1. JURNAL TESIS
Oleh :
IFA MURTININGSIH
NIM. 200100029
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS GRESIK
2022
MANAJEMEN SUMBER DAYA
PENDIDIK
DALAM MENINGKATKAN
PROFESIONALISME PENDIDIK DI
GUSLAH I KECAMATAN LEKOK
KABUPATEN PASURUAN
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Mendeskripsikan tentang:1) Perencanaan
manajemen sumber daya pendidik 2)
Pengorganisasian manajemen sumber daya
pendidik, 3) Pelaksanaan manajemen
sumber daya pendidik, dan 4) Evaluasi
manajemen sumber daya pendidik dalam
meningkatkan profesionalisme pendidik di
Guslah I Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan.Jenis penelitian ini adalah
penilitian kualitatif deskriptif dengan
metode pengumpulan data melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi data
yang telah diperoleh kemudian dianalisis
secara deskriptif dengan cara reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi data.Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Dalam
perencanaan manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III
Lekok menyesuaikan dengan keadaan dan
kebutuhan guru yang berdasarkan pada visi,
misi dan tujuan sekolah. (2) Dalam
pengorganisasian manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III
Lekok, dilaksanakan dengan cara pembagian
tugas guru sesuai dengan jabatan dan
kemampuan masing-masing. (3) Dalam
pelaksanaan manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik SDN Gejugjati III
Lekok, dilakukan dengan cara ikutserta
dalam program forum ilmiah yang diadakan
oleh dinas setempat berupa pendidikan dan
latihan, KKG dan MGMP, seminar atau
workshop serta mengikutkan program
sertifikasi apabila telah memenuhi syara-
syarat yang ada. (4) Dalam Evaluasi
manajemen sumber daya pendidik untuk
meningkatkan profesionalisme pendidik
SDN Gejugjati III Lekok dilaksanakan
melalui kegiatan evaluasi program dan
evaluasi kinerja guru.
Kata Kunci: Manajemen, Sumber Daya
Pendidik, Profesionalisme Pendidik
EDUCATION RESOURCES
MANAGEMENT IN IMPROVING
PROFESSIONALISM OF EDUCATORS
IN GUSLAH I, LEKOK DISTRICT,
PASURUAN REGENCY
Abstract : This study aims to describe: 1)
Educational resource management planning
2) Organizing educator resource
management, 3) Implementation of educator
resource management, and 4) Evaluation of
educator resource management in improving
educator professionalism in Guslah I, Lekok
District, Pasuruan Regency. This type of
research is descriptive qualitative research
with data collection methods through
interviews, observation and documentation
of the data that has been obtained and then
analyzed descriptively by means of data
reduction, data presentation, and data
verification. The results of this study
indicate that: (1) In planning the
management of educator resources to
improve the professionalism of educators at
SDN Gejugjati III Lekok, it is adjusted to
the circumstances and needs of teachers
2. based on the vision, mission and goals of the
school. (2) In organizing the management of
educator resources to improve the
professionalism of educators at SDN
Gejugjati III Lekok, it is carried out by
dividing the duties of teachers according to
their respective positions and abilities. (3) In
implementing the management of educator
resources to improve the professionalism of
educators at SDN Gejugjati III Lekok, it is
carried out by participating in scientific
forum programs held by the local office in
the form of education and training, KKG
and MGMP, seminars or workshops as well
as participating in certification programs if
they have fulfilled the requirements. existing
conditions. (4) Evaluation of the
management of educator resources to
improve the professionalism of educators at
SDN Gejugjati III Lekok is carried out
through program evaluation activities and
teacher performance evaluations.
Keywords : Management, Educator
Resources, Educator Professionalism
A. PENDAHULUAN
Saat ini dunia pendidikan
Indonesia memiliki tantangan
tersendiri dalam mencetak lulusan
yang berkualitas dan berkepribadian
unggul, yang memiliki daya saing
baik kancah nasional maupun
internasional. Dari ungkapan tersebut
lembaga sekolah dasar menjadi salah
satu pengemban tugas sebagai fondasi
dalam menciptakan generasi yang
berkompeten dan kompetitif. Akan
tetapi, tidak semua lembaga
pendidikan memiliki atau mendapat
capaian nilai pendidikan yang
berkualitas dengan angka 100%.
Mulyasana mengungkapkan,
banyak hal yang menjadi penyebab
ketidakberhasilan tersebut,
diantaranya bisa jadi dipengaruhi
oleh: 1) rendahnya sumber daya
manusia (SDM) tenaga
pendidik/kependidikan; 2)
keterbatasan/ minimnya sarana dan
prasaranayang menunjang
terlaksananya pendidikan; 3)
peningkatan anggaran pendidikan dan
fasilitas belajar belum berdampak
secara signifikan terhadap kultur dan
kinerja mengajar guru serta budaya
belajar siswa.
Persoalan mendasar dalam dunia
pendidikan saat ini adalah persoalan
mengenai SDM (pendidik) yang
belum profesional. Seorang pendidik
yang profesional dituntut untuk
memiliki seperangkat kemampuan
dan teknik mengajar yang baik,
memiliki kepribadianyang utuh dalam
rangka mengembangkan kepribadian
peserta didik, serta dapat menguasai
ilmu ataupun bahan ajar, sebab
pendidik merupakan tokoh teladan
bagi diri siswa. Pendidik juga harus
peka dan tanggap terhadap perubahan-
perubahan, pembaharuan serta ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus
berkembang sejalan dengan
kebutuhan masyarakat dan
perkembangan zaman.
Menurut Hamzah B Uno,
“ditangan pendidiklah akan
dihasilkan peserta didik yang
berkualitas, baik secara akademis,
skill (keahlian), kematangan
emosional dan moral serta spiritual.
Dengan demikian, maka akan
menghasilkan generasi yang siap
hidup dengan tantangan zamannya.
Karena itu, diperlukan sosok pendidik
yang mempunyai kualifikasi,
kompetensi, dan dedikasi yang tinggi
dalam menjalankan tugas
profesionalnya”.
Uzer menambahkan “tugas
pendidik untuk senantiasa
meningkatkan wawasan ilmu
pengetahuan, meningkatkan kualitas
pendidikannya sehingga apa yang
diberikan kepada peserta didiknya
tidak terlalu ketinggalan dengan
perkembangan kemajuan zaman”.
Tetapi kenyataan sekarang ini
masih banyak pendidik yang belum
profesional dalam menjalankan
tugasnya. Banyak pendidik yang
mengajarkan materi pelajaran yang
tidak sesuai dengan rumpun bidang
keilmuan yang dikuasainya, dengan
alasan guna mengisi jam yang kosong
dan alasan yang lainnya. Kebanyakan
3. metode mengajar yang digunakan
oleh pendidik pada saat mengajar
hanya monoton saja tidak disesuaikan
dengan materi pelajaran dan kondisi
psikologis peserta didik. Dan banyak
pendidik yang belum bisa biasa
menguasai IPTEK.
Karena Pendidik merupakan
SDM yang menjadi ujung tombak
dalam mencerdaskan kehidupan anak
bangsa dan memiliki peran, posisi
strategis serta tanggung jawab yang
besar terhadap keberhasilan proses
pendidikan. Untuk memperoleh
sumber daya manusia yang
profesional diperlukan pengelolaan
SDM yang baik, yakni melalui
manajemen SDM. Manajemen SDM
adalah salah satu strategi dalam
mengelola SDM agar memiliki
kompetensi serta kinerja yang optimal
dalam mencapai tujuan bersama.
Sehubungan dengan pentingnya
manajemen sumber daya
manusia/pendidik di suatu lembaga
pendidikan, maka peneliti melihat
bahwa Lembaga SDN Gejugjati III
yang berada di wilayah Guslah I
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan , adalah lembaga yang selalu
berusaha dan terus meningkatkan
mutu pendidikan serta sumber daya
manusia atau para pendidiknya.
Lembaga SD Se-GUSLAH I
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan , khususnya pada lembaga
SDN Gejugjati III merupakan
lembaga yang selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan,
dalam hal ini dikarenakan letak
geografisnya yang sangat dekat
dengan lembaga pendidikan SMP dan
MTs , sehingga secara tidak langsung
Lembaga SDN Gejugjati III
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan ini menjadi sorotan
masyarakat yang akan melanjutkan
anak-anaknya ke jenjang yang lebih
tinggi. Selain daripada itu prestasi
Lembaga SDN Gejugjati III
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan baik dalam akademik
maupun non akademik mampu
bersaing dengan SD atau MI Se
wilayah kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan.
Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pelaksanaan manajemen
sumber daya pendidik dalam
meningkatkan profesionalisme
pendidik yang meliputi bagaimana
perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi manajemen
sumber daya pendidik.
Dari latar belakang masalah yang
ada, maka dari itu peneliti
memutuskan untuk mencoba meneliti
dan mengamati tentang “Manajemen
Sumber Daya Pendidik dalam
Meningkatkan Profesionalisme
Pendidik di Guslah I Kecamatan
Lekok Kabupaten Pasuruan”.
Khususnya di SDN Gejugjati III
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. MANAJEMEN
a. Pengertian Manajemen
Menurut Soebagio
Atmodiwiro (2000:5),
“manajemen” diartikan sebagai
proses merencanakan dan
mengambil keputusan,
mengorganisasikan, memimpin,
dan mengendalikan sumber daya
manusia, keuangan, fasilitas
dan informasi guna mencapai
sasaran organisasi dengan cara
efisien dan efektif.
Sedangkan James
A.F. Stonner
(1978:7)
menjelaskan,
“Management is a
process of
planning,
organizing,
leading, and
controlling the
work of
organization
members and of
using all available
organizational
resources to reach
4. stated
organizational
goals”
(Manajemen
adalah suatu
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan dan
pengendalian
semua sumber
daya organisasi
untuk mencapai
tujuan organisasi).
Menurut Koontz
sebagaimana dalam Jaja J
(2013:2), manajemen adalah:
“Management involves getting
things done though and with
people (manajemen adalah
berhubungan dengan pencapaian
sutau tujuan yang dilakukan
bersama orang-orang lain).
Dengan kata lain, managemen
adalah usaha untuk mencapai
suatu tujuan tertentu melalui
kegiatan bersama orang lain,
mencakup proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan dan penggunaan
sumber daya organisasi secara
komprehensif untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Jaja
Jahari dalam
Rahmanisa
(2013:1)
“Management is a
distinct process
consisting of
planning,
organizing,
actuating, and
controlling,
utilizing in each
both science and
art, and followed
in order to
accomplish
predetermined
objective.
(maksudnya
manajemen adalah
suatu proses yang
terdiri atas
perencanaan,
pengorganisasian,
pergerakan,
pelaksanaan dan
pengawasan
dengan
memanfaatkan
baik ilmu maupun
seni agar dapat
menyelesaikan
tujuan yang telah
ditetapkan
sebelumnya.
Terry (1973:4) menjelaskan:
“Management is performance of
conceiving and achieving desired
results by means of group efforts
consisting of utilizing human talent
and resources”. Pendapat ini
dipahami bahwa manajemen
adalah kemampuan mengarahkan
dan mencapai hasil yang
diinginkan dengan tujuan dari
usaha-usaha manusia dan sumber
daya lainnya. Sejatinya, wujud dari
setiap organisasi adalah hasil daya
cipta manusia sesuai dinamika
kebudayaan.
b. Fungsi Manajemen
Menurut Husaini Usman
(2006:12) substansi yang menjadi
garapan manajemen pendidikan
sebagai proses atau disebut juga
sebagai fungsi manajemen adalah
(1) perencanaan; (2)
pengorganisasian; (3) pengarahan
(motivasi, kepemimpinan,
kekuasaan, pengambilan
keputusan, komunikasi,
koordinasi, negosiasi, manajemen
konflik, perubahan organisasi,
keterampilan interpersonal,
membangun kepercayaan,
penilaian kerja dan kepuasan
kerja), dan (4) pengendalian
meliputi pemantauan (monitoring),
penilaian dan pelaporan.
Hendyat Soetopo (2001: 6-
14) fungsi dan kegiatan
5. manajemen dalam dunia
pendidikan sebagai berikut:
1) Perencanaan/planning
Menurut Arikunto (2008:93)
perencanaan adalah suatu
proses mempersiapkan
serangkaian keputusan
untuk mengambil tindakan
di masa yang akan datang
yang diarahkan kepada
tercapainya tujuan-tujuan
dengansarana yang optimal.
2) Pengorganisasian/organizi
ng
Pengorganisasian menurut
Handoko dalam Husaini
Usman(2006:141) ialah (1)
penentuan sumber daya dan
kegiatan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan
organisasi, (2) proses
perancangan dan
pengembangan suatu
organisasi yang akan dapat
membawa hal-hal tersebut
ke arah tujuan, (3)
penugasan tanggungjawab
tertentu, (4) pendelegasian
wewenang yang diperlukan
kepada individu-individu
untuk melaksanakan tugas-
tugasnya.
3) Penggerakkan/actuating
Penggerakkan itu
dimaksudkan agar tugas,
fungsi, tanggungjawab, dan
wewenang yang telah
diorganisasikan berjalan
sesuai dengan kebijaksanaan
dan rencana yang telah
ditetapkan dalam rangka
mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
Menurut
Abdurrahman
sebagaimana yang
dikemukakan oleh
Soetopo (2001:12)
bahwa
penggerakkan
merupakan
kegiatan
manajemen untuk
membuat orang-
orang mau dan
dapat bekerja
sesuai dengan
fungsi dan
tugasnya.
Menggerakkan
orang-orang
bukanlah suatu
pekerjaan yang
mudah. Untuk itu
diperlukan
kemampuan atau
seni
menggerakkan
orang lain yang
disebut
kepemimpinan
(leadership).
Berbagai kegiatan
yang dapat
dikelompokkan ke
dalam fungsi
penggerakan ini
antara lain :
pengarahan
(directing),
koordinasi
(coordinating),
dorongan
(motivating),
memimpin
(leading).
4) Pengawasan/controlling
Istilah pengawasan menurut
Hendyat Soetopo (2001:12) dapat
mengandung arti beragam, yaitu
dapat berarti inspeksi, kontrol dan
evaluasi dalam proses manajemen.
M. Manullang sebagaimana
yang dikutip Soetopo (2001:12)
mengartikan pengawasan sebagai
proses untuk menetapkan
pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya dan
mengoreksi bila perlu, dengan
maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana
semula.
6. 2. SUMBER DAYA MANUSIA
(PENDIDIK)
a. Pengertian Sumber Daya
Manusia (Pendidik)
Ali Daud Ramby (2017)
menyatakan bahwa “ Sumber daya
manusia merupakan sumber
daya yang memiliki kedudukan
istimewa dibandingkan dengan
sumber-sumber yang lain.
Sumber daya manusia
adalah setiap orang yang bekerja
dan berkontribusi dalam suatu
organisasi ataupun lembaga.
Berkaitan dengan hal tersebut,
maka pendidik dan tenaga
kependidikan juga termasuk dalam
sumber daya manusia di dalam
dunia pendidikan.
Menurut Yahya (2013:17)
profesi tenaga kependidikan
adalah pekerjaan yang
dilakukan seseorang berkaitan
dengan proses penyelenggaraan
pendidikan yang dapat
menghasilkan dan dilakukan
dengan kemahiran,
keterampilan, dan kecakapan
tertentu serta didasarkan pada
norma yang berlaku.
Di dalam Undang-
Undang Republik Indonesia
nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
bab I pasal 1 disebutkan bahwa
tenaga kerja kependidikan
adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.
Dalam konteks ini adalah
anggota masyarakat dengan
kriteria dan standar tertentu
diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan proses
pendidikan pada satuan
pendidikan seperti pendidik,
kepala sekolah, pengawas,
laboran, pustakawan, peneliti,
dan tenaga teknis administrasi
penyelenggaraan pendidikan.
3. MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA (MSDM) /
PENDIDIK
a. Pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia
Kiggundu (1989: 146),
mendefinisikan manajemen
sumber daya manusia, yaitu:
“Human resource management is
the development and utilization of
personnel for the effective
achievement of individual,
Manajemen sumber daya manusia
adalah pengembangan dan
penggunaan pegawai atau personil
untuk mencapai tujuan dan sasaran
individu, organisasi, masyarakat,
nasional dan internasional dengan
efektif.
Menurut T. Hani Handoko
(1995 : 4), manajemen sumber
daya manusia adalah “penarikan,
seleksi pengembangan,
pemeliharaan dan penggunaan
sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan organisasi dengan
efektif.”
Menurut Amirul Mukminin
(2019:5) Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) terbentuk dari
kata manajemen dan sumber daya
manusia. Terminologi manajemen
diartikan sebagai pengelolaan atau
tata cara bagaimana mengelola
sesuatu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sementara
sumber daya manusia adalah setiap
orang yang bekerja dan
berkontribusi dalam suatu
organisasi ataupun lembaga.
Terminologi MSDM menurut ahli
satu dengan yang lain beragam.
Beberapa ahli menekankan definisi
MSDM yang berfokus pada
kegiatan dari karyawan atau tenaga
kerja, sedangkan ahli yang lain
menekankan pada unsur
kepentingan strategis dan proses
SDM secara berkelanjutan.
Menurut Malayu S.P.
Hasibuan (2002:10) Manajemen
sumber daya manusia merupakan
ilmu dan seni mengatur hubungan
7. dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.
Senada dengan pendapat
tersebut, Soekidjo Notoatmodjo
(1998:108) mengatakan bahwa,
manajemen sumber daya manusia
adalah penarikan (rekrutmen),
seleksi, pengembangan,
pemeliharaan dan penggunaan
sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan-tujuan individu
maupun organisasi.
b. Tujuan Manajemen
Sumber Daya Manusia
Selanjutnya tujuan dari
manajemen SDM menurut I
Komang Ardana (2012:5) secara
keseluruhan mencakup tujuan
yang berorientasi kepada:
1) Tujuan yang
berorientasi kepada
kepentingan sosial,
tujuan yang
diarahkan untuk
memenuhi
kebutuhan tuntutan
masyarakat dengan
tetap mejaga
dampaknegatif yang
seminimum
mungkin terhadap
organisasi.
2) Tujuan yang
berorientasi
memenuhi
kebutuhan
organisasi, tujuan
yang diarahkan
untuk meningkatkan
efektivitas
organisasi.
3) Tujuan yang
berorientasi kepada
kepentingan
fungsional MSDM,
berlebihan. Fungsi
utamanya ialah
melakukan kegiatan
penilaian,
penempatan dan
pengendalian SDM
organisasi yang
bersangkutan.
4) Tujuan yang
berorientasi kepada
kepentingan
individu, tujuan
yang diarahkan
untuk membantu
karyawan mencapai
tujuan pribadinya,
berdasarkan
kegiatan- kegiatan
yang dilakukan
dalam MSDM
mencakup kegiatan
pelatihan dan
pengembangan,
penilaian,
penempatan,
kompensasi dan
pengawasan serta
pengendalian.
c. Manfaat Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manfaat manajemen SDM
menurut Melian Sugiarto dalam
Danang Suntoyo (2012:8) :
1)Organisasi akan
memiliki sistem
informasi SDM
yang akurat.
2)Organisasi akan
memiliki hasil
analisis
pekerjaan/jabatan
yang berupa
deskripsi atau
spesifikasi
pekerjaan/jabatan
terkini.
3) Organisasi memiliki
kemampuan dalam
menyusun serta
menetapkan
perencanaan SDM
yang mendukung.
4) Organisasi akan
mampu
meningkatkan
efesien serta
efektifitas
rekrutmen/seleksi
8. tenaga kerja.
5) Organisasi akan
mampu
meningkatkan
efesien serta
efektifitas
rekrutmen / seleksi
tenaga kerja.
6)Dapat melakukan
kegiatan organisasi
orientasi sosialisasi
secara terarah.
7)Dapat melaksanakan
penilaian karya
secara efektif dan
efisien.
8)Dapat melaksanakan
program penilaian
pembinaan serta
pengembangan
karier berdasarkan
kondisi kebutuhan.
9)Dapat melakukan
kegiatan penelitian.
10) Dapat menyusun
skala upah/gaji
mewujudkan sistem
balas jasa bagi
parapekerja.
4. PROFESIONALISME
a. Pengertian
Profesionalisme
Suharsimi dan Mujtahid
dalam Ali Nurhadi (2016:3)
memberikan definisi profesional
sebagai berikut; Pertama, di dalam
pekerjaan profesional diperlukan
teknik serta prosedur yang
bertumpu pada landasan
intelektual yang dipelajari dari
suatu lembaga (baik formal
maupun tidak), kemudian
diterapkan di masyarakat untuk
pemecahan masalah. Kedua,
seorang profesional dapat
dibedakan dengan seorang teknisi
dalam hal pemilikan filosofi yang
kuat untuk
mempertanggungjawabkan
pekerjaannya, serta mantap dalam
menyikapi dan melaksanakan
pekerjaannya. Ketiga, seorang
yang bekerja berdasarkan
profesinya memerlukan teknik dan
prosedur yang ilmiah serta
memiliki dedikasi yang tinggi
dalam menyikapi lapangan
pekerjaan yang berdasarkan atas
sikap seorang ahli.
Berdasarkan uraian ini
profesional adalah tenaga profesi
yang terbentuk melalui proses
pendidikan profesi serta
diwujudkan dengan mampu
menjalankan tugas profesinya itu
dengan baik, berdedikasi tinggi,
dan dilandasi keilmuan yang
sesuai. Oleh sebab itu penyandang
profesi yang mampu menjalankan
tugas profesinya dengan baik
maka ia disebut profesional.
Pengertian profesionalisme
juga tidak terlepas dari profesi.
Faizatul dalam Ali Nurhadi
(2016:4) menyebutkan
profesionalisme adalah sifat-sifat
(kemampuan, kemahiran, cara
pelaksanaan sesuatu, dan lain-lain)
sebagaimana yang sewajarnya
terdapat pada atau dilakukan oleh
seorang profesional.
Sedangkan Satori dalam Ali
Nurhadi (2016:5) menyebutkan
profesionalisme menunjuk pada
komitmen para anggota suatu
profesi untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya dan
terus menerus mengembangkan
strategi-strategi yang digunakan
dalam melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan profesinya.
5. PROFESIONALISME
PENDIDIK
a. Pengertian
Profesionalisme Pendidik
Sedangkan Oemar Hamalik
dalam Kunandar (2007)
mengemukakan bahwa guru
profesional merupakan orang yang
telah menempuh program
pendidikan guru dan memiliki
tingkat master sertatelah mendapat
ijazah negara dan telah
berpengalaman dalam mengajar
pada kelas-kelas besar.
9. Menurut Afidatur Rohmah
(2017:11) Profesionalisme
pendidik merupakan kondisi,
arah, nilai, tujuan, dan kualitas
suatu keahlian dan kewenangan
dalam bidang pendidikan yang
berkaitan dengan pekerjaan
seseorang.
b. Kompetensi
Profesionalisme
Pendidik
Peraturan Pemerintah No.
19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, kompetensi
inti pendidik meliputi 4
kompetensi, yaitu:
1) Kompetensi pedagogik,
kemampuan seorang
pendidik dalam
mengelola proses
pembelajaran yang
berhubungan dengan
peserta didik.
2) Kompetensi
kepribadian,
kemampuan
kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa,
arif dan berwibawa
menjadi teladan bagi
peserta didik serta
berakhlak mulia.
3) Kompetensi sosial,
kemampuan pendidik
untuk memahami
dirinya sebagai bagian
dari masyarakat dan
mampu
mengembangkan tugas
sebagai anggota
masyarakat dan negara.
4) Kompetensi
profesional,
kemampuan yang harus
dimiliki oleh pendidik
agar dapat
melaksanakan tugas
mengajarnya dengan
berhasil.
Menurut Sukanto
kompetensi profesional yaitu
kompetensi penguasaan terhadap
materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang mencakup
penguasaan materi, kurikulum
mata pelajaran di sekolah, dan
substansi keilmuan yang menaungi
materinya. Kompetensi ini juga
disebut dengan penguasaan sumber
bahan ajar atau sering disebut
dengan bidang studi keahlian.
6. MANAJEMEN SUMBER
DAYA PENDIDIK DALAM
MENINGKATKAN
PROFESIONALISME
PENDIDIK
a. Pengertian Manajemen Sumber
Daya Pendidik dalam
Meningkakan Profesionalisme
Pendidik.
Menurut George Terry
dalam Afidatul Rohma (2017:5)
“Management is a distinct process
consisting of planning, organizing,
actuating, and cotrolling
performen and accomplish stated
objectives by the use of human
being and other resources”.
Artinya manajemen adalah sebuah
proses yang terdiri dari tindakan-
tindakan: perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan, yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia.
Sumber daya manusia
adalah setiap orang yang bekerja
dan berkontribusi dalam suatu
organisasi ataupun lembaga.
Berkaitan dengan hal tersebut,
maka pendidik dan tenaga
kependidikan juga termasuk dalam
sumber daya manusia di dalam
dunia pendidikan..
b. Lingkup Kegiatan Manajemen
Sumber Daya Manusia/Pendidik
dalam meningkatkan
Profesionalisme Pendidik.
Menurut Saefullah
(2012:42) Lingkup kegiatan
MSDM berdasarkan
pengelompokan fungsinya, sebagai
10. berikut:
1) Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan ialah proses
kegiatan yang menyiapkan
secara sistematis kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan
dalam mencapai tujuan tertentu.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian ialah kegiatan
untuk mengorganisasikan
semua karyawan dalam
menetapkan pembagian kerja,
hubungan kerja, delegasi
wewenang, integrasi, dan
koordinasi dalam badan
organisasi (organization chart).
3) Penggerakan (Actuating)
Actuating ialah kegiatan yang
menggerakkan dan
mengusahakan agar para
pekerja melaksanakan tugas
kewajibannya, sesuai dengan
proporsinya melaksanakan
rencana aktivitas konkret yang
diarahkan pada tujuan yang
telah ditetapkan, dengan selalu
mengadakan komunikasi,
hubungan kemanusian yang
baik , kepemimpinan yang
efektif, memberikan motivasi,
membuat perintah dan intruksi
serta mengadakan supervisi
dengan meningkatkan sikap
moral setiap anggota kelompok.
4) Pengendalian (Control)
Pengendalian/pengawasan ialah
proses pemantauan, penilaian,
pelaporan rencana atas
pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan untuk tindakan
korektif guna penyempurnaan.
c. Upaya dalam Meningkatkan
Profesionalisme
Pendidik
Menurut Purwanto dan Ali
Muhson dalam Afidatur Rohmah
(2017:12), dalam rangka
meningkatkan profesionalisme
pendidk, guru harus selalu
berusaha untuk melakukan lima
hal, yaitu :
1) Memahami tuntutan standar
profesi yang ada. hal ini harus
ditempatkan pada prioritas
utama karena: Pertama,
persaingan global sekarang
memungkinkan adanya
mobilitas guru lintas negara.
Kedua, sebagai profesional
pendidik harus mengikuti
tuntutan perkembangan profesi
secara global, dan tuntutan
masyarakat yang menghendaki
pelayanan lebih baik..
2) Mencapai kualifikasi
kompetensi yang
dipersyaratkan. Dapat
ditempuh melalui in-service
training dan berbagai upaya
untuk memperoleh sertifikasi.
3) Membangun hubungan
kesejawatan yang baik dan luas
lewat organisasi..
4) Mengembangkan etos kerja
yang mengutamakan pelayanan
yang bermutu. Pendidik
dituntut untuk memberikan
pelayanan prima kepada
kontituennya yaitu siswa, orang
tua dan sekolah sebagai
stakeholder.
5) Mengadopsi inovasi atau
mengembangkan kreativitas
dalam pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi agar
tidak ketinggalan dalam
kemampuannya mengelola
pembelajaran.
C. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis
Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif analisis. Sebagaimana
Bagdan dan Biklen yang dikutif
Lexy J. Moleong mengajukan lima
krakteristik penelitian kualitatif,
yaitu antara lain :
1. Mempunyai latar alamiah
sebagai sumber langsung.
2. Manusia sebagai alat atau
instrumen penelitian.
3. Bersifat deskriftif analitik
4. Lebih mementingkan proses
11. daripada hasil semata.
5. Menganalisa data secara
induktif.
.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti adalah salah
satu unsur penting dalam penelitian
kualitatif. Peneliti merupakan
perencana, pelaksana, pengumpul
data, dan pada akhirnya menjadi
pelopor penelitiannya.
Bahkan dalam penelitian
kualitatif ini, posisi peneliti menjadi
instrumen kunci (the key instrumen
). Untuk dapat memahami makna
dan penafsiran terhadap fenomena-
fenomena yang terjadi di sekolah
maka dibutuhkan keterlibatan
langsung peneliti terhadap objek
penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
sekolah yakni SDN Gejugjati III
Kecamatan Lekok Kabupaten
Pasuruan. SDN Gejugjati III
beralamat di Dusun Jatiketok Desa
Gejugjati Kecamatan Lekok
Kabupaten Pasuruan. SDN Gejugjati
III mewakili lembaga sekolah dasar
yang terletak di Guslah I
Kecamatan Lekok.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian
ini terbagi dua yaitu manusia dan
selain/bukan manusia. Sumber data
dari manusia berfungsi sebagai
subyek atau informasi kunci.
Sedangkan sumber data bukan
manusia berupa dokumen yang
relevan dengan penelitian seperti
dokumen data guru, gambar, foto,
catatan rapat atau tulisan-tulisan
yang ada kaitannya dengan focus
penelitian.
Adapun sumber informasi dalam
penelitian ini adalah:
1. Kepala Sekolah SDN Gejugjati
III
2. Komite Sekolah
3. Guru Kelas
4. Guru Mata Pelajaran Agama
5. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian
ini dilakukan berbagai metode
sebagai berikut :
1. Wawancara atau interview
Dalam penelitian ini model
wawancara yang digunakan
adalah wawancara tidak
terstruktur. Dalam penelitian
ini, yang akan menjadi
informan atau narasumber
wawancara antara lain:
2. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah pengamatan
dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur
yang tampak dalam suatu gejala
atau gejala-gejala dalam objek
penelitian. Observasi
merupakan suatu teknik
pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara
mengadakan penelitian secara
teliti, serta pencatatan secara
sistematis.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah
satu metode yang digunakan
untuk mencari data-data
autentik yang bersifat
dokumenter, baik data itu
berupa catatan harian, file,
agenda, program kerja, arsip,
memori.
Dengan metode dokumentasi
ini peneliti memperoleh data-
data yang diperlukan antara lain
profil sekolah, visi dan misi
data guru, foto, tulisan serta
lampiran yang berhubungan
dengan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan
dan evaluasi peningkatan
profesionalisme guru.
6. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data akan
dilakukan sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan
dan setelah selesai di lapangan.
Analisis telah dimulai sejak
merumuskan dan menjelaskan
masalah sebelum terjun ke
12. lapangan, dan berlangsung terus
sampai penulisan hasil
penelitian. Namun dalam
penelitian kualitatif, analisa
data lebih difokuskan selama
proses di lapangan bersamaan
dengan pengumpulan data.
7. Pengecekan Keabsahan
Temuan
Dalam penelitian ini,
peneliti hanya menggunakan
dua triangulasi, yaitu triangulasi
sumber dan teknik
pengumpulan data.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber data adalah
menggali kebenaran informasi
tertentu melalui sumber.
Triangulasi sumber digunakan
untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara
mengecek data yang diperoleh
dari beberapa sumber. Peneliti
akan mengumpulkan data dari
kepala sekolah, guru-guru dan
stakeholders. Data yang telah
dianalisis oleh peneliti sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan
selanjutnya dimintakan
kesepakatan (member check)
dengan tiga sumber data
tersebut.
2. Triangulasi teknik
pengumpulan data
Triangulasi teknik untuk
menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara
mengecek data dengan sumber
yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data yang
diperoleh dengan wawancara,
lalu dicek dengan observasi
atau dokumentasi.
D. PAPARAN DATA DAN TEMUAN
PENELITIAN
1. Hasil dan Pembahasan
2. Perencanaan
Dari penelitian ini, peneliti
menyimpulkan bahwa perencanaan
peningkatan profesionalisme di
SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan
dilaksanakan dalam bentuk rapat
kerja. Dipimpin oleh kepala
sekolah yang bertindak secara
demokratis meminta masukan serta
saran dari para guru untuk
pelaksanaan program kedepannya.
Dapat diketahui bahwa
kepala sekolah SDN Gejugjati III
Lekok dalam melakukan
perencanaan dengan cara
melakukan rapat (musyawarah)
atau pertemuan antara seluruh
civitas akademika yang ada
disekolah. Dalam rapat dan
musyawarah tersebut akan dibahas
program-program perencanaan
kedepan. Oleh karena itu, para
guru dituntut berperan aktif dalam
menyampaikan ide serta
gagasannya karena kepala sekolah
sangat demokratis dalam artian
memberikan keleluasaan kepada
para guru untukmenyampaikan ide
maupun gagasannya
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian
dilaksanakan dengan cara
pembagian tugas guru sesuai
dengan jabatan dan kemampuan
masing-masing. Pembagian tugas
guru tersebut kemudian
disampaikan dalam rapat dewan
guru dihadiri komite. Pada akhir/
awal tahun pelajaran . Pembagian
tugas guru tersebut kemudian
dibuatkan Surat Keterangan (SK)
Pembagian Tugas Mengajar
sebagai pedoman pelaksanaan
tugas mengajar pada setiap tahun
pelajaran. Selain dibuatkan SK
juga dibuatkan struktur organisasi.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan peningkatan
profesionalisme guru di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan
diadakan dalam bentuk Kelompok
Kerja Guru (KKG) sekolah,
artinya sekolah mengadakan KKG
secara internal. bentuk peningkatan
profesionalisme guru juga
diadakan di luar sekolah berupa
keikutsertaan dalam forum ilmiah
seperti pelatihan, KKG, seminar
atau workshop dan program
13. sertifikasi yang diadakan oleh
diknas setempat. Artinya guru
berusaha mengembangkan diri
dengan cara belajar dan membuka
diri dalam menerima informasi.
guru melaksanakan kegiatan forum
ilmiah di luar sekolah yang
difasilitasi oleh sekolah berupa
anggaran dana tranportasi dan izin
surat tugas.
Kepala sekolah sebagai
pengambil kebijakan juga
mengadakan sarana penunjang
dalam pembelajaran, tentunya jika
memang diperlukan dengan
analisis kebutuhan. menurut hasil
pengamatan peneliti yang berhasil
didapat..
4. Evaluasi
Kepala sekolah dalam
peningkatan profesi guru lebih
menitik beratkan kepada evaluasi
kinerja guru melalui kegiatan
supervisi dengan penilaian
tindakan kelas. Disamping itu
kepala sekolah juga mengadakan
evaluasi kerja bulanan salah
satunya membahas kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh guru
setelah mengikuti kegiatan forum
ilmiah di luar sekolah. Rapat
bulanan merupakan kontrol
terhadap pelaksanaan kegiatan
yang akan dilaksanakan sekaligus
evaluasi kegiatan yang sudah
dilaksanakan sebelumnya.
Evaluasi hasil dari kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh guru
pelaksana kegiatan berupa laporan
catatan-catatan yang didapatkan
selama kegiatan pelatihan. Laporan
tersebut disampaikan kepada
kepala sekolah agar ditindak
lanjuti sesuai dengan hasil laporan
kegiatan. Hasil laporan tersebut
kemudian di evaluasi pada saat
kegiatan KKG sekolah maupun
rapat bulanan. dengan diminta
menjelaskan hasil pengalamannya
di dapat selama di lapangan
kepada guru yanglain dalam rapat
sekolah maupun KKG sekolah
E. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis terhadap
data-data yang penulis temukan, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan
untuk menjawab rumusan masalah
penelitian ini yaitu:
1. Perencanaan manajemen sumber
daya pendidik dalam
meningkatkan profesionalisme
pendidik di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan.
Perencanaan profesionalisme
pendidik/guru di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan dibuat berdasarkan
atas hasil identifikasi kebutuhan dan
visi, misi dan tujuan yang sudah
ditetapkan.
Pihak sekolah memberikan
fasilitas berupa anggaran dana dan
izin surat keterangan bagi
pendidik/guru yang melaksanakan
kegiatan peningkatan profesi di luar
sekolah. Kepala sekolah
memberikan arahan dan dorongan
kepada guru untuk melaksanakan
program di luar sekolah. Dalam
pelaksanaan perencanaan
peningkatan profesionalisme guru,
kepala sekolah mengadakan
sosialisasi kepada guru dalam rapat
kerjatahunan maupun rapat bulanan.
Kepala sekolah dalam menetapkan
program kegiatan profesionalisme
guru mengacu pada keadaan guru
dan kebutuhan sekolah itu sendiri.
2. Pengorganisasian manajemen
sumber daya pendidik untuk
meningkatkan profesionalisme
pendidik di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan.
Pengorganisasian sumber daya
pendidik dalam meningkatkan
profesionalisme pendidik/guru di
SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan
dilaksanakan dengan cara
pembagian tugas guru sesuai dengan
jabatan dan kemampuan masing-
masing. Pembagian tugas guru
tersebut kemudian disampaikan
dalam rapat dewan guru dihadiri
komite. Pada akhir/ awal tahun
pelajaran
14. 3. Pelaksanaan manajemen sumber
daya pendidik untuk
meningkatkan profesionalisme
pendidik di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan.
Pelaksanaan peningkatan
profesionalisme pendidik/guru di
SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan.
didasarkan pada perencanaan yang
sudah ditetapkan sebelumnya dalam
rangka meningkatkan kualitas mutu
pendidikan di SDN Gejugjati III
Lekok Pasuruan.
Dalam pelaksanaan
peningkatan profesionalisme guru,
SDN Gejugjati III Lekok Pasuruan.
melaksanakan secara langsung
maupun tidak langsung baik di
dalam sekolah maupun di luar
lingkungan sekolahan.
Pelaksanaan peningkatan
profesionalisme guru Di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan.
dilakukan berupa keikutsertaan
dalam program forum ilmiah yang
diadakan oleh dinas setempat berupa
pendidikan dan latihan, KKG,
MGMP, seminar atau workshop
serta mengikutkan program
sertifikasi apabila telah memenuhi
syara-syarat yang ada.
4. Evaluasi manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan.
Evaluasi peningkatan
profesionalisme guru di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan.
Evaluasi program peningkatan
profesionalisme guru di SDN
Gejugjati III Lekok Pasuruan
dilaksanakan dalam bentuk rapat
bulanan maupun kegiatan KKG
sekolah berupa sharing
pengalaman keilmuan yang sudah
didapatkan selama mengikuti
kegiatan pelatihan di luar sekolah.
2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
penelitian yang penulis laksanakan,
Maka penulis perlu memberikan
saran, antara lain:
a. Dalam kegiatan perencanaan
manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik,
sebaiknya kepala sekolah
SDN Gejugjati III Lekok
mempertimbangkan kebutuhan
sekolah, guru dan siswa itu
sendiri. Dan di jabarkan secara
sistematis dalam Rencana Kerja
Tahunan (RKT/RKAT).
b. Dalam kegiatan
pengorganisasian sumber daya
pendidik di SDN Gejugjati III
Lekok , sebaiknya kepala
sekolah merekrut kembali
pendidik atau tenaga pendidik
baru yang berkualitas
dikarenakan jumlah siswa di
lembaga tersebut cukup banyak,
lebih dari 200 siswa pada tahun
2021/2022.
c. Dalam kegiatan pelaksanaan
manajemen sumber daya
pendidik untuk meningkatkan
profesionalisme pendidik,
sebaiknya lebih memperhatikan
tentang tertib administrasi.
segala bentuk kegiatan
peningkatan profesionalisme
guru di dalam maupun di luar
sekolah sebaiknya dicatat
secara tertib siapa guru yang
mengikuti, kegiatan apa dan
rangkaian dananya.
d. Dalam evaluasi peningkatan
profesionalisme pendidik
sebaiknya kepala sekolah lebih
memaksimalkan dan
mengoptimalakan pada
penilaian kinerja guru yang
didokumentasikan secara
sistematis. Sehingga kepala
sekolah dapat mengetahui
kondisi rill para pendidik. Data-
data dari hasil kinerja guru
tersebut dapat dijadikan dalam
mengambil keputusan,
misalnya terkait dengan
kebutuhan promosi, mutasi
pegawai dan sistemimbalan dan
lain sebagainya.
15. DAFTAR PUSTAKA
Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, 2009. Metodologi PenelitianKualitatif,
Bandung: CV Pustaka Setia
Ali Nurhadi, 2016. Profesi Keguruan, Kuningan Jawa Barat:Goresan Pena
Amirul Mukminin, dkk. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
Pendidikan Yogyakarta:UNY Press
Ammy Hissom, 2009. Introduction to Management Technolog, OhioUS:Kent
State University
Bedjo Siswanto,1990. Manajemen Modern Konsep dan Aplikasi,
Bandungan : PT Sinar Baru Cipta
Danang Suntoyo,2012. Teori Kuisioner dan Analisis Data Sumber Daya
Manusia Yogyakarta: CAPS.
Dedi Mulyasana,2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Didin Kurniadin dan Imam Machali,2014. Manajemen Pendidikan: Konsep
dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Dr. Jaja Jahari dan Amirulloh Syarbini,2013. Manajemen Sekolah, Teori,
Strategi danImplementasi, Bandung: Alfabeta
Gary Dessler,1997. Human Resources Management terj. Benyamin Molan
,Jakarta: Prenhallindo
H. Malayu S. P. Hasibuan,2009. Manajemen Dasar, Pengertian, dan
Masalah, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hamza B. Uno,2008. Profesi Kependidikan problema, Solusi dan
ReformasiPendidikan di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara
Hendyat Soetopo,2001. Manajemen Pendidikan, Malang: Pascasarjana-
Univ. NegeriMalang
Husaini Usman,2006. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan,
Jakarta: BumiAksara
I Komang Ardana,2012 Niwayan Mujiati, dkk. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta: GrahaIlmu
Imam Gunawan,2014. Metode Penelitian Teori dan Praktik, Jakarta:Bumi
Aksara
Jamil Suprihatiningrum,2012. Guru Profesional Pedoman Kinerja,
Kualifikasi & Kompetensi Guru , Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
16. Kunandar,2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru , Jakarta:
Rajawali Pers
Lexi, J, Meloeng,1996. Metodologi Penelitian Kualitati, Bandung:
RemajaRosdakarya
M. Manullang, 1996. Dasar – dasar Manajemen, Jakarta : GhaliaIndonesia
Malayu S.P. Hasibuan, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta:
BumiAksara.
Moh. Uzer Usman, 2002. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja
Rosda Karya
Muhammad Sukanto, 2011,Pengembangan Kompetensi Guru, Bandung:
PT. Ikapi
Mulyono, 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi
Pendidikan.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Saefullah, 2012. Manajemen Pendidikan Islam , Bandung: Pustaka Setia
Soekodjo Notoatmodjo, 1998. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Jakarta : Rineka
Sondang P. Siagian, 2002. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja, Jakarta:
PT. Rineka Cipta
Sugiono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D
Bandung :Alfabeta
Suharisimi Arikunto dan Lia Yuliana, 2012. Manajemen Pendidikan,
Yogyakarta: Graha Cendikia
Suparno Eko Widodo, 2015.Manajemen Pengembangan Sumber Daya
Manusia Yogyakarta: PustakaPelajaran