SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 36
Disampaikan Oleh
         Sumardiyono
Penyuluh Pertanian UPTD Tanggul
1. Latar Belakang
   Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan
    penyuluhan pertanian adalah penyampaian
    informasi dan teknologi pertanian kepada
    penggunanya          materi penyuluhan pertanian
   Materi penyuluhan pertanian yang akan
    disampaikan penyuluh kepada pelaku utama dan
    pelaku usaha pertanian diharapkan dapat
    memberikan dampak yang positif kepada
    peningkatan kesejahteraan masyarakat
   Materi penyuluhan pertanian yang belum diverifikasi
    dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama
    dan pelaku usaha pertanian.
2. Pengertian
   Dibidang penyuluhan pertanian materi
    penyuluhan diartikan sebagai pesan yang akan
    disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran
    penyuluhan.
   Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang
    Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
    Kehutanan, materi penyuluhan pertanian
    didefinisikan sebagai bahan penyuluhan yang
    akan disampaikan oleh para penyuluh kepada
    pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai
    bentuk yang meliputi informasi, teknologi,
    rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum,
    dan kelestarian lingkungan.
3. T u j u a n
   Materi penyuluhan pertanian dibuat untuk
    memenuhi kebutuhan dan kepentingan
    pelaku utama dan pelaku usaha pertanian
    dengan memperhatikan pemanfaatan dan
    pelestarian sumberdaya pertanian.
         Verifikasi
   Verifikasi materi penyuluhan pertanian
    tersebut dimaksudkan untuk mencegah
    terjadinya kerugian sosial ekonomi,
    lingkungan hidup dan kesehatan
    masyarakat.
1. Segala informasi pertanian yang mencakup :
 Pengalaman praktek para petani yang "lebih" berhasil baik
  dari wilayah yang bersangkutan maupun dari luar wilayahnya
  yang mempunyai kondisi agroklimat yang (hampir) serupa;
 hasil-hasil pengujian, terutama dari pengujian lokal (local
  verification trials);
 Saran rekomendasi yang telah ditetapkan oleh instansi yang
  berwenang;
 Keterangan pasar seperti : catatan harga hasil-hasil pertanian,
  penawaran dan atau permintaan akan sarana produksi dan
  hasil-hasil pertanian, dan lain-lain;
 Berbagai kebijaksanaan dan atau peraturan-peraturan yang
  dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah setempat yang
  berkaitan dengan sektor pertanian seperti kebijaksanaan
  harga-dasar, peraturan tentang permohonan dan
  pengembalian kredit, dan lain-lain.
2. Latihan ketrampilan tentang :
 teknis pertanian seperti penggunaan
  alat-alat/mesin pertanian, teknik/cara
  memupuk, menggunakan sprayer, dan
  lain-lain;
 mengelola usahatani berupa
  mengerjakan soal-soal latihan analisa
  usahatani, pengumpulan informasi
  pasar dan lain-lain.
3. Dorongan dan atau rangsangan menuju
   swakarsa, swakarya, dan swadaya
   masyarakat berupa :

 perlunya berusahatani secara berkelompok,
  pembentukan organisasi dan atau lembaga-
  Iembaga pelayanan seperti koperasi, kios
  produksi, perkreditan, transportasi, dan lain-
  lain;
 menciptakan berbagai kemudahan fasilitas
  yang diperlukan seperti penyediaan alat-
  alat/mesin pertanian, perlengkapan rumah-
  tangga untuk yang punya hajat, dan lain-
  lain.
4. llmu Teknik Pertanian yang tidak hanya mencakup
   mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi juga
   mengapa, bagaimana, kapan dan di mana harus
   dilaksanakan. Materi yang diberikan harus dlkaitkan
   dengan pengalaman yang dimiliki petani setempat dan
   harus disertai kepercayaan kepada realitas-realitas yang
   ditemui di lapangan. Termasuk dalam materi tentang
   teknik pertanian adalah :
 kegiatan pra panen yang meliputi: (a) pola bertanam
  dan teknik pertanamannya. (b) pemupukan yang efektif.
  (c) pemanfaatan air secara efisien. (d) perlindungan
  tanaman secara terpadu dengan menerapkan teori
  ambang ekonomi. (e) penggunaan varietas unggul;
 kegiatan pasca panen meliputi : (a) panen perontokan
  (b) pengangkutan (c) pengeringan (d) pengolahan dan
  (e) penyimpanan.
5. Ilmu Ekonomi Pertanian yang terutama
   diarahkan kepada usaha pengelolaan usahatani
   yang lebih bermanfaat secara ekonomis
   maupun non ekonomis. Termasuk dalam materi
   ilmu ekonomi pertanian adalah :
   pengelolaan usahatani yang lebih efisien dengan
    menerapkan prinsip-prinsip optimisasi yakni : (a)
    hasil fisik yang maksimum (b) keuntungan optimum
    (c) penekanan biaya (masukan);
   penguasaan dan pemasaran hasil-hasil pertanian;
   penggunaan atau pemanfaatan kemudahan kredit
    produksi pertanian;
   kelembagaan ekonomi pertanian : koperasi dan lain-
    lain.
6. Ilmu Tatalaksana Rumah Tangga Petani,
   mengingat bahwa kegiatan usahatani dalam
   kenyataannya adalah merupakan bagian
   dari kegiatan rumah tangga petani secara
   keseluruhan, maka untuk menuju efisiensi
   pengelolaan usahatani harus selalu
   dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai
   tatalaksana rumah tangga petani. Termasuk
   dalam materi untuk bidang tatalaksana
   rumah tangga petani adalah :
Lanjutan
1. Pengenalan tentang makna usahatani bagi
   rumahtangga petani yang dapat diresapi;
2. Proses manajemen secara keseluruhan yang
   mencakup :
     a) Pembuatan atau inventarisasi sumber-sumber
     b) Penetapan tujuan berikut skala prioritasnya
     c) Penetapan masalah berikut skala prioritasnya
     d) Studi tentang alternatif-alternatif yang mungkin
        tentang:
        ○ apa yang diinginkan;
        ○ apa yang akan dibayar;
        ○ apa yang lebih baik dibayar;
        ○ dapat dilaksanakan.
Lanjutan
e) Mengembangkan perencanaan anggaran,
   meliputi kebutuhan uang yang diperlukan, pola
   pertanaman, produksi yang diharapkan,
   kemungkinan besarnya pengeluaran
   (pembiayaan) dan penerimaan yang
   diharapkan;
f) Perencanaan ikutan tentang catatan singkat
   yang dapat dipergunakan untuk pemeriksaan
   kekayaan, pendapatan, dan lain-lain hal yang
   tercakup di dalam perencanaan anggaran;
g) Evaluasi hasil yang dapat dipergunakan sebagai
   umpan balik bagi kegiatan berikutnya yang akan
   diulangi;
Lanjutan
3. Persiapan anggaran berupa analisis
   usahatani per tahun;
4. Penerapan perencanaan tatalaksana
   rumahtangga dan usahataninya.
7. Dinamika Kelompok,
kegiatan penyuluhan pertanian pada hakikatnya adalah suatu
kegiatan yang selalu berurusan dengan "manusia" petani
yang harus dapat diajak mengubah sikapnya, cara bertindak,
cara bekerja, bahkan juga polapikirnya untuk mencapai
kesejahteraan yang lebih tinggi melalui usaha menaikkan
produktivitas dan pendapatan/keuntungan usahataninya.
Tetapi, jika harga diri mereka direndahkan, jika potensi yang
terpendam di dalam diri tidak digali dan dikembangkan,
perubahan yang diharapkan itu tak akan mungkin terjadi.
Sehubungan dengan itu, mengingat petani adalah golongan
masyarakat yang sangat erat ikatan kelompoknya, maka
kepada mereka disamping materi penyuluhan pertanian yang
lain perlu diberi materi tentang dinamika kelompok.
Termasuk di dalam materi ini antara lain :
Lanjutan
1. dasar-dasar pengertian tentang dinamika
   kelompok;
2. makna dari dinamika kelompok;
3. beberapa latihan pengembangan
   dinamika kelompok seperti : diskusi,
   kegiatan-latihan gotong-royong untuk
   mengerjakan sesuatu, dan lain-lain;
4. dorongan untuk selalu bekerja dan
   bereksperimen (trials and error).
8. Politik Pembangunan Pertanian,
di samping pokok-pokok materi yang telah disebutkan
di atas, maka dalam penyuluhan pertanian perlu juga
diberikan pokok materi tentang politik pembangunan
pertanian yang sedang menjadi program pemerintah.
Hal ini penting, sebab tujuan usahatani tidak hanya
untuk menuju kesejahteraan orang seorang atau bagi
petani saja, melainkan mempunyai tugas yang penting
bahkan sangat penting arti dan peranannya bagi
kesejahteraan masyarakat dan bangsa pada umumnya.
Tidak saja untuk mencukupi kebutuhan pokok, tetapi
juga peran dan artinya ditinjau dari martabat bangsa,
dari segi keamanan, dan stabilitas nasional dalam arti
yang sangat luas. Termasuk dalam materi ini adalah :
Lanjutan
1) makna pertanian atau usahatani bagi
   kehidupan manusia;
2) makna usahatani bagi stabilitas
   nasional;
3) makna usahatani bagi kehidupan umat
   manusia;
4) berbagai peraturan dan atau
   kebijaksanaan “baru” dari pemerintah
   pusat dan daerah
Sumber-Sumber
Materi Penyuluhan Pertanian
a. Sumber resmi dari instansi
   pemerintah, seperti :
  • Kementrian /dinas-dinas terkait
  • Lembaga penelitian dan
    pengembangan
  • Pusat-pusat pengkajian
  • Pusat-pusat informasi
  • Pengujian lokal yang dilaksanakan
    oleh penyuluh
Lanjutan
b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga
   swasta/lembaga swadaya masyarakat
   yang bergerak dibidang penelitian,
   pengkajian dan penyebaran informasi
c. Pengalaman petani, baik pengalaman
   usahataninya sendiri atau hasil dari petak
   pengalaman yang dilakukan secara
   khusus dengan atau tanpa bimbingan
   penyuluhnya.
d. Sumber lain yang dapat dipercaya,
   misalnya : informasi pasar dari para
   pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.
Pemilihan
Materi Penyuluhan Pertanian
a. Ragam Materi
Apapun materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang
penyuluh, pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut
harus senantiasa mengacu kepada kebutuhan yang telah
dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Tetapi didalam
prakteknya seringkali penyuluh menghadapi kesulitan untuk
memilih dan menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan
oleh masyarakat sasarannya. Hal ini disebabkan oleh karena
keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut
keragaman kebutuhan yang berbeda atau keragaman materi
yang harus disampaikan pada saat yang sama. Kesulitan lain
juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran
dan waktu menjadi pembatas.
Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam
Mardikanto (1993) memberikan acuan agar setiap penyuluh
mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang
ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :
   Materi Pokok (Vital)
    Materi pokok merupakan materi yang benar-
    benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh
    sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnya
    mencakup 50 persen dari seluruh materi yang
    disampaikan.
   Materi Penting (Important)
    Materi penting berisi dasar pemahaman
    tentang segala sesuatu yang berkaitan
    dengan kebutuhan yang dirasakan oleh
    sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30
    persen dari seluruh materi yang disampaikan.
Lanjutan
 Materi Penunjang (Helpful)
  Materi penunjang masih berkaitan dengan
  kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya
  diketahui oleh sasaran untuk memperluas
  cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan
  yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20
  persen dari seluruh materi yang disampaikan.
 Materi Mubazir (Super flous)
  Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak
  ada gayutannya dengan kebutuhan yang
  dirasakan oleh sasaran. Karena itu dalam
  setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru
  dihindari penyampaian materi seperti ini.
b. Pertimbangan Memilih Materi
   Profitable, memberikan keuntungan yang nyata
    kepada sasaran.
   Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada
    sekarang, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan
    saat ini.
   Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat
    dan kebudayaan masyarakat.
   Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak
    memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi.
   Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang
    diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
Lanjutan
 Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan
  dan segera memberikan hasil yang nyata.
 In expensiveness, tidak memerlukan
  ongkos tambahan yang terlalu mahal.
 Law risk, tidak mempunyai resiko yang
  besar dalam penerapannya.
 Spectaculer impact, impact dari
  penerapannya menarik dan menonjol.
 Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai
  keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi
  yang berbeda-beda.
Penyusunan
Materi Penyuluhan Pertanian
a. Penyusunan Sinopsis
 Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian
  perlu disiapkan dan dituangkan dalam bentuk
  “sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata
  synopical yang artinya ringkas. Berdasarkan
  asal kata tersebut, sinopsis diartikan:
  ringkasan suatu materi tulisan yang panjang
  (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu
  sendiri ditulis dalam bentuk narasi.
 Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu :
Lanjutan

 Sinopsis   yang ditulis untuk meringkas
  karya yang sudah ada atau sudah ditulis
  secara lengkap.
 Sinopsis yang ditulis untuk persiapan
  menulis suatu gagasan yang akan
  dituangkan dalam bentuk fiksi maupun
  non-fiksi.
Langkah-langkah membuat sinopsis
karya yang sudah ada adalah:
   Membaca materi dengan seksama dan penuh
    konsentrasi;
   Menyediakan waktu khusus untuk membaca;
   Membaca dalam kondisi rileks – tanpa
    tekanan;
   Pahami materi;
   Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa
    pembacanya?;
   Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah
    dimengerti oleh pembaca.
Sedangkan langkah-langkah membuat
snopsis untuk menyampaikan’ ide atau
gagasan,adalah :
   Pemetaan materi yang akan disampaikan:
    siapa sasarannya?;
   Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai
    lembar-lembar presentasi detail gagasan
    sebagai pendukungnya;
   Siap menerima kritikan dan melakukan
    revisi (apabila dianggap perlu) bahkan
    mungkin merombak (re-writing);
   Mempertimbangkan segi ekonomi;
   Siap mempresentasikan sinopsis.
Contoh format sinopsis: :

                                     SINOPSIS
Judul Materi: ------------------------------------------------------------------------------
Bagian awal --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian utama ------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian akhir --------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------

                                                 Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis
                                                               Penyuluh,

                                                          Nama dan Tanda tangan
b. Penyusunan LPM
Materi yang telah dipilih untuk disampaikan
kepada sasaran selanjutnya disusun dalam
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM).
Penyusunan LPM dimaksudkan untuk
memudahkan Penyuluh menyampaikan
materi penyuluhannya, karena di dalam LPM
dicantumkan hal-hal yang akan digunakan
dan disampaikan kepada sasaran terkait
dengan materi penyuluhan. Berikut adalah
contoh format LPM:
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Judul             :   ………………………………………………………………………………………
Tujuan            :   ………………………………………………………………………………………
Metode            :   ………………………………………………………………………………………
Media             :   ………………………………………………………………………………………
Waktu             :   ………………………………………………………………………………………
Alat Bantu        :   ………………………………………………………………………………………
                                  Tempat dan Tanggal Penyusunan LPM
                                               Penyuluh,
                                          Nama dan Tanda tangan

 Pokok Kegiatan               Uraian Kegiatan       Waktu   Keterangan


  Pendahuluan



   Isi / Materi



  Pengakhiran
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN Muhammad Eko
 
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhhJenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhhsitisariah
 
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIFriyanto apri
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern tani57
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANtani57
 
Ppt media penyuluhan (jenis jenis media)
Ppt media penyuluhan (jenis jenis media)Ppt media penyuluhan (jenis jenis media)
Ppt media penyuluhan (jenis jenis media)khairulihsan16
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atauSyarif Udin
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak LengkapIr. Zakaria, M.M
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
Metode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifMetode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifJanuario Marcal
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganOptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganAlfina Nugraheni
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaanUNTAN
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Sugeng Budiharsono
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Novia Tri Handayani S
 
Pemasaran hasil produksi peternakan
Pemasaran hasil produksi peternakanPemasaran hasil produksi peternakan
Pemasaran hasil produksi peternakanKandhie Jaya
 

Was ist angesagt? (20)

Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
 
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhhJenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
Jenis jenis media penyuluhan -sariahhhhhh
 
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern
 
Jenis dan Proses Evaluasi
Jenis dan Proses EvaluasiJenis dan Proses Evaluasi
Jenis dan Proses Evaluasi
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIANUNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN PERTANIAN
 
Ppt media penyuluhan (jenis jenis media)
Ppt media penyuluhan (jenis jenis media)Ppt media penyuluhan (jenis jenis media)
Ppt media penyuluhan (jenis jenis media)
 
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Metode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatifMetode penyuluhan partisipatif
Metode penyuluhan partisipatif
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekaranganOptimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
Pemasaran hasil produksi peternakan
Pemasaran hasil produksi peternakanPemasaran hasil produksi peternakan
Pemasaran hasil produksi peternakan
 

Ähnlich wie Materi Penyuluhan Pertanian

2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptxRezaHanafi14
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Syawalina Soerbakti
 
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.pptNasrunGayo2
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanWarnet Raha
 
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGKAdm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGKUGK
 
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptxMateri_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptxFikraDzakyChannel
 
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptkuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptbudiresno
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006 UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006 vinasiringoringo
 
BAB 9 Materi IPS Kelas 9 Materi Pokok Kegiatan Ekonomi.ppt
BAB 9 Materi IPS Kelas 9 Materi Pokok Kegiatan Ekonomi.pptBAB 9 Materi IPS Kelas 9 Materi Pokok Kegiatan Ekonomi.ppt
BAB 9 Materi IPS Kelas 9 Materi Pokok Kegiatan Ekonomi.pptHadadWerasari
 
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptxSetyoNugroho74
 
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANDASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANssuser4fd4ff2
 
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxHarrySetiawan45
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisniskodok666
 
Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanarifbogor
 

Ähnlich wie Materi Penyuluhan Pertanian (20)

2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
2_MENYUSUN_MATERI_PENYULUHAN_pptx.pptx
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
 
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
2693007 KEBIJAKAN & PERATURAN BIDANG PERTANIAN.ppt
 
Pedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunanPedoman pendamping tanaman tahunan
Pedoman pendamping tanaman tahunan
 
KOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIANKOMUNIKASI PERTANIAN
KOMUNIKASI PERTANIAN
 
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGKAdm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGK
 
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptxMateri_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
 
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.pptkuliah manajemen usaha peternakan.ppt
kuliah manajemen usaha peternakan.ppt
 
13894558 (1).ppt
13894558 (1).ppt13894558 (1).ppt
13894558 (1).ppt
 
13894558.ppt
13894558.ppt13894558.ppt
13894558.ppt
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Santika 1 petani (yuti)
Santika 1   petani (yuti)Santika 1   petani (yuti)
Santika 1 petani (yuti)
 
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006 UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
UU SP3K NO .16 TAHUN 2006
 
BAB 9 Materi IPS Kelas 9 Materi Pokok Kegiatan Ekonomi.ppt
BAB 9 Materi IPS Kelas 9 Materi Pokok Kegiatan Ekonomi.pptBAB 9 Materi IPS Kelas 9 Materi Pokok Kegiatan Ekonomi.ppt
BAB 9 Materi IPS Kelas 9 Materi Pokok Kegiatan Ekonomi.ppt
 
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
9_PROGRAM_DAN_PROGRAMA_PENYULUHAN_pptx.pptx
 
Presentasi tentang Masalah Ekonomi
Presentasi tentang Masalah EkonomiPresentasi tentang Masalah Ekonomi
Presentasi tentang Masalah Ekonomi
 
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIANDASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
DASAR -DASAR PENYULUHAN AHLI DI PENYULUH PERTANIAN
 
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptxPAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
PAPARAN RAKER Kepala desa dan bupati di kabupatrn PERAN PENYULUH.pptx
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Materi dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhanMateri dan media penyuluhan
Materi dan media penyuluhan
 

Mehr von wika_wibowo

Penyusunan programa pp
Penyusunan programa ppPenyusunan programa pp
Penyusunan programa ppwika_wibowo
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.wika_wibowo
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2wika_wibowo
 
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabatiMengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabatiwika_wibowo
 
Analisis studi kelayakan
Analisis   studi  kelayakanAnalisis   studi  kelayakan
Analisis studi kelayakanwika_wibowo
 
4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadianwika_wibowo
 

Mehr von wika_wibowo (7)

Penyusunan programa pp
Penyusunan programa ppPenyusunan programa pp
Penyusunan programa pp
 
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.Metode penyuluhan pertanian seri 3.
Metode penyuluhan pertanian seri 3.
 
Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2Metode penyuluhan pertanian seri 2
Metode penyuluhan pertanian seri 2
 
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabatiMengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
 
Analisis studi kelayakan
Analisis   studi  kelayakanAnalisis   studi  kelayakan
Analisis studi kelayakan
 
Adminitrasi klp
Adminitrasi klpAdminitrasi klp
Adminitrasi klp
 
4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian4. jenis jenis kepribadian
4. jenis jenis kepribadian
 

Materi Penyuluhan Pertanian

  • 1. Disampaikan Oleh Sumardiyono Penyuluh Pertanian UPTD Tanggul
  • 2. 1. Latar Belakang  Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya materi penyuluhan pertanian  Materi penyuluhan pertanian yang akan disampaikan penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian diharapkan dapat memberikan dampak yang positif kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat  Materi penyuluhan pertanian yang belum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.
  • 3. 2. Pengertian  Dibidang penyuluhan pertanian materi penyuluhan diartikan sebagai pesan yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran penyuluhan.  Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, materi penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.
  • 4. 3. T u j u a n  Materi penyuluhan pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dengan memperhatikan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya pertanian. Verifikasi  Verifikasi materi penyuluhan pertanian tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.
  • 5.
  • 6. 1. Segala informasi pertanian yang mencakup :  Pengalaman praktek para petani yang "lebih" berhasil baik dari wilayah yang bersangkutan maupun dari luar wilayahnya yang mempunyai kondisi agroklimat yang (hampir) serupa;  hasil-hasil pengujian, terutama dari pengujian lokal (local verification trials);  Saran rekomendasi yang telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang;  Keterangan pasar seperti : catatan harga hasil-hasil pertanian, penawaran dan atau permintaan akan sarana produksi dan hasil-hasil pertanian, dan lain-lain;  Berbagai kebijaksanaan dan atau peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah setempat yang berkaitan dengan sektor pertanian seperti kebijaksanaan harga-dasar, peraturan tentang permohonan dan pengembalian kredit, dan lain-lain.
  • 7. 2. Latihan ketrampilan tentang :  teknis pertanian seperti penggunaan alat-alat/mesin pertanian, teknik/cara memupuk, menggunakan sprayer, dan lain-lain;  mengelola usahatani berupa mengerjakan soal-soal latihan analisa usahatani, pengumpulan informasi pasar dan lain-lain.
  • 8. 3. Dorongan dan atau rangsangan menuju swakarsa, swakarya, dan swadaya masyarakat berupa :  perlunya berusahatani secara berkelompok, pembentukan organisasi dan atau lembaga- Iembaga pelayanan seperti koperasi, kios produksi, perkreditan, transportasi, dan lain- lain;  menciptakan berbagai kemudahan fasilitas yang diperlukan seperti penyediaan alat- alat/mesin pertanian, perlengkapan rumah- tangga untuk yang punya hajat, dan lain- lain.
  • 9. 4. llmu Teknik Pertanian yang tidak hanya mencakup mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi juga mengapa, bagaimana, kapan dan di mana harus dilaksanakan. Materi yang diberikan harus dlkaitkan dengan pengalaman yang dimiliki petani setempat dan harus disertai kepercayaan kepada realitas-realitas yang ditemui di lapangan. Termasuk dalam materi tentang teknik pertanian adalah :  kegiatan pra panen yang meliputi: (a) pola bertanam dan teknik pertanamannya. (b) pemupukan yang efektif. (c) pemanfaatan air secara efisien. (d) perlindungan tanaman secara terpadu dengan menerapkan teori ambang ekonomi. (e) penggunaan varietas unggul;  kegiatan pasca panen meliputi : (a) panen perontokan (b) pengangkutan (c) pengeringan (d) pengolahan dan (e) penyimpanan.
  • 10. 5. Ilmu Ekonomi Pertanian yang terutama diarahkan kepada usaha pengelolaan usahatani yang lebih bermanfaat secara ekonomis maupun non ekonomis. Termasuk dalam materi ilmu ekonomi pertanian adalah :  pengelolaan usahatani yang lebih efisien dengan menerapkan prinsip-prinsip optimisasi yakni : (a) hasil fisik yang maksimum (b) keuntungan optimum (c) penekanan biaya (masukan);  penguasaan dan pemasaran hasil-hasil pertanian;  penggunaan atau pemanfaatan kemudahan kredit produksi pertanian;  kelembagaan ekonomi pertanian : koperasi dan lain- lain.
  • 11. 6. Ilmu Tatalaksana Rumah Tangga Petani, mengingat bahwa kegiatan usahatani dalam kenyataannya adalah merupakan bagian dari kegiatan rumah tangga petani secara keseluruhan, maka untuk menuju efisiensi pengelolaan usahatani harus selalu dilakukan kegiatan penyuluhan mengenai tatalaksana rumah tangga petani. Termasuk dalam materi untuk bidang tatalaksana rumah tangga petani adalah :
  • 12. Lanjutan 1. Pengenalan tentang makna usahatani bagi rumahtangga petani yang dapat diresapi; 2. Proses manajemen secara keseluruhan yang mencakup : a) Pembuatan atau inventarisasi sumber-sumber b) Penetapan tujuan berikut skala prioritasnya c) Penetapan masalah berikut skala prioritasnya d) Studi tentang alternatif-alternatif yang mungkin tentang: ○ apa yang diinginkan; ○ apa yang akan dibayar; ○ apa yang lebih baik dibayar; ○ dapat dilaksanakan.
  • 13. Lanjutan e) Mengembangkan perencanaan anggaran, meliputi kebutuhan uang yang diperlukan, pola pertanaman, produksi yang diharapkan, kemungkinan besarnya pengeluaran (pembiayaan) dan penerimaan yang diharapkan; f) Perencanaan ikutan tentang catatan singkat yang dapat dipergunakan untuk pemeriksaan kekayaan, pendapatan, dan lain-lain hal yang tercakup di dalam perencanaan anggaran; g) Evaluasi hasil yang dapat dipergunakan sebagai umpan balik bagi kegiatan berikutnya yang akan diulangi;
  • 14. Lanjutan 3. Persiapan anggaran berupa analisis usahatani per tahun; 4. Penerapan perencanaan tatalaksana rumahtangga dan usahataninya.
  • 15. 7. Dinamika Kelompok, kegiatan penyuluhan pertanian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang selalu berurusan dengan "manusia" petani yang harus dapat diajak mengubah sikapnya, cara bertindak, cara bekerja, bahkan juga polapikirnya untuk mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi melalui usaha menaikkan produktivitas dan pendapatan/keuntungan usahataninya. Tetapi, jika harga diri mereka direndahkan, jika potensi yang terpendam di dalam diri tidak digali dan dikembangkan, perubahan yang diharapkan itu tak akan mungkin terjadi. Sehubungan dengan itu, mengingat petani adalah golongan masyarakat yang sangat erat ikatan kelompoknya, maka kepada mereka disamping materi penyuluhan pertanian yang lain perlu diberi materi tentang dinamika kelompok. Termasuk di dalam materi ini antara lain :
  • 16. Lanjutan 1. dasar-dasar pengertian tentang dinamika kelompok; 2. makna dari dinamika kelompok; 3. beberapa latihan pengembangan dinamika kelompok seperti : diskusi, kegiatan-latihan gotong-royong untuk mengerjakan sesuatu, dan lain-lain; 4. dorongan untuk selalu bekerja dan bereksperimen (trials and error).
  • 17. 8. Politik Pembangunan Pertanian, di samping pokok-pokok materi yang telah disebutkan di atas, maka dalam penyuluhan pertanian perlu juga diberikan pokok materi tentang politik pembangunan pertanian yang sedang menjadi program pemerintah. Hal ini penting, sebab tujuan usahatani tidak hanya untuk menuju kesejahteraan orang seorang atau bagi petani saja, melainkan mempunyai tugas yang penting bahkan sangat penting arti dan peranannya bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa pada umumnya. Tidak saja untuk mencukupi kebutuhan pokok, tetapi juga peran dan artinya ditinjau dari martabat bangsa, dari segi keamanan, dan stabilitas nasional dalam arti yang sangat luas. Termasuk dalam materi ini adalah :
  • 18. Lanjutan 1) makna pertanian atau usahatani bagi kehidupan manusia; 2) makna usahatani bagi stabilitas nasional; 3) makna usahatani bagi kehidupan umat manusia; 4) berbagai peraturan dan atau kebijaksanaan “baru” dari pemerintah pusat dan daerah
  • 20. a. Sumber resmi dari instansi pemerintah, seperti : • Kementrian /dinas-dinas terkait • Lembaga penelitian dan pengembangan • Pusat-pusat pengkajian • Pusat-pusat informasi • Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh
  • 21. Lanjutan b. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi c. Pengalaman petani, baik pengalaman usahataninya sendiri atau hasil dari petak pengalaman yang dilakukan secara khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya. d. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : informasi pasar dari para pedagang, perguruan tinggi dan lain-lain.
  • 23. a. Ragam Materi Apapun materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh, pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu kepada kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Tetapi didalam prakteknya seringkali penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya. Hal ini disebabkan oleh karena keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut keragaman kebutuhan yang berbeda atau keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang sama. Kesulitan lain juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaran dan waktu menjadi pembatas. Sehubungan dengan hal tersebut, Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :
  • 24. Materi Pokok (Vital) Materi pokok merupakan materi yang benar- benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan.  Materi Penting (Important) Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
  • 25. Lanjutan  Materi Penunjang (Helpful) Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang disampaikan.  Materi Mubazir (Super flous) Materi ini sebenarnya tidak perlu dan tidak ada gayutannya dengan kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran. Karena itu dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari penyampaian materi seperti ini.
  • 26. b. Pertimbangan Memilih Materi  Profitable, memberikan keuntungan yang nyata kepada sasaran.  Complementer, dapat melengkapi kegiatan yang ada sekarang, atau mengisi waktu luang di antara kegiatan saat ini.  Competibility, tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat.  Simplicity, sederhana mudah dilaksanakan, tidak memerlukan ketrampilan yang terlalu tinggi.  Availability, pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan, dapat disediakan oleh sasaran.
  • 27. Lanjutan  Immediate Aplicability, dapat dimanfaatkan dan segera memberikan hasil yang nyata.  In expensiveness, tidak memerlukan ongkos tambahan yang terlalu mahal.  Law risk, tidak mempunyai resiko yang besar dalam penerapannya.  Spectaculer impact, impact dari penerapannya menarik dan menonjol.  Expandible, dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda.
  • 29. a. Penyusunan Sinopsis  Ringkasan dari materi penyuluhan pertanian perlu disiapkan dan dituangkan dalam bentuk “sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas. Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk narasi.  Sinopsis terdiri dari dua versi, yaitu :
  • 30. Lanjutan  Sinopsis yang ditulis untuk meringkas karya yang sudah ada atau sudah ditulis secara lengkap.  Sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan dituangkan dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi.
  • 31. Langkah-langkah membuat sinopsis karya yang sudah ada adalah:  Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi;  Menyediakan waktu khusus untuk membaca;  Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan;  Pahami materi;  Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya?;  Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
  • 32. Sedangkan langkah-langkah membuat snopsis untuk menyampaikan’ ide atau gagasan,adalah :  Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapa sasarannya?;  Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-lembar presentasi detail gagasan sebagai pendukungnya;  Siap menerima kritikan dan melakukan revisi (apabila dianggap perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing);  Mempertimbangkan segi ekonomi;  Siap mempresentasikan sinopsis.
  • 33. Contoh format sinopsis: : SINOPSIS Judul Materi: ------------------------------------------------------------------------------ Bagian awal -------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- Bagian utama ------------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------- Bagian akhir -------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- Tempat dan Tanggal Penyusunan Sinopsis Penyuluh, Nama dan Tanda tangan
  • 34. b. Penyusunan LPM Materi yang telah dipilih untuk disampaikan kepada sasaran selanjutnya disusun dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM). Penyusunan LPM dimaksudkan untuk memudahkan Penyuluh menyampaikan materi penyuluhannya, karena di dalam LPM dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan kepada sasaran terkait dengan materi penyuluhan. Berikut adalah contoh format LPM:
  • 35. Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) Judul : ……………………………………………………………………………………… Tujuan : ……………………………………………………………………………………… Metode : ……………………………………………………………………………………… Media : ……………………………………………………………………………………… Waktu : ……………………………………………………………………………………… Alat Bantu : ……………………………………………………………………………………… Tempat dan Tanggal Penyusunan LPM Penyuluh, Nama dan Tanda tangan Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan Pendahuluan Isi / Materi Pengakhiran