencana anda untuk kemajuan sel komunitas anda. 4. Cantumkan nama anda pada lembaran-lembaran jawaban dan kumpulkan pada pengarahan berikutnya. 19